2
~·S'EPUTAR INDONESIA o Selasa o Rab:J o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12~ 13 14 15 18 19 20 21 22 2.1 24 25 26 7 28 29 30 31 OPeb o Mar OApr OMei OJln OJul OAgs .Sep OOkt ONo'" ODes . aksaAgung, .'--~-----, PemberantasanKom SI, dan PertumbUhan Guru BesarFakultas Hukum Universitas Padjadjaran L aporanIMF'tahun2010ten· tang Pertumbuhan Ekono- miIndonesiamenunjukkan kenaikan yang berarti bagi bangsa ini. Pasca krisis global, Indonesia dinilai berhasil dan termasuk ter- majudibandingkandengannegara lain. Namun demikian, yang belum dapat diraih adalah bahwa justru pertumbuhan ekonomi di tingkat makro tidak diikuti dengan per- tumbuhan ekonomi di tingkat mikro. Akibatnya, pemerataan ke- sejahteraan tidak tercapai sehing- ga korupsi marak dan reformasi birokrasi menuju tata kelola pe- merintahan yang baik (good go· vernance) gaga!. Tata kelola ini hanya dapat dicapaiapabila sistem pelayanan birokrasi terhadap kepentingan publik dapat dikelola secara baik dan benar serta bebas KKN. Solusi untukrnencapaikemaju- antersebutsalahsatunyaadalahdi- terapkannya sistem onlinedi dalam sektor pelayanan publik. Sistem online telah berhasil menghapus- kan KKN di birokrasi, seperti telah berhasil dilaksanakan di Direkto- rat jenderal Administrasi Hukum Umum dengan sisminbakum. Pe- ringkat Indonesia mencapai urut- an ke 44,naik signifikan 10pering- kat pada tahun 2010. Sistem pe- layanan online memang memerlu- kan anggaran yang sangat tinggi dan kualitas teknologi yang mema- dai, namun dapat diatasi dengan sistem outsourcing penuh dan be- kerja sama dengan pihak swasta, mengipgat keterbatasanAPBN. Di angunnya sistem online da- lam sisminbakum bermula dari ke- risauan investor dalam negeri dan asing yang ingin berpartisipasi da- lam pembangunan ekonomi di Tanah Air, namun memiliki ke- tidakpercayaan (distrust) yang sangat tinggi terhadap integritas, akuntabilitas dan profesionalisme aparatur penegak hukum. Akibat- nya, sering terjadi ketidakpastian hukum, ketidakadilan dan juga ti- dak mencerminkan tujuan ke- manfaatan. Dalam praktik penegakan hu- kum terutama dalam pemberan- tasan korupsi justru terjadi ketim- pangan atas ketiga tujuan ter· sebut.bahkantujuanmemupukke- untungan pribadi atau kelompok lebih diutamakan sehingga terjadi pelanggaran hukum dan kode etik profesiyangmenghapuskanobjek- tivitas dan akuntabilitas profesio- nalisme sesuai dengan kaidah undang-undang. Pola yang sudah membaku dalam praktik penegakan hukum saat ini mirip dengan ucapan ter- kenal, "Leetatcestmoi" (ucapanku adalah hukum) di mana hak asasi warga negara diabaikan, protes sosial dilawan melalui kolaborasi dengan pers yang tidak bertang- gung jawab, kolaborasi dengan pengacara dan pengusaha hitam. •Berbagai perilaku ini tampak tran- sparan dan tidak sungkan-sungkan sehingga kontraproduktif dengan pertumbuhan ekonomi, malah me- nyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy). Untuk mengembalikan situasi menjadi lebih bersih dan bebas KKN, pembentukan Satgas Mafia Hukum bukanlah satu-satunya so- lusi. Momentum ergantian Jaksa Kliping Humas Unpad 2010 Agung merupakan kesempatan terbaik untuk membalikkan citra negatif pelaku ekonomi nasional dan asing terhadap implementasi penegakan hukum yang lemah. Pe- laku ekonomi sangat mengharap- kan Jaksa Agung yang baru nanti- nya sensitif terhadap fluktuasi per- kembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini pun sesuai dengan tujuan pembangunan hukum yang telah dicantumkan dalam Ren- cana Pembangunan jangka Pen- dek Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010·2014 yang mene- gaskan: "Pembangunan e".--c hukum (termasuk pene- gakan hukum-pen) diarah- kan untuk mendukung ter- wujudnya pertumbuh- an ekonomi yang ber- kelanjutan mengatur permasalahan yang berkaitan de- ngan ekonomi terutama dunia usaha dan dunia industri serta men· ciptakan iklim yang kondusif bagi investasi terutama perlindungan hukum." Sosok Jaksa Agung yang cocok dengan tujuan pembangunan hukum di atas adalah mereka yang memiliki wawasan dan pengetahu- an luas ten tang peta politik eko- nomi nasional dan internasional, selain pengetahuan teoritik dan pengalaman piaktik penyelidikan,

Selasa o Rab:J o 2 3 7 8 9 10 11 13 14 15 18 19 20 21 22 2 ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/seputarindonesia... · nyelenggara negara yang bersang-kutan. Kunci utama

Embed Size (px)

Citation preview

~·S'EPUTARINDONESIAo Selasa o Rab:J o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12~ 13 14 1518 19 20 21 22 2.1 24 25 26 7 28 29 30 31

OPeb oMar OApr OMei OJln OJul OAgs .Sep OOkt ONo'" ODes

. aksaAgung,.'--~-----,

PemberantasanKom •SI,dan PertumbUhan

Guru BesarFakultasHukum UniversitasPadjadjaran

LaporanIMF'tahun2010ten·tang Pertumbuhan Ekono-miIndonesiamenunjukkan

kenaikan yang berarti bagi bangsaini. Pasca krisis global, Indonesiadinilai berhasil dan termasuk ter-majudibandingkandengannegaralain. Namun demikian, yang belumdapat diraih adalah bahwa justrupertumbuhan ekonomi di tingkatmakro tidak diikuti dengan per-tumbuhan ekonomi di tingkatmikro. Akibatnya, pemerataan ke-sejahteraan tidak tercapai sehing-ga korupsi marak dan reformasibirokrasi menuju tata kelola pe-merintahan yang baik (good go·vernance) gaga!. Tata kelola inihanya dapat dicapaiapabila sistempelayanan birokrasi terhadapkepentingan publik dapat dikelolasecara baik dan benar serta bebasKKN.

Solusi untukrnencapaikemaju-antersebutsalahsatunyaadalahdi-terapkannya sistem onlinedi dalamsektor pelayanan publik. Sistemonline telah berhasil menghapus-kan KKN di birokrasi, seperti telahberhasil dilaksanakan di Direkto-rat jenderal Administrasi HukumUmum dengan sisminbakum. Pe-ringkat Indonesia mencapai urut-an ke 44, naik signifikan 10 pering-kat pada tahun 2010. Sistem pe-layanan online memang memerlu-kan anggaran yang sangat tinggidan kualitas teknologi yang mema-dai, namun dapat diatasi dengansistem outsourcing penuh dan be-kerja sama dengan pihak swasta,mengipgat keterbatasanAPBN.

Di angunnya sistem online da-lam sisminbakum bermula dari ke-risauan investor dalam negeri danasing yang ingin berpartisipasi da-lam pembangunan ekonomi diTanah Air, namun memiliki ke-tidakpercayaan (distrust) yangsangat tinggi terhadap integritas,akuntabilitas dan profesionalismeaparatur penegak hukum. Akibat-nya, sering terjadi ketidakpastianhukum, ketidakadilan dan juga ti-dak mencerminkan tujuan ke-manfaatan.

Dalam praktik penegakan hu-kum terutama dalam pemberan-tasan korupsi justru terjadi ketim-pangan atas ketiga tujuan ter·

sebut.bahkantujuanmemupukke-untungan pribadi atau kelompoklebih diutamakan sehingga terjadipelanggaran hukum dan kode etikprofesiyangmenghapuskanobjek-tivitas dan akuntabilitas profesio-nalisme sesuai dengan kaidahundang-undang.

Pola yang sudah membakudalam praktik penegakan hukumsaat ini mirip dengan ucapan ter-kenal, "Leetatcestmoi" (ucapankuadalah hukum) di mana hak asasiwarga negara diabaikan, protessosial dilawan melalui kolaborasidengan pers yang tidak bertang-gung jawab, kolaborasi denganpengacara dan pengusaha hitam.•Berbagai perilaku ini tampak tran-sparan dan tidak sungkan-sungkansehingga kontraproduktif denganpertumbuhan ekonomi, malah me-nyebabkan ekonomi biaya tinggi(high cost economy).

Untuk mengembalikan situasimenjadi lebih bersih dan bebasKKN, pembentukan Satgas MafiaHukum bukanlah satu-satunya so-lusi. Momentum ergantian Jaksa

Kliping Humas Unpad 2010

Agung merupakan kesempatanterbaik untuk membalikkan citranegatif pelaku ekonomi nasionaldan asing terhadap implementasipenegakan hukum yang lemah. Pe-laku ekonomi sangat mengharap-kan Jaksa Agung yang baru nanti-nya sensitif terhadap fluktuasi per-kembangan dan pertumbuhanekonomi nasional.

Hal ini pun sesuai dengantujuan pembangunan hukum yangtelah dicantumkan dalam Ren-cana Pembangunan jangka Pen-dek Menengah Nasional (RP JMN)tahun 2010·2014 yang mene-gaskan: "Pembangunan e".--chukum (termasuk pene-gakan hukum-pen) diarah-kan untuk mendukung ter-wujudnya pertumbuh-an ekonomi yang ber-kelanjutan mengaturpermasalahan yang berkaitan de-ngan ekonomi terutama duniausaha dan dunia industri serta men·ciptakan iklim yang kondusif bagiinvestasi terutama perlindunganhukum."

Sosok Jaksa Agung yang cocokdengan tujuan pembangunanhukum di atas adalah mereka yangmemiliki wawasan dan pengetahu-an luas ten tang peta politik eko-nomi nasional dan internasional,selain pengetahuan teoritik danpengalaman piaktik penyelidikan,

penyidikan dan penuntutan khu-susnya dalam penegakan hukumpemberantasan korupsi, Tampak-nya tipe ideal di atas sulit diwujud-kan siapa pun karena pemerintahtelah mengeluarkan Instruksi Pre-siden RI Nomor 1Tahun 2010 ten-tangPercepatanPelaksanaanPrio-ritas Pembangunan Nasional Ta-hun 2010. Inpres itu salah satunyamenyatakan bahwa sektor pem-bangunan di bawah koordinasiMenko Polhukam dan salah sa tubidang tugasnya ialah pernberan-tasan korupsi.

Inpres tersebut telah menetap-kan target keberhasikm pem-berantasan korupsi yaitu sebanyak1.700perkara sampai denganakhirDesember 2010 kepadaKejaksaanAgung. Sistem target dalam prak-tik lebih banyak mudaratnya kare-na terkesan jaksa Agung memak-sakan bawahannya mencapai tar-get terse but. Bahkan jika tidakmencapai jumlah target perkaratertentu, Kajari yang bersangkut-an akan terhambat kariernya un-tuk mencapai jenjang yang lebihtinggi.

menunggu terjadi kasus pad a pe-nyelenggara negara yang bersang-kutan. Kunci utama keberhasilanpemberantasan korupsi sa at iniseharusnya dialihkan dari penin-dakan kepada strategi pencegah-an, yaitu dengan memperkuat ke-tegasan dan komitmen aparaturhukum dan presiden dalam imple-mentasi perbuatan yang dilarangtersebut di atas.

Saat ini dalam agenda legislasiTahun2010/2011 telahdipersiapkanrancangan undang-undang tentangperampasan aset tindak pidana,suatu UUyangdiharapkanmemper-kuat strategi penindakan daripadapencegahan dengan tujuan utamamerampasdanmengembalikanasetnegara yang hilang karena tindakpidana korupsi. Sudah saatnya poli-tik hukum pemberantasan korupsidititikberatkan pada strategi pen-cegahan yang harus dilaksanakansecara konsisten dan tanpa campurtangan pihakmanapun.

Strategi itu perlu diperkuat de-ngan perampasan aset hasil tindakpidana atas dasar hukum acarapembuktian terbalik murni terha-dap aset-aset yang diduga kuat (se-kurang-kurangnya dua alat bukti)adalah hasil tindak pidana melaluituntutan secara keperdataan. Stra-tegi ini diharapkan dapatmemberi-kan kontribusi signifikan diban-dingkan dengan strategi penindak-an dengan cara penghukuman danpengembalian kerugian keuangannegara secara kumulatif-yang ter-bukti lebih banyak mudarat darimaslahatnya-kecuali hanya se-kedar merupakan tontonan dalam"selebrityshow" saja.

Bahkan secara kuantitatif, ra-sioantarauangnegarayangdikem-balikan jauh lebih kecil dan tidaksignifikan .dari anggaran negarayang telah dikeluarkan untukmemburu uang negara dengan se-gala fasilitas yang diperlukannya.Kondisi ini diperparah denganpraktik penegakan hukum yangselektif dan diskriminatif yang se-makin jauh dari kepastian hukum,keadilan dan juga kemanfaatan-nya. Negara ini ke depannya me-merlukanJaksaAgungyang beranimelakukan langkah-langkah stra-tegi pencegahan progresif yangmeningkatkan kemaslahatan bagibangsa ini daripada memperton-tonkan "keberhasilan semu danbias" yang bersifat kontraproduk-tif untuk pembangunan ekonominasional.(*)

Dampak negatif dari sistem iniadalah ekses "overkriminalisasi"perkara korupsi. Sehingga,munculperkara dengan nilai hanya satujuta rupiah bisa sampai kasasi. Se-lain itu, sistem target juga menye-babkan diskresi penyidik korupsimenjadilebih besar danleluasa un-tuk menetapkan peningkatan pe-nyelidikan kepada tahap penyidik-an dan penetapan tersangka, apa-lagi melibatkan tersangka yangmemiliki status sosial tinggi ataujabatan politik.

T