Upload
vothu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA
ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI
PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
EKA OKTALILI
NIM. B10.136
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA
ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI
PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR
TAHUN 2013
Diajukan Oleh :
EKA OKTALILI
NIM. B10.136
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Pada tanggal Juli 2013
Penguji I Penguji II
(DESY HANDAYANI, SST., M.Kes) (DENY EKA WIDYASTUTI, SST)
NIK. 200884029 NIK. 201188075
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi
iv
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK. 200582015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap
Rokok pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis, Jaten, Karanganyar”.
Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis
Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Hj. Kusliati selaku Pimpinan RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar yang
telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
v
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh teman-teman yang telah membantu penulis dalam rangka pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Eka Oktalili
B10.136
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI BAHAYA
ASAP ROKOK PADA JANINNYA DI RB KUSMAHATI
PUNGKUK JETIS JATEN KARANGANYAR
TAHUN 2013
xiii + 41 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Tengah
pada tahun 2011 sebanyak 21.184. Dampak negatif rokok dan asapnya terhadap
ibu hamil diantaranya ancaman persalinan prematur, ketuban pecah sebelum
waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebelum lahir, plasenta previa, sedangkan
dampak terhadap janin adalah berat badan janin lebih rendah dari normal,
kematian janin di dalam rahim, peningkatan resiko kematian janin mendadak
(Sudden Infant Death Syndrom/SIDS). Studi pendahuluan setelah dilakukan
wawancara pada tanggal 13 Oktober 2012 terhadap 15 ibu hamil mengenai bahaya
asap rokok pada janinnya didapatkan 9 ibu belum mengetahui tentang bahaya asap
rokok bagi janinnya sedangkan 6 sudah mengetahui tentang bahaya asap rokok bagi janinnya.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di BPS Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat
baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar pada tanggal 6 – 20 April 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah
34 ibu nifas, pengambilan sampel yaitu dengan teknik Accidental sampling.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari
data primer dan Data Sekunder. Variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu
hamil mengenai bahaya asap rokok. Analisa menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian : tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok
pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat
baik sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat cukup sebanyak 27 responden (76,4%),
dan tingkat kurang sebanyak 4 responden (11,8%)
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada
janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat cukup
yaitu (76,4%)
Kata Kunci : Pengetahuan,ibu hamil, bahaya asap rokok. Kepustakaan : 23 literatur (tahun 2005 – 2012)
vii
MOTTO
� Di dunia banyak persaingan, siapa yang tidak bersiap-siap dia akan kalah.
� Belajar dari kesalahan masalalu dan berusaha untuk jadi lebih baik lagi di
hari esok untuk dapat memberikan manfaat untuk keluarga,teman,
Indonesia bahkan dunia.
� Kalau Bisa Sukses di masa muda mengapa harus menunggu di masa tua
� Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa
lalu
PERSEMBAHAN
1. Trimakasih dan syujud sukur kepada Allah
SWT atas kesabaran dan kemudahan sehigga
KTI ini bisa terselesaikan.
2. Trimakasih untuk kedua orang tuaku ayah
ibuku yang selalu memberikan kasih sayang,
do'a.
3. Buat adeku tersayang terimakasih atas
semangat dan dukungannya.
4. “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ “Endah, Putri, Riesa, Budi, Diva, Rini“ Terimkasih
atas bantuan, semangat yang kalian berikan,
tertawa dan menangis bersama kalian, semoga
suatu saat kita tertawa sekaligus menangis
bersama lagi karena kesuksesan dan
kebahagiaan yang kita capai.
5. Untuk ibu Deny Eka Widyastuti, SST selaku
dosen pembimbing tugas akhir saya,
terimakasih atas nasehat serta kesabaran dalam
membimbing penulis.
6. My future imamku kelak terimakasih buat
kasih sayang, perhatian dan kesabaranmu
dalam memberikan semangat dan inspirasi
untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Almamater tercinta
viii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Eka Oktalili
Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 28 Oktober 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Plosokerep, Karangasem, Tanon, Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N 2 Tanjung NTB Lulus tahun 2004
2. MTs N Plupuh Sragen Lulus tahun 2007
3. SMA N 1 Sumberlawang Sragen Lulus tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................. vi
MOTTO PERSEMBAHAN .......................................................................... vii
CURRICULUM VITAE ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................... 6
1. Pengetahuan ......................................................................... 6
2. Kehamilan .......................................................................... 11
x
3. Rokok ................................................................................ 14
B. Kerangka Teori .......................................................................... 21
C. Kerangka Konsep ..................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 23
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 24
D. Instrumen Penelitian ................................................................. 26
E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29
G. Variabel Penelitian ................................................................... 30
H. Definisi Operasional ................................................................. 30
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 31
J. Etika Penelitian ......................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 35
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 35
C. Pembahasan .............................................................................. 37
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 40
B. Saran ........................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 22
Gambar 4.1 Diagram Pie Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil mengenai
Bahaya Asap rokok pada janinnya ............................................. 37
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 26
Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 29
Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu hamil mengenai Bahaya Asap
Rokok pada Janinnya ................................................................. 34
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Kuesioner Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Penelitian
Lampiran 16. Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi
Lampiran 17. Distribusi Frekuensi tingkat Pengetahuan Responden
Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada tahun
2011 sebanyak 21.184 meningkat banyak apabila dibandingkan tahun 2010
yang sebanyak 15.631. Adapun persentase BBLR tahun 2011 sebesar 3,73%,
meningkat bila dibandingkan tahun 2010 sebesar 2,69%. Persentase BBLR
yang ditangani di Jawa Tengah tahun 2010 seluruh Kabupaten/Kota sudah
memenuhi target dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
sebesar 70% (Dinkes RI, 2011).
Kehamilan adalah suatu anugerah yang harus dijaga sebaik mungkin
dengan memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan,
salah satunya dengan menjauhkan diri dari paparan rokok (baik sebagai
perokok aktif maupun sebagai perokok pasif). Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa wanita hamil yang merokok beresiko lebih tinggi
mengalami keguguran, kelahiran prematur, dan anak dengan BBLR
(Oktavianis, 2011).
Dampak negatif rokok dan asapnya terhadap ibu hamil diantaranya
ancaman persalinan prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, ancaman
lepasnya plasenta sebelum lahir, plasenta previa, sedangkan dampak terhadap
janin adalah berat badan janin lebih rendah dari normal, kematian janin di
1
2
dalam rahim, meningkat resiko kematian janin mendadak ( Sudden Infant
Death Syndrom/SIDS ) (Festi, 2008).
Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita yang merokok lebih 20 batang
sehari akan melahirkan bayi dengan berat badan kurang. Juga resiko kelahiran
prematur meningkat yaitu rata dua kali lipat dari wanita bukan perokok. Lebih
dari itu resiko keguguran pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1
minggu sebelum persalinan empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok.
Belum lagi peningkatan resiko terjadi perdarahan dan sebagainya (Jaya,
2009).
Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai kemungkinan
pengetahuan tentang kesehatan juga tinggi, karena makin mudah memperoleh
informasi yang didapatkan tentang kesehatan lebih banyak dibandingkan
dengan yang berpendidikan rendah (Festi, 2008).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Kusuma Hati Jetis Jaten
Karanganyar data yang didapat pada jumlah ibu hamil yang berkunjung pada
bulan Januari – Oktober 2012 yaitu sebanyak 343, setelah dilakukan
wawancara pada tanggal 13 Oktober 2012 terhadap 15 ibu hamil mengenai
bahaya asap rokok pada janinnya didapatkan 9 ibu belum mengetahui tentang
bahaya asap rokok bagi janinnya sedangkan 6 sudah mengetahui tentang
bahaya asap rokok bagi janinnya. Sedangkan dari 15 ibu hamil terdapat 12
orang suami perokok.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok
pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis, Jaten Karanganyar”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil
mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis
Jaten Karanganyar?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap
rokok pada janinnya di BPS Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok
pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada
tingkat baik.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok
pada janinnya di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada
tingkat cukup.
3. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok
pada janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat
kurang.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada
ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman
bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti
mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok pada
janinnya.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya
atau dijadikan referensi khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang bahaya asap rokok bagi janinnya.
b. Bagi RB Kusmahati
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam
usaha promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil agar menghindari
asap rokok selama kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap
rokok pada janinnya belum pernah dilakukan.
5
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi
latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan tentang pengetahuan, kehamilan, teori tentang rokok
serta kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta
etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil
penelitian, pembahasan dan keterbtasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang
meliputi saran bagi pengetahuan, bagi institusi pendidikan dan
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)
(Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,
berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang
berjenjang sebagai berikut :
1) Tahu (Knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.
Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau
mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di
himpun atau dikenali (recall of facts).
6
7
2) Memahami (Comprehension)
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal
yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi
meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini
misalnya kemampuan menerjemahkan, menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.
3) Menerapkan (Application)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang
sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi
rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk
susunan berarti.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-
bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal
yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,
8
sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal
yang sedang dinilainya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek
juga mengandung dua aspek yaitu aspek
9
positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan
menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin
banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan
sikap makin positif terhadap obyek tersebut .
2) Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
10
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
11
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan
lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh
di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi
3 yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan
12
ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan
persalinan
b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning
sickness.
c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke
daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan
somatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam
pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua
gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
13
h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi
(kloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin
menonjol.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin
dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop
Leannec.
14
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16
minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang
berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang
sulit juga.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78
mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir.
Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa
janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen
untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk
untuk melindungi mata janin selama perkembangan.
15
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin
sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin
bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin
besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin.
Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-
tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.
3. Rokok
a. Pengertian rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukurang panjang antara 70
hingga 120 mm (bervarasi tergantung negara) dengan diameter 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup
lewat mulut pada ujung lain. Yang dimaksud terpapar asap rokok di sini
adalah jika ibu terpapar asap rokok dari keluarga yang satu tempat
tinggal dengan ibu atau dari perokok yang satu tempat kerja dengan ibu.
Sehingga disimpulkan bahwa 100% ibu yang terpapar rokok sebagai
perokok pasif (Jaya, 2009).
b. Pengaruh asap rokok pada ibu hamil
Menurut Oktavianis (2011), dampak negatif rokok dan asapnya
terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan prematur, ketuban
pecah sebelum waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebelum lahir,
plasenta previa.
16
Menurut Dzira (2012), bahaya asap rokok bagi ibu hamil antara
lain :
1) Lebih mungkin mengalami kelahiran prematur, komplikasi
kehamilan, dan kematian bayi saat dilahirkan.
2) Menempatkan bayi pada resiko yang lebih tinggi untuk terkena
sindrom kematian bayi mendadak
3) Bayinya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami
penurunan fungsi paru
4) Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran hingga 25
persen daripada tidak merokok. Selain itu wanita ini memiliki resiko
1,5-2,5 kali mengalami kehamilan ektopik, sehingga untuk
mengangkat janin tersebut harus dioperasi.
5) Air ketuban lebih awal pecahnya sebelum waktu kehamilan, ini akan
mengancam kehamilan, janin bahkan ibu hamil tersebut
6) Menghambat pertumbuhan janin
7) Mengurangi produksi ASI
c. Patofisiologi
Asap yang dihembuskan pda saat merokok dibedakan atas : asap
utama (main stream smoke) dan asap samping (side steram smoke).
Asap utama merupakan bagian asap tembakau yang dihirup langsung
oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang
disebar ke udara bebas dan dapat dihirup oleh orang lain yang berada
diruangan yang sama yang dikenal perokok pasif (Nasir, 2009).
17
Karbon monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin.
Karbondioksida akan meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang
dibawa ke dalam darah. Semakin banyak jumlah karbonmonoksida
dalam darah janin, maka akan semakin rendah berat badan bayi saat
lahir (Jaya, 2009).
d. Pengaruh asap rokok pada janin
Menurut Jaya (2009), setiap hisapan rokok akan mengakibatkan
penderitaan pada calon bayi. Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita
yang merokok lebih 20 batang sehari akan melahirkan sebagai berikut:
1) Bayi dengan berat badan kurang.
Memiliki bayi dengan berat lahir yang lebih rendah dari rata-
rata dibandingkan wanita yang tidak merokok. Penyebab utamanya
ialah darah yang mengalir ke janin terhambat sehingga asupan gizi
dari sang ibu untuk janin berkurang. Perempuan perokok yang hamil
harus menghentikan kebiasaan merokok karena akan sangat
merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon monoksida
akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan
meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam
darah. Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin,
maka akan semakin rendah berat badan bayi saat lahir. pertumbuhan
bayi yang lahir dari ibu yang perokok berat akan terganggu terutama
pada berat, panjang, dan lingkar kepala. Dan tidak menutup
kemungkinan mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya seperti
hati, otak maupun tulang bayi (Jaya, 2009).
18
Shiono 1989, Wang 1994 dan Survei CDC 1990 dalam
Sirajudin (2011), bahwa paparan asap rokok menyebabkan kejadian
BBLR. Pada kelompok usia kehamilan < 37 minggu ditemukan
bahwa 1,1 kali lebih tinggi antara perokok dengan ibu bukan
perokok yang menghabiskan kurang dari 1 bungkus perhari. Risiko
ini meningkat 1,2 kali lebih tinggi jika jumlah rokok yang diisap
lebih besar dari satu bungkus setiap hari. Pada usia kehamilan < 33
minggu bahkan risikonya lebih besar lagi yaitu 1,5 kali lebih tinggi
pada ibu hamil yang merokok lebih dari 1 bungkus perhari.
Center for Diseases Control (CDC 1990) melakukan survei
Kehamilan pada 74.139 wanita hamil di Amerika pada tahun 1989
baik perokok maupun bukan perokok diketahui bahwa risiko relatif
melahirkan BBLR adalah 1,3 kali lebih tinggi antara perokok
dengan bukan perokok dengan variabel kontrol usia kehamilan, ras,
berat badan, alkohol, pendidikan, kehamilan sebelumnya. Penelitian
CDC ini juga sejalan dengan penelitian Farraz, 1990 dan penelitian
Lieberman at.al (1994) bahwa paparan asap rokok menyebabkan
berat badan lahir rendah antara 1,0 sampai 1,6 kali (Sirajudin,
2011).
2) Resiko kelahiran prematur
Resiko kelahiran prematur meningkat yaitu rata dua kali lipat
dari wanita bukan perokok. Perempuan perokok hampir dua kali
lipat. Ibu yang merokok biasanya makan lebih sedikit, sehingga
janin yang dikandung tidak akan mendapatkan gizi yang cukup
untuk tumbuh dengan baik. Ibu perokok sering mengalami
19
defisiensi (kekurangan) zinc (seng), mangan, vitamin A, B6, B12,
dan C. Perokok lebih mungkin melahirkan anak dengan segala jenis
cacat bawaan, khususnya pecah-pecah pada langit-langit mulut,
bibir sumbing, kelainan system saraf pusat (Jaya, 2009).
Pengaruh nikotin yang terkandung di dalam rokok
menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran
darah ke tali pusat janin akan berkurang sehingga mengurangi
kemampuan distribusi zat yang diperlukan janin. Selain itu
karbonmonoksida dari asap rokok akan mengikat Hb dalam darah
yang menyebabkan distribusi zat makanan dan oksigen yang
disuplai ke janin menjadi terganggu, sehingga kondisi ini dapat
beresiko melahirkan bayi prematur (Amiruddin, 2006 dalam Asiyah,
2010).
3) Resiko keguguran
Peningkatan resiko terjadi perdarahan pada usia kehamilan
antara minggu ke 28 sampai 1 minggu sebelum persalinan empat
kali lebih tinggi dari yang bukan perokok. Resiko keguguran (aborsi
spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar (dua kali lipat)
pada perokok. Hal tersebut dikarenakan merokok menyebabkan
resiko plasenta turun ke bawah di dalam rahim (Jaya, 2009).
4) Kematian Mendadak
Kematian mendadak menempatkan bayi pada resiko yang
lebih tinggi untuk terkena sindrom kematian bayi mendadak.
20
Menurut Samuel,1994 dalam Oktavianis (2011), asap rokok
berdampak pada pertumbuhan janin melalui beberapa mekanisme,
beberapa bahan dalam asap rokok misalnya nikotin, CO dan
Polycyclic aroamatic hydrocarbon, diketahui dapat menembus
plasenta. Beberapa campuran telah diidentifikasi dalam janin baru
lahir dari perokok dan terpajan asap rokok. CO mempunyai afinitas
mengikat hemoglobin membentuk karboksihemoglobin yang
menurunkan kapasitas transport oksigen ke janin (hypoxia), studi
lain juga menggambarkan bahwa selain ibu yang merokok, bila
ayah yang merokok ternyata juga berhubungan dengan
pertumbuhan janin yang terlambat. Ayah yang merokok
berhubungan dengan penurunan berat bayi lahir sebesar 112 gram.
Bayinya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami
penurunan fungsi paru. Menghambat pertumbuhan janin.
Menurut Oktavianis (2011), Bayi cenderung menderita
bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami
kematian mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
21
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Erfandi (2009) dan Jaya (2009)
Pengetahuan Bahaya Asap Rokok pada
janin: 1. Bayi dengan berat
badan kurang 2. Resiko kelahiran
prematur 3. Resiko keguguran
4. Kematian bayi mendadak
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media
masa/informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Ibu hamil
22
C. Kerangka Konsep
Keterangan
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2
Kerangka konsep
Tingkat Pengetahuan ibu
hamil tentang bahaya asap rokok pada janinnya
Baik
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media masa/informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk
mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi
pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih
menekankan pada data faktual daripada penyimpulan.
Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian kuantitatif adalah teknik yang
digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil
pengukuran maupun hasil konversi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di
RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 6 - 20 April 2013.
23
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang berkunjung di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar kunjungan ibu
hamil pada 6 – 20 April 2013 yaitu sebanyak 34 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Arikunto (2006), jika populasi <100 lebih baik diambil
semua dan apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka boleh
diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan
peneliti.
Maka sampel dalam penelitian semua yang berjumlah 34 ibu hamil
yang berkunjung ke RB Kusmahati Jetis, Jaten, Karanganyar pada bulan
April 2013 .
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2009).
Teknik sampling pada penelitian ini dengan menggunakan accidental
sampling. Menurut Sugiyono (2010), accidental sampling yaitu teknik
25
penentuan sampel mengambil responden sebagai sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok
sebagai sumber data.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria inklusi
Menurut Nursalam (2008), kriteria inklusi adalah karakteristik umum
subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan
diteliti.
Kriteria inklusi dalam penelitia ini meliputi:
1) Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RB Kusmahati
Jaten Karanganyar.
2) Ibu yang bersedia menjadi responden
3) Ibu yang bisa membaca dan menulis
b. Kriteria eksklusi
Menurut Nursalam (2008), kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau
mengeluarkan subyek yang memenhi kriteria inklusi dari penelitian
karena berbagai sebagai.
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:
1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden.
2) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.
26
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)
Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya adalah kuesioner tertutup.
Menurut Arikunto (2010) kuesioner tertutup adalah pernyataan di mana
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih Pernyataan
disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori tentang bahaya
asap rokok pada janin. Penyataan terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan
pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah.
Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika
salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0
dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi
tanda centang (�) pada jawaban yang dianggap benar.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pertanyaan
Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah
Soal Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu hamil tentang bahaya
asap rokok
pada janinnya
1. Bayi dengan berat
badan kurang
1,2,3,4,5
7,9,12
6,8,10,11 12
2. Resiko kelahiran premature
14,15 17,19*
13,16,18,20 8
3. Resiko keguguran 21,22,24 23*,25 5
4. Kematian bayi mendadak
26,29,30 27,28* 5
Jumlah 18 12 30
Keterangan: *) : pernyataan tidak valid
27
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian yaitu di
RB Ibunda Karanganyar pada tanggal 6 Maret 2013.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan
program SPSS for Windows versi 16.0 dengan taraf signifikansi 0,05.
Rumus product moment, yaitu:
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrument dikatakan valid jika nilai � < 0,05. Setelah dilakukan uji
validitas terhadap 30 ibu hamil dengan 30 pernyataan didapatkan 3
pernyataan tidak valid yaitu nomor 19, 23, 28 karena nilai signifikan >
0,05, untuk selanjutnya 3 nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam
kuesioner penelitian.
( ) ( ) }Y - Y{N }XX{
YX. - XY . N
222 2ΣΣΣ−Σ
ΣΣΣ=
Nrxy
28
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
��
���
� Σ−��
���
�
−=
t
b
k
kr
2
2
11 11 σ
σ
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
��b2 = Jumlah varian butir
�t2
= Varians total
Soal dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali,
2005). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di RB Ibunda Karanganyar
dikarenakan ibu hamil yang berkunjung di RB Bunda Karanganyar
mempunyai kesamaan karakteristik dengan tempat penelitian yaitu RB
Kusmahati Jetis, Jaten, Karanganyar. Uji validitas dilakukan terhadap 30
ibu hamil. Setelah dilakukan uji validitas didapatkan nilai alpha cronbach’s
sebesar 0,874, sehingga instrumen dikatakan reliabel karena 0,874 > 0,60.
29
F. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di RB Kusmahati
Jetis Jaten Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil
pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari hasil pengisian kuesioner
tentang bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten
Karanganyar.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari buku
register di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar yaitu jumlah kunjungan
ibu hamil di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar.
G. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil
tentang bahaya asap rokok pada janinnya.
30
H. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat Ukur Skala
Tingkat
pengetahuan
Ibu hamil tentang
bahaya asap
rokok pada janinnya
Kemampuan ibu
menjawab
dengan benar kuesioner tentang
bahaya asap
rokok pada janin meliputi:
1. Bayi dengan
berat badan kurang
2. Resiko
kelahiran
prematur 3. Resiko
keguguran 4. Kematian
bayi
mendadak
1. Baik : Bila
nilai responden yang
diperoleh (x) > mean + 1 SD
2. Cukup : Bila
nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1
SD
3. Kurang : Bila nilai responden yang
diperoleh (x) < mean –
1 SD
(Riwidikdo, 2010)
Kuesioner Ordinal
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah
yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan
analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna
mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak
mendapat kendala. Langkah-langkah pengolahan data, yaitu:
31
a. Editing (penyuntingan data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing
adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulis atau kuesioner.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan
pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau
atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
soffware komputer.
d. Pembersihan data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data
(data cleaning).
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
32
Menurut Riwidikdo (2010), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
Rumus : X = n
x�
Keterangan :
X : rata-rata ( mean )
� x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
Rumus :
SD = 1
)( 2
2
−
−�
�n
n
xixi
Keterangan:
x : nilai responden
n : jumlah responden
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu hamil
tentang bahaya asap rokok pada janin digunakan rumus persentase.
33
Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:
fi
Persen = ––– x 100% n
fi = Frekuensi
n = total kasus
J. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
34
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RB Kusmahati beralamat di Pungkuk Jetis
Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Pimpinan RB Kusmahati
Hj. Kusliati, Amd. Keb dengan dibantu 2 Dokter Kandungan dan 3 bidan. Demi
menunjang pelayanan kepada pasien RB Kusmahati memberikan pelayanan
yang diberikan kesehatan yaitu meliputi ANC (Ante Natal Care), Persalinan,
KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). RB Kusmahati melayani
selama 24 jam dengan 2 shif. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap
khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 2 ruang nifas dengan
masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang
pemeriksaan, 1 ruang obat. RB Kusmahati menerapkan ibu dan bayi dirawat
dengan sistem rawat gabung (rooming in) dan buka 24 jam. Selain itu RB
Kusmahati juga melayani fisioterapi, USG (Ultra Sonografi).
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Mengenai Bahaya Asap Rokok pada Janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis
Jaten Karanganyar” terdiri dari 34 responden. Tingkat pengetahuan ibu hamil
mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis
Jaten Karanganyar dapat dikategorikan sebagai berikut :
35
36
Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok
pada Janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar
No Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
3
27
4
8,8
79,4
11,8
Total 34 100
Sumber: Data Primer, April 2013
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil
mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk
Jetis Jaten Karanganyar responden dengan tingkat pengetahuan baik
sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27
responden (79,4%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden
(11,8%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok
pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis Jaten Karanganyar
kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27
responden (79,4%).
Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram di
bawah ini, yaitu :
Gambar 4.1 Diagram Pie tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya
asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis Jaten Karanganyar
37
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai
bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati pungkuk Jetis Jaten
Karanganyar responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 3
responden (8,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (79,4%)
dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,8%)
Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
ini terjadi setelah seseorang melakukan suatu pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra
penglihatan, penciuman, rasa, raba, dan pengecapan. Sebagian besar
pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
seseorang tentang suatu objek mengandung 2 aspek positif dan aspek negatif.
Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang terhadap objek
tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek diketahui maka
menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tesebut.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai
bahaya asap rokok pada janinnya di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar
responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,8%)
Kuesioner dalam penelitian ini meliputi pernyataan tentang bayi dengan berat
badan kurang, resiko kelahiran premature, resiko keguguran, kematian bayi
mendadak yang terdiri dari 27 pernyataan. Mayoritas responden dapat
menjawab dengan baik kuesioner pada indikator bayi dengan berat badan
38
kurang. Dari 34 responden yang menjawab dengan benar sebanyak 30
responden. Sedangkan responden yang kebanyakan salah yaitu pada
pernyataan resiko keguguran sebanyak 16 responden menjawab salah. Masih
banyaknya responden yang menjawab salah kemungkinan dapat dikarenakan
di RB Kusmahati belum pernah diberikan KIE mengenai bahaya asap rokok
pada janin, sehingga mempengaruhi pengetahuan responden.
Menurut Jaya (2009), setiap hisapan rokok akan mengakibatkan
penderitaan pada calon ibu dan bayinya. Peningkatan resiko terjadi perdarahan
pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1 minggu sebelum persalinan
empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok. Resiko keguguran (aborsi
spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar (dua kali lipat) pada perokok.
Hal tersebut dikarenakan merokok menyebabkan resiko plasenta turun ke
bawah di dalam rahim (Jaya, 2009).
Tingkat pengetahuan responden dalam kategori cukup dapat
dikarenakan beberapa faktor, antara lain pendidikan, informasi, sosial budaya
dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Menurut Cahyonoputra
(2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang salah
satunya, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah
dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
39
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari
media massa.
Faktor lain yang juga mempengaruhi pengetahuan yaitu usia. Usia
mempengaruhi tingkat penerimaan informasi yakni semakin tua umur
seseorang ingatannya semakin berkurang, sehingga sulit menerima informasi
yang di berikan, sebaliknya semakin muda umur akan mudah menerima
informasi yang didapat dan lebih tertarik untuk mengetahui suatu hal
(Notoatmodjo, 2010).
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :
1. Kendala
Waktu pengambilan data banyak pernyataan yang dilewati sehingga
pengisian kuesioner tidak lengkap sehingga harus mengulang untuk
pengisian kuesioner.
2. Keterbatasan
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada pengetahuan. Kuesioner yang digunakan
kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau
“tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan
secara mendalam.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Mengenai Bahaya Asap Rokok pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk,
Jetis, Jaten Karanganyar”. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan
sebagai berikut:
4. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya
di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat baik
sebanyak 3 responden (8,8%).
5. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya
di RB Kusmahati Pungkuk, Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat cukup
sebanyak 27 responden (79,4%).
6. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya
di RB Kusmahati Jetis Jaten Karanganyar pada tingkat kurang sebanyak 4
responden (11,8%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:
4. Bagi responden
Diharapkan responden meningkatkan pengetahuan dengan banyak
membaca dan aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan
40
41
tenaga kesehatan setempat, serta lebih banyak mencari informasi dari
media masa maupun media elektronik khususnya tentang bahaya asap
rokok pada janin.
5. Bagi Institusi
c. Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan pada institusi STIKes Kusuma Husada untuk menambah
referensi khususnya tentang bahaya rokok bagi janin.
d. Bagi RB Kusmahati
Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan aktif memberikan
penyuluhan-penyuluhan pada ibu hamil khususnya mengenai bahaya
asap rokok pada janinnya.
6. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan
menambah variabel-variabel penelitian yang berhubungan dengan
bahaya asap rokok sehingga didapatkan penelitian yang lebih baik.
b. Diharapkan peneliti selanjutnya menggunakan kuesioner terbuka,
sehingga dapat mengukur pengetahuan responden secara mendalam.