16
Tugas Dasar-dasar Kimia Analitik Plan 14-18 Kelompok 7 : Amaliah Agustina Berly Dwikaryani Sri Dwiwati No. Pertanyaan Jawaban 2.1 Jelaskan maksud dari 1. Titrimetri 2. Zat baku primer 3. Titran baku 4. Larutan Analit 5. Titrasi 6. Buret 7. Titik ekivalen sulit diketahui maka perlu indikator 8. Titik akhir titrasi 9. Kesalahan Titrasi 1. Analisa titrimetri atau analisa volumetrik adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung secara kuantitatif 2. Zat baku primer : bahan dengan kemurnian tinggi yang digunakan untuk membakukan larutan standar dan untuk membuat larutan baku yang konsentrasi larutannya dapat dihitung dari hasil penimbangan senyawanya dan volume larutan yang dibuat. 3. Titran baku : Zat baku yang telah diketahui konsentrasinya secara teori yang digunakan sebagai zat penitrasi yang terdapat di dalam buret 4. Larutan analit : Zat yang

Tugas Ddka Pertemuan 14-18 Amaliah Berly Sri

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Dasar-dasar Kimia Analitik Plan 14-18Kelompok 7 : Amaliah AgustinaBerly DwikaryaniSri Dwiwati

No.PertanyaanJawaban

2.1Jelaskan maksud dari 1. Titrimetri2. Zat baku primer3. Titran baku 4. Larutan Analit 5. Titrasi 6. Buret 7. Titik ekivalen sulit diketahui maka perlu indikator 8. Titik akhir titrasi 9. Kesalahan Titrasi1. Analisa titrimetri atau analisa volumetrik adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung secara kuantitatif2. Zat baku primer : bahan dengan kemurnian tinggi yang digunakan untuk membakukan larutan standar dan untuk membuat larutan baku yang konsentrasi larutannya dapat dihitung dari hasil penimbangan senyawanya dan volume larutan yang dibuat.3. Titran baku : Zat baku yang telah diketahui konsentrasinya secara teori yang digunakan sebagai zat penitrasi yang terdapat di dalam buret4. Larutan analit : Zat yang konsentrasinya belum diketahui secara tepat dan merupakan zat yang dititrasi, yang terdapat di dalam erlenmeyer5. Titrasi : Proses penentuan konsentrasi suatu zat dengan cara menambahkan titran yang terdapat dalam buret ke dalam analit yang terdapat di dalam erlenmeyer dengan penambahan indikator perubahan warna.6. Buret : Alat yang digunakan dalam titrasi, sebagai tempat titran.7. Titik ekivalen adalah titik dimana titran akan tepat bereaksi dengan analit, yaitu saat komposisi keduanya setara. Indikator adalah penanda yang memberikan warna saat terjadi titik akhir titrasi.8. Titik akhir titrasi adalah titik dimana tidak terjadi perubahan warna lanjut pada proses titrasi.9. Kesalahan titrasi :

http://chemistryoche.blogspot.com/2010/04/titrimetri.html

2.2Cari contoh lengkap titrimetri.1. Asam basa 2. Pengendapan 3. Redoks4. Pengkompleksan1. Asam basa : NaOH yang dititrasi dengan HCl.Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O2. Pengendapan : Titrasi Cl- dengan larutan standar AgNO3Reaksi : CL-(aq) + Ag+(aq) AgCl(s) (reaksi kombinasi ion)3. Redoks :Titrasi permanganometri.Titrasi Iodo-IodimetriTitrasi Bromometri dan BromatometriTitrasi serimetriContoh : titrasi Fe2+ oleh MnO4-Reaksi :5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O4. Pengkompleksan : Titrasi CL- dengan larutan standar Hg(NO3)2Reaksi : 2Cl-(aq) + Hg2+(aq) HgCl2(kompleks)

2.3Apa persayaratan Zat baku Primer1. Stabil di udara2. Kemurnian tinggi dan tersedia metode penentuan kemurnian3. Tidak berair kristal4. Mr tidak besar5. Mudah didapat dengan harga murah6. Mudah larut dalam medium titrasi

2.4Apa Zat Baku Sekunder (sangat sedikit sehingga muncul zat baku sekunder)1. Stabil2. Bereaksi cepat dengan analit3. Bereaksi dengan sempurna (titik akhir titrasi baik)4. Bereaksi selektif dengan analit yang dinyatakan dalam persamaan reaksi sederhana

2.5Jelaskan penentuan konsentrasi larutan baku secara langsung dan tidak langsung?Secara langsung : timbang teliti zat baku primer/sekunder Larutkan dalam vol. titrasi, pakai labu takar Pemindahan secara kuantitatif

Secara tidak langsung : Analit dititrasi dengan larutan baku primer atau sekunder atau larutan baku lain

2.6Jelaskan cara standarisasi NaOH!1. 50g NaOH + 50mL air suling dalam Beker gelas, setelah dingin, dipindahkan ke botol plastik, dibiarkan 1 minggu agar Na2CO3 mengendap, dan dapat dipisahkan 2. Ambil 1 liter air suling, didihkan 5 menit untuk menghilangkan gas CO2 yang larut, dinginkan sampai 40oC lalu dipindahkan ke botol plastik, masukkan 7mL larutan NaOH tadi ke dalam air ini (untuk membuat 0,1 NaOH) Distandarisasi 3. Keringkan 0,8---0,9g. KH-ftalat dalam botol timbang pada 110oC selama 2 jam, biarkan mendingin 30 menit dalam desikator sebelum ditimbang (dilakukan 3x beratnya tetap). Pindahkan secara kuantitatif ke dalam 3 gelas kimia, lalu ditambah air suling masing masing 50mL, hangatkan agar cepat melarut, lalu pindahkan larutan itu secara kuantitatif ke dalam 3 gelas ukur 250mL4. Tambahkan 3 selas indikator pp ke dalam larutan KHC8H4O4 yang pertama, kedua, dan ketiga, lalu titrasilah dengan larutan NaOH yang tidak diketahui molaritasnya.5. Uji Q. tes

2.7Jelaskan cara standarisasi HCl! HCl dapat distandarisasi oleh larutan NaOH yang telah diketahui molaritasnya(standarisasi tidak langsung). HCl dapat pula distandarisasi dengan Na2CO3 (baku primer) (standarisasi langsung) tetapi titik akhir titrasi tidak tajam Na2CO3 + HCl H2CO3 + NaCl Jika digunakan indikator metil merah titik akhir titrasi tajam bila larutan itu dititrasi sambil dipanaskan agar H2CO3 semuanya menghilangkan zat CO2 dan H2O

2.8Jelaskan cara pembuatan 0,2 M larutan Na2CO3 (Mr=105,99) 2,5L dari zat baku primer?Jumlah mol Na2CO3= M x volume = 0,1 mol x 5,0L L mol = Massa/Mr = 0,5 mol x 105,99gram Na2CO3 1 mol Na2CO3 = 53,00g

2.9Jelaskan cara pemindahan larutan secara kuantitatif!

2.10Diperlukan tepat 50 ml larutan HCl untuk menetralkan 29,71 ml Ba(OH)2 0,0196 M. Berapakah moralitas HCl itu?MHCL. VHCL = MBa(OH)2. VBa(OH)2MHCL. 50 ml = 0,0196 M. 29,71 ml MHCL = 0,582316 / 50 = 0,01164 M

2.11Buat kurva Titrasi Penetralan hubungan pH terhadap mL NaOH 50mL HCl 0,0500M dititrasi dengan NaOH 0,1000M. Penambahan larutanTerlampir

2.12Lalu buat pula kurva Titrasi Penetralan hubungan pH terhadap mL NaOH 50mL HCl 0,0400M dititrasi dengan NaOH 0,1000M.Terlampir

2.13Bagaimana Penurunan Rumus pH garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat!CH3COONa CH3COO- + Na+CH3COO- + H2O kh CH3COOH + OH- kh = [CH3COOH] [OH-] x [H+ ] = [CH3COO-] [H+ ]Kw = [OH-] 2Ka [CH3COO-][CH3COOH-]= [garam][OH-] 2 = Kw [garam] KapOH = pKa + 7 log [garam]pH = 14 - pOH

2.14Bagaimana Penurunan Rumus pH (Hidrolisis) garam dari Asam-Basa Lemah!NH4CH3COO NH4+ + CH3COO-NH4+ + CH3COO- Kh NH4OH + CH3COOH1- 1- Kh = 2 = 2 = Kh (1-)2 1

Kh = [NH4OH].[CH3COOH] x [H+][OH-] = [NH4+].[CH3COO-] [H+][OH-]

Kh = Kw/(Ka.Kb)CH3COOH CH3COO- + H+Ka =([H+][1-])/ [H+] =(Ka.)/[1-][H+] =Ka. [H+] =Ka Kh [H+] =Ka (Kw/[Ka.Kb]) = ([Ka.Kw]/Kb)

pH = 1/2logKa - 1/2logKw + 1/2logKb

2.15Bagaimana pH Garam yang berasal dari asam lemah + Basa lemah! Jika asam lemah banyak, basa lemah dikit, Dihitung pH sisa asam lemah Jika asam lemah dikit, basa lemah banyak, Dihitung pH sisa basa lemah Jika asam lemah ekivalen dg basa lemah, Dihitung pH garam (pH = 1/2logKa - 1/2logKw + 1/2logKb)

2.16Buatlah kurva titrasi pengendapan metode Argentometri!

2.17Menjelaskan titrasi Pembentukan endapan berwarna (metoda Mohr), Kompleks terlarut berwarna (Metode Volhard, pembentukan koloid (Metoda Fayans)!1. Pembentukan endapan berwarna (metoda Mohr)Ag+ + Br- AgBr(s) 2Ag+ + CrO4=Ag2CrO4 pH = 6,5-9,0

2. Pembentukan Kompleks terlarut berwarna (Metode Volhard)Ag+ + SCN- AgSCN Titran Beku Indikatornya Fe3+ Fe3+ + SCN- FeSCN2+ merah dalam pH rendah Hal ini digunakan untuk mentitrasiHalogen direaksikan dengan Ag+ berlebih.

3. Indikator Serap (Metoda Fayans) Endapan harus berupa koloid Indikator asam Lemah HFAg xAg+F- Koloid Lapisan Lapisan primer sekunder Endapan Pada permukaan endapan terjadi penyusunan ulang struktur elektron, terjadi perubahan warna EBT (Erychorm Black T). Sebagai indikator perubahan warna EBT kompleks dengan M menjadi EBT bebas dari merah menjadi yang jelas.Misal: Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+Selama Titrasi:ECe = EFe = E sistem = E indikator SHE | Ce4+, Ce3+ || Fe3+, Fe2+ | pt Potensial Elektroda Hidrogen E = Eo RT ln 1 = Eo 0,060 log 1 nF aMn+ naMn+

E = Eo + 0,060 log [Mn+] : n= jumlah nelektron yang telibat Pada titik ekivalen E = n1E1o + nEo n1 + n2Yang menggunakan indikator : In oks +neIn redE = EoIn 0,060 log [In red] n [In oks]

Jenis Indikator: Feroin {Kompleks Fenentrolin dengan Fe (II) } Difenilamin Kompleks Jod-kanji Kompleks SCN- dengan Fe3+

2.18Menjelaskan Keuntungan penggunaan titrasi metode potensiometri!Keuntungan penggunaan titrasi metode potensiometri :1. Dapat digunakan untuk larutan yang warnanya sangat gelap/pekat (misal:tinta)2. Dapat digunakan untuk titrasi asam lemah dan basa lemah 3. Dapat digunakan untuk titrasi Redoks yang sukar dicari 4. Dengan sedikit modifikasi alat dapat digunakan secara otomatis

2.19Menjelaskan Kesalahan dalam Analisis Kimia!Kesalahan dalam Analisis Kimia:1. Kesalahan sistematik, yaitu kesalahan cendrung ke satu arah 2. Kesalahan kasar (tetap/sengaja), salah menggunakan metoda/prosedur analisis 3. Kesalahan acak (tidak sengaja), variabel tidak terkontrol

2.20Menjelaskan dan memberikan contoh penggunaan 9 butir dalam analisis statistik kimia!1. x , Angka bermakna 2. S = (xi-x)2 n-13. Koefisien variasi normal Gause:CV = S x 100% x4. Kurva distribusi normal Gause: x s = 68,000% x 2s = 95,000% x 3s= 99,700% x 4s= 99,994%5. Uji t th = x - 4n ; DK = n -1; ttt (dua variabel)6. Uji F Anava banyak variabel.7. X2 = (0-E)2 statistik non parametrik E8. Uji Q ; Qn = xn - xn-1 Uji data tertinggi xn x1 Q1 = x2 x1 Uji data terendah xn x19. Uji T; Tn = xn x (xi-x)2 n T1 = xn x1 (xi-x)2 n

2.21Menjelaskan cara membuat larutan Buffer pH 3---8!pH = 3; 2,9172g NaHPO4 dalam 450 mL aquaest + larutan Asam sitrat pekat tetes demi tetes hingga jarum pH meter angka 3 + aqua 500 mL pH 4 & 5; 5,1056g KHC8H4O4 dalam 400 mL aquadest + larutan NaOH 6M tetes demi tetes pH 4 + aqua 500mL pH 5 + aqua 500mL

pH 6, 7, & 8 3,4033g KH2PO4 400mL Aquadest + NaOH 6M tetes dst pH = 6 aqua 500mL pH = 7 aqua 500mL pH = 8 aqua 500mL 1,5457g H3BO3 100mL aquadest, panaskan hingga larut + aquadest hingga 400mL + NaOH 6M tetesdts pH = 8 aqua 500mL pH = 8 aqua 500mL

2.22Menghitung dan memberi contoh mengenai kesepakatan!

2.23Menjelaskan 6 teknik pengambilan data secara acak!

2.11. Kurva Titrasi Penetralan hubungan pH terhadap mL NaOH 50mL HCl 0,0500M dititrasi dengan NaOH 0,1000MReaksi : HCl + NaOH NaCl + H2ONoVol HCl Vol NaOH Vol totalmmol HCl mmol NaOH mmol NaCl mmol H2OpH

150 mL050 mL0,0500 M0001,30

250 mL10 mL60 mL50mLx0,05M= 2,5mmol 1,5mmol sisa10mLx0,1M=1mmol habis1 mmol1 mmol1,60

350 mL20 mL70 mL 50mLx0,05M= 2,5mmol 0,5mmol sisa20mLx0,1M= 2mmol habis2 mmol2 mmol2,14

450 mL24 mL74 mL50mLx0,05M= 2,5mmol 0,1mmol sisa24mLx0,1M= 2,4mmol habis2,4 mmol2,4 mmol2,86

550 mL25 mL75 mL50mLx0,05M= 2,5mmol habis25mLx0,1M= 2,5mmol habis2,5 mmol2,5 mmol7,00

650 mL 26 mL 76 mL 50mLx0,05M=2,5mmolhabis26mLx0,1M=2,6mmol 0,1mmol sisa 2,5 mmol 2,5 mmol 11,11

750 mL40 mL90 mL50mLx0,05M=2,5mmolhabis40mLx4,0M=1,5mmol sisa2,5 mmol2,5 mmol12,22

850 mL50 mL100 mL50mLx0,05M=2,5mmolhabis50mLx5M=2,5mmol sisa2,5 mmol2,5 mmol12,39

2.12. Kurva Titrasi Penetralan hubungan pH terhadap mL NaOH 50mL HCl 0,0400M dititrasi dengan NaOH 0,1000MReaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O.NoVol HCl Vol NaOH Vol totalmmol HCl mmol NaOH mmol NaCl mmol H2OpH

150 mL050 mL0,0400 M0001,39

250 mL10 mL60 mL50mLx0,04M= 2 mmol 1 mmol sisa10mLx0,1M=1mmol habis1 mmol1 mmol1,79

350 mL20 mL70 mL 50mLx0,04M= 2 mmol habis

20mLx0,1M= 2mmol habis2 mmol2 mmol7,00

450 mL24 mL74 mL50mLx0,04M= 2 mmol habis24mLx0,1M= 2,4mmol 0,4 mmol sisa2 mmol2 mmol11,74

550 mL25 mL75 mL50mLx0,04M= 2 mmol habis25mLx0,1M= 2,5mmol0,5 mmol sisa2 mmol2 mmol11,83

650 mL 26 mL 76 mL 50mLx0,04M=2 mmol habis26mLx0,1M=2,6mmol0,6 mmol sisa 2 mmol 2 mmol 11,9

750 mL40 mL90 mL50mLx0,04M=2 mmol habis40mLx0,1M=4 mmol2 mmol sisa2 mmol2 mmol12,7

850 mL50 mL100 mL50mLx0,04M=2 mmol habis50mLx 0,1 M=5 mmol3 mmol sisa2 mmol2 mmol12,78