Upload
erick-thayang-dia
View
55
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ttv
Citation preview
By : Vitaria Wahyu A., S.Kep Ns.
TANDA-TANDA VITALPengukuran yang paling sering dilakukan Indikator status kesehatan Menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh Suhu, nadi, tekananan darah, frekuensi pernapasan, dan saturasi oksigen
Pedoman Mengukur Tanda VitalPerawat bertanggung jawab untuk mengukur TTV, menginterpretasikan, dan membuat keputusan intervensi.Peralatan harus berfungsi dengan baik dan sesuai. Peralatan harus dipilih berdasarkan karakteristik klien ex : manset sphingomanomater.Perawat mengetahui batas nilai normal TTV. Nilai normal klien mungkin berbeda dengan batas standar menurut umur atau kondisi fisik. Nilai normal klien merupakan nilai perbandingan untuk temuan selanjutanya.
Perawat mengetahui riwayat medis klien, terapi, dan obat-obatan yang diberikan. Beberapa obat tertentu menyebabkan perubahan pada TTV. Perawat mengontrol atau meminimalkan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi TTV .
perawat menngunakan pendekatan yang teratur dan sistematik saat mengukur TTV ex : frekuensi pernapasan dapat diukur saat kita mengukur suhu).Cara pendekatan pada klien dapat mengubah TTV. Berdasarkan kondisi klien, perawat melakukan kolaborasi dengan dokter untuk menentukan frekuensi pengukuran TTV. Di rumah sakit, dokter memberi program untuk mengukur TTV dengan frekuensi minimal pada setiap pasien. Perawat mengembangkan rencana pendidikan kesehatan untuk memberikan pengertian pada pasien tujuan dilakukannya prosedur ini.
Perawat menganalisa hasil dari pengukuran TTV. Perawat harus sering berada pada keadaan terbaik untuk mengkaji semua temuan klinis pada pasien. Perawat juga harus mengetahui tanda dan gejala fisik lain dan waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada klien. Perawat memeriksa dan mengkomunikasikan perubahan yang signifikan pada TTV. Jika TTV tidak normal, perawat dapat meminta dokter atau perawat lain untuk melakukan pengukuran ulang. TTV didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada perawat yang bertugas merawat klien.
Kapan dilakuan pengukuran TTV ??saat klien masuk ke fasilitas pelayanan kesehatandi RS atau fasilitas perawatan sebelum dan setelah prosedur pembedahansebelum dan setelah prosedur diagnostik invasifsebelum dan sesudah pemberian terapi medikasi yang mempengaruhi sistem kardiovaskuler, pernapasan dan fungsi kontrol suhu.
ketika kondisi fisik klien berubah (nyeri, penurunan kesadaran)sebelum dan sesudah intervensi perawat yang menyebabkan perubahn TTVketika klien melaporkan gejala nonspesifik distress fisik
Batas-batas normal TTV untuk dewasaBatas Suhu : oral rata-rata : 37Crektal rata-rata : 37,5Caksila rata-rata : 36,5CNadi : 60-100 x/menitPernapasan : 12-20 x/menit
TD : rata-rata 120/80 mmHg Hipertensi : sistolik >140 mmHg diastolik > 90 mmHgHipotensi : sistolik < 90 mmHg dengan tanda pusing, peningkatan nadi, akral dingin, penurunan kesadaranHipotensi ortostatik : TD sistolik turun 25 mmHg dan diastolik 10 mmHg akibat perubahan posisi tubuh
SUHU TUBUHFisiologispanas atau dingin suatu substansi Suhu tubuh perbedaan jumlah panasTujuan : mengetahui laju metabolisme tubuh Panas yang diproduksi pengeluaran panas = suhu tubuh
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk memperoleh suhu inti jaringan tubuh rata-rata yang representatif. Suhu normal rata-rata bervariasi sesuai dengan lokasi pengukuran
Suhu Inti
Suhu Permukaan
Rektum
Membran timpanik
Esophagus
Arteri pulmoner
Kandung kemih
Kulit
Aksila
oral
Regulasi Pusat regulator suhu hypotalamus Hypothalamus anterior pembuangan panashypoythalamus posterior penyimpanan panas Mekanisme pengeluaran panas vasodilatasi, berkeringat, dan hambatan produksi panas
Produksi Panas
Panas diproduksi di dalam tubuh proses metabolisme yang merupakan reaksi kimia
Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan. Struktur kulit dan paparan terhadap lingkungan secara konstan pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konveksi, konduksi, dan evaporasi.
Diaforesis Diaforesis perspirasi visual dahi dan toraks atas. kelenjar keringat mensekresi air mengandung natrium dan klorida, yang melewati duktus kecil pada permukaan kulit. Kelenjar dikontrol saraf simpatis.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi SuhuUsiaOlah RagaKadar HormonIrama SirkardianStresLingkunganPerubahan Suhu
Umur
Suhu (0C)
3 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
9 tahun
13 tahun
37,5
37,7
37,2
37,0
36,8
36,7
36,6
DemamMekanisme pengeluaran panas yang tidak mampu mempertahankan kecepatan pengeluran kelebihan produksi panasEtiologi : Pirogen bakteri dan virus Merupakan perubahan dari set point hipotalamus Untuk mencapai set point baru yang lebih tinggi, tubuh memproduksi dan menghemat panas
Jika set point baru melampaui batas atau pirogen telah dihilangkan, terjadi fase febris
Diaforesis membantu evaporasi pengeluran panas. Ketika demam berhenti klien menjadi afebris. Metabolisme meningkat 7% tiap kenaikan 10C.
Demam pertahanan tubuh yang penting. Peningkatan suhu sampai 39C meningkatkan sistem imun tubuh stimulasi produksi sel darah putih. Demam diagnostik. Pola demam berbeda tergantung pada pirogenSelama demam proses metabolisme dan konsumsi oksigen meningkat
Kelelahan akibat panaskehilangan cairan dan elektrolit berlebih
Hipertermiaketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas
Hipertermia malignan
HeatstrokePajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi mempengaruhi mekanisme pengeluran panas Faktor resiko lansia, terlalu muda, penderita penyakit kardiovaskular, hipotiroid, hipertiroid, DM, alkoholik
Tanda yang khas pada heatstroke : kulit kering dan hangat Suhu tubuh : 45CTakikardiHipotensi.
HipotermiaPengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas
Klasifikasi
Celcius
Fahrenheit
Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat
330-360
300-330
270-300
< 300
91,40-96,80
86,00-91,40
80,60-86,00
< 80,60
Radang beku (frostbite)
Kristal es yang kerusakan sirkulasi dan jaringan secara permanen. Daerah rentan lobulus telinga, ujung hidung, ujung jari, tangan, dan kaki.
Cara memeriksa suhu :Alat dan bahan :Termometer3 buah botol :Larutan sabunLarutan desinfektanAir bersihBengkokKertas/ tisuVaselinBuku catatan suhuSarung tangan
Prosedur kerja :Pemeriksaan suhu secara oralCuci tanganGunakan sarung tanganJelaskan prosedur kepada pasienAtur posisi pasienTentukan letak bawah lidahTurunkan suhu termometer di bawah 340CLetakkan termometer di bawah lidahAnjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menitAngkat termometer sejajar mata dan baca hasilnyaCatat hasilBersihkan termometer dengan kertas/ tisuCuci dengan sabun dan desinfektan, bilas dengan air bersih lalu keringkan
Pemeriksaan suhu secara rektalCuci tanganGunakan sarung tanganJelaskan prosedur kepada pasienAtur posisi pasien dengan possisi sim Pakaian diturunkan sampai di bawah gluteaStandardkan termometer pada nilai nol, lalu oleskan vaselinLetakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan termometer ke dalam anus, jaga jangan sampai berubah letaknya dan ukur suhuSetelah 3-5 menit, angkat termometer, baca dan catat hasilnyaBersihkan termometer dengan kertas/ tisuCuci dengan sabun dan desinfektan, bilas dengan air bersih lalu keringkan
Pemeriksaan suhu secara aksilarCuci tanganGunakan sarung tanganJelaskan prosedur kepada pasienAtur posisi pasienBersihkan daerah aksila dengan tisuTurunkan suhu termometer di bawah 340CLetakkan termometer pada daerah aksila dengan lengan pasien dilipatkan ke dadaSetelah 3-10 menit termometer diangkat, dibaca dan dicatat hasilnyaBersihkan termometer dengan kertas/ tisuCuci dengan sabun dan desinfektan, bilas dengan air bersih lalu keringkan
NADIPulsasi yang dirasakan dari proses pemompaan jantung Ejeksidarah dipompa dari ventrikel kiri ke aorta distensi dinding aorta gelombang denyut mencapai arteri perifer dapat dipalpasi
Pemeriksaan nadiDalam keadaan tidur atau istirahat
Tempat
Letak
Temporal
Di atas tulang tengkorak, atas dan lateral terhadap mata
Karotid
Sepanjang tepi medial otot sternocleidomastoideus
Apikal
Rongga interkostal keempat sampai kelima pada garis midklavikular kiri
Brakial
Alur diantara otot bisep dan trisep pada fossa antekubiti
Radial
Radial atau di sisi ibu jari dan jari telunjuk pada pergelangan tangan
Ulnar
Bagian ulnar dari pergelangan tangan
Femoral
Di bawah ligamen inguinal, di tengah antara simfisis pubis dan spina iliaka anterior superior
Popliteal
Di belakang lutut pada fossa poplitea
Tibia posterrior
Bagian dalam pergelangan kaki di bawah maleolus medial
Pedis dorsal
Sepanjang bagian dorsum kaki, di antara tendon ekstensor dan jari kaki I dan II
Langkah pemeriksaan nadi :Persiapan :Sebelum pengukuran nadi, pertimbangkan faktor yang mempengaruhi secara normal karakter nadi (misal : usia, latihan, dan perubahan postur)Jelaskan bahwa frekuensi nadi dan jantung akan dikaji. Anjurkan klien untuk rileks dan tidak bicara. Jika klien baru melakukan kegiatan aktif, tunggu 5-10 menitSiapkan peralatan dan bahan :Stetoskop, kapas alkoholPena, formulir pencatatan tanda-tanda vitalJam tangan dengan detik atau digital
Mengukur nadi radialis :Lakukan persiapan di atasJika klien terlentang, letakkan lengan bawah menyilangi dada bawah atau di samping tubuh dengan pergelangan tangan sedikit fleksi dan telapak tangan menghadap ke bawah. Jika klien duduk., tekuk siku 900 dan sokong lengan bawah pada kursi atau lenngan perawat. Fleksikan sedikit pergelangan tangan dengan telapak tangan menghadap ke bawahLetakkan dua jari pertama di atas alur sekitar bagian radial atau ibu jari bagian dalam pergelangan tangan klienTekan sedikit pada radius, abaikan nadi awalnya, kemudian rilekskan tekanan sehingga nadi dapat diraba dengan mudahSetelah nadi dapat dirasakan secara teratur, ukur nadi sambil melihat jam tangan. Ukur selama satu menit (60 detik) penuhTentukan kekuatan nadi. Perhatikan daya dorong pembuluh darah terhadap ujung jariBantu klien kembali ke posisi yang nyamanCuci tangan
Umur
Frekuensi
Neonatus
1 bulan
1-6 bulan
6-12 bulan
1-2 tahun
2-4 tahun
6-10 tahun
10-14 tahun
14-18 tahun
140
130
130
115
110
115
95
85
82
Pola nadi
Deskripsi
Bradikardi
Frekuensi nadi lambat
Takikardi
Frekuensi nadi meningkat (cemas, nyeri, demam)
Sinus aritmia
Frekuensi nadi meningkat selama insppirasi, menurun selama ekspirasi
Pulsus alternans
Denyut nadi yang bergantian, kuat-lemah. Kemungkinan menunjukkan gagal jantung
Pulsus bigeminus
Denyutan berpasangan yang berhubungan dengan denyutan prematur
Pulsus paradoksus
Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi
Pulsus parvus et tardus
Amplitudo nadi yang rendah dan merambat naik, dapat terjadi pada stenosis aorta
Pulsus seler
Nadi teraba sangat kuat dan menurun dengan cepat, akibat pulse pressure yang tinggi.
Pulsus defisit
Denyut jantung yang tidak cukup kuat untuk menimbulkan denyut nadi sehingga kecepatan denyut jantung lebih tinggi daripada denyut nadi
Thready pulse
Denyutan nadi cepat dan lemah. Menunjukkan tanda syok. Nadi sukar dipalpasi, tampak muncul dan menghilang
PERNAPASANFisiologi pernapasanPernapasan mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah dengan sel Bernapas merupakan proses yang involunter, yang dikontrol oleh pusat pernapasan di batang otak
Ventilasi tergantung dari kadar CO2, O2, dan konsentrasi ion hidrogen (pH) dalam darah arteri Kemoreseptor pada arteri karotis dan aorta sensitif terhadap kadar O2 arteri Bernapas dibagi menjadi 2 proses yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi proses aktif, sedangkan ekspirasi proses pasif Kontraksi diaphragma dipengaruhi oleh nervus phrenicus. Selama bernapas normal dan rileks, individu menghirup udara 500ml.
Bergantung pada pengenalan perawat terhadap gerakan normal thorax dan abdomen Komponen pernapasan yang harus dikaji : frekuensi, kedalaman, dan irama
Pengkajian pernapasan
Usia
Pernapasan
Neonatus
6 bulan
2 tahun
Anak-anak
Remaja
Dewasa
35-40
30-50
25-32
20-30
16-19
12-20
Pola Pernapasan
Deskripsi
Dispnea
Sesak napas yang ditunjukkan dengan adanya retraksi
Bradipnea
Frekuensi pernpasan lambat yang abnormal, irama teratur
Takipnea
Frekuensi pernpasan cepat yang abnormal, irama teratur
Hiperpnea
Pernapasan cepat dan dalam
Apnea
Tidak ada pernapasan
Cheyne-stokes
Periode pernapasan cepat dalam yang bergantian dengan periode apnea, umumnya pada bayi dan anak selama tidur nyenyak, depresi, dan kerusakan otak
Kusmaul
Napas dalam yang abnormal, bisa cepat, normal, atau lambat, umumnya pada asidosis metabolik
TEKANAN DARAHTekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong oleh tekanan dari jantung. Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi tekanan darah sistolik. Tekanan diastolik tekanan minimum yang mendesak dinding arteri setiap waktu
Faktor yang mempengaruhi tekanan darahUsiaStres Ras MedikasiVariasi diurnalJenis kelamin
Umur
Sistol/diastol (mmHg)
1 bulan
6 bulan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
6 tahun
8 tahun
10 tahun
12 tahun
14 tahun
16 tahun
86/54
90/60
96/65
99/65
99/65
100/60
105/60
110/60
115/60
118/60
120/65
Cara memeriksa tekanan darah Metode langsung Metode tak langsung Cara palpasi yang mengukur tekanan sistolikCara auskutasi, dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik. Cara ini memerlukan stetoskop
Alat dan bahan :Sphygnomanometer yang terdiri atas :Manometer air raksa + klep penutup dan pembukaManset udaraSelang karetPompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutupStetoskopBuku catatan tanda vital
Prosedur kerja :Cara palpasi
Cuci tanganJelaskan prosedur pada pasienAtur posisi pasienLetakkan lengan yang hendak diukur tekanan darah dengan kedudukan volarLengan baju dibukaPasang manset pada lengan yang akan diukur sekitar 3 cm di atas fossa cubitii (jangan terlalu ketat atau longgar)Tentukan denyut nadi arteri radialisPompakan udara ke dalam manset sampai denyut arteri radialis tidak terabaPompakan terus setinggi manometer 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba.Palpasikan pada daerah denyut nadi arteri dan keluarkan udara dalam manset secara perlahan-lahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pumpa udara secara berlawanan arah jarum jamCatat angka dimana denyut nadi teraba kembali.Cuci tangan dan rapikan alat
Cara auskultasiCuci tanganJelaskan prosedur pada pasienAtur posisi pasienLetakkan lengan yang hendak diukur tekanan darah dengan kedudukan volarLengan baju dibukaPasang manset pada lengan yang akan diukur sekitar 3 cm di atas fossa cubitii (jangan terlalu ketat atau longgar)Tentukan denyut nadi arteri radialisPompakan udara ke dalam manset sampai denyut arteri radialis tidak terabaLetakkan stetoskop pada arteri brakhialis dan dengarkankeluarkan udara dalam manset secara perlahan-lahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pumpa udara secara berlawanan arah jarum jamcatat angka dimana :Fase korotkoff I : merupakan suara yang pertama kali terdengar, menunjukkan tekanan sistolikFase korotkoff IV/V : merupakan suara yang terakhir kali terdengar, menunjukkan tekanan diastolikCuci tangan dan rapikan alat
*perawat menngunakan pendekatan yang teratur dan sistematik saat mengukur TTV ex : frekuensi pernapasan dapat diukur saat kita mengukur suhu).Cara pendekatan pada klien dapat mengubah TTV. Berdasarkan kondisi klien, perawat melakukan kolaborasi dengan dokter untuk menentukan frekuensi pengukuran TTV. Di rumah sakit, dokter memberi program untuk mengukur TTV dengan frekuensi minimal pada setiap pasien. Perawat mengembangkan rencana pendidikan kesehatan untuk memberikan pengertian pada pasien tujuan dilakukannya prosedur ini.Perawat menganalisa hasil dari pengukuran TTV. Perawat harus sering berada pada keadaan terbaik untuk mengkaji semua temuan klinis pada pasien. Perawat juga harus mengetahui tanda dan gejala fisik lain dan waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada klien. Perawat memeriksa dan mengkomunikasikan perubahan yang signifikan pada TTV. Jika TTV tidak normal, perawat dapat meminta dokter atau perawat lain untuk melakukan pengukuran ulang. TTV didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada perawat yang bertugas merawat klien.
*