12
` Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen Vol. 2, No. 2 (Mei – Agustus): 47-58 Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT Jayamandiri Gemasejati - Sukabumi Umar Mansur * , Agung Zulfikri Nusa Putra University Abstract: PT. Jayamandiri Gemasejati is a company engaged in the Yamaha Motor and Spare Parts Sales Industry. This study aims to describe how the method used in this study is a descriptive method using a descriptive approach. Analysis of research data was carried out by identifying various internal and external factors through PT Jayamandiri Gemasejati's IFE, EFE and SWOT matrix analysis. The identification and mapping of the key factors of the IFE and EFE matrices indicate that PT Jayamandiri Gemasejati is in a strong position and can well take advantage of opportunities and deal with existing threats with the strength they have, where Total IFE shows 2.69 and Total EFE shows 3,22 which indicates a strong internal and external position. Keywords: Strategic Management, SWOT Analysis, SWOT Matrix Abstrak: PT. Jayamandiri Gemasejati adalah perusahaan yang bergerak di Industri Penjualan Motor dan Sparepart Yamaha. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Analisis data penelitian dilakukan dengan mengindentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal melalui analisis matriks IFE, EFE, dan SWOT PT Jayamandiri Gemasejati. Dari identifikasi dan pemetaan terhadap faktor kunci matriks IFE dan EFE menunjukkan bahwa PT Jayamandiri Gemasejati ini berada pada posisi yang kuat serta dapat dengan baik memanfaat peluang dan menangani ancaman yang ada dengan kekuatan yang mereka miliki, dimana Total IFE menunjukan 2,69 dan Total EFE menunjukkan 3,22 yang mengidikasikan posisi internal dan eksternal yang kuat. Kata kunci: Manajemen Strategis, Analisis SWOT, Matriks SWOT * Corresponding author’s e-mail: [email protected] ISSN: 2686-4789 (Print); ISSN: 2686-0473 (Online) http://bisnisman.nusaputra.ac.id

Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

`

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen

Vol. 2, No. 2 (Mei – Agustus): 47-58

Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif

PT Jayamandiri Gemasejati - Sukabumi

Umar Mansur*, Agung Zulfikri

Nusa Putra University

Abstract: PT. Jayamandiri Gemasejati is a company engaged in the Yamaha Motor and Spare Parts Sales Industry. This study

aims to describe how the method used in this study is a descriptive method using a descriptive approach. Analysis of research data

was carried out by identifying various internal and external factors through PT Jayamandiri Gemasejati's IFE, EFE and SWOT

matrix analysis. The identification and mapping of the key factors of the IFE and EFE matrices indicate that PT Jayamandiri

Gemasejati is in a strong position and can well take advantage of opportunities and deal with existing threats with the strength

they have, where Total IFE shows 2.69 and Total EFE shows 3,22 which indicates a strong internal and external position.

Keywords: Strategic Management, SWOT Analysis, SWOT Matrix

Abstrak: PT. Jayamandiri Gemasejati adalah perusahaan yang bergerak di Industri Penjualan Motor dan Sparepart

Yamaha. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Metode digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kulitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Analisis data penelitian dilakukan dengan

mengindentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal melalui analisis matriks IFE, EFE, dan SWOT PT Jayamandiri

Gemasejati. Dari identifikasi dan pemetaan terhadap faktor kunci matriks IFE dan EFE menunjukkan bahwa PT

Jayamandiri Gemasejati ini berada pada posisi yang kuat serta dapat dengan baik memanfaat peluang dan menangani

ancaman yang ada dengan kekuatan yang mereka miliki, dimana Total IFE menunjukan 2,69 dan Total EFE

menunjukkan 3,22 yang mengidikasikan posisi internal dan eksternal yang kuat.

Kata kunci: Manajemen Strategis, Analisis SWOT, Matriks SWOT

* Corresponding author’s e-mail: [email protected]

ISSN: 2686-4789 (Print); ISSN: 2686-0473 (Online)

http://bisnisman.nusaputra.ac.id

Page 2: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

48

PENDAHULUAN

Saat ini kendaraan sepeda motor

roda dua merupakan salah satu alat

transportasi yang semakin diminati oleh

masyarakat dari berbagai kalangan, baik

generasi muda, remaja, dan orang tua.

Selain dari segi harga yang murah dan dapat

dijangkau oleh masyarakat, sepeda motor

juga merupakan alat transportasi yang

paling efektif serta efisien karena bentuknya

yang tidak terlalu besar sehingga

memudahkan masyarakat melaksanakan

aktivitasnya sehari-hari. Selain itu, bisnis

motor ini memiliki peluang yang sangat

besar, karena meskipun dalam keadaan

krisis ekonomi, tingkat penjualan motor

tetap stabil tidak mengalami penurunan

seperti pada penjualan kendaraan roda

empat. Besar kecilnya tingkat penjualan

motor dipengaruhi oleh beberapa hal seperti

stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri,

inovasi teknologi, pola peraturan

pemerintah, internasionalisasi dan

globalisasi. Selain itu, tingginya permintaan

terhadap sepeda motor tak lepas dari

peranan dealer dan sowroom dalam

melakukan penawaran produk sepeda

motor kepada konsumennya (Nurmala Laila

Desnawati 2008:03). Menurut data dari AISI

(Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia)

Total penjualan motor di tahun 2019 sendiri

mencapai 6.487.430 unit atau mengalami

kenaikan sebesar 1,63 % dari tahun 2018

yang hanya 6.383.111 unit. Dengan perincian

data bisa di lihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Penjualan Motor berdasarkan Merek di Indonesia Tahun 2107-2019

Sumber: AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia), 2019.

Terlihat pada Tabel 1 di atas, bahwa

Posisi penjualan motor dengan Merek

Yamaha menempati peringkat kedua di

Indonesia. Pada Tahun 2019 total

penjualannya adalah sebanyak 1.434.217

unit, hal ini merupakan penurunan dari

Tahun sebelumnya sebanyak 1.455.088 unit.

Merek Yamaha masih kalah saing dengan

merek Honda di pasaran. Walaupun begitu,

disisi lain Yamaha masih mendapatkan

berbagai penghargaan dalam ajang Otomotif

award yang di adakan pada Hari Kamis, 28

Maret 2019 di Golden Ballroom 3, The Sultan

Hotel Complex, Jalan Jendral Gatot Subroto,

Jakarta Pusat. Berikut adalah Tabel 2 yang

merupakan daftar penghargaan yang diraih

oleh Yamaha dalam ajang otomotif tersebut.

No Merek Penjualan (unit)

Tahun 2017

Penjualan (unit)

Tahun 2018

Penjualan (unit)

Tahun 2019

1. Honda 4.385.888 4.759.202 4.910.688

2. Yamaha 1.348.211 1.455.088 1.434.217

3. Suzuki 78.637 89.508 71.861

4. Kawasaki 72.191 78.982 69.766

5. TVS 1.176 331 898

6. Total 5.886.103 6.383.111 6.487.430

Page 3: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

49

Tabel 2. Penghargaan Yamaha dalam Ajang Omotif Award Tahun 2019

Sumber: Otomotif Award, 2019.

Terlihat pada Tabel 2 di atas bahwa

Yamaha telah meraih penghargaan dalam

berbagai kategori di Tahun 2019, hal ini

tidak terlepas dari kepercayaan konsumen

yang melekat pada Merek Yamaha. Untuk

tetap mempertahankan eksistensi tersebut,

Yamaha selalu mengusung pelayanan prima

(excellent service) yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan di setiap proses

bisnisnya.

Salah satu authorized dealer Yamaha di

Sukabumi adalah PT. Jayamandiri

Gemasejati Cabang Sukabumi (JG

Sukabumi) yang juga menerapkan konsep

pelayanan prima bagi setiap pelanggannya.

Meskipun JG Sukabumi telah berupaya

untuk memberikan pelayanan prima tetap

saja tingkat persaingan dengan bisnis sejenis

semakin tinggi. Berikut ini merupakan data

pesaing JG Motor Sukabumi yang

digambarkan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Data Penjualan Berbagai Authorized Dealer Yamaha di Sukabumi Tahun 2019

Sumber: Pengolahan data oleh penulis, 2020.

Terlihat dari Tabel 3 di atas bahwa JG

Motor Sukabumi memiliki beberapa pesaing

yaitu Delta Berlian, Arista, Agung Mas

Motor, dan Bahana. Ke empat pesaing ini

juga merupakan dealer resmi Yamaha yang

berada di wilayah Sukabumi. Dilihat dari

segi penjualan, JG Motor Sukabumi

menempati posisi kedua setelah Delta

Berlian dan di posisi ketiga disusul oleh

Arista. Walaupun berada di posisi kedua, JG

Motor Sukabumi merupakan salah satu

dealer yang cukup diminati oleh banyak

konsumen. Tentunya untuk

mempertahankan hal ini, JG Motor

Sukabumi harus merumuskan berbagai

strategi untuk menciptakan nilai lebih dan

mencapai keunggulan kompetitif dalam

operasionalisasi perusahaannya.

Sesuai dengan tujuan utama setiap

manajer yaitu sebagai pengelola

Kategori Type Motor

Best Cub 150 cc Yamaha MX King 150

Best Low Skutik Yamaha Mio S

Best Medium Skutik Yamaha Lexi

Best High Skutik 200-300 cc Yamaha XMAX

Best Big Skutik Yamaha TMAX DX

Best Naked Sport 150cc Yamaha MT-15

Best Sport Fairing 150 cc All New Yamaha R15

Bike of The Year Yamaha MT15

Nama Dealer

JG MOTOR

SUKABUM

I

DETA

BERLIAN

ARISTA AGUNG MAS

MOTOR

BAHANA

Penjualan (Unit) 2.116 3.198 1.058 407 469

Page 4: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

50

organisasi/perusahaan adalah mencapai

posisi unggul dalam persaingannya dengan

perusahaan perusahaan sejenis maupun

tidak sejenis pada industri tersebut.

Perusahaan harus fokus dalam membentuk

keunggulan kompetitif guna menempati

posisi terkuat dalam sebuah industri. Suatu

perusahaan dikatakan mempunyai

keunggulan bersaing jika memiliki sesuatu

di atas pesaingnya dalam menarik

konsumen dan mempertahankan diri atas

kekuatan persaingan yang mencoba

menekan perusahaan dari berbagai sisi.

Eka Nur Safitri, 2017:38 menyatakan

bahwa Keunggulan Kompetitif (Competitive

Advantage) didefinisikan sebagai suatu

keadaan dalam memperoleh keuntungan

rata-rata yang lebih tinggi daripada

pesaingnya. Untuk mencapai keunggulan

kompetitif yang berkesinambungan,

seorang produsen harus mampu

menyediakan barang atau jasa yang

dianggap lebih daripada yang lain oleh

konsumen, produk yang lebih baik dengan

harga yang lebih rendah atau produk yang

lebih baik dengan harga yang sama dengan

pesaing atau produk bermutu yang sepadan

dengan harganya. Dalam hal ini, tujuan

penelitian yang ingin dicapai adalah untuk

mengetahui perumusan strategi

mempertahankan keunggulan kompetitif

yang dilakukan JG Motor Sukabumi.

KAJIAN TEORI

Menurut Michael E. Porter (2007:15)

terdapat tiga pilihan strategi generik yang

dapat dilakukan perusahaan untuk

memperoleh keunggulan kompotitif yaitu:

1. Strategi kepemimpinan biaya rendah

Strategi kepemimpinan biaya rendah

yaitu serangkaian tindakan integratif

untuk memproduksi dan menawarkan

barang atau jasa pada biaya paling

rendah terhadap para pesaing dengan

ciri-ciri yang dapat diterima oleh para

pelanggan.

2. Strategi Differensiasi

Strategi Differensiasi yaitu serangkaian

tindakan integratif yang dirancang

untuk memproduksi dan menawarkan

barang atau jasa yang dianggap oleh

para pelanggan berbeda dalam hal-hal

penting dan unik bagi mereka.

3. Strategi Fokus

Strategi fokus yaitu serangkaian

tindakan integratif yang dirancang

untuk memproduksi dan menawarkan

barang atau jasa yang melayani

kebutuhan segmen persaingan tertentu,

atau pasar wilayah geografis tertentu

(special product for special segment, or

for special market).

Fred R David (2009) dan Iskandar et

al (2019) menyatakan bahwa perusahaan

harus dapat merespon secara agresif atau

defensif terhadap faktor-faktor tersebut dan

memformulasikan strategi yang mengambil

keuntungan dari peluang eksternal atau

yang miminimalkan pengaruh dari ancaman

potensial. Pemilihan dan penentuan strategi

menurut Fred R David (2009:324) melalui

tiga tahap yang dengan bermacam-macam

alat analisis pada setiap tahapnya. Tahap

pertama disebut sebagai input stage (IFE,

EFE, CPM), matching stage (SWOT, SPACE,

BCG, IE, GS) dan decision stage (QSPM).

Berikut ini merupakan Gambar 1 mengenai

Tahapan dalam Pemilihan dan Penentuan

Strategi.

Page 5: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

51

Gambar 1. Tahapan dalam Pemilihan dan Penentuan Strategi

Sumber: Fred R David (2009)

Mengacu pada gambar di atas, Tahap 1,

disebut dengan input yaitu merangkum

informasi dasar yang diperlukan untuk

merumuskan strategi. Tahap 2, disebut

tahap pencocokan, berfokus pada

menghasilkan yang layak strategi alternatif

dengan menyelaraskan faktor-faktor kunci

eksternal dan internal. Lebih lanjut, Tahap 3

disebut tahap keputusan, melibatkan satu

teknik, yaitu QSPM yang menggunakan

informasi input dari Tahap 1 untuk secara

objektif mengevaluasi strategi alternatif

yang layak yang diidentifikasi dalam Tahap

2. Kesembilan teknik yang termasuk dalam

kerangka analitis formulasi strategi

memerlukan integrasi intuisi dan analisis.

Divisi otonom dalam suatu organisasi biasa

digunakan teknik perumusan strategi untuk

mengembangkan strategi dan tujuan.

Analisis divisi menyediakan dasar untuk

mengidentifikasi, mengevaluasi, dan

memilih di antara alternatif strategi.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode penelitian deskriptif dimana dalam

pengumpulan informasi bersumber melalui

kajian literatur dengan berbagai sumber

artikel, jurnal serta pustaka lain dengan

menginterpretasikan data mengacu pada

teori. Hal ini sejalan dengan penelitian dari

Ashidiqy dan Kurniawan (2019) bahwa

strategi diperlukan untuk kelangsungan

bisnis.

TEMUAN PENELITIAN

Profil JG Motor Sukabumi

PT Jayamandiri Gemasejati (JG

Motor) didirikan pada 29 Oktober 1994 yang

berkantor pusat di Jln. BKR No.5 Bandung.

Awalnya dealer ini bernama PT. Lautan

Teduh. Namun karena perubahan sistem

manajemen, kebijakan dan alasan untuk

mempermudah pelanggan dalam

mengingat nama dealer, akhirnya PT Lautan

Teduh diubah menjadi JG Motor. Cabang

pertama yang dibuka adalah JG Cibeureum

yang berlokasi di Jl. Raya Cibeureum No.

39B Cimahi-Bandung dengan status dealer

1S, dimana hanya melayani penjualan unit

saja tanpa bengkel dan spareparts dengan

jumlah karyawan hanya 8 (delapan) orang

saja. Sampai saat kini JG Motor Group telah

memiliki 29 cabang dengan status 3S (Sales,

Service & Spare Parts), 2 cabang dengan

status 2S (Service & Spare Parts) yang

tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa

Cabang JG Motor yaitu sebagai berikut.

Page 6: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

52

Tabel 4. Data Cabang PT. Jayamandiri Gemasejati

Sumber : https://jgmotor.co.id/, 2020.

Adapun Visi dari JG Motor adalah menjadi

perusahaan terkemuka dalam jaringan retail

otomotif dan misinya adalah memiliki

jaringan retail yang kuat dan

menguntungkan, serta operasional handal.

Visi dan misi tersebut terus

dikomunikasikan sehingga dapat dipahami

oleh seluruh karyawan JG Motor, sehingga

arah dan tujuan perusahaan jelas serta

karyawan dapat mengerjakan tugas dan

kewajiban sesuai dengan kewenangannya.

Analisis Penerapan Manajemen Strategik

pada JG Motor Sukabumi

Analisis dan pemilihan strategi

sebagian besar melibatkan pengambilan

keputusan subjektif berdasarkan informasi

objektif. Strategi, tujuan dan misi

perusahaan ditambah dengan informasi

audit eksternal dan internal, memberikan

landasan untuk menciptakan serta

mengevaluasi strategi alternatif yang masuk

akal. Para penyusun strategi tidak pernah

dapat mempertimbangkan seluruh alternatif

yang dapat menguntungkan perusahaan

karena akan sangat banyak tindakan yang

mungkin dan tak terbatasnya cara untuk

menerapkan tindakan-tindakan tersebut.

Oleh karena itu, serangkaian strategi

alternatif paling menarik yang bisa dikelola

harus dikembangkan. Tahapan pertama

dalam perumusan strategi yaitu tahap input.

Menurut (David & David, 2013) Membuat

keputusan dalam matriks input mengenai

kepentingan relatif faktor eksternal dan

internal memungkinkan ahli strategi untuk

menghasilkan, memprioritaskan,

mengevaluasi, dan memilih di antara

strategi alternatif.

Adapun tahapan input dari JG Motor

adalah terdiri dari analisis IFE, EFE dan

CPM. Tabel 6 di bawah ini merupakan

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) JG

Motor Sukabumi.

No Nama Cabang No Nama Cabang

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JG Bogor

JG Cibinong

JG Leuwiliang

JG Bojong Gede

JG Cibeureum

JG Gunung Sindur

JG Cikarang

JG Warung

Kondang

JG Cikalong Kulon

JG Sukabumi

JG Asia Afrika

JG Kopo

JG Karangsinom

JG Cianjur

JG Kuningan

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

JG Bandung

JG Ujung Berung

JG Ciwastra

JG Garut

JG Tasikmalaya

JG Pangandaran

JG Dawuan

JG Cikalongsari

JG Cirebon

JG Siliwangi

JG Palimanan

JG Ciledug

JG Jatibarang

JG Purwakarta

Page 7: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

53

Tabel 6. Matriks IFE JG Motor Sukabumi

Sumber: Pengolahan data oleh penulis, 2020

Pada Tabel 6 di atas dapat dilihat

total nilai IFE adalah 2,69 yang menunjukan

bahwa JG Motor Sukabumi berada pada

posisi kuat dalam memanfaatkan kekuatan

yang dimiliki dan mampu mengatasi

kelemahan yang ada. Terlihat bahwa

kekuatan utama JG Motor Sukabumi adalah

pelayanan yang maksimal sesuai dengan

SOP yang berlaku, Adapun kelemahan yang

utama adalah kurangnya SDM yang

mumpuni (kompeten) sehingga hambatan

dalam koordinasi masih sering terjadi. IFE

Matrix merupakan ringkasan dan evaluasi

kekuatan dan kelemahan utama dalam

berbagai bidang fungsional dari suatu

usaha. Matriks ini juga memberikan dasar

untuk mengenali dan mengevaluasi

hubungan di antara bidang-bidang ini.

Selanjutnya adalah analisis Matriks EFE

(External Factor Evaluation) JG Motor

Sukabumi yang akan dijelaskan pada Tabel

7 berikut ini.

Stengths (Kekuatan) Bobot Rating Skor

Pengelolaan aktivitas bisnis/manajemen yang kuat 0,2 3 0,6

Promosi yang variatif dan beragam di setiap cabang 0,03 2 0,06

Pelayanan yang maksimal dan sesuai dengan prosedur 0,3 3 0,9

Sistem informasi yang terbarukan dengan perbaikan terus menerus 0,04 3 0,12

Peningkatan dan pengembangan di semua divisi secara berkala 0,06 3 0,18

Weaknesses (Kelemahan) Bobot Rating Skor

Kurangnya SDM yang mumpuni sehingga berdampak pada kurang

terjalinnya koordinasi antar divisi

0,2 3 0,6

Tingginya biaya promosi untuk setiap unit yang terjual 0,02 3 0,06

Kondisi pasar yang tidak menentu setiap tahunnya 0,1 1 0,1

Masih kurangnya pengetahuan konsumen akan keberadaan JG Motor 0,02 2 0,04

Terbatasnya dan lambatnya perputaran stok unit di cabang 0,03 1 0,03

Total 1 2,69

Page 8: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

54

Tabel 7. Matriks EFE JG Motor Sukabumi

Sumber: Pengolahan data oleh penulis, 2020.

Pada Tabel di atas dapat dilihat

bahwa nilai total Matriks EFE JG Motor

Sukabumi adalah sebesar 3,22. Hal ini

menunjukan bahwa JG Motor Sukabumi

mampu memanfaatkan peluang yang ada

untuk mengatasi ancaman yang datang.

Peluang utama yang dimiliki JG Motor

Sukabumi adalah memiliki cakupan

kerjasama dengan beberapa pos penjualan

yang strategis di wilayah Sukabumi,

sedangkan ancaman utama yang di hadapi

adalah tingginya persaingan dengan sesama

jenis dealer Yamaha serta dealer merek lain

untuk mendapatkan pelanggan. Adapun

tahapan selanjutnya adalah merumuskan

analisis Competitive Profile Matrix (CPM).

Adapun CPM JG Motor Sukabumi

dijelaskan pada Tabel 8 berikut ini.

Opportunities (Peluang) Bobot Rating Skor

Jalinan kerjasama dengan pos penjualan baru yang diharapkan

mampu meningkatkan penjualan

0,2 2 0,4

Fokus penjualan pada generasi muda sebagai bentuk dari bonus

demografi

0,02 2 0,4

Pangsa Pasar yang luas karena di Dukung oleh Luas Wilayah

Kab/Kota Sukabumi

0,02 1 0,02

Program yang berbeda setiap bulan menjadi peluang untuk menarik

minat pembeli

0,02 2 0,4

Otoritas yang berbeda pada setiap cabang mengenai strategi

peningkatan penjualan

0,02 2 0,4

Threats (Ancaman) Bobot Rating Skor

Perbedaan pendapatan di kota-kota besar yang mempengaruhi

perbedaan penjualan di setiap cabang

0,1 1 0,1

Persaingan dengan sesama jenis dealer Yamaha serta dealer merek

lain untuk mendapatkan pelanggan

0,02 2 0,4

Permintaan potongan harga oleh pelanggan/proses tawar menawar

yang tidak sesuai dengan plafon yang di berikan perusahaan

0,1 1 0,1

Menurunya minat beli karena maraknya penjualan Sepeda Motor

Bekas yang masih layak pakai.

0,02 3 0,6

Pergeseran gaya hidup konsumen yang lebih memilih alternative

kendaraan lainnya

0,1 2 0,4

Total 1

3,22

Page 9: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

55

Tabel 8. CPM JG Motor Sukabumi

Sumber: Pengolahan data oleh penulis, 2020.

Competitive Profile Matrix (CPM)

digunakan untuk mengidentifikasi pesaing-

pesaing utama suatu perusahaan serta

kekuatan dan kelemahan khusus mereka

dalam hubungannya dengan penentuan

posisi strategis. Dalam hal ini, penulis

membandingkan JG Motor Sukabumi

dengan empat Delaer sejenis yaitu Deta

Berlian, Arista, Agung Mas Motor, dan

Bahana. Terlihat pada Tabel 8 di atas bahwa

posisi JG Motor menempati posisi pertama

yang menggambarkan bahwa JG Motor

merupakan dealer Yamaha yang paling kuat

di daerah Sukabumi dengan skor total 1,97.

Disusul oleh Agung Mas Motor di posisi

kedua dengan skor 1,83, dan Arista di posisi

ketiga dengan skor 1,65. Selanjutnya adalah

masuk ke tahapan kedua, yaitu tahap

pencocokan. Penulis menggunakan analisis

Matriks SWOT dan IE Matriks. Adapun

kombinasi elemen menggunakan matriks

SWOT pada JG Motor Sukabumi adalah

sebagai berikut.

Key Factors Bobot JG MOTOR DETA

BERLIAN

ARISTA AGUNG MAS

MOTOR

BAHANA

Critical Success

Factors Rating Score Rating Score Rating Score Rating Score Rating Score

Advertising 0,2 2 0,4 1 0,2 2 0,4 2 0,4 2 0,04

Product quality 0,02 3 0,06 2 0,04 1 0,02 1 0,02 2 0,04

Price

Competitiveness 0,1 2 0.2 2 0,02 1 0,1 1 0,1 2 0,2

Management 0,2 2 0,4 2 0,4 2 0,4 2 0,4 1 0,2

Financial Position 0,05 3 0,015 2 0,1 2 0,1 1 0,05 1 0,05

Customer Loyalty 0,2 2 0,4 2 0,4 2 0,4 2 0,4 1 0,2

Global Expansion 0,03 3 0,09 2 0,06 1 0,03 2 0,06 1 0,03

Market Share 0,2 2 0,4 2 0,4 1 0,2 2 0,4 1 0,2

Total 1 1,97 1,52 1,65 1,83 0,96

Page 10: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

56

Tabel 9. SWOT Matrix JG Motor Sukabumi

Sumber: Pengolahan data oleh penulis, 2020.

Menurut (Tamara, 2016) Analisis

SWOT digunakan untuk melihat kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang

akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan

melihat kekuatan yang dimiliki serta

mengembangkan kekuatan tersebut dapat

dipastikan bahwa perusahaan akan lebih

maju dibanding pesaing yang ada. Demikian

juga dengan kelemahan yang dimiliki harus

diperbaiki agar perusahaan bisa tetap eksis.

EKSTERNAL

INTERNAL

OPPORTUNITY

- Jalinan kerjasama dengan pos

penjualan baru yang diharapkan

mampu meningkatkan penjualan

- Fokus penjualan pada generasi

muda sebagai bentuk dari bonus

demografi

- Pangsa Pasar yang luas karena di

Dukung oleh Luas Wilayah

Kab/Kota Sukabumi

- Otoritas yang berbeda pada setiap

cabang mengenai strategi

peningkatan penjualan

THREATH

- Perbedaan pendapatan di

kota-kota besar yang

mempengaruhi perbedaan

penjualan di setiap cabang

- Persaingan dengan sesama

jenis dealer Yamaha serta dealer

merek lain untuk

mendapatkan pelanggan.

STRENGHT

- Pengelolaan aktivitas

bisnis/manajemen yang

kuat

- Promosi yang variatif dan

beragam di setiap cabang

- Pelayanan yang maksimal

dan sesuai dengan

prosedur

- Pengembangan Sistem

dan Semua Divisi

S-O

▪ Peningkatan manajemen

untuk pengelolaan cabang

yang lebih unggul

▪ Pengembangan Kualitas

pelayanan agar tetap

mempertahankan pelanggan

yang sudah loyal

S-T

▪ Pemanfaaatan sistem

informasi yang baik untuk

mengambil keputusan yang

cepat, tepat dan

terealisasikan

▪ Melakukan banyak promosi

untuk menarik konsumen

baru/mempertahankan

mitra usaha yang sudah

banyak

WEAKNESS

- SDM yang kurang

mempuni sehingga

terganggunya koordinasi

- Tingginya biaya promosi

untuk setiap unit yang

terjual

- Kondisi pasar yang tidak

menentu setiap tahunnya

- Masih kurangnya

pengetahuan konsumen

akan keberadaan JG Motor

W-O

▪ Memaksimalkan produktivitas

SDM

▪ Meningkatkan promosi yang

sesuai agar terbentuknya pasar

yang baik hingga

meningkatkan penjualan.

▪ Meningkatkan kepekaan,

sigap serta cepat terhadap

suatu masalah terutama

permasalahan pelanggan.

W-T

▪ Meningkatkan kualitas

kehidupan kerja karyawan

dengan mengikutsertakan

karyawan pada berbagai

program pendidikan dan

pelatihan.

▪ Peningkatakan pelayanan

yang memuaskan untuk

setiap permasalahan

pelanggan.

Page 11: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

57

Peluang yang ada harus dimanfaatkan

sebaikbaiknya oleh perusahaan agar volume

penjualan dapat meningkat. Serta ancaman

yang akan dihadapi oleh perusahaan

haruslah dihadapi dengan mengembangkan

strategi pemasaran yang baik

Setelah itu masuk ke tahap perumusan IE

Matrix yang merupakan salah satu

dinstrumen manajemen strategis untuk

menganalisa kondisi perusahaan dan

langkah strategis apa yang harus diambil. IE

Matrix didasari pada dua dimensi kunci : 1)

total rata-rata

tertimbang Internal Factor Evaluation (IFE)

pada sumbu X, dan 2) total rata-rata

tertimbang Eksternal Factor Evaluation

(EFE) pada sumbu Y.

Nilai Internal Factors Evaluation PT

Jayamandiri Gemasejati seperti pada IFE

matriks pada bagian sebelumnya adalah 2,69

sedangkan nilai EFE matriks memiliki skor

3,22, maka Matriks JG Motor Sukabumi

yaitu sebagai berikut.

Gambar 2. IE Matrix JG Motor Sukabumi

Sumber: Pengolahan data oleh penulis, 2020.

Terlihat pada Gambar 2 di atas yang

merupakan Matriks Internal-Eksternal JG

Motor Sukabumi diposisikan masuk ke

dalam sel II . Ini menggambarkan bahwa JG

Motor Sukabumi berada pada fase tumbuh

dan membangun (growth dan build). Oleh

karena itu, strategi intensif (penetrasi pasar

dan pengembangan produk dan

pengembangan pasar) atau strategi

integratif (depan, belakang, horizontal) bisa

menjadi strategi yang paling tepat bagi

perusahaan ini. Misalkan dengan terus

memberikan pelayanan yang baik terhadap

pelanggan supaya pelanggan tetap nyaman

SK

OR

BO

BO

T T

OT

AL

EF

E

SKOR BOBOT TOTAL

IFE

4,

0

Tinggi

3,0-4,0

3,0

Sedang

2,0-2,99

(2,69)

2,0

Lemah

1,0-1,99

1,0

Tinggi

3,0-4,0

(3,2

2)

3,

0

I

II

Posisi JG

Motor

Sukabumi

III

Sedan

g

2,00-

2,99

2,

0

I V V VI

Renda

h

1,0-

1,99

1,

0

VII VIII IX

Page 12: Strategi Mempertahankan Keunggulan Kompetitif PT

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Mei-Agustus, Vol. 2, No. 2, 2020

58

dan merasa di perhatikan, Bisa juga dengan

terus mengembangkan produk baru lalu

memperkenalkan terhadap pelanggan agar

menjadikan sebuah minat beli baru terhadap

produk, lalu menjalin kerjasama dengan

intans-intansi terkait bisa intansi pemerintah

atau intansi perusahaan untuk

meningkatkan penjualan dan memperluas

jaringan Motor Yamaha.

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa dari perumusan

berbagai matriks strategi, secara garis besar

menggambarkan kondisi perusahaan yang

sedang bagus dan strategi yang tepat untuk

JG Motor Sukabumi adalah strategi intensif

(penetrasi pasar dan pengembangan produk

dan pengembangan pasar) atau strategi

integratif (depan, belakang, horizontal) . JG

Motor Sukabumi diharapkan mampu

mengimplementasikan strategi-strategi

yang telah ada dengan baik dan sesuai apa

yang dirumuskan oleh pihak manajemen,

serta didukung dengan perekrutan SDM

yang kompeten dan profesional di

bidangnya.

REFERENSI AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia), 2019. https://bmspeed7.com/data-penjualan-motor-2019/,diakses

pada 14 Juli 2020 pukul 19.00

Ashidiqy, A. B., Kurniawan. (2019). Strategic Risk Management Analysis PTIndo Tambangraya Megah,Tbk.(Case

Study Period 2011-2014, Amid Declining Coal Price). Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen. Vol.

1 No. 2: 20:40.

David, F. R., & David, F. R. (2013). Strategic management: Concepts and cases: A competitive advantage approach.

Pearson.

Iskandar, Y., Zulbainarni, N., Jahroh, S. 2019. Strategies for Developing the MSMEs of Fisheries Processing Industry in

Sukabumi, Indonesia. Internasional Journal of Recent Technology and Engineering. Vol. 8, Issue 4.

November 2019. Retrieved from https://www.ijrte.org/wp-content/uploads/papers/v8i4/D9737118419.pdf

Nurmala Laila Desnawati. 2008. Analisis Kinerja Atribut Penentu Kepuasan Pelanggan Pada Kualitas Pelayanan Purna

Jual Studi Kasus PT. Jayamandiri Gemasejati Bogor (hlm 3). Bogor

Otomotif Award, 2019. https://naikmotor.com/121666/motor-terbaik-peraih-otomotif-award-2019, diakses pada 14 Juli 2020

pukul 19.00

David, F. R., & David, F. R. (2013). Strategic Management Concepts and Cases : A Competitive Advantage

Approach. In Pearson.

Tamara, A. (2016). Implementasi Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran Produk Mandiri Tabungan Bisnis. Jurnal

Riset Bisnis Dan Manajemen, 4(3), 395–406.

Porter, Michael E. "Competitive strategy." Measuring business excellence (1997).

Safitri, Eka Nur. Manajemen Strategi Dalam Meraih Keunggulan Kompetitif Pada Produk Unit-Link. BS thesis.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah., 2017.