10
TERAPI PARONIKIA KRONIS : SUA TU UJ I COBA KLINIK PERBANDINGAN TERTUTUP GANDA MENGGUNAKAN VASELIN, NISTA TIN DAN SALAP FUCIDIC ACID Khalifa E. Sharquie 1# , Adil A. Noaimi 2 , Sunbul A. Galib 3 1 Scient if ic Council of Der ma tology & V ene reol ogy , Ir aqi Bo ar d fo r Me dical  Speci aliz ation s, Depa rtme nt of Dermatolo gy & V e ner eol ogy , Colle ge of Medi cine, Uni er sit y of Bag !dad, Bag!dad, Ir aq" #  Department of Dermatology & V enereology, Co lle ge of Med ici ne , Uni ersit y of Bag !d ad , Ba g! da d, Ira q" $  Department of  Dermatology & V enereology, Bag!dad %eac!ing ospital, Bag!dad, Iraq' Email: #[email protected] ABSTRAK Lat ar bel akan g: Paronikia kronis merupakan reaksi inflamasi kronis pada lipat kuku bagian lateral dan memiliki etiologi multifaktorial seperti bahan-bahan iritan, bakteri dan jamur. amun diantara semua penyebab tersebut, pekerjaan ibu rumah tangga merupakan penyebab utama terjadinya paronikia kronis. T!an: !ntuk menilai efikasi dan efek profilaksis dari "aselin pada oklusi lipatan kuku dengan membandingkan salap nistatin dan fucidic acid   pada terapi paronikia kronis yang terjadi pada ibu rumah tangga. Pa"#en $an Met%$e:  !ji coba klinik tertutup ganda berupa perbandingan terapi ini dilakukan di umah $akit Pendidikan %aghdad %agian &ermatologi yang dilakukan pada bulan 'ei ()*) + 'ei ()**& ang tergabung dalam penelitian ini adalah ) orang pasien ibu rumah tangga dengan diagnosa paronikia kronis. Pasien dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan model terapi berikut:  Kelompok A diterapi dengan "aseline dan terdiri dari ) pasien/ Kelompok B dan Kelompok C diter api dengan salap nistatin dan sala p  fucidic acid  dan tiap kelompok terdiri dari () pasien. $eluruh nilai demografik yang terkait dengan penyakit yang didapatkan dari pasien di catat. $ist em penil aian diber lakuka n untuk menilai derajat keparahan penyakit dan respon terapi . Pasien telah diberikan obat dua kali sehari pada lipat kuku bagian proksimal dan lateral. 0erapi dilaksanakan selama *( minggu. 'a"#l:  Kelompok A (Va"el#n): 1a ktu penyembuhan setelah terapi selama *( minggu terjadi pada (2 pasi en 32456 dan ya ng ti dak me nga lami pen ye mbuha n ber juml ah * pasi en 37456.  Kelompok B ("ala* N#"tat#n): 1aktu penyembuhan setelah terapi selama *( minggu terjadi pada *7 pasien 32456 dan yang tidak mengalami penyembuhan berjumlah 8 pasien 37456.  Kelompok C ("ala* Fucidic Acid ): 1aktu penyembuhan setelah terapi selama *( minggu terjadi pada *(  pasien 32)56 dan yang tidak mengalami penyembuhan berjumlah pasien 3)56. 0a nda-tanda a9al dari penyembuhan yang tampak dari semua kelompok adalah berkurangnya nyeri pada lipatan kuku, berkurangnya kemerahan dan bengkak yang diikuti dengan perbaikan bentuk kuku, lalu daerah lipat kuku dan dasar kuku tampak lebih rapat yang diikuti dengan pertumbuhan

TERAPI PARONIKIA KRONIK

Embed Size (px)

Citation preview

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 1/10

TERAPI PARONIKIA KRONIS : SUATU UJI COBA KLINIK PERBANDINGAN TERTUTUP GANDA MENGGUNAKAN VASELIN,NISTATIN DAN SALAP FUCIDIC ACID

Khalifa E. Sharquie 1# , Adil A. Noaimi 2 , Sunbul A. Galib 3

1Scientific Council of Dermatology & Venereology, Iraqi Board for Medical Specializations, Department of Dermatology & Venereology, College of Medicine,Uni ersity of Bag!dad, Bag!dad, Iraq" # Department of Dermatology & Venereology,College of Medicine, Uni ersity of Bag!dad, Bag!dad, Iraq" $ Department of

Dermatology & Venereology, Bag!dad %eac!ing ospital, Bag!dad, Iraq' Email:#[email protected]

ABSTRAK Latar belakang: Paronikia kronis merupakan reaksi inflamasi kronis pada lipat kuku bagianlateral dan memiliki etiologi multifaktorial seperti bahan-bahan iritan, bakteri dan jamur. amundiantara semua penyebab tersebut, pekerjaan ibu rumah tangga merupakan penyebab utamaterjadinya paronikia kronis.

T ! an: !ntuk menilai efikasi dan efek profilaksis dari "aselin pada oklusi lipatan kuku denganmembandingkan salap nistatin dan fucidic acid pada terapi paronikia kronis yang terjadi pada iburumah tangga.

Pa"#en $an Met%$e: !ji coba klinik tertutup ganda berupa perbandingan terapi ini dilakukan di

umah $akit Pendidikan %aghdad %agian &ermatologi yang dilakukan pada bulan 'ei ()*) + 'ei ()** & ang tergabung dalam penelitian ini adalah ) orang pasien ibu rumah tangga dengandiagnosa paronikia kronis. Pasien dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan model terapi berikut:

Kelompok A diterapi dengan "aseline dan terdiri dari ) pasien/ Kelompok B dan Kelompok C diterapi dengan salap nistatin dan salap fucidic acid dan tiap kelompok terdiri dari () pasien.$eluruh nilai demografik yang terkait dengan penyakit yang didapatkan dari pasien di catat.$istem penilaian diberlakukan untuk menilai derajat keparahan penyakit dan respon terapi.Pasien telah diberikan obat dua kali sehari pada lipat kuku bagian proksimal dan lateral. 0erapidilaksanakan selama *( minggu.

'a"#l: Kelompok A (Va"el#n): 1aktu penyembuhan setelah terapi selama *( minggu terjadi pada

(2 pasien 32456 dan yang tidak mengalami penyembuhan berjumlah * pasien 37456. Kelompok B ("ala* N#"tat#n): 1aktu penyembuhan setelah terapi selama *( minggu terjadi pada*7 pasien 32456 dan yang tidak mengalami penyembuhan berjumlah 8 pasien 37456. Kelompok C ("ala* Fucidic Acid ): 1aktu penyembuhan setelah terapi selama *( minggu terjadi pada *(

pasien 32)56 dan yang tidak mengalami penyembuhan berjumlah pasien 3 )56. 0anda-tandaa9al dari penyembuhan yang tampak dari semua kelompok adalah berkurangnya nyeri padalipatan kuku, berkurangnya kemerahan dan bengkak yang diikuti dengan perbaikan bentuk kuku,lalu daerah lipat kuku dan dasar kuku tampak lebih rapat yang diikuti dengan pertumbuhan

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 2/10

kutikula. 0ampak perbedaan yang signifikan pada respon klinis sebelum dan sesudah terapi padasemua kelompok 3P ).)))*6 namun saat dibandingkan satu dengan yang lainnya, tidak ada

perbedaan statistik yang signifikan diantara ketiga kelompok ini 3P ; ).8 6.Ke"#+* lan: 0erapi oklusi lipat kuku dengan "aselin pada pasien dengan paronikia kroniscukup untuk memicu penyembuhan dan secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan saat

terapi ini dibandingkan dengan pengobatan dengan nistatin atau fucidic acid .

Kata K n #: <bu umah 0angga, Paronikia, "aselin, 0erapi oklusi.

-& PENDA'ULUANParonikia kronis merupakan masalah kesehatan utama yang dialami oleh ibu rumah tanggadan sering dijumpai dalam praktek sehari-hari =*>. Etiopatogenesisnya multifaktorial, namunlingkungan pekerjaan yang lembab selama mengurus rumah tangga menyebabkan kerusakan

pada kutikula kuku yang diikuti dengan terpisahnya bagian proksimal dan lateral dari lipatkuku. ?al ini disebut teori pembasahan, yaitu terjadinya celah yang memungkinkan air,

deterjen, dan bakteri berada di ba9ah lipat kuku dan menimbulkan inflamasi yang menjadigejala utama dari paronikia kronis berupa keluhan bengkak pada daerah lipat kuku dandistrofi kuku =(>.

leh sebab itu, munculnya jamur dan bakteri Stap!ilococcus aureus , alp!a , (eta dan gamma)!aemolytic Streptococcus , *le(siella pneumonia , spesies Bacteroides dan Coliform , +seudomnas aeruginosa , +roteus species dan organisme lainnya seperti Dip!t!eroids ,Streptococcus fecalis, dan Stap!p!ylococcus al(us merupakan infeksi sekunder dalam

patogenesis paronikia kronis =7>. Aarena itu tujuan terapi adalah menutup celah dan memicu perlengketan dari kutikula dengan lipat kuku untuk mencegah masuknya air, deterjen dan bakteri. $elain itu, tatalaksana paronikia kronis harus dimulai dengan mencegah keadaanlembab pada kuku dan memberikan antibiotik untuk menghentikan proses inflamasi. amun

sangat disayangkan, banyak para dermatologis yang memberikan antijamur atau antibiotik untuk mengobati tanpa menghentikan keadaan lembab pada kuku sehingga angkakekambuhannya selalu tinggi =(>. %anyak juga ibu rumah tangga yang tidak mengikutinasihat dokter untuk menggunakan sarung tangan saat mencuci piring atau pakaian dan halini juga menghalangi penyembuhan dari paronikia kronis = >.'aka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu oklusi pada celah denganmenggunakan "aseline dan dibandingkan dengan penggunaan terapi antibiotik seperti fucidicacid dan nistatin serta mengetahui respon terapi dari jenis-jenis terapi tersebut.

.& PASIEN DAN METODE!ji coba tertutup ganda perbandingan terapi ini adalah untuk mengetahui efektiBitas dari dua

macam obat topikal yang diaplikasikan pada lipat kuku 3nistatin dan fucidic acid 6dibandingkan dengan "aselin sebagai terapi untuk ibu rumah tangga yang menderita paronikia kronis. Penelitian ini dilakukan di umah $akit Pendidikan %aghdad %agian Aulitdan Aelamin, %aghdad, <raq pada bulan 'ei ()*)-'ei ()**.

esponden dalam penelitian ini berjumlah ) orang pasien 9anita yang berprofesi sebagaiibu rumah tangga yang menderita paronikia kronis. Ariteria inklusi adalah pasien yangmenderita !ouse ife c!ronic paronyc!ia dan datang ke poli untuk berobat. &iagnosis

paronikia kronis berdasarkan pada kriteria berikut: pasien merupakan ibu rumah tangga,

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 3/10

didapati pada pemeriksaan kutikula rusak dengan adanya edema dan eritem pada bagian proksimal dan lateral lipat kuku, terpisahnya bagian dorsal dan lateral lipat kuku darilempeng kuku. $elain itu, ada pula kriteria eksklusi berupa: paronikia akut, infeksi lainnyaseperti tinea unguentum, kutil, dan !erpetic !itlo . Penyakit kulit lainnya yang dapatmenyebabkan paronikia kronis seperti pemphigus Bulgaris, psoriasis, dan liken planus,

penyakit-penyakit jaringan ikat lainnya seperti systemic lupus eryt!ematosus , discoid lupuseryt!ematosus , dermatomiositis, dan skleroderma tidak dimasukkan ke dalam kriteria.Penyakit Baskular perifer seperti perniosis, penyakit %urger, penyakit aynaud, pasiendengan keadaan imunosupresif, kelainan tulang, diabetes mellitus, dan keadaan yangmemerlukan penggunaan kortikosteroid topikal atau sistemik, penghambat kasineurin,retinoid dan penghambat protease tidak dimasukkan ke dalam kriteria penelitian.

i9ayat lengkap pasien didata berupa nama, usia, jenis kelamin, status pernikahan, alamat,status sosial, pekerjaan, jumlah anak, penggunaan sarung tangan dan mesin cuci, kebiasaan

bekerja memakai tangan kanan atau kiri, memasak dan merokok. $elain itu juga perludiketahui onset dan lama penyakit, jumlah jari yang sakit, dan jenis pengobatan yang telahdigunakan sebelumnya.

$eluruh pasien diperiksa apakah tangan bagian kanan atau kiri atau keduanya yang sakit, jumlah jari yang sakit, adanya edema, nyeri dan sekret purulen, munculnya perubahan padakuku seperti kuku melengkung, trans erse ridging , perubahan 9arna kuku dan adanyaonikolisis atau distrofi pada kuku.&ilakukan tindakan persetujuan medis terlebih dahulu kepada seluruh pasien sebelummemulai uji coba terapi tersebut. Pasien diberikan penjelasan tentang penyebab penyakit,

patogenesis, prognosis, komplikasi, jenis obat yang akan diberikan, cara penggunaan, lamaterapi dan follo up dan telah didapatkan persetujuan etik dari Scientific Council of

Dermatology and Venereology , &e9an $pesialisasi 'edis <raq.EBaluasi pada pasien telah dilakukan untuk mengeBaluasi ulang penilaian penyakit dan adaatau tidaknya efek samping dari terapi klinis melalui laporan dan foto selama periode

penelitian dilakukan yaitu *( minggu.$eluruh pasien di foto dengan menggunakan kamera digital di a9al penelitian dan selama *(minggu berikutnya. Pengambilan gambar dilakukan di tempat yang sama dengan iluminasidan jarak yang tetap menggunakan kamera digital 3$ony: Cy(er s!oot dengan resolusi *(mega piksel6.$istem penilaian berikut dibuat untuk menilai paronikia kronis:*6 Autikula rusak, nilai ; *(6 0erpisahnya bagian proksimal lipat kuku dari dasar kuku dengan jarak yang berbeda,

diukur dengan menggunakan stik ber9arna oranye yang dimasukkan ke dalan lipatankuku:a. Pemisahan sedikit, skor ; *

b. Pemisahan ( mm, skor ; (c. Pemisahan C ( mm, skor ; 7

76 Edema pada lipat kuku:a. %engkak saja, skor ; *

b. Edema tampak kemerahan, skor ; (c. Edema disertai nyeri, skor ; 7

6 Perubahan kuku sekunder:a. -idging , skor ; *

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 4/10

b. &istrofi, skor ; 7$aat pasien menderita paronikia kronis pada banyak kuku, yang dinilai hanya kuku yangterkena sakit paling parah dan meskipun kuku lainnya turut diobati namun tidak dinilaidengan skoring.Protokol terapi: Pasien dibagi dalam tiga kelompok:

Kelompok A: menggunakan petrolatum alba topikal 3"aselineD6 yang diproduksi olehPerusahaan nglo-&utch !nileBer. Kelompok B : menggunakan salap nistatin topical dalam dasar "aseline 3'ycodinD6 yangdiproduksi oleh perusahaan 0he $tate untuk <ndustri bat dan Peralatan 'edis inaBaha -<raq, di ba9ah lisensi $&< Fo. sediaan tube *4 gram. 0iap gram mengandung nistatin*)).))) <.!.

Kelompok C : menggunakan salap fucidic acid topikal dalam dasar "aselin 3GusibactH6diproduksi oleh Iamjoom Pharma. $ediaan tube *4 gram. 0iap *)) gram salap mengandung

bahan aktif natrium fusidat, setara dengan ( gram natrium fusidat.bat diaplikasikan dua kali sehari di bagian proksimal dan lateral lipat kuku. Jama

pengobatan selama *( minggu. $eluruh pasien diedukasikan untuk tidak menghias kutikula,

menggigit dan mencabut kuku, menghindari cedera pada kuku dan juga menyarankan pasienuntuk menggunakan sarung tangan plastik dengan bahan katun dibagian dalamnya saatmelakukan pekerjaan rumah tangga.

nalisa statistik dilakukan dengan menggunakan uji 0 berpasangan untuk membandingkan perbedaan sebelum dan sesudah terapi pada tiap kelompok. !ji Fhi+square digunakan untuk memeriksa hubungan antara hasil berupa sembuh atau tidak sembuh. ilai P kurang dari ).)4dianggap signifikan. Program $P$$ 3 statistical pac.age for social sciences 6 Bersi *8digunakan untuk analisa data ini.

/& 'ASIL$ebanyak ) orang pasien ibu rumah tangga dengan paronikia kronis yang telah mengikuti

penelitian ini berada pada rentang usia *4 - 2 tahun dengan rata-rata K 78.(2 $& K **.)2tahun. Peran faktor pendukung berupa kelembapan/ superhidrasi, deterjen dan kerja kasar berperan paling besar dalam kerusakan kutikula dan lipat kuku pada semua pasien. Jama penyakit berkisar dari setengah tahun hingga *( tahun dengan rata-rata K (.*22 $& K (.22tahun. 0otal jumlah jari yang sakit * dari 7 kelompok. Iumlah jari yang sakit berBariasidari * + jari dengan rata-rata K ( $& K L.2* jari. Perubahan kuku pada pasien dengan

paronikia kronis ditunjukkan pada Tabel - .Tabel -& Per ba0an k k 1ang ta+*ak *a$a *a"#en $engan *ar%n#k#a kr%n#"&

Aelompok 3"aselin6

Aelompok % 3$alap istatin6

Aelompok F 3$alap /ucidic 0cid 6

o. 5 o. 5 o. 5

Autikula rusak ) *)) () *)) () *))Edema pada lipat kuku ) *)) () *)) () *))0erpisahnya lipat kuku darilempeng kuku

) *)) () *)) () *))

%rans erse ridging 7L L4 () *)) () *)) ongitudinal ridging () ( *) ( *)Auku berlubang ( 8) *7 24 *) 4)

nikolisis () * 4 ( *)&istrofi lempeng kuku 4 *(.4 7 *4 ( *)

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 5/10

Perubahan 9arna 7 4 *8 4 *4 84

Pasien di Kelompok A diterapi dengan salap petrolatum alba/ ) orang pasien ibu rumahtangga berada dalam kelompok ini, rentang usianya dari *4-2) tahun dengan rata-rata K72.78 $& K *). tahun. 1anita yang menikah berjumlah 7( pasien 3 )56. 'ereka memiliki

anak dengan kisaran jumlah ) + orang anak dengan rata-rata anak. $ebanyak (8 pasien328.456 menggunakan mesin cuci dan diantara semuanya hanya 7 pasien 38.456 yangmenggunakan sarung tangan saat mencuci. $ebanyak () pasien 34)56 memasak setiapharinya. $emua pasien menggunakan tangan kanan ) 3*))56. Jama terjadinya penyakit

berBariasi yaitu kurang dari satu tahun - *( tahun dengan rata-rata K (.2 $& K 7. tahun.0otal sebanyak jari yang sakit. ang sakit hanya tangan kanan dialami oleh (L pasien38(.456, sementara yang menderita sakit pada kedua tangan dialami oleh ** pasien 3(8.456.Iumlah jari yang sakit berjumlah * + 8 jari dengan rata-rata K ( $& K *.44 jari. $ebanyak *8

pasien 3 (.456 mengalami sakit pada * jari, pasien 3()56 pada ( jari, pasien 3()56 pada7 jari, pasien 3*)56 pada jari, 7 pasien 38.456 pada 2 jari. 0idak ada efek samping yangdilaporkan terkait pengobatan yang dilakukan. Iari yang paling sering terkena pada tangankanan adalah jari tengah sebanyak (( 34456 diikuti oleh ibu jari sebanyak *L 3 8.456, jarimanis sebanyak * 3 456, jari telunjuk sebanyak *7 37(.456 dan tidak adanya sakit pada jarikelingking. Pada tangan kiri, jari yang paling sering sakit adalah ibu jari sebanyak 8 3*8.456,kedua jari tengah dan jari manis sebanyak 3*)56 dan jari telunjuk hanya * 3(.456.Pasien pada Kelompok B diterapi dengan salap nistatin/ () orang pasien ibu rumah tangga

berada pada kelompok ini, rentang usianya *L-44 tahun dengan rata-rata K 78. ) $& K *).84tahun. 1anita yang menikah berjumlah * pasien 3L)56. 'ereka memiliki anak dengankisaran jumlah ) + 8 anak dengan rata-rata 7 anak. $ebanyak *( pasien 32)56 menggunakanmesin cuci. 0iga pasien 3*456 diantaranya menggunakan sarung tangan. $epuluh orang

pasien 34)56 memasak setiap harinya. $emua pasien menggunakan tangan kanan () 3*))56.Jama terjadinya penyakit berBariasi yaitu kurang dari satu tahun - *( tahun dengan rata-rataK *.L $& K (.8 tahun.0otal sebanyak 7L jari yang sakit. Iumlah jari yang sakit berkisar * - jari dengan rata-rata K( $& K *.8* jari, sebanyak *7 pasien 32456 menderita sakit pada * jari, ( pasien 3*)56 pada( jari, 7 pasien 3*456 pada 7 jari, * pasien 3456 pada jari, * pasien 3456 pada jari. 0idak ada efek samping yang dilaporkan terkait pengobatan yang dilakukan. ang sakit hanya padatangan kanan berjumlah *7 32456, sakit pada tangan kiri berjumlah ( 3456, dan yang sakit

pada kedua tangan berjumlah 4 3(456. Iari yang paling sering sakit pada tangan kananadalah ibu jari sebanyak ** 34456 berikutnya adalah jari manis sebanyak 8 37456, jari tengahsebanyak 4 3(456, jari telunjuk sebanyak 3()56, jari kelingking hanya * 3456. Pada tangankiri, jari yang paling sering sakit adalah jari tengah sebanyak 3()56, berikutnya jaritelunjuk sebanyak 7 3*456, lalu jari manis dan ibu jari sebanyak ( 3*)56 dan jari kelingkingtidak terkena sakit.Pasien di Kelompok C diterapi dengan salap fucidic acid" () orang pasien ibu rumah tangga

berada dalam kelompok ini, rentang usianya (( - 2 tahun dengan rata-rata K 7 .L) $& K*(.*L4 tahun. 1anita yang menikah berjumlah *L pasien 3L456. 'ereka memiliki anak dengan kisaran jumlah ) + anak dengan rata-rata anak. $ebanyak ** pasien 34456menggunakan mesin cuci. $atu diantaranya 3456 menggunakan sarung tangan. $ebanyak L

pasien 3 456 memasak setiap harinya. $eluruh pasien menggunakan tangan kanan ()3*))56. Jama penyakit yang diderita berkisar kurang dari satu tahun - *) tahun dengan rata-rata K (.)74 $& K (.*8 tahun.

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 6/10

0otal sebanyak 48 jari yang sakit. Iumlah jari yang sakit * + 2 jari dengan rata-rata K 7 $& K*.482 jari. $ebanyak pasien 3()56 menderita sakit pada * jari, 8 pasien 37456 pada ( jari, 7

pasien 3*456 pada 7 jari, 7 pasien 3*456 pada jari, * pasien 3456 pada 4 jari, ( pasien3*)56 pada 2 jari. 0idak ada efek samping berkaitan dengan pengobatan yang diberikan.

ang terkena sakit hanya pada tangan kanan sebanyak *( pasien 32)56, dan yang terkena

sakit pada kedua tangan sebanyak pasien 3 )56. Iari yang paling sering terkena padatangan kanan adalah ibu jari sebanyak *2 3 )56 berikutnya adalah jari telunjuk dan jaritengah masing-masing sebanyak *) 34)56, lalu jari manis sebanyak 4 3(456, jari kelingkinghanya * 3456. $edangkan pada tangan kiri, jari yang paling sering sakit adalah ibu jarisebanyak 2 37)56, berikutnya jari telunjuk sebanyak 3()56, jari tengah sebanyak 7 3*456dan yang terakhir adalah jari manis sebanyak ( 3*)56.

RESPON KLINIS%erdasarkan hasil penelitian ini, maka pasien dapat dibagi kedalam kelompok yaitu pasienyang sembuh dan yang tidak sembuh.*. $embuh: mengalami penyembuhan atau perubahan berupa: pertumbuhan kembali dari

kutikula, lipat kuku tidak terpisah dari dasar kuku , lipat kuku bagian proksimal normal,lempeng kuku tumbuh normal atau bertambah panjang 3nilai ; ) - (6.(. 0idak sembuh: dalam keadaan stabil, tidak ada perubahan: kutikula rusak, lipat kuku

terpisah dari dasar kuku C ( mm, edema pada proksimal lipat kuku, lempeng kukuabnormal 3 ridging, distrofik6 dengan inflamasi purulen pada lipat kuku proksimal 3nilai ;7 - **6.

0ampak perbedaan yang sangat signifikan secara statistik pada penyembuhan dari paronikiadi semua kelompok saat nilai sebelum dan sesudah terapi dibandingkan setelah 7 bulan terapi3P )))).*6 3 Tabel . dan Ga+bar - 6. $aat tiga kelompok dibandingkan satu dengan yanglain dalam hal laju penyembuhan, statistik menunjukkan bah9a hasilnya tidak ada perbedaanyang signifikan 3P ; ).8 6 3 Tabel / 6.

Tabel .& Pen1e+b 0an *a"#en $engan *ar%n#k#a kr%n#" "ebel + $an "e" $a0 tera*# $#$ala+ / kel%+*%k tera*#&

Aelompok Aisarannilai

ilai rata-rata

$tandar deBiasi

!ji 0 ilai P

$ebelum 8-** .*) *.*4)*).88L M).)))*

"aselin $esudah )-** 7.24 (.2(8

% $ebelum 4-** 8. 4 *.7 2.4* M).)))*

istatin $esudah )-*) 7.2) (.L 4

F $ebelum 2-** .*4 *.74.L87 M).)))*

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 7/10

/ucidic $esudah )- 7.8) (. 4(

Tabel /& Re"*%n kl#n#" ter0a$a* tera*#&

Aelompok

Aelompok 3"aselin6 Aelompok % 3 istatin6 Aelompok F 3 /ucidic2

o. 5 o. 5 o. 5

0ingkat penyembuhan

(2 24 *7 24 *( 2)8

0idak ada penyembuhan

* 74 8 74 )

0otal ) *)) () *)) () *))

ilai &f ilai P

Fhi + $quare3N( 6

). 8 ( ).8

(a) (b)

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 8/10

( )

Ga+bar -& Par%n#k#a kr%n#" *a$a #b !ar# kanan *a"#en "ebel + $an "e" $a0 tera*#$engan +engg nakan Va"el#n& (a) a2al *enel#t#an3 (b) 4 +#ngg "etela0 tera*#3 ( ) -.+#ngg "etela0 tera*#&

5& PEMBA'ASANParonikia kronis merupakan dermatosis inflamasi pada lipat kuku dengan akibat sekunder

pada matriks kuku/ pertumbuhan kuku dan perlekatan jaringan lunak =4>. Etiologi dari paronikia kronis sebenarnya multifaktorial =2>. <nfeksi oleh berbagai organisme terutama jamur 3umumnya Candida al(icans 6 dan bakteri saluran pencernaan dikemukakan sebagaifaktor etiologi utama, namun beberapa penelitian terbaru menemukan bah9a bahan-bahanalergen dan iritan berperan sangat penting terhadap perkembangan penyakit paronikia kronis=8>.Paronikia kronis merupakan masalah kesehatan utama di antara penyakit kulit yang dideritaoleh para ibu rumah tangga di <raq, dimana angka kejadian paronikia kronis sebesar 77.75dari seluruh penyakit dermatosis pada ibu rumah =(>.

0idak dapat dipungkiri bah9a profesi ibu rumah tangga merupakan faktor etiologi utamadalam etiopatogenesis paronikia kronis yang mana terjadi melalui faktor-faktor berikut:kondisi lembab dan cedera dari pekerjaan rumah tangga akan menyebabkan kerusakan padakutikula diikuti dengan pemisahan bagian proksimal dan lateral dari lipat kuku yangmemungkinkan air, deterjen, bakteri untuk masuk ke ba9ah lipat kuku dan menyebabkaninflamasi serta menimbulkan gejala + gejala paronikia kronis dengan gejala utama berupaedema di daerah lipat kuku, distrofi kuku, yang disebut dengan teori pembasahan =(>.S!arquie et al' melakukan penelitian pada tahun *LL) tentang mikrobiologi paronikia kronis

pada ibu rumah tangga di <raq =(>. <solasi pertama dari kultur agar $abouraud menunjukkanorganisme Candida pada L7.75 kasus, dimana .75 merupakan Candida al(icans , danisolat bakteri yang ditemukan berupa: Coliform sebanyak 77.75, +seudomnas aeruginosa

dan coliform sebanyak (2.25, +roteus species dan coliform sebanyak .75, Stap!ylococcusaureus *2.25, dan organisme lainnya yaitu Dip!t!eroids , Streptococcus fecalis , danStap!ylococcus al(us =(>. Penemuan ini juga didukung oleh penelitian lebih lanjut lainnya= >.

amun keberadaan dari bakteri dan jamur ini mungkin memainkan peran sekunder dalam patogenesis paronikia =(>. $ehingga terapi paronikia kronis yang utama adalah mencegahterjadinya kondisi lembab dan trauma dari pekerjaan rumah tangga dengan menggunakansarung tangan. 0etap saja banyak dermatologis yang menggunakan terapi antibiotik dan

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 9/10

antijamur dalam jangka 9aktu lama untuk mengobati paronikia kronis, namun kebanyakankasus tersebut mengalami kegagalan terapi =(>. 'aka tindakan terapi paronikia dari

penelitian ini hanya menggunakan bahan salap seperti "aselin untuk mencegah masuknyadeterjen dan bakteri ke ba9ah lipat kuku dan ke dalam celah yang timbul diba9ah lipat kukutersebut. 0erapi utama tersebut dibandingkan dengan antijamur dan antibiotik topikal. ?asil

dari penelitian ini menunjukkan bah9a penggunaan dari "aselin, nistatin, atau fucidic acid secara statistik sangat signifikan dan efektif dalam mengobati paronikia 3P ).)))*6. $aatmasing-masing kelompok dibandingkan satu dengan yang lainnya tidak ada perbedaanstatistik yang berarti 3P ; ).8 6.Aelompok yang menggunakan "aselin menunjukkan beberapa hasil berikut: penyembuhanterjadi pada (2 pasien 32456, sedangkan yang tidak mengalami penyembuhan berjumlah *

pasien 37456. Pasien di kelompok terapi nistatin menunjukkan penyembuhan sebanyak *7 pasien 32456, sedangkan yang tidak mengalami penyembuhan sebanyak 8 pasien 37456.%erikutnya, pasien dalam kelompok terapi dengan salap fucidic acid yang mengalami

penyembuhan sebanyak *( pasien 32)56, sedangkan yang tidak mengalami penyembuhansebanyak pasien 3 )56. %erdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini telah membuktikan

bah9a oklusi pada lipat kuku dari kondisi lembab dengan menggunakan "aselin atau salapantijamur atau salap antibiotik cukup untuk menghilangkan tanda dan gejala dari paronikiadan mungkin dapat mencegah kekambuhan penyakit ini. Penelitian ini menurut pengamatan

peneliti merupakan penelitian pertama yang diterima dalam lingkup bahasan paronikiakronis.

6& KESIMPULAN$ebagai kesimpulan, terapi paronikia kronis melalui terapi oklusi dengan menggunakan"aselin saja sudah cukup untuk memicu penyembuhan dan penyembuhan paronia kronis

pada ibu rumah tangga.

RE7ERENSI

*. A. E. $harquie and $. <. l- mran, O ccupational ?ouse- 9ife &ermatosis, &iploma&issertation, !niBersity of %aghdad, %aghdad, *L .

(. A. E. $harquie, $. '. l-$alloum and . . l-$aadi, O'icrobiology of FhronicParonychia in <raqi ?ouse-9iBes, 3ournal of +an 0ra( eague of Dermatologists , "ol.*, o. (, *LL), pp. *8-(7.

7. <. %rook, OParonychia: 'iNed <nfection: 'icrobiology and 'anagement, %!e 3ournal

of and Surgery : 3ournal of t!e Britis! Society for Surgery of t!e and , "ol. * , o. 7,*LL7, pp. 7 4-74L.

. F. . &aniel, '. P. &aniel, F. '. &aniel, $. $ulliBans and Q. Ellis, OFhronic Paronychiaand nycholysis: 0hir- teen ear ENperience, Cutis , "ol. 4, o. 2, *LL2, pp. 7L8-

)*.

8/16/2019 TERAPI PARONIKIA KRONIK

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-paronikia-kronik 10/10

4. &. . . &e %erker and E. . %aran, O&isorders of ails, <n: 0. %urns, $. %reathnach, .FoN and F. Qriffiths, Eds., -oo.s %e4t(oo. of Dermatology , 2th Edition, %lack9ell$cientific Publications, 'elblorne, *LL , p. 24.

2. F. QroBer, %. $. . eddy and A. !. FhaturBedi, O ail %iopsy: n ssessment of

<ndications and utcome, Dermatologic Surgery , "ol. 7*, o. (, ())4, pp. *L)-*L .http:RRdN.doi.orgR*).****Rj.*4( - 8(4.())4.7*) ( .

8. E. $. '. 1ong, . I. ?ay, . '. Flayton and 1. F. o- ble, OFomparison of the0herapeutic Effect of Aetocona- Sole 0ablets and EconaSole Jotion in the 0reatment of Fhronic Paronychia, Clinical and 54perimental Derma) tology , "ol. L, o. 4, *L , pp.

L- L2.http:RRdN.doi.orgR*).****Rj.*724-((7).*L .tb)) 7.N

. '. . . l- uaimi, OFhronic Paronychia: 0he Gungal and %acteriological Etiology in<raqi Patients, '$ 0he- sis, !niBersity of %aghdad, %aghdad, ())*.