13
Laporan Pratikum Sistem Pemindah Tenaga “Transmisi 5 Percepatan” Disusun Oleh : Muhammad Rifqi 10504241022 Nedi Setiawan 10504241023 Jihad Falqianas A 10504241027 Budi Santoso 10504241036 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

spt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: spt

Laporan Pratikum Sistem Pemindah Tenaga

“Transmisi 5 Percepatan”

Disusun Oleh :

Muhammad Rifqi 10504241022

Nedi Setiawan 10504241023

Jihad Falqianas A 10504241027

Budi Santoso 10504241036

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: spt

A. Tujuan:

Setelah kegiatan pratikum dilaksanakan, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengidentifikasi unit mekanisme penggerak transmisi dan komponen-komponennya.

2. Melepas dan memasang unit mekanisme penggerak transmisi dengan cara yang benar.

3. Menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak transmisi dan komponen-

komponennya.

4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara

mengatasinya.

B. Alat dan Bahan :

1. Tool Box

2. Buku Manual

3. Transmisi 5 Percepatan

4. Tang Snap Ring

5. Tracker

6. SST Pelepas Bearing

C. Keselamatan Kerja

1. Menggunakan Pakaian kerja (wearpack).

2. Melakukan pratikum sesuai dengan SOP dan K3.

3. Menggunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.

D. Dasar Teori

Transmisi Manual

Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan momen yang

besar.Untuk itu kita memerlukan beberapa bentuk mekanisme pengubah momen.

Page 3: spt

Tetapi momen yang besar tidak dibutuhkan saat kecepatan tinggi, pada saat mobil

menempuh jalan rata, momen mesin cukup untuk menggerakan mobil.

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara mengubah perbandingan

gigi,untuk:

1. Mengubah momen

2. Mengubah kecepatan kendaraan

3. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur

4. Memungkinkan kendaraan diam pada saat mesin hidup(posisi netral)

E. Hasil Pratikum

1. Nama komponen-komponen

a. Unit Synchronizer Ring

Page 4: spt

b. Poros input

c. Poros bantu

d. Poros output

e. Roda gigi balik

Page 5: spt

f. Bantalan Bola Dan Rol

g. Bantalan Jarum

h. Bantalan pilot

2. Pemeriksaan Komponen

a. Memeriksa Ring Synchromesh

Memutar dan menekan ring synchromesh, untuk

mengetahui kemampuan pengeremannya

Hasil pemeriksaan:

masih bisa mengerem, jadi masih baik

Page 6: spt

b. Mengukur celah antara ring synchromesh dengan ujung alur roda gigi

Celah Standar : 1,0-2,0 mm

Hasil pengukuran :

Kondisi masih baik karena celahnya sesuai / tidak

melebihi celah standar.

c. Mengukur celah antara garpu pemindah dengan hub

Mengukur celah antara hub sleeve dengan garpu

pemindah menggunakan feeler gauge.

Celah maksimum : 1,0 mm

Kondisi masih baik karena celahnya sesuai /

tidak melebihi celah standar.

d. memeriksa kondisi bearing

kondisi bearing masih baik karena masih

bisa diputar dengan halus dan masih

terdapat pelumas grease pada bantalan

bearing

3. Cara Kerja Transmisi 5 Percepatan

a. Pada gigi percepatan 1

Langkah kerjanya

Input shaft - Main gear 4th – counter gear 4th – counter gear 1st – main gear 1st - hub

sleve – Output shaft

Page 7: spt

b. Pada gigi percepatan 2

Langkah kerjanya

Input shaft -Main gear 4th – counter gear 4th – counter gear 2nd – main gear 2nd –

synchronizer hub – syncronezer cone – syncronezer ring –syncronizer pin – hub

sleve– clutch hub - poros output

c. Pada Gigi percepatan 3

Langkah kerjanya

Input shaft - Main gear 4th – counter gear 4th – counter gear 3rd – main gear 3rd –

synchronizer hub – syncronezer cone – syncronezer ring –syncronizer pin – hub

sleve– cluth hub - poros output

d. Pada Gigi percepatan 4

Page 8: spt

Langkah kerjanya

Input shaft - Main gear 4th – synchronizer cone – synchronizer ring – hub sleve –

clutch hub – output shaft

e. Pada gigi percepatan 5

Langkah kerjanya

Input shaft - Main gear 4th – counter gear 4th – counter gear 5th – main gear 5th -

synchronizer cone – synchronizer ring – hub sleve – clutch hub – output shaft

f. Pada gigi percepatan mundur

Langkah kerjanya

Input shaft - Main gear 4th – counter gear 4th – counter gear reverse – reverse gear –

hub sleve gear clutch hub – output shaft

Page 9: spt

4. Perhitungan Gigi Ratio

a. Gigi percepatan 1

Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 1

3919

X 4314

= 6,304

Rasio 6,304 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,304 pada putaran input

dan 1 putaran pada output

b. Gigi percepatan 2

Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 2

3919

X 3722

= 3,452

Rasio 3,452 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 3,452 pada putaran input dan

1 putaran pada output

c. Gigi percepatan 3

Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 3

3919

X 2731

= 1,630

Rasio 1,630: 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 1,630 pada putaran input dan

1 putaran pada output

d. Gigi percepatan 4

Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 4

1 : 1 (dihitung secara langsung dari putaran input : putaran input)

Rasio 1 : 1 karena putaran yang dari poros input langsung diteruskan menuju poros

output didak melalui gigi yang pada counter sehingga putaran yang terjadi yaitu

1:1 satu putaran poros input dan 1 putaran poros output.

e. Gigi percepatan 5

Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 5

3919

X 1742

= 0,831

Page 10: spt

Rasio 0,831 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 0,831 pada putaran input dan

1 putaran pada output. Pada gigi percepatan 5 ini terjadi dimana putaran output

lebih tinggi dari pada putaran input.. Putaran output yang lebih tinggi dari pada

putaran input ini dinamakan overdrive.

f. Gigi percepatan mundur

Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi mundur

3919

X 2916

X 4325

= 6,399

Rasio 6,399 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,399 pada putaran input dan

1 putaran pada output namun pada gigi mundur ini terjadi putaran yang di balik

karena adanya release gear.

F. Analisis dan Pembahasan

Pada transmisi yang kami gunakan sebagai objek praktek ini kebanyakan

komponen-komponen ada yang hilang seperti baut kurang, shifting key tidak ada serta

hilangnya key spring. Komponen-komponen yang hilang ini kemungkinan terjadi karena

seringnya di bongkar pasang.

Hilangnya baut pada chasing transmisi akan mengakibatkan terjadinya

ketidakrapatan antara bodi transmisi 5 kecepatan dengan shift fork. Sehingga

kemungkinan terjadinya kebocoran oli transmisi sangat besar.

Sifting key yang hilang yaitu bisa mengakibatkan penguncian tidak terjadi

sehingga jika dipindah gigi maka putaran tranmisi akan loss .

G. Kesimpulan

Transmisi Pada dasarnya sama yaitu untuk meredusi putaran dari mesin ke poros

roda yang dimana putaran tersebut akan di redusi dengan roda roda gigi,

Dari hasil pengamatan praktek yang telah kami lakukan maka dapat dilihat bahwa

banyak komponen komponen yang kurang hal ini akan mengganggu kerja dari tramsmisi.