Upload
isnila-f-kelilauw
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Role Play Prosedur Diagnosis
1/3
ROLE PLAY PROSEDUR DIAGNOSIS
COMPREHENSIVE HISTORY TAKING
OBJECTIVE :
Setelah melaksanakan Role Play, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan :
1 Menerapkan communication skill di dalam melakukan comprehensive history taking.
2 Menerapkan patient-centered communication, history taking, included taking an exposure
history and occupational history.
3 Menggali the effect of illness on patient, his work and his family.
4 Menelusuri risk factors yang ada baik pada level individu, keluarga maupun community, sehingga
dapat diupayakan emphasis on preventive medicine.
5 Menyebutkan selective physical examination yang diperlukan berdasar hasil anamnesis.
6 Berperan sebagai decision maker dengan selective investigation (in order to laboratory and
imaging). Sehingga tidak hanya knowledge & technology conscious, akan tetapi juga COST
CONSCIOUS.
7 Membuat daftar hypothesis/patients problems berdasar hasil history taking serta initial plan usulanlab penunjang.
PETUNJUK TEKNIS :
Setiap mahasiswa secara bergantian berperan sebagai dokter dan melakukan history taking secara
comprehensive setelah membaca skenario.
Tutor berperan sebagai simulated patient sesuai scenario sekaligus menilai mahasiswa saat
melakukan history taking sesuai check list.
Waktu untuk history taking setiap mahasiswa adalah 10 menit dengan alokasi :
8 menit : melakukan history taking lebih lanjut secara comprehensive setelah membaca
scenario.
2 menit : menyampaikan daftar hypothesis / patients problems yang paling mendekati
berdasarkan hasil history taking tersebut dan initial plan usulan pemeriksaan lab penunjang
(Tutor dapat menanyakan hypothesis/patient problems, dapat lebih dari 3 problem).
Jika masih ada waktu, dapat dilakukan peer review untuk menilai proses Role Play.
SKENARIO ROLE PLAY
Identitas pasien :
Nama : Bapak Jaim Usia : 60 Th Status : Duda
Pekerjaan : Konstruksi bangunan
Alamat : Jl. Panginyongan 23, Banyumas.
Pak Jaim diantar putri tunggalnya (marni, 19 th) karena perhatiannya atas tingginya tekanan darah (170/100
mmHg) yang terbaca saat diperiksa dengan sphygmomanometer miliknya ketika praktek di sekolah
kebidanan yang dia tempuh. Walaupun tekanan darahnya sangat tinggi, namun Pak Jaim tidak merasakan
apapun seperti sakit kepala. Justru Pak Jaim mengeluhkan bahwa dia sering terganggu saat bekerja dan tidurmalam karena harus pergi ke kamar kecil berulang-ulang.
7/28/2019 Role Play Prosedur Diagnosis
2/3
Keluhan utama : terganggu saat bekerja dan tidur malam karena harus
berulang kali ke kamar kecil.
Onset : sejak 3 tahun terakhir, namun tidak dihiraukan
Kronologi : 3 tahun yang lalu, merasakan sering buang air kecil waktu
malam hari (2-3 x, dan jumlahnya banyak), pasien mengira karena banyak minum
dan cuaca yang dingin. Namun 3 bulan terakhir dirasakan bertambah sering BAK,
sampai dirasa sangat menggangu tidurnya.
Kualitas : sangat mengganggu istirahat malam
Kuantitas : sering dan jumlahnya banyak
Factor memperberat : banyak minum
Factor memperingan : tidak ada
Gejala penyerta : sering haus dan awalnya banyak makan namun berat
badan justru menurun. Beberapa minggu ini sering kesemutan, kedua kaki pegal dan
nyeri, kadang-kadang kaki terasa bebal, serta pergelangan kaki kiri bengkak, merah
dan sangat nyeri untuk berjalan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit masa anak-anak (childhood illness) :
Penyakit biasa termasuk chicken pox (cacar air).
Immunizations
Tidak jelas, tetanus terakhir 6 tahun yang lalu.
Penyakit masa dewasa (adult medical illness)
1963 : masalah thyroid akibat operasi, diobati dengan thyroid replacement.
Riwayat operasi (Surgeries)
1972 : cholecytectomy, di RSCM (dr. Cynta)
1969 : veins stripped, RSCM
Trauma
Tidak ada
Allergies
Atopic Dermatitis
Pengobatan (Medications)
asam urat pill 1 x sehari
Anti nyeri jika pergelangan kaki kiri nyeri
thyroid pill sejak operasi thyroid.
Moisturizing cream
Perilaku/factor risiko (Habits/risk factors)
Tobacco : merokok sejak usia 15 th, 1 pak sehari
Alcohol : 2-3 beer atau gelas saat pesta
Drugs : tidak ada
7/28/2019 Role Play Prosedur Diagnosis
3/3
Cardiac risk factors : ayahnya meninggal karena serangan jantung
HIV risk factors : tidak ada
Occupational exposure & Travel : tidak ada
Riwayat seksual
Tidak memiliki pasangan sejak ditinggal mati istri tercinta 8 th lalu
Pemeliharaan kesehatan (Health maintenance)
Screening cancer : tidak ada
Exercise/diet : diet kadang-kadang, exercise tidak teratur
Domestic violence : tidak ada
Regular medical provider : tidak mempunyai a regular doctor (dokter langganan).
Riwayat keluarga (Family History)
Genogram
Ibumeninggal usia 66 th, died age 66, had thyroid trouble and surgery.
Ayahdied age 68, hardening of the arteries.
istrimeninggal karena kanker leher rahim.
familial diseasesthyroid, heart trouble.
Riwayat Sosial (Social History)Pasien tinggal bersama putri tunggalnya.Dia memiliki sejumlah bibi, paman dan sepupu yang tinggal satu
daerah dan sering diminta membantu.Namun demikian, mereka tidak secara teratur memberi bantuan.Pasien
bekerja sebagai kontruksi bangunan dan dalam 3 bulan kedepan berencana untuk pensiun.Memiliki asuransi
kesehatan dan tabungan yang cukup untuk biaya pengobatan.
HYPOTHESIS/PATIENTS PROBLEM LIST : Diagnosis :
Hypertensi stage 2
Arthritis
Atopic dermatitis
Symptom :
Hypestesia
Social issue :
Familial diseases : cancer cervix, thyroid & heart trouble Risk factors : perokok, peminum alcohol, sedentary, pola makan, elderly
Single parent, dukungan keluarga kurang.
Multiple surgery
Imunisasi tidak lengkap