7
Tahapan Preparasi Restorasi Resin Komposit 1. Tahapan Isolasi Isolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi saliva dan lidah akan menggangu penglihatan. Gingiva yang berdarah adalah masalah yang harus diatasi sebelum melakukan preparasi. Beberapa metode tepat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja yaitu saliva ejector, gulungan kapas atau cotton roll, dan isolator karet atau rubber dam(Baum, 1997) a. Saliva Ejector Alat ini mempuyani diameter 4 mm. Digunakan untuk menghisap saliva yang tertumpuk di dalam mulut.Penggunaan saliva ejector adalah ujungnya dari diletakkan didasar mulut.Pada posisi ini terkadang membuat pasien tidak nyaman karena diletakkan terus menerus didasar mulut, di bawah tekanan negatif yang konstan dapat menarik jaringan lunak dan menimbulkan lesi jaringan lunak. Gambar1. Saliva ejector

Tahapan Preparasi Restorasi Resin Komposit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

restorasi plastis

Citation preview

Tahapan Preparasi Restorasi Resin Komposit1. Tahapan IsolasiIsolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi saliva dan lidah akan menggangu penglihatan. Gingiva yang berdarah adalah masalah yang harus diatasi sebelum melakukan preparasi. Beberapa metode tepat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja yaitu saliva ejector, gulungan kapas atau cotton roll, dan isolator karet atau rubber dam(Baum, 1997)a. Saliva EjectorAlat ini mempuyani diameter 4 mm. Digunakan untuk menghisap saliva yang tertumpuk di dalam mulut.Penggunaan saliva ejector adalah ujungnya dari diletakkan didasar mulut.Pada posisi ini terkadang membuat pasien tidak nyaman karena diletakkan terus menerus didasar mulut, di bawah tekanan negatif yang konstan dapat menarik jaringan lunak dan menimbulkan lesi jaringan lunak.

Gambar1. Saliva ejector

Gambar2. Penggunaan Saliva ejector

a. Gulungan Kapas atau Cotton RollCotton roll yang digunakan di kedokteran gigi memiliki beberpa ukuran panjang dan besar. Namun yang sering digunakan adalah cotton roll nomor 2 dengan panjang inchi dan diameter inchi. Cotton roll dapat menyerap saliva cukup efektif sehingga menghasilkan isolasi jangka pendek pada rongga mulut. Biasanya cotton roll harus sering diganti karena akan sering terbashi oleh saliva. Penggunaan cotton roll bersama saliva ejector efektif dalam meminimalkan aliran saliva (Roberson dkk, 2002)

b. Isolator karet atau Rubber DamDari semua metode isolasi daerah kerja tidak ada yang seefektif dari rubber dam.Lembaran karet ini dengan gigi-gigi yang menonjol melalui lubang pada lembaran itu memnerikan isolasi yang positif dan jangka panjang pada gigi yang perlu dirawat.Penggunaan dari rubber dam merupakan keharusan untuk prosedur operatif.Rubber dam terdiridari 2 bagian yaitu isolator karet dan klem.

KlemIsolator karet Gambar3.Rubber Dam

2. Pembersihan GigiGigi dibersihkan dengan rubber cups dan pumice yang dicampur dengan air. Bila ada karang gigi dibersihkan terlebih dahulu.3. Tahap preparasiGigi fraktur Karena trauma dibuat bavel pada seluruh tepi enamel selebar 2-3 mm dari tepi kavitas dengan diamond fissure bur dengan sudut 450Gigi dengan karies dibersihkan dengan diamond fissure bur atau excavator, kemudin dibuat bevel seperti diatas.4. Pemberian Liner/ Basis Basis adalah lapisan tipis yang diletakkan antara dentin dan atau pulpa dengan restorasi. Perbedaan antara basis dan liner adalah ketebalan dan hal yang mampu ditahannya. Jika basis dengan ketebalan yang lebih daripada liner mampu menahan tekanan mekanik dari bahan restorasi selain juga sebagai penahan termal, listrik dan kimiawi. Pada restorasi resin komposit, perlu diplikasikan basis atau liner karena sifat dari resin itu sendiri yang iritan terhadap pulpa sehingga perlu adanya perlindungan sehingga bahan restorasi resin komposit ini tidak secara langsung mengenai struktur gigi.

5. Tahap etsa asam1) Ulaskan bahan etsa (asam phospat 30%-50%) dalam bentuk gel/cairan dengan pinset dan gulungan kapas kecil (cutton pellet) pada permukaan enamel sebatas 2-3 mm dari tepi kavitas (pada bagian bevel).2) Pengulasan dilakukan selama 30 detik dan jangan sampai mengenai gusi.3) Dilakukan pencucian dengan air sebanyak 20 cc, menggunakan syiring.4) Air ditampung dengan tampon atau cotton roll.5) Setelah pencucian gigi dikeringkan dengan semprotan udara sehingga permukaan tampak putih buram.

6. Tahap bondingUlaskan bahan bonding menggunakan spon kecil atau kuas / brush kecil pada permukaan yang telah di etsa .Ditunggu 10 detik sambil di semprot udara ringan di sekitar kavitas (tidak langsung mengenai kavitas) .Kemudian dilakukan penyinaran selama 20 detik.

7. Tumpatan Resin KompositCara penumpatan kavitas di servikal gigi serupa dengan penumpatan kavias oklusal. Walaupun tumpatannya nanti tidak akan menerima tekanan kunyah oklusal, tekanan kondensasi tetap harus memadai agar alur-alur retensi terisi dengan baik, sehingga tumpatan dapat bertahan lama. Pengukiran pada tahap yang dini dapat dilakukan dengan sonde, kalau sudah terlambat dengan alat Ward atau Hollenbach.Hendaknya bentuk anatomi permukaan servikal dapat dikembalikan, dan untuk itu dapat degunakan dengan pengukir dengan bilah cembung misalnya pengukir Ward atau Hollenbach. Pengukiran dilakukan dengan jalan mengukir tepi oklusal dan tepi gingival sendiri-sendiri sehingga terbentuknya permukaan yang cekung dapat dicegah. Tumpatan lebih baik dibuat sedikit cekung daripada overkontur kea rah gingival sebab hal ini akan menyebabkan akumulasi plak dan merangsang timbulnya gingivitis.

8. Tahap finishing dan polishing kompositFinishing meliputi shaping, contouring, dan penghalusan restorasi. Sedangkan polishing digunakan untuk membuat permukaan restorasi mengkilat. Finishing dapat dilakukan segera setelah komposit aktivasi sinar telahmengalami polimerisaasi atau sekitar 3 menit setelah pengerasan awal. Prosedur finishing dan polishing resin komposit:a. sharp-edge hand instrument digunakan untuk menghilangkan ekses-ekses di area proksimal, dan margin gingival dan untuk membentuk permukaan proksimal dari resin komposit. b. 12b scalpel blade digunakan untuk menghilangkan flash dari resin komposit pada aspek distal c. alumunium oxide disk digunakan untuk membentu kontur dan untuk polishing permukaan proksimal dari restorasi resin komposit. d. finishing diamond digunakan untuk membentuk anatomi oklusal e. Impregnated rubber points dengan aluminium oxide digunakan untuk menghaluskan permukaan oklusal restorasif. Aluminum oxide finishing strips untuk conturing atau finishing atau polishing permukaan proksimal untuk membuat kontak proksimal.