42
I. BIOLOGI SEBAGAI ILMU Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengalami perkembangan secara dinamis. Perkembangan tersebut mampu mengungkapkan kaidah- kaidah baru mengenai fenomena alam, sosial atau kemanusiaan serta penerapannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Manusia selalu tertarik pada dirinya sendiri, pada organisme lain, juga pada lingkungan sekitar. Mereka berusaha untuk menerangkan sesuatu dan menggunakan apa yang mereka pelajari. Mempelajari biologi akan membantu kita mengerti tentang lingkungan tempat kita hidup serta membantu kita dalam mengatur hidup dan kesehatan kita. Kita dapat memutuskan apa yang harus kita makan, kita minum, kapan kita harus tidur, bekerja, dan melakukan aktivitas lainnya, serta bagaimana kita memilih apa yang terbaik untuk diri kita, dan lingkungan Biologi sebenarnya telah lahir jauh sebelum ilmu-ilmu lain berkembang. Diperkirakan ilmu ini lahir sekitar abad XVI, ketika para sarjana ilmu pengetahuan alam pada saat itu telah mengamati dan mempelajari berbagai keanekaragaman makhluk hidup. Untuk memudahkan orang mengenal dan memberi nama terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang ada, lahir botani, yaitu ilmu tumbuh-tumbuhan, dan zoologi, yaitu ilmu hewan Persoalan lain kemudian muncul, “Bagaimana agar penamaan tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam dapat disusun dalam suatu pola yang teratur dan memudahkan pengenalan?” Kemudian berkembang cabang ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonom Sejalan dengan pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi, botani pun ber- kembang ke dalam ilmu-ilmu lain, misalnya: a. anatomi tumbuhan, khusus mempelajari struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan b. fisiologi tumbuhan, khusus mempelajari kerja alat-alat (organ) tubuh tumbuhan c. ekologi, khusus mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya d. mikologi, khusus mempelajari jamur 1

Ruang lingkup biologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ruang lingkup biologi

I. BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengalami perkembangan secara dinamis. Perkembangan

tersebut mampu mengungkapkan kaidah-kaidah baru mengenai fenomena alam, sosial atau kemanusiaan

serta penerapannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Manusia selalu tertarik pada dirinya

sendiri, pada organisme lain, juga pada lingkungan sekitar. Mereka berusaha untuk menerangkan sesuatu

dan menggunakan apa yang mereka pelajari. Mempelajari biologi akan membantu kita mengerti tentang

lingkungan tempat kita hidup serta membantu kita dalam mengatur hidup dan kesehatan kita. Kita dapat

memutuskan apa yang harus kita makan, kita minum, kapan kita harus tidur, bekerja, dan melakukan

aktivitas lainnya, serta bagaimana kita memilih apa yang terbaik untuk diri kita, dan lingkungan

Biologi sebenarnya telah lahir jauh sebelum ilmu-ilmu lain berkembang. Diperkirakan ilmu ini

lahir sekitar abad XVI, ketika para sarjana ilmu pengetahuan alam pada saat itu telah mengamati dan

mempelajari berbagai keanekaragaman makhluk hidup. Untuk memudahkan orang mengenal dan

memberi nama terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang ada, lahir botani, yaitu ilmu tumbuh-

tumbuhan, dan zoologi, yaitu ilmu hewan

Persoalan lain kemudian muncul, “Bagaimana agar penamaan tumbuhan dan hewan yang

beraneka ragam dapat disusun dalam suatu pola yang teratur dan memudahkan pengenalan?” Kemudian

berkembang cabang ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonom

Sejalan dengan pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi, botani pun ber-kembang ke dalam ilmu-ilmu

lain, misalnya:

a. anatomi tumbuhan, khusus mempelajari struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan

b. fisiologi tumbuhan, khusus mempelajari kerja alat-alat (organ) tubuh tumbuhan

c. ekologi, khusus mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya

d. mikologi, khusus mempelajari jamur

e. mikrobiologi, khusus mempelajari mikroorganisme

Dari zoologi lahir cabang-cabang ilmu, misalnya:

a. anatomi hewan, khusus mempelajari struktur dan fungsi bagian tubuh hewan;

b. morfologi hewan, khusus mempelajari bentuk luar tubuh hewan;

c. fisiologi hewan, khusus mempelajari fungsi alat-alat tubuh hewan;

d. embriologi, khusus mempelajari pertumbuhan embrio;

e. entomologi, khusus mempelajari serangga

Sebagai ilmu murni, biologi memiliki kedudukan yang sama dengan ilmu lain seperti fisika, kimia,

geologi, biokimia, genetika, mikrobiologi, dan matematika. Sebagai ilmu terapan biologi melibatkan

pemahaman ilmu lain, misalnya kimia, fisika, dan matematika. Dalam bidang agrikultur, misalnya,

seorang ahli biologi harus menguasai ilmu kimia dan fisika, dalam bidang farmasi, penguasasan ilmu

kimia juga dibutuhkan

Persamaan karakteristik tersebut di-sebabkan ilmu-ilmu sains ditemukan dan dikembangkan melalui

cara-cara yang sama, yaitu logis dan ilmiah.

1

Page 2: Ruang lingkup biologi

Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang disusun secara sistematis,

Syarat-syarat Ilmu pengetahuan yaitu:

1. Memiliki objek

Setiap ilmu umumnya membatasi diri pada segi kajian tertentu. Biologi memfokuskan pada objek

makhluk hidup yang ada maupun yang pernah ada di dunia ini.

2. Memiliki metode

Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak dapat terjadi secara kebetulan ataupun asal-asalan, melainkan

mengikuti metode tertentu. Dalam mempelajari obyek kajian biologi digunakan metode ilmiah untuk

menemukan kebenaran.

3. Bersifat sistematis

Agar mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang lebih kompleks.

Konsep yang mendasari harus mengandung hubungan sedemikian rupa yang saling mendukung dan

bukan saling bertentangan.

4. Universal

Kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum. Dalam biologi, hukum-

hukum atau kaidah ilmu yang ada juga berlaku secara umum.

5. Objektif

Pernyataan dalam suatu ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, yaitu menggambarkan kondisi apa adanya,

mengandung data atau informasi yang sebenarnya, bebas dari prasangka, kesenjangan, atau kepentingan

pribadi.

6. Analitis

Kajian dari sebuah ilmu akan menuju hal-hal yang lebih khusus seperti bagian, sifat, peranan dan

berbagai hubungan. Untuk memahami hal yang bersifat khusus perlu pengkajian secara khusus pula,

sehingga terdapat antar hubungan bagian yang dikaji sebagai hasil analisa. Oleh karena itu, sebuah ilmu

akan terbagi menjadi berbagai cabang ilmu dengan kajian yang lebih

khusus.

7. Verifikatif

Kebenaran dalam sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak tetapi bersifat terbuka atau verifikatif yang juga

dikenal dengan kebenaran ilmiah. Artinya, sesuatu yang semula dianggap benar suatu saat mungkin

menjadi salah bila ditemukan bukti-bukti baru yang menentang kebenaran sebelumnya.

A. Pengertian Biologi Menurut Ahli

Definisi Pengertian Biologi Menurut Para Ahli Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang

berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah

yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang

dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan

2

Page 3: Ruang lingkup biologi

lingkungannya. Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani

yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi.

Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam

dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios ("hidup")

dan logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu

kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam

berbagai aspek kehidupannya.

Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu

tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik).

Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari

dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi. Berbagai aspek

kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalamanatomi dan morfologi,

sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan

ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalamevolusi, sedangkan pertumbuhan

dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalambiologi perkembangan. Interaksi antarsesama

makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat yang

berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.

Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup

pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi,

yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat

molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh

perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika. Ilmu biologi banyak berkembang pada

abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini

merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah

dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran

B. Cabang Cabang Biologi

Biologi memiliki cabang ilmu yang spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan

cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu mendalami salah satu cabang

ilmu. Cabang cabang Biologi tersebut antara lain:

1. Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam

makhluk hidup

2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya

3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan

reproduksi pria

4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang

5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan

6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri

7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul

3

Page 4: Ruang lingkup biologi

8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi

secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan

dan peningkatan kesejahteraan manusia.

9. Bryologi : ilmu yang mempelajari tentang lumut

10. Kardiologi : ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah

11. Dendrologi : ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu

lainnya, seperti liana

12. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk

hidup dengan lingkungan

13. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio

14. Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga

15. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim

16. Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuhmakhluk

hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama

17. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit

18. Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat

19. Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormone

20. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi : Ilmu yang

mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh

21. Fisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh

22. Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang

mengalami kelumpuhan atau gangguan otot

23. Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatanGenetika : Ilmu yang

mempelajari tentang pewarisan sifat

24. Genetika : ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat

25. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan

26. Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup

27. Harpetologi : ilmu yang mempelajari reptilia/ular

28. Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh

29. Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan

30. Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacean

31. Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim

32. Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir

33. Mamologi : ilmu yang mempelajari tentang mammalia

34. Mikologi : ilmu yang mempelajari tentang jamur

35. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme

36. Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska

37. Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme

38. Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur

39. Neurologi : Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf

40. Nematologi : ilmu yang mempelajari tentang nematode

41. Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ

4

Page 5: Ruang lingkup biologi

42. Onkologi : ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya

43. Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari

zigot menjadi dewasa

44. Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung

45. Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup

46. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh-nya bagi

manusia

47. Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil

48. Paleobotani : ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau

49. Paleozoologi : ilmu yang mempelajari tentang hewan purba

50. Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasite

51. Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa

52. Primatologi : ilmu yang mempelajari tentang primate

53. Pulmonologi : ilmu yang mempelajari tentang paru-paru

54. Radiologi : ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan

pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik

55. Rekayasa Genetika : ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic

56. Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan

57. Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel

58. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup

59. Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan

60. Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus

C. Peranan Biologi

BIDANG KEDOKTERAN

Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam

meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah

dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri,

pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan

manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya

berikut ini.Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya,

sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi

berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi manusia,

mikrobiologi, virologi dan patologi, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab

gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai

penyakit yang sampai saat ini sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.

Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi

beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau kedokteran.

a. Transplantasi Organ tubuh

5

Page 6: Ruang lingkup biologi

Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah

mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi

organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung, sumsum

tulang belakang maupun hati.

b. Teknik fertilasi invitro

Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah dapat

dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan

keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan.

Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis

kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri

mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.

c. Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang

menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-

mikroba tersebut dapat dibuat.

d. Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari

pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu

mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau disebut juga

Virus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang sangat dekat,

telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia

(WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi

‘aman’. Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen

flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan

vaksinnya. (Sumber: Pikiran Rakyat 5 Februari 2004).

e. Para penderita obesitas (penyakit kegemukan) kini pun telah mendapatkan jalan keluar dalam

mengatasi kelebihan berat badannya. Hal ini dijelaskan dalam suatu kutipan dari sebuah surat kabar

bahwa; Para ahli fisiologi dan ilmu gizi dari Universitas Texas Southwestern Medical Centre, Dallas

Amerika Serikat, telah berhasil mengubah sel-sel lemak biasa menjadi lemak yang bisa terbakar.

Penelitian dilakukan melalui penyuntikan gen Leptin (suatu protein yang terkait dengan proses

metabolisme) pada tikus percobaan. Hasil penyisipan gen membuktikan bahwa sel-sel yang biasanya

menimbun lemak berubah menjadi sel-sel pembakar lemak. Akibatnya, tikus menjadi langsing dengan

hilangnya 26% bobot tubuhnya selama dua pekan. (Sumber: Pikiran Rakyat 26 Februari 2004).

Demikianlah pemanfaatan Biologi dalam bidang kedokteran, yang pada dewasa ini sudah banyak

kemajuan yang dicapai. Di samping itu, berkat penelitian yang terus menerus, bermunculan berbagai

cabang ilmu kedokteran (spesialisasi) berikut teknik-tekniknya, yang pada dasarnya dilakukan untuk

meningkatkan kesehatan manusia. Masyarakat pun kini semakin mengetahui bagaimana cara hidup sehat,

mengatur gizi, menghindari serta mencegah penyakit, yaitu dengan selalu menjaga kebersihan diri dan

lingkungan, berolah raga secara teratur dan mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu 4 sehat 5

sempurna dan pola gizi seimbang.

6

Page 7: Ruang lingkup biologi

BIDANG PERTANIAN

Dahulu para petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana/tradisional, yakni hanya

dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan tanaman yang diinginkan lalu disirami

secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak terlalu menggembirakan baik mutu maupun

jumlahnya. Jika hal ini tidak segera diperbaiki maka kebutuhan masyarakat akan pangan tidak dapat

tercukupi, dan akan terjadi kekurangan bahan pangan (rawan pangan). Apalagi pada masa sekarang ini,

dimana telah terjadi ledakan jumlah penduduk, tentunya masalah rawan pangan merupakan masalah yang

harus segera ditangani.Usaha yang harus dilakukan tidak hanya pada bagaimana membatasi pertambahan

jumlah penduduk, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana caranya meningkatkan produksi pangan.

Berkat kemajuan cabang-cabang Biologi dan teknologinya, sudah banyak orang mengetahui

bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. Masyarakat khususnya para petani, kini telah banyak

mengetahui bagaimana cara memilih bibit tanaman unggul, bagaimana cara memilih pupuk yang

diperlukan berikut cara memupuknya, serta bagaimana cara memberantas hama dengan pestisida atau

insektisida, dengan maksud meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya. Mereka pun telah

banyak mengetahui teknik-teknik berkebun seperti mencangkok, menempel, mengenten dan sebagainya.

Untuk mendapatkan bibit unggul dari berbagai jenis tanaman sekarang tidaklah sulit. Hampir di

seluruh pelosok tanah air, bibit unggul berbagai jenis tanaman bukan merupakan barang langka lagi. Hal

ini berkat makin berkembangnya prinsip-prinsip Genetika yang sudah banyak diketahui oleh para petani,

seperti dengan melakukan penyilangan (bastar), yang dapat dilakukan sendiri oleh mereka. Selain itu,

dengan menerapkan prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan, para petani melalui para ahli pertanian yang

telah banyak mengetahui jenis pupuk yang baik untuk berbagai jenis tanaman.

Adapun dalam penggunaan pupuk, pestisida atau insektisida pada persawahan, perkebunan atau

perladangan ini, para petani harus memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Misalnya

dengan mengikuti/mematuhi dosis (takaran) serta intensitas yang ditetapkan oleh setiap jenis pupuk atau

pestisidanya. Jika pemakaian zat-zat kimia tersebut melebihi aturan yang ditetapkan biasanya akan

menimbulkan pencemaran air sungai di sekitar areal pertanian tersebut.

Contoh kasus yang sering terjadi akibat pemakaian zat kimia yang tidak memperhatikan faktor

keseimbangan ekosistem adalah pada pemakaian pupuk N yang intensif. Pemakaian pupuk N secara terus

menerus dapat menyebabkan kadar nitrat dalam air sungai di areal penanaman menjadi tinggi. Akibat

yang terjadi kemudian adalah timbulnya penyakit methemoglobinemia jika air sungai tersebut dikonsumsi

oleh manusia. Selain timbulnya penyakit itu, dapat terjadi pula eutrofikasi. Apakah methemoglobinemia

itu, dan apa yang dimaksud dengan eutrofikasi?

Methemoglobinemia merupakan ketidakmampuan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah untuk

mengikat oksigen, karena hemoglobin diikat oleh nitrit. Nitrit ini dihasilkan dari pengubahan nitrat yang

mengkontaminasi air minum oleh mikroorganisme pada saluran pencernaan manusia. Dan tahukah Anda

apa akibatnya jika tubuh kita kekurangan oksigen?

Sedangkan eutrofikasi adalah pengeruhan air yang disebabkan oleh berkembang dengan pesatnya

alga dan eceng gondok pada perairan yang tercemar nitrat. Eutrofikasi ini menyebabkan organisme

seperti ikan-ikan di perairan tersebut menjadi mati. Maka dari itulah, pengetahuan mengenai Ekologi serta

7

Page 8: Ruang lingkup biologi

teknik bertani sangat diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat

sekitar atau para petani sendiri. Menurut Anda bagaimanakah mencegah pencemaran perairan oleh pupuk

nitrat? Ya betul, diantaranya dengan mengadakan pergiliran penanaman jenis tanaman atau rotasi

tanaman, sehingga pupuk yang digunakan juga berganti-ganti. Masalah penyakit-penyakit yang

menyerang tanaman, kini juga sudah banyak diketahui penyebabnya. Sudah banyak jenis virus, bakteri

dan parasit lain yang menyerang tanaman budi daya yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan cara

pemberantasannya. Hal ini tentu berkaitan dengan kemajuan di bidang cabang-cabang Biologi seperti

virologi, mikrobiologi dan parasitologi. Jadi, cabang-cabang Biologi yang berhubungan dengan bidang

pertanian adalah botani, anatomi tumbuhan, fisiologi tumbuhan, virologi tumbuhan, parasitologi,

mikrobiologi, genetika dan ekologi.

Perkembangan bioteknologi seperti teknik Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan, dan teknik

Mutasi Buatan pun kini sudah berhasil membantu mengatasi masalah rawan pangan. Coba Anda

perhatikan uraian berikut ini, mengenai contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh

Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia pertanian:

a. Bioteknologi dan Biologi Molekuler telah berhasil menemukan teknik-teknik untuk Rekayasa

Genetika, seperti teknik transfer nukleus, teknik pemotongan, penyambungan dan penyisipan gen, dimana

teknik-teknik ini bertujuan untuk mencari atau menciptakan jenis tanaman dengan sifat unggul tertentu

(tanaman transgenik). Teknik-teknik rekayasa genetika seperti ini biasanya dilanjutkan dengan suatu

teknik yang disebut Kloning. Istilah Klon merupakan garis turunan individu-individu yang secara genetik

identik. Klon juga diartikan sebagai usaha membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel,

ataupun gen. Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan adalah pada terciptanya tanaman budi daya

yang mampu menghasilkan insektisida sendiri, sehingga tanaman tersebut tidak perlu disemprot

insektisida lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman pangan yang telah berhasil di

rekayasa dengan tiujuan tersebut adalah tanaman buah apel, pir, kol/kubis, brokoli, dan kentang. Teknik

rekayasa genetika ini juga sudah berhasil menciptakan tanaman budi daya yang mampu mengikat

nitrogen bebas sendiri dari udara, sehingga tanaman tersebut tidak perlu diberi pupuk nitrogen sintetik

lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman yang sudah berhasil direkayasa untuk tujuan

tersebut adalah pada padi dan gandum.

b. Melalui kemajuan di bidang Biologi Molekuler, telah dapat diketahui pula urutan gen pada

genom sel-sel tumbuhan, sehingga para biologiwan dapat mengidentifikasi urutan-urutan gen tertentu

yang bertanggungjawab untuk perkembangan organ. Dengan demikian para biologiwan dapat

memodifikasi arah perkembangan tanaman yang diinginkan. Pengaplikasian teknik ini yang sudah

berhasil dilakukan adalah telah terciptanya batang pohon jati yang dapat tumbuh dengan      diameter

besar dan lurus.

c. Dengan menggunakan teknik kultur Jaringan, tanaman yang sudah diketahui berkhasiat sebagai

obat, atau pun tanaman budi daya yang sudah diketahui keunggulan mutunya, dapat diproduksi dengan

waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril.

Teknik kultur jaringan ini termasuk salah satu usaha kloning, dimana individu-individu baru yang

dihasilkan akan sama persis atau identik dengan suatu tanaman yang sudah diketahui manfaat maupun

keunggulannya. Adapun contoh-contoh tanaman budi daya yang sudah berhasil diperbanyak dengan

8

Page 9: Ruang lingkup biologi

teknik kultur jaringan tersebut antara lain tanaman kelapa sawit, tanaman anggrek, tanaman pisang

barangan, dan wortel.

d. Teknik Mutasi Buatan merupakan usaha merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA

dengan menggunakan radiasi sinar radioaktif (sinar X, alpha, beta dan gamma) atau dengan senyawa

kimia (kolkisin).

Teknik mutasi dengan sinar gamma biasanya ditujukan untuk menghasilkan biji-biji tanaman padi

dan palawija, agar berumur pendek (cepat dipanen), hasilnya banyak dan tahan terhadap serangan hama

wereng. Selain itu, terdapat teknik mutasi buatan lainnya, yakni teknik perendaman biji-biji tanaman

perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, senyawa ini menyebabkan tanaman mempunyai buah

yang besar dan tidak berbiji; misalnya buah semangka, pepaya, jeruk, dan anggur tanpa biji, seperti pada

gambar 22 berikut. Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat menghasilkan tanaman baru sebagai

keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak memiliki organ reproduksi yaitu biji. Lalu

bagaimanakah caranya bila kita menghendaki buah-buahan tanpa biji lagi? Ya benar, kita harus memulai

lagi dari perendaman biji-biji (benih) dari buah yang memiliki biji, dengan senyawa kolkisin. Baru

kemudian ditanam dan ditunggu hasil buahnya yang pasti tidak memiliki biji.

BIDANG PETERNAKAN

Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang peternakan pun sudah

sedemikian besar. Dengan menerapkan pengetahuan cabang-cabang Biologi seperti zoologi, anatomi

hewan, fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi molekuler/rekayasa

genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati hasilnya. Melalui

penerapan ilmu-ilmu tersebut telah banyak dihasilkan ternak varietas unggul, diantaranya adalah ayam

penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.

Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak menggunakan teknik

kawin silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan,

dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim kawin, serta tidak

melibatkan sapi atau domba jantan.

Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak

unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare serum

gonadotrophin) dan HCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang

terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa

yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi

diambil dari tempat penyimpanan spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen

cair bersuhu –196 derajat celcius.

Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan juga teknik fertilisasi

in vitro. Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah

tertentu. Dan sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan

dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius. Embrio dari jenis unggul ini

9

Page 10: Ruang lingkup biologi

kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang

sama. Dengan demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.

BIDANG PERIKANAN

Ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut, merupakan organisme air

yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai salah satu bahan pangan, karena diketahui kandungan

proteinnya sangat tinggi. Selain itu, ikan-ikan yang bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik

dapat dijadikan hiasan dalam sebuah akuarium. Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan

tampak antara lain dalam upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha pelestarian ekosistem

perairannya. Pembudidayaan ikan yang telah banyak dilakukan yakni dalam (1) pembuatan tambak-

tambak, karamba jala apung (kajapung), maupun rumpon, serta (2) pelestarian terumbu karang,

mangrove, hutan bakau, dan lamun.

Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi tinggi atau

yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannya pemijahan. Dengan teknik pemijahan dalam tambak-

tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan dan ikan betina, dapat dengan mudah bertemu menjadi

zigot, tanpa harus terganggu oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yang dihasilkan juga akan terhindar

dari para pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas dan

menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidang ini adalah dengan diketemukannya

manfaat daun singkong yang ternyata dapat dijadikan pakan tambahan bagi ikan nila merah sehingga

dapat mempercepat pertumbuhan ikan tersebut.

Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau,

mangrove, serta lamun adalah penting dalam ekosistem pantai. Selain berperan sebagai produsen, ketiga

macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki fungsi fisik. Fungsi fisik tersebut adalah; dengan

adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan gelombang laut yang masuk ke pantai dapat

tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat mencegah abrasi (erosi daratan akibat pasang surut air

laut). Selain itu, ketiga jenis ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai penyaring

sedimen/lumpur dari daratan, hal ini sangatlah penting bagi ekosistem terumbu karang, karena terumbu

karang memerlukan perairan yang jernih.

Demikianlah pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan. Diharapkan Anda sudah

memahaminya. Kini, sebelum kita melangkah pada pemanfaatan biologi pada bidang industri,

perhatikanlah kesimpulan singkat berikut ini.

a. Perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler saat ini adalah ditemukannya beberapa

teknik rekayasa genetika seperti; teknik transfer nukelus, pemotongan dan penyambungan gen, serta

teknik penyisipan gen. Teknik-teknik ini sudah diaplikasikan untuk keperluan bidang peternakan,

pertanian, dan kedokteran, melalui kloning.

b. Pada bidang pertanian, teknik rekayasa genetika yang bertujuan menciptakan tanaman dengan

sifat unggul tersebut, dilanjutkan dengan teknik kultur jaringan, sehingga tanaman-tanaman berjenis

unggul tersebut dapat segera diperoleh dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa

memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril.

10

Page 11: Ruang lingkup biologi

c. Pada bidang peternakan, teknik rekayasa genetika tersebut dilanjutkan dengan teknik fertilisasi

in vitro atau teknik superovulasi, dan kemudian teknik inseminasi buatan, dengan tujuan segera diperoleh

ternak jenis unggul dalam jumlah banyak.

d. Pada bidang kedokteran teknik rekayasa genetika dilakukan untuk membantu pasangan suami

isteri yang sulit mendapat keturunan/anak, atau bagi mereka yang menghendaki keturunan dengan jenis

tertentu (laki-laki atau perempuan). Untuk maksud yang kedua ini, sebelum dilakukan fertilisasi in vitro,

terlebih dahulu dilakukan pemisahan gen dari genom sang ayah (X dan Y nya), lalu dipertemukan dengan

genom sang ibu. Fertilisasi in vitro dilakukan di luar tubuh sang ibu, dan setelah terbentuk embrio/zigot

barulah di implantasikan ke dalam kandungan sang ibu.

e. Pada bidang perikanan, pemanfaatan Biologi adalah sebagai landasan pengetahuan (basic

science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan atau hewan laut lainnya yang telah diketahui memiliki

nilai gizi tinggi (yaitu sebagai sumber protein hewani) dan bernilai ekonomis. Selain itu, Biologi juga

dapat dijadikan landasan pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni

pada lingkup ekosistem perairan laut dan pantai.

BIDANG INDUSTRI

Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat

dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan, sementara

bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia

terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi,

khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia

telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan

baku industri.

Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:

a. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan

berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.

b. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan

kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri tekstil/kain,

kain wol dan kain sutera.

c. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari

berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen

(menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat

obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah diketemukannya jenis bakteri

Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka

berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan

menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam Contoh

lainnya pemanfaatan mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe,

oncom, keju, roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.Dalam industri obat-obatan, telah diketahui

11

Page 12: Ruang lingkup biologi

sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat

berguna bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia Contoh perkembangan mikrobiologi

dalam industri obat-obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam

antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium),

Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur

Streptomycin).

Dari seluruh uraian yang telah Anda pelajari di atas, jelaslah bahwa pengetahuan mengenai

Biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia bukan? Selain itu, dengan pengetahuan Biologi yang

baik, maka kita akan;

a. Semakin mengenali diri kita sebagai mahluk hidup.

b. Semakin mengenal dan mengetahui hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.

c. Semakin menyayangi mahluk hidup yang ada di sekitar kita dan dapat memanfaatkannya

secara bijaksana

d. Selalu berusaha menjaga kelestarian lingkungan dan dapat mengatasi masalah yang timbul

dalam hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.

e. Semakin menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan kehidupan di bumi

ini.

II. Kerja Ilmiah

A. Sikap Ilmiah

Selain menguasai metode ilmiah, para biolog juga diharapkan mampu memiliki sikap ilmiah. Sikap

ilmiah ini merupakan salah satu akhlak dalam menjalankan penyelidikan atau penelitian ilmiah. Sikap

ilmiah tersebut meliputi kemampuan membedakan fakta dan opini, sikap berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, kemampuan mengembangkan rasa ingin tahu, kepedulian

terhadap lingkungan, kemampuan berpendapat secara ilmiah dan kritis, serta keberanian mengusulkan

suatu pemecahan masalah dan bertanggung jawab terhadap usulannya.

Melalui sikap ilmiah, pada diri seorang biolog akan terbentuk kesadaran bahwa alam ini diperuntukkan

bagi semua makhluk hidup. Sehingga, ketika berinteraksi dengan makhluk hidup dan

lingkungannya, manusia harus bersikap bijak, yaitu selain memanfaatkan juga harus bisa menjaga

kelestariannya.

Sikap ilmiah harus dimiliki seorang peneliti,

adalah sebagai berikut :

Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek yang terdapat di

lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya).

2. Jujur

Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil

penelitiannya.

3. Objektif

Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan

12

Page 13: Ruang lingkup biologi

pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.

4. Berpikir secara Terbuka

Seorang peneliti mau menerima kritik dari orang lain, dan mendengarkan pendapat orang lain.

5. Memiliki Kepedulian

Seorang peneliti mau mengubah pandangannya ketika menemukan bukti yang baru.

6. Teliti

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus teliti dan tidak boleh melakukan kesalahan, karena

dapat mempengaruhi hasil penelitiannya.

7. Tekun

Seorang peneliti harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah

dalam penelitiannya.

8. Berani dan Santun

Seorang peneliti harus berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.

B. Pendekatan Keterampilan Proses

a. Melakukan pengamatan (observasi)

Pengamatan kuantitatif: data diukur dengan alat ukur.

Pengamatan kualitatif: data tak dapat diukur, pengamatan dengan indra.

b. Membuat daftar pertanyaan untuk merumuskan masalah.

Pertanyaan: apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, mengapa (ABDIKASIM).

c. Menggolongkan objek biologi berdasarkan ciri-ciri tertentu.

d. Menafsirkan data hasil pengamatan (mendeskripsikan data, menyajikan

data—tabel/grafik/bagan/gambar/tulisan—dan menjelaskan data).

e. Memprediksikan suatu peristiwa berdasarkan data yang ada sebelumnya.

f. Mengidentifikasi variabel.

Variabel bebas (variabel manipulasi): faktor yang dibuat bervariasi.

Variabel terikat (variabel respon): faktor yang muncul akibat variabel bebas

Variabel kontrol: faktor lain yang ikut berpengaruh yang dibuat sama.

C. Metode Ilmiah

Dalam ilmu Biologi, metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang tidak dapat dipisahkan.

Metode Ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan

atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan

baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa

langkah sebagai berikut:

Perumusan masalah

13

Page 14: Ruang lingkup biologi

Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahuia masalah yang akan dipecahkan

sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk

memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatuobjek secara tertulis,

sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut. 

Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori

Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara

berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.

Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan

hasil penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung

(observasi) di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar menarik hipotesis.

 Penarikan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang

diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban

sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis.

Kebenarannya belum bersifat empiris, , karena belum terbukti melalui eksperimen.

Jenis-Jenis Hipotesis

1. Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara

variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis,  

yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada

hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”

2. Hipotesis Kerja (H1)

Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel

independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut,

akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian

Eksperimen/Percobaan

Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau

eksperimen. Dari eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan

dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan.

Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah

faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya variabel penelitian akan diperoleh informasi

mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah untuk menarik

kesimpulan. Jenis-jenis penelitian sebagai berikut:

14

Page 15: Ruang lingkup biologi

Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam eksperimen.

Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel bebas.

Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan

variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Analisis Data

Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi 2 jenis

sebagai berikut:

Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk

deskripsi. Contoh data ciri morfologi.

Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil pengukuran

tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau

diagram sehingga mudah dipahami orang lain

Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian

harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan

hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan

cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna

dan hipotesis. Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis

diterima dan hipotesis ditolak.

Mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak

Setelah menemukan jawaban suatu permasalahan melalui serangkaian tahapan ilmiah, maka untuk

mengkomunikasikan hasil penelitian tersebut, sebuah laporan ilmiah harus ditulis. Di dalam

penulisannya, laporan ilmiah harus menggunaan bahasa yang ilmiah dan sesuai dengan ejaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Penulisannya juga harus sistematis. Sistematika penulisan ilmiah secara

umum adalah sebagai berikut.

A. Bagian Pengantar

Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

Daftar tabel

Daftar gambar

Intisari atau Abstrak

B. Bagian Isi Pokok

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

15

Page 16: Ruang lingkup biologi

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

B. Hipotesis

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

B. Cara Kerja

C. Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

III. Objek dan Ragam Permasalahan Biologi

A. Ciri ciri makhluk hidup

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu  bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas),

memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak

(reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk

hidup secara lengkap : 

 

1 . B e r g e r a k

Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh

adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak

menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari,

dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak,

antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan

vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)

Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat

ditunjukkan sebagai berikut: 

Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang

dengan menutup daunnya.

Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.

16

Page 17: Ruang lingkup biologi

3 . Memerlukan Makan (nutrisi)

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup,

menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam

memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan

dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)

Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan

mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan

bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata,

pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

5 . Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah

proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6 . Berkembangbiak (reproduksi)

Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.

Cara berkembangbiaksebagai berikut :

Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.

Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel

sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

7 . A d a p t a s i

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk

mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang

mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang

lebar untuk memperluas bidang penguapan.

Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh.

Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta

kering , tetapi urinenya kental

Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya.

Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.

8 . Re g u l a s i

Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan

hormon. 

 

9 . E k s k r e s i

Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain

menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.

Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan

karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang

17

Page 18: Ruang lingkup biologi

B. Objek Biologi

1).  Organisasi Tingkat Molekul dan Sel

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka para ahli biologi yang dulunya hanya

dengan menggunakan mikroskop biasa yang hanya mampu memperbesar 1000 X hanya dapat mengamati

sel tidak secara lengkap , setelah ditemukan mikroskop elektron yang dapat memperbesar obyek

pengamatan sampai 1000.000 X maka isi daripada sel dapat diamati secara lengkap bahkan telah

menemukan molekul-molekul yang menyusun zat kehidupan  Dengan alat dan teknik kimia pun, struktur

sub selular (organel) ini dapat dipisahkan lagi menjadi makro molekul, molekul yang lebih sederhana,

bahkan hingga atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya.

Tubuh organisme hidup tersusun atas molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C),

hidrogen (H), dan aksigen (O). Molekul organik ini ada 4 macam atau golongan yaitu

a). Molekul lipid.

Lipid adalah hidrofobik (tidak larut dalam air ) Tubuh menyimpan lemak sebagai cadangan energi dan

dengan demikian jauh lebih sulit untuk memecah jadi energi dari pada karbohidrat.Molekul ini

mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen, dan kadang kala ditambah Nitrogen

dan Posfor. Di dalam sel terdapat bermacam jenis lipid, diantaranya adalah lemak, fosfolipid merupakan

suatu gliserida yang mengandung fosfor, steroid. Lemak, baik lemak jenuh (yang berasal dari hewan)

maupun lemak tak jenuh (yang berasal dari minyak tumbuhan) merupakan sumber cadangan energi bagi

organisme hidup. Fosfolipid merupakan bagian penting penyusun membran sel. Steroid misalnya

kolesterol merupakan bahan baku pembuatan garam-garam empedu, vitamin D dan beberapa hormon

(estrogen, progesteron, dan testosteron). Garam-garam empedu penting untuk mengemulsi lemak agar

lemak yang kita makan dapat tercerna dan terserap usus kita. Bila kadar kolesterol dalam darah

berlebihan akan menjadi penyebab utama peyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh nadi tajuk

atau arteri koronaria).

b. Molekul karbohidrat

Molekul ini mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh karbohidrat adalah glukosa.

Glukosa ini merupakan sumber energi atau bahan bakar terpenting bagi organisme hidup. Glukosa ini

juga merupakan monomer atau unit/satuan penyusun polimer karbohidrat seperti pati dan

selulosa. Pati yang merupakan polimer dari glukosa, ada 2 macam yaitu amilosa dan amilopektin. Pati

18

Page 19: Ruang lingkup biologi

tidak dapat larut dalam air jadi dapat dimanfaatkan sebagai depot penyimpanan glukosa. Tumbuhan yang

kelebihan glukosa akan merubahnya menjadi pati sebagai makanan cadangan. Pati banyak terdapat dalam

kentang, padi, jagung dan gandum. Seperti halnya dengan pati, selulosa adalah suatu polisakarida dengan

glukosa sebagai monomernya. Tetapi bentuk ikatan antarglukosanya berbeda dengan ikatan antar glukosa

pada pati. Ikatan antarglukosa pada selulosa sedemikian rupa menghasilkan suatu molekul yang panjang,

lurus, kaku dan rapat, sehingga selulosa berbentuk rangkaian serat yang panjang dan kaku, suatu bahan

baku yang sempurna sebagai penyusun dinding sel tumbuhan.

c. Molekul Protein

Molekul ini adalah makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam amino sebagai monomernya) dan

tidak bercabang. Tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) oksigen (O) dan nitrogen (N), dan

kadang-kadang disertai unsur sulfur (S), dan posfor (P). Kira-kira 50% dari berat kering organisme hidup

adalah protein. Protein dalam organisme hidup ini ada yang berperan sebagai enzim, sumber

energi,persediaan makanan, Protein juga merupakan bahan untuk perbaikan, pertumbuhan dan

pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh. Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk berbagai

macam protein dalam tubuh organisme hidup.

d. Molekul Asam nukleat

Molekul ini merupakan satu-satunya molekul yang membawa informasi genetik organisme hidup.

Terdapat 2 golongan besar asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat

(RNA).

2). Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan dan Organ

Organisasi kehidupan tingkat ini tidak dimiliki oleh organisme uniseluler, tetapi hanya dimiliki oleh

organisme multiseluler. Mengapa? Ya, karena seluruh aktivitas hidup pada organisme uniseluler

dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada organisme multiseluler aktivitas hidup dilaksanakan

oleh banyak sel yang terorganisasi atau teratur dan saling berhubungan dengan baik hingga menjadi satu

kesatuan fungsi membentuk satu tubuh individu. Organisasi kehidupan setelah tingkat molekul dan sel

adalah tingkat jaringan dan organ.

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu.

Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan satu fungsi tertentu.

Pada dunia hewan tingkat tinggi dan manusia terdapat 5 macam jaringan dasar penyusun tubuhnya.

Kelima jaringan tersebut adalah jaringan: epitelium, otot, ikat/penghubung, tulang dan saraf. Sedangkan

pada dunia tumbuhan terdapat 7 macam jaringan dasar penyusun tubuh. Ketujuh jaringan dasar tersebut

adalah jaringan: epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem dan floem.

Contoh jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan xilem yang tersusun oleh sel-sel xilem,

yang bertugas membawa air dan garam mineral dari tanah sampai ke daun.

Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah jaringan saraf. Jaringan saraf ini tersusun oleh sel-sel

saraf (neuron), yang bertugas menghantarkan impuls.

19

Page 20: Ruang lingkup biologi

3). Organisasi Kehidupan Tingkat Individu dan Populasi

Sistem Organ adalah kumpulan beberapa organ dengan sistem tertentu untuk melaksanakan fungsi hidup

tertentu. Setiap organ yang tersusun atas beberapa jaringan, mempunyai fungsi-fungsi spesifik.

Misalnya jantung untuk memompa darah, paruparu untuk respirasi, lambung untuk mencernakan

makanan, usus halus untuk menyerap sari-sari makanan, otak untuk berpikir serta mengatur seluruh

aktivitas organ, dan sebagainya.

Walaupun masing-masing organ menjalankan fungsinya sendiri-sendiri, namun antara organ yang satu

dengan organ yang lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Misalnya, agar jantung dapat

memompa darah, maka jantung membutuhkan energi dan oksigen sebagai bahan bakarnya. Energi

diperoleh dari nutrisi yang dicerna oleh lambung dan diserap oleh usus kemudian diantarkan oleh darah.

Sedangkan oksigen diperoleh dari paru-paru yang juga diantarkan oleh darah. Proses-proses serupa ini

juga terjadi pada organ-organ lainnya.

Pada tumbuhan, fungsi dan kerja daun, batang serta akar sangat saling terkait atau berhubungan dan

mempengaruhi. Agar dapat berfotosintesis, menghasilkan karbohidrat dan oksigen, daun membutuhkan

air dan garam mineral dari tanah serta karbondioksida dari udara. Bagaimanakah air dan garam mineral

dari tanah dapat sampai ke daun? Untuk itu daun membutuhkan kerja serta fungsi akar yang menyerap air

dan mineral dari dalam tanah dan kemudian diangkut melalui batang ke daun oleh xylem. Sedangkan

CO2 diperoleh ari udara melalui stomata dari daun.

4). Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem dan Bioma

Anda sudah paham arti dari populasi dan komunitas, lalu apakah artinya ekosistem dan bioma? Sebelum

masuk ke dalam pengertian ekosistem, masih ingatkah

Anda apa artinya lingkungan biotik dan lingkungan abiotik? Ya betul, lingkungan

biotik adalah bagian lingkungan yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan, hewan, dan

monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang berupa benda tak hidup (contohnya air,

tanah, udara, cahaya, pH, suhu dan iklim). Menurut Anda apakah lingkungan biotik saling berpengaruh

dengan lingkungan abiotik? Ya betul, memang kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Coba

berikan sebuah contoh mengenai pengaruh lingkungan abiotik terhadap lingkungan biotik, dan sebuah

contoh pengaruh lingkungan biotik

terhadap lingkungan abiotik. Jika Anda dapat memberikan contoh-contoh seperti yang diminta tadi

dengan benar, berarti pemikiran Anda sudah masuk ke dalam pengertian ekosistem.

Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara organisme dengan

lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih tepat mengenai Ekosistemadalah tingkatan organisasi

kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling

mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang

berperan sebagaiprodusen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme

berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui

fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia

dan hewan) yang berperan sebagai konsumen. Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen

20

Page 21: Ruang lingkup biologi

secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan

memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen

I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak

memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan

konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai

makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan

contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen)à ulat (Konsumen I) à ayam

(Konsumen II) à musang (Konsumen III) à macan (Konsumen IV/Puncak). Coba Anda buat sebuah rantai

makanan, Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi

membentuk jaring-jaring makanan (food web)

IV. Makhluk hidup sebagai Objek Kajian Biologi dan klasifikasinya

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.

Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang

lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan

cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.

Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan

membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak

persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan

mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

Tujuan dan manfaat klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki

mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk

hidup dari jenis yang lain

mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup

memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.

Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.

Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

A. Dasar klasifikasi makhluk hidup

Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang

sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.

1. Sistem artifisial / buatan

21

Page 22: Ruang lingkup biologi

Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti

sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya

Aristoteles dan Theophratus (370 SM).

2. Sistem natural / alami

Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal

(morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di

antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup

mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri

yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal

10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

3. Sistem modern (filogenetik)

Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa

parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:

Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal

Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu

dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah

dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba

(Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.

Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk

hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau

tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya

2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan

klasifikasi sebagai berikut.

22

Page 23: Ruang lingkup biologi

Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.

Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.

Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.

Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.

Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk

hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

B. Tingkatan Takson dalam Klasifikasi

1. Spesies

Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk

menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa

dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling

membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain.

Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan

keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Dapat terjadi, sejumlah

kelompok dalam suatu spesies tidak saling berkawin karena hambatan

geografis namun bila dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan

keturunan fertil. Dua spesies yang berbeda jika saling berkawin akan

menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan keturunan yang

sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul.— berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan

spp.).

Pada taksonomi hewan terdapat satu tingkat takson di bawah spesies: subspesies (disingkat ssp. (namun

biasanya tidak ditulis pada nama ilmiah hewan). Pada taksonomi tumbuhan, fungi, dan bakteri terdapat

takson lain di bawah subspesies: varietas, subvarietas, dan forma.

2. Genus / Marga

Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam

klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan

morfologi dan kekerabatan yang dekat. Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies makhluk

hidup terdiri atas dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk

spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring. Misalnya, Homo sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia

modern, menandakan bahwa manusia modern tergolong ke dalam genus Homo.

3. Familia / Suku

Familia (Bahasa Latin: familia, jamak familiae) dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang berada

antara ordo dan genus. Pengindonesiaan takson ini adalah suku (dipakai dalam banyak pustaka ilmiah),

famili, atau keluarga. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Perancis Pierre Magnol dalam

bukunya Prodromus historiae generalis plantarum, in quo familiae plantarum per tabulas disponuntur

pada tahun 1689. Carolus Linnaeus menggunakan istilah familia dalam bukunya Philosophia botanica

(1751) untuk merujuk pada kelompok utama tumbuhan.

4. Ordo / Bangsa

23

Page 24: Ruang lingkup biologi

Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines) adalah suatu tingkat atau takson antara kelas dan

familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus dalam

klasifikasi tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan orang pertama yang secara konsisten

menerapkannya dalam klasifikasi tiga kerajaan besar: mineral, hewan, dan tumbuhan dalam bukunya

Systema Naturae (1735)

5. Classis / Kelas

Kelas atau Classis adalah suatu tingkat atau takson dalam klasifikasi ilmiah hewan dan tumbuhan dalam

biologi. Tingkat ini berada di bawah filum dan di atas ordo. Contohnya, mamalia adalah kelas untuk

anjing, di mana filumnya adalah chordata (hewan dengan tulang belakang) dan familianya adalah

karnivora (hewan pemakan daging).

6. Phylum / Filum

Filum dari bahasa Yunani; phylum adalah cabang. Biasanya kata ini dipakai dalam ilmu bahasa

perbandingan atau dalam ilmu biologi dalam menguraikan atau mengklasifikasikan hubungan 'keluarga'

antar jenis atau bahasa .

7. Divisio / Divisi

Dalam biologi, divisio atau divisi adalah istilah yang sama dengan filum. Divisio dipakai dalam

taksonomi untuk kerajaan tumbuhan dan fungi.

8. Regnum / Kingdom / Kerajaan

Dalam biologi, kerajaan (bahasa Inggris: Kingdom; Latin: regnum, pl. regna) adalah tingkatan paling atas

dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Khusus dalam sistem tiga domain, kingdom adalah satu tingkat

di bawah domain. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk

tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom:

yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta

atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga

yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst

Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang

tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan

sebutan Protoctista).

Contoh tingkat takson lebah madu hutan

C. System Tata Nama Makhluk Hidup

Aturan penulisan

Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di

awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.

Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies

SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).

Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya

menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan

nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:

24

Page 25: Ruang lingkup biologi

1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf

italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara

penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya,

seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan

huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat.

2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus

dan nama spesies.

Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di

belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan

tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama

autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus,

1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung

(parentesis).

Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan

diletakkan dalam tanda kurung.

Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.)

TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari

autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk

menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies

lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).

Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup

dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap.

Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang

dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya,

yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.

Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.

Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau

tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak.

Contoh:Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-

jenis Adiantum.

Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp."

(botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti

"subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."

Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti.

Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus

splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".

Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.

Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".

D. Klasifikasi Makhluk Hidup

25

Page 26: Ruang lingkup biologi

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup - Klasifikasi yang didasarkan pada filogenik telah mengalami

berbagai perkembangan karena adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban

manusia. 

Mulanya pada abad ke-19 sampai 20 masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia

tumbuhan (Plantarum) dan dunia hewan (Animalia), tetapi pada kenyataannya untuk organisme

tingkat rendah seperti Amoeba, Paramecium, dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk dunia

tumbuhan ataukah dunia hewan. Oleh karena itu, para ahli mengemukakan berbagai sistem klasifikasi

sebagai berikut.

1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani). Pengelompokan makhluk

hidup tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan berfotosintesis.

Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan.

b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan dapat

bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini sepertiProtozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata,

Arthropoda, Echinodermata danChordata.

2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun 1866, pengelompokan makhluk

hidup tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kingdom Monera, memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel, inti selnya tanpa

selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan ganggang biru.

b. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut, paku, dan

tumbuhan berbiji.

c. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari golonganProtozoa sampai

golongan Chordata.

3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

Penemu sistem kingdom ini adalah Robert Whittaker pada tahun 1959. Pengelompokan makhluk

hidup tersebut berdasarkan struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki

selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu

antara lain:

26

Page 27: Ruang lingkup biologi

a. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion), contohnya bakteri

dan ganggang biru.

b. Kingdom Fungi, mencakup semua jamur.

c. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan tumbuhan

berbiji.

d. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampaiChordata.

4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

Sistem ini merupakan penyempurnaan dari sistem empat kingdom oleh Whittaker pada tahun 1969

dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Klasifikasi ini

dianut oleh banyak ilmuwan sampai sekarang.

Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.

a. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan

mikroskopis. 

Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnyaEscherichia

coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.

b. Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya

sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. 

Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.

c. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis. 

Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.

d. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel

banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis,

autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. 

Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.

e. Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak

berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan

sebagainya.

5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom.

27

Page 28: Ruang lingkup biologi

Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri, oleh karena itu tingkatan

klasifikasi ada enam kingdom, yaitu Virus, Protista, Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.

28