Upload
yuhardin
View
1.506
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Untuk Pelatihan GIS Script Intermedia
Citation preview
Office:Komp. Swadaya Mas Blok D. 17Jl. Abd. Dg Sirua MakassarTlp. 0411-503 5521Mobile: 0813 4253 2737
Website : www.scriptintermedia.comEmail : [email protected]
Total IT Solution
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Sekilas tentang Arc View
ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografik (SIG/GIS).
Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi geografi. Mungkin anda
sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut
SIG atau istilahnya SIG Konvensional. Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas
kertas (peta analog) dan SIG yang berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta
menampilkan data secara grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu
sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG.
Sedangkan pada ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapat
melakukannya.
Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itu statik
sedangkan ArcView dinamik. Peta Analog dibuat hanya untuk keperluan yang bersifat umum
atau sudah ditentukan. Sebagai contoh, peta topografi menyajikan unsur-unsur yang
general seperti kontur, sungai, jalan, dan sebagainya; Peta jalan menyajikan jalan dengan
nama jalan, unsur-unsur yang penting di sekitar jalan, dan batas-batas jalan yang berfungsi
sebagai indeks. Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa peta-peta tersebut memang
dibuat untuk keperluan yang bersifat umum atau keperluan yang sudah ditentukan, dan
tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Di lain pihak, SIG berkemampuan untuk
menyeleksi dan menampilkan informasi-informasi apa saja yang Anda perlukan, serta
mampu mengkomposisikan unsur-unsur pada peta sesuai dengan keperluan anda. Dengan
demikian ArcView mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan Peta Analog.
Suatu komposisi peta di ArcView merupakan gabungan dari beberapa layer yang
disusun secara bertumpuk. Umumnya disebut tema / entitas. Setiap tema merupakan layer
yang dapat digabungkan untuk membentuk suatu peta, sehingga kita selaku pengguna
(user) dapat menampilkan informasi geografis sesuai dengan kebutuhan. Secara praktis, Arc
View biasa digunakan antara lain untuk :
1. digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
2. reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis
3. editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
4. editing tema dengan query item pada tabel
5. konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACSESS menjadi tema baru pada data spasial
yang telah ada
6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
2
7. pembuatan peta 3D dan perhitungan volume dengan bantuan 3D analysis
8. pengubahan system proyeksi dengan projection utility
9. kemudahan konversi data keperangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD, MAPINFO dsb
1.2. Karakteristik Arc View
Secara garis besar ARCVIEW terdiri atas piranti-piranti dengan berbagai karakteristik
sebagai berikut :
1. Graphical User Interface yang Bersifat Umum
2. User Interface dari "GUI" versi ArcView adalah identik dan dapat 'terbaca' pada semua
plafform yang di support oleh ArcView. Sehingga user dapat dengan leluasa membuka
data pada system (platform) yang berlainan.
3. Table Structure (Struktur Tabel)
4. Struktur data ArcView adalah identik dengan semua platform yang di support oleh
ArcView. Data dapat dibuka dan dibaca oleh platform yang berbeda, dan dapat
didistribusikan melalui network ke user lain tanpa diterjemahkan terlebih dahulu.
5. Grafik yang Diintegrasikan dengan DataBase (Basis Data)
6. Istilah yang paling tepat untuk menggambarkan ArcView adalah "geographic atau
graphic database".
7. DataBase atau Map Selection
8. Dengan adanya integrasi grafik dengan basis datanya di ArcView, maka informasi
dapat diketahui melalui seleksi basis data atau seleksi grafiknya.
9. Menampilkan Raster sebagai Background bagi Vektor
10. Image Raster, seperti Foto Udara, Peta hasil Scan atau Citra satelit dapat digunakan
sebagai background peta (vektor). Sehingga penyajian peta akan tampak lebih bagus
dan dengan presisi detail yang match dengan Raster sebagai background. Image
raster dari aplikasi bitmap atau aplikasi lainnya juga dapat digunakan untuk
menampilkan logo perusahaan di ArcView. Beberapa format raster yang dapat dibaca
oleh ArcView dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1. Format ratser yang dapat dibaca pada program ARCVIEW
File Format Extention
Windows™ Bitmap *.BMP
CompuserveR Graphics Interchange File *.GIF
Joint Photographic Experts Group (JPEG) format *.JPG
WindowsTM Picture format *.PCX
Tagged Image File Format (TIFF) *.TIF
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
3
1.3. Tampilan Interface Arc View
Diagram berikut menunjukkan komponen dari pengguna interface ArcView.
Gambar 1.1. Komponen interface Ac View
1.4.Icon / Buttons
Gambar 1.2. Beberapa icon masuk kategori button
Save Project
Add Theme
Theme Properties
Locate Address
Open Theme Table
Edit Legend
Find
Query Builder
Zoom to Full
Extent Zoom to Selected
Zoom
Out
Zoom to Active
Theme(s) Zoom
In
Zoom to Previues
Extent
Select Features
Using Graphics
Clear Selected Features
Help
Project Window
Menu bar
Layer/
Tema
Icon / Buttons
Minimize
Maximize
Koordinat Posisi
Drawing
window
Exit
Tools
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
4
1.5. Tools
Gambar 1.3. Beberapa icon tools
Beberapa istilah yang dijumpai dalam Software ArcView :
a. Project :Tempat menyimpan file pada saat Anda sedang atau telah bekerja.
Setiap project tersimpan dalam file extention (*.apr).
Setiap Project terdiri dari :
a. Views : Sebuah View merupakan peta interaktif yang dapat digunakan untuk
menampilkan hasil gambar, data tabel, dan analisis data yang terdiri dari satu atau
beberapa buah layer atau tema informasi geografis.
b. Tables : Berisi informasi yang menggambarkan tentang sekumpulan data
yang terdiri dari informasi-informasi tentang obyek peta . Tabel disini berisi tentang
data base dari informasi yang kita buat, tables ini bisa berupa informasi point, garis
atau polygon
c. Charts :Merupakan tampilan presentasi grafis dari informasi pada tabel.
d. Layout :Merupakan tata letak untuk melihat segala macam “komponen yang
dibuat pada ArcView”. Prinsip yang kita gunakan disini adalah prinsip kartografi.
e. Scripts : Merupakan program yang ditulis dalam bahasa program ArcView.
2. Project Window : Merupakan “jendela kecil” (smaller window) yang
berada di sebelah bawah dari “Jendela ArcView (ArcView window). “Untitled”
pada Project Window nampak pada saat pertama kali Anda membuka ArcView.
a. Layer : Informasi yang menggambarkan sebuah obyek.
Identify
Pointer
Vertex Edit
Zoom In
Measure
Area of Interest
Select Features
Zoom Out
Pan Hot Link
Label
Teks
Draw Point
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
5
b. Tema / Theme :Gabungan dari beberapa layer yang membentuk suatu susunan
peta.
c. Atribut : Informasi yang menggambarkan keadaan “field” (terbaca secara
vertikal) dari sebuah layer / theme)
d. Feature : Sebuah kenampakan, terdiri dari point, garis, maupun polygon.
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
6
II. BEKERJA DENGAN ARC VIEW
2.1. Memulai Arc View
Untuk memulai Arc View, buka melalui start menu pada program manager atau klik
dua kali icon pada toolbar windows. Tampilan akan terlihat seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Tampilan awal ARCVIEW GIS
Arcview kemudian akan memberikan opsi kepada anda (Gambar 2.2) apakah akan
membuka project yang sudah ada, atau memulai kerja dengan blank project. Default
pilihan opsi ini adalah view yang baru
Gambar 2.2. Opsi pembukan ARCVIEW GIS
Pada Welcome to ArcView GIS box (selanjutnya ditulis dalam bentuk [ ])
Create New Project :
With a New View : digunakan untuk memulai view baru
As a blank project : digunakan untuk memulai view baru
Open an existing project : digunakan untuk membuka view yang telah ada (sudah
dikerjakan sebelumnya).
Jika anda memilih default, maka kemudian akan ditampilkan konfirmasi mengenai
penambahan data pada view (Gambar 2.3)
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
7
Gambar 2.3. Konfrmasi penambahan data pada view
Klik yes pada gambar 2.3 akan didapatkan view baru seperti pada gambar 2.4.
Cara lain untuk membuat view baru;
Gambar 2.4. Tampilam view baru
Sebaiknya setiap memulai pekerjaan dengan Arc View, anda mentapkan suatu
directory tertentu untuk menyimpan hasil. Dengan cara aktifkan menu file dan pilih set
working directory (gambar 2.5)
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
8
Gambar 2.5 Penentuan direktori kerja
Ketik nama direktori kerja anda pada kolom isian dan klik ok bila telah selesai
Gambar 2.6. Cara mengisi nama directory kerja
Jika pada gambar 2.2. anda memilih open an existing project maka anda akan
masuk pada membuka file-file yang telah ada, maka arahkan ke directory kerja anda missal
: C:\Pelatihan, kemudian klik dua kali pada file dengan extensi .apr, misalnya “final.apr”
seperti pada gambar 2.7
Isi nama directory kerja disini
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737
9
Gambar 2.7. Tampilan open project
2.2. Menutup Arc View
1. Menu File
2. Exit atau klik icon pada sebelah kanan atas atau Tekan Alt + F4.
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
10
III. LAYER PADA ARCVIEW
3.1 Bekerja Dengan Theme (Tema) / Layer
Dalam menjalankan ArcView, kita harus membuat layer yang diistilakan dengan
theme pada Arc View dengan mengklik Icon (seperti pada gambar 3.1.)
Gambar 3.1. Penambahan tema atau membuat tema baru
Setelah anda klik ganda icon di atas anda akan diminta untuk memilih satu atau
sejumlah direktori data (gambar 3.2). Bila hanya ada satu tema cukup meklik ganda satu
tema saja, tetapi jika anda akan menambahkan beberapa tema maka anda dapat memilih
dengan kombinasi kunci ctrl dan shift dengan klik kiri mouse.
Gambar 3.2. Pemilihan theme dari direktori data
Theme yang dipilih akan ditampilkan pada kolom kiri layer view. Untuk mengaktifkan
gambar tersebut, tick pada box sebelah nama filenya seperti pada gambar 3.3.
Klik ganda untuk penambahan tema
File format shp dikalsifikaikan
sebagai feature data
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
11
Gambar 3.3. Penempatan theme pada view (lingkaran hitam adalah penenmpatan tick dalam box)
Untuk menampilkan theme dalam bentuk file raster (misal file JPEG, TIFF dll)
terlebih dahulu anda harus mengaktifkan extension pada menu file (gambar 3.4), setelah itu
akan muncul satu lembar kerja seperti pada gambar 3.5. aktifkan ekstensi JPEG atau
lainnya.
Gambar 3.4. Pengktifan menu ekstensi
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
12
Gambar 3.5. pengaktifan ekstensi JPEG pada menu ekstensi.
3.2. Membuat Theme baru
Dalam proses digitisi file-file baru anda terlebih dahulu harus membuat tema baru,
dalam membuat tema baru dapat dilakukan dengan mengaktifkan menu view seperti pada
gambar 3.6. Ada beberapa hal pokok yang perlu dipehatikan disini adalah tipe feature :
1) Point (titik) : digunakan untuk memunculkan simbol
Contoh : titik menara, mercusuar, dermaga, lokasi industri, dsb.
2) Line : digunakan untuk membuat garis, dapat berbentuk sebagai polygon atau tidak.
Contoh : batas administrasi, jalan, sungai, dsb.
3) Polygon : digunakan untuk membentuk suatu area yang tertutup dengan batas yang
jelas.
Contoh : jenis vegetasi, area, penggunaan lahan.
Pada waktu anda membuat theme baru anda harus memilih salah satu opsi diatas, seperti
pada gambar 3.7.
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
13
Gambar 3.6. Pengaktifan menu view untuk membuat tema baru
Gambar 3.7. Penetapan tipe feature yang akan digunakan
Selanjutnya untuk langkah digitasi tema baru mengikuti prosedur berikut :
3.3. Membuat feature tipe point
a. dari gambar 3.6 dan gambar 3.7. (pilih point)
b. Beri nama coba.shp
c. Untuk membuat simbol, klik
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
14
Gambar 3.8. Cara pembuatan tema dengan tipe feature point
d. Merubah warna simbol :
- Klik 2x (kiri atau kanan) coba.shp atau klik icon Edit Legend
- [Legend editor]; klik 2x Simbol
- [Color Pallete]
- Apply
Gambar 3.9. Merubah warna symbol
Tanda putus-putus pada box menyatakan layer yang sedang terpilih
Klik 2x
Klik satu kali
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
15
e. Memberi nama label :
- Klik 2x coba.shp
- [Legend editor]; Label
- Apply
Gambar 3.10. Prosedur pemberian label
b. Pemberian Theme Table :
- Menu Theme;
- Table…
- [Attribute of Coba.shp]
- Edit; Ganti ID dengan angka 1, 2, 3, 4, …
- Save Project atau Ctrl S
c. Mengubah tampilan simbol :
Secara keseluruhan :
- Klik 2x Symbol
- [Marker Pallete]
- Apply
Per obyek :
- Legend Type
- Unique Value
- Values Field; ID
- Symbol
- [Marker Pallete]
- Apply
3.4. Membuat feature tipe line
a. dari gambar 3.6 dan gambar 3.7. (pilih line)
b. Beri nama, garis.shp
c. Membuat garis, klik icon seperti pada gambar 3.11.
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
16
Gambar 3.11. Prosedur pembuatan feature line (garis)
d. Merubah warna garis :
- Klik 2x garis.shp
- [Legend editor]; klik 2x Simbol
- [Color Pallete]
- Apply
e. Memberi nama garis :
- Klik 2x garis.shp
- Label
- Apply
f. Mengubah tampilan garis :
- Klik 2x Symbol
- [Pen Pallete]
- Apply
3.5. Membuat feature tipe polygon
a. Dari gambar 3.6 dan gambar 3.7 (pilih polygon)
b. Beri nama, bingkai.shp
c. Membuat polygon, klik seperti pada gambar 3.12
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
17
Gambar 3.12. Prosedur pembuatan feature tipe polygon
d. Merubah warna polygon :
- Klik 2x bingkai.shp
- [Legend editor]; klik 2x Simbol
- [Color Pallete]
- Apply
e. Menghilangkan warna polygon :
- Klik 2x bingkai.shp
- [Legend editor]; klik 2x Simbol
- [Fill Pallete]
- Apply
f. Memberi nama polygon :
- Klik 2x polygon.shp
- Label dan Apply
3.6. Beberapa menu tampilan pada View
Setiap data spasial yang digunakan hatuslah memiliki system gratikul atau grid.
(cara pembuatan koordinat ini dibahas pada bab 4). Apabila data tersebut tidak
diproyeksikan kedalam system tertentu , maka Arcview akan memberikan nilai default
decimal degree sebagai unit Mapnya. Komponen Map ini akan mempengaruhi view, di layer
tampilan seperti pada gambar 3.13 dan gambar 3.14.
Membuat bingkai segi empat
Membuat bingkai lingkaran
Membuat polygon bebas Menambah poligon
Menyambung dua polygon
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
18
Gambar 3.13. Zoom theme yang sedang aktif
Mengaktifkan theme, kilk kotak kecil dan klik nama theme
Ikon untuk zoom themeyang sedang aktif
Skala View
Lokasi kursor mouse dan sekaligus menunjukkan system
koordinat data spasial
Klik untuk menampilkan
keseluruhan data
Skala Berubah
Ukuran tampilan jadi lebih kecil
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
19
Gambar 3.14. Menampilkan keseluruhan data
3.7. Menyimpan Hasil Kerja pada Project
a. Klik Icon Save Project
b. Menu File
c. Save Project atau Ctrl + S (dalam format ekstensi *.apr)
d. Ok.
Setiap kali file “themes” yang disimpan pada ArcView selalu terbagi dalam tiga format, yaitu:
- *.dbf : digunakan untuk database
- *.shp : file ArcView (digunakan untuk mentransfer ke dalam ArcInfo)
- *.shx :
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
20
IV. SISTEM PROYEKSI PADA THEME
4.1. Mengecek system proyeksi
Salah satu ciri dari data spasial adalah terdefinisi secara geografi, artinya
mempunyai titik koordinat. Seringkali kita menggunakan data spasial dari berbagai sumber.
Untuk dapat menampilkan skala yang akurat, persyaratan yang diminta Arc View adalah
keseragaman proyeksi data spasial yang di tampilkan pada layer view.
Anda dapat mengecek kelengkapan proyeksi data spasial dengan mengaktifkan properties
pada menu view (Gambar 4.1)
Gambar 4.1. Pengaktifan fungsi Properties pada menu view
View properties berisi sejumlah keterangan mengenai data spasial yang sedang
aktif. Bila data anda bukan merpakan data proyeksi maka pada nilai map unit akan
memperlihat data unknown demikian pula pada distance unit.
Arcview system gratikulnya lebih familiar dinyatakan dengan derajat decimal (decimal
degrees), jika anda tidak memproyeksikan data yang digunakan maka tetapkallah map
unitnya sebagai decimal degrees (Gambar 4.2 dan 4.3).
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
21
Gambar 4.2. Beberapa komponen view properties
Gambar 4.3. Kategori dan tipe proyeksi
Bila Map Unit dinyatakan dalam decimal degrees berarti data spaial tdk
diproyeksikan
Sistem geografik dalam lintang dan bujur
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
22
4.2. Reaktifikasi Data spasial
Reaktifikasi adalah membuat data spasial menjadi terdefinisikan secara geografis,
dalam reaktifikai ini hal yang dilakukan adalah menjadikan data yang tidak mempunyai
koordinat geografis menjadi data yang mempunyai koordinat geogafis.
Sebelum melakukan kegiatan ini terlebih dahulu anda harus menambahkan ekstensi Image
analysis dan Spatial Analysis pada Arcview yang anda operasikan (dengan cara install),
selanjutnya anda mengikuti prosedur seperti pada gambar 3.4 dan 3.5 (tetapi disini anda
mengaktifkan ekstensi image analysis dan spatial analysis, TIFF, JPEG, Geoprocessing,
Imagine dan Projection utility). Selajutnya anda buka view baru untuk membuka theme baru
seperti gambar 4.4.
Gambar 4.4. Menampilkan data yang akan diolah untuk reaktifikasi
Ada beberapa hal penting :
- data yang dapat diproses untuk reaktifikai hanya data yang dimasukkan kedalam
view dengan tipe Image Analysis Data Source.
- Data yang akan digunakan harus ditentukan terlebih dahulu koordinatnya dari peta
dasar.
- Koordinat yang ditentukan minimal 4 titik
Selanjutnya anda akan diperlihatkan opsi seperti pada gambar 4.5. yang mana anda
disini harus berhati-hati menentukan posisi koordinat hingga betul-betul sama dengan
fenomema geografis.
Tipe data yang dipilih seperti dalam lingkaran
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737
23
Gambar 4.5. Posedure rekatifikai data spasial dengan ARCVIEW GIS
Selanjutnya data yang telah direaktifikai di simpan dalam bentuk satu file project.
Dari data ini diadakan pendigitan data vector.
Tools untuk penentuan koordinat
Isikan koordinat sesuai data anda
titik
koordinat
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 24
V. EDITING PETA
5.1Koreksi Peta
Setiap kali kita menggambar / melakukan digitasi melalui Software ArcView selalu
dihinggapi oleh kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang paling umum dilakukan antara lain :
1. Terdapat garis yang melewati / melebihi antara dua buah garis yang berpotongan
(overshoot)
2. Ada garis yang tidak berpotongan (undershoot).
5.3 Overshoot
Overshoot terjadi karena adanya dua garis yang berlebihan saling berpotongan pada
saat digitasi peta, seperti pada gambar 5.1.
Gambar 5.1. Posisi overshoot pada editing peta
Gambar 5.1 yang terdapat di dalam lingkaran (sebagai contoh untuk layer jalan.shp) terjadi
perpotongan dua buah garis. Untuk mengoreksi kesalahan tersebut :
- Pastikan layer tersebut aktif (Theme; Start Editing).
- Klik masing-masing garis terluar (pastikan garis tersebut berada dalam layer yang
sama).
- Delete.
- Save.
overshot
Pastikan layer aktif
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 25
4.3. Undershoot
Undershoot terjadi jika ada dua garis tidak sa;ling berpotongan seperti yang ditampilkan pada gambar 5.2.
Gambar 5.2. Posisi Undershoot dalam editing peta
yang terdapat di dalam lingkaran (sebagai contoh untuk layer jalan.shp) ujungnya tidak
membentuk simpul, yang seharusnya garis tersebut berhimpit. Untuk mengoreksi kesalahan
tersebut :
- Pastikan layer tersebut aktif (Theme; Start Editing).
- Pastikan garis tersebut berada dalam layer yang sama.
- Klik icon Draw Line to Split Feature
- Buat garis yang menghubungkan kedua garis tersebut !!!
- Delete; Save.
Undershoot
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 26
VI. TABEL
6.1. Membuka Tabel
Menu tabel salah satu poject dalam Arc View GIS, kegunaannya sebagai Basis data
spasial, Sebelum bekerja dalam Tabel terlebih dahulu kita membuka view, karena table tidak
akan aktif sebelum buka view. prosedur membuka tabel sebagai berikut :
- Klik Icon Open Theme Table prosedur seperti pada gambar 6.1.
- [Attribute of *.shp]
Terdapat dua buah kolom masing-masing : shape dan ID
Point untuk Point
Polyline untuk Line
Polygon untuk Polygon
Gambar 6.1. Cara mengaktifkan menu tabel pada Arcview GIS
Selanjutnya akan terbuka menu tabel seperti pada gambar 6.2. pada menu tabel
ada beberapa opsi yang sering digunakan, seperti untuk perhitungan (calculator), query dll.
Menu-menu ini yang digunakan dalam analisis spasial Sistem Informasi Geogafis.
Klik untuk mengaktifakan
tabel
Pastikan theme yang akan dibuka tabelnya
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 27
Gambar 6.1. Opsi menu tabel pada Arcview GIS
Gambar 6.2. Beberapa opsi menu tabel
Salah satu kegunaan tabel disini adalah untuk pemberian ids (identifikasi) dari titik,
garis dan polygon. Tanpa pemberian ids, feature (titik, garis dan polygon) tidak dapat di
identifikasi. Ids ini juga diperlukan dalam manipulasi coverage, sehingga dapat ditambahkan
infomasi-informasi yang diperlukan untuk analisis. titik dapat merupakan gambaran suatu
lokasi suatu kota, atau lokasi yang lain, garis menggabarkan suatu sungai, jalan atau batas
administrasi, polygon menggambarkan penggunaan lahan, jenis tanah tipe iklim dll. Maka
dari itu ids berfungsi untuk penamaan dan pemberian informasi tambahan dalam suatu
coverage. Proses pembuatan ids mengikuti langkah-langkah berikut
6.2. Menambahkan Field
Anda dapat menambah field/kolom pada tabel yang ada dengan prosedur sebagai berikut :
- Buka Menu Table (seperti pada gambar 6.1 dan 6.2)
- Start Editing; (Icon Edit aktif)
- Menu Edit
- Add Field
Query menjumlah
calculate
Contoh tabel
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 28
- [Field Definition] (hingga didapatkan seperti pada gambar 6.3)
- Name : Nama Field (Kolom)
- Type : Jenis (Number, String, Boolean, Date)
- Width : Lebar Field
- Decimal Places : angka/digit dalam decimal
Gambar 6.3. Contoh penambahan field.
6.3. Menambahkan Record
- Menu Table
- Start Editing
- Menu Edit
- Add Record atau Ctrl + A
Gambar 6.4. contoh penambahan record
6.4. Modifikasi Tabel
- Menu Table
- Properties (seperti pada gambar 6.5)
- [Table Properties]
Title : Nama Tabel
Creator : Pembuat
Visible : mengaktifkan field.
Alias : Untuk mengganti nama field
Record yang sudah
ditambahkan
Field yang baru ditambahkan
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 29
Gambar 6.5. Tabel Properties untuk memodifikai tabel yang aktif
6.5 Menambahkan Table
Data yang akan ditampilkan sudah terlebih dahulu dibuat dalam tables
- Tables; Add
- Pada file name, pilih file dalam format *.dbf (seperti pada gambar 6.6)
- Pastikan berada dalam direktori (C:\ atau D:\)
- List Files of Type: dBASE (*.dbf)
Gambar 6.6. Penampilan menu add table
Setiap field yang di centang akan
aktif pada menu tabel.
Ketik nama file
Ekstensi file
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 30
6.6. Menggabungkan Tabel
ArcView dapat melakukan penggabungan dari beberapa tabel. Syaratnya salah satu
nama fieldnya harus sama. Dengan prosedur sebagai berikut (contoh gambar 6.7) :
- Aktifkan masing-masing tabel yang akan digabung (join).
- Klik tiap-tiap field
- Table; Join atau Ctrl + J
Gambar 6.7. Contoh penggabungan tabel
Jika ingin membatalkan tabel yang telah digabung dapat dilakukan dengan posedur sebagai
berikut :
- Aktifkan tabel yang sudah digabung
- Table
- Remove All Joins
6.7. Bekerja dengan Tabel dan View
Tabel dapat digunakan untuk mengidentifikasi “themes feature” : seperti pada gambar
6.8. warna kuning pada tabel adalah obyek yang deselect pada view. prosedurnya sebagai
berikut :
- Memilih record (keadaan aktif record ditandai dengan warna background kuning).
Bandingkan tampilan tersebut pada View.
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 31
Gambar 6.8. Tampilan view dan tabel sekaligus
- Menggunakan atribut yang berasal dari tabel, seperti pada gambar 6.9
Klik icon Query Builder
Klik 2x Item yang berada di Fields
Pilih icon
Klik 2x Item yang berada di Values
Klik Add To Set
Gambar 6.9. opsi menu query untuk mencari atau identifikai obyek
6.9. Menyimpan hasil kerja pada Table :
- Menu Table
- Save Edits
- [Save Edits]
- Yes.
Obyek yang diidentifikasi
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 36
VII. LAYOUT
8.1. Tampilan Menu Layout
Sebelum anda melayout peta-peta yang anda akan buat maka terlebih dahulu
dipersiapkan tema-tema peta yang di layout, salah satu persiapan yaitu mempersiapkan
legenda dari peta. Legenda dari peta dikerjakan di menu view. warna setiap theme
sebaiknya berbeda denga theme yang lain. Setiap kali anda menambahkan theme pada
layer view, Arc View akan memberikan warna tertentu. Bila anda ingin mengubah
pewarnaan dan teksturnya anda perlu mengaktifkan legend editor (Gambar 8.1 dan 8.2).
Gambar 8.1. Pengaktifan Legend editor
Tipe legend meberikan anda sejumlah pilihan item dari theme aktif yang ingin anda
tampilkan. Dasar pemilihan adalah tabel atribut. Setiap objek spasial pada SIG harus
memiliki ID yang unik. Bila anda hendak menampilkan warna bebrda sesuai ID tersebut,
maka anda akan mendapatkan sejumlah warna berbeda dalam satu theme.
Theme dalam hal ini bisa dikatakan sebagai superclass dan item yang derajatnya
lebih rendah disebut class.
Klik panah scroll untuk menampilkan pilihan tipe legend
Klik ganda untuk Menampilkan properties
Legend editor
Klik ganda pada box warna theme untuk mengaktifkan legend
editor
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 37
Gambar 8.2. Menu menu pada legend editor
Bila anda ingin menbedakan wilayah dalam peta (misalnya kecamatan dalam satu
kabupaten) melalui tampilan warna, maka anda harus mengubah tipe legenda dan
memberikan nilai yang unik untuk legenda tersebut dengan sendirinya akan menampilkan
warna yang unik pula (gambar 8.3, 8.4, dan 8.5).
Gambar 8.3. Penetapan nilai unik untuk Tipe Legend
Jenis tekstur pewarnaan
yang dipilih
Pilihan untuk mengatur : 1. tipe garis 2. tipe tesktur 3. tipe warna 4. tipe huruf Klik disini bila semaunya
sudah selesai
Anda dapat menampilkan class-class pada theme sebagai nilai unik (warna warna tersediri), symbol
tunggal (satu theme satu warna) graduasi warna, titik maupun sebagai diagram (batang atau kue)
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 38
Gambar 8.4. Pemilihan field (dari tabel atribut) yang akan dijadikan tipe legend.
Gambar 8.5. Penetapan warna dari pilihan skema warna
Fielld Kecamatan Dijadikan nilai yang
unik untuk ditampilkan
legendanya pada view
Skema warna yang
dipilih memberikan
6 warna berbeda
Banyaknya class
dalam superclass
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 39
Tampilan theme dapat dikombinasikan dengan penggunaan pola tesktur dan pola
warna. Selanjutnya dari theme ini dapat kita membuat layout.
Layout (tata letak) peta di design dengan menggunakan software Arcview. Adapun
langkah-langkah layout peta, ada hal yang menjadi pehatian dari permaslahan ini yaitu
bahwa kita dituntut untuk selalu kreatif dalam membuat suatu peta (kartografi) yang
menarik perhatian atau mudah digunakan user, memiliki nilai estetika, dapat membuat
symbol yang mewakili segala obyek dalam peta, dan beberapa hal lain yang erat kaitannya
dengan kaidah kartografi. Langkah-langkah umum sebagai berikut
- Project Windows, Klik 2x icon Layout
Gambar 8.6. Cara mengaktifkan menu layout
Setelah mengaktifkan menu layout, maka akan tampil layer layout seperti pada
gambar 8.7. selanjutnya kliik icon View Frame ini untuk menampilkan obyek peta.
Dari menu view frame anda di beri pilihan untuk memilih view (dari layer view theme),
kemudian skala ditentukan seperti pada gambar 8.8.
Icon Layout
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 40
Gambar 8.7. Tampilan menu Layout
Gambar 8.8. Tampilan view frame
- Klik untuk menampilkan legenda
- Klik untuk menampilkan skala
View Frame
Lembar Layout
Pilih view yang akan anda layout
Tentukan skala view frama atau mengikiti
scala otomatis
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 41
- Klik untuk menampilkan orientasi
- Kilk untuk menampilkan grafik.
Selanjutnya dalam menu layout ini diatur sedemikian rupa hingga memenuhi kriteria
sebuah peta.
8.2. Menampilkan GRID
Grid adalah garis-garis pada peta yang memberikan gambaran tentang posisi
koordinat obyek di atas permukaan bumi, grid ini dibuat dalam bentuk garis-grais pada peta,
cara menampilkan grid sebagai berikut :
a. Menampilkan menu utama dari file extensinsion kemudian pilih :
Gambar 8.9. Tampilan pengaktifan menu GRID
b. Mengaktifkan obyek pada layar layout yang akan dibuat gridnya, kemudian selanjutnya
mengklik icon grid seperti pada gambar 8.10.
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 42
Gambar 8.10. tampilan obyek grid
c. Selajutnya akan tampilan menu-menu grid, isi sesuai dengan lokasi obyek dan besaran
skala yang anda diiginkan, hingga didapatkan hasil obyek yang telah mempunyai grid.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penigsian furmolir Grid
- pastikan bahwa menu pilihan grid telah disis misal (create a measured grid),
selanjutnya klik next
- Formulir k e dua ada beberapa pilihan yang harus diisi (yaitu ); interval grid (berapa
interval antar grid yang anda inginkan), jenis grid (tic atau line), tebal grid, warna
grid, jenis huruf grid, setelah itu klik next untuk lanjut,
- Formulir ke tiga adalah pilihan garis pinggir, diisi sesuai kebutuhan, selajutnya tekan
Preview
- Pastikan posisi grid bagus dan klik Finish
Icon Grid
Tanda hitam segi empat sekeliling obyek indikasi bahwa obyek tersebut diaktifkan
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 43
Gambar 8.11. Contoh grid sebuah peta
Menu layout adalah out put dari pembuatan peta, disini anda harus kreatif sendiri
untuk menampilkan hasil yang ilmiah sekaligus bernilai seni sebagaimana kaidah ilmu
kartografi. Berikut contoh peta hasil peneltian yang telah dilayut dan memenuhi kaidah
kartografi
Tutorial ArcView
Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 44