refrat NMO

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 refrat NMO

    1/87

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Menurut World Health Organization (WHO) (2004) stroke menduduki urutan kedua

    setelah ischemic heart disease sebagai penyebab kematian di dunia dengan perkiraan 5,5 juta

    atau sekitar ,!" orang mati karena stroke tiap tahun# $troke merupakan penyebab kematian

    ketiga setelah penyakit jantung dan kanker di %merika $erikat# $troke merupakan penyebab

    utama ke&a&atan di dunia, karena dari '0" pasien yang dapat bertahan dari stroke, 50!5"

    nya mengalami ke&a&atan dan membutuhkan bantuan dari orang lain dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya# re*alensi stroke sekitar 500+00 per 00#000 ji-a, lebih banyak 

    diderita oleh lakilaki, dan ratarata pasien berumur .5+4 tahun# /i beberapa negara kejadian

    stroke meningkat seiring dengan meningkatnya usia# nsidensi stroke akhirakhir ini semakinmeningkat, terutama di %merika $elatan# /i %merika diperkirakan tiap . menit orang mati

    karena stroke#  

    Menurut 1iset esehatan /asar (1ikesdas) tahun 200!, penyebab utama kematian di

    ndonesia adalah stroke yaitu sekitar 5,4"# enyebab utama kematian pasien di rumah sakit

     juga ditempati oleh penyakit sistem sirkulasi darah yang di dalamnya termasuk stroke yaitu

    sebesar ,02" pada tahun 200! dan meningkat pada tahun 200' sebesar ,0+"# $troke

    digolongkan ke dalam penyakit tidak menular, proporsi penyakit tidak menular ini sejak 

    5200! mengalami peningkatan &ukup tinggi dari 42" menjadi +0"# asus stroke di

    ro*insi 3a-a engah mengalami peningkatan, pada tahun 2005 sebesar ',2+ per #000

     penduduk menjadi 2,4 per #000 penduduk pada tahun 200+, terdiri atas stroke hemoragik 

    sebesar .,05 per #000 penduduk dan stroke non hemoragik ,.+ per #000 penduduk#

    re*alensi tertinggi kasus stroke iskemik adalah di ota $urakarta sebesar 0,!5"# ,2

    ejadian penyakit stroke sangat dipengaruhi oleh beberapa aktor risiko yang tidak 

     bisa dimodiikasi antara lain bertambahnya usia, jenis kelamin, jenis ras, geograi serta aktor 

    yang bisa dimodiikasi yaitu penyakit jantung, diabetes melitus, merokok, akti*itas kurang,

    dan kebiasaan makan yang buruk# enyakit jantung yang dapat menjadi aktor risiko stroke

    dibagi menjadi aktor risiko tinggi, misalnya ibrilasi atrium dan risiko sedang, misalnya

    atrial flutter # .

    6ibrilasi atrium terjadi pada 2,2 juta orang di %merika dan pre*alensinya meningkat

    seiring bertambahnya usia# 7mpat persen pada umur 8+0 tahun dan '" pada 8'0 tahun#

    Morbiditasnya berkaitan dengan komplikasi dari tromboemboli# 6ibrilasi atrium merupakan

  • 8/17/2019 refrat NMO

    2/87

     prediktor kedua setelah stroke berulang dalam meningkatkan risiko kematian seseorang dari

    stroke)# 1astas et al. (200!) menyatakan bah-a ibrilasi atrium merupakan aktor risiko yang

    signiikan terhadap stroke pada pasien usia tua# Menurut 9umbantobing (2004) risiko

    mendapatkan stroke pada penderita ibrilasi atrium nonrematik, yang tidak diberi

    antikoagulan, dari hasil primary prevention study, + kali lebih besar daripada mereka dengan

    irama sinus# 6ibrilasi atrium memiliki asosiasi yang kuat dan telah dibuktikan sebagai aktor 

    risiko stroke dengan estimasi risiko relati sebesar 5,0',0 dan estimasi pre*alensinya sekitar 

    2"# :oir (200) menyatakan bah-a ibrilasi atrium dapat menyebabkan risiko stroke atau

    emboli menjadi 5 kali lipat dibanding pasien tanpa ibrilasi atrium# uspaningtias dan

    ustio-ati dalam penelitiannya menyatakan bah-a pasien dengan ibrilasi atrium memiliki

    risiko hampir . kali untuk menderita stroke iskemik daripada pasien tanpa ibrilasi atrium#

    %pabila ibrilasi atrium ditemukan bersama penyakit jantung rematik akan meningkatkanrisiko stroke sebesar ! kali, sedangkan menurut 1opper and ;ro-n (2005) sebesar ' kali#

    6ibrilasi atrium juga meningkatkan morbiditas dan mortalitas karena berimplikasi pada ungsi

     jantung dan meningkatkan risiko kejadian stroke# asien stroke dengan ibrilasi atrium lebih

    &enderung mengalami stroke iskemik# erdarahan intraserebral rekuensinya lebih tinggi pada

     pasien tanpa ibrilasi atrium# ada penelitian $embiring (200), dia menyatakan bah-a tidak 

    ada hubungan yang bermakna antara kelainan jantung yang menyebabkan kardioemboli

    (ibrilasi atrium, inark miokardium, atrial flutter , dan gagal jantung kongesti) dengan stroke

    iskemik# .,4,5

    6ibrilasi atrium merupakan pen&etus adanya emboli di otak# $ebanyak 45" dari

    kardioemboli terjadi pada penderita ibrilasi atrium# /ua puluh sampai tiga puluh persen

     penyebab stroke adalah emboli yang berasal dari jantung# Men&egah lebih baik daripada

    mengobati stroke# Hal ini dapat dilakukan dengan memodiikasi aktor risiko yang dapat

    dimodiikasi salah satunya ibrilasi atrium# Mengelola dan mengendalikan aktor risiko

    *askular dapat menurunkan angka kejadian stroke dan mortalitas pada pasien ibrilasi atrium#+

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2

  • 8/17/2019 refrat NMO

    3/87

    2.1. Stroke infark 

    /einisi $troke menurut kamus kedokteran /orland adalah serangan mendadak dan

     berat, sedangkan deinisi stroke menurut World Health Organi

  • 8/17/2019 refrat NMO

    4/87

    # Modiiable 1isk 6a&tor (6aktor risiko yang dapat diubah)6aktor risiko yang dapat

    diubah, dibagi menjadi dua yaitu yang berhubungan dengan kondisi kesehatan dan aktor 

    yang berhubungan dengan pola hidup# 6aktor risiko yang berhubungan dengan kondisi

    kesehatan diantaranya hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung ( inark miokard dan

    ibrilasi atrium), hiperlipidemia# $edangkan yang berhubungan dengan pola hidup

    diantaranya merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, kurangnya akti*itas isik dan

    obesitas#6aktor risiko yang dapat diubah yang berhubungan dengan kesehatan meliputi =

    a# HipertensiHipertensi menurut 3>? (3oint >ational ?ommittee on re*ention,

    /ete&tion, 7*aluation, and reatment on High ;lood ressure) @ dideinisikan

    sebagai keadaan dimana tekanan darah lebih dari 40A0 mmHg, merupakan aktor risiko

    yang dapat diubah dan sangat penting untuk stroke# Hipertensi merupakan aktor risiko utama

    untuk stroke baik iskemik maupun hemoragik di %merika $erikat (Wol, , 6ields et al,

    2004)# Makin tinggi tekanan darah, makin besar risiko untuk mengalami stroke# 0

    Hipertensi kronik akan menyebabkan perubahan struktur arteri dan arterial sistemik,

    terutama pada kasuskasus yang tidak diobati# Mulamula akan terjadi hipertroi dari tunika

    media diikuti dengan hialinisasi setempat dan penebalan ibrosis dari tunika intima dan

    akhirnya akan terjadi penyempitan pembuluh darah# Hipertensi juga merupakan salah satu

     penyebab jejas endotel selain karena hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, rokok dan ineksi

    kronis# 3ejas endotel kronik atau berulang merupakan hal pokok yang mendasari terbentuknya

    aterosklerosis# 7ndotel yang rusak menyebabkan timbulnya agregrasi trombosit# rombosit

    akan melepaskan en

  • 8/17/2019 refrat NMO

    5/87

    menyebabkan kerusakan dinding jantung atau ibrilasi atrium yang persisten, yang akan

    menyebabkan pembentukan trombus# 9epasnya trombus akan menjadi emboli dan dapat

    menyebabkan sumbatan pembuluh darah otak#

    /iabetes Mellitus

    /iabetes mellitus dideinisikan sebagai keadaan dimana kadar gula darah puasa 2+

    mgAd9 atau lebih besar yang diukur dalam dua kesempatan pada hari yang berlainan# /ari

    hasil sebuah studi kasus kontrol menunjukkan bah-a seseorang dengan diabetes mellitus

    memiliki risiko ,+ sampai ' kali lipat mengalami stroke iskemik daripada penderita tanpa

    diabetes mellitus# $eseorang dengan diabetes mellitus memiliki risiko yang tinggi untuk 

    mengalami aterosklerosis dan aktor risiko aterogenik (misalnya= hipertensi dan abnormalitas

    lipid darah)# Hiperglikemi kronis akan menimbulkan glikolisasi proteinprotein dalam tubuh#

    ;ila hal ini berlangsung lama, akan terjadi %:7$ (ad*an&ed gly&osylate end produ&ts) yang

    toksik untuk semua protein# %:7 protein yang terjadi diantaranya terdapat pada reseptor 

    makroag dan reseptor endotel# %:7 reseptor di makroag akan meningkatkan produksi >6

    (tumor ne&rosis a&tors), 9 (interleukine), :6 (nsuline like gro-th a&tors)# roduk 

    ini akan memudahkan prolierasi sel dan matriks pembuluh darah# %:7 1eseptor yang terjadi

    di endotel menaikkan produksi aktor jaringan endotelin yang dapat menyebabkan kontriksi pembuluh darah dan kerusakan pembuluh darah# 4,5,+

    $istem serebro*askular terdiri dari arteri besar (makro*askular) dan ke&il

    (mikro*askular)# omponen arteri besar diantaranya segmen ekstrakranial dan intrakranial

    dari arteri karotis dan *ertebra, sedangkan komponen arteri ke&il diantaranya komponen dari

    sirkulus Willisi (arteri basiler, serebri media, serebri anterior dan serebri posterior)# Oklusi

    arteri ke&il bisa disebabkan oleh proses degenerati pada pembuluh darah, misalnya

    mikroateroma dan lipohialinosis# /iabetes mellitus menyebabkan komplikasi baik 

    mikro*askular ataupun makro*askular# /iabetes mellitus memper&epat perkembangan

    aterosklerosis pada arteri karotis# $ebuah studi &ohort yang telah dilakukan terhadap 2

    lakilaki dan perempuan yang diteliti selama 5 tahun, menunjukkan bah-a penebalan tunika

    intima dan tunika media arteri karotis lebih &epat dua kali lipat pada subyek dengan diabetes

    mellitus daripada subyek tanpa diabetes mellitus# %terosklerosis pada komponen arteri besar 

    intrakranial dapat menyebabkan lesi stenosis pada arteri yang menyusun sirkulus Willisi, hal

    ini kirakira terjadi pada 0" kasus stroke iskemik# /iabetes mellitus juga mempengaruhi

     prognosis stroke# $uatu studi di ?openhagen menunjukkan bah-a pasien dengan diabetes

    5

  • 8/17/2019 refrat NMO

    6/87

    mellitus mengalami pemulihan neurologik yang lebih lambat daripada pasien tanpa diabetes

    mellitus# Oleh karena itu diperlukan kontrol diabetes mellitus se&ara intensi baik 

    armakologi ataupun modiikasi sikap penderita untuk men&egah komplikasi baik 

    mikro*askular ataupun makro*askular# erapi intensi diabetes mellitus dapat menurunkan

    risiko stroke, inark miokard dan angina sampai 42"#!,',

    d# HiperlipidemiaHiperlipidemia dideinisikan sebagai kondisi dimana kadar 

    kolesterol total lebih atau sama dengan 240 mgAdl# adar kolesterol darah dipengaruhi oleh

    susunan makanan seharihari yang masuk dalam tubuh (diet)# 6aktor lainnya yang dapat

    mempengaruhi kadar kolesterol darah disamping diet adalah aktor keturunan, umur, jenis

    kelamin, obesitas, stress, alkohol dan aktiitas isik# adar kolesterol yang tinggi merupakan

    aktor risiko terjadinya penyakit kardio*askular dan serebro*askular# Hubungan antara kadar 

    kolesterol darah dengan stroke merupakan suatu hal yang komplek# adar kolesterol tinggi

    diduga berhubungan dengan peningkatan terjadinya stroke iskemik# ;elum terdapat suatu

     penelitan yang menunjukkan hubungan pasti antara peningkatan kolesterol dengan insidensi

    stroke# erapi dengan menggunakan statin (obat penurun kolesterol) menunjukkan adanya

     penurunan risiko stroke dengan &ara menstabilisasi plak aterosklerosis# $elain diperlukan

    terapi armakologi, perubahan gaya hidup juga sangat dianjurkan untuk mengontrol kadar 

    kolesterol darah# 20

    6aktor risiko yang dapat diubah yang berhubungan dengan pola hidup meliputi 20,2 =

    a# MerokokMerokok adalah aktor risiko potensial pada stroke iskemik# Merokok meningkatkan

    risiko stroke melalui eek terbentuknya trombus dan pembentukan aterosklerosis pada

     pembuluh darah#

     b# urangnya akti*itas isik %kti*itas isik yang kurang merupakan aktor risiko untuk stroke,

    diabetes mellitus, obesitas, hipertensi, osteoporosis dan depresi# %kti*itas moderatberat

    seperti berjalan, berkebun, berenang, aerobik dalam -aktu ratarata .0 menit setiap hari dapat

    mengurangi risiko stroke#

    onsumsi alkohol berlebih

    nsidensi stroke iskemik pada orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah ke&il

    (ratarata 2 gelas per hari) lebih rendah daripada orang yang tidak mengonsumsi alkohol#

    Hal ini dikarenakan eek proteksi dari alkohol, yang berdasarkan sebuah studi mampu

    menurunkan penyakit jantung koroner# ;agaimanapun, mengonsumsi terlalu banyak alkohol

    +

  • 8/17/2019 refrat NMO

    7/87

    (lebih dari 5 gelas per hari) merupakan aktor risiko yang signiikan untuk stroke iskemik 

    maupun hemoragik#

    d# Obesitas

    Menurut 1egional Oi&e or the Western a&ii& o the World Health Organi

  • 8/17/2019 refrat NMO

    8/87

    %tta&k (%) adalah episode singkat disungsi neurologi yang disebabkan oleh gangguan

    okal dari otak atau iskemi retina dengan gejala klinik kurang dari jam dan tidak ditemukan

    adanya inark# 9ebih dari !0" pasien dengan % memiliki 40 " risiko untuk mengalami

    stroke dalam 2 tahun pertama#

    2.1.% Kla$ifika$i Stroke

    lasiikasi stroke berdasarkan atas gambaran klinik, patologi anatomi, sistem

     pembuluh darah dan stadiumnya#

    ;erdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya 2=

    # $troke skemik

    a# $troke akibat trombosis serebri

     b# 7mboli serebri

    Hipoperusi sistemik

    2# $troke Hemoragik

    a# erdarahan intra serebral

     b# erdarahan ekstra serebral

    ;erdasarkan -aktu terjadinya =

    # ransient s&hemi& %tta&k (%)2# 1e*ersible s&hemi& >euroolgi& /eisit (1>/)

    .# $troke in 7*olution ($7) A rogressing $troke 4# ?ompleted $troke

    ;erdasarkan sistem pembuluh darah =

    # $istem arotis

    2# $istem @ertebrobasiler

    2.1.& Stroke I$kemik 

    '

  • 8/17/2019 refrat NMO

    9/87

    $troke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah

    ser*ikokranial atau hipoperusi jaringan otak oleh berbagai aktor seperti aterotrombosis,

    emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik yang menimbulkan gejala serebral okal, terjadi

    mendadak, dan tidak menghilang dalam -aktu 24 jam atau lebih # /iagnosis stroke iskemik 

    ditegakkan apabila ditemukan deisit okal dan ditemukan gambaran inark pada ? s&an

    atau tidak ditemukan adanya perdarahan pada ? s&an kepala selama obser*asi, misalnya

     pasien dengan gambaran klinik stroke tetapi menunjukkan gambaran ? s&an yang normal#

    ',,20

    2.1.' Etioloi Stroke I$kemik 

    iga mekanisme utama yang menyebabkan stroke adalah trombosis, emboli dan

    iskemia global (stroke hipotensi)# ada beberapa kasus, stroke bisa disebabkan oleh

    *asospasme (paska perdarahan subarakhnoid, hipertensi ensealopati) dan beberapa bentuk 

    arteritis) # 22

    2##+# rombosis

    rombosis merupakan penyebab stroke yang paling sering, 50 " stroke iskemik 

    disebabkan oleh adanya trombosis# Obstruksi pembuluh darah bisa disebabkan oleh bekuan

    (trombus) yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah otak atau pembuluh darah organ

    distal# rombus dapat terjadi pada pembuluh darah besar termasuk sistem arteri karotis atau

     pembuluh darah ke&il termasuk &abang dari sirklus Willisi dan sirkulasi posterior# enyebab

    tersering dari stroke trombus adanya plak aterosklerosis# enyebab lain yang dapat

    menyebabkan trombosis meliputi keadaan hiperkoagulasi, arteritis (:iant ?ell dan akayasu),

    displasia ibromuskular dan diseksi dinding pembuluh darah# rombosis yang terdapat pada

     pembuluh darah ke&il yang merupakan salah satu dari &abang&abang penetrans sirkulus

    Willisi, arteri serebri media, arteri *ertebralis atau arteri basilaris akan menghasilkan inark lakunar# nsidensi inark lakunar adalah 0".0" dari semua jenis stroke# $umbatan pada

    arteriol ke&il ini paling sering disebabkan oleh hipertensi kronis#  22

    2##+#2 7mboli

    $troke emboli dapat disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah oleh suatu emboli,

    yaitu sebuah partikel atau debris yang berjalan terba-a aliran darah yang berasal dari

     pembuluh darah mana saja# 7mboli paling sering merupakan suatu trombus yang terlepas,

    dapat juga berupa lemak , udara, tumor atau metastasis, kumpulan bakteri seperti pada

  • 8/17/2019 refrat NMO

    10/87

    endokarditis inekti dan benda asing# arget paling sering dari emboli adalah &abang

    superisial dari arteri serebri ataupun serebelli# 7mboli paling sering tersangkut di arteri

    serebri media, karena '0" darah yang diba-a arteri karotis mengalir melalui arteri serebri

    media# $umber embolisasi tidak hanya dapat terletak di arteri karotis atau *ertebralis, akan

    tetapi dapat juga di jantung dan sistem *askular sistemik diantaranya meliputi2.

    =

    # ) 7mbolus yang dilepaskan oleh arteria karotis atau arteria *ertebralis, dapat berasal dari

     plak aterosklerotik atau dari trombus yang melekat pada intima arteri#

    # 2) 7mbolisasi kardiogenik dapat terjadi pada =

    a# enyakit jantung dengan DshuntE yang menghubungkan bagian kanan dengan bagian kiri

    atrium atau *entrikel#

     b# enyakit jantung reumatoid akut atau menahun yang meninggalkan gangguan pada katup

    mitralis

    6ibrilasi atrium

    d# nark kordis akut

    # .) 7mbolisasi akibat gangguan sistemik dapat terjadi pada =a# Metastasis neoplasma yang

    sudah tiba di parub# 7mbolisasi lemak dan udara atau gas > (seperti pada penyakit E&aissonE)

    7ek neurologi dari stroke emboli tidak hanya bergantung pada daerah *askular yang

    tersumbat, tetapi juga kemampuan emboli untuk menyebabkan *asospasme melalui eek 

    iritasi *askular# @asospasme dapat terjadi pada segmen *askular dimana emboli tersangkut

    atau melibatkan &abangnya#

    2##+#. skemia global atau stroke hipotensi

    ;erkurangnya tekanan darah sistemik karena berbagai sebab bertanggungja-ab atas

    terjadinya stroke hipotensi atau iskemia global# skemia global ini biasanya disebabkan oleh

    kegagalan pompa jantung pada &ardia& arrest atau aritmia, atau karena berkurangnya &ardia&

    output seperti pada inark miokard, emboli paru, eusi perikard# skemia global menyebabkan

    kerusakan sebagian besar area otak termasuk area yang disebut D-atershed areaE yaitu areadiantara -ilayah pendarahan dua arteri serebri dan serebelli# nark pada area ini akan

    0

  • 8/17/2019 refrat NMO

    11/87

    menyebabkan gejala klinik berupa paralisis dan kehilangan sensasi terutama pada lengan#

    %ngka kejadian inark pada area ini kirakira sebesar 0" dari semua jenis stroke dan hampir 

    40" terjadi pada pasien dengan oklusi atau stenosis karotis#  24

    2.1.( Patofi$ioloi Stroke I$kemik 

    /alam keadaan isiologik jumlah darah yang mengalir ke otak (?erebral ;lood 6lo-

    F ?;6) ialah 50+0 mlA00 gram jaringan otakAmenit# /engan massa otak 200400 gram,

    maka jumlah darah untuk otak adalah !00'40 grAmenit# /ari jumlah itu, sepertiganya

    disalurkan melalui arteri karotis interna# Otak merupakan organ tertutup, sehingga

    konsekuensinya adalah bah-a *olume otak, *olume &airan, dan *olume darah harus konstan#

    erubahan pada salah satu unsur tersebut akan menyebabkan perubahan kompensatorik 

    terhadap unsurunsur lainnya# arena pada umumnya *olume otak dan *olume &airan selalu

     berubah# karena berma&amma&am pengaruh, maka *olume darah selalu akan menyesuaikan

    diri# 25

    ada ase stroke akut, terjadi perubahan pada aliran darah otak# ada daerah yang

    terkena iskemia, aliran darah menurun se&ara signiikan# $elsel otak bagaimanapun juga

    tidak dapat menoleransi turunnya atau bahkan hilangnya aliran darah# %kibat penurunan

    aliran darah otak regional ke suatu daerah otak terisolasi dari jangkauan aliran darah, yang

    mengangkut oksigen dan glukosa yang sangat diperlukan untuk metabolisme oksidati 

    serebral# 3ika aliran darah tersumbat maka daerah yang bersangkutan akan mengalami

    kekurangan oksigen yang disebut pusat iskemik (ish&emi& &ore)# ada daerah ini, tampak 

    degenerasi neuron, pelebaran *askuler tanpa adanya aliran darah, kadar asam laktat meninggi

    dengan O2 (tekanan oksigen) yang rendah, dan daerah ini akan mengalami nekrosis# $e&ara

    mikroskopik daerah yang iskemik dan pu&at ini akan dikelilingi oleh daerah yang hiperemis

    di bagian luar (disebut luGury perusion) karena melebihi kebutuhan metabolik, sebagai

    akibat mekanisme sistem kolateral yang men&oba mengatasi keadaan iskemia# %utoregulasi

    dan kelola *asomotor dalam daerah tersebut bekerja sama untuk menanggulangi keadaan

    iskemik itu dengan mengadakan *asodilatasi maksimal# ada umumnya, hanya pada

     perbatasan daerah iskemik saja bisa dihasilkan *asodilatasi kolateral, sehingga daerah

     perbatasan tersebut dapat diselamatkan dari kematian# 2.,24

    /aerah antara pusat iskemik (is&hemi& &ore) dan luGury perusion disebut area

     penumbra# ;erkurangnya aliran darah pada daerah penumbra akan menyebabkan gangguanungsi neuron, tetapi dalam batas -aktu tertentu neuron# di area ini masih mampu

  • 8/17/2019 refrat NMO

    12/87

    mempertahankan metabolism dan masih *iable# Waktu yang dibutuhkan neuron pada daerah

    ini untuk tetap bertahan hidup yang disebut Dtherapeuti& -indo-E ber*ariasi dari 2 sampai

    24 jam (Hart-ig, 200+, Hakim, ')# Bsaha pemulihan daerah penumbra dilakukan dengan

    reperusi harus tepat -aktunya supaya aliran darah kembali ke daerah iskemia tidak 

    terlambat, sehingga neuron penumbra tidak mengalami nekrosis# 2.

    $e&ara &epat di dalam pusat inark, dan setelah beberapa saat di daerah penumbra,

    &edera dan kematian sel otak berkembang dan terjadilah kaskade iskemik# askade iskemik 

    adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada tingkat seluler# $intesis protein paling

    sensiti terhadap berkurangnya ?;6, dan hal ini langsung terhambat ketika ?;6 berkurang#

    /engan berkurangnya ?;6, terjadi gangguan penggunaan glukosa dan pengurangan

     penyimpanan energi intraseluler# arena energi berkurang, sel sara tidak mampu

    mempertahankan gradien ion dan terjadilah depolarisasi membran# /epolarisasi membran

    akan menyebabkan pompa >a

     

    sel berhenti berungsi dan menyebabkan gangguan

    homeostasis kalsium# alsium memasuki sel dan menyebabkan dilepaskannya

    neurotransmiter dari neuron presinapsis (terutama glutamate)# >eurotransmiter ini

    menyebabkan peningkatan sodium intraseluler dengan pembengkakan sel dan akhirnya akan

    terjadi peningkatan kalsium# 3ika kaskade iskemik ini tidak dihentikan, akan terjadi kematian

    sel lebih lanjut# 2.,24

    eadaan makin berat apabila terjadi proses eksitoksisitas, yaitu selsel otak 

    melepaskan neuron eksitatorik glutamat dalam jumlah berlebihan# :lutamat yang dibebaskan

    ini merangsang akti*itas kimia-i dan listrik di sel otak lain dengan melekat ke suatu molekul

    di neuron lain, reseptor >Metil/%spartat# engikatan reseptor ini memi&u pengaktian

    enO$), yang menyebabkan terbentuknya molekul gas, nitrit

    oksida (>O)# >itrit Oksida terdapat se&ara alami di tubuh dan meningkatkan banyak ungsi

    isiologik yang bergantung pada *asodilatasi# >amun, dalam jumlah berlebihan, >O dapat

    menyebabkan kerusakan dan kematian neuron# $elsel otak akhirnya mati akibat kerja

     protease yang diaktikan oleh kalsium, lipase dan radikal bebas yang terbentuk akibat jenjang

    iskemik#

    $etelah episode iskemik permulaan, aktor mekanis dan kimia-i menyebabkan

    kerusakan sekunder# 6aktor yang paling banyak menimbulkan kerusakan diantaranya =

    # 1usaknya sa-ar darahotak dan sa-ar darah&airan serebrospinal akibat terpajan

  • 8/17/2019 refrat NMO

    13/87

    2# 7dema interstisium otak akibat meningkatnya permeabilitas *askular di arteri yang terkena

    sehingga &airan serta protein bertambah mudah memasuki ruangan ekstraseluler sehingga

    menyebabkan edema *asogenik (*asogeni& edema)# 7ek edema jelas menyebabkan

     peninggian tekanan intrakranial dan akan memperburuk iskemia otak# $elanjutnya terjadi

    eek massa yang berbahaya dengan akibat herniasi otak#

    .# Hilangnya autoregulasi otak sehingga aliran darah otak (?;6) tidak responsi terhadap

     perbedaan tekanan dan kebutuhan metabolik#

    Hilangnya autoregulasi adalah penyulit stroke yang sangat berbahaya dan dapat

    memi&u lingakaran setan berupa meningkatnya edema otak, meningkatnya tekanan

    intrakranial dan semakin luasnya kerusakan neuron# /engan hilangnya autoregulasi, arteriol

    arteriol tidak lagi mampu merespons terhadap perubahan tekanan darah dan oksigen atau

    karbondioksida#

    /aerah otak yang mengalami inark tidak berungsi lagi dan karena itu mun&ullah

    maniestasi deisit neurologik yang biasanya berupa hemiparalisis, hemiparestesia, serta

    deisit ungsi luhur seperti aasia#

    2.1.) Tanda dan *e+ala Stroke I$kemik 2.,2+

    anda utama stroke adalah mun&ulnya se&ara mendadak satu atau lebih deisit

    neurologik okal# /eisit tersebut bisa mengalami perbaikan dengan &epat, mengalami

     perburukan progresi atau menetap# emburukan situasi se&ara bertahap terjadi pada sepertiga

     jumlah penderita, duapertiga lainnya mun&ul sebagai transient is&hemi& atta&ks (%) yang

    kemudian berkembang menjadi deisit neurologik menetap# :ejala umum berupa baal atau

    lemas mendadak di -ajah, lengan, atau tungkai, terutama di salah satu sisi tubuhI gangguan

     penglihatan seperti penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau kedua mataI

    hilangnya keseimbangan atau koordinasiI dan nyeri kepala mendadak tanpa sebab yang jelas#

    /eisit neurologik yang terjadi tergantung dengan area jaringan otak yang mengalami

    iskemik# ;erikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang timbul sesuai dengan pembuluh

    darah yang terlibat 25,2+=

    a# %rteri serebri media

    J Hemiparesis atau monoparesis kontralateral#

    .

  • 8/17/2019 refrat NMO

    14/87

    J %asia global

    J /isleksia, disgraia, diskalkulia

     b# %rteri serebri anterior

    J kelemahan kontra lateral, terutama pada daerah tungkai

    J ganguan sensorik kontralateral

    %rteri serebri posterior

    J kelumpuhan sara otak ke. hemianopsia

    J hemiparesis kontralateral

    d# %rteri *ertebrobasiler

    J englihatan ganda ( ner*us ,@ dan @)

    J 1asa baal di -ajah (ner*us @)

    J elemahan pada bagian -ajah ( ner*us @)

    J @ertigo ( ner*us @)

    J /isagia ( ner*us K dan K)

    J /isartria

    J %taGia

    J elemahan pada ekstremitas

    2## /iagnosis $troke

    /einisi stroke adalah tandatanda klinis yang berkembang &epat akibat gangguan

    ungsi otak okal, global, dengan gejalagejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih

    4

  • 8/17/2019 refrat NMO

    15/87

    atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain *askuler#

    /iagnosis stroke iskemik ditegakkan apabila ditemukan deisit okal dan ditemukan

    gambaran inark pada ? s&an atau tidak ditemukan adanya perdarahan pada ? s&an kepala

    selama obser*asi, misalnya pasien dengan gambaran klinik stroke tetapi menunjukkan

    gambaran ? s&an yang normal# Bntuk menegakkan diagnosis stroke, terlebih dahulu

    dilakukan anamnesis mengenai gejala a-al, perkembangan gejala, ri-ayat penyakit

    sebelumnya, aktor risiko yang ada, pengobatan yang sedang diajalani# ;erikutnya adalah

    melakukan pemeriksaan neurologis lengkap untuk mengetahui kemungkinan letak lesi#

    $edangkan untuk membedakan diagnosis stroke itu merupakan inark atau hemoragik dapat

    dilakukan konirmasi dengan menggunakan ? $&an# emeriksaan ? $&an kepala

    merupakan pemeriksaan gold standar untuk menegakkan diagnosis stroke# Bntuk 

    membedakan diagnosis stroke iskemik karena trombosis atau emboli memang sulit dibedakan

    dari gejala klinis saja# /iagnosis stroke emboli biasanya ditegakkan se&ara inerensi# ada

     beberapa kasus ditemukan adanya obstruksi arteri melalui pemeriksaan arteriograi#

    enemuan yang mendukung ke arah diagnosis stroke emboli adalah a-itan yang akut dan

    ditemukannya sumber emboli#

    /iagnosis pasti stroke iskemik dan penyebabnya harus segera ditegakkan dalam

     beberapa jam paska a-itan agar terapi yang tepat dapat segera diberikan# emeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis stroke adalah =

    a# 9aboratorium =

    # emeriksaan darah perier lengkap, laju endap darah, hitung trombosit, masa perdarahan,

    masa pembekuan#

    2# :ula darah dan proil lipid

    .# Breum, kreatinin, asam urat, kolesterol total= H/9A9/9, trigliserida, ungsi hati =

    $:OA$:, urin lengkap

    4# ;ila perlu pemeriksaan gas darah dengan elektrolit (>atrium, alium)

     b# 1oentgen oraks

    7lektrokardiograi

    5

  • 8/17/2019 refrat NMO

    16/87

    d# ? $&an A M1 otak

    e# /upleG sonograi arotisA rans ?ranial /oppler (atas indikasi)

    # M1% (atas indikasi)

    g# 77: (atas indikasi)

    2.1.1, Penatalak$anaan Stroke I$kemik 2.,24,25

    $troke adalah suatu keadaan yang progresi, karena terjadinya jenjang perubahan

    metabolik yang menimbulkan kerusakan sara dengan lama ber*ariasi setelah terhentinya

    aliran darah ke suatu bagian otak# /engan demikian, untuk mengurangi morbiditas dan

    mortalitas, perlu dilakukan inter*ensi se&ara &epat# endekatan pada terapi darurat memiliki

    tiga tujuan yaitu = men&egah &edera otak akut dengan memulihkan perusi ke daerah iskemik 

    noninark, mengembalikan &edera sara sedapat mungkin, men&egah &edera neurologi lebih

    lanjut#

    erapi supporti yang diberikan pertama kali diantaranya=

    J ;ebaskan jalan napas, usahakan *entilasi adekuat, bila perlu berikan

    Oksigen 2 literAmenit#

    J ;erikan &airan inus = %sering, 1inger 9aktat, >a?l 0, "

    J Menurunkan tekanan darah apabila Mean %rterial ;lood ressure lebih dari .0

    mmHg, atau apabila tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmHg dan tekanan darah diastolik 

    lebih dari 20 mmHg# $troke iskemik disebabkan oleh trombus ataupun emboli yang

    menyebabkan sumbatan pada aliran darah otak# erapi armakologi ditujukan untuk 

    menghilangkan sumbatan tersebut dan memulihkan aliran darah otak# ;erikutnya adalah

    terapi armakologi pada stroke iskemik = a# rombolisis %meri&an Heart %sso&iation dan

    %meri&an %&ademy o >eurology merekomendasikan penggunaan rt% sebagai trombolisis

    untuk terapi stroke dalam . jam setelah onset gejala atau selama tidak terdapat kontraindikasi

    (misal = nilai laboratorium yang tidak normal, tekanan darah tinggi, atau ri-ayat operasi

    dalam jangka dekat)# erapi trombolisis digunakan untuk melarutkan sumbatan arteri

    (trombus atau emboli) dan memulihkan kembali aliran darah ke area otak yang iskemik 

    sebelum area tersebut menjadi inark# $uatu studi menunjukkan bah-a rt% meningkatkan

     peluang memperbaiki gangguan neurologik, . " pasien yang mendapatkan terapi rt%

    +

  • 8/17/2019 refrat NMO

    17/87

    memiliki hasil yang bagus dalam . bulan dan hanya 2+ " pasien yang mendapatkan plasebo

    yang mendapatkan hasil yang bagus#

    1isiko pemberian rt% adalah perdarahan dan komplikasi perdarahan yang terberat

    adalah perdarahan serebri# erdarahan serebri disebabkan oleh terjadinya reperusi ke area

    otak yang telah mengalami iskemia lanjut dan terjadi kerusakan endotel *askular, kerusakan

    sa-ar darahotak dan nekrosis neuron serta glia# erluasan kerusakan ini tergantung durasi

    dan derajat iskemia# Oleh karena itu, dibutuhkan terapi ultra &epat untuk menurunkan derajat

    kerusakan dan risiko perdarahan serebri#

     b# >europroteksi

    ada stroke iskemik akut, dalam batasbatas -aktu tertentu sebagian besar &edera sel

    sara dapat dipulihkan# ujuan terapi neuroproteksi adalah untuk menghambat jaringan yang

    iskemik menjadi inark# erapi neuroproteksi ditujukan pada peristi-a biokimia yang terjadi

    selama kaskade iskemi# ;eberapa obat untuk neuroproteksi diantaranya &iti&holin, pirasetam,

    nimodipin#

    %ntikoagulasi

    he 7uropean $troke nitiati*e (2000) merekomendasikan bah-a antikoagulan oral

    diindikasikan pada stroke yang disebabkan oleh ibrilasi atrium# emberian antikoagulan

    tidak dilakukan sampai terdapat hasil pemeriksaan imaging memastikan tidak ada perdarahan

    intrakranial primer# erhadap penderita yang mendapat pengobatan antikoagualan perlu

    dilakukan monitor kadar antikoagulan# ;agi pasien yang bukan merupakan kandidat untuk 

    terapi -ararin, maka dapat digunakan aspirin tersendiri atau dalam kombinasi dengan

    dipiridamol sebagai terapi antitrombotik a-al untuk proilaksis stroke#

    d# %nti agregrasi rombosit

    emberian anti agregrasi trombosit bertujuan untuk meminimalisasi perluasan atau

    men&egah pembentukan gumpalan darah baru# Obat yang termasuk anti agregrasi trombosit

    diantaranya aspirin,&lopidogrel dan dipiridamol# emberian %spirin dengan dosis a-al .25

    mg dalam 244' jam setelah onset stroke dianjurkan untuk setiap stroke iskemik akut# 3ika

    diren&anakan pemberian trombolitik, %spirin jangan diberikan#

    e# Obat %nti Hipertensi

    !

  • 8/17/2019 refrat NMO

    18/87

    enggunaan anti hipertensi pada stroke iskemik diberikan apabila M%; (Mean

    %rterial ;lood ressure) lebih dari .040 mmHg# ;atas penurunan tekanan darah

    sebanyakbanyaknya 20"25 " dari M%; pada jam pertama#

    2.1.11 Prono$i$2+

    $troke yang merupakan penyakit yang mengenai sistem sara, memberikan &a&at

    tubuh yang berlangsung kronis dan tidak hanya terjadi pada orangorang berusia lanjut, tetapi

     juga pada usia pertengahan# enderita stroke yang selamat, !5" mengalami ke&a&atan#

    $troke dapat mempengaruhi tidak hanya pada isik pasien, tetapi mental dan emosional atau

    kombinasi ketiganya# 7ek dari stroke tergantung ukuran dan lokasi lesi di otak# ;eberapa

    ke&a&atan yang diakibatkan oleh stroke diantaranya paralisis, mati rasa, gangguan bi&ara dan

    gangguan penglihatan#

    1isiko kematian dalam .0 hari pertama setelah mengalami stroke iskemik adalah

    sebesar '"20" # %ngka ini meningkat pada stroke hemoragik yaitu antara .0"'0" pada

     perdarahan intraserebral dan 20"50" pada perdarahan subarakhnoid# Halhal yang

     berpengaruh terhadap tingginya risiko kematian diantaranya penurunan kesadaran,

    hiperglikemia dan usia yang lanjut#

    enderita stroke yang bertahan hidup memiliki risiko . sampai 5 kali lipat untuk 

    mengalami kematian dibandingkan dengan populasi seusianya yang tidak mengalami stroke#

    $eorang penderita stroke memiliki risiko ."0" dalam .0 hari pertama untuk mengalami

    stroke rekuren# Hal ini ber*ariasi tergantung jenis inark yang dialami, pasien dengan lakunar 

    inark memiliki risiko lebih ke&il untuk mengalami stroke rekuren# 6aktoraktor yang

    mempengaruhi prognosis stroke diantaranya jenis lesi, kesadaran saat onset dan

    hiperglikemia#

    !. Sep$i$

    $eptikaemia (kera&unan pada darah) adalah kondisi klinis akut dan serius yang

    mun&ul sebagai hasil dari adanya mikroorganisme patogen atau toksinnya dalam aliran darah#

    ;eberapa mikrorganisme kemungkinan bertanggung ja-ab baik tunggal atau berkelompok,

    dan berasal dari adanya ineksi yang terpusat (&ontoh= appendi&itis, cellulitis, cholecystitis,

    ineksi pada saluran &erna, atau saluran genitourinary,  pelvic inflammantory disease,

    '

  • 8/17/2019 refrat NMO

    19/87

     pneumonia atau decubitus ulceration)# ndi*idu yang lebih berisiko pengembangan septik 

    aemia antara lain geriatri&, malnutrisi, orang yang minum minuman beralkohol, dan yang

    menderita luka bakar# 2! 

    embagian derajat sepsis didasarkan atas kriteria the American College of Chest 

     Physician and the Society of Critical Care edicine, yaitu= 2!,2' 

    # Systemic !nflammatory " esponse Syndrome  ($1$)

    Hipotermia (suhu L .+?A!6) atau demam (8 .'?A006), takikardi

    (800 GAmnt) takipneu (820 GAmnt) atau hipokapnea (a?O2 L .2 mmHg), lekositosis

    (82#000Amm.) atau lekopenia (L4#000Amm.), tanpa bukti adanya sumber ineksi#

    2# $epsis

    $1$ dengan adanya bukti sumber ineksi# $epsis adalah suatu kejadian ineksi

    yang disertai meningkatnya rekuensi naas lebih dari 20GAm, denyut jantung lebih dari 0GAm

    dan suhu rektal diluar range .5,5°?.',5°?# $epsis adalah respon inlamasi sistemik yang

    disebabkan oleh berbagai ma&am mikroorganisme yang ineksius, bakteri gram negati*e,

    gram positi, ungi, parasit dan *irus#

    .# Severe sepsis

    $epsis parah dideinisikan sebagai sepsis dengan disungsi organ, hipoperusi atau

    hipotensi pada satu atau lebih organ#

    #. Septi$ shoc$ 

    $yok septik adalah sepsis yang menginduksi hipotensi, tetap melakukan resusitasi

    &airan yang memadai, bersamaan dengan meniestasi dari hipoperusi ($aene et al , 2005)

    $ho&k sepsis adalah suatu sindroma sepsis yang disertai menurunnya tekanan darah lebih dari

    40 mmHg dari baseline, dan memberikan respon terhadap pemberian &airan inus dan obat#

    $yok dapat menyebabkan sekelompok sindrom yang membahayakan kehidupan yang

    disebabkan oleh keadaan patoisiologi yang berbedabeda (penurunan ungsi jantung,

     perdarahan, trauma, reaksi antigenAantibody dan sepsis)# erdapat tiga klasiikasi syok yang

    utama= hipo*olemik, kardiogenik, dan distributi*e atau *asogenik# $yok hipo*olemik 

    merupakan hasil dari ketidakmampuan jantung untuk memompa darah se&ara adekuat# $yok 

    distributi atau *asogenik merupakan hasil abnormalitas system *as&ular, termasuk diantaranya adalah syok neurogenik, anailaktik dan septik# 2!,2',2

    $yok septik merupakan suatu interaksi yang kompleks abnormalitas hemodinamik,

    humoral, selular dan metabolism# eadaan ini merupakan hasil dari eek prolierati bakteri

    gram negati danAatau pelepasan endotoksin yang dihasilkan oleh bakteri tersebut# 7ndotoksin

    merupakan komponen selular dinding sel bakteri gram negati dan pada saat dilepaskan,

    mengakti*asi komponen koagulasi dan sistem kinin# 1eaksi yang diinduksi oleh toksin ini

    mengakti*asi mekanisme pertahanan humoral, selular dan imunologis yang menyebabkan

    respons inlamasi umum# ;ukti respons ini adalah adanya produksi dari berbagai mediator 

  • 8/17/2019 refrat NMO

    20/87

  • 8/17/2019 refrat NMO

    21/87

    lipotei&hoi&, dimana selama proses pelepasan %Ms ini akan menyebabkan lisis pada

     patogen seperti kerusakan pada protein dan />% bakteri# ermukaan %Ms akan mendekati

    reseptor yang memiliki pola yang sama seperti tolllike reseptors (91s), (seperti ?/4 dan

    914 dengan 9$) yang akan mestimulasi monosit dan makroag yang akan memproduksi

     protein sitokin, seperti >6N, interleukin , 9+, 9' dan lainlain# .0

    7ndotoksin yang berasal dari bakteri gram negati ketika melepaskan akan

    memproduksi respon inlamasi se&ara sistemik# 7ndotoksi ini akan meningkatkan sel

    reti&uloendothelial yang akan menstimulasi pelepasan endotoksin kedua yang akan

    meningkatkan integrin sel leukosit dan reseptor integrin ke sel endothelial# Hasil akhir dari ini

    akan membuat pelekatan leukosit dan platelet ke sel endothelial#  .0

    :ambar # abel #

    Multiplikasi bakteri terjadi se&ara &epat dalam memproduksi toksin bakteri dalam

    aliran darah# $epsis merupakan ekspresi klinis dari respon host terhadap adanya konstituen

     pada dinding sel bakteri gram negati*e (endotoksin) atau eksotoksin pada organism gram

     positi# Hasil ineksi yaitu adanya akti*asi makroag dalam memproduksi lymphokines

    gamma intereron dan :M?$6, >6, dan 9s, terutama 9 dan 9+# $ubstansi ini se&ara

    normal member keuntungan pada host dalam memediasi perlindungan terhadap respon

    inlamasi, tapi pada ineksi yang parah, berlebihan, mun&ul respon yang merusak dan pada

    le*el tinggi >6 dan 9 menyebabkan kerusakan yang serius# 2',.0

    2

  • 8/17/2019 refrat NMO

    22/87

    Mediator inlamasi yang lain seperti prostaglandin 72  (:72) dihasilkan oleh

    neutroil, asam nitrat yang dihasilkan oleh makroag dan a&tor akti*asi platelet, menga-ali

    kerusakan sel endotel yang menghasilkan kebo&oran plasma pada sirkulasi# /epresi

    miokardial dimediasi oleh 9+# Hipo*olemia mungkin menga-ali terjadinya disungsi

     jantung, penyakit respirasi akut dan disungsi organ lain# $ementara itu, akti*asi abnormal

    dari pembekuan dapat menga-ali /?# >antinya dapat menimbulkan multiple organ failure

    dan kematian# 2',.0

    !.! -anife$ta$i Klini$

    /emam dan menggigil merupakan gejala nonspesiik yang sering ditemui# namun

     pasien dengan sepsis berat mungkin tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, ini menandakan

     prognosis yang buruk# :ejala atau tanda yang terjadi dapat berhubungan dengan lokasi penyebab sepsis# enilaian klinis perlu men&akup pemeriksaan ungsi organ *ital, termasuk= .

    a# 3antung dan system kardio*askular= suhu inti dan kulit, tekanan *ena dan arteri

     b# erusi perier= pasien terasa hangat dan mengalami *asodilatasi pada

    a-alnya, namun saat terjadi syok septik rerakter yang berat pasien menjadi

    dingin dan perusinya buruk 

    $tatus mental= &onusion sering terjadi, terutama pada manula

    d# :injal= seberapa baik laju iltrasi glomerulus (:61)P

    ateterisasi saluran kemih harus dilakukan untuk mengukur output urin tiap

     jam untuk mendapatkan gambaran ungsi ginjal dari menit ke menite# 6ungsi paru, diukur dari laju pernapasan, oksigenasi, dan perbedaan O2

    al*eoliarteri (dari analisis gas darah arteri)# semuanya harus sering diperiksa,

    dan apabila terdapat penurunan ungsi paru, maka pasien perlu mendapat

     bantuan *entilasi mekanis

    # erusi organ *ital, yang terlihat dari hipoksia jaringan, asidemia gas darah

    arteri, dan kadar laktat

    g# 6ungsi hemostatik= diperiksa se&ara klinis dengan men&ari ada atau tidaknya

    memarmemar# perdarahan spontan, misalnya pada tempattempat pungsi*ena, menimbulkan dugaan adanya kegagalan system hemostatik, yang

    membutuhkan tambahan produk darah#

    $epsis memiliki deinisi sebagai $1$ dengan penyebab ineksi yang jelas disertai

    dengan dua atau lebih kriteria $1$# %dapun beberapa kriteria $1$, yaitu= .

    # emperature lebih tinggi dari .'Q? atau kurang dari .+Q?

    2# akikardia, dengan H1 ( Heart "ate) 80 beatsAminute

    .# a&hipne 11 820 kaliAmenit

    4# White cell count  8 2000 per mm. atau L4000 per mm.

    Tael 2. erbedaan $indroma $epsis dan $ho&k $epsis

    22

  • 8/17/2019 refrat NMO

    23/87

    Sindrome Sep$i$ S/o0k Sep$i$

    akipenia, respirasi 20GAm

    akikardi 0GAm

    Hipertermi .'°?

    Hipotermi .5#+°?

    Hipoksemia

    eningkatan laktat plasmaOliguria, Brinne 0#5

    &&Akg;; dalam jam

    $indroma sepsis ditambah dengan

    gejala =

    Hipotensi 0 mmHg

    ensi menurun sampai 40 mmHg

    dari baseline dalam -aktu jamMembaik dengan pemberian

    &airan dan penyakit sho&k hipo*olemik#

    inrak miokard dan emboli pulmonal

    sudah disingkirkan

    !.% Peneakan Diano$i$

    $yok septik dapat di diagnosis melalui ri-ayat sepsis generalisata atau lokalisata yang

    ditandai dengan tahap hiperdinamik bersama dengan reaksiimmunologi terhadap endotoksin#

    $elama tahap ini, terlihat kenaikan &urah jantung, /, dan ke&epatan denyut serta

     berkurangnya pengeluaran urine, tahanan perier dan perbedaan oksigen artei*ena# %lkalosis

    respirasi dan metaboli& sering terlihat# ;ila kombinasi gejala ini ada, maka syok septik harus

    dipertimbangkan karena prognosis lebih menguntungkan daripada bila terapi ditunda sampai

    tahap hipodinamik# ada tahap hipodinamik, timbul permeabilitas sel endotel, ada kehilangan

    *olume darah sirkulasi dan akibatnya &urah jantung dan / berkurang, ke&epatan denyut dan

    tahanan perier bertambah, serta kulit menjadi dingin dan lembab# %sidosis metaboli&

     biasanya terlihat# ada tahap kritis ini, diagnosis sementara syok septik harus dibuat dan

    terapi harus dinilai# Meunggu konimasi kultur darah akan membahayakan hidup pasien# .2

    emantauan pasien dalam keadaan syok septik membutuhkan e*aluasi terus menerus

    dari keadaan= .. 

    # anda linik 

    %spek terpenting pada pemantauan klinik adalah pengamatan kulit dan sensorium#

    ;ila *olume darah pasien pada syok septik berkurang dengan perusi yang memadai jaringan

     perier, kulit akan menjadi hangat dan kering, -arnanya berubah dari putih keabuan menjadimerah muda# $elama tahap syok hiperdinamik, kulit menjadi kemerahan serta basah, mudah

    dibedakan dari karakteristik kulit hangat dan ber-arna merah muda pada perusi perier yang

     baik# Walaupun otak merupakan organ *ital pertama yang mengalami penurunan *olume

    darah, eek sensorium dapat dilihat lebih a-al pada keadaan syok berupa gelisah serta

     bingung# ;ila *olume tidak segera diperbaiki, dapat timbul koma#

    2# erusi erier 

    ;ila syok akan diatasi, perusi jaringan perier harus dipantau terus menerus# Warna

    dan temperature kulit harus diamati# ?ara untuk menentukan tingakat perusi perier dengan

    mengukur konsentrasi laktat atau rasio piru*at= laktat# onsentrasi laktat yang tinggi

    2.

  • 8/17/2019 refrat NMO

    24/87

    menunjukkan kenaikan aerobiosis karena berkurangnya perusi, konsentrasi rendah

    menunjukkna perusi yang sedikit membaik atau normal#

    .# 6ungsi Organ @ital

    a# 3antung

    Bntuk memantau jantung, maka &urah jantung dan ?@ atau %W harus diukur 

    melalui ?@ atau %# b# aru

    engankutan aO2 san a?O2 dapat membedakan luas kerusakan karena syok pada

    membrane al*eolus*askular# $ebagai &ontok, aO2  yang rendah menunjukkan sindroma

    ga-at pernaasan de-asa (%1/$) dan a?O2  yang tinggi serta pH yang rendah

    menunjukkan asidosis pernaasan, yang mungkin men&erminkan adanya atelekstasis yang

    luas atau masalah diusi *entilasi#

    Hati

    engukuran glukosa dan laktat serum (rasio glukosa= laktat) dapat menentukan

    keadaan ungsi hati# 1asio glukosa= laktat 0 atau lebih menunjukkan ungsi hati yang baik 

    (glukoneogenesis dan glikolisis)I kurang dari 0 yang gagal membalik rasio menunjukkan

    ungsi hati yang tak adekuat karena perusi berkurang dan mengkin adanya kerusakan sel

    hati#

    d# :injal

    6ungsi ginjal dipantau dengan mengukur pengeluaran urine, normalnya .0!0 m9 per 

     jam dengan osmolalitas urine +00 mosmol perliter# :injal memberi respon terhadap

     berkurangnya *olume sirkulasi dengan menahan air, sehingga memperbesar osmolalitas urine

    (eek %/H)#

    4# @olume yang dibutuhkan

    @olume dipantau dengan mengukur %# @olume darah system *as&ular pulmonalis

    sebanding dengan %, bila % berkurang, *olume juga berkurang#

    !.& Penatalak$anaan Terapi

    rinsip penanganan sepsis adalah eradikasi pathogen penyebab, terapi suporti system

    kardio*askuler, respirasi, metabolisme dan pemberian obatobat penghambat eek respon

    inlamasi sistematik yang berlebihan dan pemantauan ketat# era-atan yang berkualitas

    tinggi sangat penting dan perlu dira-at pada unitunit khusus, bukan pada bangsal umum#

    %ntibiotik perlu diberikan segera, sementara menunggu hasil pemeriksaan laboratorium#

     pengukuran *ital lainnya termasuk= .2,..

    a# 9okalisasi sumber sepsis, menggunakan penunjuk klinis, oto toraks dan ? Dblind E

    abdomen (misalnya apabila tidak terdapat gejala yang dapat menunjukkan sumber sepsis)#

     jalur intra*as&ular yang terineksi sering menjadi sumber sepsis yang didapat di rumah sakit

    dan harus segera dilepasAdiganti

    24

  • 8/17/2019 refrat NMO

    25/87

  • 8/17/2019 refrat NMO

    26/87

     Pneumoni

    a

    a. community

    ac(uired 

    b. nosocomial 

    a. Streptococcus pneumonia

    b. )egionella

    c. &lebsiella pneumonia

    d. Haemophilus influenza

    a. Pseudomonas aeruginosab. Staphylococcuc aureus

    c. &. pneumonia

    d#  %nterobacter 

    ?euroGime R

    ma&rolide

    %minogly&oside R

    &epta

  • 8/17/2019 refrat NMO

    27/87

    thrombohaemorrhagi& sistemik yang hampir selalu disertai dengan adanya penyakit primer 

    yang mendasari# .!,.' 

    Etioloi

    Hipoksia, asidosis, nekrosis jaringan, syok dan kerusakan endotel dapat men&etuskan

    /?#

    ;eberapa penyakit yang dikaitkan dengan /?I

    elainan obstetri (abortus, emboli air ketuban)

    Hemolisis intra*askular 

    $epsis

    @iremia

    ?an&er 

    9eukimia

    9uka bakar 

    ?edera karena trauma dan nekrosis jaringan

    rauma

    andatanda yang dapat dilihat pada penderita / yang disertai dengan

     perdarahan misalnya=

     petekie,

    ekimosis,

    hematuria,

    melena,

    epistaksis,

    hemoptisis,

     perdarahan gusi,

     penurunan kesadaran hingga terjadi koma yang disebabkan oleh perdarahan otak#

    2!

  • 8/17/2019 refrat NMO

    28/87

    $ementara tandatanda yang dapatdilihat pada trombosis mikro*askular adalah

    gangguan aliran darah yang mengakibatkan terjadi iskemia pada organ dan berakibat pada

    kegagalan ungsi organ tersebut, seperti= gagal ginjal akut, gagal naas akut, iskemia okal,

    gangren pada kulit# .,40

    %.1 Patoene$i$

    atogenesis terjadinya /? meliputi peningkatan pembentukan trombin, penurunan

    mekanisme isiologis antikoagulan, dan terhambatnya proses ibrinolisis# %ntikoagulan

    isiologis meliputi antitrombin , protein ?, dan 6# ada /? kadar antitrombin

    menurun# /an terjaid penurunan ungsi sistem protein ? disebabkan oleh penurunan aktiitas

    trombomodulin, penurunan kadar raksi bebas protein $ (koaktor esensial protein ?),

    disamping penurunan sintesis# enurunan akti*itas ibrinolititk diperantarai oleh peningkataninhibitor akti*ator plasminogen tipe , penghambatan utama sistem ibrinolitik, dan

     penelitian klinik menunjukan meskipun terdapat akti*itas ibrinolitik, pada /? akti*itasnya

    terlalu lemah dibandingkan akti*itas pembentukan ibrin# 4,42

    %.2 Patofi$ioloi

    %.! Pemerik$aan Laoratorim4. 

    , a, dan memanjang

    3umlah trombosit menurun, L00000 mikroliter 

    2'

  • 8/17/2019 refrat NMO

    29/87

    onsentrasi ibrinogen menurun

    %kti*itas protombin menurun

    6aktor @ dan @ menurun

    %danya ragmentasi dari sel darah merah pada apus darah tepi

    eningkatan kadar 6/s

    eningkatan //imer, diukur dengan antibodi monoklonal yang menunjukan adanya

    suatu ibrinolisis

    %.% Diano$i$ 44,45

    tael !. S0orin DI3 %(

    %.& Tatalak$ana4+,4!,4'

    rinsip penatalaksanaan penderita /? yakni

    mengobati penyakit primernya,

    mengganti aktor koagulasi yang kurang,

     pemberian antikoagulan,

    2

  • 8/17/2019 refrat NMO

    30/87

     pemberian antiibrinolitik bila didapatkan peningkatan plasmin dan penurunan

    antiplasmin dan

     pengobatan alternati#

    enggunaan gabaGate mesylate (inhibitor sintesis berbagai ma&am serin pada

    koagulasi, ibrinolisis, dan menekan produksi tromboGan %)

    /osis = 2 mgAkg;;Ajam selama 4 hari#

    ada /? yg mengalami iskemia dengan perusi ektremitas yg buruk, dapat diberikam

    heparin# Heparin = eek antikoagulan timbul karena ikatanya denga % # % berungsi

    dalam menghambat protease aktor pembekuan (a, Ka, dan Ka)# /engan &ara membentuk 

    kompleks yang stabildgn protease aktor pembekuan#

    Bntuk pengobatan tromboemboli *ena dimulai dengan satu suntikan bolus 5000 B,

    dikuti dengan 200+00 BAjam melalui in*us @#

    Heparin se&ara subkutan diberikan untuk terapiu jangka panjang# /osis total .5000

    BAhari# /osis terbagi setiap ' atau 2 jam sehari#

    Bntuk men&egah trombosis *ena dalam dan tromboemboli pada pasien peka,

    diberikan dosis 5000 B se&ara subkutan tiap '2 jam#

    .0

  • 8/17/2019 refrat NMO

    31/87

    DA"TA# PUSTAKA

    # %H% (%meri&an Heart %sso&iationA%meri&an ?oun&il on $troke)# :uidelines or 

    re*ention o $troke in atients -ith s&hemi& $troke or ransient s&hemi& %tta&k#

    $troke 200+I.!=5!!+!#

    2# ;urns /M# 7pidemiology o smokingindu&ed &ardio*as&ular disease# rog#

    ?ardio*as /is#, 200.#4+= 2#

    .# ;ustan, M># 7pidemiologi= enyakit tidak menular# 3akarta=1ineka ?ipta #200!#hal

    !

    4# ?heung ;M, 9auder 3, 9au ?, umana ?1# Metaanalysis o large randomiapoli M# ;eneits o statins in &erebro*as&ular disease# ?urr Opin n*estig /rugs

    2004I5=25 .05#

    +# /orland,W#%#>e-man# amus edokteran /orland#edisi 2## 3akarta = 7:?# 2005

    !# 6ields 97, ;urt @9, ?utler 3%, Hughes 3, 1o&&ella 73 and $orlie # he burden o 

    adult hypertension in the Bnited $tates to 2000= a rising tide#

    Hypertension,2004# 44= .'404#

    '# 6ontaine 1, 1edden /, Wang ?, Westall %O and %llison /; # Uears o lie lost

    due to obesity# 3%M%,200.# 2'= '!.#

    # :oet< ?hristopher :# ?erebro*as&ular /iseases# n = :oeteurology, .rd ed# hiladelphia = $aunders# 200!#

    0# Harsono, erhimpunan /okter $pesialis $ara ndonesia# nark Otak = ;uku %jar 

     >eurologi linis#Uogyakarta = B:M press# 2005#hal !'2#

    # Hart-ig,Mary $# enyakit $erebro*askular dalam atoisiologi = onsep linis

    rosesroses enyakit# Wilson,9M, ri&e,$%# 7disi +# 3akarta = 7:?#200+#hal 05

    !#

    2# 3apardi,skandar# atoisiologi $troke nark %kibat romboemboli#2002 digiti

  • 8/17/2019 refrat NMO

    32/87

    B$B digital library

    .# 71/O$$# elompok $tudi $troke#erhimpunan /okter $pesialis $ara 

    ndonesia#:uideline $troke#200!#hal 2+4+

    4# Mardjono,Mahar, $idharta,riguna# Mekanisme :angguan @askular $usunan $ara 

    dalam >eurologi linis /asar# 3akarta = /ian 1akyat# 200'#hal 2+2#5# Mendelo- %/,:regson ;%,6ernandes HM# 7t al# 7arly surgery *ersus initial

    &onser*ati*e treatment in patients -ith spontaneous intra&erebral haematomas in the

    nternational $urgi&al rial in ntra&erebral Haemorrhage ($?H)= a randomieuros&ien&e# @olume ', ssue ., May 200, ages 2454#

    !# Mohr 3# et al# $troke, athophysiology,/iagnosis and Management,4th

    ed,2004#

    '# Mokdad %H, 6ord 7$, ;o-man ;%, /iet< WH, @ini&or 6, ;ales @$ and Marks 3$#

    re*alen&e o obesity, diabetes, and obesityrelated health risk a&tors,# 3%M%,

    200.#2'= !+!

    # >i, han et all# s&hemi& $troke= re*alen&e o Modiiable 1isk 6a&tors in male and

    6emale atients in akistan# ak# 3# harm# $&i#, @ol#22, >o#, 3anuary 200, pp#+2+!

    20# 1odrigue< ;9, /V%gostino 1, %bbott 1/, agan %, ;ur&hiel ?M, Uano , 1oss

    :W, $ilbershat< H, Higgins MW, opper 3, Wol % and ?urb 3/ # 1isk o 

    hospitalieurology#>e-york = hieme# 2004#

     page ++!5#

    22# 1opper %H, ;ro-n 1H# ?erebro*as&ular /iseases# n = %dam and @i&torVs rin&iples

    o >eurology# 7ight edition# >e- Uork = M& :ra- Hill# 2005#

    2.# $a&&o,19# athogenesis,?lassii&atiom,and 7pidemiology o ?erebro*as&ular /isease

    in Merritts >eurology# 1o-land,9e-is #

    th

    ed# ?hapter .+#2005#24# $ong UM, $ung 3, /a*ey $mith : and 7brahim $ # ;ody mass indeG and is&hemi&

    and hemorrhagi& stroke= a prospe&ti*e study in orean men# $troke, 2004#.5= '.

    '.+#

    25# aylor 1$, ;ro-n %, 7brahim $, et al# 7Ger&isebased rehabilitation or patients -ith

    &oronary heart disease= systemati& re*ie- and metaanalysis o randomi

  • 8/17/2019 refrat NMO

    33/87

    2'# /a*ey, atri&k# 2002# At a lance edicine# 3akarta= enerbit 7rlangga#

    2# :upta 9all, 1oshan# 200.# -etboo$ of Surgery# ndia = :opsons aper 9td#

    .0# Helms, 1# %, /# 3# Suan, 7# # Herindal and /# 1# :ourley# 200+# -etboo$ of 

    -herapeutic /rug and /isease anagement 0th %dition# B$%= 9ippin&ott Williams Z

    Wilkins#

    .# ra-an, /anny, dkk, 202# roil enderita $epsis %kibat ;akteri enghasil

    enderita $epsis %kibat ;akteri enghasil 7$;9# 1 Peny /alam, @ol# ., >o##.2# 3apardi, skandar# 2002# anifestasi +eurologi$ Shoc$ Sepsis# B$B /igital 9ibrary#

    ..# 3a-ad , et al # 202# %ssessing %*ailable normation On he ;urden O $epsis= :lobal

    7stimates O n&iden&e, re*alen&e and Mortality# 1ournal of lobal Health# @ol# 2

     >o# # 00404#

    .4# Manuaba, #;#:#, ?#Manuabadan 6# Manuaba# 200!#  Pengantar &uliah Obstetri#

    3akarta= ;uku edokteran 7:?#

    .5# Moore, 9aura 3 dan 6rederi&k %# Moore# 202# 7pidemiology o $epsis in $urgi&al

    atients# %lsevier !nc. Surg Clin + Am, 2 (202) 425Y44.#

    .+# $aene, H# # 6# @#, $il*estri 9# and M# %# /e la ?al# 2005# !nfection Control in -he

     !ntensive Care *nit  2nd  %dition# taly# $pringer@erlag#

    .!# $harland, Mike# 20# Oford Specialist Handboo$s !n Paediatrics3 anual Of Childhood !nfection -he 'lue 'oo$ # >e- Uork= OGord Bni*ersity ress#

    .'# annehill, /a*id# 202# reating $e*ere $epsis Z $epti& $ho&k in 202#  1 'lood 

     /isord -ransfus 2452# Hal = +

    .# Weston, /ebbie# 200'#  !nfection Prevention and Control -heory and Practice for 

     Healthcare Professionals# 7ngland= ;ritish 9ibrary#

    40# Mi&hiels 33, ;erneman [>, $&hroyens W, @an @liet HH# athophysiology and

    treatment o plateletmediated mi&ro*as&ular disturban&es, major thrombosis

    and bleeding &ompli&ations in essential thrombo&ythaemia and poly&ythaemia

    *era# latelets# 2004 MarI5(2)=+!'4#

    4# Hillman#1obert $ M/, %ult# enneth % M/# Hematology in &lini&al pra&ti&e# % guide

    to diagnosis and management# 2nd ed# >e- Uork# M& :ra-Hill '# p 40 4!#

    42# ;arbui # What is the standard treatment in essential thrombo&ythemia# nt 3 Hematol#

    2002I!+ $uppl 2=..!#

    4.# ;arbui , 6inaeuro1G\= he 3ournal o the %meri&an $o&iety or 7Gperimental

     >euroherapeuti&s 2004I = 4+] “  

    4+# -on $un B#M/# ?ilosta

  • 8/17/2019 refrat NMO

    34/87

    BAB III

    P#ESENTASI KASUS KE-ATIAN

    Stroke Infark denan Sep$i$ dan DI3Oleh = dr# %ditya urnianto

    Moderator = /1# dr# 1etnaningsih $p#$ (), ?

    I. IDENTITAS PENDE#ITA

     >ama = n#

    Bmur = + tahun

    3enis kelamin = laki laki

    $tatus = Menikah

    endidikan = $/

    %lamat = pedurungan, $emarangekerjaan = buruh

    M1$ = 02A0A20+

     >o# ?M = ?5++04

    II. DA"TA# -ASALAH

     No

     .

     Masalah Aktif Tanggal No

     .

     Masalah Pasif Tanggal 

    # enurunan kesadaran4 02A0A20

    +

    2# kesan parese ># @ dekstra sentral

    4

    02A0A20

    +.# lateralisasi ke kanan 4 02A0A20

    +

    4## $troke inark 02A0A20

    +

    5# hematemesis 02A0A20

    +

    +# gross hematuria 02A0A20

    +

    !# perdarahan konjungti*a 0.A0A20

    +'# susp tranormasi hemoraghi& 0!A0A20

    +

    .4

  • 8/17/2019 refrat NMO

    35/87

    # /? 04A0A20

    +

    0# $epsis 0.A0A20

    +

    # %

  • 8/17/2019 refrat NMO

    36/87

    1i-ayat stroke sebelumnya tahun yang lalu di ra-at di 1$ soe-ondo sembuh

    sempurna

    1i-ayat /M tahun yll dengan kontrol dan minum obat metormin

    1i-ayat H() kontrol dan minum obat amilodipin

      1i-ayat jantung () kontrol dan minum obat teratur, jenis obat lupa

      1i-ayat penyakit gangguan perdarahan ()

      1i-ayat minum minuman beralkohol ()  1i-ayat sakit lambung ()

      ri-ayat sakit tumor ()

     

    !. #i5a6at Pen6akit Kelara

    1i-ayat stroke ()

    1i-ayat /M ()

    1i-ayat hipertensi ()

    1i-ayat jantung ()

    1i-ayat tumor ()

    %. #i5a6at So$ial Ekonomi

    asien sebagai buruh, mempunyai 2 orang anak sudah mandiri,, istri ibu rumah tangga,

     biaya dengan umum, esan= sosial ekonomi kurang#

    I7. DATA B4EKTI"

    1. Stat$ prae$en$

    eadaan umum= lemah

    esadaran = somnolen

      anda *ital= ekanan darah = 55A4 mmHg, M% = 0 >adi = ''GA menitI 6rekuensi

    napas = 20 GA menit, $uhu = .+,! Q?(aGilla), $p02 00 "

    2. Stat$ intern$

    epala = mesoseal, simetris

    Mata = konjungti*a anemis (A), sklera ikterik (A)

    9eher = pembesaran kelenjar lime ()A()

    horaG

    3antung = nspeksi = i&tus &ordis tak tampak 

      alpasi = i&tus &ordis teraba di $? @, pada 9M?$

      erkusi = konigurasi jantung bergeser ke kaudolateral

      %uskultasi = H1= ''GAm ;3 murni, bising (), gallop ()

    aru = nspeksi = simetris statis dinamis  alpasi = stem remitus sulit dinilai

      erkusi = sonor seluruh lapangan paru

      %uskultasi = suara dasar *esikuler, ronkhi ()

    %bdomen = hepar dan lien tidak teraba, bising usus ()#

    7kstremitas = oedem (A), turgor baik 

    ;; = 5 kgI ;= 5.&m

    ;M = 22,+ (normo-eight)

    !. Stat$ P$ikik$

    Cara berpikir : sulit di nilaierasaan hati = sulit di nilaiingkah laku = sulit di nilai

    .+

  • 8/17/2019 refrat NMO

    37/87

    ngatan = sulit di nilai

    e&erdasan = sulit di nilai

    %. Stat$ Neroloi$

      esadaran = :?$= 72 M5 @.

    epala = simetris, nyeri tekan daerah kepala ()  Mata = upil bulat isokor ̂ 2 mmA 2 mm, releks &ahaya (A),

    9eher = kaku kuduk ()

      >n# &raniales = kesan paresis > @ deGtra sentral

    Motorik superior inerior  

    :erak = _A _A

    ekuatan = sulit dinilai (lateralisasi ke arah kanan)

    onus = > A > > A >

    roi = 7 A 7 7 A 7

      1# 6isiologis = A A

    1# atologis = Y A Y (;,?) A

    lonus = A  $ensibilitas = sulit dinilai

     @egetati = terpasang d& (urin be-arna merah), >: = residu be-arna hitam

    :erakan abnormal

    remor = ()

    %thetose = ()

    Mioklonik= ()

    horea = ()

    oordinasi, gait dan keseimbangan

    -?ara berjalan = tidak dilakukan

    - es 1omberg = tidak dilakukan

    - /isdiadokinesis = tidak dilakukan

    - %taksia = tidak dilakukan

    - 1ebound phenomen = tidak dilakukan

    - /ismetri = tidak dilakukan

    &. Pemerik$aan Penn+an 8

    Hasil 9ab (02 0 20+)

    Laoratorim Nilai Nilai normalHb .,50 gr" .+

    Ht .!,4" 4054

    7ritrosit 4,. jutaAmmk .,5,+ juta

    M?H 2,.0 pg 2!.2

    M?@ '!,4 9 !++

    M?H? .4,20 gAdl 2.+

    9eukosit 5,! rbAmmk 4000000

    rombosit +.#000Ammk 50400ribu

    1/W .,5 " ,+4,'

    M@ 0, 9 4

    :/$ 204 mgAdl !4 Y 0+Breum 0 mgAdl 5 Y .

    .!

  • 8/17/2019 refrat NMO

    38/87

    reatinin .,2 mgAdl 0,+ Y ,.

     >atrium .! mmolA9 .+ Y 45

    alium 4,2 mmolA9 .,5 Y 5,

    ?hlorida 05 mmolA9 ' Y 0!

    alsium ,5 mmolA9 2,2 Y 2,52

    Magnesium 0,'5 mmolA9 0,!4 Y 0,

    albumin .,5 gAdl .,45,0

    Osmol F 2G(.! 4,2) 204A' 0A+ F 2'2,4 ,. +,,. F .0 ml osmol

    6luit /eisit= .025A25 G 0,+ G +0F ,' 9

    kesan = trombositopenia, leukositosis, a

  • 8/17/2019 refrat NMO

    39/87

    ? s&an kepala (02020+)

    ke$an 8

    inark pada genue dan &rus posterior &apsula interna kiri serta inark pada sentrum semi o*alekiri

    .

  • 8/17/2019 refrat NMO

    40/87

    EK* :,2;,1;2,1'<

    Ke$an 8 irama sinus takikardi

      rate = 0'GAC

      S1$ patologis

      $ memanjang

    gambaran 9@H

      OM inerior 

    7. #ESU-E$eorang pria + tahun datang dengan penurunan kesadaran, kesan parese >#@, lateralisasi

    ke kanan sejak .+ jam smrs os ke 1$ &olumbia# penurunan kesadran semakin memburuk ,

    hematemesis, hematuri sejak 2 jam smrs lalu di rujuk ke 1$/#

    B = ampak sakit berat

    esadaran = :?$= 72M5@.

    anda *ital = ekanan darah = 55A4 mmHg, M% = 0, >adi = 0'GA menitI

    6rekuensi napas = 20 GA menit, $uhu = .+,! Q?(aGilla), $p02 00 "

    Mata upil bulat isokor ̂ 2 mmA 2 mm, releks &ahaya (A)

     >n# &raniales = kesan paresis > @ deGtra sentral

    Motorik = kesan lateralisasi ke kanan@egetati = terpasang /? (urin be-arna merah), >: (residu ke&oklatan)

    =;"oto T/orak$ AP9Lat8 ?or dan pulmo= elongatio aorta

    -S3T Kepala tanpa kontra$8 inark pada genue dan &rus posterior &apsula interna kiri

    serta inark pada sentrum semi o*ale kiri

    EK* 8 irama sinus takikardi, rate 0' GAC gambaran 9@H

    Laorat8 kesan = trombositopenia, leukositosis, a @ deGtra sentral

      lateralisasi ke kanan

    40

  • 8/17/2019 refrat NMO

    41/87

    /iagnosis topis = &rus posterior, genu &apsula interna kiri, sentrum semi o*ale kiri

    /iagnosis etiologi = stroke inark berulang

    # trombositopenia susp /?

    # hematemesis

    @# $1$

    @# aAL : 2;1;2,1'< di H3U $troke #a+a5ali 1A

    I. Stroke infark erlan

    /G =

     9ab= roil 9ipid, %sam Brat, $:O, $:, , , ;:%

    onsul Mata, konsul 1ehab Medis, konsul gi: O2 .lpm

    loading 19 500 && lalu maintanan&e @6/ 19 20 tpm

    ; ;+ ;2 tabA 'jam(o)

    MG= :?$, anda *ital, /eisit neurologis, tanda tanda peningkatan , residu >:

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang akan

    dilakukan

    II. tromo$itopenia S$p DI3

    /G = ko# nterna sub hematologi onkologi

    G = usaha? + kol 

    MG = tanda *ital, kondisi klinis, tanda tanda perdarahan

    7G = menjelaskan tentang penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang diderita

    sekarang#

    III. Hemateme$i$

    /G =

    G = puasa

      inj omepra

  • 8/17/2019 refrat NMO

    42/87

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7I. /iperten$i rade I

    /G = G = amilodipin 0 mgA 24 jam

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7II. -I inferior

    /G = konsul dan raber kardiologi, 7: ulang

    G =

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yangakan dilakukan

    7III *ro$$ Hematria

    /G = konsul dan raber bedah urologi

    G = inj asam traneGamat 500 mgA'jam (i*)

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    I=. Hipokal$emia

    /G =

    G = inj &a glukonas ' mg dalam 50 && aTuabidest habis dalam 2 jam

    MG = @, keaadaan klinis, &ek 7: dan elektrolit setelah 2jam post koreksi

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =. Hiperlikemia dd D- t6pe 2

    /G = :/ A, Hba&

    G = inj lantus 2 u s& malam jam 2#00

      sliding s&ale insulinA 4 jam  L50 =

      5200 2 ui

      20250 4 ui

    25.00 + ui

      .0.50 ' ui

      .5 400 2 ui

      40450 4 ui

    MG = @, keaadaan klinis, :/$ A4 jam

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7III. P#*NSA

    42

  • 8/17/2019 refrat NMO

    43/87

    %d *itam = dubia ad malam

    %d sanam = dubia ad malam

    %d ungsionam = dubia ad malam

    3ATATAN PE#KE-BAN*AN

    ,!;,1;2,1': /ari ke;2 pera5atan di H3U $troke #a+a5ali 1A<

    $A penurunan kesadaran, tampak kuning, ken&ing be-arna merah, residu >: ke&oklatanesadaran = :?$= 72 M5 @.

      anda *ital= ekanan darah = 4.A2 mmHg, M%= 0 >adi = 0'GA menitI 6rekuensi

    napas = 22 GA menit, $uhu = .+,! Q?(aGilla), $p02 00 "

    epala = simetris, nyeri tekan daerah kepala ()

      Mata = upil bulat isokor ̂ 2 mmA 2 mm, releks &ahaya (A), sklera ikterik 

    9eher = kaku kuduk ()

      >n# &raniales = kesan paresis > @ deGtra sentral

    Motorik superior inerior  

    :erak = _A _A

    ekuatan = sulit dinilai (lateralisasi ke arah kanan)

    onus = > A > > A >roi = 7 A 7 7 A 7

      1# 6isiologis = A A

    1# atologis = Y A Y (;,?) A

    lonus = A

      $ensibilitas = sulit dinilai

     @egetati = terpasang d& (urin be-arna merah), >: = residu be-arna merah

    ke&oklatan

    ;alan&e &airan = input = inus = +00 &&

      >: = 000 &&

      output = Brine = 400 &&

    6eses = 400 &&

      W9 = 00 &&

      result = !00

      :/$ = 254 mgAdl

    Ha$il La =

    Laoratorim Nilai Nilai normal

    %sam Brat 5, mgAdl 2,+ Y !,2

    olesterol 0. mgAdl 50 Y 200

    rigliserida 20 mgAdl .0 Y 50H/9 5+ mgAdl .5 Y +0

    9/9 0. mgAdl +2 Y .0

    $:O 050 BAl 5 Y .!

    $: 200 BAl .0 Y +5

    .,+ detik

      55,+ detik 2..+

    :/ 4. mgAdl L25

    :/ 2.4 mgAdl L200

    Hb%& ',5 +' mgAdl

    kesan= hipertrigliserid,-aktu perdarahan meningkat, nsuisiensi hepar, hiperglikemi

    4.

  • 8/17/2019 refrat NMO

    44/87

    Ha$il rin rtin

    rine lenkap Nilai Nilai normal

    -arna merahkejernihan keruh

     berat jenis ,020 ,00.,025

     pH + 4,'!,4

     protein 25 neg

    reduksi neg neg

    urobilinogen ' neg

     bilirubin neg neg

    aseton 50 neg

    nitrit neg neg

    $edimenepitel 2,2 0Y 40

    epitel tubulus 0,. 0+

    leukosit !' Au9(H) 0 20

    eritrosit 42' Au9(H) 025

    kristal 0,2 00

    sil patologis 0,2+ 00,5

    granula kasar neg neg

    granula halus 0 0,2

    sil hyalin ,5+(H) neg

    sil epitel neg neg

    sil eritrosit neg neg

    sil leukosit neg neg

    mu&us 0 00,5

    yeast &ell 0 025

     bakteri 2+0.(H) 000

    sperma 0.

    kepekatan 20,2 .2!

    kesan = dapat sesuai gambaran $ dan gross hematuri

    Ha$il B*A8

    B*A Nilai Nilai normal

    emp .+

    6iO2 25

     pH !,4 !,.!!,45

     p?O2 .5 .545

     pO2 0' '.0'

     pH !,44 !,.5!,45

    H?O. ',5 '2.?O2 5,2

    ;7e& 0,2

    44

  • 8/17/2019 refrat NMO

    45/87

    ;7 2.

    $O2

    %a/O2 22

    1 0,!

    "# ratio 81,)92&@ 1,, %!2

    ke$an 8 dalam ata$ normal

    /a$il elektrolit 8 

    elektrolit Nilai Nilai normal

     >atrium .' mmolA9 .+ Y 45

    alium 4,5 mmolA9 .,5 Y 5,

    ?hlorida 0+ mmolA9 ' Y 0!

    alsium 2,00 mmolA9 2,2 Y 2,52

    Magnesium 0,!' mmolA9 0,!4 Y 0,

    ke$an /ipokal$emia

    Ha$il Kon$l -ata :!9192,1'

  • 8/17/2019 refrat NMO

    46/87

     % = OM inerior, sinus takikardi

      = bisoprolol 2,5 mgA24 jam

      koreksi ?a seusai $ neuro

      usul e&ho&ardiography bila B stabil

    Ha$il kon$l eda/ Uroloi :!9192,1':

    O2 .lpm

    maintanan&e @6/ 19 20 tpm

    MG= :?$, anda *ital, /eisit neurologis, tanda tanda peningkatan ,residu >:

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang akan

    dilakukan

    II. tromo$itopenia S$p DI3

    /G = /1, /dimer, ibrnogen

    G = transusi ? 2 kol asam olat mgA 24 jam

      ;+ 00 mgA2 jam

    4+

  • 8/17/2019 refrat NMO

    47/87

    MG = tanda *ital, kondisi klinis, tanda tanda perdarahan

    7G = menjelaskan tentang penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang diderita

    sekarang#

    III. /emateme$i$

    /G =

    G = inj omepra

  • 8/17/2019 refrat NMO

    48/87

    /G = elektrolit ulang post koreksi

    G = inj &a glukonas 4 mg dalam 50 && aTuabidest habis dalam 2 jam

    MG = @, keaadaan klinis, elektrolit setelah 2jam post koreksi

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =. D- t6pe 2/G =

    G = inj lantus 2 u s& malam jam 2#00

      sliding s&ale insulinA 4 jam

      L50 =

      5200 2 ui

      20250 4 ui

    25.00 + ui

      .0.50 ' ui

      .5 400 2 ui

      40500 4 ui

      8500 + uiMG = @, keaadaan klinis, :/$ A4 jam

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =I. /epato0elllar in+r6

    /G = konsul dan raber dr# Hery djagat $p#/ :7H

    G =

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =II. /ipertrili$eridemia

    /G =

    G = enoibrat .00 mgA24 jam

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =III. Perdara/an kon+ntia

    /G =

    G = &endoGitrol gtt O/$MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    ,%;,1;2,1' :/ari ke;! pera5atan di H3U $troke #a+a5ali 1A<

    $A penurunan kesadaran (perbaikan), tampak kuning, ken&ing be-arna merah (perbaikan),

    esadaran = :?$= 7. M5 @.

      anda *ital= ekanan darah = 52A4 mmHg, M% = . >adi = ' GA menitI 6rekuensi

    napas = 22 GA menit, $uhu = .+,! Q?(aGilla), $p02 00 "

    epala = simetris, nyeri tekan daerah kepala ()

    4'

  • 8/17/2019 refrat NMO

    49/87

      Mata = upil bulat isokor ̂ 2 mmA 2 mm, releks &ahaya (A), sklera ikterik 

    9eher = kaku kuduk ()

      >n# &raniales = kesan paresis > @ deGtra sentral

    Motorik superior inerior  

    :erak = _A _A

    ekuatan = sulit dinilai (lateralisasi ke arah kanan)

    onus = > A > > A >roi = 7 A 7 7 A 7

      1# 6isiologis = A A

    1# atologis = Y A Y (;,?) A

    lonus = A

      $ensibilitas = sulit dinilai

     @egetati = terpasang d& (urin be-arna merah berkurang) , >: = residu

     be-arna merah( perbaikan)

    ;alan&e &airan = input = inus = .00 &&

      >: = '00 &&

      output = Brine = 4.0 &&6eses = 500 &&

      W9 = 50 &&

      result = 20

      :/$ = 2+0 mgAdl

    /? s&ore = +

    Ha$il La D# dan elektrolit

    Laoratorim Nilai Nilai normal

    Hb .,00 gr" .+

    Ht 40,4" 4054

    7ritrosit ., jutaAmmk .,5,+ juta

    M?H 2!,40 pg 2!.2

    M?@ '',4 9 !++

    M?H? .2,00 gAdl 2.+

    9eukosit 2,5  rbAmmk 4000000

    rombosit '#000Ammk 50400ribu

    1/W 2,5 " ,+4,'

    M@ , 9 4

    :/$ 2+0 mgAdl !4 Y 0+

    Breum '' mgAdl 5 Y .

    reatinin 2,4 mgAdl 0,+ Y ,. >atrium .' mmolA9 .+ Y 45

    alium .,' mmolA9 .,5 Y 5,

    ?hlorida 0. mmolA9 ' Y 0!

    alsium 2,. mmolA9 2,2 Y 2,52

    Magnesium 0,'+ mmolA9 0,!4 Y 0,

    albumin .,4 gAdl .,45,0

    /dimer  0,! mgAl L0,5 mgAl

    ibrinogen !+ mgAdl 800 mgAdl

    kesan = leukositosis, trombositopenia, hiperglikemia, /dimer mneingkat

    4

  • 8/17/2019 refrat NMO

    50/87

    Hasil 7: 04020+ =

    kesan = irama sinus rhytm

      rate ' GAC

      OM inerior 

     Hasil B$: abdomen =

    50

  • 8/17/2019 refrat NMO

    51/87

      kesan = atty li*er grade

      &uriga &a buli

      kalsiikasi prostat

      tak tampak nodul pada hepar atau lien yang menggambarkan metastase

    Ha$il kon$l dr. Her6 d+aat Sp.PD K*EH :%;1;2,1'<

    %= hepato&elular injury  ass# hepatitis iskeimk 

      hepatitis akut

      stroke iskemik 

    I lab = &ek 96, ::, %9, Hbs%g, gM anti H%@

      saran = @6/ >a&l 20 tpm

      sliding s&ale insulin dan eniibrat di lanjutkan

    DIA*NSIS

    # /iagnosis klinis = penurunan kesadaran

      kesan parese > @ deGtra sentral

      lateralisasi ke kanan

    5

  • 8/17/2019 refrat NMO

    52/87

    /iagnosis topis = &rus posterior, genu &apsula interna kiri, sentrum semi o*ale kiri

    /iagnosis etiologi = stroke inark berulang

    # /?

    # hematemesis (perbaikan)

    @# $epsis

    @# a

  • 8/17/2019 refrat NMO

    53/87

    7. a?otemia

    /G =

    G =

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7I. /iperten$i rade I

    /G =

    G = amilodipin 0 mgA 24 jam

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7II. -I inferior

    /G = e&ho&ardiography bila B stabil, 7:

    G =

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7III. *ro$$ Hematria :peraikan <

    /G =

    G = inj asam traneGamat 500 mgA'jam (i*)

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    I=. D- t6pe 2

    /G =

    G = inj lantus 2 u s& malam jam 2#00

      sliding s&ale insulinA 4 jam

      L50 =

      5200 2 ui  20250 4 ui

    25.00 + ui

      .0.50 ' ui

      .5 400 2 ui

      40500 4 ui

      8500 + ui

    MG = @, keaadaan klinis, :/$ A4 jam

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =. /epato0elllar in+r6/G = &ek 96, ::, %9, Hbs%g, gM anti H%@

    G =

    5.

  • 8/17/2019 refrat NMO

    54/87

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =I. /ipertrili$eridemia

    /G =

    G = enoibrat .00 mgA24 jamMG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =II. Perdara/an kon+ntia

    /G =

    G = &endoGitrol gtt O/$

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =III. S$p 3a li

    /G = perbaikan keadaan umum

    G =

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan#

    ,&;,1;2,1' : /ari ke;% pera5atan di H3U $troke #a+a5ali 1A<

    $A penurunan kesadaran, tampak kuning, demam

    esadaran = :?$= 7. M5 @.

      anda *ital= ekanan darah = 42A' mmHg, M%= 2 >adi = 4'GA menitI 6rekuensi

    napas = 24 GA menit, $uhu = .', Q?(aGilla), $p02 00 "

    epala = simetris, nyeri tekan daerah kepala ()

      Mata = upil bulat isokor ̂ 2 mmA 2 mm, releks &ahaya (A), sklera ikterik 

    9eher = kaku kuduk ()

      >n# &raniales = kesan paresis > @ deGtra sentral

    Motorik superior inerior  

    :erak = _A _A

    ekuatan = sulit dinilai (lateralisasi ke arah kanan)

    onus = > A > > A >

    roi = 7 A 7 7 A 7  1# 6isiologis = A A

    1# atologis = Y A Y (;,?) A

    lonus = A

      $ensibilitas = sulit dinilai

     @egetati = terpasang d& (urin kuning) , >: = residu

    ;alan&e &airan = input = inus = 400 &&

      >: = +00 &&

      output = Brine = .'0 &&

    6eses = 450 &&

      W9 = 00 &&  result = 20

      :/$ = 20 mgAdl

    54

  • 8/17/2019 refrat NMO

    55/87

    Ha$il La D# dan elektrolit

    Laoratorim Nilai Nilai normal

    Hb .,.0 gr" .+

    Ht 40,2" 4054

    7ritrosit 4,0.jutaAmmk .,5,+ juta

    M?H 2',.0 pg 2!.2M?@ '+,4 9 !++

    M?H? .,00 gAdl 2.+

    9eukosit ,.  rbAmmk 4000000

    rombosit 5#000Ammk 50400ribu

    1/W 2,5 " ,+4,'

    M@ , 9 4

    :/$ 20 mgAdl !4 Y 0+

    Breum ' mgAdl 5 Y .

    reatinin 2,2 mgAdl 0,+ Y ,.

     >atrium .' mmolA9 .+ Y 45alium .,+ mmolA9 .,5 Y 5,

    ?hlorida 0 mmolA9 ' Y 0!

    alsium 2,5 mmolA9 2,2 Y 2,52

    Magnesium 0,' mmolA9 0,!4 Y 0,

    albumin .,4 gAdl .,45,0

    kesan I leukositosis, hiperglikemia

    Ha$il e0/o0ardiorap/6 =

    55

  • 8/17/2019 refrat NMO

    56/87

    ke$an 8

    ;L7H kon$entrik 

    ;"n$i loal dan $emented L7 normal denan L7E" (, F

    ;di$fn$i dia$tolik rade 1

    5+

  • 8/17/2019 refrat NMO

    57/87

    Ha$il EK* ,&;,1;2,1' =

    kesan = %trial 6iibrilasi 1apid @entrikular 1esponse

      rate 4'GAC

    hasil 9ab=

    Laoratorim Nilai Nilai normal

    $:O .05 uAl 5 Y .!

    $: 4+0 uAl 5 Y 45

    %lkali hospatase 50 uAl 50 Y .0

    gamma : ++ uAl 55'5

     bilirubin total .,5 mgAdl 0,.,2

     bilirubin direk  2,5 mgAdl 0,0 0,2

    Hbs%g negati  

    gM anti H%@ 0,0 negati  

    kesan = peningkatan 96

    DIA*NSIS

    # /iagnosis klinis = penurunan kesadaran

      kesan parese > @ deGtra sentral

      lateralisasi ke kanan

    /iagnosis topis = &rus posterior, genu &apsula interna kiri, sentrum semi o*ale kiri

    /iagnosis etiologi = stroke inark berulang

    # /? (perbaikan)# sepsis

    @# a

  • 8/17/2019 refrat NMO

    58/87

    @# hipertensi grade

    @# OM inerior 

    @# gross hematuri(perbaikan)

    @# /M type 2

    K# Hepato&ellular injury

    K# hipertrigliseridemia

    K# erdarahan konjungti*aK# $usp ?a buli

    K# %trial 6ibrilasi 1@1 

    PEN*ELLAAN /ari pera5atan ke ;% : &;1;2,1'< di H3U $troke #a+a5ali 1A

    I. Stroke infark erlan

    /G =

    G =

    >:

    O2 .lpm

    maintanan&e @6/ na&l 20 tpm inj omepra

  • 8/17/2019 refrat NMO

    59/87

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7I. -I inferior

    /G =

    G =

    MG = @, keaadaan klinis

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7II. *ro$$ Hematria :peraikan <

    /G =

    G = inj asam traneGamat 500 mgA'jam (i*) stop

    MG = @, keaadaan klinis7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    7III. D- t6pe 2

    /G =

    G = inj lantus 2 u s& malam jam 2#00

      sliding s&ale insulinA 4 jam

      L50 =

      5200 2 ui

      20250 4 ui

    25.00 + ui

      .0.50 ' ui

      .5 400 2 ui

      40500 4 ui

      8500 + ui

    MG = @, keaadaan klinis, :/$ A4 jam

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    I=. /epato0elllar in+r6

    /G = 96 . hari lagiG = B/?% 250 mgA 2 jam

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =. /ipertrili$eridemia

    /G =

    G = enoibrat .00 mgA24 jam

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =I. Perdara/an kon+ntia

    5

  • 8/17/2019 refrat NMO

    60/87

    /G =

    G = &endoGitrol gtt O/$

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =II. S$p 3a li

    /G = perbaikan keadaan umum

    G =

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    =III. Atrial firila$i #7# 

    /G = &ek 7:, elektrolit, ureum, &reatinin, &ek >1 

    G = inj digoGin amp dien&erkan 5 && bolus intra *ena habis dalam 5 menit

      maintanan&e digoGin 0,25 mgA24 jam  bisoprolol 2,5 mgA24 jam

    MG = @, keaadaan klinis,

    7G = menjelaskan pada keluarga mengenai diagnosis, terapi dan pemeriksaan lanjut yang

    akan dilakukan

    ,';,1;2,1' : /ari ke;& pera5atan di H3U $troke #a+a5ali 1A<

    $A penurunan kesadaran, kuning, muntah, demam

    esadaran = :?$= 72 M4 @2

      anda *ital= ekanan darah = 40A0 mmHg, M%= 0 >adi = 25GA menitI 6rekuensi

    napas = 22 GA menit, $uhu = .',0 Q?(aGilla), $p02 00 "

    epala = simetris, nyeri tekan daerah kepala ()

      Mata = upil bulat anisokor ̂ 4 mmA 2 mm, releks &ahaya (A), sklera ikterik 

    9eher = kaku kuduk ()

      >n# &raniales = kesan paresis > @ deGtra sentral

    Motorik superior inerior  

    :erak = _A _A

    ekuatan = sulit dinilai (lateralisasi ke arah kanan)

    onus = > A > > A >

    roi = 7 A 7 7 A 7

      1# 6isiologis = A A

    1# atologis = Y A Y (;,?) Alonus = A

      $ensibilitas = sulit dinilai

     @egetati = terpasang d& (urin be-arna merah jernih) , >: = residu jernih

    ;alan&e &airan = input = inus = 400 &&

      >: = 500 &&

      output = Brine = .00 &&

    6eses = 400 &&

      W9 = 50 &&

      result = 50

      :/$ = 2.5 mgAdl

    Ha$il La

    +0

  • 8/17/2019 refrat NMO

    61/87

    Laoratorim Nilai Nilai normal

    Breum '0 mgAdl 5 Y .

    reatinin 2, mgAdl 0,+ Y ,.

     >atrium .4 mmolA9 .+ Y 45

    alium .,5 mmolA9 .,5 Y 5,

    ?hlorida 05 mmolA9 ' Y 0!

    alsium 2,! mmolA9 2,2 Y 2,52Magnesium 0,'' mmolA9 0,!4 Y 0,

    >1 ,.'

    ke$an a?otemia

    Ha$il EK* ,';,1;2,1' =

    kesan = %trial 6ibrilasi paroGysmal

      rate 25GAC

    DIA*NSIS

    # /iagnosis klinis = penurunan kesadaran

      kesan parese > @ deGtra sentral

      lateralisasi ke kanan

    /iagnosis topis = &rus posterior, genu &apsula interna kiri, sentrum semi o*ale kiri

    /iagnosis etiologi = stroke inark dd oedem &erberi

      transormasi hemoraghi&

    # /? (perbaikan)

    # sepsis

    @# a

  • 8/17/2019 refrat NMO

    62/87

    @# /M type 2

    @# Hepato&ellular injury

    K# hipertrigliseridemia

    K# erdarahan konjungti*a

    K# $usp ?a buli

    K# %trial 6ibrilasi aroGismal

    PEN*ELLAAN /ari pera5atan ke ;&a