25
DISKUSI PERIODONSI KEPANITERAAN KLINIK SKALING Disusun Oleh : Hidayati Fitriani (04114707035) Mariza Nishfa Laila (04114707037) Agista Astiyanto Putri (04114707040) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN

SKALING

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Scaling adalah prosedur pembersihan permukaan email gigi dari stain dan kalkulus yang tidak bisa dibersihkan dengan prosedur penyikatan gigi biasa

Citation preview

DISKUSI PERIODONSIKEPANITERAAN KLINIKSKALING

Disusun Oleh :Hidayati Fitriani (04114707035)Mariza Nishfa Laila (04114707037)Agista Astiyanto Putri (04114707040)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA2012

BAB IPENDAHULUAN

Karang gigi yang disebut juga kalkulus atau tartar adalah lapisan kerak berwarna kuning, hijau tua, atau kehitaman yang menempel pada gigi dan terasa kasar, yang dapat menyebabkan masalah pada gigi. Kalkulus terbentuk dari dental plak yang mengeras pada gigi dan menetap dalam waktu yang lama. Dental plak merupakan tempat ideal bagi mikroorganisme mulut, karena terlindung dari pembersihan alami oleh lidah maupun saliva. Akumulasi plak juga dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi gusi. Jika akumulasi plak terlalu berat dapat menyebabkan periodontis. Sementara, kalkulus pada gigi membuat dental plak melekat pada gigi atau gusi yang sulit dilepaskan hingga dapat memicu pertumbuhan plak selanjutnya. Kalkulus dapat terbentuk di atas gusi atau supragingival, dan di bawah gusi atau subgingiva. Ketika terjadi plak supragingival, maka bakteri yang terkandung di dalamnya hampir semuanya merupakan bakteri aerobik, atau bakteri yang dapat hidup di lingkungan penuh oksigen. Plak subgingiva, terutama terdiri dari bakteri anaerobik, yaitu bakteri yang tidak dapat hidup pada lingkungan yang mengandung oksigen. Pada umumnya, orang yang mengalami periodontis memiliki deposit kalkulus subgingival.Untuk menghilangkan dental plak dan kalkulus perlu dilakukan skaling atau root planing, yang merupakan terapi periodontal konvensional atau non-surgikal. Terapi ini selain mencegah inflamasi juga membantu periodontium bebas dari penyakit. Prosedur skaling menghilangkan plak, kalkulus, dan noda dari permukaan gigi maupun akarnya. Prosedur lain adalah root planing, terapi khusus yang menghilangkan kalkulus dan mikroorganisme pada sementum dan permukaan dentin. Skaling dan root planning digolongkan sebagai deep cleaning, dan dilakukan dengan peralatan khusus seperti alat ultrasonik, seperti periodontal scaler dan kuret.

BAB 2ISI

A. KALKULUS GIGI Kalkulus adalah massa kalsifikasi yang terbentuk dan melekat pada permukaan gigi, dan objek lainnya di dalam mulut, misalnya restorasi dan gigi tiruan, yang tidak terpapar friksi. Kalkulus jarang ditemukan pada gigi susu dan tidak sering ditemukan pada gigi permanen anak muda usia. Meskipun demikian, pada usia 9 tahun, kalkulus sudah dapat ditemukan pada sebagian besar rongga mulut, dan pada hampir seluruh rongga mulut individu dewasa. Deposit terklasifikasi menurut hubungannya terhadap tepi gingiva, misalnya supragingiva atau subgingiva.1 .Kalkulus Supragingiva

Kalkulus ini dapat ditemukan di sebelah koronal dari tepi gingival. Kalkulus terdeposit mula-mula pada permukaan gigi yang berlawanan dengan duktus saliva, pada permukaan lingual insisivus bawah dan permukaan bukal molar atas, tetapi dapat juga terdeposit pada setiap gigi dan geligi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik, misalnya permukaan oklusal gigi yang tidak mempunyai antagonis. Warnanya agak kekuningan kecuali bila tercemar oleh factor lain, cukup keras, rapuh, dan mudah dilepas dari gigi dengan alat khusus.2. Kalkulus Subgingiva

Kalkulus subgingiva melekat pada permukaan akar dan distribusinya tidak berhubungan dengan glandula saliva tetapi dengan adanya inflamasi gingiva dan pembentukan poket. Warnanya hijau tua atau hitam, lebih keras daripada kalkulus supragingiva dan melekat lebih erat pada permukaan gigi. Kalkulus ini dapat ditemukan pada akar gigi di dekat batas apical poket yang dalam, pada kasus yang parah bahkan dapat ditemukan jauh lebih dalam sampai ke apeks gigi. Kalkulus ini dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi gingival serta penyakit periodontal.3. Komposisi KalkulusKomposisi kalkulus bervariasi sesuai dengan lama deposit, posisinya di dalam mulut, dan bahkan lokasi geografi dari individu. Terdiri dari 80% massa anorganik, air, dan matriks organic dari protein dan karbohidrat, juga sel-sel epithelial deskuamasi, bakteri filament gram positif, kokus, dan leukosit. Fraksi anorganik terutama terdiri dari fosfat kalsium, dalam bentuk hidroksiapatit, brushite, whitlockite, dan fosfat oktakalsium, sejumlah kecil kalsium karbonat , magnesium fosfat, dan fluoride. Perbedaan bentuk dan distribusi yang nyata dari kalkulus supragingiva dan subgingiva menunjukkan bahwa komposisi dan cara deposisinya juga berbeda. Komposisi kalkulus subgingiva sangat mirip seperti kalkulus supragingiva kecuali bahwa rasio Ca : P lebih tinggi dan kandungan sodiumnya lebih besar. Protein saliva tidak ditemukan pada kalkulus subgingiva, menunjukkan bahwa deposit ini sumbernya non-saliva.4. Deposisi kalkulusKalkulus adalah plak bakteri yang termineralisasi tetapi tidak semua plak termineralisasi. Kalkulus supragingiva jarang terlihat pada permukaan fasial molar bawah tetapi sering ditemukan pada permukaan fasial molar atas yang berlawanan dengan muara duktus parotis. Presipitasi garam-garam mineral ke dalam plak mungkin dapat dilihat hanya beberapa jam setelah deposisi plak tetapi umumnya keadaan ini berlangsung 2-14 hari setelah terbentuknya plak. Mineral pada kalkulus supragingiva berasal dari saliva, sedang pada kalkulus subgingiva berasal dari eksudat cairan gingiva. Pada plak yang baru terbentuk, konsentrasi kalsium dan ion fosfornya sangat tinggi, umumnya konsentrasi kalsium pada plak sekitar dua puluh kali lebih besar daripada saliva, tetapi tidak terlihat adanya kristal apatit. Selain itu, juga terlihat bahwa Kristal hidroksiapatit terbentuk spontan di dalam saliva. Bila kalsifikasi sudah berlangsung, kalsifikasi akan terus berlanjut melalui pertumbuhan kristal. B. STAIN GIGIBanyak substansi yang membentuk stain yang melekat erat pada permukaan gigi dan harus dibersihkan secara khusus. Tembakau, garam logam, anggur, larutan kumur klorheksidin dapat membentuk stain yang khas. Stain hijau dapat dilihat pada gigi-geligi anak-anak, yang mungkin merupakan pigmentasi dari partikel saliva oleh bakteri kromogenik. Stain mempunyai estetik yang kurang baik tetapi tidak menyebabkan iritasi gingival maupun berfungsi sebagai focus deposisi plak.

C. SKALING

Skaling adalah usaha membersihkan semua deposit pada gigi, kalkulus subgingiva, kalkulus supragingiva, plak, dan noda. Skaling harus dilakukan secara menyeluruh ; inflamasi akan menetap bila deposit gigi tidak dibersihkan seluruhnya. Teknik skaling hanya dapat dikuasai dengan latihan yang teratur, tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan teknik ini dengan efektif:1. Pekerjaan ini harus dilakukan secara sistematis pada seluruh mulut dan di sekitar tiap-tiap gigi secara berurutan.2. Harus digunakan peralatan yang tepat yakni alat harus cocok untuk permukaan gigi yang akan dibersihkan. Alat dengan pisau yang besar dapat digunakan untuk membersihkan kalkulus supragingiva, sedangkan alat yang lebih kecil dapat digunakan untuk membersihkan kalkulus subgingiva.3. Setiap gerakan alat harus bermakna dan efektif. Penggunaan alat yang tidak tepatsering menimbulkan luka goresan atau kerusakan permukaan gigi.Jari-jari harus bertumpu pada gigi dengan kuat agar penggunaan alat dapat terkontrol. Gerakan alat dapat dibagi dua fase:a. eksplorasi dimana batas apikal deposit dapat ditentukan. Dalam membersihkan kalkulus subgingiva, prosedur ini adalah perkiraan dan hanya dapat dilakukan dengan berdasarkan pada sensai taktil. Gerakan eksplorasi harus dilakukan dengan hati-hati namun cukup kuat sehingga tidak merusak jaringan baik jaringan keras maupun jaringan lunak. b. pencungkilan untuk membersihkan deposit. Dengan aksi ini ujung alat yang tajam akan tertekan pada permukaan gigi dan alat digerakkan perlahan kea rah koronal dengan membawa serta deposit bersamanya.4. Permukaan gigi harus dibersihkan sehingga benar-benar bersih dan halus. Permukaan dapat diperiksa denganalat yang cocok misalnya sonde kalkulus Cross, untuk mendeteksi sisa deposit. Kadang-kadang tepi gingiva teretraksi dan permukaan subgingiva gigi dapat dilihat dengan mengalirkan udara hangat ke dalam leher gingiva.

Peralatan Skaling1. Peralatan manualTersedia berbagai macam peralatan manual da setiap operator dapat memilih alat yang dirasakannya paling efektif.

Nama alat mencerminkan desain alat dan cara kerjanya; kuret, hoe, file, sabit, dan pahat. Peralatan ini mempunyai tiga bagian: pegangan, shank, dan pisau. Pegangan harus cocok dengan tangan sehingga stabil dan idak terlepas bila digunakan. Pegangan grip seimbang memenuhi persyaratan ini. Shank alat mempunyai panjang dan angulasi yang bervariasi sehingga dapat menangkau semua permukaan gigi, jadi shank yang pendek dapat digunakan untuk poket yang dangkal sedangkan shank yang panjang digunakan untuk poket yang dalam dan untuk daerah interproksimal di bagian belakang mulut. Pisau mempunyai satu atau beberapa tepi yang didesain untu membersihkan deposit dari permukaan gigi ata jaringan lunak dari permukaan krevikular gingiva. Tepi pisau harus selalu tajam agar alat dapat digunak dengan efektif. Ada beberapa alat yang dewasa ini dipasarkan dengan dilengkapi pisau tungsten carbide yang tidap perlu diasah tetapi hanya perlu diganti baru bila sudah tumpul.a. KuretKuret mempunyai tepi ganda, pisau berbentuk sendok yang membengkok sesuai dengan bentuk permukaan gigi. Sebagian besar permukaan dapat dijangkau dengan sepasang kuret (kiri dan kanan). Karena ukuran yang kecil dan bentuk pisaunya, kuret dapat dimasukkan ke bawah tepi gingiva dan bila perlu, dapat digunakan untuk membersihkan permukaan gigi dan mengkuret jaringan lunak gingiva secara bergantian. Kedua tipe kuret yang umum digunakan adalah McCall dan Younger-Goode.

b. Skaler JaquettePisau alat ini mempunyai penampang berbentuk segitiga dengan ujung potong. Tersedia danlam berbagai ukuran; pisau yang besar digunaka untuk skaling permukaan, pisau yang lebih kecil digunakan untuk skaling subgingiva. Dipasarkan dalam tiga seri shank yang mempunyai sudut berbeda untuk berbagai bagian rongga mulut.

c. Skaler SabitPisaunya berbentuk sabit yang mempunyai penampang melintang berbentuk segitiga sehingga terdapat dua tepi potong. Pisau juga melengkung pada bidang lateral sehingga dapat digunakan untuk permukaan gigi. Sabit tersedia dalam berbagai ukuran, yag besar digunakan untuk skaling permukaan.

d. Hoe.Alat ini berbentuk cangkul dan terdiri dari empat alat, masing-masing alat mempunyai angulasi shank yang berbeda sehingga dapat menjangkau semua permukaan gigi. Waktu digunakan pisau diinsersikan perlahan ke bawah tepi gingiva dengan menjaga agar shank sejajar sumbu gigi; pisau kemdian ditekankan ke permukaan gigi di apical deposit kalkulus dan ditari kearah koronal sehingga kalkulus terlepas.

e. FileBerbentuk file yang karena dimensinya sangat kecil dapat diinsersikan cukup dalam ke dalam leher gingiva atau poket. Digunakan seperti hoe.

f. Pahat(watch-spring, push atau Zerfing scaler). Scaler ini didesain untuk menghilangkan deposit interproksimal dan sangat bermanfaat terutama untuk daerah bagian depan rongga mulut.

2. Skaler Ultrasonik

Vibrasi ultrasonic, misalnya di atas kisaran pendengaran normal (di atas 20.000 Hz) dapat digunakan untuk membersihkan deposit gigi dan mengkuret jaringan lunak. Vibrasi sekitar 25000 Hz membuat alat dapat mengkuret ujung permukaan fragmen. Ujung khusus yang biasanya berbentuk seperti kuret, digunakan bersama semprotan air dingin karena vibrasi dapat menimbulkan panas. Semprotan air juga member efek deterjen yang membantu pembersihan.Alat diaplikasikan pada gigi dengan gerak menyapu ringan. Berbeda dengan alat manual, scaler ultrasonic digunakan tanpa disertai sesnsasi tactile, sehingga perlu dijaga agar tidak terjadi tekanan yang terlalu besar.

Scaler ultrasonic juga dapat digunakan untuk menbersihkan stain dan semen gigi. Scaler harus digunakan dengan hati-hati untuk restorasi keramik. Beberapa pasien menganggap bahwa scaler ultrasonic menimbulkan rasa sakit yang hebat dan pada situasi ini scaler jangan digunakan. Sebaiknya alat ultrasonic digunakan untuk membersihkan deposit supragingiva dan subgingiva juga untuk menyempurnakan scaling yang digunakan dengan alat manual.

3. Pemolesan gigiPermukaan yang kasar merupakan daerah deposisi plak dan kalkulus, karena itu permukaan gigi harus dihaluskan sehingga bebas dari kalkulus, plak, dan stain. Setelah skaling setiap sisa plak dan stain harus dibersihkan dengan sikat berbentuk mangkuk yang berotasi atau rubber cup dan sejumlah kecil pasta poles abrasive. Sikat harus dirotasi perlahan dan diaplikasikan intermitten pada permukaan gigi agar tidak terbentuk panas yang terlalu tinggi. Keuntungan rubber cup adalah dapat diinsersikan di bawah tepi gingiva. Strip poles linen dapat digunakan untuk memoles permukaan interproksimal gigi.

D. OBAT KUMUR PASCA SKALING Setelah dilakukan proses skaling dan root planing dapat diberikan antibiotik atau penggunaan obat kumur untuk mengontrol terjadinya infeksi dan mendorong perbaikan pada gigi. Antibiotik atau obat kumur juga dapat direkomendasikan untuk mengontrol pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan periodontis. Salah satu obat kumur yang mengandung povidone-iodine dapat digunakan untuk membantu mencegah terjadinya bakteri penyebab infeksi dalam mulut. Dalam jurnal Dermatology menyebutkan hasil penelitian mengenai efek materi organik terhadap killingactivity PVP-I secara in-vitro. Peneliti membandingkan killing-activity PVP-1 in-vitro dalam waktu singkat dengan antiseptik oral berupa sampel yang diperoleh dari sukarelawan yang sehat. Ternyata, konsentrasi PVP-1 standar sebesar 0.23-0.47% atau lebih rendah dapat membunuh methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Pseudomonas aeruginosa, termasuk multidrug-resistant strains dengan kehadiran bahan organik oral dalam waktu 15 hingga 60 detik. Sedangkan benzethonium chloride (BEC) 0.02% dan chlorhexidine gluconate (CHG) 0.002% tidak menunjukkan efek pembasmi MRSA dan P. aeruginosa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa killing-activity secara in-vitro PVP-1 konsentrasi standar hampir tidak dipengaruhi oleh bahan organik oral dan obat kumur yang mengandung PVP-I memiliki aktivitas bakterisidal lebih kuat dibanding BEC dan CHG. Walaupun sampel obat kumur dalam studi ini didapatkan dari individu yang sehat, namun PVP-I nampaknya tetap dapat digunakan untuk mencegah infeksi pada pasien dengan penyakit-penyakit tertentu, dengan konsentrasi dan penggunaan yang benar.

BAB 3KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah:1. Kalkulus adalah plak bakteri yang termineralisasi dan terbagi menjadi 2 jenis yaitu kalkulus suprgingiva dan subgingiva. Kalkulus dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada gingiva serta penyakit periodontal.2. Kalkulus dapat dihilangkan dengan skaling, baik secara manual maupun menggunakan skaler ultrasonik. 3. Alat-alat skaling manual terdiri dari kuret, skaler jacqutte, skaler sabit, hoe, file, dan pahat.4. Skaler ultrasonic bekerja dengan vibrasi dan dapat digunakan untuk membersihkan deposit gigi, mengkuret jaringan lunak, membersihka stain dan semen gigi.5. Sebaiknya alat ultrasonic digunakan untuk membersihkan deposit supragingiva dan subgingiva juga untuk menyempurnakan scaling yang digunakan dengan alat manual.

DAFTAR PUSTAKA

Manson JD, Eley BM. Buku Ajar Periodonti Ed.2. Jakarta: Hipokrates 1993.Gerai. Mencegah Infeksi Pasca Scaling. Majalah Farmacia 2008; 7 (08) : 48www.schudental.com