54
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : EKA OKTALILI NIM. B10.136 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

  • Upload
    vothu

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA

ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI

PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

EKA OKTALILI

NIM. B10.136

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

iii

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA

ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI

PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

EKA OKTALILI

NIM. B10.136

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2013

Penguji I Penguji II

(DESY HANDAYANI, SST., M.Kes) (DENY EKA WIDYASTUTI, SST)

NIK. 200884029 NIK. 201188075

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

iv

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK. 200582015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap

Rokok pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis, Jaten, Karanganyar”.

Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis

Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Hj. Kusliati selaku Pimpinan RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar yang

telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

v

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh teman-teman yang telah membantu penulis dalam rangka pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Eka Oktalili

B10.136

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA

ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI

PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR

TAHUN 2013

xiii + 41 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Tengah

pada tahun 2011 sebanyak 21.184. Dampak negatif rokok dan asapnya terhadap

ibu hamil diantaranya ancaman persalinan prematur, ketuban pecah sebelum

waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebelum lahir, plasenta previa, sedangkan

dampak terhadap janin adalah berat badan janin lebih rendah dari normal,

kematian janin di dalam rahim, peningkatan resiko kematian janin mendadak

(Sudden Infant Death Syndrom/SIDS). Studi pendahuluan setelah dilakukan

wawancara pada tanggal 13 Oktober 2012 terhadap 15 ibu hamil mengenai bahaya

asap rokok pada janinnya didapatkan 9 ibu belum mengetahui tentang bahaya asap

rokok bagi janinnya sedangkan 6 sudah mengetahui tentang bahaya asap rokok bagi janinnya.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di BPS Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat

baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar pada tanggal 6 – 20 April 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah

34 ibu nifas, pengambilan sampel yaitu dengan teknik Accidental sampling.

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari

data primer dan Data Sekunder. Variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

hamil mengenai bahaya asap rokok. Analisa menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian : tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok

pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat

baik sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat cukup sebanyak 27 responden (76,4%),

dan tingkat kurang sebanyak 4 responden (11,8%)

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada

janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat cukup

yaitu (76,4%)

Kata Kunci : Pengetahuan,ibu hamil, bahaya asap rokok. Kepustakaan : 23 literatur (tahun 2005 – 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

vii

MOTTO

� Di dunia banyak persaingan, siapa yang tidak bersiap-siap dia akan kalah.

� Belajar dari kesalahan masalalu dan berusaha untuk jadi lebih baik lagi di

hari esok untuk dapat memberikan manfaat untuk keluarga,teman,

Indonesia bahkan dunia.

� Kalau Bisa Sukses di masa muda mengapa harus menunggu di masa tua

� Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa

lalu

PERSEMBAHAN

1. Trimakasih dan syujud sukur kepada Allah

SWT atas kesabaran dan kemudahan sehigga

KTI ini bisa terselesaikan.

2. Trimakasih untuk kedua orang tuaku ayah

ibuku yang selalu memberikan kasih sayang,

do'a.

3. Buat adeku tersayang terimakasih atas

semangat dan dukungannya.

4. “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ Terimkasih

atas bantuan, semangat yang kalian berikan,

tertawa dan menangis bersama kalian, semoga

suatu saat kita tertawa sekaligus menangis

bersama lagi karena kesuksesan dan

kebahagiaan yang kita capai.

5. Untuk ibu Deny Eka Widyastuti, SST selaku

dosen pembimbing tugas akhir saya,

terimakasih atas nasehat serta kesabaran dalam

membimbing penulis.

6. My future imamku kelak terimakasih buat

kasih sayang, perhatian dan kesabaranmu

dalam memberikan semangat dan inspirasi

untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Almamater tercinta

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Eka Oktalili

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 28 Oktober 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Plosokerep, Karangasem, Tanon, Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N 2 Tanjung NTB Lulus tahun 2004

2. MTs N Plupuh Sragen Lulus tahun 2007

3. SMA N 1 Sumberlawang Sragen Lulus tahun 2010

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................. vi

MOTTO PERSEMBAHAN .......................................................................... vii

CURRICULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 4

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 6

1. Pengetahuan ......................................................................... 6

2. Kehamilan .......................................................................... 11

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

x

3. Rokok ................................................................................ 14

B. Kerangka Teori .......................................................................... 21

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 23

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 24

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 26

E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

G. Variabel Penelitian ................................................................... 30

H. Definisi Operasional ................................................................. 30

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 31

J. Etika Penelitian ......................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 35

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 35

C. Pembahasan .............................................................................. 37

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 39

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 40

B. Saran ........................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 22

Gambar 4.1 Diagram Pie Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil mengenai

Bahaya Asap rokok pada janinnya ............................................. 37

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 26

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 29

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu hamil mengenai Bahaya Asap

Rokok pada Janinnya ................................................................. 34

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Kuesioner Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Penelitian

Lampiran 16. Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 17. Distribusi Frekuensi tingkat Pengetahuan Responden

Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada tahun

2011 sebanyak 21.184 meningkat banyak apabila dibandingkan tahun 2010

yang sebanyak 15.631. Adapun persentase BBLR tahun 2011 sebesar 3,73%,

meningkat bila dibandingkan tahun 2010 sebesar 2,69%. Persentase BBLR

yang ditangani di Jawa Tengah tahun 2010 seluruh Kabupaten/Kota sudah

memenuhi target dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

sebesar 70% (Dinkes RI, 2011).

Kehamilan adalah suatu anugerah yang harus dijaga sebaik mungkin

dengan memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan,

salah satunya dengan menjauhkan diri dari paparan rokok (baik sebagai

perokok aktif maupun sebagai perokok pasif). Sejumlah penelitian

menunjukkan bahwa wanita hamil yang merokok beresiko lebih tinggi

mengalami keguguran, kelahiran prematur, dan anak dengan BBLR

(Oktavianis, 2011).

Dampak negatif rokok dan asapnya terhadap ibu hamil diantaranya

ancaman persalinan prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, ancaman

lepasnya plasenta sebelum lahir, plasenta previa, sedangkan dampak terhadap

janin adalah berat badan janin lebih rendah dari normal, kematian janin di

1

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

2

dalam rahim, meningkat resiko kematian janin mendadak ( Sudden Infant

Death Syndrom/SIDS ) (Festi, 2008).

Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita yang merokok lebih 20 batang

sehari akan melahirkan bayi dengan berat badan kurang. Juga resiko kelahiran

prematur meningkat yaitu rata dua kali lipat dari wanita bukan perokok. Lebih

dari itu resiko keguguran pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1

minggu sebelum persalinan empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok.

Belum lagi peningkatan resiko terjadi perdarahan dan sebagainya (Jaya,

2009).

Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai kemungkinan

pengetahuan tentang kesehatan juga tinggi, karena makin mudah memperoleh

informasi yang didapatkan tentang kesehatan lebih banyak dibandingkan

dengan yang berpendidikan rendah (Festi, 2008).

Studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Kusuma Hati Jetis Jaten

Karanganyar data yang didapat pada jumlah ibu hamil yang berkunjung pada

bulan Januari – Oktober 2012 yaitu sebanyak 343, setelah dilakukan

wawancara pada tanggal 13 Oktober 2012 terhadap 15 ibu hamil mengenai

bahaya asap rokok pada janinnya didapatkan 9 ibu belum mengetahui tentang

bahaya asap rokok bagi janinnya sedangkan 6 sudah mengetahui tentang

bahaya asap rokok bagi janinnya. Sedangkan dari 15 ibu hamil terdapat 12

orang suami perokok.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian

mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok

pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis, Jaten Karanganyar”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil

mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis

Jaten Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap

rokok pada janinnya di BPS Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok

pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada

tingkat baik.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok

pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada

tingkat cukup.

3. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok

pada janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat

kurang.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada

ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman

bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti

mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok pada

janinnya.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

atau dijadikan referensi khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang bahaya asap rokok bagi janinnya.

b. Bagi RB Kusmahati

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam

usaha promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil agar menghindari

asap rokok selama kehamilan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap

rokok pada janinnya belum pernah dilakukan.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

5

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi

latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan tentang pengetahuan, kehamilan, teori tentang rokok

serta kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan dan keterbtasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang

meliputi saran bagi pengetahuan, bagi institusi pendidikan dan

peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia

terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)

(Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,

berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang

berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.

Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau

mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di

himpun atau dikenali (recall of facts).

6

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

7

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)

tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal

yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi

meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini

misalnya kemampuan menerjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Application)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang

sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi

rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang

berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk

susunan berarti.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-

bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang

mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal

yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

8

sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal

yang sedang dinilainya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan

bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek

juga mengandung dua aspek yaitu aspek

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

9

positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan

menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin

banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan

sikap makin positif terhadap obyek tersebut .

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

10

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

11

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka

melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh

di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).

b. Tanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan

a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi

menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

12

ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan

perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan

persalinan

b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron

menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning

sickness.

c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke

daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf

pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini

menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

e) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan

somatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam

pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf

tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung

kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua

gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat

menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk

buang air besar.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

13

h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone

hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi

(kloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara

(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin

menonjol.

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)

d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat

diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin

dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur

kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop

Leannec.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

14

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka

janin dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus

dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu

terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang

berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang

sulit juga.

2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)

Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78

mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir.

Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna

dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa

janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen

untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk

untuk melindungi mata janin selama perkembangan.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

15

3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)

Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin

sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin

bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin

besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin.

Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-

tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.

3. Rokok

a. Pengertian rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukurang panjang antara 70

hingga 120 mm (bervarasi tergantung negara) dengan diameter 10 mm

yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok dibakar pada

salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup

lewat mulut pada ujung lain. Yang dimaksud terpapar asap rokok di sini

adalah jika ibu terpapar asap rokok dari keluarga yang satu tempat

tinggal dengan ibu atau dari perokok yang satu tempat kerja dengan ibu.

Sehingga disimpulkan bahwa 100% ibu yang terpapar rokok sebagai

perokok pasif (Jaya, 2009).

b. Pengaruh asap rokok pada ibu hamil

Menurut Oktavianis (2011), dampak negatif rokok dan asapnya

terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan prematur, ketuban

pecah sebelum waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebelum lahir,

plasenta previa.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

16

Menurut Dzira (2012), bahaya asap rokok bagi ibu hamil antara

lain :

1) Lebih mungkin mengalami kelahiran prematur, komplikasi

kehamilan, dan kematian bayi saat dilahirkan.

2) Menempatkan bayi pada resiko yang lebih tinggi untuk terkena

sindrom kematian bayi mendadak

3) Bayinya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami

penurunan fungsi paru

4) Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran hingga 25

persen daripada tidak merokok. Selain itu wanita ini memiliki resiko

1,5-2,5 kali mengalami kehamilan ektopik, sehingga untuk

mengangkat janin tersebut harus dioperasi.

5) Air ketuban lebih awal pecahnya sebelum waktu kehamilan, ini akan

mengancam kehamilan, janin bahkan ibu hamil tersebut

6) Menghambat pertumbuhan janin

7) Mengurangi produksi ASI

c. Patofisiologi

Asap yang dihembuskan pda saat merokok dibedakan atas : asap

utama (main stream smoke) dan asap samping (side steram smoke).

Asap utama merupakan bagian asap tembakau yang dihirup langsung

oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang

disebar ke udara bebas dan dapat dihirup oleh orang lain yang berada

diruangan yang sama yang dikenal perokok pasif (Nasir, 2009).

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

17

Karbon monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin.

Karbondioksida akan meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang

dibawa ke dalam darah. Semakin banyak jumlah karbonmonoksida

dalam darah janin, maka akan semakin rendah berat badan bayi saat

lahir (Jaya, 2009).

d. Pengaruh asap rokok pada janin

Menurut Jaya (2009), setiap hisapan rokok akan mengakibatkan

penderitaan pada calon bayi. Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita

yang merokok lebih 20 batang sehari akan melahirkan sebagai berikut:

1) Bayi dengan berat badan kurang.

Memiliki bayi dengan berat lahir yang lebih rendah dari rata-

rata dibandingkan wanita yang tidak merokok. Penyebab utamanya

ialah darah yang mengalir ke janin terhambat sehingga asupan gizi

dari sang ibu untuk janin berkurang. Perempuan perokok yang hamil

harus menghentikan kebiasaan merokok karena akan sangat

merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon monoksida

akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan

meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam

darah. Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin,

maka akan semakin rendah berat badan bayi saat lahir. pertumbuhan

bayi yang lahir dari ibu yang perokok berat akan terganggu terutama

pada berat, panjang, dan lingkar kepala. Dan tidak menutup

kemungkinan mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya seperti

hati, otak maupun tulang bayi (Jaya, 2009).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

18

Shiono 1989, Wang 1994 dan Survei CDC 1990 dalam

Sirajudin (2011), bahwa paparan asap rokok menyebabkan kejadian

BBLR. Pada kelompok usia kehamilan < 37 minggu ditemukan

bahwa 1,1 kali lebih tinggi antara perokok dengan ibu bukan

perokok yang menghabiskan kurang dari 1 bungkus perhari. Risiko

ini meningkat 1,2 kali lebih tinggi jika jumlah rokok yang diisap

lebih besar dari satu bungkus setiap hari. Pada usia kehamilan < 33

minggu bahkan risikonya lebih besar lagi yaitu 1,5 kali lebih tinggi

pada ibu hamil yang merokok lebih dari 1 bungkus perhari.

Center for Diseases Control (CDC 1990) melakukan survei

Kehamilan pada 74.139 wanita hamil di Amerika pada tahun 1989

baik perokok maupun bukan perokok diketahui bahwa risiko relatif

melahirkan BBLR adalah 1,3 kali lebih tinggi antara perokok

dengan bukan perokok dengan variabel kontrol usia kehamilan, ras,

berat badan, alkohol, pendidikan, kehamilan sebelumnya. Penelitian

CDC ini juga sejalan dengan penelitian Farraz, 1990 dan penelitian

Lieberman at.al (1994) bahwa paparan asap rokok menyebabkan

berat badan lahir rendah antara 1,0 sampai 1,6 kali (Sirajudin,

2011).

2) Resiko kelahiran prematur

Resiko kelahiran prematur meningkat yaitu rata dua kali lipat

dari wanita bukan perokok. Perempuan perokok hampir dua kali

lipat. Ibu yang merokok biasanya makan lebih sedikit, sehingga

janin yang dikandung tidak akan mendapatkan gizi yang cukup

untuk tumbuh dengan baik. Ibu perokok sering mengalami

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

19

defisiensi (kekurangan) zinc (seng), mangan, vitamin A, B6, B12,

dan C. Perokok lebih mungkin melahirkan anak dengan segala jenis

cacat bawaan, khususnya pecah-pecah pada langit-langit mulut,

bibir sumbing, kelainan system saraf pusat (Jaya, 2009).

Pengaruh nikotin yang terkandung di dalam rokok

menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran

darah ke tali pusat janin akan berkurang sehingga mengurangi

kemampuan distribusi zat yang diperlukan janin. Selain itu

karbonmonoksida dari asap rokok akan mengikat Hb dalam darah

yang menyebabkan distribusi zat makanan dan oksigen yang

disuplai ke janin menjadi terganggu, sehingga kondisi ini dapat

beresiko melahirkan bayi prematur (Amiruddin, 2006 dalam Asiyah,

2010).

3) Resiko keguguran

Peningkatan resiko terjadi perdarahan pada usia kehamilan

antara minggu ke 28 sampai 1 minggu sebelum persalinan empat

kali lebih tinggi dari yang bukan perokok. Resiko keguguran (aborsi

spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar (dua kali lipat)

pada perokok. Hal tersebut dikarenakan merokok menyebabkan

resiko plasenta turun ke bawah di dalam rahim (Jaya, 2009).

4) Kematian Mendadak

Kematian mendadak menempatkan bayi pada resiko yang

lebih tinggi untuk terkena sindrom kematian bayi mendadak.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

20

Menurut Samuel,1994 dalam Oktavianis (2011), asap rokok

berdampak pada pertumbuhan janin melalui beberapa mekanisme,

beberapa bahan dalam asap rokok misalnya nikotin, CO dan

Polycyclic aroamatic hydrocarbon, diketahui dapat menembus

plasenta. Beberapa campuran telah diidentifikasi dalam janin baru

lahir dari perokok dan terpajan asap rokok. CO mempunyai afinitas

mengikat hemoglobin membentuk karboksihemoglobin yang

menurunkan kapasitas transport oksigen ke janin (hypoxia), studi

lain juga menggambarkan bahwa selain ibu yang merokok, bila

ayah yang merokok ternyata juga berhubungan dengan

pertumbuhan janin yang terlambat. Ayah yang merokok

berhubungan dengan penurunan berat bayi lahir sebesar 112 gram.

Bayinya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami

penurunan fungsi paru. Menghambat pertumbuhan janin.

Menurut Oktavianis (2011), Bayi cenderung menderita

bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami

kematian mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

21

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Erfandi (2009) dan Jaya (2009)

Pengetahuan Bahaya Asap Rokok pada

janin: 1. Bayi dengan berat

badan kurang 2. Resiko kelahiran

prematur 3. Resiko keguguran

4. Kematian bayi mendadak

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media

masa/informasi

3. Sosial budaya dan

ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Ibu hamil

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

22

C. Kerangka Konsep

Keterangan

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2

Kerangka konsep

Tingkat Pengetahuan ibu

hamil tentang bahaya asap rokok pada janinnya

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media masa/informasi

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk

mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi

pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih

menekankan pada data faktual daripada penyimpulan.

Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian kuantitatif adalah teknik yang

digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil

pengukuran maupun hasil konversi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 6 - 20 April 2013.

23

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil

yang berkunjung di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar kunjungan ibu

hamil pada 6 – 20 April 2013 yaitu sebanyak 34 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2006), jika populasi <100 lebih baik diambil

semua dan apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka boleh

diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan

peneliti.

Maka sampel dalam penelitian semua yang berjumlah 34 ibu hamil

yang berkunjung ke RB Kusmahati Jetis, Jaten, Karanganyar pada bulan

April 2013 .

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2009).

Teknik sampling pada penelitian ini dengan menggunakan accidental

sampling. Menurut Sugiyono (2010), accidental sampling yaitu teknik

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

25

penentuan sampel mengambil responden sebagai sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok

sebagai sumber data.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria inklusi

Menurut Nursalam (2008), kriteria inklusi adalah karakteristik umum

subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan

diteliti.

Kriteria inklusi dalam penelitia ini meliputi:

1) Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RB Kusmahati

Jaten Karanganyar.

2) Ibu yang bersedia menjadi responden

3) Ibu yang bisa membaca dan menulis

b. Kriteria eksklusi

Menurut Nursalam (2008), kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau

mengeluarkan subyek yang memenhi kriteria inklusi dari penelitian

karena berbagai sebagai.

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:

1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden.

2) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

26

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya adalah kuesioner tertutup.

Menurut Arikunto (2010) kuesioner tertutup adalah pernyataan di mana

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih Pernyataan

disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori tentang bahaya

asap rokok pada janin. Penyataan terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah.

Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika

salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0

dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi

tanda centang (�) pada jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pertanyaan

Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan

Ibu hamil tentang bahaya

asap rokok

pada janinnya

1. Bayi dengan berat

badan kurang

1,2,3,4,5

7,9,12

6,8,10,11 12

2. Resiko kelahiran premature

14,15 17,19*

13,16,18,20 8

3. Resiko keguguran 21,22,24 23*,25 5

4. Kematian bayi mendadak

26,29,30 27,28* 5

Jumlah 18 12 30

Keterangan: *) : pernyataan tidak valid

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

27

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian yaitu di

RB Ibunda Karanganyar pada tanggal 6 Maret 2013.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan

program SPSS for Windows versi 16.0 dengan taraf signifikansi 0,05.

Rumus product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai � < 0,05. Setelah dilakukan uji

validitas terhadap 30 ibu hamil dengan 30 pernyataan didapatkan 3

pernyataan tidak valid yaitu nomor 19, 23, 28 karena nilai signifikan >

0,05, untuk selanjutnya 3 nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam

kuesioner penelitian.

( ) ( ) }Y - Y{N }XX{

YX. - XY . N

222 2ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

28

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

��

���

� Σ−��

���

−=

t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

��b2 = Jumlah varian butir

�t2

= Varians total

Soal dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali,

2005). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di RB Ibunda Karanganyar

dikarenakan ibu hamil yang berkunjung di RB Bunda Karanganyar

mempunyai kesamaan karakteristik dengan tempat penelitian yaitu RB

Kusmahati Jetis, Jaten, Karanganyar. Uji validitas dilakukan terhadap 30

ibu hamil. Setelah dilakukan uji validitas didapatkan nilai alpha cronbach’s

sebesar 0,874, sehingga instrumen dikatakan reliabel karena 0,874 > 0,60.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

29

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di RB Kusmahati

Jetis Jaten Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil

pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari hasil pengisian kuesioner

tentang bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten

Karanganyar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari buku

register di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar yaitu jumlah kunjungan

ibu hamil di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar.

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil

tentang bahaya asap rokok pada janinnya.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

30

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat Ukur Skala

Tingkat

pengetahuan

Ibu hamil tentang

bahaya asap

rokok pada janinnya

Kemampuan ibu

menjawab

dengan benar kuesioner tentang

bahaya asap

rokok pada janin meliputi:

1. Bayi dengan

berat badan kurang

2. Resiko

kelahiran

prematur 3. Resiko

keguguran 4. Kematian

bayi

mendadak

1. Baik : Bila

nilai responden yang

diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila

nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1

SD

3. Kurang : Bila nilai responden yang

diperoleh (x) < mean –

1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Kuesioner Ordinal

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah

yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan

analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak

mendapat kendala. Langkah-langkah pengolahan data, yaitu:

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

31

a. Editing (penyuntingan data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing

adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulis atau kuesioner.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

soffware komputer.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data

(data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

32

Menurut Riwidikdo (2010), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n

x�

Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

� x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus :

SD = 1

)( 2

2

−�

�n

n

xixi

Keterangan:

x : nilai responden

n : jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu hamil

tentang bahaya asap rokok pada janin digunakan rumus persentase.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

33

Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi

Persen = ––– x 100% n

fi = Frekuensi

n = total kasus

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

34

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RB Kusmahati beralamat di Pungkuk Jetis

Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Pimpinan RB Kusmahati

Hj. Kusliati, Amd. Keb dengan dibantu 2 Dokter Kandungan dan 3 bidan. Demi

menunjang pelayanan kepada pasien RB Kusmahati memberikan pelayanan

yang diberikan kesehatan yaitu meliputi ANC (Ante Natal Care), Persalinan,

KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). RB Kusmahati melayani

selama 24 jam dengan 2 shif. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap

khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 2 ruang nifas dengan

masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang

pemeriksaan, 1 ruang obat. RB Kusmahati menerapkan ibu dan bayi dirawat

dengan sistem rawat gabung (rooming in) dan buka 24 jam. Selain itu RB

Kusmahati juga melayani fisioterapi, USG (Ultra Sonografi).

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Mengenai Bahaya Asap Rokok pada Janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis

Jaten Karanganyar” terdiri dari 34 responden. Tingkat pengetahuan ibu hamil

mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis

Jaten Karanganyar dapat dikategorikan sebagai berikut :

35

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

36

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok

pada Janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

3

27

4

8,8

79,4

11,8

Total 34 100

Sumber: Data Primer, April 2013

Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil

mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk

Jetis Jaten Karanganyar responden dengan tingkat pengetahuan baik

sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27

responden (79,4%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden

(11,8%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok

pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis Jaten Karanganyar

kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27

responden (79,4%).

Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram di

bawah ini, yaitu :

Gambar 4.1 Diagram Pie tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya

asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis Jaten Karanganyar

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

37

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai

bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis Jaten

Karanganyar responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 3

responden (8,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (79,4%)

dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,8%)

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan

ini terjadi setelah seseorang melakukan suatu pengindraan terhadap suatu

objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra

penglihatan, penciuman, rasa, raba, dan pengecapan. Sebagian besar

pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

seseorang tentang suatu objek mengandung 2 aspek positif dan aspek negatif.

Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang terhadap objek

tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek diketahui maka

menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tesebut.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai

bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar

responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,8%)

Kuesioner dalam penelitian ini meliputi pernyataan tentang bayi dengan berat

badan kurang, resiko kelahiran premature, resiko keguguran, kematian bayi

mendadak yang terdiri dari 27 pernyataan. Mayoritas responden dapat

menjawab dengan baik kuesioner pada indikator bayi dengan berat badan

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

38

kurang. Dari 34 responden yang menjawab dengan benar sebanyak 30

responden. Sedangkan responden yang kebanyakan salah yaitu pada

pernyataan resiko keguguran sebanyak 16 responden menjawab salah. Masih

banyaknya responden yang menjawab salah kemungkinan dapat dikarenakan

di RB Kusmahati belum pernah diberikan KIE mengenai bahaya asap rokok

pada janin, sehingga mempengaruhi pengetahuan responden.

Menurut Jaya (2009), setiap hisapan rokok akan mengakibatkan

penderitaan pada calon ibu dan bayinya. Peningkatan resiko terjadi perdarahan

pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1 minggu sebelum persalinan

empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok. Resiko keguguran (aborsi

spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar (dua kali lipat) pada perokok.

Hal tersebut dikarenakan merokok menyebabkan resiko plasenta turun ke

bawah di dalam rahim (Jaya, 2009).

Tingkat pengetahuan responden dalam kategori cukup dapat

dikarenakan beberapa faktor, antara lain pendidikan, informasi, sosial budaya

dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Menurut Cahyonoputra

(2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang salah

satunya, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah

dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

39

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari

media massa.

Faktor lain yang juga mempengaruhi pengetahuan yaitu usia. Usia

mempengaruhi tingkat penerimaan informasi yakni semakin tua umur

seseorang ingatannya semakin berkurang, sehingga sulit menerima informasi

yang di berikan, sebaliknya semakin muda umur akan mudah menerima

informasi yang didapat dan lebih tertarik untuk mengetahui suatu hal

(Notoatmodjo, 2010).

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :

1. Kendala

Waktu pengambilan data banyak pernyataan yang dilewati sehingga

pengisian kuesioner tidak lengkap sehingga harus mengulang untuk

pengisian kuesioner.

2. Keterbatasan

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada pengetahuan. Kuesioner yang digunakan

kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau

“tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan

secara mendalam.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

40

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Mengenai Bahaya Asap Rokok pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk,

Jetis, Jaten Karanganyar”. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan

sebagai berikut:

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya

di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat baik

sebanyak 3 responden (8,8%).

5. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya

di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat cukup

sebanyak 27 responden (79,4%).

6. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya

di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat kurang sebanyak 4

responden (11,8%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:

4. Bagi responden

Diharapkan responden meningkatkan pengetahuan dengan banyak

membaca dan aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan

40

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ekaoktalil... · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada

41

tenaga kesehatan setempat, serta lebih banyak mencari informasi dari

media masa maupun media elektronik khususnya tentang bahaya asap

rokok pada janin.

5. Bagi Institusi

c. Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan pada institusi STIKes Kusuma Husada untuk menambah

referensi khususnya tentang bahaya rokok bagi janin.

d. Bagi RB Kusmahati

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan aktif memberikan

penyuluhan-penyuluhan pada ibu hamil khususnya mengenai bahaya

asap rokok pada janinnya.

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan

menambah variabel-variabel penelitian yang berhubungan dengan

bahaya asap rokok sehingga didapatkan penelitian yang lebih baik.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya menggunakan kuesioner terbuka,

sehingga dapat mengukur pengetahuan responden secara mendalam.