5
DIAGNOSIS BANDING S I Dasar diagnosis SI sebagai berikur. Pada anamnesis dapat diketahui masa inkubasi : gejala konstitusi tidak terdapat, demikian pula gejala setempat yaitu tidak ada rasa nyeri. Pda efek primer yang penting ialah terdapat erosi/ulkus yang bersih, soliter, bulat/lonjong, teratur, indolen dengan dengan indurasi: T.pallidum Positif.kelainan dapat nyeri jika disertai infeksi sekunder. Kelenjar regional dapat membesar, indolen, tidak berkelompok, tidak ada periadenitis, tanpa supurasi. Tes serologik setelah beberapa minggu bereaksi positif lemah. Sebagai diagnosis banding dapat dikemukakan berbagai penyakit. 1. Herpes Simpleks Penyakit ini residif dapat disertai rasa gatal/nyeri, lesi berupa vesikel diatas kulit yang eritematosa, berkelompok. Jika telah pecah tampak kelompok erosi, sering berkonfluensi dan polisiklik. Tidak terdapat indurasi. 2. Ulkus Piogenik Akibat trauma, misalnya garukan dapat terjadi infeksi piogenik. Ulkus tampak kotor karena mengandung pus, nyeri, tanpa indurasi. Jika terdapat limfadenitis regional disertai tanda-

Sifilis - Diagnosis Banding

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sifilis

Citation preview

Page 1: Sifilis - Diagnosis Banding

DIAGNOSIS BANDING

S I

Dasar diagnosis SI sebagai berikur. Pada anamnesis dapat diketahui masa

inkubasi : gejala konstitusi tidak terdapat, demikian pula gejala setempat yaitu

tidak ada rasa nyeri. Pda efek primer yang penting ialah terdapat erosi/ulkus yang

bersih, soliter, bulat/lonjong, teratur, indolen dengan dengan indurasi: T.pallidum

Positif.kelainan dapat nyeri jika disertai infeksi sekunder. Kelenjar regional dapat

membesar, indolen, tidak berkelompok, tidak ada periadenitis, tanpa supurasi. Tes

serologik setelah beberapa minggu bereaksi positif lemah.

Sebagai diagnosis banding dapat dikemukakan berbagai penyakit.

1. Herpes Simpleks

Penyakit ini residif dapat disertai rasa gatal/nyeri, lesi berupa vesikel

diatas kulit yang eritematosa, berkelompok. Jika telah pecah tampak

kelompok erosi, sering berkonfluensi dan polisiklik. Tidak terdapat

indurasi.

2. Ulkus Piogenik

Akibat trauma, misalnya garukan dapat terjadi infeksi piogenik. Ulkus

tampak kotor karena mengandung pus, nyeri, tanpa indurasi. Jika terdapat

limfadenitis regional disertai tanda-tanda radang akut dapat terjadi

supurasi yang serentak, dan terdapat leukositosis pada pemeriksaan darah

tepi.

3. Skabies

Pada scabies lesi berbentuk beberapa papul atau vesikel di genitalia

eksterna, terasa gatal pada malam hari. Kelainan yang sama terdapat pula

pada tempat redileksi, misalnya lipat jari tangan, perianal. Orang serumah

juga akan menderita penyakit yang sama.

4. Balanitis

Pada balinitis, kelainan berupa erosi superfisial pada glans penis disertai

eritema, tanpa indurasi. Faktor predisposisi : DM dan yang tidak

disirkumsisi.

5. Limfogranuloma venereum ( LGV)

Page 2: Sifilis - Diagnosis Banding

Efek primer pada LGV tidak khas, dapat berupa papul, vesikel, pustule,

ulkus dan biasanya cepat hilang. Yang khas ialah limfadenitis regional,

disertai tanda-tanda radang akut, supurasi tidak serentak, terdapat

periadenitis, LGV disertai gejala konstitusi: demam, malese, dan

arthralgia.

6. Karsinoma sel skuamosa

Umumnya terjadi pada orang usia lanjut yang tidak disirkumsisi.

Kelainan kulit berupa benjolan-benjolan, terdapat indurasi, nudah

berdarah. Untuk diagnosis, perlu biabsi.

7. Penyakit behcet

Ulkus superfisial, multiple, biasanya pada skrotum/labia. Terdapat pula

ulserasi pada mulut dan lesi pada mata.

8. Ulkus mole

Penyakit ini sekarang langkah. Ulkus lebih dari satu, disertai y=tanda-

tanda radang akut, terdapat pus, dindingnya bergaung. Haemophilus

Ducreyi positif. Jika terjadi limfadenitis regional juga disertai tanda-tanda

radang akut, terjadi supurasi serentak.

S II

Dasar diagnosis S II sebagai berikut, S II timbul enam sampai delapan minggu sesudah S I. seperti telah dijelaskan, S II ini dapat menyerupai berbagai penyakit kulit. Untuk membedakannya dengan penyakit kulit lain ada beberapa pegangan. Pada anamnesis hendaknya ditanyakan, apakah pernah menderita luka di alat genital (S I) yang tidak nyeri.

Klinis yang penting umumnya berupa kelainan tidak gatal. Pada S II dini kelainan generalisata hamper simetrik, telapak tangan/kaki juga dikenai. Pada S II lambat terdapat kelainan setempat-setempat, berkelompok, dapat tersusun menurut susunan tertentu, misalnya: arsinar, polisiklik, korimbiformis. Biasanya terdapat limfadenitis generalisata. Tes serologik positif kuat pada S II dini, lebih kuat lagi pada S II lanjut.

Seperti telah diterangkan, sifilis dapat menyerupai berbagai penyakit karena itu diagnosis bandingnya sangat banyak, tetapi hanya sebagian yang akan diuraikan.

Page 3: Sifilis - Diagnosis Banding

1. Erupsi obat alergikPada anamnesis dapat diketahui timbulnya alergi karena obat yang dapat disertai demam. Kelainan kulit bermacam-macam, diantaranya bebentuk eritema sehingga mirip roseala pada S II. Keluhan gatal, sedangkan pada sifilis biasanya tidak gatal.

2. MorbiliKelainan kulit berupa eritema seperti pada S II. Perbedannnya: pada morbili disertai gejala konstitusi (tampak sakit, demam), kelenjar getah bening tidak membesar.

3. Pitiriasis roseaTerdiri atas banyak bercak eritematosa terutama dipinggir dengan skuama halus, berbentuk lonjong, lenticular, susunannya sejajar dengan lipatan kulit. Enyakit ini tidak disertai limfadenitis generalisata seperti pada S II.

4. Psoriasis

5. Dermatitis seboroika6. Kondiloma akuminatum7. Alopesia areata