Upload
vrilisda-sitepu
View
277
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
G5P4A0 (Gravida 5, Pregnansi 4, Abortus 0
Soepel
OUE (Osteum Uteri Eksternal)
Livide
Parametrium/Adneksa
Keluhan keluar darah darikemaluan sejak 2 hari yang
lalu
2 bulan tidak mendapatkanhaid
Mules (-), nyeri perut (-), tetapi mual & muntah (+)
Kemungkinanabortus spontan
Perdarahanpervaginam yang berangsur lama
Mola hidatidosa
Kehamilan ektopik
Abortus imminens
Anatomi & fisiologi sistem reproduksi wanita hamil
Proses pembuahan, nidasi & plasentasi
Definisi abortus
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perdarahan
Patofisiologi abortus
Jenis-jenis, tanda-tanda & gejala abortus
Penanganan & pencegahan abortus
Diferensial diagnosa (DD) abortus
Komplikasi abortus
Tindakan-tindakan operatif pada penanganan abortus
Ovarium (indung telur), pada umumnya
terdapat 2 indung telur, kanan dan kiri.
Ovarium berukuran panjang kira-kira 4cm,
lebar dan tebal 1,5 cm. Struktur ovarium terdiri
atas korteks dan medulla. Diperkirakan pada
perempuan terdapat 100.000 folikel primer.
Tiap bulan 1 folikel akan keluar, kadang-
kadang 2 folikel. Folikel-folikel yang matang
mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.
Tuba Fallopi, terdapat selaput yang berlipat-
lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan
bersilia yang khas, berfungsi untuk
menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah
kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan
oleh getaran rambut getar tersebut
Uterus, berbentuk seperti buahavokad atau pir yang sedikitgepeng ke arah depan belakang. Uterus terdiri atas fundus uteri, korpus uteri, dan serviks uteri. Uterus mempunyai fungsi utamayaitu sebagai tempat janinberkembang.
Vagina, suatu penghubungantara introitus vagina dan uterus. Fungsinya adalah menerimasperma dan semen dari pria, jalurmenstruasi.
Payudara, merupakan kelenjarmammae. Fungsinya adalahmensekresi ASI.
Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) danspermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi
penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri
dengan fusi materi genetic. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami
proses kapasitasi yang mampu melakukan penetrasi membrane sel ovum.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan
zigot. Hal ini dapat terjadi oleh karena sitoplasma ovum mengandung
banyak zat asam amino dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium
morula. Dan hasil konsepsi ini disalurkan terus ke pars ismika dan pars
interstialis tuba dan terus disalurkan ke arah kavum uteri oleh arus serta
getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
Nidasi (implantasi). Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista (blastocyst), suatu bentuk yang di bagian luarnya
adalah trofoblas dan di bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa
inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas berkembang menjadi
plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi human chorionic gonadotropin
(HCG) dimulai, suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan
menerima dalam proses implantasi embrio. Setelah nidasi berhasil,
selanjutnya hasil konsepsi akan bertumbuh dan berkembang di dalam
endometrium.
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta setelahnidasi embrio ke dalam endometrium. Plasentasi berlangsung 12-18 minggu
setelah fertilisasi.
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsisebelum janin dapat hidup di luarkandungan.
Keguguran atau abortus adalahterhentinya proses kehamilan yang sedangberlangsung sebelum mencapai umurkehamilan 20 minggu atau sebelum janinmencapai berat 500 gram.
Abortus adalah berakhirnya kehamilanmelalui cara apapun sebelum janinmampu bertahan hidup.
Faktor genetik
Penyebab anatomik
Penyebab autoimun
Penyebab infeksi
Faktor lingkungan
Faktor hormonal
Faktor hematologik
Pada awal abortus terjadi perdarahan ke dalamdesidua basalis dan nekrosis di jaringan dekattempat perdarahan. Hasil konsepsi menjadi terlepasdan dianggap benda asing dalam uterus. Sehinggamenyebabkan uterus berkontraksi untukmengeluarkan benda asing tersebut. Padakehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itubiasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialisbelum menembus desidua secara mendalam. Padakehamilan 8 sampai 14 minggu villi korialis menembusdesidua lebih dalam, sehingga umumnya plasentatidak dilepaskan sempurna yang dapatmenyebabkan pendarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelahketuban pecah adalah janin, disusul beberapawaktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyakjika plasenta segera terlepas dengan lengkap.
ABORTUS IMINENS
Abortus tingkat permulaan
Tanda :
› Perdarahan P/V
› Ostium uteri masih tertutup
› Hasil konsepsi masih baik dalam kandungan
› Tes kehamilan masih positip ABORTUS INSIPIENS
Abortus yg sedang mengancam
Tanda:› Perdarahan p/v
› Mulas
› Serviks telah mendatar
› Ostium uteri telah membuka
› Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri
ABORTUS KOMPLETUS Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum
uteri
Tanda:› Ostium uteri telah menutup
› Uterus mengecil
› Perdarahan sedikit
› Besar uterus tdk sesuai usia kehamilan
ABORTUS INKOMPLETUS Sebagian hasil konsepsi telah keluar
kavum uteri dan masih ada yg tertinggal
Tanda :› Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm
kavum uteri atau menonjol pada OUE
› Perdarahan
› Anemia atau syok hemoragik
MISSED ABORTION
Embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan sebelum kehamilan 20 mgg dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dlm kandungan
Tanda: › Keluhan (-)
› Uterus mengecil
› Perdarahan kemudian sembuh
› Tes urin (-)
> 4 mgg: kemungkinan gangguan pembekuan darah (hipofibrinogenemia)
ABORTUS HABITUALIS Abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih
berturut-turut
Penyebab:› Faktor anatomis
› Reaksi imunologik
› Inkompetensi serviks
ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK
Abortus infeksisosa: abortus yg disertai
infeksi pada alat genital
Abortus septik : abortus yg disertai
penyebaran infeksi pada peredaran
tubuh atau peritoneum
Gejala & tanda :
Demam tinggi
Tampak sakit& lelah
Takikardia
Perdarahan p/v yg berbau
Uterus yg membesar dan lembek
Nyeri tekan
ABORTUS IMINENS› INFORMED CONSENT
› USG
› TIRAH BARING
› SPASMOLITIK
› HORMON PROGESTERON
ABORTUS INSIPIENS› Perhatikan keadaan umum & perubahan
hemodinamik
› Tindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi
› Kuretase
› Pascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis
ABORTUS KOMPLETUS› Perbaiki Keadaan umum, Gangguan Hemodinamik
› Kuretase› USG
MISSED ABORTION› Informed consent
› < 12 mgg : dilatasi & kuretase
› > 12 mgg : pematangan serviks, kuretase
› Hipofibrinogenenmia: transfusi
ABORTUS HABITUALIS› Reaksi imunologik : transfusi leukosit, heparinisasi
› Inkompeten serviks: Operasi Shirodkar
Operasi Mc Donald
ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK› Keseimbangan cairan
› Antibiotika adekuat
› Kuretase setelah min 6 jam pemberian antibiotika
› Injeksi atas
› Histerektomi totalis bila diperlukan
KEHAMILAN ANEMBRIONIK
> Blighted ovum (BO)
> Mudigah tidak terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi tetap terbentuk
> Pada 14-16 minggu : abortus spontan
KEHAMILAN EKTOPIK
> Suatu kehamilan yg pertumbuhan sel telur yg telah dibuahi, tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri
> 95 % ke : tuba fallopii
KEHAMILAN PARS INTERSTITIALIS TUBA> Pars interstitialis tuba> Jarang terjadi
> Perdarahan sangat banyak
> Laparotomi → wedge resection pada kornu uteri
KEHAMILAN EKTOPIK GANDA> Kehamilan berlangsung bersamaan dgn kehamilan intrauterin
KEHAMILAN OVARIAL KEHAMILAN SERVIKAL
> Jarang terjadi
> Perdarahan tanpa rasa nyeri
> Abortus spontan> Ruptur → perdarahan banyak → histerektomi total
Anemi oleh karena perdarahan
Perforasi karena tindakan kuret
Infeksi
Syok pendarahan atau
syokendoseptik
Luka pada serviks uteri
Pelekatan pada kavum uteri
PengeIuaran Secara digital
Hal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang sedang berlangsung dan keguguran yang kadang-kadang berlangsung dan keguguran bersisa. Pembersihan secara digital hanya dapat dilakukanbila telah ada pembentukan serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu janin longgar dan kedalamanuteri cukup luas, karena manipulasi ini akanmenimbulkan rasa nyeri.
Kuretase (Kerokan)
Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakaialat kuretase (sendok kerokan) sebelum melakukankuratase, penolong harus melakukan pemeriksaandalam untuk menentukan letak uterus, keadaanserviks dan besarnya uterus. Gunanya untukmencegah terjadinya bahaya kecelakaan misalnyaperforasi