3
Sepertinya bulan Juli termasuk bulan yang penuh kemalasan bagiku… ide menumpuk-numpuk, tapi tak tergerak sedikitpun badan mengerjakan… huft.. semoga tak semakin panjang saja.. ide menulis topic ini sudah mulai terpikir dari akhir bulan yang lalu, dan sekarang harus begitu bekerja keras menuliskan ini.. Ketika jaman kuliah S1 dulu, bekerja keras menjelang ujian mengingat-ingat rumus yang harus diingat, begitu masuk dunia kerja rumus itu begitu saja pergi dari ingatan, begitu kepepet baru deh obrak-abrik diktat kuliah untuk mencari-cari bahan kuliah jaman dulu. Kali ini coba menulis rumus-rumus yang sering digunakan di dunia kerja yang kudu diinget nih… 1. Rumus Tetesan Cairan infus Terkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi, beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuse Macro Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah: Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60) Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut: Lama Infus: ( Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60) Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja. Micro Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut: Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60) Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai

Rumus Infus Dan Berat Badan

  • Upload
    rino

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

Page 1: Rumus Infus Dan Berat Badan

Sepertinya bulan Juli termasuk bulan yang penuh kemalasan bagiku… ide menumpuk-numpuk, tapi tak tergerak sedikitpun badan mengerjakan… huft.. semoga tak semakin panjang saja.. ide menulis topic ini sudah mulai terpikir dari akhir bulan yang lalu, dan sekarang harus begitu bekerja keras menuliskan ini..Ketika jaman kuliah S1 dulu, bekerja keras menjelang ujian mengingat-ingat rumus yang harus diingat, begitu masuk dunia kerja rumus itu begitu saja pergi dari ingatan, begitu kepepet baru deh obrak-abrik diktat kuliah untuk mencari-cari bahan kuliah jaman dulu. Kali ini coba menulis rumus-rumus yang sering digunakan di dunia kerja yang kudu diinget nih…1. Rumus Tetesan Cairan infusTerkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi, beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuseMacroJika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah:Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60)Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut:Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60)Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja.MicroSelang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut:Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut:Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

2. Rumus Rumpleed test

Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala

awal adanya ptekee (bintik merah pada penderita DBD), ptekee

muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase

awal tidak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test

adalah untuk mengetahui lebih awal adanya ptekee. Rumus yang

Page 2: Rumus Infus Dan Berat Badan

dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 – 10 menit. jika

terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan rumpled

test positif, jika kurang maka disebut rumpled test negative. Misal kita

melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120,

Diastole: 80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa

hingga alat tensi darah menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup

tepat di angka 100 dan tahan selama 5 – 10 menit, lepaskan baru kita

hitung jumlah bintik merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal

adanya gangguan trombosit pada penderita DBD, namun bukanlah

hal untuk menegakkan diagnose DBD.

3. Rumus Kebutuhan Cairan

Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut:

Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg maka dihitung 100 ml/ BB. Missal BB

8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada anak

dengan BB 10 – 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan

ditambah 50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15

kg, maka 1000 ml ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari

kebutuhan cairannya Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg

maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah

20 ml/Kg sisanya, missal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg

pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml

sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah

1500 + 400 ml = 1900 ml/hari

4. Rumus luas Luka Bakar

Rumus luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih

mengerutkan dahi, karena memang sulit-sulit gampang dalam

penerapannya. Rumus pada bayi menggunakan rumus 10 – 20 %, jika

tangan dan kaki yang terkena maka 10 %, jika kepala, leher dan

badan depan dan belakang maka 20 %. Untuk dewasa menggunakan

rumus Rule of Nine yang digambarkan sebagai berikut:

5. Rumus Body mass index (BMI)

Body Mass Index dicari menggunakan rumus BB (Kg) / TB2 (m)

Underweight :

Kurang dari 18.5

Normal : 18.5 - 24.9

Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9

Page 3: Rumus Infus Dan Berat Badan

Obes I : 30-34.9

Obes II : 35-39.9

Obes III: lebih dari atau sama dengan 40