53
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak-anak memiliki berbagai potensi mencakup perilaku dan kemampuan dasar yang perlu dikembangkan. Pengembangan potensi ini merupakan pondasi bagi anak untuk menempuh kehidupan selanjutnya, karena usia yang masih belia anak memerlukan bantuan orang dewasa atau lingkungan sekitar. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Program kegiatan PAUD mencakup pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan. Lingkup perkembangan tersebut meliputi nilai – nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa serta sosial emosional. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

TUGAS TUTORIAL · Web viewSiswa diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan dengan baik keterangan guru sehingga ia lebih paham, dan siswa dapat meniru bagaimana cara melakukan hal

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak-anak memiliki berbagai potensi mencakup perilaku dan kemampuan

dasar yang perlu dikembangkan. Pengembangan potensi ini merupakan pondasi

bagi anak untuk menempuh kehidupan selanjutnya, karena usia yang masih belia

anak memerlukan bantuan orang dewasa atau lingkungan sekitar.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Program kegiatan PAUD mencakup pembentukan perilaku dan bidang

pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan.

Lingkup perkembangan tersebut meliputi  nilai – nilai agama  dan moral, fisik

motorik, kognitif, bahasa serta sosial emosional.

Anak usia 4-6 tahun sedang mengalami masa keemasan (golden age)

sehingga dibutuhkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang mereka

miliki dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikan

bagi siswa. Atas dasar kenyataan tersebut, maka hendaknya pembelajaran di

Taman Kanak – kanak dapat menantang, menyenangkan, dan mengasyikan.

Proses pembelajaran akan menyenangkan apabila didukung media yang menarik.

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dan guru dalam

satu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lingkup perkembangan bahasa pada kegiatan menceritakan isi gambar seri di

kelompok A TKS IT Assalafush Sholih belum maksimal, terbukti pada saat pra

siklus hanya 3 siswa dari 15 siswa atau sekitar (20 %) yang berkembang sesuai

harapan, 12 siswa (80 %) mulai berkembang.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

2

Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran

mempermudah siswa memahami dengan jelas alur cerita dari gambar seri, dengan

harapan siswa dapat menceritakan kembali isi cerita.

I. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran di kelas

ditemukan adanya masalah yaitu kemampuan siswa dalam mengungkapkan

bahasa masih perlu bimbingan, siswa kesulitan dalam menceritakan kembali isi

cerita, penggunaan media yang kurang menarik dan proporsional, dan siswa

masih sulit bercerita tanpa bantuan pertanyaan.

II. Analisis masalah

Adapun analisis masalahnya adalah media yang digunakan guru kurang

menarik sehingga pembelajaran kurang menyenangkan, pengorganisasian anak

masih kurang, sehingga anak kurang berpartisipasi dalam kegiatan

pengembangan, metode yang digunakan guru kurang membantu anak dalam

pengembangan kemampuan mengungkapkan bahasa serta kurangnya motivasi

siswa mengikuti kegiatan

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah tersebut, penulis

mengangkat judul “ Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Kegiatan

Menceritakan Isi Gambar Seri dengan Metode Demonstrasi Kelompok A di

TKS IT Assalafush Sholih “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah diatas maka didapat

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menceritakan isi

gambar seri dengan metode demonstrasi kelompok A di TKS IT Assalafush

Sholih Citeureup Bogor ?

2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menceritakan isi gambar seri kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih

Citeureup Bogor ?

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

3

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

kemampuan peserta didik dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri pada

kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih Citeureup Bogor melalui metode

demonstrasi.

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan cara

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam kegiatan menceritakan isi gambar

seri dengan metode demonstrasi pada Kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih

Citeureup Bogor.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa

Belajar lebih menyenangkan, anak lebih aktif dan mudah memahami isi

cerita, proses belajar lebih terarah, perhatian anak lebih dipusatkan,

membantu siswa memahami jalan ceritanya, dan siswa memperoleh

pengalaman langsung

2. Manfaat bagi guru

Guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif efektif

dan menyenangkan bagi siswa serta sebagai sarana pengembangan dan

peningkatan profesionalisme guru

3. Manfaat bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang

tercermin dari peningkatan kemampuan profesional guru, perbaikan

proses dan hasil belajar siswa, serta menumbuhkan iklim kerja yang

kondusif

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Bercerita

Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan

kepada orang lain dengan alat maupun tanpa alat, disampaikan dalam bentuk

pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita

yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan.

Menurut Nurgiyantoro (2009:288-289) bercerita merupakan salah satu

tugas kemampuan atau kegiatan berbicara yang dapat mengungkapkan

kemampuan berbicara siswa yang bersifat pragmatis. Ketepatan, kelancaran dan

kejelasan cerita akan menunjukan kemampuan berbicara siswa, maka

keterampilan bercerita siswa perlu ditingkatkan dengan latihan yang teratur,

sistematis dan berkesinambungan.

Menurut Moeslichatun (1996:194) bercerita adalah menuturkan sesuatu

yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara

lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang

lain.

Anak-anak senang bercerita tentang banyak hal, kapanpun dan dimanapun

mereka berada tanpa alur, dan tanpa jeda. Orang dewasa harus mampu

mengarahkan alur cerita yang anak-anak buat sehingga rangsangan terhadap

otaknya dapat dimaksimalkan.

Cerita adalah buah pikiran dan rasa yang disampaikan dengan gaya

bahasa yang bervariasi. Lebih baik anak distimulus untuk melanjutkan cerita

orang dewasa, sehingga otak anak akan berpikir kreatif dan hubungan antar

jaringan otak tersambung dengan baik.

Menurut tim penyusun pusat bahasa (2007:210) cerita adalah tuturan

yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, karangan yang

menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian yang nyata, atau rekaan.

Dari beberapa pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa bercerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

5

yang menjelaskan terjadinya suatu hal, peristiwa dan kejadian yang dialami

sendiri ataupun orang lain, karangan dari kejadian nyata atau rekaan.

Di taman kanak-kanak bercerita adalah salah satu metode pengembangan

bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis siswa

sesuai dengan tahap perkembangannya.

Tujuan bercerita adalah agar siswa mampu mendengarkan dengan

seksama, bertanya apabila tidak faham, menjawab pertanyaan, selanjutnya ia

dapat menceritakan dan mengekspresikan apa yang didengar sehingga hikmah

dari isi cerita dapat diceritakan kembali dan dipahami.

Bercerita mempunyai banyak manfaat diantaranya melatih daya serap,

daya tangkap, daya pikir, daya konsentrasi, daya imajinasi dan membantu

perkembangan bahasa siswa dalam berkomunikasi.

Pembelajaran bercerita merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dari keterampilan berbicara, tidak dapat diajarkan melalui uraian dan penjelasan

guru saja, akan tetapi siswa harus dihadapkan pada kegiatan nyata atau praktek

langsung.

Menurut Arsyad, Maidar G. dan Mukti (1988:17) faktor penunjung

bercerita ada dua yaitu faktor kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor

kebahasaan meliputi ketepatan ucapan, penempatan tekanan, pilihan kata dan

ketepatan sasaran pembicara. Faktor non kebahasaan meliputi sikap yang wajar,

pandangan diarahkan kepada pendengar, gerak gerik dan mimik yang tepat,

kenyaringan suara, kelancaran berbicara dan penguasaan topik.

Selain dua faktor diatas (faktor kebahasaan dan non kebahasaan) ada lagi

yang tidak kalah penting yaitu media pembelajaran yang menarik sehingga

kegiatan bercerita di kelas lebih menyenangkan. Salah satu media pembelajaran

yang digunakan dalam kegiatan bercerita adalah media gambar seri.

B. Media Gambar seri

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar.

Kegiatan pembelajaran akan lebih menarik apabila menggunakan media.

Suryaman (2009:103) menjelaskan pengertian media secara bahasa dan

terminolagi. Secara bahasa media diartikan sebagai perantara atau pengantar.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

6

Secara terminologi, media pembelajaran dapat diartikan sebagai seluruh perantara

yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Martin dan Briggs (Wena, 2009 : 9) media adalah semua sumber

yang diperlukan untuk komunikasi dengan siswa. Sedangkan menurut Degang

(melalui Wena, 2009 : 9) media yaitu komponen strategis penyampaian yang

dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa baik berupa orang, alat

ataupun bahan.

Jadi pengertian media adalah semua alat dan bahan yang dipakai dalam

kegiatan pembelajaran yang berfungsi sebagai perantara dari guru kepada siswa

dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Media gambar seri adalah media yang berisi gambar-gambar yang

memiliki alur cerita, sehingga memudahkan siswa untuk menangkap ide dalam

kegiatan bercerita.

Ciri-ciri gambar seri yang baik adalah dapat menyampaikan pesan atau

ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik perhatian, merangsang orang yang

melihat ingin mengungkapkan obyek-obyek dalam gambar, berani dan dinamis,

serta ilustrasinya sederhana tetapi menarik dan mudah difahami.

Media gambar seri merupakan jenis media visual. Diantara fungsi media

visual menurut Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2011 : 6) adalah berfungsi atensi

(menarik perhatian dan konsentrasi siswa), berfungsi afektif (menggugah emosi

dan sikap siswa), berfungsi kognitif (meningkatkan daya pikir siswa) serta

berfungsi kompensatoris (memberikan konteks dan membantu siswa yaang lemah

dalam menerima dan memahami kegiatan pembelajaran).

Media gambar seri sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran

bercerita. Diantara manfaat media gambar seri adalah pembelajaran lebih

menarik, bahan ajar lebih bermakna, metode lebih bervariasi, mengatasi

keterbatasan ruang waktu dan daya indra siswa, meningkatkan gairah belajar,

siswa aktif melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan tetapi

mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan sehingga mengurangi verbalistis.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

7

C. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu metode pengembangan dengan cara

memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan

diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan. Metode demonstrasi

dapat juga dikatakan sebagai metode untuk menggambarkan suatu cara kerja atau

urutan proses sebuah peristiwa atau kejadian.

Menurut Muhibbin Syah (2000) metode demonstrasi adalah metode

mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan

melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan

media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang

disajikan. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi

adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara

kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Metode

Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar AUD : 9.3)

Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode

pengembangan yang menggambarkan suatu cara kerja atau urutan proses

kejadian, memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan cara melihat,

mendengar, kemudian praktek langsung.

Kegiatan demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui

penglihatan dan pendengaran. Siswa diminta untuk memperhatikan dan

mendengarkan dengan baik keterangan guru sehingga ia lebih paham, dan siswa

dapat meniru bagaimana cara melakukan hal tersebut seperti yang dicontohkan

guru.

1. Manfaat Metode Demonstrasi

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum

adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah,

pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Manfaat tersebut seirama dengan cara berfikir anak usia dini yang bersifat

realistik dan konkret sehingga dapat mempelajari secara langsung dan jelas

melalui pengamatan yang menarik perhatiannya.

Metode demonstrasi juga dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi

dalam menjelaskan informasi kepada siswa secara langsung, lebih menarik,

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

8

merangsang perhatian dan lebih menantang dari pada hanya mendengar

penjelasan guru. Metode demonstrasi juga membantu meningkatkan daya pikir

anak usia dini terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat,

berpikir konvergen dan evaluatif. Pengembangan daya pikir yang dimulai sejak

dini ini akan sangat membantu anak dalam memperoleh pengalaman belajar.

2. Tujuan Metode Demonstrasi

Demonstrasi merupakan wahana untuk memberikan pengalamaan belajar

agar anak dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik.

Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat

dilakukan, dan memberi pengalaman belajar melalui penglihatan dan

pendengaran. Agar siswa dapat meniru contoh perbuatan yang didemonstrasikan

maka diperlukan media yang berukuran besar dan kegiatan diulang secara

perlahan sehingga dapat diamati dengan jelas oleh siswa.

Penjelasan guru juga harus dapat didengar dengan jelas, intonasinya tepat

dan menarik sehingga siswa tidak bosan. Demonstrasi harus diikuti dengan

kegiatan siswa meniru apa yang ditunjukan dan dilakukan guru.

3. Kelebihan Metode Demonstrasi

Kelebihan metode demonstrasi antara lain adalah membantu siswa

memahami dengan jelas jalannya suatu proses pembelajaran, memudahkan

berbagai penjelasan, perhatian anak lebih dipusatkan, dan siswa aktif dalam

proses pembelajaran.

Penerapan dari upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan

menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi kelompok A di TKS IT

Assalafush Sholih adalah melalui kegiatan mendengarkan isi cerita gambar seri,

tanya jawab tentang isi cerita, mengurutkan gambar seri, kemudian menceritakan

kembali isi cerita gambar seri tersebut satu – persatu bergantian. Selain itu juga

alat peraga haruslah menarik sehingga siswa lebih terbangun minatnya dalam

menceritakan isi gambar seri. Semakin sering berlatih maka siswa akan mampu

menceritakan isi gambar seri dengan lebih baik.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

9

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Gambar 1

1. Lokasi

Penelitian memilih TKS IT Assalafush Sholih Citeureup karena peneliti

sebagai guru di TKS IT Assalafush Sholih. Alamat TKS IT Assalafush Sholih

Citeureup terdapat di Kp. Kamurang RT 03/11, Kelurahan Puspanegara,

Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Gambar 2

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

10

TKS IT Assalafush Sholih merupakan salah satu lembaga pendidikan

untuk anak usia dini dibawah naungan Yayasan Tarbiyah Assalafush Sholih

dengan ketua Ustadz Debby Nasution.

Siswa TKS IT Assalafush Sholih berjumlah 65 anak terdiri dari 4 rombel,

2 rombel kelompok B dan 2 rombel kelompok A.

Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah siswa

Kelompok B 1 9 9 18

Kelompok B 2 9 8 17

Kelompok A 1 8 7 15

Kelompok A 2 7 8 15

Jumlah 33 32 65

Tabel 1

Karyawan TKS IT Assalafush sholih berjumlah 7 orang, terdiri dari

Kepala Sekolah, guru, staf tata usaha dan tenaga kebersihan, yaitu :

Ratiwi sebagai guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah, Sukartini, Elih

Susanti, Yayang Siti Zaenab, dan Nurmala Ikasari sebagai guru, Ponirah sebagai

staff tata usaha serta Manisem sebagai tenaga kebersihan

Pada penelitian kali ini yang menjadi subyek peneliti adalah siswa

kelompok A TKS IT Assalafush Sholih dengan jumlah siswa sebanyak 15 anak

terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan pada semester 2 tahun

pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa

dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi

kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih.

2. Waktu Pelaksanaan

Penelitian dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan

menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi kelompok A di TKS IT

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

11

Assalafush Sholih Citeureup dilaksanakan dari 24 Februari sampai 14 Maret

2014.

Penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan disekolah sehingga

tidak mengganggu KBM. Adapun jadwal penelitian tersebut adalah sebagai

berikut :

No Pelaksanaan Waktu Tema

1 Pra siklus 24-28 Februari 2014 Air, Api dan Udara

2 Siklus I 3-7 Maret 2014 Air, Api dan Udara

3 Siklus II 10-14 Maret 2014 Alat Komunikasi

Tabel 2

3. Tema

Pada kegiatan penelitian ini tema yang digunakan sesuai dengan kalender

pendidikan yang sedang berjalan yaitu tema Air, Api dan Udara dan tema Alat

Komunikasi. Hal ini dikarenakan penelitian tindakan kelas tidak boleh

mengganggu kegiatan belajar mengajar.

4. Kelompok Belajar

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah Kelompok A di TKS IT

Assalafush Sholih Citeureup dengan jumlah siswa 15 anak terdiri dari 8 anak

perempuan dan 7 anak laki-laki dengan bermacam-macam karakteristik ada yang

periang, pendiam, dan ada yang tidak bisa diam.

5. Karakteristik Siswa

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok A TKS IT Assalafush Sholih

Citeureup dengan jumlah siswa 15 anak terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak

perempuan. Latar belakang sosial ekonomi berasal dari keluarga buruh pabrik

sehingga pola kehidupan kesehariannya sangat sederhana, dan sarana belajar

kurang memadai.

Dalam buku “Perkembangan dan Konsep Dasar PAUD” halaman 6.21

bahwa karakteristik siswa TK dapat mendengar secara aktif cerita yang komplek

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

12

dan dapat mendiskusikan cerita dengan orang dewasa. Jadi siswa TK dapat

mengikuti jalan cerita dan akan memahami dan mengingat beberapa ide dan

informasi yang ada dalam cerita kemudian dapat menceritakan kembali isi cerita

yang telah mereka dengar.

B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus

1. Rencana Pelaksanaan

a. Rencana Tindakan Tiap siklus

1) Pra Siklus

a) Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian pra siklus pada tanggal 25-27

Februari 2014

b) Tema

Tema yang akan dikembangkan adalah Air, Api dan Udara

c) Tujuan Pembelajaran

Meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi

gambar seri dengan metode demonstrasi

d) Fokus masalah

Indikator yang ingin dikembangkan :

- Mengucapkan syair

- Melakukan percakapan dengan teman sebaya / orang dewasa

- Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan

yang sudah berbentuk huruf

- Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri

- Menceritakan kembali isi cerita sederhana

- Menghubungkan kata dengan gambar

- Menyanyikan 15 lagu anak

2) Siklus 1

a) Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian siklus 1 pada tanggal 4 Maret 2014

b) Tema

Tema yang akan dikembangkan adalah Air, Api dan Udara

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

13

c) Tujuan Pembelajaran

Meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi

gambar seri dengan metode demonstrasi

d) Fokus masalah

Indikator yang akan dikembangkan :

- Melakukan percakapan dengan teman sebaya / orang dewasa

- Mengucapkan syair

- Menceritakan isi gambar seri

- Mengenal besar kecil

- Melipat, menggunting dan menempel

- Menyanyikan 15 lagu anak

- Menirukan berbagai macam gerakan

3) Siklus 2

a) Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian siklus 2 tanggal 10 Maret 2014

b) Tema

Tema yang akan dikembangkan adalah Alat Komunikasi

c) Tujuan Pembelajaran

Meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi

gambar seri dengan metode demonstrasi

d) Fokus masalah

Indikator yang akan dikembangkan :

- Melakukaan percakapan dengan teman sebaya / orang dewasa

- Menceritakan isi gambar seri

- Membuat urutan bilangan

- Melipat, menggunting dan menempel

- Menyalin kata / kalimat sederhana

- Menghubungkan gambar dengan kata

- Merangkak

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

14

Langkah-langkah kegiatan pra siklus

1) Pra Siklus RKH ke 1

a) Kegiatan pengembangan

Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang

sudah berbentuk huruf

b) Langkah-langkah kegiatan

- Anak mendengarkan penjelasan guru

- Anak memperhatikan gambar yang dibawa guru

- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh

- Tanya jawab untuk memperkuat materi pembelajaran

- Anak menceritakan isi gambar kemudian menuliskan nama

gambar yang disediakan

2) Pra Siklus RKH ke 2

a) Kegiatan pengembangan

Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri “Sifat Api”

b) Langkah-langkah kegiatan

- Anak mendengarkan penjelasan guru aturan bermain dengan

gambar seri

- Anak memperhatikan gambar seri yang dibawa guru

- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh menceritakan

gambar seri secara urut

- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita

- Anak menceritakan kembali isi gambar seri

3) Pra Siklus RKH ke 3

a) Kegiatan pengembangan

Menceritakan kembali tentang “Bahaya Api”

b) Langkah-langkah kegiatan

- Anak mendengarkan penjelasan guru

- Anak memperhatikan cerita guru

- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita

- Anak menceritakan kembali cerita yang telah didengar dari guru

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

15

b. Langkah-langkah perbaikan

1) Siklus 1

a) Kegiatan pengembangan

Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri “Guna Air”

b) Langkah-langkah kegiatan

- Anak mendengarkan penjelasan guru aturan bermain dengan

gambar seri

- Anak memperhatikan gambar seri yang dibawa guru, kemudian

tanya jawab tentang gambar apa saja yang dibawa guru.

- Anak bersama guru memutuskan judul dari gambar seri tersebut.

- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh menceritakan

gambar seri secara urut.

- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita.

- Anak diberi kesempatan satu persatu untuk dapat menceritakan

gambar seri tersebut dengan bantuan pertanyaan dari guru

2) Siklus 2

a) Kegiatan pengembangan

Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri “Alat Komunikasi”

b) Langkah-langkah kegiatan

- Anak mendengarkan penjelasan guru tentang aturan permainan

- Anak memperhatikan gambar seri yang dibawa guru

- Anak memperhatikan bahwa gambar seri yang dibawa guru ada

urutan angkanya

- Tanya jawab tentang gambar seri yang dibawa guru

- Anak bersama guru memutuskan judul dari gambar seri tersebut.

- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh menceritakan

gambar seri secara urut.

- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita.

- Anak diberi kesempatan satu persatu untuk menceritakan isi

gambar seri tersebut.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

16

2. Prosedur pelaksanaan PTK

Observasi

Gambar 3

Prosedur umum kegiatan pengembangan meningkatkan kemampuan

siswa dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi

adalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang diawali dengan prasiklus

b. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pada siklus 1 dilakukan dengan

cara refleksi

c. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kelemahan yang ada

d. Penilaian RKH dan praktek mengajar dilakukan oleh supervisor 2

Supervisor adalah seseorang yang bertugas membimbing pelaksanaan

PKP. Ada dua supervisor. Supervisor 1 adalah pembimbing ditempat tutorial

sedangkan supervisor 2 adalah pembimbing dilapangan saat melakukan

perbaikan kegiatan pengembangan.

Penilaian dilakukan setiap siklus (siklus 1 dan 2) , RKH dan Praktek

mengajar dinilai oleh supervisor 2. Dengan menggunakan lembar APKG – PKP 1

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

Siklus 1

Perencanaan

Refleksi

Tindakan/ Observasi

Perbaikan Rencana

Siklus 2

Refleksi

Tindakan/ Observasi

17

dan lembat APKG – PKP 2. Pada penelitian ini yang menjadi supervisor 1,

supervisor 2 dan penilai adalah :

Nama : Dra. Budi Susilowati, M. Pd

Umur : 48 tahun

Pendidikan : S2 Teknologi Pendidikan

3. Rencana Pengamatan / Pengumpulan Data

Instrumen penilaian yang digunakan pada penelitian “Meningkatkan

Kemampuan Siswa dalam Kegiatan Menceritakan Isi Gambar Seri dengan

Metode Demonstrasi Kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih Citeureup

adalah:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang merekam segala

peristiwa melalui pengamatan langsung sehingga didapatkan data yang konkret

untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang masalah dan cara

pemecahannya.

DAFTAR SKALA PENILAIAN OBSERVASI

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Mendengarkan Berbicara Tanya jawab

MB (1)

BSH (2)

BSB (3)

MB (1)

BSH (2)

BSB (3)

MB (1)

BSH (2)

BSB (3)

1 Dira

2 Syifa

Tabel 3

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

18

b. Unjuk Kerja

Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan

terhadap aktifitas / kegiatan siswa, yang menuntut siswa melakukan tugas dalam

perbuatan yang dapat diamati.

DAFTAR SKALA PENILAIAN UNJUK KERJA

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Ketepatan Keberanian Percaya diri

MB (1)

BSH (2)

BSB (3)

MB (1)

BSH (2)

BSB (3)

MB (1)

BSH (2)

BSB (3)

1 Nafa

2 Syaidh

Tabel 4

c. Skor Nilai

Penentuan skor nilai yang digunakan dikompersikan dari jumlah nilai

yang ada dengan ketentuan sebagai berikut :

1) MB (Mulai Berkembang) skor nilai antara 1,0 – 1,6 = 1

2) BSH (Berkembang Sesuai Harapan) skor nilai antara 1,7 – 2,3 = 2

3) BSB (Berkembang Sangat Baik) skor nilai antara 2,4 – 3 = 3

4. Rencana Refleksi

a. Pelaksanaan Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir siklus setelah mendapatkan hasil

pengamatan/observasi.

b. Cara melakukan refleksi

Refleksi dilakukan dengan cara menganalisa data yang telah terkumpul

untuk menemukan kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran.

c. Manfaat refleksi

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

19

Hasil refleksi digunakan untuk merencanakan perubahan / perbaikan

dalam pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah dan

akan terjadi.

Setelah ditemukan kelemahan pada pra siklus, kemudian disusun rencana

siklus 1 dengan tahapan sebagai berikut :

1) Menyusun rencana perbaikan

2) Melaksanakan perbaikan

3) Melakukan penilaian dan pengumpulan data

4) Menganalisa penilaian / data

5) Melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pada siklus 1

6) Pelaksanaan penilaian dibantu teman sejawat.

Pada umumnya pelaksanaan perbaikan pada siklus 1 dapat terlaksana

dengan baik, namun hasilnya belum sesuai dengan harapan peneliti, maka

penelitian dilanjutkan dengan melakukan siklus 2.

Perencanaan perbaikan pada siklus 2 didapat dari identifikasi masalah

yang ditemukan pada siklus 1. Adapun rencana perbaikan pada siklus 2 tersebut

disusun dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1) Menyusun rencana perbaikan

2) Melaksanakan perbaikan

3) Melakukan penilaian dan pengumpulan data

4) Menganalisa penilaian / data

5) Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh supervisor

Kegiatan perbaikan pada siklus 2 menunjukan perkembangan seperti yang

diharapkan, sehingga rencana perbaikan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus

1. Pra Siklus

a. Kegiatan Pembelajaran

1) Hari ke 1, Selasa, 25 Februari 2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”

Pada kegiatan pembukaan diawali dengan baris, do’a sebelum belajar,

mengucapkan salam, meniru bacaan Surat An-Nashr, meniru

mengucapkan syair, bercakap-cakap tentang sumber api. Kegiatan

inti, menceritakan isi gambar dengan coretan bermakna, membedakan

banyak sedikit, mencocok pola lilin. Kegiatan penutup, melompat dari

kursi dengan kaki bersamaan, evaluasi kegiatan, do’a sebelum pulang,

mengucapkan salam

2) Hari ke 2, Rabu, 26 Februari 2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”

Pada kegiatan pembukaan diawali dengan baris, do’a sebelum belajar,

mengucapkan salam, meniru bacaan Surat Hadits Keutamaan Al

Qur’an, meniru gerakan tari kreasi guru, melempar simpai kecil ke

tiang. Kegiatan inti, mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri,

membedakan waktu, menggambar bebas tentang sumber api. Kegiatan

penutup, menyanyikan lagu api, evaluasi kegiatan, do’a sebelum

pulang, mengucapkan salam

3) Hari ke 3, Kamis, 27 Februari 2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”

Pada kegiatan pembukaan diawali dengan baris, do’a sebelum belajar,

menyebutkan nama buah-buahan dalam bahasa inggris, bercerita

tentang bahaya api. Kegiatan inti, meniru mewarnai gambar,

menghubungkan gambar dengan kata, mengurutkan 4 pola gambar.

Kegiatan penutup, mengenal posisi, evaluasi kegiatan, do’a sebelum

pulang, mengucapkan salam

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

21

b. Pengamatan

Pengamatan pra siklus menggunakan lembar observasi, dan unjuk

kerja. Hasil pengamatan pra siklus ditemukan bahwa lingkup

perkembangan bahasa siswa kelompok A TKS IT Assalafush Sholih

Citeureup mengalami kendala. Dalam 3 indikator yang ditetapkan yaitu

menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah

berbentuk, mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri, menceritakan

kembali isi cerita sederhana, hasil belajar terendah adalah mengurutkan

dan menceritakan isi gambar seri.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

22

DAFTAR NILAI PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK A TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH

PRA SIKLUS

NO NAMAPENILAIAN

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB

1 Alisya 2 2 3

2 Dira 2 1 1

3 Eva 2 1 1

4 Gyska 2 1 1

5 Hera 2 1 1

6 Icha 2 1 2

7 Karin 3 1 2

8 Syifa 2 1 1

9 Akmal 2 1 1

10 Dimas 3 1 2

11 Faiq 2 2 3

12 Hafidz 3 2 3

13 Nafa 2 1 1

14 Rizki 3 1 2

15 Syaidh 1 1 1

Jumlah 33 18 25

Rata-rata 2,3 1,2 1,7

Kriteria BSH MB BSH

Tabel 5

Keterangan :

1. Indikator 1 : Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah berbentuk

2. Indikator 2 : Menceritakan isi gambar seri3. Indikator 3 : Menceritakan kembali isi cerita sederhana

Dilihat dari tabel diatas, hasil belajar siswa pada indikator

menceritakan isi gambar seri mencapai rata-rata 1,2 atau pada tahap MB

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

23

(mulai berkembang), maka diperlukan tidakan perbaikan agar hasil belajar

siswa mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH) atau bahkan

dapat berkembang sangat baik (BSB).

PROSENTASE HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM TINDAKAN (PRA SIKLUS)

NO INDIKATORHASIL

MB BSH BSBJml % Jml % Jml %

1Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah berbentuk

1 6,6 % 10 66,7 % 4 26,7 %

2 Menceritakan isi gambar seri 12 80 % 3 20 % - -

3 Menceritakan kembali isi cerita sederhana 8 53,3 % 4 26,7 % 3 20 %

Tabel 6

Tabel diatas menunjukan bahwa pencapaian hasil belajar siswa

yang terendah pada indikator menceritakan isi gambar seri yaitu 80 %

siswa pada tahap MB (mulai berkembang) dan 20 % siswa pada tahap

BSH (berkembang sesuai harapan).

c. Refleksi

Dari hasil pra siklus peneliti menemukan kelebihan siswa yaitu

dalam hal menceritakan gambar dengan berbagai coretan. Sedangkan

kelemahan siswa pada menceritakan kembali isi cerita gambar seri

dikarenakan media pembelajara kurang menarik dan proporsional serta

siswa masih kesulitan untuk bercerita tanpa bantuan pertanyaan.

2. Hasil Perbaikan Siklus 1

Dalam siklus 1 tujuan perbaikan pembelajaran adalah meningkatan

kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri dengan

metode demonstrasi Kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih. Peneliti

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

24

berharap tindakan perbaikan pembelajaran ini akan meningkatkan hasil

belajar peserta didik pada tahap BSH (berkembang sesuai harapan).

a. Perencanaan

Perencanaan siklus 1 diawali dengan diskusi dengan teman

sejawat. Sebelum pelaksanaan perbaikan dimulai, peneliti dan teman

sejawat membuat rencana kegiatan harian (RKH). Selanjutnya peneliti

mempersiapkan media pembelajaran serta instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan tindakan perbaikan

Dalam meningkatkan motivasi belajar pada siklus 1, peneliti

merencanakan menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan inti.

Pelaksanaan tindakan perbaikan dilakukan secara klasikal, individu dan

kelompok. Perbaikan siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Maret

2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”.

Kegiatan perbaikan yang dilakukan terbagi dalam 3 kegiatan

pengembangan yaitu :

1) Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan) + 30 menit

Pada kegiatan pembukaan dikembangkan kemampuan meniru

mengucapkan syair lagu dengan benar menggunakan metode

demonstrasi membahas tentang guna air, yang mampu menumbuhkan

rasa keberanian dan percaya diri

2) Kegiatan pengembangan 2 (Inti) + 60 menit

Pada kegiatan inti menggunakan metode demonstrasi dan dibantu

dengan pertanyaan, siswa mampu meniru menceritakan isi gambar

seri tentang guna air. Kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa

keberanian dan percaya diri

3) Kegiatan pengembangan 3 ( Penutup) + 30 menit

Pada kegiatan penutup dikembangkan kemampuan menirukan

menyanyikan lagu yang berjudul guna air yang mampu menumbuhkan

rasa senang, dengan penilaian unjuk kerja anak lebih bersemangat,

aktif dan percaya diri.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

25

Langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan peneliti adalah

mengajak dan memberikan motivasi serta melibatkan siswa dalam

kegiatan ini, distimulus dengan berbagai pertanyaan yang dapat

memancing kemampuan siswa untuk menceritakan gambar seri

c. Data Hasil Pengamatan

Pada siklus 1 pengelolaan kelas bersifat klasikal, kelompok dan individu.

Dalam menilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan lembar

observasi, dan unjuk kerja.

Adapun hasil penelitian pada siklus 1 didapatkan hasil seperti pada tabel

berikut ini :

DAFTAR NILAI PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK A TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH

SIKLUS 1

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

26

NO NAMA

PENILAIAN

KEG. 1 KEG. 2 KEG. 3

MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB

1 Alisya 3 2 3

2 Dira 2 1 1

3 Eva 2 1 2

4 Gyska 2 2 2

5 Hera 2 2 2

6 Icha 2 1 2

7 Karin 2 2 2

8 Syifa 2 1 1

9 Akmal 2 1 2

10 Dimas 2 2 2

11 Faiq 3 3 2

12 Hafidz 2 2 3

13 Nafa 2 1 2

14 Rizki 2 2 2

15 Syaidh 1 1 1

Jumlah 31 24 29

Rata-rata 2,1 1,6 1,93

Tabel 7

Keterangan :

1. Kegiatan 1 : Pembukaan (Mengucapkan syair lagu ”Guna Air”)2. Kegiatan 2 : Inti (Menceritakan isi gambar seri ”Guna Air”)3. Kegiatan 3 : Penutup (Menyanyikan lagu ”Guna Air”)

Berikut ini adalah tabel prosentase siklus 1 perkembangan belajar siswa dalam

menceritakan isi gambar seri yang merupakan fokus penelitian.

No Kriteria Jumlah Prosentase

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

27

1 BSB 1 6,6 %

2 BSH 7 46,7 %

3 MB 7 46,7 %

Jumlah 15 100 %

Tabel 8

Dilihat dari data nilai diatas, siklus 1 ini menunjukan adanya

peningkatan perbaikan walaupun belum sesuai harapan. Siswa yang

mendapat nilai 1 atau dalam tahap mulai berkembang (MB) ada 7 anak

yaitu sekitar 46,7 %, dan siswa yang mendapat nilai 2 atau dalam tahap

berkembang sesuai harapan (BSH) ada 7 anak yaitu sekitar 46,7 %.

Sedangkan siswa yang mendapat nilai 3 atau dalam tahap berkembang

sangat baik (BSB) baru ada 1 anak atau sekitar 6,6 %. Pada tahap ini skor

rata-rata siswa 1,6 sehingga termasuk pada tahap mulai berkembang

(MB).

d. Refleksi

Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus 1 maka ditemukan

kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahannya adalah :

- Siswa kurang berani mengungkapkan isi cerita gambar seri

- Pengorganisasian siswa masih perlu ditingkatkan terutama partisipasi

siswa dalam penilaian perbaikan pengembangan

Sedangkan kelebihannya adalah :

- Siswa lebih fokus dengan kegiatan pembelajaran karena media

gambar seri dibuat lebih menarik

- Siswa mulai berani menceritakan isi gambar seri dengan bantuan

pertanyaan dari guru

- Skenario perbaikan disusun dengan langkah-langkah yang urut

sehingga mudah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3. Hasil Perbaikan Siklus 2

a. Perencanaan

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

28

Perencanaan siklus 2 diawali dengan membuat rencana kegiatan

harian (RKH) yang sesuai dengan tujuan perbaikan. Adapun tujuan

perbaikannya adalah meningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan

menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi Kelompok A di

TKS IT Assalafush Sholih. Selanjutnya peneliti mempersiapkan media

pembelajaran serta instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan tindakan perbaikan

Pelaksanaan tindakan perbaikan dilakukan secara klasikal,

individu dan kelompok. Perbaikan siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin,

10 Maret 2014 dengan tema “Alat Komunikasi”.

Kegiatan perbaikan yang dilakukan terbagi dalam 3 kegiatan

pengembangan yaitu :

1) Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan) + 30 menit

Pada kegiatan pembukaan dikembangkan kemampuan melakukan

percakapan tentang macam-macam alat komunikasi, sehingga siswa

mampu melakukan percakapan dan tanya jawab baik sesama siswa

maupun dengan guru

2) Kegiatan pengembangan 2 (Inti) + 60 menit

Pada kegiatan inti dengan metode demonstrasi siswa dapat meniru

menceritakan isi gambar seri tentang macam-macam alat komunikasi,

yang mampu menumbuhkan rasa keberanian dan percaya diri

3) Kegiatan pengembangan 3 ( Penutup) + 30 menit

Pada kegiatan penutup dikembangkan kemampuan bermain kartu

gambar dan kata tentang alat komunikasi sehingga menumbuhkan

perasaan senang, lebih bersemangat, aktif dan percaya diri.

Langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan peneliti adalah

mengajak dan memberikan motivasi serta melibatkan siswa dalam

kegiatan ini, distimulus dengan berbagai pertanyaan yang dapat

memancing kemampuan siswa untuk menceritakan gambar seri

c. Data Hasil Pengamatan

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

29

Pada siklus 2 pengelolaan kelas bersifat klasikal, kelompok dan

individu. Dalam menilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan lembar

observasi dan unjuk kerja. Pada siklus 2 menunjukan peningkatan

perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut :

DAFTAR NILAI PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK A TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH

SIKLUS 2

NO NAMA

PENILAIAN

KEG. 1 KEG. 2 KEG. 3

MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

30

1 Alisya 3 3 3

2 Dira 2 2 3

3 Eva 3 3 3

4 Gyska 2 2 2

5 Hera 3 3 3

6 Icha 3 3 3

7 Karin 3 3 3

8 Syifa 2 2 3

9 Akmal 3 3 3

10 Dimas 3 3 3

11 Faiq 3 3 3

12 Hafidz 3 3 3

13 Nafa 2 2 3

14 Rizki 3 3 3

15 Syaidh 2 2 2

Jumlah 40 40 43

Rata-rata 2,67 2,67 2,87

Tabel 9

Keterangan :

1. Kegiatan 1 : Pembukaan (Melakukan percakapan tentang ”Alat-alat komunikasi”)

2. Kegiatan 2 : Inti (Menceritakan isi gambar seri ”Alat-alat komunikasi”)

3. Kegiatan 3 : Penutup (Bermain kartu gambar dan kata”Alat-alat komunikasi”)

Berikut ini adalah tabel prosentase siklus 2 perkembangan belajar siswa

dalam menceritakan isi gambar seri.

No Kriteria Jumlah Prosentase

1 BSB 10 66,7 %

2 BSH 5 33,3 %

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

31

3 MB - -

Jumlah 15 100 %

Tabel 10

Dilihat dari data nilai diatas pada tahap siklus 2 ini menunjukan

adanya peningkatan perbaikan yaitu siswa yang mendapat nilai 1 atau

dalam tahap mulai berkembang (MB) tidak ada, siswa yang mendapat

nilai 2 atau dalam tahap berkembang sesuai harapan (BSH) ada 5 anak

yaitu sekitar 33,3 % dan siswa yang mendapat nilai 3 atau dalam tahap

berkembang sangat baik (BSB) ada 10 anak atau sekitar 66,7 %. Pada

tahap ini skor rata-rata siswa 2,67 sehingga termasuk pada tahap

berkembang sangat baik (BSB).

d. Refleksi

Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 maka ditemukan

kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahannya adalah :

- Masih ada siswa yang malu-malu bercerita didepan kelas

Sedangkan kelebihannya adalah :

- Siswa termotivasi dan antusias dalam mengikuti setiap kegiatan

- Siswa lebih berkomunikatif, dapat menceritakan isi gambar seri

dengan urut dan lancar tidak perlu dibantu pertanyaan

- Skenario perbaikan disusun dengan langkah-langkah yang urut

sehingga mudah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

B. Pembahasan Tiap siklus

Berdasarkan pengamatan (observasi) dalam menceritakan isi gambar seri

pada siklus 1 masih ada kekurangan namun dapat diatasi pada siklus 2. Pada

bagian A telah dijelaskan hasil perbaikan dan ditemukan kelemahan dan

kelebihan yang dapat dilihat dari refleksi. Pada siklus 1 masih banyak ditemukan

kekurangan namun kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada siklus 2. Skenario

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

32

dapat memperbaiki hasil proses pembelajaran siswa. Adapun hasil perbaikan dari

pra siklus, siklus1 dan siklus 2 dapat dilihat dari tabel berikut :

DATA REKAPITULASI HASIL PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENCERITAKAN ISI GAMBAR SERI

KELOMPOK A DI TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH

NO NAMA

PENILAIAN

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB

1 Alisya 2 2 3

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

33

2 Dira 1 1 2

3 Eva 1 1 3

4 Gyska 1 2 2

5 Hera 1 2 3

6 Icha 1 1 3

7 Karin 1 2 3

8 Syifa 1 1 2

9 Akmal 1 1 3

10 Dimas 1 2 3

11 Faiq 2 3 3

12 Hafidz 2 2 3

13 Nafa 1 1 2

14 Rizki 1 2 3

15 Syaidh 1 1 2

Jumlah 18 24 40

Rata-rata 1,2 1,6 2,67

Tabel 11

Adapun grafik perkembangan siswa dalam meningkatkan kemampuan

menceritakan isi gambar seri adalah sebagai berikut :

GRAFIKPERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN ISI GAMBAR SERI

KELOMPOK A DI TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH

Jumlah siswa15 anak

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

34

Penelitian yang peneliti lakukan terdiri dari dua siklus yaitu siklus 1 dan

siklus 2. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan

menceritakan isi gambar seri. Berdasarkan data diatas, pelaksanaan perbaikan

ternyata menunjukkan peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa penelitian

dengan melaksanakaan perbaikan mengunakan metode demonstrasi telah berhasil

meningkatkan perkembangan peserta didik dalam menceritakan gambar seri.

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dibahas sebagai berikut :

- Tingkat perkembangan siswa pada saat pra siklus pada kegiatan menceritakan

isi gambar seri berada pada tahap mulai berkembang (MB) dengan skor rata-

rata 1,2. Namun setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 1

dengan menggunakan metode demonstrasi pelajaran menjadi lebih aktif dan

efektif, walaupun belum banyak menunjukan peningkatan. Skor rata-rata

siklus 1 adalah 1,6 telah menunjukan peningkatan jika dibandingkan kegiatan

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

35

pembelajaran pra siklus yang skor rata-ratanya 1,2. Dari pembahasan tersebut

terbukti bahwa pelaksanaan perbaikan pada siklus 1 berhasil meningkatkan

perkembangan siswa jika dibandingkan pada kegiatan pra siklus.

- Pada tahap perbaikan siklus 2 ternyata juga mampu meningkatkan perbaikan

siswa yang ditandai dengan kemandirian dan aktifitas siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Dengan meningkatnya kemampuan siswa tersebut

otomatis pada waktu pembelajaran berjalan lebih efektif sesuai rencana

pembelajaran. Peningkatan perkembangan siswa pada siklus 2 menunjukan

peningkatan yang sangat memuaskan yaitu dari siklus 1 dengan skor rata-rata

1,6 atau pada tahap mulai berkembang (MB) meningkat menjadi 2,67 atau

berkembang sangat baik (BSB).

Berdasarkan data hasil penelitian diatas baik melalui pendekatan kualitatif

maupun kuantitatif membuktikan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran

pada siklus 1 dilanjutkan dengan siklus 2 dengan menggunakan metode

demonstrasi terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan

menceritakan isi gambar seri.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan menceritakan isi gambar seri menggunakan metode

demonstrasi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

36

Metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menceritakan isi gambar seri, meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar dan

dapat mengaplikasikan ke pembelajaran yang lain.

Penggunaan media yang menarik serta lingkungan belajar yang

menyenangkan akan menambah minat siswa dalam melakukan kegiatan

pembelajaran. Peran serta guru dalam pemberian contoh dan motivasi sangat

berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam kegiatan menceritakan isi gambar

seri dengan metode demonstrasi.

B. Saran

1. Bagi Siswa

a. Berani dan mau bertanya apabila belum paham pada sesuatu

b. Bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

c. Anak berani mencoba dengan bersemangat untuk dapat menyelesaikan

tugas

2. Bagi Guru

a. Guru harus menguasai materi sehingga dalam memberikan penjelasan

dapat dipahami siswa dengan mudah

b. Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan

perkembangan siswa

c. Setiap kegiatan pembelajaran usahakan menggunakan media/alat peraga

yang mendidik dan menarik

d. Beri motivasi penghargaan dan pujian pada siswa yang mau mencoba /

berusaha serta pada siswa yang sudah berhasil.

e. Media gambar seri hendaknya tidak mudah rusak, sehingga ketika

dimainkan anak tidak rusak

f. Selalu mengingat prinsip-prinsip belajar seraya bermain dan bermain

seraya belajar.

3. Bagi Sekolah

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

37

a. Memberikan kesempatan kepada pendidik atau guru mengikuti pelatihan

untuk meningkatkan kreativitas dan profesionalisme

b. Pihak sekolah menyediakan bermacam-macam media atau alat peraga

untuk meningkatkan mutu pembelajaran ataupun mutu sekolah

c. Menerima saran dan kritik dari luar demi meningkatkan dan memajukan

sekolah.

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka