116
REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PT. MUTIARA AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana Hukum (SH) Oleh : WAHYU PURNAMA SARI NIM : 1112048000007 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016

REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

REGULASI DAN IMPLEMENTASI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PT. MUTIARA AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Serjana Hukum (SH)

Oleh :

WAHYU PURNAMA SARI

NIM : 1112048000007

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016

Page 2: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab
Page 3: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab
Page 4: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab
Page 5: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

iv

ABSTRAK

Wahyu Purnama Sari. NIM 1112048000007. REGULASI DAN

IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PT. MUTIARA AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA. Program Studi Ilmu

Hukum, Konsentrasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1438 H/ 2016 M. ix + 91 halaman + 14

halaman lampiran.

Skripsi ini membahas tentang pentingnya kepastian dan kesatuan dari

Regulasi dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia karena masih

banyak perusahaan yang bingung atas konsep CSR dan terlebih lagi masih banyak

yang menyepelekan pentingnya program-program CSR atau Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan. Oleh karena itu penulis mengambil contoh dari 2

perusahaan di Indonesia yaitu PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama untuk

melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan

bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan

(Empiris) yang berisikan masalah efektivitas hukum dengan melihat dari segi

lapangan dengan melakukan wawancara dengan sumber terkait. Untuk

pengolahan data penulis menggunakan contant analisys (analisis isi) dimana

melihat isi kesimpulan dari regulasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta

isi dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih ada kekosongan hukum dan

belum memiliki konsep yang matang atas pengaturan dari pelaksanaan Tanggung

Jawab sosial dan Lingkungan serta sanksi ketika perusahaan tidak melakukan

CSR, dari segi implementasi secara undang-undang PT. Mutiara Agam dan PT.

Tirta Investama telah melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

serta memiliki cara tersendiri dalam menerapkan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan atau CSR tersebut.

Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, Corporate Social

Responsibility, Perseroan Terbatas.

Pembimbing : 1. Dr. Euis Amalia, M. Ag.

2. Dra. Hafni Muchtar, SH., MH., MM.

Daftar Pustaka : Tahun 2003 s.d Tahun 2015

Page 6: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur senantiasa terpanjatkan atas

kehadirat Allah SWT karena berkat kenikmatan dan kesempatan yang diberikan

kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan

berbagai jalan yang diberikan olehNya. Shalawat serta salam penulis curahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberi syafaat kepada umatnya dari

setiap lafaz shalawat yang terucap.

Penulis sadar bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari

dukungan dan bantuan banyak pihak, dengan segala kerendahan hati dan rasa

syukur penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar MA Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

beserta jajaran dan staf Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, SH.,

MH., dan Sekretaris Program Studi Drs. Abu Tamrin, SH., M.Hum, serta

Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA, MH selaku Dosen Pembimbing

Akademik penulis.

3. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. dan Dra Hafni Muchtar, SH., MH., MM.

selaku dosen pembimbing yang telah bersedia menyediakan waktu, tenaga

dan pikirannya untuk memberikan saran, arahan dan masukan yang hebat

kepada penulis, dan selalu membimbing penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini.

Page 7: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

vi

4. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis selama masa

perkuliahan. Staf Perpustakaan Universitas Islam Negeri Jakarta,

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, dan Perpustakaan Nasional

untuk sumber referensi penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Orang tua penulis. Ama Hartini Sumarni dan Apa Syahdinar, Kakak

penulis Intan dan Adik-adik penulis Desi, Rahmat dan Suci, terima kasih

atas kasih sayang dan do’anya dari keluarga untuk kesuksesan penulis.

Terima kasih kepada Zainul Fikry atas do’a dan dukungannya, yang selalu

sabar dan menemani dalam kesibukan penulis.

6. Sahabat-sahabat penulis yang tersayang dan selalu mensupport penulis,

Qoshy Soraya, Upik Cantik, Veny Eka terima kasih telah mendukung dan

memberikan kenangan indah semasa kuliah. Terima kasih juga kepada

Naylin Navis sahabat penulis dari Aspi, dan sahabat perjuangan skripsi

Fitria Karima, sahabat perjuangan bimbingan Rara, sahabat dari Aliyah

MAN 1 Model Bukittinggi Nur Azila dan Fajri Suraga yang menemani

penulis kuliah di Jakarta.

7. Sahabat-sahabat pejuang bimtek Amelia, Evi, Feby, Tyas, Herlina, sahabat

sejak KKN Putri sampai sekarang dan semua yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Sahabat-sahabat Ilmu Hukum angkatan 2012, semua sahabat

KKN Magic 2016 yang juga memberikan pengalaman dan kenangan

semasa kuliah, dan kepada semua teman-teman serta pihak-pihak yang

Page 8: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

vii

membantu penulis dalam skripsi ini yang tidak semua penulis sebutkan

tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan maaf kepada para pembaca

atas kekurangan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan juga semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 15 Desember 2016

Penulis

Page 9: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .......................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii

ABSTRAK ........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 10

E. Review Kepustakaan ............................................................... 12

F. Kerangka Konseptual .............................................................. 17

G. Metode Penelitian ................................................................... 18

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 20

BAB II: TINJAUAN UMUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN

LINGKUNGAN

A. Defenisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ................. 23

B. Sejarah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan .................. 27

C. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ..... 33

D. Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ........ 47

Page 10: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

ix

BAB III : PROFIL PERUSAHAAN DAN IMPLEMENTASI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PT.

MUTIARA AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA

A. Profil Perusahaan ............................................................... 53

B. Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/ CSR

di PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama

............................................................................................. 56

BAB IV : ANALISIS REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG

JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PT. MUTIARA

AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA

A. Analisis atas Regulasi terkait Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan ........................................................................ 64

B. Analisis atas Penerapan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama

............................................................................................. 80

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 87

B. Saran-Saran ........................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89

LAMPIRAN ................................................................................................... 92

Page 11: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan industri dan teknologi, hukum bisnis di

Indonesia telah mencoba membenah diri untuk tetap beriringan dengan

perkembangan bisnis di kancah Internasional. Peran Hukum diciptakan untuk

menjamin keadilan dan kepastian, sehingga dapat menjamin ketentraman warga

masyarakat dalam mewujudkan tujuan hidup termasuk dalam berbisnis.

Menurut Amirizal sebagai mana dimuat dalam buku Abdul R. Saliman,

salah satu fungsi hukum bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna

bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak dan kewajiban-kewajibannya alam

praktik bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang

berkeadilan, wajar, sehat, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).1

Sebagaimana fungsi tersebut, hukum bisnis akan mengatur bagaimana Organisasi

bisnis bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Salah satu Organisasi bisnis yang ada di Indonesia adalah Perseroan

Terbatas yang merupakan bagian dari Perusahaan yang berbadan hukum.

Pengaturan Perseroan Terbatas tertuang dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas. Disebutkan dalam Pasal 1 angka 1 UUPT 2007,

bahwa :

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan

hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar

perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang

seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksananya.

1 Abul Rasyid. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, (Jakarta : Kencana, 2011), h. 9

Page 12: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

2

Dalam pasal tersebut disebutkan PT merupakan badan hukum, sebagai

badan hukum, perseroan terbatas merupakan subjek hukum yang memiliki hak

dan kewajiban2, dan yang berarti tindak-tanduk kegiatan Perseroan tersebut

semuanya telah diatur oleh undang-undang. Mulai dari bagaimana pendiriannya,

strukturnya, modal dan sahamnya, termasuk tanggung jawab sosial dan

lingkungan dari kegiatan Perseroan Terbatas tersebut telah diatur oleh undang-

undang. Undang-undang mengatur semua itu agar tidak ada dampak buruk atau

timbulnya kerugian bagi perusahaan, negara maupun masyarakat sekitar.

Adapun Pengaturan yang baru pada UUPT 2007 di banding UUPT 1995

adalah diaturnya mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan hal ini

merupakan masalah baru dalam hukum Perseroan. Diaturnya mengenai Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Sosial Responsibility/CSR) yang

bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan

kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi Perseroan itu sendiri,

komunitas, dan masyarakat. Menurut Mc Oliver – EA Marshal, CSR bertujuan

yang salah satunya adalah untuk ikut bertanggung jawab melindungi lingkungan

(environmental protection) di sekitarnya.3

Pada Pasal 74 UUPT 2007 yang menjelaskan bahwa “Perseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan dengan sumber daya

alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Ketentuan ini

bertujuan agar tercipta hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai

dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

2 Adrian Sutehi, Buku Pintar hukum Perseroan Terbatas, (Jakarta :Raih Asa Sukses, 2015). h.6 3 Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, (Jakarta, Sinar Grafika, 2013), h.299

Page 13: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

3

Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban Perseroan

dimana untuk melaksanakannya harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai

biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan

dan kewajaran. Kegiatan tersebut dimuat dalam laporan tahunan Perusahaan.

Dalam hal Perseroan tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan

maka Perseroan yang bersangkutan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.4

Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan juga disebutkan dalam

UUPT pada Pasal 1 ayat 3, yaitu :

Tanggung jawab sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk

berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan Lingkungan yang bermanfaat, baik

bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada

umumnya.

Dalam PP No. 47 tahun 2012 ditegaskan juga bahwa dalam Pasal 3

“Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

menjadi kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang.”

Berdasarkan pemahaman di atas bahwa perseroan yang memanfaatkan atau

melakukan usahanya dibidang atau maupun memanfaatkan sumber daya alam

wajib melakukan Tanggung jawab sosial dan Lingkungan, dimana tujuan dari

TJSL ini adalah untuk tetap melindungi keberlanjutan ekonomi dan keberlanjutan

lingkungan, baik masyarakat ataupun lingkungan hidup.

4 Mulhadi, Hukum Perusahaan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 98

Page 14: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

4

Jika dikaitkan TJSL juga didukung oleh hukum lingkungan, dimana hukum

lingkungan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan sekitar, begitupun

mengenai pencemaran lingkungan dan pengendalian pencemaran/kerusakan

lingkungan itu sendiri. Salah satu peraturan yang berkaitan dengan lingkungan

adalah Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan hidup. Dalam pasal 22 disebutkan bahwa “Setiap usaha

dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib

memiliki amdal.”

Selain itu dalam Undang-undang PPLH, menyebutkan bahwa perlindungan

dan pengeloaan lingkungan hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian fungsi

lingkungan hidup, menjamin pemenuhan perlindungan hak atas lingkungan hidup

sebagai bagian dari hak asasi manusia, dan seterusnya. Sudah jelas sekali bahwa

lingkungan hidup harus di jaga.

Kedua konsen hukum di atas ini baik hukum bisnis dan hukum lingkungan,

mengetahui dengan baik bagaimana ketika perusahaan-perusahaan yang

memanfaatkan sumber daya alam untuk kegiatan usaha secara terus menerus akan

sangat mempengaruhi atau mungkin akan merusak lingkungan atau sumber daya

alam tersebut, sehingga diperlukan hukum-hukum atau aturan-aturan yang

mengatur kegiatan usaha suatu perusahaan agar tetap memperhatikan dan

melakukan CSR nya sebgai bentuk tanggung jawab dari kegiatan usaha mereka.

Berdasarkan hasil PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan) merupakan data dari Kementrian lingkungan hidup yang setiap

tahunnya, yaitu dari tahun 2013-2014 ada 21 perusahaan yang mendapat kartu

Page 15: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

5

Hitam, dan 516 yang mendapat kartu Merah. Pada 2015 masih ada 21 Perusahaan

yang mendapat kartu Hitam dan sekitar 529 Perusahaan yang mendapat kartu

Merah dari 2.137 Perusahaan yang masuk sebagai peserta PROPER Kementrian

Lingkungan Hidup. Jumlah tersebut belum mewakili jumlah Perseroan Terbatas

yang bergerak di sumber daya alam di Indonesia seluruhnya karena dalam

pelaksanaan PROPER akan dilakukan pemilihan peserta, yaitu berdasarkan buku

hasil Publikasi PROPER 2015 disebutkan Pelaksanaan PROPER diawali dengan

pemilihan perusahaan peserta, dimana perusahaan yang menjadi target peserta

PROPER adalah perusahaan yang menimbulkan dampak penting terhadap

lingkungan, tercatat di pasar bursa, mempunyai produk yang berorientasi ekspor

atau digunakan oleh masyarakat luas.5

Hitam artinya belum melakukan upaya pengolaan lingkungan hidup berarti,

secara sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan kartu

Merah, yang berarti mereka melakukan upaya pengolaan lingkungan, akan tetapi

baru sebagian kecil yang hanya mencapai hasil sesuai dengan persyaratan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Hasil ini masih

termasuk CSR di bagian lingkungan dan belum terhadap pengembangan

masyarakat.

Hasil PROPER dapat dijadikan sebagai data bagaimana Perusahaan taat

pada Peraturan Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan hidup, seperti

Pengendalian Pencemaran Air; Pengendalian Pencemaran Udara; Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Sebagaimana penjabaran di atas, berarti

5 Buku Laporan Proper 2015 dari http://proper.menlh.go.id. Diakses pada tanggal 8 juni 2016

Page 16: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

6

Hasil PROPER cuma sebagian dari lingkup CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan, karena CSR tidak hanya di bidang Lingkungan tetapi juga

pemberdayaan sosial masyarakat.

Corporate Social responsibility kini semakin meroket dan marak diterapkan

perusahaan di berbagai belahan dunia. Menguatkan terpaan prinsip good corporate

governance telah mendorong CSR semakin menyentuh “jantung hati” dunia

bisnis. Akan tetapi persoalannya hingga kini masih banyak perusahaan yang

sekedar membagi-bagikan mie instan saat becana alam, atau menyumbang uang

kepada karang taruna untuk perayaan 17 Agustus-an dan mereka sudah merasa

melakukan CSR, padahal praktik CSR yang baik lebih sekedar membagikan mie

instant.6

Binoto Nadapdap berpendapat bahwa secara umum Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan/ CSR dibagi menjadi dua bagian yaitu kedalam perusahaan itu sendiri

(internal) contohnya kepada karyawan, dan keluar lingkungan perusahaan

(eksternal), contohnya penyediaan lapangan kerja kepada masyarakat,

peningkatan kesejateraan bagi masyarakat dan pemeliharaan lingkungan untuk

generasi yang akan datang.7 Oleh karena itu menurut penulis pentingnya

pengaturan yang baik agar terciptanya konsep yang jelas juga.

Selain melihat dari hasil laporan PROPER, melihat hasil penelitian dari

jurnal yang dibuat oleh Nanda Febrina Wahyu Safitri yang berjudul “Analisa

Pelaporan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan

Pedoman Global Reporting Initiatives (GRI)” menyimpulkan bahwa pelaporan

6 Edi Suharto, CSR dan COMDEV, (Bandung : Alfabeta, 2008). H.36 7 Binoto Nadapdap, Hukum Perseroan Terbatas, (Jakarta: Permata Aksara, 2012), h.138.

Page 17: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

7

pengungkapan CSR pada perusahaan industri dasar dan kimia di Indonesia masih

tergolong lemah. Hal ini dapat dilihat dari total 45 perusahaan, hanya dua

perusahaan yang melaporkan CSR dalam bentuk laporan berkelanjutan.

Sedangkan untuk pengungkapan CSR dalam bentuk laporan tahunan juga masih

tergolong rendah, rata-rata pengungkapan masih di bawah 50 % dari standar

GRI.8

Selama ini yang menjadi payung hukum atau acuan pelaksanaan CSR hanya

berdasarkan Pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas seperti yang dipaparkan

di atas. Adapun PP (Peraturan Pemerintah) yang menjadi landasan tambahan atau

penguat, tetapi ketentuan dalam Undang-undang Perseroan terbatas ini sebenarnya

kurang lengkap karena tidak memberikan sanksi yang langsung diatur dalam

undang-undangnya9, selain itu menurut penulis juga tidak adanya bentuk apa saja

dari pelaksanaan CSR, standarisasi pelaksanaan, badan khusus pengawas CSR

dan lain-lain dan hanya di perkuat oleh kata “Wajib” untuk melaksanakan CSR,

sebagainya yang disebutkan oleh Peraturan perundang-undangan termasuk PP

mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Ketentuan UU No.40 Tahun 2007 yang mewajibkan untuk melakukan

Tanggung jawab sosial, menimbulkan permasalahan CSR semakin tidak

terkendali. Pemahaman CSR kemudian diartikan sebagai kewajiban yang harus

dilakukan sehingga korporat tidak memahami esensi dari apa yang disebut CSR.

8 Nanda Febrina Wahyu Safitri, Analisa Pelaporan Pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) Berdasarkan Pedoman Global Reporting Initiatives (GRI), (Jurnal Universitas Negeri Surabaya. Vol 2,

No. 1, 2013). h. 16 9 Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas (UU No. 40 Tahun 2007), (Bandung : Citra Aditya

Bakti,2007). h.98

Page 18: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

8

Hanya sekedar menjalankan kewajiban. Jika kewajiban maka pemahaman CSR

terreduksi sekedar angka, dan bagaimana mempengaruhu nilai keuntungan.10

Dalam penelitian jurnal yang dilakukan oleh Sabel tahun 2015, dapat

disimpulkan bahwa Kodifikasi kebijakan CSR merupakan langkah strategis dalam

rangka memperbaiki tata kelola pelaksanaan program CSR di Indonesia sehingga

pelaksanaan program tersebut ke depannya dapat lebih baik dan terintegrasi mulai

dari hulu ke hilir. Sehingga peluang penyimpangan dalam penyusunn program

dan pendistribusian dananya berkurang dan kalau bisa sama sekali tidak ada

penyimpangan.11

Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya melibatkan perusahaan dan

masyarakat tetapi juga melibatkan pemerintah, khususnya pemerintah lokal dalam

hal hak dan kewajiban warga negara serta manajemen pembangunan dan

pengembangan masyarakat, oleh karena itu aksi ini perlu diimplementasikan

dalam prinsip-prinsip tatakelola yang baik (good governence system). Aksi atau

tanggung jawab sosial perusahaan setidaknya-tidaknya telah menfokuskan pada

tiga isu dalam CSR, yakni tatakelola perusahaan, lingkungan, dan pengembangan

masyarakat.12

Kabupaten Agam merupakan salah satu daerah Indonesia yang terletak di

provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Agam memiliki kekayaan sumber daya alam

seperti daerah-daerah lain di Indonesia, contohnya Danau, pantai, dan rempah-

rempah. Kebanyakan Perusahaan-perusahaan yang berada di Kabupaten Agam

10 Bambang Rudito dan Melia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung : Rekayasa

Sains, 2013), h. 16. 11 Sabela. Standarisasi CSR sebagai kewajiban Hukum di Indonesia, (Jurnal Universitas Malaysia

Utara, Vol. 5 No. 1 2015). h. 13 12 Fredian Tonny Nasdian. Pengembangan Masyarakat. (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia,

2014). H.230.

Page 19: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

9

bergelut atau menggunakan kekayaan alam di Agam untuk menggeruk

keuntungan.

Salah satu PT yang ada di Kabupaten Agam adalah PT. Mutiara Agam,

yang bergerak di bidang pengolahan minyak kelapa sawit. Selain PT. Mutiara

Agam, penulis juga akan melihat bagaimana Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan yang dilakukan oleh PT. Tirta Investama (Danone Group) di

Indonesia.

Berdasarkan teori dan permasalahan di atas, di era revolusi industri dan

komunikasi sudah berkembang pesat sehingga harus ada terciptanya kesatuan

hukum agar pelaksanaannya juga jelas, maka dari hal itu penulis tertarik untuk

menulis penelitian dengan judul “Regulasi dan Implementasi Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Oleh PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah yang

dapat dijabarkan dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja yang dilanggar oleh Perseroan Terbatas terkait Tanggung Jawab

sosial dan Lingkungan dan Bagaimana Dampaknya.

2. Bagaimana Pengaturan dari Tanggung jawab sosial dan lingkungan di

Indonesia.

3. Sanksi bagi Perseroan Terbatas yang melanggar ketentuan Pasal 74 dari

Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah No 47 tahun

2012 tentang Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan.

Page 20: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

10

4. Bentuk dan upaya hukum apa saja yang dapat dilakukan masyarakat dalam

penyelesaian sengketa.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tidak melebar, maka berdasarkan latar

belakang masalah di atas batasan masalah dari penelitian ini adalah mengenai

Regulasi dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta penerapan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada Perseroan Terbatas dengan

menganalisis 2 Perusahaan yaitu PT. Mutiara Agam, yang berada di Sumatera

Barat dan PT. Tirta Investama.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas,

maka rumusan masalahnya :

a) Bagaimana Regulasi terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Perseroan Terbatas di Indonesia ?

b) Bagaimana Penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT.

Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a) Untuk menganalisis Regulasi terkait Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan Perseroan Terbatas di Indonesia.

Page 21: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

11

b) Menganalisis penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di PT.

Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama.

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

a) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dan

pengetahuan dalam hukum Perseroan Terbatas dan khususnya CSR atau

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

b) Manfaat Praktis

1) Bagi Akademisi.

Dapat memberikan tambahan pengetahuan dari bagaimana penerapan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan saat ini, agar kelak bisa

sebagai acuan untuk mengembangkan konsep CSR yang lebih baik.

2) Bagi Pemerintah.

Sebagai saran untuk pemerintah untuk melihat keadaan sekitar agar

dapat dilakukan pengembangan dan pemberharuan dari peraturan-

peraturan yang ada saat ini khususnya bidang Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

3) Bagi Masyarakat.

Memberikan pemahaman akan kegiatan usaha tetapi tetap

melestarikan lingkungan, dan tau akan kewajiban sebagai pemilik

usaha, dan masyarakat peka terhadap sekitar.

Page 22: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

12

E. Riview Kepustakaan

Penelitian penulis yang berjudul “Regulasi dan Implementasi Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan oleh PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama”

belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun demikian terdapat beberapa judul

yang berkaitan dengan penelitian penulis.

1. Jurnal yang berjudul Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility di

Perusahaan Multilevel Marketing PT. Harmoni Dinamik Indonesia, oleh

Gabriel Handjaja, Universitas Surabaya. 2013.13

Temuan dari jurnal ini adalah menganalisis penerapan CSR yang ada di

Perusahaan yang bergerak dalam bidang Multilevel Marketing yaitu PT.

Harmoni Dinamik Indonesia, khususnya CSR dalam bidang pendidikan.

Program CSR di bidang pendidikan untuk anak-anak tingkat SMA yaitu

dengan mendirikan sekolah gratis SMA Selamat Pagi Indonesia di Batu-

Malang, Jawa Timur.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kualitatif yang

memiliki tujuan descriptive research. Melakukan penelitian langsung ke

tempat Sekolah Gratis yaitu SMA Selamat Pagi Indonesia yang ada di Batu-

Malang. Penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan analisis

dokumen.

Kesimpulan yang dapat di ambil, bahwa Implementasi CSR yang

dilakukan oleh PT. Harmoni Dinamik Indonesia ini termasuk dalam

kelompok hijau di mana badan usaha yang sudah menetapkan CSR sebagai

13 Gabriela Handjaja. Analisis Penerapan Corporate Socisl Responsibility di Perusahaan Multilevel

Marketing PT. Harmoni Dinamik Indonesia. (Jurnal. Universitas Surabaya Vo. 2, No. 2. 2013).

Page 23: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

13

isi dan jantung bisnis. Program CSR mereka ini berangkat dari rasa

kepedulian terhadap pendidikan anak bangsa.

Perbedaan dan persamaan : dalam hal ini sama-sama meneliti tentang

Program CSR dan mencari objek langsung dengan melakukan metode

wawancara, tetapi perbedaan terletak pada bahwa jurnal ini fokus pada

Program CSR di bidang pendidikan. Sedangkan penelitian penulis

menganalisis penerapan CSR (semua bidang) di Indonesia dengan mengambil

satu objek perusahaan dan menganalisis peraturan perundang-undangannya.

2. Jurnal yang berjudul Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam

kaitannya dengan pelastarian lingkungan dan masyarakat di Indonesia oleh

Fitalina Filia Kangihade, Universitas Sam Ratulangi Manado. 2013.14

Temuan dari penelitian jurnal ini adalah melihat penerapan hukum

tentang tangggung jawab sosial perusahaan di Indonesia dengan dan

bagaimana dampak Tanggung jawab sosial Perusahaan bagi pelestarian

lingkungan dan masyarakat di Indonesia.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah menggunakan

pendekatan undang-undang atau penelitian hukum Normatif. Kesimpulan

dalam jurnal ini adalah CSR atau tanggung jawab sosial dan lingkungan

sudah menjadi kewajiban karena telah dimuat oleh UUPT tahun 2007 dan UU

No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan sebagainya. Dengan adanya CSR

akan membantu meningkatkan kualitas masyarakat.

14 Jurnal. Fitalinia Filia Kangihade. Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam kaitannya

dengan Pelestarian lingkungan dan masyarkat di Indonesia. (Jurnal, Universitas Sam Ratulangi Manado

Vol. 1 No. 3. 2013).

Page 24: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

14

3. Jurnal yang berjudul Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungn

PT. Deltomed Laboratories di Kabupaten Wonogiri, oleh Winjani Prita Dewi,

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. 201315

Temuan dalam jurnal ini adalah meneliti pelaksanaan Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan beserta hambatan dan solusi yang diterapkan.

Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada PT.

Deltomed Laboratories Kabupaten Wonogiri memperhatikan aspek sosial,

ekonomi dan lingkungan. Menganalisis kekurangan hukum dari Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan

Metode analisis yang digunakan dalam jurnal ini penulis menerapkan

metode penelitian hukum empiris karena permasalahan yang dibahas

berkenaan dengan realita yang dihimpun. Kesimpulannya adalah PT.

Deltorned Laboratories pada intinya memaknai Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan merupakan kewajiban perusahaan yang besarannya menganut

prinsip kepatutan dan kewajaran. Tidak hanya itu penulis jurnal juga

memberikan saran bahwa perlunya peningkatan pemahaman perundang-

undangan dari Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan.

Perbedaan dan Persamaan, perbedaan penelitian jurnal ini dengan

penulis adalah menggunakan objek yang berbeda (perusahaan yang berbeda).

Jurnal dan penelitian penulis sama-sama menggunakan metode penelitian

hukum empiris, mencari bahan dengan studi lapangan, tetapi perbedaanya

dalam skripsi ini penulis menjabarkan teori pendukung dan peraturan

15 Winjani Prita Dewi. Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungn PT. Deltomed

Laboratories di Kabupaten Wonogiri. (Jurnal, Universitas Sebelas Maret, 2013).

Page 25: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

15

pendukung untuk penguatan peraturan perundang-undangan Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan.

4. Jurnal yang berjudul Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial , oleh

Rochani Urip Salami, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.

2011.16

Temuan dalam jurnal ini adalah menganalisis isi fundamental dari

Undang-undang Penanaman Modal dan keterkaitannya dengan Tangung

Jawab Sosial dalam Undang-undang tersebut. Kesimpulanya, dari hasil

penelitian penulis jurnal dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan

fundamental dalm undang-undang penanaman modal. Terkait Tanggung

jawab sosial, pembangunan ekonomi bukanlah hanya tanggung jawab

pemerintah maupun warganya, tetapi juga merupakan tanggung jawab bagi

penanam modal. Diaturnya tanggungjawab sosial bagi penanam modal

merupakan dasar hukum bagi penanaman modal dalam memperhatikan

lingkungan sekitarnya, sehingga dengan adanya perusahaan di suatu daerah

dan melaksanakan tanggung jawab sosialnya, maka secara tidak langsung

perusahan tersebut/ penanam modal turut membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat setempat.

Perbedaan dan Persamaan : Dalam hal ini penelitian skripsi penulis

dengan jurnal berbeda dari segi subjek, jurnal ini membahas tanggung jawab

sosial oleh penanam modal sedangkan skripsi penulis mengenai Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perseroan Terbatas dan melihat

16 Jurnal. Rochani Urip Salami. Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial . Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman. Vol 11. No. 3. 2011

Page 26: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

16

Regulasinya. Persamaan dalam penelitian ini hanya sama-sama melihat

Pengaruh dari Implementasi CSR.

5. Jurnal Hukum yang berjudul Beberapa Kendala Dalam Penerapan CSR

(analisis Pasal 74 UUPT), oleh Eny Suastuti, Universitas Trunojoyo. 201417

Temuan dari jurnal ini adalah dalam hal ini penulis jurnal melihat atau

menganalisis kendala dari Penerapan CSR. Dijelaskan bahwa Kewajiban

sosial perusahaan diatur dengan UU ini agar kewajiban perusahaan atas

lingkungan sekitarnya tidak hanya sebatas tataran moralitas, tetapi perlu

diatur dalam suatu norma hukum agar tercapai suatu kepastian hukumnya.

Kesimpulan yang dapat di ambil bahwa dalam hal jurnal ini juga

melihat ketika tidak ada sanksi untuk penerapan CSR ini maka ketentuan

tersebut akan banyak dilanggar oleh perusahaan. Perbedaan dan Persamaan :

Persamaan jurnal ini dengan skripsi penulis adalah sama-sama melihat

kekurangan UUPT dalam hal sanksi penerapan CSR. Perbedaanya Skripsi

penulis di kuatkan oleh bukti empiris di lapangan.

17

Jurnal. Eny Suastuti. Beberapa Kendala Dalam Penerapan CSR (analisis Pasal 74 UUPT). Vol. 9

No. 2. 2014

Page 27: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

17

F. Kerangka Teori atau Konseptual

Dari bagan di atas, agar penelitian ini terarah penulis melihat telebih dahulu

dari segi teori CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan seperti apa,

setelah itu menganalis dan mempelajari peraturan atau regulasi yang mendasari

pelaksanaan CSR di Indonesia. Setelah itu untuk melihat akar permasalahan lebih

dalam penulis menaganalisis dengan mengambil 2 Perusahaan sebagai contoh

bagaimana penerapan CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di PT.

Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama.

PERMASALAHAN

1. Pentingnya Kesatuan Hukum yang pasti dalam

peraturan CSR

2. Menganalisis penerapan CSR di PT. Mutiara

Agam

3. Menganalisis penerapan CSR di PT. Tirta

Investama

TEORI

1. Pengertian CSR

2. Sejarah CSR

3. Konsep CSR

4. Prinsip CSR

5. Manfaat CSR

REGULASI CSR

1. UUPT No. 40 Tahun

2007

2. PP No. 47 Tahun 2012

3. PERMEN BUMN No.

PER-08/MBU/ 20013

4. UUPLH No. 32 Tahun

2009

5. Dan lain-lain

ANALISIS

SWOT

Penerapan CSR

atau Tanggung

Jawab Sosial

dan Lingkungan

di PT. Mutiara

Agam dan PT.

Tirta Investama.

Page 28: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

18

G. Metode Penelitian

Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan satu persatu yang menjadi

sub-sub dari Metode Penelitian :

1. Tipe Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode penelitian

Hukum Empiris/ Socio-legal, penelitian Empiris berisikan masalah efektivitas

hukum, kepatuhan terhadap aturan hukum, peranan lembaga atau institusi

hukum dalam penegakan hukum, implementasi aturan hukum dan

sebagainya.18

Penelitian Empiris ini dapat disebut pula dengan penelitian

lapangan.

2. Pendekatan Masalah

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif dengan memaparkan data primer dan sekunder yaitu

dari Data wawancara dari implementasi CSR oleh PT. Mutiara Agam dan PT.

Tirta Investama dan ketentuan Undang-undang yang berlaku.

3. Sumber Data

a. Sumber Data Primer diperoleh dari :

Data wawancara melalui pedoman wawancara terstruktur, dengan

mewancarai salah satu penanggung jawab dari program CSR dari

masing-masing perusahaan sebagai narasumber.

18

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta:Prenada Media Group, 2008) Cet 4, H. 87

Page 29: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

19

b. Sumber Data Sekunder adalah bahan yang berkaitan, seperti :

1) Dokumen atau laporan

2) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas,

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung

Jawab Sosial dan Ligkungan Perseroan Terbatas, Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-undang

No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik

Negara No. PER-05/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang Program

Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan sebagaimana terakir diubah dengan

Peraturab Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-

08/MBU/20013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-05/MBU/2007

tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan

Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.

3) Artikel-artikel, buku-buku yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas

dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan dapat juga dari

internet.

4. Pengolahan dan analisis data

Dalam penelitian ini penulis memakai cara pengolahan bahan hukum

dilakukan secara Contents Analysis atau analisa isi yakni menurut Neuman

“content analysis is a technique for gathering and anlyzing the content of

Page 30: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

20

text”.19

Teknik mengumpulkan dan menganalisa isi dari tulisan atau dokumen

dengan cara mengidentifikasi secara sistematik ciri atau karakter dan pesan

atau maksud yang terkandung pada tulisan atau dokumen.

Dari analisis isi di atas, penulis merumuskan kembali dengan Analisis

SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strenghs) dan peluang (Opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan

ancaman (Threats).20

Oleh karena itu, penulis akan menggunakan Analisis

SWOT untuk melihat kekuatan dan peluang dari Regulasi Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan, serta kelamahan dan ancaman agar menjadi reverensi

Regulasi agar lebih baik.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012” dengan

sistematika yang terbagi dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri atas beberapa

subbab sesuai dengan pembahasan dan materi yang diteliti. Adapun perinciannya

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab awal memuat Latar Belakang Masalah, dilanjutkan dengan

Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan

19 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi,

(Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2005).h. 167 20 Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard, (Jakarta : Gramedia, 2015), h.198.

Page 31: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

21

Manfaat Penelitian, Review Kepustakaan, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN

LINGKUNGAN

Dalam bab ini memuat tentang tinjauan umum dari konsep Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan, dimulai dari Pengertian Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan (TJSL), komponen-komponen TJSL, serta

Peraturan TJSL.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG

JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PT. MUTIARA AGAM

DAN PT. TIRTA INVESTAMA

Dalam bab ini penulis menguraikan profil Perusahaan, Bentuk dan

Mekanisme CSR oleh PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama.

BAB IV ANALISIS REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG

JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PT. MUTIARA AGAM

DAN PT. TIRTA INVESTAMA.

Dalam bab ini penulis menganalis mengenai bagaimana Regulasi/

Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

di Indonesia dan bagaimana Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan /CSR oleh PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama.

Page 32: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

22

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan skripsi, untuk itu

penulis menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian, disamping

itu penulis memberikan beberapa saran yang dianggap perlu.

Page 33: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

23

BAB II

TINJAUAN UMUM

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan ketentuan yang baru

diatur dalam ketentuan UUPT 2007. Tanggung Jawab sosial perusahaan atau

sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR).1 Sebagai suatu konsep,

meskipun telah menjadi trend yang semakin ramai diperbincangkan, social

responsibility belum memiliki batasan yang sepadan. Banyak ahli, praktisi dan

peneliti belum memiliki kesamaan definisi meskipun dalam banyak hal memiliki

kesamaan esensi.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya)

Perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,

pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional

perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena

itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu

organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus

mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek

ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang

1 Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas (UU No. 40 Tahun 2007), (Bandung : Citra Aditya

Bakti,2007). h.94

Page 34: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

24

dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk

jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.2

Ada beberapa pengertian menurut para ahli dan lembaga yang berwenang,

diantaranya :

a. The World Business Council for Suntainable Development (WBCSD)

merupakan lembaga internasional yang berdiri tahun 1955 dan

beranggotakan 120 perusahaan multinasional yang berasal dari 30

negara di dunia, lewat publikasinya “Making Good Business Sence”

mendifinisikan Corporate Social Responsibility :

“Continuing commitment by business to behave ethically and

contributed to economic development while improving the quality

of life of the workforce and their families as well as for the local

community and society at large”3

b. CSR seperti yang didefinisikan oleh Komisi Eropa (2001) adalah :

sebuah konsep di mana perusahaan mengintregrasikan kepedulian sosial

dan lingkungan dalam operasi bisnis dan dalam interaksi dengan para

pemangku kepentingan secara sukarela yang berikut semakin

menyadarkan bahwa perilaku bertanggung jawab mengarah pada

keberhasilan bisnis yang berkelanjutan. CSR adalah tentang mengelola

perubahan di tingkat perusahaan secara sosial bertanggung jawab yang

dapat dilihat dalam dua dimensi yang berbeda :

2 https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan, di akses pada tanggal 22 Agustus

2016. 20.16 WIB

3 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011). H.47

Page 35: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

25

1. Internal ; yang bertanggung jawab sosial praktik yang terutama

berhubungan dengan karyawan dan terkait dengan isu-isu

seperti investasi dalam perubahan modal, kesehatan dan

keselamatan serta manajemen manusia, sementara praktik-

praktik lingkungan yang bertanggung jawab terkait terutama

untuk pengolalaan sumber daya alam dan penggunaan sumber

daya lainnya dam produksi.

2. Eksternal ; CSR dengan luar perusahaan dengan masyarakat

setempat dan melibatkan berbagai stakeholder seperti mitra

bisnis, pemasok, pelanggan, otoritas publik dan LSM yang

mewakili masyarakat lokal serta lingkungan.4

c. Di Indonesia sendiri telah ada pengertian Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan, yang dituang dalam Pasal UUPT pada Pasal 1 ayat 3, yaitu:

Tanggung jawab sosial dan Lingkungan adalah komitmen

Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

Lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,

Komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.

d. Budimanta , et al mengartikan CSR atau tanggungjawab sosial

perusahaan mmerupakan komitmen perusahaan untuk membangun

kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan para pihak yang

terkait, utamanya masyarakat sekeliling-nya dan lingkungan sosia di

4 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung :

Alfabeta, 2014). h.92

Page 36: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

26

mana perusahaan tersebut berada, yang dilakukan terpadu dengan

kegiatan usahanya secara berkelanjutan.5

e. Menurut Soeharto Prawirokusumo, tanggung jawab sosial adalah sebuah

konsep yang luas yang berhubungan dengan kewajiban perusahaan atau

organisasi dalam memaksimumkan impact positif terhadap

masyarakatnya.6

Menjelang akhir 2010, tepatnya pada tanggal 1 November 2010, telah dirilis

ISO 2600 tentang Internasional Guidance for Social Responsibility. Dirilisnya

ISO 26000 telah menyadarkan para pihak, bahwa Tanggung jawab sosial bukan

semata-mata menjadi kewajiban korporat, tetapi telah menjelma sebagi

tanggungjawab kita semua, baik lembaga private maupun lembaga publik,

individu maupun entitas, organisasi yang mengejar laba atau menamakan dirinya

nir-laba. Lebih lanjut, ISO 2600 memberikan defenisi yang jelas tentang

Tanggungjawab Sosial sebagai berikut :

“Responsibility of an organization for the impacts of its decisios and

activities on society and the enviranment, trought transparent and ethical

behaviour that contributes to sustainable development, healt and the

welfare of society; takes into account the expectations of stakeholders; is in

compliance with applicable law and consistent with internasional norms of

behaviour; and is integrated trought the organization and practiced in its

relationships.”7

Tanggungjawab organisasi terkait dengan dampak, keputusan, dan kegiatan

di masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis yang

memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan

5 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung :

Alfabeta, 2014). h.94 6 Soeharto Prawirokusumo, Perilaku Bisnis Modern- Tinjauan pada Etika Bisnis dan Tanggung

Jawab Sosial, (Jurnal hukum bisnis, 2003) h. 83 7 T Totok Mardikant, (Bandung : Alfabeta, 2014). h.92

Page 37: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

27

kesejahteraan masyarakat, memperhitungkan harapan pemangku kepentingan,

adalah sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma

perilaku internasional, dan terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktikkan

dalam hubungannya.”8

B. Sejarah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Tanggungjawab sosial dan lingkungan muncul dan berkembang sejalan

dengan interelasi antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh

dampak yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. Semakin

tinggi tingkat peradaban masyarakat, khususnya akibat perkembangan ilmu

sehingga meningkatkan kesadaran dan perhatian lingkungan memunculkan

tuntutan Tanggungjawab Perusahaan.9

Belkaoui dan Karpik menyatakan pergeseran dampak negatif industrialisasi

memicu illegitimasi masyarakat , karena peninggkatan pengetahuannya. Dowling

menyatakan legitimasi mengalami pergeseran bersamaan dengan perubahan dan

perkembangan lingkungan dan masyarakat dimana perusahaan berada. Batasan

konsep Social Responsibility, mengalami perkembangan dalam sejarah

keberadaannya. Mengingat, Social Responsibility salah satunya muncul dari

tuntutan stakeholders, sebagai akibat bagian dari hak yang dimiliki terganggu oleh

eksistensi perusahaan.10

8 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung :

Alfabeta, 2014). h.97 9 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011). H.48

10 Belkaoui. A, Karpik, Determinants of the Corporate Decision to Disclouse Social

Information, (Jurnal Accounting, Auditing and Accountability, Vol 5. PP.26-31), sebagaimana dikutip oleh buku Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011). H.48

Page 38: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

28

Secara umum dijelaskan dibuku Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi

Pratama konsep CSR mucul sebagai akibat dari adanya ketidakpercayaan

masyarakat terhadap korporasi. Masyarakat mengaggap korporasi sebagai pihak

yang selalu mengeruk keuntungan tanpa mempedulikan kondisi masyarakat

maupun lingkungan sekitarnya.11

Sesuai metaanalisis dan memperhitungkan karakter dekadenya,

perkembangan social responsibility di breakndown menjadi tiga periode :

1. Perkembangan awal social responsibility tahun 1950 -1960 an.

Menurut cara pandang tradisional, tanggungjawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility) lebih didasarkan pada

altivitas yang bersifat karitatif. Gema tanggungjawab sosial (social

responsibility) dimulai sejak tahun 1960an saat di mana secara global,

masyarakat dunia baru pulih dari excess Perang Dunia I dan II, serta

mulai menapaki jalan menuju kesejahteraan.12

Rajaguguk sebagaimana penulis kutip dari buku Totok

Mardikanto, menyatakan bahwa diskusi yang pertama tentang apakah

perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial terjadi pada tahun 1930-

di Amerika Serikat. Saat itulah istilah tanggung jawab perusahaan atau

Corporate Social Responsibility lahir. Namun, Katini dan Solihin

sepakat untuk menunjuk pada pemikiran Howard R. Brown dalam

bukunya “Social Responsibility of the Businessman” sebagai

11 Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR,

(Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008). H.11 12 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011). H.49

Page 39: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

29

kebangkitan CSR modern, seperti dikemukakan oleh Caroll yang

menyebutnya sebagai “Bapak CSR”13

Bowen memberikan rumusan social responsibility, bahwa “.... it

refers to the obligations of businessmen to pursue those policies, to

make those decisions, or to follow those lines of action which are

desirable in terms of the objectives and values of our society”.

Rumusan ini masih tampak sederhana, yaitu adanya itikad baik para

pelaku bisnis untuk mengenal kewajiban dan dalam menetapkan tujuan

memperhatikan keseimbangan dengan nilai-nilai masyarakat.

Batasan lebih luas, dinyatakan oleh Keith Davis yang melihat

social responsibility dalam spektrum yang lebih luas, yaitu perusahaan

disamping memiliki tanggungjawab secara ekonomi juga

tanggungjawab secara sosial. Pada masa ini bisa dibilang

Tanggungjawab sosial (social responsibility) lebih didudukkan sebagai

amal sholeh pemodal, yang muatan dan esensinya lebih karena itikad

baik pemodal belaka.

Melihat karakter taggung jawab sosial (social responsibility) era

tahun 1960-an, sesungguhnya ditemukan karakter pemicu tanggung

jawab sosial pada masa itu, antara lain :

a) Tanggung jawab sosial (social responsibility) muncul sebagai

respon kesadaran etis dalam berbisnis (business ethic) secara

personal pemilik modal.

13 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung

: Alfabeta, 2014). h.98

Page 40: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

30

b) Wujud tanggung jawab sosial bersifat karitif dan insedental, yang

tergantung pada kondisi kesadaran dan keinginal pemodal.

c) Tipe kontrak pelaksanaaan yang mendasari tanggung jawab sosial

(social responsibility) bersifat stewarship principle dimana

mendudukan pelaku bisnis sebagai wali masyarakat, sehingga perlu

mempertimbangkan kepentingan para stakeholders.14

2. Perkembangan Social Responsiility Era Tahun 1970-1980.

Pada tahun 1970-an terbitlah “the limits to Growth” yang

merupakan buku momentul ditulis oleh Club of Rome yang sampai

sekarang selalu diperbaharui. Buku tersebut mengingatkan kepada

masyarakat dunia bahwa bumi yang kita pijak mempunyai keterbatasan

daya dukung. Sementara manusia bertambah secara eksponensial,

sehingga eksploitasi alam mesti dilakukan secara hati-hati supaya

pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Turut meramaikan perkembangan social responsibility di era ini

adalah terbentuknya Community Economic Development (CED) tahun

1970-an yang merupakan gabungan kelompok perusahaan di Amerika,

dan para peneliti. Secara jelas penyataan CED yang dituangkan dalam

“Social Responsibility of Business Corporation” tahun 1971, bahwa

eksistensi perusahaan di tengah lingkungan masyarakat iikat oleh

kontrak sosial (social contract). Subtansi kontrak sosial tersebut

mengalami perkembangan dan perubahan signifikan yaitu pelaku bisnis

14

Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.50

Page 41: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

31

dituntut untuk memikul tanggungjawab secra lebih luas kepada

masyarakat, sampai pada pengindahan dan pengedepanan beragam nilai

sosial kemasyrakatan yang mengitari (human values).

Di era 1980-an makin banyak perusahaan yang menggeser konsep

tanggungjawab sosial dari basis philantrophy ke arah yang lebih

produktif lewat community develophment (CD). Intinya,kegiatan derma

yang sebelumnya kental dengan pola derma karitatif, bergeser kearah

pola pemberdayaaan masyarakat, seperti pengembangan kerjasama,

memberikan keterampilan, pembukaan akses pasar, hubungan

intiplasma dan sejenisnya.

Secara garis besar, karakter praktik tanggungjawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility) era 1970-an, antara lain:

a) Dimulainya berbagai kegiatan yang berorentasi pada

pemberdayaaan masyarakat.

b) Masyarakat dan lingkungan sebagai sentral pertimbangan

munculnya kegiatan

c) Berorientasi pada kegiatan-kegiatan yang bersifat inti-plasma.

d) Kegiatan bukan hanya ditunjukan untuk derma (kebajikan

juragan).15

Selain itu dalam dekade 1980 berbagai lembaga riset mulai

melakukan penelitian tentang manfaat CSR bagi perusahaan yang

15

Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.55

Page 42: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

32

melakukan tanggung jawab sosialnya, sampai sini pun defenisi CSR

masih kabur dan sulit diseragamkan.16

3. Perkembangan Social Responsibility Era tahun 1990-an hingga

sekarang

Dasawarsa 1990-an adalah periode praktik social responsibility

yang diwarnai dengan beragam pendekatan, seperti pendekatan integral,

pendekatan stakeholder maupun pendekatan civil sociaty. Ragam

pendekatan tersebut telah mempengaruhi praktik community

development yang lebih manusiawi dalam bentuk peran pemberdayaan.

Satu terobosan besar perkembangan gema tenggungjawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John

Eklington yang terkenal dengan “The Triple Bottom Line” yang dimuat

dalam buku “Canibalts with Forks, the Triple Bottom Line of Twintieth

Century Business”. Konsep ini mengakui bahwa jika perusahaan ingin

sustain maka perlu memperhatikan 3P, yaitu bukan cuma profit yang

diburu, namun juga harus memberikan konstribusi positif kepada

masyarakat (people) dan ikut dalam menjaga kelestarian lingkungan

(planet).17

Pada september 2004 ISO (Internasional Organization for

Standardization) sebagai induk organisasi standarisasi internasional

berinisiatif mengundang berbagai pihak untuk membentuk tim (working

group) yang membidani lahirnya panduan dan standarisasi untuk

16 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), h.39 17 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011),h.49

Page 43: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

33

tangung jawab sosial yang di beri nama ISO 26000 Guidance Standard

on Social Responsibility.

Pengaturan untuk kegiatan ISO dalam tanggung jawab sosial

terletak pada pemahaman umum bahwa social responsibility adalah

sangat penting untuk kelanjutan suatu organisasi. Pemahaman tersebut

tercemin pada dua sidang yaitu “Rio Eart Summit on the Environment”

1992 dan “World Summit on Sustainable Development (WSSD)” 2002

yang diselenggarakan di Afrika Selatan.18

C. Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

1. Konsep Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat semakin sadar akan

pentingnya perlindungan atas hak-hak mereka. Masyarakat menutut

perusahaan untuk lebih peduli pada masalah-masalah yang terjadi dalam

komunitas mereka. Lebih jelasnya masyarakat menuntut tanggung jawab

sosial perusahaan. Melihat dari ini perusahaan atau pengusaha harus tahu dan

peduli dengan lingkungan sekitar mereka, karena bagaimanapun masyarakat

sangat berpengaruh terhadap sustain perusahaan.

Diakui atau tidak, kelahiran CSR pada mulanya adalah “sogokan” dari

perusahaan kepada masyarakat yang sering dirugikan oleh praktik bisnis

perusahaan. CSR sering disalahartikan sebagai kegiatan donasi perusahaan

atau sekedar ketaatan perusahaan pada hukum dan aturan yang berlaku

(misalnya taat pada aturan upah minumum dan lain-lain). Padahal kegiatan

18 Adrian Sutehi, Buku Pintar hukum Perseroan Terbatas, (Jakarta :Raih Asa Sukses, 2015). h.50

Page 44: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

34

donasi dan ketaatan perusahaan pada hukum tidak dapat dikatakan sebagai

CSR. 19

Dalam sistem perekonomian terbuka di era globalisasi yang juga

melanda Indonesia saat ini, banyak sekali terjadi perdebatan hangat guna

mencari sebuah sitem yang tepat yang bisa mendatangkan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat. 20

Perdebatan tentang CSR di Indonesia berarti

ingin mendudukan CSR pada konsep yang benar, yaitu kurang lebih sama

dengan yang dikutip oleh Noke Kiroyan, ketua badan Pembina Indonesia

Business Link, sebagai komitmen bisnis melakukan kegiatannya secara

beretika serta berkonstribusi pada pembangunan berkelanjutan melalui kerja

sama dengan para pemangku kepentingan.

Dengan demikian, kesukarelaan dalam konsep CSR bukan dipahami

sebagi bisa memilih untuk menjalankan atau tidak, melainkan justru

bagaimana menjalankan tanggung jawab sosial itu diluar yang diatur dalam

regulasi.21

OECD dalam salah satu publikasinya menyebutkan bahwa area-are

yang menjadi objek dari CSR diantaranya adalah environmental stewardship,

labor management, disclosure of information, competition, texation, bribery

and corruption, science and technology dan consument protection.

Sedangkan UNCTAD (United Nations Conference on Trade and

Development) dalam publikasina yang berjudul The Social Responsibility of

19 Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR,

(Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008),h.17 20 John Pieris dan Nizam Jim W. Etika Bisnis dan Good Corporate Gvernance, (Jakarta :Pelangi

Cindekia, 2008),h. 224 21 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), h.34

Page 45: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

35

Transnational Corporations pada tahun 1999 menyebutkan bahwa belum ada

runag lingkup CSR yang baku yang diterima oleh semua pihak.22

John Elkingston’s berdasarkan pengertian CSR sebagaimana telah

dijelaskan sebelumnya, mengelompokkan CSR atas tiga aspek yang lebih

dikenal dengan istilah “Triple Bottom Line (3BL)”. Ketiga aspek itu meliputi

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi (economic prosperity), peningkatan

kualitas lingkungan (envirinmental quality), dan keadilan sosial (social

justice). Ia juga menegaskan bahwa suatu perusahaan yang ingin menerapkan

konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development) harus

memperhatikan “Triple P” yaitu “Profit” sebagaii wujud aspek ekonomi,

“Planet” sebagai wujud aspek lingkungan dan “People” sebagai aspek

sosial.23

Konsep CSR yang dapat diterima oleh dunia usaha dan dapat

disimpulkan melalui tiga laporan kegiatan CSR tersebut, yaitu Starbucks,

Nestle dan Time Warner. Walaupun ketiganya memiliki kegiatan usaha yang

berbeda, tapi secara umum ada kesamaan dalam pengertia konsep CSR itu

sendiri, yaitu :

a) CSR bukan kegiatan Philanthropy

3 perusahaan ini memiliki pandangan yang sama bahwa CSR bukan

hanya sekedar kegiatan philanthropy. Melakukan CSR tidak hanya

berarti perusahaan menyumbangkan sejumlah uang atau melakukan

22 Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR,

(Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008).h.51 23 Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik: Fasco Publishing,2007),

sebagaimana dikutip oleh Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility, (Jakarta : RajaGrafino Persada,

2012),h.35

Page 46: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

36

sebuah kegiatan sosial untuk kepentingan masyarakat. CSR yang

disebutkan oleh 3 perusahaan ini menyebutan bahwa CSR adalah

bagian dari kegiatan inti perusahan mereka yang mereka lakukan

setiap hari.

b) Pelaksanaan CSR memerlukan keterlibatan dari semua stakeholders

Dalam melakukan CSR semua stakeholders dituntut untuk terlibat

secara langsung, demi suksesnya program CSR perusahaan. tidak

ada salah satu stakeholders yang lebih dirugikan karena pelaksanaan

CSR, baik stakeholders karyawan, konsumen, perusahaan, rekan

bisnis dan setiap kelompok stakeholders mau berkorban demi

pelaksanaan CSR.

c) Pelaksanaan CSR menuntut keterlibatan aktif perusahaan.

Pelaksanaan CSR perlu dibuktikan melalui keterlibatan aktif dari

perusahaan pelasana, dan karenanya memerlukan kematangan dalam

berancana. Sama halnya dengan kegiatan bisnis utama perusahaan,

keterlibatan perusahaan harus ini juga harus berjalan

berkesinambungan, memerlukan rencana dan target yang jelas, serta

memiliki mekanisme evaluasi dan pelaporan yang jelas.

d) Tujuan pelaksanaan CSR adalah sustainability perusahaan,

lingkungan dan sosial.

Sebagai sebuah strategi bisnis, pelaksanaan CSR bertujuan agar

perusahaan dapat melakukan kegiatan bisnisnya dengan baik dan

meminimalisir risiko yang muncul dari komunitas sekitar maupun

Page 47: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

37

dari lingkungan tempat mereka melakukan kegiatan bisnisnya.

Artinya dalam pelaksanaan CSR ada tiga hal yang harus sama-sama

untung yaitu perusahaan, lingkungan dan sosial. Sustainability ketiga

hal ini akan sangat berpengaruh pada eksitensi perusahaan tersebut,

dan oleh karena itu diperlukan tanggung jawab sosial perusahaan

agar baik perusahaan, lingkungan maupun sosial dapat berjalan

secara sinergis.

e) Pelaksanaan CSR disesuaikan dengan kemampuan perusahaan

Sebagai badan hukum yang memiliki fungsi ekonomis, perusahaan

tidak hanya memiliki kewajiban untuk melaksanakan tanggung

jawab sosialnya, tetapi juga memiliki hak untuk melakukan kegiatan

ushanya dan mendapat keuntungan. Karena CSR merupakan konsep

dengan ruang lingkup yang sangat luas dan memang tidak ada

bentuk baku dari CSR, maka perusahaan berhak menentukan sendiri

bentuk CSR yang akan mereka lakukan sesuai dengan kemampuasn

dan kapasitas mereka. Dengan kata lain, tetap memperhatikan hal-

hal yang sudah disepakati secara umum mengenai konsep dan

konsepsi CSR perusahaan berhak menentukan pandangan, bentuk

pelaksaan, maupun target dari pelaksanaan CSR mereka, bukan

berarti mereka bisa melakukan sekedarnya.24

24 Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR,

(Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008),h.82

Page 48: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

38

Terkait kegiatan atau program, pada tahun 2006 Golodets merinci 7

prioritas kegiatan CSR meliputi25

:

a) Praktik bisnis yang sehat : mengembangkan bisnis demi kesejahteraan

masyarakat, mitigasi biaya sosial dalam ekspansi bisnis.

b) Pengembangan Personil dengan menawarkan kompensasi dan tunjangan

yang kompetitif dalam modal manusia

c) Kesehatan dan keselamatan, memperkenalkan dan mempertahankan

standar kesehatan dan keselamatan.

d) Pengelolaan lingkungan dan tabungan sumberdaya, melalui penerapan

program yang relevan untuk mengurangi dampak lingkungan yang

merugikan

e) Restrukturisasi tanggung jawab sosial, melakukan bisnis dan restrukturasi

dengan cara-cara yang dapat diterima oleh masyarakat setempat

f) Mendukung masyarakat lokal : membantu masyarakat lokal untuk

meningkatkan manajerial dan efisensi pembangunan

g) Mendorong kegiatan-kegiatan amal dan kerja-sekarela.

ISO 2006 memberikan arahan tentang kegiatan Tanggung jawab sosial

(Social Responsibility) yang mencangkup :

a) Organizational governance, atau tata-kelola organisasi dan

perusahaan

b) Human rights, atau hak asasi manusia

c) Labour practices atau praktik ketenagakerjaan

25 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung

: Alfabeta, 2014). h.152

Page 49: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

39

d) The environment atau pengelolaan lingkungan

e) Fair operating practices atau praktik beroperasi yang adil

f) Consumer issues, kaitannya dengan hak dan perlindungan

konsumen

g) Community involvement and development atau keterlibatan dan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

2. Prinsip Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Dalam buku Edi Suharto menyebutkan secara umum bahwa CSR yang

baik memadukan empat prinsip good coporate governance yaitu fairness,

transparancy, accountibility dan responsibility, secara harmonis. 26

Sedangkan Komisi Brundtland pada tahun 1987 telah menetapkan prinsip-

prinsip CSR meliputi27

:

a) Prinsip Akuntabilitas, utamanya yang terkait dengan dampaknya terhadap

masyarakat dan lingkungan.

b) Prinsip prilaku etis berdasarkan prinsip-prinsip kejujuran, keadilan dan

integritas.

c) Prinsip menghormati kepentingan stakeholders, dalam arti harus

menghormati, mempertimbangkan dan menanggapi kepetingan

stakeholders

d) Prinsip penghormatan terhadap supremasi hukum yaitu organisasi harus

mmenerima bahwa penghormataan terhadap supremasi hukum adalah

wajib

26 Edi Suharto, CSR dan COMDEV, (Bandung : Alfabeta, 2008), h.59 27 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung

: Alfabeta, 2014). h.164

Page 50: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

40

e) Prinsip menghormati norma-norma perilaku internasional

f) Prinsip menghormati hak asasi manusia.

Pada tahun 2000 Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) merumuskan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam

implementasi CSR bagi perusahaan transnasional, yaitu28

:

a) Memberi kontribusi untuk kemajuan ekonomi, sosial dan lingkungan

berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan

b) Menghormati hak-hak asasi manusia yang dipengaruhi oleh kegiatan

yang dijalankan perusahaan tersebut, sejalan dengan komitmen

pemerintah dinegara tempat perusahaan beroperasi.

c) Mendorong kemajuan pembangunan kapasitas lokal melalui kejasama

yang erat dengan komunikasi lokal, termasuk kepentingan bisnis.

d) Mendorong pembentukan human capital, khususnya melalui

penciptaan kesempatan kerja dan memfasilitasi pelatihan bagi

karyawan.

e) Menahan diri untuk mencari atau menerima pembebasan di luar yang

dibenarkan secara hukum yang terkait lingkungan, kesehatan, dan

keselamatan kerja, perburuhan, perpajakan, insentif finansial dan lain-

lain.

f) Mendorong dan memegang teguh prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) seta mengembangkan dan menerapkan praktik-

praktik tatakelola perusahaan yang baik.

28 Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung

: Alfabeta, 2014). h.166

Page 51: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

41

g) Dan lain-lain

Sedangkan tahun 2006 Golodets mengemukakan prinsip-prinsip CSR

yang meliputi :

a) Mengembangkan mutu produk dan layanan bagi konsumen

b) Menciptakan keselamatan kerja, melalui pengembangan produk

dan sumberdaya manusia

c) Mengatasi keluhan masyarakat berdasarkan hukum baik yang

menyangkut pajak, ketenagakerjaan, lingkungan dan lain-lain.

d) Integritas dan hubungan timbal-balik dengan semua stakeholders

e) Melakukan bisnis yang efisien, menciptakan nilai-tambah

ekonomi, dan mengembangkan keunggulan bersain guna

memperoleh manfaat bagi pemilik/pemegang saham dan

masyarakat.

f) Berkonstribusi terhadap evolusi masyarakat sipil melalui kemitraan

dan pengembangan proyek-proyek sosial.

Yang terbaru tahun 2008 yaitu Crowther David menguraikan prinsip-

prinsip sosial (social responsibility) menjadi tiga, yaitu29

:

a) Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam

melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan

sumberdaya dimasa depan.

b) Accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan

bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas

29 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011). H.59

Page 52: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

42

dibutuhkan ketika aktivitas perusahaan mempengaruhi dan

dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini menjelaskan pengarh

kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap pihak internal dan ekternal.

c) Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal.

Tranparansi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan

berikut dampak pihak eksternal, salah satu fungsinya menguarangi

kesalah pahaman khususnya informasi dan pertanggung jawaban.

Prinsip-prinsip utama tanggung jawab sosial yang berkembang di

Amerika Serikat ialah Charity an Prinsip Stewarship. Prinsip ini digunakan

untuk mendorong perkembangan rasa tanggung jawab pengusaha terhadap

masyarakat.

Prinsip Charity, membawa ide bahwa anggota masyarakat yang lebih kaya

seharusnya menolong anggota masyarakat yang kurang bernasib baik seperti

orang cacat, orang tua dan orang sakit.

Prinsip Stewardship aalah suatu konsep yang di ambil dari ajaran yang

menghendaki individu kaya, menganggap diri mereka sebagai pemegang

amanah terhadap harta mereka untuk kebajikan seluruh masyarakat. Ini

termasuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat awam,

kepada lingkungan, pekerja, konsumen dan investor.30

3. Manfaat Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Beberapa negara telah memiliki standarisasi perihal apakah suatu

perusahaan telah menerapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan, hal ini

30 Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Prenada, 2012), h. 353.

Page 53: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

43

sangat berpengaruh baik terhadap produk maupun jasa yang mereka berikan

kepada masyarakat. Masyarakat akan memilih produk atau jasa yang

menerapkan kepedulian terhadap lingkungan.31

Menurut Eka Tjipta Foundation, CSR akan menjadi strategi bisnis yang

inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing

melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan.

kedua hal ini akan menajadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit

ditiru oleh para pesaing.32

Yusuf wibisono dalam bukunya “Membedah

Konsep dan Aplikasi CSR” mengungkapkan keuntungan dari penerapan

CSR:

a) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image

perusahaan

b) Layak mendapatkan social license to operate

c) Mereduksi risiko bisnis perusahaan

d) Mereduksi siriko bisnis perusahaan

e) Melebarkan akses sumber daya

f) Membentangkan akses menuju market

g) Mereduksi biaya

h) Memperbaiki hubungan stakeholders

i) Memperbaiki hubungan dengan regulator

j) Meningkatkan semangat dan produktivtas karyawan

31 Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas (UU No. 40 Tahun 2007), (Bandung : Citra Aditya

Bakti,2007). h.96 32 Eka Tjipta Foundation, Sustainable CSR, http://www.ekatjiptafondation.org/index.php?id=26

sebagai mana dikutip dalam buku Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis

Perusahaan Tanpa CSR, (Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008),h.52

Page 54: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

44

k) Peluang mendapatkan penghargaan33

Di dalam buku Totok Mardikanto dijabarkan sebagai berikut34

:

a) Manfaat CSR bagi Maysarakat

Tahun 2010 Chankraboty menyimpulkan bahwa Corporate social

responsibility (CSR) adalah tentang bagaimana perusahaan mengelola

proses bisnis untuk menghasilkan dampak positif secara keseluruhan

pada masyarakat. Dengan demikian perusahaan mempertimbangkan

kepentingan masyarakat dengan mengambil tanggung jawab atas dampak

kegiatan mereka terhadap pelanggan, pemasok, pemegang saham,

karyawan, masyarakat dan pemangku kepentingan yang lainnya serta

lingkungan.

Clark tahun 2000 menyimpulkan bahwa hubungan masyarakat

dengan komunikasi yang efektif dan manajemen hubungan dalam

penerapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan diperoleh

banyak manfaat bagi komunitas dalam bentuk :

1) Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja dan

pelatihan

2) Pendanaan investasi komunitas, pengembangan infrastruktur

3) Keahlian komersial

4) Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat

33 Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR,

(Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008), h.53 34

Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), (Bandung

: Alfabeta, 2014). h.132

Page 55: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

45

5) Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakasa-prakasa

komunitas.

Intinya manfaat CSR bagi masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri

dan usahanya sehingga sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai.

b) Manfaat CSR bagi Pemerintah

Pelaksanaaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah.

Melalui CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan perusahaan

dalam mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, rendahnya

pendidikan dan lain sebagainya.

Kehadiran CSR cukup banyak memberikan konstribusi kepada

pemerintah, dalam bentuk :

1) Dukungan pembiayaan, utamanya karena terbatasnya anggaran

pemerintah

2) Dukungan sarana dan prasarana (ekonomi,, kesehatan dll) baik yang

dimiliki maupun yang dibangun melalui kegiatan CSR.

3) Dukungan keahlian, melalui keterlibatan personil perusahaan.

4) Keterlibatan pegiat LSM dalam kegiatan CSR.

c) Manfaat CSR bagi Korporasi

Manfaat bagi perusahaan :

1. Memepertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek

perusahaan

2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial

3. Melebarkan akses sumber daya bagi operasi sosial

Page 56: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

46

4. Membuka peluang pasar yang lebih luas

5. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders

6. Dan sebagainya.

ISO 2600 sebagai pedoman social responsibility di ranah internasional

mengeluarkan beberapa keuntungan dalam menerapkan “Discovering ISO

26000 provides a basic understanding of the voluntary International

Standard ISO 26000:2010”35

. An organization’s performance on social

responsibility can influence, among other things:

1. Competitive advantage

2. Reputation

3. The ability to attract and retain workers or members,

customers, clients and users

4. The maintenance of employee morale, commitment and

Productivity

5. The perception of investors, owners, donors, sponsors and

the financial community

6. Relationships with companies, governments, the media,

suppliers, peers, customers and the community in which it

operates.

35 http://www.iso.org, di akses pada tanggal 22 Agustus 2016 pukul 20.40 WIB

Page 57: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

47

D. Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia

Diranah Internasional, ISO 26000 telah mengeluarakan 7 bentuk pokok dari

Social responsibility, yaitu : 1. Community involment and development 2.

Consumer issues 3. Fair operating practices 4. The environment 5. Labour

practices 6. Human rights. Penemuan ISO 26000 menajdi acuan bagi sebagai

besar negara-negara di dunia untuk menerapkan CSR. Sedangkan di Indonesia

sendiri sudah ada beberpa aturan yang mengatur tentang CSR atau yang lebih

dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Yang dimaksud dengan Perseroan menurut Pasal 1 ayat (1) 2007 tentang

Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang

merupakan persekutuan modal, didirkan berdasarkan perjanjian, melakukan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi

persayaratan yang ditetapkan oleh undang-undang ini serta peraturan

pelaksananya.

Ketentuan tersebut dengan jelas menyatakan bahwa perseroan adalah badan

hukum. Badan hukum merupakan subjek hukum, selain orang dewasa , sedangkan

subjek hukum adalah sesuatu yang dapat atau cakap melakukan perbuatan hukum.

Dengan demukian Perseroan terbatas sebagai badan hukum memiliki kewajiban

dan hak seperti halnya manusia36

, yang berarti juga semua kegiatannya, yang

boleh dan tidak boleh sudah di atur oleh undang-undang.

TJSL dalam berbagai peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai berikut:

36 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), h.13

Page 58: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

48

1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)

serta Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PP No. 47 Tahun 2012).

Mengenai TJSL, diatur dalam Pasal 74 UUPT dan penjelasannya.

Pengaturan ini berlaku untuk perseroan. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UUPT,

Perseroan (Perseroan Terbatas) adalah badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan

usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta

peraturan pelaksanaannya.

Menurut Pasal 1 angka 3 UUPT, Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan

dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas

setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Pasal 74 UUPT pada dasarnya mengatur mengenai hal-hal berikut ini:

a. TJSL wajib untuk perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di

bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam.

Yang dimaksud dengan “perseroan yang menjalankan kegiatan

usahanya di bidang sumber daya alam” adalah perseroan yang kegiatan

usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Sedangkan

yang dimaksud dengan “perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya

yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah perseroan yang tidak

Page 59: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

49

mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan

usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.

b. TJSL ini merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan

diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran dimuat dalam Pasal 74

ayat (2).

c. Mengenai sanksi, dikatakan bahwa perseroan yang tidak melaksanakan

kewajiban TJSL akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang terkait termuat dalam Pasal 74 ayat (3).

Dalam Pasal 4 PP 47/2012, dikatakan bahwa TJSL dilaksanakan oleh

Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan perseroan setelah mendapat

persetujuan Dewan Komisaris atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Rencana kerja tahunan perseroan

tersebut memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan TJSL. Pelaksanaan TJSL tersebut dimuat dalam laporan tahunan

perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS (Pasal 6 PP 47/2012).

2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU No. 25

Tahun 2007)

Dalam Pasal 15 huruf b UU 25/2007 diatur bahwa setiap penanam

modal wajib melaksanakan TJSL. Yang dimaksud dengan TJSL menurut

Penjelasan Pasal 15 huruf b UU 25/2007 adalah tanggung jawab yang

melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan

Page 60: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

50

hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,

dan budaya masyarakat setempat.

Sedangkan yang dimaksud dengan penanam modal adalah perseorangan

atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa

penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing (Pasal 1 angka 4 UU

25/2007).

Selain itu dalam Pasal 16 UU 25/2007 juga diatur bahwa setiap

penanam modal bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan

hidup. Ini juga merupakan bagian dari TJSL. Jika penanam modal tidak

melakukan kewajibannya untuk melaksanakan TJSL, maka berdasarkan Pasal

34 UU 25/2007, penanam modal dapat dikenai sanksi adminisitatif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan usaha;

c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau

d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

Selain dikenai sanksi administratif, penanam modal juga dapat dikenai sanksi

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 34 ayat

(3) UU 25/2007).

3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (UU No. 32 Tahun 2009)

Berdasarkan Pasal 68 UU 32/2009, setiap orang yang melakukan usaha

dan/atau kegiatan berkewajiban:

Page 61: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

51

a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat

waktu;

b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan

c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria

baku kerusakan lingkungan hidup.

4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-

05/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik

Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan sebagaimana

terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.

PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tentang

Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan

Program Bina Lingkungan (Permen BUMN 5/2007)

Dalam peraturan ini diatur mengenai kewajiban Perusahaan Perseroan

(Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan Terbuka

(Persero Terbuka). Berdasarkan Pasal 2 Permen BUMN 5/2007, Persero dan

Perum wajib melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil

dan Program Bina Lingkungan. Sedangkan Persero Terbuka dapat

melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program

Bina Lingkungan dengan berpedoman pada Permen BUMN 5/2007 yang

ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.

Page 62: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

52

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil adalah program untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri

melalui pemanfaatan dana BUMN (Pasal 1 angka 6 Permen BUMN 5/2007).

Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi

sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN (Pasal 1

angka 7 Permen BUMN 5/2007).

Dimana disebutkan dalam Pasal 11 ayat (2) butir (e) meneyebutkan :

Ruang lingkup bantuan Program BL BUMN Pembina :

1) Bantuan korban bencana alam

2) Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan

3) Bantuan peningkatan kesehatan

4) Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum

5) Bantuan sarana ibadah

6) Bantuan peletarian alam

7) Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka penuntasan

kemiskinan

Page 63: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

53

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN DAN IMPLEMENTASI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PT. MUTIARA AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA

A. Profil Perusahaan

1. PT. Mutiara Agam

Identitas

PT. MUTIARA AGAM beralamat di Tiku V Jorong, Kec. Tanjung

Mutiara, Kabupaten/Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat. Tahun berdiri PT

Mutiara Agam adalah 1982 dengan SK. Pendirian C2.176.HT.01.04 tahun 1991.

Visi dan Misi

Berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Mutiara Agam tentang Visi dan Misi

Perseroan dan Pedoman Pelaksaan, menetapkan isi dan Misi perusahaan sebagai

berikut :

Visi dan Misi Perusahaan adalah :

a. Umum :

Visi : Menjadi perusahaan perkebunan yang memiliki tata

kelola terbaik dalam hal yield (produktivitas), cost (biaya),

dan best practice dengan kepatuhan terhadap peraturan

yang berlaku.

Misi : Menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan

stakeholders, dengan memperkerjakan para profesional

Page 64: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

54

terbaik di industri ini, memperhatikan kesejahteraan

karyawan dan mempunyai komitmen penuh dalam

menyediakan lapangan kerjaan seluas-luasnya, serta

berkontribusi mensejahterakan masyarakat terutama di

sekitar lingkungan perkebunan.

b. Khusus :

Berkomitmen dalam memproduksi minyak sawit lestari.

PT. Mutiara Agam didirikan dengan Akta Notaris No. 4 tanggal 1 Desember

1982 dari notaris Deetje Farida Djanas SH, Padang. Kemudian disyahkan oleh

Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan No C2.176.HT.01.04 tahun 1991

tanggal 4 Januari 1991, yang dimuat dalam berita Acara Negara RI no 960, 1991.

Legalitas usaha sebagai PMDN, didapat berdasarkan SPT Badan Koordinasi

Penanaman Modal Dalam Negeri Pusat No. 124/1/PMPN/1986 TANGGAL 5

Oktober 1986. Sedangkan dinyatakan sebagai perkebunan besar swasta nasional

diperoleh berdasarkan rekomendasi Departemen Pertanian Cq. Direktorat Jendral

Perkebunan No. KB.720/ED.371/12.88 tanggal 27 Desember 1988.

Land Clearing dan pembibitan digiatkan mulai tahun 1984, demikian pula

pembangunan prasarana pendukungnya. Berlanjut dengan kemajuan penanaman

kelapa sawit di lapangan, maka pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit

(PKS) dimulai pada akhir bulan Desember 1992 dengan sistem swakelola.

Disamping modal sertaan dari pada persero didapat pula fasilitas KLBI melalui

Bank Exim Indonesia cabang Padang pada media tahun 1989.

Page 65: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

55

2. PT. Tirta Investama

Visi

Membawa hidrasi berkualiatas untuk kesehatan yang lebih baik bagi

sebanyak mungkin masyarakat Indonesia melalui produk dan layanan.

Membangun organisasi yang dinamis, terbuka dan beretika dengan budaya

pembelajaran yang memberikan kesempatan berkembang yang unik bagi

para karyawan.

Menjadi acuan dalam Pembangunan Berlanjutan, melindungi sumber daya

airnya, untuk melestarikan lingkungan, memberdayakan masyarakat, dan

mempromosikan serta mendorong masyarakat untuk menjadi lebih

“bertanggung jawab terhadap lingkungan”.

Misi

Membawa kesehatan melalui pangan kepada sebanyak mungkin orang.

Tirto Utomo memulai usahanya dengan mendirikan PT. Golden Mississipi

(GM) tahun 1973. Pada Tahun 1989 mengganti nama menjadi „Aqua Golden

Mississippi‟ (AGM). Pabrik pertama pertama berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi,

Jawa Barat. Pada 1998 PT. Tirta Investama (TIV) bermitra dengan anone Group,

kelompom usaha multinasionl yang berpusat di Paris, Perancis, melalui Danone

Asia Holding Pte. Ltd. Selanjutnta PT. TIV bersama PT. AGM dan PT. Tirta

Sibayak indo (TSI) bersepakat membentuk sinergi yang kemudia dikenal sebagai

Aqua Group.

Page 66: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

56

Pada awalnya sumber air untuk bahan baku berasal dari sumur bor, namun

tahun 1982 bahan baku di ambil dari sumber air alam di pegunungan yang

mengalir sendiri atau mountain self-flowing spring. Kebijakan ini berasarkan

pertimbangan bahwa air bahan baku dari mountain self-flowing spring

mengandung komposisi mineral alami. Aqua Group memiliki beberapa produk

yang dikenal masyarakat dengan merek dagang terdaftar yakni „AQUA‟ dan „Vit‟

yang merupakan produk AMDK dan „Mizone‟ yang merupakan produk minuman

ringan (isotonik).

Secara operasional, Aqua Group yang berkantor pusat di Jakarta Selatan,

mempunyai 14 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan satu pabrik

di Brunei Darussalam. I lokasi Citeureup, Jawa Barat, terapat 2 pabrik dengan 2

kepemilikan yang berbeda yaitu PT. TIV dan PT. AGM

B. Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR)

1. PT. Mutiara Agam1

Setiap bulannya PT. Mutiara Agam melaksanakan Program Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan atau CSR ini. Di Dalam Struktural Pengurusan CSR

termasuk dalam bagian CDO atau Commonity Development Officer yang di

dalamnya terbagi dua bagian yaitu Community Development Sendiri dan satu lagi

Khusus menganai CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Dalam

pelaksanaan Program CSR tiap bidang nya juga berbeda, ada staf khusus yang

menangani bidang lingkungan dan ada yang menangani pemberdayaan

masyarakat dan sebagainya.

1 Wawancara dengan Bapak Mulyadi dan Bapak Dedi sebagai CDO (Community Development

Officer) di PT. Mutiara Agam, Sumatera Barat. 19 Juli 2016

Page 67: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

57

Latar belakang adanya program CSR yang diselanggarakan oleh PT.

Mutiara Agam, selain karena ketentuan peraturan perundang-undangan, PT.

Mutiara Agam sendiri merasa perlu melakukan CSR karena mereka tahu dan

merasakan bahwa perusahaan harus dan akan berdampingan dengan masyarakat.

Berdasarkan Hasil wawancara penulis dengan CDO senior yaitu Bapak Mulyadi,

beliau mengatakan bahwa salah satu dampak positif dari menolong masyarakat

adalah masyarakat sekitar yang masih tahu akan rasa terima kasih, sehingga ketika

ada perseolan kecil bisa teratasi dan hubungan masyarakat dengan perusahaan

berjalan dengan baik.

Sub-sub hasil wawancara secara umum dapat di gambarkan dengan tabel di bawah

ini :

KEBIJAKAN PELAKSANAAN CSR PT. MUTIARA AGAM

Kebijakan Pelaksanaan

Berdasarkan peraturan CSR yang

mengatur dan by kondisi

Kebijakan Dana

Berdasarkan Peraturan CSR dan

telah di atur oleh Head CSR pusat

Kebijakan Program Project dan Non Project

Sistem Monev Meeting, Lapangan dan LPJ

Page 68: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

58

Program-Program secara global yang telah di lakukan oleh PT. Mutiara Agam,

yaitu :

1. Bidang Pendidikan :

a) Honor guru SDN 32 Tanjung Mutiara Agam

b) Bantuan Bus Sekolah

c) Bantuan dan Perbaikan bagunan sekolah SDN 32 Tanjung Mutiara Agam

2. Bidang Lingkungan Sosial Budaya

a) Bantuan fasilitas sosial dan umum seperti perbaikan jalan dan jembatan

b) Kepedulian bencana alam (gempa, tanah longsor dan sebagainya)

c) Bantuan dan pembinaan pemuda

d) Perayaan budaya setempat seperti batagak kudo-kudo, tour Singkarak dll.

e) Pembinaan sosial karyawan

3. Bidang Ekonomi

a) Bantuan Koperasi-koperasi di 5 Jorong

b) Memberikan bibit sawit untuk KK miskin

4. Bidang Agama

a) Perbaikan Masjid

b) Honor guru TPA/MDA

c) Bantuan perayaan-perayaan Agama

d) Moment Ramdhan pembagian sembako dan baju lebaran untuk anak

yatim, dan fakir miskin

5. Bidang Lingkungan

a) Zero production

Page 69: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

59

b) Pembersihan Danau Maninjau

c) Pembagian masker gratis

d) Adanya kegiatan Penghiauan

e) Mengadakan lingkungan bantaran sungai serapan

f) Imunisasi (kesahatan di Internal)

Program-program di atas semuanya rutin dilaksananakan. Untuk Kebijakan

Program Ada namanya Program Project dan Non Project. Program yang termasuk

Project berarti sudah dianggarkan, direncakan dan rutin dilakukan setiap tahun.

Sedangkan yang non project lebih kepada by kondisi contohnya adanya

permintaan bantuan kegiatan dari dinas-dinas setempat, atau adanya bencana

alam, sehingga harus diadakannya program bantuan becana Alam.

Setelah Program-program ini dilaksanakan ataupun belum dilaksanakan,

kebijakan PT. Mutiara Agam untuk terlaksananya Program CSR dengan baik

maka diadakan Sistim Monitoring dan Evaluasi. Sistim Monev yang di pakai oleh

PT. Mutiara Agam adalah melaksanakan Meeting untuk program-program baik

rutin atau pun tidak rutin, baik program project maupun non project. Setelah di

adakannya meeting, untuk pelaksanannya PT. Mutiara Agam akan langsung terjun

di lapangan untuk melihat keadaan dan pelaksanaan Program. Setelah program

selesai adanya sistim pelaporan atau LPJ kegiatan yang nantinya akan di laporkan.

Page 70: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

60

2. PT. Tirta Investama2

Penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada PT. Tirta

Investama, dalam hal ini dapat diartikan sebagai adanya inisitif-inisatif untuk

mencoba melakukan bisnis yang bijaksana, mencoba mengukur dari hulu ke hilir

bertanggungjawab atas inisiatif bisnis yang mereka lakukan, terus manjaga apa

yang di lakukan supaya generasi-generasi kedepan juga merasakan hal yang sama

seperti yang telah dilakukan hari ini.

Latar Belakang adanya keinginan berkelanjutan yang berarti mereka harus

melihat apa yang menjadi faktor apa yang menentukan suatu bisnis bisa berlanjut,

dan menurut PT. Tirta Investama ini Tanggungjawab terhadap sosial dan

lingkungan ini bukan hanya sebatas tanggung jawab tetapi sudah memang harus

dilakukan sebagai bagian dari kegiatan bisnis.

Implementasi program-program Sustainable ini berpijak dari beberapa

acuan dasar atau berupa pilar-pilar yang menjadi regulasi atau kebijakan internal

dalam perusahaan. Selain visi misi, adanya „AQUA Lestari” sebagai acuan untuk

tetap berkomitmen menjaga sustainable perusahaan yaitu :

a. Pelestarian Air dan Lingkungan.3

Aqua Group berkomitmen penuh mengelola sumber daya air secara

berkelanjutan. Komitmen ini diimplementasikan dalam bentuk mengelola

2 Wawancara dengan Bapak Arief Fatullah sebagai Senior Sustainable Development Manager di PT.

Tirta Investama (Danone Group). 29 September 2016 3Komitmen untuk Indonesia . Laporan Keberlanjutan AQUA 2013-2014,.

Page 71: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

61

dampak operasi, menjaga keseimbangan neraca air, mengendalikan

kualitas air dan mengelola sumber daya air secara arif.

Aqua Group selalu mematuhi aturan yang berlaku. Di sisi lain, Aqua

Group juga menyelenggarakan berbagai inisiatif program pelestarian air

dan lingkungan dari hulu ke hilir.

b. Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan.

Menjalankan operasi bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai Hak Asasi

Manusia dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sesuai dengan

kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pengelolaan Distribusi Produk.

Terus mengkaji penggunaan metode transportasi alternatif untuk distribusi

produk yang ramah lingkungan. Program yang dilaksanakan antara lain

penggunaan kereta api untuk pengangkutan produk galon dari Sukabumi

ke Jakarta.

d. Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Target utama jangka panjang pelibatan dan pemberdayaan masyarakat

adalah menyatukan visi Aqua Grup dengan para pemangku

kepenringannya dalam berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.

Implementasi pilar ini difokuskan pada perlindungan dan pe lestarian

sumber daya air melalui praktik-praktik pertanian organik terpadu,

peningkatan akses air bersih, kemandirian sosial-ekonomi masyarakat

melalui pemberdayaan usaha mikro dan koperasi, serta perluasan akses

modal dan pasar.

Page 72: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

62

Untuk penjabaran program-program yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Terkait water protection, seperti menanam pohon, sumber resapan dan

kita juga bekerja sama dengan kementerian kehutanan seperti untuk

menanam pohon, lalu ada juga Hutan Aqua, lalu punya Ciliyung Lestari

dan lain-lain.

b. Di bidang pendidikan seperti sekolah saban mata air, taruna mata air.

c. Untuk Water accest ,dan adanya pemberian akses air bersih kepada

masyaraka, kampanye-kampanye perilaku hidup sehat, terus sanitasi

dibidang kesehatan kepada masyarakat dan sekolah. Micro credit untuk

penyediaan air bersih. Yang lebih besar lagi seperti penyediaan akses

air bersih di daerah-aerah sulit air.

d. Sustainable agriculture, pabrik-pabrik aqua itu banyak di daerah

pegunungan, perkampungan otomatis sangat bersentuhan dengan area

pertanian dan sangat rentan pencemaran pestisida, zat kimia dan lain-

lain, dan pendekatan lakukan seperti pertanian organik, seperti di

cianjur, wonosobo dan lain-lain, dan juga selalu berhubungan dengan

dan antara binaan, seperti juga memberikan kesempatan kepada ibu-ibu

rumah tangga untuk berusaha, jadi mengconnecting anatara pertanian

organik ini dengan ibu-ibu di rumah tangga yang melakukan usaha

tersebut.

e. Waste Management (Limbah plastik). Untuk sampah dalam kapasitas

besar, seperti recycled (daur ulang) di atas , ada bank sampah ada di

beberapa pabrik, dan mengusahakan untuk level kota atau kabupaten

Page 73: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

63

f. Open Look. Yaitu bagaimana connetingkan antara waste plastik kita

dengan produk yang lain.

g. Local economic development, jadi adanya pengembangan

pengembangan ekonomi masyarakat, ini sudah banyak dan berapa ribu

seperti usaha-usaha kecil, pertenakan, perikanan, dan lain-lain yang

mereka minati. Dan Mengajak Ibu-ibu rumah tangga berusaha yaitu

program AHS (Aqua House Service)

Ini adalah inisiatif eksternal. Semua ini tidak di lakukan sendiri tapi

besama-sama dengan komunitas dan karyawan (communities and with our

people). Dan ada upaya-upaya internal seperti keselamatan dan kesehatan

karyawan, mengupayakan kerja sama atau kaborasi dengan stakeholders untuk

semua inisitif dan visi misi.

Page 74: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

64

BAB IV

ANALISIS REGULASI DAN IMPLEMENTASI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PT. MUTIARA AGAM DAN PT. TIRTA INVESTAMA

A. Analisis atas Regulasi terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di

Indonesia.

Berikut regulasi mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang di

pakai oleh Indonesia, dan beberapa regulasi yang berkaitan erat dengan

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan.

1. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

Pasal 74

(1) Perseroaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang di anggarkan

dan diperhitungkan kepatutan dan kewajaran.

(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana pada

ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

di astur dengan Peraturan Pemerintah.

Bisa dilihat dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas yang menjadi payung hukum dari pelaksanaan

Tanggung Jawab Sosial sendiri tidak memuat, bagaimana bentuk

pelaksanaan dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang benar, atau

Page 75: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

65

pun mengenai badan pengawas dari pelaksanaan tersebut, dan terutama

ketentuan mengenai sanksi.

Dalam Pasal 74 ayat (3) disebutkan bahwa “Perseroan yang tidak

melaksanakan kewajiban Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan”, dalam penjelasannya adalah yang dimaksud dengan "dikenai

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan" adalah

dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan yang terkait.

Menurut penulis, jika kita kembalikan kepada pengertian Tanggung

jawab sosial dan Lingkungan di Indonesia sebagai mana pada Pasal 1 UU

No. 40 Tahun 2007.

Pasal 1 ayat (3)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan

untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,

baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat

pada umumnya.

Ketika Perseroan Terbatas melakukan Pencemaran Lingkungan atau

melanggar hak warga atau hak asasi manusia atau merugikan warga berarti

ketentuan sanksinya di kembalikan pada masing-masing Undang-undang

yang mengatur hal tersebut, yang pada intinya untuk Sanksi dari ketika

“tidak” melakukan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tidak ada

sanksi akan hal itu.

Page 76: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

66

Hampir sejalan dengan pemikiran Gunawan Widjaja dan Yeremia

Ardi Pratama dalam bukunya yaitu Risiko hukum dan Bisnis Perusahaan

Tanpa CSR bahwa Penjelasan Pasal 74 ayat (3) UU No. 40 Tahun 2007

secara jelas menyatakan bahwa sanksi yang dikenakan bagi perseroan

yang melanggar ketentuan mengenai Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan ini adalah sanksi yang di atur dalam peraturan perundang-

undangan yang terkait. Ini artinya sanksi yang dikenakan bukan sanksi

karena perusahaan tidak melakukan CSR menurut Undang-Undang

Perseroan Terbatas, melainkan sanksi karena perusahaan tersebut

melanggar aturan-aturan terkait dibidang sosial dan lingkungan yang

berlaku.1

2. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012

Dalam Peraturan Pemerintah hal-hal yang di atur mengenai

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yaitu Kewajiban TJSL

dilaksanakan baik di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dilaksanakan oleh Diereksi

berdasarkan rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapatkan

persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS sebagaimana yang dimuat dalam

PP NO.47 Tahun 2012 dalam Pasal 1 ayat 2 , 3 dan 4.

Rencana kerja tahunan Perseroan memuat rencana kegiatan dan

anggran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan

1 Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR,

(Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya, 2008). h.98

Page 77: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

67

lingkungan dan harus memperhatikan kepatutan dan kewajaran, dan

selanjutnya pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dimuat

dalam laporan tahunan Perseroan. Perusahaan yang menjalankan

sebagiamana kewajiban di atas akan mendapatkan Penghargaan dari

instansi yang berwenang sebagai mana di muat dalam Pasal 8 dari PP NO.

40 Tahun 2012 ini.

Ketika disebutkan bahwa Perseroan yang tidak melaksanakan

kewajiban Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dikenakan sanksi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, berbenturan

dengan tidak adanya prosedur atau bagaimana pelaksanaan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan ini dilakukan, tentunya ketika Perseroan

Terbatas hanya sekedar memberikan sumbangan bantuan kepada

masyarakat, berarti mereka sudah melaksanakan kewajiban Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan yang di sebutkan dalam undang-undang dan

tidak akan ada sanksi ketika mereka hanya sekedar melaksanakan seperti

itu.

Di dalam Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2012 Tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, juga tidak memuat hal demikian,

sedangkan fungsi dari Peraturan Pemerintah adalah peraturan yang

dibentuk sebagai peraturan yang menjalankan undang-undang atau

peraturan yang dibentuk agar ketentuan dalam undang-undang dapat

berjalan.

Page 78: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

68

Tidak hanya sanksi dan program pelaksanaan Tanggung jawab sosial

dan lingkungan, harus adanya Lembaga yang menjadi pengawas untuk

pelaksaannya sebagaimana dalam Buku yang tulis oleh Busyra Azheri

bahwa, mengingat CSR telah menjai bagian dari rencana kerja dan laporan

tahunan suatu perusahaan, untuk itu mesti jelas lembaga yang berhak

melakukan pengawasan dan/atau mengaudit pelaksanaan CSR. Apakah

diserahkan pada departemen dan/ atau dinas terkait dengan bidang usaha

perusahaan yang bersangkutan atau ditetapkan lembaga atau badan

tersendiri untuk itu.2

3. Undang-Unang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Pasal 15 huruf b

Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab

sosial perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan penanam modal adalah

perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang

dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing

(Pasal 1 angka 4).

Dalam Pasal 16 huruf (d), bahwa setiap penanam modal bertanggung

jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ini juga merupakan

bagian dari TJSL.

2 Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility, (Jakarta : RajaGrafino Persada, 2012). h.153

Page 79: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

69

Jika penanam modal tidak melakukan kewajibannya untuk

melaksanakan TJSL, maka berdasarkan (Pasal 34 UU 25/2007), penanam

modal dapat dikenai sanksi adminisitatif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan usaha;

c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal;

d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pasal 68

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban :

a. Memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan

tepat waktu ;

b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup

c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/ atau

kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

5. Permen BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan

Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina

Lingkungan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri

Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang

Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik

Negara No. PER-05/MBU/2007.

Page 80: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

70

Berdasarkan Pasal 2 Permen BUMN 5/2007, Persero dan Perum

wajib melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan. Sedangkan Persero Terbuka dapat

melaksanakan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan dengan berpedoman pada Permen BUMN

5/2007 yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.

Pasal 1 ayat (6) dan (7)

(6) Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil yang selanjutnya

disebut Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui

pemanfaatan dana BUMN

(7) Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BL,

adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN

melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Regulasi di atas merupakan peraturan-peraturan yang berhubungan

dengan Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan.

Berbeda dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan PP No. 47

Tahun 2012 yang memuat mengenai Tanggung jawab Sosial dan

Lingkungan oleh Perseroan Terbatas, UU Penanaman Modal, UU

Perlidungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Permen BUMN

tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha

Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang juga membahas mengenai

Page 81: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

71

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan telah memuat ketentuan-

ketentuan seperti sanksi yang jelas bagi yang melanggar.

Kekurangan lain mengenai Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan adalah tidak seragamnya dalam hal Penamaan, bisa dilihat

Dalam Undang-Undang Penanaman Modal memakai istilah “Tanggung

Jawab Sosial”.

Menurut Hans Kelsen, hukum tidak lain merupakan norma utama

yang mengandung sanksi di dalamnya (Law is the primary norm which

stipulates the sanction).

Karakteristik dari suatu ketertiban hukum (legal order) antara lain3 :

1. Berlakunya suatu ketertiban hukum dapat dipaksakan dengan sanksi-

sanksi tertentu.

2. Berlakunya suatu ketertiban hukum baik berupa perintah, larangan,

maupun anjuran (jika bukan kaidah hukum memaksa).

3. Berlaku prinsip persamaan perlakuan di antara sesama anggota

masyarakat (equality before the law)

4. Mengisi kekosongan hukum. Dalam hal ini tidak ada hukum yang

kosong, karena hukum selalu dapat diketemukan atau di tafsirkan dari

kaidah-kaidah hukum yang ada.

5. Berlakunya prinsip mediasi internal hukum. Dalam hal ini jika terdapat

berbagai macam hukum yang berbeda atau saling bertentangan, maka

hukum itu sendiri menyediakan berbagai model penyelesaian.

3 Munir Fuady, Teori-Teori Besar (Grand Theory) dalam hukum, (Jakata : Kencana, 2013), h.105

Page 82: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

72

Misalnya dengan memberlakukan asas lex specialist derogat lex

generalis.

6. Objek dari suatu ketertiban hukum adalah aturan dan kaidah hukum.

Karena hukum dapat dipaksakan berlakunya, maka suatu ketertiban

hukum juga merupakan ketertiban dari paksaan-paksaan dalam bentuk

sanksi hukum. Ini pula yang membedakan antara ketertiban hukum dengan

ketertiban sosial lainnya.

Berkaitan erat dengan asas pembentukan peraturan perundang-

undangan yang baik. Pasal 5 UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan UU No. 12 Tahun 2011 berbunyi:

Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan

berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

yang baik, yang meliputi:

a. kejelasan tujuan;

b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;

c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;

d. dapat dilaksanakan;

e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;

f. kejelasan rumusan; dan

g. keterbukaan.

Selain asas-asas tersebut, dalam sebuah materi muatan perundang-

undangan harus pula tercermin asas-asas berikut yang terdapat dalam Pasal

6 ayat (1) UU 12/2011 yang berbunyi:

Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan

asas:

a. pengayoman;

b. kemanusiaan;

c. kebangsaan;

d. kekeluargaan;

e. kenusantaraan;

f. bhinneka tunggal ika;

g. keadilan;

Page 83: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

73

h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;

i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau

j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

Oleh karena itu, program CSR di bangun atas dasar untuk

memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan. Namun karena terjadi

perbedaan bentuk kuasa pengetahuan yang menyebabkan kontestasi

kepentingan dan kekuasaan yang berbeda terhadap program CSR, sering

kali program CSR hanya sekedar proses membangun image. Terlebih lagi

Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya melibatkan perusahaan dan

masyarakat tetapi juga melibatkan pemerintah, khususnya pemerintah

lokal dalam hak dan kewajiban warga negara serta management

pembangunan dan pengembangan masyarakat. Oleh karena itu aksi ini

perlu diimplementasikan dalm prinsip-prinsip tatakelola yang baik (good

governence system). Aksi atau tanggung jawab perusahaan setidak-

tidaknya telah menfokuskan pada tiga isu dalam CSR, yakni tatakelola

perusahaan, lingkungan dan pengembangan masyarakat.4dan menurut

penulis harus adanya konsep yang jelas dan tegas, seperti negara-negara

yang lain yang sudah berpengalaman mengenai CSR agar tujuan dari CSR

atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ini terwujud, dan peraturan

tidak hanya peraturan tetapi harus ditegakkan.

Berdasarkan defenisi CSR menurut ISO 26000, kuncinya adalah

bahwa kegiatan CSR adalah komitmen dan tanggung jawab korporat

4 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat. (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia,

2014).,h. 230.

Page 84: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

74

terhadap dampak yang ditimbulkan oleh korporat, baik yang bersifat sosial

maupun lingkungan serta usaha korporat untuk beradaptasi dengan

lingkungan sosial masyarakat. Oleh karena itu standar dan ukuran yang

jelas lebih dibutuhkan untuk meningkatan kualitas program dan kadar

tanggung jawab korporat sendiri.5

Analisis Swot

Agar sub-sub dari kekurangan ataupun isi dari analisis Regulasi lebih jelas ,

penulis menambahkan Analisis Swot. Dalam hal ini penulis akan membandingkan

antara faktor internal Kekuatan (strenghts) dan Kelemahan (weaknesses) dengan

faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (treats) dari Regulasi

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia.

1. Kekuatan :

a) Banyaknya Peraturan yang membahas Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan.

b) Manfaat pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan juga

menguntungkan bagi Perusahaan itu sendiri atau keberlanjutan

perusahaan.

c) Di dukung oleh semua stakeholders termasuk Pemerintah.

d) Pada Pasal 74 UUPT No. 40 Tahun 2007 bahwa Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan Wajib dilaksanakan oleh Perusahaan yang bergelut di

bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam.

5 Bambang Rudito dan Mellia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung : Rekayasa

Sains, 2013), h. 15

Page 85: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

75

e) Pasal 1 ayat (3) UUPT No. 40 Tahun 2007 bahwa Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta

dalam pembangunan ekonomi keberlanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, bagi Perseroan sendiri,

komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

f) Tidak melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan akan

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan terkait.

g) Adanya Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2012 Tentang Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan, sebagai peraturan yang dibentuk agar

ketentuan dalam undang-undang dapat berjalan.

h) Pada Pasal 15 UUPM No. 25 Tahun 2007, bahwa setiap penanam modal

wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

i) Tanggung jawab sosial perusahaan dalam UUPM adalah tanggung jawab

yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap

menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan

lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

j) Dalam UUPM jika tidak melaksanakan kewajiban dalam Pasal 15

tersebut akan dikenakan sanksi administatif.

k) Dalam UUPPLH No. 32 Tahun 2009 dalam Pasal 68 bahwa setiap orang

yang melakukan usaha wajib memberikan informasi terkait dengan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, menjaga keberlanjutan

fungsi lingkungan hidup.

Page 86: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

76

l) Permen BUMN No. PER-05/MBU/2007 terakir di ubah No. PER-

08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara

dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

2. Kelemahan :

a) Banyaknya Pengaturan yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan, tetapi belum disepakati 1 penamaan dalam

penyebutannya.

b) Belum adanya objek pasti atau bentuk pelaksanaan Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan yang diatur oleh undang-undang.

c) Belum adanya Badan Pengawas yang di tetapkan untuk mengawasi

pelaksanaan dan pelaporan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

d) Dalam UUPT ketika tidak melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

yang terkait, tetapi belum jelas untuk penyebutan sanksi ketiak “tidak”

melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

3. Peluang :

a) Perusahaan akan patuh dan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan.

b) Pengaturan yang baik akan menguntungkan bagi semua pihak,

Perusahaan, stakeholders, dan membantu kinerja Pemerintah.

c) Akan berkurangnya atau tidak ada lagi Perusahaan yang tidak

bertanggung jawab atas Sumber Daya Alam yang telah mereka

manfaatkan.

Page 87: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

77

d) Meningkatnya ekonomi keberlanjutan bagi masyarakat.

4. Ancaman :

a) Perusahaan hanya sekedar melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan seperti hanya sebatas Philanthropy

b) Laporan yang bisa di manipulasi.

c) Tidak dikenakannya sanksi bagi perusahaan yang tidak melakukan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan kecuali jika Perusahaan tersebut

melanggar ketentuan undang-undang lain.

d) Ketidak konsistenan dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan.

e) Terjadinya kebingungan oleh para pengusaha untuk melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

f) Buruknya hubungan Perusahaan dengan Stakeholder terutama

masyarakat setempat.

Matrik SWOT Regulasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Berdasarkan indikator-indikator dari kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dapat di gabungkan untuk mencari pemecahan dari permasalahan dengan

membuat strategi SO, WO, ST, dan WT.

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strenght)

a. Banyaknya Regulasi yang

mengatur mengenai

Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan.

b. Tidak hanya

menguntungkan pihak

eksternal tetapi salah satu

manfaat Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan

untuk keberlanjutan

Kelemahan (Weakness)

a. Banyaknya Pengaturan

yang berkaitan dengan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan, tetapi

belum disepakati 1

penamaan dalam

penyebutannya.

b. Belum adanya objek pasti

atau bentuk pelaksanaan

Tanggung Jawab Sosial

Page 88: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

78

Perusahaan itu sendiri

c. Di dukung oleh

stakeholders termasuk

Pemerintah.

d. Pada Pasal 74 UUPT No.

40 Tahun 2007 bahwa

Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan Wajib

dilaksanakan oleh

Perusahaan yang bergelut

di bidang atau berkaitan

dengan sumber daya alam.

e. Pasal 1 ayat (3) UUPT No.

40 Tahun 2007 bahwa

Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan adalah

komitmen Perseroan untuk

berperan serta dalam

pembangunan ekonomi

keberlanjutan guna

meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan

yang bermanfaat, bagi

Perseroan sendiri,

komunitas setempat,

maupun masyarakat pada

umumnya.

f. Tidak melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan akan

dikenakan sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

terkait.

g. Adanya Peraturan

Pemerintah No. 45 Tahun

2012 Tentang Tanggung

Jawab Sosial dan

Lingkungan, sebagai

peraturan yang dibentuk

agar ketentuan dalam

undang-undang dapat

berjalan.

dan Lingkungan yang

diatur oleh undang-

undang.

c. Belum adanya Badan

Pengawas yang di

tetapkan untuk mengawasi

pelaksanaan dan pelaporan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

d. Dalam UUPT ketika tidak

melaksanakan Tanggung

Jawab Sosial dan

Lingkungan dikenakan

sanksi sesuai peraturan

perundang-undangan yang

terkait, tetapi belum jelas

untuk penyebutan sanksi

ketiak “tidak”

melaksanakan program

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

e. Pemahaman CSR yang

masih beragam

f. Masih adanya kelompok

masyarakat yang

menganggap CSR sebagai

donasi.

Peluang (Opportunities)

b. Perusahaan akan

melaksanakan Tanggung

Jawab Sosial dan

Lingkungan.

SO

a. Merembukkan segala yang

berhubungan dengan

Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan dengan

WO

a. Membuat Regulasi yang

konsisten dan 1 arah, satu

nama, dan memiliki

tujuan yang jelas.

Page 89: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

79

c. Pengaturan yang baik

akan menguntungkan

bagi semua pihak,

Perusahaan,

stakeholders, dan

membantu kinerja

Pemerintah.

d. Akan berkurangnya atau

tidak ada lagi

Perusahaan yang tidak

bertanggung jawab atas

Sumber Daya Alam

yang telah mereka

manfaatkan.

e. Meningkatnya ekonomi

keberlanjutan bagi

masyarakat.

f. Berkembangnya minat

akademisi seputar CSR

g. Adanya pengaturan

Internasional yaitu ISO

26000 Guidance on

social responsibility

akdemisi , pemerintah,

perusahaan dan

stakeholders.

b. Mensosialisasikan

peraturan yang jelas dan

konsiten kepada

Perusahaan.

c. Semua stakeholder

termasuk Perusahaaan dan

Pemerintah ikut serta dalam

ekonomi keberlanjutan dan

lingkungan keberlanjutan.

d. Manfaat ekonomi

berkelanjutan yang merata.

b. Melibatkan Perusahaan

atau semua stakeholders

dalam pembentukan

peraturan.

c. Mendengarkan keluhan

para pemangku

kepentingan termasuk

perusahaan khususnya,

agar adanya kesepakatan

bersama dan mencapai

satu pemahan akan

keuntungan CSR.

Ancaman (Threats)

a. Perusahaan hanya

sekedar melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan seperti

hanya sebatas

Philanthropy

b. Laporan yang bisa di

manipulasi.

c. Tidak dikenakannya

sanksi bagi perusahaan

yang tidak melakukan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan kecuali

jika Perusahaan tersebut

melanggar ketentuan

undang-undang lain.

d. Ketidak konsistenan

dalam pelaksanaan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

e. Terjadinya kebingungan

oleh para pengusaha

untuk melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial

ST

a. Pembentukan Objek atau

Program Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan

yang jelas.

b. Penanaman Pemahaman

positif akan hasil dari

pelaksanaan Tanggung

Jawab Sosial dan

Lingkungan kepada

Perusahaan.

WT

a. Membuat pengaturan

tentang sanksi ketika

tidak melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

b. Membentuk Badan

Pengawas untuk

memantau Pelaksanaan

Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

Page 90: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

80

dan Lingkungan.

f. Tidak setujunya para

pelaku bisnis.

B. Analisis Implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di PT.

Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama

Selain menganalisis regulasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang

ada di Indonesia, penulis juga membandingkan dengan fakta yang terjadi di

lapangan, dengan mengambil contoh 2 Perusahaan yang bergelut di bidang

Sumber daya alam. Dalam analisis Implementasi ini akan di paparkan seperti apa

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkembang di perusahaan.

1. PT. Mutiara Agam, Sumatera Barat6

a) Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan perwakilan dari PT.

Mutiara Agam mengenai Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan atau CSR dapat di analisis bahwa sesuai dengan Pasal 74

UUPT, singkatnya bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Wajib dilaksanakan oleh Perseroan Terbatas yang bergelut di bidang

sumber daya alam, oleh karena itu PT. Mutiara Agam telah

melaksanakan kewajiban Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

sesuai Pasal 74 tersebut, karena sudah ada bebarapa program yang

telah mereka laksanakan selama ini, meskipun sebagai mana penulis

jelaskan pada analisis Regulasi Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan di atas, belum ada Regulasi atau peraturan bagaimana

6 Wawancara dengan Bapak Mulyadi dan Bapak Dedi sebagai CDO (Community Development

Officer) di PT. Mutiara Agam, Sumatera Barat. 19 Juli 2016

Page 91: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

81

pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

semestinya.

b) Regulasi internal yang di pakai oleh PT. Mutiara Agam bisa dikatakan

sesuai dengan UUPT dan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012

dan PT. Mutiara Agam mempunyai cara sendiri untuk melaksanakan

atau merealisasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Dalam

hal ini PT. Mutiara Agam selain tetap memperhatikan peraturan-

peraturan dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan juga

mengambil keputusan berdasarkan kondisi atau keadaan dan

kebutuhan masyarakat.

c) Program-program yang di telah di laksanakan oleh PT. Mutiara Agam

secara Umum sebagai berikut :

1) Bidang Pendidikan :

(a) Honor guru SDN 32 Tanjung Mutiara Agam

(b) Bantuan Bus Sekolah

(c) Bantuan dan Perbaikan bagunan sekolah SDN 32 Tanjung

Mutiara Agam

2) Bidang Lingkungan Sosial Budaya

(a) Bantuan fasilitas sosial dan umum seperti perbaikan jalan dan

jembatan

(b) Kepedulian bencana alam (gempa, tanah longsor dan

sebagainya)

(c) Bantuan dan pembinaan pemuda

Page 92: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

82

(d) Perayaan budaya setempat seperti batagak kudo-kudo, tour

Singkarak dll.

(e) Pembinaan sosial karyawan

3) Bidang Ekonomi

(a) Bantuan Koperasi-koperasi di 5 Jorong

(b) Memberikan bibit sawit untuk KK miskin

4) Bidang Agama

(a) Perbaikan Masjid

(b) Honor guru TPA/MDA

(c) Bantuan perayaan-perayaan Agama

(d) Moment Ramdhan pembagian sembako dan baju lebaran

untuk anak yatim, dan fakir miskin

5) Bidang Lingkungan

(a) Zero production

(b) Pembersihan Danau Maninjau

(c) Pembagian masker gratis

(d) Adanya kegiatan Penghijauan

(e) Mengadakan lingkungan bantaran sungai serapan

(f) Imunisasi (kesahatan di Internal)

Berdasarkan Program-program di atas, bisa dilihat jika undang-

undang menjadi acuan untuk melihat apakah pelaksanaan program-

program CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang

dilakukan oleh PT. Mutiara Agam sudah benar apa tidak, tentu mereka

Page 93: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

83

sudah benar karena telah melakukannya seperti yang penulis sebutkan

pada analisis pertama, tetapi ketika dikembalikan kepada konsep yang

ada berdasarkan wawancara yang penulis lakukan PT. Mutiara Agam

lebih banyak melakukan program sumbangan dari pada pemberdayaan

Masyarakat ataupun Lingkungan meskipun ada beberapa program

yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan Lingkungan,

karena pada dasarnya Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah

tentang meberdayakan masyarakat dan mengelola lingkungan.

Sebagaimana dalam buku Hendrik Budi Untung bahwa CSR jauh

lebih besar dari kedermawanan yang biasanya lebih karena bencana

alam. Tujuan CSR juga bukan untuk memanja karena akan jadi

pembodohan masyarakat. Jadi CSR tujuannya untuk pemberdayaan,

bukan memperdayai. Pemberdayaan bertujuan mengkreasikan

masyarakat mandiiri.7

2. PT. Tirta Investama8

a) Berdasarkan wawancara penulis, bahwa PT. Tirta Inevestama telah

melaksanakan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan sesuai dengan

kewajiban yang dimuat dalam UUPT Pasal 74. Singkatnya, PT. Tirta

Investama (Danone Group) Melaksanakan Tanggung jawab Sosial dan

Lingkungan ini sesuai dengan bisnis yang mereka geluti, yaitu Sumber

Daya Air, di mulai dengan memprotect atau menjaga sustainable SDA

7 Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008). h. 11

8 Wawancara dengan Bapak Arief Fatullah sebagai Senior Sustainable Development Manager di PT.

Tirta Investama (Danone Group). 29 September 2016

Page 94: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

84

dan menjaga agar air, produk mereka tetap sehat, selain itu mereka

banyak melakukan pelibatan atau pemberdayaan masyarakat sehingga

tentunya masyarakat mendapat banyak hal-hal positif juga seperti

terbukanya lapangan kerja.

b) Dalam hal Regulasi atau Kebijakan internal, dari analisis penulis

berdasarkan hasil wawancara, bahwa PT. Tirta Investama telah

memiliki Pilar-pilar yang konsisten untuk tetap berkomitmen dalam

hal sustainable yang merupakan akar dari semua program-program

atau inisiatif yang dilakukan. Regulasi Pusat mereka memakai 3 Pilar

yaitu “Better healty”, “Better Lives” dan “Better world”. Sedangkan di

Aqua Group sendiri itu ada namanya „AQUA Lestari‟ yang secara

singkat berkaitan dengan keberlanjutan dan pelestarian air, Usaha yang

ramah lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pendistribusian

Produk.

c) Untuk Program-program dari Pilar-pilar tersubut yaitu :

a. Terkait water protection, seperti menanam pohon, sumber resapan

dan juga bekerja sama dengan kementerian kehutanan seperti

untuk menanam pohon, lalu ada juga Hutan Aqua dan sebagainya.

b. Dibidang pendidikan seperti sekolah saban mata air, taruna mata

air.

c. Untuk Water accest ,dan adanya pemberian akses air bersih kepada

masyaraka, kampanye-kampanye perilaku hidup sehat, terus

sanitasi dibidang kesehatan kepada masyarakat dan sekolah. Micro

Page 95: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

85

credit untuk penyediaan air bersih. Yang lebih besar lagi seperti

penyediaan akses air bersih di daerah-aerah sulit air.

d. Sustainable agriculture, pabrik-pabrik aqua banyak di daerah

pegunungan, perkampungan otomatis sangat bersentuhan dengan

area pertanian dan sangat rentan pencemaran pestisida, zat kimia

dan lain-lain, dan pendekatan lakukan seperti pertanian organik,

seperti di cianjur, wonosobo dan lain-lain. Selalu berhubungan

dengan binaan-binaan.

e. Waste Management (Limbah plastik). Untuk sampah dalam

kapasitas besar, seperti recycled (daur ulang) di atas , ada bank

sampah ada di beberapa pabrik, dan mengusahakan untuk level

kota atau kabupaten

f. Open Look. Yaitu bagaimana connetingkan antara waste plastik

kita dengan produk yang lain seperti di internal, Galon yang pecah

di recyle lagi jadi galon yang siap pakai.

g. Local economic development, adanya pengembangan

pengembangan ekonomi masyarakat lokal, sudah ada berapa ribu

seperti usaha-usaha kecil, pertenakan, perikanan, dan lain-lain

yang mereka minati.

Singkatnya PT. Tirta Investama banyak melakukan pemberdayaan

dengan semua stakeholders. Berdasarkan hasil wawancara di atas menurut

penulis, program-program yang dilakukan oleh PT. Investama telah benar,

meskipun dalam Undang-undang belum menyebutkan secara jelas, tapi

Page 96: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

86

bila merujuk pada teori-teori besar Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan atau CSR bahwa semestinya penerapan Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan/ CSR ini tidak hanya berupa Philanthropy saja,

tetapi bagaimana Perusahaan bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar

termasuk masyarakat.

Page 97: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan masalah dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Meskipun sudah ada dan banyak regulasi yang membahas Tanggung jawab

Sosial dan Lingkungan, namun belum adanya Ketertiban hukum dan masih

adanya kekosongan makna atas Peraturan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan yaitu belum adanya sanksi tegas untuk perusahaan-perusahaan

yang tidak melakukan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, selanjutnya

belum ada juga Badan atau Lembaga Pengawas atau Pelaksanaan yang benar

yang di atur oleh Undang-undang atau dapat dikatakan bahwa peraturan

mengenai Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan masih belum mengatur

secara terperinci dan tegas.

Berdasarkan hasil dari Analisis SWOT, agar pemahaman dan pengaturan

lebih baik perlunya mengadakan diskusi untuk membahas masalah-masalah

CSR dan menyatukan pemahaman untuk semua stakeholders, termasuk

perusahaan dan pemerintah, karena harus ada dukungan bersama agar

Regulasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan lebih baik sehingga

ekonomi keberlanjutan ini dirasakan oleh semua masyarakat.

2. Berdasarkan Regulasi yang telah ada selama ini, adanya fakta Implementasi

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dari 2 contoh

Perusahaan yaitu PT. Mutiara Agam dan PT. Tirta Investama, telah

Page 98: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

88

melaksanakan kewajiban Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

berdasarkan ketentuan Undang-undang Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan dan Peraturan Pelaksananya. Masing-masing perusahaan

memiliki beragam Regulasi (kebijakan Internal) terkait bagaimana

mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di

Perusahaan meskipun Peraturan-perundang-undang tidak memaparkan atau

memuatnya secara jelas..

B. Saran

1. Perlu adanya menyatukan konsep CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan yang dapat di terapkan di Indonesia agar adanya satu

kesatuan pemahaman dan mensosialisasikan kepada semua stakeholders.

Agar tidak ada lagi kebingungan dari perusahaan terdapat pemahaman

CSR.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan bukan hanya tanggung jawab

Perusahaan tetapi harus ada dukungan dari pemerintah dan tentunya dari

masyarakat sendiri agar cita-cita dari Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan tercapai. Harus adanya penegakan hukum yang lebih baik

dan tegas, tentunya setelah dibentuk Lembaga pengawas terlebih utama

dan Peraturan yang jelas agar kepastian hukum terjamin

Page 99: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

89

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Azheri, Busyra. Corporate Social Responsibility. Jakarta : RajaGrafino Persada.

2012.

Budi, Hendrik Untung. Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika.

2008.

Fuady, Munir. Teori-teori besar (grand theory) dalam hukum. Jakarta : Kencana.

2013.

Ginting, Jamin. Hukum Perseroan Terbatas (UU No. 40 Tahun 2007). Bandung :

Citra Aditya Bakti. 2007.

Harahap, Yahyap. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta : Sinar Grafika. 2013.

Hardjasoemantri, Koesnadi. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University. 2012.

Hadi, Nor. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2011.

Jaya, Syopiansyah Putra dan Yusuf Duracham. Etika Bisnis dan Hak Kekayaan

Intelektual. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN jakarta, 2009.

Mahmud, Peter Marzuki. Penelitian Hukum. Cetakan ke 4. Jakarta : Prenada

Media Group. 2008.

Mardikanto, Totok. Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial

Korporasi). Bandung : Alfabeta. 2014.

Mulhadi. Hukum Perusahaan. Bogor: Ghalia Indonesia. 2010.

Nadapdap, Binoto. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta : Permata Aksara. 2012.

Prawirokusumo, Soeharto. Perilaku Bisnis Modern - Tinjauan pada Etika Bisnis

dan Tanggung Jawab Sosial. Jurnal hukum bisnis, 2003.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif :

Teori dan Aplikasi. Jakarta :Raja Grafindo Persada. 2005.

Page 100: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

90

Pieris, John dan Nizam Jim W. Etika Bisnis dan Good Corporate Gvernance.

Jakarta : Pelangi Cindekia. 2008.

Rangkuti, Freddy. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta : Gramedia. 2015;

Rasyid, Abdul Saliman. Hukum Bisnis Untuk Perusahaan. Jakarta : Kencana.

2011.

Rudito, Bambang dan Melia Famiola. CSR (Corporate Social Responsibility).

Bandung : Rekayasa Sains. 2013.

Suharto, Edi. CSR dan COMDEV. Bandung : Alfabeta. 2008.

Sukino, Sadon dkk. Pengantar Bisnis. Jakarta : Prenada. 2012.

Sutehi, Adrian. Buku Pintar hukum Perseroan Terbatas. Jakarta :Raih Asa

Sukses. 2015.

Tonny, Fredian Nasdian. Pengembangan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Pustaka

Obor Indonesia. 2014

Widjaja, Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama. Risiko Hukum dan Bisnis

Perusahaan Tanpa CSR. Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya. 2008.

Website

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan, di akses pada

tanggal 22 Agustus 2016. 20.16 WIB.

http://www.iso.org, di akses pada tanggal 22 Agustus 2016 pukul 20.40 WIB

Buku Laporan Proper 2015 dari http://proper.menlh.go.id. Diakses pada tanggal 8

juni 2016

Jurnal

Nanda Febrina Wahyu Safitri. Analisa Pelaporan Pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) Berdasarkan Pedoman Global Reporting

Initiatives (GRI), Universitas Negeri Surabaya. Vol 2, No. 1, 2013

Page 101: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

91

Sabela. Standarisasi CSR sebagai kewajiban Hukum di Indonesia. Vol. 5 No. 1

2015.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang N0. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan

Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Undang-undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 terakir di ubah No. PER-

08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara

dengan Usaha Kecil dan Program Bina

Wawancara

Wawancara dengan Bapak Arief Fatullah sebagai Senior Sustainable

Development Manager di PT. Tirta Investama (Danone Group). 29

September 2016

Wawancara dengan Bapak Mulyadi dan Bapak Dedi sebagai CDO(Community

Development Officer) di PT. Mutiara Agam, Sumatera Barat. 19 Juli

2016

Page 102: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

92

LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Hasil Wawancara PT. Mutiara Agam

3. Hasil Wawancara PT. Tirta Investama

Page 103: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

PEDOMAN WAWANCARA

No. VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN

1.

Pengertian atau

makna CSR

Pengertian

Tujuan

a. Apakah yang dimaksud

CSR/ TJSL oleh PT. (Nama

Perusahaan) ?

b. Apa yang melatarbelakangi

adanya program CSR oleh

PT. (Nama Perusahaan)?

c. Apa yang menjadi tujuan

akan program CSR oleh

PT. (Nama Perusahaan) ?

2. Regulasi Internal

Regulasi

Umum

Regulasi

Khusus

(Standarisasi)

Kebijakan dana

a. Adakah Regulasi atau

kebijakan internal dari PT.

(Nama Perusahaan)

terhadap pelaksanaan CSR

?

b. Adakah kebijakan akan

standarisasi pelaksanaan

CSR oleh PT. (Nama

Perusahaan)?

c. Berasal dari mana dana

pelaksanaan CSR ?

3. Program CSR

Program yg

direncanakan

Fokus Program

a. Apa saja prorgam CSR

yang dilakukan oleh PT.

(Nama Perusahaan) ? (3

tahun terakir)

b. Aspek apa saja yang

menjadi fokus CSR PT.

(Nama Perusahaan) ?

Page 104: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

4.

Pendamping/atau

Pelaksana CSR

Bidang

Pelaksana CSR

Dalam Pelaksanaan CSR

adakah Staf khusus atau

bidang khusus yang

melaksanakan CSR ini ?

5.

Monitoring

Pelaksanaan

Monitoring

Pelaksanaan

Evaluasi

Program

Kendala

a. Saat dilakukannya

Program-program CSR

apakah ada yang

memonitoring

pelaksanaannnya ? dan

bagaimana mekanismenya

?

b. Setelah terlaksananya

program CSR adakah

dilakukan Evaluasi

terhadap perogram-

program yang telah

terelasiasi ? dan bagaimana

mekanisme ?

c. Adakah permasalahan-

permasalahan yang teradi

ketika pelaksanaan CSR

atau apakah Pelaksanaan

CSR bejalan dengan baik ?

Page 105: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Nama : Mulyadi

Jabatan : CDO (Comonity Development Officer) Senior

Hari/ Tgl : Selasa/19 Juli 2016

Waktu : 10.30 - selesai

1. Apakah yang dimaksud CSR/TJSL oleh PT. Mutiara Agam ?

CSR adalah sebuah mekanisme atau sebuah cara untuk melakukan atau

mengukur atau bentuk kepedulian terhdap lingkungan dimana perusahaan

berada. Apa yang di ukur, apa yang harus kita perhatikan yaitu salah satunya

adalah Sosial Ekonomi, Pendidikan , Budaya, Organisasi Kepemudaan,

Agama dan lain-lain.

2. Apa yang menjadi latar belakang dari pelaksanan program CSR di PT.

Mutiara Agam ?

Latar belakangnya adalah perusahaan ingin maju dan tumbuh berkembang

bersama dengan masyarakat hal ini lah yang menyemangati kita.

3. Apakah ada Regulasi atau kebijakan tersendiri (internal) dari PT.

Mutiara Agam terhdap pelaksanaan CSR ?

Tentu ada. Kebijakan yang kita pakai saat ini untuk pelaksanaan CSR adalah :

a. Masih memberi perhatian kepada daerah prioritas yaitu :

1) Ring 1 : daerah toritorial atau wilayah dimana kita berdomisili

2) Ring 2 : daerah sekitar atau desa-desa sepadan lainnya yang tidak

termasuk izin kita

3) Ring 3 : yang masuk lingkungan kecamatan

4. Adakah Regulasi atau kebijakan standarisasi pelaksanaan CSR oleh PT.

Mutiara Agam ?

Untuk standarisasi saat ini dalam program CSR kita masih dalam ruang

lingkup dalam bentuk bidang Agama, Pendidikan, Olahraga, Budaya dan

Ekonomi kerakyatan. Dalam hal regulasi yang lebuh khusus kita hanya

melihat apa yang memang diperlukan dan dibutuhkan oleh masyarakat atau

by kondisi.

5. Bagaimana kebijakan dana CSR di PT. Mutiara Agam ?

Page 106: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Untuk dana, ada sifatnya yang rutin ada yang non rutin. Yang rutin itu seperti

pemberian gaji kepada guru TPA/MDA dan guru-guru SD itu tiap bulan rutin,

yang non rutin seperti bantuan-bantuan yang bersifat proposal, seperti

proposal bantuan pembangunan sarana ibadah, sarana pendidikan dan

sebagainya.

Untuk tiap tahunnya kita selalu menyisihkan dana untuk program-program

CSR, kalau untuk tahun ini sekitar 1,7 Milyar kita anggarkan, tahun lalu 1,2

Milyar. Dana ini dilihat berdasarkan perhitungan survei apa saja yang kita

perlukan dan yang dibutuhkan, jadi riil berdasarkan kebutuhan yang akan kita

bantu.

6. Secara Umum Apa saja Program yang telah dilaksanakan oleh PT.

Mutiara Agam ? (3 tahun terakir)

Dalam cangkupan Internal kita telah melakukan CSR lingkungan seperti

penanaman kembali daerah bantaran sungai, kemudian daerah resapan yang

menjadi area konservasi, dan penanam penghijauan kembali di daerah-daerah

konservasi bukit yang ada di daerah sekitar PT. Mutiara Agam. Selanjutnya

ada pembinaan lingkungan sosial karyawan. Untuk Eksternal yaitu

pembangunan fasilitas umum baik itu jalan dan lain-lainnya, kemudian

fasilitas-fasilitas seperti perbaikan masjid, pemberian honor guru TPA/MDA ,

bantuan dan pembinaan pemuda, pembinaan bidang olah raga.

Selanjutnya ekonomi yaitu bantuan langsung terhdap koperasi di 5 jorong,

terhadap bantuan kepada Bank Syariah BMT. Kemudian di bidang

pendidikan kita juga membantu honor-honor guru sekolah juga dan

membantu fasilitas SD, itu lah beberapa yang sudah kita lakukan. Dan juga

event-event di kabupaten kita juga ikut serta membantu.

7. Aspek apa saja yang menjadi fokus program CSR di Pt. Mutiara Agam ?

Semua program-program yang disebutkan semuanya selalu dilakukan, jadi

tiap tahun rutin dilakukan.

8. Dalam pelaksanaan CSR adakah staf khusus atau bidang khusus yang

melaksanakan CSR ini ?

Page 107: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Ada. CSR di bawah naungan Comunity Development Officer (CDO) nah di

dalam CDO ini adalah salah satu staf yang menangani khusus CSR

9. Saat dilakukannya Program-program CSR apakah ada yang

memonitoring dan evaluasi pelaksanannya ? bagaimana mekanismenya

?

Untuk monove kita ada namanya review bulanan, triwulan, semester dan

riview pertahun. CSR yang telah kita bikin dalam budget tuntu kita perlu

review perbulan, kemudian baru kita nanti kita rangkup dalam triwulan,

melihat bagaimana plus minusnya, dan budgetnya. Dan dalam tiap akirnya

kita ambil kesimpulan.

10. Adakah permasalaham-permasalahan atau kendala dalam pelaksanaan

program-program CSR tersebut ?

Tentunya pasti ada, dengan banyaknya program yang ada tentu ada kendala,

salah satunya ada program-program CSR yang bersifat non project, yang

kadangkala semua meminta untuk menjadi skala prioritas. Nah tentunya

misalkan 10 proposal yang diajukan oleh masyarakat belum tentu semua kita

realisasikan. Ada juga yang program CSR yang diajukan oleh masyarakat tapi

secara peruntukannya program itu tidak bisa dilaksanakan di daerah tersebut.

11. Apakah ada manfaat atau dampak positif akan pelaksanaan CSR baik

untuk PT sendiri maupun masyarakat ?

Sebenernya masyarakat di sini pada umumnya masih mengenal rasa terima

kasih, tentunya pasti ada dampak positif itu, salah satu nya satu nagari (desa)

minta bantuan perbaikan jalan, dan jalan transportasi mereka menjadi bagus

lancar tentu mereka berterima kasih, terima kasih di sini bukan hanya ucapan,

tapi sikap mereka atau tutur mereka, yang tadinya ada permasalahn-

permasalahan kecil dapat dimaklumi dan diatasi.

Page 108: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Nama : Dedi Kurniawan Priadi

Jabatan : Asisten CDO OJT (on the job training)

Hari/ Tgl : Senin/18 Juli 2016

Waktu : 10.30 - selesai

1. Apakah yang dimaksud CSR/TJSL oleh PT. Mutiara Agam ?

Secara prinsip hampir sama dengan peraturan perundang-undangan, karena

kita tidak bisa juga lepas dari sana. Pada prinsipnya CSR itu adalah suatu

wujud kotmitmen perusahaan seperti berkontribusi secara maksimal di bidang

sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan, untuk memberi konstribusinya

kepada masyarakat internal dan eksternal. Internal berarti karyawan beserta

keluarganya, kalau eksternal seperti warga sekitar.

2. Apa yang menjadi latar belakang dari pelaksanan program CSR di PT.

Mutiara Agam ?

Seperti anologi kita yaitu hidup bersosial, dan pada prinsipnya manusia itu

adalaha makhluk sosial, jadi sebagai tetangga yang baik istilahnya perusahaan

perlu untuk menjalin hubungan sosial dengan masyrakat, utamanya

masyarakat sekitar wilayah ring. Untuk menjalin hubungan emosional dengan

masyarakat sehingga potensi-potensi munculnya konflik itu bisa dihindari.

Sedangkan tujuan CSR yaitu Pertama, menciptakan hubungan baik antara

perusahaan dengan masyarakat, kedua menciptakan hubungan baik anatara

perusahaan dengan stakeholders, termasuk juga pemerintahan setempat.

3. Apakah ada Regulasi atau kebijakan tersendiri (internal) dari PT.

Mutiara Agam terhdap pelaksanaan CSR ?

Untuk program CSR ada namanya program project dan non project.

Untuk program project, merupakan program-program yang rutin setiap tahun,

contohnya bantuan untuk tenaga pengajar di wilayah ring 1, termasuk

fasilitas-fasilitas sekolah. Sedangkan non project sifatnya urgantniental,

misalnya ada program-program pemerintah setempat, contohnya dari dinas

sosial ketenagakerjaan yaitu program pengurangan tenaga kerja anak, jadi

kita bantu untu mengurangi jumlah tenaga kerja anak, kemaren kita bantu

pemberian sarana sekolah untuk mengembalikan minat belajar mereka.

Page 109: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

4. Adakah Regulasi atau kebijakan standarisasi pelaksanaan CSR oleh PT.

Mutiara Agam ?

Pada prinsipnya semuanya kita meetingkan, apa saja yang harus di lakukan.

.

5. Bagaimana kebijakan dana CSR di PT. Mutiara Agam ?

Kalau untuk dana itu diatur oleh department CSR di jakarta, jadi setiap tahun

sudah di budgetkan. Dasar dari pembudgetan itu sendiri memang berdasarkan

hukum CSR.

6. Secara Umum Apa saja Program yang telah dilaksanakan oleh PT.

Mutiara Agam ? (3 tahun terakir)

Secara umum berangkat dari pinsip CSR yaitu memberikan konstribusi setiap

bidang,

Pertama di bidang Ekonomi kemsyarakatan yaitu Ada program bantuan

sosial kemasyarakatan contohnya pada tahun ini kita memberikan bantuan

bibit sawit untuk KK miskin, dan ini juga termasuk program tiap tahun tapi

tidak rutin, tujuan kita untuk mensuport masyarakat.

Kedua Sosial, yaitu salah satunya ada program bantuan sosial. Hampir setiap

bulannya kita memberikan bantuan kepada anak yatim, fasilitas-fasilitas panti

asuhan. Di moment ramadhan kita memberikan baju lebaran untuk fakir

miskin, anak yatim dan ada juga pembagian sembako.

Ketiga dibidang budaya, kita juga suport perayaan-perayaan besar adat,

seperti perayaan siti manggopoh, event-event nasional, ada juga acara tour

Singkarak.

Keempet di bidang Keagaamaan, kita bantu pembangunan masjid, bantuan

tenaga pengajar TPA berupa honor tiap bulannya di beberpa jorong (sebutan

untuk nama desa/daerah).

Kelima di bidang lingkungan, kita waktu itu ada pembersihan Danau

Maninjau, pembuatan taman, di internal kita ada program zero production

yang berarti tidak ada bahan yang tersisa dari hasil produksi, setiap bagian

dari sawit itu pasti kita manfaatkan.

7. Aspek apa saja yang menjadi fokus program CSR di Pt. Mutiara Agam ?

Page 110: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Semua program-program yang disebutkan semuanya selalu dilakukan, jadi

tiap tahun rutin dilakukan.

8. Dalam pelaksanaan CSR adakah staf khusus atau bidang khusus yang

melaksanakan CSR ini ?

Ada. CSR di bawah naungan Comunity Development Officer (CDO), di

dalam CDO ada 3 staf. Nah, di dalam CDO itu ada namanya CD

(Community Development, yang membahas tentang legality, security dan

lain-lain, dan ada juga staf khus CSR. Di dalam CSR juga juga di bagi-bagi

ada di bidang khusus Lingkungan, dan ada khusus bagian sosial

kemsyarakatan.

9. Saat dilakukannya Program-program CSR apakah ada yang

memonitoring dan evaluasi pelaksanannya ? bagaimana mekanismenya

?

tentunya ada, prinsip yang pertama pastinya kita melakukan meeting terlebih

dahulu, membahas kira-kira apa yang sebenarnya di butuhkan oleh

masyrakat, atau misalkan adanya permintaan bantuan akan di bahas, ditinjau

ini layak di bantu atau tidak, jadi ada skal prioritasnya juga. Setelah di

meetingkan pastinya kita terjun ke lapangan, dan ada juga deklarasi berupa

laporan pertanggung jawaban. Dan pastinya untuk semua program-program

kita laporkan setiap akir tahunnya ke instansi terkait.

Page 111: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Nama : Arief Fatullah

Jabatan : Senior Sustainable Development Manager - Water

Hari/ Tgl : Kamis / 29 September 2016

Waktu : 10.30 – selesai

1. Apakah yang dimaksud CSR/Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

oleh PT. Tirta Investama (DANONE GROUP)?

Dalam hal ini PT.Tirta Investama mencoba melakukan bisnis yang bijaksana,

mencoba mengukur dari hulu ke hilir bertanggungjawab atas inisiatif bisnis,

terus manjaga apa yang dilakukan supaya generasi-generasi kedepan juga

merasakan hal yang sama seperti yang mereka lakukan hari ini. PT.Tirta

Investama juga berupaya membuat inisiatif-inisiatif untuk menjaga bisnis

kami ini terus berlanjut.

Dari segi implementasinya dari berbagai kaidah kami perkuat, kami mengacu

ke GCG, dan ISO 26000, sebagai acuan dasar. Secara prinsip itu yang kami

lakukan.

2. Apa yang menjadi latar belakang dari pelaksanan program CSR di PT.

Tirta Investama?

PT. Tirta Investama mempunyai 2 founder. Jadi dari sisi Danonenya sendiri

yaitu Antoine Riboud, dia mempunyai 2 komitmen, dia mengatakan bahwa

yang namanya bisnis Danone itu tidak hanya selesai sebatas tanggung jawab

pagar perusahaan, berarti harus bertanggung jawab kedepan, sehingga

lahirlah 2 komitmen secara simple kami menyebutknya “sukses dalam bisnis

dan sukses dalam pengembangan sosial dan lingkungan”. Artinya proses

penyeimbangan antara sisi Ekonomi dan Sosial Lingkungan, ini menjadi

landasan komitmen dari Danonenya.

Dari Sisi Aqua, Aqua ini didirikan oleh Bapak Tirto Utomo tahun 1973 dan

beliau juga mengatakan hal yang sama, bahwa ketika Aqua berdiri dimanapun

itu harus memberikan konstribusi kepada pembangunan dan pengembangan

masyarakat sekitarnya. Pada Tahun 1978 Danone dan Aqua ini Marger, tidak

menghilangkan 2 komitmen ini justru malah komitmen ini berpadu,

melahirkan insiatif-insiatif keberlanjutan yang lebih masif lagi.

Page 112: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

Aqua sendiri kita turunkan payung keberlanjutan tadi, yaitu “Aqua Lestari”.

3. Apa yang menjadi tujuan akan program CSR oleh PT. Tirta Investama ?

Danone itu mempunyai misi, menyebarkan kesehatan sebanyak mungkin

kepada manusia, dengan produk makanan atau minuman.

Sedangkan ari Pusat, memiliki ambisi-ambisi besar, bagaimana mewujudkan

ambisi besar ini yaitu dengan adanya 3 Pilar “Better healty”, “Better lives”

dan “Better world”.

a. Better healty : lebih mencoba menyesiasati inovasi produk-produk yang

lebih menyehatkan (healthier product), tidak hanya itu Perusahaan juga

ingin gaya hidup yang sehat (healthier lifestyle), jadi Danone juga

mengupayakan perilaku hidup sehat, seperti program untuk bagaimana

menggunakan pupuk organik pada pabrik-pabrik bidang pertanian, dan

sehatnya produk-produk yang dikonsumsi oleh konsumen. Ada juga

Community relevant (keadaan lingkungan/komunitas) jadi mimpi Danone

untuk membuat produk itu tidak sembarangan, ketika orang Indonesia

suka yugort itu agak manis, maka akan sediakan dengan tetap

memperhatikan pilar yang lain, artinya tetap sehat tanpa menghilangkan

konteks lokal. Lalu ada Responsible company practices.

b. Better lives : dimulai dari orang-orang perusahaan atau karyawan (better

for our peopple), lalu juga menjaga masing-masing brands tiap-tiap

produk (meaningful brands) seperti produk aqua ketika masyarakat

mengkonsumsi aqua tidak hanya mengenal mereknya tetapi juga tahu

bahwa aqua prouk yang sehat, aqua baik untuk di konsumsi, inilah yang

ingin bangun oleh PT. Tirta Investama.

c. Better world : Di Indonesia kita dihadapkan dengan pertumbuhan

penduduk yang juga merupakan tantangan, bagaimana tetap

mempertahankan posisi perusahaan, juga melihat bagaimana keadaan

sosial sekitar seperti kemiskinan, kematian, kekurangan gizi dan ini juga

merupakan tantangan kita.

Aqua Lestari sebagai Payung Keberlanjutan. Ada 4 pilar

Page 113: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

a. Pelestarian Air dan Lingkungan.1

Aqua Group berkomitmen penuh mengelola sumber daya air secara

berkelanjutan. Komitmen ini diimplementasikan dalam bentuk mengelola

dampak operasi, menjaga keseimbangan neraca air, mengendalikan

kualitas air dan mengelola sumber daya air secara arif.

Aqua Group selalu mematuhi aturan yang berlaku. Di sisi lain, Aqua

Group juga menyelenggarakan berbagai inisiatif program pelestarian air

dan lingkungan dari hulu ke hilir.

b. Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan.

Menjalankan operasi bisnis dengan mengedepankan nilai-nilai Hak Asasi

Manusia dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sesuai dengan

kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pengelolaan Distribusi Produk.

Terus mengkaji penggunaan metode transportasi alternatif untuk distribusi

produk yang ramah lingkungan. Program yang dilaksanakan antara lain

penggunaan kereta api untuk pengangkutan produk galon dari Sukabumi

ke Jakarta.

d. Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Target utama jangka panjang pelibatan dan pemberdayaan masyarakat

adalah menyatukan visi Aqua Grup dengan para pemangku

kepenringannya dalam berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.

Implementasi pilar ini difokuskan pada perlindungan dan pe lestarian

sumber daya air melalui praktik-praktik pertanian organik terpadu,

peningkatan akses air bersih, kemandirian sosial-ekonomi masyarakat

melalui pemberdayaan usaha mikro dan koperasi, serta perluasan akses

modal dan pasar.

Semua ini 4 pilar ini tidak dilakukan sendiri tapi besama-sama dengan

komunitas dan karyawan (communities and with our people). Dan ada

upaya-upaya internal seperti keselamatan dan kesehatan karyawan,

1Komitmen untuk Indonesia . Laporan Keberlanjutan AQUA 2013-2014,.

Page 114: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

mengupayakan kerja sama atau kaborasi dengan stakeholders untuk semua

inisitif dan visi misi.

4. Apakah ada Regulasi atau kebijakan tersendiri (internal) dari PT. Tirta

Investama terhadap pelaksanaan CSR ?

Untuk kebijakan atau regulasi imternal berdasarkan Komitmen-komitmen,

Pilar-pilar dan Visi Misi yang telah dijelaskan di atas.

5. Bagaimana kebijakan dana CSR di PT. Tirta Investama ?

Untuk hal pendanaan, PT. Tirta Investama tidak mempunyai kebijakan untuk

sekian persen yang dikeluarkan dari keuntungan tapi berasarkan roadmap

yang menjadi acuan untuk dicapai, berapapun nilainya untuk mencapai itu

akan dikeluarkan. Jadi tidak ada batasan minimal ataupun persentase yang

harus dikeluarkan.

6. Secara Umum Apa saja Program yang telah dilaksanakan oleh PT. Tirta

Investama? (3 tahun terakir)

Terkait water protection, seperti menanam pohon, sumber resapan dan kita

juga bekerja sama dengan kementerian kehutanan seperti untuk menanam

pohon, lalu ada juga hutan aqua, lalu punya Ciliyung Lestari dan lain-lain.

Dibidang pendidikan kita juga punya sekolah saban mata air, taruna mata air.

Untuk Water accest ,dan adanya pemberian akses air bersih kepada

masyarakat, kampanye SPBM, kampanye perilaku hidup sehat, terus sanitasi

dibidang kesehatan kepada masyarakat dan sekolah. Micro credit untuk

penyediaan air bersih. Yang lebih besar lagi seperti penyediaan akses air

bersih di daerah-aerah sulit air.

Sustainable agriculture, pabrik-pabrik aqua sudah banyak di daerah

pegunungan, perkampungan otomatis sangat bersentuhan dengan area

pertanian dan sangat rentan pencemaran pestisida, zat kimia dan lain-lain, dan

pendekatan yang kita lakukan seperti pertanian organik, seperti di cianjur,

wonosobo dan lain-lain. Selanjutnya ada lagi connecting jadi PT. Tirta

Investama selalu berhubungan dengan binaan-binaan, seperti memberikan

kesempatan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk melakukan usaha, jadi kami

Page 115: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab

conecting antara pertanian organik ini dengan ibu-ibu di rumah tangga yang

melakukan usaha tersebut.

Waste Management (Limbah plastik). Untuk sampah dalam kapasitas besar,

seperti recycled (daur ulang) di atas , ada bank sampah ada di beberapa

pabrik, dan mengusahakan untuk level kota atau kabupaten

Open Look. Yaitu bagaimana connetingkan antara waste plastik kita dengan

produk yang lain. Untuk di Global ada sepeti Danone yang bekerja sama

dengan “Pilot”, chasingnya itu dari sampah plastiknya produk Danone. Atau

untuk internal Galon yang pecah di reycle lagi jadi galon.

Local economic development, jadi adanya pengembangan pengembangan

ekonomi masyarakat, ini sudah banyak dan berapa ribu seperti usaha-usaha

kecil, pertenakan, perikanan, dan lain-lain yang mereka minati. Adanya

Pemberdayaan ibu rumah tangga yaitu program AHS (Aqua House Service).

Ini adalah inisiatif eksternal, kalau inisitif internal tentu ada juga.

7. Aspek apa saja yang menjadi fokus program CSR di PT. Tirta

Investama?

Untuk fokusnya sesuai dengan bisnis kami yaitu Sumber Daya Air. Mulai

dari water protection, waste (sampah plastik), sampai ke pengembangan

masyarakat lokal tadi.

8. Dalam pelaksanaan CSR adakah staf khusus atau bidang khusus yang

melaksanakan CSR ini ?

Danone mempunyai struktural khusus untuk suistainable development.

Vp General Sectetary

Directur Sustainable Development

Sustainable healt Climate and

packying

Sustainable Water

Management

Ragional Manager Comminity and

Calaboration

Page 116: REGULASI DAN IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ...€¦ · melihat bagaimana implementasi CSR yang terjadi dan juga penulis menguraikan bagaimana regulasi terkait Tanggung Jawab