6
Tugas 1 Nama : Vanya Anindia Putri NIM : 061240411485 Penghematan Energi Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi. Selain itu, penghematan energi memberikan keuntungan, seperti mengurangi biaya, meningkatkan nilai lingkungan, meningkatkan keamanan negara, serta meningkatkan kenyamanan. Contoh penerapan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : 1. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan. 2. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan. 3. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan,

tugas 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penghematan energi

Citation preview

Page 1: tugas 1

Tugas 1Nama : Vanya Anindia PutriNIM : 061240411485

Penghematan Energi

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi

jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan

energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan

energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang

menggunakan energi. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat

biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan

industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan

penghematan energi.

Selain itu, penghematan energi memberikan keuntungan, seperti

mengurangi biaya, meningkatkan nilai lingkungan, meningkatkan keamanan

negara, serta meningkatkan kenyamanan. Contoh penerapan penghematan energi

dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

1. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat

diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.

2. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak

digunakan.

3. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi

dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon

yang ramah lingkungan

4. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat

perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan

sebagainya.

Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak

dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Sumber-

sumber yang tak dapat diperbaharui misalnya, batubara, minyak bumi, gas alam,

sedangkan sumber-sumber yang dapat diperbaharui misalnya, energi surya, energi

air, energi angin. Penghematan energi merupakan cara paling ekonomis dalam

menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan

dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.

Page 2: tugas 1

Tugas 1Nama : Vanya Anindia PutriNIM : 061240411485

Energi Nuklir

Energi Nuklir adalah energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik

reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber energi nuklir

yang paling sering digunakan untuk PLTN adalah sebuah unsur radioaktif yang

bernama Uranium. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun

pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau

lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

menyediakan sekitar 17 persen dari total tenaga listrik dunia.

Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.

Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi,

sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap

menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka

reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan

MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di

dalamPLTN adalah sebagai berikut:

1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi

dalam bentuk panas yang sangat besar.

2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air

pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe

reaktor nuklir yang digunakan.

3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan

energi gerak(kinetik).

4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator

sehingga dihasilkan arus listrik.

Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada tiga jenis antara

lain :- Uranium-235(U235),-Uranium-233(U233),-Plutonium-239(Pu239).

Dari ketiga jenis bahan bakar diatas,yang paling sering digunakan sebagai bahan

bakar reaktor adalah Uranium-235(U235).

Page 3: tugas 1

Tugas 1Nama : Vanya Anindia PutriNIM : 061240411485

Matahari untuk PLTS di Indonesia

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi

krisis energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat

perhatian yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya

yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat

merusak lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik

dengan menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik.

Komponen utama sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan

menggunakan teknologi fotovoltaik adalah sel surya. Saat ini terdapat banyak

teknologi pembuatan sel surya. Sel surya konvensional yang sudah komersil saat

ini menggunakan teknologiwafer silikon kristalin yang proses produksinya cukup

kompleks dan mahal. Secara umum, pembuatan sel surya konvensional diawali

dengan proses pemurnian silika untuk menghasilkan silika solar grade (ingot),

dilanjutkan dengan pemotongan silika menjadi wafer silika. Selanjutnya wafer

silika diproses menjadi sel surya, kemudian sel-sel surya disusun membentuk

modul surya.  Tahap terakhir adalah mengintegrasi modul surya dengan BOS

(Balance of System) menjadi sistem  PLTS. BOS adalah komponen pendukung 

yang digunakan dalam sistem PLTS seperti inverter, batere, sistem kontrol, dan

lain-lain.

Saat ini pengembangan PLTS di Indonesia telah mempunyai basis yang cukup

kuat dari aspek kebijakan. Namun pada tahap implementasi, potensi yang ada

belum dimanfaatkan secara optimal. Secara teknologi, industri photovoltaic (PV)

di Indonesia baru mampu melakukan pada tahap hilir, yaitu memproduksi modul

surya dan mengintegrasikannya menjadi PLTS, sementara sel suryanya masih

impor. Padahal sel surya adalah komponen utama dan yang paling mahal dalam

sistem PLTS. Harga yang masih tinggi menjadi isu penting dalam perkembangan

industri sel surya. Berbagai teknologi pembuatan sel surya terus diteliti dan

dikembangkan dalam rangka upaya penurunan harga produksi sel surya agar

mampu bersaing dengan sumber energi lain.

Page 4: tugas 1

Tugas 1Nama : Vanya Anindia PutriNIM : 061240411485

Mengingat ratio elektrifikasi di Indonesia baru mencapai 55-60 % dan hampir

seluruh daerah yang belum dialiri listrik adalah daerah pedesaan yang jauh dari

pusat pembangkit listrik, maka PLTS yang dapat dibangun hampir di semua lokasi

merupakan alternatif sangat tepat untuk dikembangkan. Dalam kurun waktu tahun

2005-2025, pemerintah telah merencanakan menyediakan 1 juta Solar Home

System berkapasitas 50 Wp untuk masyarakat berpendapatan rendah serta 346,5

MWp PLTS hibrid untuk daerah terpencil. Hingga tahun 2025 pemerintah

merencanakan akan ada sekitar 0,87 GW kapasitas PLTS terpasang.

Dengan asumsi penguasaan pasar hingga 50%, pasar energi surya di Indonesia

sudah cukup besar untuk menyerap keluaran dari suatu pabrik sel surya

berkapasitas hingga 25 MWp per tahun. Hal ini tentu merupakan peluang besar

bagi industri lokal untuk mengembangkan bisnisnya ke pabrikasi sel surya.