Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    1/776

    L L AAMMPPIIRRAANN PPEERRAATTUURRAANN BBUUPPAATTII BBOOGGOORR

    NNOOMMOORR  ::  3355 TTAAHHUUNN 22001133 

    TTAANNGGGGAAL L   ::  3311 MMEEII 22001133 

    RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATENBOGOR TAHUN 2014

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan amanah

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah sebagaimana telah mengalami beberapa kali

    perubahan hingga terakhir diubah melalui Undang Undang Republik

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    2/776

    Pembangunan Daerah (RKPD). Sebagai bentuk realisasi dari Undang-

    Undang tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyusun

    perencanaan pembangunan jangka panjang melalui penetapan

    Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 tahun 2008 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bogor

     Tahun 2005 – 2025.

    Adapun realisasi perencanaan pembangunan jangka

    menengah, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

    Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 – 2013

    sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Daerah Kabupaten

    Bogor Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Bogor

    T h 2008 2013 h bi b l k d t h 2013

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    3/776

    2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan

    Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah dalam penjelasan pasal 40 huruf j

    menyebutkan bahwa pada masa transisi, untuk menghindari

    kekosongan, seperti peralihan periode kepemimpinan maka RPJMD

    lama yang akan berakhir menjadi pedoman sementara bagi

    pemerintahan kepala daerah baru terpilih selama belum ada RPJMD

    baru. Dengan berpedoman pada aturan perundangan tersebut, maka

    proses penyusunan RKPD tahun 2014 masih tetap mengacu pada

    penetapan visi, misi, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan

     yang tercantum dalam RPJMD tahun 2008-2013 dan mengacu pula

    pada arah pembangunan tahap ketiga RPJPD Kabupaten Bogor

    t h 2005 2025 Ol h k it RKPD t h

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    4/776

    1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

    Dasar hukum yang dijadikan pedoman dan secara langsung

    terkait dengan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah

    (RKPD) tahun 2014 adalah :

    1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4421);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

    125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

    atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    P i t h D h (L b N R blik I d i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    5/776

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

     Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

    Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4817);

    9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

     Tahun 2010-2014;

    10. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 39 Tahun 2013

    tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014;

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13

     Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

    sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan dengan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21

    T h 2011 t t P b h K d At P t M t i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    6/776

    15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran

    Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E,

     Tambahan Lembaran Daerah Nomor 59) sebagaimana telah

    diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25

     Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi

     Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan

     Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun

    2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

    Nomor 25 Seri E);

    16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009

    tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa

    Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan

    L b D h N 64)

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    7/776

    diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16

     Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

    Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten

    Bogor Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor

     Tahun 2011 Nomor 16);

    23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang

    Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

    Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran

    Daerah Nomor 37).

    24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2013 tentang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013

    (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor No.1);

    25. Peraturan Bupati Bogor Nomor 4 tahun 2013 tentang Penjabaran

    A P d t d B l j D h T h A 2013

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    8/776

    baik terkait dengan isu-isu strategis di tingkat Provinsi Jawa Barat,

    prioritas pembangunan tahun 2014, maupun arah dan fokus

    kebijakan pembangunan Jawa Barat dan wilayah perbatasan.

    Disamping itu, Dokumen RKPD tahun 2014 juga mengacu pada

    dokumen perencanaan jangka panjang dan jangka menengah

    Provinsi DKI Jakarta sebagai wilayah yang kebijakannya cukup

    mempengaruhi kebijakan pembangunan di Kabupaten Bogor.

    Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    (RPJPD) tahun 2005-2025 dipedomani sebagai arah pembangunan

    tahap ketiga periode RPJMD tahun 2013-2018 yang menekankan

    pada pengembangan dan percepatan pembangunan daerah secara

    menyeluruh di berbagai urusan pemerintahan sesuai kewenangan

    daerah dalam rangka pencapaian daya saing perekonomian daerah

    berlandaskan keunggulan sumberdaya alam, sumberdaya manusia,

    d il i il i l d k if l k l d

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    9/776

    1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD

    Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

    Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

    Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah, sistematika penyusunan Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2014 adalah :

    BAB I Pendahuluan

    Menjelaskan mengenai latar belakang, dasar hukum

    penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika

    dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunan RKPD.

    BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 dan Capaian

    Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

    Menjelaskan mengenai gambaran umum kondisi daerah,

    l i l k d k i t RKPD i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    10/776

    1.5.2 Tujuan

     Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Bogor Tahun 2014

    adalah :

    a. 

     Terwujudnya sinkronisasi pembangunan daerah dengan

    pembangunan di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional

    tahun 2014 berdasarkan kewenangan penyelenggaraan

    urusan pemerintahan;

    b.  Terintegrasikannya program/kegiatan dalam dokumen

    Rencana Kerja SKPD dengan prioritas pembangunan daerah

    tahun 2014;

    c. 

     Terwujudnya efisiensi dan efektivitas sumber daya dalam

    rangka pembangunan daerah.

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    11/776

    BAB II

    EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA

    PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

    2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

    a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

    Kabupaten Bogor memiliki wilayah seluas ± 298.

    838,304 Ha yang secara administratif terbagi atas 40

    Kecamatan. Pada tahun 2012 telah ditetapkan 2 (dua)

    Peraturan Daerah terkait dengan pemekaran 4 (empat) desa,

     yaitu Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    12/776

    -  Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur dan Kabupaten

    Sukabumi

    -  Bagian Tengah : Kota Bogor

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    13/776

    permukaan laut, 42,62 persen berada pada ketinggian 100 -

    500 meter di atas permukaan laut, 19,53 persen pada

    ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut, 8,43

    persen pada ketinggian 1.000-2.000 meter di atas

    permukaan laut, dan 0,22 persen pada ketinggian 2.000-

    2.500 meter di atas permukaan laut.

    Secara geologi, batuan penyusun didominasi oleh hasil

    letusan gunung, yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt.

    Gabungan batu tersebut termasuk dalam sifat jenis batuan

    relatif lulus air dimana kemampuannya meresapkan air

    hujan tergolong besar. Jenis pelapukan batuan ini relatif

    rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman

    curah hujan yang tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup

    didominasi oleh material vulkanik lepas agak peka dan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    14/776

    buatan. Kawasan lindung yang telah ditetapkan dalam

    Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008

    tentang Rencana tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor

     Tahun 2005-2025 adalah sebesar 44,69 persen (133.548,41

    hektar) dari luas wilayah Kabupaten Bogor yang meliputi

    kawasan hutan yang berfungsi lindung di dalam kawasan

    hutan dan kawasan lindung di luar kawasan hutan.

    Kawasan yang berfungsi lindung di dalam kawasan hutan

    terdiri atas : (a) hutan konservasi sebesar 14,24 persen

    (42.559,72 hektar), (b) hutan lindung sebesar 2,93 persen

    (8.745,06 hektar) dari luas wilayah daerah. Adapun kawasan

     yang berfungsi lindung di luar kawasan hutan terdiri atas

    kawasan lindung lainnya di luar kawasan hutan yang

    menunjang fungsi lindung sebesar 27,52 persen (82.243,63

    h kt ) d i l il h d h Kk b did d l h

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    15/776

    a. Pertanian.

    Potensi pengembangan wilayah untuk pertanian diKabupaten Bogor memungkinkan untuk pertanian lahan

    basah (31 kecamatan), pertanian lahan kering (23

    kecamatan), tanaman tahunan (22 kecamatan),

    perkebunan (15 kecamatan), peternakan (peternakan kecil

    di 9 kecamatan, peternakan besar di 12 kecamatan, dan

    peternakan unggas di 11 kecamatan), dan perikanan (19

    kecamatan).

    b. Pertambangan

    Potensi pengembangan wilayah untuk pertambangan di

    Kabupaten Bogor memungkinkan untuk pertambangan

    bahan galian golongan strategis (3 kecamatan), bahan

    galian golongan strategis (8 kecamatan) dan bahan galian

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    16/776

    sedang (29 kecamatan), dan kawasan perkotaan

    kepadatan rendah (17 kecamatan).

    c. Wilayah Rawan Bencana

    Kabupaten Bogor memiliki beberapa wilayah yang

    rawan bencana. Wilayah rawan bencana terbagi atas 2 (dua)

    kawasan, yaitu : kawasan rawan letusan gunung api (11

    kecamatan), dan kawasan rawan gempa, gerakan tanah, danlongsor (13 kecamatan).

    d. Demografi

    Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk yang

    dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

    Bogor, angka sementara jumlah penduduk Kabupaten Bogor

    pada tahun 2012 tercatat sebanyak 5.077.210 jiwa dengan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    17/776

    industri di wilayah tersebut, baik industri besar maupun

    sedang, sehingga memberikan dampak pada tingginya

    migrasi masuk penduduk ke wilayah kecamatan-kecamatan

    tersebut. Hal ini pada akhirnya mendorong kepada tingginya

    tingkat permintaan terhadap permukiman untuk tempat

    tinggal penduduk. Adapun rendahnya jumlah penduduk di

    beberapa kecamatan seperti Kecamatan Cariu, Kecamatan

     Tanjungsari dan Kecamatan Rancabungur, lebih dipengaruhi

    oleh kurang berkembangnya pertanian sawah dan usaha

    industri, sehingga kurang menarik minat penduduk untuk

    tinggal di wilayah-wilayah tersebut, meskipun aksesibilitas

    infrastruktur terutama jalan tersedia cukup.

     Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bogor tahun

    2012 adalah sebesar 17 orang per hektar atau 1.699

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    18/776

    Kondisi demografis Kabupaten Bogor sebagaimana

    diuraikan di atas secara ringkas disajikan pada Tabel 2.1.

    Tabel 2.1 Kondisi Demografi Kabupaten Bogor Tahun2008-2011

    NO  INDIKATOR 

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1 Jumlah

    penduduk (jiwa)4.505.679 4.643.186 4.771.932 4.922.205 5.077.210

    2Lajupertumbuhanpenduduk (%)

    3,08 3,05 3,15 3,15 3,15

    Sumber : Indikator Ekonomi Daerah, 2012

    2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    19/776

    sekunder dan tersier di Kabupaten Bogor masing-masing

    dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3

    Tabel 2.2. Perkembangan Nilai PDRB Atas Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha di Kabupaten BogorTahun 2008 –  2012

    Tahun

    Sektor

    Total PDRBPertumbuhan

    (%)Primer Sekunder Tersier

    2008 3.367.726,88 40.078.637,69 14.943.046,86 58.389.411,43

    2009 3.704.823,94 44.952.879,24 17.426.085,36 66.083.788,54 13,18

    2010 4.126.719,61 49.614.605,55 20.059.375,40 73.800.700,56 11,68

    2011 4.493.720,78 55.358.466,18 23.180.272,72 83.032.459,68 12,51

    2012* 4.946.529,80 64.040.698,89 26.918.368,69 95.905.597,38 15,50

    Sumber : Indikator Ekonomi Daerah, 2012Keterangan * (angka sementara)

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    20/776

    harga berlaku dibandingkan sektor lainnya sebesar 66,77

    persen sedangkan kontribusi sektor primer hanya

    sebesar 5,16 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor

    sekunder lebih mudah diungkit dan dipacu

    peningkatannya dibandingkan dengan sektor tersier dan

    primer.

    Tabel 2.3 Perkembangan Nilai PDRB Atas Harga Konstan

    Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten BogorTahun 2008 –  2012 

    Tahun

    Sektor

    Total PDRBPertumbuhan

    (%)Primer Sekunder Tersier

    2008 1.816.061,80 20.601.560,12 7.304.076,12 29.721.698,04

    2009 1.887.540,00 21.220.240,40 7.844.357,43 30.952.137,83 4,14

    2010 1.987.614,49 22.178.636,16 8.360.199,02 32.526.449,67 5,09

    2011 1.986.714,13 23.474.527,64 9.003.595,52 34.464.837,29 5,96

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    21/776

    tahun 2012, persentase kontribusi sektor sekunder

    terhadap total PDRB atas harga konstan dibandingkan

    sektor lainnya sebesar 68,10 persen, sedangkan

    kontribusi sektor primer hanya sebesar 5,47 persen.

    Sektor sekunder yang merupakan kontributor

    terbesar PDRB, terutama didorong oleh pertumbuhan 4

    (empat) sub sektor utama, yaitu (1) sub sektor bangunan,

    (2) sub sektor industri alat angkutan, mesin dan

    peralatannya, (3) sub sektor tekstil, barang dari kulit dan

    alas kaki, serta (4) sub sektor industri makanan,

    minuman, dan tembakau. Adapun rendahnya kontribusi

    sektor primer terhadap PDRB disebabkan oleh rendahnya

    kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan akibat

    menurunnya luasan lahan panen pasca kemarau yang

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    22/776

    hasil bagi pendapatan regional dengan jumlah penduduk

    pertengahan tahun. Perkembangan PDRB perkapita

    Kabupaten Bogor tahun 2008-2012 dapat dilihat pada

    Gambar 2.3. 

    Sumber : Indikator Ekonomi Daerah, 2012

    Gambar 2.3 Perkembangan PDRB Perkapita KabupatenBogor Tahun 2008-2012

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    23/776

    lain inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata

    uang secara kontinyu.

    Inflasi di Indonesia tahun 2012 berdasarkan data

     yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2012

    tercatat sebesar 4,30 persen. Di Jawa Barat, inflasi

    tercatat sebesar 3,86 persen. Adapun, inflasi yang terjadi

    di Kabupaten Bogor tercatat sebesar 3,56 persen. Jika

    dibandingkan dengan inflasi nasional, inflasi yang terjadi

    di Kabupaten Bogor lebih rendah 0,74 persen, sedangkan

     jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat, inflasi di

    Kabupaten Bogor tahun 2012 lebih rendah 0,30 persen.

    Hal ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari laju inflasi,

    kondisi perekonomian di Kabupaten Bogor pada tahun

    2012 relatif lebih baik dibandingkan dengan Provinsi

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    24/776

    Berdasarkan data pada Gambar 2.4, dalam kurun

    waktu 2009-2012, angka inflasi di Kabupaten Bogor

    mengalami fluktuasi, dengan tingkat tertinggi terjadi

    pada tahun 2010. Inflasi yang terjadi pada tahun 2012

    lebih rendah 0,01 persen dibandingkan tahun 2011. Hal

    ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di

    Kabupaten Bogor dilihat dari indikator inflasi lebih baik

    dibandingkan dengan tahun 2011.

    4. Koefisien Gini

    Koefisien gini menunjukkan ada tidaknya

    ketimpangan distribusi pendapatan di tengah masyarakat

     yang diukur dengan nilai dalam rentang 0-1.Ketimpangan akan semakin tinggi jika koefisien gini

    semakin tinggi. Pada tahun 2012, angka koefisien gini di

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    25/776

     jumlah penduduk miskin berdasarkan garis kemiskinan

    di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 2.4.

    Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Miskin BerdasarkanPenetapan Garis Kemiskinan di KabupatenBogor Tahun 2008-2012 

    Uraian

    Tahun

    2008 2009 2010 2011 2012*

    PendudukMiskin

    491.400 446.040 477.100 470.500 424.314

    Gariskemiskinan

    173.281 197.319 214.338 235.682 235.682

    Sumber : Indikator Ekonomi Daerah, 2010

    Keterangan : * sumber TNP2K

    Secara kuantitatif, jumlah penduduk miskin tahun

    2012 mengalami penurunan sebesar 9,82 persen

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    26/776

    Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor, 2012

    Gambar 2.5 Persentase Jumlah Penduduk MiskinTerhadap Jumlah Penduduk Kabupaten BogorTahun 2008-2012

    Dengan mengacu pada persentase jumlah penduduk

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    27/776

    perencanaan tahunan, dimana pada Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2012, pendidikan

    ditempatkan pada prioritas ketiga dalam pembangunan di

    Kabupaten Bogor, yaitu “Peningkatan Mutu dan

    Pemerataan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan”. 

     Tingkat pencapaian kinerja dalam urusan

    pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator

    pendukung, yaitu Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata

    Lama Sekolah (RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan

    Angka Partisipasi Murni (APM). Capaian indikator-

    indikator tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

    a. Angka Melek Huruf

    Angka Melek Huruf (AMH) menunjukkan

    persentase jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    28/776

    mengalami peningkatan, meskipun hingga tahun 2012

    masih terdapat penduduk buta aksara yang

    diperkirakan sebesar 4,74 persen. Pada tahun 2012,

    capaian Angka Melek Huruf di Kabupaten Bogor sebesar

    95,26 persen. Kondisi ini mengalami peningkatan

    sebesar 0,07 poin dari tahun 2011. Apabila mengacu

    pada standar internasional, angka melek huruf dihitung

    pada seluruh penduduk yang berusia 15 tahun ke atas

    tanpa adanya batas atas usia penduduk, maka kecilnya

    peningkatan poin angka melek huruf di Kabupaten

    Bogor kemungkinan disebabkan oleh sulitnya

    pembelajaran membaca, menulis dan berhitung

    (calistung) pada penduduk buta huruf yang telah

    berusia di atas usia produktif.

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    29/776

    Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab

    masih rendahnya capaian rata-rata lama sekolah, yaitu

    1)adanya penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah,

    baik karena putus sekolah, maupun karena tidak

    melanjutkan sekolah, dan 2) adanya penduduk di luar

    usia sekolah yang tidak memiliki ijazah tamat sekolah

    serta tidak mengikuti program pendidikan non

    formal/kesetaraan.

    c. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka PartisipasiMurni (APM)

    Angka Partisipasi Kasar menunjukkan jumlah

    penduduk yang bersekolah pada usia jenjang

    pendidikan tertentu, baik dasar maupun menengah

     yang bersekolah, berapaun usia penduduk tersebut.

    Ad A k P ti i i M i j kk j l h

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    30/776

    pada jenjang SMP/sederajat, hingga tahun 2012

    Kabupaten Bogor masih ada anak usia sekolah yang

    tidak bersekolah. Pada jenjang pendidikan menengah,

    capaian APK dan APM hingga tahun 2012 belum

    mencapai 50 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masih

    setengah dari penduduk usia SMA/sederajat di

    Kabupaten Bogor yang tidak bersekolah. Berbagai upaya

    untuk meningkatkan APK dan APM telah dilakukan

    Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan,

    diantaranya dengan cara menambah daya tampung

    sekolah, karena dengan adanya penambahan daya

    tampung, berarti telah membuka kesempatan bagi

    penduduk untuk bersekolah sesuai dengan jenjang

    pendidikannya. Langkah-langkah yang dilakukan untuk

    b h d t d l h d b

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    31/776

    Tabel 2.7 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH)Kabupaten Bogor Tahun 2008-2012

    Uraian

    Tahun

    2008 2009 2010 2011 2012

    AHH 68,03  68,44  68,86  69,28  69,49 

    Sumber : Indilator Ekonomi Daerah, 2012

    Angka Harapan Hidup pada tahun 2012 meningkat

    sebesar 0,21 poin dari tahun 2011, sehingga harapan

    hidup penduduk Kabupaten Bogor tahun 2012 menjadi

    69,49 tahun. Peningkatan angka harapan hidup tersebut

    terjadi karena kesadaran penduduk semakin tinggi

    tentang bagaimana membiasakan untuk hidup sehat.

    Keberhasilan capaian angka harapan hidup yang

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    32/776

    fluktuasi kasus kematian bayi. Namun demikian, mulai

    tahun 2010 hingga tahun 2012, kasus tersebut

    menunjukkan trend  yang semakin menurun. Hal ini

    dapat dilihat pada Gambar 2.8

    Sumber : Dinas Kesehatan kab. Bogor, 2012

    Gambar 2.8 Trend Penurunan Kasus Kematian Bayi

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    33/776

    Sumber : Dinas Tata Ruag dan Pertanahan Kab. Bogor, 2012

    Gambar 2.9 Perkembangan Luas Kepemilikan Lahan  danLahan Bersertifikat di kabupaten Bogor Tahun2008-2012

     Jumlah penduduk yang memiliki lahan dari tahun

    2008-2012 semakin meningkat. Khusunya pada tahun

    2012 penduduk ang memiliki lahan tercatat sejumlah

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    34/776

    Sumber : Indikator Ekonomi Daerah, 2012

    Gambar 2.10 Perkembangan Jumlah Penduduk Bekerja diKabupaten Bogor Tahun 2008-2012

    Menurut data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial,

     Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 2012 terjadi

    peningkatan jumlah penduduk bekerja sebesar 129.820

     jiwa atau sebesar 0,08 persen dibandingkan tahun 2011.Adapun jika dibandingkan dengan total penduduk

    Kabupaten Bogor terjadi kenaikan rasio jumlah penduduk

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    35/776

    C. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

    Hasil kinerja tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bogor

     yang difokuskan pada seni budaya dan olahraga dapat

    diuraikan masing-masing berdasarkan indikator-indikator

    sebagai berikut :

    1. Seni Budaya

    Kinerja seni budaya dapat dilihat dari 2 indikator,

     yaitu jumlah grup kesenian yang ada di Kabupaten Bogor

    dan jumlah gedung kesenian. Perkembangan jumlah grup

    kesenian dan gedung kesenian di Kabupaten Bogor dapat

    dilihat pada Tabel 2.9

    Tabel 2.9 Perkembangan Jumlah Grup dan GedungKesenian di Kabupaten Bogor Tahun 2008-2012 

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    36/776

    Tabel 2.10 Kinerja Olahraga di Kabupaten Bogor Tahun2008-2012

    UraianTahun

    2008 2009 2010 2011 2012

    Organisasi Olahraga 44 44 59 64 74

     Jumlah Gedung Olahraga - - 2 2 3

    Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Bogor, 2012

     Tahun 2012 pembinaan terhadap organisasi

    olahraga di Kabupaten Bogor lebih ditingkatkan. Hal ini

    terlihat dari bertambahnya 10 organisasi olahraga yang

    terbina. Pembinaan dilakukan terhadap Pengurus Cabang

    PTMSI, PERCASI, PELTI, FPTI, PBSI, FORMI, NPCI,BAPOPSI, KOK Cisarua dan Ciawi. Adapun pada tahun

    2012 telah dilakukan pembangunan 1 (dua) gedung

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    37/776

    komponen perhitungan indeks pembangunan manusia.

    Indikator keberhasilan pembangunan di bidang

    pendidikan dapat dilihat dari beberapa komponen

    pendidikan, yaitu angka partisipasi sekolah, rasio

    ketersediaan sekolah, rasio guru murid, fasilitas

    pendidikan, kualifikasi guru, pendidikan anak usia dini,

    angka putus sekolah, angka lulusan, dan angka

    melanjutkan.

    Kinerja pembangunan urusan wajib pendidikan

    tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.11

    Tabel 2.11 Perkembangan Capaian Kinerja PembangunanUrusan Wajib Pendidikan Tahun 2008-2012 

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 201

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    38/776

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 201

    kondisi bangunanbaik

    4. PAUD

     Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah anak usia 4 –  6 Tahun x100%

    17,63% 21,74% 24,22% 25,46% 27,5

    5. Angka Putus Sekolah

    a. SD/MI 2,33% 0,70% 0,27% 0,256% 0,25

    b. SMP/MTs 1,01% 0,46% 0,90% 0,885% 0,5

    c. SMA/SMK/MA 0,46% 0,31% 0,55% 0,536% 0,75

    6. Angka Kelulusan

    a. Angka KelulusanSD/MI

    98,93% 99,15% 98,88% 99,42% 99,4

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    39/776

    2012 mengalami peningkatan sebesar 0,005 persen

    dibandingkan tahun 2011. Adapun pada jenjang

    pendidikan dasar, untuk tingkat SD/sederajat, angka

    partisipasi sekolah tahun 2012 mengalami penurunan

    sebesar 8,37 persen dibandingkan tahun 2011.

    b. Rasio Ketersediaan Sekolah

    Ditinjau dari rasio ketersediaan sekolah, dimana

    rasio tersebut diperoleh dari ketersediaan sekolah

    berdasarkan jumlah penduduk usia sekolah tertentu,

    terlihat bahwa hingga tahun 2012, baik pada jenjang

    pendidikan dasar maupun menengah rasio belum

    mencapai 50 persen. Pada jenjang pendidikan dasar,

    rasio ketersediaan sekolah meningkat sebesar 9,30persen dari tahun 2011, dan pada jenjang pendidikan

    h i k t di k l h l i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    40/776

    2011 menangani 59 murid, dan pada tahun 2012

    seorang guru menangani 20 murid. Pada jenjang

    pendidikan menengah untuk SMA/sedarajat, rasio

    guru terhadap murid mengalami penurunan sebesar

    59,13 persen, dimana pada tahun 2011, seorang guru

    menangani 57 murid dan tahun 2012 seorang guru

    menangani 23 murid. Hal ini menunjukkan bahwa

    pada setiap jenjang pendidikan terjadi peningkatan

    kualitas penanganan guru terhadap murid yang dilihat

    dari semakin berkurangnya beban penanganan guru

    terhadap murid.

    d. Fasilitas Pendidikan

    Ditinjau dari ketersediaan fasilitas pendidikan diKabupaten Bogor pada tahun 2012, pada jenjang

    didik SD/ d j t ih t d t 10 77

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    41/776

    Kanak-kanak milik Pemerintah Daerah, sedangkan

    selebihnya adalah milik masyarakat/swasta. Adanya

    penyelenggaraan pendidikan usia dini menunjukkan

    bahwa pada usia pra sekolah, anak sudah disiapkan

    secara mental untuk bersosialisasi dan menumbuhkan

    daya kreativitas, sehingga siap untuk mengikuti

    pendidikan dasar.

    f. Kualifikasi Guru

    Kinerja urusan wajib pendidikan terkait dengan

    kualifikasi guru pada tahun 2012 menunjukkan bahwa

    guru yang berkualifikasi S1/D4 di Kabupaten Bogor

    naik sebesar 1,89 persen dibandingkan tahun 2011.

    Hal ini berarti bahwa pada tahun 2012, kualitaspenyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Bogor telah

    i k t i i d i k t k lifik i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    42/776

    Apabila dilihat dari persentase siswa putus sekolah,

    angka tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan

    SMA/sederajat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

    kurun waktu 3 (tiga) tahun proses pembelajaran di

    tingkat SMA/sederajat, banyak siswa usia 16-18 tahun

     yang tidak meneruskan pendidikan dengan beberapa

    alasan, yaitu keinginan sendiri, jarak tempuh, dan

    biaya.

    Ditinjau dari angka kelulusan pada tahun 2012,

    untuk tingkat SD/sederajat, angka kelulusan

    mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen, untuk

    tingkat SD/sederajat mengalami penurunan sebesar

    1,15 persen, dan untuk tingkat SMA/sederajatmengalami penurunan sebesar 0,44 persen. Angka

    k l l t d h t j di d ti k t didik

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    43/776

    ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

    dari aspek harapan hidup. Masyarakat yang sejahtera

    salah satunya ditunjukkan oleh tingginya usia harapan

    hidup. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, maka

    kinerja pelayanan umum pada urusan wajib pendidikan

    tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.12

    Tabel 2.12 Kinerja Pelayanan Umum Kesehatan di

    Kabupaten Bogor Tahun 2008-2012

    INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    Rasio posyandu persatuan balita

    10,67 10,89 11,01 11,35 13,30

    Rasiopuskesmas/poliklinik/pustu per satuanpenduduk

    1 : 8.872 1 : 9.565 1 : 9.964 1: 9.882 1: 10,138

    Rasio Rumah Sakit

    per satuanpenduduk

    1 :307.355 1 :310.091 1 :340.229 1:264.623 1 :223,736

    Rasio dokter persatuan penduduk

    1 : 5.241 1 : 5.362 1 : 4.451 1: 2.349 1 : 1.710

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    44/776

    INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    Cakupan SAB

    (Sarana Air Bersih) yang memenuhisyarat

    56,5 38,5 68,77 69,80 70,13

    Cakupan JAGA(Jamban Keluarga) yang memenuhisyarat

    40,84 30,8 66,19 67,70 71,59

    Prosentase SaranaKesehatan Swasta yang berijin

    100 100 100 103,11 164

    Prosentasepengadaan obatessensial

    100 100 100 100 100

    Cakupanpengawasanterhadap obat danmakanan yangberbahaya

    41,07 41,07 42,6 43,51 44,05

    Cakupan DesaSiaga Aktif

    - 43 85 128 214

    RSUD CIBINONG

    Cakupan tingkat

    hunian rumahsakit/ BedOccupancy Ratio(BOR)

    80,25% 82,.41% 82,57% 79,15% 82,01%

    Peningkatan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    45/776

    INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    Rasio tenaga dokter

    spesialis dasarsetiap layananmedik fungsional

    - - - 0,625 0,75

    Rasio Perawat per Tempat Tidur

    - - - 1:10 1:7,6

    RSUD CILEUNGSI

    Cakupan tingkathunian rumahsakit/ BedOccupancy Ratio(BOR) (%)

    - - 48

    Peningkatanketersediaan tempattidur kelas IIIRumah Sakit

    - - 50

    Peningkatanlayanan Spesialis

    - - 11

    Peningkatan jumlahinstalasi

    - - 10

    Rasio tenaga dokterspesialis dasarsetiap layanan

    medik fungsional

    - - 1:1,5

    Rasio Perawat per Tempat Tidur

    - - 1:1,06

    Sumber : Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    46/776

    Kabupaten Bogor telah mengalami peningkatan

    layanan hingga 256 jiwa per puskesmas.

    c. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk

    Kinerja pelayanan umum kesehatan tahun 2012

    ditinjau dari aspek ketersediaan rumah sakit

    menunjukkan bahwa jumlah sarana pelayanan rumah

    sakit juga mengalami peningkatan. Hal ini ditandai

    dengan beroperasinya RSUD Cileungsi di KecamatanCileungsi yang melayani penduduk wilayah Bogor

    bagian timur. Dengan beroperasinya RSUD Cileungsi,

    maka pelayanan rumah sakit meliputi penduduk

    wilayah tengah, selatan, barat dan timur. Penambahan

    layanan rumah sakit menunjukkan bahwa pada tahun2012, beban pelayanan rumah sakit berkurang sebesar

    40 887 ji dib di k t h 2011 b ti

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    47/776

    dibandingkan dengan tahun 2011, dimana seorang

    tenaga medis harus melayani pasien 602 orang lebih

    banyak.

    e. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani danpertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan

    Dalam rangka meningkatkan angka harapan

    hidup, penanganan terhadap ibu dan bayi menjadiperhatian yang penting. Oleh karena itu diperlukan

    penanganan selama proses kehamilan hingga

    persalinan yang dilakukan oleh bidan/tenaga

    kesehatan yang kompeten. Pada tahun 2012, kejadian

    komplikasi kebidanan dapat ditangani sebanyak 99,97persen. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun

    b l b 0 45 J l h t l

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    48/776

    h. Cakupan Penemuan dan Penanganan PenderitaPenyakit TBC BTA dan DBD

    Kinerja pelayanan kesehatan khususnya dalam

    penanganan penyakit TBC pada tahun 2012 mencapai

    81,31 persen. Angka ini tidak mengalami peningkatan

    dari tahun sebelumnya. Hal yang sama terjadi pada

    penanganan kasus penyakit DBD, dimana pada tahun

    2012, 100 persen penyakit DBD dapat ditangani

    dengan baik.

    i. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan PasienMiskin

    Hingga tahun 2012 jumlah pasien miskin yang

    tercatat sebagai penerima Jamkesda di Kabupaten

    Bogor tercatat sebanyak 382.893 jiwa. Dari jumlah

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    49/776

    daya jangkau pelayanan kesehatan di tingkat desa

    semakin bartambah.

    l. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

    Kinerja kesehatan lingkungan pada tahun 2012

    mengalami peningkatan. Kondisi rumah penduduk

     yang bebas jentik meningkat sebesar 0,77 persen dari

    tahun 2011. Tempat-tempat umum bertambah bersih

    dengan peningkatan sebesar 1,47 persen. Tempat-tempat pengolahan makanan yang bertambah hygienis

    meningkat sebesar 0,31 persen.

    Adapun dari segi kesehatan sarana air bersih yang

    memenuhi syarat, meningkat sebesar 0,33 persen,

    sedangkan keberadaan jamban keluarga meningkatsebesar 3,89 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pada

    t h 2012 d d k K b t B ki

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    50/776

    n. Pelayanan Kesehatan Lanjutan (Rumah Sakit)

    Pemerintah Kabupaten Bogor hingga tahun 2012

    memiliki 4 (empat) rumah sakit milik daerah. Ditinjau

    dari tingkat hunian rumah sakit, RSUD Cibinong pada

    tahun 2012 mengalami peningkatan tingkat hunian

    sebesar 2,86 persen dibandingkan dengan tahun 2011.

    RSUD Ciawi mengalami peningkatan tingkat hunian

    sebesar 4,12 persen, RSUD Leuwiliang mengalamipenurunan sebesar 4,07 persen, sedangkan RSUD

    Cileungsi yang baru beroperasi memiliki tingkat

    hunian sebesar 48 persen.

    Ditinjau dari ketersediaan tempat tidur untuk

    pasien kelas III, maka pada tahun 2012, RSUDCibinong mengalami peningkatan sebesar 13,5 persen,

    RSUD Ci i b h k it b k 7 86

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    51/776

    3. Pekerjaan Umum

    Kinerja pelayanan urusan wajib pekerjaan umum

    selama kurun waktu 2008-2012 ditunjukkan oleh Tabel2.13

    Tabel 2.13 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Pekerjaan Umum Tahun 2008-2011

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1.

    Proporsi panjang jaringan jalandalam kondisibaik

    0,6658 0,7462 0,7899 0.8099 0,8299

    2.Rasio JaringanIrigasi

    - - 4,179 4,35 4,801

    3.Rasio tempatibadah persatuan penduduk

    1,046 1,304 2,595 2,6 3,14

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    52/776

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    pembuangan air(minimal 1,5 m)(%)

    13.

    Sempadan jalan yang dipakaipedagang kakilima ataubangunan rumah

    liar (%)

    - - - 2,27 2,80

    14Sempadan sungai yang dipakaibangunan liar (%)

    - - - 3,03 4,501

    15.

    Drainase dalamkondisi baik/pembuanganaliran air tidaktersumbat (%)

    - - - 39,13 38,00

    Pembangunandi il h

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    53/776

    kondisi baik juga menunjukkan peningkatan sebesar 2,60

    persen. Adanya peningkatan kondisi irigasi menunjukkan

    bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor menaruh perhatianbesar dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan

    dan peningkatan produksi pertanian.

    Kinerja pelayanan Pemerintah Kabupaten Bogor

    terkait pengadaan tempat ibadah pada tahun 2012

    mengalami peningkatan sebesar 0,54 persen dibandingkantahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah

    Kabupaten Bogor menjamin penduduknya untuk

    beribadah dengan khusyuk melalui pemberian bantuan

    pembangunan tempat-tempat ibadah.

    Kondisi kinerja pelayanan umum di KabupatenBogor tahun 2012 ditunjukkan dengan semakin

    b t b h h ti l b it i b 8 88

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    54/776

    sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan kondisi

    infrastruktur jalan ini memberikan dampak positif yang

    signifikan terhadap peningkatan perekonomian. Namundemikian, hal ini akan sangat dipengaruhi oleh

    keberadaan dan fungsi trotoar dan drainase jalan tersebut.

    Kondisi jalan yang dilengkapi dengan trotoar pada

    tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 6,39 persen

    dibandingkan tahun 2011. Disamping itu, akibat ulahsebagian masyarakat yang tidak mematuhi tata tertib,

    maka keberadaan trotoar atau sempadan jalan sering

    digunakan untuk tempat berjualan. Pada tahun 2012,

    sempadan jalan yang tidak dipergunakan sebagaimana

    mestinya, mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen, yakni untuk pedagang kaki lima maupun bangunan liar.

    S l i d j l d i j i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    55/776

    4. Perumahan

    Kinerja pelayanan urusan wajib perumahan di

    Kabupaten Bogor dalam kurun waktu tahun 2008-2012dapat dilihat pada Tabel 2.14

    Tabel 2.14 Kinerja Urusan Perumahan di Kabupaten BogorTahun 2008-2012

    N0 Indikator

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1Rumah tanggapengguna airbersih (%)

    45,70 43,92 44,24 44,01 81,4

    2Rumah tanggapengguna listrik

    869.348 873.718 878.434 0,50 0,5

    3Rumah tangga

    ber sanitasi (%)N/A N/A 10.28 23.83 32,7

    4Lingkunganpemukiman 0 5310 0 5321 0 5347 0 54 0 5

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    56/776

    Tabel 2.15 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Penataan Ruang Tahun 2008-2012 

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1.

    Rasio Ruang Terbuka Hijau perSatuan LuasWilayah berHPL/HGB (%)

    12,65 14,54 22,52 24,22 29,15

    2.Ruang publik yangberubahperuntukannya (%)

    0,02 0,12 0,08 0,06 0,05

    3Rasio bangunanber- IMB persatuan bangunan

    0.49 0.52 0.56 12,70 4,73

    Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, 2012

    Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman, 2012

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    57/776

    Tabel 2.16 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Perencanaan Pembangunan Tahun2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008

    2009 2010 2011 2012

    1. Tersedianya dokumenperencanaan RPJPD yangtelah ditetapkan denganPERDA

    ada ada ada ada ada

    2. Tersedianya DokumenPerencanaan : RPJMD yangtelah ditetapkan denganPERDA/PERKADA

    ada ada ada ada ada

    3. Tersedianya DokumenPerencanaan : RKPD yangtelah ditetapkan denganPERKADA

    ada ada ada ada ada

    4. Penjabaran Program RPJMDke dalam RKPD (%)

    100 100 100 100 100

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    58/776

    7. Perhubungan 

    Capaian kinerja pelayanan umum urusan

    perhubungan dapat dilihat pada Tabel 2.17

    Tabel 2.17 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Perhubungan Tahun 2008-2102

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah aruspenumpangangkutanumum

    3.141.171 4.085.533 3.998.714 4.955.388 456.787.890

    2. Rasio ijintrayek

    0,000279 0,00027 0,000256 0,000247 0,000254

    3. Jumlah uji kirangkutan

    umum

    17.952 18.002 18.052 18.192 17.897

    4. Jumlah Terminal Bis

    4 5 5 5 6

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    59/776

    Adapun jumlah angkutan darat yang beroperasi di

    Kabupaten Bogor mengalami peningkatan sebesar 0,06

    persen dibandingkan tahun 2011. Diantara jumlahkendaraan yang beroperasi di Kabupaten Bogor, jumlah

    kendaraan yang memiliki KIR angkutan umum pada tahun

    2012 mengalami penurunan sebesar 1,37 persen

    dibandingkan dengan tahun 2011, dimana kendaraan

     yang telah melakukan uji KIR hingga tahun 2012 turunsebesar sebanyak 595 kendaraan dibandingkan tahun

    2011, padahal lama waktu dan biaya pengujian tidak

    berubah dari tahun ke tahun.

    8. Lingkungan Hidup

    Kinerja pelayanan urusan wajib lingkungan hidup

    dalam kurun waktu 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    60/776

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    7Penegakan hukumlingkungan (%)

    N/A 37,50 90,48 81,82 78,43

    Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, 2012

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan

    lingkungan hidup di Kabupaten Bogor pada tahun 2012

    ditunjukkan oleh adanya peningkatan penanganan

    sampah sebesar 12,97 persen dibandingkan dengan tahun

    2011. Aspek lain yang menunjukkan kinerja adalah

    persentase penduduk yang berakses air minum sebesar

    42,56 persen. Kinerja ini mengalami penurunan jika

    dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai angka

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    61/776

    9. Pertanahan

    Kinerja urusan pertanahan dalam kurun waktu

    tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.19

    Tabel 2.19 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Pertanahan Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1.Persentase luas lahanbersertifikat

    N/A 11.94 11.93 12.90 24,60

    2.Penyelesaian kasus tanahnegara (%)

    N/A 11.10 63.64 53,33 0

    3. Penyelesaian izin lokasi N/A 74,36 75 75 111

    Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, 2012

    Badan Perijinan Terpadu Kabupaten Bogor, 2012

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    62/776

    Tabel 2.20 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Kependudukan dan Catatan SipilTahun 2008-2012

    No INDIKATOR

    REALISASI

    2008 2009 2010 2011 2012

    1.Rasio pendudukber -KTP persatuan penduduk

    0.51 0.071 0.071 0,068 0,068

    2. Rasio bayiberakte kelahiran 0.95 0.79 0.79 0,84 0,839

    3.Rasio pasanganberakte nikah

    1.00 1.00 1.00 0,89 0,896

    4.Kepemilikan KTP(%)

    95.70 76.01 76.01 70,17, 69,28

    5. Kepemilikan aktakelahiran per1000 penduduk

    212.79 234.89 227.13 247,09 239,78

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    63/776

    dengan cara mengintegrasikan dan menyelaraskan

    kebijakan kependudukan yang serasi antara kebijakan

    kependudukan nasional dengan kebijakan kependudukanKabupaten Bogor. Hal ini sejalan dengan penerapan KTP

    Nasional berbasis NIK, yang telah dilakukan di Kabupaten

    Bogor. Penanganan administrasi kependudukan secara

    tepat merupakan tantangan bagi Pemerintah Kabupaten

    Bogor, terutama dengan tingginya laju pertumbuhanpenduduk di Kabupaten Bogor yang mencapai 7,45 persen

    pada tahun 2012, meningkat sebesar 4,3 persen

    dibandingkan pada tahun 2011.

    11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan

    pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak selama

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    64/776

    bahwa peran perempuan di lembaga pemerintahan lebih

    besar dibandingkan dengan lembaga swasta.

    Adapun kejadian KDRT hanya sebesar 4 kasus dari

    10.000 penduduk, lebih rendah dibandingkan dengan

    tahun sebelumnya. Tenaga kerja di bawah umur juga

    mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Persentase

    perempuan yang masuk ke dalam angkatan kerja

    meningkat sebesar 0,15 persen. Kasus-kasus perempuan

    dan anak yang dapat diselesaikan meningkat sebesar 4,92

    persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini

    dipengaruhi oleh kinerja dari P2TP2A Kabupaten Bogor

     yang memfasilitasi penyelesaian pengaduan perlindungan

    perempuan dan anak dari tindakan kekerasan.

    12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    65/776

    tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,2 persen.

    Hal ini dipengaruhi oleh semakin menurunnya rasio

    akseptor KB sebesar 0,0171 dan cakupan peserta KB aktifsebesar 1,71 persen. Namun disisi lain terjadi penurunan

    persentase jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I

    sebesar 0,73 persen. 

    13. Sosial

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan sosial

    selama periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.23.

    Tabel 2.23 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Sosial Tahun 2008-2012

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1.Sarana sosial seperti pantiasuhan, panti jompo danpanti rehabilitasi

    114buah

    114buah

    131buah

    154buah

    157buah

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    66/776

    Tabel 2.24 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1.Angka partisipasiangkatan kerja

    63,01 62,99 59,60 62,72 61,74

    2.Angka sengketapengusaha-pekerja pertahun

    135kasus

    85kasus

    125kasus

    186kasus

    179kasus

    3. Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja (%)

    63,01 62,99 59,60 62,72 61,74

    4.Pencari kerja yang

    ditempatkan (%)

    29,63 14,10 67,76 41,47 43,06

    5. Tingkat pengangguranterbuka (%)

    13,60 11,24 10,64 8,59 14,5

    6.

    Perselisihan buruhdan pengusahaterhadap kebijakanpemerintah daerah

    0 0 0 0 0

    Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bogor2012

    Angka partisipasi angkatan kerja di Kabupaten

    Bogor pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    67/776

    Tabel 2.25 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahTahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 201

    1. Persentase koperasi aktif 74,85 64,82 59,23 64,61 66,0

    2. Jumlah UKM nonBPR/LKM UKM

    4.500 7.500 8.700 10.000 11.50

    3.

     Jumlah BPR/LKM(termasuk PDPK dan LPKmilik pemerintah)

    19 19 19 19

    4.Usaha Mikro dan Kecil(%)

    44,44 64,64 86,21 106,95 105,1

    Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian danPerdagangan Kabupaten Bogor, 2012

    Pada tahun 2012, jumlah koperasi aktif meningkat

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    68/776

    waktu tahun 2008-2012 mengalami kenaikan. Pada tahun

    2012, jumlah investor berskala nasional meningkat

    sebesar 51,61 persen dibandingkan tahun 2011. Namunnilai investasi mengalami penurunan sebesar 50,21

    persen. Adapun nilai realisasi PMDN meningkat sebesar

    57,6 persen. Hal tersebut berdampak postif pada

    penyerapan tenaga kerja yang meningkat sebesar 2,54

    persen.

    17. Kebudayaan

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan

    kebudayaan selama kurun waktu tahun 2008-2012 dapat

    dilihat pada Tabel 2.27

    Tabel 2.27 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Kebudayaan Tahun 2008-2012

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    69/776

    18. Kepemudaan dan Olahraga

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan

    pemuda dan olahraga selama periode 2008-2012 dapat

    dilihat pada tabel 2.28

    Tabel 2.28 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah organisasipemuda

    47 47 50 53 57

    2. Jumlah organisasiolahraga

    44 44 59 64 74

    3. Jumlah kegiatankepemudaan

    3 3 7 14 15

    4. Jumlah kegiatanolahraga

    6 6 15 15 12

    5. Gelanggang / balairemaja (selain milikswasta)

    0 0 2 GOM 2 GOM 3 GOM

    6 Lapangan olahraga 1 b h 1 b h 1 b h 2 b h 2 b h

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    70/776

    Tabel 2.29 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan Umum Urusan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2008-2012

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1 Kegiatan pembinaan politikdaerah

    3 4 3 3 5

    2 Kegiatan pembinaanterhadap LSM, Ormas dan

    OKP

    0 1 1 2 2

    Sumber : Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor, 2012

     

    Pemerintah Kabupaten Bogor pada tahun 2012 telah

    melakukan 5 (lima) kegiatan pembinaan politik daerah.

     Jumlah kegiatan ini meningkat jika dibandingkan dengan

    tahun 2011 yang hanya dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali.

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    71/776

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    ekonomi (%)

    5 Kemiskinan (%) 12.11 10.81 9.39 9,65 8,36 Sistem informasi

    PelayananPerijinan danadiministrasipemerintah

    1 website 1 website 1 website1

    website websi

    7 PenegakanPERDA 23.39 10.67 12.93 11.31 14,6

    8 Cakupan patrolipetugas Satpol PP 730 365 730 730 1.09

    9 Tingkatpenyelesaianpelanggaran K3(ketertiban,ketentraman,keindahan) diKabupaten

    23.39 10.67 12.93 11.31 14,6

    10 PetugasPerlindungan

    Masyarakat(Linmas) diKabupaten (%)

    9.95 9.56 8.99 9,4 8,5

    11 Cakupan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    72/776

    0,43 persen, dan untuk keamanan di tingkat kabupaten,

    petugas patroli Pol PP ditingkatkan sebesar 50 persen.

    Dalam penyelenggaraan otonomi daerah, pada tahun

    2012, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor meningkat

    sebesar 0,03 persen dibandingkan tahun 2011, sedangkan

    persentase penduduk miskin menurun sebesar 0,26

    persen. Upaya penegakan Perda mengalami peningkatan

    sebesar 3,38 persen, dan upaya untuk penyelesaianpelanggaran K3 meningkat sebesar 3,38 persen.

    Dalam pelayanan kebakaran, cakupan pelayanan

    bencana kebakaran meningkat sebesar 1,5 x 10-5  dengan

    tingkat waktu tanggap berkurang sebesar 17,15 persen.

    Dalam hal pelayanan kepada masyarakat,

    Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengoperasikan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    73/776

    Tabel 2.31 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Ketahanan Pangan Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 201

    1 Regulasi ketahananpangan

    Ada Ada Ada Ada Ad

    2 Ketersediaan panganutama

    67,60 68,44 69,20 66,02 76

    Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan PelaksanaPenyuluhan Pertanian, Perikanan dan KehutananKabupaten Bogor, 2012

    22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

    Kinerja pelayanan umum dalam bidang

    pemberdayaan masyarakat dan desa dapat dilihat dari

    kinerja LPM PKK Posyandu LSM serta kelompok

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    74/776

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    7 Swadaya Masyarakatterhadap programpemberdayaanmasyarakat (%)

    68,55 21,88 34,77 34,81 30,45

    8 Pemeliharaan PascaProgram pemberdayaanmasyarakat (%)

    100 100 100 100 100

    Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaKabupaten Bogor, 2012

    Dalam hal pemberdayaan masyarakat, diharapkan

    dari pemberdayaan ini akan muncul partisipasi

    masyarakat dalam pembangunan. Pada tahun 2012,swadaya masyarakat terhadap program-program

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    75/776

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    8 Pemeliharaan PascaProgram pemberdayaanmasyarakat (%)

    100 100 100 100 100

    Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaKabupaten Bogor, 2012

    23. Statistik

    Hingga tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bogor

    telah menyusun buku Kabupaten Bogor Dalam Angka

     Tahun 2012 dan PDRB kabupaten Bogor tahun 2012.

    Dokumen tersebut disusun secara kontinyu dari tahun ke

    tahun dalam rangka menyediakan data yang dibutuhkan

    d l b t h b ik t

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    76/776

    kegiatan, dimana dibandingkan dengan tahun 2011,

    peningkatan penyelenggaraan kegiatan ini sebesar 66,67

    persen

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan

    kearsipan selama kurun waktu tahun 2008-2012 dapat

    dilihat pada Tabel 2.34

    Tabel 2.34 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan Umum

    Urusan Kearsipan Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1Pengelolaan arsipsecara baku (%)

    79,00 79.78 83.15 86,52 88,76

    2 Peningkatan SDMpengelola kearsipan

    4kegiatan  4kegiatan  4kegiatan  3kegiatan  5kegiatan 

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    77/776

    Tabel 2.35 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR REALISASI KINERJA2008 2009 2010 2011 2012

    1 Jumlah jaringankomunikasi

    0.02 0.02 0.01 0,03 0,16

    2

    Rasiowartel/warnetterhadappenduduk

    0.17 0.12 0.11 0,11 0,2

    3 Jumlah suratkabarnasional/lokal

    145 145 145 145 145

    4 Jumlahpenyiaranradio/TV lokal

    21 30 30 30 30

    5Web site milikpemerintahdaerah

    1 1 1 1 1

    6 Pameran/expo 1 2 3 3 4

    Sumber : Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor, 2012

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    78/776

    pengunjung perpustakaan sebesar 0,11 persen karena

    akses layanan perpustakaan kepada penduduk semakin

    meningkat. Untuk menambah layanan perpustakaan

    kepada penduduk, maka pada tahun 2012 telah ditambah

     jumlah koleksi buku yang ada di perpustakaan sebesar

    10,48 persen dari tahun 2011.

    B. Fokus Layanan Urusan Pilihan

    Kewenangan Urusan pilihan merupakan kewenangan

     yang dilaksanakan sesuai dengan potensi dan keunggulan

    daerah. Beberapa urusan pilihan yang dilaksanakan di

    Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :

    1. Pertanian

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    79/776

    persen, menyusul kelompok utama sebesar 0,18 persen.

    Sedangkan penurunan terjadi pada kelompok lanjut dan

    kelompok madya masing-masing 0,87 persen dan 0,17

    persen.

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pilihan

    pertanian selama kurun waktu tahun 2008-2012 dapat

    dilihat pada Tabel 2.37

    Tabel 2.37 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Pertanian Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008

    2009

    2010

    2011

    2012

    1 Produktivitas padi atau bahanpangan utama lokal lainnya perhektar

    a. Padi sawah 59.07 61.46 61.90 62,31 64,75

    b. Padi gogo 28.07 28.50 31.59 29,93

    33,04

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    80/776

    2. Kehutanan

    Kinerja pembangunan urusan pilihan kehutanan pada

    tahun 2012 ditunjukkan oleh adanya peningkatan cakupanbina wilayah penyelenggaraan penyuluhan terhadap pelaku

    utama dan pelaku usaha sebesar 95,37 persen

    dibandingkan dengan tahun 2011. Penguatan kelembagaan

    meningkat tajam pada kelompok madya, yakni sebesar

    98,12 persen dan pada kelompok utama meningkat sebesar111,31 persen. Penguatan kelembagaan mengalam

    peningkatan sebesar 65,56 persen pada kelompok pemula

    dan 48,93 persen pada kelompok lanjut. Kinerja

    pembangunan pada pelayanan urusan pilihan kehutanan

    selama periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.38Tabel 2.38 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan Umum

    K k k h b k b 9 17

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    81/776

    Kerusakan kawasan hutan berkurang sebesar 9,17 persen

    dibandingkan tahun 2011.

    3. Energi dan Sumberdaya Mineral

    Pada tahun 2012, kontribusi sektor pertambangan

    terhadap PDRB atas harga berlaku mengalami peningkatan

    sebesar 0,18 persen, sedangkan terhadap PDRB atas harga

    konstan mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.

    Sehubungan dengan terdapatnya kegiatan-kegiatan

    pertambangan ilegal, maka pada tahun 2012 kegiatan

    pertambangan tanpa ijin telah berhasil ditertibkan oleh

    Pemerintah Kabupaten Bogor. Kinerja pembangunan pada

    pelayanan urusan energi dan sumberdaya mineral selama

    kurun waktu tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel

    2.39

    Ki j b d l ilih

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    82/776

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pilihan

    pariwisata selama kurun waktu tahun 2008-2012 dapat

    dilihat pada Tabel 2.40

    Tabel 2.40 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Pariwisata Tahun 2008-2012

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1Kunjunganwisata

    2.230.010 2.361.155 2.597.385 4.230.475 4.696.62

    2

    Kontribusi

    sektorpariwisataterhadapPDRB hargaberlaku (%)

    2,94 2,93 2,98 6,21 3,15

    3

    KontribusisektorpariwisataterhadapPDRB harga

    konstan (%)

    3,06 3,08 3,12 19,32 3,14

    Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2012

    ik k t j l i i k t b 0 36

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    83/776

    ikan masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 0,36

    persen. Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan,

    Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pembinaan

    wilayah melalui penyuluhan dengan peningkatan sebesar

    87,25 persen.

    Bina penguatan kelembagaan mengalami peningkatan

    sebesar 33,10 persen pada kelompok pemula, 72,39 persen

    pada kelompok lanjut, 107,65 persen pada kelompokmadya, dan 110,78 persen untuk kelompok utama.

    Adapun produksi perikanan pada kelompok

    pembudidaya ikan meningkat sebesar 32,58 persen.

    6. Perdagangan

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pilihan

    terhadap kelompok pedagang/usaha informal pada tahun

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    84/776

    terhadap kelompok pedagang/usaha informal, pada tahun

    2012 mengalami penurunan sebesar 8,23 persen

    dibandingan dengan tahun 2011.

    7. Perindustrian

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pilihan

    perindustrian selama periode 2008-2012 dapat dilihat pada

     Tabel 2.43

    Tabel 2.43 Kinerja Pembangunan Aspek Pelayanan UmumUrusan Perindustrian Tahun 2008-2012

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1Kontribusi sektorIndustri terhadap PDRBharga berlaku (%)

    61,76 61,18 60,20 59,39 59,59

    2 Kontribusi sektorIndustri terhadap PDRBharga konstan (%)

    62,55 61,74 61,23 60,94 60,97

    K t ib i i d t i

    8 Ketransmigrasian

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    85/776

    8. Ketransmigrasian

    Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan

    transmigrasi selama kurun waktu tahun 2008-2012 tidakmenghasilkan kinerja mengingat sejalan dengan

    berkembangnya semangat otonomi daerah, minat

    masyarakat untuk mengikuti transmigrasi tidak ada

    walaupun upaya untuk melakukan dorongan dan motivasi

    terus dilakukan.

    Tabel 2.44 Kinerja Pembangunan Aspek PelayananUmum Urusan Transmigrasi Tahun 2008-2012 

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    1 Transmigran swakarsa

    0 0 0 0 0

    2Kontibusi transmigrasiterhadap PDRB

    0 0 0 0 0

    Tabel 2 45 Kinerja Pembangunan Aspek Daya Saing Fokus

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    86/776

    Tabel 2.45 Kinerja Pembangunan Aspek Daya Saing FokusKemampuan Ekonomi Daerah Tahun 2008-2012

    NO INDIKATORREALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012I Otonomi Daerah,

    PemerintahanUmum, AdministrasiKeuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian danPersandian

    1 Pengeluarankonsumsi rumah

    tangga per kapita

    490,651 452,963 455,319 471,883 781.930

    2 Pengeluarankonsumsi nonpangan perkapita

    274,56 214,307 216,456 229,899 389.745

    3 Produktivitas totaldaerah

    2,21 2,33 2,16 2,20 16,54

    II Pertanian

    1 Nilai tukar petani 95,99 97,21 97,45 97,70 N/A

    Sumber : Bappeda, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan danKehutanan Kabupaten Bogor, 2012

    REALISASI KINERJA

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    87/776

    NO INDIKATOR2008 2009 2010 2011 2012

    terangkut angkutanumum

    3

     Jumlahorang/barangmelaluidermaga/bandara/terminal per tahun

    1,721 2,065 2,479 2,974 7.281

    II Penataan Ruang

    1Ketaatan terhadapRTRW

    75,00 80,00 82,00 84,00 96,86

    2Luas wilayah

    produktif

    86,97 86,97 92,60 100,97 102,2

    3Luas wilayahindustri

    0,33 0,35 0,38 0,21 0,37

    4Luas wilayahkebanjiran

    4,93 4,98 5,03 5,08 2,00

    5Luas wilayahkekeringan

    5,44 5,50 5,58 2,83 0,54

    6 Luas wilayahperkotaan 46,45 46,45 46,45 46,45 46,45

    Otonomi Daerah,

    dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh tidak

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    88/776

    dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh tidak

    seimbangnya antara pertambahan panjang jalan dengan

    pertambahan jumlah kendaraan. Di satu sisi, pertambahan

     jumlah kendaraan angkutan umum menyebabkan semakin

    banyak penumpang yang dapat terangkut. Pada tahun 2012,

    terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 47,34 persen

    dibandingkan tahun 2011. Hal ini sebanding dengan

    peningkatan jumlah penumpang yang melalui terminal

    sebesar 144,82 persen.

    Ditinjau dari aspek penataan ruang, ketaatan terhadap

    Rencana tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang diatur melalui

    Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 tahun 2008

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun

    2005-2025 mengalami peningkatan sebesar 14,86 persen.

    pada tahun 2012 masing-masing meningkat sebesar 32,58

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    89/776

    pada tahun 2012 masing masing meningkat sebesar 32,58

    persen dan 5,26 persen dari tahun 2011.

    Adapun ditinjau dari aspek komunikasi daninformatika, jumlah penduduk yang menggunakan alat

    komunikasi berupa HP mengalami peningkatan sebesar 4,84

    persen dibandingkan dengan tahun 2011. Disamping itu,

    ketersediaan listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik

    penduduk Kabupaten Bogor mengalami peningkatan sebesar0,08 persen dari tahun 2011.

    C. Fokus Iklim Berinvestasi

    Kinerja pembangunan daerah dilihat dari fokus iklim

    berinvestasi menunjukkan bahwa pada tahun 2012, jumlah

    Tabel 2.47 Kinerja Pembangunan Aspek Daya Saing Fokus

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    90/776

    j g p y gIklim Berinvestasi Tahun 2008-2012

    NO INDIKATOR

    REALISASI KINERJA

    2008 2009 2010 2011 2012

    I

    Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum,AdministrasiKeuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian danPersandian

    1 Angka kriminalitas 9.15 10.57 9.59 8,42 7,5

    2 Jumlah demo 83 64 83 11 1

    3 Jumlah dan macampajak dan retribusidaerah

    8 Pajak / 8 Pajak / 8 Pajak/ 8 Pajak/ 10 Pajak/

    28retribusi

    28retribusi

    24retribusi

    24retribusi

    17retribusi

    4 Jumlah Perda yangmendukung iklimusaha

    N/A 63 63 63 7

    Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah, BadanPerizinan Terpadu Kabupaten Bogor, 2012

    disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk produktif

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    91/776

    p j p p

     yang lebih rendah dibandingkan dengan pertambahan jumlah

    penduduk usia belum dan tidak produktif.

    Adapun jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang telah

    mengenyam bangku perguruan tinggi dan lulus dengan

    meraih gelar S1/S2 dan S3 pada tahun 2012 mengalami

    peningkatan sebesar 157,39 persen dibandingkan dengan

    tahun 2011.

    2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPDSAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD

    2.21 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan DaerahTahun 2012

    predikat sangat tinggi, dan rata-rata capaian outcome

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    92/776

    p g gg p

    sebesar 102,71 persen dengan predikat sangat tinggi.

    5. Dinas Pertanian dan Kehutanan. Hasil rata-rata capaiankinerja output sebesar 99,84 persen dengan predikat

    sangat tinggi, dan rata-rata capaian outcome sebesar

    100,11 dengan predikat sangat tinggi.

    6. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hasil rata-rata

    capaian kinerja output sebesar 96,54 persen denganpredikat sangat tinggi, dan rata-rata capaian outcome

    sebesar 90,49 persen dengan predikat tinggi.

    7. Badan Lingkungan Hidup. Rata-rata capaian kinerja

    output sebesar 93,71 persen dengan predikat sangat

    tinggi, dan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar

    104 73 persen dengan predikat sangat tinggi

    2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    93/776

    Desa. Rata-rata capaian kinerja output sebesar 99,00

    persen dengan predikat sangat tinggi, dan rata-rata

    capaian kinerja outcome sebesar 112,71 persen dengan

    predikat sangat tinggi.

    3. Dinas Peternakan dan Perikanan. Rata-rata capaian

    kinerja output sebesar 99,79 persen dengan predikat

    sangat tinggi, dan rata-rata capaian kinerja outcome

    sebesar 100,53 persen dengan predikat sangat tinggi.

    4. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

    Kehutanan. Rata-rata capaian kinerja output sebesar

    100,50 persen dengan predikat sangat tinggi, dan rata-

    rata capaian kinerja outcome sebesar 98,08 persendengan predikat sangat tinggi.

    rata capaian kinerja outcome sebesar 98,08 persen

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    94/776

    dengan predikat sangat tinggi.

    4. Dinas Pertanian dan Kehutanan. Hasil rata-rata capaiankinerja output sebesar 99,84 persen dengan predikat

    sangat tinggi, dan rata-rata capaian outcome sebesar

    100,11 dengan predikat sangat tinggi.

    D. Hasil Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Keempat

    Prioritas pembangunan keempat dalam RKPD tahun 2012

    adalah Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kesehatan.

    Pencapaian target pada prioritas keempat dikontribusi oleh 7

    (tujuh) SKPD dengan capaian realisasi sebagai berikut :

    1. Dinas Pendidikan. Rata-rata capaian kinerja output

    sebesar 80,99 persen dengan predikat tinggi, dan rata-

    sangat tinggi, dan rata-rata capaian kinerja outcome

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    95/776

    sebesar 100 persen dengan predikat sangat tinggi.

    7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana. Rata-rata capaian kinerja output sebesar 100

    persen dengan predikat sangat tinggi, dan rata-rata

    capaian kinerja outcome sebesar 112,39 persen dengan

    predikat sangat tinggi.

    E. Hasil Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Kelima

    Prioritas pembangunan kelima dalam RKPD tahun 2012

    adalah Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.

    Pencapaian target pada prioritas kelima dikontribusi oleh 16

    SKPD dengan capaian realisasi sebagai berikut :

    1. Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman. Hasil rata-rata

    tinggi, dan rata-rata capaian outcome sebesar 104,39

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    96/776

    persen dengan predikat sangat tinggi.

    7. Sekretariat DPRD. Hasil rata-rata capaian kinerja outputsebesar 95,96 persen dengan predikat sangat tinggi, dan

    rata-rata capaian outcome sebesar 88,08 persen dengan

    predikat sangat tinggi.

    8. Inspektorat Kabupaten. Hasil rata-rata capaian kinerja

    output sebesar 98,61 persen dengan predikat sangattinggi, dan rata-rata capaian outcome sebesar 105,99

    persen dengan predikat sangat tinggi.

    9. Dinas Pendapatan Daerah. Hasil rata-rata capaian

    kinerja output sebesar 108,78 persen dengan predikat

    sangat tinggi, dan rata-rata capaian outcome sebesar

    113 14 persen dengan predikat sangat tinggi

    capaian kinerja outcome sebesar 112,71 persen dengan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    97/776

    predikat sangat tinggi.

    15. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. Rata-rata

    capaian kinerja output sebesar 95,00 persen dengan

    predikat sangat tinggi, dan rata-rata capaian kinerja

    outcome sebesar 102,68 persen dengan predikat sangat

    tinggi.

    16. Dinas Komunikasi dan Informasi. Rata-rata capaiankinerja output sebesar 102,41 persen dengan predikat

    sangat tinggi, dan rata-rata capaian kinerja outcome

    sebesar 93,24 persen dengan predikat sangat tinggi.

    F. Hasil Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Keenam

    Prioritas pembangunan keempat dalam RKPD tahun 2012

    5. Sekretariat Daerah. Hasil rata-rata capaian kinerja

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    98/776

    output sebesar 102,81 persen dengan predikat sangat

    tinggi, dan rata-rata capaian outcome sebesar 104,39

    persen dengan predikat sangat tinggi.

    6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

    Desa. Rata-rata capaian kinerja output sebesar 99,00

    persen dengan predikat sangat tinggi, dan rata-rata

    capaian kinerja outcome sebesar 112,71 persen dengan

    predikat sangat tinggi.

    G. Hasil Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Ketujuh

    Prioritas pembangunan ketujuh dalam RKPD tahun 2012

    adalah Peningkatan Investasi dan Pencapaian Peluang Kerja.

    Pencapaian target pada prioritas keenam dikontribusi oleh 4

    (empat) SKPD dengan capaian realisasi sebagai berikut :

    2.2.2 Realisasi Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    99/776

    Secara lengkap evaluasi hasil pelaksanaan program dan

    kegiatan SKPD sampai dengan tahun berjalan dapat dilihat

    pada tabel 2.49.

     Tabel 2.44. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun Berjalan

    Kabupaten Bogor

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    100/776

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    101/776

    2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    102/776

    2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan PrioritasDan Sasaran Pembangunan Daerah

    Pembangunan daerah Kabupaten Bogor masih

    dihadapkan pada permasalahan pokok sebagai berikut:

    (1) Perlunya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang

    tercermin dari rendahnya tingkat pendidikan dan

    kesehatan masyarakat. Rendahnya tingkat pendidikan

    ditandai oleh belum tuntasnya pemberantasan angka buta

    huruf dan rendahnya angka rata-rata lama sekolah,

    sedangkan rendahnya tingkat kesehatan ditandai oleh

    masih rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga

    kesehatan dan rendahnya angka aksesibilitas pelayanan

    kesehatan.

    banyaknya penduduk yang belum terjangkau layanan

    k h didik i l d l h

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    103/776

    kesehatan, pendidikan, sosial dan olahraga,

    kependudukan, ketenagakerjaan, dan lain-lain.

    (5) Pembangunan sosial keagamaan belum mencapai sasaran

    secara optimal. Hal ini terlihat dari masih terjadinya

    gangguan ketertiban di tengah masyarakat, baik yang

    disebabkan oleh kriminalitas, perselisihan yang

    menganggu harmonisasi kerukunan hidup beragama,

    maupun faktor-faktor penyimpangan sosial lainnya.

    2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan UrusanPemerintahan Daerah

    Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan

    urusan pemerintahan daerah hingga tahun 2012 dapat

    diuraikan berdasarkan penyelenggaraan urusan wajib dan

    sehingga kegiatan rehabilitasi dan pembangunan ruang

    k l b t b j b l j l i

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    104/776

    kelas baru serta bangunan penunjang belajar lainnya

     yang bersumber dari DAK senilai Rp.115,52 Milyar belum

    dapat dilaksanakan dan harus diluncurkan ke Tahun

    Anggaran 2013.

    Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk

    mengatasi permasalahan, yaitu :

    1)  Mengupayakan perluasan program KF melaluipenambahan kuota anggaran kegiatan KF ke Provinsi dan

    Pusat;

    2)  Menjalin kerjasama dengan BPS untuk mendapatkan

    data valid dan akurat keberadaan penduduk buta aksara

     yang tersebar di 40 kecamatan;

    warung makan baru) yang belum memenuhi persyaratan

    k h t

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    105/776

    kesehatan.

    3)  Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

     yang memiliki kompetensi kebidanan dari target tahun

    2012 sebesar 88,75% baru tercapai 82,9%. Hal ini

    disebabkan masih adanya persalinan yang dilakukan

    oleh paraji meskipun program Jampersal sudah berjalan,

    karena menganggap persalinan adalah hal yang biasa

    dan apabila tidak beresiko tidak perlu ke tenaga

    kesehatan.

    Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk

    mengatasi permasalahan, yaitu : 

    1) Adanya upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalampemberantasan sarang nyamuk (PSN).

    C. RSUD Ciawi

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    106/776

    1)  Masih rendahnya tingkat hunian tempat tidur (Bed

    Occupancy Rate ) dari rencana anggaran sebesar 67%,

    baru terpenuhi 64,28%

    2)  Belum maksimalnya ketersediaan tempat tidur kelas III

    Rumah Sakit dari rencana anggaran sebesar 65% hanya

    tercapai 54,47%

    3)  Belum terpenuhinya Rasio dokter untuk setiap Satuan

    Manajemen Fungsional (SMF) dasar (spesialis bedah,

    spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan spesuialis

    kebidanan) dimana rasio 1 SMF minimal 4 orang tenaga

    spesialis baru mencapai 1 : 3,0 orang ( Spesialis Anak 3

    orang, Spesialis Bedah 2, Spesialis Kebidanan 4, danSpesialis Penyakit Dalam 3)

    melalui recruitment   pegawai baik melalui BKPP

    kabupaten Bogor maupun mengajukan ke Depkes Pusat

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    107/776

    kabupaten Bogor maupun mengajukan ke Depkes Pusat

    dan Dinkes Provinsi.

    D. RSUD Leuwiliang

    1)  Kesulitan untuk merekrut tenaga dokter spesialis

    (spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis paru,

    spesialis rehab medis).

    2)  Kurangnya tenaga perawat tidak sebanding jumlah

    tempat tidur yang ada.

    3)  Kegiatan perencanaan (DED) pembangunan gedung

    perawatan blok D tidak terealisasi karena waktu

    pelaksanaan lelang tidak mencukupi.

    Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk

    3)  Belum optimalnya pengelolaan manajemen rumah sakit

    antara lain ketersediaan Standar Operasional Prosedur

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    108/776

    antara lain ketersediaan Standar Operasional Prosedur,

    Hospital Bylaws, Standar Pelayanan Minimal.

    Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk

    mengatasi permasalahan, yaitu :

    1)  Sumber Daya Manusia (SDM)

    a)  Melaksanakan rekrutmen SDM

    b)  Mengoptimalkan kinerja SDM yang telah ada

    c)  Melaksanakan Bimbingan Teknis ke RSUD Leuwiliang

    dan RSUD Cibinong untuk meningkatkan pemahaman

    petugas

    d)  Mengikuti Pelatihan PPGD bagi Perawat di RSHSBandung dan Pelatihan PPGDON bagi Bidan di RSUD

      Beberapa pemilik tanah belum sepakat terhadap

    harga yang ditawarkan atau ingin dibayarkan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    109/776

    harga yang ditawarkan atau ingin dibayarkan

    sekaligus bangunan dan/atau tanaman;

      Kepemilikan tanah yang akan dibayarkan sedang

    dalam proses penyelesaian sengketa di Pengadilan;

      Persyaratan aspek Tata Guna Tanah (TGT) dari BPN,

    dalam penerbitan penetapan lokasi yang harus

    melampirkan copy alas hak bidang tanah yang

    dibebaskan menjadi kendala.

    2)  Kegiatan fisik belum sesuai rencana, karena terdapat

    beberapa kendala di lapangan, diantaranya :

      Pelaksana wanprestasi;

      Banyaknya utilitas (kabel Telkom dan Listrik) yangada dibahu jalan yang digunakan untuk pelebaran,

    cukup dengan surat keterangan dari Kepala

    Desa/Lurah

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    110/776

    Desa/Lurah.

    2)  Solusi terhadap kegiatan fisik yang belum sesuai

    rencana, adalah :

      Bagi pelaksana yang wanprestasi dilakukan putus

    kontrak, denda dan dimasukan dalam daftar hitam;

      Segera melaksanakan koordinasi dengan instansi lain

    berkaitan dengan banyaknya utilitas yang

    menghambat pelaksanaan pekerjaan;

      Melakukan penanganan tanggap darurat, diantaranya:

    -  Pembersihan badan jalan dari longsoran tanah,

    sehingga jalan bisa dilalui;

    -  Pemberian rambu daerah rawan longsor;

    -  Membuka badan jalan sementara;

    b b l k

    1)  Percepatan Pembangunan TPPAS REGIONAL NAMBO

    2) P b h T t P b S h S t

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    111/776

    2)  Penambahan Tempat Pembuangan Sampah Sementara

    (TPS)

    3)  Penambahan Areal TPU

    4)  Penambahan Daya Tampung TPU disesuaikan dengan

    peningkatan jumlah penduduk

    5)  Penambahan Areal Taman Kota

    4. Perumahan

    Permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan

    urusan perumahan oleh Dinas Tata Bangunan dan

    Pemukiman adalah :

    a. Masih banyak rumah yang belum bersanitasi

    2)  Indikator kinerja yang ada terlalu banyak namun

    penerapan variabelnya terkadang tidak tepat sasaran,

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    112/776

    p p y g p ,

    contohnya dalam aspek penataan ruang.

    Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk

    mengatasi permasalahan, yaitu :

    1)  Koordinasi antar OPD yang secara tekhnis menangani

    permasalahan pelanggaran Tata Ruang perlu

    ditingkatkan.

    2)  Perlu dilaksanakan koordinasi yang lebih intens antara

    DTRP dengan Kantor Pertanahan Kabupaten dalam hal

    pertanahan.

    3) Variabel yang diterapkan lebih sesuai dengan kondisi riil

    dan disesuaikan dengan Tupoksi OPD tersebut. Bappeda

    2)  Meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan

    (stakeholders) pembangunan di tingkat desa dan

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    113/776

    ( ) p g g

    penyusunan skala prioritas usulan program dan kegiatan

    serta sumber-sumber pendanaan pembangunan yang

    dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan

    prioritas di tingkat desa dan kecamatan.

    7. Perhubungan

    Permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan

    urusan perhubungan oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

     Jalan adalah :

    1)  Menurunnya penumpang angkutan umum disebabkan

    belum meningkatnya pelayanan angkutan umum di

    wilayah Kabupaten Bogor dan meningkatnya kepemilikankendaraan pribadi khususnya sepeda motor

    merubah kendaraan dari plat hiitam menjadi plat kuning,

    serta penindakan hukum dilapangan terhadap

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    114/776

    p p g p

    pelanggaran perizinan angkutan umum.

    4)  Melaksanakan penindakan dan pengendalian kendaraan

    angkutan umum Wajib Kir sesuai dengan peraturan yang

    berlaku.

    8. Lingkungan Hidup

    Permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraanurusan lingkungan hidup oleh SKPD lingkup lingkungan

    hidup oleh Badan Lingkungan Hidup adalah:

    1) Kegiatan/usaha belum melaksanakan kewajiban

    melakukan laporan pelaksanaan persemester RKL - RPL

    atau UKL-UPL

    4)  Melaksanakan upaya peningkatan laboratorium

    lingkungan menjadi laboratorium pengujian yang

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    115/776

    terakreditasi 

    9. Pertanahan

    Permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan

    urusan pertanahan oleh Dinas Tata Ruang dan Pertanahan

    adalah :

    1) Penyelesaian kasus tanah negara merupakankewenangan Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor

    sedangkan DTRP lebih kepada penanganan administrasi

    pertanahan.

    Sedangkan langkah-langkah yang diupayakan untuk

    mengatasi permasalahan, yaitu :

    6)  Terbatasnya ruangan penyimpanan arsip dokumen Akta

    Catatan Sipil sehingga belum tertata secara baik.

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    116/776

    7)  Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

    a.  Hardware (perangkat keras)

      Sering terjadi kerusakan perangkat keras.

       Jumlah sarana yang tersedia cukup, hanya belum

    terakomodir biaya pemeliharaannya sehingga

    terjadi kelambatan dalam pelayanan dan

    penerbitan dokumen kependudukan di masing-

    masing kecamatan.

    b.  Software (perangkat lunak)

      Aplikasi yang ada pada SIAK belum bisa digunakanuntuk penerbitan Surat Pindah Datang (OPD)

    2) Penyediaan dan pelatihan petugas register administrasi

    Kependudukan dan Catatan Sipil di tingkat

  • 8/17/2019 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor 2014

    117/776

    Desa/Kelurahan dan Kecamatan.

    3) Mendekatkan pelayanan publik secara berkala ke 40

    kecamatan.

    4) Penyediaaan ruangan khusus untuk pencatatan

    perkawinan non muslim.

    5) Penyediaaan sarana dan prasarana depo arsip, sehinggamemudahkan penelaahan dan penulusuran dokumen.

    6) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

    a.  Penyediaan biaya pemeliharaan perangkat keras SIAK

    dimasukkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran

    masing-masing Kecamatan.

    -  Pembinaan dan S