6
Available at https://jtsiskom.undip.ac.id (15 February 2020) DOI:10.14710/jtsiskom.8.2.2020.100-105 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 100-105 Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging tertutup berbasis internet of things Micro climate monitoring system in closed broiler cages based on the internet of things Damar Wicaksono *) , Taufiq Kamal Program Studi Teknik Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta Jl. Lowanu No.47, Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55162 Cara sitasi: D. Wicaksono and T. Kamal, " Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging tertutup berbasis internet of things," Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol. 8, no. 2, pp. 100-105, 2020. doi: 10.14710/jtsiskom.8.2.2020.100-105, [Online]. Abstract – Smart agriculture has an emerged concept by using IoT sensors capable of providing various information about their field condition and conducting environmental monitoring to improve the yield of efficient crops. This research aims to develop a microclimate monitoring system in a closed house. The microclimate being monitored is the effective temperature, which is the temperature felt by broilers at that time in a fast area. In this research, IoT has been implemented using WeMos D1 R32 by sending sensor data to observe the effective temperature parameters as actual temperature, humidity, and wind speed into an MQTT cloud server. Microclimate control in the cage is based on effective temperature. The data can be displayed on a 16x4 LCD screen and accessed via an Android smartphone from anywhere and at any time. Keywords – monitoring system; closed house; effective temperature; smart agriculture; crops Abstrak – Pertanian cerdas merupakan konsep yang muncul di kalangan pertanian dengan menggunakan sensor IoT yang mampu memberikan berbagai informasi tentang kondisi pertanian dan peternakan di lapangan dan memantau lingkungan untuk meningkatkan hasil panen yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah sistem pemantauan iklim mikro pada kandang ayam tertutup. Parameter iklim mikro yang menjadi dasar adalah temperatur efektif, yaitu temperatur yang dirasakan ayam pedaging saat itu pada sebuah area yang cepat. Perangkat keras IoT diimplementasikan menggunakan WeMos D1 R32 untuk mengirimkan data pengamatan temperatur efektif berupa temperatur aktual, kelembapan, dan kecepatan angin saat itu ke dalam sebuah server cloud MQTT. Pengontrolan iklim dalam kandang dilakukan berdasarkan temperatur efektif. Data iklim yang diperoleh dapat disajikan pada layar LCD 16x4 dan dapat diakses melalui smartphone Android dari mana dan kapan saja. Kata kunci – sistem pemantau; kandang tertutup; temperatur efektif; pertanian cerdas; panen I. PENDAHULUAN Internet of Things (IoT) merupakan sebuah paradigma komputasi dan komunikasi. Setiap objek dalam kehidupan sehari-hari telah dilengkapi dengan sensor, mikrokontroler, dan media pengirim untuk dapat menerima informasi tentang parameter lingkungan sekitar. Selain itu, komunikasi data yang dikirimkan antara satu dengan lainnya oleh pengguna telah menjadi kesatuan dari sistem Internet. Di dalam sistem ini, setiap objek yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan penanda unik yang terhubung satu sama lain sehingga dimungkinkan untuk mengirim data melalui jaringan tanpa campur tangan manusia [1], [2]. Salah satu aplikasi yang digunakan saat ini pada agroindustri adalah dalam pengembangan sistem pada siklus peternakan ayam pedaging untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Peningkatan kebutuhan pasokan daging ayam pedaging untuk masyarakat menjadi aspek dasar dalam pemenuhan kebutuhan pasokan daging nasional. Agar dapat memenuhi semua permintaan konsumen tersebut, maka jumlah produksi perlu ditingkatkan. Efisiensi dibutuhkan dalam pengelolaan peternakan ayam sehingga dapat terhindar dari penyakit dan menghasilkan ayam yang berkualitas. Saat ini para peternak konvensional masih melakukan pemeriksaan kondisi di dalam iklim kandang secara berkala dan melakukan pemantauan lokasi kandang secara langsung tanpa menggunakan bantuan instrumen otomatisasi industri. Hal ini menjadikan operasionalnya kurang efisien dan membutuhkan tenaga manual. Instrumen pengukuran temperatur aktual, seperti dalam [3], [4], dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional kandang ayam pedaging. Hasil pengukuran ditampilkan dalam penampil layar LCD komputer pada [3]. Purwarupa Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Submitted: 22 September 2019; Revised: 10 February 2020; Accepted: 14 February 2020; Published: 30 April 2020 *) Penulis korespondensi (Damar Wicaksono) Email: [email protected]

Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

Available at https://jtsiskom.undip.ac.id (15 February 2020)DOI:10.14710/jtsiskom.8.2.2020.100-105

Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 100-105

Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging tertutupberbasis internet of things

Micro climate monitoring system in closed broiler cages based on the internet ofthings

Damar Wicaksono*), Taufiq Kamal

Program Studi Teknik Komputer, Universitas Nahdlatul Ulama YogyakartaJl. Lowanu No.47, Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55162

Cara sitasi: D. Wicaksono and T. Kamal, " Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging tertutupberbasis internet of things," Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol. 8, no. 2, pp. 100-105, 2020. doi:10.14710/jtsiskom.8.2.2020.100-105, [Online].

Abstract – Smart agriculture has an emerged conceptby using IoT sensors capable of providing variousinformation about their field condition andconducting environmental monitoring to improve theyield of efficient crops. This research aims to developa microclimate monitoring system in a closed house.The microclimate being monitored is the effectivetemperature, which is the temperature felt by broilersat that time in a fast area. In this research, IoT hasbeen implemented using WeMos D1 R32 by sendingsensor data to observe the effective temperatureparameters as actual temperature, humidity, and windspeed into an MQTT cloud server. Microclimatecontrol in the cage is based on effective temperature.The data can be displayed on a 16x4 LCD screen andaccessed via an Android smartphone from anywhereand at any time.

Keywords – monitoring system; closed house; effectivetemperature; smart agriculture; crops

Abstrak – Pertanian cerdas merupakan konsep yangmuncul di kalangan pertanian dengan menggunakansensor IoT yang mampu memberikan berbagaiinformasi tentang kondisi pertanian dan peternakandi lapangan dan memantau lingkungan untukmeningkatkan hasil panen yang lebih baik. Penelitianini bertujuan mengembangkan sebuah sistempemantauan iklim mikro pada kandang ayam tertutup.Parameter iklim mikro yang menjadi dasar adalahtemperatur efektif, yaitu temperatur yang dirasakanayam pedaging saat itu pada sebuah area yang cepat.Perangkat keras IoT diimplementasikanmenggunakan WeMos D1 R32 untuk mengirimkandata pengamatan temperatur efektif berupatemperatur aktual, kelembapan, dan kecepatan anginsaat itu ke dalam sebuah server cloud MQTT.Pengontrolan iklim dalam kandang dilakukanberdasarkan temperatur efektif. Data iklim yang

diperoleh dapat disajikan pada layar LCD 16x4 dandapat diakses melalui smartphone Android dari manadan kapan saja.

Kata kunci – sistem pemantau; kandang tertutup;temperatur efektif; pertanian cerdas; panen

I. PENDAHULUAN

Internet of Things (IoT) merupakan sebuahparadigma komputasi dan komunikasi. Setiap objekdalam kehidupan sehari-hari telah dilengkapi dengansensor, mikrokontroler, dan media pengirim untuk dapatmenerima informasi tentang parameter lingkungansekitar. Selain itu, komunikasi data yang dikirimkanantara satu dengan lainnya oleh pengguna telah menjadikesatuan dari sistem Internet. Di dalam sistem ini, setiapobjek yang digunakan dalam kehidupan sehari-haridengan penanda unik yang terhubung satu sama lainsehingga dimungkinkan untuk mengirim data melaluijaringan tanpa campur tangan manusia [1], [2].

Salah satu aplikasi yang digunakan saat ini padaagroindustri adalah dalam pengembangan sistem padasiklus peternakan ayam pedaging untuk memenuhikebutuhan daging nasional. Peningkatan kebutuhanpasokan daging ayam pedaging untuk masyarakatmenjadi aspek dasar dalam pemenuhan kebutuhanpasokan daging nasional. Agar dapat memenuhi semuapermintaan konsumen tersebut, maka jumlah produksiperlu ditingkatkan. Efisiensi dibutuhkan dalampengelolaan peternakan ayam sehingga dapat terhindar daripenyakit dan menghasilkan ayam yang berkualitas.

Saat ini para peternak konvensional masihmelakukan pemeriksaan kondisi di dalam iklim kandangsecara berkala dan melakukan pemantauan lokasikandang secara langsung tanpa menggunakan bantuaninstrumen otomatisasi industri. Hal ini menjadikanoperasionalnya kurang efisien dan membutuhkan tenagamanual. Instrumen pengukuran temperatur aktual,seperti dalam [3], [4], dapat digunakan untukmeningkatkan efisiensi operasional kandang ayampedaging. Hasil pengukuran ditampilkan dalampenampil layar LCD komputer pada [3]. Purwarupa

Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Submitted: 22 September 2019; Revised: 10 February 2020; Accepted: 14 February 2020; Published: 30 April 2020

*) Penulis korespondensi (Damar Wicaksono)Email: [email protected]

Page 2: Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

sistem kandang juga dapat berjalan otomatis untukmendinginkan kandang berbasis temperatur aktualseperti [4]. Namun, instrumen-instrumen tersebut harusdioperasikan secara lokal di dalam kandang ayam.Demikian juga sistem dalam [5], yang bertujuanmemberikan makan secara otomatis pada kandang ayamtertutup.

Di sisi lain, beragam sistem pemantau lingkunganmenggunakan media nirkabel yang terhubung ke sebuahserver telah dikembangkan untuk mengirimkan datapemantauan oleh sensor ke lokasi berjauhan. Sepertidalam [6]-[9], IoT digunakan dalam aplikasi pertaniancerdas untuk memantau kualitas tanah pertanian secaranirkabel dari jarak jauh. Kontrol irigasi menggunakanIoT juga dilakukan dalam [10], [11]. Dalam [12] dan[13], IoT diimplementasikan untuk memantau parameterlingkungan, seperti konsentrasi gas CO, NO2,kelembapan, konsentrasi padatan debu, dan temperaturserta mengirimkan datanya ke sebuah server secaranirkabel menggunakan modul komunikasi NRF24l01.Beragam sensor digunakan, di antaranya adalah sensorMQ4 untuk memangau konsentrasi gas metana dalamproduksi biogas [14], [15]. Aplikasi lain yangmenggunakan IoT adalah untuk memantau danmengendalikan ruang secara nirkabel dalam [16].

Secara khusus, penerapan teknologi terkontrol padakandang ayam pedaging telah dilakukan dalam [3], [4],[17] untuk memantau temperatur kandang, dan dalam[5] untuk sistem pemberi makan otomatis. Berbedadengan [3], [4] yang mengembangkan sistempemantauan untuk temperatur aktual saja secara lokal,penelitian ini bertujuan mengembangkan sistempemantau multiparamater iklim mikro untuk temperaturefektif kandang tertutup secara lokal dan jarak jauh(berbasis MQTT message broker) menggunakan medianirkabel. Hal ini juga berbeda dengan [17] yangmenggunakan temperatur aktual untuk mengontroltemperatur kandang secara nirkabel. Penelitian inimenggunakan temperatur efektif yang diperoleh darisuhu aktual, kelembapan udara, dan kecepatan angindalam memantau iklim mikro dalam kandang tertutupras ayam pedaging baru (Cobb 700).

II. METODE PENELITIAN

Konsep yang diusulkan dalam penelitian inididasarkan pada kebutuhan para peternak terhadappentingnya akses data iklim mikro menggunakan basistemperatur efektif dalam kandang ayam tertutup (Cobb700) secara waktu nyata. Sensor memberikan informasitentang parameter iklim mikro di dalam ruangankandang ke server MQTT. Waktu pengambilan datasensor dapat diatur per periode tertentu tergantungkebutuhan para peternak. Bagan kerja sistem dapatdilihat seperti pada Gambar 1. Sistem terhubung kepenyedia jaringan wi-fi lokal yang menghubungkan kedalam jaringan internet agar data sensor tersebut dapatdisimpan di sebuah media message broker.

Tahapan penelitian ini meliputi perancanganperangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan

untuk menjalankan sistem. Skema perangkat keras yangdigunakan untuk membangun sistem ditunjukkan dalamGambar 2. Sistem menggunakan papan kontrolerWemos D1 yang kompatibel dengan Arduino danmempunyai modul Wi-fi 2,4 GHz ESP8266. Tampilanmenggunakan modul I2C yang menghubungkan papankontroler ke LCD alpanumerik 4 x 20 karakter. Sensormenggunakan DHT 22 untuk mengukur temperatur dankelembapan aktual, dan sensor anemometer untukmengukur kecepatan angin. Sistem mempunyaiindikator buzzer yang berguna jika dalam kondisibahaya sehingga beragam upaya dapat dilakukan untukmencegah kondisi bahaya secara dini.

Implementasi perangkat lunak dilakukan denganmemasukkan kode Arduino ke dalam pengendali utamaberbasis Wemos tersebut. Perancangan UI/UX untukdevais mobile menggunakan pengembang aplikasiAndroid, yakni Android Studio. Aplikasi ini mengambildata sensor DHT 22 dan anemometer dan mengolahnyauntuk mendapatkan temperatur efektif. Nilai dari sensorditampilkan di LCD dan dikirimkan ke server MQTT.

Aplikasi Android dijalankan dan dapat mengaksescloud Mqtt server yang menampung data iklim mikropada kandang tertutup tersebut. Sistem ini juga dapatmemberikan pemberitahuan melalui sebuah platformAndroid berupa notifikasi pushbullet untuk kondisiiklim ekstrim, yaitu dalam kondisi bahaya sehinggadapat mengingatkan pengguna agar melakukan upaya

Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 101

Gambar 1. Komunikasi antar bagian dalam sistempemantauan iklim mikro

Gambar 2. Skema perangkat keras yang digunakanuntuk membangun sistem pemantauan

Page 3: Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

pencegahan dini. Peringatan bahaya diberikan dikandang oleh bunyi indikator buzzer.

Pengujian kinerja sistem ini terbagi menjadi 2bagian, yaitu pengujian throughput dan packet loss.Throughput menunjukkan banyaknya data yang dapatditerima oleh sebuah perangkat dalam waktu tunggutertentu dan menitikberatkan pada besarnya trafik yangterdapat pada jaringan. Throughput dapat dihitungdengan Persamaan 1.

Tg(byte

second)=

databyte receivedT (s)

(1)

Packet loss menunjukkan banyaknya data yanghilang sehingga paket data tidak diterima olehkoordinator dengan banyaknya data yang telah dikirimoleh perangkat. Packet loss ini merupakan banyaknyadata hilang sehingga paket data tidak diterima olehperangkat dengan banyaknya data yang telah dikirimkanoleh perangkat pada satu pengukuran dengan variasipada interval pengiriman. Perhitungan packet lossdinyatakan dalam Persamaan 2. Parameter PLtmenyatakan persentasi packet loss, nt receivemenyatakan jumlah data diterima dan nt sentmenyatakan jumlah data yang dikirim. Rata-rataperhitungan packet loss dalam presentasi dapatdidefinisikan dengan Persamaan 3 dimana APLr

merupakan rata-rata packet loss.

PLt=(1−

nt receivent sent ) x100 % (2)

APLr=

1n∑

i=1

n

xi (3)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dibuat purwarupa dengankomponen yang saling terhubung dan telah dipasangserta diuji pada kandang ayam pedaging tertutupberbentuk lorong. Dimensi kandang yang digunakanadalah panjang 95 meter, lebar 5 meter, dan ketinggiansetinggi awak kandang 2 meter (Gambar 3). Masing-masing komponen telah terhubung dengan benar dandapat mengirimkan data sensor secara kontinyu kecloud agar dapat diproses dan diterima oleh penggunasecara waktu nyata.

A. Implementasi perangkat keras

Purwarupa sistem yang diujikan ditunjukkan padaGambar 4. Dalam purwarupa tersebut, sensor DHT 22untuk mengukur temperatur dan kelembapan sertasensor anemometer untuk mengukur kecepatan anginsudah terpasang. Sebuah LCD 4 x 20 karakter terpasanguntuk menampilkan data terukur yang bisa dilihat olehpeternak di kandang. Sistem ini mengontrol iklim mikrokandang ayam tertutup menggunakan basis temperaturefektif sesuai Cobbs-Vantress.

Temperatur efektif merupakan temperatur yangdirasakan oleh tubuh ayam pedaging saat prosespembesaran ayam pedaging. Temperatur efektif inimerupakan ukuran dari tingkat kenyamanan bagi ayamtersebut yang dipengaruhi oleh tiga parameter iklimmikro, yaitu temperatur udara saat itu (actualtemperature), kelembapan udara (relative humidity),dan kecepatan angin (wind velocity) pada area kandangayam tertutup saat proses breeding (pembesaran).

Pada kondisi tertentu, kalibrasi untuk alat ukur iklimmikro dilakukan dan digunakan untuk pengambilan dataprimer sehingga dapat diperoleh data-data yang validdan sesuai dengan rancangan kebutuhan penelitian ini,yaitu untuk menentukan temperatur efektif. Temperaturefektif ini menjadi dasar untuk pengontrolan iklimmikro kandang pada hari tertentu dan kecepatan tertentuuntuk exhaust fan (kipas angin) yang berada pada ujungkandang dengan besar kecepatan tertentu (meter/detik).Hal ini berbeda dengan [17] yang menggunakantemperatur aktual. Notifikasi juga diberikan berdasarkantemperatur efektif ini.

Data chilling ayam diperoleh dalam prosespengambilan data menggunakan alat ukur manual yangdilakukan pada titik tengah dari panjang kandang dansetinggi badan ayam (15 cm). Data ini dinyatakan dalam

Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 102

Gambar 3. Kandang ayam pedaging tertutup berbentuklorong

Gambar 4. Purwarupa sistem yang telah diujikan padakandang terutup

Page 4: Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

lampiran. Data pengamatan iklim mikro yang diperolehmerupakan data pengamatan primer yang diperoleh dariayam pedanging masuk fase chick in (mulai pertamamasuk kandang), yaitu mulai day of chick (DOC) hinggafase ayam tersebut siap untuk dipanen. Dalam lampiran,fase DOC dinyatakan dengan warna merah, sedangkansiap panen dengan warna hijau muda.

B. Implementasi perangkat lunak

Perangkat lunak sistem telah berhasil dikembangkanuntuk dapat menjalankan keseluruhan sistem. ServerMQTT yang digunakan pada penelitian ini telah berhasildijalankan sesuai dengan rancangan penelitian. Patterndan topic telah diimplementasikan sesuai denganpenyimpanan data pada server MQTT yang digunakan.Pattern digunakan sebagai alamat data yang disimpanoleh cloud, sedangkan topic merupakan judul dari mediapenyimpanan yang dipakai. Data dikirimkan secarakontinyu setiap 6 detik. Antarmuka untuk tampilanmobile seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Mulaidari login bagi peternak yang hendak menggunakanaplikasi ini. Kemudian pada tampilan halaman utamadapat memilih opsi parameter iklim mana yang akanditampilkan.

Sistem ini juga telah dapat mengirimkan notifikasibahaya saat iklim mikro berada pada posisi ekstrem(suhu di atas 35 oC) melalui media push bullet sepertiditunjukkan pada Gambar 6. Informasi ini dapatdiperoleh bagi pengguna yang memasang mediakomunikasi push bullet. Notifikasi ini berguna jikadalam kondisi bahaya sehingga beragam upaya dapatdilakukan oleh peternak untuk mencegahnya secara dini.

Sistem telah dapat menampilkan kondisi iklim mikroyang ada pada kandang. Sensor aktif bertindak sebagaiMQTT publisher dan mengirim data dari sensor iklimyang dipasang di lapangan, diterima oleh MQTT serverdengan topic “unu/iot/rumahbroiler”. Untuk dapatmenyimpan data yang masuk ke MQTT ke dalam basisdata, diperlukan penghubung. Pada penelitian ini telahdibuat aplikasi berbasis Android untuk dapatmenyalurkan data dari sensor yang diterima di MQTTke dalam tampilan mobile.

C. Pengujian sistem

Pengujian sistem meliputi pengujian throughput danpacket loss pengiriman data sensor ke server MQTT.Dari jumlah paket data yang masuk dan lamanyapengambilan data, dapat diketahui throughput padasuatu jaringan seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.Parameter waktu menunjukkan waktu dimana kontrolermengirimkan data ke access point terkoneksi denganjaringan internet pada posisi ujung kandang yangdigunakan pada penelitian. Peningkatan throughputterjadi seiring dengan berlangsungnya waktupengiriman paket data yang dikirimkan ke access point.

Hasil pengujian PLt ditunjukkan pada Tabel 2. Datadikirim setiap 6 detik selama 1 menit. Dalampengirimannya dilakukan dengan variasi data dalamsetiap percobaan. Pembaruan data setiap 6 detik ini

sudah cukup memadai dengan perubahan nilai PLtuntuk pengiriman data iklim mikro dalam kandang

Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 103

Gambar 5. Hasil pemantauan untuk perangkat lunakAndroid pada sistem berjalan

Gambar 6. Peringatan pada kondisi temperatur ektrem

Tabel 1. Pengujian jarak dan throughput yangdihasilkan oleh sistem

NomorWaktu(detik)

Jarak(meter)

DataTerkirim

Throughput(byte)

1 12 10 Ya 12552 24 20 Ya 19883 36 30 Ya 32154 48 40 Ya 42555 60 50 Ya 65506 72 60 Ya 85047 84 70 Ya 10562

Tabel 2. Pengujian PLt untuk sistem berjalan denganberbagai variasi interval waktu

Interval(detik)

Byte / menitPLt (%)

nt receive nt sent6 640 640 0,00

12 1150 1205 4,5618 1345 1450 7,2424 1885 1950 3,3330 2146 2280 5,8836 2877 3150 8,6742 3575 3850 7,1448 4120 4250 3,0654 5565 5781 3,7460 6110 6540 6,57

Page 5: Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

tertutup dengan rentang waktu yang tidak ekstrem(lambat). Untuk menghemat jumlah data terkirim kebroker MQTT, interval waktu pengiriman juga bisadiatur sesuai kebutuhan. Rata-rata packet loss yangdiperoleh cukup rendah, yaitu 5,02 %. Adanya packetloss ini disebabkan faktor floating yang mempengaruhikonversi pada mikrokontroler dan faktor noise saatpengiriman dan penerimaan data di titik pemasangan.

Sistem pemantauan berbasis jaringan internet sangatdiperlukan agar unjuk kerja sistem untuk dapatmemantau keseluruhan parameter iklim dapat berjalanseperti pada [3], [4], namun dapat dipantau melaluiInternet seperti pada [17]. Penggunaan Internet danmedia smartphone mengatasi kendala peternak dalammemantau kandangnya dari jarak jauh. Parametertemperatur efektif dalam sistem ini digunakan sebagaidasar pengontrolan kandang ayam daripada [17] yangmenggunakan temperatur aktual. Pengembangan lainperlu dilakukan menggunakan arsitektur sensormultinode seperti pada [13], [16]. Sistem pemantauanjuga dapat dilengkapi dengan sensor citra kamera seperti[7] atau PIR seperti [8], [16] untuk mengamatipergerakan manusia yang dapat memasuki kandang agardapat terdeteksi untuk keamanan kandang.

IV. KESIMPULAN

Sistem pemantauan iklim mikro berupa temperaturefektif dalam kandang tertutup berbasis IoT telahberhasil dikembangkan untuk mengukur iklim mikroberdasarkan temperatur, kelembapan, dan kecepatanangin di dalam kandang tertutup. Data pengukuran telahdapat ditampilkan di layar LCD 16X4 sebagai layarpemantauan lokal dan dikirimkan ke server MQTTuntuk pemantauan jarak jauh yang dapat diakses melaluiaplikasi Android secara dengan rata-rata packet losssebesar 5,02 %.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini didukung oleh DRPM DitjenPenguatan Risbang termasuk BOPTN melalui LLDIKTIV dan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta yangmenyediakan tempat dalam pengujian hasil.

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. A. Abdurrahman, G. M. Gebru and T. T.Bezabih, “Sensor based automatic irrigationmanagement system,” International Journal ofComputer and Information Technology, vol. 4, no.3, pp. 532-535, 2015.

[2] T. Cao-hoang, C. N. Duy,” Environment monitoringsystem for agricultural application based onwireless sensor network,” in Seventh InternationalConference on Information Science andTechnology, Da nang, Vietnam, Apr. 2017, pp. 99–102. doi: 10.1109/ICIST.2017.7926499

[3] A. Alimuddin, K. B. Seminar, I. D. M. Subrata, N.Nomura, and S. Sumiati, “Temperature control

system in closed house for broilers based onANFIS,” Telkomnika, vol. 10, no. 1, pp. 75–82,2012. doi: 10.12928/telkomnika.v10i1.762

[4] R. Prihandanu, A. Trisanto, and Y. Yuniati,“Model sistem kandang ayam closed houseotomatis menggunakan Omron Sysmac CPM1A20-CDR-A-V1,” Electrician, vol. 9, no. 1, pp. 54–62, 2015

[5] P. Dewanto, M. Munadi, and M. Tauviqirrahman,“Development of an automatic broiler feedingsystem using PLC and HMI for closed housesystem,” American Scientific Research Journal forEngineering, Technology, and Sciences, vol. 58,no. 1, pp. 139-149, 2019.

[6] S. R. Prathibha, A. Hongal, and M. P. Jyothi, “IoTbased monitoring system in smart agriculture,” inInternational Conference on Recent Advances inElectronics and Communication Technology,Bangalore, India, Mar. 2017, pp. 81-84. doi:10.1109/ICRAECT.2017.52

[7] J. Boobalan, V. Jacintha, J. Nagarajan, K.Thangayogesh, and S. Tamilarasu, “An IoT basedagriculture monitoring system,” in 2018International Conference on Communication andSignal Processing, Chennai, India, Apr. 2018, pp.594–598. doi: 10.1109/ICCSP.2018.8524490

[8] R. Dagar, S. Som, and S. K. Khatri, “Smartfarming – IoT in agriculture,” in 2018International Conference on Inventive Research inComputing Applications, Coimbatore, India, Jul.2018, pp. 1052–1056. doi:10.1109/ICIRCA.2018.8597264

[9] F. Tong-ke, “Smart agriculture based on cloudcomputing and IoT," Journal of ConvergenceInformation Technology, vol. 8, no. 2, pp. 210-216, 2013.

[10] S. Millan, J. Casadesus, C. Campilio, M. J.Monino, and M. H. Preito, “Using soil moisturesensors for automated irrigation scheduling in aplum crop,” Water, vol. 11, no. 10, pp. 1-18, 2019.doi: 10.3390/w11102061

[11] P. A. Bhosale and V. V. Dixit, “Water saving-irrigation automatic agricultural controller,”International Journal of Scientific and TechnologyResearch, vol. 1, no. 11, pp. 118-123, 2012.

[12] N. Maulana, O. D. Nurhayati, and E. D. Widianto,"Perancangan sistem sensor pemonitor lingkunganberbasis jaringan sensor nirkabel," JurnalTeknologi dan Sistem Komputer, vol. 4, no. 2, pp.353-360, 2016. doi: 10.14710/jtsiskom.4.2.2016.353-360

[13] E. D. Widianto, A. F. Rochim, and O. D.Nurhayati, "WSN infrastructure for green campusdevelopment," in International Conference OnInformation Technology Systems and Innovation,Bali, Indonesia, Nov. 2015, pp. 1-5. doi: 10.1109/ICITSI.2015.7437731

[14] I. Sugriwan, A. Rachmattulah, O. Soesanto, and A.D. Harnawan, "Desain dan fabrikasi alat ukur kadargas metana (CH4) pada lahan gambut menggunakan

Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 104

Page 6: Sistem pemantau iklim mikro pada kandang ayam pedaging

sensor TGS2611 berbasis ATMega8535," JurnalNeutrino, vol. 8, no. 1, pp. 11-20, 2015. doi:10.18860/neu.v0i0.3165

[15] R. Alfanz, A. Nurhadi, and J. A. Laksmono,"Perancangan dan implementasi sistem monitoringproduksi biogas pada biodigister," Jurnal NasionalTeknik Elektro, vol. 5, no. 1, pp. 128–134, 2016.doi: 10.25077/jnte.v5n1.216.2016

[16] F. Z. Rachman, A. Armin, N. Yanti, and Q.Hidayati, “Implementasi jaringan sensor nirkabelzigbee menggunakan topologi mesh pada

pemantauan dan kendali perangkat ruang,” JurnalTeknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 4,no. 3, pp. 201-206, 2017. doi: 10.25126/jtiik.201743438

[17] T. R. M. Saputra, M. Syaryadhi, and R. Dawood,“Penerapan wireless sensor network berbasisinternet of things pada kandang ayam untukmemantau dan mengendalikan operasionalpeternakan ayam,” in Seminar Nasonal dan ExpoTeknik Elektro, Banda Aceh, Indonesia, Oct. 2017,pp. 81-88.

Copyright ©2020, JTSiskom, e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN: 2620-4002 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 8(2), 2020, 105