8
Glandula Saliva Glandula saliva merupakan glandula eksokrin dengan ductus excretorius yang bermuara pada cavita soral. Glandula tersebut mensekresi saliva, yang merupakan cairan yang memberikan lubrikasi makanan untuk membantu dalam proses pencernaan makanan, melembabkan mucosa buccal, yang berperan penting dalam proses berbicara, serta menyediakan suatu cairan untuk proses pengecap rasa dan proses menghisap. Glandula saliva juga mensekresika enxim digestif (ptialin), agen anti mikrobial (IgA) lysozim dan lactoferrin. Saliva disekresikan sebanyak 0,5 L per hari dengan kecepatan rata – rata 0,5 0,3 mL/menit dan dapat meningkat hingga 1,5 – 2 mL/ menit ketika terstimulasi. Ketika tidak terstimulasi, saliva di sekresikan oleh glandula parotis kontribusi 20%, glandula submandibula 65%, serta glandula sublingual dan glandula saliva minor sekitar 15%. Namun ketika dalam kondisi terstimulasi glandula parotis berkontribusi dalam sekresi saliva hingga 50%. Glandula saliva dapat diklasifikasi menjadi 2, yaitu glandula saliva major dan minor. Glandula Saliva Major Glandula Saliva Minor Berukuran Lebih Besar Berukuran relatif kecil, terletak di submucosa Memiliki ductus ekskretorius Tidak memiliki ductus ekscretorius, langsung bermuara ke cavum oris Sekret lebih banyak, berfluktuasi tergantung stimulus Sekret lebih sedikit, relatif konstan A. Glandula Saliva Major Glandula saliva major terdiri dari sepasang glandula parotis, submandibular, dan glandula sublingual

Salivary Gland

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MEDICAL

Citation preview

Page 1: Salivary Gland

Glandula Saliva

Glandula saliva merupakan glandula eksokrin dengan ductus excretorius yang bermuara pada cavita soral. Glandula tersebut mensekresi saliva, yang merupakan cairan yang memberikan lubrikasi makanan untuk membantu dalam proses pencernaan makanan, melembabkan mucosa buccal, yang berperan penting dalam proses berbicara, serta menyediakan suatu cairan untuk proses pengecap rasa dan proses menghisap.

Glandula saliva juga mensekresika enxim digestif (ptialin), agen anti mikrobial (IgA) lysozim dan lactoferrin. Saliva disekresikan sebanyak 0,5 L per hari dengan kecepatan rata – rata 0,5 0,3 mL/menit dan dapat meningkat hingga 1,5 – 2 mL/ menit ketika terstimulasi. Ketika tidak terstimulasi, saliva di sekresikan oleh glandula parotis kontribusi 20%, glandula submandibula 65%, serta glandula sublingual dan glandula saliva minor sekitar 15%. Namun ketika dalam kondisi terstimulasi glandula parotis berkontribusi dalam sekresi saliva hingga 50%.

Glandula saliva dapat diklasifikasi menjadi 2, yaitu glandula saliva major dan minor.

Glandula Saliva Major Glandula Saliva MinorBerukuran Lebih Besar Berukuran relatif kecil, terletak di

submucosaMemiliki ductus ekskretorius Tidak memiliki ductus ekscretorius, langsung

bermuara ke cavum orisSekret lebih banyak, berfluktuasi tergantung stimulus

Sekret lebih sedikit, relatif konstan

A. Glandula Saliva Major

Glandula saliva major terdiri dari sepasang glandula parotis, submandibular, dan glandula sublingual

1. Glandula parotis

Glandula parotis merupakan glandula penghasil saliva atau air luar terbesar. Sekresi dari galandula ini bersifat serous. Glandula ini terletak pada fossa retromandibular. Sepasang Glandula ini masing-masing memiliki berat sekitar 25 gram dengan bentuk yang irerguler, berlobul, dan terletak dibawah meatus acusticus eksterna diantara mandibula dan musculus sternocleidomastoidea. Glandula ini memiliki bentuk seperti piramida yang terbalik. Disebelah anterior dari glandula ini terdapat musculus masseter.

Peermukaan superficial glandula ini dilapisi oleh kulit dan fascia superficialis. Pada lapisan tersebut terdapat nervus auricularis magna ramus facialis, lymphonodi parotid superficialis, dan margo posterior platysma.

Page 2: Salivary Gland

Glandula parotid memiliki 2 bagian, yaitu bagian superficial yang lebih besar dan bagian profunda “lobus” profunda yang berukuran lebih kecil. Kedua bagian ini dihubungkan oleh isthmus parotis. Lobus profunda ini terletak dibelakang ramus mandibularis disebelah superior musculus konstriktor faring, sehingga ketika terdapat tumor parotis, baik benign ataupun maligna, yang terjadi pada lobus profunda parotis, maka massa tumor akan tampak pembekakan pada dinding lateal faring dan buka pembengkakan wajah.

Struktur-Struktur yang Menembus Glandula Parotis

Terdapat arteri carotis eksterna, vena retromandibular, dan nervus facialis, baik sebagian atau seluruhnya, menembus glandula secara transversal dan bercabang didalm glandula parotis. Arteri carotis eksterna masuk melalui permukaan antero medial dan bercabang menjadi arteri maxilaris dan keluar pada permukaan anteromedial dan arteri temporalis superficialis yang juga memberikan cabang facialis transversal pada glandula. Arteri auricularis posterior juga merupakan cabang dari arteri carotis eksterna yang bercabang didalam glandula, dan meninggalkan glandula pada permukaan posteromedial.

Capsula Parotis

Glandula parotis dilapisi oleh capsula parotis yang berasal dari fascia cervicalis profunda. Peradangan akut pada glandula parotis (sialadenitis akut) dapat menyebabkan nyeri pada regio periauricular akibat dari peregangan capsula dan stimuasi dari nervus auricularis magna. Nyeri biasanya dirangsang pada waktu makan yaitu kietika terdapat stimulus gustatori terhadap glandula yang menyebabkan capsula meregang. Penyebab sialadenitis akut mencangkup obstruksi pada ductus parotis seperti calculus, mucus plug, dan striktur duktus dan mumps

Ductus Ekskretorius Glandula Parotis (Ductus Stenson)

Rata rata ukuran dari ductus parotis yaitu mimiliki panjang 5 cm dan lebar 3 mm (meskipun ductus ini menyempit ketika berada pada orificium oral). Ductus parotis ini merupakan muara dari 2 ductus untraglandular parotis. Ductus parotis ini keluar dan menyeberangi musculus masseter. Kemudian ductus parotis akan menembus musculus buccinator dan bermuara pada level molar III superior.

Vaskularisasi

Glandula parotis menerima suplai dari arteri carotis eksterna dan cabang cabang nya didalam dan di sekitar glandula. Vena yag berasal dari glandula parotis akan bermuara menuju vena jugularis eksterna.

Drainase limfatik

Page 3: Salivary Gland

Terdapat beberapa limfonodi yang berada pada kulit yang melapisi glandula parotis (limfonodi preauricular) dan limfonodi yang menempel pada glandula. Aliran limfa dari limfonodi limfonodi tersebut akan menuju ke limfonsi cervicalis profunda superior.

Inervasi

Sensoris

Stimulasi sensoris yang berasal dari glandula parotis dibawa oleh nervus auriculotemporalis.

Simpatis

Stimulasi simpatis berperan sebagai antisekretorik dan vasokonstriksi pembuluh darah. Stimulasi simpatis berasal dari ganglion cervicalis superior.

Parasimpatis

Serabut saraf preganglionik berjalan didalam nervus glossfaringeus dan akan bersinaps pada ganglion oticum. Seedangkan serabut postganglionic mencapai glandula melalui nervus auriculotemporalis.

Gusatory Sweating (Frey’s Syndrome / Auriculotemporal syndrome)

Gustatory sweating (auriculotemporal syndrome) biasanya terjadi setelah operasi pengangkatan glandula parotis atau trauma yang menyebabkan rupturnya capsula glandula parotis. Hal ini menyebabkan rusak nya inervasi parasimpatis pada glandula yang menyebabkan pertumbuhan kembali parasimpatis axon yang menginervasi glandula. Frey’s syndrome memiliki karakteristik gejala berkeringat, hangat , kemerahan pada wajah sebagai akibat stimulasi oleh bau atu rasa pada makanan. Tatalaksana frey’s syndrome cukup sulit. Denervasi dengan tympanic neurectomy atau avulsi nervus auriculotemporal dapat dilakukan, namun sering tidak mengoejala dapat diobati juga dengan infiltrasi subkutan purified botulinum toxin apa area yang terkena dan penggunaan antiperspiran.

2. Submandibular gland

Glandula submandibular memiliki bentuk yang ireguler dengan bentuk seukuran kacang kenari. Galndula ini terletak si fovea submandibular os mandibularis. Glandula ini terdiri dari 2 bagian, bagian superficial dan bagian profunda. Bagian glandula superficial berukuran lebih besar dibanding bagian yang profunda. Kedua bagian ini terpisahkan satu sama

Page 4: Salivary Gland

disekitar margo posterior m. Mylohyoidea. Glandula ini mensekresikan discharge seromukosa.

a. Glandula submandibularis pars superficial

Bagian glandula ini terletak di trigonum digastricus. Di superior, glandula ini meluas ke hingga medial dari corpus mandibula. Bagian inferior glandula ini meluas dan overlap dengan tendon m. Digastricus dan insersio m. Stylohyoid. Permukaan Glandula submandibular pars superficial sebagian dilapisi oleh 2 lapis fascia cervicalis profunda yang meluas dari cornu major os hyoid, yaitu lamina superficialis dan lamina profunda. Lamina superficialis menempel pada margo inferior os hyoid dan melapisi permukaan inferior glandula sub mandibular, sedangkan lamina profunda menempel pada line mylohyoid mandibula dan melapisi permukaan medial glandula.

Permukaan inferior glandula submandibular dilapisi oleh kutis, platysma dan fascia profunda. Permukaan inferior glandula submandibular di silangi oleh vena fascialis dan ramus cervicalis nervus fascialis. Terdapat limfonodi submandibular yang terletak dekat dengan mandibula dan terletak menempel pada glandula dan beberapa terbenam didalam glandula.

Permukaan lateral glandula menmpel pada fossa submandibular pada permukaan medial corpus mandibula. Dan insersio m. Pterygoideus medialis.

Permukaan medial glandula submandibular berkaitan dengan m. Mylohyoid, n. Mylohyoid, a. Et v. Mylohyoid dan cabang vasa submentalis.

b. Glandula submandibular pars profunda

Bagian ini meluas hingga bagian posterior glandula sub lingual. Bagian ini terletak diantara musculus mylohyoid (lateral), m. Hyoglossus dan styloglossus (medial), dan nervus hypoglossus dan vena lingualis profunda (inferior)

Ductus Ekskretorius Glandula Submandibular (Ductus Wharton)

Ductus glandula ini memiliki panjang 5 cm dan memiliki dinding yang lebih tipis dibandingkan ductus glandula parotis. Ductus ini terbentang diantara m. Mylohyoid dan m. Hyoglossus. Ductus ini bermuara pada papilla sublingualis pada frenulum lingua. Ductus ini terletak diantara nervus lingualis dan n. Hypoglossus ketika berada disebelah atas m. Hyoglossus, namun pada batas anterior dari otot tersebut, n. Lingualis menyilangi ductus wharton dibawahnya dari lateral ke medial.

Vaskularisasi

Page 5: Salivary Gland

Glandula submandibularis mendapat vaskularisasi dari arteri lingualis dan arteri facialis. Aliran limfatik dari glandula ini akan menuju limfonodi submandibula dan kemudian akan mengalir menuju limfonodi cervicalis profunda (limfonodi juguloomohyoidea).

Inervasi

Sensoris Melalui nervus lingualis (n. V/3)

SimpatisSeerabut yang membawa stimulasi simpatis menuju ke glandula dibawa oleh ganglion cervicalis superior

ParasimpatisSuplai inervasi secretomotor glandula submandibular berasal dari ganglion submandibular. Ganglion submandibular merupakan ganglion parasimpatis. Ganglion ini mendapat impuls dari serabut preganglionik yang berasal dari nucleus salivatorius superior melalui nervus facialis.

3. Glandula sublingualis

Glandula sublingualis memiliki ukuran glandula yang paling kecil diantara glandula salivatorius major. Glandula ini berukuran sebesar almond dengan berat sekitar 4 gram. Glandula ini terletak pada m. Mylohyoid dan dilapisi mucosa diafragma oris. Glandula ini mengahasilakan sekret seromucosa namun lebih dominan mucosa.

Glandula sublngual emiliki 8 – 20 duktus excretorius. Beberapa ductus pada bagian anterior glandula membentuk ductus sublingualis major (Bartholin ‘ s duct). Muara dari suctus nya disepanjang plica sublingualis.

Vaskularisasi

Suplai arteri didapat dari arteri lingualis dan ramus submentalis arteri facialis. Inervasi didapatkan dari ganglion submandibularis. Sedangnakan aliran limfa dari glandula ini akan dibawa manuju limfonodi submentalis.

B. Glandula salivatorius minor

Glandula salivatorius minor terdiri dari glandula labialis, buccalis, palatoglossal, palatal, dan glandula lingualis. Glandula palatoglossus merupakan glandula mucus terletak di isthmus pharingei. Glandula palatum, merupakan glandula mucus yang terletak di palatum durum dan molle. Glandula lingualis anterior dan posterior merupakan glandula mukosa. Glandula lingualis anterior terletak terbenam didalam otot pada ventral linguadan memiliki muara

Page 6: Salivary Gland

saliva pada daerah frenulum lingua. Glandula lingualis posterior, terletak pada radix lingua, Glandula lingualis posterior profunda merupakan glandula serosa yang terletak disekitar papilla circumvallata.

Inervasi

Glandula palatina, Glandula labialis superior mendapat inevasi dari ganglion sphenopalatina (N. VII)

Glandula labialis inferior, glandula lingualis posterior, glandula buccalis, dan glandula molaris mendapat inervasi dari ganglion oticum (N.IX)

Glandula lingualis anterior mendapatkan inervasi dari ganglion lingualis (n.VII)