45
PS MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT REGULASI MUTU LEMBAGA PEMERINTAHAN

Regulasi Mutu Lembaga Pemerintahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesmas

Citation preview

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

PS MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATREGULASI MUTU LEMBAGA PEMERINTAHANPENYESALAN TIDAK BISA MENGHAPUS MASA LALU TETAPI DAPAT MEMPERBAIKI MASA DEPAN.MOVING ON IS BETTER THAN SADNESS (Mario Teguh)Kata BijakKEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNANINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAHAKREDITASI PUSKESMASAKREDITASI RUMAH SAKITSTANDAR PELAYANAN MINIMALPOKOK BAHASANIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.

DEFINISI1. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masingunsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik;2. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telahdilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik;3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambildan upaya yang perlu dilakukan;4. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruhterhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkupPemerintah Pusat dan Daerah;5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggarapelayanan pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerahdalam upaya peningkatan kinerja pelayanan;6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerjaunit pelayanan.MANFAAT1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapanpelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat darisisi kesederhanaan alur pelayanan;2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis danadministratif yang diperlukan untuk mendapatkanpelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya;3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dankepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama,jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya);4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhanpetugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadapkonsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku;5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasanwewenang dan tanggung jawab petugas dalampenyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan;UNSUR IKM6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahliandan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapatdiselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unitpenyelenggara pelayanan;8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaanpelayanan dengan tidak membedakan golongan/statusmasyarakat yang dilayani;9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap danperilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat secara sopan dan ramah serta saling serta saling menghargai dan menghormati.10. Kewajaran biaya pelayanan yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;UNSUR IKM11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayananUNSUR IKMBagian I : Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, yang berguna untuk menganalisis profil responden dalam penilaiannya terhadap unit pelayanan instansi pemerintah.Bagian II : Identitas pencacah, berisi data pencacah. (apabila kuesioner diisi oleh masyarakat, bagian ini tidak diisi).Bagian III : Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima pelayanan yang memuat kesimpulan atau pendapat responden terhadap unsur-unsurKUESIONERUntuk kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1, kurang baik diberi nilai persepsi 2, baik diberi nilai persepsi 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4.Responden dipilih secara acak yang ditentukan sesuai dengan cakupan wilayah masing-masing unit pelayanan. Untuk memenuhi akurasi hasil penyusunan indeks, responden terpilih ditetapkan minimal 150 orang dari jumlah populasi penerima layanan, dengan dasar (Jumlah unsur + 1) x 10 = jumlah responden (14 +1) x10 = 150 respondenJAWABAN & JUMLAH RESPONDENNilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu

PENILAIAN

Indeks per unsur pelayanan

Metode pengolahan data

Nilai IKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:Metode pengolahan data

Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:Metode pengolahan data

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 -100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:Akreditasi di Indonesia bersifat wajibTujuan utama akreditasi adalah: meningkatkan mutu pelayanan (UURS no 44 thn 2011. Psl 40 ayat 1 )Lembaga independen sebagai pelaksana akreditasi di Indonesia adalah : KARS (komisi akreditasi rumah sakit) dasar hukumPermenkes R.I. Nomor 417/Menkes/PER/II/2011 tentang Komisi Akreditasi RS Kepmenkes R.I no 418/MENKES/ SK/II/2011 tentang susunan keanggotaan komisi akreditasi rumah sakit (KARS) masa bakti tahun 2011-2014 AKREDITASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA ISQua (International Society for Quality in Healthcare)Evaluasi Mutu Eksternal Untuk Rumah Sakit terbaik adalah AKREDITASI

Standar yang dipakai spesifik untuk pelayanan kesehatan Pengembangan standar dilakukan oleh pakar kesehatan/perumahsakitanPengembangan standar dilakukan dalam dunia perumahsakitan Asesmen elemen-elemen akreditasi terlengkap: struktur-proses-hasil/outcome lebih diarahkan pada output /outcomeSurveior: pakar/praktisi kesehatan/rumah sakitKeunggulan Akreditasi:Definisi AkreditasiISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national healthcare accreditation body of the achievement of its accreditation standards by a healthcare organisation, demonstrated through an independent external peer assessment of that organisations level of performance in relation to the standards.

Perubahan Paradigma Standar Akreditasi BaruTujuan akreditasi adalah peningkatan mutu pelayanan RS bukan semata-mata sertifikat kelulusanStandar akreditasi harus memenuhi krieria kriteria internasional dan bersifat dinamisPelayanan berfokus pada pasien Keselamatan Pasien menjadi standar utamaKesinambungan pelayanan harus dilakukan , baik saat merujuk keluar maupun serah terima pasien di dalam RS ( antar unit, antar shift, antar petugas)

Lanjutan..Proses akreditasi : tidak semata mata meneliti secara cross sectional tetapi juga longitudinalProses akreditasi : dan mencari bukti bukti terhadap penerapan dan pengembangan standar mutu pelayanan dan keselamatan pasien tracer methodologyHasil survey merupakan upaya pencapaian RS terhadap skoring yang ditentukan berupa level level pencapaian PRATAMA, MADYA, UTAMA, PARIPURNA

Surveior harus menjadi motivator upaya peningkatan mutuHasil penilaian berupa rekomendasi yang akan ditindak lanjuti oleh RS dengan membuat Strategic Improvement Plan (S.I.P)Laporan Surveior berupa softcopy di email setelah survei Surveior menjadi teladan program (misal larangan merokok surveior dilarang keras merokok)

PERUBAHAN PARADIGMA AKREDITASI BARU: SURVEIOR Lanjutan..Sebagai evaluator penerapan standar pelayanan hasil evaluasi ditetapkan oleh KARSSebagai edukator mengenai program akreditasi rumah sakit Mampu memberi penjelasan tentang semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Akreditasi Rumah SakitSurveior dapat melakukan konsultasi langsung dengan komisioner untuk menyamakan persepsi

Akreditasi Sebagai TujuanTERAKREDITRASISaat PenilaianTERAKREDITRASI36TAHUNAkreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Berkesinambungan AKREDITASI AKREDITASI123456TAHUNAkreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Berkesinambungan AKREDITASI AKREDITASI123456TAHUNPenPendampinganPendampinganPendampingan AKREDITASIPendampinganHasil Penilaian Survei70-89 %Standar Akreditasi Baru Merupakan Suatu Pedoman Yang Dapat Digunakan Untuk :Memandu manajemen RS agar efektif dan efisien Memandu RS dalam upaya memperbaiki mutu, keselamatan dan efisiensi pelayanan pasienMeninjau ulang fungsi-fungsi penting RSMengetahui dan memahami standar akreditasi yang harus dipenuhi RSMeninjau ulang pemenuhan harapan standar dan persyaratan tambahannya Menjadi terbiasa dengan istilah yang digunakan di dalam standar.

Standar Akreditasi Baru Rumah Sakit Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada PasienKelompok Standar Manajemen Rumah SakitSasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Ditambah standar : Program Nasional Untuk Penurunan AKI,AKB, HIV/AID, TBPP 65/2005 tentang SPMStandar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal

29Kepmenkes 741/2008SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Kabupaten/Kota30Mengapa Diperlukan Indikator Kinerja ?Menilai apakah ada jaminan keamanan/keselamatan klien? Mengenal bahaya potensial yang dapat berakibat pada keselamatan klien?Tanda adanya masalah?Menilai apakah proses sesuai standar?Menilai keberhasilan?Agar tidak melanggar aturan?Mencari peluang perbaikan?Menilai apa dampak dari suatu intervensi?Untuk membandingkan (benchmarking)?Tiap-tiap indikator mempunyai tujuanAkuntabilitasTo replace intuition by fact31Wettstein, T., Kueng, P., A Maturity Model for Performance Measurement Systems, at www.measure.ch/docs/wetkue2002.pdfLatar Belakang Diperlukan SPM Tinjauan dari peraturan yang terkait dengan otonomi daerah dan akuntabilitas pelayanan publik Tinjauan dari sudut pandang pelanggan Sebagai alat kaji banding antar organisasi pelayanan publik32Tinjauan dari Sudut Pandang Peraturan Perundangan33UU 22/99UU 32/2004, UU 33/2004Perpu 3/2005PP 84/2000PP 8/2003PP 38 & 41/2007OtonomidaerahKewenanganwajibStandarPelayananMinimalKepMenKes 1747/2000: Bid. KesKepMenKes 741/2008Instruksi PresidenNo 5/2004Percepatan PembrtsnKorupsiKepMenPan28/2004AkuntabilitasPelay. publikakuntabilitasKepMenKes1457/2003Pemerintahan DaerahPedoman organisasi Perangkat DaerahPP 65/2005pedomanPermen-dagri6/200733Tinjauan dari Sudut Pandang Customer34Proses Penyediaan LayananIndikator kinerjadan targetpencapaian yg sesuai standardanharapanMutuKepuasanKeselamatanPelangganKebutuhan, harapan,Persyaratan pelanggan variasi proses ketidak mampuan proses kegagalan prosesQMSPP 65 / 2005 tentang Pedomam Penyusunan dan Penerapan SPMStandar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimalIndikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayananPelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan 3536No.Jenis Pelayanan/Indikator KinerjaTargetAPelayanan Kesehatan Dasar1Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)95% tahun 20152Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani80% tahun 20153Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan90% tahun 20154Cakupan pelayanan ibu nifas90% tahun 20155Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani80% tahun 20106Cakupan kunjungan bayi90% tahun 20107Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)100% tahun 20108Cakupan pelayanan anak balita90% tahun 20109Cakupan pemberian makanan pendamping air susu ibu (ASI) pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin100% tahun 201010Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan100% tahun 201011Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat100% tahun 201012Cakupan peserta KB aktif 70% tahun 201013Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit100% tahun 201014Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin100% tahun 2015STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA(Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008)

37BPelayanan Kesehatan Rujukan15Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin100% tahun 201516Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota100% tahun 2015CPenyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)17Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dlakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam100% tahun 2015DPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat18Cakupan Desa Siaga Aktif80% tahun 2015SPM RUMAH SAKIT (Jenis pelayanan/Indikator/Standar)1.GAWAT DARURAT 1/. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa (100 %). 2/. Jam buka pelayanan gawat darurat (24 jam). 3/. Pemberi pelayanan kegawat daruratan yg bersertifikat masih berlaku; ATLS/BTLS/ACLS/PPGD (100 %). 4/. Ketersediaan tim penanggulangan bencana (satu tim). 5/. waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat ( 5 menit terlayani setelah pasien datang).38SPM RUMAH SAKIT6/. Kepuasan pelanggan ( 70 %) 7/. Kematian pasien 24 jam (< dua per seribu/ pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam). 8/. Khusus utk RS Jiwa pasien dapat ditenangkan dalam waktu 24 jam (100 %) 9/. Tidak adanya pasien yg diharuskan membayar uang muka (100 %).39AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASYANKES TINGKAT PERTAMAPengakuan terhadap puskesmas, klinik pratama, praktik dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambunganKEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

SOSIALISASI PERMENKES 75/2014 TENTANG PUSKESMASPeraturan PerundanganPedomanAcuanStandarPenyelenggaraanPelayanan(Produksi):-mengukur-memonitor-mengendalikan-memelihara-menyempurnakan-mendokumentasikanOutcomePelayananKepuasanAkreditasiStandarAkreditasiKebijakanPedomanKr.AcuanProsedurManualKONSEP AKREDITASI FASYANKES PRIMER

SUMBER DAYA YG HARUS DIPERSIAPKAN DALAM PELAKSANAAN AFPTim Mutu di ProvinsiTim Surveyor ProvinsiDana Pelatihan Untuk Tim Pendamping Kab/Kota yang dilaksanakan oleh ProvinsiDana operasional tim mutu dan surveyor Provinsi

Tim Mutu Kabupaten/KotaTim Pendamping Kabupaten/KotaDana operasional tim mutu dan pendamping Kabupaten/kotaHonor tim surveyor yang turun menilai ke Puskesmas

Tim Akreditasi di Puskesmas dan KlinikProvinsiKabupaten/KotaPuskesmasJAMINANKESEHATANNASIONAL44ROAD MAP AKREDITASISalah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam bekerja sama dengan BPJS , Faskes n tingkat pertama juga harus telah TERAKREDITASI ( pasal 6 (2) Permenkes 71/2013)Terbitnya Permenkes Akreditasi FKTPTerbitnya SK Menkes tentang penetapan LAFPITerbitnya SK Menkes tentang penetapan personalia LAFPITerbitnya SK Dirjen BUK tentang penetapan pedoman Akreditasi Puskesmas dan KlinikTerlaksnanya Uji coba implementasi akreditasi Puskesmas dan Klinik di 3 ProvinsiTerbentuknya tim surveior di 15 Provinsi terpilih 350 Puskesmas terakreditasi700 Puskesmas terakreditasi1400 Puskesmas terakreditasi5600 Puskesmas terakreditasi2800 Puskesmas terakreditasi201444SELESAI