10
Transplanting adalah proses pemindahan tanaman bibit dari tempat pembibitan ke pot individu. Transplanting atau penyapihan bertujuan agar semai dapat tumbuh lebih besar dan kuat dengan perakaran yang lebih baik. Kerusakan perakaran akibat pencabutan yang tidak hati-hatiakan menyebabkan semai menjadi kering. Penyapihan atau pemindahan yang kurang hati- hati akan menyebabkan kematian. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan atau kematian pada saat transportasi bibit adalah bibit yang dipindahkan dibungkus jadi satu yang diusahakan akar tertutup rapat dan bagian atas terbuka. Pada dasarnya sebelum sawi putih ditanam di lahan (transplanting), terlebih dahulu harus dibuat persemaian benih. Benih tanaman sawi bisa dipindahkan di lahan penanaman (transplanting) setelah berdaun sejati dua (2) lembar atau berumur sekitar 18 - 20 hari. Sebelum dipindahkan, lakukan penyeleksian bibit terlebih dahulu. Hanya bibit yang tumbuh subur dan kekar dengan perakaran lurus yang dipindahkan. Sementara itu, bibit yang tumbuh lambat, kerdil, tidak sehat dan perakarannya bengkok sebaiknya dibuang. Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu

Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

Transplanting adalah proses pemindahan tanaman bibit dari tempat pembibitan ke pot

individu. Transplanting atau penyapihan bertujuan agar semai dapat tumbuh lebih besar dan

kuat dengan perakaran yang lebih baik. Kerusakan perakaran akibat pencabutan yang tidak

hati-hatiakan menyebabkan semai menjadi kering. Penyapihan atau pemindahan yang kurang

hati-hati akan menyebabkan kematian. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan atau

kematian pada saat transportasi bibit adalah bibit yang dipindahkan dibungkus jadi satu yang

diusahakan akar tertutup rapat dan bagian atas terbuka.Pada dasarnya sebelum sawi putih ditanam di lahan (transplanting), terlebih dahulu

harus dibuat persemaian benih. Benih tanaman sawi bisa dipindahkan di lahan penanaman

(transplanting) setelah berdaun sejati dua (2) lembar atau berumur sekitar 18 - 20

hari. Sebelum dipindahkan, lakukan penyeleksian bibit terlebih dahulu. Hanya bibit yang

tumbuh subur dan kekar dengan perakaran lurus yang dipindahkan. Sementara itu, bibit yang

tumbuh lambat, kerdil, tidak sehat dan perakarannya bengkok sebaiknya dibuang.

Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta

media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak

agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng

semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya

tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung,

diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak

perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan (Redaksi Agromedia,2007).

Pada budidaya tanaman sawi pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan

lahan, pembibitan dapat dilakukan dengan cara menyebar atau cabutan maupun bibit yang sudah

dalam bentuk sisis atau polybag kecil. Bibit sawi yang disiapkan dalam bentuk sosis lebih lebih efisien

karena lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.

abon sosis,,Pengertian jabon sosis adalah bibit jabon yang dikembangkan dari bibit taburan.dimana media yang dipakai adalah plastik es lilin ukuran 3 cm diameter. Bibit ini sangat diminati oleh para pemula,dimana tingkat kemungkinan hidupnya tinggi,dan dalam waktu 50 sd 60 hari sudah setinggi 40 sd 50 cm ( siap tanam ) sejak dipindah ke polybag ukuran 10 x12 cm.Cara memindahkan mudah.1.Pertama,sediakan polybag ukuran siap tanam ,al 8x10cm,atau 12x15 cm.sesuai selera andasilahkan isi dengan tanah kebun.2. tusuk media tanah dengan pipa peralon pvc ukuran diameter 3 cm, sehingga timbul lubang ditengah,kemudian buka polybag jabon sosis,kemudian masukkan.lalau ditutup kembali dengan tanah.

Page 2: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

3.pemeliharaan jabon sosis sangat sederhana,tidak perlu memakai naungan ataupun paranet,cukup disiram aiar 2 x sehari pagi dan sore,dipupuk npk dan semprot hormon tanaman atau fungisida,5 hari sekali agar terhindar dari jamur.

Harjadi. 1979. Koperasi Pemasaran Hortikultura: Keberhasilan dan Kendala. Media Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV, hal. 31.Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Cet. Ke-3 2008.

Transplanting pada bibit sosis

Transplanting pada bibit sebaran

Cara penting dalam memilih media tanam

a. Mengenal jenis dan sifat

Ada banyak jenis media tanam yang bisa dibeli. Tiap jenis memiliki bentuk, ukuran dan sifat

yang berlainan. Media tanam berbentuk serpihan mampu menyimpan air lebih lama dan

dalam jumlah banyak. Contohnya humus bambu. Sebaliknya, media tanam berbentuk

silindris dan bulat bersifat mudah melepas air, semisal akar pakis dan coco fiber . Sedangkan

media tanam berbentuk bulat diantaranya adalah pasir malang dan tanah. Ukuran butiran juga

menentukan kemampuan benda tersebut menyimpan air. Semakin kecil diameternya, kian

besar kemampuannya menyimpan air.

b. Sesuaikan dengan jenis tanaman

Tiap jenis tanaman butuh jenis media tanam berlainan. Tanaman penghuni daerah kering

seperti Kaktus , Adenium , Euphorbia , dan Pachipodium sebaiknya ditanam menggunakan

media tanam yang bersifat porus dan mudah membuang air. Tanaman seperti itu dicirikan

oleh jumlah daun sedikit dan berukuran kecil. Sebaliknya, jenis tanaman penyuka kondisi

lembap harus ditanam menggunakan media tanam yang mampu menyimpan air secara baik.

Flora ini dicirikan oleh ukuran daunnya yang lebar. Semisal Aglaonema , Philodendron , dan

Anthurium .

c. Perhatikan kondisi lingkungan

Pemilihan media tanam juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Bila cuaca di

tempat Anda berhawa panas dan kering, disarankan memilih jenis media tanam yang

Page 3: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

memiliki kemampuan menyimpan air yang kuat. Sebaliknya, bila kondisi cuaca tempat

tinggal sering berkabut dan lembap, disarankan agar memilih media tanam yang porus. Media

tanam seperti ini mudah mengaliirkan air. Sehingga membuat sistem perakaran tidak terlalu

lembap dan menjadi busuk.

d. Kenali pertumbuhan tanaman

Umumnya, tanaman muda yang masih dalam persemaian belum butuh pasokan hara dari luar

karena masih memiliki cadangan makanan. Pada saat itu, Anda cukup menggunakan pasir

malang, akar pakis atau coco peat sebagai media tanam. Media tanam dengan campuran

pupuk yang kaya zat hara baru disuguhkan setelah daun lembaga telah gugur. Atau setelah

daun asli yang pertama telah tumbuh.

e. Indoor vs outdoor

Tanaman yang ditaruh di luar ruangan butuh pasokan air lebih banyak dari pada tanaman

yang ditaruh di dalam ruangan. Sebab, tanaman di luar ruangan melangsungkan proses

fotosintasa lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang berada di dalam ruangan. Selain

itu, tiupan angin dan intensitas matahari di luar ruangan membuat laju penguapan lebih cepat

dibandingkan dengan di dalam ruangan. Dengan demikian, tanaman yang ditaruh di luar

ruangan sebaiknya di tanam memakai media tanam yang mampu menyimpan air dalam

jumlah banyak dan dalam waktu lama.

f. Sesuai dengan jenis pot

Pot berbahan plastik memiliki pori-pori lebih sedikit dibandingkan dengan pot gerabah.

Sehingga pot plastik mampu menahan kelembapan media tanam lebih baik dibandingkan

dengan pot gerabah. Namun, jumlah pori-pori sedikit itu membuat aerasi di dalam pot plastik

tidak sebaik aerasi dalam pot gerabah. Bila Anda memilih pot plastik, disarankan agar media

tanam yang digunakan adalah jenis yang mudah mengalirkan air dan porus. Sementara media

tanam untuk pot gerabah dipilih yang memiliki kemampuan menyimpan air dalam waktu

lama.

g. Pertimbangkan potensi penyakit

Media tanam yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau mengandung hara biasanya

lebih mudah mengundang bibit penyakit. Campuran media tanam dengan pupuk kandang

paling rawan mengundang bibit penyakit penyebab busuk akar. Media tanam tersebut cocok

digunakan untuk menanam jenis tanaman yang menyukai kondisi kering. Misal Adenium ,

Pachipodium , dan Euphorbia .

h. Usia pakai

Page 4: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

Jangan lupa pertimbangkan pula usia pakainya. Media tanam bertekstur lunak dan

mengandung hara biasanya lebih mudah melapuk dan terurai. Sedangkan media tanam

bertekstur keras umumnya bersifat awet. Contoh media tanam berusia pendek adalah humus

bambu, humus kaliandra dan coco peat. Sedangkan media tanam berusia panjang diantaranya

akar pakis dan sekam padi. Bila Anda menggunakan media tanam berumur pendek, Anda

harus lebih rajin melakukan repotting dibandingkan dengan memakai media tanam berumur

panjang.

Jenis media tanam yang dipakai pada praktikum kali ini antara lain :

1. Tanah

2. Kompos

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses

fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah

kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu

mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi,

maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur

nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk

memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan kompos yakni soil

conditioner (peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering) dan

soil ameliorator (berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah).

Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu Yang telah mengalami

pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya

(hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang.

Adapun beberapa kekurangan dari kompos itu sendiri yang membuat kita harus

menambahkannya dalam jumlah banyak, diantaranya yaitu :

a. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus

relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.

b. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk

pengangkutan dan implementasinya.

c. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara,

pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya

Page 5: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik

tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.

Selain itu terdapat pula kelebihan – kelebihan dari pupuk kompos itu sendiri,

diantaranya adalah :

a. Kompos mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara

mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).

b. Kompos mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon

dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi

tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.

c. Kompos mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang

sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah.

d. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.

e. Menjadi penyangga pH tanah.

f. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.

g. Membantu menjaga kelembaban tanah

h. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun

i. Tidak merusak lingkungan.

3. Arang sekam

Media arang sekam mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain

harganya relatif murah, bahannya mudah didapat, ringan, sudah steril, dan mempunyai

porositas yang baik. Kekurangannya yaitu jarang tersedia di pasaran, yang umum tersedia

hanya bahannya (sekam/kulit gabah) saja, dan hanya dapat digunakan dua kali.

4. Cocopeat

Sabut kelapa atau coco peat merupakan bahan organik alternatif yang dapat

digunakan sebagai media tanam. Sabut kelapa untuk media tanam ,I ‘iJdiknya berasal dari

buah kelapa tua karena memiliki serat yang kuat.

Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam sebaiknya dilakukan di daerah yang bercurah

hujan rendah. Air hujan yang berlebihan dapat menyebabkan media tanam ini mudah lapuk.

Selain itu, tanaman pun menjadi cepat membusuk sehingga bisa menjadi sumber penyakit.

Untuk mengatasi pembusukan, sabut kelapa perlu direndam terlebih dahulu di dalam larutan

Page 6: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

fungisida. Jika dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada media sabut

kelapa harus lebih sering dilakukan karena

sifatya yang cepat lapuk sehingga mudah ditumbuhi jamur.

Kelebihan sabut kelapa sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang mampu

mengikat dan menyimpan air dengan

kuat, sesuai untuk daerah panas, dan mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium

(Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).

5. Pupuk kandang

Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang.

Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K)

membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. Unsur-unsur tersebut

penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang memiliki

kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang sulit

dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman.

Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang

dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam. Pupuk

kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang sudah matang dan steril. Hal

itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang yang sudah

matang bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak

tanaman.

6. NPK

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih

dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 %

dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa

nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat

menunjang pertumbuhan tanaman.(Hardjowigeno, 1992).

Kelebihan pupuk anorganik:

1. unsur yang terkandung cepat terurai dan cepat terserap oleh tanaman sehingga Hasil

cepat terlihat pada tanaman

Page 7: Tmt Tanah Acara 2 Ajeng

2. Kandungan unsure hara jelas

3. Mudah pengaplikasian

4. Tidak bau

5. Pengangkutan mudah

kekurangan

1. karena cepat terurai di alam, sehingga untuk mendapatkan efisiensi pemupukan yang

optimal harus dengan dosis yang tepat

2. waktu pemupukan harus sering karena pupuk tidak tersimpan lama dalam media tanam

3. ketersediaan pupuk tergantung pihak lain, misal pabrik dan distributor

4. harga relatif tinggi

5. dapat menyebabkan ketidak seimbangan unsur hara dalam tanah karena pemupukan yang

tidak berimbang

6. dalam pemakaian jangka panjang dapat menurunkan PH tanah