Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA KINERJA
DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI DAN ALAT PERTAHANAN
TAHUN 2018
DIREKTORAT JENDERAL
INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2017
1
KATA PENGANTAR
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis,
yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan melalui kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana
capaian kinerja untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan.
Dokumen rencana kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam
tahun 2018; indikator kinerja sasaran dan rencana capaian program, kegiatan, serta
kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat pula
keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran,
kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini diharapkan menjadi pedoman dalam
menyusun Rencana Kinerja dan Anggaran bagi Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan sehingga dapat diwujudkan keselarasan dan
keterpaduan dalam melaksanakan pembangunan industri.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada segenap jajaran di lingkungan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan serta semua pihak
yang telah memberikan saran dan masukan atas tersusunnya Rencana Kinerja
Tahunan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Tahun
2018 ini.
Jakarta, Februari 2017 Direktur IMATAP
Yan Sibarang Tandiele
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BABI PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Maksud dan Tujuan 4
C. Tugas Pokok dan Fungsi 4
D. Ruang Lingkup 5
BABII RENCANA KINERJA 6
A. Sasaran dan Indikator Kinerja 6
B. Indikator Kinerja Sasaran 8
BAB III RENCANA PROGRAM/ KEGIATAN 10
A. Kondisi yang Diharapkan 10
B. Kegiatan 11
BAB IV PENUTUP 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan kebijakan dan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun berikutnya.
Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019 dilaksanakan dengan
mengacu pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 114 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41 Tahun 2010
tentang Peta Strategi dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perindustrian dan
Unit Eselon I Kementerian Perindustrian, dimana setiap Satuan Kerja Eselon I dan
Eselon II diharuskan menyusun Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja.
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP)
dalam melaksanakan program kegiatan instansi pemerintah perlu suatu
akuntabilitas, sehingga transparansi dapat terwujud dan mendukung pelaksanaan
good governance maka disusunlah dokumen Rencana Kinerja Direktorat IMATAP.
4
B. Maksud danTujuan
Dokumen Rencana Kinerja ini dimaksudkan memberikan gambaran rencana
pencapaian sasaran dari Rencana Kinerja Direktorat IMATAP sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Direktorat IMATAP, dengan tujuan melaksanakan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
melalui program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2018.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian
Perindustrian, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
mempunyai mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional,
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana
dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,
perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat
pertahanan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi,
dan Alat Pertahanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri
nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan
sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal
dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang
industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di
bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan;
5
5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan,
perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat
pertahanan;
6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau,
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
D. Ruang Lingkup
Secara garis besar dari segi substansi Rencana Kinerja ini mencakup dua hal, yaitu :
Pertama, melaporkan kinerja hasil pelaksanaan yang telah ditetapkan mencakup
kegiatan operasional dan kegiatan pembinaan yang dicapai oleh kelompok Industri
Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan sebagai hasil pembinaan yang
telah dilakukan digambarkan pada Bab II.
Kedua, menentukan arah kebijakan Pembangunan dan Rencana Kinerja Tahun
2018 yang akan dilakukan oleh Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan
Alat Pertahanan sebagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,digambarkan dalam
Bab III.
6
BAB II
RENCANA KINERJA
A. Sasaran dan Indikator Kinerja
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada Rencana Kinerja Tahunan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan tahun 2018
sebagai berikut :
a) Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya populasi industri dan persebaran industri
Meningkatnya populasi Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
diindikasikan dengan peningkatan jumlah unit Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan serta nilai investasi industri besar sedang (IBS)
pada sektor Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan khususnya.
Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran strategis iniadalah:
1. Jumlah unit Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan besar
sedang yang tumbuh.
2. Nilai Investasi Disektor Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan.
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan untuk
meningkatkan penjualan produk dalam negeri dibandingkan dengan seluruh
pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan daya saing dan
produktivitas dilakukan melalui pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi
industri yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai
tambah, daya saing dan kemandirian industri nasional. Indikator kinerja sasaran
strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini adalah:
1. Kontribusi ekspor produk Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan terhadap ekspor nasional.
2. Produktivitas dan kemampuan SDM Industri Maritim, Alat Transportasi,
dan Alat Pertahanan.
7
Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dalam perspektif pemangku
kepentingan merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Industri
Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan.
b) Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis1: Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor industri ke
depan dilakukan secara terencana serta disusun secara sistematis dalam suatu
dokumen perencanaan dan kebijakan- kebijakan yang mendukung tercapainya
rencana tersebut. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran iniadalah:
1. Peraturan Perundangan yang diselesaikan
2. RancanganStandar Nasional Indonesia (RSNI)
3. Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC Secara Wajib
Sasaran Strategis 2: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang
Perindustrian yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan
Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan
produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor.
Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:
1. Produk Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan yang
tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
2. Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk (SKKNI)
8
B. Indikator Kinerja Sasaran
Berdasarkan sasaran strategis diatas, Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan menyusun Rencana Kinerja Tahun 2018 yang
disusun dalam rangka pencapaian target jangka menengah disertai beberapa
penyesuaian. Hal ini dikarenakan pada perkembangannya Rencana Strategis
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan mengalami
beberapa review yang dipengaruhi oleh kondisi iklim bisnis. Rencana Kinerja
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Tahun 2018
memuat beberapa indikator kinerja yang ditetapkan berdasarkan perspektif
pemangku kepentingan dan pelaksanaan tupoksi. Rencana kinerja tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel Rencana Kinerja Tahunan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Tahun 2018
No Sasaran Kegiatan/Indikator Indikator Kinerja Utama
(IKU) Satuan
Target
2017 2018 2019
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1 Meningkatnya populasi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Unit Industri pengolahan non-migas besar sedang sub sektor Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan yang tumbuh.
Unit 121 155 173
Nilai investasi sektor Industri pengolahan non migas sub sektor Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan.
Rp triliun 34,2 – 36,9 43,5 – 46,3 49,5 – 51,6
2
Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non migas sub sektor Industri Maritim, Alat Transportasi
Dan Alat Pertahanan terhadap ekspor nasional.
Persen 4,9 4,9 5,0
Produktivitas dan kemampuan SDM Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan
Juta Rupiah/ orang
per tahun
1003,3 1086 1187,4
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1
Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang Efektif
Peraturan perundangan yang diselesaikan
PP/ Perpres/ Permen
- - -
Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI
RSNI - 8 8
Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
Regulasi - 1 1
2 Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang perindustrian yang berdaya
Produk Industri Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan
Sertifikat 100 100 100
9
saing dan berkelanjutan tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
SKKNI - 2 2
10
BAB III
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN
A. Kondisi yang Diharapkan
Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
merupakan bagian dari penyokong dan penopang pembangunan nasional, oleh
sebab itu pembangunan industri harus diarahkan untuk mendorong terwujudnya
industri yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan
ekonomi, sosial dan politik Indonesia. Pembangunan sektor Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan tidak hanya ditujukan untuk mengatasi
permasalahan dan kelemahan di sektor industri yang disebabkan oleh
melemahnya daya saing dan krisis global yang melanda dunia saat ini saja,
melainkan juga mampu turut mengatasi permasalahan nasional, serta meletakkan
dasar-dasar membangun industri andalan masadepan.
Adapun tujuan kondisi yang diharapkan terkait dengan Rencana Kerja Tahunan
Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya industri Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan nasional sebagai pilar perekonomian nasional;
2. Terwujudnya kedalaman dan kekuatan struktur Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan;
3. Terwujudnya Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang
mandiri, berdayasaing,dan maju serta terciptanya iklim usaha yang kondusif
4. Terbukanya kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja sektor
Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan;
5. Terwujudnya pemerataan pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi
dan Alat Pertahanan ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan
memperkukuh ketahanan nasional;
6. Meningkatnya layanan teknis dan administrative dalam rangka penumbuhan dan
pengembangan industri sektor IMATAP.
11
B. Kegiatan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, pada tahun
2018 memiliki Kegiatan penumbuhan industri maritim, alat transportasi dan
alat pertahanan dengan sasaran kegiatan/output yang dihasilkan adalah:
1) Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri Maritim
Nasional (1 usulan kebijakan);
2) Pengembangan Produk Industri Berbasis Rel Dalam Rangka
Konektivitas antar wilayah/Kawasan Jarak Pendek-Menengah Untuk
Menunjang Transportasi Massal (4 Produk)
3) Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Standarisasi dan Sertifikasi
Galangan Kapal (1 Rekomendasi Kebijakan);
4) Perumusan Standar Produk Kapal Nasional (1 Dokumen Standariasi
Kapal);
5) Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim
Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (2
Rekomendasi Kebijakan);
6) Perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim,
Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (3 RSNI)
7) Pengembangan Teknologi Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan (1 Teknologi)
8) Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
(3 Promosi)
12
BAB IV
PENUTUP
Dengan telah disusunnya Rencana Kinerja ini diharapkan bahwa Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dapat memiliki acuan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang baik sehingga dapat mendukung
pengembangan sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
dan mendukung peningkatan pembangunan ekonomi nasional.
Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan dari sisi
anggaran yaitu adanya penghematan pagu anggaran sehingga program dan
kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan.
LAMPIRAN RKT DIREKTORAT IMATAP
RELEVANSI TUJUAN DENGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
NO KETERKAITAN KETERANGAN
TUJUAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
1 A. Laju
pertumbuhan
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
B. Kontribusi
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
C. Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
Meningkatnya
populasi Industri
Maritim, Alat
Transportasi dan
Alat Pertahanan
Kegiatan Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
- Penyusunan Kebijakan
Kerjasama Internasional
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Pengembangan Low
Carbon Emission Car
(LCEC)
- Pengembangan Industri
Alat Transportasi Darat
- Pengembangan Industri
Maritim
- Pengembangan Industri
Kedirgantaraan, Alat
Pertahanan dan
Maintenance, Repair And
Overhaul (MRO)
- Pengembangan Pesawat
Turboprop Jarak
Menengah *
- Pengembangan
Kendaraan Pedesaan *
2 D. Laju
pertumbuhan
Industri
Maritim, Alat
Meningkatnya daya
saing dan
produktivitas
sektor Industri
Kegiatan Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
NO KETERKAITAN KETERANGAN
TUJUAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
E. Kontribusi
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
F. Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
Maritim, Alat
Transportasi dan
Alat Pertahanan
- Penyusunan Kebijakan
Kerjasama Internasional
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Pengembangan Low
Carbon Emission Car
(LCEC)
- Pengembangan Industri
Alat Transportasi Darat
- Pengembangan Industri
Maritim
- Pengembangan Industri
Kedirgantaraan, Alat
Pertahanan dan
Maintenance, Repair And
Overhaul (mro)
- Pengembangan Pesawat
Turboprop Jarak
Menengah *
- Pengembangan
Kendaraan Pedesaan *
3 G. Laju
pertumbuhan
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
H. Kontribusi
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
A. Tersedianya
Kebijakan
Pembangunan
Industri Logam,
Mesin, Alat
Transportasi dan
Elektronika yang
Efektif
B. Terselenggaranya
urusan
pemerintah di
bidang
perindustrian
yang berdaya
saing dan
Kegiatan Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
- Pengembangan Kualitas
Dan Sertifikasi Produk
Komponen Perkapalan
- Peningkatan
kemampuan dan
sertifikasi SDM Industri
Maritim, Alat
NO KETERKAITAN KETERANGAN
TUJUAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
I. Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
berkelanjutan Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
- Sertifikasi Tkdn Produk
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Bantuan Peralatan
Dalam Rangka
Penerapan SNI Wajib
Pelek *
4 J. Laju
pertumbuhan
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
K. Kontribusi
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
L. Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
Tersedianya
Kebijakan
Pembangunan
Industri Maritim,
Alat Transportasi
dan Alat
Pertahanan yang
Efektif
Kegiatan Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
- Pengembangan Low
Carbon Emission Car
(LCEC)
- Pengembangan Industri
Alat Transportasi Darat
- Pengembangan Industri
Maritim
- Pengembangan Industri
Kedirgantaraan, Alat
Pertahanan dan
Maintenance, Repair And
Overhaul (MRO)
- Pengembangan KBM
Multiguna Pedesaan
- Pengembangan Desain
Kapal Nasional
5 M. Laju
pertumbuhan
Industri
- Tersedianya
Kebijakan
Pembangunan
Kegiatan Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
NO KETERKAITAN KETERANGAN
TUJUAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
N. Kontribusi
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
O. Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
Industri Maritim,
Alat Transportasi
dan Alat
Pertahanan yang
Efektif
Alat Pertahanan
- Pengembangan Low
Carbon Emission Car
(LCEC)
- Pengembangan Industri
Alat Transportasi Darat
- Pengembangan Industri
Maritim
- Pengembangan Industri
Kedirgantaraan, Alat
Pertahanan dan
Maintenance, Repair And
Overhaul (MRO)
- Pengembangan KBM
Multiguna Pedesaan
- Pengembangan Desain
Kapal Nasional
6 P. Laju
pertumbuhan
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
Q. Kontribusi
Industri
Maritim, Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
R. Penyerapan
A. Tersedianya
Kebijakan
Pembangunan
Industri Maritim,
Alat
Transportasi dan
Alat Pertahanan
yang Efektif.
B. Tersusunnya
Perencanaan
Program,
pengelolaan
keuangan serta
pengendalian
yang berkualitas
dan akuntabel
Penyusunan dan Evaluasi
Program Penumbuhan dan
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
- Menyusun Perjanjian
Kerjasama Direktorat
IMATAP;
- Penyusunan
Rekomendasi Peraturan
di bidang Standar
- Penyusunan
Rekomendasi Iklim
Usaha
- Menyusun Peraturan
Pendukung UU
NO KETERKAITAN KETERANGAN
TUJUAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
C. Tersedianya
Sistem Informasi
yang andal dan
mudah diakses
D. Mewujudkan
transparansi
dan
akuntabilitas
Laporan Kinerja
Perindustrian
- Menyusun Perjanjian
Kerjasama di Lingkup
IMATAP
- Promosi melalui Pameran
Dalam dan Luar Negeri
- Penyusunan
Rekomendasi Posisi
IMATAP Dalam Kerangka
Kerjasama Internasional
- Menyusun Rencana
Kinerja (Renkin)
Direktorat IMATAP
- Melakukan
Pembaharuan Database
Direktorat IMATAP
- Menyusun Satuan 3B
Direktorat IMATAP
- Koordinasi Internal
Direktorat IMATAP
- Pengembangan Sistem
Pelayanan Publik
Direktorat IMATAP
- Melakukan
Pengembangan Sistem
Informasi Direktorat
IMATAP
- Menyusun Perjanjian
Kinerja (Perkin)
Direktorat IMATAP
- Penyusunan
Rekomendasi Penyiapan
Insentif Direktorat
NO KETERKAITAN KETERANGAN
TUJUAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
IMATAP
- Menyusun Dokumen
Penganggaran Direktorat
IMATAP
- Menyusun Laporan PP
39 Direktorat IMATAP
- Koordinasi Pelaksanaan
Anggaran
- Menyusun Laporan
Rencana Aksi Kegiatan
Direktorat IMATAP
- Koordinasi Program dan
Kegiatan Direktorat
IMATAP
- Menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
IMATAP
- Koordinasi Kerjasama
antar instansi
pelaksanaan BMDTP
- Melaksanakan
Pemantauan Program
Prioritas Direktorat
IMATAP
- Pemantauan dan
Evaluasi Kegiatan
Direktorat IMATAP
LAMPIRAN RKT DIREKTORAT IMATAP
KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA TUJUAN
Indikator Kinerja Tujuan
Target
Satuan 2017 2018 2019
Meningkatnya peran Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
1. Laju pertumbuhan Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan Persen 4,48-4,78 4,32-4,71 4,27-4,76
2.
Kontribusi Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap
PDB Nasional
Persen 1,88-1,91 1,90-1,94 1,91-1,94
3.
Penyerapan Tenaga Kerja Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan
(juta orang) 0,52-0,52 0,60-0,61 0,62-0,64
SMART
Laju pertumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan :
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Cara menghitung diukur melalui pertumbuhan nilai
tambah dihitung dengan melihat tingkat pertumbuhan rata-rata sektor
industri sesuai data dari BPS. Untuk setiap sektor akan mengikuti
dengan mencantumkan nilai pertumbuhan dalam persentase masing-
masing jenis industri dan data diperoleh dari BPS
Achievable : dapat dicapai melalui penciptaan iklim usaha dan
iklim investasi serta pendalaman dan kekuatan struktur industri
Relevance : Terkait dengan upayamewujudkan industri sektor
ilmate sebagai piar perekonomian
Timebound : satu tahun periode
SMART Kontribusi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap PDB Nasional:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana
data utamanya berdasarkan dokumen ekspor impor dari Ditjen
Beacukai
Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi
tingkat Ekspor
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan struktur
industri sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
SMART Penyerapan Tenaga Kerja Industri Non Batubara dan Non
Migas:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Data diperoleh dari laporan SAKERNAS dan BKPM
Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi
Penyerapan tenaga kerja
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan penyerapan
tenaga kerja pada industri sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
LAMPIRAN RKT DIREKTORAT IMATAP
KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA SASARAN
No Sasaran Kegiatan/Indikator Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Satuan
Target
2017 2018 2019
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1
Meningkatnya populasi Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
Unit Industri pengolahan
non-migas besar sedang sub
sektor Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan yang tumbuh.
Unit 121 155 173
Nilai investasi sektor Industri
pengolahan non migas sub
sektor Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan.
Rp triliun 34,2 – 36,9 43,5 – 46,3 49,5 – 51,6
2
Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non
migas sub sektor Industri
Maritim, Alat Transportasi
Dan Alat Pertahanan
terhadap ekspor nasional.
Persen 4,9 4,9 5,0
Produktivitas dan
kemampuan SDM Industri
Maritim, Alat Transportasi
Dan Alat Pertahanan
Juta
Rupiah/
orang
per tahun
1003,3 1086 1187,4
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1
Tersedianya Kebijakan
Pembangunan Industri Maritim,
Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan yang Efektif
Peraturan perundangan
yang diselesaikan
PP/
Perpres/
Permen
- - -
Rancangan Standard
Nasional Indonesia (RSNI RSNI - 8 8
Regulasi teknis
pemberlakukan SNI, ST
dan/atau PTC secara wajib
Regulasi - 1 1
2
Terselenggaranya urusan
pemerintah di bidang
perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
Produk Industri Industri
Maritim, Alat Transportasi
Dan Alat Pertahanan
tersertifikasi Tingkat
Komponen Dalam Negeri
(TKDN)
Sertifikat 100 100 100
Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk SKKNI - 2 2
KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA SASARAN
1. SMART Unit Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Jumlah industri pengolahan non-migas baru besar
sedang yang tumbuh, note: merupakan jumlah penambahan pada tahun
berjalan saja, bukan kumulatif Cakupan industri baru merupakan
penumbuhan maupun perluasan
Achievable : dapat dicapai melalui perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dalam rangka Peningkatan Populasi dan Persebaran Industri
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan Populasi dan
Persebaran Industri
Timebound : satu tahun periode
2. SMART Nilai investasi PMDN dan PMA sektor Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Data diperoleh dari laporan realisasi investasi
PMA/PMDN berdasarkan laporan LKPM-BKPM
Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi
Realisasi investasi
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan populasi industri
sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
3. SMART Kontribusi ekspor produk Industri Maritim, Alat Transportasi
dan Alat Pertahanan terhadap ekspor nasional:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana data
utamanya berdasarkan dokumen ekspor impor dari Ditjen Beacukai
Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi
tingkat Ekspor
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan struktur industri
sektor ILMATE
Timebound : satu tahun periode
4. SMART Produktivitas dan kemampuan SDM industri:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Data diperoleh dari laporan SAKERNAS dan BKPM
Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi
Penyerapan tenaga kerja
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan penyerapan
tenaga kerja pada industri sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
5. SMART Peraturan perundangan yang diselesaikan:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Jumlah peraturan pelaksanaan penumbuhan dan
pengembangan industri sektor IMATAP yang terdiri dari: PP, Perpres, dan
permen
Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan
evaluasi hasil penyusunan peraturan pelaksanaan penumbuhan dan
pengembangan industri sektor IMATAP yang terdiri dari: PP, Perpres, dan
permen
Relevance : Terkait dengan upaya untuk mendukung penumbuhan
dan pengembangan industri sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
6. SMART Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI):
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Jumlah tersusunnya Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI) dan SNI wajib yang diberlakukan
Achievable : dapat dicapai monitoring dan evaluasi progres
Penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dan SNI wajib
yang diberlakukan
Relevance : Terkait dengan upaya untuk meningkatkan daya saing
sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
7. SMART Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara
wajib:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Jumlah tersusunnya Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI) dan SNI wajib yang diberlakukan
Achievable : dapat dicapai monitoring dan evaluasi progres
Penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dan SNI wajib
yang diberlakukan
Relevance : Terkait dengan upaya untuk meningkatkan daya saing
sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
8. SMART Produk Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN):
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Data diperoleh dari laporan sertifikasi TKDN industri
sektor IMATAP
Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi
Realisasi sertifikasi TKDN industri sektor ILMATE
Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan daya saing
industri sektor IMATAP
Timebound : satu tahun periode
9. SMART Infrastruktur kompetensi yang terbentuk:
Specific : Tidak Dwimakna
Measurable : Tingkat realisasi pemenuhan sarana dan prasarana
kerja dibagi dengan tingkat ideal pemenuhan sarana dan prasarana kerja
Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi dalam
rangka pemenuhan sarana dan prasarana kerja
Relevance : Terkait dengan upaya untuk mendukung
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi
Timebound : satu tahun periode
LAMPIRAN RENSTRA DIREKTORAT IMATAP RELEVANSI RENSTRA DALAM ACUAN PENYESUAIANN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN TA 2018
DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI DAN ALAT PERTAHANAN
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
KETERKAITAN DENGAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN RENSTRA
KETERKAITAN DENGAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN RENSTRA
1846 Penumbuhan Dan Pengembangan
Industri Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan
18.539.796.000
1846.015 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi
Industri Maritim, Alat
Transportasi, Dan Alat Pertahanan
1.877.200.000 Kontribusi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap PDB
Nasional
Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Maritim,
Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan yang Efektif
1846.019 Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI) Industri Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
450.000.000 Kontribusi Industri Maritim,
Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap PDB
Nasional
Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
1846.028 Teknologi Industri Sektor Industri
Maritim, Alat Transportasi, Dan
Alat Pertahanan
1.477.200.000 Kontribusi Industri Maritim,
Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap PDB
Nasional
Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
1846.032 Promosi Kemampuan Industri
Maritim, Alat Transportasi, Dan
Alat Pertahanan
777.200.000 Kontribusi Industri Maritim,
Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap PDB
Nasional
Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
1846.033 Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri Maritim
Nasional
3.938.000.000 Kontribusi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap PDB
Nasional
Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang
perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
1846.034 Produk Industri Berbasis Rel Dalam 2.599.248.000 Laju pertumbuhan Industri Meningkatnya populasi Industri
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
KETERKAITAN DENGAN
INDIKATOR KINERJA
TUJUAN RENSTRA
KETERKAITAN DENGAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
RENSTRA
Rangka Konektivitas antar
wilayah/Kawasan Jarak Pendek-
Menengah Untuk Menunjang Transportasi Massal
Maritim, Alat Transportasi
dan Alat Pertahanan
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
1846.035 Rekomendasi Kebijakan
Standarisasi dan Sertifikasi
Galangan Kapal
3.712.800.000 Laju pertumbuhan Industri
Maritim, Alat Transportasi
dan Alat Pertahanan
Meningkatnya populasi Industri
Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
1846.036 Standar Produk Kapal Nasional 1.988.600.000 Laju pertumbuhan Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Meningkatnya populasi Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
1846.951 Layanan Internal (overhead) 1.691.400.000 Realisasi anggaran program
penumbuhan dan
pengembangan Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika
Tersusunnya Perencanaan
Program, pengelolaan keuangan
serta pengendalian yang
berkualitas dan akuntabel
T O T A L 18.539.796.000