Simulasi Lampu Otomatis Deteksi Suhu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Simulasi Lampu Otomatis Deteksi Suhu

Citation preview

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    ELEKTRONIKA DASAR I

    SIMULASI LAMPU OTOMATIS

    DETEKSI SUHU

    YUSUF SIGIT PAMUNGKAS(1137030081)

    November 23, 2014

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

    2014

    1

  • Abstract

    In this lab experiments to determine and understand the automatic

    light control system temperature detection, capable of designing and

    making automatic lighting control system programming temperature

    detection, as well as knowing the automatic lighting control system

    application temperature detection. The method in this lab is the

    method of circuit simulation software made by Proteus and to input

    the program using the Arduino software. The result will light auto-

    matically turns on when the sensor detects or receives heat energy

    from the outside. When LM35 does not receive or detect the heat

    energy from the outside, the lights will turn off automatically.

    Keyword: lights, automatic, temperature, Proteus, LM35

    Ringkasan

    Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui dan

    memahami sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu, mampu mende-

    sain dan membuat pemrograman sistem kontrol lampu otomatis de-

    teksi suhu, serta mengetahui aplikasi sistem kontrol lampu otomatis

    deteksi suhu. Adapun metode pada praktikum ini adalah metode

    simulasi rangkaian yang dibuat dengan software Proteus dan untuk

    input programnya menggunakan software Arduino. Hasilnya lampu

    akan menyala secara otomatis saat sensor mendeteksi atau menerima

    energi panas dari luar. Saat LM35 tidak menerima atau mendeteksi

    energi panas dari luar maka lampu akan mati secara otomatis.

    Kata Kunci: lampu, otomatis, suhu, Proteus, LM35

    1

  • 1 Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Di masa modernisasi ini telah banyak dijumpai beberapa peralatan elektron-

    ika yang semakin canggih. Dari beberapa alat elektronik tersebut, banyak

    diantaranya yang menggunakan beragam jenis sensor seperti sensor cahaya,

    sensor suhu dan lain-lain. Seperti halnya kita temui didalam kehidupan

    sehari-hari kita, yaitu setrika, rice cooker, dispenser dan lain-lain.

    Tentunya hal ini tak lepas dari peranan ilmu elektronika yang semakin

    tinggi. Sebagai contoh ketika suatu komponen elektronika yang dapat mende-

    teksi energi panas (suhu) kemudian dapat mengkonversikannya menjadi se-

    buah tegangan ideal, maka komponen ini akan sangat bermanfaat untuk da-

    pat mendeteksi suhu disekitarnya. Dalam aplikasinya dapat berupa lampu

    otomatis deteksi suhu.

    Dalam praktikum ini yang berjudul Simulasi Lampu Otomatis Deteksi

    Suhu akan mengajarkan kepada mahasiswa untuk mengetahui dan mema-

    hami sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu, mampu mendesain dan

    membuat pemrograman sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu, serta

    mengetahui aplikasi sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu.

    1.2 Tujuan

    1. Mengetahui dan memahami sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu.

    2. Mampu mendesain dan membuat pemograman sistem kontrol lampu

    otomatis deteksi suhu.

    3. Mengetahui aplikasi sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu.

    2

  • 1.3 Dasar Teori

    Lampu monitoring deteksi suhu bekerja dengan menggunakan sensor suhu

    LM35. Lampu akan menyala secara otomatis saat sensor mendeteksi atau

    menerima energi panas dari luar. Saat LM35 tidak menerima atau mende-

    teksi energi panas dari luar maka lampu akan mati secara otomatis.

    Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconduc-

    tor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan

    dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai kom-

    ponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature

    yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 da-

    pat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada

    bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan

    DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 A dalam beroperasi. Bentuk

    fisik sensor suhu LM 35 merupakan chip IC dengan kemasan yang berfariasi,

    pada umumnya kemasan sensor suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti

    terlihat pada gambar dibawah.

    Gambar 7.1 IC LM35

    3

  • IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Inte-

    grated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan

    dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran

    fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /C

    yang berarti bahwa kenaikan suhu 1C maka akan terjadi kenaikan tegangan

    sebesar 10 mV.

    IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar

    karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada

    temperature ruang. Jangka sensor mulai dari 55C sampai dengan 150C,

    IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari

    indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 mA

    dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang

    dari 0C di dalam suhu ruangan.

    Gambar 7.2 IC LM35

    Karakteristik Sensor suhu IC LM35 adalah:

    1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan

    dan suhu 10 mV/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

    2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25C

    seperti terlihat pada gambar 2.2.

    3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55C sampai +150C.

    4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

    5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.

    4

  • 6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang

    dari 0,1C pada udara diam.

    7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1

    mA.

    8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar 1/4 C.

    Sensor suhu IC LM35 memiliki keakuratan tinggi dan mudah dalam per-

    ancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, sensor suhu LM35

    juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi

    sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kontrol khusus

    serta tidak memerlukan seting tambahan karena output dari sensor suhu

    LM35 memiliki karakter yang linier dengan perubahan 10mV/C. Sensor

    suhu LM35 memiliki jangkauan pengukuran -55C hingga +150C dengan

    akurasi 0.5C. Tegangan output sensor suhu IC LM35 dapat diformulasikansebagai berikut :

    Vout LM35 = TemperatureC x 10 mV

    5

  • 2 Metode Praktikum

    2.1 Waktu dan Tempat

    Praktikum yang berjudul Simulasi Lampu Otomatis Deteksi Suhu berlang-

    sung pada hari Kamis, 20 November 2014 bertempat di Laboratorium Fisika

    Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

    2.2 Alat dan Bahan

    1. Notebook/Laptop

    2. Software Proteus

    3. Software Arduino

    2.3 Prosedur Percobaan

    2.3.1 Simulasi Proteus Lampu Otomatis Deteksi Suhu (1 LED)

    Langkah pertama yang dilakukan adalah notebook/laptop dipastikan dalam

    kondisi menyala dan telah terinstal software Proteus dan Arduino di dalam-

    nya. Selanjutnya, software Arduino dibuka dan program lampu otomatis

    diketikkan didalamnya. Adapun program lampu otomatis deteksi suhu un-

    tuk 1 buah LED yang digunakan adalah sebagai berikut.

    6

  • Gambar 7.3 Program lampu otomatis deketeksi dengan output 1 buah LED

    Kemudian software Proteus dibuka dan rangkaian lampu otomatis deteksi

    suhu dengan output 1 buah LED dirangkai didalamnya seperti pada gambar

    dibawah ini.

    7

  • Gambar 7.4 Simulasi rangkaian lampu otomatis deteksi suhu (1 LED)

    Setelah rangkaian selesai dibuat, program sebelumnya pada software Ar-

    duino dimasukkan ke dalam rangkaian di simulasi Proteus. Setelah itu,

    tombol PLAY pada Proteus ditekan sehingga rangkaian lampu otomatis

    deteksi suhu dapat berjalan.

    2.3.2 Simulasi Proteus Lampu Otomatis Deteksi Suhu (3 LED)

    Langkah pertama yang dilakukan adalah notebook/laptop dipastikan dalam

    kondisi menyala dan telah terinstal software Proteus dan Arduino di dalam-

    nya. Selanjutnya, software Arduino dibuka dan program lampu otomatis

    diketikkan didalamnya. Adapun program lampu otomatis deteksi suhu un-

    tuk 3 buah LED yang digunakan adalah sebagai berikut.

    8

  • 9

  • Gambar 7.5 Program lampu otomatis deketeksi dengan output 3 buah LED

    Kemudian software Proteus dibuka dan rangkaian lampu otomatis deteksi

    suhu dengan output 3 buah LED dirangkai didalamnya seperti pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 7.6 Simulasi rangkaian lampu otomatis deteksi suhu (3 LED)

    Setelah rangkaian selesai dibuat, program sebelumnya pada software Ar-

    duino dimasukkan ke dalam rangkaian di simulasi Proteus. Setelah itu,

    tombol PLAY pada Proteus ditekan sehingga rangkaian lampu otomatis

    deteksi suhu dapat berjalan.

    10

  • 2.3.3 Simulasi Proteus Lampu Otomatis Deteksi Suhu (1 LED)

    Mulai

    Membuka software Arduino

    Mengetikkan program lampu otomatis deteksi suhu (1 LED)

    Memilih pilihan Verify pada software Arduino

    Membuka software Proteus

    Merangkai simulasi rangkaian lampu otomatis deteksi suhu (1 LED)

    Menginputkan program sebelumnya ke dalam software Proteus

    Memilih pilihan PLAY pada software Proteus

    Menganalisa prinsip kerja lampu otomatis deteksi suhu

    Selesai

    11

  • 2.3.4 Simulasi Proteus Lampu Otomatis Deteksi Suhu (3 LED)

    Mulai

    Membuka software Arduino

    Mengetikkan program lampu otomatis deteksi suhu (3 LED)

    Memilih pilihan Verify pada software Arduino

    Membuka software Proteus

    Merangkai simulasi rangkaian lampu otomatis deteksi suhu (3 LED)

    Menginputkan program sebelumnya ke dalam software Proteus

    Memilih pilihan PLAY pada software Proteus

    Menganalisa prinsip kerja lampu otomatis deteksi suhu

    Selesai

    12

  • 3 Hasil dan Pembahasan

    3.1 Data Hasil Pengamatan

    3.1.1 Simulasi Proteus Lampu Otomatis Deteksi Suhu (1 LED)

    Gambar 7.7 Ketika dalam suhu 23.93C

    Gambar 7.8 Ketika dalam suhu 29.30C

    13

  • Gambar 7.9 Ketika dalam suhu 51.27C

    3.1.2 Simulasi Proteus Lampu Otomatis Deteksi Suhu (3 LED)

    Gambar 7.10 Ketika dalam suhu 50C

    14

  • Gambar 7.11 Ketika dalam suhu 70C

    Gambar 7.12 Ketika dalam suhu 100C

    3.2 Pembahasan

    Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui dan mema-

    hami sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu, mampu mendesain dan

    membuat pemrograman sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu, serta

    mengetahui aplikasi sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu. Adapun

    15

  • metode pada praktikum ini adalah metode simulasi rangkaian yang dibuat

    dengan software Proteus dan untuk input programnya menggunakan software

    Arduino.

    Untuk membuat sebuah lampu otomatis deteksi suhu, salah satu kom-

    ponen penting di dalamnya adalah komponen IC LM35 yang berfungsi se-

    bagai pendeteksi suhu yang memiliki keakuratan tinggi dan mudah dalam

    perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, sensor suhu

    LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang

    tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kontrol

    khusus serta tidak memerlukan seting tambahan karena output dari sensor

    suhu LM35 memiliki karakter yang linier dengan perubahan 10mV/C. Sen-

    sor suhu LM35 memiliki jangkauan pengukuran -55C hingga +150C dengan

    akurasi 0.5C. Tegangan output sensor suhu IC LM35 dapat diformulasikansebagai berikut :

    Vout LM35 = TemperatureC x 10 mV

    Sehingga secara prinsip sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran

    suhu menjadi besaran tegangan dengan koefisien sebesar 10 mV /C yang be-

    rarti bahwa kenaikan suhu 1C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar

    10 mV. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tegangan ideal

    yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 1C setara dengan 10 mV.

    Sensor ini juga mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1C.

    Berdasarkan data yang diperoleh pada simulasi proteus lampu otomatis

    deteksi suhu dengan 1 buah LED dapat diketahui bahwa ketika pada suhu

    23.93C dan 51.27C lampu LED tidak akan menyala. Sedangkan pada suhu

    29.30C lampu LED akan otomatis menyala. Hal ini dapat disebabkan karena

    program yang telah disetting sebelumnya di dalam software Arduino meny-

    atakan bahwa:

    16

  • Yang artinya, ketika LM35 sebagai sensor suhu mendeteksi suhu kurang

    dari atau sama dengan 25C dan kurang dari atau sama dengan 100C, maka

    LED kuning sebagai output akan berada dalam keadaan LOW yang berarti

    mati. Sedangkan ketika LM35 sebagai sensor suhu mendekteksi suhu kurang

    dari atau sama dengan 50C, maka LED kuning sebagai output akan berada

    dalam keadaan HIGH yang berarti hidup. Dari kedua hal tersebut dapat

    ditarik kesimpulan bahwa pada program lampu otomatis deteksi suhu dengan

    1 buah LED diprogram dengan pendeteksi suhu dalam interval 25C sampai

    50C, karena pada interval tersebut lampu LED akan menyala dan jika tidak

    berada pada interval tersebut, maka lampu LED akan mati. Dan ketika

    LM35 tidak mendeteksi pada interval suhu selain diatas, maka LED kuning

    akan berada dalam keadaan LOW atau mati.

    Dan pada simulasi proteus lampu otomatis deteksi suhu dengan 3 buah

    LED dapat diketahui bahwa pada suhu 50C hanya lampu LED biru yang

    menyala, pada suhu 70C hanya lampu LED hijau yang menyala secara

    berkedip, dan pada suhu 100C hanya lampu LED merah yang menyala.

    Hal ini dapat disebabkan karena program yang telah disetting sebelumnya

    di dalam software Arduino menyatakan bahwa:

    17

  • Yang artinya, ketika LM35 sebagai sensor suhu mendeteksi suhu 50C,

    maka LED biru akan berada dalam keadaan HIGH yang berarti hidup dan

    LED hijau serta merah berada dalam keadaan LOW yang berarti mati.

    Sedangkan ketika LM35 sebagai sensor suhu mendeteksi suhu 70C, maka

    LED hijau akan berada dalam keadaan HIGH yang berarti hidup dengan

    delay waktu 1 detik. Dan ketika LM35 sebagai sensor suhu mendeteksi suhu

    100C, maka LED merah akan berada dalam keadaan HIGH yang berarti

    hidup dan LED hijau serta biru akan berada dalam keadaan LOW yang

    berarti mati. Sehingga dengan perintah program tersebut, maka masing-

    masing lampu LED akan menyala sesuai dengan suhu yang telah ditentukan

    di dalam programnya. Dan ketika LM35 mendeteksi suhu selain pada suhu

    diatas, maka ketiga buah LED tidak akan menyala.

    Dari kedua percobaan tersebut dapat diketahui bahwa lampu monitoring

    deteksi suhu bekerja dengan menggunakan sensor suhu LM35. Lampu akan

    menyala secara otomatis saat sensor mendeteksi atau menerima energi panas

    dari luar. Saat LM35 tidak menerima atau mendeteksi energi panas dari luar

    18

  • maka lampu akan mati secara otomatis.

    Lampu otomatis monitoring deteksi suhu ini dapat berfungsi sebagai in-

    dikator suhu di dalam suatu ruangan, sebagai indikator suhu bila terjadi

    pemanasan berlebih pada alat elektronik seperti setrika, rice cooker, dis-

    penser dan lain-lain. Sehingga bermanfaat untuk mengetahui bahwa suatu

    alat elektronika yang sedang digunakan dalam keadaan panas atau dingin

    dalam interval suhu tertentu.

    3.3 Analisis Data

    Berdasarkan pada hasil percobaan yang diperoleh dalam praktikum ini da-

    pat dinyatakan bahwa praktikum yang telah dilakukan telah sesuai dengan

    perintah pada tugas laporan dan telah sesuai dengan teorinya yang tercan-

    tum dalam dasar teori. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketepatan nyala

    lampu LED sebagai indikator suhu baik itu untuk lampu otomatis deteksi

    suhu dengan 1 buah LED maupun untuk 3 buah LED.

    19

  • 4 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan seba-

    gai berikut:

    1. Lampu monitoring deteksi suhu bekerja dengan menggunakan sensor

    suhu LM35. Lampu akan menyala secara otomatis saat sensor mende-

    teksi atau menerima energi panas dari luar. Saat LM35 tidak menerima

    atau mendeteksi energi panas dari luar maka lampu akan mati secara

    otomatis.

    2. Untuk membuat sebuah lampu otomatis deteksi suhu, salah satu kom-

    ponen penting di dalamnya adalah komponen IC LM35 yang berfungsi

    sebagai pendeteksi suhu dengan tegangan ideal yang keluar dari LM35

    mempunyai perbandingan 1C setara dengan 10 mV.

    3. Sistem kontrol lampu otomatis deteksi suhu dapat diaplikasikan di-

    dalam alat elektronika seperti setrika, rice cooker, dispenser dan lain-

    lain.

    20

  • References

    [1] Floyd dan Buchla. Fundamental of analog circuits. Prentice Hall,

    New Jersey, 2008.

    [2] Malvino. Prinsip-prinsip elektronika I. 1994. Jakarta: Erlangga.

    [3] Sutrisno. Elektronika Teori dan Penerapannya. 1985. Bandung: ITB.

    [4] Halliday dan Resnick. Fisika. Jilid 2. 1988. Jakarta: Erlangga.

    [5] Elektronika Dasar. Sensor Suhu IC LM35. 2012. Available

    at http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-

    suhu-ic-lm35/. Diakses pada hari Sabtu, 22 November 2014 pukul 20.00

    WIB.

    [6] Mauliana, Nurul. Cara Kerja dan Sensor Suhu LM35. 2013. Available

    at http://nurullaizer78.blogspot.com/2013/05/cara-kerja-dan-sensor-

    suhu-lm35.html. Diakses pada hari Sabtu, 22 November 2014 pukul

    20.10 WIB.

    [7] Generated. Sensor Suhu LM35. 2007. Available at http://elektronika-

    elektronika.blogspot.com/2007/05/sensor-suhu-lm35.html. Diakses

    pada hari Sabtu, 22 November 2014 pukul 20.15 WIB.

    21

  • LAMPIRAN

    Lampiran 7.1 Hasil tegangan output pada suhu 100C

    Lampiran 7.2 Hasil tegangan output pada suhu 70C

    Lampiran 7.3 Hasil tegangan output pada suhu 50C

    22

  • Lampiran 7.4 Hasil tegangan output pada suhu 49C

    23