21
ILMU UKUR TAMBANG 2015 - 2016 UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA

Tugas Ilmu Ukur Tambang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gggg

Citation preview

Page 1: Tugas Ilmu Ukur Tambang

ILMU UKUR TAMBANG2015 - 2016

UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Tugas Ilmu Ukur Tambang

TUJUAN ILMU UKUR TAMBANG

1. Menyajikan secara grafis (rencana/bagian dari rencana) pekerjaan bawah tanah, btk dan kejadian gambaran penyebaran bahn galian serta struktur yang ada dari kenampakan permukaan bumi.2. Memecahkan berbagianianai permasalahan dalam ILMU UKUR TAMBANG (eksplorasi, konstruksi, eksploitasi).

Page 3: Tugas Ilmu Ukur Tambang

HAL –HAL PENTING DALAM ILMU UKUR TAMBANG

1. Penerangan pada underground traversing untuk pembacaan sudut vertikal/horizontal, benang silang, pita ukur dll sangat dibutuhkan.2. Daerah pengukuran tidak luas/terbatas sehingga sulit dalam pemasangan instrument maupun pengukurannya.3. Menggunakan plumbobs Dengan tali penggantungnya pada titik station sehingga untuk penetapannya lebih sulit daripada pengukuran permukaan.4. Rambu tidak digunakan karena tinggi mine haulage tunnel biasanya lebih pendek dari rambu sebagian gantinya Dengan menggunakan plumbobs.

Page 4: Tugas Ilmu Ukur Tambang

INSTRUMENT & PERALATAN ILMU UKUR TAMBANG

Page 5: Tugas Ilmu Ukur Tambang

1. INSTRUMEN OPTIK : Theodolite

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar

saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada

satuan sekon (detik).

Page 6: Tugas Ilmu Ukur Tambang

2.DUMPEY LEVEL

Dumpey Level adalah alat untuk menentukan elevasi di bawah tanah Dengan perbedaan ketinggian Dengan cara menarik garis ketinggian

Page 7: Tugas Ilmu Ukur Tambang

3. KOMPAS : kompas ayun, tali

• Untuk setting stasiun ukur dan melakukan pekerjaan Dengan teliti digunakan ukuran 200 ft x 3/8 in, skala ukur digulung.• Untuk pengukuran dipermukaan digunakan 300-400 ft, skala dindai setiap 5-10 ft• Untuk offset, tinggi instrumen, height of shot digunakan 6-8 ft

Page 8: Tugas Ilmu Ukur Tambang

4. PLUMB BOB

plumb-bobs digunakan untuk memberikan garis datum vertikal

Page 9: Tugas Ilmu Ukur Tambang

5. PERALATAN KANTOR penthograph, planimeter, penggaris baja, copy flex, kalkulator, tinta warna.met

Page 10: Tugas Ilmu Ukur Tambang

METODE PENGUKURAN Pembacaan Sudut Horizontal

• teleskop disetel di belakang sasaran Dengan plat pada nol menggunakan penjepit bwh, kemudian teleskop dibalik ke depan sasaran menggunakan penjepit atas sehingga sudut terbaca. Instrumen terbagi dr 0-360 Dengan arah ke kanan diukur searah jarum jam.

1. Pembacaan Langsung

•teleskop di set di belakang sasaran Dengan posisi jarum pada titik nol menggunakan penjepit bwh kemudian teleskop dibalik ke depan sasaran menggunakan penjepit atas dan vernier akan terbaca. Instrumen terbagi dr 0-180 pada akhir. Sudut yang terbaca mrpkn sudut defleksi/deviasi dr titik tembak ke kiri/kanan dr salah satu titik akhir.

2. Defleksi

• Teleskop dibalik dan diset di belakang sasaran Dengan piringan yang telah disetel pada benang terakhir subjek yang terbaca pada stasiun sebelumnya menggunakan penjepit bawah, teleskop dibalik ke sasaran tembakan menggunakan penjepit atas dan bearing subjek tembakan terbaca pada piringan. Instrumen terbagi dlm bbrp kuadran seperti sebuah kompas Dengan titik 0 pada U-S dan titik 90 pada T-B.

3. Dengan Bearing

Page 11: Tugas Ilmu Ukur Tambang

METODE PENGUKURAN• Teleskop dibalik dan diset di belakang sasaran

Dengan setting piringan pada azimuth terakhir subjek seperti pembacaan dr station sebelumnya Dengan menggunakan penjepit bawah, teleskop dibalikan ke sasaran tembakan menggunakan penjepit atas dan bearing subjek tembakan terbaca dr piringan. Instrumen terbagi dr 0-360 ke arah kanan/searah jarum jam. Sesudah mengambil FS piringan yang ada dikiri dijepit dan Dengan menggunakan posisi seperti ini tanpa seting ulang kecuali hrs melaksanakan pengambilan BS pada station berikutnya.

4. Dengan Azimuth

• Teleskop yang berada pada posisi normal diset ke belakang sasaran Dengan piringan pada posisi nol memakai penjepit bawah, kemudian tanpa loncatan dibalik kedepan sasaran tembakan menggunakan penjepit atas dan sudut terbaca dr piringan sertambang dicatat, selanjutnya tanpa diset ulang pembacaan 2 dilakukan. Pembacaan sudut dpt diulang pada saat pembacaan ke 2 kapan saja diinginkan. Vernier dibaca pada akhir pengukuran dan sudut ini berbeda nomor repetisinya

5. Dengan Repetisi

Page 12: Tugas Ilmu Ukur Tambang

METODE PENGUKURAN

• 1. Dengan rangkaian/ikatan2. Dengan pembacaan stadia3. Dengan perekaman :• pengukuran singkat antar pancang• pengukuran panjang Dengan

rentang2

Pengukuran Jarak

• 1. Dengan sudut dan jarak• 2. Dengan cara azimuth / bearing dan

jarak3. Dengan cara koordinat.

Ploting

Pembacaan Sudut vertikal

Sudut vertikal didpt Dengan menghubungkan jarak miring peta untuk menentukan jarak horizontal dan vertikal antara pojok2 pada akhir pencatatan. Sudut vertikal diukur langsung dimana sudut yang ada diatas/bwh garis horizontal diukur hanya 1 kali.

Page 13: Tugas Ilmu Ukur Tambang

PENGUKURAN TAMBANG BAWAH TANAH

Page 14: Tugas Ilmu Ukur Tambang

TUJUAN

•Mengetahui arah/kemajuan penggalian bawah tanah•Mengetahui volume broken ore/bat yang tergali•Mengetahui posisi/kedudukan lubang bukaan terhadap permukaan topografi. 

Page 15: Tugas Ilmu Ukur Tambang

Macamnya – macam Pengukuran

•Pengukuran sudut horizontal (double)•Pengukuran sudut vertikal (double)•pengukuran jarak•pengukuran tinggi alat/instrumen•pengukuran tinggi plumb bob yang digantung•pengukuran kiri dan kanan instrumen maupun plumb bob untuk mengetahui lebar bukaan•kolom catatan, mis : tinggi level

Page 16: Tugas Ilmu Ukur Tambang

DATA YG DIAMBIL

a. Dengan kompas :

1. Surface Traversing :Azimuth BS, Azimuth FS, Vertical angle (VA) FS, slope distance (SD) FS

2. Underground traversing :Azimuth BS, Azimuth FS, Vertcal Angle FS, Slope

Distance FS, Detil ke arah FS meliputi (jarak instrument ke dinding sebelah kiri bukaan/L dan jarak instrumen ke dinding sebelah kanan/R bukaan)

Page 17: Tugas Ilmu Ukur Tambang

3. HASIL SURVEI

b. Dengan Theodolite1. Surface traversing :Tinggi instrumen, Skala lingk Horizon BS, skala lingk Hor FS, Vertical angle FS, jarak optis FS (Ba, Bb, Bt)2. Underground traversing

Tinggi Instrumen, tinggi unting FS, skala lingk Hor BS, skala lingk hor FS, vertical angle FS, slope distance, detil ke arah FS meliputi (jarak instrumen ke dinding sebelah kiri bukaan/L, jarak instrumen ke dinding seb kanan bukaan/R, tinggi bukaan dr floor ke roof)

Data yang hrs dihitung :

• Bearing FS• Anglerght • Latitude• Vertical distance• Vertical distance• Horizontal distance

• Azimuth FS • Departure • Koordinat titik FS • Vertical distance• Tinggi titik FS

Page 18: Tugas Ilmu Ukur Tambang

PROSEDUR

1. Pasang alat2. Mencatat tinggi Instrumen3. Mencatat jarak kanan kiri instrumen4. Mengatur instrumen termasuk penyeimbangan nivo5. Mulai pada 0 dan mengambil BS Dengan gerak perlahan6. Melepaskan penggerak atas dan bidik FS7. Membaca dan mencatat HA, melepaskan penggerak bagian bawahnya dan putar lingkaran Vertikal ke depan operator dan baca VA8. Mengarahkan teleskop ke BS Dengan menggerakan penggerak bagian bawah

Page 19: Tugas Ilmu Ukur Tambang

9. Melepaskan penggerak bagian atas dan bidik FS10. Membaca HA dan VA, pada sudut data pembacaan VA untuk ke 2 kalinya tdk perlu. Jangka HA dibaca double ulangi proses setelah posisi 0 dan tempatkan teleskop dlm posisi langsung11.Setelah semua pengukuran reguler lengkap, pembantu membawa ujung 0 dari pita ke patok FS dan diukur SD. Sebelum memulai pengukuran instrumen harus ditempatkan ke arah patok FS.12. Gerakan ke patok FS dan catat HS

Page 20: Tugas Ilmu Ukur Tambang
Page 21: Tugas Ilmu Ukur Tambang