11
Dalam review yang sistematis dan meta-analisis dari 24 studi oleh Mukesh dkk [23], telah ditunjukkan bahwa risiko pneumonia pada anak-anak meningkat oleh paparan bahan bakar padat yang diproses dengan faktor 1.8. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Bruce N dkk [24] dan Smith KR [25] juga menunjukkan hasil yang sama. Lingkungan dengan asap rokok adalah suatu polutan dalam ruangan yang dapat mengurangi mekanisme pertahanan lokal dan faktor predisposisi pada anak untuk mengalami penyakit gangguan pernafasan [26,27]. Dalam sejarah penelitian dari orangtua perokok tidak berhubungan secara signifikan terhadap pneumonia berat. Ini mungkin karena, sebagian besar perokok di keluarga adalah ayah dan paparan anak-anak karena asap rokok oleh ayah mungkin terbatas karena waktu yang relatif lebih besar dihabiskan oleh ayah di luar rumah. Anak-anak dengan riwayat berat badan lahir rendah ternyata memiliki risiko lebih besar terhadap pneumonia berat dengan sebuah peluang 1,5. Hasil ini sesuai dengan penelitian Taylor dkk [28] Chan dkk [29]. Ini mungkin disebabkan karena Fungsi paru yang buruk dan sistim kekebalan tubuh yang rendah pada bayi BBLR yang membuat mereka lebih cenderung untuk memiliki ARI terutama dalam bentuk parah [30] .suatu catatan pada asupan sebelum menyusui dan kurangnya pemberian ASI eksklusif selama empat sampai enam bulan pertama adalah faktor risiko independen terhadap pneumonia berat. Hasil yang sama yang ditemukan dalam penelitian lain [17]. Dalam sebuah studi pada ALRI kematian spesifik relatif terhadap bayi yang diberi ASI, diman mereka yang diberi ASI memiliki risiko 1,6 dan yang tidak diberi asi memiliki risiko 3,674. Di antara anak-anak di rumah sakit dengan pneumonia di Rwanda, pemberian ASI

Translate Jurnalnyo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tran

Citation preview

Dalam review yang sistematis dan meta-analisis dari 24 studi oleh Mukesh dkk [23], telah ditunjukkan bahwa risiko pneumonia pada anak-anak meningkat oleh paparan bahan bakar padat yang diproses dengan faktor 1.8. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Bruce N dkk [24] dan Smith KR [25] juga menunjukkan hasil yang sama.Lingkungan dengan asap rokok adalah suatu polutan dalam ruangan yang dapat mengurangi mekanisme pertahanan lokal dan faktor predisposisi pada anak untuk mengalami penyakit gangguan pernafasan [26,27].Dalam sejarah penelitian dari orangtua perokok tidak berhubungan secara signifikan terhadap pneumonia berat. Ini mungkin karena, sebagian besar perokok di keluarga adalah ayah dan paparan anak-anak karena asap rokok oleh ayah mungkin terbatas karena waktu yang relatif lebih besar dihabiskan oleh ayah di luar rumah.Anak-anak dengan riwayat berat badan lahir rendah ternyata memiliki risiko lebih besar terhadap pneumonia berat dengan sebuah peluang 1,5. Hasil ini sesuai dengan penelitian Taylor dkk [28] Chan dkk [29]. Ini mungkin disebabkan karena Fungsi paru yang buruk dan sistim kekebalan tubuh yang rendah pada bayi BBLR yang membuat mereka lebih cenderung untuk memiliki ARI terutama dalam bentuk parah [30] .suatu catatan pada asupan sebelum menyusui dan kurangnya pemberian ASI eksklusif selama empat sampai enam bulan pertama adalah faktor risiko independen terhadap pneumonia berat. Hasil yang sama yang ditemukan dalam penelitian lain [17]. Dalam sebuah studi pada ALRI kematian spesifik relatif terhadap bayi yang diberi ASI, diman mereka yang diberi ASI memiliki risiko 1,6 dan yang tidak diberi asi memiliki risiko 3,674. Di antara anak-anak di rumah sakit dengan pneumonia di Rwanda, pemberian ASI dikaitkan dengan penurunan 50% terhadap angka kematian bayi [31].Kehadiran malnutrisi secara signifikan terkait dengan ALRI dalam penelitian ini mirip dengan penelitian lain [14,17]. Sebuah penelitian di New Delhi mengungkapkan gizi buruk sebagai prediktor mortalitas pada ALRI pada anak di bawah lima tahun [32]. Secara keseluruhan, malnutrisi dikaitkan dengan 2-3 kali lipat peningkatan mortalitas dari ALRI [33].Dalam penelitian ini, imunisasi yang tidak lengkap, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, status sosial ekonomi rendah, kepadatan penduduk, penggunaan bahan bakar biomassa, berat badan lahir rendah, makan prelaktal, kurangnya pemberian ASI eksklusif selama 4-6 bulan dan malnutrisi merupakan faktor risiko independen terhadap pneumonia berat dengan analisis univariat.

Dalam rangka untuk mengetahui pengaruh interaksi antara beberapa variabel, beberapa logistik analisis regresi telah dilakukan.Model regresi logistik dapat ditulis sebagai: 1Probabilitas dari suatu peristiwa = ------------ 1 + e -ZDimana Z adalah konstan linear.Z = B0 + B1 X1+ B2X2 ............... .. + BpXnDimana B0 & B1 yang koefisien diperkirakan dari Data.X1, X2 ......... .Xn adalah variabel independen dan 'E' adalah basis logaritma natural sekitar2,178.Dalam logistik regresi parameter dari model diperkirakan dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum. Berdasarkan perkiraan dari B0, B1, B 2 ... B n kami memperkirakan angka kejadianya. variabel dependen penelitian kami memiliki dua nilai: 0 dan 1, di mana 0 berarti kasus dan 1 berarti kontrol.Variabel independen termasuk kualitatif dan kuantitatif seperti usia, jenis kelamin,domisili, agama, jenis keluarga, status imunisasi, riwayat infeksi pernapasan dalam keluarga, tingkat pendidikan orang tua ', SES, jenis rumah, jenis lantai, kepadatan penduduk, jenis bahan bakar memasak, jenis dapur, orangtua perokok, berat lahir, sejarah makan prelaktal, ASI eksklusif dan kekurangan gizi.Statistik chi square adalah perbedaan -2 faktor log antara model akhir dan Model yang di reduksi. Model yang direduksi dibentuk oleh menghilangkan efek dari model akhir. Hipotesis nol adalah bahwa semua parameter efek yang 0. Dalam penelitian ini 20 variabel independen telah termasuk dalam model. Dengan nilai p 2.5 kg181(67)205(75.9)386(71.5)

2 = 5.23 p