50
TEORI TEORI RALAT RALAT JURUSAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG SUNARYONO

TEORI RALAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEORI RALAT

TEORITEORI RALAT RALAT

JURUSAN FISIKAJURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANGUNIVERSITAS NEGERI MALANG

SUNARYONO

Page 2: TEORI RALAT

KAJIAN PERKEMBANGAN KAJIAN PERKEMBANGAN SAINS SAINS

OBSERVASI

TEORI

EKSPERIMEN

INSPIRASI

PREDIKSI

Page 3: TEORI RALAT

E = mc2

TEORI RELATIVITAS KHUSUS

DAN KUANTUM

Page 4: TEORI RALAT

PERKULIAHAN PERKULIAHAN PRAKTIKUMPRAKTIKUM

JENJANG DASARJENJANG DASARSasaranSasaran : Memiliki ketrampilan dalam : Memiliki ketrampilan dalam bekerja di laboratoriumbekerja di laboratorium . . (Prak. Fisdas 1 & 2, Eldas 1 dan Fismod)(Prak. Fisdas 1 & 2, Eldas 1 dan Fismod)

JENJANG MENENGAHJENJANG MENENGAHSasaranSasaran : Memiliki kemampuan : Memiliki kemampuan bekerja di laboratorium.bekerja di laboratorium.((Prak. Eldas 2, Listrik Magnet dan GelombangPrak. Eldas 2, Listrik Magnet dan Gelombang))

JENJANG LANJUTJENJANG LANJUTSasaranSasaran : Memiliki kemampuan : Memiliki kemampuan mengelola kerja di laboratorium.mengelola kerja di laboratorium.(Eksperimen Fisika)(Eksperimen Fisika)

BERDASARKAN JENJANG BERDASARKAN JENJANG KOMPETENSINYAKOMPETENSINYA

Page 5: TEORI RALAT

PERSIAPAN PERSIAPAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR IPRAKTIKUM FISIKA DASAR I

TAHAP PERSIAPANTAHAP PERSIAPAN* Tujuan Percobaan* Tujuan Percobaan* Penjelasan tentang Gejala* Penjelasan tentang Gejala* Model Eksperimen* Model Eksperimen

TAHAP PELAKSANAANTAHAP PELAKSANAAN* Set-up Percobaan* Set-up Percobaan* Prosedur Percobaan* Prosedur Percobaan* Pengoperasian Alat Ukur* Pengoperasian Alat Ukur* Koleksi Data* Koleksi Data* Kerjasama* Kerjasama

TAHAP PELAPORANTAHAP PELAPORAN* Tata Cara Penulisan Laporan* Tata Cara Penulisan Laporan* Isi Laporan * Isi Laporan (Ralat)(Ralat)

Page 6: TEORI RALAT

KETAKPASTIAN KETAKPASTIAN PENGUKURANPENGUKURAN

A.A. KETAKPASTIAN NILAI SKALA KETAKPASTIAN NILAI SKALA TERKECIL (NST) ALAT UKURTERKECIL (NST) ALAT UKUR

cm

0 1PENGGARIS

0 1cm Skala utama

Skala nonius100

JANGKA SORONG

NST = 0,1 cm

NST = 0,01 cm

Page 7: TEORI RALAT

CONTOHCONTOHcm

10 11 p = 10,88 cm

9 10cm Skala utama

Skala nonius 100 p = 9,38 cm

Page 8: TEORI RALAT

B. KETAKPASTIAN SISTEMATISB. KETAKPASTIAN SISTEMATIS* Kesalahan Kalibrasi * Kesalahan Kalibrasi * Kesalahan titik nol* Kesalahan titik nol* Kesalahan * Kesalahan gangguangangguan* * Kesalahan Kesalahan ParalaksParalaks

C. KETAKPASTIAN ACAKC. KETAKPASTIAN ACAK* Gerak Brown molekul udara* Gerak Brown molekul udara* Fluktuasi tegangan jaringan listrik* Fluktuasi tegangan jaringan listrik* Bising elektronik* Bising elektronik

D. KESALAHAN PENGAMATD. KESALAHAN PENGAMAT

Page 9: TEORI RALAT

PENGUKURAN BESARAN PENGUKURAN BESARAN FISISFISIS

PENGUKURAN LANGSUNGPENGUKURAN LANGSUNG

Jika nilai besaran yang diukur dapat Jika nilai besaran yang diukur dapat diperoleh secara langsung dari diperoleh secara langsung dari pembacaan alat ukur.pembacaan alat ukur.

Misal: panjang, massa, kuat arus dllMisal: panjang, massa, kuat arus dll PENGUKURAN TAK LANGSUNGPENGUKURAN TAK LANGSUNG

Jika nilai besaran yang diukur Jika nilai besaran yang diukur merupakan fungsi dari besaran yang merupakan fungsi dari besaran yang lain.lain.

Misal: Luas (A) = pxl atau A = A(p,l)Misal: Luas (A) = pxl atau A = A(p,l)

Page 10: TEORI RALAT

PENYAJIAN HASIL DAN PENYAJIAN HASIL DAN RALAT PENGUKURAN RALAT PENGUKURAN

satuanxxx

= Nilai pengukuran terbaik

x = Hasil pengukuran suatu besaran

xΔx = Ralat mutlak pengukuran

Page 11: TEORI RALAT

KESEKSAMAAN/RALAT RELATIF KESEKSAMAAN/RALAT RELATIF PENGUKURANPENGUKURAN

R ≥ 10%, gunakan 2 angka berartiR ≥ 10%, gunakan 2 angka berarti 1% ≤ R < 10%, gunakan 3 angka berarti1% ≤ R < 10%, gunakan 3 angka berarti 0% ≤ R < 1%, gunakan 4 angka berarti0% ≤ R < 1%, gunakan 4 angka berarti

Contoh:Contoh:

V = (4,77 V = (4,77 ±± 0,73) cm 0,73) cm33 R = 15,3% R = 15,3% V = (4,8 V = (4,8 ±± 0,7) cm 0,7) cm33

%100xx

xR

Page 12: TEORI RALAT

ANGKA BERARTIANGKA BERARTI Angka dibelakang koma dari kesalahan tidak boleh Angka dibelakang koma dari kesalahan tidak boleh

lebih dari angka dibelakang koma rata-ratalebih dari angka dibelakang koma rata-rata Bila dijumpai bilangan sangat besar atau sangat kecil Bila dijumpai bilangan sangat besar atau sangat kecil

hendaknya digunakan bentuk eksponenhendaknya digunakan bentuk eksponen

Contoh Penulisan yang Contoh Penulisan yang salahsalah

Contoh Penulisan Yang Contoh Penulisan Yang BenarBenar

kk=(200,1=(200,1±0,215±0,215) ) ooK/sK/s kk=(200,1=(200,1±0,2±0,2))ooK/sK/s

dd=(0,000002=(0,000002±0,00000035±0,00000035) mm) mm dd=(20=(20±4±4))x10x10-7-7 mm mm

=22/7=22/7 =3,1415=3,1415

FF=(2700000=(2700000±30000±30000) N) N FF=(270=(270±3±3))x10x1044 NN

Page 13: TEORI RALAT

KETAKPASTIANPENGUKURAN

LANGSUNG TAK LANGSUNG

TUNGGAL

BERULANG

SEMUA VARIABEL TUNGGAL

SEMUA VARIABEL BERULANG

SEBAGIAN VARIABEL TUNGGAL DAN YG LAIN BERULANG

Page 14: TEORI RALAT

PENGUKURAN TUNGGALPENGUKURAN TUNGGAL

xxx

Pengukuran dilakukan hanya sekaliPengukuran dilakukan hanya sekali

NST2

1x

CONTOHCONTOH

cm

8 9 NST = 1 mmNST = 1 mm = 9,15 cm = 91,5 mm= 9,15 cm = 91,5 mm

ΔΔp = ½ NST = 0,5 mmp = ½ NST = 0,5 mm

p

p = (91,5 p = (91,5 ±± 0,5) mm 0,5) mm

ppp

R = (0,5/91,5) x 100%R = (0,5/91,5) x 100%R = 0,5% R = 0,5% (4 angka berarti)(4 angka berarti)

p = (91,50 p = (91,50 ±± 0,50) mm 0,50) mm HASIL AKHIR

Page 15: TEORI RALAT

PENGUKURAN BERULANG Pengukuran dilakukan sebanyak n kali

n

x

n

xxxx

n

in

121 ...

xxx Nilai Rata-Rata Pengukuran

Page 16: TEORI RALAT

Simpangan Baku Pengkuran Berulang(Standard Deviation)

1

)(1

1

1

2

1

2

2

1

n

xxn

nsx

nn

xxsx

n n

ii

x

n

i

x

Page 17: TEORI RALAT

Andi mengukur diameter kelereng sebanyak 5 kali di beberapa tempat yang berbeda. Data yang diperoleh adalah

d = (1,2; 1,3; 1,3; 1,2; 1,3) cm

CONTOH

ddd

)1(

)(1

2

nn

ddSd

n

i

d

Rata-rata diameter

Simpangan baku

cmn

dd i 26,1

5

2,13,13,13,12,1

Page 18: TEORI RALAT

)15(5

)(

)1(

)(5

1

2

1

2

dd

nn

ddSd

i

n

i

d

20

)26,13,1()26,12,1()26,13,1()26,13,1()26,12,1( 22222 d

cmd 02,0

cmd )02,026,1(

%6,1%10026,1

02,0

%100

xR

xd

dR

Ralat relatif

Hasil pengukuran diameter kelereng adalah

(3 angka berarti)

EXCEL

Page 19: TEORI RALAT

PENGUKURAN TAK LANGSUNG

Variabel Terikat dan Variabel Bebas

Z = Z (x1, x2, x3)

Z = Variabel terikat

x1, x2, x3 = Variabel bebas

Penulisan hasil pengukuran

ZZZ

Page 20: TEORI RALAT

SEMUA VARIABEL BEBAS DIUKUR SEKALIVariabel Bebas

NSTxdenganxxx 5,0; 1111

NSTxdenganxxx 5,0; 2222

NSTxdenganxxx 5,0; 3333

Variabel Terikat

Perhatikan angka 2/3 yang merupakan upaya tera tingkat ketangguhan kebenaran

terhadap pengukuran tunggal

2

33

2

22

2

11 3

2

3

2

3

2x

x

Zx

x

Zx

x

ZSZ

Page 21: TEORI RALAT

Seorang mahasiswa baru mengukur massa jenis zat cair dengan mengukur langsung volume dan massanya dalam sekali pengukuran. Hasilnya V = 20 cm3 dengan NST = 1 cm3 (gelas ukur) dan m = 15 gram dengan NST = 1 gram (neraca teknis).

CONTOH

Penyajian Hasil PengukuranVariabel Bebas

35,05,0; cmNSTVdenganVVV 3)5,020( cmV

gramNSTmdenganmmm 5,05,0; gramm )5,015(

Page 22: TEORI RALAT

Variabel Terikat

Hasil Pengukuran Massa Jenis

Rerata Massa Jenis

3/75,020

15cmgram

V

m

Simpangan Baku

22

3

2

3

2V

Vm

mS

)( S

Page 23: TEORI RALAT

Persamaan1 mxV

V

m

11

VmxVmm

21

VmxmxVVV

2

22

1

3

2

3

2)( VmVmVS

22

21 5,0

3

2)20)(15(5,0

3

2)20( xxS

3/02,0 cmgramS

Page 24: TEORI RALAT

Ralat relatif

Hasil pengukuran massa jenis zat cair adalah

(3 angka berarti)%7,2%10075,0

02,0

%100

xR

xS

R

3/)02,075,0( cmgram

3/)020,0750,0( cmgram

Page 25: TEORI RALAT

Variabel Bebas

SEMUA VARIABEL BEBAS DIUKUR BERULANG

Variabel Terikat

111 xSxx

222 xSxx

333 xSxx

2

3

2

2

2

1321 xxxZ S

x

ZS

x

ZS

x

ZS

Page 26: TEORI RALAT

Andi mengukur panjang pencil dengan jangka sorong pada beberapa tempat yang berbeda dengan hasil p = (15,2; 15,1; 15,1; 15,3) cm. Diameter pensil diukur dengan mikrometer sebanyak 4 kali di beberapa tempat dengan hasil d = (10,02; 10,08; 10,10; 10,06) mm. Hal ini dilakukan Andi untuk menentukan volume pencil yang berbentuk silindris.

CONTOH

Penyajian Hasil PengukuranVariabel Bebas

)( pSpp

)( dSdd

Panjang

Diameter

Page 27: TEORI RALAT

Rata-rata panjang (p)

Simpangan baku (Sp)

cmn

pp i 2,15

4

7,60

cmS p 05,012

03,0

Ralat relatif

%3,0%1002,15

05,0%100 xx

p

SR p

cmp )05,020,15(

(4 angka berarti)

)14(4

)(

)1(

)(4

1

2

1

2

pp

nn

ppS

i

n

i

p

Page 28: TEORI RALAT

Rata-rata diameter (d)

Simpangan baku (Sd)

Ralat relatif

(4 angka berarti)

mmn

dd i 06,10

4

26,40

)14(4

)(

)1(

)(4

1

2

1

2

dd

nn

ddS

i

n

i

d

mmSd 02,012

0036,0

%2,0%10006,10

02,0%100 xx

d

SR d

cmmmd )002,0006,1()02,006,10(

Page 29: TEORI RALAT

Variabel Terikat

Hasil Pengukuran Volume

Rerata Volume

Simpangan Baku

VSVV

322

08,124

20,15)006,1(

4cm

xxpxdV

22

dpV Sd

VS

p

VS

Page 30: TEORI RALAT

Persamaan

4

2 xpdV

44

22 dxpd

pp

V

24

2

4

2 dxpdxpxpd

dd

V

222

24 dpV Sdxp

Sd

S

222

002,02

20,15006,114,305,0

4

)006,1(14,3x

xxx

xSV

306,0 cmSV

Page 31: TEORI RALAT

Ralat relatif

Hasil pengukuran volume pencil adalah

(4 angka berarti)%5,0%10008,12

06,0

%100

xR

xV

SR V

3)06,008,12( cmV

Page 32: TEORI RALAT

Variabel Bebas

SEBAGIAN VARIABEL BEBAS DIUKUR SEKALI DAN SEBAGIAN LAINNYA DIUKUR BERULANG

Variabel Terikat

NSTxlidengandiukursekaxxx 5,0; 1111

langdiukurberuSxx x ;222

langdiukurberuSxx x ;333

2

3

2

2

2

11

323

2xxZ S

x

ZS

x

Zx

x

ZS

Page 33: TEORI RALAT

Untuk menentukan massa jenis bola besi, seorang mahasiswi mengukur massa bola hanya sekali menunjukkan angka 12,5 gram dengan NST = 1 gram. Diameternya diukur sebanyak 4 kali dengan hasil

d = (2,52; 2,53; 2,51; 2,52) cm.

CONTOH

Penyajian Hasil PengukuranVariabel Bebas

Massa bola

Diameter

)( dSdd

NSTmgrammmm 5,0)5,05,12()(

Page 34: TEORI RALAT

Rata-rata diameter (d)

Simpangan baku (Sd)

Ralat relatif

(3 angka berarti)

)14(4

)(

)1(

)(4

1

2

1

2

dd

nn

ddS

i

n

i

d

cmSd 05,012

0275,0

%2%10048.2

05,0%100 xx

d

SR d

cmd )05,048,2(

cmn

dd i 48,2

4

9,9

Page 35: TEORI RALAT

Variabel Terikat

Hasil Pengukuran Massa Jenis

Rerata Massa Jenis

Simpangan Baku

)( S

333 /56,1

248,2

14,334

5,12

234

cmgram

xd

m

V

m

22

3

2dS

dm

mS

Page 36: TEORI RALAT

Persamaan31

36

23

4

dmd

m

V

m

m

ddmmm

3131 66

d

dmdmdd

3)3(66 4131

223

3

2dS

dmx

mS

22

05,048,2

56,135,0

3

2

5,12

56,1x

xxxS

3/10,0 cmgramS

Page 37: TEORI RALAT

Ralat relatif

Hasil pengukuran massa jenis bola besi adalah

(3 angka berarti)%4,6%10056,1

10,0

%100

xR

xS

R

3/)10,056,1( cmgram

Page 38: TEORI RALAT

Wassalam

”Semoga Membingungkan”

Ketika Anda sudah

BINGUNG berarti Anda

sudah mulai MENGERTI

Page 39: TEORI RALAT

QUIZ I

DIKETAHUI PENGUKURAN MASSA JENIS BAHAN DIDAPATKAN DATA

3/)35,15,13( cmgram

DARI DATA DI ATAS RALAT RELATIFNYA SEBESAR

Page 40: TEORI RALAT

QUIZ II

BERDASARKAN ATURAN ANGKA BERARTI, DALAM PENGUKURAN HANYA BOLEH MENGANDUNG BERAPA ANGKA TAKSIRAN?

Page 41: TEORI RALAT

QUIZ III

DARI PERSAMAAN DI ATAS, SEBUTKAN VARIABEL BEBAS YANG DIUKUR DENGAN PENGUKURAN TUNGGAL

222

3

2

3

2z

z

ZSy

y

Zx

x

ZSZ

Page 42: TEORI RALAT
Page 43: TEORI RALAT

Visualisasi Grafik atau Kurva

TUJUAN

melihat hubungan antar variabel

menghitung

konstanta/ koefisien formulasi

Membukti-kan

kebenaran

formulasi

Metode Garis Grafik

Metode Kuadrat Terkecil

Page 44: TEORI RALAT

Melihat Hubungan antar Variabel

Plot titik Hasil

Pengukuran (HP)

Hubungkan titik HP

Duga formulasi

interpretasi

Titik HP tidak harus membentuk kurva garis lurus

Page 45: TEORI RALAT

Menentukan Koefisien dan Membuktikan Kebenaran Rumus

Rancang hubungan linier

antar dua variabel y dan x

xy ba

Metoda Garis Grafik

Metoda Kwadrat Terkecil

Page 46: TEORI RALAT

Metode Garis Grafik

xy ba

Misal suatu hukum atau rumus fisika sudah dilinierkan sehingga formulasinya berbentuk

Plot titik HP

Tentukan Garis Terbaik

Tentukan a dan b dari GrafikTentukan a dan b dari Grafik

Page 47: TEORI RALAT

Metode Least Square (Kuadrat terkecil)

xy ba Hitunglaha dan b

Hitunglah a dan

b

Dapatkan Persamaa

n

Buat Grafik Sesuai

Persamaan

Guna memudahkan perhitungan buat tabel data pengamatan baru

Page 48: TEORI RALAT

Rumus Analisis Kuadrat Terkecil

22

2

ii

iiiii

xxn

yxxxya

22

2

ii

i

xxn

xya

22

ii

iiii

xxn

yxyxnb

22

bii xxn

ny

..

2

2

122

2

xnyyxxyx

yn

y iiiiiii

Page 49: TEORI RALAT

CONTOH ANALISIS DATA Sebelum menentukan konduktivitas (σ), besaran yang

ditentukan lebih dahulu adalah konsentrasi muatan (ne) dan mobilitas (μ). Konsentrasi muatan (ne) ditentukan dari persamaan

, dari persamaan terlihat bahwa VH berbanding lurus dengan Iy atau VH linier terhadap Iy. Mobilitas muatan (μ) dapat ditentukan dari persamaan

, dari persamaan terlihat bahwa vy linier terhadap Vy. Analisis data menggunakan metode kuadrat terkecil dan

perbandingan dengan nilai besaran standar dalam tabel. Sebelum dianalisis dengan analisis linear metode kuadrat terkecil, diuji terlebih dahulu kelinearannya dengan metode tangan bebas [3].

dne

BIV xy

H .

yy Vp

v

Page 50: TEORI RALAT

Wassalam

Semoga Bermanfaat