56
SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG BELAJAR BERBASIS ARDUINO IQBAL 10582122813 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

SKRIPSI

SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG

BELAJAR BERBASIS ARDUINO

IQBAL

10582122813

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

i

SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG

BELAJAR BERBASIS ARDUINO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar sarjana

Program studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

DISUSUN DAN DIAJUKAN

OLEH

IQBAL

10582122813

PADA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 3: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

ii

Page 4: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

iii

Page 5: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini, dan dapat

kami selesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu Persyaratan Akademik yang

harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan program studi pada jurusan Elektro

dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun

judul tugas akhir kami adalah : “SISTEM KONTROL NYALA LAMPU

OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA

RUANG BELAJAR BERBASIS ARDUINO”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai manusia

biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu ditinjau dari segi teknis

penulisan maupun dari perhitungan-perhitungan. Oleh karena itu penulis

menerima dengan ikhlas dan dengan senang hati segala koreksi serta perbaikan

guna penyempurnaan tulisan ini agar kelak dapat bermanfaat.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan, dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,

kami mengucapkan terima kasih dan penghargaanyang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Ir. Hamzah Al Imran S.T,. M,T. sebagai dekan Fakultas

Teknik Unismuh Makassar.

2. Ibu Adriani, S.T.,M.T sebagai Ketua Jurusan Fakultas Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 6: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

v

3. Dr.Umar atu,S.T.,M.T, selaku pembimbing I dan bapak Ir. Abd Hafid, M.T

selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu dalam

membimbing kami.

4. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas segala

waktunya telah mendidik dan melayani penulis selama mengikuti proses

belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya atas segala kelimpahan kasih sayang, doa dan

pengorbanannya terutama dalam bentuk materi dalam menyelesaikan kuliah.

6. Saudara-saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik

terkhususnya angkatan RADICAL 2013 yang dengan keakraban dan

persaudaraannya banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat ganda

di sisi Allah swt dan skripsi yang sederhanan ini dapat bermanfaat bagi penulis,

rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan Negara. Amin.

Makassar, 25 Desember 2019

PENULIS

Page 7: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

vi

Jurusan Teknik Elektro,

Fakultas Teknik Unismuh Makassar

Email :

[email protected]

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak positif

dalam kehidupan manusia yang pada saat ini telah sampai pada zaman perintah

gerak listrik. Untuk dapat mengendalikan alat dengan gelombang suara, sistem

kontrol rumah pintar memungkinkan manusia mengendalikan perangkat listrik

rumah mereka seperti lampu hanya dengan menggunakan perintah gerak tanpa

perlu bergerak berpindah tempat untuk menyalakan atau mematikan suatu

peralatan. Saat pengguna lampu dalam ruangan menjalankan sistem atau

menyalakan lampu dengan gerak, maka sensor gerak mengirim sinyal input ke

mikrokontroler yang selanjutnya diproses dengan output mikrokontroler berupa

tegangan untuk menyalakan beban, sistem akan berfungsi ketika sensor gerak

(PIR) mendapat input gerak berupa gerakan dari manusia kemudian

diakumulasikan pada arduino dengan sesuai program yang diupload untuk

dijadikan keluaran 5 volt untuk menyalakan/memadamkan lampu, sensor PIR

hanya mampu memberikan signal output digital yang bernilai 1 dan 0, untuk

menyalakan lampu dengan jarak jangkauan tertentu ada beberapa hal yang

mempengaruhi seperti, pengaturan tingkat sensitifitas sensor gerak (PIR).

Kata kunci : Gelombang gerak manusia, dan benda tertentu, Mikrokontroler

Arduino, sensor gerak.

Page 8: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

vii

Jurusan Teknik Elektro,

Fakultas Teknik Unismuh Makassar

Email :

[email protected]

ABSTRACT

The development of science and technology has a positive impact on

human life which at this time has reached the age of the command of electric

motion. To be able to control a device with sound waves, smart home control

systems allow humans to control their home electrical devices such as lights by

simply using motion commands without the need to move to move to turn on or

turn off an equipment. When the user of the lights in the room runs the system or

turns on the lights with motion, then the motion sensor sends an input signal to the

microcontroller which is then processed with a microcontroller output in the form

of a voltage to light the load, the system will function when the motion sensor

(PIR) gets motion input in the form of movement from humans then accumulated

on arduino according to the program uploaded to be output 5 volts to turn on /

turn off the lights, the PIR sensor is only able to provide a digital output signal of

value 1 and 0, to turn on the lamp with a certain range range there are several

things that affect such as, setting the sensitivity level motion sensor (PIR).

K e y w o r d s : Waves of human motion, and certain objects, Arduino

microcontrollers, motion sensors.

Page 9: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

ABSTRACT .................................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah............................................................... 2

C. Tujuan Peneliitan................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian................................................................. 3

E. Batasan Masalah .................................................................... 3

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 5

A. Arduino ................................................................................ 5

B. Sensor Gerak (PIR) ............................................................... 11

C. Relay 1 Chanel 5 Volt ........................................................... 14

Page 10: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

ix

D. ISD 1820 ............................................................................... 17

E. Speaker .................................................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 20

A. Alat dan Bahan ...................................................................... 20

B. Prinsip Kerja Sistem .............................................................. 21

C. Blok Diagram dan Fungsinya................................................ 21

D. Deskripsi Kerja Sistem .......................................................... 22

E. Perangkat Keras .................................................................... 23

F. Perangkat Lunak.................................................................... 23

G. Skema Perancangan Alat....................................................... 25

H. Flowchart Sistem Pengontrolan ............................................ 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 27

A. Karakteristik dari PIR ........................................................... 27

1. Fresnel Lens .................................................................... 27

2. IR Filter ........................................................................... 27

3. Pyroelectric Sensor ......................................................... 28

B. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan .................................. 29

1. Tujuan ............................................................................. 29

2. Alat dan Bahan yang Digunakan..................................... 30

3. Prosedur Perakitan serta Pengujian Sistem Keseluruhan 31

Page 11: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

x

BAB V PENUTUP .................................................................................. 37

A. Kesimpulan .......................................................................... 37

B. Saran ...................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 38

LAMPIRAN .................................................................................................. 39

Page 12: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Arduino .................................................................... 7

Gambar 2.2 Sensor PIR ......................................................................................... 12

Gambar 2.3 Jarak Sensor PIR ............................................................................... 14

Gambar 2.4 Bentuk Fisik relay ............................................................................. 15

Gambar 2.5 Prinsip Kerja relay ............................................................................. 16

Gambar 2.6 ISD 1820 ........................................................................................... 18

Gambar 2.7 Speker ................................................................................................ 19

Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan ............................................................... 21

Gambar 3.2 Program Mikrokontroler Menggunakan Software Arduino IDE ..... 24

Gambar 3.3 Mekanisme Sederhana/Manual Perancangan Sistem Kontrol .......... 25

Gambar 3.4 Flowcahrt Sistem Pengontrolan ........................................................ 26

Gambar 4.1 Modul sensor PIR .............................................................................. 28

Gambar 4.2 Skema sensor PIR ............................................................................. 28

Gambar 4.3 Skema perancangan sistem pengontrolan secara keseluruhan. ......... 29

Gambar 4.4 Gambar rangkaian keseluruhan sistem pengontrolan........................ 33

Gambar 5.1 Kondisi Alat Yang Belum di Rangkaian .......................................... 39

Gambar 5.2 Proses Pengeboran Papan PCB ......................................................... 40

Gambar 5. 3 Proses Perangkaian ........................................................................... 41

Gambar 5.4 Alat yang Sudah Jadi ......................................................................... 42

Page 13: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan ............................................................................ 20

Tabel 4.1 Input dan output pada alat yang digunakan. ......................................... 31

Tabel 4.2 Percobaan sistem control 01 ................................................................ 33

Tabel 4. 3 Percobaan sistem control 02 ................................................................ 34

Tabel 4.4 Percobaan sistem control 03 ................................................................. 34

Tabel 4.5 Percobaan sistem control 04 ................................................................. 35

Tabel 4.6 Percobaan sistem control 05 ................................................................. 35

Page 14: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Alat Dan Bahan Penelitian ............................................................................... 38

B. Dokumentasi ..................................................................................................... 39

Page 15: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membawa kita menuju era

modernisasi, hamper seluruh aspek kehidupan manusia sangat bergantung pada

teknologi, hal ini di karenakan teknologi di ciptakan untuk membantu dan

mempermudah manusia dalam menyelesaikan suatu aktifitas/pekerjaan yang di

lakukan setiap hari. Aktivitas yang tinggi terkadang membuat manusia melupakan

hal-hal kecil yang seharusnya ia lakukan, hal kecil seperti lupa matikan saklar

lampu. Sebuah pemborosan litsrik ketika sudah tidak ada lagi aktivitas kemudian

lampu menyala terus. Di era modern seperti saat ini, penggunaan sistem

pengontrolan semakin pesat, sistem kontrol pada umumnya membantu masyarakat

untuk mempermudah pekerjaannya, dalam hal ini sistem kontrol yang di gunakan

adalah Arduinoyang di rangkaikan dengan sensor pir sebagai input untuk

menjalankan perangkat-perangkat pendukung lainnya.

Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus

untuk memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam

menciptakan objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat

berinteraksi dengan bermacam-macam sensor dan pengendali.

Arduinomerupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh

oleh ATmega328. Arduinomem punyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya

dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16

MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah

Page 16: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

2

tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang

mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah

kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau

menggunakan baterai untuk memulainya.

Teknologi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini

salah satunya adalah sistem energi alternatif. Dalam hal ini, teknologi yang dapat

diaplikasikan pada lampu rumah yaitu untuk dapat menyalakan atau mematikan

lampu dengan bantuan PIR sebagai input, oleh karena itu, dibutuhkan alat yang

dapat mengendalikan lampu secara otomatis yang bersifat terpadu menggunakan

arduino sebagai pengendali. Sistem PIR, mengontrol beberapa fasilitas dirumah

seperti lampu, kipas angin dan televise, fungsi kontrol PIR ini adalah sebagai

pengendali peralatan listrik rumah untuk menyalakan, mematikan dan

menggantikan fungsi tombol dengan PIR. Jadi tidak perlu menggunakan saklar.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Arduino dapat bekerja dengan PIR sebagai input?

2. Membuat program Arduino dalam software Arduino IDE?

C. Tujuan Penelitian

1. Merancang alat yang dapat mengontrol sistem dengan menggunakan sensor

PIR kearduino.

2. Menginstruksikan program yang telah dibuat agar dapat bekerja pada arduino.

Page 17: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

3

3. Untuk mengetahui jangkauan jarak dari sensor PIR.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat terhadap perancangan pada sistem kontrol berbasis

Arduino ini adalah dengan adanya alat ini dapat menciptakan teknologi yang

dapat digunakan oleh masyarakat khususnya dalam ruang belajar, dan dikontrol

menggunakan Arduino yang telah diberikan instruksi berupa program.

E. Batasan Masalah

Dalam perancangan sistem ini, penulis memberikan pembatasan masalah

pada penelitian ini, meliputi :

1. Pengolahan data input perangkat lunak menggunakan software Arduino IDE.

2. Hanya terfokus pada sistem kontrolnya.

3. Membahas tentang alat dan bahan yang digunakan.

4. Membahas tentang jarak dari sensor PIR.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran umum dari seluruh penelitian ini

berdasarkan sistematika penulisan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan

model operasi penelitian.

Page 18: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berupa landasan teori yang terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama

menjelaskan teori dasar Arduino. Bagian kedua menjelaskan mengenai teori dasar

PIR yang mendukung dalam perancangan. Bagian ketiga berisi teori mengenai

sensor PIR, rangkaian alat untuk mengkonversi dari DC (Direct Current) ke AC

(Alternatifcurrent).

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang rancang bangun yang terdiri yakni spesifikasi perancangan

sistem kontrol berupa penginstalan software yang akan digunakan kemudian

mengintegrasi hardware yang dipakai pada sistem kontrol ini, pada bagian ini

akan disertakan diagram dan skema perancangan rangkaian alatnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang bagaimana merancang alat dan hasil dari perancangan alat

tersebut, serta hasil pengujian yang telah penulis lakukan.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang penjelasan kesimpulan dan saran akhir dari sebuah

perancangan dan pengujian alat yang telah di rancang

Page 19: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Arduino

Ardoino adalah sebuah elektronik open sorce yang dirancang khusus untuk

memudahkan para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam

menciptakan objek atau membuat perangkat elektronik yang dapat berinteraksi

dengan berbagai macam sensor dan penggendali.

Arduino merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh

oleh ATmega328. Arduino mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya

dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah isolator Kristal 16

MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header,dan sebuah

tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang

mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah

kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau

menggunakan baterai untuk memulainya.

1. Devenisi Arduino

Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada

ATmega328 (datasheet). Arduino mempunyai 14 pin digital input/output (6 di

antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator

Kristal 16 MHz, sebuah koneksi internet, sebuah power jack, sebuah ICSP

header,dan sebuah tombol reset.

Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang

mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah

Page 20: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

6

kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau

menggunakan baterai.

Arduino berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino tidak

menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur

Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah

pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino mempunyai sebuah resistor

yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk

diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board arduino memiliki fitur-fitur.

Pin out 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan

dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang

memungkinkan shield-shield untuk menyusuaikan tegangan yang disediakan

board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board

yang digunakan AVR yang akan beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan

Arduino yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. yang ke-dua ini merupakan

sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.

Sirkit RESET yang lebih kuat

Atmega 16U2 menggantikan 8U2

“Uno” artinya satu dalam bahasa Italia yang dinamakan untuk

menandakan keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduinodan versi 1.0

akan menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino adalah

sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan

Arduino.

Page 21: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

7

2. Bagian-bagianArduino

Dengan mengetahui bagian-bagian dari papan arduino diharapkan akan

mempermudah bagi pengguna arduino dalam mempelajari jenis papan arduino

yang lain. Adapun bagian-bagiannya dari papan Arduino tipe USB dengan seri ini

secara garis besar dapat dijelaskan secara umum dan sederhana yaitu sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Bagian-bagian board arduino

Pada gambar 2 diatas, akan diurutkan bagian-bagian dari board Arduino

dengan fungsi-fungsinya yaitu sebagai berikut:

a) USB Soket/Power USB

USB Soket/Power USB yang digunakan untuk memberikan catu daya ke

Papan Arduino menggunakan kabel USB dari komputer/laptop. Selain menjadi

port catu daya, USB juga memilki beberapa berfungsi yaitu:

1) Memuat program dari komputer ke dalam board Arduino.

2) Komunikasi serial antara papan Arduino dan komputer begitu juga

Page 22: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

8

sebaliknya.

Ketika melihat versi lebih lama Arduino terdapat sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya yang digunakan, apakah dari

sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi

pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau

USB dilakukan secara otomatis.

b) Power (Barrel Jack)

Papan Arduino dapat juga diberikan colokan catu daya secara langsung

dari sumber daya AC dengan menghubungkannya ke Barrel Jack yang tersedia.

Tegangan maksimal yang dapat diberikan kepada Arduino maksimal 12volt

dengan range arus maksimal 2A (Agar regulator tidak panas).

c) Voltage Regulator

Fungsi dari voltage regulator adalah untuk mengendalikan atau

menurunkan tegangan yang diberikan ke papan Arduino dan menstabilkan

tegangan DC yang digunakan oleh prosesor dan elemen-elemen lain.

d) Crystal Oscillator

Kristal (quartz crystal oscillator), jika mikrokontroler dianggap sebagai

sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan

detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi

untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik

(16MHz).

Crystal oscillator membantu Arduino dalam hal yang berhubungan dengan

waktu. Bagaimana Arduino menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan

Page 23: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

9

menggunakan crystal oscillator. Angka yang tertulis pada bagian atas crystal

16.000H9H berarti bahwa frekuensi dari oscillator tersebut adalah 16.000.000

Hertz atau 16 MHz.

e) 5, 17 Arduino Reset

Kita dapat mereset papan arduino, misalnya memulai program dari awal.

Terdapat dua cara untuk mereset Arduino Uno. Pertama, dengan menggunakan

reset button. 6) 3.3V (6) − Supply 3.3 output volt

f) 5V (7) − Supply 5 output volt

Sebagaian besar komponen yang digunakan papan Arduino bekerja dengan

baik pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt.

g) GND (8)(Ground) – Ada beberapa pin GND pada Arduino, salah satunya

dapat digunakan untuk menghubungkan ground rangkaian.

h) Vin (9) – Pin ini juga dapat digunakan untuk memberi daya ke papan Arduino

dari sumber daya eksternal, seperti sumber daya AC.

i) 10 Analog pins

Papan Arduinomemiliki enam pin input analog A0 sampai A5. Pin-pin ini

dapat membaca tegangan dan sinyal yang dihasilkan oleh sensor analog seperti

sensor kelembaban atau temperatur dan mengubahnya menjadi nilai digital yang

dapat dibaca oleh mikroprosesor. Program dapat membaca nilai sebuah pin input

antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

j) Main microcontroller

Setiap papan Arduino memiliki Mikrokontroler (11). Kita dapat

menganggapnya sebagai otak dari papan Arduino. IC (integrated circuit) utama

Page 24: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

10

pada Arduino sedikit berbeda antara papan arduino yang satu dengan yang

lainnya. Mikrokontroler yang sering digunakan adalah ATMEL. Kita harus

mengetahui IC apa yang dimiliki oleh suatu papan Arduino sebelum memulai

memprogram arduino melalui Arduino IDE. Informasi tentang IC terdapat pada

bagian atas IC. Untuk mengetahui kontruksi detai dari suatu IC, kita dapat melihat

lembar data dari IC yang bersangkutan.

k) 12 ICSP pin

Kebanyakan, ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header kecil

untuk Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Hal ini

sering dirujuk sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang dapat

dipertimbangkan sebagai “expansion” dari output. Sebenarnya, kita memasang

perangkat output ke master bus SPI.

In-Circuit Serial Programming (ICSP)Port ICSP memungkinkan pengguna

untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader.

Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak

terlalu dipakai walaupun disediakan.

l) Power LED indicator

LED ini harus menyala jika menghubungkan Arduino ke sumber daya.

Jika LED tidak menyala, maka terdapat sesuatu yang salah dengan

sambungannya.

m) 14 TX dan RX LEDs

Pada papan Arduino, kita akan menemukan label: TX (transmit) dan RX

(receive). TX dan RX muncul di dua tempat pada papan Arduino. Pertama, di pin

Page 25: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

11

digital 0 dan 1, Untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk

komunikasi serial. Kedua, TX dan RX led (13). TX led akan berkedip dengan

kecepatan yang berbeda saat mengirim data serial. Kecepatan kedip tergantung

pada baud rate yang digunakan oleh papan arduino. RX berkedip selama

menerima proses.

n) Digital I/O

Papan Arduinomemiliki 14 pin I/O digital (15), 6 pin output menyediakan

PWM (Pulse Width Modulation). Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan sebagai pin

digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai pin digital output

untuk mengendalikan modul-modul seperti LED, relay, dan lain-lain. Pin yang

berlabel “~” dapat digunakan untuk membangkitkan PWM.

o) AREF

AREF merupakan singkatan dari Analog Reference. AREF kadanag-

kadang digunakan untuk mengatur tegangan referensi eksternal (antar 0 dan 5

Volts) sebagai batas atas untuk pin input analog input.

p) Pada papan arduino. Kedua, dengan menambahkan reset eksternal ke pin

Arduino yang berlabel RESET (5). Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan

untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.

B. Sensor Gerak (PIR)

1. Pengertian Pir

PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor berbasiskan infrared.

Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED

dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan

Page 26: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

12

namanya „Passive‟, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar

inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda

yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.

Gambar 2.2 sensor PIR

2. Prinsip kerja PIR

Pada sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai fungsinya

masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan

comparator.

Sensor PIR ini akan bekerja dengan menangkap energi panas yang

dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan

suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia dan yang lainnya, yang

memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas

yang khas yang terdapat pada lingkungan dan tubuh manusia. Pancaran sinar

inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang

merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor

yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan

arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar

inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus

Page 27: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

13

listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Mengapa sensor PIR ini hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini

disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar

inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang

gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga

panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9

sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.

Jadi, ketika seseorang yang berjalan melewati sensor, sensor akan

menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia

yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan

material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi

panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit

amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh

comparator sehingga menghasilkan output.

Apabila manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka

sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh

manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi

panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan

disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu

akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang

yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor

merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan

besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator

Page 28: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

14

menghasilkan output. Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila

sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang

gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti

sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek

benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.

Untuk jarak jangkau dari sensor PIR sendiri bisa disetting sesuai

kebutuhan, akan tetapi jarak maksimalnya hanya +/- 10 meter dan minimal +/-

30 cm.

Gambar 2.3 Jarak sensor PIR

C. Relay 1 chanel 5volt

Relay adalah saklar yang dioperasikan secara elektrik. Banyak relay

menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan saklar secara mekanis,

namun prinsip operasi lainnya juga digunakan, seperti relay solid-state. Relay di

gunakan di mana perlu untuk mengendalikan sebuah sirkuit dengan sinyal daya

rendah yang terpisah, atau di mana beberapa sirkuit harus dikendalikan oleh satu

Page 29: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

15

sinyal. Relay pertama di gunakan pada sirkuit telegraf jarak jauh sebagai

amplifier: mereka mengulangi sinyal yang masuk dari satu sirkuit dan

mentransmisikannya kembali di sirkuit lain. Relay digunakan secara ekstensif

dalam pertukaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasilogis.

Gambar 2.4 Bentuk fisik Relay

1. Pengertian Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang

digerakkan oleh arus listrik, secara prinsip, relay merupakan dua saklar dengan

lilitan kawat pada batang besi (selenoid) didekatnya ketika selenoid dialiriarus

listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya medan magnet yang terjadi pada

selenoid sehingga saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet

akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar akan kembali

terbuka.

2. Prinsip kerja Relay

Relay terdiri dari Coil & Contact coil adalah gulungan kawat yang

mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya

tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally

Page 30: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

16

Open (NO) kondisi awal sebelum diaktifkan open, dan Normally Closed (NC)

kondisi awal sebelum diaktifkan close. Secara sederhana berikut ini prinsip kerja

dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya

elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan

menutup. Prinsip kerja dari relay ini yaitu: pada C1 dan C2 terdapat kumparan

sebagai driver, ketika C1 dan C2 belum dilewati arus, maka terminal Com dan No

akan tersambung, dan ketika C1 dan C2 dilewati arus maka plat Com akan

berpindah sehingga terminal Com dan No akan tersambung. Untuk merangkai

relay SPDT untuk bisa digunakan di arduino yang perlu disiapkan atau komponen

yang dibutuhkan yaitu:

a) Relay SPDT5v/12v

b) Resistor 1kOhm

c) Transistor2n2222

d) Diode1n4007

Gambar 2.5 Prinsip kerja Relay

Page 31: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

17

D. ISD 1820

ISD 1820 sering digunakan dalam rangkaian berbasis mikrokontroler. ISD

1820 ini berupa chip IC yang mampu menyimpan informasi suara dalam periode

tertentu. Lamanya durasi informasi suara yang dapat di rekam oleh sebuah chip

ISD ( Informasi Stronge Device ) ditunjukan pada 2 digit terakhir pada seri chip

ISD tersebut. Di dalam chip ISD 1820 ini terdapat bagian-bagian yang

mendukung proses perekaman dan pemanggilan informasi suara yang telah

direkam.

Spesifikasi ISD 1820 sesuai data sheet :

1. Singel +5 volt power supply

2. Durasi rekaman 14 dan 20 detik

3. Easy to use singel chip, voice record/playback solution

4. Kualitas tinggi, suara asli.

5. Manual switch or microcontroller compatible playback can be edge or level

activated

6. Directly cascadable for longer duration

7. Automatic power down (push button mode)

Didalam chip IC ISD 1820 terdapat blok rangkaian lengkap untuk

merekam suara, memanggil suara yang terekam baik secara keseluruhan kalimat

yang terekam maupun menampilkan kesekuruhan kalimat tersebut dalam bentuk

perkata. ISD 1820 juga dilengkapi dengan port 8 pin yang bisa dihubungkan

dengan port mikrokontroller dengan tujuan untuk proses pengamatan kata-kata

yang tersimpan didalamnya. Tombol REC harus diberikan logika rendah (0)

Page 32: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

18

apabila kita ingin memasukkan serangkaian kata-kata yang ingin disimpan

kedalam IC tersebut. Untuk menampilkan semua kata yang tersimpan didalam IC

tersebut dilakukan dengan menghubungkan pin PLAYER menuju ground.

Sedangkan untuk memisahkan kalimat yang tersimpan tersebut menjadi kata

perkata. dilakukan dengan menghubungkan ke ground PLAYER, suara yang

tersimpan tersebut juga bisa langsung ditampilkan pada speker melalui SP +

dan SP.

Gambar 2.6 ISD 1820

E. Speaker

Speaker adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi

audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.

Transduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk

daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi

(misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik,

elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Speaker merupakan

salah satu peralatan output komputer yang memiliki bentuk seperti kotak ataupun

bulat dengan kemasan unik yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan

Page 33: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

19

dari komputer yang berupa suara. Agar speaker dapat berfungsi diperlukan

hardware berupa sound card (pemroses audio/sound). Speaker memiliki bentuk,

fitur dan ukuran yang beraneka ragam. Saat ini speaker merupakan piranti

tambahan yang hampir tidak dapat dipisahkan dengan komputer. Dalam setiap

sistem penghasil suara, Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang

membawa sinyak elektronik menyimpannya dalam CD, tapes, dan DVD, lalu

mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar.

Speaker adalah sebuah teknologi menakjubkan yang memberikan dampak yang

sangat besar terhadap budaya.

Gambar 2.7 Speaker

Page 34: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

20

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba).

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu kontrol ruang

belajar. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada perancangan sistem, baik pada

perancangan perangkat keras (hardware) maupun perancangan perangkat lunak

(software).

A. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada perancangan sistem kontrol

berbasis Arduino via sensor PIR adalah :

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan.

ALAT BAHAN

1. Obeng Plus 1. Sensor PIR

2. Test Pen 2. Arduino

3. Tang Potong 3. fitting

4. Tang Runcing 4. Kabel

5. Multimeter 5. Lampu

6. Solder 6. Modul Relay 1 Chanel 5 Volt

7. Timah 7. Kabel USB

8. Laptop 8. ISD 1820

9. Speaker

Page 35: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

21

B. Prinsip Kerja Sistem

Arduino digunakan sebagai otak dari system nyala lampu otomatis dengan

menggunakan sensor PIR. sementara Arduino dalam keadaan standby, yang

selanjutnya dapat bekerja mengalihkan relay dalam keadaan nolmally open ke

nolmally close dengan bantuan sensor PIR yang telah di program sebelumnya dan

telah di upload ke Arduino. Apabila sensor PIR mendeteksi adanya sebuah

gerakan dari manusia maka lampu akan menyala secara otomatis dan apabila tidak

ada gerakan dari manusia maka lampu akan mati.

C. Blok diagram dan fungsinya

Secara umum terdiri dari beberapa bagian yang dapat digambarkan blok

diagram berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan

Page 36: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

22

Secara umum, sistem terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sensor input,

pengkonversi arus, perangkat keluaran, serta Arduino sebagai pengontrolannya.

1. Sensor PIR (PIR)

Sensor yang digunakan untuk sistem ini yakni sensor pendeteksi PIR, yang

mengirim gelombang untuk memberikan perintah ke Arduino, sensor yang di

gunakan berupa PIR

2. Perangkat Keluaran

Perangkat ini merupakan peralatan yang secara langsung dikontrol oleh

Arduino. Perangkat ini berupa lampu dan speaker.

3. Arduino

Perangkat Arduino yang digunakan adalah Arduino R3 Atmega 328, I/O 23

jalur, 32 register, 3 buah timer dengan mode perbandingan, intercorupt

internal dan external, 6 buah channel 10-bit A/D converterdan chip bekerja

pada tegangan antara 1.8 V – 5.5 V.

4. ISD 1820

ISD 1820 sering digunakan dalam rangkaian berbasis mikrokontroler. ISD

1820 ini berupa chip IC yang mampu menyimpan informasi suara.

D. Deskripsi Kerja Sistem

Perancangan sistem kontrol berbasis Arduino ini adalah suatu alat yang

berfungsi untuk menyalakan lampu secara otomatis, tampa menggunakan lagi

saklar untuk mematikan dan menyalakan lampu. Jadi ketika mendeteksi adanya

manusia maka lampu akan menyala secara otomatis dan jika tidak ada PIRan dari

manusia maka lampu akan mati secara otomatis dan juga akan mengeluarkan

Page 37: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

23

suara ucapan “Selamat Belajar”.

E. Perangkat Keras (Hardware)

Untuk menunjang perancangan sistem kontrol otomatis ini ada beberapa

perangkat keras diantaranya:

1. Sensor PIR

2. Arduino Uno

3. Relay

4. ISD 1820

5. Speaker

F. Perangkat Lunak (Software)

Penginstalan agar antara hardware dan software saling menginisialisasi

yang membuat keseluran perangkat saling terintegrasi, cara program Arduino

dengan software Arduino IDE Berikut beberapa aturan penulisan program Aduino

IDE terutama yang sering dipakai dalam pemrograman mikrokontroler:

1) Pada program utama harus terdapat main rutin yang ditulis dengan nama

main.

2) Statemen didalam rutin, baik itu main, fungsi atau prosedur harus diawali

dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda kurung

kurawal tutup (}).

3) Setiap statemen program baik itu perintah, deklarasi variabel atau konstanta

harus diakhiri dengan tanda titik kome (;).

4) program diawali dengan tanda // atau ditulis diantara tanda /* dan */.

Page 38: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

24

Komentar program adalah statemen yang tidak ikut dikompile atau tidak

dikerjakan oleh mikrokontroler dan tidak terikat dengan aturan sintak.

Gambar 3.2 Contoh Program Mikrokontroler Menggunakan Software Arduino

IDE

Page 39: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

25

G. Skema Perancangan Alat

Adapun skema perancangan pada alat yang di rancang adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.3 Mekanisme Sederhana/Manual Perancangan Sistem

Kontrol.

Dari gambar diatas kita bisa meliihat bersama ada beberapa

bahan yang digunakan, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.3 Mekanisme Sederhana / Manual Perancangan Sistem Kontrol

a. PLN

b. Steker

c. Lampu

d. Relay

e. Arde

f. ISD 1820

g. Speaker

h. Sensor PIR

i. Manusia

Page 40: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

26

H. Flowchart Sistem Pengontrolan dengan instruksi lampu akan menyala jika

sensor PIR mendapatkan gerakan dari manusia sejauh 1-9 meter.

YA

TIDAK

Gambar 3.4 Flowchart sistem pengontrolan lampu dan speaker dengan jarak 1 m-9

meter.

MULAI

GERAKAN

MANUSIA SEJAUH

1-9 METER

SENSOR PIR

ISD 1820

ARDUINO

RELAY 5 VOLT

DC

BEBAN/LAMPU

MENYALA

SPEAKER/SUARA

SELESAI

Page 41: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa hal yang

penulis akan bahas pada bagian ini yakni diantaranya:

A. Karakteristik dari Passive Infrared Receiver

Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Fresnel lens

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an.

Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar.

Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di

mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola

dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa

Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat.

Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena

kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas

cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

2. IR Filter

IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang

gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang

gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10

mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya

bereaksi pada tubuh manusia saja.

Page 42: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

28

3. Pyroelectric Sensor

Dalam tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat

celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan.

Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric

sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan

Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium

tantalite, yang menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik?

Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material

pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang

dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik

yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Gambar 4.1 Modul Sensor PIR

Gambar 4.2 Skema sensor PIR

Page 43: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

29

4. Spesifikasi Passive Infrared Receiver

a. Pengatur waktu jeda : Digunakan untuk mengatur lama pulsa high setelah

terdeteksi terjadi gerakan dan gerakan telah berakhir.

b. Pengatur sensivitas : Pengatur tingkat sensitivitas sensor PIR.

c. Regulator 3VDVC : Penstabil tengangan menjadi 3V DC

d. Dioda Pengaman : Mengamankan sensor jika terjadi salah pengkabelan VCC

dengan GND

e. DC power : Input tegangan dengan range (3 – 12) VDC (direkekomendasikan

menggunakan input 5VDC).

f. Output digital : Output digital sensor

g. Ground : Hubungkan dengan ground (GND)

h. BISS0001 : IC Sensor PIR

i. Pengatur jumper : Untuk mengatur output dari pin digital.

B. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian sistem keseluruhan menggunakan lampu 1 buah dan speaker,

kemudian lampu memiliki daya 5 watt sebagai indikator bahwa sistem secara

keseluruhan berfungsi sesuai dengan instruksi software yang diprogram ke

arduino dengan sensor suara PIR sebagai inputnya.

1. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengontrol lampu dan speaker yang ada

dalam ruang belajar, yang dimana lampu akan menyala dan speaker akan

mengeluarkan suara ketika ada gerakan yang dilakukan oleh manusia. Dalam

pengujian ini saya menggunakan sensor PIR sebagai pendeteksi adanya gerakan

Page 44: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

30

oleh manusia, dengan adanya alat ini memberikan kemudahan untuk menyalakan

atau mematikan lampu kapan pun sipengguna inginkan dan juga untuk

mendengarkan suara (Selamat Belajar).

2. Alat dan bahan yang Digunakan

a) Arduino

b) Sensor PIR

c) ISD 1820

d) Relay 5 vdc

e) Adaptor 12 volt

f) speaker

g) Lampu 1 buah/ Pitting

h) Perangkat Lunak (Arduino IDE)

i) PC / Laptop

j) Kabel USB Board Arduino/ kabel Jumper

k) Fiber

Gambar 4. 3 Skema perancangan sistem pengontrolan secara keseluruhan.

Page 45: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

31

Tabel 4.1 Input dan autput pada alat yang digunakan.

NO Alat Input Output

1 Arduino

2 Sensor PIR

3 Relay 5 vdc

4 Adaptor

5 Speaker

6 Lampu 1

7 ISD 1820

3. Prosedur Perakitan serta Pengujian sistem keseluruhan

Setelah menguji dan memastikan beberapa perangkat agar dapat berfungsi

pada proses perakitan alatnya adapun sebagai berikut:

a) Pasang 1 buah fitting pada Fiber yang disediakan

b) Kabel NYA warna merah (+) dan hitam (-) pada konektor kefitting

c) Kabel dari sumber ke commond pin relay

d) Kabel NYA warna hitam (-) dari fitting lampu ke terminal NO (Normally

Open)

e) Kabel jumper dari vcc input relay ke pin 9 I/O arduino

f) Kabel jumper dari ground input relay ke pin ground arduino.

g) Pin A0 arduino ke output sensor PIR

h) Pin 5 volt dari arduino ke ke pin vcc sensor PIR Hubungkan pin ground dari

arduino pin ground sensor PIR Pasang port usb arduino ke laptop untuk

memasukkan instruksi program.

Page 46: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

32

i) Pin 2 vcc ke ISD 1820 vcc, hubungkan ground arduino ke groud ISD 1820.

j) Adaptor untuk memberikan suplay tegangan ke arduino.

4. Mekanisme Pengujian Keseluruhan Sistem Pengontrolan

Apabila sensor PIR dan ISD1820 mendapatkan masukan berupa gerakan

yang dilakuan oleh manusia (kode gerak) maka PIR dan ISD 1820 berkerja

berdasarkan jauh dari 1 m-8 m dari gerak yang dilakukan oleh manusia dan

ditangkap oleh Pyroelectric, dan untuk mengatur sensitivitas PIR bisa dirubah

dimodul sensor PIR yang tersedia, pada modul keluaran ini terhubung ke A0 pada

arduino sebagai input, input tersebut akan diolah oleh chip atmega 328 yang

programnya sudah diupload sebelumnya. atau tegangan keluaran 5 volt yang

selanjutnya tegangan keluaran dari pin 9 dihubungkan ke vcc input relay 5 volt dc

dan port ground (-) dari arduino ke pin input ground relay yang mana prinsip kerja

dari relay yakni ketika c1 (ground) dan c2 (vcc) yang diketahui terdapat kumparan

sebagai driver ketika c1 (ground) dan c2 (vcc) belum dilewati tegangan, maka

terminal com dan NC (Normally cl ose) akan tersambung dan NO (Normally

Open) tidak tersambung sebaliknya jika c1 (ground) dan c2 (vcc) d ilewati

tegangan, maka terminal com dan NO (Normally open) akan tersambung dan NC

(Normally Close) tidak tersambung, yang mana pin com keluaran relay diberi

sumber tegangan 220 volt dan pin output relay NO (Normally Open) dihubungkan

ke lampu untuk kemudian dinyalakan/dikontrol berdasarkan input berupa gerak

yang dilakuan oleh manusia (gerak) dengan jarak 1m-9m dari sensor PIR.

Page 47: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

33

Gambar 4.4 Gambar Rangkaian Keseluruhan Sistem Pengontrolan.

Tabel 4. 2 Percobaan 01 sistem kontrol dengan jangkauan 1 cm- 200 cm

dengan ketinggian sensor PIR 10 cm.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)

Kondisi Akhir Lampu

Padam Menyala

1 Padam 1

2 Padam 50

3 Padam 100

4 Padam 150

5 Padam >200

Page 48: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

34

Tabel 4. 3 Percobaan 02 sistem kontrol dengan jarak 2 m- 4 m dengan

ketinggian sensor PIR 50 cm.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)

Kondisi Akhir Lampu

Padam Menyala

1 Padam 2

2 Padam 2,5

3 Padam 3

4 Padam 3,5

5 Padam >4

Tabel 4. 4 Percobaan 03 sistem kontrol dengan jarak 4 m- 6 m dengan

ketinggian sensor PIR 89 cm

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)

Kondisi Akhir Lampu

Padam Menyala

1 Padam 4

2 Padam 4,5

3 Padam 5

4 Padam 5,5

5 Padam >6

Page 49: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

35

Tabel 4. 5 Percobaan 04 sistem kontrol dengan jarak 6 m- 8 m dengan

ketinggian sensor PIR 1,5 m.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)Kondisi Akhir Lampu

Padam Menyala

1 Padam 6

2 Padam 6,5

3 Padam 7

4 Padam 7,5

5 Padam 8

6 Padam >9

Tabel 4. 6 Percobaan 05 sistem kontrol dengan jangkauan 1 m-9 m dan

ketinggian sensor PIR 1,5 m.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)Kondisi Akhir Lampu

Padam Menyala

1 Padam 0,5

2 Padam 1

3 Padam 2

4 Padam 3

5 Padam 4

6 Padam 5

7 Padam 6

8 Padam 7

9 Padam 8

10 Padam >9

Page 50: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

36

Sensor PIR akan bekerja ketika ada gerakan yang dilakukan oleh manusia,

yang dimana letak ketinggian sensor sangat berpengaruh dengan jarak jangkauan

dari sensor PIR. Seperti pada tabel percobaan 01-05.

1. Pada tabel percobaan 01 dengan ketinggian 10 cm jarak yang dijangkau

150 cm.

2. Pada tabel percobaan 02 dengan ketinggian 50 cm jarak yang bisa dijangkau

3,5 m

3. Pada tabel percobaan 03 dengan ketinggian 89 cm jarak yang bisa dijangkau

5,5 m

4. Pada tabel percobaan 04 dengan ketinggian 1,5 m jarak yang bisa dijangkau 8

m

5. Pada tabel percobaan 05 dengan ketinggian 1,5 m jarak yang dijangkau

05 m - 8

Page 51: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

37

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

a) Sistem akan berfungsi ketika sensor PIR mendapat input gerak manusia, dan

kemudian ISD 1820 juga akan berfungsi. kemudian diakumulasikan pada

arduino dengan sesuai program yang diupload untuk dijadikan keluaran 5 volt

untuk menyalakan/memadamkan lampu dan menghasilkan suara “SELAMAT

BELAJAR”.

b) Untuk menyalakan lampu dengan jarak jangkauan 1 m-9 m, ada beberapa hal

yang mempengaruhi seperti, pengaturan tingkat sensitifitas sensor PIR.

c) Penempatan ketinggian sensor PIR sangat berpengaruh dengan jarak jangkauan

untuk mendeteksi adanya gerakan dari manusia.

B. Saran

Dari hasil tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan mungkin untuk

dilakukan pengembangan lebih lanjut, Diantaranya yaitu:

a) Instruksi gerak manusia dengan sensor PIR untuk pengontrolan lampu dan

speaker.

b) Tegangan keluaran dari arduino bisa distabilkan untuk melayani 1 relay 5 volt

DC sekaligus untuk menyalakan 1 beban lampu.

c) Spesifikasi untuk sensor PIR terkait sensitivitas dalam ruang belajar.

Page 52: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

38

DAFTAR PUSTAKA

Eddi, Cucu, dan Dedi. 2013. Sistem penerangan rumah otomatis dengan sensor

PIR berbasis mikrokontroler. Universitas Tanjungpura

Santoso, Hari. 2015. Panduan praktis Arduino untuk pemula.

www.elangsakti.com: Malang

Santoso, Hari. 2017. Monster Arduino Panduan praktis Arduino untuk pemula.

Edisi ke-2. www.elangsakti.com: Malang

www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-passive-infra-red-dan-cara-

kerjanya.htm

Giri Wahyu Pambudi . 2018. raingkaian-perekam-suara-sederhana-isd1820

www.cronyos.com

]Sinduadi. 2019. Mengenal-arduino-software-ide

www.sinauarduino.com. Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 53: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

39

LAMPIRAN

A. Alat Dan Bahan Penelitian

Gambar 5.1 Kondisi alat yang belum di rangkaian

Page 54: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

40

B. Dokumentasi

Gambar 5.2 Proses pengeboran papan PCB

Page 55: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

41

Gambar 5.3 Proses Perangkaian

Page 56: SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN

42

Gambar 5.4 Alat yang Sudah Jadi