26
TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Dosen : Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD Disusun Oleh : Eky Yohana 46113210002 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA 1

TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND

PSYCHOLOGY

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Dosen :

Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD

Disusun Oleh :

Eky Yohana 46113210002

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

BEKASI

2014

1

Page 2: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

hanya atas limpahan dan rahmat Karunia-Nyalah, saya dapat menyelesaikan

makalah tentang “Tugas Achievement Motivation Outbond Psychology” ini

dengan lancar tiada suatu aral yang berarti selama proses penulisan.

Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas dari Ibu Laila Meiliyandrie

I Wardani, PhD untuk membuat sebuah makalah, dan untuk menambah

pengetahuan tentang bab mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak / Ibu Dosen yang

telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah

ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya selaku penyusun makalah

mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya.

Akhir kata atas segala kekurangan dalam tulisan ini, saya sangat

mengharap saran-saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya saya juga berharap

semoga makala ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 19 Juni 2014

Penyusun

2

Page 3: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Jum’at, 11 April 2014 Mahasiswa UMB kampus D Fakultas

Psikologi mengikuti acara Outbond di Sukabumi. Berbagai permainan

antar kelompok digunakan untuk membangun sikap diri yang tercermin

dari beberapa teori psikologi industri dan organisasi yaitu sebagi

pengembangan diri, pelatihan, kepemimpinan, organisasi, budaya

organisasi dan kelompok kerja. Dengan didasari teori tersebut berbagai

permainan berbasis kelompok ditunjukkan untuk para mahasiswa agar

dapat memecahkan masalah kelompok berdasarkan teori budaya

organisasi. Psikologi industri dan organisasi sangat dibutuhkan saat kita

berada di suatu perusahaan dan kelompok, banyak manfaat yang dapat

diambil dari psikologi organisasi, karena saat kita berada dalam suatu

organisasi atau kelompok dengan kita bekerja sendiri sangat berbeda.

Untuk mengatasi masalah tersebut kita sangat perlu mempelajari pio.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti dihadapkan dengan suatu

kelompok, kelompok keluarga, kelompok kerja, kelompok perkumpulan

dan masih banyak lagi, tentu jika kita tidak terbiasa dengan budaya

kelompok tersebut maka sangat sulit sekali untuk kita beradaptasi,

sehingga setidaknya kita harus mengerti cara bagaimana jika kita

dihadapkan oleh suatu organisasi ataupun kelompok dengan mempelajari

pio agar mendapat hasil yang baik dan dapat mencapai tujuan.

3

Page 4: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

BAB IIPEMBAHASAN

1. Run down acara Achievement Motivation Outbond Psychology

Time

Schedule

Activity Description

Jum’at, 11

April 2014

23.00 -

24.00

Briefing, pembagian kelompok,

dan persiapan keberangkatan.

Peserta berkumpul di kampus dan

berbaris sesuai dengan kelompok yang

telah ditentukan. Kemudian

menghafalkan yel-yel dan bersiap masuk

ke bis masing-masing.

Tujuan : mengenal satu sama lain,

menumbuhkan identitas kelonmpok

Teori : budaya organisasi, kelompok

kerja

Sabtu, 12

April 2014

08.49 –

09.30

Opening Ceremony:

-Sampai ditempat tujuan

-Sarapan

-Management Speech

-Pembagian kelompok rafting

berdasarkan km

-Yel-yel wajib

Peserta samapai ditempat tujuan dan

dipersilahkan makan, kemudian

dikumpulkan kembali untuk pembukaan

acara. Peserta bagi menjadi 2 kelompok

rafting 13km dan 9km.

11.00 –

13.30

Rafting :

-Briefing

Peserta diminta untuk memperhatikan

intruksi yang diberikan oleh panitia.

4

Page 5: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

-Peraturan rafting

-Pembagian perahu

Kemudian peserta diminta untuk menaiki

perahu yang telah ditentukan.

Tujuan : menciptakan kepercayaan

kepada sseorang pemimpin, mulai

tumbuh kelompok kerja, konsetrasi

Teori : pelatihan, kepemimpinan,

kelompok kerja

13.50 –

15.30

Bersih-bersih, ishoma

16.00 –

17.50

Perkenalan antar angkatan

mahasiswa

-Permainan lempar bola

-Permainan sarung

-Permainan bola pipa

-Peserta diminta untuk berkumpul disuatu

tempat yang telah disediakan, dan

mengikuti permainan lempar bola yang

bertujuan agar saling menegenal satu

dengan yang lainnya.

-Peserta bermain permainan sarung yang

sangat menguji kekompakan pada

kelompok

Peserta bermain permainan bola pipa

untuk menghubungkan satu bola ke pipa

seperti air, dalam permainan ini peserta

harus sportif dan berkonsentrasi, kerja

sama antar kelompok sangat di butuhkan.

Tujuan : kelompok kerja, konsetrasi,

strategi kelompok, motivasi untuk

menang, dapat memahami intruksi dari

pemimpin

Teori : organisasi dan kelompok kerja,

kepemimpinan, budaya organisasi,

kepemimpinan, penilaian kerja, motivasi

20.58 –

22.00

Acara api unggun

Performance angkatan

Peserta diminta untuk menampilkan suatu

performance antar angkatan. Ajang

5

Page 6: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

Bagi hadiah ramah- tamah.

22.00 - .... Acara bebas

istirahat

Minggu, 13

April 2014

06.30 –

08.00

Senam pagi

Ice Breaking

Untuk mencairkan suasana pagi dan

memulai permainan baru.

08.30 –

10.00

Permainan merangkak sambil

mengambil bola

Permainan susun bambu

Permainan pindah tepung

Peserta diminta untuk merangkak ditanah

dan mengumpulkan bola sebanyak-

banyaknya.

Peserta diminta untuk menyusun bambu

dan semua anggotab kelompok sebisa

mungkin berada disalam susussan bambu

tersebut dan tidak boleh keluar dari

bambu tersebut.

Peserta diminta untuk duduk antar

kelompok dan memindahkan tepung dari

atas kepala dan kepala lain tanpa melihat

dan tanpa suara.

Tujuan : untuk melatih kepercayaan antar

sesama kelompok, menetapkan strategi,

kekompakan, kerja sama kelompok, rela

berkorban.

Teori : organisasi dan kelompok kerja,

penilaian kerja, motivasi

6

Page 7: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

10.30 –

12.30

Bersih-bersih, packing

13.00 - .... Evaluasi

Sharing antar kelompok

Bagi hadiah

Bersiap perjalanan pulang

Bertujuan untuk mengetahui maksud dari

permainan yang telah dilewati dan untuk

ramah tamah para peserta dan para dosen.

2. Kelebihan dan Kekurangan Acara

Kelebihan acara ini meliputi :

Ψ Membangun rasa kerja sama

Ψ Saling mengenal satu sama lain

Ψ Dapat menyelesaikan masalah secara bersama

Ψ Saling percaya satu sama lain

Ψ Dapat menentukan strategi secara cepat

Ψ Rela berkorban

Kekurangan acara ini meliputi :

Ψ Cenderung merasa tidak memiliki tugas (orang pendiam dan tertutup)

Ψ Tidak semua peserta mau untuk berkotor-kotoran

Ψ Beberapa anggota kelompok tidak bekerja sama dengan baik (inti-intinya

saja)

Ψ Kurangnya tempat untuk mandi dan bersih-bersih

3. Manfaat dan Tujuan

Setiap permainan mempunyai manfaat dan tujuan yang berbeda-beda.

Berikut adalah permainan beserta manfaat dan tujuannya :

Ψ Rafting → menumbuhkan rasa kerja sama, percaya kepada pemimpin.

Ψ Lempar bola → saling mengenal satu sama lain

Ψ Permainan sarung → kekompakan, strategi kelompok

Ψ Permainan bola pipa → konsentrasi, kepercayaaan sesama kelompok,

strategi

7

Page 8: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

Ψ Permainan merangkak → rela berkorba, strategi mencapai tujuan,

kekuatan

Ψ Permainan susun bambu →ketelitian, kepercayaan sesama kelompok,

rela berkorban, kebersamaa

Ψ Permainan pindah tepung → strategi, rasa percaya

4. Pelatihan dan Pengembangan

Pengertian dari pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang

menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja

nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk

tujuan tertentu (Sikula, 1976).

Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka

panjang yang menpergunakan prosedur sistemstis dan terorganisir, sehingga

tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoretis

untuk tujuan umum (Sikula, 1976).

A. Tujuan Pelatihan

Program pelatihan yang efektif memiliki tujuan yang jelas mengenai

apa yang akan dipelajari dan manfaatnya bagi peserta. Tujuan menjelaskan

secara singkat maksud pelaksanaan pelatihan serta menjawab pertanyaan

untuk apa pelatihan diselenggarakan. Tujuan pelatihan juga meliputi

penentuan sasaran dan peserta pelatihan.

Tujuan pelatihan dan pengembangan secara umum dapat dirumuskan

sebagai berikut (Sikula, 1976):

a. Meningkatkan Produktivitas

Produktivitas adalah keluaran dibagi dengan masukan. Salah satu

unsur keluaran adalah prestasi kerja. Jadi prestasi kerja meningkat,

keluaran meningkat, produktivitas meningkat.

b. Meningkatkan Mutu

Pelatihan dan pengembangan yang tepat tidak saja meningkatkan

kuantitas dari keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas/mutu

dari keluaran.

8

Page 9: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

c. Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan Sumber Daya

Manusia

Pelatihan dam pengembangan yang tepat dapat membantu

perusahaan untuk memenuhi keperluannya akan tenaga kerja

dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu di masa yang akan

datang.

d. Meningkatkan Semangat Kerja

Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik

jika perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat. Sutau

rangkaian reaksi positif dapat dihasilkan dari program pelatihan

perusahan yang direncanakan dengan baik.

e. Menarik dan Menahan Tenaga Kerja yang Baik

Banyak perusahaan yang menawarkan program pelatihan dan

pengembangan yang khusus untuk menarik tenaga kerja yang

berpotensi baik

f. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya

kecelakaan di perusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan

kerja yang lebih aman dan sikap mental yang lebih stabil.

g. Menghindari Keusangan

Usaha pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus-

menerus supaya para tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan

terakhir dalam bidang kerja mereka masing-masing. Ini berlaku

baik untuk tenaga kerja pekerja (nonmanajerial) maupun untuk

tenaga kerja manajerial.

h. Menunjang Pertumbuhan Pribadi

Pelatihan dan pengembangan tidak haaya menguntungkan

perusahaan, tapi juga menguntungkan tenaga kerja sendiri.

9

Page 10: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

5. Kepemimpinan

Kepemimpinan berhubungan dengan efektivitas, sedangkan manajemen

lebih berhubungan dengan efisiensi. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang

penting bagi manajer ,karena manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi

mereka). Sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer. Kepemimpinan

merupakan upaya seseorang untuk memepengaruhi kelompok daam perusahaan,

un tuk bersama-sama mencapai sebuah tujuan.

A. Fungsi Kepemimpinan

• Instruksi diberikan untuk pengikut yang rendah kematangannya. Orang

yang tidak mampu dan tidak mau bertanggung jawab untuk melaksanakan

sesuatu. Gaya kepemimpinan ini dicirikan dengan komunikasi satu arah

yang detail mengenai berbagai tugas. Pemecahan masalah dan pembuatan

keputusan dilakukan oleh pemimpin, dan pelaksanannya diawasi secara

ketat

• Konsultasi adalah untuk tingkat kematangan rendah ke sedang. Orang

yang tidak mampu tetapi berkeinginan untuk memikul tanggung jawab.

Pemimpin banyak memberikan pengarahan dan masih membuat

keputusan, tetapi diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah dan

perilaku mendukung dengan tetap memberikan kontrol

• Partisipasi adalah bagi tingkat kematangan dari sedang ke tinggi. Orang-

orang pada tingkat perkembangan ini memiliki kemmapuan tetapi tidak

berkeinginan untuk melakukan suatu tugas yang diberikan. Posisi kontrol

atas masalah dan keputusan dipegang secara bergantian. Komunikasi dua

arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar.

• Delegasi adalah bagi tingkat kematangan yang tinggi. Orang yang mampu

dan mau memikul tanggung jawab. Pemimpin mendistribusikan masalah

bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai

definisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan

didilegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Bawahanlah yang

10

Page 11: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

memiliki kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara pelaksanaan

tugas

• Pengendalian adalah pengaturan aktifitas, bimbingan, pengarahan,

koordinasi dan supervisi yang dilakukan pemimpin.

6. Organisasi dan Kelompok Kerja

Kelompok kerja merupakan gabungan dari dua orang atau lebih, yang

saling berinteraksi, memiliki tujuan yang sama, dan melihat anggota kelompok

merupakan bagian dari dirinya. Sedangkan definisi dari Organisasi adalah, suatu

kelompok yang dibentuk secara sengaja berdasarkan kepentingan tertentu dengan

tujuan tertentu, serta cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu.

A. Fungsi Kelompok Bagi Organisasinya

Agar dapat memberikan sumbangannya dalam kegiatan pencapaian

sasaran kelompok kerja dan sasaran keseluruhan organisasi serta dalam usaha

merealisasi misi perusahaannya, maka kelompok dapat berfungsi sebagai

berikut:

a. Sebagai Pelaksana Tugas yang Majemuk dan Saling Tergantung

Selain ada tugas pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh seseorang,

juga ada cukup banyak tugas yang majemuk, selain tidak dapat

diselesaikan oleh satu orang, juga tidak dapat dipecah-pecah

kedalam beberapa tugas yang dapat dilaksanakan secara tersendiri.

Tugas-tugas yang harus dilakukan semuanya khusus tapi juga

saling tergantung

b. Sebagai Mekanisme Pemecahan Masalah

Dalam menghadapi masalah, jika masalahnya memerlukan

pengolahan yang majemuk, interaksi antara para anggota yang

memiliki informasi yang berbeda, pertimbangan cermat dari

alternatif penyelesaiannya, maka pemecahan masalah secara

berkelompok akan membuahkan penyelesaian yang paling baik.

Selain kelompok tetap, seperti kelompok komando, dapat pula

11

Page 12: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

dibentuk kelompok sementara, seperti satuan-satuan tugas, panitia,

komite.

c. Sebagai Penghasil Gagasan Baru dan Jawaban Kreatif

Dalam proses pemecahan masalah, jika data yang diperlukan

tersebar pada beberapa orang, atau jika diperlukan rangsangan

bersama bagi para anggota kelompok untuk menjadi kreatif, maka

kelompok merupakan tempat yang tepat untuk menghasilkan

gagasan baru dan jawaban yang kreatif. Para anggota kelompok

saling merangsang dalam memberikan gagasan dan jawaban atau

penyelesaian masalah yang kreatif.

d. Sebagai Pelancar dari Pelaksanaan Keputusan yang Majemuk

Jika telah ditentukan satu keputusan yang majemuk, misalnya satu

bank memutuskan untuk membangun kantor besarnya yang baru,

maka akan bermanfaat untuk membentuk kelompok yang terdiri

dari tenaga kerja dari berbagai divisi dari bank tersebut untuk

merencanakan pelaksanaan dan memantau pelaksanaan keputusan

tersebut.

b. Sebagai Wahana dari Sosialisasi dan Pelatihan

Para tenaga kerja baru, dapat dikumpulkan dalam satu kelompok

untuk diberi pelatihan orientasi untuk dapat mempercepat, dan

memperlancar proses sosialisasi. Pelatihan keterampilan teknik

tertentu juga dapat lebih cermat, tepat dan murah jika dilakukan

dalam kelompok.

c. Sebagai Penghubung atau Koordinator Utama Antarbeberapa

Departemen

Untuk menghindari dan mengurangi gangguan dalam komunikasi,

timbulnya konflik, dan untuk memelihara upaya kordinasi

antarbagian, maka dapat dibentuk kelompok sementara yang terdiri

dari para wakil dari berbagai bagian yang memiliki saling

ketergantungan sampai derajat tertentu.

12

Page 13: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

7. Motivasi

Motivasi kerja adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di

dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu

guna mencapai suatu tujuan. Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan

gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan.

A. Model Penguatan Motivasi Kerja

Pendekatan penguatan motivasi tidak dikembangkan sebagai teori

motivasi. Pada kenyataannya, itu bukan teori sama sekali, tapi satu set prinsip-

prinsip yang berkaitan dengan perilaku hasil. Prinsip-prinsip ini telah ditarik dari

data akumulasi awalnya dalam perilaku belajar dari pengaturan

laboratorium.Sebagai pendekatan motivasi untuk bekerja, model terdiri dari

ekstrapolasi penguatan belajar prinsip dengan perilaku orang di tempat kerja.Tiga

dari prinsip-prinsip ini merupakan kepentingan utama.

1) Orang-orang terus melakukan hal-hal yang memiliki hasil yang memuaskan.

Hadiah memperkuat kemungkinan bahwa mereka akan mengulangi perilaku

mereka.

2) Orang menghindari melakukan hal-hal yang mengakibatkan hukuman.

Hukuman mengurangi kemungkinan bahwa perilaku berikut akan terjadi

lagi.

3) Orang-orang akhirnya berhenti melakukan hal-hal yang tidak

menguntungkan atau menghasilkan hukuman. Perilaku yang memiliki hasil

yang netral akan hilang cepat atau lambat.

Diterapkan untuk motivasi kerja, penguatan prinsip di tempat kerja adalah

fungsi usaha langsung sejauh mana hubungan antara pekerjaan dan perilaku

reward telah dibangun dan diperkuat. Jika Anda bekerja keras dan melakukan apa

yang diharapkan telah dihargai lebih dari mereka telah dihukum atau diabaikan,

seorang individu akan terus melanjutkan perilaku tersebut. Jika, di sisi lain, hasil

dari upaya kerja telah dihukum dalam beberapa cara bagi perorangan, perusahaan

akan berkurang. Usaha kerja juga berkurang, tapi lebih secara bertahap, ketika

ternyata tidak dihargai atau dihukum.

13

Page 14: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

8. Penilaian Kerja

Penilaian kinerja merupakan proses dimana organisasi mengevaluasi atau

menilai kinerja karyawan dan kegiatan ini dapat memperbaiki kebutuhan-

kebutuhan personalia serta memberikan umpan balik kepada para karyawan

tentang pelaksanaan pekerjaan mereka. (Handoko, 1998).

Davis & Newstron, (1995), berpendapat bahwa penilaian kinerja sifatnya

keharusan dalam suatu organisasi, didasarkan kriteria yang ditetapkan dengan

baik dan obyektif, dilakukan dengan analisa pekerjaan yang seksama, didukung

keterandalan dan kesahihan, dilakukan oleh penilai yang terlatih, diterapkan

secara obyektif di seluruh organisasi, dan dapat dibuktikan secara diskriminatif

sesuai undang-undang yang berlaku.

Dari hasil penilaian dapat dilihat kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh kinerja karyawan karena kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan. Dengan demikian, penilaian kerja merupakan hasil

kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya dan kinerja karyawan

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk

mencapai tujuannya.

A. Manfaat penilaian kerja

Menurut Sedarmayanti, menyatakan bahwa manfaat penilaian kerja adalah

sebagai berikut:

1) Meningkatkan prestasi kerja

Dengan adanya penilaian, baik pimpinan maupun karyawan, memperoleh

umpan balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan dan prestasinya.

2) Memberi kesempatan kerja yang adil

Penilaian akurat dapat menjamin karyawan memperoleh kesempatan

menempati sisi pekerjaan sesuai kemampuannya.

3) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Melalui penilaian kerja, terdeteksi karyawan yang kemampuannya rendah

sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan

4) Penyesuaian kompensasi

14

Page 15: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

Melalui penilaian, pimpinan dapat mengambil keputusan dalam menentukan

perbaikan pemberian kompensasi dan sebagainya.

5) Keputusan promosi dan demosi

Hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

untuk mempromosikan atau mendemosikan karyawan.

6) Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan

Kinerja yang buruk mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain

pekerjaan. Penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan tersebut.

7) Menilai proses rekrutmen dan seleksi

Kinerja karyawan baru yang rendah dapat mencerminkan adanya

penyimpangan proses rekrutmen dan seleksi.

9. Budaya Organisasi

Setiap Organisasi memiliki budaya yang tercermin dari perilaku para

anggotanya, para karyawannya, kebijakan-kebijakannya, peraturan-peraturannya.

Budaya organisasi adalah suatu yang melekat yang terdiri dari asumsi-asumsi

dasar yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam suatu

organisasi. Budaya timbul sebagai hasil belajar bersama dari para anggota

organisasi agar dapat tetap bertahan. Asumsi-asumsi dasar yang di anggap benar

diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara tepat dalam hal mengamati,

memikirkan dan merasakan dalam hubungannya dengan masalah-masalah

tersebut.

Budaya organisasi adalah cara berpikir, berperasaan dan bereaksi

berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada

bagian-bagian organisasi.

A. Fungsi Budaya Organisasi

Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan

yang lain.

Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota

organisasi.

15

Page 16: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih

luas daripada kepentingan diri individual seseorang.

Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan

organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk

dilakukan oleh karyawan.

Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang

memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

16

Page 17: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

BAB III

KESIMPULAN

Acara outbond ini sangat membantu mahasiswa untuk

menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama. Mahasiswa dituntut untuk

saling bekerja sama karena dalam acara ini mahasiswa diberikan kelompok

masing-masing yang sebelumnya belum saling kenal dan diharapkan akan

terjadi interaksi antar sesama mahasiswa dan kelompok. Banyak manfaat

yang tercermin dari acara ini, karena dengan acara ini mahasiswa dituntut

untuk saling bekerja sama, kepercayaan antar kelompok dan komunikasi

yang baik antar sesama kelompok sangat baik untuk kelangsungan kerja

kelompok. Karena saling berkelompok dan merasa nyaman satu sama lain

kelompok dapat memecahkan masalah dengan budaya organisasi

kelompok, menentukan strategi kelompok dan dapat mengerti intruksi dari

pemimpin. Karena adanya kerja sama kelompok dan merasa punya tujuan

yang sama motivasi kelompok untuk menang sangat tinggi dan berusaha

untuk menjadi yang terbaik diantara kelompok yang lain.

17

Page 18: TUGAS ACHIEVEMENT MOTIVATION OUTBOND PSYCHOLOGY.docx

DAFTAR PUSTAKA

Aprinto, B., & Jacob, F. A. (2013). Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia.

Jakarta: PPM.

Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia (UI-Press).

18