34
DEFINISI OPSI Opsi adalah turunan dari suatu aktiva, bukan aktivanya. Misalnya untuk opsi saham, maka opsi adalah haknya (dapat hak membeli dan dapat hak menjual suatu saham). Opsi (option) adalah suatu tipe kontrak antara dua pihak yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli dan menjual suatu aktiva pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pihak yang mendapatkan hak disebut dengan pembeli opsi (option buyer) dan pihak yang menjual opsi serta harus bertanggungjawab terhadap keuputusan pembeli opsi kapan opsi tersebut akan digunakan disebut dengan penerbit opsi (option writer), opsi yang tidak dijual bersama dengan sahamnya disebut dengan opsi telanjang (naked option). TIPE KONTRAK OPSI Ada dua macam tipe kontrak opsi saham. Kedua tipe ini adalah opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Ada dua macam tipe dari opsi beli maupun opsi jual, yaitu opsi Eropa (European option) dan opsi Amerika (American option). Opsi Eropa hanya dapat digunakan pada saat jatuh tempo saja. Opsi Amerika dapat digunakan setiap saat pada saat atau sebelum jatuh tempo. 1. Opsi Beli Opsi beli (call option) adalah suatu tipe kontrak yang memberikan hak kepada pembeli opsi untuk membeli (call) dari penjual opsi sejumlah lembar saham tertentu pada harga 1

SAP 10 JADI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

DEFINISI OPSI

Opsi adalah turunan dari suatu aktiva, bukan aktivanya. Misalnya untuk opsi saham,

maka opsi adalah haknya (dapat hak membeli dan dapat hak menjual suatu saham). Opsi

(option) adalah suatu tipe kontrak antara dua pihak yang satu memberikan hak kepada yang

lain untuk membeli dan menjual suatu aktiva pada harga tertentu dalam jangka waktu

tertentu. Pihak yang mendapatkan hak disebut dengan pembeli opsi (option buyer) dan pihak

yang menjual opsi serta harus bertanggungjawab terhadap keuputusan pembeli opsi kapan

opsi tersebut akan digunakan disebut dengan penerbit opsi (option writer), opsi yang tidak

dijual bersama dengan sahamnya disebut dengan opsi telanjang (naked option).

TIPE KONTRAK OPSI

Ada dua macam tipe kontrak opsi saham. Kedua tipe ini adalah opsi beli (call option) dan

opsi jual (put option). Ada dua macam tipe dari opsi beli maupun opsi jual, yaitu opsi Eropa

(European option) dan opsi Amerika (American option). Opsi Eropa hanya dapat digunakan

pada saat jatuh tempo saja. Opsi Amerika dapat digunakan setiap saat pada saat atau sebelum

jatuh tempo.

1. Opsi Beli

Opsi beli (call option) adalah suatu tipe kontrak yang memberikan hak kepada pembeli

opsi untuk membeli (call) dari penjual opsi sejumlah lembar saham tertentu pada harga

terntentu dalam jangka waktu tertentu. Kontrak opsi berisi dengan empat hal utama, yaitu

sebagai berikut ini :

Nama perusahaan yang sahamnya dapat dibeli.

Jumlah lembar saham yang dapat dibeli.

Harga pembelian sahamnya yang disebut dengan exercise price atau strike price.

Tanggal opsi kadaluwarsa yaitu tanggal terakhir opsi dapat digunakan yang disebut

dengan expiration date.

Contoh :

Seorang investor merasa yakin bahwa harga saham perusahaan “A” akan naik dalam

waktu dekat ini. Pada tanggal 5 Juli 2005, investor ini membeli opsi beli dari perusahaan

investasi “X” dengan harga opsi senilai Rp 500.000. Opsi ini menunjukkan bahwa pemegang

1

opsi beli dapat membeli saham “A” sebanyak satu lot (500 lembar) dengan harga sahamnya

sebesar Rp 12.000 per lembarnya (Rp 6.000.000 per lot) selama periode 1 Juli 2005 sampai

dengan 31 Desember 2005. Harga per lembar saham “A” pada tanggal 5 Juli 2005 itu adalah

sebesar Rp 10.000 (Rp 5.000.000 per lot)

Informasi dari opsi ini adalah sebagai berikut :

1. Nama perusahaan yang sahamnya dapat dibeli adalah perusahaan “A”

2. Jumlah lembar saham yang dapat dibeli adalah 1 lot atau 500 lembar,

3. Exercise price atau strike price adalah sebesar Rp 12.000 per lembar saham.

4. Tanggal kadaluwarsa (expiration date) adalah 31 Desember 2005.

Pada saat opsi dibeli, Exercise price atau strike price lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 12.000

per lembar saham, dibandingkan dengan harga saham saat itu yaitu Rp 10.000 per lembar

saham. Pada saat opsi dibeli, investor tidak akan menggunakannya untuk membeli sahamnya,

karena harga saham yang dibeli melalui opsi lebih mahal dibandingkan jika dibeli di pasar

secara langsung. Akan tetapi mengapa investor ini mau membeli opsinya? Alasannya adalah

karena investor yakin bahwa sampai 31 Desember 2005 (tanggal kadaluwarsa dari opsi),

harga saham dapat saja naik melebihi nilai Rp 12.000 per lembarnya.

2. Opsi Jual

Opsi jual yaitu suatu tipe kontrak yang memberikan hak kepada pembeli opsi untuk

menjual (put) kepada penjual opsi sejumlah lembar saham terntentu pada harga terntentu

dalam jangka waktu tertentu. Kontrak opsi juga berisi dengan nama perusahaan yang

sahamnya dapat dijual, jumlah lembar saham yang dapat dijual, harga penjualan sahamnya

yang juga disebut dengan exercise price atau strike price dan tanggal kadaluwarsa (expiration

date) dari opsi.

Contoh :

Kebalikan dari membeli opsi beli, investor yang akan membeli opsi jual merasa yakin

bahwa harga saham perusahaan “A” akan turun dalam waktu dekat ini, kalau harga saham

turun, dengan opsi jual, dia akan dapat menjual sahamnya dengan harga yang lebih tinggi

sebesar exercise price-nya. Misalnya pada tanggal 5 Juli 2007, investor ini membeli opsi jual

2

dari perusahaan investasi “X” dengan harga opsi senilai Rp 500.000. Opsi ini menunjukkan

bahwa pemegang opsi jual dapat menjual saham “A” sebanyak 1 lot (500 lembar) dengan

harga sahamnya sebesar Rp 9.000. per lembarnya (Rp 4.500.000 per lot) selama periode 1

Juli 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. Harga per lembar saham “A” pada tanggal 5

Juli 2007 adalah sebesar Rp 10.000 (Rp 5.000.000 per lot). Informasi dari opsi jual ini adalah

sebagai berikut :

1. Nama perusahaan yang sahamnya dapat dijual adalah perusahaan “A”

2. Jumlah lembar saham yang dapat dijual adalah 1 lot atau 500 lembar.

3. Exercise price atau strike price adalah sebesar Rp 9.000 per lembar saham.

4. Tanggal kadaluwarsa (expiration date) adalah 31 Desember 2007.

Pada saat opsi ini dibeli, Exercise price atau strike price lebih rendah, yaitu sebesar Rp

9.000 per lembar saham, dibandingkan dengan hharga saham saat itu, yaitu Rp 10.000 per

lembar saham. Pada saat opsi dibeli, investor tidak akan menggunakannya untuk menjual

sahamnya, karena harga saham yang dijual melalui opsi jual lebih murah dibandingkan jika

dijual di pasar secara langsung. Pertanyaan yang sama dengan sebelumnya, yaitu mengapa

investor mau membeli opsinya? Alasannya adalah karena investor ini yakin bahwa samapi 31

Desember 2007 (tanggal kadaluwarsa dari opsi), harga saham dapat saja turun di bawah nilai

Rp 9.000 per lembarnya.

TERMINOLOGI DASAR OPSI

Dari penjelasan opsi jual (put option) dan opsi beli (call option) sebelumnya, didapatkan

beberapa istilah (terminologi) dasar yang digunakan di opsi. Istilah-istilah dasar opsi ini

antara lain :

1. Harga saham di pasar (stock price) yang diberi notasi P.

2. Harga saham jika menggunakan opsi yang disebut dengan exercise price atau strike price

dan diberi notasi E.

3. Harga dari opsi yang diberi notasi HO.

4. Tanggal kadaluwarsa opsi yaitu tanggal terakhir opsi dapat digunakan yang disebut

dengan expiration date.

3

Ada beberapa istilah dasar lagi yang berhubungan dengan nilai saham di pasar (P) dengan

exercise price (E) untuk opsi beli (call option) sebagai berikut ini :

1. Jika harga saham (P) lebih besar exercise price (E) dari opsi beli (call option), maka opsi

beli (call option) ini disebut dengan in the money.

2. Jika harga saham (P) sama dengan exercise price (E) dari opsi beli (call option), maka

opsi beli (call option) ini disebut dengan at the money.

3. Jika harga saham (P) lebih kecil exercise price (E) dari opsi beli (call option), maka opsi

beli (call option) ini disebut dengan out the money.

4. Jika harga saham (P) mendekati exercise price (E) dari opsi beli (call option), maka opsi

beli (call option) ini disebut dengan near the money.

Untuk kasus opsi jual (put option), hubungan antara harga saham (P) dan exercise price

(E) berlawanan dengan hubungan di opsi beli (call option). Hubungan-hubungan ini untuk

opsi beli dan opsi jual dapat diringkas dalam tabel berikut :

Tabel 1 : Istilah-istilah Dasar untuk Hubungan Harga Saham dan Exercise Price dan

Opsi Beli dan Opsi Jual

HubunganIstilah-istilah dasar

Opsi beli (call option) Opsi jual (put option)

Jika P > E In the money Out the money

Jika P = E At the money At the money

Jika P < E Out the money In the money

Contoh :

a. Harga saham jika opsi digunakan (exercise price) di suatu opsi beli adalah sebesar Rp

1.100. Tabel berikut ini menunjukkan posisi dari opsi beli ini tergantung dari harga pasar

dari saham.

Posisi suatu opsi beli

Jika harga pasar saham (P) : Posisi opsi beli (call option)

Rp 1.250 In the money

Rp 1.200 In the money

Rp 1.100 At the money

Rp 1.000 Out the money

Rp 900 Out the money

4

b. Harga saham jika opsi digunakan (exercise price) di suatu opsi jual adalah sebesar Rp

900. Tabel berikut ini menunjukkan posisi dari opsi jual ini tergantung dari harga pasar

dari saham.

Posisi suatu opsi jual

Jika harga pasar saham (P) : Posisi opsi jual (put option)

Rp 1.100 Out the money

Rp 1.000 Out the money

Rp 900 At the money

Rp 800 In the money

Rp 700 In the money

PAYOFF DAN LABA DARI OPSI

Payoff adalah keuntungan akibat menggunakan (exercise) dari opsi. Payoff masih

menunjukkan keuntungan kotor dari selisih harga saham di pasar dengan harga penggunaan

opsi (exercise price). Laba (profit) adalah keuntungan bersih yaitu payoff dikurangi dengan

harga pembelian opsi.

1. Payoff dan Laba untuk Opsi Beli

Ada dua pihak yang terlibat dalam opsi, yaitu pembeli dan penjual dari opsi. Laba dari

pembeli adalah rugi bagi penjual dan sebaliknya, untuk pembeli opsi beli, payoff dapat

diperhitungkan sebagai berikut ini.

Pembeli opsi beli ini akan menggunakan opsi untuk membeli saham pada harga yang

sudah ditentukan (exercise price). Jika harga opsi tidak diperhitungkan, maka pembeli

tidak akan menggunakan opsi ini untuk membeli saham jika harga saham di pasar lebih

rendah atau sama dengan harga exercise. Jika harga saham di pasar (P) lebih rendah atau

sama dengan nilai exercise (E) opsi, maka akan lebih murah dalam membeli saham

langsung di pasar dibandingkan dengan menggunakan opsi. Untuk kasus harga saham di

pasar lebih rendah atau sama dengan harga exercise (P E), maka opsi tidak akan

digunakan, sehingga tidak terjadi payoff atau nilai payoff adalah nol sebagai berikut :

Payoff = 0 jika P E.

5

Sebaliknya pembeli opsi beli akan diuntungkan menggunakan opsi jika harga pasar

saham lebih besar dibandingkan dengan harga exercise dengan payoff sebesar :

Payoff = (P-E) jika P > E.

Hasil penjelasan di atas akan terbalik untuk penjual opsi beli. Jika pembeli opsi

diuntungkan dengan mendapatkan payoff sebesar (P-E), maka penjual opsi beli akan rugi

sebesar nilai yang sama.

6

(a) Payoff untuk pembeli opsi beli

(b) Payoff untuk penjual opsi beli

Contoh

Seorang investor membeli sebuah opsi beli untuk saham “X” dengan harga exercise sebesar Rp

1.000,- per lembar saham. Jika harga saham “X” ini di pasar sama dengan atau lebih kecil dari Rp

1.000,- maka investor akan langsung membeli saham “X” di pasar, sehingga opsi ini tidak pernah

digunakan. Jika harga saham di pasar (P) lebih tinggi dari Rp 1.000,- maka pembeli opsi ini akan

menggunakan opsi ini dan mendapatkan payoff sebesar (P – Rp 1.000) sebagai berikut:

7

Payoff (Rp)

0 EP (Harga pasar saham)

Payoff (Rp)

0 EP (Harga pasar saham)

P 600 800 1000 1200 1400

Payoff 0 0 0 200 400

Jika nilai-nilai ini digambarkan akan tampak sebagai berikut:

Laba dari menggunakan opsi beli dihitung dengan mengurangi payoff dengan

harga dari opsinya. Misalnya harga dari opsi adalah sebesar HOB, maka laba

menggunakan opsi beli adalah sebagai berikut:

Laba = Payoff – HOB

atau

Laba = -HOB jika P ≤ E.

Laba = (P – E – HOB) jika P > E

Contoh

Jika harga dari opsi beli (HOB) adalah Rp 100 dan exercise price (E) sebesar Rp 1.000, maka laba akan

sebesar – Rp 100 untuk harga saham (P) ≤ Rp 1.000 dan laba akan sebesar (P – Rp 1.000 – Rp 100)

untuk harga saham lebih besar dari Rp 1.000 sebagai berikut:

P 600 800 1000 1200 1400

Payoff 0 0 0 200 400

Laba -100 -100 -100 100 300

Jika nilai-nilai ini digambarkan akan tampak sebagai berikut:

8

Payoff dan Laba untuk Opsi Jual

Untuk pembeli opsi jual, payoff dapat diperhitungkan sebagai berikut. Pembeli opsi

jual ini akan menggunakan opsi untuk menjual saham pada harga yang sudah ditentukan. Jika

harga opsi tidak diperhitungkan, maka pembeli tidak akan menggunakan opsi ini untuk

menjual saham jika harga saham jika harga saham di pasar lebih tinggi atau sama dengan

harg exercise. Jika harga saham di pasar (P) lebih tinggi atau sama dengan exercise (E) opsi,

maka akan lebih murah menjual saham langsung di pasar dibandingkan dengan menggunakan

opsi jualnya. Untuk kasus ii, yaitu harga saham di pasar lebih tinggi atau sama dengan harga

exercise (P ≥ E), maka opsi jual tidak akan digunakan, sehingga tidak terjadi payoff atau nilai

payoff adalah nol sebagai berikut:

9

Sebaliknya pembeli opsi jual akan diuntungkan menggunakan opsi jualnya jika harga saham

lebih kecil dibandingkan dengan harga exercise dengan payoff sebesar

Payoff = (E – P) jika P < E

Hasil penjelasan diatas akan terbalik untuk penjual opsi jual. Jika pembeli opsi jual

diuntungkan dengan mendapatkan payoff sebesar (E – P), maka penjual opsi jual akan rugi

sebesar nilai yang sama.

Contoh

Seorang investor membeli sebuah opsi jual untuk menjual saham “X” dengan harga exercise sebesar

Rp 1.000 per lembar saham. Jika harga saham “X” ini di pasar sama dengan atau lebih besar dari Rp

1.000 maka investor akan langsung menjual saham “X” di pasar, sehingga opsi ini tidak penah

digunakan. Jika harga saham di pasar (P) lebih kecil dari Rp 1.000 maka pembeli opsi ini akan

menggunakan opsi ini dengan menjual sahamnya sebesar Rp 1.000 dan mendapatkan payoff sebesar

(Rp 1.000 – P) sebagai berikut:

P 600 800 1000 1200 1400

10

Payoff 400 200 0 0 0

Jika nilai-nilai ini digambarkan akan tampak sebagai berikut:

Laba dari menggunakanopsi jual dihitung dengan mengurangi payoff dengan harga

dari opsinya. Misal harga dari opsi jual adalah sebesar HOJ, maka laba menggunakan opsi

jual adalah sebagai berikut:

Laba = payoff – HOJ

atau

Laba = - HOJ jika P ≥ E

Laba = (E – HOJ – HOB) jika P < E

Contoh

Jika harga dari opsi jual (HOJ) adalah Rp 100 dan exercise price (E) sebesar Rp 1.000 maka

laba (ditunjukkan dengan garis patah-patah) akan sebesar – Rp 100 untuk harga saham (P) ≥

Rp 1.000 dan laba akan sebesar (Rp 1.000 – P – Rp 100) untuk harga saham lebih kecil dari

Rp 1.000 sebagai berikut:

P 600 800 1000 1200 1400

Payoff 400 200 0 0 0

Laba 300 100 -100 -100 -100

Jika nilai-nilai ini digambarkan akan tampak sebagai berikut:

11

PENGGUNAAN OPSI UNTUK LINDUNGI NILAI

Tujuan membeli opsi adalah perlindungan (hedging) dari aktiva yang akan dilindungi

dan untuk spekulasi. Melindungi nilai saham dengan suatu opsi ini disebut dengan hedge

yang didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-turunan (derivative) untuk

mengurangi atau kalau mungkin saling menghilangkan (offset) risiko dari aktiva yang akan

dilindungi.

Opsi jual (put option) digunakan untuk melindungi dari penurunan harga saham yang

dimiliki oleh investor. Sebaliknya opsi beli (call option) digunakan untuk perlindungan

kenaikan harga saham yang harus dibeli oleh investor yang melakukan transaksi penjualan

pendek (short selling)

Perlindungan Penurunan Harga Saham

Jual Proteksi (protection put) merupakan strategi lindung nilai harga saham dengan

opsi jual. Untuk menghindari kerugian yang besar dari penurunan harga saham ini, investor

dapat menggunakan opsi jualnya. Dengan demikian, opsi jual (put option) dapat digunakan

untuk memproteksi (hedge) penurunan saham.

Contoh:

Misal investor membeli suatu saham dengan harga Rp 1.000 per lembar. Jika harga saham ini

turun kurang dari Rp 1.000, maka investor akan mengalami keruguan. Misalnya harga saham

turun menjadi Rp 300, maka investor akan mengalami kerugian sebesar Rp 700, jika investor 12

menjual sahamnya. Jika investor sudah mempunyai opsi jual (put option). Misal opsi jual

untuk saham ini dibeli dengan harga Rp 100, dan nilai exercise-nya adalah Rp 900, artinya

investor dapat menjual saham ini kepada penjual opsi sebesar Rp 900, tidak perduli

berapapun harga sahamnya di pasar. Jika harga saham turun menjadi Rp 300, investor tetap

dapat menjualnya kepada penjual opsi sebesar Rp 900, sehingga kerugian investor hanya

sebesar Rp 100 saja (kerugian total setelah dipertimbangkan dengan harga opsinya akan

menjadi Rp 200). Dengan demikian jika investor mempunyai opsi jual, jika harga saham

naik, opsi ini tidak akan digunakan dan investor akan dapat menikmati labanya. Sebaliknya

jika harga saham turun, maksimum total kerugian yang akan ditanggung investor hanya

sebesar Rp 200, Ilustrasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Perlindungan Kenaikan Harga Saham

Opsi beli digunakan untuk melindungi harga saham yang naik. Opsi beli banyak

digunakan untuk lindung nilai penjualan pendek (short sale). Untuk penjualan pendek (short

sale), investor mengharapkan menjual terlebih dahulu saham sementara harga masih tinggi

dan membelinya kembali nanti pada saat harga saham turun, sehingga dapat diperoleh laba

dari selisihnya. Di penjualan pendek (short sale), harapan investor harga saham akan turun

untuk dibeli kembali, akan tetapi kenyataannya harga saham tersebut dapat naik. Jika investor

mempunyai opsi beli (call option), untuk menghindari kerugian besar dari kenaikan harga

saham ini, investor dapat menggunakan (meng-exercise) opsi belinya untuk membeli saham

dengan harga yang tertentu yang lebih murah dari harga naiknya. Dengan demikian, opsi jual

dapat digunakan untuk melindungi (hedge) dari penjualan pendek (short sale).

13

Misalnya investor menjual pendek suatu saham dengan harga Rp.2.000,- per

lembarnya. Investor mengharapkan harga saham ini turun dibawah Rp.2.000,- dan akan

membelinya sehingga akan diperoleh laba dari nilai selisihnya. Akan tetapi, jika harga saham

ini naik lebih dari Rp.2.000,- maka investor akan mengalami kerugian, karena dia harus

membeli saham dengan nilai yang lebih besar dari nilai yang dia jual. Misalnya harga naik

menjadi Rp.2.500,- maka investor akan mengalani kerugian sebesar Rp.2.000 – Rp.2.500 =

Rp.500,- jika dia harus membelinya.

Ceritanya akan berbeda jika investor memiliki opsi beli. Misalnya opsi beli untuk

saham ini dibeli dengan harga Rp.100 dan nilai exercise-nya Rp.2.200,- artinya investor dapat

membeli saham ini dari penjual opsi sebesar Rp.2.200,- tidak peduli seberapapun harga

sahamnya di pasar. Jika harga saham naik menjadi Rp.2.500,- investor tetap dapat

membelinya ddari penjual opsi opsi sehingga kerugian investor hanya sebesar Rp.2.200 –

Rp.2.000 = Rp.200 saja ( kerugian total setelah dipertimbangkan dengan harga opsi akan

menjadi Rp.200 + Rp.100 = Rp.300). dengan demikian jika investor mempunyai opsi beli,

jika harga saham turun, opsi ini tidak akan digunakan karena investor dapat membeli

langsung sahamnya dipasar dengan harga yang lebih murah. Sebaliknya jika harga naik,

maksimum total kerugian yang akan ditanggung investor hanya sebesar Rp.300. ilustrasi ini

dapat digambarkan sebagai berikut ini.

14

MELINDUNGI OPSI

Pembahasan sebelumnya mengenai pembelian opsi oleh investor untuk lindung nilai

suatu saham. Pertanyaannya adalah bagaimana perlindungan penjual opsinya? Penerbit atau

penjual opsi beli (call option) dapat juga melindungi opsi belinya.

Penerbit opsi beli akan mengalami kerugian jika harga saham naik. Pembeli opsi beli

akan menggunakan haknya untuk membeli sahamnya dengan herga murah dibandingkan

dengan pasar saham yang naik tersebut. Penjual opsi beli harus menyediakan saham ini dan

membelinya di pasar dengan harga yang lebih tinggi. Untuk mengatasi kerugian ini, penjual

opsi beli dapat membeli terlebih dahulu sahamnya dan pada saat bersamaan menjual opsi

belinya. Strategi lindung nilai ini disebut covered call. Disebut covered call karena membeli

saham terlebih dahulu untuk menutup (covered) kenaikan saham pada saat menjual opsi beli.

PENGGUNAAN OPSI UNTUK SPEKULASI

Selain opsi digunakan untuk lindung nilai (hedge) aktiva lain, misalnya suatu saham,

pembelian opsi juga banyak digunakan untuk spekulasi. Opsi digunakan untuk spekulasi jika

opsi dibeli tidak untuk melindungi suatu aktiva, tetapi dibeli untuk tujuan dijual kembali

dengan harga yang tinggi. Spekulasi terjadi karena harga opsi bisa naik melambung tinggi,

tetapi bisa juga turun drastis bahkan bernilai Rp.0,- jika sampai jatuh temponya. Spekulan

membeli opsi untuk spekulasi karena harganya relatif murah dibandingkan dengan harga

saham.

Spekulasi Membeli Opsi Jual

Spekulan membeli opsi jual dengan harapan harga saham yang diacunya akan turun.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa opsi jual digunakan untuk menjual saham yang diacu

jika harga saham turun. Jika harga saham turun, maka opsi jual akan mempunyai nilai ( in the

money). Dengan demikian jika harga saham yang diacu turun, maka nilai opsi jual akan naik.

Sebagai contoh, investor membeli suatu opsi jual dengan harga Rp100,- dan nilai

exercisenya adalah Rp900,-. Harga pasar saham yang diacu oleh opsi jual ini pada saat itu

adalah Rp1000,-. Nilai dari opsi jual untuk beberapa kemungkinan harga saham yang terjadi

tampak pada tabel berikut ini.

15

Misalnya harga saham turun menjadi Rp700,- di pasar modal. Investor lain yang tidak

mempunyai opsi jual ini jika harus menjual saham ini di pasar modal seharga Rp700,-, tetapi

jika dia mempunyai opsi jual akan dapat menjualnya senilai Rp900,-, sehingga dapat

ngurangi kerugian sebesar Rp900 – Rp700 = Rp200. Jika investor ini ingin membeli opsi jual

yang dimiliki spekulan, maka investor ini akan berani membayar maksimum menutupi

kerugiaanya, yaitu sebesar Rp200 dan nilai opsi di pasar modal akan bernilai Rp200 (dengan

asumsi akan segera jatuh tempo dan segera digunakan untuk menjual sahamnya).

Maksimun penurunan yang dihadapi spekulan jika membeli opsi jual adalah 100%,

yaitu opsi tidak digunakan dan jatuh tempo karena harga sahamnya naik. Maksimum

kenaikan opsi jual adalah Rp900, jika harga saham turun sampai dengan Rp0,. Maksimum

kenaikan ini adalah 9x atau 900%.

Spekulasi membeli Opsi Beli

Nilai opsi beli akan turun jika harga saham yang diacu nilainya turun dan nilai opsi

beli karena investor lebih baik membeli saham di pasar yang lebih murah. Penurunan

maksimum nilai opsi beli ini adalah sebesar 100%, yaitu jika opsi beli tidak digunakan dan

jatuh tempo.

Sebaliknya opsi beli akan naik jika harga saham yang diacu nilainya naik karena

investor akan lebih murah membeli menggunakan opsi beli yang lebih murah dibandingkan

16

membeli di pasar dengan harga yang naik. Kenaikan maksimum nilai opsi beli ini dapat

mencapai tak terhingga jika harga saham naik dengan drastis.

Sebagai contoh, spekulan membeli opsi beli seharga Rp100 dan dapat digunakan

untuk membeli saham yang diacu seharga Rp1.100. jika harga saham ini naik menjadi

Rp3.000, maka harga opsi akan bernilai Rp3.000 - Rp1.100 = Rp1.900 atau nilai opsi naik

19x atau 1.900%.

VALUASI DARI OPSI

Mengetahui nilai sebenarnya (intrisic value) dari suatu opsi adalah hal yang penting.

Jika seseorang dapat menentukan nilai intrinsik ini, maka nilai pasar dari opsi akan dapat

ditentukan. Menentukan niali intrinsik suatu opsi tidaklah sederhana, karena banyak

ditentukan oleh faktor-faktor eksternal.

Nilai Intrinsik Opsi Beli

Jika harga pasar saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dari opsi beli atau

posisi opsi beli adalah in the money, maka nilai intrinsiknya pasar saham (P) dikurangi

exercise price (E). Sebaliknya jika harga pesar saham (P) lebih kecil dari exercise price (E)

dari opsi beli atau posisi opsi beli adalah out the money, maka nilai instrinsik opsi beli adalah

0, karena opsi beli tidak akan menggunakan disebabkan membeli saham di pasar modal lebih

murah. Uraian tersebut dapat disimpulkan secara matematik sebagai berikut.

Nilai Intrinsik opsi beli = maksimum {(P-E), 0}

Sebagai contoh jika harga suatu saham di pasar modal adalah sebesar Rp1.200 per

lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi beli adalah sebesar Rp 1.100. Maka,

nilai intrinsik opsi beli ini adalah maksimum dari (Rp1.200 – Rp1.100 = Rp100), dengan nilai

Rp0 yaitu sebesar Rp100.

Contoh kedua adalah jika harga suatu saham dipasar modal turun mencapai harga

sebesar Rp800 per lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi beli adalah sebesar

Rp 1.100. Maka, nilai intrinsik opsi beli ini adalah maksimum dari (Rp800 – Rp 1.100 = -

Rp300) dengan nilai Rp0, yaitu sebesar Rp0.

Nilai Intrinsik Opsi Jual

17

Nilai intrinsuk pada opsi jual (put option) berlawanan dengan nilai intrinsik opsi beli.

Jika harga pasar saham (P) lebih kecil dari exercise price (E) dari opsi jual atau posisi opsi

jual adalah in the money, maka nilai intrinsiknya E – P. Sebaliknya jika harga pesar saham

(P) lebih besar dari exercise price (E) dari opsi jual atau posisi opsi jual adalah out the

money, maka nilai instrinsik opsi jual adalah 0, karena opsi jual tidak akan digunakan

disebabkan menjual saham di pasar modal lebih tinggi. Uraian tersebut dapat disimpulkan

secara matematik sebagai berikut.

Nilai Intrinsik opsi jual = maksimum {(E-P), 0}

Sebagai contoh, harga suatu saham di pasar modal adalah sebesar Rp900 per

lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi jual adalah sebesar Rp 1.100. Maka,

nilai intrinsik opsi jual ini adalah maksimum dari (Rp1.100 – Rp900 = Rp200), dengan nilai

Rp0 yaitu sebesar Rp200.

Contoh yang kedua adalah jika harga suatu saham dipasar modal naik mencapai harga

sebesar Rp1.400 per lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi jual adalah sebesar

Rp 1.100. Maka, nilai intrinsik opsi jual ini adalah maksimum dari (Rp1.100 – Rp 1.400 = -

Rp300) dengan nilai Rp0, yaitu sebesar Rp0.

18

Nilai Waktu Opsi

Nilai pasar dari opsi tidak mungkin lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Jika terjadi

maka arbitrageurs, yaitu spekulator – spekulator yang memanfaat keuntungan akibat

penyimpangan tidak beresiko akibat penympangan, akan membeli opsi ini menggunakan

(exercise) opsi tersebut untuk mendapat keuntungan. Kalau banyak spekulator

melakukannya, maka harga opsi akan naik, sehingga tidak akan terjadi arbitrase lagi.

Kebalikan mungkin terjadi yaitu harga suatu opsi akan lebih tinggi dari nilai

intrisiknya. Hal ini disebabkan karena adanya nilai waktu. Waktu mempunyai nilai positif

yaitu semakin pendek waktu jatuh temponya semakin kecil fliktuasi dari harganya dan

semakin rendah harga dari opsi. Demikian juga sebaliknya, semakin panjang waktu jatuh

tempo opsi semakin besar fluktuasi dari harganya dan semakin tinggi nilai pasar opsi.

Nilai dari waktu dapat dihitung sebagai perbedaan antara nilai pasar suatu opsi dengan

nilai intrisiknya adalah sebagai berikut:

Nilai waktu = nilai opsi – nilai intrisik

Nilai pasar opsi = nilai intrisik + nilai waktu

Ilustrasi berikut ini menunjukkan data harga suatu saham dan data mengenai opsi beli (call

option) untuk suatu saham.

19

MODEL BLACK-SCHOLES

Model harga opsi black-scholes yang dikembangkan ole Fisher Black dan Myron

Schoresditahun 1973. Model penilaian ini opsi dari Black-Scholes ini dimaksudkan untuk

opsi Eropa. Dalam membangun modelnya, Black-Scholes menggunakan beberapa asumsi

sebagai berikutini:

1. Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen selama umur dari

opsi.

2. Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.

3. Tingkat suku bunga bebas risiko konstan selama umur opsi.

4. Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga

bebas risiko.

5. Penjual pendek diijinkan dan penjual pendek akan menjual sahamnya dengan harga pasar

saat itu.

6. Opsi hanya dapatdigunakan pada saat jatuh tempo.

7. Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus-menerus.

8. Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.

Rumus penilaian opsi Black-scholes untuk opsi beli (call option) adalah sebagai berikut :

20

HOB =P [N(d1)- [N(d2)]]

d1 =

d2 = d1 -

Di mana:

HOB = harga pasar opsi beli.

P = harga pasar sahamnya.

N(d1) = luas area di bawah kurva normal untuk nilai d1.

N(d2) = luas area di bawah kurva normal untuk nilai d2.

E = excersie price (nilai penggunaan) dari opsi.

e = bilangan natural, basis dari logaritma natural, yaitu sebesar 2,71823

r = tingkat suku bunga bebas risiko

t = waktu sisa dari opsi sampai jatuh tempo, diukur dengan pecahan tahun.

Ln = logaritma natural

σ2 = variandari return saham.

σ = deviasi standar dari return saham.

Model black schools sebelumnya adalah untuk menghitung nilai dari opsi beli. Untuk opsi

jual (put option), nilainya dapat dihitung dengan rumus :

HOJ = E / (ert) – P + HOB

PENENTU-PENENTU HARGA OPSI

1. Harga Saham Bersangkutan.

21

Harga saham berhubungan positif dengan nilai opsi beli karena meningkatkan nilai

intrinsik opsi beli. Harga saham naik akan menaikkan posisi in the money dari opsi

beli.

2. Exercise Price.

Harga penggunaan dari opsi mempunyai pengaruh berlawanan dengan sahamnya. Jika

harga pengunaan dari opsi naik akan menurunkan nilai intrinsik opsi beli dan

akibatnya menaikkan posisi out the money dari opsi beli.

3. Waktu Sisa Jatuh Tempo Opsi

Waktu sisa jatuh tempo opsi mempengaruhi nilai opsi beli dan opsi jual secara positif.

4. Deviasi Standar Return Saham

Semakin besar variabilitas return saham, semakin besar nilai opsi beli dan opsi jual.

5. Tingkat SukuBunga

Tingkat suku bunga mempunyai hubungan positif dengan harga opsi beli, tetapi

berhubungan negatif dengan opsi jual.

6. DividenKas

Jika dividen kas dipertimbangkan, yaitu perusahaan membayar dividen kas, maka

akan mempunyai pengaruh negatif pada opsi beli dan berpengaruh positif pada opsi

jual.

Dari hasil contoh diatas dapat dibuat kesimpulan hubungan antara penentu-penentu harga

opsi dengan harga opsi beli dan harga opsi jual sebagai berikut ini.

Pengaruh OpsiBeli OpsiJual

22

Hargasaham (P) + -

Exercise price (E) - +

Waktusisajatuh tempo (t) + +

Deviasistandar return saham (σ) + +

Tingkat sukuBunga (r) + -

DividenTunai (D) - +

OPSI INDEKS

Selain opsi dihubungkan dengan saham tertentu, opsi juga dapat dihubungkan dengan

nilai indeks pasar, misalnya indeks S&P 500, indeks Nasdaq-100 dan lainnya. opsi yang

berhubungan dengan nilai indeks ini disebut dengan opsi indeks saham. Opsi indeks saham

dapat didefinisikan sebagai opsi yang dihubungkan dengan nilai indeks pasar.

Investor dapat membeli opsi beli ataupun opsi jual untuk opsi indeks saham ini.

Dengan opsi indeks saham ini investor dapat bertransaksi berdasarkan pergerakan dari pasar.

Dengan membeli opsi indeks saham ini, investor hanya perlu mengambil keputusan

berdasarkan pergerakan dari pasar saja. Misalnya investor mengekspektasi bahwa pasar akan

membaik, maka dia dapat membeli opsi beli dan sebaliknya jika mengekspektasi pasar akan

turun, maka dia dapat membeli opsi jual.

Referensi:

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

23

TEORI PASAR MODAL

OPSI

Oleh

Kelompok 3

Ni Luh Putu Fivetina Wulan Ade Arika (1306305001)

I Gusti Agung Oka Sri Indah Lestari (1306305016)

Ni Made Suari (1306305017)

Dewa Gede Agus Narayana (1306305041)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2015

24