Upload
rb-diningrat
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Rekomendasi Mukernas Iakmi 2014
1/4
1
Ringkasan dan Rekomendasi
Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
(IAKMI)Padang 27-29 Oktober 2014
Sebagai wujud dan komitmen untuk mendorong percepatan pembangunan kesehatan dan sekaligus
melaksanakan program kerja tahun 2014, pada tanggal 27-28 Oktober 2014, kami Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)
XIII bertempat di Kota Padang, Sumatera Barat. Syukur alhamdulillah, penyelenggaraan Mukernas
telah berjalan dengan baik yang dihadiri oleh Pengurus Daerah dari 22 Propinsi dan melibatkan 600
peserta yang turut serta dalam acara pada sesi ilmiah.
Salama 2 (dua) hari kerja, Mukernas telah membahas isu-isu strategis yaitu:
1.
Surat Tanda Registrasi SKM
2.
Sistem CPHE dan Uji Kompetensi SKM
3. Pengembangan Pendidikan Keprofesian
4.
Masukan untuk Menteri Kesehatan Baru
Selain itu, Mukernas juga telah berhasil menyelenggarakan serangkaian diskusi ilmiah dalam bentuk
seri Diskusi Panel yang membahas topik 1) Peran SKM dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), 2)
Pendidikan Kesmas dan Sertifikasi Lulusan Kesehatan Masyarakat, dan 3) Tantangan dan Strategi
Pengendalian Rokok di Indonesia pada Era Kabinet Kerja JKW-JK; simposium paralel bertopik: 1)
Pencapaian Indikator Keluarga Sejahtera sebagai Komponen Penting Universal Coverage di Era JKN,
2) Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Melalui Aksi Jumantik Cilik, 3) Peran Perguruan Tinggi
dalam Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Kesehatan, 4) Optimalisasi Peran IAKMI dalam
Pemanfaatan Penggunaan Dana Pajak Rokok untuk Bidang Kesehatan,dan 5) Peran Profesi
Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Rehabilitasi Pengguna Narkoba; dan presentasi hasil-hasil
penelitian (free paper) sebanyak 221 makalah yang diikuti 78 paper untuk presentasi oral dan 133
presentasi poster.
Untuk meningkatkan peran strategis IAKMI dalam pembangunan kesehatan bangsa khususnya
penerapan Jaminan Kesehatan Nasional pada Mukernas ini IAKMI telah berhasil menandatangani
Nota Kesepahaman dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Nasional (BPJS) Kesehatan untuk
Optimalisasi Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional. Di dalam Mukernas ini, IAKMI juga
telah berhasil menerbitkan (launching) Surat Keterangan Impassing untuk STR SKM.
Mukernas IAKMI tahun 2014 di Kota Padang ini dilaksanakan secara berkesinambungan dengan
penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan Masyarakat (AIPTKMI)
IX, serangkaian pelatihan tematik yaitu 1) Training Health in All Policies (HiAP) for Development, 2)
Training Geographic Information System (GIS) dalam Pelayanan Kesehatan , 3) Pelatihan KIE,
Advokasi, dan Mobilisasi Sosial untuk Masalah Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat.
Berdasarkan hasil pembahasan dari serangkaian diskusi dan rapat organisasi IAKMI, maka Mukernas
sepakat untuk:
8/18/2019 Rekomendasi Mukernas Iakmi 2014
2/4
2
1. Penerapan Kurikulum Standard Prodi SKM tahun 2014:
1) Memberikan penghargaan kepada AIPTKMI dan Para Dekan FKM Pembina yang telah
berhasil merampungkan penyusunan Kurikulum SKM Standard tahun 2014 sebagai bagian
dari peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan SKM di seluruh Indonesia.
2)
Mendorong peran Pengda IAKMI di seluruh daerah untuk mendukung peningkatan kualitas
pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan penerapan Kurikulum Standard SKM
tahun 2014 yang diselenggarakan oleh seluruh Progaram Studi SKM di Indonesia
2. Surat Tanda Registrasi Sarjana Kesehatan Masyarakat (ST SKM):
1) Menulis surat kepada MTKI Pusat agar agar MTKI membuat surat pemberitahuan kepada
MTKP perihal legalitas STR SKM sesuai peraturan yang ada dan menjelaskan bahwa
Organisasi Profesi (OP) resmi SKM di MTKP adalah IAKMI
2) Membuat Prosedur Baku tentang Impassing untuk STR SKM sebelum tahun2014.
3)
Mempersiapkan seluruh Pengurus Daerah untuk segera melaksanakan pendataan kepada
seluruh SKM yang di daerah masing-masing sebagai bagian dari program penerbitan SuratKeterangan Impassing untuk STR SKM bagi lulusan SKM sebelum tahun 2014.
4)
Setelah pelaksanaan proses impassing ini, maka pemberian STR selanjutnya dilakukan sesuai
pilihan keahlian kesehatan masyarakat sesuai UU Tenaga Kesehatan tahun 2014 yang
dikoordinasikan oleh IAKMI Pusat.
5)
Pengda IAKMI segera membuat Iklan di koran dan media social lain mengenai kebijakan
program Impassing STR SKM dan dalam waktu satu bulan telah melakukan inventarisir
keangotaannya yang dapat dilakukan secara berjenjang dengan berkoordinasi dengan
Pengurus IAKMI Kabupaten/Kota atau Koordinator IAKMI Kabupaten/Kota. Ini perlu
dilakukan sebagai entry point untuk mendorong pembentukan pengurus IAKMI Kab/kota
6)
Pengda IAKMI perlu berkerjasama dengan institusi pendidikan untuk validasi dan verifikasicredential lulusan.
3. Pendidikan Kesehatan Masyarakat Berkelanjutan (Continuing Public Health Education
disingkat CPHE)
IAKMI akan terus melakukan perbaikan penerapan Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Berkelanjutan (Continuing Public Health Education disingkat CPHE) sebagai bagian dari
pelaksanaan prinsip pembelajaran sepanjang hayat. CPHE diselenggarakan dan akan mendapat
penilaian angka kredit dalam bentuk:
1) Pendidikan berjenjang/bergelar dan tidak bergelar termasuk pelatihan dan kursus
2)
Pertemuan ilmiah
3)
Publikasi makalah ilmiah
4) Pengabdian kepada masyarakat
5) Pelayanan dan kepemimpinan publik
4. Pendidikan Profesi
Dalam waktu satu tahun ke depan, IAKMI bersama AIPTKMI akan mengembangkan pendidikan
profesi kesehatan masyarakat utamanya profesi-profesi yang didalam rumpun tenaga kesehatan
masyarakat sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kesehatan tahun 2014. Untuk itu, IAKMI
mentargetkan penyelesaian dokumen Naskah Akademik Pendidikan Profesi Kesehatan
Masyarakat dalam waktu 6 bulan – 1 tahun kedepan.
8/18/2019 Rekomendasi Mukernas Iakmi 2014
3/4
3
5. Rekomendasi
IAKMI menyampaikan ucapan Selamat teriring Do’a kepada Menteri Kesehatan Republik
Indonesia periode 2014-2019 Prof. dr. Nila Moeloek. Untuk percepatan proses pembangunan
kesehatan masyarakat, IAKMI merekomendasikan menyampaikan pernyataan dan rekomendasi
kepada pemeirintah sebagai berikut:
a.
Mendukung pernyataan Menteri Kesehatan yang baru untuk meningkatkan peran dan upayapreventif dan promotif.
b.
Untuk mengarahkan pembangunan kesehatan yang lebih preventif dan promotif, maka
IAKMI mengusulkan untuk melakukan penyesuaian Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Kesehatan agar lebih responsif dan seimbang dalam mengelola Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
c. Peningkatan dan perbaikan kualitas UKP khususnya untuk pelayanan Prima dalam bentuk
penyediaan layanan dan sumber daya manusia yang merata diseluruh Indonesia
d.
Mendorong peningkatan UKM pada tingkat primer dan berkomitmen untuk menyediakan
sumber daya manusia yang profesional sebagai pengelola program-program UKM
e.
Mendesak pemerintah untuk lebih serius lagi dalam penanggulangan bahaya rokok dan
menandatangani/meratifikasi Framework Convention on Tobbacco Control (FCTC)
f. Mendorong pengembangan upaya dan penyediaan sumber daya berbasis kearifan lokal
termasuk pemanfaatan herbal dalam upaya pengobatan (traditional and complementary
medicine)
Padang, 29 Oktober 2014
dr. Adang Bachtiar, MPH, Sc.D
Ketua Umum
8/18/2019 Rekomendasi Mukernas Iakmi 2014
4/4
4
IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT (IAKMI)
RINGKASAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) IAKMI DI PADANG 27-29 OKTOBER 2014
KELOMPOK SATU (1): PROGRAM IMPASSING STR SKM
Ketua Kelompok: Asnawi Abdullah, SKM, MHSM, MSc.HPPF, DLSHTM, Ph.D
Anggota: Terlampir
Kesepakatan Kelompok
1. IAKMI Pusat disarankan segera (paling telat satu minggu setelah Mukernas) membuat surat
resmi kepada MTKI agar MTKI membuat surat kepada MTKP memberitahukan bahwa
legalitas STR SKM secara telah ada (Insert Peraturannya) dan OP resmi SKM di MTKP adalah
IAKMI.
2.
IAKMI Pusat segera membuat Protap Kebijakan Impassing STR SKM dan segera mengirimkan
kepada Penda IAKMI dan stakeholder lain
3.
Pengda IAKMI segera melakukan koordinasi dan konsilidasi dengan MTKP
4.
Pengda IAKMI segera membuat Iklan di koran dan media social lain mengenai kebijakan
program Impassing STR SKM dan dalam waktu satu bulan telah melakukan inventarisir
keangotaannya yang dapat dilakukan secara berjenjang dengan berkoordinasi dengan
Pengurus IAKMI Kabupaten/Kota atau Koordinator IAKMI Kabupaten/Kota. Ini perlu
dilakukan sebagai entry point untuk mendorong pembentukan pengurus IAKMI Kab/kota
5.
Pengda IAKMI perlu berkerjasama dengan institusi pendidikan untuk validasi dan verifikasi
credential lulusan.
6.
Biaya pengurusan Impassing STR SKM terdiri dari
a. Biaya ke MTKI Rp. 100.000,- per orang*
b. Biaya ke Pengda IAKMI Rp. 15.000,- per orang
c. Biaya ke PP IAKMI Rp. 5.000,- per orang
d. Biaya ke IAKMI Kab/Kota Rp. 5.000,- per orang
e. Plus Biaya Keanggotaan IAKMI Rp. 150.000,- per orang untuk 3 tahun**
* Biaya point a ditransfer ke MTKI, terpisah dengan biaya point yang lain
**Komposisi Redistribusi biaya ke PP IAKMI, Pengda dan Pengcab perlu ditinjau
kembali
7. Program Impassing STR SKM khusus bagi lulusan SKM sebelum 15 Nov 2014
8. Semua yang bergelar SKM, tidak peduli latar belakang sebelumnya, eligible untuk diusulkan
Impassing STR SKM.
Point Tambahan
IAKMI Pusat segera memberikan Aspek Legal Mengkumham Organisasi IAKMI kepada seluruh
Pengda
IAKMI Pusat segera menyerahkan Final AD/ART hasil Munas IAKMI NT