21
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangannya 2.1.1. F.W. Taylor Dengan Pengukuran Waktunya Ini Taylor sampai saat ini dipandang sebagai seorang yang memberikan kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan, bukan hanya teknik industri, tetapi juga ilmu manajemen. Ia bekerja dipabrik baja di Amerika pada tahun 1891 sebagai seorang pengawas. Disana ia melihat para pekerja tidak berprestasi semestinya, Taylor berpendapat bahwa pekerja- pekerja tersebut memberikan hasil dibawah yang sebenarnya dapat dihasilkan. Dari pengamatan-pengamatannya ia mempunyai dugaan kuat bahwa yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut hal tersebut adalah pengaturan jam kerja yang tidak baik. Setelah meyakinkan hal ini kepada pimpinannya, Taylor mendapat izin dan dana untuk melakukan penelitian mengenai pendapatnya, dan penelitian itu pun dilakukan. Untuk itu, Taylor menugaskan dua orang pekerja yang baik dan kuat yang sebelumnya diberi penjelasan bahwa tujuan penelitian bukanlah untuk mengukur kekuatan maksimal yang dapat dihasilkan seseorang selama hari kerja, melainkan untuk mengetahui seberapa besar tenaga seorang pekerja harus dikeluarkan agar pekerja tersebut dapat memberi hasil yang sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan Taylor karena ia berpendapat bahwa dengan bekerja sekuat-kuatnya, seorang pekerja memang dapat menghasilkan sangat banyak, tetapi ini akan cepat melelahkan dan tidak akan tahan lama. Sebaliknya jika bekerja dengan tenaga sedikit memang akan tahan lama, tetapi hanya sedikit pula yang dihasilkan. Dan diantara keduanya ada sejumlah tertentu tenaga yang bila dikeluarkan akan memberi hasil yang maksimal. Melalui dua orang pekerjanya itu Taylor berpendapat bahwa

Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab 2 Landasan Teori2.1. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangannya 2.1.1. F.W. Taylor Dengan Pengukuran Waktunya Ini Taylor sampai saat ini dipandang sebagai seorang yang memberikan kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan, bukan hanya teknik industri, tetapi juga ilmu manajemen. Ia bekerja dipabrik baja di Amerika pada tahun 1891 sebagai seorang pengawas. Disana ia melihat para pekerja tidak berprestasi semestinya, Taylor berpendapat bahwa pekerjapekerja tersebut memberikan hasil dibawa

Citation preview

Page 1: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Bab 2

Landasan Teori

2.1. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangannya

2.1.1. F.W. Taylor Dengan Pengukuran Waktunya Ini

Taylor sampai saat ini dipandang sebagai seorang yang memberikan

kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan, bukan hanya teknik

industri, tetapi juga ilmu manajemen. Ia bekerja dipabrik baja di Amerika

pada tahun 1891 sebagai seorang pengawas. Disana ia melihat para

pekerja tidak berprestasi semestinya, Taylor berpendapat bahwa pekerja-

pekerja tersebut memberikan hasil dibawah yang sebenarnya dapat

dihasilkan. Dari pengamatan-pengamatannya ia mempunyai dugaan kuat

bahwa yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut hal tersebut adalah

pengaturan jam kerja yang tidak baik.

Setelah meyakinkan hal ini kepada pimpinannya, Taylor mendapat izin

dan dana untuk melakukan penelitian mengenai pendapatnya, dan

penelitian itu pun dilakukan. Untuk itu, Taylor menugaskan dua orang

pekerja yang baik dan kuat yang sebelumnya diberi penjelasan bahwa

tujuan penelitian bukanlah untuk mengukur kekuatan maksimal yang

dapat dihasilkan seseorang selama hari kerja, melainkan untuk

mengetahui seberapa besar tenaga seorang pekerja harus dikeluarkan

agar pekerja tersebut dapat memberi hasil yang sebanyak-banyaknya.

Hal ini dilakukan Taylor karena ia berpendapat bahwa dengan bekerja

sekuat-kuatnya, seorang pekerja memang dapat menghasilkan sangat

banyak, tetapi ini akan cepat melelahkan dan tidak akan tahan lama.

Sebaliknya jika bekerja dengan tenaga sedikit memang akan tahan lama,

tetapi hanya sedikit pula yang dihasilkan. Dan diantara keduanya ada

sejumlah tertentu tenaga yang bila dikeluarkan akan memberi hasil yang

maksimal. Melalui dua orang pekerjanya itu Taylor berpendapat bahwa

Page 2: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

hasil kerja sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya

waktu istirahat, dan frekuensi istirahat jadi bekerja 6 jam dan istirahat 1

jam akan berbeda hasil yang dicapainya dengan bekerja 5 jam dan

istirahat 1 jam atau 2 jam. Begitu pula akan lain hasilnya bila bekerja 6

jam dengan istirahat dua kali setengah jam. Sehubungan dengan

penerapan hasil penemuannya ini, Taylor melakukan pengukuran-

pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti (stopwatch). Sejak

itulah pengukuran pengukuran waktu secara teliti dan ilmiah mulai

dilakukan. Mulanya untuk keperluan-keperluan tadi kemudian berkembang

pada berbagai keperluan lain seperti untuk membandingkan waktu kerja

dari berbagai cara penyelesaian dalam rangka mencapai cara terbaik, dan

untuk menentukan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan.

Dari pengukuran waktu dengan jam henti inilah berkembang cara-cara lain

seperti data waktu standar dan data waktu gerakan, disamping tersebar

luasnya penggunaan sampling pekerjaan sebagai salah satu alternatif lain

dalam pengukuran waktu. Karena peranan pengukuran penentuan waktu

bagi suatu pekerjaan sangat besar didalam sistem produksi seperti untuk

sistem upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata

letak pabrik, penganggaran, dan sebagainya, maka pengukuran waktu

seperti yang diawali oleh Taylor dipandang sebagai sebuah karya ilmiah

besar.

Salah satu percobaan Taylor yang terkenal adalah percobaan menyekop

dan mengangkat bijih besi dengan berbagai sekop mulai dari yang

berkapasitas kecil sampai besar. Untuk setiap ukuran sekop, diakhir hari

kerja hasil angkutnya dicatat. Ternyata sekop dengan kapasitas 21,5 lb-

lah yang berhasil memindahkan bijih-bijih besi terbanyak dalam satu

harinya. Artinya sekop-sekop yang berukuran lebih besar atau lebih kecil

tidak menghasilkan pemindahan sebanyak itu. Secara umum jika

pekerjaan sejenis itu dibuatkan grafik yang menunjukan hubungan antara

Page 3: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

beban kerja dan hasil kerja total maka akan terlihat seperti pada gambar

2.2.1. dibawah ini.

Gambar 2.2.1. Kurva Hasil Kerja Sebagai Fungsi Dari Beban Kerja

Setelah beban diketahui, untuk memudahkan berbagai perencanaan,

waktu pemindahan bijih besi per ton diukur dengan jam henti. Dengan

demikian baik perusahaan maupun pekerja mendapatkan kepastian waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sebenarnya Taylor tidak hanya mengembangkan pengukuran waktu atau

pemikiran dan usaha mencari pemikiran terbaik, ia pun memberikan

banyak sumbangan lain pada dunia ilmu pengetahuan dan industri seperti:

a. Pemikiran dan usaha-usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah

secara ilmiah sebagai pengganti dari cara coba-coba bahkan tanpa

cara sama sekali seperti yang banyak dilakukan kalangan industri

pada saat itu. Dalam hubungan ini Taylor menekankan juga

pentingnya masalah-masalah yang berhubungan dengan manusia

diselesaikan secara ilmiah. Konsep yang kemudian dikenal secara

luas ini disebut scientific management, atau manajemen secara ilmiah.

Page 4: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

b. Mengembangkan bentuk organisasi fungsional yang menuntut

pendapatnya membentuk suatu struktur yang sesuai untuk organisasi

sistem produksi atau sejenis dengan itu. Bentuk organisasi fungsional

merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk organisasi yang

banyak dikenal sekarang.

c. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur pahat yang

akhirnya sampai kepada suatu rumus yang sampai kini dikenal

sebagai rumus umur pahat Taylor.

Walaupun Taylor bukan seorang yang berkecimpung didunia perguruan

tinggi atau dunia penelitian dilembaga-lembaga penelitian (ia adalah

seorang praktisi) dengan penemuan-penemuannya yang tidak sedikit dan

sangat besar itu, ia dipandang sebagai salah seorang ilmuwan besar. The

father of scientific management dan the father of industrial engineering

merupakan atribut-atribut yang melekat padanya.

2.1.2. F.B. Gilbreth Dengan Studi Geraknya

Seorang lagi yang dipandang mempunyai peranan besar, khususnya

dalam pengembangan awal teknik tata cara kerja adalah Frank B.

Gilbreth. Pada mulanya ia adalah seorang kontraktor bangunan yang

berhasil di Amerika Serikat. Didalam bidang kerjanya sebagaimana halnya

Taylor ketika melihat cara para pekerjanya, dia pun melihat ketidak

efesienan gerakan-gerakan kerja menyusun batu bata.

Semakin lama Gilbreth semakin terdorong untuk mempelajari kelemahan-

kelemahan cara kerja demikian dan menginginkan mencari kemungkinan-

kemungkinan mengatasinya. Akhirnya bidang kontruksi ditinggalkannya,

dan dengan bantuan istrinya, Lilian, seorang psikolog, Gilbreth melakukan

penelitian-penelitian. Gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja

diamati dan diteliti antara lain dengan menggunakan kamera-kamera film

untuk merekamnya, kemudian mempelajari hasilnya dengan kecepatan

putar sangat lambat.

Page 5: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dari penelitian-penelitian itu akhirnya Gilbreth mendapatkan suatu

prosedur untuk menganalisis gerakan kerja dan memperbaikinya.

Prosedur itu adalah membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-

elemen gerakan dasar yang merupakan bagian dari suatu gerakan.

Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-

elemen menjangkau, memegang, dan mengangkat. Elemen-elemen

gerakan yang dikembangkan Gilbreth berjumlah 17 buah dan dengan

elemen-elemen inilah perbaikan gerakan dilakukan.

Sehubungan dengan ini Gilbreth mengemukakan bahwa perbaikan

gerakan lebih mungkin dilakukan pada tataran elemennya yang pada

gilirannya merupakan perbaikan gerakan itu sendiri. Peranan istrinya

dalam usaha ini cukup besar khususnya dalam memberikan perhatian

pada segi-segi psikologis yang berhubungan dengan gerakan-gerakan

kerja dan perbaikan-perbaikannya.

Melengkapi studi gerakan yang menganalisis gerakan melalui elemen-

elemennya, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip perancangan

sistem kerja yang dikenal sebagai ekonomi gerakan. Prinsip-prinsip ini

dimaksudkan untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang terancang baik

sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk

sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan datangnya kelelahan

(fatique).

2.1.3. Pengkukuran Waktu dan Studi Gerakan Sebagai Awal

Perkembangan Perancangan Sistem Kerja

Keterkaitan erat antara pengukuran waktu dan studi gerakan segera

dilihat khalayak industri waktu itu. Memang, disamping Taylor yang juga

meneliti untuk mencari kerja terbaik, Gilbreth banyak berkontak dengan

Taylor sampai Gilbreth mengembangkan sesuatu yang kemudian dikenal

sebagai studi gerakan. Dengan studi gerakan dapat diperoleh dengan

berbagai rancangan berbagai sistem kerja yang baik bagi suatu

Page 6: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

pekerjaan, suatu hal yang juga diinginkan oleh Taylor, untuk mencari

rancangan terbaik perlu dilakukan pengukuran waktu untuk memilihnya,

yaitu untuk mencari rancangan yang membutuhkan waktu tersingkat.

Karena itu penerapan kedua temuan itu selalu dilakukan bersamaan

sebagai dua hal yang saling melengkapi. Dalam perkembangannya

kemudian keduanya dipandang suatu kesatuan yang dikenal dengan

nama time and motion study atau studi waktu dan gerakan. Istilah lain

yang di kemudian hari kerap juga digunakan untuk hal ini adalah methods

engineering.

2.1.4. Perkembangan Selanjutnya

Setelah teknik pengukuran waktu dan prinsip-prinsip dalam studi gerakan

melebur menjadi satu sebagai methods engineering yang mencerminkan

pengakuan sebagai ilmu tersendiri. Diantaranya sampling pekerjaan oleh

L.H.C. Tippet di Inggris pada tahun 1930-an, yang memungkinkan

dilakukannya pengukuran waktu bagi pekerja-pekerja tak langsung selain

bagi pekerja langsung. Data waktu baku yang merupakan perkembangan

dan penyusunan data tentang waktu-waktu kerja bagi berbagai pekerjaan

dan elemen-elemennya adalah salah satu hasil lain dari penelitian-

penelitian lainnya. Disini pengukuran waktu dan prinsip-prinsip studi

gerakan dipadu dengan metode matematika. Perkembangan lebih lanjut

dari hal ini adalah sesuatu yang dikenal dengan data waktu gerakan, yaitu

pengembangan kumpulan data waktu bagi elemen-elemen gerakan yang

distandarkan dalam suatu sistem.

Faktor sumber daya manusia pun banyak mendapat perhatian karena

sebagai bagian dari sistem kerja, SDM yang merupakan variabel hidup

dengan berbagai sifat dan kemampuannya memberi pengaruh yang

sangat besar atas keberhasilannya sistem kerja yang bersangkutan dalam

mencapai tujuannya.

Page 7: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.2. Pengukuran Waktu Jam Henti

Sesuai dengan namanya, pengukuran waktu ini menggunakan jam henti

(stopwatch) sebagai alat utamanya. Cara ini seringkali digunakan karena

merupakan cara yang paling banyak dikenal. Alasan lainnya yang

menyebabkan metode ini sering digunakan adalah kesederhanaan aturan-

aturan pengukuran yang dipakai.

2.2.1. Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Pengukuran

Untuk mendapatkan hasil yang baik yang dapat dipertanggungjawabkan,

maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan

menggunakan jam henti, apalagi jam biasa. Banyak faktor yang harus

diperhatikan agar akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk

pekerjaan yang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan kondisi

kerja, cara pengukuran, jumlah pengukuran, dan lain-lain. Dibawah ini

adalah sebagian langkah yang perlu diikuti agar maksud diatas dapat

tercapai.

2.2.1.1. Penetapan Tujuan Pengukuran

Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan

kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-

hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah peruntukkan

penggunaan hasil pengukuran, tingkat penelitian, dan tingkat keyakinan

yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.

2.2.1.2. Melakukan Penelitian Pendahuluan

Tujuan yang ingin dicapai dari pengukuran waktu adalah memperoleh

waktu yang pantas untuk diberikan kepada pekerja dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan. Tentu suatu sistem kerja dengan kondisi yang telah ada

selama ini termasuk diantara yang dapat dicarikan waktu yang pantas

tersebut. Artinya akan didapat juga waktu yang pantas untuk

menyelesaikan pekerjaan, namun dengan kondisi yang bersangkutan itu.

Page 8: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.2.1.3. Memilih Operator

Operator akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah orang yang

begitu saja yang diambil dari tempat kerja. Orang ini harus memenuhi

beberapa persyaratan tertentu agar pengukuran berjalan dengan baik dan

dapat diandalkan hasilnya. Syarat-syarat tersebut adalah berkemampuan

normal dan dapat diajak bekerja sama. Jika jumlah pekerja yang tersedia

ditempat kerja yang bersangkutan banyak dan kemampuan mereka

dibandingkan akan terlihat perbedaan diantaranya dari yang

berkemampuan rendah sampai tinggi.

Umumnya kemampuan akan berdistribusi seperti yang diperlihatkan pada

Gambar 2.2.2. terlihat bahwa orang-orang yang berkemampuan rendah

dan berkemampuan tinggi jumlahnya sedikit.

Gambar 2.2.2. Distribusi Kemampuan Pekerja

Page 9: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.2.1.4. Melatih Operator

Walaupun operator yang baik telah dapat, kadang-kadang pelatihan

masih diperlukan bagi operator tersebut terutama jika kondisi dan cara

kerja yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator.

Hal ini terjadi jika yang akan diukur adalah sistem kerja baru sehingga

operator tidak berpengalaman menjalankannya. Pada Gambar 2.2.3

menunjukkan pengembangan penguasaan pekerjaan oleh operator sejak

mulai mengenalnya sampai terbiasa. Lengkungan pada gambar tersebut

dikenal sebagai lengkungan belajar (learning curve).

Gambar 2.2.3. Kurva Belajar

2.2.1.5. Mengurai Pekerjaan Atas Elemen Pekerjaan

Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan, yang merupakan

gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen-elemen inilah

yang diukurnya. Waktu siklusnya adalah jumlah dari waktu setiap elemen

ini. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produk sejak

bahan baku mulai diproses ditempat kerja yang bersangkutan.

Page 10: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gambar 2.2.4. Komponen Sebuah Bollpoint

2.2.1.6. Menyiapkan Perlengkapan

Setelah kelima langkah diatas dijalankan dengan baik, tibalah sekarang

pada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran, yaitu menyiapkan

perlengkapan yang diperlukan. Hal-hal tersebut adalah:

a. Jam Henti.

b. Lembaran-lembaran pengamatan.

c. Pena atau pensil.

d. Papan pengamatan.

Gambar 2.2.5. Jam Henti Biasa

Gambar 2.2.6. Jam Henti Berjarum Dua

Page 11: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.3. Gerakan-Gerakan Yang Diuraikan Oleh Gilbreth

Suatu pekerjaan yang utuh dapat diuraikan menjadi gerakan dasar, yang

oleh Gilbreth diuraikan ke dalam 17 therblig itu, suatu pekerjaan

mempunyai uraian yang berbeda-beda bila dibandingkan dengan

pekerjaan yang lainnya. Hal ini tergantung dari jenis pekerjaannya, suatu

pekerjaan mungkin dapat diuraikan ke dalam enam therblig, sedangkan

untuk pekerjaan yang lain mungkin hanya dapat diuraikan ke dalam empat

therblig, suatu therblig bisa saja diperlukan lebih dari satu kali bagi suatu

pekerjaan.

Kemampuan yang baik untuk menguraikan suatu pekerjaan ke dalam

therblig-therblig sangat diperlukan, karena dengan demikian akan

memudahkan dalam analisisnya, selanjutnya dapat diketahui dengan baik

pula gerakan-gerakan yang dapat menghemat waktu kerja, atau gerakan

yang sebetulnya tidak diperlukan tapi masih dilakukan oleh pekerja. Oleh

Gilbreth setiap therblig dinyatakan dalam lambang-lambang tertentu.

2.3.1. Mencari (Search)

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk

menemukan lokasi objek. Yang bekerja dalam hal ini adalah mata.

Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir

bila objek sudah ditemukan. Untuk therblig ini tujuan analisisnya adalah

sedapat mungkin menghilangkannya. Mencari merupakan gerakan yang

tidak efektif dan dapat masih dihindarkan misalnya dengan menyimpan

peralatan atau bahan-bahan pada tempat yang tetap sehingga proses

mencari dapat dihilangkan.

Tujuan lain dari analisis gerakan ini adalah untuk memudahkan seorang

pekerja baru dapat dengan cepat menyesuaikan dirinya, terutama dalam

pengenalan tempat-tempat peralatan dan bahan yang akan dipergunakan

dalam pekerjaannya. Untuk mengurangi atau menghilangkan waktu

Page 12: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

mencari, seorang perancang kerja harus memperhatikan beberapa

pertanyaan berikut ini:

Sudah jelaskah ciri-ciri objek yang akan diambil? Suatu objek akan

lebih mudah dikenal bila mempunyai ciri-ciri yang jelas, misalnya

dengan pemasangan label atau warna-warna tertentu diharapkan

akan memudahkan pencarian objek tersebut.

Sudah tetapkah tempatnya? Objek yang sudah ditempatkan secara

tetap akan memudahkan pencariannya, hal ini kadang-kadang dapat

menghilangkan gerakan mencari karena bila objek sudah tertentu

tempatnya, tangan dengan sendirinya akan langsung mengambil

objek tanpa harus mencari-carinya terlebih dahulu.

Dapatkah dipakai tempat objek yang tembus pandang? Dengan

tempat yang tembus pandang, objek akan terlihat dengan jelas

sekalipun dilihat dari luar. Dengan demikian akan memudahkan dalam

pencariannya.

Apakah susunan tata letak kerja yang tepat yang sudah ada

merupakan yang terbaik untuk mengurangi gerakan mencari? Bila

susunan tempat kerja dirancang sedemikian rupa sehingga gerakan

mencari tidak menimbulkan frekuensi gerakan mata yang tinggi, maka

susunan tempat kerja tersebut telah memenuhi syarat untuk

menghemat waktu kerja.

Apakah kebutuhan akan cahaya sudah terpenuhi? Cahaya

merupakan faktor yang sangat penting dalam gerakan mencari karena

menentukan terlihat atau tidaknya objek dengan jelas. Bila objek yang

dicari berukuran kecil, cahaya yang diperlukan akan semakin banyak.

2.3.2. Memilih (Select)

Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang

tercampur. Tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan

untuk melakukan gerakan ini. Therblig ini dimulai pada saat tangan dan

mata mulai memilih, dan berakhir bila objek sudah ditemukan. Batas

antara mulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk di tentukan

Page 13: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

karena ada pembauran pekerjaan antara dua gerakan tersebut, yaitu

gerakan yang dilakukan oleh mata. Gerakan memilih merupakan gerakan

yang tidak efektif sehingga sedapat mungkin elemen gerakan ini harus di

hindari. Contoh dari elemen gerakan memilih adalah gerakan yang

diperlukan untuk memilih pulpen dari wadahnya bila pada wadah tersebut

terdapat pula pensil dan bollpoint-bollpoint lain yang satu sama lain

tercampur secara tak beraturan.

Pertanyan-pertanyaan berikut ini dapat dipakai sebagai pedoman untuk

mengurangi atau menghilangkan elemen gerakan memilih.

Apakah objek-objek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang

sama? Gerakan memilih dapat dihilangkan bila objek sudah tidak

tercampur lagi. Hal ini dapat dimungkinkan dengan hanya

menempatkan satu jenis objek pada satu tempat yang terpisah

Dapatkah permukaan wadah diperluas? Makin luas permukaan wadah

akan makin memudahkan pemilihan karena tangan akan lebih leluasa

bergerak dan memudahkan mata membantu pelaksanaan elemen

gerakan ini.

Dapatkah dipakai wadah yang tembus pandang? Selain berguna

untuk memudahkan mencari, tempat yang tembus pandang juga akan

memudahkan elemen gerakan memilih, hal ini terjadi karena objek

dapat dilihat dari luar meskipun objek yang dipilih berada dibawah

dalam suatu tumpukan.

2.3.3. Memegang (Grasp)

Therblig ini adalah gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului

oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa.

Therblig ini merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan

meskipun sulit untuk dihilangkan dalam beberapa keadaan masih dapat

diperbaiki.

Page 14: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Untuk memperbaiki elemen gerakan memegang, beberapa pertanyaan

bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman:

Dapatkah beberapa objek dipegang sekaligus? Jika hal ini

memungkinkan, berarti waktu yang diperlukan untuk elemen gerak per

objek akan menjadi kecil sehingga akan diperoleh penghematan

waktu kerja.

Dapatkah objek tersebut digelincirkan? Bila objek tersebut dapat

digelincirkan, tangan tidak usah secara penuh membawanya ke

tempat kerja selanjutnya sehingga memegang lebih bersifat kontak-

kontak antara tangan dengan objek dari pada memegang

sepenuhnya.

Dapatkah bibir tempat penyimpanan dirancang sedemikian rupa

sehingga dapat memudahkan gerakan ini? Permukaan bibir yang

landai memungkinkan pemegang yang mudah dibandingkan bila

tempat penyimpanan tidak mempunyai bibir landai.

Dapatkah objek yang akan dipegang diletakan sedemikian rupa

sehingga memudahkan usaha pemegangan? Letak yang teratur

memungkinkan pemegang lebih mudah dibandingkan dengan objek

yang berserakan. Hal ini lebih terasa bila objek yang akan dipegang

berbentuk tajam pada salah satu ujungnya seperti jarum atau paku,

sehingga selain menyulitkan pemegangan juga akan ada rasa

kekhawatiran tertusuk bila objek tersebut diletakkan berdiri dengan

ujung tajam dibawah atau diletakkan dengan ujung tajam searah

antara satu objek dengan objek yang lainnya.

Dapatkah permukaan wadah ditumpulkan? Rasa kekhawatiran yang

sama seperti diatas akan timbul bila permukaan depan (bibir) dari

tempat penyimpanan mempunyai ketajaman sedemikian rupa

sehingga menimbulkan rasa sakit pada persentuhan dengan bagian

lengan. Apalagi bila dapat melukai tangan. Secara berkelanjutan hal

ini dapat menimbulkan efek psikologi yang merugikan bagi para

pekerja.

Page 15: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dapatkah permukaan wadah dirancang sedemikian rupa agar

memudahkan pemegang objek yang akan diletakan? Satu cara yang

dapat menjadikan hal seperti diatas adalah dengan memberi alas

lunak untuk memudahkan pemegang objek yang berbentuk pipih.

Dapatkah dipakai peralatan untuk membantu memegang objek? Bila

ada peralatan yang dapat dipakai untuk mengganti fungsi lengan

dalam memegang, perbaikan akan diperoleh untuk elemen gerakan ini

karena dengan demikian kerja kerja badan dapat dikurangi sehingga

datangnya kelelahan dapat ditunda lebih lama lagi. Salah satu alat

yang dapat dipakai untuk mencapai hal diatas adalah peralatan yang

memakai prinsip magnet.

2.3.4. Menjangkau (Reach)

Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan berpindah

tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.

Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas (release) dan diikuti

oleh gerakan memegang. Therblig ini dimulai pada saat tangan mulai

berpindah dan berakhir bila tangan sudah berhenti.

Waktu yang dipergunakan untuk menjangkau, tergantung pada jarak dari

pergerakan tangan dan dari tipe menjangkaunya. Tentang tipe-tipe dari

gerakan menjangkau akan dibahas pada bab data waktu gerak. Seperti

juga memegang, menjangkau sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan

dari siklus kerja yang masih mungkin adalah pengurangan dari waktu

gerakan ini.

2.3.5. Membawa (Move)

Elemen gerakan membawa juga merupakan gerak perpindahan tangan,

hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani. Gerakan

membawa biasanya didahului oleh memegang dan di lanjutkan oleh

melepas atau dapat juga oleh pengarahan (positioning).

Page 16: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat dipakai sebagai pedoman untuk

memperbaiki gerakan menjangkau dan membawa:

Dapatkah jarak tempuh dikurangi? Penyusunan tata letak bahan

sangat berpengaruh pada jarak tempuh ini. Harus diusahakan agar

objek yang paling sering dipakai diletakan paling dekat. Dari beberapa

penelitian di labaratorium perancangan sistem kerja dan ergonomi

departemen teknik industri ITB, jelas terbukti bahwa dalam kondisi

yang berlainan pun jarak yang lebih jauh memerlukan gerak waktu

yang lebih banyak. Hal ini sesuai pula dengan data-data yang

diperoleh pada data waktu gerak.

Apakah cara yang terbaik sudah dipakai? Membawa objek dapat

dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda-beda, baik dilakukan

dengan tangan maupun dilakukan dengan tangan maupun dilakukan

dengan peralatan seperti: ban berjalan, penjepit, dan lain-lain. Masing-

masing cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Pemilihan salah satu cara di atas harus dilakukan dengan penelitian

yang seksama.

Apakah anggota badan yang di gerakan sudah tepat? Dengan hanya

menggerakan anggota badan yang diperlukan, diharapkan tidak akan

terjadi pemborosan tenaga serta pemborosan dalam waktu.

Dapatkah waktu dikurangi dengan mengangkut per unit menjadi

kecil?. Hal ini memenuhi keinginan untuk menurunkan waktu gerak.

Dapatkah perubahan arah gerak dihindari? Perubahan arah gerak

mengakibatkan pertambahan jarak yang sekaligus harus dilakukan

oleh tangan, dengan demikian waktu gerak pun akan bertambah.

Selain itu ada pula faktor kelambatan yang diakibatkan oleh

perubahan arah gerak ini.

Dapatkah objek yang akan dipindahkan itu digelincirkan? Bila objek

dapat bergerak sendiri atau bergelincir, tenaga yang sedianya akan

pakai untuk membawa dapat disimpan. Dengan demikian terjadi

penghematan tenaga, dalam hal ini tenaga hanya dipakai untuk

memberi dorongan agar objek dapat menggelincir. Untuk mendorong

Page 17: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

dapat dirancang beberapa cara, misalnya dengan cara langsung

mendorong objek atau dapat pula dengan memanfaatkan kemampuan

pegas untuk melakukannya.

2.3.6. Memegang Untuk Memakai (Hold)

Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa

menggerakan objek yang dipegang. Perbedaannya dengan memegang

terdahulu adalah pada perlakuan terhadap objek. Pada memegang

pemegangan dilanjutkan dengan gerakan membawa, sedangkan

memegang untuk memakai tidak demikian. Therblig ini merupakan

gerakan yang tidak efektif, dengan demikian sedapat mungkin harus

dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Gerakan ini sering di jumpai pada

pekerjaan perakitan, satu tangan memegang untuk memakai dan dan satu

tangan lgi melakukan pekerjaanmemasang. Salah satu contoh therblig ini

dapat dilihat, yakni tangan kita melakukan elemen gerakan memegang

untuk memakai sedangkan tangan kanan melakukan gerakan memakai

(use).

Salah contoh lain adalah pada waktu melaksanakan pekerjaan menjahit

buah kancing pada baju. Tangan kiri tidak bergerak memegang kancing

sedangkan tangan kanan bekerja menggerak-gerakan jarum. Dalam hal

ini tangan kiri melakukan elemen gerak memegang untuk memakai. Untuk

melakukan perbaikan sehubungan dengan therblig ini.

Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dipakai sebagai pedoman:

Dapatkah pemegang dilakukan oleh peralatan? Menggantikan tangan

dengan peralatan terbuka memungkinkan peningkatan produktivitas

kerja karena tangan yang semula dipakai untuk memegang sekarang

dapat melakukan pekerjaan yang lain. Salah satu alat yang bisa

dipakai untuk memegang adalah catok atau ragum merupakan satu

peralatan dari perkakas pembantu (jig). Peralatan lain yang juga dapat

Page 18: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

dipakai untuk memegang adalah alat-alat yang memakai prinsip

magnet, gesekan dan lain-lainnya.

Dapatkah diusahakan penyangga tangan? Bila keadaan tidak

mengizinkan untuk memakai peralatan sebagai alat pemegang harus

diusahakan agar tangan yang memegang tidak cepat mengalami

kelelahan.

2.3.7. Melepas (Release)

Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan objek

yang dipegangnya. Bila dibandingkan dengan therblig lainnya, gerakan

melepas merupakan gerakan gerakan yang relatif lebih singkat. Therblig

ini mulai pada saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek dan

berakhir bila seluruh jarinya sudah tidak menyentuh objek lagi. Gerakan ini

biasanya didahului oleh gerakan mengangkut atau dapat pula gerakan

mengarahkan dan biasanya diikuti gerakan menjangkau.

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat dipelajari untuk dijadikan

petunjuk dalam memperbaiki gerakan melepas:

Dapatkah gerakan ini dilakukan bersamaan dengan gerakan

membawa? Dalam beberapa keadaan melepas dapat disatukan pada

gerakan membawa. Jadi disini objek dibawa sekaligus dilepas

sehingga dengan demikian untuk melepas dapat dihilangkan. Apakah

tempat objek setelah dilepas telah dirancang dengan baik? Bila faktor

kehati-hatian untuk melepas dapat dihilangkan, waktu yang diperlukan

untuk therblig ini akan menjadi lebih singkat. Hal ini tercapai misalnya

dengan memberi landasan yang lunak pada tempat objek setelah

dilepas, sehingga dengan demikian pekerja tidak usah terlalu berhati-

hati untuk melepaskan objek yang dipegangnya.

Apakah setelah mmelepas beban tangan atau alt angkut sudah dalam

mkeadaan yang dioperasikan kembali? Bila keadaan tangan sufah

siap untuk melakukan gerakan selanjutnya, berarti kelambatan (idle)

diantara tiap gerakan dapat dihindari.

Page 19: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dapatkah peralatan dipakai untuk melepas? Fungsi tangan untuk

dapat diganti oleh suatu alat misalnya dengan pelontar mekanis.

Dengan demikian tangan dapat mengerjakan pekerjaan yang lain,

sehingga diharapkan produktivitas kerja akan meningkat.

2.3.8. Mengarahkan (Position)

Therblig ini merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu

lokasi tertentu. Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan

mengangkut dan diikuti oleh gerakan merakit (assembling). Gerakan ini

dimulai sejak tangan mengendalikan objek misalnya memutar, menggeser

ketempat yang diinginkan, dan berakhir pada saat gerakan merakit atau

memakai dimulai.

Waktu untuk mengarahkan sering diperbaiki dengan memperhatikan

pertanyaan pertanyaan sebagai berikut:

Apakah pengarahan diperlukan? Untuk objek-objek yang tidak

memerlukan pengarahan, misalnya karena boleh diletakkan secara

tidak beraturan, proses pengarahan sebaiknya dihilangkan kerena

dengan tidak adanya elemen ini maka elemen gerak membawa akan

menjadi lebih singkat.

Apakah objek yang akan dipegang telah diletakkan sedemikian rupa

sehingga memudahkan pengarahan? Bila objek telah diletakkan untuk

memudahkan pengarahan, gerakan pengarahan tidak memerlukan

gerak yang banyak. Diperolehlah pengematan waktu karena

berkurangnya waktu pengarahan.

Dapatkah dipakai peraltan sebagai penuntun objek yang akan

ditempatkan? Dengan mengikuti suatu penuntun diharapkan waktu

untuk mengarahkan dapat dikurangi. Yang dimaksud dengan

penuntun disini adalah bentuk peralatan yang termasuk pada

perkakas pembantu (jig).

Page 20: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.3.9. Mengarahkan Sementara (Pre Position)

Mengarahkan sementara merupakan elemen gerak pada suatu tempat

sementara. Tujuan dari penempatan sementara ini adalah untuk

memudahkan pemegangan apabila objek tersebut akan ditangani kembali.

Dengan demikian untuk siklus kerja berikutnya elemen gerak

mengarahkan diharapkan berkurang. Hasil ini terjadi karena objek yang

akan dipegang sudah diposisikan sedemikian rupa sehingga

memudahkan dalam pemakaian selanjutnya.

Therblig ini sering terjadi bersama dengan therblig yang lain seperti

mengangkut dan melepas. Untuk jelasnya ikutilah uraian gerak dari

seseorang yang akan menulis, dimulai dari menjangkau untuk mengambil

pulpen sampai mengembalikan pulpen ke tempat semula (tempat pulpen

yang disebut pen holder).

Dari uraian tersebut dapat dibedakan antara therblig mengarahkan

dengan therblig mengarahkan sementara. Setelah pengarahan

sementara, pulpen terletak dengan psisi berdiri (pada pemegang pulpen)

sedemikian rupa sehingga memudahkan pemegangan selanjutnya bila

pulpen tersebut akan dipakai kembali. Bila pulpen tersebut dibawa setelah

dipakai dan disimpan pada tempat pulpen dengan meletakkannya begitu

saja mendatar pada meja, yang terjadi bukan mengarahkan sementara

tetapi mengarahkan. Alasannya karena peletakan yang demikian tidak

akan memudahkan pemegangan kembali seperti yang diinginkan oleh

pengarahan sementara.

2.3.10. Pemeriksaan (Inspect)

Therblig ini merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui

apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat

berupa gerakan melihat seperti untuk memeriksa warna, meraba seperti

memeriksa permukaan, mencium, mendengarkan, dan kadang-kadang

merasa dengan lidah. Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan

Page 21: Time Motion and Study - Bab 2 Landasan Teori - Modul 2 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

membandingkan antara objek dan suatu standar. Banyak atau sedikitnya

waktu yang diperlukan untuk memeriksa, tergantung pada kecepatan

operator untuk menyimpulkan ada tidaknya perbedaan antara objek

dengan standar yang dibandingkan. Pemeriksaan dalam therblig ini dapat

berupa pemeriksaan kualitas seperti baik atau buruknya objek yang

ditentukan oleh warnanya, dapat pula berupa pemeriksaan kuantitas,

misalnya jika cacat tidaknya ditentukan jumlah cacatnya.

Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dipelajari untuk memperbaiki

elemen gerakan ini:

Dapatkah gerakan ini dilakukan sekaligus dengan therblig yang lain?

Dengan adanya kombinasi operasi antar pemeriksa dengan gerak

yang lain, waktu bagi pemeriksaan secara terpisah dapat dihindari.

Apakah penambahan cahaya dapat mempercepat pemeriksaan?

Untuk pemeriksaan, terutama yang dilakukan oleh mata, cahaya

memainkan peran yang sangat penting apalagi untuk objek-objek

yang berukuran kecil atau tanda-tanda cacat yang cukup kecil.

Apakah jarak objek yang diperiksa sudah tepat dari mata operator?

Jarak penglihatan manusia sangat terbatas kemampuannya. Jarak

yang lebih dekat atau lebih jauh dari jarak optimal bagi seseorang

akan mengakibatkan ketidak jelasan pengelihatan bagi orang

tersebut, dan ada saat akan mengakibatkan kerusakan pada mata.

Apakah dapat dipakai peralatan untuk membantu atau menggantikan

bagian tubuh dalam pemeriksaan? Peralatan elektronik maupun

mekanik dapat dipakai sebagai alat pemeriksa, misalnya lampu

polarisasi, dan lain-lain yang pada umumnya berproduktivitas lebih

tinggi dibandingkan bila mempergunakan mata biasa. Alat lain yang

dapat membantu pemeriksaan adalah kaca mata, diantaranya untuk

mengurangi efek dari silau, ataupun untuk memperjelas objek.