15
STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR MENGGUNAKAN MEDIA ZEOLITE, KARBON AKTIF DAN PASIR SILIKA UNTUK MENGURANGI KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PADA ALAT UJI DAN PENAMBAHAN FILTER KERAMIK JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik RIZKI YUDI SATYA UTAMA NIM. 105060400111028-64 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKIK JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN MALANG 2017

STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

  • Upload
    vongoc

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR MENGGUNAKAN

MEDIA ZEOLITE, KARBON AKTIF DAN PASIR SILIKA UNTUK

MENGURANGI KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DENGAN

VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PADA ALAT UJI DAN

PENAMBAHAN FILTER KERAMIK

JURNAL ILMIAH

TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Ditujukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik

RIZKI YUDI SATYA UTAMA

NIM. 105060400111028-64

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKIK

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN

MALANG

2017

Page 2: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

LEMBAR PERSETUJUAN

STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR MENGGUNAKAN

MEDIA ZEOLITE, KARBON AKTIF DAN PASIR SILIKA UNTUK

MENGURANGI KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DENGAN

VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PADA ALAT UJI DAN

PENAMBAHAN FILTER KERAMIK

JURNAL ILMIAH

TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Ditujukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik

RIZKI YUDI SATYA UTAMA

NIM. 105060400111028-64

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Moh. Sholichin, MT., Ph.D Dr.Eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT

NIP. 19670602 1998 02 1 001 NIP. 19720320 199512 1 001

Page 3: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR MENGGUNAKAN MEDIA

ZEOLITE, KARBON AKTIF DAN PASIR SILIKA UNTUK MENGURANGI

KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DENGAN VARIASI SUDUT

KEMIRINGAN PADA ALAT UJI DAN PENAMBAHAN FILTER KERAMIK

Rizki Yudi Satya Utama

1, Mohammad Sholichin

2, Tri Budi Prayogo

2

1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya – Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesia

email : [email protected]

ABSTRAK

Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan manusia, yang dalam

pemenuhannya berbeda-beda, baik dari segi jumlah, periode maupun mutunya, air harus

memenuhi standar kesehatan yang baik. Pada penelitian ini menggunakan alat yang

didesain berdasarkan literatur dengan ukuran yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih

untuk kapasitas satu rumah tangga. Alat yang digunakan dalam penelitian instalasi

pengolahan air bersih ini berupa tabung filtrasi dibuat dari pipa PVC dengan diameter 6

inci (15,24cm), panjang pipa keseluruhan 100 cm. Media penyaring yang digunakan dalam

penelitian yaitu menggunakan Karbon Aktif, Zeolit, Pasir Silika dan Kerikil. Perlakuan

terhadap media penyaring yaitu menggunakan kemiringan alat dengan sudut 30o, 45

o dan

90° ditambahkan pula fiter air dari bahan keramik tanpa merubah posisi penempatan tiga

media bahan penyaring. Adapun parameter yang diuji adalah sesuai dengan standart

kualitas air bersih menurut Dinas Kesehatan yaitu Bau, TDS, DHL, Suhu, Rasa,

Kekeruhan, Amonia, Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Kesadahan, Klorida, pH, Sisa Klor, dan

Bakteri. Dengan hasil diantaranya Besi mengalami penurunan hingga 96%, Mangan

mengalami penurunan hingga 84,3% dan Bakteri mengalami penurunan 100% setelah

melewati filter keramik.

Kata Kunci : penyaringan, penjernih, filtrasi, zeolit, karbon aktif, pasir silika

ABSTRACT

Water is an a very important element for human life, which in its fulfillment is different,

both in terms of quantity, quality or period, water must meet the standards of good

health. This research uses material that are designed based on literature with a size that

can meet the needs of clean water for the capacity of a single household. material used in

the research of clean water treatment installation of a filtration tube made of PVC

pipewith a diameter of 6 inches (15, 24cm), overall length 100 cm. Filter media used in the

study that is using activated carbon, zeolite, silica sand and gravel. Treatment of

filter media using the tilt angle of the material by 30°, 45° and 90 ° added water filter

from the ceramic material without changing the position of the placement of three media

filter materials. As for the tested parameter is in accordance with standard quality

of clean water according to health service i.e. smell, TDS, DHL, temperature,

taste, Turbidity,ammonia,nitrate, Nitrite,iron,manganese, Hardness, chloride, pH, Chlorin

e Residual, and bacteria. With the results of which Iron has decreased by up to 96%,

manganese has decreased to 84.3% and 100% of decline Bacteria after passing through

the filter of ceramics.

Key words: filtration, purification, filtration, activated carbon, zeolite, silica sand

Page 4: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan unsur yang sangat

penting bagi kehidupan manusia, yang

dalam pemenuhannya berbeda-beda, baik

dari segi jumlah, periode maupun

mutunya. Untuk dapat digunakan

masyarakat, air harus memenuhi standar

kesehatan yang baik. Faktor penting yang

mempengaruhi standar kualitas air yaitu

keadaan lingkungan, keadaan lingkungan

yang kurang baik akan mempengaruhi

kondisi air yang terkandung di dalam

tanah, begitupun sebaliknya.

Pada permasalahan pertama, yaitu

jumlah air yang terbatas dengan kualitas

yang baik, maka solusi yang dilakukan

dengan penambahan sumber air baru

misalnya dengan membuat sumur-sumur

artesis. Pada permasalahan kedua,

terdapat jumlah air yang relatif banyak

akan tetapi kualitasnya rendah,

diperlukan suatu penanganan dengan

membuat rancangan yang tepat.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari hasil uji sampel air sumur di

laboratorium, kandungan besi dan

mangan yang terkandung dalam air

sumur melebihi batas standar yang telah

ditentukan

Melihat permasalahan tersebut

maka diperlukan suatu pengolahan

(treatment) dalam mengatasi

permasalahan tersebut, salah satunya

adalah dengan menggunakan alat

penjernih air, pembuatan alat penjernih

air untuk rumah tangga tersebut

diharapkan dapat membantu masyarakat

dalam memperoleh kualitas air yang

memenuhi standar kesehatan masyarakat

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini diantaranya

adalah:

1. Mengetahui bagaimana kualitas air

tanah yang ada di daerah studi.

2. Mengetahui perbandingan efektivitas

antara tiga model sudut kemiringan

pada alat penjernih.

3. Mengetahui kualitas air yang

dihasilkan oleh filter penjernih air

sebelum dan sesudah melewati media

filter dari bahan keramik

Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah masyarakat dapat

menerapkan teknologi sederhana alat

penjernih air dari hasil penelitian ini,

yang nantinya dapat digunakan untuk

mengatasi permasalahan kualitas air

bersih di daerah tersebut.

2.METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Perencanaan Alternatif Instalasi

Pada penelitian ini menggunakan alat

yang didesain berdasarkan literatur

dengan ukuran yang dapat memenuhi

kebutuhan air bersih untuk kapasitas satu

rumah tangga. Alat yang digunakan

dalam penelitian instalasi pengolahan air

bersih ini berupa tabung filtrasi dibuat

dari pipa PVC dengan diameter 6 inci

(15,24cm), panjang pipa keseluruhan 100

cm, tampak pada gambar 3.1. Media

penyaring yang digunakan dalam

penelitian yaitu menggunakan Karbon

Aktif, Zeolit, Pasir Silika dan Kerikil.

Perlakuan terhadap media penyaring

yaitu menggunakan kemiringan alat

dengan sudut 30o dan 45

o , ditambahkan

pula fiter air dari bahan keramik.

2.2. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Kran air yang terhubung langsung

dengan tabung filtrasi.

2. Tabung filtrasi dan noksel.

3. Bak penampung hasil pengolahan.

4. Botol air mineral, sebagai tempat

sampel air yang diteliti.

5. Pipa penyalur dari bahan PVC.

6. Selang air.

7. Kain kassa.

8. Stop watch dan gelas ukur.

9. Filter air dari bahan keramik dan

karbon

10. Bahan-bahan penyaring, yang terdiri

dari:

a. Pasir Zeolit

b. Pasir Silika

c. Karbon Aktif

Page 5: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

2.3. Rencana Perlakuan

Prinsip dari penelitian ini adalah

untuk mengolah air yang tercemar oleh

polutan menjadi air baku yang sesuai

dengan standar kesehatan dengan

menggunakan variasi model filtrasi.

Variasi model filtrasi yang direncanakan

yaitu dengan :

1. Menggunakan kemiringan 30o,

45o

dan 90° pada alat penjernih

untuk kemudian dipilih sudut

mana yang menghasilkan kualitas

air yang baik

2. Menambahkan perlakuan dengan

menyaring kembali air hasil

penyaringan dengan filter air dari

bahan keramik untuk mengurangi

bakteri koliform.

3. ANALISA DATA

3.1. Analisa Kualitas Air

Tabel 1. Hasil uji laboratorium sampel

awal air

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

Dari parameter uji sampel awal

air dapat dilihat bahwa tiga diantaranya

tidak memenuhi standar baku mutu, yaitu

Mangan, Besi dan Bakteri

3.2. Hasil Proses Penjernihan `

3.2.1. pH (Derajat Keasaman)

Tabel 2. Hasil pengujian kadar Ph

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Malang

3.2.2. Kekeruhan

Tabel 3 Hasil pengujian kadar kekeruhan

pada air

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

Page 6: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.3. Besi

Tabel 4. Hasil pengujian kadar besi

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

Pada beberapa interval waktu nilai

Fe2+

hasil uji laboratorium belum sesuai

dangan yang diharapkan. Hal ini dapat

terjadi karena media filter belum dicuci,

sehingga masih banyak pengotor yang

mengganggu reaksi antara Mn7+

pada

zeolite dan Fe2+

pada air.

Zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada

waktu yang bersamaan besi

yang ada dalam air teroksidasi menjadi

bentuk ferri-oksida yang tak larut dalam

air (BPPT, 2004) . Reaksinya adalah

sebagai berikut :

K2Z.MnO.Mn2O7 + 4 Fe(HCO3)2

====> K2Z + 3 MnO2 + 2 Fe2O3 + 8

CO2 + 4 H2O

Page 7: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.4.Mangan

Tabel 5. Hasil pengujian kadar mangan

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

3.2.5. Daya Hantar Listrik (DHL)

Tabel 6 Hasil pengujian DHL (Daya

Hantar Listrik)

Ssumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

Proses oksidasi yang dilakukan

oleh Mn7+

pada zeolit terhadap Mn2+

pada

air menjadi terganggu dan tidak stabil

akibat adanya pengotor dalam zeolit

sehingga Mn7+

yang seharusnya

mengoksidasi Mn2+

ikut lolos. Zeolit

berfungsi sebagai katalis dan pada waktu

yang bersamaan mangan yang ada dalam

air teroksidasi menjadi bentuk mangan-

oksida yang tak larut dalam air (BPPT,

2004). Reaksinya adalah sebagai berikut :

K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ===> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O

Daya hantar listrik merupakan

kemampuan suatu cairan untuk

menghantarkan arus listrik, DHL pada air

merupakan ekspresi numerik yang

menunjukkan kemampuan suatu larutan

untuk menghantarkan arus listrik.

Besarnya nilai DHL bergantung kepada

kehadiran ion-ion anorganik,valensi,suhu,

serta konsentrasi total maupun relatifnya.

Kandungan DHL dalam air tidak

memiliki batasan minimum ataupun

maksimum, semakin tinggi kandungan

DHL pada air maka akan semakin tinggi

pula kandungan mineral pada air tersebut

(Sandinanto, R.F. 2007)

Page 8: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.6. Kesadahan

Tabel 7 Hasil pengujian Kesadahan

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

Air sadah adalah air yang

memiliki kadar mineral yang tinggi,

penyebabnya adalah ion kalsium dan

magnesium. Selain ion kalsium dan

magnesium, penyebab kesadahan juga

bias dari ion logam lain maupun garam-

garam bikarbonat dan sulfat. Menurunnya

nilai kesadahan dipengaruhi oleh adanya

zeolit yang dapat melakukan pertukaran

ion (Irwanto, 2004), yaitu proses

pertukaran ion Ion Ca2+

dan Mg2+

yang

terdapat pada air dengan ion Na+ dan K

+

dari zeolite. Akan tetapi kapasitas zeolite

untuk melakukan pertukaran ion juga

terbatas

Page 9: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.7. Klorida

Tabel 8 Hasil pengujian Klorida pada air

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

3.2.8. TDS (Total Dissolved Solid)

Tabel 9 Hasil pengujian TDS

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

Penurunan kandungan klorida

sendiri dipengaruhi oleh adanya karbon

aktif sebagai adsorben senyawa kimia

yang terkandung di dalam air. Kadar

klorida umumnya meningkat seiring

dengan meningkatnya kadar mineral.

Kadar klorida yang tinggi, yang diikuti

oleh kadar kalsium dan magnesium yang

juga tinggi, dapat meningkatkan sifat

korosivitas air. Pada tubuh manusia

klorida berfungsi sebagai distribusi cairan

tubuh serta menjaga keseimbangan kation

(ion positif) dan anion (ion negatif) dalam

jaringan tubuh

TDS atau Total Dissolved Solid

atau total zat padat terlarutmerupakan

bahan-bahan terlarut (diameter < 10-6

mm) dan koloid (diameter 10-6

mm – 10-3

mm) yang berupa senyawa-senyawa

kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak

tersaring pada kertas saring berdiameter

0,45 µm (Rao, 1992 dalam Effendi,

2003). Hasil yang diperoleh sampel I, II

dan III pada pengujian TDS yang

terkandung di dalam air sudah dibawah

standar yang telah ditentukan yaitu, tidak

melebihi 500 mg/l meskipun terjadi

kenaikan nilai TDS pada model II dari

sampel awal, kenaikan terjadi di menit 90

dan 120. Hal ini dapat terjadi karena

kemampuan media filtrasi yang mulai

menurun

Page 10: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.9. Nitrat Tabel 10 Hasil pengujian Nitrat

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Malang

Nitrat (NO3) adalah bentuk utama

nitrogen, nitrat nitrogen sangat mudah

larut dalam air dan bersifat stabil.

Konsumsi air yang mengandung kadar

nitrat yang tinggi akan menurunkan

kapasitas darah untuk mengikat oksigen.

Proses filtrasi pada model III lebih. Hal

ini dapat terjadi karena proses

penyaringan secara tegak seperti pada

model III lebih merata sehingga

kemampuan dan kapasitas adsorben dari

karbon aktif lebih besar.

Page 11: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.10. Nitrit

Tabel 11 . Hasil pengujian Nitrit

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

3.3.11. Amonia

Tabel 12 Hasil pengujian amonia

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Malang

Di dalam air, Nitrit (NO2)

ditemukan dalam jumlah yang sangat

sedikit, lebih sedikit daripada nitrat,

karena nitrit merupakan bentuk peralihan

antar ammonia dengan nitrat. Penurunan

tersebut dapat terjadi akibat pengaruh

dari suhu udara pada saat proses

penyaringan berlangsung, suhu udara

yang panas membuat nitrit yang

terkandung dalam air menguap sehingga

kandungan nitrit di dalam air berkurang

dan peran karbon aktif sebagai adsorben

senyawa organik. Bisa juga akibat dari air

yang dipancarkan mengalami kontak

dengan oksigen

Amonia adalah senyawa kimia

dengan rumus NH3. Biasanya senyawa

ini didapati berupa gas dengan bau tajam

yang khas (disebut bau ammonia).

Walaupun ammonia memiliki sumbangan

penting bagi keberadaan nutrisi di bumi,

ammonia sendiri adalah senyawa kuastik

dan dapat merusak kesehatan. Hasil yang

diperoleh dari model I, II dan III

seluruhnya mengalami kenaikan dari

pemeriksaan yang dilakukan pada sampel

awal akan tetapi masih dibawah standar

yang telah ditentukan

Page 12: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.2.12. Bakateri Coliform

Tabel 13 Hasil pengujian bakteri

coliform pada air

Sumber : Hasil uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kota

Malang

3.3.Penambahan Perlakuan

3.3.1. Mangan Setelah Pencucian

Media Filtrasi

Tabel 14 Hasil pengujian Mn (mangan)

pada air

Sumber: Hasil Uji Laboratorium Fakultas Teknik Jurusan

Pengairan

Dari hasil tersebut menunjukkan

proses oksidasi yang dilakukan Mn7+

terhadap Mn2+

berlangsung baik dengan

interaksi yang baik pula. Ketiga model

meghasilkan hasil yang cenderung sama

dari waktu ke waktu, hal ini dikarenakan

Mn2+

lebih cepat teroksidasi daripada

Fe2+

dan memiliki nilai potensial reduksi

yang lebih kecil, sehingga zeolit lebih

memilih Mn2+

untuk dioksidasi.

K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ===> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O

Page 13: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

3.3.2. Fe Setelah Pencucian Media

Filtrasi

Tabel 15 Hasil pengujian Fe (besi) pada

air

Sumber: Hasil Uji Laboratorium Fakultas Teknik Jurusan

Pengairan

3.3.3. Penggunaan filter keramik untuk

mengurangi bakteri coliform

Tabel 16 Hasil filtrasi dengan

menggunakan filter keramik

Hasil tersebut menujukkan proses

oksidasi yang dilakukan Mn7+

terhadap

Fe2+

berlangsung baik meskipun Mn7+

lebih mengoksidasi Mn3+

terlebih dahulu.

penurunan terbesar terjadi pada model III

di menit akhir penyaringan, hal ini

dikarenakan dengan sudut alat

penyaringan 90°, proses penyaringan air

lebih merata dan lebih lama. Berdasarkan

hasil uji air yang diperoleh dapat

disimpulkan bahwa Pencucian Media

Filtrasi berpengaruh terhadap hasil yang

diperoleh.

Dari tabel dapat dilihat bakteri

coliform dari air yang dihasilkan alat

filtrasi sebelumnya telah habis setelah

dilakukan penyaringan menggunakan

Filter keramik ini biasanya digunakan

untuk air bersih yang masih mengandung

bakteri

Page 14: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

4.Penutup

4.1. Kesimpulan

1. Parameter yang tidak memenuhi

standar adalah 2 parameter kimia dan 1

parameter biologi. Kandungan Besi pada

air adalah 0.99 mg/l, Mangan 0,95 mg/l

dan kandungan bakteri pada air adalah 46

sel/ml. Nilai dari parameter-parameter

tersebut tidak sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan

No.492/Menkes/IV/Per/2010.

2. Model penyaringan atau filtrasi

yang baik, terutama untuk mengurangi

besi dan mangan adalah pada model III

dengan sudut 90° atau tegak karena

dengan sudut kemiringan 90° proses

penyaringannya lebih merata dan luas

permukaan reaksi media filter dengan air

yang disaring lebih besar.

3. Dari hasil uji laboratorium pada

parameter biologi menunjukkan tidak ada

penurunan jumlah bakteri koliform yang

terkandung di dalam air setelah melalui

proses penyaringan dengan variasi sudut

kemiringan pada alat filtrasi. Namun

setelah dilakukan penambahan perlakuan

dengan melakukan filtrasi menggunakan

filter dari bahan keramik, hasil uji

laboratorium menunjukkan tidak ada

bakteri koliform yang terkandung di

dalam air.

4.2. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan agar proses

penelitian ini mendapatkan hasil yang

lebih baik:

1. Untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk melakukan

penelitian dengan menggunakan

media filter yang sama akan tetapi

dengan perlakuan yang berbeda,

misalnya dengan merubah

ketebalan media filter atau

memperbesar dimensi alat filtrasi

agar kapasitas untuk menampung

media filter lebih besar, sehingga

proses filtrasi dapat berlangsung

ebih lama dan diharapkan hasil

yang diperoleh lebih baik

2. Gunakan botol khusus sebagai

wadah untuk pengambilan sampel

yang akan digunakan untuk

mengetahui jumlah bakteri

koliform yang terkandung dalam

air.

3. Sebaiknya pemeriksaan sampel

air di laboratorium dilakukan

langsung setelah pengambilan

sampel dan jika tidak

memungkinkan diperiksa secara

langsung setelah pengambilan

sampel, sampel yang telah

diambil dapat disimpan terlebih

dahulu di lemari pendingin

dengan batas waktu hingga dua

hari sebelum pemeriksaan di

laboratorium.

Page 15: STUDI EFEKTIFITAS FILTER PENJERNIH AIR …pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Identifikasi Masalah ... tubuh serta menjaga

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G. dan Simestri, S. S. 1984.

Metode Pengolahan Air. Surabaya:

Usaha Nasional

Alamsyah, Sujana. 2006. Merakit Sendiri

Alat Penjernih Air untuk Rumah

Tangga. Jakarta: Kawan Pustaka

Badan pengkajian dan penerapan

teknologi (BPPT. 2004). Teknologi

Pengelolaan Air Bersih, Jakarta:

BPPT

.Irwanto, 2004. Studi Pemakaian Zeolit

guna menurunkan kandungan Cl- ,

NO3- dan CaCO3 pada Air Baku

Malang: Fakultas Teknik Jurusan

Pengairan Universitas Brawijaya

Malang

Jurnal Kesehatan Masyarakat

(KEMAS. 2014) Studi Metode

Penambahan Perak pada

Saringan Keramik Terhadap

Escherichia coli pada Air Minum

Kamulyan, B. 1996. Teknik Penyehatan.

Laboratorium Teknik Penyehatan

dan Lingkungan. Yogyakarta:

Jurusan Teknik Sipil Universitas

Gajah Mada.

Kusnaedi, 2005. Mengolah Air Gambut

dan Air Kotor untuk Air Minum.

Jakarta: Penebar Swadaya

Lutfi, M. 2004. Perancangan Instalasi

Pengolahan Air Bersih Mikro

untuk Memenuhi Kebutuhan

Rumah Tangga dengan Model

Fisik Filtrasi Vertikal. Malang:

Fakultas Teknik Jurusan Pengairan

Universitas Brawijaya Malang

Palupi, K. 2007. Perancangan Alat

Penjernih Air Rumah Tangga

menggunakan Media Filter Arang

Aktif, Zeolit dan Pasir Silika untuk

mengurangi kadar besi dan

mangan pada air

Malang: Fakultas Teknik Jurusan

Pengairan Universitas Brawijaya

Malang

Sandinanto, R.F. 2007. Perancangan

Alat Penjernih Air Rumah Tangga

menggunakan Media Filter Arang

Aktif, Zeolit dan Pasir Silika untuk

mengurangi kadar Deterjen dan

Daya Hantar Listrik pada Air.

Malang: Fakultas Teknik Jurusan

Pengairan Universitas Brawijaya

Malang

Sugiharto, 2005. Dasar-dasar

Pengelolaan Air Limbah. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia