29
Sekuen Stratigrafi SIKUEN STRATIGRAFI Catatan Rangkaian untuk sebuah Rangkaian Dasar dalam Sikuen Stratigafi Oleh Clyde H. Moore Lousiana State University Baton Rouge, La. 70803 PENDAHULUAN APA ITU SIKUEN STRATIGRAFI? Stratigrafi adalah definisi dari ilmu lapisan batuan. Ini menyangkut tidak hanya dari urutan alami dan hubungan umur dari lapisan batuan tetapi juga dari bentuk, distribusi, komposisi batuan, kandungan fosil, geofisik dan geokimia yang tentu saja memiliki semua karakter dan sifat dari batuan sebagai lapisan (Bates and Jakcson, 1987). Sikuen Stratigrafi adalah ilmu tentang hubungan batuan dalam sebuah kerangka kronostratigrafi dimana urutan batuan adalah siklus dan tersusun secara genetic yang berhubungan dalam unit-unit lapisan (urutan dan system bidang) (Posamentier, et al.,1988). Rangkaian/urutan adalah unit dasar dari sikuen stratigrafi, dan terdiri secara relative dengan urutan yang berhubungan secara genetic dan dibatasi pada lapisan atas dan bawahnya oleh ketidakselarasan dan keselarasan yang korelatif (Vail, et al.,1977). Suatu urutan tersusun dari beberapa seri yang secara genetic berhubungan dengan system pengendapan (system bidang) dan setelah pengendapan antara titik perubahan estatik muka air laut (Posamentier, et al.,1988). Perkembanga hubungan dari batas ketidakselarasan urutan sedimentasi dan peristiwa estatik keseluruhan, bentuk dasar kerangka kronostratigrafi dari sikuen stratigrafi (tengah cekungan dan korelasi regional tengah dari urutan pengendapan spesifik selam selang waktu tertentu) dan pengembangan dari kurva muka air laut (Haq, et al.,1988). GAMBARAN SEJARAH L.L. Sloss menyatakan pada tahun 1963 “ Konsep sikuen bukanlah hal yang baru dan telah ada sejak lama ketika disebutkan penulis dan perguruan tingginya pada tahun 1958” (Sloss,1963)

Sekuen Stratigrafi 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stratigrafi

Citation preview

Sekuen Stratigrafi SIKUEN STRATIGRAFICatatan Rangkaian untuk sebuah Rangkaian Dasar dalam Sikuen StratigafiOlehClyde H. MooreLousiana State UniversityBaton Rouge, La. 70803

PENDAHULUAN

APA ITU SIKUEN STRATIGRAFI?Stratigrafi adalah definisi dari ilmu lapisan batuan. Ini menyangkut tidak hanya dari urutan alami dan hubungan umur dari lapisan batuan tetapi juga dari bentuk, distribusi, komposisi batuan, kandungan fosil, geofisik dan geokimia yang tentu saja memiliki semua karakter dan sifat dari batuan sebagai lapisan (Bates and Jakcson, 1987).Sikuen Stratigrafi adalah ilmu tentang hubungan batuan dalam sebuah kerangka kronostratigrafi dimana urutan batuan adalah siklus dan tersusun secara genetic yang berhubungan dalam unit-unit lapisan (urutan dan system bidang) (Posamentier, et al.,1988). Rangkaian/urutan adalah unit dasar dari sikuen stratigrafi, dan terdiri secara relative dengan urutan yang berhubungan secara genetic dan dibatasi pada lapisan atas dan bawahnya oleh ketidakselarasan dan keselarasan yang korelatif (Vail, et al.,1977). Suatu urutan tersusun dari beberapa seri yang secara genetic berhubungan dengan system pengendapan (system bidang) dan setelah pengendapan antara titik perubahan estatik muka air laut (Posamentier, et al.,1988). Perkembanga hubungan dari batas ketidakselarasan urutan sedimentasi dan peristiwa estatik keseluruhan, bentuk dasar kerangka kronostratigrafi dari sikuen stratigrafi (tengah cekungan dan korelasi regional tengah dari urutan pengendapan spesifik selam selang waktu tertentu) dan pengembangan dari kurva muka air laut (Haq, et al.,1988).

GAMBARAN SEJARAHL.L. Sloss menyatakan pada tahun 1963 Konsep sikuen bukanlah hal yang baru dan telah ada sejak lama ketika disebutkan penulis dan perguruan tingginya pada tahun 1958 (Sloss,1963) Pada tulisan-tulisan awal Sloss menggunakan ketidakselarasan antar daerah secara keseluruhan untuk membagi merekam batuan pada craton di Amerika Utara kedalam seri dari unit genetic skala besar yang disusun dari urutan masa. Batasan dari urutan tersebut tidak sesuai dengan system klasikal dasra di Eropa dan Sloss mengaplikasikan masa Amerika asli seperti Zuni ke dalam unit dasar untuk menitikberatkan keaslian Amerika Utara (Gambar 1). Sloss beranggapan bahwa menggolongkan ketidakselarasan antar daerah ke dalam sebuah grup dari hubungan batuan secara genetic bahwa ada keunikan didalam tatanan ruang dan waktu, dengan mengikuti hubungan antar daerah dan analisis sedimentologi (khususnya fasies batuan daerah dari rencana pemetaan (Sloss, et al.,1960)).Dalam waktu yang sama< Frank Lozo dari Shell Development Company di Houston membagi Cretaceous bagian bawah di Texas bagian tengah kedalam seri dari batasan ketidakselarasan, urutan yang berhubungan secara genetic, yang dikemukakan dia dan rekan sekerjanya pada masa di divisi Shell (Stricklin and Amsbury,1974);(Moore,1964)) (Gambar 2). Divisi Lozo tidak bermaksud menjadikan bidang antar daerah seperti sikuen Sloss, tetapi digunakan pada hubungan tengah cekungan, oleh sebab itu Lozo memilih bagian masa yang mengandung artian lebih kecil, kurang signifikan dari sikuen Sloss. Saat ini dirasa bahwa unit bagian Lozo secara langsung sama dengan pemakaian sikuen Vailian pada saat ini.Sebagai tulisan dari Sloss (Sloss,1988) konsep sikuen stratigrafi tidak berpegangan, tetapi telah hilang dari perangsangan selama dua decade yang ditempati oleh komunitas sedimentasi sebelumnya dengan pengembangan dari pengendapan dan model fasies.Pada waktu zaman ini, bagaimanapun juga, teknik pemantulan seismic modern yang secara cepat dikembangkan dan sebuah kelompok Carter Oil Research Lab di Tulsa, dan sudah pasti oleh murid Sloss, Peter Vail, yang berisi penggabungan stratigrafi dari core, log, dan singkapan dari rekaman seismic. Sebagai perekaman dan perbaikan teknik pemrosesan, kelompok ini telah menemukan persamaan dari berbagai rekaman seismic untuk bagian persilangan stratigrafi. Bentuk reflector, terutama pada bagian didalam ketidakselarasan, mengikuti kelompok Vail untuk membagi bagian seismic ke dalam bentuk genetic-batasan ketidakselarasan yang dibungkus pada masa urutan. Ini seharusnya menjadi catatan bahwa sikuen-sikuen tersebut lebih kecil dalam skala dari pada keaslian dari Sikuen Sloss, telah disebutkan diatas. Bagian waktu seismic dengan mengubah pada bagian kedalaman dengan penambahan dari informasi kecepatan interval, mengikuti ketepatan hubungan antar sumur dan dengan menegaskan secara langsung penanggalan dari batasan sikuen ketidakselarasan oleh masa purba, proses magnetic, dan teknik isotop. Penemuan bahwa berbagai ketidakselarasan tersebut dalam bidang antar daerah, dan bahwa mereka termasuk urutan yang secara jelas berhubungan antara cekungan, dengan pasti disimpulkan bahwa pengamatan secara berulang-ulang hal ini dikontrol oleh proses estatik.Pada 1965, Vail dan kelompoknya menggantikan laboratorium Esso (kelak menjadi Exxon) di Houston dan mengaplikasikan teknik stratigrafi seismic dengan sukses untuk geologi kompleks di Laut Utara. Penyusunan ajaran dasar dari seismic stratigrafi dalam Exxon, pembangunan dengan mengikuti grafik muka air laut keseluruhan, pemuncakan pada tahun 1977 dengan dipublikasikan oleh AAPG Memoir 26, Seismic Stratigraphy, diedit oleh Payton (Gambar 3 dan 4). Berbicara dengan Sloss, 1991 (Sloss,1991) untuk pemikiran dan kesenanagan pemandangan sejarah dari peningkatan sikuen stratigrafi selama pendiskusiannya dari factor tektonik pada perubahan level air laut.Akhir tahun 70an dan 80an terlihat ledakan dari sikuen stratigrafi, terisi oleh struktur dengan kenampakan yang indah dan keunggulan logika seismic Vail/ skema sikuen stratigrafi dimasukkan tentang tanggapan sedimentologi dari sedimentasi untuk rangkaian estatik. Vail meninggalkan Exxon, mengambil posisi di Rice University. Keberangkatan Vail menyediakan peluang untuk mengangkat lembah dari kerahasiaan industri dengan menyelubungi usaha Exxon. Tulisan yang terburu-buru dari Vail dan kelompoknya telah menetapkan secara detail kepada komunitas geologi untuk meluaskan kerangka konseptual yang kompleks bahwa telah dibuktikan selama kurang lebih 15 tahun sebelumnya ( lihat AAPG Memoir 42,1988, dan AAPG Methods in Exploration #7, 1991). Selama periode ini, grafik level muka air laut secara global Exxon telah diasah, rangkaian frekuensi lebih tinggi telah dialamatkan oleh perancang dan teknikal computer dan juga telah mengalami pengembangan untuk mempertinggi interpretasi sikuen stratigrafi dari singkapan-data sumur oleh model-model pembidangan parasikuen (Van Wagoner, et al.,1991).Selama pemasukan dari skema stratigrafi dibolehkan untuk diaplikasikan dalam sikuen stratigrafi untuk urutan batuan di seluruh dunia, hal ini juga meningkat pertanyaan serius dalam perhatian khususnya; 1. kepercayaan dari sikuen stratigrafi Vailian pada rangkaian estatik glacial untuk formasi dari sikuen; 2. kelangsungan hidup, sebaik ketepatan dari kurva level air laut global dan akhirnya; 3. aplikasi secara detail dari sikuen stratigrafi untuk karbonat.

SEMINARDalam kursus yang diikuti, kita akan mengembangkan level air laut-model akomodasi sediment bahwa konsep utama dalam sikuen stratigrafi; khusus pengembangan dari parasikuen sisiliklastik dan system bidang bahwa bentuk dipengaruhi oleh perubahan muka air laut; diskusi formasi dari karbonat dan campuran system bidang karbonat-sisiliklastik; melihat pentingnya dari model pembidangan parasikuen; dan kita akan belajar untuk mengaplikasikan teknik ini dalam log sebenarnya-inti batuan-singkapan-data seismik dari kumpulan-kumpulan latihan analisis sikuen stratigrafi. Pada point ini, kita akan menghadapi permasalahan dari estatik versus proses secara tektonik mengontrol perubahan muka air laut dan mengusahakan bahwa tempat tektonik regional level muka air laut pada sikuen-kerangka kronostratigrafi dasar. Detil sejarah yang sebenarnya akan digunakan untuk menggambarkan aplikasi pada sikuen stratigrafi untuk mengexplorasi dari, mengexploitasi dari, sumber hidrokarbon.

LEVEL AIR LAUT-MODEL AKOMODASI SEDIMENKONSEP DARI AKOMODASI SEDIMENTujuan pertama dari seminar ini adalah untuk menyediakan kerangka dalam pemahaman dari hubungan antara level air laut relative dan menghasilkan pola-pola dari sedimentasi sepanjang tepi cekunagn (termasuk pola perlapisan yang biasa digunakan pada seismic stratigrafi, seperti onlap, offlap, downlap dan top lap). Beberapa perubahan dalam level air laut relative akan mengubah jumlah dari penyediaan ruang untuk pengendapan sediment-rueng ini dinamakan ruang akomodasi (Gambar 5) dan mendetil hubungan dari level air laut untuk akomodasi ruang adalah konsep inti batuan dari sikuen stratigrafi (Jervey,1988).Kita harus mengingat bahwa ruang akomodasi dikontrol oleh level muka air laut relative, yang terdiri dari dua komponen estatik, dan relasi tektonik penunjaman dan/atau pengangkatan. Estatik menunjukkan ukuran muka air laut global dari datum seperti pusat bumi. Muka air relative menunjukkan posisi dari muka air laut relatif pada datum (lantai dasar) atau dekat lantai samudra, dan karena itu menggabungkan penunjaman atau pengangkatan local (Gambar 5).

LEVEL AIR LAUT 1 DIMENSI-MODEL AKOMODASI SEDIMENPada beberapa titik di tepi paparan, jumlah ruang yang tersedia untuk sediment adalah fungsi dari angka perubahan level air laut dikurangi angka penunjaman (Gambar 6).Misalnya: Jika level air laut global mengalami penurunan, tetapi angka penunjaman lebih cepat dari angka estatik, maka ruangan akan bertambah untuk sedimen karena paparan akan mengalami kenaikan level air laut relative, bahkan saat muka estatik menyurut.

LEVEL AIR LAUT 2 DIMENSI-MODEL AKOMODASI SEDIMENSebagian passive margine, seperti Teluk Mexico, bagaimanapun juga, penunjaman secara berangsur naik dari paparan ke cekungan. Akibat dari lereng penunjaman ini pada potensi akomodasi ditunjukkan pada Gambar 7. Pada paparan dalam, potensi pengakomodasian rendah, dan tentu saja ada interval ketika tidak ada ruang penambahan akomodasi, dan kita mungkin menganggap sebuah periode dari erosi. Potensi akomodasi tertinggi dapat ditemukan disepanjang tepi paparan dibawah kondisi dari laju penunjaman.Pusat equilibrium adalah titik pada paparan dimana penurunan level air laut estatik sama dengan angka dari penunjaman. Titik ini yang mengarah ke laut lebih baik dari angka penurunan estatik, ruang akomodasi bertambah, dan kecenderungan dari salah satu kenaikan level air laut relative. Titik yang menuju ke darat, angka penurunan estatik lebih baik dari angka penunjaman, tidak ada penambahan ruang akomodasi, dan cenderung penurunan level air laut relative.Jika satu aplikasi sebuah kenaikan angka penurunan level air laut estatik menuju ke atas lereng penunjaman melewati sebuah paparan, maka titik equilibrium berpindah menuju laut, sepanjang dengan zona dari tidak adanya ruang akomodasi. Titik equilibrium yang dicapai pada posisi yang mengarah ke laut pada waktu penurunan laju estatik, perubahan titik F dan sebagian besar paparan tidak mempunyai ruang akomodasi dan akan mengalami penurunan level air laut relative. EP akan berpindah menuju ke darat sebagai penurunan dari jatuhnya angka estatik dan paparan yang mengarah ke laut akan mengalami peningkatan level air laut relative (Gambar 8).Angka dari penunjaman akan mempengaruhi secara jelas jumlah dari penambahan ruang pada paparan. Pada dua cekungan dipengaruhi oleh proses estatik yang sama, cekungan dengan angka penunjaman paling cepat akan mendapat ruang baru yang lebih (Gambar 9).Garis teluk adalah pembatasan antara fluvial dan lingkungan lahan delta. Pada lingkungan fluvial sungai berusaha untuk membentuk kesetimbangan dimana kelerengan sungai menyesuaikan dari jalan sungai, muatan sediment, ukuran butir dan pemberhentian. Profil ini, ketika tercapai, pada umumnya melengkung ke atas dan tetap stabil selama seluruh parameter yang sama tetap. Point dimana profil menyesuaikan level air laut, yang pada keadaan nyata adalah garis teluk, seperti definisi diatas (Gambar 10).Pada awal dari penurunan estatik, dimana angka penunjaman masih lebih baik dari angka penurunan estatik garis teluk berpindah ke arah darat. Dibawah kondisi ini, angka hasil tersebut melebihi ruang sedimentasi dan mulut dari system fluvial secara efektif tenggelam, profil kesetimbangan sungai tinggal tetap-sebab itu sedikit sedimentasi alluvial terendap dan kita secara mendasar telah melewati (Gambar 11 dan 12).Sebagai kenaikan angka dari jatuhnya estatik, dan akhirnya melebihi angka penunjaman, garis teluk mulai bermigrasi menuju laut, atau cekungan (Waktu ke-5 Gambar 12). Ini menempatkan titik dimana profil kesetimbangan fluvial yang telah disesuaikan menjadi hancur, dan sebuah sungai baru harus dibangun oleh sedimentasi. Sedimentasi fluvial akan berlanjut sampai F(menjatuhkan) perubahan titik (Gambar 5) yang dicapai, dan garis teluk mencapai perpindahan menuju posisi cekungan (Waktu ke-6 Gambar 12). Pada titik ini, kita boleh menghasilkan sebuah ketidakselarasan Type 2 ( pembukaan sub aerial (udara) mengarah ke pantai dari perubahan paparan, dengan angka penurunan estatik lebih sedikit dari penunjaman pada perubahan paparan, Van Waggoner et al. 1988; kita akan berbicara lebih mengenai ketidakselarasan dan tipe sikuen berikutnya). Selama level air laut estatik melewati titik perubahan F penunjaman sekali lagi menjadi lebih baik dari penurunan estatik; dan garis teluk berpindah menuju daratan, pembanjiran mulut sungai pada garis teluk, menghasilkan sebuah kemajuan, dan mematikan sedimentasi fluvial (Waktu ke-7 dan 8 Gambar 12). Perpindahan siklus ini dari garis teluk termasuk tanggapan terhadap perubahan level air laut relative masa Coastal Onlap (lihat kurva coastal onlap kecil diatas pada Gambar 12). Siklus migrasi ini pada garis teluk memberikan respon terhadap perubahan level air laut relative saat Coastal Onlap ( lihat kurva kecil coastal onlap pada bagaian atas Gambar 12)Kurva Coastal Onlap menunjukkan pada grafik level air laut global yang merepresentasikan batas maksimum kearah darat dari pengendapan terrigen dan terdiri dari salah satu sediment non marine atan sediment marine (Gambar 13). Ini menunjukkan berbagai waktu spesifik telah disimpulkan oleh Haq et al ((Haq, et al.,1988)) dengan pengamatan dari angka cekungan dengan menggunakan model akomodasi di atas. Kurva hipotetis yang ditunjukkan pada Gambar 13 memperlihatkan hubungan yang detail antara titik kesetimbangan, posisi garis teluk, dan estatik sebagai diskusi detil di atas. Ditambahkan juga, kami memperkenalkan konsep tentang condensed section dan maximum flooding, atau downlap surface.Condensed section adalah interval stratigrafi marine yang tipis yang ditunjukkan oleh angka pengendapan yang sangat pelan dan terdapat ke arah laut yang mengarah dari batasan laut dari pengendapan sediment terrigen yang berarti. Condensed section terdapat paling depan dari lepas pantai pada titik perbahan F pada kurva estatik, dan paling depan dalam pantai secara pendek setelah point perubahan R pada kurva estatik (Gambar 5) pada waktu maximum flooding. Waktu yang direpresentasikan oleh penurunan condensed section mengarah ke pantai, dan menjadi minimum sepanjang maximum flooding surface. Permukaan ini dinamakan downlap surface ketika berhubungan dengan seismic sections, atau singkapan skala seismic seperti lereng/tebing gunung yang curam bernama Capitan di New Mexico.

MODEL SIKUEN SILISIKLASTIKPERKENALANSebagai indikasi dari segmen perkenalan dari kertas tulis ini, dan diskusi di atas, sikuen adalah sebuah unit batasan ketidakselarasan yang secara genetic dihubungkan dengan lapisan yang diendapkan sebagai respon terhadap perubahan akomodasi sediment yang diatur oleh rangkaian level air laut periodic. Sikuen dapat dibagi ke dalam system bidang yang dijelaskan oleh posisinya dalam sikuen dan pola tumpukan dari parasikuen dan kumpulan parasikuen. Parasikuen adalah unit dasar dari sikuen dan dibatasi oleh marine flooding surface.Dengan mengikuti paragraph, kita pertama-tama berdiskusi tentang alam dan pentingnya parasikuen, lalu biasanya dijelaskan pola pembidangan kumpulan parasikuen sebagai pengontrol oleh siklus level air laut, dan akhirnya membangun empat model system bidang kita, low stand (LST), transgressive (TST), highstand (HST), dan shelf margin (SMW). Karena dasar perbedaan sedimentologi dan mineralogy antara silisiklastik dan karbonat, parasikuen karbonat dan system bidang akan dibahas secara terpisah di bagian berikutnya. Akhirnya, kita akan berdiskusi tentang pengembangan, arti dan mengenal dari permukaan batasan sikuen, ketidakselarasan.

PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINESebuah parasikuen didefinisikan secara relative sesuai dengan, secara genetic berurutan dengan urutan lapisan atau batasan kumpulan lapisan oleh marine flooding surface, atau permukaan korelatifnya (Van Wagoner, et al.,1991). Marine flooding surface adalah permukaan yang memisahkan jarak lapisan yang lebih muda dari lapisan yang lebih tua yang ditunjukkan dari kenaikan kedalaman air yang mendadak. Mungkin ada beberapa ruang kosong kecil yang berkembang pada permukaan sebagai indikasi dari erosi submarine minor dan penggalian pada rezim silisiklastik, atau dari perkembangan pantai yang berdasar kasar dan jenuh pada situasi karbonat. Flooding surface ini dapat dikorelasikan dari perubahan pengendapan garis pantai yang mengarah ke pantai atas dataran pesisir dan mengarah ke laut atas kemiringan, dan karena itu bentuk pemecahan dasarnya digunakan kerangka kronostratigrafi untuk analisis fasies. Kebanyakan parasikuen silisiklastik ditunjukkan secara jelas cenderung mengarah ke atas pada off shore sebagai hasil dari sifat progradasi. Dua tipe dasar dapat membedakan, pengkasaran ke atas, dan penghalusan ke atas (Gambar 14 dan 15).Parasikuen pengkasaran ke atas adalah serupa meskipun keasliannya pada dua perbedaan lingkungan pengendapan secara nyata; sebuah pengkasaran pantai (Gambar 14A), dan pengkasaran delta dominasi pasir (Gambar 14B). Parasikuen pantai secara umum dan secara berarti lebih tipis dibanding delta, dan pada biasanya sering ditunjukkan oleh pemilahan, pembundaran yang lebih baik dan pada kumpulan batuan menghalus ke atas. Parasikuen pantai dapat ditumpuk dimana angka pengendapan sama dengan angka formasi dari akomodasi sedimen (Gambar 15A).Parasikuen penghalusan ke atas (Gambar 15B) berbentuk pada umumnya sebagai hasil dari perpindahan saluran lateral pada daerah marine dan lingkungan tepi marine. Disana mungkin dapat ditemukan asosiasi dengan parasikuen pantai barrier yang mengkasar ke atas pada gelombang pasiran atau garis pantai dominasi fluvial, atau dibelakang pulau-pulau penghalang urutan pada tidal flat dominasi lumpur. Karakteristik sedimentologinya secara umum berlawanan bahwa ditemukan pada sikuen pengkasaran ke atas dengan kumpulan batuan pada bagian atasnya didominasi oleh batubara dan peat pada fasies rawa yang menutupinya.Hubungan fasies vertikal dari parasikuen pengkasaran ke atas dan parasikuen penghalusan ke atas memberi kesan penurunan secara bertahap pada kenaikan kedalaman air, dengan fasies terminal sering mengindikasikan pembukaan subaerial (depan pesisir pada pantai, dan rawa pada sikuen saluran tidal). Kita jarang melihat hubungan fasies vertikal dalam parasikuen yang memberi kesan kenaikan secara bertahap pada kedalaman air. Kebanyakan bagian kedalaman ada asosiasi fasies ke atas mungkin menggambarkan sebuah langkah mundur kumpulan parasikuen (kumpulan parasikuen retrogradasi) dari pada bagian kedalaman parasikuen tersendiri.Sebenarnya parasikuen pada e-logs didukung dari inti batuan yang diambil dari bermacam-macam are dan umur ditunjukkan pada Gambar 16.BATASAN PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINEGambar 17 mengilustrasikan perkembangan dari batasan parasikuen bukan berasosiasi dengan batasan sikuen. Pada kasus ini tanda-tanda batasan sebuah kenaikan yang jelas pada kedalaman air antara sikuen B dan sikuen A. Permukaan mungkin ditandai oleh karbonat tipis (didapat dari paparan organisme yang tertinggal) glaukonit, marl-marl kaya organik atau abu vulkanik. Batasan parasikuen sering serupa dengan batasan sikuen, dan pada kasus ini, mereka pada umumnya adalah ketidakselarasan, atau permukaan dari pengendapan lambat, atau tanpa pengendapan.Batasan parasikuen adalah permukaan yang paling baik untuk digunakan korelasi lokal dari waktu dan fasies dari data log dan core dan untuk merancang peta geografi purba. Marine flooding surface penting karena: permukaannya mudah dikenali bahwa terpisah antara lapisan-lapisan yang tua dan lapisan-lapisan yang muda; permukaan berbentuk jarang; batasan permukaan secara genetik kumpulan yang berhubungan dari menetapkan fasies sebuah kerangka kronostratigrafi untuk interpretasi fasies dan korelasi pada sumur-sumur log cross-section dalam kerangka dari sikuen; cukup luas untuk korelasi lokal; tetapi secara normal tidak untuk digunakan secara regional, korelasi cekungan luas (Van Wagoner et al., 1991).HUBUNGAN FASIES LATERAL PADA PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINEPrediksi hubungan fasies lateral untu parasikuen pantai ditunjukkan secara skematik pada Gambar 18. Jika salah satu mengikuti kumpulan lapisan tersendiri dari garis pantai ke paparan, lapisan merubah karakteristik fasies dari coarse laminated sand ke hummocky cross bedded sand ke burrowed fine sand, dan secara tegas menjadi burrowed silty mudstone pada paparan. Perubahan fasies lateral ini mungkin dapat diprediksikan oleh sikuen vertikal yang ditunjukkan pada sumur A dan sumur B. Parasikuen berakhir pada sisi daerah yang mengarah ke pantai oleh lumpur-lumpur tidal flat yang lain, tidal channel yang kompleks, oleh alluvial channel parasequnces, atau dari onlap. Pada arah yang menuju ke laut parasikuen berangsur kedalam lumpur paparan dan pengendapan shelf storm.Hubungan fasies lateral untuk beberapa parasikuen yang berangsur seperti pengkasaran keatas pada delta, dan penghalusan keatas pada tadal channel parasikuen mungkin dikonsepkan dengan cara yang sama dengan menggunakan profil log vertikal untuk memprediksikan hubungan lateral pada arah menuju ke laut-ke darat.MEKANISME FORMASI DARI PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINEParasikuen silisiklastik yang berangsur pada shallow marine berbentuk mendekati, atau dari garis pantai ketika angka sedimentasi lebih baik dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen. Sebuah parasikuen diakhiri oleh marine flooding surface, saat angka sedimentasi lebih rendah dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen yang baru. Pada permukaan jurang silisiklastik mungkin dibentuk sebagai mundurnya garis pantai, meninggalkan dibelakang yang mewakili marine flooding surface dan menghancurkan bagian paling akhir dari parasikuen yang terbentuk. Tiga mekanisme dapat bertanggung jawab dalam marine flooding surface (batasan parasikuen).Mekanisme pertama adalah sedimentologi, dimana sumber sedimen ditutup oleh penggantian channel atau perubahan iklim dan kompaksi/angka penunjaman melebihi sedimentasi dan parasikuen diakhiri oleh marine flooding. Delta lobe switching, kombinasi dengan kompaksi lempung pro-delta sebagai deskripsi pada delta Mississippi modern adalah contoh biasa (Gambar 19).Mekanisme kedua adalah kerusakan terlepas dari garis pantai oleh sesar regional/gempa bumi, dekat kubah garam atau pertumbuhan sesar dimana parasikuen terlepas kearah bawah dan banjir secara subsekuen oleh air marine yang lebih dalam. Gempa bumi yang berhubungan dengan pensesaran di Alaska dan Chili adalah beberapa contoh (Van Wagoner et al.,1991).Mekanisme ketiga adalah perubahan potensial akomodasi yang dikontrol oleh estatik/penurunan sebagai hal detil pada diskusi kita dari model akomodasi seperti yang diatas. Vail et al. (Vail, et al.,1991) mengidentifikasikan 5 orde dari siklus level air laut estatik-glasial (Gambar 20). Dapat dilihat bahwa siklus frekuensi tertinggi (orde 4-orde 6) bertanggung jawab terhadap parasikuen dan kumpulan parasikuen. Kisaran siklus frekuensi tinggi dalam kurun waktu dari 20.000 sampai 500.000 tahun. Siklus frekuensi paling tinggi (20,41 dan 100 ka) menghubungkan siklus orbital Milankovitch dan pengaruh estatik sampai perubahan iklim yang mungkin mengontrol volume penutup es, dan mempengaruhi volume total air samudra.KUMPULAN-KUMPULAN PARASIKUEN SILISIKLASTIKKumpulan-kumpulan parasikuen adalah urutan yang secara genetik berhubungan dengan parasikuen yang membentuk batasan pola pembidangan secara jelas oleh marine-flooding surfaces mayor dan permukaan korelatifnya (Van Wagoner et al.,1991).POLA PEMBIDANGAN PARASIKUEN DALAM KUMPULAN-KUMPULAN PARASIKUEN Ada tiga pola pembidangan yang jelas dari parasikuen dalam kumpulan parasikuen (Gambar 21); 1. Kumpulan parasikuen progradasi. Perurutan parasikuen yang termuda diendapkan lebih jauh menuju cekungan dan angka pengendapan sedimen lebih baik dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen baru. Dalam kumpulan parasikuen progradasi parasikuen termuda cenderung lebih tebal, lebih muda menyerap, dan parasikuen paling muda dapat banyak terdiri sepenuhnya pada fasies coastal plain.2. Pada kumpulan parasikuen retrogradasi setiap perurutan parasikuen termuda diendapkan lebih jauh kearah darat pada pola sebelumnya (Gambar 21). Meski setiap parasikuen progradasi, kumpulan parasikuen mendalam ke atas, sebagai transgresi. Pada kumpulan parasikuen retrogradasi angka sedimentasi lebih rendah dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen baru. Pada pola pembidangan ini parasikuen termuda lebih tipis, terdiri kebanyakan lempung dan batuan lumpur dan menggambarkan fasies air terdalam (paparan menuju cekungan) dari parasikuen tertua dibawah.3. Pada fasies kumpulan parasikuen agradasi, ketebalan dan rasio batupasir/batulempung tidak berubah secara berarti dari paling tua ke paling muda (Gambar 21). Pola pembidangan ini adalah hasil angka sedimentasi menjadi seimbang dengan angka formasi dari ruang akomodasi sedimen baru.Gambar 22 mengilustrasikan seri log-log sumur sebenarnya yang mengambarkan pola pembidangan parasikuen biasa.KORELASI MENGGUNAKAN BATASAN KUMPULAN PARASIKUEN SEBAGAI DATUMGambar 23 dan 24 mengambarkan konsekuensi dengan menggunakan batasan kumpulan parasikuen sebagai korelasi datum, dari pada perubahan litologi biasa. Pada kasus pertama, kumpulan parasikuen progradasi, jika batasan kumpulan parasikuen digunakan sebagai datum, shallow marine-shoreline sands bergerak ke atas dan menuju cekungan. Reservoar potensial menunjukkan penggolongan vertikal pada arah menuju laut, dan potensial yang baik sebagai perangkap stratigrafi menuju darat pada bagian tebal yang menjadi satu (Gambar 23A). Jika datum dipilih dalam cara yang biasa pada bagian atas dari major marine sand (Gambar 23B), kemenerusan dari reservoar terlebih pada pasir yang tidak mempunyai relasi dihubungkan bersama dan potensi marine sands diprediksikan berubah fasies kedalam lempung dengan kenaikan dip.Pada Gambar 24A kita menghubungkan bagian dengan menggunakan batasan kumpulan parasikuen sebagai datum. Setiap perurutan parasikuen mengarah kembali ke arah darat, meninggalkan potensial marine sands yang ditutupi lempung dan mudstone yang berarti untuk memisahkan kontak minyak-air. Pada Gambar 24B kita menggunakan lapisan atas paling muda, berarti batupasir shallow-marine pada setiap sumur sebagai datum untuk merancang cross-section. Kelebihan ini adalah kemenerusan dari marine sands, jaringan tubuh pasir tidak berhubungan dengan kontak minyak-air biasa. Contoh ini menegaskan pentingnya dalam memilih datum jika mencoba untuk merekonstruksi distribusi lokal dari fasies pada bawah permukaan ketika area luas, point tertutup (sumur). Pilihan dari marine flooding surface mayor (batasan kumpulan parasikuen) memperbolehkan geologist untuk menghubungkan fasies menjadi lebih tepat dan cara yang realistik, memastikan untuk tingkat prediksi tertinggi dari karakter cairan produksi.SIKUENSikuen adalah pengendapan antara titik perubahan jatuhan dari orde ke-3 (.5-3my) rangkaian level air laut (Gambar 5 dan 20). Pembatasan ketidakselarasan dari sikuen disebabkan karena titik perubahan jatuhan dari rangkaian (Vail, et al.,1984). Bates dan Jackson (1987) mendefinisikan ketidakselarasan sebagai hubungan struktural antara kontak urutan batuan, karakteristik dari kurangnya kemenerusan pada pengendapan, dan sesuai untuk waktu dari non-pengendapan, pelapukan, atau khususnya erosi (salah satu dari subaerial atau subaqueous) terlebih dahulu dari pengendapan lapisan termuda, dan sering (tapi tidak selalu) ditandai oleh ketidakhadiran dari kesejajaran antara lapisan. Vail et al., (1984) menggunakan kondisi permukaan untuk menjelaskan pentingnya selang waktu dengan perpotongan erosi (subaerial atau subaqueous) dan/atau pembukaan subaerial. Permukaan marine dengan hiatus yang penting tapi tanpa bukti dari erosi bukanlah ketidakselarasan, sesuai dengan penggunaannya. Permukaan marine tersebut mungkin cocok untuk marine flooding surfaces dari parasikuen (Van Wagoner, et al., 1991).Ketidakselarasan global adalah ketidakselarasan yang menunjukkan pada suatu tempat atau yang lainnya dalam semua cekungan sedimen dengan level dasar sea level pada waktu pengendapan, dan menjadi sesuai pada titi yang sama dalam waktu geologi. Meskipun ketidakselarasan global mungkin ditunjukkan dalam cekungan, hal ini bisa saja dicirikan oleh daerah luas yang sesuai pada cekungan dengan baik (Vail, et al., 1984). Ada dua dasar tipe ketidakselarasan sebagai karakteristik dari pola dan kesederhanaan dari erosi pada pengendapan sedimen sebelumnya sebagai level air laut yang mencapai angka maximum dari sea level fall ( sebagai pendekatan sea level perubahan titik F pada kurva estatik, Gambar 5).Ketidakselarasan Type 1 (dicirikan oleh subaerial sebaik erosi submarine) adal jenis tipe yang mengarah ke bawah (menuju cekungan) kumpulan dari pengakhiran coastal onlap di bawah tepi paparan, secara tipikal menghasilkan subaerial besar pada paparan, lembah parit, dan permulaan dari perpotongan canyon sepanjang tepi paparan. Sedimen fluvial dan delta lowstand biasanya mengisi parit lembah, dan kipas-kipas submarine dan kemiringan-bidang akumulasi pengendapan pada air terdalam dari lereng dan pembidangan cekungan. Bentuk ketidakselarasan tersebut dimana angka dari estatik sea level fall melebihi angka penunjaman pada tepi paparan (Vail et al., 1984).Ketidakselarasan Type 2 (dicirikan hanya oleh erosi subaerial dan luasan) adalah jenis tipe dari kelompok yang mengarah ke bawah dari coastal onlap menuju tempat pada atau menuju darat dari tepi paparan, luasan subaerial pada bagian yang menuju darat dari paparan, dan tidak ada bukti dari perpotongan canyon. Bentuk ketidakselarasan tipe 2 jika angka penunjaman melebihi angka estatik fall pada tepi paparan (Vail et al., 1984).Pentingnya kronostratigrafi dari ketidakselarasan adalah bahwa semua batuan dibawah ketidakselarasan lebih tua dari batuan diatasnya Umur perlapisan dengan segera diatas dan dibawah ketidakselarasan berbeda secara geografik menurut luas daerah dari erosi atau tanpa pengendapan. Lamanya hiatus berasosiasi dengan perbedaan ketidakselarasan yang sesuai, tetapi ketidakselarasan itu sendiri adalah batasan kronostratigrafi karena terpisah oleh batuan yang berbeda umur, dan tidak ada permukaan kronostratigrafi melewatinya. Untuk alasan tersebut, ketidakselarasan bukan ada dua waktu tetapi batasan waktu yang mungkin memberikan umur geologi spesifik, penanggalan dalam area tersebut dimana hiatus paling sedikit dan atau dimana batuan diatas dan dibawah menjadi kesesuaian. Sebuah sikuen, kemudian, adalah interval kronostratigrafi karena terdiri dari semua pengendapan batuan selama adanya interval dari batasan waktu geologi oleh umur dari sikuen membatasi ketidakselarasan dimana terjadi kesesuaian (Vail et al., 1984).Sikuen tipe 1 dibatasi oleh ketidakselarasan tipe 1, sedangkan sikuen tipe 2 dibatasi paling tidak oleh ketidakselarasan tipe 2 (Vail et al., 1984).Kita akan mendiskusikan geometri perlapisan dan karakteristik kerangka pengendapan dari sikuen silisiklastik sebagai fungsi dari rangkaian level air laut single, dari sebuah titik jatuhan perubahan menuju titik jatuhan perubahan berikutnya pada kurva level air laut.SISTEM TRACTS SILISIKLASTIKPENDAHULUAN: Sistem Deposisional adalah kumpulan tiga dimensi dari litofasies, secara genetik berhubungan secara aktif (modern) atau proses berkesimpulan (kuno) dan lingkungan (delta, sungai, pulau barrier dan sebagainya) (Brown dan Fisher, 1977). Sistem Tract adalah hubungan dari sistem deposisional sementara (Brown dan Fisher, 1977). Setiap definisi secara objektif dari geometri perlapisan pada batasan permukaan (onlap, downlap atau offlap), posisi dalam sikuen (dasar, atas, atau cekungan), dan pola-pola stacking parasikuen bagian dalam (progradasi, retrogradasi, dan agradasi). Setiap sistem tract adalah pemikiran yang berasosiasi dengan bagian spesifik dari kurva estatik (i.e., estatik lowstand-wedge lowstand; kenaikan estatik-sistem tract transgresif dan sebagainya). Meskipun hubungan level air laut-sistem tract adalah alat interpretasi utama dalam analisa sikuen, sistem tract tidak semata-mata didefinisikan pada dasar dari hubungan ini, tetapi pada skema kriteria objektif diatas. Ada 4 sistem tract silisiklastik; the low stand systems tract (LSST); transgressive systems tract (TST); highstand systems tract (HST) dan shelf margin wedge (SMW) hanya dijumpai dalam asosiasi dengan tipe 2 sikuen. SISTEM TRACTS SILISIKLASTIK DALAM SIKUEN TIPE 1: Bentuk cekungan berpengaruh dalam pola perlapisan dalam sistem tract silisiklastik dari sikuen tipe 1. Dua bentuk dasar akan dipertimbangkan, dan dibandingkan; tepi perubahan paparan dan tepi lerengan.Kita pertama akan melihat pada pengembangan sistem tract dalam asosiasi dengan tepi perubahan paparan. Sebuah cekungan dengan tepi perubahan paparan mengikuti karakter (Van Wagoner, et al., 1991):1. sumur-penegasan paparan, slope, dan cekungan-topografi lantai;2. dip paparan kurang dari 0,5, dip slope dari 3 sampai 6 dengan dip 10 sepanjang dinding canyon submarine (Shepard, 1973);3. perubahan paparan mendadak relatif memisahkan pengendapan paparan dengan sudut kecil dari pemasukan pengendapan slope secara lebih curam (Heezen, et al., 1959);4. peralihan mendadak relatif dari air dangkal kedalam air lebih dalam;5. pola oblique clinoform6. torehan dalam respon terhadap sea level fall mengikuti pengendapan-patahan garis pantai jika bentuk canyon submarin; dan7. kemungkinan pengendapan dari lantai dasar kipas submarine dan kipas slope.Ditambahkan pengendapan dalam cekungan dengan perubahan paparan, mengikuti penambahan kondisi harus tersedia:1. ukuran sistem fluvial yang cukup untuk memotong canyon dan mengirim sedimen ke cekungan;2. ruang akomodasi yang cukup untuk menjaga kumpulan-kumpulan parasikuen;3. turunan relatif dalam air laut dari nilai dan besar yang cukup untuk mengedapkan sistem tract lowstand pada atau hanya diluar patahan paparan.Gambar 25 mengilustrasikan secara skematik pengembangan sikuen tipe 1 yang ideal dalam cekungan patahan paparan. Sistem pengendapan dan kumpulan parasikuen menjelaskan berbagai hal umum yang biasa dialami dalam setiap sistem tract. Variasi keberadaan bawah kondisi dari perbedaan pasokan sedimen dan pengaruh tektonik. Kita akan mendiskusikan setiap sistem tract secara tersendiri, lalu membandingkan pola tersebut untuk mengharapkan pengaturan jalur yang melandai.SISTEM TRACT LOWSTAND: Sistem tract lowstand diendapkan selama selang waktu dari turunnya level air laut relatif (i.e., angka estatik fall melebihi angka penunjaman pada tepi cekungan) dan subsekuen lambat kenaikan level air laut relatif (Gambar 26). Sistem tract lowstand dapat dibagi kedalam tiga sistem pengendapan yang jelas dimana semuanya tidak sama (tidak diendapkan pada waktu yang sama); basin floor fan (kipas low stand), slope fan diikuti dengan lowstand wedge.Low stand fan (Gambar 26A) didominasi oleh pengendapan dari kipas submarine pada waktu dimana sedimen melewati terus paparan secara aktif memotong lembah. Secara tipikal low stan fan didominasi oleh pasir, terdiri atas Tab, Tac dan dipotong Ta sikuen Bouma. Mereka menampilkan persamaan dari tipe I dan tipe II kipas-kipas dari Mutti (1985)(Mutti, 1985). Basin floor fan mungkin diendapkan pada mulut canyon, meskipun hal ini bisa saja terjadi melebar dipisahkan dari mulut canyon, dengan canyon bukan sebagai bukti (Van Wagoner, et al., 1991). Tidak ada paparan yang ekivalen untuk basin floor fan.Tipikal sistem pengendapan lainnya dari sistem tract low stand adalah slope fan, yang terdapat pada bagian terendah dari slope dan bagian bawah permukaan teratas dari basin floor fan dan berbelok dibagian bawah dari pembebanan lowstand wedge. Slope fan menunjukkan persamaan untuk tipe III kipas dari Mutti (1985).Akhirnya, lowstand wedge terdiri dari satu atau lebih kumpulan parasikuen progradasi yang membaji dan dibatasi patahan paparan yang menuju kelaut dan slope onlap tersebut mendahului sikuen. Bagian yang menuju ke darat yang membaji terdiri dari bedelan lembah-lembah aluvial pada tepi paparan, atau pada bagian teratas dari slope (Van Wagoner, et al., 1991). Bagian yang menuju ke laut yang membaji tersusun dengan tebal, kebanyakan lempung yang mudah terlepas dan dibentuk membaji pada downlap diatas slope fan, atau slope yang mendahului sikuen jika kipas tidak ada.Lembah-lembah bedelan disebutkan diatas adalah sistem parit aluvial yang berakhir pada saluran yang menuju ke laut dan terbawa mendasari lapisan sebagai respon dari turunnya level air laut relatif. Pada paparan, lembah bedelan dibatasi dibawah sikuen boundary, dan diatasnya oleh marine flooding surface yang dinamakan permukaan transgresif. Sumur log skematik melalui lembah bedelan ditunjukkan pada sisi kiri Gambar 25. Pola sumur log yang diblok, mencirikan endapan braided stream, kontak tajam dengan paparan batulempung. Asosiasi fasies vertikal yang tidak normal (endapan aluvial braided stream mendasari marine shelf mudstones) adalah disaat perubahan yang menuju ke laut dalam fasies. Perubahan fasies seperti ini terjadi ketika pantai dangkal menjadi nonmarine strata, diendapkan diatas sikuen boundary, secara tidak langsung pada lapisan terdalam, seperti dari tengah keluar shelf mudstones dan batupasir tipis dibawah sikuen boundary, dengan tidak menghalangi pengendapan batuan pada lingkungan pengendapan intermediet. Perubahan yang menuju kelaut dalam fasies adalah hasil lainnya dari erosi yang menghalangi gradasi fasies sebagai respon terhadap jatuhnya level air laut relatif, atau dari bukan pengendapan karena perubahan deras dalam asosiasi fasies dengan perubahan delta lobe seperti yang didiskusikan diatas [Moore, 1989 #868].SISTEM TRACT TRANSGRESIF: Sistem tract transgresif dibatasi dibawah permukaan transgresif, dan diatas maximum flooding surface, atau downlap surface (Gambar 27). Sistem tract transgresif dicirikan oleh retrograsi kumpulan parasikuen. Ditempat lainnya, kumpulan parasikuen akan memperdalam keatas, seperti setiap perurutan parasikuen dari belakang kearah garis pantai. Maximum flooding surface, atau downlap surface bertepatan dengan parasikuen paling muda dalam sistem tract. Bentuk permukaan dari downlap surface berlangsung dimana ujung dari progading clinoforms pada perurutan tepi sistem tract hingstand dan tipis. Lapisan tipis ini menempati transisi antara transgresif dan sistem tract highstand yang diistilahkan dengan condensed zone (Van Wagoner, et al., 1991). Condensed zone adalah zona yang jarang pengendapan sedimen hemipelagik atau pelagik sebagai kumpulan parasikuen yang mengarah ke darat dan sebagai paparan yang terendap secara progresif. Condensed zone menunjukkan perbedaan fauna paling tinggi, dan menggambarkan waktu penurunan sedimen, karena itu mungkin mewakili periode waktu lama yang relatif dimana jumlah biozone bergabung. Condensed zone adalah luasan selam waktu dari transgresi regional maksimum pada garis pantai dan dibentuk secara singkat setelah kenaikan titik infleksi pada kurve estatik (Loutit, et al., 1988).

HIGHSTAND SYSTEMS TRACT: Bentuk-bentuk highstand sistem tract sebagai kenaikan estatik yang lambat, sampai pada perhentian dan bergerak lagi secara pelan sampai jatuh (Gambar 28). Dalam Highstan Sistem Tract, angka pengendapan lebih baik dari angka kenaikan level air laut, dan kumpulan parasikuen menunjukkan agradasi pertama, kemudian pola pembidangan progradasi dan sering menunjukkan oblique clinoforms. Parasikuen downlap diatas maximum flooding surface ditandai dari top sistem tract transgresif. Biasanya sistem pengendapan ditemukan di sistem tract highstand termasuk delta yang kompleks dengan delta front sand, prodelta clays, distributary channels, overbank, interdistributary bays, pulau penghalang yang kompleks termasuk tidal channel, tidal delta, dan progading spits. Pengendapan aluvial dimulai ketika titik keseimbangan mencapai garis teluk pada saat mulainya slow relative fall (lihat diskusi diatas dan Gambar 12 dan 13).Highstand sistem tract berakhir saat penurunan titik infleksi pada kurva estatik yang dicapai dan sikuen membatasi ketidakselarasan dibentuk (Gambar 29). Jika pembatasan ketidakselarasan adalah tipe 1, bagian penting dari highstand sistem tract mungkin hilang oleh erosi secara berangsur dimana sebagian besar sistem aluvial teah dipotong sepanjang tepi cekungan. Dalam kasus ini, highstand sistem tract akan menunjukkan secara jelas pola distribusi yang tidak berkelanjutan. PENGEMBANGAN SYSTEM TRACT DALAM SIKUEN TYPE I PADA TEPI LERENGANGambar 30 menggambarkan pengembangan sikuen type I cekungan dengan tepi model lerengan. Pengendapan pada tepi lerengan dicirikan oleh (Van Wagoner et al., 1991);1. uniform, dip dengan sudut rendah kurang dari 1, dengan dip kurang dari 0,5;2. shingled sampai sigmoidal clinoforms (Mitchem, et al., 1977);3. tidak ada perubahan pengkasaran pada kemiringan yang memisahkan secara relatif low dips dari dip yang lebih curam;4. tidak ada perubahan pengkasaran pada kedalaman air dari air dangkal ke air yang lebih dalam;5. memotong, tetapi tidak dibawah, lowstand shoreline sebagai respon atas jatuhan relatif dalam level air laut; dan6. pengendapan dari delta lowstand dan batupasir pada garis pantai lainnya sebagai respon terhadap sea level fall (cekungan dasar kipas submarine dan kipas-kipas slope tidak seperti yang diendapkan pada tepiu lerengan).Transgresif dan highstand system tracts pada lerengan dan keadaan patahan paparan adalah sama. Perbedaan utama antara kedua kondisi tersebut dapat ditemukan dalam lowstand system tract. Baji [posisi/letak] yang rendah [mudah mendapat; tertiarap], kipas;penggemar keserongan, dan pantai pasir lantai kolom/dok/bak adalah kolom/dok/bak garis tepi lereng sebab depositional mencelupkan pada [atas] lereng adalah rendah dan seragam. Sebagai ganti(nya), bidang sistem [posisi/letak] yang rendah di pengaturan lereng ditandai oleh membatasi untuk menumpang digores/diukir lembah diisi dengan deltaic terkait dengan pasang surut dan sedimen berkenaan dengan sungai.Delta-front turbidit umumnya lereng yang menentukan dan dapat dipengaruhi oleh kipas pinggir pantai.

PERKEMBANGAN SISTEM BIDANG DI DALAM 2 SEQUENCE

Distribusi dari parasequence menetapkan dan bidang sistem brown mengetik 2 urutan di (dalam) pertunjukan di (dalam) figur 31. Brown mengetik 2 urutan [musim] gugur tingkat tarip yang eustatic adalah kurang dari tingkat subsidence ( tingkat [musim] gugur yang eustatic adalah secara relatif rendah) di garis tepi rak dan batu basal [yang] membatasi erosi pertunjukan yang [kecil/sedikit] tidak penyesuaian menuju ke laut dari rak garis tepi itu. Pada kenyataannya, kemudian, kita adalah berhadapan dengan suatu permukaan laut sanak keluarga naik di garis tepi rak yang membentuk [ruang;spasi] pemondokan untuk depositional dari tunggal, atau beberapa aggradational yang wedges-shaped ke progradational parasequence menetapkan ( tergantung pada tingkat persediaan sedimen). Ini adalah disebut bidang sistem baji garis tepi rak [itu] dan [itu] adalah unik [bagi/kepada] jenis 2 urutan. [Itu] secara umum terdiri dari angkatan laut yang [dangkal/picik], deltaic atau sedimen garis pantai yang onlap ke urutan yang terdahulu brown shoreward arah, dan downlaps ke terdahulu keserongan urutan brown menuju ke laut arah. Ada secara umum suatu menuju ke laut pergeseran dari facies antar[a] baji garis tepi rak dan urutan yang terdahulu. Baji garis tepi rak membentuk sepanjang [bertahan/berlangsung] bagian dari [musim] gugur yang eustatic setelah jatuh titik modulasi suara/pembengkokan dicapai ( di mana jenis 2 unconfotmas telah dibentuk). Ketika kita menjangkau rendah eustatic, dan mulai berhasil/ menggantikan kenaikan ( menggambarkan 32), baji garis tepi rak diakhiri oleh suatu angkatan laut yang utama yang menggenangi permukaan ( transgressive permukaan), dan transgressive bidang sistem dari mengetik 2 urutan diaktipkan. Transgressive bidang sistem dan highstand bidang sistem adalah yang serupa diset dicetak 1 dan type2 urutan.

APLIKASI EXPLORASI DARI STRATIGRAPHY URUTAN SILISICLASTIC

Konsep urutan yang stratigraphic ini mempunyai aplikasi yang yang sehat ke explorasi dan produksi. Tentu saja, pertanda dari urutan stratigraphy, stratigraphy yang seismic telah meningkatkan ke dalam salah satu dari perkakas paling bermanfaat [kita/kami] untuk evaluasi dari kolom/dok/bak perbatasan. Masuk dari muncul ke permukaan bumi dan studi urutan yang stratigraphic yang well/core-based telah disatukan ke dalam model yang stratigraphic seismic dengan sukses yang mahabesar ( Vail et al 1991).

Pada [atas] suatu scale,these konsep secara relatif kecil menyediakan technicque bermanfaat untuk korelasi chronostratigraphic sediakala membukukan yang mengakibatkan; pemetaan lebih tepat dan facies korelasi; chronostratigraphy resolusi yang lebih tinggi untuk permainan yang ditingkatkan definisi, evaluasi yang ditingkatkan tentang batupasir kesinambungan; ramalan yang ditingkatkan tentang sumber dan reservoir facies [men]jauh dari baik mengandung; dan alternarive konsep explorasi.

Pada [atas] suatu skala yang lebih besar di konteks kolom dewasa konsep ini mengakibatkan; definisi dari jenis permainan yang baru; pengasingan dari pakaian yang stratigraphic; re-evaluation purbakala bidang sehubungan dengan produksi yang diawali dan akhirnya [itu] menyediakan suatu kerangka yang intergrated untuk pengembangan dari permainan yang baru.

Gambar 33 meringkas stratigraphic potensial dan structural/stratigraphic-play jenis kombinasi berhubungan dengan urutan dan parasequence di dua pengaturan yang berbeda; suatu garis tepi rak dengan suatu break,paparani- tepi paparan) dan suatu lereng tepi.

MODEL URUTAN KARBONAT

PENGENALAN

Sedimentasi karbonat berbeda dengan sedimentasi siliciclastic jumlah jalan yang pokok. Kita akan mendiskusikan dengan singkat perbedaan yang berdampak pada cara yang karbonat bereaksi terhadap perubahan di dalam permukaan laut, dan karenanya adalah bagi pemahaman kita dari bagaimana stratigraphy urutan mungkin digunakan di (dalam) karbonat dan dicampur karbonat yang siliciclastic dan unit yang evaporitic. Kita akan kemudian menggunakan diskusi ini sebagai basis untuk pengembangan dari bidang urutan karbonat model.

POKOK DARI KARBONAT SEDIMENTASI-DIAGENESIS STRATIGRAFI URUTAN DAMPAK.

KECEPATAN DARI PRODUKSI KARBONAT: Kebanyakan karbonat dari tumbuhan dibentuk di (dalam) perairan laut oleh biologi dan proses kimia. Sejak proses ini adalah betul-betul dipengaruhi oleh iklim,terutama temperatur. Sedimentasi karbonat terutama sekali dipengaruhi iklim kebanyakan karbonat terjadi pada letak antara 30 N dan 30 S garis lintang , gambar 34). Bagian dari karbonat yang manapun dari dalam tumbuhan yang photosintesis mempunyai simbiosis photosintesis ( corals), atau diikat ke distribusi dari tumbuhan yang berphotosintesis sebagai sumber makanan. Karenanya produksi sedimen karbonat adalah betul-betul di/terpengaruh. Dan dikendalikan dengan intensitas cahaya di lingkungan dari pemecatan. Ini dapat diterjemahkan ke dalam kedalaman air dan kekeruhan air. Kenyataan dari situasi adalah bahwa produksi karbonat dimaksimalkan di (dalam) laut tropis [dangkal/picik] dari permukaan ditaburkan ke sekitar 30 m di mana [itu] rapidily ber/kurang [bagi/kepada] dekat nol ( menggambarkan 35). Tingkat produksi karbonat di (dalam) kondisi angkatan laut tropis [dangkal/picik] dapat sangat puasa seperti di dilihat di figur 36. Schlager (1992) memperkirakan jangka waktu potensial pertumbuhan antara Pleistocene-Holocene dengan tenggang waktu antara 300-1000m/Ma. Ia terus untuk menyarankan, bahwa dengan fakta bahwa [panjang/lama] - memasukkan, subsidence mantap dan pertunjukan siklus permukaan laut urutan ketiga naik menyerupai 10-100m/Ma, platform karbonat yang sehat yang [itu] tidak bisa ditenggelamkan di bawah keadaan yang biasa.

KENDALI BIOLOGI PADA PRODUKSI KARBONAT: Kebanyakan populasi dari organisma dan karenanya kebanyakan sistem karbonat) mengikuti hukum dari sigmoidal pertumbuhan ( menggambarkan 37) ( Schlager,1992). Disertasi ini menyatakan bahwa organisma bereaksi terhadap pembukaan dari ruang hidup yang baru di tiga langkah-langkah. pertumbuhan pertama di belakang ciptaan dari ruang hidup, pertumbuhan populasi yang kedua melebihi ruang tingkat perubahan , pertumbuhan populasi dibatasi dengan tingkat pembentukan ruang hidup yang baru ( yaitu. permukaan laut). Kecepatan tentang produksi karbonat yang dikombinasikan dengan hukum dari sigmoidal pertumbuhan akan lebih lanjut mendikte karbonat rak laut yang dangkal itu akan secara umum terdiri dari banyak yg tidak simetris, tipis/encer parasequen sering memperlihatkan ekspose, dan aggradasi ke progradasil parasequence menetapkan. Sebagai tambahan, faktor ini akan juga cenderung untuk menyebabkan kebanyakan platform karbonat untuk meningkatkan ke dalam rak atau platform yang tipis ( Schlager,1992).

BATU KARANG DAN SEMENTASI MARINE: Beberapa karang dan lain tertentu kelompok organisma laut mempunyai kemampuan untuk membangun suatu kerangka yang kaku, adalah menghubungkan suatu batu karang, itu dapat dibangun di atas melingkupi dasar laut, sampai ke permukaan laut, dan dirawat pada kondisi energi yang tinggi, ditemui pada garis tepi di bawah kondisi energi yang tinggi adalah salah satu dari lokasi yang utama untuk timbulnya dari semen karbonat laut ( Moore,1989). Generasi kerangka, yang dikombinasikan dengan sementasi laut yang raksasa (masive) dan sedimentasi internal mengakibatkan batu karang yang kaku - mengayun-ayun massa yang terjadi ketika tinggi bathymetric sepanjang garis tepi papran yang arahnya asal angin. platform yang terikat oleh karena itu cenderung untuk kembangkan suatu velk yang diangkat ( platform) itu adalah sering ditingkatkan selama penguburan oleh kompaksi diferensial kaku, karenanya membalas compaction selagi yang berlumpur menuju ke darat danau di pinggir laut, ( Moore,1989). Kecepatan dari produksi karbonat, yang dikombinasikan dengan garis tepi pantai yang diangkat kaku melingkari, cenderung untuk menghasilkan yang garis tepi batu karang yang terikat[an], sebab yang kaku, substrate yang diangkat dari garis tepi terdahulu membentuk suatu pengaturan yang ideal untuk penetapan dari batu karang baru kompleks selama menggantikan siklus permukaan laut. Ini tumpukan dari batu karang selama siklus permukaan laut yang berurutan mengkombinasikan dengan kemampuan mereka, dan kecenderungan untuk menetapkan dan untuk memelihara curam ( vertikal menjalar) menuju ke laut seperti halnya urutan karbonat yang masa lampau ( Schlager,1992). Aktivitas yang berlanjut dari bioeroders dengan diam-diam kerangka batu karang yang kaku ke laut. Batu karang bagian depan menuju ke arah dari bekas peninggalan batu karang sangat kasar yang pada akhirnya membentuk satu rangkaian kerucut lereng yang curam terdiri atas kasar breccias acuan/matriks pasir yang berlumpur di dasar dari garis tepi paparan batu karang yang terikat yang curam ( Moore, et.al.,1976). Sementasi laut yang luas ( selama permukaan laut yang rendah berdiri) membantu keserongan curam ini untuk dirawat. Reef-Bound garis tepi paparan curam sering menuju ke laut (di) atas deposit yang berlumpur serta mendorong ke arah kegagalan garis tepi paparan yang karena akibat dengan serentak pemberhentian dari megabreccias dengan pelan-pelan yang lebih dalam menuju ke laut ( Crevello dan Schlager,1980) ( Playford, et,al.,1989) ( Gambar 38) Ini megabreccias dapat membentuk selama permukaan laut tinggi seperti halnya permukaan laut rendah, maka kejadian mereka harus ada bersama kepedulian ketika berusaha untuk mengikat suatu peristiwa, persis sama benar pada tahap tertentu dari suatu siklus permukaan laut. Kita akan mendiskusikan titik ini lebih lanjut ketika kita menetapkan bidang urutan posisi/letak karbonat yang rendah.

POLA DARI PENYEBARAN SEDIMEN KARBONAT: Ketika dibentuk, sedimen karbonat dipindahkan ke seberang alas, dan melalui kolom air seperti siliciclastic. Satu perkecualian, tentu saja, adalah karbonat secara organis diikat ke dalam kerangka batu karang. Batu karang ini menstabilkan, dan menyertakan di dalam kerangka mereka sebagai sedimen internal, suatu penting persen dari kasar seperti halnya sedimen karbonat yang bagus di (dalam) pemindahan ke seberang tepi paparan. Sebagai tambahan, pantai pasir itu tidak terjerat di dalam bingkai batu karang cenderung untuk disimpan di (dalam) saluran antara dan di belakang penopang dinding/penunjang batu karang di tepi paparan ( Gambar 39). Badai yang besar, seperti angin topan yang modern cenderung untuk mengosongkan batu karang ini- sedimen yang dihubungkan yang memegang area, yang catastrophically membuang volume yang besar dari sedimen yang kasar (di) atas tepi paparan untuk disimpan ketika deposito arus butir channalized dengan lantai cekungan ( Hubbard, et al,. 1991). Seperti dicatat volume yang mahabesar tentang pasir, seperti halnya bekas peninggalan yang kasar untuk diangkut ke lantai cekungan menjatuhkan di bawah ( Crevello dan Schlager, 1980) ( Gambar 40). Tepi karbonat, dan platform,menjauh dari batu karang, cenderung terutama sekali peka terhadap badai yang karena proses oleh karena batimetri yang dangkal dikaitkan dengan produksi yang tinggi tentang karbonat. Pada atas suatu paparan, menghubungkan benar benua yang besar, atau suatu benua, badai akan memberikan pengaruh dari paparan karbonat yang berjaring halus ke pada penurunan. Bagian dari lumpur ini pada akhirnya terdampar pada diatas garis pantai yang pasang surut, menghasilkan hal penting pada progradation dari lingkungan ini di atas paparan yang dangkal, dengan subaerial aggradation yang terbatas ( supratidal zone). Sisa dari lumpur disebarkan mulai paparan, dan pada akhirnya disimpan ketika peri-platform mengeluarkan, dengan kemiringan platform.

Pada diatas platform yang terisolasi seperti Bahama Bank yang besar , volume yang besar dari material yang kasar, seperti ooid dan pasir yang bioclastic disebarkan kearah tempat yang di bawah angin selama peristiwa badai yang besar, pembentukan yang tebal tentang pasir terpasang, dan di dasar dari platform itu. Arus sekeliling paparan yang dalam dapat modifas pasir ini ke dalam pasir yang mahabesar mengapung seperti yang yang dilaporkan oleh Mullins et al. ( 1980(Mullins dan al., 1980)) dengan diam-diam garis tepi yang barat dari Bahama platform ( Gambar 41).

HIGHSTAND MENUMPAHKAN: Sedimentasi karbonat menjawab permukaan laut adalah sungguh berbeda dibanding yang dilihat dengan siliciclastics. Di dunia yang siliciclastic,Sedimen dari platform sebab platform diarahkan, dan highstand belokkan sebelumnya menyimpan dan rendah deposito [posisi/letak] diperoleh dari baji [posisi/letak] yang rendah, jika menyajikan, adalah dengan cepat disemen [oleh/dengan] semen perairan ( pada umumnya, aragonit, atau radiaxial kalsit). Sepanjang pengendapan yang berikut, memperdalam dari perairan di atas satand deposito yang rendah akan secara berangsur-angsur proses sementasi penutupan.

pengeluaran dari paparan, dan garis tepi rak selama permukaan laut yang relatif lowstands menyingkapkan sedimen karbonat laut yang yang metastable ke volume yang besar dari dibawah kejenuhan air A yang sangat cepat jumlah proocesses adalah aktip, memusat di sekitar pemutusan dari tahap mineral yang yang tidak stabil( aragonit, yang magnesian, kalsit) timbulnya dari tahap yang yang stabil ( kalsit dan dolomit) ( Moore, 1989). Sementasi dan stabilisasi adalah cepat, lengkap, sisa-sisa yang atau tidak (ada) sedimen yang tersedia untuk mengangkut ke dalam kejenuhan.pengeluaran dari laut yang bersebelahan adalah cukup panjang, dan jika iklim adalah cukup lembab, karst air muka akan membentuk diatas platform yang diarahkan, dengan pengembangan dari pengeringan internal, gua yang kompleks dan dihubungkan roboh air muka. Kereaktifan bahan kimia yang tinggi dari karbonat memastikan bahwa ketika permukaan laut, diunjukkan ke air yang sangat cepat, bahwa geolog akan mampu mengenali permukaan itu, dan menghubungkan peristiwa permukaan laut beredar

Kereaktifan yang kimia tentang karbonat meneliti cairan sepanjang siklus permukaan laut tidaklah hanya stratigraphi penting, tetapi adalah juga secara ekonomis penting oleh karena dampak nya pada poroas dan evolusi dapat menyerap air atau gas dari karbonat mengayun-ayun urutan sebelum penguburan. Selama pengembangan dari carbonate sequance model di tahat bagian itu mengikuti, yang diharapkan selama masing-masing bagian dari cyclewill permukaan laut yang dibahas.

DEPOSITIONAL SISTEM KARBONAT: Carbanate depositional sistem dan facies cenderung untuk yang serupa melalui/sampai tim, pokok-pokok dari fauna dan cimposition berhubungan dengan bunga ber;ubah melalui/sampai tekanan yang evolusiner. Wilson ( 1975) yang dirumuskan suatu platform umum bermanfaat model ( Gambar 44) yang mana adalah diringkas di bawah dengan beberapa catatan tambahan.

1A) Laut Dalam penentuan: di bawah melambaikan dasar dan di bawah zona yang euphotic bagian dari laut dalam, yaitu. reachongthough reachongthough thermocline ke dalam dunia dari air yang mendalam berhubungan laut. Sedimen: Keseluruhan suiteof laut- sedimen seperti tanah liat yang pelagic, dan karbonat yang mengandung kerikil lumpur., lumpur yang hemipelagic mencakup turbidites: bersebelahan ke platform temukan campuran dari pelagic dan bahan-bahan, bakal-bakal platform yang diperoleh format dari peri-platform mengeluarkan. Biota: sebagian besar palnkton, asosiasi yang berhubungan laut khas. Di dalam peri-platform sedimen sampai ke 75% shallow-water benthos.

2B) Cekungan kedalaman kratonic penentuan: di bawah melambaikan dasar dan di bawah zone eupphotic tetapi secara normal tidak menghubungkan dengan yang berhubungan laut dalam. Sedimen: Suatu di (dalam) Mesozois- Cenozoic jarang pernah lumpur pelagicclayhemipelagic yang sangat umum; adakalanya anhydritic; beberapa chert; commo kondisi-kondisi yang anoxic ( ketiadaan bioturbation, isi yang organik tinggi). Biota: Sebagian Besar nekton dan plankton, coquinas dari kerang berkulit ganda yang thin-shelled ( Posidonia jenis), spons/bunga-karang spicules.

2) Kedalaman paparan Pengaturan: Di bawah cuaca terang hanyalah dalam jangkauan ombak, di dalam bawah zone yang euphotic; membentuk dataran tinggi antar[a] platform yang aktip dan cekungan ( dataran tinggi ini adalah biasanya dibentuk/mapan di atas sekali dari ditenggelamkan platform). Sediments : Kebanyakan karbonat ( wackstone, beberapa grainstone) dan tanah bahan semen, beberapa tanah kerikil; bioturbated baik, Biota sumur yang badded: Berbeda shelly fauna imdicating laut normal kondisi-kondisi. Plankton yang kecil

3) Toe-Of-Kemiringan celemek Synonyms: kemiringan yang lebih rendah, garis tepi yang Pengaturan: di bawah cuaca terang , di bawah zone yang euphotic; celemek bekas peninggalan yang dibentuk oleh gaya berat sedimen mengangkut di toe-of-slope di (dalam) suatu kolom/dok/bak cratonic atau berhubungan laut atau dengan diam-diam proximal bagian dari laut rak. Sediments:Lime lumpur, sedikit banyak siliseous, dengan intercalations dari bekas peninggalan mengalir dan turbidites dalam wujud microbreccias dan tempat tidur/alas yang dinilai tentang limerubble, sdand dan slib. Biota: Kebanyakan yang re-deposited shallow-water benthos beberapa plankton dan deep-watewr benthos.

4) Kemiringan (slope)Sinonim : foreslope dari platform Pengaturan: Dasar laut yang betul-betul ditundukkan ( over1-4) menuju ke laut dari platform garis tepi itu. Sediments: Mostlypure karbonat, jarang intercalations dari lumpur yang yang berasal dari tanah. Butir ukuran sangat variabel dari lumpur ke ber;akhir; anggota adalah kemiringan yang berlumpur lembut dengan banyak merosot dan keserongan pasir dengan sreep, planar foresets) Biota: Kebanyakan menyimpan kembali shallow-water benthos, beberapa deep-water benthos dan plankton.

5) Batu karang Dari garis tepi platform ( gambar 45) Pengaturan: ( I) Gundukan tanah lumpur yang secara organis distabilkan padakemiringan yang bagian atas atau ( II) lereng dari batu karang bukit kecil dan ketika pasir atau ( III) wave-resistsnt batu karang penghalang yang melingkari Sedimen platform : Hampir karbonat yang murni dari seluruh ukuran butir variabel. paling diagnostik Adalah massa atau tambalan dari boundstone dari framestone, rongga yang internal dengan pengisian; tambalan dari semen atau sedimen, berbagai generasi dari contruction, encrutation dan membosankan dan pembinasaan.Biota: Hampir eksklusif benthos. Jajahan dari framebuilders, encrusters, gurdi/bor bersama dengan volume yang besar dari lepas seperti puing dan pasir.

6) Kawanan pasir dari garis tepi platform ( Gambar 45) Pengaturan: Memperpanjang kawanan dan pasang surut, sekali waktu dengan eolianite pulau; di atas wavebase cuaca terang dan di dalam zone yang euphotic, betul-betul yang dipengaruhi oleh sekarang pasang surut.Sediments: Pasir-Kapur yang bersih, adakalanya dengan kwarsa; sebagian dengan crossbedding, bioturbated yang sebagian awetBiota: yang dikenakan dan biota yang terkelupas dari batu karang dan lingkungan yang dihubungkan, low-siversas in-fauna yang disesuaikan ke substate yang sangat gesit.

7) Interior-Normal laut platform Pengaturan : puncak platform di dalam zone euphotic dan secara normal di atas cuaca terang dasar; danau di pinggir laut ketika yang dilindungi oleh kawanan pasir, pulau dan batu karang dari garis tepi platform; cukup dihubungkan dengan membuka laut untuk memelihara sanilas dan temperatur. dekat samudra yang bersebelahan. Sediments: kapur perekat lumpur, pasir atau pasir yang berlumpur, tergantung pada ukuran butir dari produksi sedimen lokal dan efisiensi dari memisahkan oleh ombak pasang surut; patvhes dari bioherms dan biostromes. lumpur dan Pasir yang yang berasal dari tanah mungkin umumnya di dalam platform dihubungkan dengan daratan, absen di (dalam) platform yang dilepaskan seperti pulau karang yang berhubungan laut. Biota: Shallow-Water benthos dengan kerang berkulit ganda, gastropods, sponges,arthropods, foraminifers dan ganggang yang terutama sekali umum

8) Platform bagian dalamPengaturan: Perihal facies 7, tetapi lebih sedikit sumur yang dihubungkan dengan membuka samudra sedemikian sehingga variasi yang besar tentang temperatur dan berkadar garam Sediment: Kebanyakan lumpur dan pasir yang berlumpur, beberapa membersihkan pasir; awal sementasi yang diagenetic umum; umum yang yang berasal dari tanah. Biota: Shallow-Water biota dari keaneka ragaman yang dikurangi, tetapi biasanya dengan angka-angka yang sangat besar tentang individu; khas adalah cerithid gastropods, miliolid foraminifers.9)Platform bagian dalamPengaturan yang evaporitic: Seperti di facies 7 dan 8, namun dengan penerangan yang hanya kadang-kadang dari perairan laut normal dan suatu iklim yang kering sedemikian sehingga gips, anhidrit atau halit mungkin disimpan di samping karbonat. Sabkhas, menggarami rawa dan rawa garam dan kolam garam adalah Sediments air muka khas: Limau/Kapur Perekat