Trauma Uretra

Embed Size (px)

Citation preview

TRAUMA URETRADikla Maulidya Lahira 0910211186

Trauma uretra DefinisiTrauma yang terjadi di uretra,baik uretra anterior maupun posterior Trauma uretra terjadi pada pria jarang pada wanita. Trauma uretra biasanya lebih sering pada anak-anak laki-laki dibandingkan dewasa yaitu pada usia sekitar 15 tahun.

Etiologi Cedera external : Fraktur tulang pelvis menyebabkan ruptur uretra pars membranasea Straddle injury ( trauma tumpul pada selangkangan ) yang bisa menyebabkan ruptur uretra pars bulbosa.

Cedera iatrogenik : Pemasangan kateter pada uretra yang kurang hati-hati Tindakan operasi trans-uretra

Gambaran klinis Didapatkan perdarahan peruretram,yaitu terdapat darah yang keluar dari meatus uretra eksternum setelah mengalami trauma. Hematuria Retensi urine

Klasifikasi TRAUMA URETRA ANTERIOR TRAUMA URETRA POSTERIOR

Trauma uretra anterior Trauma uretra anterior yang terdiri dari uretra pars glanularis, pars pendulans, pars bulbosa. Trauma uretra anterior biasanya disebabkan oleh straddle injury (cedera selangkangan) dan iatrogenik seperti instrumentasi atau tindakan endoskopik.

Trauma uretra pars bulbosa terjadi akibat jatuh terduduk atau terkangkang sehingga uretra terjepit antara objek yang keras, seperti batu, kayu atau palang sepeda dengan tulang simfisis.

Jenis kerusakan Kontusio dinding uretra Ruptur parsial Ruptur total

Patologi Uretra anterior terbungkus di dalam korpus spongiosum penis. Korpus spongiosum bersama dengan corpora kavernosa penis dibungkus oleh fasia Buck dan fasia Colles.

Jika terjadi rupture uretra beserta korpus spongiosum darah dan urin keluar dari uretra tetapi masih terbatas pada fasia Buck, dan secara klinis terlihat hematoma yang terbatas pada penis. Namun jika fasia Buck ikut robek, ekstravasasi urin dan darah hanya dibatasi oleh fasia Colles sehingga darah dapat menjalar hingga skrotum atau ke dinding abdomen

Oleh karena itu robekan ini memberikan gambaran seperti kupu-kupu sehingga disebut butterfly hematoma atau hematoma kupu-kupu.

Gejala klinik 1. Riwayat jatuh dari tempat yang tinggi dan terkena daerah perineum atau riwayat instrumentasi disertai adanya darah menetes dari uretra yang merupakan gejala penting 2. Nyeri daerah perineum dan kadang-kadang ada hematom perineal 3. Retensio urin bisa terjadi dan dapat diatasi dengan sistostomi suprapubik untuk sementara, sambil menunggu diagnosa pasti. Pemasangan kateter uretra merupakan kontraindikasi

Trias ruptur uretra anterior- Bloddy discharge ( hematuria ) - Retensio urine - Hematome/jejas peritoneal/ urine infiltrate

Diagnosis Kecurigaan rupture uretra anterior timbul bila ada riwayat cedera kangkang atau instrumentasi dan darah yang menetes dari meatus uretra. Pada kontusio uretra, pasien mengeluh adanya perdrahan per-uretam atau hematuria. Jika terdapat robekan pada korpus spongiosum, terlihat adanya hematom pada penis atau hematoma kupu-kupu. Pada keadaan ini seringkali pasien tidak dapat miksi.

Pada pemeriksaan uretrografi retrograd Pada kontusio uretra tidak ada ekstravasasi kontras Pada ruptur uretra ekstravasasi kontras di pars bulbosa

Terapi Pada rupture uretra anterior total, langsung dilakukan pemulihan uretra dengan anastomosis ujung ke ujung melalui sayatan perineal. Dipasang kateter silicon selama 3 minggu.

Bila rupture parsial, dilakukan sistostomi dan pemasangan kateter foley di uretra selama 7-10 hari, sampai terjadi epitelisasi uretra yang cidera. kateter sistostomi baru dicabut bila saat kateter sistostomi diklem ternyata penderita bisa buang air kecil. Golden periodnya di kerjakan dalam 6 jam pertama setelah trauma.

Komplikasi Perdarahan, infeksi/sepsis dan striktur uretra.