20
TEKNIK PANTAI : GROIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL S1 FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS RIAU Kampus Bina Widya, KM.12,5 Simpang Baru, Pekanbaru ANGGOTA KELOMPOK : BRIAN CHARLES S. (1107114141) MUHAMAD ZULFAKAR (1207121257) RIDHO ILAHI (1207136416) SAPRI ADI (1007133710) THESSALONIKA (1207113597) UNZI MARWAN (1207112156) YUDHA ANDESTIAN (0907114104)

Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

it's about water construction.

Citation preview

Page 1: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

TEKNIK PANTAI : GROIN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL S1FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS RIAUKampus Bina Widya, KM.12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

ANGGOTA KELOMPOK :

BRIAN CHARLES S. (1107114141)MUHAMAD ZULFAKAR (1207121257)RIDHO ILAHI (1207136416)SAPRI ADI (1007133710)THESSALONIKA (1207113597)UNZI MARWAN (1207112156)YUDHA ANDESTIAN (0907114104)

Page 2: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunianya sehingga Tugas Teknik Pantai ini dapat selesai

tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang pengertian Groin serta jenis-

jenisnya. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana cara kerja dari

groin itu sendiri dalam mengatasi permasalahan di peantai akibat

gelombang dan abrasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar hasil yang lebih baik di

masa yang akan datang. Harapan penulis agar makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, April 2015

Penulis

i | P a g e

Page 3: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengertian.......................................................................................................3

2.2 Cara Kerja Groin.............................................................................................6

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Groin..................................................................8

2.4 Jenis-jenis Groin.............................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii | P a g e

Page 4: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis

pantai. Selain proses alami, seperti angin, arus dan gelombang, aktivitas manusia

menjadi penyebab terjadinya erosi pantai seperti; pembukaan lahan

baru dengan menebang hutan mangrove untuk kepentingan permukiman, dan

pembangunan infrastruktur. Juga pemanfaatan ekosistem terumbu karang sebagai

sumber pangan (ikan-ikan karang), sumber bahan bangunan (galian karang),

komoditas perdagangan (ikan hias), dan obyek wisata (keindahan dan

keanekaragaman hayati) sehingga mengganggu terhadap fungsi perlindungan

pantai. Selain itu kerusakan terumbu karang bisa terjadi sebagai akibat bencana

alam, seperti gempa dan tsunami, yang akhir-akhir ini sering melanda Negara

Indonesia dan selalu menimbulkan kerusakan pada wilayah pesisir.

Salah satu metode penanggulangan erosi pantai adalah penggunaan struktur

pelindung pantai, dimana struktur tersebut berfungsi sebagai peredam energi

gelombang pada lokasi tertentu. Namun banyak tulisan sebelumnya bahwa

struktur pelindung pantai dengan material batu alam yang cenderung tidak ramah

lingkungan dan tidak ekonomis lagi apabila dilaksanakan pada daerah-daerah

pantai yang mengalami kesulitan dalam memperoleh material tersebut.

Untuk itulah, bangunan pantai sangat diperlukan dalam pengendalian erosi

yang terjadi, salah satunya yaitu dengan membangun groin.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini adalah beberapa rumusan masalah yang telah disusun untuk

mengetahui masalah bangunan pantai, terutama groin :

1. Apakah yang dimaksud dengan groin ?

2. Apa fungsi utama groin ?

1 | P a g e

Page 5: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

3. Apa saja jenis-jenis dari groin ?

4. Apa kelebihan dan kekurangan dari groin ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari groin

2. Mengidentifikasi fungsi dan manfaat groin

3. Menjelaskan jenis-jenis groin yang dapat dibangun

4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari groin

2 | P a g e

Page 6: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya

waktu. Contoh yang sering kita jumpai di bidang kelautan yaitu masalah dan erosi

abrasi pantai. Hal ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Berdasar

inventarisasi Puslitbang Pengairan (Syamsudin & Kardana, 1997) tercatat tidak

kurang dari 60 lokasi pantai dan muara yang berada di 17

propinsi mengalami kerusakan. 

Problem erosi di Indonesia telah mencapai tahapan kritis, karena banyak

lahan yang hilang, prasarana jalan dan perumahan yang rusak akibat erosi.

Masalah ini harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang

sangat besar bagi makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Pantai yang menjadi

objek penting untuk diselamatkan memiliki zona gerakan material yangmenurut

Hallermeier (1978,1981) dalam (CUR, 1987) dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Littoral zone

adalah perairan antara garis pantai sampai kedalaman D1. Pada daerah ini

terjadi gerakan material sangat intensif dan signifikan, baik

longshore transport ataupun crossshore transport 

2) Shoal zone

adalah perairan dari kedalaman D1 sampai kedalaman D2. Pada daerah

initerjadi gerakan material cross shore transport yang cukup signifikan.

Gelombang sudah tidak begitu berpengaruh pada gerakan material dasar,

sehingga daerah ini terjadi proses pendangkalan.

3) Offshore zone

Adalah perairan dari kedalaman D2 kearah laut dalam. Pada daerah ini

gerakan gelombang sudah tidak berpengaruh pada material dasar.

3 | P a g e

Page 7: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Gambar 2.1 Zona Profi Pantai (Hallermeier, 1978)

Zon-zona ini mempengaruhi perubahan garis pantai dan transport sedimen

yang terjadi. ki beberapa periode waktu yaitu:

a) evolusi geologi yang terjadi selama ratusan tahun,Evolusi geologi terjadi

secara regional untuk seluruh kawasan misalnya seluruh kawasan Pulau

Batam ataupun Teluk Jakarta.

b) evolusi jangka panjang (long-term evolution) yang terjadi dalam orde tahunan

ataupuluhan tahun. Long-term evolution terjadi untuk sebagian pantai di

antara headland (tempat yang tetap seperti batuan, bangunan pantai dan lain-

lain)

c) evolusi yang terjadi dalam jangka musiman (evolusi yang terjadi pada saat

arus dan gelombang terbesar). Evolusi musiman terjadi pada sebagian pantai,

diakibatkan misalnya oleh topan, gelombang (major storm). Evolusi musiman

ini sifatnya merusak dan kemudian berangsur-angsur perubahan musiman ini

akan kembali kepada keseimbangannya.

4 | P a g e

Page 8: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Groin/groyne adalah struktur hidrolik kaku yang dibangun dari pantai

(dalam rekayasa pantai) atau dari ambang sungai yang menahan aliran air dan

membatasi pergerakan sedimen.

Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus

garis pantai dan berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen

transport) sepanjang garis pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa

mengurangi danmenghentikan erosi yang terjadi. Struktur groin dibagi menjadi 2

bagian yaitu difracting dan non difracting. Non difracting groin biasanya

memiliki panjang yang relatif lebihpendek jika dibandingkan dengan difracting

groin.

Panjang groin akan efektif menahan sedimen apabila bangunan tersebu

tmenutup lebar surfzone. Namun keadaan tersebut dapat mengakibatkan suplai

sedimenke daerah hilir terhenti sehingga dapat mengakibatkan erosi di daerah

tersebut. Olehkarena itu panjang groin dibuat 40% sampai dengan 60% dari lebar

surfzone dan jarakantar groin adalah 1-3 panjang groin. (Bambang Triatmodjo,

1999)

Groin hanya bisa menahan pengiriman sedimen sepanjang pantai. Groin

yang ditempatkandi pantai akan menahan gerak sedimen tersebut, sehingga akan

mengendap disisi sebelah hulu (terhadap arah pengiriman sedimen sepanjang

pantai). Di sebelah hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi, sementara

suplai dari sebelah hulu terhalang oleh bangunan,akibatnya daerah di hilir

groin mengalami defisit sedimen sehingga pantai mengalami erosi.

Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai yang ak

an terusberlangsung sampai dicapai suatu keseimbangan baru. Keseimbangan

baru akan tercapai pada saat sudut yang dibentuk oleh gelombang pecah terhadap

garis pantai baru adalah nol.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kumpulan groin

justru meningkatkan arus sirkulasi di antara dua groin dan membentuk

rip current yang akan mengangkut sedimen hilang ke lepas pantai. 

5 | P a g e

Page 9: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Erosi yang terjadi di daerah hilir groin juga dapatmembahayakan

keamanan bangunan di sebelahnya. Dari sisi estetis adanya krib mengganggu

keindahan dan kenyamanan pejalan kaki di pantai. Selain itu groin sama

sekali tidak efektif untuk mengatasi permasalah erosi yang disebabkan oleh

angkutan sedimen tegak lurus pantai (cross-shore transport ). Oleh karenanya

sebelum pembangunan groin, diharuskan ada studi mengenai kondisi pantainya

terlebih dahulu.

2.2 Cara Kerja Groin

Groin bekerja dengan menahan gerakan dari sedimen yang dibawa oleh

arus. Arus ini adalah arus sejajar pantai yang diakibatkan oleh gelombang laut

yang datang tidak sejajar pantai. Gelombang yang datang tidak tegak lurus pantai

terpecah menjadi dua bagian, yaitu gelombang tegak lurus dan gelobang sejajar

pantai.

Gelombang yang menghantam pantai datang dengan sudut beragam dan

tidak selalu tegak lurus dengan garis pantai.

Gambar 2.2 Sudut yang dibentuk oleh gelombang terhadap pantai

6 | P a g e

Page 10: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Gelombang akan pecah pada Breaker Line, sedangkan daerah pecahnya

gelombang disebut Surf Zone. Pada Surf Zone, akan terjadi penghancuran

gelombang menjadi komponen energi tegak lurus pantai dan komponen energi

yang sejajar pantai. Komponen energi yang tegak lurus garis pantai akan hancur

dan komponen energi yang sejajar pantai akan memicu terjadinya arus sejajar

pantai.

Gambar 2.3 Proses pecahnya gelombang pada Breaker Line

Swash adalah arus yang terbentuk akibat pecahnya gelombang. Swash

akan membawa pergi material. Setelah arus Swash kehilangan momentum, akan

terjadi arus balik ke arah laut yang dinamakan Backwash. Swash dan Backwash

secara terus menerus mengakibatkan perpindahan material sejajar pantai.

7 | P a g e

Page 11: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Gambar 2.4 Endapan yang terjadi disebelah Groin

Seperti pada di gambar di atas, pasir bergerak ke selatan dibawa oleh arus,

itu terjebak oleh Groin. Akibatnya, pasir menumpuk di sisi utara struktur, tapi di

sisi selatan pasir terus bergerak ke selatan. Namun, pasir yang biasanya akan

menggantikan sedimen mengikis pergi ke selatan groin yang terperangkap di sisi

utara struktur. Akibatnya, erosi menyebabkan sedimen atau pantai akan hilang di

sisi selatan dari groin.

Dalam situasi seperti ini, pasir harus ditambahkan pada sisi bawah saat

Groin atau ditransfer dari sampai saat ini ke sisi bawah saat ini struktur dalam

rangka untuk mempertahankan pantai sana.

Pemilik properti depan pantai kadang-kadang membangun groin untuk

melestarikan pantai mereka. Seperti sekarang mungkin jelas, perlindungan dari

satu properti dengan groin akan menyebabkan ke tetangganya memiliki masalah

pantai erosi. Jika pergerakan sedimen dihentikan, daerah bawah saat ini akan

dicabut dari sedimen dan erosi akan menghasilkan kecuali "tindakan korektif"

(penambahan struktur namun lebih atau makanan pantai) diambil.

Seperti yang Anda lihat, garis pantai yang dinamis, dan bahwa hasil dalam

masalah serius ketika orang berusaha untuk menstabilkan garis pantai dengan

struktur direkayasa tanpa mempertimbangkan konsekuensi sifat tetangga.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Groin

Keuntungan :

Dapat membuat pantai meluas yang bagus untuk perairan

Memperangkap pasir dan material lain sehingga mencegah erosi

karang

Groin tipe T dapat digunakan sebagai inspeksi dan untuk

keperluan wisata

Kerugian :

8 | P a g e

Page 12: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Menghambat pergerakan alami sedimen yang mana dapat

merugikan pantai tetangga yang akan terus mengalami erosi

Pembangunan groin pada pantai yang tererosi akibat onshore

offshore transpordapat mempercepat erosi tersebut

Perlindungan pantai dengan groin dapat menyebabkan erosi di

daerah hilir

2.4 Jenis-jenis Groin

Berdasarkan Metode Pembangunannya, Groin dapat dibagi menjadi dua, yaitu

groin Permeable dan Groin Impermeable

Groin dapat bersifat Permeable (air masih bisa menembusnya) tetapi dengan

kecepatan yang direduksi maupun bersifat Impermeable yang menahan dan

membelokan arus.

a. Permeable Groin

Terbuat dari batu besar, bamboo dan kayu.

9 | P a g e

Page 13: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Gambar 2.5 Permeable Groin dari kayu

b. Impermeable Groin

Groin padat atau groin armor batu dibangun menggunakan batu, kerikil,

gabions.

Gambar 2.5 Impermeable Groin dari tumpukan batu

Contoh :

a. Hurricane Isabel and Shore Erosion in Chesapeake Bay, Maryland

Saat groin baru dipasang:

Gambar 2.6 Kondisi awal saat groin baru dipasang

10 | P a g e

Page 14: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

Gambar 2.7 Kondisi setelh groin dipasang cukup lama.

Berdasarlan bentuknya, groin dapat dibedakan menjadi :

1. Tipe lurus

2. Tipe T

3. Tipe L

11 | P a g e

Page 15: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus

garis pantai dan berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen

transport) sepanjang garis pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa

mengurangi danmenghentikan erosi yang terjadi. Struktur groin dibagi menjadi 2

bagian yaitu difracting dan non difracting. Non difracting groin biasanya

memiliki panjang yang relatif lebihpendek jika dibandingkan dengan difracting

groin.

Kelebihan dan kekurangan menggunakan groin adalah :

Keuntungan :

Dapat membuat pantai meluas yang bagus untuk perairan

Memperangkap pasir dan material lain sehingga mencegah erosi

karang

Groin tipe T dapat digunakan sebagai inspeksi dan untuk

keperluan wisata

Kerugian :

Menghambat pergerakan alami sedimen yang mana dapat

merugikan pantai tetangga yang akan terus mengalami erosi

Berdasarkan Metode Pembangunannya, Groin dapat dibagi menjadi dua,

yaitu groin Permeable dan Groin Impermeable

Berdasarlan bentuknya, groin dapat dibedakan menjadi :

1. Tipe lurus

2. Tipe T

3. Tipe L

12 | P a g e

Page 16: Tek.pantai.C.2015 1 Groin

DAFTAR PUSTAKA

Triatmodjo, Bambang, Teknik Pantai, Betta Offset, Yogyakarta, 2008.

Coastal Engineering Research Center. Coastal Engineering Manual. Washington : US. Army Corp Engineer. 2001.

Hang Tuah, Prof., Hidraulika Pantai (Coastal Engineering), Diktat Kuliah, ITB, Bandung, 2003

13 | P a g e