Upload
votu
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN PERPUST AKAAN SEKOLAH TERHADAP
PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
(Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 .Jakarta, Perpustakaan SMA
Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaau SMA Negeri 70 Jakarta)
Oleh:
ANI RAHMA WATI (101025021446)
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 HI 2006 M
PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
(Stu<li Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 .Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 .Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Oleh:
ANI RAHMA WATT (101025021446)
Di bawah bimbingan:
'{
rt~·,,, Pungki Purnomo, M.LIS
NIP. 150 295 486
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA 1427 HI 2006 M
PENGESAHAN PANITIA UJ][AN
Skripsi yang be1judul "PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP
PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI KASUS:
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 6 JAKARTA, PERPUSTAKAAN SMA
NEGERI 34 JAKARTA, DAN PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 70
JAKARTA) telah diujikan pada sidang munagasyah Fakultas Adab dan Hmnaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2ada tanggal 27 Juni 2006.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana
Program Strata I (SI) pada Jurusan llmu Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta, 12 Juli 2006
Sidang Munaqasyah
Kctua Sidang
(Drs. Zacnal Arifin Toy, M.Sc) NIP. 150 031 251
Pcnguji
.. ~ -(Drs. Zaenal Arifin Toy, M.Sc) NIP.150 031 251
(Drs. Mukhtar ozali, M.A!!) NIP. 150 268 591
Dosen Pembimbing
(P'"~ ;,, ·oomo, M.LIS} NIP. 150 295 486
ABSTRAK
Ani Rahmawati. Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta,
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta). Di
bawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS.
Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2006, 91 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan sekolah
terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup peran koleksi
perpustakaan sekolah, peran program aktivitas perpustakaan sekolah, serta peran
fasilitas dan sarana penunjang perpustakaan sekolah. Penelitian dilakukan di
perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70
Jakarta. Populasinya adalah seluruh siswa dan guru yang berada di SMA Negeri 6
Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Jmnlah responden
dalam penelitian ini adalah 350 responden untuk siswa, dan 25 responden untuk guru.
Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, koleksi perpustakaan, menurut siswa dan
guru masih kurang. Kedua, program perpustakaan di ketiga perpustakaan sekolah,
umumnya kurang memperhatikan mengenai pelatihan-pelatihan, kerja sama antar
pihak perpustakaan, promosi perpustakaan, dan lain-lain. Ketiga, Fasilitas yang
dimiliki perpustakaan masih kurang. Kesimpulan akhir dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa perpustakaan di SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta,
dan SMA Negeri 70 Jakarta kurang berperan terhadap penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, terima kasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat
dan harapan serta memberikan yang terbaik diantara yang terbaik kepada hamba-Nya.
Shalawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
menyelamatkan manusia dari kejahiliyahan.
Selain atas ridha Allah SWT, dalam proses penulisan skripsi yang memakan
waktu cukup lama, penulispun mengucapkan terima kasih atas dukungan, do'a, serta
semangat yang telah diberikan oleh pihak-pihak terkait:
I. Bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.H. Azyumardi Azra,
MA.
2. Bapak Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. H. Badri Yatim, MA.
3. Bapak Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Drs. Zaenal Arifin TOY, M.Sc.
4. Bapak Sekretaris Jurusa, Drs. Mukhtar Gozali M.Ag.
5. Dosen Pembimbing, Pungki Purnomo,MLIS. Penulis mengucapkan terima
kasih atas saran, wakru serta bimbingan yang telah diberikan.
6. Dosen-dosen Fakultas Adah dan Humaniora.
7. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, terima kasih atas ilmu
yang telah diberikan, semoga dapat dimanfaatkan penulis dengan sebaik
baiknya.
8. Segenap Civitas Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Bapak Kepala Sekolah ~MA Negeri 6 Jakarta, Drs. H. Sidik Yasin, MM,
Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 34 Jakarta, Dra. Rachmawaty AR, MM.,
clan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, Drs. Asyikin.
10. Bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 6, Budhi
Prayitno, M.A, Bapak Wakil Kepala Sekolah Biclang Kurikulum SMA Negeri
34 Jakarta, M.D. Eddy Hidayat S. Pd., clan Bapak Walcil Kepala Sekolah
Biclang Kurikulum SMA Negeri 70 Jakarta, Drs. Kuswinarno.
11. Koordinator Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Dra. Dastimar, Koorclinator
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, Dra. Nani Susanti, clan Koorclinator
Perpustakaan SMA Negeri 70Jakarta, Dra. Lies Nmyani.
12. Petugas perpustakaan dan para guru SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 . . Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta.
13. Siswa clan siswi SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA
Negeri 70 Jakarta.
14. Keclua orang tua, Bapak Andi Rifai clan ibunda Rohaeni, yang senantiasa
tanpa putus asa selalu mendo'akan anak-anakmu agar memperoleh yang
terbaik.
15. Nenekku tercinta, Suryam, yang mampu memberikan kesejukan dan
keclamaian di hati, serta selalu menclo'akan.
16. Kakakku, Andi Mecliani, dan adik-adikku, Sa' cliyah, Titik Maharani, dan yang
telah berada di surga, Siti Fatimah. Dukungan dan semangat yang kalian
sangat membantu, terima kasih atas perhatiannya.
17. Teman-tema Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Musaroh, Amelia,
Titin, Umi, Sri, Rahma, Neneng, Eldest, Annisah, Indah, Intan, Heri, Ichan,
Ziqri, Yandi, dan yang lainnya, terima kasih atas semangat, perhatian, dan
nasehat yang kalian berikan.
18. Teman-teman aliyahku, Nani Seftyaningsih dan Nining Nurmala yang telah
menemani ketika penelitian, terima kasih.
Jakarta, Juni 2006 (1427 H)
DAFTARISI
ABSTRAK ........................................................................................................ .
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR !SI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................... :....................................... viii
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. XI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah................................................................. I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
E. Metodologi Penelitian .................................................................... 5
I. Metode Penelitian ..................................................................... 5
2. Populasi dan Sampel ............................................................... 5
3. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 6
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 8
BAB 11 TINJAUANLITERATUR
A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)............................... 10
I. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)......... .. . I 0
2. Tujuan Kurikul~m Berbasis Kompetensi (KBK)................. 11
3. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).......... 13
4. Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.... 14
5. Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi .................................... >.............. 17
6. Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)............. 18
7. Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan
Kurikulum Tahun 1994............................................. 20
B. Peran Perpustakaan Sekolah..................... .... .. ...... ........ 23
I. Koleksi Perpustakaan Sekolah........ ...... .. .. .... .. .... .... .. 27
2. Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah...... 30
3. Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah................. ... 32
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Sekolah ........................ 37
B. Misi dan Visi Perpustakaan Sekolah .............................................. 55
C. Kurikulum Sekolah......................................................................... 58
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah .................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 63
B. Informasi Mengenai Responden .................................................... 65
C. ldentitas Responden ...................................................................... 70
D. HubunganResponden dengan Perpustakaan ................................. 72
E. Peran Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................................. 75
F. Peran Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Terhadap
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................. 80
G. Peran Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................. 83
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 88
B. Saran.............................................................................................. 90
DAFTARPUSTAKA .......................................... -:-:................ 91
LAMP IRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1 Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dengan Kurikulum
Tahun 1994....................................................................................... 20
Tabel 2 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 6 Jakarta Tahun Ajaran
2005/2006 ............................................................ ····························· 38
Tabel 3 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 6 Jakarta........................... 39
Tabel 4 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta .................... .40
Tabel 5 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 34 Jakarta
Tahun Ajaran 2005/2006.................................................................. 43
Tabel 6 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 34 Jakarta......................... 43
Tabel 7 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta.................... 45
Tabel 8 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 70 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006. 50
Tabel 9 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 70 Jakarta......................... 50
Tabel 10 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta.................. 52
Tabel 11 Jumlah Responden Guru................................................................ 66
Tabel 12 Jumlah Responden Siswa............................................................... 66
Tabel 13 Perpustakaan Berperan Dalam Proses Pembelajaran .................... 67
Tabel 14 Pemanfaatan Perpustakaan Harns Dikembangkan Dalam
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi~............................. 67
Tabel 15 Sistem Pembelajaran Berbasis Pada Guru Dengan
Penggunaan Satu Buku Ajar Yang Terbatas ................................. 68
Tabel 16 Perpustakaan Menunjang Sistem Pembelajaran Berbasis Sumber
(Resource Based Learning atau Inquiry Based Learning).............. 68
Tabel 17 Program Pengajaran Dengan Penggunaan Perpustakaan
Sekolah........................................................................................... 69
Tabel 18 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 71
Tabel 19 Tingkatan Kelas Responden............ .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 71
Tabel 20 J urusan A tau Program Studi Responden........................... .... 72
Tabel 21 Siswa/i Sebagai Anggota Perpustakaan...... .................. ... ... . 73
Tabel 22 Frekuensi Berkunjung Responden.... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 73
Tabel 23 Tujuan Responden Mengunjungi Perpustakaan Sekolah...... .. . ... 74
Tabel 24 Frekuensi Responden Menggunakan Koleksi
Perpustakaan Sekolah.................................................................... 75
Tabel 25 Kelengkapan Koleksi ..................................................................... 76
Tabel 26 Jumlah Koleksi Yang Responden Pinjam Dalam Setiap
Peminjaman.................................................................................... 77
Tabel 27 Keperluan Responden Dalam Memanfaatkan
Koleksi Perpustakaan Sekolah. .. . . . . . .. . . ....................................... 78
Tabel 28 Jenis Koleksi/buku Apa Yang Sering Dipinjam Responden......... 79
Tabel 29 Jenis Layanan Apakah Yang Sering Digunakan
Responden...... .. . . . . . . .. ................................................................. 80
Tabel 30 Ke1jasama Antara Pihak Perpustakaan Sekolah
Dengan Orang Tua Siswa...... ...... ...... ............ ...... ... ...... 81
Tabel 3 l Ketjasama Antara Pihak Perpustakaan Sekolah Dengan
Siswa ........................................................................... 81
Tabel 32 Bentuk Kerjasama Pihak Perpustakaan Sekolah Dengan
Orang Tua Siswa dan Siswa........................................................... 82
Tabel 33 Layanan Lain Yang Responden Inginkan (Layanan Selain/Belum
Ada Di Perpustakaan Sekolah Saudara/i)....................................... 83
Tabel 34 Yang Responden Lakukan Ketika Mencari Informasi............ ... 84
Tabel 35 Kemampuan Yang Diperoleh Responden Dalam Menggunakan
Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah (Misalkan: Katalog,
OPAC, atau Internet)..................................................................... 85
Tabel 36 Fasilitas dan Sarana Yang Sering Responden Gunakan................. 86
Tabel 37 Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Yang Responden Inginkan ...... 87
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta ................. 61
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta ............... 61
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta............... 62
"J(emuliaan telah punah,
kecuali yang masih ada dalam kitab-kitab "
(Bani Gath/an)
A. Latar Belal<:ang Masalal!
BABI
PENDAHULUAN
Dalam era global ini, perkembangan kehidupan manusia maju pesat, mereka
bersaing dengan waktu, bersaing dengan teknologi yang se[a[u berkembang, bersaing
dengan perkembangan zaman, dan bersaing dengan yang lainnya. Manusia bams
belajar agar tidak tertinggal jauh dengan kemajuan tersebut, kemajuan tersebut
hendak.nya diikuti oleh kemajuan akan perkembangan sumber daya manusia. Agar
dapat mengikuti kemajuan tersebut, maka manusia bamslab berpendidika;1,
pendidikan tersebut dapat diperoleb mela!ui sekolab.
Kua!itas pendidikan atau seko!ah pun hams seimbang dengan perkembangan
zaman, artinya, pendidikan hendaknya dapat mengikuti kemajuan yang terjadi dengan
menggunakan fasilitas yang dapat menunjang atau mempermudah proses belajai: dan
mengajar di sekola!mya, memberikan mater-materi yang berhubungan dengan
perkembangan zaman tersebut, maka karena itulab. seko!ah-sekolah tersebut harus
mempunyai suatu kurikulw11 yang mempunyai program yang dapat mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula digunakan
dalam bidang olab raga, yaitu dari kata Currere, yanng berarti jarak tempuh lari.
Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start
san1pai finish. Jarak antara start dan finish itulah yang disebut dengan Currere. Atas
dasar tersebut, pengertian kuriku!um diterapkan dalam bidang pendidikan. Kuri.kulum
1
2
adalah suatu bahan yang tertulis yang berisi penguraian tentang program pendidikan
suatu sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun. 1
Dunia pendidikan kini telah melakukan perubahan kurikulum. Perubahan
tersebut dilakukan pemerintah, kaitannya dalam hal ini adalah Menteri Pendidikan
Nasional dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mutu intelektual manusia.
Kurikulum yang dipakai baru-baru ini disetiap sekolah adalah Kurikulum Berbasis
Kompetensi atau yang biasa disingkat dengan KBK, pengertian KBK akan dibahas
oleh penulis pada Bab II.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat berperan dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan guru. Hal tersebut adalah karena
peran Perpustakaan Sekolah bukan saja berusaha memiliki berbagai koleksi yang
dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi siswa dan guru, tetapi
sepatutnya juga mempunyai berbagai program kegiatan zang dapat membantu para
siswa dan guru agar Jebih mandiri dalam memanfaatkan sumber-sumber informasi
yang ada pada perpustakaan. Karena itulah skripsi ini diberi judul "Peran
Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi
Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakatia, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta,
dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)".
1 Subandijah. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Ed. 1.. Cet.1.-Jakaita: Raja Grafindo Persada, 1993. Hal. 1-2.
B. Pembatasan dan Perumnsan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan permasalahan dalam skripsi ini adalah:
1. Dengan wilayah studi kasus Perpustakaan sekolah di:
a. SMA Negeri 6 Jakarta. Jalan Mahakam 1 Blok C-2 Jakarta Selatan.
3
b. SMA Negeri 34 Jakarta. Jalan Margasatwa Raya No.I Pondok Labu
Jakarta Selatan.
c. SMA Negeri 70 Jakarta. Jalan Bulungan No.I Blok C Jakarta 12130.
2. Masalah yang akan dibahas berkaitan dengan Peran Perpustakaan Sekolah
Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, antara lain yaitu:
a. Koleksi Perpustakaan Sekolah
b. Program Aktivitas Perpustakaan
c. Fasilitas dan Sarana Penunjang
2. Pernmusan Masalah
Perumusan masalah dalam skripsi ini meliputi:
a. Sejauh mana perpustakaan sekolah berperan dalam mendukung penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi?
b. Sejauh mana peran koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah dapat
menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
c. Sejauh mana peran rogram aktivitas perpustakaan sekolah yang menunjang
penerapan Kurikulum Be1'basis Kompetensi?
4
d. Sejauh mana peran fasilitas dan sarana yang dimiliki perpustakaan sekolah
menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
C. Tujuan Penelitian
Skripsi ini untuk mengetahui peran perpustakaan sekolah terhadap penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup peran koleksi perpustakaan sekolah,
peran program aktivitas perpustakaan sekolah, serta peran fasilitas dan sarana
penunjang perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, perpustakaan SMA Negeri 34
Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, tentunya penulis mengharapkan manfaat dari penelitian
yang dilakukan, antara lain:
I. Dapat memberikan masukan atau ide-ide baru pada penelitian-penelitian
selanjutnya
2. Sebagai masukan bagi Perpustakaan Sekolah dalam menunjang proses
pembelajaran di sekolah.
3. Sebagai masukan bagi pihak pimpinan sekolah dalam menetapkan kebijakan
peran Perpustakaan Sekolah untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah
5
E. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam skripsi yang berjudul "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap
Penerapan Kurikulum Berbasis (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta,
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta) ini,
penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan tipe
pendekatan studi kasus. Metode deskriptif itu sendiri J1dalah suatu metode yang
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau
kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan
dengan masalah dan unit yang diteliti2• Dalam sumber lain disebutkan bahwa
penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
terhadap objek yang diteliti3• Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber
data yang berasal dari buku, internet, dokumen-dokumen, dan dari jawaban-jawaban
responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang
2 Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial.-Ed. l .Cet.1.-Jakarta: Rajawali, 2003. Hal. 20.
3 Kountur, Ronny. Penyunting: Yustrianto. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis-Jakarta: PPM, 2003 Hal.105.
6
merupakan perhatian peneliti4• Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang
diambil dari representasi atau wakil populasi bersangkutan5• Populasi untuk sekolah
atau tempat penelitian adalah seluruh SMA Negeri yang berada di wilayah Jakarta
Selatan, dan sebagai sampelnya adalah di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta,
perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta.
Penulis memilih ketiga sekolah tersebut karena sekolah tersebut merupakan SMA
Unggulan dan pendamping SMA Unggulan, serta mempunyai prestasi yang cukup
baik. Sedangkan populasi untuk respondennya adalah seluruh siswa dan siswi yang
berada di sekolah atau tempat penelitian dengan pengambilan sampelnya I 0% untuk
seluruh jumlah siswa/i di tiap-tiap SMA Negeri 6, SMA Negeri 34, dan SMA Negeri
70. Populasi untuk para guru adalah seluruh guru-guru yang berada di tiga sekolah
atau tern pat penelitian dengan sampelnya 10% dari jumlah populasi yang ada, Kepala
Sekolah, pustakawan sekolah yang bersangkutan, dan Sub. Bidang kurikulumpun
menjadi responden atau sampel dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini dilakkukan penulis dengan dua cara, yaitu
antara lain melalui:
4 Kountur, Ronny. Penyunting: Yustrianto. Metode Pene/itian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis-Jakarta: PPM, 2003 Hal.137.
5 Faisal, Sanapiah. Format:format Penelitian Sosia/.-Ed.I .Cet. J.--Jakarta: Rajawali, 2003. Hal. 57-58.
7
a. Studi pustaka/dokumentasi, data-data yang digunakan penulis adalah berasal dari
sejumlah buku-buku, internet, dan dokumen-dokumen Jainnya.
b. Penelitian lapangan, antara lain dengan cara:
I) Observasi
Sebelum melakukan penelitian, penulis mengadakan observasi langsung ke
lokasi penelitian. Observasi dilakukan untuk memudahkan pengumpulan
kuesioner yang akan dibagikan kepada para responden dan untuk
mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan dalam skripsi ini.
2) Wawancara
Pada wawancara ini, penulis menyusun suatu "Pedoman Wawancara", yang
pada dasarnya akan diberikan kepada responden secara lisan dan dijawab
secara lisan pula oleh responden tersebut. Wawancara ini ditujukan kepada
Kepala Sekolah, pustakawan sekolah, dan sub. bagian bidang kurikulum
sekolah atau tempat penelitian.
3) Angket/kuesioner
Angket ini berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diserahkan atau
diberikan kepada para siswa dan siswi serta para guru yang berada di sekolah
atau tempat penelitian, dan responden tersebut dapat menulis jawaban mereka
pada lembar yang telah tersedia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
berbentuk tertutup (dengan memberikan beberapa pilihan sebagai
jawabannya) dan terbuka (responden dapat menjawab sendiri secara urai,
tanpa adanya pilihan).
8
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, penulis menguraikan mengenai pembahasan
pembahasan yang akan dikaj i atau dibahas dalam skripsi yang berjudul: "Peran
Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi
Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta,
dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)". Pembahasan-pembahasan tersebut antara
lain adalah:
BABI PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah antara lain: Latar Belakang
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
PenelitianMetodologi Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik
Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisi literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Penulis membagi dalam dua bagian. Pertama, yaitu mengenai Kurikulum dan
Perkembangannya (Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Tujuan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Karakteristik Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi, Landsan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) Dengan Kurikulum Tahun 1994).
Kedua adalah membahas mengenai Perpustakaan Sekolah (Fasilitas dan
9
Sarana Perpustakaan, Koleksi Perpustakaan Sekolah, dan Program Aktivitas dan
Layanan Perpustakaan Sekolah).
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Bab ketiga ini membahas mengenai profil perpustakaan SMA Negeri 6
Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70
Jakarta.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
Pada bab keempat, penulis menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan, antara lain mengenai Pelaksanaan Penelitian, Informasi Mengenai
Responden, Identitas Responden, Hubungan Responden dengan Perpustakaan, Peran
Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Peran Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan yang terakhir adal:ih mengenai Peran Fasilitas
dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
BAB V PENUTUP
Pada bab kelima, penulis menjelaskan tentang kesimpulan yang didapat
selama penelitian dan wawancara dilakukan, serta saran yang diharapkan dapat
menjadi masukan bagi Perpustakaan Sekolah yang bersangkutan.
BABU
TINJAUAN LITERATUR
A. Kurikulum Berbasis Kompeteusi (KBK)
1. Peugertiau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang diretleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.6 Kurikulum
Berbasis Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.7
Kurikulum Berbasis Kompetensi diperkenalkan dan diujicobakan sejak tahun
pelajaran 2001-2002,' dan diberlakukan pada tahun pelajaran 2003/2004.9
Secara ringkas, Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang
mempunyai tujuan untuk rnenghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan atau
keterampilan dengan disertai sikap yang luhur.
6 Mulyasa. Kuriku/um Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Jmplementasi, dan Jnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6. h. 37-38.
7 Ibid. h. 27. 8 Agus Listiyono. "Kurikulu1n Berbasis Kompetensi dan Guru. 11
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0311/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005. 9 Deny Suwarja. "KBK, Tantangan Profesionalitas Guru?". http://artikel.us/dsuwarja.html
Download: 27 April 2005.
11
2. Tujuan Kurilrnlum Berbasis Kompetensi (KBK)
Berbeda dengan Kurikulum tahun 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi tidak
saJa mcnekankan hasil belajar pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga
menekankan pada pemahaman dan kemampuan atau kompetensi setiap siswa. Para
siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang dapat mereka terapkan di dalam
masyarakat setelah mereka lulus nanti.
Tujuan utama Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah memandirikan atau
memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan
10 kepada siswa, sesuai dengan kondisi lingkungan.
Setiap guru di setiap sekolah dituntut profesional dalam mengajar. Dalam
Undang-undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003, Bab 11 Pasal 39, ayat 2 menerangkan bahwa: pendidik merupakan
tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi. 11
10 Mulyasa. Opcit. h. IO' 11 Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-
2004. (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2?04). h. 22
12
Guru harus mempunyai kompetensi dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Menurut Nana Sudjana, misalnya membagi kompetensi guru tersebut dalam tiga
• . • 12 Jems, ya1tu:
a. Kompetensi kognitif, yaitu kemampuan intelektual, seperti penguasaan
mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan
mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tenteng
bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas,
pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, da pengetahuan
tentang kemasyarakatan, serta pengetahuan-umum lainnya.
b. Kompetensi bidang sikap, adalah kesiapan dan kesediaan guru terhadap
berbagai ha! yang berkenaan dengan tugas dan profesi.
c. Kompetensi perilaku, performansi, menyangkut keterampilan mengajar,
membimbing, menilai, menggunakan alat bantu belajar siswa,
keterampilan menyusun, persiapan atau perencanaan mengajar,
keterampilan melakukan administrasi kelas, dan sebagainya.
Terdapat sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, antara
lain adalah: 13
a. Menguasai bahan ajar
b. Mengel ala program belajar rnengajar
12 Siti Chafshoh. Hubungan Antara Kompetensi Guru PAI Dengan Efektijilas di SMPN 250 Jakarta. {Jakarta: Jurusan PAI Fak. Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islan1 Negeri,
2005). h. 8-9. 13 Syafi·uddin Nurdin. Guru Profesional dan J1nple1nentasi Kurikulun1. (Jakarta: Quantu1n
Teaching, 2005). Cet. 3. h. 57.
13
c. Melaksanakan program belajar mengajar
d. Mengenal kemampuan anak didik
e. Menguasai landasan-landasan kependidikan
f. Mengelola interaksi belajar mengajar
g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan di sekolah
1. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
J. Memahami prinsip dan menafsirkan basil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.
3. Karaktcristik Knrilmlum Bcrbasis Kompctensi (KBK)
Depdiknas mengemukakan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki
14 karakteristik sebagai berikut:
I. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu
maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses clan -hasil belajar dalam upaya
14 Mulyasa. Kurikulton Berbasis Kon1petensi: Kondep, Karakteristik, /Jnp/e111entasi, dan fnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakai)'a offset, 2004). Cet. 6. h. 42
14
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Tujuan Kurikulum Berbasis
Kompetensi adalah mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh setiap sisw..;
secara individu maupun beragam, sehingga setiap siswa mempunyai kompetensi yang
berbeda-beda. Sekolah dapat menggunakan rnetode dan sumber belajar yang
bervariasi dalam penyampaian pembelajarannya.
4. Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus mempunyai
strategi. Strategi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kurikulum atau
materi yang akan diajarkan. Strategi juga menentukan keberhasilan guru dalam
mengajar di kelas.
Berikut ini adalah beberapa strategi yang diterapkan dalam Kurikulkum
Berbasis Kompetensi:
a. Strategi Kognitif.
Menurut Gagne, strategi kognitif adalah kemampuan internal seseorang untuk
berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kemampuan strategi
kognitif menyebabkan proses berpikir unik di dalam menganalisa, memecahkan
masalah, dan dalam mengambil keputusan.
Menurut Bell-Gredler, strategi kognitif sebagai suatu proses berpikir induktif,
yaitu membuat generalisasi d,ari fakta, konsep, dan prinsip dari aoa yang diketahui
15
seseorang. Strategi kognitif tidak berkaitan dengan ilmu yang dimiliki
seseorang,melainkan suatu kemampuan berpikir internal yan g dimiliki seseorang dan
dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu yang dimiliki seseorang. 15
b. Strategi Merancang Tujuan Instruksional
Menurut Eduard L.Dejnozka dan David E. Kape!: Tujuan instruksional adalah
suatu pernyataan yang spesifik. Yang dinyatakan dalam bentuk perilaku atau
penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan
Menurut Fred Percival dan Henry Ellington, tujuan instruksional adalah suatu
pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu
yang diharapkan dapatr dicapai sebagai basil belajar. 16
Macam-macam stretegi instruksional antara lain: metode ceramah (lecture),
metode demonstrasi dan eksperimen, metode Tanya jawab, metode penampilan,
metode diskusi, metode studi mandiri, metode pembelajaran terprogram, metode
latihan bersama teman, metode simulasi, metode pemecahan masalah, metode stua1
kasus, metode insiden, metode praktikum, metode proyek, metode bermain peran,
metode seminar, metode sirnposiurn, rnetode tutorial, rnetode deduktif, dan yang
terakhir adalah metode induktif. 17
15 Martinis Yamin. Strategi Pe111belajaran Berbasis Kon1petensi. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003). Cet. I. h. 5
16 Ibid. h. 24-25 17 Ibid. h. 64-78
16
c. Strategi Memotivasi Siswa Belajar
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar. Motivasi
berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan respon (usaha) setelah belajar, siswa
memilih mengikuti tindakan tertentu, dan ketahanan perilaku, atau berapa lama
seseorang terus menerus berperilaku menurut cara te1tentu.
Motivasi belajar mer~_pakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang
untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan rnenambah keterampilan pengalarnan.
Mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. 18
cl. Strategi Penerapan Standar Kompetensi
Standar lintas kurikulum merupakan kecakapan belajar untuk sepanjang hidup
(long life education) sebagai akumulasi kemampuan seseorang yang telah memiliki
kompetensi dasar yang dirumuskan dalarn setiap rnata pelajaran. kernampuan dasar
ini rnerupakan bekal yang diharapkan untuk dapat rnengembangkan minat, bakat, dan
potensi yang dimiliki seorang siswa. 19
e. Strategi Pengnjian Berbasis Kompetensi
Menguji merupakan bagian terpenting dalarn bagian pengajaran, yang
dilakukan oleh seorang guru untuk rnengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan
siswa, dan program pengajaran. Ujian ini dapat dilakukan awal pelajaran untuk
mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan awal siswa, dan uji akhir dari proses
pembelajaran, yaitu untuk rnendapat garnbaran kecakapan, penyerapan dari suatu
18 Ibid. h. 80 19 Ibid. h. 131
17
penyajian yang telah dilaksanakan pada akhir pelajaran.
Ujian yang diberikan pada siswa bukan hanya pelengkap dari suatu proses
pembelajaran, tetapi merupakan pengukuran dari suatu proses yang harus
dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran berlangsung, ujian yang diberikan pada
siswa tidak terlepas dari pengembangan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam
bentuk indikator-indikator.20
5. Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, diperluklan sarana
sekolah. Sarana sekolah tersebut antara lain adaalah:21
a. Lahan
b. Ruang. Secara umum, jenis ruang ditinjau dari fungsinya dapat
dikelompokkan dalam ruang pendidikan (antara lain adalah ruang teori, ruang
laboratorium, ruang olahraga, ruang perpustakaan/media, ruang kesenian, dan
ruang keterampilan), ruang administrasi (antara lain adalah ruang kepala'
sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang
reproduksi/penggandaan, dan ruang tata usaha), dan ruang penunjang (antara
lain adalah ruang ibadan, ruang koperasi sekolah, ruang OSIS-Pramuka-PMR,
ruang bimbingan, ruang serba guna/umum, ruang kamar mandi/wc, dan ruang
UKS).
20 Ibid. h. 144 21 Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pe/aksanaannya 2000-2004.
(Jakarta: CV. Tami ta Utama, 2004 ). I;. 365-367.
18
c. Perabot
d. Alat dan media pendidikan
e. Buku
6. Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi ini menggantikan kurikulum tahun 1994. Ada
dua alasan pokok yang dijadikan landasan mengapa pemerintah perlu segera
mengganti kurikulum 1994. Pertama, kurikulum 1994 menurut pemerintah maupun
para ahli pendidikan dipandang telah gaga! dalam membentuk manusia-manusia
Indonesia yang cerdas, mandiri, kreatif, dan inovatif. Kedua, pemerintah berusaha
melihat kebutuhan ke depan, menatap perubahan-perubahan zaman akibat kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berdampak pada perubahan-perubahan tatanan
kehidupan manusia."
Dari kedua alasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
melakukan perubahan-perubahan kurikulum, pemerintah tentu mempunyai landasan
yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengacu pada
kebutuhan bangsa, dan masyarakat pemakai. Menurut Martinis Yamin, kurikulum di
negara Indonesia pada dasarnya mengacu pada:"
l. Garis-garis Besar J-Jaluan Negara (GBI-IN) tahun I 999 yang menegaskan
perlunya di diversifikasi kurikulum yang dapal melayani keanekaragaman
22 Agus Listiyono. 11Kurikuh1n1 Berbasis Kon1petensi dan Guru." http://www.kompas.com/kompas-cetak/0311/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005.
23 Martinis Yan1in. Strategi Pen1belqjaran Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003). Cet. 1. h. 128-129.
19
sumber daya manusia, kemampuan siswa, sarana pembelajaran, dan budaya
daerah. Diversifikasi kurikulum menjamin hasil pendidikan bennutu yang
dapat membenluk masyarakal Indonesia yang damai, sejahlera, demokratic
dan berdaya saing untuk maju.
2. Undang-undang No. 22 tahun 1999 (Pasal 4) tenlang Pemerinlah Daerah, yang
menegaskan adanya kewenangan daerah provinsi, kabupalen, dan kola untuk
"mengalur dan mengurus kepenlingan masyarakal selempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat". Kewenangan ·pemerinlah daerah
perlu dilaksanakan secara luas, dan bulal yang melipuli perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pendalian, dan evaluasi semua aspek pemerinlahan
(Penjelasan alas PP No.25 tahun 2000 lenlang Kewenangan Pemerintah dan
Provinsi Daerah Otonomi).
3. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 tahun 2003
bab lX (Pasal 35 ayal 1) bahwa standar pendidikan lerdiri alas isi, proses,
kompelensi lulusan, lenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala. Ayat (2) standar nasional pendidikan digunakan
sebagia acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Demikian juga pada bab X (pasal
36) ayat (2) kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan sis;.va.
20
7. Perbedaan Knriknlnm Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum
Tahun 1994
Perbedaan antara kurikulum tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi dapat kita lihat dalam bentuk tabel seperti di bawah ini: 24
Tabel 1
Perbedaan Kurikulum Tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
No Kurikulum Tahun 1994 Kurikulum Berbasis Kompetensi
I Menggunakan pendekatan Menggunakan pendekatan kompetensi
penguasaan ilmu pengetahuan, yang menekankan pad a pemahaman,
yang menekankan pada isi atau kemampuan atau kompetensi tertentu di
materi, berupa pengetahuan, sekolah, yang berkaitan dengan
pemahaman, aplikasi, analisis, pekerj aan yang ada di masyarakat.
sintesis, dan evaluasi yang diambil
dari bidang-bidang ilmu
pengetahuan.
2 Standar akademis yang diterapkan Standar kompetensi yang
secara seragam bagi setiap peserta memperhatikan perbedaan individu,
didik. baik kemampuan, kecepatan belajar
konteks sosial budaya.
3 Berbasis konten, sehingga peserta Berbasis kompetensi, sehingga peserta
didik dipandang sebagai kertas didik berada dalam proses
putih yang perlu ditulis dengan perkembangan yang berkelanjutan dari
sejumlah ilmu pengetahuan seluruh aspek kepribadian, sehingga
24 Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi. (Bandung: Remaja Rosdakaira offset, 2004). Cet. 6. h. 166-167
(transfer of knowledge)
4 Pengembangan
21
pemekaran terhadap potensi-potensi
bawaan sesuai dengan kesempatan
belajar yang ada dan diberikan oleh ·
lingkungan.
kurikulum Pengembangan kurikulum dilakukan
dilakukan secara sentralisasi, secara disentralisasi, sehingga
sehingga Depdiknas memonopoli pemerintah dan masyarakat bersama
pengembangan ide dan konsep sama menentukan standar pendidikan
kurikulum yang dituangkan dalam kurikulum.
5 Materi yang dikembangkan dan Sekolah diberi keleluasaan untuk
diajarkan di sekolah sering kali menyusun dan mengembangkan silabus
tidak sesuai dengan potensi mata pelajaran sehingga dapat
sekolah, kebutuhan dan mengakomodasi potensi sekolah,
kemampuan peserta didik, serta kebutuhan dan kemampuan peserta
kebutuhan masyarakat sekitar didik, serta kebutuhan masyarakat
sekolah sekitar sekolah
6 Guru merupakan kurikulum yang Guru sebagai-fasilitator yang bertugas
menentukan segala sesuatu yang mengkondisikan lingkungan untuk
te1jadi di dalam kelas. memberikan kemudahan belajar peserta
didik
7 Pengetahuan, keterampilan, dan Pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sikap dikembangkan melalui dikembangkan berdasarkan pemahaman
latihan, seperti latihan yang akan membentuk kompetensi
mengerjakan soal. individual
8 Pembelajaran cenderung hanya Pembelajaran yang dilakukan mendorog
22
dilakukan di dalam kelas, atau terjadinya kerjasama antara sekolah,
dibatasi oleh empat dinding kelas. masyarakat, dan dunia kerja dalam
membentuk kompetensi peserta didik.
9 Evaluasi nasional yang tidak dapat Evaluasi berbasis kelas, yang
menyentuh aspek-aspek menekankan pad a proses dan hasil
kepribadian peserta didik belajar.
Perbedaan antara Kurikulum Tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi terlihat sangat mencolok. Dari tabel di atas kita dapat mengetahui bahwa
Kurikulum Berbasis Kompetensi terlihat lebih baik dari pada kurikulum tahun 1994.
Kurikulum tahun 1994 dalam pembelajarannya lebib menekankan pada pendekatan
penguasaan dan pemahaman ilmu pengetahuan, guru sebagai penceramab dan siswa
sebagai pendengar. Proses pembelajaran dan sumber belajar dilakukan di dalam kelas
saja. Materi pelajaran ditentukan oleb Departemen Pendidikan Nasional, evaluasi
yang dilakukan tidak menekankan pada aspek-aspek kepribadian siswa, basil selama
proses pembelajaran bersifat klasikal.
Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam pembelajarannya tidak saja
menggunakan pendekatan pada penguasaan dan pemahaman ilmu pengetahuan, tetapi
juga menekankan pada kompetensi yang dimiliki oleb setiap siswa, basil dari
kompetensi setiap siswa tidak sama, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
masing-masing oleb siswa, guru sebagai fasilitator, sebagai mediator dan siswa harus
dapat mengaplikasikan yang telah dipelajarinya kepada masyarakat. Pihak sekolah
23
dapat menentukan sendiri materi yang akan diajarkan, pengevaluasian menekankan
pada aspek-aspek kepribadian siswa.
B. Peran Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sangat diperlukan untuk mengasah kreatifitas dan
kompetensi siswa, sehingga sejalan dengan tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi
yang dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2004/2005.25
Carter V. Good menjelaskan mengenai definisi perpustakaan sekolah,
menurutnya, bahwa perpustakaan sekolah adalah koleksi yang diorganisasi di dalam
suatu ruang agar dapat digunakan oleh siswa-siswa dan guru-guru. Dalam
penyelenggaraannya perpustakaan sekolah tersebut diperlakukan oleh seorang
pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru."
Definisi lain mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan
yang dikelola serta terdapat di sekolah dengan tujuan membantu sekolah mencapai
tujuan.27
Dalam Kurikulum Tahun 1994 biasanya kegiatan belajar hanya berlangsung di
dalam kelas saja dengan menggunakan sumber belajar berupa buku. Lain halnya
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang merubah cara belajar dengan
penggunaan sumber belajar selain buku saja, proses kegiatan belajar mengajar dapat
25 Romi Febriyanto Saputro. "Pendidikan, Perpustakaan, Sumber I/mu yang Terabaikan". http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0204/teropong/lainnya02.htm. Download: 27 April 2005.
26 Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Seka/ah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed. I. Cet. l. h. 4
27 Sulistyo Basuki. Pengantar I/mu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1993). h.159
24
dilakukan di luar kelas.
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidiknan dan
28
Kebudayaan nomor 0 I 03/0/1981, tanggal 11 Maret 1981 adalah:
I. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
tercantum dalam kuriku!uln sekolah.
2. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan
kreativitas dan imajinasinya.
3. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang
(buku-buku hiburan).
• 29 Fungsi perpustakaan sekolah menurut Ibralum Bafadal. adalah:
I. Fungsi Edukatif
Koleksi-koleksi yang disediakan perpustakaan terutama perpustakaan sekolah
tentunya mengikuti kurikulum yang diterapkan di sekolah dimana perpustakaan itu
berada. Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi-koleksi yang dibutuhkan siswa
dan para guru, tentu saja pemanfaatan dari koleksi tersebut sangat membantu mereka.
Siswa dapat menggunakan koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan dalam
menambah wawasan dan dalam mengerjakan tugas yang diberikan para guru. Karena
berada di lingkungan sekolah, maka perpustakaan sekolah biasanya mengadakan
layanan bimbingan membaca untuk para siswa, layanan bimbingan membaca
28 Rohanda. "Fungsi Dan Peranan Perpustakaan Seko/ah." Disampaikan dalama rangka seminar sehari Jkatan Pustakawan Indonesia "Pustakawan dan Guru". Tanggal 16 September 2000. http://www.libtib.ac.id/ipi.bdg/.doc. Download: 27 April 2005.
29 Ibrahim Bafadal. Opdt. h. 6'8.
25
diberikan agar para siswa dapat memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan
sekolah dengan benar dan tepat. Dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi,
maka fungsi perpustakaan sekolah sebagai sarana sekolah harus lebih ditingkatkan,
tidak hanya menyediakan koleksi-koleksi, bimbingan membaca, tetapi juga
menyediakan suatu tempat yang dapat digunakan siswa atau guru ketika mereka
menggunakan perpustakaan untuk belajar atau berdiskusi. Karena dalam Kurikulum
Berbasis Kompetensi, proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas
saja, tetapi proses belajar mengajar dapat juga dilakukan di Juar kelas dengan
menggunakan media yang lain selain buku.
2. Fungsi Informatif
Perkembangan teknologi kian hari kian maju, karena itulah perpustakaan
dituntut tidak hanya menyediakan informasi dalam bentuk bahan ajar saja, tetapi juga
menyediakan koleksi referensi yang memberikan infomasi mengenai perkembangan
yang ada saat itu. Sepatutnya perpustakaan sekolah juga menyediakan media yang
membantu dalam mencari informai secara cepat, misalnya OPAC dan internet.
Karena keduanya dapat dengan mudah dan cepat dalam menemukan informasi yang
sedang kita cari, dan bagi para siswa yang tidak terbiasa atau tidak dapat
menggunakan fasilitas terseabut, maka secara tidak langsung mereka mendapat
pendidikan bagaimana cara menggunakan media tersebut.
3. Fungsi tanggung jawab administratif
Setiap perpustakaan pasti mempunyai peraturan tata tertib yang harus ditaati
oleh para pengunjung. Jika peraturan dilanggar, pihak perpustakaan sekolah dapat
26
memberikan sanksi kepada yang bersangkutan, sanksi tersebut dilakukan tidak untuk
memberatkan yang bersangkutan, tetapi untuk mendidik mereka agar dapat bersikap
bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan.
4. Fungsi riset
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses balajar mengajar dapat juga
dilakukan diluar kelas. Dalam pengajarannya, guru tidak harus memberikan materi,
tetapi dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas seperti mengadakan riset. Para
siswa dapat melakukan riset literatur yang ada di perpustakaan sekolah atau yang
dikenal dengan istilah "Library Research".
5. Fungsi rekreatif
Hiburan tidak dilakukan dengan cara pergi ke tempat-tempat wisata saja, tetapi
dapat juga dilakukan melalui membaca koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan
sekolah. Dalam ha! ini, maka perpustakaan berfungsi sebagai sarana rekreasi, artinya
adalah bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu
luang atau hiburan dengan cara membaca koleksi-koleksi yang berkaitan dengan
hiburan.
Secara rinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang dilaksanakan di sekolah
dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut:30
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap
membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperk,aya pengalaman belajar siswa.
'0 Ibrahim Bafadal. Opcit. h .. 5-6.
27
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang
akhimya siswa mampu belajar mandiri.
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa ke arah tanggung jawab.
g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah.
h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-
sumber pengajaran.
i. Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru-guru, dan staf-staf
sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu penngetahuan dan teknologi.
1. Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi atau bahan pustaka ada bermacam-macam, ha! ini tergantung dari mana
kita meninjaunya. Jenis koleksi bisa ditinjau dari bentuk dan isinya.
I. Koleksi atau bahan pustaka dari bentuk fisiknya, dapat dibagi dalam dua kelompok
sebagai berikut:31
a. Bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku-buku tentang psikologi, buku
Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku
tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.
31 Ibrahim Bafadal. Penge/o/aan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksarn, 1992). Ed. l. Cet. l. h 27
28
b. Bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe,
piringan hitam.
2. Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi dalam:
a. Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti novel, buku cerita, cerpen, dan lain
sebagain ya.
b. Bahan pustaka yang isinya non fiksi, seperti kamus, ensiklopedia, majalah,
dan surat kabar.
"Buku ad al ah jendela dunia ", kalimat ini ten tu kita pernah mendengarnya,
tetapi tahukan Anda apa makna dari kalimat tersebut? Mengapa sebuah buku dapat
dikatakan sebagai jendela dunia atau sebagai sumber ilmu pengetahuan, bukankah
jika ingin mendapat ilmu kita harus sekolah <lulu? Apa fungsi dari sebuah buku bagi
orang yang membacanya?
Berikut adalah beberapa fungsi buku bagi pengembangan asper-aspek
32 perkembangan anak:
1. Aspek Bahasa. Melalui buku anak belajar menemukan perbendaharaan kata
susunan kalimat. Perolehan perbendaharaan kata peny11sunan kalimat membantu
anak dalam berkomunikasi dengan l ingkungan sosial.
2. Aspek Kognitif. Aspek kognitif adalah aspek yang berhubungan erat dengan
proses berpikir anak. Melalui buku, pada anak dapat dikembangkan kemampuan-
kemampuan yang berhubungan dengan proses berpikir, yaitu kemampuan
32 Koswara (ed.). Dinamika lnformasi Dalam Era Global. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998). h. 332-334.
29
observasi (melalui buku yang bergambar dan berwarna, akan mengembangkan
kemampuan anak untuk mengenal benda-benda, aksi, ekspresi yang ditampilkan
dalam gambar), kemampuan klasifikasi (anak-anak belajar untuk
mengklasifikasikan objek, warna-warna, bentuk, dan sebagainya), kemampuan
mengatur ide secara Jogis (anak dapat belajar satu rangkaian penyusunan
pemikiran atau ide secara logis yang dikemukakan seseorang), kemampuan
pengambilan kesimpulan (anak belajar mengambil inti atau kesimpulan dari apa
yang didengar dan dibaca), kemampuan aplikasi (melalui buku, anak memiliki
kesempatan untuk mengaplikasikan segala keterampilan, konsep, informasi), dan
kemampuan yang terakhir adalah kemampuan berpikir kritis (melalui buku, anak
diberi kesempatan untuk mengevaluasi secara kritis apa yang dibaca atau
didengar).
3. Aspek Emosi. Aspek ini berhubungan dengan reaksi-reaksi emosi yang
ditampilkan, empati pada orang Jain, kejujuran. Melalui buku, anak belajar untuk
memahami reaksi-reaksi emosi, kebutuhan orang lain, anak belajar untuk
mengendalikan reaksi emosi.
4. Aspek Sosial. Aspek sosial dihubungkan dengan bagaimana anak memahami
standar tingkah laku sosial agar diterima masyarakat, anak belajar cara
mengontrol diri agar tidak membawa dampak negatif bagi lingkungan.
Kini, kita sudah mengetahui fungsi dari sebuah buku, tetapi sangat disayangkan
karena penyebaran sarana bacaan di Indonesia sangat tidak seimbang, tidak merata,
khususnya antara kota dan desa. Banyak para penerbit yang tinggal di kota-kota dan
30
toko-toko buku yang terkelola secara profesional hanya terdapat di kota-kota, seperti
di Bandung, Yogyakarta, DK! Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan-"
Jika dilihat dari fungsi koleksi bagi pengembangan asper-aspek perkembangan
anak, maka peran perpustakaan sangat penting dalam menyediakan koleksi-koleksi
yang isi materinya bennutu, partisipasi pustakawan dengan guru dalam menyusun
bahan pelajaran, dan dalam memberikan bimbingan membaca.
2. Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah
Program aktivitas biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek, jangka
waktu menengah dan jangka waktu panjang, tetapi ada juga perpustakaan sekolah
yang hanya melakukan program aktivitas dalam jangka waktu pendek dan jangle
waktu panjang saja. Ada berbagai macam jenis layanan perpustakaan, tetapi layanan
minimal yang harus tersedia pada tiap-tiap perpustakaan sekolah adalah sebagai
berikut:34
a. Layanan Sirlmlasi
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian
buku-buku perpustakaan sekolah. Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain melayani
murid-murid yang akan merninjam buku-buku perpustakaan sekolah, melayani
murid-murid yang akan mengembal ikan buku-buku yang telah dipinjam dan
33 Idris l(a1nah. "1\1ateri flukzan: Pen1binaan Pe1pustakaan dan Penge1nbangan Budaya Baca Nasional". Warta: Hukum dan Perundang-undangan. (Jakarta). Vol.6. No. I. Desernber 2007. h. 14-15
34 Sukannan K, et.al. Pedo1nan Unnon Penyelenggaraan Perpustakaan Seka/ah. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000). h.2~.
31
membuat statistik pengunjung.35
Ada dua sistem layanan yang diberikan di perpustakaan, antara lain yaitu:"
Sistem terbuka (open acces system), sistem ini memberikan kebebasan kepada
pengguna perpustakaan untuk memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang
diinginkan dari ruangan koleksi. Yang kedua adalah sistem tertutup, sistem ini
ditujukan untuk koleksi khusus yang keberadaannya perlu memperoleh pengamanan.
Pengguna perpustakaan tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang
koleksi, pengambilan koleksi dilakukan oleh petugas perpustakaan.
Layanan sirkulasi yang ada di perpustakaan dibagi menjadi: 37
I. Peminjaman buku
Koleksi perpustakaan, terutama perpustakaan yang berada di dalam lingkungan
sekolah harus disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan dimana perpustakaan
itu berada. Hal tersebut sangat penting mengingat bahwa sekolah adalah tempat
belajar, maka perpustakaan harus menyesuaikan dan mempunyai koleksi yang
dibutuhkan siswa dan para guru yang harus menunjang proses belajar mengajar di
sekolah.
2. Pengembalian buku
Pada setiap perpustakaan tentu ada peraturan tentang lamanya peminjaman,
misalnya satu atau dua minggu. Agar layanan peminjanmn dan pengembalian bulrn
36 Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Pe17Jl1stakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed. I. Cet. I. h 125.
37 Ibid. h. 22-24
32
be1jalan dengan lancar, maka perlu dipersiapkan kartu anggota, kartu peminjaman,
dan kartu pesanan.
3. Pemberian sanksi
Apabila pengguna yang meminjam buku melakukan pelanggaran, maka
perpustakaan dapat memberikan sanksi kepada peminjam.
b. Layanan Rujukan atau layanan referensi
Layanan rujukan adalah layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan
dengan menggunakan koleksi rujukan (referensi).38
c. Layanan Membaca
Adalah layanan perpustakaan yang diberikan kepada para pengguna
perpustakaan dengan menyediakan ruang khusus untuk membaca/belajar yang
di!engkapi dengan meja dan kursi baca.39
3. Fasilitas dan Sarana Perpustakaan
Secara makro, pendidikan nasional be1tujuan membentuk organisasi pendidikan
yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk
menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan
komunikasi sosial yang positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan
tangguh. Sedangkan tujuan pendidikan nasional secara mikro adalah membentuk
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika
38 Ibid h. 24. 39 Ibid. h. 25.
33
(beradab dan berwawasan budaya bangsa Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap,
cerdas, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab ), berkemampuan komunikasi sosial
(tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, demokratis), dan berbadan sehat
sehingga menjadi manusia mandiri.40
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka sekolah sebagai lembag«:
pendidikan hendaknya menyediakan fasilitas dan sarana yang dapat menunjang
proses kegiatan belajar dan mengajar. Fasilitas dan sarana pendidikan tersebut harus
mengikuti kemajuan teknologi pada saat itu. Perpustakaan sekolah harus
menyediakan sarana dan fasilitas yang dapat mempermuclah pemakai dalam proses
pencarian informasi.
Di bawah ini penulis mencoba memaparkan mengenai internet dan OP AC
sebagai contoh dari sarana clan fasilitas yang harus acla di perpustakaan. Alasan
penulis menganggap kedua fasilitas tersebut sangat membantu adalah karena
keduanya mudah digunakan dalam proses pencarian informasi dan dapat clilakukan
dengan cepat, agar ldta, terutama pelajar tidal( ketinggalan perkembangan informasi
yang te1jadi setiap harinya, mempunyai keteran1pilan atau kemampuan yang
berkaitan clengan fasilitas atau sarana tersebut.
Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan
ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maup1m pribadi
(pemerintah maupun swasta). Internet muncul dari jaringan jarak jauh yang
40 Mulyasa. Kurikulum Berbasis Ko1npetensi: Kondep, Karakteristik, l111ple1nentasi, dan Jnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6. h. 21
34
dikembangkan oleh ARPAnet (UA Government's Advanced Research Projects
Agency Network atau Jaringan Agen Proyek Riset Lanjutan dari pemerintah AS).
Diakhir tahun 60-an jaringan ini diperluas selama sepuluh tahun berikutnya untuk
menghubungkan dua ratus kumputer di lembaga-lembaga riset atau militer AS dan di
seluruh dunia. Beberapa universitas kemudian mengikutinya dengan mengembangkan
sistem mereka sendiri. Pada pertengahan tahun 90-an mereka bergabung dengan
bagian riset di ARP Anet sehingga terbentuklah internet. 41
h.1-2
Fungsi internet antara lain adalah: 42
1. Internet sebagai Alat Komunikasi. Alat yang digunakan dalam komunikasi
melalui internet adalah dalam bentuk e-mail (electronic mail) yang berfungsi
untuk mengirimkan pesan tanpa kertas, tanpa amplop, dan tanpa peragko,
bahkan tanpa menekan tombol telepon. Selain itu dapat juga bercakap-cakap
melalui teks maupun melalui suara.
2. Internet Sebagai Resource Sharing. Dengan fasilitas ini Anda dapat melihat
informasi terbaru dari suatu perusahaan, bahkan dapat memperoleh software
software terbaru yang dibagikan secara gratis melalui promosi serta
memanfaatkan internet sebagai sarana melakukan transaksi penjualan.
3. Internet Sebagai Reseource Discovery. Browsing dalam internet merupakan
fasilitas untuk mencari file, dokumen atau informasi lainnya yang AnJa
41 Bride Mac (Dite1jemahkan oleh Sugeng Panut). Internet. (Jakarta: Kesaint Blanc, 1997).
42 Abdul Razaq dan Bachrul Ulum Ruly. Be/ajar Prak/is Internet. (Jakm1a: Dastindo, 200 I). h. 4-5.
35
inginkan.
4. Internet Sebagai Komunitas. Anggota masyarakat yang menjadi komunitas
dari internet dapat menggunakan jasa internet untuk saling bertukar infonnasi,
melalui forum internet, pergaulan masyarakat pengguna internet dapat
memanfaatkan internet untuk berbagai macam keperluan.
OPAC (On Line Public Access Catalogs) yang sering digunakan di
perpustakaan, teknologi ini telah menggantikan penggunaan kartu katalog. OPAC
tercipta pada tahun 1981/1982 di Amerika Serikat.43
Dalam penelusuran atau pencarian informasi, pemakai biasanya menggunakan
logika Boole, yang dikernbangkan oleh rnatematikus Roger Boole. Logika Boole atau
kadang-kadang disebut aljabar Boole.45
43 "OPAC''. http://www.geocities.com/Silicon Valley/Circuit/7615/. Download: '•
Agustus 2005 45 Sulistyo Basuki. Teknik dan Jasa Iriformasi.-Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992. h.
133.
"Aku telah menjalani n1asa 40 tahun tidak pernah tidur
siang, tidak banyak tidur pada malam hari,
tidak pula bersandar, n1elainkan selalu bersama dengan
buku yang ku letakkan di atas dadaku ".
(Al-Hasan Al-Lu 'lui)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan
SMA Negeri 34 Jakaita, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Penulis rnernilih
ketiga sekolah tersebut karena rnerupakan SMA Unggulan dan Pendarnping SMA
Unggulan, serta sekolah tersebut rnernpunyai prestasi yang baik. Ketiga sekolah
tersebut beradadi daerah Jakarta Selatan dan rnerupaka SMA favorit. Berikut adalah
SMA favorit yang ada di daerah Jakarta Selatan:"
I. SMA Negeri 3 Jakarta (SMA Binaan Khusus). Jalan Setia Budi II Jakarta Selatan
Kebaroran. Jakarta 12910.
2. SMA Negeri 6 Jakarta . .lalan Mahakarn I Blok C-2 Jakarta Selatan.
3. SMA Negeri 8 (SMA Unggulan OKI Jakarta). Jalan Tarnan Bukit Duri Jakaita
Selatan I 2940.
4. SMA Negeri 28 Jakaita (Pendarnping SMU Unggulan Jakarta Selatan). Jalan
Ragunan Raya, Pasar Minggu Jakarta I 2450.
5. SMA Negeri 34 (Pendamping SMU Unggulan Jakaita Selatan). Jalan
Margasatwa Raya No. I Pondok Labu Jakarta Selatan.
6. SMA Negeri 70 Bulungan (Sekolah Plus/Unggulan Jakarta Selatan). Jalan
Bulungan No. I Blok C Jakarta 12130.
45 Tona Setiadarma. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta Books, 2003). h.152-218.
37
7. SMA Negeri 82 Jakarta. Jalan Daha ll No.15 A, Kebayoran Baru Jakarta 12110.
Sekolah unggulan di mata pemerintah bermti sekolah-sekolah yang mempunyai
NUAN bagus, sedangkan sekolah pendamping SMA unggulan adalah sekolah runner
up (untuk NUAN-nya) di tiap wilayahnya.46
A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Sekolah
1. Perpustakaan SMA Negcri 6 Jakarta
SMA Negeri 6 Jakarta pada awal berdiri terletak di jalan Bulungan, Kebayoran
Baru pada tanggal I Agustus 1952, lalu sejak tanggal I Januari tahun 1969 sampai
sekarang telah pindah ke jalan Mahakam I Blok C-2 Jakarta Selatan. Pada tahun
ajaran 1954/1955 sekolah ini bernama SMA Negeri VI ABC, lalu berganti nama
menjadi SMA Negeri 6 pada tahun ajaran 1964/1965, pada tahun ajaran 1999/2000
sampai sekarang berganti nama kembali menjadi SMA Negeri 6 Jakarta. SMA Negeri
6 Jakarta adalah sekolah pertama yang berdiri di wilayah kebayoran Baru. Dalam
bidang akademik, sekolah ini pernah menjadi barometer-SMA Negeri tingkat DKl.47
Adapun latar belakang atau tujuan dibangunnya sekolah ini adalah karena
adanya rasa ingin maju dari bangsa yang merdeka. Usaha ini dipelopori oleh Bpk.
Martodipuro dan dibantu tokoh-tokoh masyarakat pada waktu itu. Awalnya sekolah
dilengkapi dengan 6 ruang belajar, kantor, gudang, dan WC. Dengan keadaan sekolah
yang tidak memadai, bangunannya hanya terdiri dari gedek dan seng, maka atas
instruksi Gubernur DK! Jakatta. Ali Sadikin, sekolah dipugar menjadi sekolah,
46 Ibid. h.6. 47 Ibid. h.167.
3R
dengan bangunan permanen dan diresmikan oleh beliau pada tanggal 18 Januari 1969
bersama Menteri P&K, Bp.Setiadi.'18
SMA Negeri 6 saat ini dipimpin oleh kepala sekolah Drs. H. Sidik Yasin, MM,
beliau dibantu oleh wakil kepala sekolah yang berjumlah 3 orang, antara lain yaitu:
Drs. Rusyanto (Wakasek Sarana dan Prasarana, dan Hu mas), Drs. Rudi Gunad i
(Wakasek Kesiswaan), dan Budhi Prayitno, M.A (Wakasek Kurikulum).
Saat ini SMA Negeri 6 Jakaita sudah maju dan dilengkapi oleh lapangan
basket, lapangan volley, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang guru, ruang
koperasi, ruang UKS, ruang wakasek, ruang Tata Usaha, ruang Kepala Sekolah,
ruang seni, ruang Audio visual, masjid, ruang multi media, dan kantin. Jumlah siswa/i
dan para guru dapat kita lihat dari perincian sebagai berikut:
Tabel 2
Jumlah Siswa/i SMA Negeri 6 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006
No Kelas dan Program Studi L p Jumlah
I llX 165 221 386
2 II/XI IPA 76 123 199
Il/XI !PS 78 119 197
3 III/XII IPA 32 80 112
III/XII !PS 87 128 215
Jnmlah 438 671 1.109
48 SMA Negeri 6 Jakarta. Yearbook: Buku Tahunan Angkatan ke-50 SMA Negeri 6 Jakarta. (Jakarta: SMA Negeri 6 Jakarta, 2002).
39
Tabel3
Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 6 Jakarta
No Status L p Jurnlah
I Guru 28 30 58
2 Pegawai 9 2 l l
Jumlah 37 32 69
Perpustakaan SMA Negeri 6 dibangun bersarnaan dengan berdirinya SMA
Negeri 6, yaitu pada tahun 1969. Pada awalnya perpustakaan berada dilokasi yang
kurang strategis, sehingga pada tahun 1985, perpustakaan dipindahkan ke lantai 2.49
49 Sijam, Nur. Bagian Pengolahan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta. fVawancara Pribadi. Jakarta: 18 Oktober 2005.
40
Jumiah koieksi yang dimiliki oieh perpustakaan SMA Negeri 6 Jakaita saat ini
adalah:
Tabel 4
Jumlah Koleksi Pcrpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta
No Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumiah Eksemplar
I Kai-ya Umum 68 175
2 Fiisafat 257 461
3 Agama 551 1.417
4 Ilmu Sosial 743 1.956
5 Bahasa 273 653
6 Ilmu Murni 564 1.237
7 Ilmu Terapan 360 845
8 Kesehatan/Oiah raga 220 557
9 Kesusastraan 388 1.168
JO Sejarah/Geografi 595 1.476
I I Fiksi 1.574 5.12I '
Jumlah 5.593 15.066
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah
klasifikasi DOC (Dewey Decimal Classification) dengan sifat layanan terbuka. Jenis
layanan yang diberikan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta antara lain adalah
layanan sirkulasi, layanan koleksi, layanan membaca, layanan internet, dan layanan
referensi. Jumlah koleksi tercetak perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah 5.593
41
judul atau 15.066 eksemplar, jumlah untuk koleksi referensi perpustakaan SMA
Negeri 6 Jakarta adalah 322 judul atau 590 eksemplar, sedangkan jumlah majalah,
surat kabar dan tabloid yang ada saat ini adalah 12 judul. Selain mengkoleksi bahan
tercetak, perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta juga memiliki koleksi non-tercetak,
sepe1ti kaset lagu-lagu, kaset pelajaran, dan VCD yang seluruhnya berjumlah 203
keping.
Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjam oleh siswa, tetapi untuk koleksi
referensi dan koleksi 11011-tercetak hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada
di sekolah dan digunakan untuk belajar. Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 2
buah buku dengan jangka waktu peminjaman adalah 1 minggu dan bila koleksi
terlambat dikembalikan maka peminjam akan dikenakan denda sebesar Rp. 200 untuk
satu buku per hari.
Perpustakaan SMA 6 Negeri Jakarta telah difasilitasi dengan internet sebanyak
5 unit dan dapat digunakan siswa secara cuma-cuma, AC, televisi, printer, DVD
player, dan fasilitas lainnya. Jadwal layanan perpustakan SMU Negeri 6 Jakarta
adalah dimulai pada hari senin sampai dengan hari Jum'at, dengan jam buka mulai
pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Setiap lembaga tentunya mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh semua
pihak, jika seseorang melanggar tata te1tib tersebut, maka dia harus diberi sanksi.
Sanksi tersebut diberikan bukan untuk mempersulit atau-memberatkan orang tersebut,
tetapi agar segala alur akti,vitas yang ada di tempat tersebut dapat betjalan lancar dan
42
tidak rnengganggu aktivitas orang lain. Begitu juga dengan perpustakaan sekolah, tata
te1tib dibuat agar kegiatan dan suasana di clalarn perpustakaan sekolah tidak
mengganggu atau rnernpersulit orang lain atau bahkan diri kita sencliri. Berikut adalah
tata tertib yang ada di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta:
I. Mengisi daftar hadir yang disediakan.
2. Dilarang rnembawa tas, buku dan walkman kedalarn ruang bacaan.
3. Dilarang rnembawa rnakanan dan minuman kedalam ruangan perpustakaan.
4. Dilarang merobek atau mencoret-coret buku, rnajalah, koran, yang ada di
perpustakaan.
5. Menyirnpan kernbali buku, rnajalah, koran yang telah dibaca ke ternpat
semula.
6. Menjaga kete1tiban, ketenangan di dalarn ruang perpustakaan.
7. Dilarang berpaearan, tiduran, clan berpakaian olah raga dalam ruang
perpustakaan.
2. SMA Negeri 34 Jakarta
Sekolah yang terletak di jalan Margasatwa Raya No. I Pondok Labu Jakarta
Selatan ini berdiri pada tanggal 13 September tahun 1978 dengan luas tanah 8.7471112•
SMA Negeri 34 Jakarta ini adalah sekolah Pendamping SMA Unggulan Jakarta
Selatan, dengan bantuan dari UNESCO dan DEPDIKNAS, SMA Negeri 34 Jakarta
rnenjadi Sekolah Percontohan yang berwawsan lingkungan, karena itulah maim
43
sekolah ini terkenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup.50
Berikut adalah tabel jumlah siswa/i dan guru SMA Negeri 34 Jakarta pada
tahun ajaran 2005/2006:
Tabel 5
Jumlah Siswa/i SMA Negeri 34 Jakarta Tahuu Ajaran 2005/2006
No Kelas dan Program Studi L p Jumlah
I J/X 104 201 305
2 II/XI IPA 72 87 159
II/XI !PS 69 87 156
0 III/XII IPA 61 98 159 ~
lll/Xll IPS 86 112 198
.Jumlah 392 585 977
Tabel 6
Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 34 Jakarta
No Status L p Jumlah
1 Guru 30 42 72
2 Pegawai 24 4 28
Jumlah 54 46 100
SMA Negeri 34 saat ini dipimpin oleh kepala sekolah Dra. Rachmawaty AR,
MM., beliau dibantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah, mereka adalah: M.D. Eddy
Hidayat S. Pd. (Wakasek Kurikulum), Drs. M. Husein, AS (Wakasek Kesiswaan),
50 Tono Setiadanna. Panduan S1\1U Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta Books, 2003) .. h.198.
'
44
clan Drs. Marsucli, MM (Wakasaek Sarana clan Humas).
Sarana atau fasilitas yang climiliki oleh SMA Negeri 34 Jakarta adalah:
Jaboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium Bahasa lnggris, Perpustakaan,
lapangan atletik (lompat jauh atau lompat tinggi), lapangan voli, lapangan basket,
kantin, dan taman.
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakat1a berdiri bersamaan dengan SMA Negeri
34 Jakarta, yaitu pada tahun 1978. Kondisi perpustakaan saat itu sangat
memprihatinkan, karena letak perpustakaan yang berada di lantai satu selalu terkena
banjir. Pada tahun 200 I sampai saat ini perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta berada
di lantai 2.51 .Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan SMA Negeri 34 Jakm1a saat ini
adalah:
51 Tugiyono. Bagian Pengelola perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarla. Wawancara Pribadi. Jakarta: 25 Oktober 2005.
45
Tabel 7
Jumlah Koleklri SIY1A Negeri 34 Jakatta
No Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar
1 Karya Umum 208 486
' 2 Filsafat 185 437
3 Agama 445 l.374
4 Ilmu Sosial 1.071 2.085
5 Bahasi 476 571 -
6 IlmuMurni 580 1.058
7 llmu Terapan 728 1.417
8 Kesehatan/Olah raga 495 712
9 Kesusastraan 1010 2.199
10 Sejarah/Geografi 864 1.193
11 Fiksi 458 483
Jumlah 6.523 12.027
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta adalah
klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) dengan sistem layanan yang
digunakan adalah sistem layanan terbuka. SMA Negeri 34 Jakarta memberi layanan
kepada pengunjung perpustakaan seperti: layanan membaca, layanan koleksi, layanan
referensi, layanan internet, layanan OPAC, dan layanan sirkulasi. Jumlah koleksi
tercetak perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta adalah 6.523 judul dengan jumlah
eksemplar 12.027 buah, jumlah majalah, surat kabar dan tabloid yang ada saat ini
46
adalah 6 judul atau I 09 eksemplar, dan jumlah untuk :,oleksi referensi yang ada di
perpustakaan SwlA Negeri 34 Jakarta adalah 350 eksernplat. Selain mengkoleksi
bahan tercetak, perpustakaan SNJA Negeri 34 Jakarta juga memiliki koleksi non
tercetak, seperti kaset lagu-lagu, kaset pelajaran, dan VCD yang seluruhnya
berjumlah 350 keping.
Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjam siswa, tetapi untuk koleksi referensi
dan koleksi non-tercetak hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka ada di seko!ah
dan digunakan untuk belajar. Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 2 buah buku
dengan jangka wakt11 peminjaman adalah I minggu, jika anggota ter!ambat
rnengembalikan koleksi yang dipinjarn, anggota tersebut tidak dikenakan sanksi,
hanya akan dipanggil oleh pengelola perpustakaan.
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta telah difasilitasi dengan internet sebanyak
5 unit dan dapat digunakan siswa dengan dikenakan biaya sebesar Rp. 3.000 per jam,
OPAC, AC, televisi, print.er, VCD player, radio tape, dan fasilitas lainnya. Jadwal
layanan perpustakan SNJA Negeri 34 Jakarta dimulai pada hari senin sampai dengan
hari Kamis, buka mulai pukul 06.45 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Khusus
untuk hari Jum'at perpustakaan buka mulai puku! 06.45 WIB sampai dengan puku!
11.00 WIB.
Sama hainya dengan perpustakaan SMA Nege.ri 6 Jakarta, perpustakaan SMA
Negeri 34 Jakarta juga mempunyai tata tertib yang hams ditaat. Dalam membuat tata
tertib tersebut, pihak perpustakaan hanya berdiskusi dengan Kepala Sekolah saja
47
tanpa melibatkan guru.52
Tata te1tib tersebut antara lain adalah:
1. Peraturau yang perlu diperhatikan:
I. Siswa, guru, karyawan, serta pengunjung lain yang memasuki ruang
perpustakaan harus melapor kepada pengelola/petugas perpustakaan dan
mengisi buku daftar pengunjung.
2. Di dalam ruang perpustakaan harap menjaga kete1tiban dan kesopanan
supaya tidak mengganggu orang lain yang sedang membaca atau sedang
belajar.
3. Setiap peminjam buku, majalah, surat kabardan lain-lain harus memiliki
kartu anggota perpustakaan.
4. Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku, majalah,
surat kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada petugas
perpustakaan.
5. Selesai membaca buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain harus
dikembalikan pada tempatnya semula.
6. Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat
kabar, dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh
perpustakaan.
7. Bila ada jam kosong, siswa/i diperbolehkan belajar di ruang perpustakaan
52 Susanti, Nani. Koordinator Perpustakaan SMA Negeri 34 Jaka1ia. fYawancara Pribadi. Jakarta: 25 Oktober 2005.
48
setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas perpustakaan.
8. Menjaga atau merawat buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam
dari perpustakaan supaya tidak rusak atau kotor.
9. Apabila buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang,
harap segera melapor kepada pengelola atau petugas perpustakaan.
10. Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan di dalam
ruang perpustakaan, untuk mendapatkan kenyamanan bersama.
2. Larangan yang harus diperhatikan:
1. Tidak dibenarkan memakai topi, jaket, serta membawa tas ke dalam ruang
perpustakaan.
2. Dilarang membawa makanan atau minuman serta benda-benda lain yang
tidak berhubungan dengan keperluan perpustakaan.
3. Dilarang makan atau minum, merokok, atau hal-hal lain yang bisa
menodai barang-barang di dalam ruang perpustakaan serta membuat
udara di dalam ruangan tidak nyaman.
4. Dilarang mencoret-coret atau menggunting, menyobek buku-buku,
rnajalah, surat kabar, dan lain-lain milik perpustakaan.
5. Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang
sedang rnembaca atau belajar.
6. Tidak dibenarkan rnenggunakan ruang perpustakaan untuk keperluan lain,
selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk rneningkatkan
49
efektivitas kegiatan belajar mengajar.
7. Tidak dibenarkan menukar buku-buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain
milik perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seizin pengelola atau
petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya sama.
3. Sanksi Pelanggaran:
I. Setiap pengunjung atau peminjam yang tidak mematuhi ketentuan
peraturan ketertiban perpustakaan di atas akan dikenakan sanksi.
2. Buku-buku, majalah, scrta barang-barang lain milik perpustakaan yang
rusak akibat kelalaian peminjam, harus dipe1tanggungjawabkan sesuai
dengan kebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku di perpustakaan.
3. Buku-buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku yang
hilang, atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada saat
itu.
3. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta
Adalah SMA Plus (Unggulan) Jakarta Selatan dan berdiri sejak tanggal 5
Oktober 1981. Pada awal berdirinya sekolah yang beralarnat di jalan Bulungan No. I
Blok C Jakarta Selatan ini adalah gabungan antara SMA Negeri 9 dan SMA Negeri
11, penggabungan kedua sekolah ini dilakukan oleh Kanwil Depdikbud." Di bawah
ini adalah tabel jumlah siswa/i dan guru pada tahun ajaran 2005-2006.
53 Tona Setiadanna. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta Books, 2003) .. h.209.
50
Tabel8
Ju.m!a!t Siswa(i SMA Negeri. 70 .faka.rta Ta.b:u.n Aja.ran 2005/ZO(Ju
Kelas dan Program St11di L p j Jumlah
l IIX 140 258 398
I/XKI 19 31 50
I!X Akselerasi 7 20 27
2 11/Xl IPA 134 .. _ 196 330
ll!Xl lPS 11 26 37
mxr Akseierasi 7 9 l6
IIlXI KI (Intemasional) 9 l6 25
3 Ul/XHIPA 108 203 3H
III!Xll lPS 44 102 146
III/XII KI (Internasi onal) 7 13 20
.Jumlah 486 874 J.360
Tahel 9
.Jumlab Guru dan Pegawai SMA Negeri 70 Jakat·ta
No Status L p Jumlah I
I Guru 42 49 91
2 Pegawai 34 12 46
Jurnlah 76 61 137
SMA Negeri 70 Jakarta dipimpin o!eh kepa!a sekolah Ors. Asyikin, behau
dihantu oleh wakil kepala seko!ah yang herjumlah empat orang, dian.taranya adalah:
Ors. Kuswinarno (Wakasek Kurikulum), Ora. Tati Hayati (Wakasek Humas), Ors.
51
Yaya Supriyadi (Wakasek Kesiswaan), dan Sri Sulistyati, S.Pd (Wakasek Sarana).
Jenis-jenis sarana atau fasilitas yang disediakan oleh SMA Negeri 70 Jakarta
adalah: Jaboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium
komputer, laboratorium Bahasa Inggris, ruang olah raga, ruang audio visual, aula,
Japangan basket, Japangan voli, perpustakaan, taman, kantin, dan koperasi.
Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah perpustakaan gabungan dari SMA
Negeri 9 dan SMA Negeri 11 Jakarta Selatan. Koordinator perpustakaan (pengelola
perpustakaan) SMA Negeri 9 pada saat itu adalah Bapak Rais Johar, dan koordinator
perpustakaan SMA Negeri 11 adalah Bapak Supangat. Fasilitas perpustakaan SMA
Negeri 9 kurang memadai, sedangkan fasilitas perpustakaan SMA Negeri 11
memadai. Pada tahun 1986 perpustakaan SMA Negeri 9 dan perpustakaan SMA
Negeri 11 tergabung meajadi satu (menjadi perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)
dengan koordinatornya Ibu Hadi Sucipto. Setahun kemudian beliau digantikan oleh
Ibu Rosnaniar Hamid. A walnya perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta terletak di
lantai I, karena Juas ruangan perpustakaan yang kurang ideal, maka perpustakaan
tersebut dipindahkan ke bagian se!atan dengan ukuran ruangan yang Iebih besar.
Perpustakaan yang dipindahkan ke bagian selatan diapit oleh dapur dan dekat dengan
kantin ha! tersebut menyebabkm1 letak perpustakaan kurang strategis, maka
perpustakaan dipindahkan kembali ke lantai 3. Setelah pindah ke lantai 3,
perpustakaan harus dipindallkan kembali karena lantai 3 akan direhabilitasi, maka
52
pada tahun 1990-an perpustakaan dipindahkan ke lantai 1.54
Jumlah koleksi perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta pada saat ini dapat kita
lihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 10
Jumlah koleksi pcrpustakaan SMA Negcri 70 Jakarta
No Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar
I Karya Umum 208 583
2 Filsafat 175 263
3 Agama 231 733
4 Ilmu Sosial 176 l.191
5 Bahasa 256 900
6 Ilmu Murni 360 854
7 Ilmu Terapan 343 l.768
8 Kesehatan/Olah raga 207 574
9 Kesusastraan 385 976
10 Sejarah/Geografi 268 2.516
I I Fiksi 642 483
Jumlah 3.251 10.841
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah
klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) dengan sifat layanannya terbuka.
54 Sadri, M. Bagian Teknisi perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Wmvancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
53
Jenis Jayanan yang ada di perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah layanan
peminjaman dan pengembalian koleksi, layanan referensi, bimbingan pembaca
(membimbing para pemakai dalam hal mencari koleksi atau informasi yang mereka
cari), dan layanan klasikal, yaitu layanan yang diberikan m1tuk satu kelas (bagi guru
beserta siswa/i) yang akan menggWlakan perpustakaan sebagai tempat studi . .Tumlall
koleksi tercetak perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah 3.251 judul atau 10.841
eksemplar, jumlall Wltuk koleksi referensi pada saat ini adalah I .445 eksemplar, dan
jumlah majalah, koran dan tabloid yang dimiliki perpustakaan SMA Negeri 70
J alcarta adalah 9 judul. Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjan1 siswa, tetapi untuk
koleksi referensi hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada di sekolah.
Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 3 buall buku dengan jangka waktu
peminjaman adalah 1 minggu, bila koleksi terlambat dikembalikan maka pemiajam
akan dikenakan denda sebesar Rp. 200 Wltuk satu buku per hari.
Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta telah difasilitasi dengan AC, komputer,
radio tape, alat peraga tata surya, dan fasilitas lainnya. Layanan perpustakan SMA
Negeri 70 Jakarta dimulai pada hari senin sampai dengan hari Kamis, buka mulai
pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Khusus Wltuk hari Jum'at buka
mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.
Dalan1 membuat peraturan, perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta tidak
melibatkan pihak sekolah, karena menurut pengelola perpustakaan (koordinator
perpustakaan) merekalall yang lebih tallu bagairnana situa>i dan kondisi para siswa,
54
dan tempat perpustakaan.55
Berikut adalah tata tertib yang diterapkan di perpustakaan SMA Negeri 70
Jakarta:
a. Penggunaan ruang perpustakaan:
I. Menjaga suasana tetap tenang atau tidak ribut.
2. Tidak diperbolehkan membawa las, makanan, minuman, dan memakai sandal,
pakaian olah raga kedalam ruang perpustakaan.
3. Setiap siswa/i berpa1tisipasi merawat koleksi dengan tidak mencoret-coret,
melipat Iembar buku (sebagai batas) dan ikut menjaga kebersihan koleksi dan
ruangan perpustakaan.
4. Letakkan buku yang selesai dibaca di alas meja.
5. Tidak diperbolehkan mengembalikan ke rak buku.
6. Tidak diperbolehkan membawa koleksi perpustakaan tanpa seizin petugas.
b. Sanksi-sanksi:
I. Setiap keterlambatan diberi sanksi/denda untuk satu buku Rp.200/buku/hari.
2. Setiap koleksi yang hilang/rusak harus diganti dengan koleksi yang sama atau
jenis yang sama dengan mutu subjek yang sama.
55 Nuryani, Lies. i(oordinator perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. lf'mvancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
55
B. Misi dan Visi Perpustakaan Sekolab
1. Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta
Visi SMA Negeri 6 Jakarta: "SMA Negeri 6 Jakaita sebagai sekolah berprestasi
yang dicintai masyarakat".
Misi SMA Negeri 6 Jakat1a adalah:
I. Mencitrakan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang unggul.
2. Mencitrakan warga sekolah sebagai insan religius.
3. Mencitrakan warga sekolah sebagai insan berbudaya.
4. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat Juas
Visi dan misi perpustakaan sama dengan visi dan misi sekolah. Visinya adalah
menjadi perpustakaan unggul yang dicintai masyarakat sekolah. Misinya adalah
mencitrakan perpustakaan sebagai tempat penunjang pendidikan yang unggul,
mencitrakan warga perpustakaan sekolah sebagai insan religius, mencitrakan warga
perpustakaan sekolah sebagai insan berbudaya, menjalin hubungan baik dengan
masyarakat perpustakaan sekolah.56
2. Perpustakaan SMU Negeri 34 Jakarta
Visi dan misi perpustakaan SMA Negeri 34 sama dengan visi dan misi SMA
Negeri 34. Visi SMA Negeri 34 Jakarta adalah: "Mempersiapkan siswa agar mampu
memberdayakan pola pikir untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
56 Dastimar. l(oordinator perpustakaan SMA Negeri 6 Jak .. :irta. 1Ycnvancara Pribadi. Jakarta: 18 Oktober2005.
56
berlandaskan iman dan taqwa, berwawasan lingkungan serta mmiliki budi pekerti
yang luhur".
Misi SMA Negeri 34 Jakarta adalah:
1. Menanamkan akhlak dan nilai-nilai budi pekeiti yang luhur dalam interaksi
kehidupan sekolah.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran bimbingan akademik sehingga dapat
berprestasi maksimal.
3. Menumbuhkan semangat keunggulan dalam bidang akademik sehingga dapat
berprestasi maksimal.
4. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara optimal untuk mencapai
prestasi tinggi.
5. Menggiatkan praktek keagamaan untuk memperkokoh iman dan taqwa.
6. Meningkatkan partisipasi siswa dalam program sekolah yang berwawasan
lingkungan.57
3. Perpustakaan SMA Ncgeri 70 Jakarta
Visi SMA Negeri 70 Jakarta adalah: "Unggul dalam prestasi berlandaskan iman
dan taqwa serta menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada tingkat nasional
dan internasional"
Misi SMA Negeri 70 Jakarta adalah"
57 Susanti, Nani. Koordinator perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta. Wawancara Pribadi. Jakarta: 25 Oktober 2005.
57
I. Menumbuhkan penghayatan dan semangat pengamalan terhadap ajaran agama
yang dianut dalam budaya bangsa sebagai sumber kearifan.
2. Menumbuhkan keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal yang berorientasi
pada pencapaian kompetensi berstandar nasional dan internasional.
4. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan lembaga-
lembaga pendidikan serta institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional
dan internasional.
5. Menerapkan manajemen pengelolaan sekolah mengacu pada standar ISO 9001
tahun 2000 dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
Visi Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta adalah Unggul dalam
prestasi berlandaskan iman dan taqwa. Misi SMA Negeri 70 Jakarta adalah
menjadikan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta sebagai sumber ilmu pengetahuan,
menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa dan siswi
SMA Negeri 70 Jakarta, tempat untuk mengembangkan bakat siswa/i dalam menulis
(perpustakaan bukan sebagai tempat membaca saja, tetapi juga tempat atau sarana
yang dapat mengembangkan bairn! menulis siswa), menerapkan manajemen
perpustakaan yang mengacu pada standar ISO 9001 tahun 2000.58
58 Nuryani, Lies. Koordinator perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Wmvancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
58
C. Kurikulum Sekolah
1. SMA Negeri 6 Jakarta
SMA Negeri 6 Jakarta sudah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi
sejak tahun ajaran 2003-2004. Proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
adalah atas inisiatif sendiri, tetapi sesuai dengan proyek Kurikulum Berbasis
Kompetensi, dan dilaksanakan secara bertahap. Tahun ajaran 2003-2004 Kurikulum
Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas X/I, tahun ajaran 2004-2005 Kurikulum
Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas XII dan kelas XI/II, dan tahun ajaran
2005-2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada seluruh kelas. 59
Banyak prestasi yang telah diraih oleh SMA Negeri 6 Jakaiia, prestasi-prestasi
tersebut diraih dalam perlombaan ilmu pengetahuan dan dari perlombaan kegiatan-
kegiatan seperti ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada SMA Negeri 6
Jakarta antara lain adalah: basket ball, soft ball atau base ball, sepak bola, futsal,
karate, tae kwondo, jiu jitsu, nin jitsu, bowling, bridge, paskibra, Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR), mading, teater, fotografi atau sinematografi, lukis, modern dance, tari
saman, band, paduan suara, rohani islam, rohani kristen, rohani katolik, dan yang
terakhir klub mata pelajaran (bahasa asing, ekonomi akuntansi, sosiologi, telrnologi
informasi, matematika, fisika, kimia, dan biologi).
59 Prayitno, Budhi. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 6 Jakarta. Wawancara Pribadi, Jakarta: 16 November 2005.
59
2. Pcrpustakaan SMA Ncgcri 34 Jakarta
Proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilaksanakan atas inisiatif
sendiri (tidak ditunjuk langsung oleh Dinas Penclidikan Menengah dan Tinggi), tetapi
berdasarkan proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Pada awalnya
Kurikulum Berbasis Kompetensi hanya diterapkan pada kelas XII, sedangkan kelas
XIII! dan kelas XII/Ill masih menggunakan kurikulum tahun 1994. Pada tahun ajaran
2005-2006 kelas XII dan kelas XI/II sudah menggunakan Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Pada tahun ajaran 2006-2007 nanti pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi rnulai menyeluruh pada semua kelas.60
Sarna halnya dengan SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakaita juga
rnempunyai kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA
Negeri 34 Jakarta antara lain adalah: kornputer, paduan suara, Karya Ilmiah Remaja
(KIR), paskibra, bola basket, band, bahasa Perancis, English Conversation, bahasa
Jerman, seni baca Al-qur'an, Pelajar Pecinta Alam (Pletalam), drama, Palang Merah
Remaja (PMR), Gecita, Merpati Putih (MP), perisai diri, seni tari Saman, fotografi,
bahasa Jepang, TIMA, sinematografi, tae kwondo, bridge, rnading, dan yang terakhir
adalah bulu tangkis.
60 1-Iidayat, Eddy. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 34 Jakarta Wawancara Pribadi. Jakarta: 27 Oktobert 2005.
60
3. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta
SMA Negeri 70 Jakarta ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi, dan sudah diterapkan sejak tahun ajaran 2002-2003. Sekolah ini
merupakan Sekolah Menengah Alas yang pertama kali menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Awalnya mensosialisasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi
dengan earn mengadakan penataran, penataran tersebut diberikan oleh Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi secara berangsur-angsur. Kurikulum Berbasis
Kompetensi diterapkan pertama kali pada tahun ajaran 2002-2003 hanya pada kelas
XII. Pada tahun ajaran 2003-2004 diterapkan pada kelas X/l dan kelas XI/II, pada
tahun ajaran 2004-2005 diterapkan di semua kelas, dan sudah meluluskan siswa kelas
XII/III dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi.61
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 70 Jakarta saat ini antara lain.
adalah: rohani islam, rohani kristen, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) matematika,
Seksi Katya llmiah Remaja (SKIR) fisika, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) Kimia,
Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) biologi, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR)
bahasa, Tata Laksana Upacara (TLUP), Palang Merah Remaja (PMR), Lentera, BAC,
Pusat Dokumentasi (Pusdok), band, vokal group, paduan suara, Persada Karya Cipta
(PKC), teater, tari tradisional, BFC, Bulsev, soft ball, basket, boxing, tapak suci, tae
kwondo, dan karate.
61 Kuswinamo. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 70 Jakmta. Waivancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekutah
1. Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta
Strnktur Organisasi Peq;ustakaau Sekolal!
i Pengadaan
Tomas lvfagor, S.Pd
Kep Sek SMA N. 6 Drs. H. Sidik Yasin, MM
i Koordinator Perpustakaan
Orn. Dastimar
.. •
Pengolahan Nur Sijam
2. Peqmstakaan S~IA Ne.geri 34 Jakarta
+ Pelayanan Dameria
S1ntkt\tr Org;mi~si Perpu;;takaan Se.kutah
Sie. Perpustakaan Diy1mi Soekemi
Kep Sek SMA N. 34 Dra. Rachmawa!y AR,
• Koordinator I'erpustakaan
Dra. Nani Susanti
•
Sie. Perpustakaan Tugiyono
61
3. Perpustalman SMA Negeri 70 Jakarta
Struklur Organilla&i Peqmstakaan Seku!a!1
Ka. SMAN. 70 Drs. Asyikin
'
Koordinator Perpustakaan Dra. Lies Nuryani
Pengadaan Layanan Linda S. Sirkulasi
~ Layanan
/ Reni Teknisi Pengolahan Layanan
M. Sodri Linda S. Rujukan ~ Lay a nan
v . N. Suwarni Penyusunan Layanan
M. Sodri Pemhaca
BAB!V
HASIL PENELJTIAN DAN ANALISA DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
Penyebaran angket urituk siswa di tiga sekolah dilakukan dalam waktu 3 hari.
Penyebaran pertama dilakukan pada Selasa, l 8 Oktober 2005 di SMA Negeri 70
Jakarta. Penyebaran kedua dilakukan pada Rabu, 19 Oktober 2005 di SMA Negeri 6
Jakarta. Penyebaran ketiga dilakukan pada Kamis, 20 Oktober 2005 di SMA negeri
34 Jakarta.
Penulis dibantu pihak sekolah dengan memberi iziu kepada penulis untuk
membagikan angket untuk siswa yang menjadi responden dalam kelas. Hal tersebut
tentunya rnernpermudah penulis dalam memberikan pengarahan mengenai tata cara
mengisi angket, memeriksa kelengkapan jawaban, dan kejelasan jawaban yang
diberikan oleh setiap responden. Penulis didarnpingi guru Bahasa Indonesia (yang
juga mernngkap sebagai pengelola perpustakaan atau koordinator perpustakaan) dan
guru lainnya yang juga rnerangkap sebagai guru Bimbingan Konseling dalam
kegiatan tersebut.
Penyebaran angket untuk guru-guru JUga dilakukau dalam waktu 3 hari.
Penyebaran pertarna dilakukan pada Senin, 17 Oktober 2005 di SMA Negeri 6
Jakarta. Penyebaran kedua dilakukan pada Senin, 17 Oktober 2005 di SMA Negeri 70
Jakarta. Penyebaran ketiga dilakukan pada Ka.mis, 20 Oktober 2005 di SMA Negeri
34 Jakarta.
64
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Jakarta dilakukan pada
Rabu, 26 Oktober2005. Wawancarn dengan Kepa!a Sekolah SMA Nege1i 70 Jakarta
diwaki!i Ibu Yuyu Suryawati, S Pd, guru dari Tim Kurikulum, dilakukan pada Kamis,
I Desember 2005. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Jakarta juga
diwakiii Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Sarana, Drs. Marsudi, MM.
Wawancara tersebut dilakukan pada Rabu, 7 Desember 2005. Wavvancarn dengan
' Kepala Sekolah yang diwakili terjadi karena kesibukan Beliau. Perwakilan tersebut
dilakukan atas wewenang dari Wakil Kepala Sekolah bidang Humas dan Kepala
Sekolah yang bersangkutan.
Wawancara dengan pengelola perpustakaan sekolah atau koordina..;r
perpustakaan SMA Negeri 70 Jaka1ta dilakukan pada Kamis, 13 Oktober 2005.
Wawancara dengan pengelola perpustakaan sekolah atau koordinaor perpustakaan
SMA Negeri 6 Jakarta dilakukan pada Selasa, 18 Oktober 2005. Wm.vancara dengan
pengeiola perpuslakaan sekolah atau koordinaor perpustakaan SMA Negeri 34
Jakarta dilakukan pada Selasa, 25 Oktober 2005.
Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMA Negeri
70 Jakarta dilakukan pada Kamis, 13 Oktober 2005. Waw-aneara dengan Wakil
Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMA Negeri 34 Jakarta dilakukan pada Kamis,
27 Oktober 2005. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di
SMA Negeri 6 Jakarta dilakukan pada Rabu, 16 November 2005.
Pertanyaan angket untuk guru ada 8 buah. Bentuk pertanyaall tertutup ada 5
buah (pada nomor I, 2, 3, 4, dan 6) dan bentuk pertanyaan terbuka ada 3 buah (pada
65
nomor 5, 7, dan 8). Pertanyaan-pertanyaan tersebut berisi sekitar peran perpustakaan
dalam proses pernbelajaran, pernanfaatan perpustakaan dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi, sistem pC'rnbelajaran, kerjasam11 1lntli-ra gum dan pihak perpustakaan
sekolah, dan lain-lain.
Dari data angket yang terkumpul, penulis menggunakan teknik penghitungan
presentase dengan rumus:
P=F/Nx 100%
l(etcrangan:
P = Presentase
F = F rekuensi
N = Jumlah sample
B. Informasi Mengenai Responden
Responden untuk t,'llru adalah I 0% dari seluruh jumlah guru di tiap-tiap
sekolah, sedangkan jwnlah responden yang diambil untuk siswa adalah ID% dari
jumlah seluruh siswa di tiap-tiap SMA. Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan
SMA Negeri 70 Jakarta. Berikut adalah perincian jmnlah dari tiap-tiap responderi
yang diambil:
66
Tabel 11
Jumfah n.':sponden gum
Nama Sekolah Frekuensi %
SMA Negeri 6 Jakarta 58 5,8 -·
SMA Negeri 34 Jakarta 72 7,2
SMA Negeri 70 Jakarta 91 9,1
Jumlah 221 22,1
Tabel 12
Jumlah responrlen siswa
Nama Sekolah Frekuensi %
SMA Negeri 6 Jakarta 1.109 110,9
SMA Negeri 34 Jakarta 977 97,7
SMA Negeri 70 Jakarta 1.360 136
Jumlah 3.446 344,6
Tabel 11 adalah tabel jumlah guru ditiap-tiap sekolah dibagi 10%, seluruhnya
dijumlahkan dan menjadi 22,l responden (dibulatkan menjadi 25 responden). Tabel
12 adalah tabel jumlah responden bagi siswa disetiap sekolah dibagi 10%, jumlah
responden seluruhnya adalah 3.44,6 responden (dibulatkan menjadi 350 responden).
67
Tabel 13
Perpusb1kaan berpenm dalam prnses pembelajarnn
Alternatif Jawaban Frelmensi ·····1··· %
Ya 25 JOO
Tidak 0 0
Jnmlab 25 100 i Tabel 13 menunjukkan seluruh responden menjawab bahwa perpustakaan
seharusnya berperru1 dalam proses pembelajarnn (JOO% dari 25 responden ).
Tabel 14
Penuwfo;ltan n('rnust11iurnn harus rllkemh11nPkan rl>llllm nelaksanaan .. - .•. a' - •. . . - . 0 ., ' - •
Kurikulum Berbasisa. Kom11etelliii
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Ya 25 100
Tidak 0 0
Jumlab 25 100
Tabel I 4 menunjukkan selurnh responden atau 100% dari 25 responden
menjawab bahwa pemanfaatan perpustakaan harus dikembangkan dalam pelaksanaan
Kurikulum Berbasisa KompetensL
Tabel 15
Sistern pembelajarnn berbasis pada guru dengau
per.ggunaan satu lmku ajar yang ternatas
Alternatif Jawaban Frekuensi
Ya 6
Tidak 19
Jumlah 25
68
%
24,0
76.0
100
Tabel 15 menunjukkan responden yang menjawab bahwa dalam sistem
pembelajaran di sekolah mereka sudah tidak berbasis pada guru dengan penggunaan
satu ajar buku sebanyak 19 respondden (76,0% ), responden yang menjawab bahwa
dalam sistem pembelajaran di sekolah mereka masih berbasis pada guru dengan
penggunaan satu buku ajar sebanyak 6 responden (24,0% ).
Tabel 16
¥erpjj&wkaau meujjjljang sistem pembelajarnn berbasis snmber (Resource
Based Learning at;m Inquiry Based Learning)
Alternatif.Jawaban Fretmensi 'Yo
Ya 20 80,0 -
Tidak 5 20,0
Jumlah 25 100
Tabel 16 menunjukkan resporrden yang menjawab bahwa perpustakaan di
sekolah mereka sudah berperan. daJam menlllljang sistem pembelajaran berbasis
swnber Resource Based Leaming atau Inguiry Based Leaming sebanyak 20
69
responden (80,0%), sedangkan responden yang menjawab bahwa perpustakaan
sekolah tidak berperan sebanyak 5 responden (20,0% ).
Tabel 17
Program pengajaran dengan penggunaan perpustakaan sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Ya 20 80,0
Tidak 5 20,0
Jumlah 25 100
Tabel 17 menunjukkan responden yang menerapkan prof,'Talll penga1aran
dengan penggunaan perpustakaan sekolah sebanyak 20 responden (80,0%),
sedangkan yang tidak menerapkan program pengajaran dengan penggunaan
perpustakaan sekolah sebanyak 5 responden (20,0%).
Angket yang diajukan kepada para guru adalah sebanyak 25 buah, dengan
jumlah responden perempuan adalab 13 responden, dan jumlah responden laki-laki
adalah 12 responden. Selain mengajukan pertanyaan dalam bentuk tertutup, angket
yang diajukan kepada para guru juga terdiri dari pertanyaan dalam bentuk terbuka.
Berikut adalah bentuk pertanyaan yang telah disertai dengan jawaban yang diberikan
oleh responden:
Cara meram.~.ing program pengajaran dengan menggmmkan
peljJiisi:akaan (illfiJgg1malilin sumber-sumber yang ada di perpustaka:m
sekolal!). Jurnlah jawaban yang terkumpul adalah: seluruh respouden atau 20
70
responden (80,0%) menyatakan merancang program pengajaran dengan cara studi ke
perpustakaan sekolah.Responden yang menyatakan belum merancang program
pengajaran dengan menggun.akan perpustakaan sebanyak 5 responden (20,0% ).
Kerjasama antara guru dengan µiliak pengelohl iJcrpustakanu uilfam
rangka mriier.ap·ka.u pt111bc~ajaran berbasi$ perpustaka.an. Dari jawaban yaug
' ada, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut mengkoordinasikan ketika akan
menggunakan perpustakaan sebagai tempat studi kepada penge!o!a perpust.akaan
sebanyak 12 responden ( 48% ), kerjasama dalam ha! pengadaan koleksi sebanyak 6
responden (24,0% ), kerjasama dalam menyiapkan koleksi atau media lain yang akc;:i
dipergunakan oleh gum untuk mengajar sebanyak 2 responden (8,0% ), yang
menyatakan ti.dak ada kerjasama dengan pihak pengelola perppustakaan sekolah
sebanyak 5 responden (20,0%).
C. Identitas Responden
Jumlah pertanyaan dari angket untuk siswa terdiri dari Iima bagian. Bagian
pertama mengenai identitas responden. Bagi.an ini terdiri atas tiga buah pert.anyaan
yang menanyakan mengenai jenis kelamin responden, tingkat kelas responden, dan
jurusan yang diambil responden.
71
Tabel18 ems e amm respon en J . k I d
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Perempuan 233 66,6
Laki-laki 117 33,4
Jumlah 350 100
Tabel I 8 menunjukkan responden perempuan sebanyak 233 responden
(66,6%), sedangkan responden laki-laki sebanyak l l 7 responden (33,4%).
Tabell9
Tingkatan kelas respondeti
Alternatif Jawaban Frekuensi
Kelas X/ I 188
Kelas XI I II 49
Kelas XII I III 113
Jumlah 350
%
53,7
14,0
32,3
100
Tabel 19 memmjukkan responden kelas XII sebanyak 188 responden (53,7%):
responden kelas XII/Ill sebanyak 113 responden (32,3%), dan responden kelas Xl/I
sebanyak 49 responden (14,0%).
72
Tabel20
Jurusan atan progrnm studi responden
Alternatif Jawab:an F:reknensi %
Ilmu Pengetahuan Alam 0 0
Ilmu Pengetahuan Sosial 162 46,3 ·.
Bahasa 0 0
Lain-lain 0 0
Juml:ah 162 46,3
Tabel 20 menunjukkan responden dengan jurusan atau bidang studi Ilmu
Pengetahuan Alam, Bahasa, dan lain-lain sebanyak 0 responden (0%). Responden
tersebut tidak memilih jurnsan atau bidang studi mereka karena mereka masih kelas
XII. Responden untuk kelas Xll sebanyak 188 responden (53,7%). Responden yang
memilih jurusan atau bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial sebanyak 162 responden
(46,3 %).
D. Hulmngan Responden Dengan Peqms:taka.-.n
Pada bagian kedua pertanyaan yang diajukan mengenai hubungan responden
den&'ll11 perpustakaan sekolah. Pertanyaan tersebut terdiri atas tiga pertanyaan, yaitu:
pertanyaan mengenai apakah responden merupakan anggota perpustakaan sekolah,
seberapa sering responden mengunjungi perpustakaan sekolah, dan keperluan
responden meni;,•1111jungi perpustakaan sekolah.
73
Tabcl 21
Siswa/i sebagai anggota Perpustakaan
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Ya 197 -- 56,3
Tidak 153 43,7
Jumlah 350 100
Tabel 21 menunjukkan responden yang menjawab "Ya" menjadi anggota
perpustakaan sekolah sebanyak I 97 responden (56,3%) dan yang menjawab "Tidak"
menjadi anggota perpustakaan sekolah sebanyak 153 responden (43,7%).
Tabet 22
Frekuensi berkunjung responden
Altcrnatif .Jawaban Frckucnsi %
Sangat Sering 212 60,6 ..
Sering 98 28,0
Kadang-kadang 40 11,4
Tidak pernah 0 0
Jumlah 350 100
Keterangan:
1. Sangat sering: >tiga hari/minggu
2. Sering: <tiga hari/minggu
3. Kadang-kadang: satu hari/minggu
4. Tidak pernah: no! hari/minggu
74
Tabel 22 menunjukkan frekuensi kunjung responden. Responden yang
me1tjawab san&'llt sering sebanyak 212 responden (60,6%). Responden yang
menjawab sering sebanyak 98 responden (28,0% ). Responden yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 40 responden (11,4%). Responden yang menjawab tidak
pernab sebanyak 0 responden (0% ).
Tabel23
Tujuan res1mnden meugunjungi peqmstakaan sekolah
(ja.wabau boleh. lebili dari satn}
Alternatif Jawaban Frekuensi "lo
Mengerjakan tugas 210 60,0
Membaca 196 56,0
Berdiskusi 56 16,0
Mengisi waktu Juang/istirahat 135 38,6
Mencari infonnasi 185 53 _,._
Bela jar 74 21,1
Lain-lain 53 15,l
Jumlah 350 100
Tabet 23 menlllljukkan tujuan responden menglllljungi perpustakaan.
Responden yang menjawab untuk mengerjakan tugas sebanyak 210 responden
(60,0%). Resporrden yang merrjawab untuk membaca sebarryak 196 respondei;i
(56,0%). Responden yang menjawab untuk mencari infonnasi sebanyak 185
responden (53%). Responden yang menjawab untuk. mengisi wah'tu Iuang sebanyak
135 responden (38,6%). Responden yang menjawab untuk belajar sebanyak 74
responden (21,1%). Responden yang menjawab untuk berdiskusi sebanyak 56
responden (16,0%). Responden yang menjawa lain-lain (untuk menggunakan internet
dan menonton televisi) sebanyak 53 responden (15,1 %).
E. Peran Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi
Pertanyaan untuk bagian ketiga membahas mengenai peran koleksi
perpustakaan sekolah terhadap proses pembelajaran yang terdiri atas lima pertanyaan.
Hal-ha! yang ditanyakan adalah mengenai seberapa sering responden menggunakan
koleksi perpustakaan sekolah, kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah, banyaknya
jumlah koleksi atau buku yang dipinjam responden dalam setiap kali peminjan1an,
keperluan responden menggunakan koleksi perpustakaan sekolah, dan jenis koleksi
yang sering digunakan atau dipinjam responden.
Tabel 24
Frekuensi responden menggnnakan koleksi perpustakaan sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Sangat Sering 204 58,3
Sering 35 10,0
Kadang-kadang 111 31,7
Tidak pernal1 0 0
Jumlah 350 100
76
Ketenmgan:
1. Sani,>at sering: > tiga hari/minggu
2. Sering :<tiga hari/minggu
3. Kadang-kadang: satu harifminggu
4. Tldak pemah: nol hari/minggu
Tabel 24 menunjukkan frekuensi responden dalam menggunakan koleksi
perpustakaan sekolah. Responden yang menjawab sangat sering sebanyak 204
responden (58,3%). Responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 111
responden (31,7% ). Responden yang menjawab sering sebanyak 35 responden
(10,0%). Responden yang menjawab tidak pemah sebanyak 0 responden (0 %).
Tabel 25
Kelengkap:m kolel•si
Alternatif Jawaban
Cukup lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Jumlal1
Keternngan:
l.Cukup lengkap = 80% -100%
2. Lengkap = 50%- 79%
3.Kurang lengkap = 30% - 49%.
Frekuensi
203
29
102
16
350
·Yo
58,0
8,3
29,1
4,6
100
77
4. Tidak lengkap = 0% - 29%.
Tabel 25 menunjukkan kelengkapan koleksi di perpustakaan sekolah.
Responden yang menjawab cukup lengkap sebanyak 203 responden (58,0%).
Responden responden yang menjawab kurang lengkap sebanyak 102 responden
(29,1%). Responden yang menjawab lengkap sebanyak 29 (8,3%). Responden yang
menjawa tidak lengkap sebanyak 16 responden (4,6%).
Tabel 26
Jumlah koleksi yang rcsponden pinjam dalam ~~tiap peminjaman
Alternatif Jawaban
1 Buah koleksi
2 Buah koleksi
3 Buah koleksi
Tidak sama sekali
Jumlah
Kcterangan:
Satu hari/minggu
2 < tiga hari/minggu
3 > tiga hari/minggu
4 no! hari/minggu
Frekuensi %
142 40,6
64 18,2
2 0,6
142 40,6
350 100
Tabel 26 menunjukkan jumlah koleksi yang dipinjam responden dalam setiap
perninjarnan. Responden yang menjawab satu buah koleksi sebanyak 142 responden
(40,6%). Responden yang tidak pernah rneminjarn sebanyak 142 responden (40,6%).
Tabel 27
Keperluan responden dalam rnemanfaatkim kolek,.i 11eqms!al..aau oekolah
(jawaban boleh lebih tlad tsatu)
Alternatif Jawaban Frelmensi %
Mengerjakan tugas pelajaran 262 74,8
Menambah wawasan infonnasi umum 30 8,6
Rekreasi I hiburan 156 44,5
Lain-lain 14 4,0
Jumlah 350 100
78
'
..
Tabel 27 menut1iukkan tujuan responden memanfaatkan koleksi perpustakaan
sekolah. Responden yang menjawab untuk mengerjakan tugas pelajaran sebanyak
262 responden (74,8%). Responden yang menjawab untuk rekreasi/hiburan sebanyak
156 responden (44,5%). Responden yang meajawab untuk menambah wawasan
infonnasi um um sebanyak 30 responden (8,6% ). Responden yang menjawab lain-lain
(karena hobi) sebanyak 14 responden ( 4,0%).
Tabel 28
Jenis koleksi/buku apa yang sering dipinjam responden
(jawaban boleh lebih dari satu)
Alternatif Jawaban Frekuensi O/o
Buku pelengkap pelajaran I 14 32,5
Buku referensi 95 27,1
Buku fiksi 161 46,0
Audio Visual 24 6,8
Surat kabar atau majalah 179 51,1
Jumlah 350 100
79
Tabel 28 menunjukkan jenis koleksi yang sering dipinjam oleh responden.
Responden yang menjawab surat kabar atau majalah sebanyak 179 (51,1%).
Responden. yang menjawab buku fiksi sebanyak 161 responden (46,0%). Responden.
yang menjawab buku pelengkap pelajaran sebanyak I 14 responden (32,5%).
Responden yang menjawab buku referensi sebanyak 95 responden (27,1%).
Responden yang menjawab audio visual sebanyak 24 (6,8%). Dari kelima jenis
koleksi, hanya buku pelajaran saja yang dapat dipinjam/dibawa pulang siswa,
sedangkan koleksi yang lainnya hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada di
lingnkungan sekolah. Pada SMA Negeri 6 Jakarta dan SMA Negeri 34 Jakarta,
koleksi jenisA V disimpan di perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta
tidak menyimpan koleksi AV, koleksi Av disimpan di ruang audio visual.
80
F. Pernu i'rngrnm Aktivitas Perpnstakaan Sekolah Terhadap Penernpan
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pertanyaan pada bagian keempat membahas mengenai program aktivitas
perpustakaan sekolah dalam meningkatkan layanan. Pada bagian ini, pertanyaan
terdiri dari lima pertanyaan. Pertanyaan tertutup ada empat (nomor !, 2, 3, dan 4) dan
pe1tanyaa11 terbuka ada satu (nomor lima). Hal-ha! yang ditanyakan adalah mengenai
layanan perpustakaan seko!ah yang se1ing dipergunakan responden, kerjasama
perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya, bentuk atau jenis kerjasmna
yang dilakukan antara pihak perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya,
dan peitanyaan yang terakhir adalah mengenai layanan lain yang diinginkan
responden.
Tabel29
Jeni. lay;rnan apakah yang sering digunakan respouden
{jawabau boleh lebilt dari satu)
Alternatif Jawaban Frelmensi %
Layanan sirkulasi 152 43,4
Layanan ruang baca 245 70,0
Layanan Audio Visual 86 24,6
Lain-lain 46 13,]
Jumlab 350 100
Tabel 29 menunjukkan je11is layanan yang sermg digunakan responden.
Responden yang rnenjawab !ayanan ruang baca sebanyak 245 responden (70,0%).
81
Responden yang menjawab layanan sirkulasi sebanyak 152 responden (43,4%).
Responden yang menjawab layanan audio visual sebanyak 86 (24,6%). Responden
yang menjawab lain-lain (layanan internet) sebanyak 46 Tesponden (13,1%).
Ya
Tidak
TabelJO
Kerja;ama antara pihak perpustakaan sekolah deugan
orang tua siswa (responden)
Alternatif Jawaban Frekuensi %
75 21,4
275 78,6
Jumlab 350 100
Tabel 30 memmjukkan kerjasama antara pihak perpustakaan sekolah dengan
orang tua responden. Responden yang menjawab tidak sebanyak 275 responden
(78,6%) dan responden yang menjawab ya sebanyak 75 responen (21,4 %).
Ya
Tidak
Tabel 31
Kerjasama antara pihak jlerpustak,,an sekolat.
dengan siswa (responden)
Alternatif Jawaban Frekuensi
113
237
Jumlab 350
%
32,3
67,7
100
Tabel 31 menunjukkan kerjasama antara pihak perpustakaan sekolah denga1~
siswa (responden). Responden yang menjawab "tidak ada" sebanyak. 237 responden
82
(67,7%) dan responden yang menjawab "ya" (ada) sebanyak 113 (responden.32,3 %).
Tabel 32
Bentuk kerjasama pihak perpustakaan sekolah dengan
orang tua siswa dan siswa (jawaban boleh lebih dari satu)
Alternatif Jawaban Frekuensi
Pengembangan koleksi dan penyediaan 83 sarana fasilitas perpustakaan
Mengadakan perlombaan 20
Meningkatkan mutu layanan perpustakaan 34
Tidak ada I tidak tahu 242
Lain-lain 2
Junilah 350
%
23,7
5,7
9,7
69,l
0,5
100
Tabel 32 menunjukkan bentuk kerjasama antara pihak perpustakaan sekolah
dengan siswa dan orang tuanya. Responden yang menjawab tidak ada/tidak tahu
sebanyak 242 responden (69,1%). Responden yang menjawab pengembangan koleksi
dan penyediaan sarana dan fasilitas perpustakaan sebanyak 83 respond en (23, 7% ).
Responden yang menjawab meningkatkan mutu layanan perpustakaan sebanyak 34
responden (9,7%). Responden yang menjawab mengadakan perlombaan sebanyak 20
responden (5,7%). Responden yang menjawab lain-lain sebanyak 2 responden
(0,5%). Perlombaan tersebut dilakukan di SMA Negeri 6 Jakarta, dalam bentuk
pemberian penghargaan berupa piala dan buku bagi siswa yang rajin berkunjung ke
perpustakaan sekolah.
Tabel33
Layamm lain yang responden inginkan (layanan selaiutodum ada
di perpustakaan se:kofab S;mda:rafi)
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Ya, ada 148 42,3
Tidakada 202 57,7 ·.
Jumlah 350 100
83
I 'j
Tabel 33 menunjukkan layanan yang diinginkan responden. Responden yang
menjawab "tidak adan sebanyak 202 responden (57,7%) dan responden yang
menjawab "ya, ada" sebanyak 148 responden (42,3%). Layanan lain yang resp011den
inginkan antara lain adalah: layanan koleksi, layanan ruang perpustakaan yang lebih
luas, dan lain-lain.
G. Peran Fasmtas Dan Sarana Perpustakaim Sekolali Terhadap Fenerapao
Kurikulum Berbasis Komperensi
i'ada bagian terakhir, bagian kelima, pertanyaan yang diajukan kepada
responden adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai peran fasilitas dan sarana
perpustakaan sekolah terhadap penerap Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pertanyaan
terdiri dari empat buah pertanyaru1. Pertanyaan tertutup ada tiga (pada nomor l ,2, dan
3) dan pertanyaau terbuka ada satu (pada uomor 4). Pertanyaau-pertauyaan tersebut
l!dalah mengenai yang dilakukan responden ketika mereka mencari informasi
(misalkan koleksi yang sedang dicari), bagaimana responden dapat rnenggunakan
84
fasilitas dan sarana yang ada di perpustakaan sekolah, fasilitas dan sarana apa yang
sering dipergunakan responden, dan fusilitas dan sarana lain yang diinginkan oleh
responden. Setelah mengajllkan pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari iima bagian
kepada responden, penulis juga menanyakan mengenai saran dan kritikan responden
terhadap kondisi, layanan atau fasilitas perpustakaan sekolah saat ini.
Tabel34
Yang re1;ponden lakulmu ketilm meucari iuformasi
(jawaban boleh lebi!1 dari satu)
Alternatif Jawaban Frekuensi
Mencari melalui Katalog 69 ..
Mencari melalui OP AC 26
Mencari melalui Internet 230
Bertanya pada Pengelola Perpustakaan 17
Berlanya pada teman 110
Mencari sendiri 201
Jumlah 350
%
19,7
7,4
65,7
4,8
31,4
57,4
100
Tabel 34 menunjukkan yang responden Iakukan ketikla mereka sedang
mencari informasi. Responden yang menjawab mencari melalui internet sebanyak
230 responden (65,7%). Responden yang menjawab mencari sendili sebanyak 201
responden (57,4%). Responden yang rnenjawab bertanya pada ternan sebanyak l lO
responden (31,4%). Responden yang meajawab mencari melalui katalog sebanyak 69
responden (19,7%). Responden yang menjawab mencari melalui OPAC sebanyak 26
85
responden (7,4%). Responden yang menjawab bertanya pada pengelola perpustakaan
sebanyak 17 responden (4,8%),
Tabel35
Kemampuan yang diperoleh responden dalam menggunakan fasilfots dan
sarana per1rn~hlkaan sekolah (misalkan~ katalog, OPAC, atau internet)
Alternatif Jawaban Frekuensi %
Dari pengelola perpustakaan 56 16,0
Dari teman 123 35, 1
Dari Guru 37 10,5
Belajar sendiri 196 56,0
Jumlllh 350 100
Tabel 35 menunjukkan kemarnpuan yang diperoleh responden dalarn
menggunakan fasilitas dan sarana perpustakaan sekoilah. Responden yang menjawab
belajar sendiri sebanyak 196 responden (56,0%). Responden yang menjawab dari
teman sebanyak 123 responden (35,1%). Responden yang menjawab dari pengelola
perpustakaan sebanyak 56 responden (16,0%). Responden yang menjawab dari guru
sebanyak 37 responden (l0,5%).
86
Tabel36
Fasilitas clan sarnna yang sering responc!eu gunakan
Alteruatif Jawaban Frelmensi %
Katalog 160 45,7
OPAC 40 11,4
lntemet 69 19,7
Radio 51 14,5
VCD/DVD Player 43 12,2
Lain-lain 2 0,57
Jumlab 350 100
Tabel 36 menunjukkan fasilitas dan sarana yang sering digunakan responden.
Responden yang menjawab katalog sebanyak l 60 responden ( 45,7% ). Responrlen
yang menjawab internet sebanyak 69 responden ( 19,7%). Responden yang menjawab
radio sebanyak 51 responden (14,5%). Responden yang menjawab Vcd!Dvd player
sebanyak 43 responden (12,2%). Responden yang menjawab OPAC sebanyak 40
responden (l 1,4% ). Responden yang menjawab lain-lain (misalkan televisi) sebanyak
2 responden (0,57%).
87
Tabel 37
Fasi!itas dan sarana perpustakaan yang responden inginkan
Alternatif Jawaban Frelmensi %
Ya, ada 193 55,1
Tidak ada 157 44,9
Jumlah 35ff 100
Tabel 37 menunjukkan fasilitas dan sarana yang diinginkan responden.
Responden yang menjawab ya, ada sebanyak 193 responden (55,1 %), responden yang
menjawab tidak ada sebanyak 157 responden (44,9%). Fasilitas yang diinginkan
responden adalah: al at elektronik, penambahan koleksi, penambahan atau pengadaan
internet, OP AC, ruangan perpustakaan yang lebih luas, penambahan properti, dar1
lain-lain.
A. Kesimpulau
BABY
PE NUT UP
Kesimpulan yang diperoleh adalah berasal dari data-data selama penelitian
melalui wawancara maupun melalui angket. Dalam penelitian ini, penulis
berkesimpulan bahwa perpustakaan sekolah masih kurang berperan dalam penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, hal tersebut karena:
1. Ruang perpustakaan kurang luas, sehingga menyebabkan arus lalu lalang antara
pengunjung perpustakaan terganggu. Luas ideal untuk perpustakaan sekolah
adalah 9x12 cm atau untuk sekolah tipe A (dengan jumlah siswa 850-1150),
luasnya adalah 300 m2•
2. Fasilitas dan sarana (misalnya komputer dan OPAC) yang dimiliki perpustakaan
sekolah masih kurang memadai, hal ini dapat dilihat pada table No. 37 (responden
yang menginginkan adanya fasilitas atau sarana lain yang diinginkan responden
sebanyak 193 responden (55, I%). Dapat juga dilihat pada table No.34 (responden
yang dalarn rnencari inforrnasi, biasanya hal yang rnereka lakukan adalah mencari
melalui internet sebanyak 230 responden (65,7%). Jumlah !computer di
perpustakaan sekolah hanya be1jurnlah lima unit, ticak sebanding dengan jumlah
responden yang menggunakan internet).
3. Sumber Daya Manusia masih terbatas. Karena pada dasarnya mereka bukanlah
lulusan jurusan ilrnu perpustakaan. Keterbatasan pengetahuan dapat rnenyebabkan
kurangnya pelayanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan kepada
pen gun jung.
4. Koleksi (baik tercetak rnaupun non tercetak) yang dimil iki oleh perpustakaan
sekolah rnenurut siswa dan para guru rnasih kurang. Ratio koleksi yang harus
dirniliki perpustakaan, antara siswa dan koleksi adalah 1:14 judul. Sedangkan,
ratio koleksi yang dirniliki perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah 1 :5, di
89
perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta adalah I :7, dan di perpustakaan SMA
Negeri 70 Jakarta adalah I :2.
5. Ke1jasama antara pihak perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya
rnasih kurang. Hal ini dapat dilihat pada table No. 30, table No.31, dan table
No.32. Dari table tersebut kita dapat mengetahui bahwa responden yang
menyatakan tidak ada atau tidak tahu mengenai ketjasama dan bentuk kerjasarna
lebih banyak dari pada responden yang menyatakan ada kerjasama dan
mengetahui bentuk kerjasama.
6. Program aktivitas di setiap perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan
SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta pada
umumnya membahas mengenai koleksi (untuk pengadaan koleksi, klasifikasi
rnaupun yang lainnya). Pihak perpustakaan sekolah kurang begitu memperhatikan
mengenai pelatihan-pelatihan (baik untuk pihak perpustakaan sendiri rnaupun
pelatihan untuk pemakai perpustakaan sekolah), keijasama antar pihak
perpustakaan dengan siswa atau dengan lembaga/perpustakaan sekolah,
menambah fasilitas dan sarana perpustakaan sekolah, promosi perpustakaan, dan
hal-hal lainnya
7. Pihak perpustakaan kurang tegas dalam menerapkan Tata Tertib yang ada di
perpustakaan sekolah.
90
B. Saran
Selain memberikan kesimpulan, penulis juga memberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat dijadikan masukan agar pihak perpustakaan sekolah lebih baik
dalam memberikan layanan demi tercapainya tujuan pendidikan.
I. Ruang perpustakaan diperluas agar arus lalu lalang antar pengunjung tidak
terganggu.
2. Fasilitas dan sarana perpustakaan sekolah hendaknya ditambah agar bagi siswa
yang akan fasilitas dan sarana tersebut menggunakan tidak harus antri.
3. Untuk memberikan layanan yang lebih baik, sebaiknya pihak perpustakaan
sekolah lebih menggiatkan pelatihan-pelatihan mengenai perpustakaan. J ika
biasanya mereka mengikuti program pelatihan yang diadakan Perpustakaan
Nasional dan lernbaga-lernbaga lainnya, rnereka dapat rnendatangkan sendiri
pelatih ke perpustakaan sekolah mereka.
4. Menarnbah koleksi yang dibutuhkan siswa dan guru. Koleksi tersebut hendaknya
disesuaikan dengan kurikulurn yang diterapkan sekolah tersebut.
5. Mengadakan ke1jasarna antara pihak perpustakaan dengan siswa dan orang tuanya
sangat penting demi mendukung proses belajar mengajar disekolah dan
perkembangan perpustakaan sekolah. Karena itulah, hendaknya perpustakaan
sekolah lebih meningkatkan kerjasarna Ke1jasama tersebut hendaknya dapat lebih
rneningkatkan layanan perpustakaan sekolah.
6. Mernbuat program aktivitas yang dapat mengembangkan perpustakaan sekolah.
7. Pihak perpustakaan harus lebih tegas dalarn rnenerapkan peraturan, dan
rnemberikan sanksi atau peringatan kepada pihak yang melanggar. Hal tersebut
agar antara pemakai perpustakaan tidak sating merasa terganggu, mernberikan
kenyarnanan kepada pemakai perpustakaan ketika mereka berada di dalam
perpustakaan sekolah, dan menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
"Ya Allah, anugerahkan guna Jnanfaat bagiku ilmu
yang telah J(au ajarkan padaku
dan ajarkanlah padaku ilmu yang sekiranya
bisa Jnemberikanfaedah untukku,
serta ta1nbahilah ilmu bagiku ... "
(HR. At-Tinnidzi dan lbnu Majah, dari Abu Hurairah).
Daftar Pustaka
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed. I. Ce!. I.
Basuki, Sulistyo. Pengantar I/mu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1993).
Basuki, Sulistyo. Teknik dan Jasa lnformasi. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992).
Chafshoh, Siti. Hubungan Antara Kompetensi Guru PAI Dengan Efektifitas di SMPN 250 Jakarta. {Jakarta: Jurusan PAI Fak. Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, 2005).
Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdilmas dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-2004. (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004).
Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi. (Jakarta: Rajawali, 1992). Ed.l.Cet.l
Febriyanto Saputro, Romi. "Pendidikan, Perpustakaan, Sumber I/mu yang Terabaikan ''. http ://www.pikiranrakyat.com/ cetak/0204/teropong/lainnya02. ht m. Download: 27 April 2005.
Hs, Lasa. Kamus lstilah Perpustakaan. (Y ogyakarta: Kanisius, 1990). Cet. I
Kamah, Idris. "Materi Hukum: Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Nasional''. Warta: Hukum dan Perundang-undangan. (Jakarta). Vol.6. No.I. Desember 2007.
Koswara (ed.). Dinamika lriformasi Dalam Era Global. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998).
K, Sukarman, et.al. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2001).
Kountur, Ronny. lvletode Penelitian Untuk Penulisan-Skripsi dan Tesis. (Jakarta: PPM, 2003).
91
92
Listiyono, Agus. "Kuriku/um Berbasis Kompetensi dan Guru.': http://www.kompas.com/kompas-cetak/03 l l/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005.
Mac, Bride (Dite1jemahk:an oleh Sugeng Panut). Internet. (Jakarta: Kesaint Blanc 1997).
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Imp/ementasi, dwr Inovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6.
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. (Jakarta: Quantum Teaching, 2005). Cet. 3.
"OP AC". http://www.geocities.com/Silicon Valley/Circuit/7615/. Download: Agustus 2005
Razaq, Abdul clan Ruly, Bachrul Ulum. Be/ajar Praktis Internet. (Jakarta: Dastindo, 2001).
Rohanda. "Fungsi Dan Penman Perpustakaan Seka/ah." Disampaikan dalama rangka seminar sehari Ikatan Pustakawan Indonesia "Pustakawan dan Guru". Tanggal 16 September 2000. http://www.libtib.ac.icl/ipi.bdg/.doc. Download: 27 April 2005.
Setiadarma, Tono. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakaiia: Jakarta Books, 2003).
SMA Negeri 6 Jakarta. Yearbook: Buku Tahunan Angkatan ke-50 SMA Negeri 6 Jakarta. (Jakarta: SMA Negeri 6 Jakarta, 2002).
Subandijah. Pengembai1gan dan Inovasi Kurikulum. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993) Eel. I. Cet.1.
Suwarja, Deny. "KBK, Tantangan Profesionalitas Guru?". http://mtikel.us/dsuwarja.html. Download: 27 April 2005.
Syahrial-Paimmtjak, Rusiana, Nyonya. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. (Jakarta: Djambatan, 2000). Ed. Revisi. Cet. 5.
Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003). Cet.l.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAI<:A.RTA
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
'anda No.,.95 Ciputat 15412
SURAT IillTERANGAN NO.EA/PP.009.2/713/VIII/2005
Telp. 7443329 Fax. 749:
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif_tridayatullah Jakarta, dengan
ini menerangkan bah\va
Nama Ani Rahmawati
Nim 101025021446
Tempat, Taggal Lahir Cirebon, 11 Mei 1983
Semester/Jurusan VIII I IP (Ilmu Perpustkaan)
Keperluan : Untuk penelitian Skripsi di SMA Negeri 6 di Jakaiia
Selatan
Keterangan lain-lain : Ybs, benar mahasiswa semester VIII Jurusan IP Fakultc;s
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Scpengctahuan kami berkelakuan baik clan tidak terlibal
Narkoba.
J)cinikianlah sura! kctcrangan 1111 ka1ni hual dc11ga11 scbcnarnya agar dapal dip< ·gunaknn sebagaimana mestinya.
J akarla , 2 Agustus 2005 A.n. Dekan,
. ·_ · Kab,ag. Tata Usaha, ' .-_ 1:. t.J..: ~ ~, .......
/~<.-' ~....-;;'.l;'-':'.,:i-:-"',~·v ,.3 i(Ji .::i'!' 't--~~ ltq<-.\~ ' . ,,, o, ·.• • ... • .. · ~ ,, •. ' '· ~f-1 .F \, o ~ ,;.·:- . ·~ ~ v-o-
(:, \ ~1;jj"'hmrnddh> Yornf, MM '\~·"-1,,:~f;f::Sf~o 203 012 ? .... . .
lJ J!., 1' Al {.1 .r., 1Y.LD1 ~ .ti V n.l Y.l.h
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF I-IIDAYATULLAII JAI<A.RTA
FAI(ULTAS ADAB DAN I-IUMANIORA
uanda No. 95Ciputat15412
SUllA.T IillTERANGAN NO.ENPP.009.2/713/VIII/2005
Telp. 7 443329 Fax. 7 49:
Dckan Fakultas Adab dan Hurnaniora UIN SyarifHidayatullah Jakarta, dengan
ini menerangkan bahwa
Nama Ani Rahmawati
Nim 101025021446
Tempat,Taggal Lahir Cire_bon, 11 Mei 1983
Scmcstcr/Jurusan VIII I IP (I!mu Perpustkaan)
Kcper!uan : Untuk penelitian Sktipsi di SMA Negeri 34 di Jakarta
Se!atan
Keterangan lain-lain : Ybs, benar mahasiswa semester VIII Jurusan IP Fakultas
A.dab dan I-lumaniora UIN Syarif I-lidayatul!ah Jakarta.
Sepengetahuan kami berkelakuan baik dan tidak terlibat
Narkoba.
Dc;nik!a11l;Ji1 c;1J;-at kctcrangan 1111 kami buat dcngan scbcnarnya agar dap<Jt . dipc ·gunakan sebagaimana mestinya.
! I I
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAI<:ARTA
FAI(ULTAS ADAB DAN I-IUMANIORA
!uanda No. 95 Ciputat 15412
SURAT IillTERANGAN NO.EA/PP.009.2/713/VIII/2005
Telp. 7443329 Fax. 749:
Dekan Fakultas Ad ab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatul!ah Jakarta, dengan
ini 11enerangkan bahwa
Nam a Ani Rahmawati
Nim 101025021446
Tempat,Taggal Lahir Cirebon, 11 Mei 1983
Semester/Jurusan VIII I IP (Ilmu Perpustkaan)
Keperluan : Untuk penelitian Skripsi di SMA Negeri 70 di Jakarta
Selatan
Keterangan lain-lain : Ybs, benar mahasiswa semester VIII Jurusan U, Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sepengetahuan kami berkelakuan baik dan tidak terlibat
Narkoba.
Demikianlah surat ketcrangan 1111 kami buat dengan sebenarnya agar dapat dipc gunakan sebagain1an:1 n1cstinya.
Jakarta , 2 Aguslus 2005 An. Dekan,
. Kabag. Tata Usaha, , ~ ·1:.. \ _'C. { .. • :· ~ £L_,
/-:;;:''~ ;,;:;;;,":::'. ;:~ 1/iw-1--<-. - ' ,,\ .. tr , u ! (I -.'r ,.,......,..~ t" \ · .. ! (""c'· \,,,' I ..._ '< : ., ,. ' .-
: :.:. :!_~/ff;~; \. ,. •· / :.;, ;
· · ',.'' ·~~·j).~s:-IJ43tir1iauuddiu Yusuf, MJ\j <NFP:'-150 203 012
DEPARTEMEN AGAl\1A UNrVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAI3 DAN HUMANIOR.A
nda No. 95 Ciputat 15412
SURAT I<ETERANGAN N 0. EA/PP. 009 .2/728/VI !l/2005
Telp. 7443329 Fax. 7493364
Dckan Fakultas Adab d•m I-Jumaniora UJN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan ini
ncncrangkan bah\va
Nama Ani Rahmawati
Nim 101025021446
Tempat,Taggal Lihir Circbon, 11 Mei 1983
Scmcstcrl.Tun1san VIII/ !PI (llmu Pcrpustakaaan dan Infornrnsi)
Kepcrluan Mohan Surat Pcngantar kc Kcpala Dinas Penclidikan
Mcncngah clan Tinggi Propinsi DK! Jakarta.
Keterangan lain-lain
Untuk pcnclitian kc SMA Negcri 6 I 34 I 70 Jakarta
Selatan.
Ybs, bcnar nrnhasiswa semester Vil! .lurusan !Pl
Fakultas Adab Lian 1-Jumaniora UIN Syarif J-lidayatullah
fokarta. Tv!hs tcrschut scdang mcnyusun Skripsi.
Demikianlah surat keterangan ini kami buat clengan sebenarnya agar dapat ,Jipe1 51maka11 sebagaimana mestinya.
Jakarta , 11 Agustus 2005 An. Dekan, Kabag. Tata Usaha,
'·· , ·. CA(}/ /w?L . . /,.
,, i i./
D·rt. ·H.Burhanudclin Yusuf, MM NIP: 150 203 012 '
PEMERINTAH PROVINS! DAE.RAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DIN AS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SMA NEGERI 6 JAKARTA Jin. Mahakam I No. 2 Blok C Kebayoran Baru Jakarta Sclatan 12130
Telp. (021) 7208762, 7211067. Fax. (021) 7208762
' SU RAT - KETERANGAN
No.269/1.851.622/11/2006
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala SMA Negeri 6 Jakarta rnenerangkan
bahwa:
Nama
No.Register
rernpat/Tanggal Lahir
Semester/Jurusan
"akultas
: Ani Rahmawatii
: 101025021446
: Cirebon, 11 Mei 1983
: Vlll/IP (llmu Perpustakaan)
: Adap Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
re1a:i selesai melakukan penelitian dalam rangka permlisan skripsi dari bulan
!\gustus sampai dengan bulan Desember 2005.
)emikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana
nestinya.
1 l\:f
FJEfv11:1z11·J--f1\.l·I r;;\_l:~Fz/·l-l-I t~HUSUS IBUICOT°J\. JAf(Af{T /\_ 1~>1~~/\S PI~l\TI;IDIK:~l~· lvIEl~Ef~GJ\.11 D1~i.l~ '1'INGGI
SUK/\! !(!::: !!::::RAf"iG-AN ·------·-··---·--·--·---- ------·--·--------------------f~~ornor: UUX:' l ~~:~ 1.65
'"''"'""Hlnl-•1n h·1h\H'I ···-··-· ···•t::•····· " .. ~·····
: .t 0 j 02502 i ~~lO
: \'ill/ 11-' ( ilinu .Pt.!ll)Ustaitaan ) : lj-r .d .. 2oos.12006
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KJIUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)NEGER170 JAKARTA Jalan Bulungan I, Kebayorari Baru Jakarta Selatan
Telepon 7222667 - 7221343, Fax. 7221343
SURAT KETERANGAN Nomor : 372 I 1.851.66
Kepala SMA Negeri 70 Jakarta Selatan menerangkan bahwa :
Nama No lnduk Mahasiswa Fakultas Semester I Jurusan
: ANI RAHMA WA TI : 101025021446 : Adab dan ijumaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : VIII ( sembilan ) I Ilmu Perpustakaan
Telah melakukan penelitian dengan penyebaran Quesioner kepada siswa SMA Negeri 70 Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2006 untuk keperluan penyusunan skipsi.
Demikian surat keterangan m1 diberikan , untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surat kctcrang:m
KUISIONER
Saya, Ani Rahmawati, mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, sedang melakukan penelitian mengenai
"Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Studi Kasns: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri
34 Jakarta, Perpustakaan dan SMA Negeri 70 Jakarta)", dimana data yang telah
terkumpul akan digunakan sebagai smnber dalam penulis:m skripsi. Saya mohon
Bapak atau Ibu guru bersedia untuk mengisi beberapa_µertanyaan pada kuisioner ini,
atas waktu dan kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih.
I. Apakah menurut Anda sepatutnya perpustakaan berperan dalam proses
pembelajaran bagi guru dan siswa?
a. Ya b. Tidak
2. Menurut Anda, apakah pemanfaatan perpustakaan perlu menjadi faktor yang
hams dipertimbangkan daiam melaksanakan Kurikullllll Berbasis
Kompetensi?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah selama ini sistem pembelajaran di sekolaI1 masih berbasis pada guru
dengan penggunaan satu buku ajar yang terbatas?
a. Ya b. Tidak
4. Menurut Anda, apakah perpustakaan di sekolah mampu dalam menunjaug
sistem pembelajaran berbasis sumber (Resource Based Leaming atau Inquiry
Based Leaming)?
a. Ya b. Tidak
5. Bagaimana Anda merancang program pengajaran dengan menggunakan
perpustakaan ( dengan menggunakan Slllllber-sumber yang ada di perpustakaan
sekolaI1)?
6. Apakah Anda memasukkan program pengajaran yang berkaitan deugan
penggunaan Perpi1stakaan kedalam satuan acara pengajaran?
a. Ya b. Tidak
7 Bagaimana Anda sebagai gum, melakukan kerjasama dengan pihak pengelola
perpustakaan dalam rangka menerapkan pembelajaran berbasis
perpustakaan/?
8. Saran clan Kritikan Anda untuk Perpustakaan Sekolah
Saran:
................................................... , ....................... ,, ................ .
Kritikau:
.......... -- --. -........... -........ -........................................... - -........... .
KUISIONER
Saya, Ani Rahmawati, mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, sedang melakukan penelitian mengenai
"Peran Pcrpustakaan Sekolah Tcrhadap Kul"ikulum Berbasis Kompetensi
(Studi Kasus: Pcrpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaau SMA Ncgeri
34 Jakarta, Perpustakaan dan SMA Ncgeri 70 Jakarta)", dimana data yang telah
terkumpul akan dignnakan sebagai sumber dalam penulisan skripsi. Saya mohon
Saudara/i bersedia untuk mengisi beberapa pertanya:m pada kuisioner ini, atas waktu
dan kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah petunjuk pengisian dengan teliti
2. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban
3. Jawaban hendaklah sesuai pendapat Saudara/i dan jujur
4. Tulis identitas Saudara/i secara benar dan lengkap
I. Idcntitas rcsponden
1. Jenis kelamin:
a. Perempuan
b. Laki-Jaki
2. Kelas:
a. Kelas X a tau kelas 1
b. Kelas XI atau kelas 2
c. Kelas XII atau kelas 3
3. Jurusan (bagi Saudara/i yang sudah kelas XI dan XII atau sudah memiliki
jurusan):
a. IPA c. Bahasa
b. IPS d. Dan lain-lain, sebutkan ...... .
II. Hubungan responden dengan perpustakaan
I. Apakah Saudara/i anggota perpustakaan?
a. Ya
b. Tidak
2. Seberapa sering Saudarali mengm~ungi perpustakaan? (Keterangan: aSangat
sering: >tiga hari/mingg, b. Sering: <tiga hari/minggu, c. Kadang-kadang: satu
hari/minggu, d. Tidak pemah: nol hari/minggu).
a. Sangat sering c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pemah
3. Apa tirjuan Saudara/i mengunjungi perpustakaan? (jawaban boleh lebih darj.
satu)
a. Untuk mengerjakan tugas e. Mencari informasi
b. Untuk membaca f. Belajar
c. Untuk berdiskusi g. Lain-lain, sebutkan ....... ..
d. Untuk mengisi waktu luangfistirahat
IH. Pernu Koleksi Peqmstakaan TerhadaiJ Proses Pcmlidaja.-ar.
1. Bagaimana Saudara/i menggunakan koleksi perpustakaan? (Keterangan a.
Sangat sering: > tiga hari/minggu, b. Sering :<tiga hari/minggu, c. K.adang-
kadang: satu harifminggu, d. Tidak pernah: nol harifminggu ).
a. Sangat sering c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Menurut Saudara/i, apakah buku yang ada di perpustakaan sudah lengkap atau
dapat memenuhi kebutuhan Saudarali? (Keterangan: a Cukup lengkap = 80%
-100%, b. Lengkap = 50%- 79%, c. Kurang lengkap = 30% - 49%., d. Tidak
lengkap = 0% - 29% ).
a. Lengkap c. Kurang lengkap
b. Cukup lengkap d. Tidak lengkap
3. Berapa banyak buku yang saudara/i pinjam dalam setiap peminjaman?
(Keterangan: a. Satu hari/minggu, b. < tiga hari/minggu, c. > tiga hari/minggu, d.
no! hari/minggu)
a. I buah koleksi e. 3 buah koleksi
b. 2 buah koleksi d. Tidak sama sekali
4. Untuk keperluan apa saja Saudara/i memanfaatkan koleksi perpustakaan
(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Untuk menge1jakan tugas pelajaran
b. Untuk menambah wawasan informasi umum
c. Untuk rekreasi atau hiburan
d. Dan lain-lain, sebutkan ........ .
5. Jenis koleksi/buku apa sajakah yang sering Saudara/i pinjam? (jawaban boleh
Jebih dari satu)
a. Buku pelengkap pelajaran
c. B uku referensi 1
d. Buku fiksi
d. Audio visuaI2
e. Surat kabar atau Majalah
1 Reference atau referensi adalah rujukan •. _aqlJ!;Ul;._ Y,fl]tu petunjuk dalam daftar atau katalog yang memberika_n penga~ahan kepa~a pengguna agar dapat. melilmt:t~·¥!!.n~.Ja'.~'. .. mungkin untuk melengkap1 pengertian, mungkm hanya perbedaan ejaan, mungkin JUga ada kaitannya. (Hs, Lasa. Kamus Istilah Perpustakaan. Cet.1. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hal. 69) 2 Audio Visual adalah salah satu jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Koleksi ini berupa koleksi yang._daEat kita dengar-dan atau dapat kita lihab Mis.alnya kaset, film, CD-ROM, slide, dan jenis yang lainnya.
1 V. Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Dalam Mcningkatkan Layanan
I. Jenis layanan apakah yang sering Saudara/i pergunakan? (jawaban boleh lebih
dari satu)
a. Layanan Pinjam buku c. Layanan Audio visual
b. Layanan Ruang Baca d. Lain-lain, sebutkan ........ .
2. Menurut Saudara/i, apakah pihak Perpustakaan Sekolah melakukan kerjasama
dengan orang tua siswa?
a. Ya b. Tidak
3. Menurut Saudara/i, apakah pihak Perpustakaan Sekolah melakukan kerjasama
dengan siswa?
a. Ya b. Tidak
4. Bagaimana bentuk ke1jasama Perpustakaan Sekolah dengan orang tua siswa
dan siswa? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Ke1jasama dalam pengembangan koleksi dan pengadaan fasilitas
sarana Perpustakaan Sekolah3
b. Melakukan berbagai jenis perlombaan untuk menumbuhkan minat
baca
c. Meningkatkan mutu layanan Perpustakaan Sekolah
d. Tidak ada/tidak tahu
e. Dan lain-lain, sebutkan ........
5. Adakah layanan lain yang Saudara/i inginkan (layanan selain/belum ada di
Perpustakaan Sekolah Saudara/i)?
a. Ya, sebutkan ................ ..
b. Tidak ada
3 Pengembangan koleksi adalah bagian kegiatan di perpustakaan, misalnya adalah pemilihan koleksi. Pemilihan koleksi ini dapat berasal dari beberapa sumber yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari lembaga perpustakaan tersebut (misalnya pemilihan koleksi yang berasal dari pem1intaan guru dan siswa).
V. Peran Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi
I. Dalam mencari infonnasi, biasanya yang Saudara/i lakukan adalah ....
Gawaban boleh lebih dari satu)
a. Mencari melalui Katalog4 e. Bertanya pada teman
b. Mencari melalui OPAC5 f. Mencari sendiri
c. Mencari melalui internet
d. Bertanya kepada pengelola perpustakaan
2. Bagaimana Saudara/i dapat menggunakan fasilitas dan sarana perpustakaan,
misalkan: katalog, OPAC, atau internet Gawaban boleh lebih dari satu) ?
a. Pengelola perpustakaan sekolah d. Belajar sendiri
b. Teman e. Dan lain-lain, sebutkan .....
c. Guru
3. Fasilitas dan sarana apakah yang sering Saudara/i pergunakan Gawaban boleh
lebih dari satu)?
a. Katalog d. Radio
b. OPAC e. VCD/DVD Player
c. Internet f. Dan lain-lain, sebutkan .....
4. Adakah fasilitas dan sarana perpustakaan yang saudara rasakan masih kurang
atau belum ada?
a. Ya, sebutkan .......... .
b. Tidak ada
4 katalog adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat. Katalog perpustakaan adalah daftar bahan pustaka (koleksi perpustakaan) yang ada dalam perpustakaan. (Syahrial-Pamuntjak, Rusiana, Nyonya. Pedoman Penyelanggaraan Perpustakaan. -Ed.Revisi. Cet. 5. Jakarta: Djambatan, 2000. Hal.41 5 OPAC atau On Line Public Access Catalogs adalah katalog yang berupa data komputer. Data-data dari koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan dimasukkan atau dicatat ke dalam komputer, dan pemakai perpustakaan dapat mencari daftar pustaka melalui komputer.
Saran dan Kritikan Saudara/i lJ ntuk Perpustakaan Sekolah
I. Saran:
2. Kritikan:
PEDOlVIAN WAWANCARA
Diajukan kepada Kepala Sekolah yang bersangk.-utan
I. Apa latar belakang dan tujuan Anda mendirikan Perpustakaan Sekolah?
2. Apakah pengembangan peran perpustakaan tennasuk bagian dari perencanaan
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran? Bagaimana?
3. Apakah visi dan misi perpnstakaan sejauh ini memmjang visi dan misi sekolah?
4. Menumt Anda, bagaimana peran Perpnstakaan Sekolah dalam memmjang
pendidikan?
5. Adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Seko!ah) untuk
melibatkan guru dalam kegiatan perpustakaan?
6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekolah ini sudah/telah menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi?
7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan
Perpustakaan Sekolah? Dan usaha-usaha apa saja yang Anda dilakuk<!n dalam
meugatasinya?
8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Seko!ah sebelum menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi?
9. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi?
PEUOlVIAN WAWANCARA
Diajukan kepada Pengelola Perpustakaan Sekolah yang bersangkutan
l. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini?
2. Menurut Anda, berapa besar arti pentingnya peran perpustakaan sebagai
sarana belajar siswa/i?
3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenangi t11gas ini?
4. Apakah visi dan misi dari perpustakaan sekolah ini?
5. Apakah visi dan misi perpustakaan memmjang vis1 dan m1s1 sekolah?
Bagaimana?
6. Apakah program kerj.a perpustakaan saat ini?
7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? Berapa
dan siapa saja?
8. Apa kendala/kesulitan yang Anda alami selama menjadi pengelola
perpustakaan?
9. Apa sajakah usaha yang Anda Iakukan dalam mengatasi masalah tersebut?
10. Sebagai guru yang juga ditugaskan menf,relola perpustakaan, bagaimana
metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggunaan
sumber-sumber di perpustakaan?
l l. Adakah ketjasama dengan pihak lain ( misalnya dengan perpustakaan lain)?
12. Dalam ha! membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda bekerjasama
dengan Kepala Sekolah, gurn, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana. bentuk
kerjasamanya?
13. Dalam ha! pengadaan koleksi, apalrnh Anda bekerjasama dengan Kepala
Sekolah, gurn, dan siswali di sekolah ini'? Bagaimana bentt1k kerjasamanya?
14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari bahan ajar dan buku penunjang
(pengayaan)?
15. Mengapa buku ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan?
16. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan pada saat ini merupakan buku
pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pada buku ajar? kebutuhan mengajar
guru?
17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbllsis Kompetensi di sekolah,
hal-hal apa saja yang di lakukan perpustakaan?
18. Adakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam mendukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah?
19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
bagaimana kondisi perpustakaan?
20. Menmut Anda, bagaimana fasilitas dan layanan perpustakaan pada sa:at ini?
PEDOMAN\VAWANCARA
Diajukan kepada Subag Kurikulum
1. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah
ini?
3. Adakah hambatan dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? dan
hal-hal apa sajakah yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasinya?
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi?
Berita Wawancara
Nama : Drs. H. Sidik Yasin, MM
Jabatan :Kepala Sekolah
Tempat :SMA Negeri 6 Jakarta
Waktu Wawancara :Rabu, 26 Oktober 2005
1. Apa Jatar belakang atau tujuan Anda mendirikan Perpustakaan Sekolah? Bagi
Saya, perpustakaan bukan sebagai unsur penunjang, tetapi keberadaan
perpustakaan sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
atau sekolah. Secara umum, tujuan atau latar belakang pendirian perpustakaan
SMA Negeri 6 adalah untuk meningkatkan minat baca.
2. Apakah pengembangan peran perpustakaan termasuk bagian dari perencanaan
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran? Bagaimana? Ya,
rencananya ingin melengkapi perpustakaan dengan koleksi referensi,
pengelolaan dengan penggunaan komputer, sehingga siswa/i dapat dengan
mudah mengakses koleksi, dan para guru hams memberi tugas kepada siswa/i
untuk mengunakan atau mencari koleksi referensi di perpustakaan.
3. Apakah visi dan misi perpustakaan sejauh ini menunjang visi dan misi
sekolah? Ya, visi dan rnisi perpustakaan SMA Negeri 6 rnenunjang visi dan
misi SMA Negeri 6.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang
pendidikan? Peran perpustakaan sangat penting dalam menunjang
pendidikan. Tetapi Saya rasa peran perpustakaan SMA Negeri 6 masih
kurang, rninat siswa/i untuk mengunjungi perpustakaan masih kurang, karena
motivasi belajarnya masih kurang.
5. Adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Sekolah) untuk
melibatkan guru dalam kegiatan perpustakaan? Setiap awal tahun ajaran baru,
para guru membuat format mengenai koleksi atau buku-buku yang diperlukan
oleh siswa/i dan para guru, baik buku paket maupun buku referensi lainnya.
6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekolah ini sudah/telah menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Ya, koleksi perpustakaan sudah menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan
Perpustakaan Sekolah? Dan usaha-usaha apa saja yang Anda dilakukan dalam
mengatasinya? Ya, ada, diantaranya adalah Sumber Daya Mamusia masih
kurang, pengelola perpustakaan tidak ada yang mempunyai latar belakang ·
pendidikan perpustakaan, sehingga kemampuan dalam mengelola
perpustakaan masih terbatas, secara teknis, jumlah koleksi dan fasilitas yang
ada masih terbatas. Solusi yang akan dilakukan pihak sekolah dalam
mengatasi hambatan tersebut adalah dengan cara merekrut pengelola
perpustakaan yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan,
perpustakaan dengan computerize, serta memperbaiki program dan sistem
perpustakaan.
8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah sebelum menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Kondisi perpustakaan SMA Negeri 6 sama dengan
kondisi sebelum sekolah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
9. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Kondisi perpustakaan sekolah setelah SMA Negeri 6
menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah dari jumlah
pengunjungnya yang lebih banyak.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Nama
Jabatan
Tempat
Berita Wawancara
: Drs. Marsudi, MM.
:Wakasek Humas dan Sarana
:SMA Negeri 34 Jakarta
Waktu Wawancara :Rabu, 7 Desember 2005
1. Apa latar belakang atau tujuan Anda mendirikan Perpustakaan Sekolah?
Secara umum, tujuan mendirikan perpustakaan adalah untuk menunjang
fasilitas sekolah.
2. Apakah pengembangan peran perpustakaan te~asuk bagian dari perencanaan
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran? Bagaimana? Ya,
rencana yang dilakukan pihak sekolah untuk mengembangkan perpustakaan
ta11un ajarnn 2005-2006 adalah menan1bah koleksi, meningkatkan sistem
administrasi dan layanan perpustakaan.
3. Apakah visi da:n misi perpustakaan sejauh ini menunjang visi dan misi
sekola11? Ya, visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi sekolah.
4. Menurnt Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang
pendidikan? Sangat penting, dan perpustakaan sudah menduktmg ata~1
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekola11.
5. Adaka11 upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Sekolah) untuk
melibatkan guru dalam kegiatan perpustaJrnan? Ya, setiap tahun untuk guru
yang mengajar pelajaran Baliasa Indonesia ditugaskan untuk mengelola
perpustakaan, dan para guru biasanya mengaj ak siswa/i untuk studi ke
perpustalrnan.
6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekola11 ini sudah/telah menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Ya, koleksi yang ada di perpustakaan sudah menunjang
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan
Perpustalcaan Sekolah? Dan usalm-usaha apa saja yang Anda dilakukan dalam
mengatasinya? Dalam mengembangkan perpustakaan, SMA Negeri 34 tidalc
mengalami hambatan
8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolal1 sebelum menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Kondisinya baik dan sama dengan kondisi saat ini.
9. Bagaimana kondisi Perpnstakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Koleksi yang ada di perpustakaan bertambah.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Narna
Jabatan
Ternpat
Berita Wawancara
:Yuyu Suryawati S.Pd.
:Tim Kurikulurn
:SMA Negeri 70 Jakarta
Waktu Wawancara :Karnis, I Desernber 2005
I. Apa latar belakang atau tujuan Anda rnendirikan Perpustakaan Sekolah?
Karena perpustakaan sebagai sarana sekolah dalam hal menunjang kegiatan
belajar mengajar para guru dan siswa/i, maka tujuannya adalah untuk
menunjang kegiatan belajar di sekolah.
2. Apakah pengembangan peran perpustakaan termasuk bagian dari perencanaan
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pernbelajaran? Bagaimana? Ya,
sudah terrnasuk dalarn RAPBS (Rencana Anggaran Program Belanja
Sekolah). Untuk tahun ini, pengernbangan perpustakaan dilakukan dengan
cara memperbaharui koleksi-koleksi buku induk, kerjasama dengan penerbit,
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi, dan instansi-instansi lainnya,
melakukan penataan rencana perpustakaan ke depan (salah satunya adalah
rancangan perpustakaan untuk guru).
3. Apakah visi dan misi perpustakaan sejauh ini menunjang visi dan misi
sekolah? Ya, visi dan rnisi perpustakaan menunjang visi dan misi sekolah.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang
pendidikan? Cukup baik dan sangat penting sekali, karena perpustakaan
rnerupakan gudang ilrnu, dimana kegiatan belajar mengajar tidak hanya
dilakukan didalam kelas saja, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas dengan
menggunakan sarana yang lain (misalnya perpustakaan).
5. Adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Sekolah) untuk
melibatkan guru dalarn kegiatan perpustakaan? Dengan adanya Kurikulum
Berbasis Kompetensi, maka kegiatan belajar mengajar diupayakan agar
siswa/i terbiasa dengan membaca dalam menambah wawasan ilmu
pengetahuan melalui perpustakaan.
6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekolah ini sudah7felah menunjang Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Belum menun3ang sepenuhnya, koleksi di
perpustakaan masih kurang, terutama koleksi-koleksi buku untuk para guru.
7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan
Perpustakaan Sekolah? Dan usaha-usaha apa saja yang Anda dilakukan dalam
mengatasinya? Ruangan perpustakaan yang tidak memadai atau kurang luas.
Jika pengunjung di perpustakaan sudah penuh, maka siswa/i yang akan
menggunakan perpustakaan dialihkan dengan cara menyuruh mereka untuk
mencari informasi melalui internet atau dialihkan ke ruangan multimedia.
8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah sebelum menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Konclisi perpustakaan sebelum Kurikulum Berbasis
Kompetensi tidak terlalu jauh berbecla.
9. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? Pengunjung, proses peminjaman koleksi, penyusunan
katalog lebih te1tib clan rapih, clan layanan perpustakaan lebih bagus.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Nama
Jabatan
Tempat
Berita Wawancara
:Dra. Dastimar
:Koordinator Perpustakaan
:SMA Negeri 6 Jakarta
Waktu Wawancara :Selasa, 18 Oktober 2005
I. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Perpustakaan SMA
Negeri 6 dibangun bersamaan dengan berdirinya SMA negeri 6, yaitu pada
tahun 1969. Pada awalnya perpustakaan berada dilokasi yang kurang strategis,
sehingga pada tahun 1985, perpustakaan dipindahkan ke lantai 2.
2. Menurut Anda, berapa besar arti penting peranan perpustakaan sebagai sarana
belajar siswa/i? Sangat penting, karena siswa/i aktif mencari tugas, maka
perpustakaan harus menyesuaikan dengan materi-materi yang ada.
3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenangi tugas ini? Ya,
karena sudah lama Saya ingin menjadi Koordinator/Pengelola Perpustakaan.
Jadwal Saya sebagai gurupun sedikit atau dikurangi, selama tiga (3) tahun
menjadi koordinator perpustakaan, Saya tidak merasa sebagai beban.
4. Apakah visi dan misi dari perpustakaan sekolah ini? Visa dan misi
perpustakaan sama dengan visi dan misi sekolah. Visinya adalah menjadi
perpustakaan unggul yang dicintai masyarakat sekolah. Misinya adalah
mencitrakan perpustakaan sebagai tempat penunjang pendidikan yang unggul,
mencitrakan warga perpustakaan sekolah sebagai insan religius, mencitrakan
warga perpustakaan sekolah sebagai insan berbudaya, menjalin hubungan baik
dengan masyarakat perpustakaan sekolah.
5. Apakah visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi sekolah? Ya, visi
dan misi perpustakaan SMA Negeri 6 menunjang visi dan misi sekolah SMA
Negeri 6.
6. Apakah program kerja perpustakaan saat ini? Program ke1ja Perpustakaan
SMA Negeri 6 Tahun 2005-2006 terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
I. Jangka Pendek:
I. Penyusunan struktur pengurus dan pembagian tugas kerja petugas untuk
satu tahun pelajaran
2. Menginventarisasi perlengkapan bahan perpustakaan
3. Memprosses dan memperbaiki buku-buku yang rusak
4. Menyiapkan alat-alat administrasi perpustakaan:
a. Buku pengunjung/daftar pengunjung
b. Kartu peminjaman buku/anggota perpustakaan
c. Buku tamu
d. Buku agenda/induk
e. Kartu katalog
f. Kantong kartu buku
g. Label buku
h. Lidah buku
i. Sampul buku
J. Alat tulis menulis, lem, pita printer/mesin tik
k. Lembar laporan minat baca harian
5. Mengadakan pembelian buku-buku baru
6. Melakukan pelayanan peminjaman/pembelian buku perpustakaan.
II. Jangka Menengah:
I. Memproses buku baru:
a. Meneliti buku
b. Menstempel buku
c. lv!engagendakan
d. Nomerisasi
e. Mengklasifikasi
f. Mengeti k kartu buku
g. Mengetik kantong buku
h. Mengetik kartu katalog
i. Menyampul buku
2. Memajang buku-buku baru pada meja/rak khusus
3. Melakukan penyiangan (seleksi koleksi yang rusak/lama)
4. Service AC
5. Menambah koleksi koran dan majalah
6. Pemberian hadiah bagi siswa/i yang rajin datang ke perpustakaan
III.Jangka Panjang:
I. Mengusulkan perluasan ruangan perpustakaan
2. Merencanakan jenis buku sumbangan bagi siswa kelas III yang lulus
3. Mengusulkan penambahan rak buku, kursi dan meja baca
4. Mengusulkan penambahan satu orang tenaga personil, tenaga
perpustakaan
5. Mengadakan studi banding ke perpustakaan sekolah lain atau perpumda
DKI Jakaita
6. Mengikuti pelatihan pengelolaan perpustakaan yang dilaksanakan oleh
Perpusnas, Perpumda atau lembaga pendidikan yang terkait
7. Mengadakan kerjasama dengan lembaga penerbitan buku dalam rangka
mendapat informasi koleksi-koleksi buku terbaru
8. Meningkatkan SDM pengelola perpustakaan dengan otomasi
9. Membuat laporan akhir tahun
7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? berapa
dan siapa saja? Ya, ada tiga (3) orang. Dua orang dari Tata Usaha dan satu
orang lagi dari guru. Bapak Tomas Magor, S.Pd (bagian pengadaan), Nur
Sijam (bagian pengolahan), dan Ibu Dameria (bagian Pelayanan).
8. Adakah kendala/kesulitan yang Anda alami selama menjadi pengelola
perpustakaan? Tidak ada, hanya ruangan perpustakaan yang terbatas.
9. Apa sajakah usaha yang Anda lakukan dalam mengatasi masalah tersebut?
Mengatur jadwal kunjungan bagi guru yang akan menggunakan perpustakaan
sebagai tempat studi.
I 0. Sebagai guru yang juga ditugaskan mengelola perpustakaan, bagaimana
metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggunaan
sumber-sumber di perpustakaan? Dengan cara mengadakan studi di
perpustakaan, siswa/i mencari sendiri sumber-sumber di perpustakaan.
11. Adakah ke1jasama dengan pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)?
Tidak, hanya beke1ja sama dalam bentuk pelatihan kepustakawanan dan
seminar dengan Perpustakaan Nasional.
12. Dalam hal membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda bekerjasama
dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk
kerjasamanya? Tidak, peraturan perpustakaan dibuat sendiri dengan mengacu
pada peraturan Perpustakaan Nasional.
13. Dalam hal pengadaan koleksi, apakah Anda bekerjasama dengan Kepala
Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk kerjasamanya?
Ya, biasanya guru dan siswa/i mengajukan koleksi yang dibutuhkan atau
diinginkan, lalu meminta persetujuan atau usulan kepada Kepala Sekolah.
14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari koleksi bahan ajar dan koleksi
bahan penunjang (pengayaan)? Ya, lebih banyak koleksi bahan penunjang
dari pada koleksi bahan ajar.
15. Mengapa buku ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan? Karena
jika siswa/i tidak membawa buku pelajaran, maka mereka dapat meminjam di
perpustakaan.
16. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan pada saat ini merupakan koleksi
pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pada buku ajar? kebutuhan mengajar
guru? Ya, karena untuk saling melengkapi, dan koleksi tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan para guru.
17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah,
hal-hal apa saja yang di lakukan perpustakaan? Menambah koleksi-koleksi
baru untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar.
18. Adakah kegiatan-kegiatau yang dilakukan perpustakam1 dalam mendukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? Mengatur jadwal kunjungan bagi
guru yang akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat belajar.
19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulmn Berbasis Kompetensi (KBK),
bagaimana kondisi perpustakaan? Kondisinya smna saja seperti sekarang ini.
20. Menurnt Anda, bagaimana fasilitas dan layanan perpustakaan pada saat ini?
(Bpk. Nur Sijmn)
Pewawancara
(Ani Ralnnawati)
Nama
Jabatan
Tempat
Berita Wawancara
:Dra. Nani Susanti
:Pengelola Perpustakaan
:SMA Negeri 34 Jakarta
Waktu Wawancara:Selasa, 25 Oktober 2005
1. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Pe1pustakaan SMA
Negeri 34 berdiri bersamaan dengan SMA Negeri 34, yaitu pada tahun 1978.
Kondisi pe1pustakaan saat itu sangat memprihatinkan, karena letak
perpustakaan yang berada di lantai satu selalu terkena banjir. Pada tahun 2001
sampai saat ini pe1pustakaan SMA Negeri 34 berada di lantai 2 ( dua).
2. Menurut Anda, berapa besar mti penting peranan pe1pustakaan sebagai sarana
belajar siswa/i? Sangat penting, karena perpustakaan sebagai media belajar
dan sebagai sarana informasi untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan siswa/i.
3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenang1 tugas ini?
Awalnya merasa sedih karena belum mengetahui cara mengelola
perpustakaan, tetapi senang juga karena diberi kekuasaan untuk mengelola
pe1pustakaan.
4. Apakah visi dan misi dmi perpustakaan sekolah ini? Visi dm1 m1s1
perpustakaan sama saja dengm1 visi dan misi SMA Negeri 34. Visinya adalah
mempersiapkan siswa agar mampu 111emberdayakm1 pola pikir untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berlandaskan iman dan taqwa,
be1wawasan lingkungan serta memiliki budi peke1ti yang luhur. Sedangkan
misinya adalah: menanamkan ald1lak dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur
dalam interaksi kehidupan sekolah, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
bimbingan akademik sehingga dapat berprestasi maksimal, menumbuhkm1
semangat keunggulan dalam bidang akademik sehingga dapat be1prestasi
maksimal, melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara optimal untuk
mencapai prestasi tinggi, menggiatkan praktek keagamaan untuk
memperkokoh iman dan tagwa, dan meningkatkan partisipasi siswa dalam
program sekolah yang berwawasan lingkungan.
5. Apakah visi dan misi perpustakaan menunjang v1s1 dan 1111s1 sekolah?
Bagaimana? Ya, karena semuanya saling berkaitan.
6. Apakah program ke1ja perpustakaan saat ini?-Program K.erja Perpustakaan
SMA Negeri 34 Tahun Ajaran 2005-2006 adalah sebagai berikut:
No. Bulan Program K.erja
I Juli Membagikan buku-buku paket kepada kelas XII,
XI/II dan XII/III.
2 Agustus Membeli koleksi atau buku-buku yang dibutuhkan
' September Membuat proposal kebutuhan untuk perpustakaan .)
4 Oktober Membeli koleksi a tau buku-buku untuk
perpustakaan
5 November Mem bu at la po ran pernbelian koleksi atau buku-
buku yang dibeli
6 Desernber Mendata koleksi atau buku-buku perpustakaan
7 Januari Membuat laporan keadaan perpustakaan
8 Februari Membuat grafik pengunjung perpustakaan
9 Maret Merekap buku paket yang dipinjam siswa/I
10 April Mendata judul buku yang akan dibeli
11 Mei Menerima pengembalian buku dari kelas XII/III
12 Juni Menerima pengembalian buku dari kelas XII dan
kelas XI/II
7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? Berapa
dan siapa saja? Ya, ada dua, Bapak Tugiyono (bagian sirkulasi dan
pengelolaan), dan Bapak Diyuni (bagian sirkulasi).
8. Apa kendala/kesulitan yang Anda alami selama menjadi pengelola
perpustakaan? Kurangnya jumlah koleksi dan kapasitas ruangan yang kurang
luas.
9. Apa sajakah usaha yang Anda lakukan clalam mengatasi masalah tersebut?
Mengajukan proposal untuk memperluas ruangan perpustakaan kepada
Kepala Sekolah, clan menambah koleksi seperti novel dan majalah.
I 0. Sebagai guru yang juga ditugaskan mengelola perpustakaan, bagaimana
metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggunaan
sumber-sumber di perpustakaan? Dengan cara menyuruh siswa/i mencari
sendiri sumber-sumber informasi di perpustakaan.
11. Adakah ke1jasama dengan pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)?
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta mengaclakan ke1jasama dalam bentuk
pelatihan kepustakawanan dan seminar-seminar dengan Perpustakaan
Nasional, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi.
12. Dalam ha! membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda beke1jasama
dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk
ke1jasamanya? Dalam membuat peraturan seko!l'!h, pihak perpustakaan hanya
bermusyawarah clengan Kepala Sekolah.
13. Dalam hal pengaclaan koleksi, apakah Anda beke1jasama dengan Kepala
Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk kerjasamanya?
Ya, guru-guru berdiskusi tentang koleksi/buku-buku yang dlinginkan, lain
meminta persetujuan Kepala Sekolah.
14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari bahan ajar dan buku penunjang
(pengayaan)? Ya, koleksi yang ada di perpustakaan terdiri clari bahan ajar dan
buku pengayaan (penunjang).
15. Mengapa buku ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan? Karena
SMA Negeri 34 Jakarta mempunyai program setiap satu tahun sekali buku
ajar dipinjamkan kepada siswa, dan satu tahun berikutnya dikembalikan.
16. Apakah koleksi yang acla di perpustakaan pacla saat ini merupakan buku
pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pacla buku ajar atau sesuai clengan
kebutuhan mengajar guru? Ya, koleksi yang acla di perpustakaan sesuai
clengan kebutuhan mengajar guru.
17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah,
hal-hal apa saja yang di Jakukan perpustakaan? Menambah koleksi-koleksi
penunjang baru yang sesuai clengan Kurikulum Berbasis Kompetensi,
menyecliakan fasilitas-fasilitas yang clapat mendukung kegiatan belajar
mengajar (seperti menyecliakan internet, televisi, clan koleksi non buku).
18. Aclakah kegiatan-kegiatan yang clilakukan perpustakaan clalam menclukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? Menyecliakan tempat bagi para
guru yang akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat belajar.
19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
bagaimana konclisi perpustakaan? Konclisi perpustakaan sama clengan komclisi
saat ini, clan perpustakaan suclah mempunyai fasilitas yang lengkap.
20. Menurut Anda, bagaimana fasilitas clan layanan perpustakaan pacla saat ini?
Fasilitas clan Jayanan perpustakaan SMA Negeri 34 sampai saat ini sudah
culrnp, hanya luas ruang perpustakaan yang masih kurang clan jumlah koleksi
(khususnya koleksi novel) masih kurang.
Yang cliwawancarai I ~~. A{j4}_'¥ang diwawancarai II /~~?--~fl"~ .
Koo:::;·clinato P -pustakaan {i";.'~ @~.·\>.. ·:: ~· ·cP agian Pe aclaan .( ... J ",,'it!. . .• ,, /<----- I- '~ l.i~:~2~1~- \~
,;, .• , u,.;; ... -~t'.~'.'.:1M1~~4~~~~-(ora. Nani Susanti) ~~i.1 ""'~"·"' ~ ' )r .o"j<'· ·t· ;,
\ ,!1' . ~ ''/
'<1W~~i' ~ .• : ~:'.'.x<~
(Ani Rahmawati)
Nama
Jabatan
Tempat
Berita Wawancara
:Dra. Lies Nuryani
:Koordinator Perpustakaan
:SMA Negeri 70 Bulungan-Jakarta
Waktu Wawancara :Kamis, 13 Oktober 2005
1. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Perpustakaan SMA
Negeri 70 Bulungan adalah perpustakaan gabungan dari SMA Negeri 9 dan
SMA Negeri 11 Jakarta Selatan. Koordinator perpustakaan (pengelola
perpustakaan) SMA Negeri 9 pada saat itu adalah Bapak Rais Johar, clan
koordinator perpustakaan SMA Negeri 11 adalah Bapak Supangat. Fasilitas
perpustakaan SMA Negeri 9 kurang memadai, sedangkan fasilitas
perpustakaan SMA Negeri 11 memadai. Pada tahun 1986 perpustakaan SMA
Negeri 9 dan perpustakaan SMA Negeri 11 tergabung menjadi satu (menjadi
perpustakaan SMA Negeri 70 Bulungan) dengan koordinatornya Ibu Hadi
Sucipto. Setahun kemuclian beliau digantikan oleh Ibu Rosnaniar Hamid.
Awalnya perpustakaan SMA Negeri 70 Bulungan terletak di lantai I, karena
luas ruangan perpustakaan yang kurang ideal, maka perpustakaan tersebut
dipindahkan ke bagian selatan dengan ukuran ruangan yang lebih besar.
Perpustakaan yang dipindahkan ke bagian selatan diapit oleh dapur dan dekat
dengan kantin hal tersebut menyebabkan letak perpustakaan kurang strategis,
maka perpustakaan dipindahkan kembali ke lantai 3. Setelah pindah ke lantai
3, perpustakaan harus dipindahkan kembali karena lantai 3 akan direhabilitasi,
maka pada tahun 1990-an perpustakaan dipindahkan ke lantai 1.
2. Menurut Anda, berapa besar arti pentingnya peran perpustakaan sebagai
sarana belajar siswa/i? Sangat penting, karena perpustakaan merupakan
wahana ilmu .pengetahuan, jika siswa/i belajar di kelas dan hanya belajar dari
guru saja, itu tidak akan cukup, maka siswa harus mencari sumber informasi
dari luar, dan salah satu sumber belajar atau sarana belajar di sekolah adalah
perpustakaan.
3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenangi tugas ini? Saya
sudah meqjabat sebagai !coordinator perpustakaan (pengelola perpustakaan)
selanrn enam (6) bulan. Selain karena sebagai tugas dari Kepala Sekolah,
Sayapun merasa senang karena sesuai dengan hobi Saya, yaitu senang
membaca.
4. Apakah visi dan misi dari perpustakaan sekola11 ini? Visinya sama dengan visi
sekolah, yaitu: Unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan taqwa serta
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada tingkat nasional dan
internasional. Misinya adalah: menjadikan perpustakaan SMA Negeri 70
Bulungan sebagai sumber ilmu pengetalman, menjadikan perpustakaan
sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa dan siswi SMA Negeri 70
Bulungan, tempat untuk mengembangkan bakat siswa/i d;liam menulis
(perpustakaan bukan sebagai tempat membaca saja, tetapi juga tempat atau
sarana yang dapat mengembangkan bakat menulis siswa/i), menerapkan
manajemen perpustakaan yang mengacu pada standar ISO 9001tahun2000.
5. Apalcah visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi sekola11? Ya, visi
dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi SMA Negeri 70 Bulungan.
6. Apalcah program ke1ja perpustalrnan saat ini? Terlampir
7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? Berapa
dan siapa saja? Ya, ada empat (4) orang. Diantaranya adalah M. Sodri (bagian
Teknisi/penyusunan), Linda S. (bagian pengadaan dan pengolahan), Reni dan
N. Suwarni (bagian sirkulasi, layanan pembaca dan !ayanan rujukan)
8. Apa kendala/kesulitan yang Anda alami selama menjadi pengelola
perpustakaan? Melayani pengunjung dengan jumlah yang amat banyak yang
menyebabkan terjadinya kehilangm1 koleksi, kapasitas ruangan yang tidak
memadai sehingga pengunjung merasa kurang nyaman, dan fasilitas yang
digunakm1 perpustakaan masih mmrnal.
9. Apa sajakah usaha yang Anda lakukan dalam mengatasi masalah tersebut?
Untuk mengatasi kehilangan koleksi, kami akan memasang alarm, ruangan
perpustakaan akan diperbesar dengan cara membongkar ruang OSIS, dan
menyediakan.internet.
I 0. Sebagai guru yang juga ditugaskan mengelola perpustakaan, bagaimana
metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggw1aan
sumber-sumber di perpustakaan? Dengan cm·a mengajak/menyuruh siswa/i
berkunjung ke perpustakaan untuk menge1jakan tugas dengan menggunakan
sumber-sumber yang ada di perpustakaan.
11. Adakah ke1jasama dengm1 pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)?
Smnpai saat ini belum ada, tetapi dengan pihak penerbit, kedutaan asing
(seperti negara Amerika, Korea, Belanda, dan lainnya) dalam ha! membeli
buku dan sumbangan buku, ke1jasama dalam bentuk pelatihan
kepustakawanan dan seminar dengm1 pihak Dinas Penidikan Menengah dan
Tinggi, Universitas Budi Lulmr, Perpustakaan Nasional, KLOP Perpustakaan
Indonesia.
12. Dalam hal membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda beke1jasama
dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk
kerjasamanya? Tidak, hanya pihak perpustakaan saja, karena pihak
perpustakaan yang lebih mengetahui mengenai situasi dan kondisi siswa/i, dm1
tempat/perpustakam1.
13. Dalam ha! pengadaan koleksi, apakah Anda beke1jasama dengan Kepala
Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk ke1jasamanya?
Ya, pihak perpustakaan, pihak siswa/i dan guru saling berdiskusi mengenai
koleksi yang dibutuhkan atau yang diinginkan, lalu pihak perpustakaan
mengajukan koleksi-koleksi atau yang berkaitan dengan keperluan
perpustakaan lee Kepala Sekolah, dan ke Komite untulu11encairkan dana.
14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari bahan ajar dan koleksi bahan
penunjang (pengayaan)? Ya, koleksi bahan ajar ada, tetapi tidak banyak, lebih
ban yak koleksi bahan penunjang.
15. Mengapa koleksi bahan ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan?
Karena untuk 1:nembantu siswa/i yang kurang mampu, sehingga mereka dapat
menggunakan buku pelajarnn dari perpustakaan.
16. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan pada saat ini merupakan koleksi
bahan pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pada buku ajar (sesuai dengan
kebutuhan mengajar guru)? Ya, tetapi ada juga koleksi yang dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan siswa dan siswi.
17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah,
hal-hal apa saja yang di lakukan perpustakaan? Karena perpustakaan
merupalcan sebagai sarana dalam belajar mengajar di sekolah, maim yang
dilalrnkan pihalc perpustakaan adalah menyediakan koleksi-koleksi yang dapat
memenuhi kebutuhan belajar mengajar para guru dan siswa/i di sekolal1, dan
menyediakan internet sebanyak 3 unit yang dapat digunakan para siswa/i
dengan tidak dipungut biaya.
18. Adakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam mendukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? Mengadakan temu muka dengan
pengarang.
19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
bagaimana kondisi perpustakaan? Sama saja, tetapi setiap satu tahun sekali lay
out perpustakaan dirubah agar pengunjung tidak bosan.
20. Menurut Anda, bagaimana fasilitas dan layanan perpustakaan pada saat ini?
Fasilitas perpustakaan cukup memadai, teta_ni belum canggih, tetapi
koleksinya merupakan judul-judul baru, layanan yang ada sudah maksimal
dengan melayani pengunjung yang mempunyai minat baca yang tinggi.
a. Lies Nuryani)
Pewawancara
/\ ,, ~ :~ ~~ti)
Yang diwawancarai II
~:'flo/;) (Bpk. Sodri)
'ormat I
lo. Jadwal Kegiatau I. Mei 2005- Pengadaan
Mei 2006 Bu!mBaru Perpustakaan
I I
2.
I Mei-Des Penge1nbalian
2005 Buku Paket
l. I Juli -Okt Prc1nosi
I 2005 Perpustakaan
PROGRAM: KERJA TIM PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 70 JAKARTA TAHUN P-ELAJA.R.\.i"{ 2005-20-06
' Sasaran lndikator Keberhasilan Bia ya : I. Penerbit Buku L Diperoleh informasi buku-bul-u barn Rp 50.000.000
2. Kedutaan Besar dengan lengkap dan murah dan mudah 3. Instansi. Pemerintah 2. Diperoleh buku-bul-u profil Negara-
' 4. Wali Murid (Kelas XII) negara asing : 5. Donatur 3. Diperoleh bulrn-bulm tentang bidang-
bi dang usaha a tau kegiatan dari instansi/BUMN I
' I 4. Diperoleh bul-.-u -bu!ai dari Orang tua j kelas X11
5_ Pengadaan koran di R. Wakil, R. Guru, I R. Pembina OSIS dan R. BK
Diknas Mengembalikan buhi-buku yang sudah tak Rp 1.000.000 . ! terpakai.
. I. Penerbit Buku L Setnua guru terlibat dalam kegiatan Rp 3.000.000 2. Guru pembelajaran di Perpustakaan 3. Siswa 2. Mengaktifkan piket di perpustakaan umuk
Mengatasi guru yang tidak hadir/tidak ada tugas.
I 3. Terbit lembaran/flyer Info Perpustakaan
I SMA 70, majalah dinding
' 4. 1erlaksana Launciring buku karya siswa
I SMAN 70
5. Terlaksana acara ten1u n1uka dennn
SumberDana Keteranf!an
' I I
'
I I Direkomendasikan I
I I ' I ke bidang Sarana I i I
--i I I I I
I Dilaksanakan I pad a acara I GK dengan sponsor i
Penerbit I ' I
,,, ' l
penulis/pengarang 6. Terlaksana acara Bazaar Bulni SMA 70 7. Beberapa Iomba, resensi buku, penulisan
krit\k dan saran Perpustakaan SMA 70
4. Juli Peningkatan L Koordinator I. Pelatihan Manajemen Perpustakaan Rp 5.000.000 2005 Kernampuan Perpustakaan 2. Studi Banding
SDM 2. Karyawan Perpustakaan
- Pe~ustakaan
5. Agustus Penyempurnaan I. KC?ordinator Perpustakaan L Adanya Daftar Bulai berdasarkan Rp 10.000.000 I 2005 Sistem 2. Karyawan Perpustakaan spesifik bidang dengan systen1 con1puter. Manajernen 3. Pengunjung Perpustakaan 2. Adanya Prosedur (SOP) penunJan1an Perpustakaan bukt1
I ' 3. Adanya Prosedur Penggunaan anggaran I '
Perpustakaan I I I 6. Agustus s.d. Perbaikani L Kepala Sekolah I. Tersusunnya desain lay out : Rp 40.000.000
Oktober Lay Out 2. Koordinator Perpustakaan a. Penambahan lemari, rak buku, meja dan Perpustakaan 3. Karyawan Perpustakaan kufsi baca untuk pengunjung
b. Perluasan ruangan perpustakaan .. I c. Tersedianya internet, TV d. Memajang beberapa lukisan/puisi/slogan e. Pena1nbahan beberapa papan inforn1asi f Pe1nasanuan alann
Jumlah Rp 109 .000.000
Nam a
Jabatan
Tempat
Berita Wawancara
:Budhi Prayitno, M.A
:Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
:SMA Negeri 6 Jakarta
Waktu Wawancara :Rabu, 16 November 2005
l. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
SMA Negeri 6 menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi sejak tahun
ajaran 2003-2004.
2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah
ini? Prosesnya pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah atas
inisiatif sendiri, sesuai proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan
dilaksanakan secara be1iahap. Tahun ajaran 2003-2004 Kurikulum Berbasis
Kompetensi diterapkan pada kelas Xii, tahun ajaran 2004-2005 Kurikulum
Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas XII dan kelas XI/II, dan tahun
ajaran 2005-2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada seluruh
kelas.
3. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? dan hal-hal apa sajakah yang dilakukan pihak sekolah
untuk mengatasinya? Ada, yaitu metodologi atau cara mengajar yang berbeda.
Mengadakan penataran dari Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi,
serta mengadakan pelatihan sendiri.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi? Sangat penting, karena perpustakaan
sekolah merupakan sarana atau sumber belajar.
(Ani Rahmawati)
Nama
Jabatan
Tempat
Berita Wawancara
: M.D. Eddy Hidayat S.Pd
:Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
:SMA Negeri 34 Jakarta
Waktu Wawancara :Kamis, 27 Oktober 2005
!. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
SMA Negeri 34 Jakarta mulai menerapkan Kurikulum .Berbasis Kompetensi
sejak talrnn ajaran 2004-2005.
2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah
ini? Proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilaksanakan
berdasarkan proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Pada
awalnya Kurikulum Berbasis Kompetensi hanya diterapkan pada kelas XII,
sedangkan kelas XI/II dan kelas XII/III masih menggunakan kurikulum tahun
1994. pada tahun ajaran 2005-2006 kelas XII dan kelas XI/II sudal1
menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada talrnn ajaran 2006-2007
nanti pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi mulai menyeluruh pada
semua kelas.
3. Adakah hambatan dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? dan
hal-hal apa S2\jakah yang dilakukan untuk mengatasinya? Ya, karena
menggunakan kurikulum dan sistem penilaian yang baru, malrn guru-guni
memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri. Solusinya adalah dengan
mengaclakan penataran dengan mendatangkan penatar yang berasal clari Dinas
DK!, dari Departemen, clan mengadakan II-IT-SAS (In House Training-Sistem
Administrasi Sekolah) dengan mengundang fasilitator yang ditunjuk oleh
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi? Sudah efektif, hanya jumlah koleksi
bukunya masih kurang, koleksi/buku penunjang harus ditambah.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Nama
Jabatan
Berita Wawancara
:Ors. Kuswinarno
:Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tempat :SMA Negeri 70 Bulungan-Jakarta
Waktu Wawancara:Kamis, 13 Oktober 2005
I. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
SMA Negeri 70 Bulungan ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi, dan sudah diterapkan sejak tahun ajaran 2002-2003.
Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Atas yang pertama kali
menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah
ini? Awalnya mensosialisasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan cara
mengadakan penataran, penataran tersebut diberikan oleh Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi secara berangsur-angsur. Kurikulum Berbasis
Kompetensi diterapkan pertama kali pada tahun ajaran 2002-2003 hanya pada
kelas XII. Pada tahun ajaran 2003-2004 diterapkan pada kelas XII dan kelas
XI/II, pada talmn ajaran 2004-2005 diterapkan di semua kelas, dan sudah
meluluskan siswa/i kelas XII/III dengan menggunakan Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
3. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi? dan hal-hal apa sajakah yang dilakukan pihak sekolah
untuk mengatasinya? Ya, ada. Cara mengajar yang berbeda dengan
kompetensi tiap-tiap siswa/i yang berbeda pula, dan pada jam pelajaran
matematika yang sebelumnya waktunya delapan jam, menjadi lima jam, maka
para guru perlu menyesuaikan dengan cara mengajar yang berbeda. Untuk
mengatasinya adalah para guru harus lebih banyak membaca atau belajar
mengenai Kurilculum Berbasis Kompetensi.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi? Kurikulum Berbasis Kompetensi memmtut
siswa/i untuk lebih banyak membaca, karena dalan1 Kurikulum Berbasis
Kompetensi belajar tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi juga dapat melalui
sarana atau sumber belajar yang lain, seperti perpustakaan. Maka dari itulah,
peran perpustakaan sangat penting dalam menunjang atau mendukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Ani Rahmawati)