19
Artikel Ilmiah Judul : Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential Life Assurance Untuk Meningkatkan Kinerja Agen Disusun Oleh : RAHAJENG FEBRI KURNIASARI 602012802 JURUSAN S1 PUBLIC RELATION FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

Artikel Ilmiah

Judul :

Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan

PT.Prudential Life Assurance

Untuk Meningkatkan Kinerja Agen

Disusun Oleh :

RAHAJENG FEBRI KURNIASARI

602012802

JURUSAN S1 PUBLIC RELATION

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

1

Page 3: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

2

Page 4: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

3

Page 5: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

4

Page 6: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

5

Page 7: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

6

Strategi Komunikasi Keagenan PT.Prudential Life Assurance Dalam

Meningkatkan Kinerja Agen

1)Rahajeng Febri Kurniasari,

2)Lina Sinatra Wijaya

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email : 1)

[email protected] 2)

[email protected]

Abstract

The growing of life insurance industry in Indonesia is thriving quickly. It

has big influence in Indonesia economy recently. It can be seen from the amount

of life insurance industries which appear in this globalisation era in Indonesia

recently. One of the reasons is PT.Prudential Life Assurance becomes one of best

life insurance companies for many years. With its tagline “Always Listening,

Always Understanding”, shows that how the way PT.Prudential Life Assurance in

developing its business in Indonesia is, including the commitment to increase the

agent’s performance. Surakarta city is a small city, where its population grows

very fast, especially for the awareness of people about a very important guarantee

of health maintance or insurance, no matter it’s offered by local government or

private companies.

This research is aimed to know how the communication strategy used in

PT.Prudential Life Assurance agency, located in Surakarta for increasing the

agent performance. This research used qualitative approach using collective

observation data and technical interview.

The result of the research shows that there are three stages of

communication strategies in the agency structures PT.Prudential Life Assurance

to improve agent performance those are, the implementation phase which consists

of training programs, seminars, special meetings and the reward system to

support the agent performance, as well as the evaluation phase to see the Annual

Income achievement, the service and also the attitude in facing the customers.

Abstrak

Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat

memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa

ini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya industri asuransi yang

bermunculan di Indonesia pada era globalisasi saat ini. Salah satunya ialah

PT.Prudential Life Assurance yang menjadi salah satu asuransi jiwa terbaik

selama bertahun-tahun hingga saat ini. Dengan tagline “Always Listening, Always

Understanding” menunjukkan bagaimana cara PT.Prudential Life Assurance

Page 8: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

7

dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia, termasuk didalamnya adalah

komitmen untuk meningkatkan kinerja agennya. Kota Surakarta merupakan kota

kecil, namun demikian perkembangan masyarakat di kota ini cukup pesat,

khususnya dalam hal ini perkembangan kesadaran masyarakat akan pentingnya

sarana jaminan pemeliharaan kesehatan atau asuransi baik yang ditawarkan oleh

pemerintah daerah maupun perusahaan asuransi swasta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi

yang digunakan dalam suatu agency PT.Prudential Life Assurance, terkhusus

keagenan yang berada di kota Surakarta untuk meningkatkan kinerja agennya.

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik

pengumpulan data observasi dan wawancara.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat

tiga tahapan strategi komunikasi dalam struktur keagenan PT.Prudential Life

Assurance untuk meningkatkan kinerja agen, diantaranya tahap perencanaan yang

dilakukan oleh agency manager, tahap pelaksanaan dimana terdapat program-

program pelatihan, seminar, meeting khusus dan pemberian reward untuk

menunjang kinerja agen, serta tahap evaluasi dengan melihat pencapaian Annual

Premiun Income, serta melihat cara kerja dan perilaku para agen dalam melayani

nasabah dan juga perilaku nasabah tersebut.

1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Public Relations, Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga. 2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Public Relations Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup

pesat memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia

dewasa ini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya industri asuransi yang

bermunculan di Indonesia pada era globalisasi saat ini. Salah satunya ialah

PT.Prudential Life Assurance yang menjadi salah satu asuransi jiwa terbaik

yang menduduki peringkat pertama dari tahun ke tahun [1]

.

“Always Listening, Always Understanding”. Tagline tersebut

menunjukkan bagaimana cara PT.Prudential Life Assurance mengembangkan

bisnisnya di Indonesia. Dalam komitmennya untuk meningkatkan kualitas

para agen, Prudential menyediakan sarana Pru Sales Academy (PSA) sebagai

pusat pengembangan dan peningkatan profesionalitas agen yang berada di

beberapa kota besar di Indonesia. Berdasarkan majalah investor edisi 2013,

jumlah agen Prudential hingga akhir tahun 2012 mencapai 200 ribu orang dari

total agen industri asuransi jiwa yang tercatat sebanyak 303 ribu agen.

Disamping itu, berdasarkan Litbang Investor, PT. Prudential Life Assurance

merupakan perusahaan asuransi jiwa dengan asset terbesar yaitu lebih dari

Rp.15 triliun mengalahkan beberapa asuransi jiwa PT. Axa Mandiri Financial

Service, PT.Indolife Pensiontama, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero),

PT.Commonwealth Life, PT.Axa Financial Indonesia, PT.Asuransi Jiwa

Sequis Life, PT.Sun Life Financial Indonesia dan PT.Avrist Assurance

Page 9: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

8

dengan asset Rp.5 – 15 triliun, serta menduduki peringkat pertama 20 best

insurance companies 2013.

Berdasar data diatas, dapat dipastikan bahwa PT. Prudential Life

Assurance memiliki strategi komunikasi tersendiri yang dapat menjadikan

perusahaan ini menjadi perusahaan asuransi yang besar dan terpercaya hingga

memiliki ribuan agen dan lebih dari 1juta nasabah. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui strategi komunikasi dalam sistem keagenan yang dilakukan

oleh agency PT. Prudential Life Assurance yang berada di kota Surakarta

dalam meningkatkan kualitas kinerja agen.

Kota Surakarta dipilih karena peneliti beranggapan bahwa kota

Surakarta merupakan kota kecil, namun demikian perkembangan masyarakat

di kota ini cukup pesat, khususnya dalam hal ini perkembangan kesadaran

masyarakat akan pentingnya sarana jaminan pemeliharaan kesehatan atau

asuransi baik yang ditawarkan oleh pemerintah daerah (BPJS / Jamkesmas)

ataupun perusahaan-perusahaan asuransi swasta (berdasar pengamatan penulis

di beberapa instansi kesehatan).

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dan juga kontribusi baik secara praktis maupun teoritis.

Manfaat secara praktis :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian nantinya dapat berguna sebagai program

tindak lanjut ataupun sebagai masukan untuk peningkatan kualitas kerja

agen.

2. Bagi Masyarakat Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pastilah berpengaruh pada

kemajuan bisnis saat ini, yang diharapkan membawa hasil yang lebih

maksimal dan memuaskan. Peneliti berharap, penelitian ini dapat

memberikan referensi bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih

jeli dalam memilih dan mempercayakan dirinya kepada suatu agency atau

perusahaan asuransi.

Manfaat secara teoritis :

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tindak lanjut penelitian sebelumnya dan

dapat dijadikan sebagai acuan referensi apabila nantinya ada mahasiswa/i lain

atau civitas akademika yang akan meneliti tentang suatu perusahaan asuransi.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Pembahasan mengenai agen asuransi sebelumnya pernah dibahas oleh

Yolanda .M Naibaho[2]

dalam jurnalnya berjudul “Proses Pembentukan

Kualitas Pelayanan dalam Aktivitas Personal Selling (Studi Deskriptif

Kualitatif terhadap Proses Pembentukan Kualitas Pelayanan dalam Aktivitas

Personal Selling oleh Agen Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta terhadap

Calon Nasabahnya untuk Membeli Produk Asuransi)”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat proses pembentukan

kualitas pelayanan yang dilakukan agen dalam aktivitas personal selling,

melihat kebutuhan jasa asuransi semakin dirasakan oleh masyarakat ditambah

Page 10: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

9

persaingan yang muncul antar perusahaan asuransi menawarkan berbagai

pelayanan baik sehingga agen berusaha menciptakan kualitas pelayanannya

sendiri untuk mendapatkan calon nasabah.

Dari penelitian yang dilakukan Yolanda tersebut diperoleh suatu

pernyataan bahwa pelayanan dalam aktivitas personal selling menjadi prioritas

untuk menarik perhatian calon nasabah. Agen Asuransi Jiwasraya

memberikan pelayanan dalam empat aktivitas yaitu dalam menentukan calon

nasabah, mengadakan komunikasi, memberikan pelayanan, dan meningkatkan

kemampuan diri. Penjualan akan berjalan baik apabila agen sadar akan

kualitas pelayanan dirinya sendiri baik dalam hal pengetahuan dan

kemampuan agen dalam mendekati calon nasabah.

Komunikasi

Komunikasi mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia.

Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi kehidupan manusia, yaitu untuk

menyampaikan apa yang ada di dalam benak pikiran atau perasaan seseorang

kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk

memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif,

para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan

Harold Lasswell yang mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunikasi ialah menjawab pertanyaan ” Who says what in which channel to

whom with what effect ?” [3]

. Paradigma Lasswell tersebut menunjukan bahwa

komunikasi memiliki lima unsur sebagai jawaban atas pertanyaan yang

diajukan itu, antara lain komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek.

Jadi berdasarkan paradigm Lasswell tersebut, komunikasi merupakan proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu.

Strategi Komunikasi

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya teori komunikasi [3]

mengutip

penyataan R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett yang

menyatakan bahwa tujuan sentral dari strategi komunikasi antara lain to

secure understanding, to establish acceptance dan to motivate action.

Memastikan bahwa komunikan paham akan pesan yang diterimanya (to

secure understanding), apabila komunikan sudah mengerti dan paham akan

pesan tersebut, maka penerimaan tersebut harus dibina (to establish

acceptance), dan pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motive action).

Dalam pelaksanaan strategi komunikasi, seorang komunikator memerlukan

suatu pemikiran dengan memperhitungkan beberapa faktor, antara lain :

mengenali sasaran komunikasi, pemilhan media komunikasi, pengkajian

tujuan komunikasi, dan peran komunikator dalam komunikasi. Oleh karena

itu, strategi komunikasi selalu dihubungkan dengan lima hal, antara lain :

siapa yang berbicara (komunikator), apa tujuan komunikator berbicara, pesan

apa yang harus disampaikan kepada komunikan, bagaimana cara komunikator

Page 11: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

10

menyampaikan pesan kepada komunikan, dan bagaimana mengukur dampak

pesan tersebut[4].

Strategi komunikasi berkaitan dengan sistem komunikasi, yang berarti

berbicara mengenai sistem dalam masyarakat dan berbicara tentang manusia.

Terdapat dua sistem komunikasi yang berkaitan dengan strategi komunikasi,

yaitu sistem komunikasi secara makro vertikal dan sistem komunikasi secara

mikro horizontal. Baik secara makro maupun secara mikro mempunyai sistem

ganda, yaitu: menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,

persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh

hasil yang optimal, serta menjebatani “kesenjangan budaya” akibat

kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa

yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya[5]

.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam

mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca

konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi

kebutuhannya[6]

. Dari definisi diatas, dapat diungkapkan beberapa hal penting.

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap,

yaitu:

o Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli

(purchasing).

Tahap tersebut adalah tahap dimana seorang konsumen akan mencari

informasi mengenai suatu produk, jasa maupun ide yang dibutuhkan, dan

kemudian konsumen akan membeli produk, jasa maupun ide tersebut

sesuai dengan apa yang dibutuhkannya.

o Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi

(evaluating).

Tahap konsumsi merupakan tahap dimana konsumen telah menggunakan

produk, jasa maupun ide yang dibeli serta telah merasakan manfaatnya

sehingga konsumen sudah dapat mengevaluasi bagaimana dampak yang

dihasilkan dari produk, jasa maupun ide tersebut.

o Tahap tindakan pasca beli (disposition)

Tahap ini merupakan tahap pengambilan keputusan oleh konsumen, apa

yang akan dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau

dikonsumsi.

Kinerja

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan

kontribusi pada ekonomi [7]

. Dengan demikian, kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja

adalah apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja

mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi. Kinerja merupakan fungsi

dari kompetensi, sikap dan tindakan [8]

. Kompetensi melukiskan karakteristik

pengetahuan, ketrampilan, perilaku dan pengelaman untuk melakukan suatu

Page 12: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

11

pekerjaan atau peran tertentu secara efektif. Sikap melukiskan perasaan

mengenai sesuatu, melukiskan perasaan senng atau tidak senang mengenai

objek tertentu. Dan kompetensi dan sikap tidak akan menghasilkan kinerja

tanpa dioperasikan dalam tindakan.

Asuransi

Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian

kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi) kerugian-

kerugian besar yang belum pasti. Dari perumusan tersebut diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa, seseorang bersedia membayar kerugian sedikit dimasa

sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin

terjadi di masa mendatang [9]

. Sedangkan Undang-Undang Hukum Perniagaan

atau Wetboek van Koophandel[10]

mendefinisikan asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana seorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggungm dengan menerima suatu

premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,

kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan

dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. Terdapat tiga jenis

asuransi di Indonesia, diantaranya asuransi kerugian, asuransi jiwa dan

asuransi varia.

Sistem Keagenan

Sistem keagenan didirikan oleh kantor-kantor pusat,sedangkan untuk

daerah-daerah terdapat Agen kepala yang mempunyai wewenang penuh

terhadap seluruh agen. Agen-agen tersebut tersebut bertindak sebagai agen

perantara dalam penjualan polis asuransi. terdapat keuntungan-keuntungan

tertentu dengan dipakainya system agency tersebut oleh kantor pusat [9]

, antara

lain :

a. Pekerjaan administrasi daerah yang seharusnya dilakukan oleh kantor

pusat akan berkurang.

b. Agen kepala mempunyai kebebasan untuk memilih dan mendidik agen-

agen daripada seorang kepala cabang.

c. Oleh karena income atau penghasilan agen kepala sangat tergantung dari

komisi yang didapatnya, maka agen kepala akan lebih giat dalam

usahanya menjual asuransi (berusaha memperbesar produksi agency).

3. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan

pendekatan kualitatif (qualitative research) dimana pendekatan ini merupakan

salah satu pendekatan utama yang pada dasarnya adalah sebuah lebel atau

nama yang bersifat umum dari sebuah rumpun besar metode penelitian, akan

tetapi aspek-aspek yang bersifat kemetodean, dalam arti yang dapat

dipraktikkan dalam kegiatan penelitian kualitatif terdapat berbagai variasi atau

jenis-jenis metode[11]

. Penelitian kualitatif dalam hal ini sebagai jenis

penelitian yang bersifat deskriptif yang fenomena atau temuannya tidak dapat

Page 13: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

12

dikuantifikasikan atau tidak dapat diperoleh melalui prosedur statistik ataupun

bentuk hitungan lainnya, contohnya berupa penelitian tentang kehidupan,

perilaku sosial, maupun tentang peranan atau proses kerja suatu perusahaan.

Penelitian deskriptif (descriptive research) dimaksudkan untuk

mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual

secara sistematis dan akurat [12]

.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

diantaranya dengan teknik observasi non partisipan aktif dan wawancara

dengan narasumber agency manager dan agen. Teknik sampling wawancara

menggunakan teknik purposive sampling atau penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu seperti orang yang ahli atau dianggap mengetahui

banyak hal menyangkut topik yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kedua jenis data,

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah

data yang didapat peneliti selama peneliti melakukan wawancara dan

observasi di lapangan. Sedangkan data sekunder nya berupa dokumentasi,

catatan pribadi dan buku pedoman keagenan yang dikeluarkan oleh PRU Sales

Academy. Objek dalam penelitian ini adalah agen asuransi Prudential.

Teknik yang akan digunakan peneliti dalam menganalisa data

mengacu pada model Miles dan Huberman [13]

, diantaranya pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data (data display) kemudian penarikan atau

verifikasi kesimpulan. Sedangkan untuk validitas menggunakan teknik

trianggulasi, dimana teknik ini dapat dilakukan dengan menguji atau

mengecek ulang pemahaman peneliti dengan pemahaman informan mengenai

hal-hal yang diinformasikan informan kepada peneliti [11]

.

Peneliti akan melakukan penelitian pada agency PT. Prudential Life

Assurance yang berada di kota Surakarta, yang terletak di komplek ruko Solo

Paragon Mall. Lokasi dan waktu penelitian bebas, sesuai dengan kesepakatan

bersama antara peneliti dan narasumber. Hal ini dikarenakan penelitian

cenderung lebih banyak menggunakan metode wawancara sehingga semampu

mungkin lokasi penelitian berada di tempat yang nyaman, tidak begitu ramai

dan bising.

Peneliti memilih pengamatan terhadap kantor agency yang berada di

Surakarta karena peneliti beranggapan bahwa kota Surakarta merupakan kota

kecil, namun demikian perkembangan masyarakat di kota ini cukup pesat,

khususnya dalam hal ini perkembangan kesadaran masyarakat akan

pentingnya sarana jaminan pemeliharaan kesehatan atau asuransi baik yang

ditawarkan oleh pemerintah daerah (BPJS / Jamkesmas) ataupun perusahaan-

perusahaan asuransi swasta. Sedangkan PT. Prudential Life Assurance dipilih

penulis sebagai tempat penelitian karena PT. Prudential Life Assurance

merupakan salah satu perusahaan asuransi yang selalu menduduki peringkat

pertama terbaik di Indonesia bahkan Dunia dari tahun ke tahun (Menurut riset

tabloid investor dari tahun 2002-2013).

Page 14: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

13

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini diperoleh dari wawancara dan observasi yang

dilakukan oleh peneliti. Data wawancara didapatkan dari wawancara secara

langsung dengan informan yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data

observasi didapatkan dari pengamatan secara langsung oleh peneliti dengan

melihat dan mengamati setiap perilaku agen dan juga nasabah.

Strategi komunikasi yang digunakan PT. Prudential Life Assurance

dalam upaya peningkatan kinerja agen adalah komunikasi kelompok dan

komunikasi antar pribadi. Sehingga dari dari strategi tersebut dapat tercipta

hubungan yang baik atas dasar kepercayaan antara agen dengan perusahaan,

agen dengan nasabah maupun nasabah dengan perusahaan. Komunikasi

kelompok dapat dilihat dari program-program yang diadakan baik oleh

Prudential pusat ataupun kantor keagenan dalam tahap pelaksanaan berupa

program-program pelatihan dan juga program pemberian reward. Akan tetapi,

strategi komunikasi lebih terfokus pada sistem komunikasi antar pribadi yang

dilakukan antara leader dengan para agennya dalam satu group. Seorang

leader akan selalu membimbing para agennya baik dalam melayani para

nasabah maupun untuk mencapai kesuksesan bersama pada bisnis asuransi ini,

sehingga dari situ diharapkan dapat menjadikan peningkatan kinerja para

agen. Komunikasi antar pribadi tersebut tercermin dalam ketiga tahapan yang

diterapkan oleh Prudential, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan maupun

evaluasi.

Dari teknik pengumpulan data tersebut, dapat diketahui bahwa

terdapat tiga tahapan strategi komunikasi yang digunakan pada sistem

keagenan PT. Prudential Life Assurance dalam upaya peningkatan kinerja

agen, diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut

adalah penjelasan dari tahapan tersebut:

Perencanaan

Perencanaan kinerja menyangkut pendefisian tujuan dan sasaran

organisasi, membangun strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan tersebut,

dan mengembangkan hierarki perencanaan secara komperhensif untuk

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan aktifitas[7]

. Secara teori, teknik

AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision, Action) seringkali digunakan

dalam merencanakan suatu strategi[14]

. Prudential sendiri menggunakan teknik

tersebut sebagai suatu perencanaan untuk mengubah mainset atau pemikiran-

pemikiran negatif agen menjadi suatu pemikiran positif yang dapat

memotivasi agen tersebut untuk terus berkembang, yaitu diawali dengan

menggali kesadaran seseorang untuk berkembang secara financial

(Awareness), memastikan perhatian komunikan pada saat itu terfokus dengan

apa yang sedang disampaikan komunikator (Interest), memastikan bahwa

komunikan mengerti dan paham akan pesan yang disampaikan serta

mempunyai keinginan untuk bergabung dengan bisnis Prudential (Desire),

pengambilan keputusan dengan mengikuti program pelatihan PRU fast start

serta mengikuti ujian AAJI (Decision), dan memulai atau melaksanakan tugas

agen yaitu prospek (Action).

Page 15: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

14

Pada tahap perencanaan ini, seorang leader atau agency manager akan

melakukan BOP (Bisnis Opportunity Presentation), dimana calon agen akan

diberikan penjelasan mengenai Prudential bukan hanya sebagai insurance,

akan tetapi juga sebagai bisnis yang membangun seseorang untuk dapat

berkembang secara financial. Ketika calon agen mengerti dan paham akan

penjelasan yang disampaikan leader dan kemudian berminat dan yakin untuk

bergabung dalam keagenan PT. Prudential Life Assurance, calon agen

tersebut akan diberikan pembinaan awal sebagai calon agen yaitu dengan

diwajibkannya calon agen tersebut untuk mengikuti program khusus yang di

adakan oleh PRUsales academy, yaitu PRU fast start untuk mempersiapkan

calon agen tersebut sebelum mengikuti ujian wajib AAJI (Asosiasi Asuransi

Jiwa Indonesia) untuk mendapatakan lisensi resmi agen asuransi. Setelah

calon agen tersebut lolos ujian wajib AAJI dan telah resmi menjadi agen

asuransi, barulah agen tersebut diberi hak untuk melakukan prospecting.

Pelaksanan Strategi

Dalam pelaksanaan strategi pada asuransi Prudential, terdapat tiga

sistem yang menjadi strategi komunikasi untuk meningkatkan kinerja agen,

yaitu sistem agency (kantor pemasaran), sistem prudential dan sistem privat

(by Leader). Baik Prudential company (Prudential pusat), agency, maupun

leader group membentuk program-program diskusi, pelatihan dan juga

pemberian reward sebagai strategi komunikasi yang bertujuan untuk

mengembangkan dan menunjang semangat kerja sumber daya manusia

terkhusus para tenaga pemasaran atau agen dalam perusahaan tersebut.

Program-program yang menciptakan motivasi merupakan daya dorong bagi

seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi

keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa

tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota

organisasi yang bersangkutan [15]

.

Disamping program-program yang diadakan oleh Prudential company

dan agency, manager atau leader pada sistem keagenan mempunyai peran

terbesar untuk membimbing para agennya untuk menuju kesuksesan dalam

bisnis asuransi tersebut dibandingkan dengan Prudential company (pusat) dan

agency. Akan tetapi hal tersebut bukanlah menjadi tanggung jawab utama

leader, karena untuk menuju kesuksesan pada bisnis tersebut tergantung pada

masing-masing agen yang bersangkutan. Dalam suatu komunikasi, peran

komunikator dalam berkomunikasi yaitu sebagai sumber daya tarik dan

sumber kepercayaan [3]

. Komunikator dalam hal ini adalah manager atau

leader asuransi Prudential. Seorang leader akan berhasil dalam komunikasi

serta mampu merubah sikap, opini dan perilaku komunikan (agen) melalui

mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut

serta dengannya, dengan kata lain komunikan merasa ada kesamaan pendapat

dengan komunikator, sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang

dilancarkan komunikator. Faktor lain yang dapat membuat suatu komunikasi

berhasil ialah kepercayaan komunikan terhadap komunikator. Kepercayaan

Page 16: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

15

tersebut bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang

komunikator.

Pelaksanaan strategi komunikasi yang dilakukan manager atau leader

Prudential dimulai sejak pertama agen dinyatakan lulus pada ujian AAJI

dengan ditandainya pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah

secara online sehari setelah ujian dilaksanakan dan telah mendapatkan kode

agen, sehingga agen tersebut telah mendapatkan haknya untuk memasarkan

produk asuransi Prudential kepada masyarakat. Alasan pokok mengapa

pemerintah mengatur asuransi dengan diadakannya ujian AAJI adalah sebagai

bukti legalitas agen dalam menjalankan tugasnya dan untuk melindungi

masyarakat dari operasi pihak yang mengatasnamakan perusahaaan asuransi

yang tidak kompeten dan curang [10]

. Seorang leader tidak dapat dikatakan

sukses dalam bisnis Prudential ini apabila leader tersebut tidak dapat

memberikan motivasi untuk juga menyukseskan agennya. Agen yang

termotivasi akan melaksanakan tugas cukup lama untuk mencapai tujuan

mereka. Oleh karena itu, manager atau leader harus merupakan manager

penjualan yang efektif, yang mampu memotivasi agen yang dibawahinya

untuk menghasilkan bisnis dan menjaga bisnis yang ada [16]

.

Strategi yang dijalankan manager atau leader di Prudential ini telah

mengaplikasikan Management by objectives (MBO) secara efektif dengan

menerapkan pendekatan partisipasif untuk penetapan tujuan yang bersifat

nyata dan dapat dibuktikan. Terdapat empat komponen MBO sebagai aplikasi

teori motivasi dalam suatu kinerja yaitu goal setting theory, pengambilan

keputusan secara partisipatif, periode waktu secara emplisit dan umpan balik

kinerja [7].

Berikut adalah pengaplikasian MBO yang dilakukan oleh manager

atau leader Prudential:

1. Menentukan Goal Setting agen.

Dalam goal setting, terdapat istilah “SMART”, yaitu specific, motivated,

achieveable, realistic, time bound. Goal setting theory menunjukan bahwa

tujuan yang sulit menghasilkan kinerja individu pada tingkat lebih tinggi

daripada tujuan yang mudah, bahwa tujuan spesifik yang sulit

menghasilkan kinerja pada tingkat lebih tinggi daripada tidak ada tujuan

sama sekali atau tujuan yang digeneralisasi, dan umpan balik pada kinerja

seseorang mengarah pada kinerja lebih tinggi.

2. Pengambilan keputusan secara partisipatif

Pengambilan keputusan secara partisipatif berarti menempatkan agen

Prudential untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan.

Pengambilan keputusan secara partisipatif merupakan suatu proses untuk

menjadikan agen menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk

menyelesaikan masalahnya sendiri dengan cara memberi kepercayaan dan

wewenang sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab agen tersebut

terhadap apa yang dikerjakannya [7]

.

3. Time Plan

Time plan merupakan acuan yang diterapkan leader Prudential kepada

para agennya dalam merencanakan apa yang harus dikerjakan agen

tersebut dalam satu hari.

Page 17: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

16

4. Camp consentrasi

Camp consentrasi merupakan tahap yang ditujukan kepada calon unit

manager atau agen asuransi Prudential yang telah berhasil melewati tahap

time plain pada kurun waktu yang ditentukan. Hal tersebut merupakan

umpan balik agen kepada leader ketika agen sudah berhasil melewati

tahap sebelumnya.

Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pokok dari Management

by objectives (MBO) sebagai teori motivasi terletak pada keikutsertaan para

agen Prudential dalam penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,

agar tujuan dan sasaran tersebut benar-benar dapat dicapai sesuai dengan

kondisi nyata yang dihadapi, seperti kemampuan para agen sebagai

pelaksana[7]

.

Evaluasi

Evaluasi kinerja dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil

kerja atau prestasi kerja yang diperoleh organisasi, tim dan individu. Evaluasi

kinerja akan memberikan umpan balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja.

Penilaian kinerja sendiri merupakan proses dimana organisasi berupaya

memperoleh informasi seakurat mungkin tentang kinerja para anggotanya [15]

.

Penilaian kinerja agen asuransi Prudential dapat dilihat dari pencapaian

Annual Premiun Income yang dihasilkan agen tersebut setiap bulannya serta

perilaku daripada nasabah agen tersebut atas pelayanan yang diberikan.

Annual Premiun Income di anggap sebagai suatu informasi yang akurat karena

pencapaian tersebut adalah real pencapaian agen setiap bulannya yang dapat

diketahui melalui sistem yang ada pada Prudential pusat. Sedangkan sasaran

kinerja dari para agen asuransi adalah nasabah, oleh karena itu pelayanan

terhadap nasabah merupakan hal penting bagi Prudential untuk mencapai

tujuan, yaitu menjadi perusahaan jasa keuangan nomor satu di Asia. Jadi,

berdasar analisis diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja agen dapat dinilai

melalui apa yang dikerjakan agen dalam melayani nasabahnya, bagaimana

cara mengerjakannya dan bagaimana sikap atau perilaku yang dihasilkan oleh

nasabahnya.

Evaluasi terhadap kinerja agen dapat dilakukan setiap saat atau

berdasarkan waktu tertentu melalui umpan balik informal untuk dilakukan

review kinerja. Akan tetapi, evaluasi tersebut biasanya dilakukan setiap dua

minggu sekali, atau paling lama satu bulan sekali ketika diadakan meeting

group dan meeting agency. Suatu proses kinerja apabila telah selesai

dilaksanakan akan memberikan hasil kinerja atau prestasi kerja. Kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan

strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada

ekonomi [7]

. Tujuan strategis dengan adanya sistem keagenan pada asurasi

Prudential ini ialah untuk mempermudah perusahaan dalam menjalankan misi

nya yaitu menjadi perusahaan jasa keuangan ritel terbaik di Indonesia,

melampaui pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran (agen), staf dan para

pemegang saham dengan memberikan pelayanan terbaik, produk berkualitas,

staf serta tenaga pemasaran professional yang berkomitmen tinggi, serta

Page 18: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

17

menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan. Sistem keagenan di

Prudential ini dapat dianggap efektif karena dengan adanya sistem keagenan,

selain para agen mendapatkan wadah untuk dapat saling bertukar pemikiran

antara para leader dengan para agen, dengan adanya sistem keagenan juga

sangat membantu para agen dalam menangani pekerjaan administratifnya.

Perusahaan asuransi dengan sistem keagenan akan membantu menangani

beberapa pekerjaan administratif yang secara tradisional yang seharusnya

dikerjakan oleh para agen secara pribadi, seperti menulis dan mengeluarkan

polis, menagih premi serta meminta perubahan polis nasabah [10]

, sehingga

melalui sistem keagenan tersebut diharapkan dapat tercipta suatu suasana

yang menjadikan motivasi para agen untuk terus berkembang baik

meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang dapat

menjadikankan kepuasan tersendiri bagi nasabah ataupun kepuasan dalam

pemenuhan financial agen-agen itu sendiri.

5. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat tiga tahapan strategi komunikasi dalam struktur keagenan

PT.Prudential Life Assurance untuk meningkatkan kinerja agen, diantaranya

tahap perencanaan yang dilakukan oleh agency manager, tahap pelaksanaan

dimana terdapat program-program pelatihan, seminar, meeting khusus dan

pemberian reward untuk menunjang kinerja agen, serta tahap evaluasi yang

dilakukan oleh agency manager dengan melihat pencapaian Annual Premiun

Income yang dihasilkan agen setiap bulannya, serta melihat cara kerja para

agen dalam melayani nasabah dan juga perilaku nasabah tersebut.

Strategi komunikasi yang digunakan PT. Prudential Life Assurance

dalam upaya peningkatan kinerja agen adalah bentuk komunikasi kelompok

dan komunikasi antar pribadi, sehingga dapat tercipta hubungan yang baik

atas dasar kepercayaan antara agen dengan perusahaan, agen dengan nasabah

maupun nasabah dengan perusahaan. Sistem komunikasi kelompok dapat

dilihat dari program-program yang diadakan baik oleh Prudential pusat

ataupun kantor keagenan berupa program-program pelatihan dan juga

program pemberian reward. Akan tetapi, strategi komunikasi lebih terfokus

pada sistem komunikasi antar pribadi yang dilakukan antara leader dengan

para agennya dalam satu group, dimana seorang leader akan selalu

membimbing para agennya baik dalam melayani para nasabah maupun untuk

mencapai kesuksesan bersama pada bisnis asuransi ini, sehingga dari situ

diharapkan dapat menjadikan peningkatan kinerja para agen.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Windarto. 2013. PT.Prudential Life Assurance. Investor XV/241

[2] Naibaho, Yolanda. 2014. Proses Pembentukan Kualitas Pelayanan dalam

Aktivitas Personal Selling (Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Proses

Pembentukan Kualitas Pelayanan dalam Aktivitas Personal Selling oleh

Agen Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta terhadap Calon Nasabahnya

untuk Membeli Produk Asuransi). http://e-

Page 19: Strategi Komunikasi Melalui Program Keagenan PT.Prudential

18

journal.uajy.ac.id/6594/1/JURNAL, Diakses hari Jumat, 11 September

2015

[3] Effendy, Onong Uchjana. 1986. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.

Bandung: Remadja Karya

[4] Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

[5] Effendy, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya

[6] Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen.

Yogyakarta: Andi

[7] Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers

[8] Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Salemba Empat

[9] Salim, A. Abbas. 2005. Asuransi dan Manajemen Resiko. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

[10] Ali, Hasymi. 1993. Pengantar Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara

[11] Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Rajawali Pers

[12] Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka

Setia

[13] Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public. Bandung:

Relations Simbiosa Rekatama Media

[14] Cangara, Hafied. 2014. Perencanaan dan Strategi Komunikasi Ed.Revisi

Jakarta: Rajawali Pers

[15] Siagian, Sondang. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.

Jakarta: Rineka Cipta

[16] Iskandar, Kasir. 1991. Dasar-Dasar Operasional Perusahaan Asuransi

Jiwa dan Kesehatan Bagian II. Depok: Infomega Diliman