24

TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI
Page 2: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP ADOPSI

2. KATEGORI DAN CIRI-CIRI PENGADOPSI3. ELEMEN DAN FAKTOR YANG

MEMPERNGARUHI KECEPATAN ADOPSI INOVASI

4. PROSES DIFUSI INOVASI PERTANIAN5. PENELITIAN ADOPSI INOVASI

PERTANIAN

Page 3: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Meskipun berbagai teknologi dan inovasi bidang pertanian telah banyak dihasilkan (secara teknis dan ekonomis layak) namun tidak serta merta diterima dan diterapkan oleh target sasarannya/petani

Perlu kajian dan pendalaman tentang proses adopsi dan difusi inovasi pertanian untuk merancang strategi yang efektif agar target sasaran dapat menerapkan inovasi baru yang memiliki prospek lebih baik

Page 4: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Rogers and Shomaker--”inovasi” : ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat tani sasaran

Lionberger- “hal yang baru”-sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat

Mosher---”adoption” of an innovation is the process by which a particular farmer is exposed to, considers, and finally rejects or practices a particular innovation.

Rogers-traditionally, “the process of adoption”, in connection with agricultural extension, usually comprises five successive or stages, awareness, interest, evaluation, first trial, and either repeated use or rejection

Page 5: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Sumber Inovasi

Penerima/Pengetrap Inovasi

Pengetrap Lain

Pengetrap Lain

Pengetrap Lain

Proses Adopsi

Proses Difusi

Page 6: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Awareness/kesdaran: sasaran mulai sadar tentang inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh

Interest/tumbuhnya minat: keinginan untuk mengatahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan

Evaluation/evaluasi: penilaian terhadap baik/buruk ataumanfaat inovasi yeng telah diketahui informasinya secara lebih lengkap

Trial/mencoba: melakukan percobaan dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya

Adoption/adopsi: menerima/menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan dan diamatinya sendiri

Page 7: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Dalam proses adopsi suatu inovasi, kecepatannnya akan sangat bervariasi (sangat cepat, lambat, bahkan menolak)

Pengkategorian golongan adopter berdasar status sosial, status ekonomi, perilaku komunikasi, pendidikan dan umur

Kategori/group pengadopsi berdasarkan kecepatan mengadopsi adalah sbb: (1) perintis/innovators, (2) pengetrap dini/early adopters, (3) pengetrap awal/the early majority, (4) pengetrap akhir/the late majority dan (5) penolak/kaum kolot/laggars.

Page 8: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang pertama dalam suatu wilayah tertentu yang paling cepat mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa ingin tahu tinggi/curiousity, cenderung individualis

Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup aktif dlm pembangunan desa, umur relatif muda, pendidikan cukup tingi, status sosial agak tinggi, disegani oleh anggota masyarakat

Pengetrap awal/the early majority: golongan yang mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari dan diyakini keunggulannya

Pengetrap akhir/the late majority: orang yang lambat menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah, kurang semangat dalam usahataninya

Penolak/laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan pasif terhadap perubahan, kurang rasional

Page 9: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Persentase Distribusi Jumlah

Pengadopsi2.5

13.5

34.034.0

16.0

Perintis Pengetrap dini Pengetrap awal

Pengetrap akhir Penolak

Page 10: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Grafik Distribusi Jumlah Pengadopsi

2.5

13.5

34.0 34.0

16.0

-

10.0

20.0

30.0

40.0

Waktu Penerimaan

Per

sen

tase

Pen

gad

op

si

Series1 2.5 13.5 34.0 34.0 16.0

Perintis Pengetrap diniPengetrap

aw alPengetrap

akhirPenolak

Page 11: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu memperhatikan kelompok/golongan yang paling utama untuk didekati/diperhatikan

Golongan yang potensial adalah golongan kedua (early adopter) dan ketiga (the early majority)

Kedua golongan tsb. aktif dan memiliki interaksi yang luas dgn masyarakat desa, berpengaruh serta memahami situsi desa, tidak terlalu menonjol status sosial ekonominya--dpt dimanfaatkan untuk mempengaruhi golongan keempat dan kelima

Page 12: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

INNOVATION is an idea, practice or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption

ADOPTION is a decision to make full use of an innovation as the best course of action available

DIFFUSION is the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system

(GK Ray, 1998:145)

Page 13: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas, observabilitas)

2. Jenis keputusan inovasi (kolektif, optional, otoritas)

3. Saluran komunikasi (media massa, interpersonal)

4. Sifat-sifat sistim sosial (modern/tradisional, pola komunikasi)

5. Pelayanan penyuluhan

Page 14: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Kondisi fisik usahatani Lokasi dan lingkungan usahatani Ketersediaan sarana produksi Fasilitas pendukung lainnya (jalan,

pasar, sarana transportasi, listrik, dll)

Hama penyakit Curah hujan Tipe tanah, fasilitas irigasi

Page 15: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Membantu petani menjadi sadar tentang adanya suatu innovasi

Membicarakan dengan petani sehingga petani menjadi tertarik

Membantu petani melakukan penilaian

Memberikan dorongan dan membantu melakukan percobaaan di lahan petani

Page 16: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Proses difusi inovasi pertanian: proses dimana inovasi pertanian menyebar diantara petani-petani sampai pada jumlah yang besar (Valera, 1987)

Waktu merupakan faktor penting dalam proses difusi; (1) pengambilan keputusan dari awareness sampai penerimaan/penolakan, (2) menentukan tingkat adopsi (jumlah pengadopsi)

Pada tahap awal petani umumnya masih banyak yang ragu, setelah melihat keberhasilan petani lain baru mau mencoba

Page 17: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Penelitian adopsi inovasi sangat diperlukan di bidang pertanian dalam rangka mengevaluasi “manfaat dan efektifitas” inovasi (teknologi, cara, ide yang baru) yang dihasilkan melalui berbagai penelitian, pengembangan dan kajian pertanian

Penelitian dapat dilakukan dengan pemodelan antara adopsi (Y) dengan faktor yang mempengaruhinya (X1, X2, X3,…dst)

Hasil peneltian adopsi dapat digunakan untuk “merancang strategi” penyebarluasan inovasi baru yang lainnya sehingga akhirnya diterapkan oleh client/target sasaran.

Page 18: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI
Page 19: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan-pesan dari seseorang (sumber) kepada orang lain (penerima).

Di negara yang sedang berkembang sering terjadi ketimpangan informasi dalam sistem komunikasi yang diakibatkan oleh adanya pemusatan mass media modern di kota-kota besar sedangkan masyarakat di pedesaan masih tetap mengandalkan komunikasi antar pribadi yang bersifat tatap muka sebagai sistem komunikasi mereka. Selain itu terbatasnya jangkauan mass media di daerah pedesaan menyebabkan pesan-pesan pembangunan tidak sampai di tengah-tengah masyarakat desa.

Akibat dari adanya perbedaan sistem komunikasi ini adalah timbulnya perbedaan persepsi tentang pembangunan.

Salah satu tujuan komunikasi pembangunan di Indonesia adalah mengubah keikutsertaan masyarakat dalam proses pembangunan.

Page 20: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Difusion Model Package Program Model The Induced Innovation

Model

Page 21: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial yang memberikan tekanan pada mass media yang berupa pesan – pesan ( dari luar ke dalam masyarakat )

Penelitian mengenai proses difusi bertujuan menjelaskan tahap-tahap untuk mencapai keberhasilan melaksanakan inovasi pertanian.

Tahapan-tahapan tersebut adalah: ~ Tahap kesadaran ~ Tahap penumbuhan minat ~ Tahap penilaian ~ Tahap percobaan ~ Tahap adopsi Model difusi sangat menekankan proses

komunikasi

Page 22: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Mass media yang tersedia Kemampuan menyerap pesan-pesan

mass media Isi pesan-pesan mass media Cara penyampaian pesan-pesan

mass media

Page 23: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial berupa paket – paket program pertanian dengan melibatkan instansi-instansi yang bersangkutan

Pendekatan ini merupakan alat komunikasi untuk menarik perhatian para birokrat, usahawan, pemuka pendapat, ilmuwan, dan fihak-fihak yang dibutuhkan kerjasamanya.

Page 24: TEORI DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI

Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial berupa modernisasi sistem pemasaran (mekanisme pasar) dengan menciptakan hubungan informasional yang diperlukan untuk penggunaan yang efektif dari faktor dan pemasaran produksi

Model ini memberi perhatian yang besar kepada pasar, serta menghendaki adanya perbaikan dalam kaitan komunikasi pasar.