41
Office: Komp. Swadaya Mas Blok D. 17 Jl. Abd. Dg Sirua Makassar Tlp. 0411-503 5521 Mobile: 0813 4253 2737 Website : www.scriptintermedia.com Email : [email protected] Total IT Solution

Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Untuk Pelatihan GIS Script Intermedia

Citation preview

Page 1: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Office:Komp. Swadaya Mas Blok D. 17Jl. Abd. Dg Sirua MakassarTlp. 0411-503 5521Mobile: 0813 4253 2737

Website : www.scriptintermedia.comEmail : [email protected]

Total IT Solution

Page 2: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Sekilas tentang Arc View

ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografik (SIG/GIS).

Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan suatu sistem yang dirancang untuk

menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi geografi. Mungkin anda

sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut

SIG atau istilahnya SIG Konvensional. Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas

kertas (peta analog) dan SIG yang berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta

menampilkan data secara grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu

sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG.

Sedangkan pada ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapat

melakukannya.

Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itu statik

sedangkan ArcView dinamik. Peta Analog dibuat hanya untuk keperluan yang bersifat umum

atau sudah ditentukan. Sebagai contoh, peta topografi menyajikan unsur-unsur yang

general seperti kontur, sungai, jalan, dan sebagainya; Peta jalan menyajikan jalan dengan

nama jalan, unsur-unsur yang penting di sekitar jalan, dan batas-batas jalan yang berfungsi

sebagai indeks. Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa peta-peta tersebut memang

dibuat untuk keperluan yang bersifat umum atau keperluan yang sudah ditentukan, dan

tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Di lain pihak, SIG berkemampuan untuk

menyeleksi dan menampilkan informasi-informasi apa saja yang Anda perlukan, serta

mampu mengkomposisikan unsur-unsur pada peta sesuai dengan keperluan anda. Dengan

demikian ArcView mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan Peta Analog.

Suatu komposisi peta di ArcView merupakan gabungan dari beberapa layer yang

disusun secara bertumpuk. Umumnya disebut tema / entitas. Setiap tema merupakan layer

yang dapat digabungkan untuk membentuk suatu peta, sehingga kita selaku pengguna

(user) dapat menampilkan informasi geografis sesuai dengan kebutuhan. Secara praktis, Arc

View biasa digunakan antara lain untuk :

1. digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)

2. reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis

3. editing tema dengan drag and drop atau cut and paste

4. editing tema dengan query item pada tabel

5. konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACSESS menjadi tema baru pada data spasial

yang telah ada

6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis

Page 3: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

2

7. pembuatan peta 3D dan perhitungan volume dengan bantuan 3D analysis

8. pengubahan system proyeksi dengan projection utility

9. kemudahan konversi data keperangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD, MAPINFO dsb

1.2. Karakteristik Arc View

Secara garis besar ARCVIEW terdiri atas piranti-piranti dengan berbagai karakteristik

sebagai berikut :

1. Graphical User Interface yang Bersifat Umum

2. User Interface dari "GUI" versi ArcView adalah identik dan dapat 'terbaca' pada semua

plafform yang di support oleh ArcView. Sehingga user dapat dengan leluasa membuka

data pada system (platform) yang berlainan.

3. Table Structure (Struktur Tabel)

4. Struktur data ArcView adalah identik dengan semua platform yang di support oleh

ArcView. Data dapat dibuka dan dibaca oleh platform yang berbeda, dan dapat

didistribusikan melalui network ke user lain tanpa diterjemahkan terlebih dahulu.

5. Grafik yang Diintegrasikan dengan DataBase (Basis Data)

6. Istilah yang paling tepat untuk menggambarkan ArcView adalah "geographic atau

graphic database".

7. DataBase atau Map Selection

8. Dengan adanya integrasi grafik dengan basis datanya di ArcView, maka informasi

dapat diketahui melalui seleksi basis data atau seleksi grafiknya.

9. Menampilkan Raster sebagai Background bagi Vektor

10. Image Raster, seperti Foto Udara, Peta hasil Scan atau Citra satelit dapat digunakan

sebagai background peta (vektor). Sehingga penyajian peta akan tampak lebih bagus

dan dengan presisi detail yang match dengan Raster sebagai background. Image

raster dari aplikasi bitmap atau aplikasi lainnya juga dapat digunakan untuk

menampilkan logo perusahaan di ArcView. Beberapa format raster yang dapat dibaca

oleh ArcView dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1. Format ratser yang dapat dibaca pada program ARCVIEW

File Format Extention

Windows™ Bitmap *.BMP

CompuserveR Graphics Interchange File *.GIF

Joint Photographic Experts Group (JPEG) format *.JPG

WindowsTM Picture format *.PCX

Tagged Image File Format (TIFF) *.TIF

Page 4: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

3

1.3. Tampilan Interface Arc View

Diagram berikut menunjukkan komponen dari pengguna interface ArcView.

Gambar 1.1. Komponen interface Ac View

1.4.Icon / Buttons

Gambar 1.2. Beberapa icon masuk kategori button

Save Project

Add Theme

Theme Properties

Locate Address

Open Theme Table

Edit Legend

Find

Query Builder

Zoom to Full

Extent Zoom to Selected

Zoom

Out

Zoom to Active

Theme(s) Zoom

In

Zoom to Previues

Extent

Select Features

Using Graphics

Clear Selected Features

Help

Project Window

Menu bar

Layer/

Tema

Icon / Buttons

Minimize

Maximize

Koordinat Posisi

Drawing

window

Exit

Tools

Page 5: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

4

1.5. Tools

Gambar 1.3. Beberapa icon tools

Beberapa istilah yang dijumpai dalam Software ArcView :

a. Project :Tempat menyimpan file pada saat Anda sedang atau telah bekerja.

Setiap project tersimpan dalam file extention (*.apr).

Setiap Project terdiri dari :

a. Views : Sebuah View merupakan peta interaktif yang dapat digunakan untuk

menampilkan hasil gambar, data tabel, dan analisis data yang terdiri dari satu atau

beberapa buah layer atau tema informasi geografis.

b. Tables : Berisi informasi yang menggambarkan tentang sekumpulan data

yang terdiri dari informasi-informasi tentang obyek peta . Tabel disini berisi tentang

data base dari informasi yang kita buat, tables ini bisa berupa informasi point, garis

atau polygon

c. Charts :Merupakan tampilan presentasi grafis dari informasi pada tabel.

d. Layout :Merupakan tata letak untuk melihat segala macam “komponen yang

dibuat pada ArcView”. Prinsip yang kita gunakan disini adalah prinsip kartografi.

e. Scripts : Merupakan program yang ditulis dalam bahasa program ArcView.

2. Project Window : Merupakan “jendela kecil” (smaller window) yang

berada di sebelah bawah dari “Jendela ArcView (ArcView window). “Untitled”

pada Project Window nampak pada saat pertama kali Anda membuka ArcView.

a. Layer : Informasi yang menggambarkan sebuah obyek.

Identify

Pointer

Vertex Edit

Zoom In

Measure

Area of Interest

Select Features

Zoom Out

Pan Hot Link

Label

Teks

Draw Point

Page 6: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

5

b. Tema / Theme :Gabungan dari beberapa layer yang membentuk suatu susunan

peta.

c. Atribut : Informasi yang menggambarkan keadaan “field” (terbaca secara

vertikal) dari sebuah layer / theme)

d. Feature : Sebuah kenampakan, terdiri dari point, garis, maupun polygon.

Page 7: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

6

II. BEKERJA DENGAN ARC VIEW

2.1. Memulai Arc View

Untuk memulai Arc View, buka melalui start menu pada program manager atau klik

dua kali icon pada toolbar windows. Tampilan akan terlihat seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Tampilan awal ARCVIEW GIS

Arcview kemudian akan memberikan opsi kepada anda (Gambar 2.2) apakah akan

membuka project yang sudah ada, atau memulai kerja dengan blank project. Default

pilihan opsi ini adalah view yang baru

Gambar 2.2. Opsi pembukan ARCVIEW GIS

Pada Welcome to ArcView GIS box (selanjutnya ditulis dalam bentuk [ ])

Create New Project :

With a New View : digunakan untuk memulai view baru

As a blank project : digunakan untuk memulai view baru

Open an existing project : digunakan untuk membuka view yang telah ada (sudah

dikerjakan sebelumnya).

Jika anda memilih default, maka kemudian akan ditampilkan konfirmasi mengenai

penambahan data pada view (Gambar 2.3)

Page 8: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

7

Gambar 2.3. Konfrmasi penambahan data pada view

Klik yes pada gambar 2.3 akan didapatkan view baru seperti pada gambar 2.4.

Cara lain untuk membuat view baru;

Gambar 2.4. Tampilam view baru

Sebaiknya setiap memulai pekerjaan dengan Arc View, anda mentapkan suatu

directory tertentu untuk menyimpan hasil. Dengan cara aktifkan menu file dan pilih set

working directory (gambar 2.5)

Page 9: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

8

Gambar 2.5 Penentuan direktori kerja

Ketik nama direktori kerja anda pada kolom isian dan klik ok bila telah selesai

Gambar 2.6. Cara mengisi nama directory kerja

Jika pada gambar 2.2. anda memilih open an existing project maka anda akan

masuk pada membuka file-file yang telah ada, maka arahkan ke directory kerja anda missal

: C:\Pelatihan, kemudian klik dua kali pada file dengan extensi .apr, misalnya “final.apr”

seperti pada gambar 2.7

Isi nama directory kerja disini

Page 10: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com] | 0813 4253 2737

9

Gambar 2.7. Tampilan open project

2.2. Menutup Arc View

1. Menu File

2. Exit atau klik icon pada sebelah kanan atas atau Tekan Alt + F4.

Page 11: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

10

III. LAYER PADA ARCVIEW

3.1 Bekerja Dengan Theme (Tema) / Layer

Dalam menjalankan ArcView, kita harus membuat layer yang diistilakan dengan

theme pada Arc View dengan mengklik Icon (seperti pada gambar 3.1.)

Gambar 3.1. Penambahan tema atau membuat tema baru

Setelah anda klik ganda icon di atas anda akan diminta untuk memilih satu atau

sejumlah direktori data (gambar 3.2). Bila hanya ada satu tema cukup meklik ganda satu

tema saja, tetapi jika anda akan menambahkan beberapa tema maka anda dapat memilih

dengan kombinasi kunci ctrl dan shift dengan klik kiri mouse.

Gambar 3.2. Pemilihan theme dari direktori data

Theme yang dipilih akan ditampilkan pada kolom kiri layer view. Untuk mengaktifkan

gambar tersebut, tick pada box sebelah nama filenya seperti pada gambar 3.3.

Klik ganda untuk penambahan tema

File format shp dikalsifikaikan

sebagai feature data

Page 12: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

11

Gambar 3.3. Penempatan theme pada view (lingkaran hitam adalah penenmpatan tick dalam box)

Untuk menampilkan theme dalam bentuk file raster (misal file JPEG, TIFF dll)

terlebih dahulu anda harus mengaktifkan extension pada menu file (gambar 3.4), setelah itu

akan muncul satu lembar kerja seperti pada gambar 3.5. aktifkan ekstensi JPEG atau

lainnya.

Gambar 3.4. Pengktifan menu ekstensi

Page 13: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

12

Gambar 3.5. pengaktifan ekstensi JPEG pada menu ekstensi.

3.2. Membuat Theme baru

Dalam proses digitisi file-file baru anda terlebih dahulu harus membuat tema baru,

dalam membuat tema baru dapat dilakukan dengan mengaktifkan menu view seperti pada

gambar 3.6. Ada beberapa hal pokok yang perlu dipehatikan disini adalah tipe feature :

1) Point (titik) : digunakan untuk memunculkan simbol

Contoh : titik menara, mercusuar, dermaga, lokasi industri, dsb.

2) Line : digunakan untuk membuat garis, dapat berbentuk sebagai polygon atau tidak.

Contoh : batas administrasi, jalan, sungai, dsb.

3) Polygon : digunakan untuk membentuk suatu area yang tertutup dengan batas yang

jelas.

Contoh : jenis vegetasi, area, penggunaan lahan.

Pada waktu anda membuat theme baru anda harus memilih salah satu opsi diatas, seperti

pada gambar 3.7.

Page 14: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

13

Gambar 3.6. Pengaktifan menu view untuk membuat tema baru

Gambar 3.7. Penetapan tipe feature yang akan digunakan

Selanjutnya untuk langkah digitasi tema baru mengikuti prosedur berikut :

3.3. Membuat feature tipe point

a. dari gambar 3.6 dan gambar 3.7. (pilih point)

b. Beri nama coba.shp

c. Untuk membuat simbol, klik

Page 15: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

14

Gambar 3.8. Cara pembuatan tema dengan tipe feature point

d. Merubah warna simbol :

- Klik 2x (kiri atau kanan) coba.shp atau klik icon Edit Legend

- [Legend editor]; klik 2x Simbol

- [Color Pallete]

- Apply

Gambar 3.9. Merubah warna symbol

Tanda putus-putus pada box menyatakan layer yang sedang terpilih

Klik 2x

Klik satu kali

Page 16: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

15

e. Memberi nama label :

- Klik 2x coba.shp

- [Legend editor]; Label

- Apply

Gambar 3.10. Prosedur pemberian label

b. Pemberian Theme Table :

- Menu Theme;

- Table…

- [Attribute of Coba.shp]

- Edit; Ganti ID dengan angka 1, 2, 3, 4, …

- Save Project atau Ctrl S

c. Mengubah tampilan simbol :

Secara keseluruhan :

- Klik 2x Symbol

- [Marker Pallete]

- Apply

Per obyek :

- Legend Type

- Unique Value

- Values Field; ID

- Symbol

- [Marker Pallete]

- Apply

3.4. Membuat feature tipe line

a. dari gambar 3.6 dan gambar 3.7. (pilih line)

b. Beri nama, garis.shp

c. Membuat garis, klik icon seperti pada gambar 3.11.

Page 17: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

16

Gambar 3.11. Prosedur pembuatan feature line (garis)

d. Merubah warna garis :

- Klik 2x garis.shp

- [Legend editor]; klik 2x Simbol

- [Color Pallete]

- Apply

e. Memberi nama garis :

- Klik 2x garis.shp

- Label

- Apply

f. Mengubah tampilan garis :

- Klik 2x Symbol

- [Pen Pallete]

- Apply

3.5. Membuat feature tipe polygon

a. Dari gambar 3.6 dan gambar 3.7 (pilih polygon)

b. Beri nama, bingkai.shp

c. Membuat polygon, klik seperti pada gambar 3.12

Page 18: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

17

Gambar 3.12. Prosedur pembuatan feature tipe polygon

d. Merubah warna polygon :

- Klik 2x bingkai.shp

- [Legend editor]; klik 2x Simbol

- [Color Pallete]

- Apply

e. Menghilangkan warna polygon :

- Klik 2x bingkai.shp

- [Legend editor]; klik 2x Simbol

- [Fill Pallete]

- Apply

f. Memberi nama polygon :

- Klik 2x polygon.shp

- Label dan Apply

3.6. Beberapa menu tampilan pada View

Setiap data spasial yang digunakan hatuslah memiliki system gratikul atau grid.

(cara pembuatan koordinat ini dibahas pada bab 4). Apabila data tersebut tidak

diproyeksikan kedalam system tertentu , maka Arcview akan memberikan nilai default

decimal degree sebagai unit Mapnya. Komponen Map ini akan mempengaruhi view, di layer

tampilan seperti pada gambar 3.13 dan gambar 3.14.

Membuat bingkai segi empat

Membuat bingkai lingkaran

Membuat polygon bebas Menambah poligon

Menyambung dua polygon

Page 19: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

18

Gambar 3.13. Zoom theme yang sedang aktif

Mengaktifkan theme, kilk kotak kecil dan klik nama theme

Ikon untuk zoom themeyang sedang aktif

Skala View

Lokasi kursor mouse dan sekaligus menunjukkan system

koordinat data spasial

Klik untuk menampilkan

keseluruhan data

Skala Berubah

Ukuran tampilan jadi lebih kecil

Page 20: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

19

Gambar 3.14. Menampilkan keseluruhan data

3.7. Menyimpan Hasil Kerja pada Project

a. Klik Icon Save Project

b. Menu File

c. Save Project atau Ctrl + S (dalam format ekstensi *.apr)

d. Ok.

Setiap kali file “themes” yang disimpan pada ArcView selalu terbagi dalam tiga format, yaitu:

- *.dbf : digunakan untuk database

- *.shp : file ArcView (digunakan untuk mentransfer ke dalam ArcInfo)

- *.shx :

Page 21: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

20

IV. SISTEM PROYEKSI PADA THEME

4.1. Mengecek system proyeksi

Salah satu ciri dari data spasial adalah terdefinisi secara geografi, artinya

mempunyai titik koordinat. Seringkali kita menggunakan data spasial dari berbagai sumber.

Untuk dapat menampilkan skala yang akurat, persyaratan yang diminta Arc View adalah

keseragaman proyeksi data spasial yang di tampilkan pada layer view.

Anda dapat mengecek kelengkapan proyeksi data spasial dengan mengaktifkan properties

pada menu view (Gambar 4.1)

Gambar 4.1. Pengaktifan fungsi Properties pada menu view

View properties berisi sejumlah keterangan mengenai data spasial yang sedang

aktif. Bila data anda bukan merpakan data proyeksi maka pada nilai map unit akan

memperlihat data unknown demikian pula pada distance unit.

Arcview system gratikulnya lebih familiar dinyatakan dengan derajat decimal (decimal

degrees), jika anda tidak memproyeksikan data yang digunakan maka tetapkallah map

unitnya sebagai decimal degrees (Gambar 4.2 dan 4.3).

Page 22: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

21

Gambar 4.2. Beberapa komponen view properties

Gambar 4.3. Kategori dan tipe proyeksi

Bila Map Unit dinyatakan dalam decimal degrees berarti data spaial tdk

diproyeksikan

Sistem geografik dalam lintang dan bujur

Page 23: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

22

4.2. Reaktifikasi Data spasial

Reaktifikasi adalah membuat data spasial menjadi terdefinisikan secara geografis,

dalam reaktifikai ini hal yang dilakukan adalah menjadikan data yang tidak mempunyai

koordinat geografis menjadi data yang mempunyai koordinat geogafis.

Sebelum melakukan kegiatan ini terlebih dahulu anda harus menambahkan ekstensi Image

analysis dan Spatial Analysis pada Arcview yang anda operasikan (dengan cara install),

selanjutnya anda mengikuti prosedur seperti pada gambar 3.4 dan 3.5 (tetapi disini anda

mengaktifkan ekstensi image analysis dan spatial analysis, TIFF, JPEG, Geoprocessing,

Imagine dan Projection utility). Selajutnya anda buka view baru untuk membuka theme baru

seperti gambar 4.4.

Gambar 4.4. Menampilkan data yang akan diolah untuk reaktifikasi

Ada beberapa hal penting :

- data yang dapat diproses untuk reaktifikai hanya data yang dimasukkan kedalam

view dengan tipe Image Analysis Data Source.

- Data yang akan digunakan harus ditentukan terlebih dahulu koordinatnya dari peta

dasar.

- Koordinat yang ditentukan minimal 4 titik

Selanjutnya anda akan diperlihatkan opsi seperti pada gambar 4.5. yang mana anda

disini harus berhati-hati menentukan posisi koordinat hingga betul-betul sama dengan

fenomema geografis.

Tipe data yang dipilih seperti dalam lingkaran

Page 24: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737

23

Gambar 4.5. Posedure rekatifikai data spasial dengan ARCVIEW GIS

Selanjutnya data yang telah direaktifikai di simpan dalam bentuk satu file project.

Dari data ini diadakan pendigitan data vector.

Tools untuk penentuan koordinat

Isikan koordinat sesuai data anda

titik

koordinat

Page 25: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 24

V. EDITING PETA

5.1Koreksi Peta

Setiap kali kita menggambar / melakukan digitasi melalui Software ArcView selalu

dihinggapi oleh kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang paling umum dilakukan antara lain :

1. Terdapat garis yang melewati / melebihi antara dua buah garis yang berpotongan

(overshoot)

2. Ada garis yang tidak berpotongan (undershoot).

5.3 Overshoot

Overshoot terjadi karena adanya dua garis yang berlebihan saling berpotongan pada

saat digitasi peta, seperti pada gambar 5.1.

Gambar 5.1. Posisi overshoot pada editing peta

Gambar 5.1 yang terdapat di dalam lingkaran (sebagai contoh untuk layer jalan.shp) terjadi

perpotongan dua buah garis. Untuk mengoreksi kesalahan tersebut :

- Pastikan layer tersebut aktif (Theme; Start Editing).

- Klik masing-masing garis terluar (pastikan garis tersebut berada dalam layer yang

sama).

- Delete.

- Save.

overshot

Pastikan layer aktif

Page 26: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 25

4.3. Undershoot

Undershoot terjadi jika ada dua garis tidak sa;ling berpotongan seperti yang ditampilkan pada gambar 5.2.

Gambar 5.2. Posisi Undershoot dalam editing peta

yang terdapat di dalam lingkaran (sebagai contoh untuk layer jalan.shp) ujungnya tidak

membentuk simpul, yang seharusnya garis tersebut berhimpit. Untuk mengoreksi kesalahan

tersebut :

- Pastikan layer tersebut aktif (Theme; Start Editing).

- Pastikan garis tersebut berada dalam layer yang sama.

- Klik icon Draw Line to Split Feature

- Buat garis yang menghubungkan kedua garis tersebut !!!

- Delete; Save.

Undershoot

Page 27: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 26

VI. TABEL

6.1. Membuka Tabel

Menu tabel salah satu poject dalam Arc View GIS, kegunaannya sebagai Basis data

spasial, Sebelum bekerja dalam Tabel terlebih dahulu kita membuka view, karena table tidak

akan aktif sebelum buka view. prosedur membuka tabel sebagai berikut :

- Klik Icon Open Theme Table prosedur seperti pada gambar 6.1.

- [Attribute of *.shp]

Terdapat dua buah kolom masing-masing : shape dan ID

Point untuk Point

Polyline untuk Line

Polygon untuk Polygon

Gambar 6.1. Cara mengaktifkan menu tabel pada Arcview GIS

Selanjutnya akan terbuka menu tabel seperti pada gambar 6.2. pada menu tabel

ada beberapa opsi yang sering digunakan, seperti untuk perhitungan (calculator), query dll.

Menu-menu ini yang digunakan dalam analisis spasial Sistem Informasi Geogafis.

Klik untuk mengaktifakan

tabel

Pastikan theme yang akan dibuka tabelnya

Page 28: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 27

Gambar 6.1. Opsi menu tabel pada Arcview GIS

Gambar 6.2. Beberapa opsi menu tabel

Salah satu kegunaan tabel disini adalah untuk pemberian ids (identifikasi) dari titik,

garis dan polygon. Tanpa pemberian ids, feature (titik, garis dan polygon) tidak dapat di

identifikasi. Ids ini juga diperlukan dalam manipulasi coverage, sehingga dapat ditambahkan

infomasi-informasi yang diperlukan untuk analisis. titik dapat merupakan gambaran suatu

lokasi suatu kota, atau lokasi yang lain, garis menggabarkan suatu sungai, jalan atau batas

administrasi, polygon menggambarkan penggunaan lahan, jenis tanah tipe iklim dll. Maka

dari itu ids berfungsi untuk penamaan dan pemberian informasi tambahan dalam suatu

coverage. Proses pembuatan ids mengikuti langkah-langkah berikut

6.2. Menambahkan Field

Anda dapat menambah field/kolom pada tabel yang ada dengan prosedur sebagai berikut :

- Buka Menu Table (seperti pada gambar 6.1 dan 6.2)

- Start Editing; (Icon Edit aktif)

- Menu Edit

- Add Field

Query menjumlah

calculate

Contoh tabel

Page 29: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 28

- [Field Definition] (hingga didapatkan seperti pada gambar 6.3)

- Name : Nama Field (Kolom)

- Type : Jenis (Number, String, Boolean, Date)

- Width : Lebar Field

- Decimal Places : angka/digit dalam decimal

Gambar 6.3. Contoh penambahan field.

6.3. Menambahkan Record

- Menu Table

- Start Editing

- Menu Edit

- Add Record atau Ctrl + A

Gambar 6.4. contoh penambahan record

6.4. Modifikasi Tabel

- Menu Table

- Properties (seperti pada gambar 6.5)

- [Table Properties]

Title : Nama Tabel

Creator : Pembuat

Visible : mengaktifkan field.

Alias : Untuk mengganti nama field

Record yang sudah

ditambahkan

Field yang baru ditambahkan

Page 30: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 29

Gambar 6.5. Tabel Properties untuk memodifikai tabel yang aktif

6.5 Menambahkan Table

Data yang akan ditampilkan sudah terlebih dahulu dibuat dalam tables

- Tables; Add

- Pada file name, pilih file dalam format *.dbf (seperti pada gambar 6.6)

- Pastikan berada dalam direktori (C:\ atau D:\)

- List Files of Type: dBASE (*.dbf)

Gambar 6.6. Penampilan menu add table

Setiap field yang di centang akan

aktif pada menu tabel.

Ketik nama file

Ekstensi file

Page 31: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 30

6.6. Menggabungkan Tabel

ArcView dapat melakukan penggabungan dari beberapa tabel. Syaratnya salah satu

nama fieldnya harus sama. Dengan prosedur sebagai berikut (contoh gambar 6.7) :

- Aktifkan masing-masing tabel yang akan digabung (join).

- Klik tiap-tiap field

- Table; Join atau Ctrl + J

Gambar 6.7. Contoh penggabungan tabel

Jika ingin membatalkan tabel yang telah digabung dapat dilakukan dengan posedur sebagai

berikut :

- Aktifkan tabel yang sudah digabung

- Table

- Remove All Joins

6.7. Bekerja dengan Tabel dan View

Tabel dapat digunakan untuk mengidentifikasi “themes feature” : seperti pada gambar

6.8. warna kuning pada tabel adalah obyek yang deselect pada view. prosedurnya sebagai

berikut :

- Memilih record (keadaan aktif record ditandai dengan warna background kuning).

Bandingkan tampilan tersebut pada View.

Page 32: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 31

Gambar 6.8. Tampilan view dan tabel sekaligus

- Menggunakan atribut yang berasal dari tabel, seperti pada gambar 6.9

Klik icon Query Builder

Klik 2x Item yang berada di Fields

Pilih icon

Klik 2x Item yang berada di Values

Klik Add To Set

Gambar 6.9. opsi menu query untuk mencari atau identifikai obyek

6.9. Menyimpan hasil kerja pada Table :

- Menu Table

- Save Edits

- [Save Edits]

- Yes.

Obyek yang diidentifikasi

Page 33: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 36

VII. LAYOUT

8.1. Tampilan Menu Layout

Sebelum anda melayout peta-peta yang anda akan buat maka terlebih dahulu

dipersiapkan tema-tema peta yang di layout, salah satu persiapan yaitu mempersiapkan

legenda dari peta. Legenda dari peta dikerjakan di menu view. warna setiap theme

sebaiknya berbeda denga theme yang lain. Setiap kali anda menambahkan theme pada

layer view, Arc View akan memberikan warna tertentu. Bila anda ingin mengubah

pewarnaan dan teksturnya anda perlu mengaktifkan legend editor (Gambar 8.1 dan 8.2).

Gambar 8.1. Pengaktifan Legend editor

Tipe legend meberikan anda sejumlah pilihan item dari theme aktif yang ingin anda

tampilkan. Dasar pemilihan adalah tabel atribut. Setiap objek spasial pada SIG harus

memiliki ID yang unik. Bila anda hendak menampilkan warna bebrda sesuai ID tersebut,

maka anda akan mendapatkan sejumlah warna berbeda dalam satu theme.

Theme dalam hal ini bisa dikatakan sebagai superclass dan item yang derajatnya

lebih rendah disebut class.

Klik panah scroll untuk menampilkan pilihan tipe legend

Klik ganda untuk Menampilkan properties

Legend editor

Klik ganda pada box warna theme untuk mengaktifkan legend

editor

Page 34: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 37

Gambar 8.2. Menu menu pada legend editor

Bila anda ingin menbedakan wilayah dalam peta (misalnya kecamatan dalam satu

kabupaten) melalui tampilan warna, maka anda harus mengubah tipe legenda dan

memberikan nilai yang unik untuk legenda tersebut dengan sendirinya akan menampilkan

warna yang unik pula (gambar 8.3, 8.4, dan 8.5).

Gambar 8.3. Penetapan nilai unik untuk Tipe Legend

Jenis tekstur pewarnaan

yang dipilih

Pilihan untuk mengatur : 1. tipe garis 2. tipe tesktur 3. tipe warna 4. tipe huruf Klik disini bila semaunya

sudah selesai

Anda dapat menampilkan class-class pada theme sebagai nilai unik (warna warna tersediri), symbol

tunggal (satu theme satu warna) graduasi warna, titik maupun sebagai diagram (batang atau kue)

Page 35: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 38

Gambar 8.4. Pemilihan field (dari tabel atribut) yang akan dijadikan tipe legend.

Gambar 8.5. Penetapan warna dari pilihan skema warna

Fielld Kecamatan Dijadikan nilai yang

unik untuk ditampilkan

legendanya pada view

Skema warna yang

dipilih memberikan

6 warna berbeda

Banyaknya class

dalam superclass

Page 36: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 39

Tampilan theme dapat dikombinasikan dengan penggunaan pola tesktur dan pola

warna. Selanjutnya dari theme ini dapat kita membuat layout.

Layout (tata letak) peta di design dengan menggunakan software Arcview. Adapun

langkah-langkah layout peta, ada hal yang menjadi pehatian dari permaslahan ini yaitu

bahwa kita dituntut untuk selalu kreatif dalam membuat suatu peta (kartografi) yang

menarik perhatian atau mudah digunakan user, memiliki nilai estetika, dapat membuat

symbol yang mewakili segala obyek dalam peta, dan beberapa hal lain yang erat kaitannya

dengan kaidah kartografi. Langkah-langkah umum sebagai berikut

- Project Windows, Klik 2x icon Layout

Gambar 8.6. Cara mengaktifkan menu layout

Setelah mengaktifkan menu layout, maka akan tampil layer layout seperti pada

gambar 8.7. selanjutnya kliik icon View Frame ini untuk menampilkan obyek peta.

Dari menu view frame anda di beri pilihan untuk memilih view (dari layer view theme),

kemudian skala ditentukan seperti pada gambar 8.8.

Icon Layout

Page 37: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 40

Gambar 8.7. Tampilan menu Layout

Gambar 8.8. Tampilan view frame

- Klik untuk menampilkan legenda

- Klik untuk menampilkan skala

View Frame

Lembar Layout

Pilih view yang akan anda layout

Tentukan skala view frama atau mengikiti

scala otomatis

Page 38: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 41

- Klik untuk menampilkan orientasi

- Kilk untuk menampilkan grafik.

Selanjutnya dalam menu layout ini diatur sedemikian rupa hingga memenuhi kriteria

sebuah peta.

8.2. Menampilkan GRID

Grid adalah garis-garis pada peta yang memberikan gambaran tentang posisi

koordinat obyek di atas permukaan bumi, grid ini dibuat dalam bentuk garis-grais pada peta,

cara menampilkan grid sebagai berikut :

a. Menampilkan menu utama dari file extensinsion kemudian pilih :

Gambar 8.9. Tampilan pengaktifan menu GRID

b. Mengaktifkan obyek pada layar layout yang akan dibuat gridnya, kemudian selanjutnya

mengklik icon grid seperti pada gambar 8.10.

Page 39: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 42

Gambar 8.10. tampilan obyek grid

c. Selajutnya akan tampilan menu-menu grid, isi sesuai dengan lokasi obyek dan besaran

skala yang anda diiginkan, hingga didapatkan hasil obyek yang telah mempunyai grid.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penigsian furmolir Grid

- pastikan bahwa menu pilihan grid telah disis misal (create a measured grid),

selanjutnya klik next

- Formulir k e dua ada beberapa pilihan yang harus diisi (yaitu ); interval grid (berapa

interval antar grid yang anda inginkan), jenis grid (tic atau line), tebal grid, warna

grid, jenis huruf grid, setelah itu klik next untuk lanjut,

- Formulir ke tiga adalah pilihan garis pinggir, diisi sesuai kebutuhan, selajutnya tekan

Preview

- Pastikan posisi grid bagus dan klik Finish

Icon Grid

Tanda hitam segi empat sekeliling obyek indikasi bahwa obyek tersebut diaktifkan

Page 40: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 43

Gambar 8.11. Contoh grid sebuah peta

Menu layout adalah out put dari pembuatan peta, disini anda harus kreatif sendiri

untuk menampilkan hasil yang ilmiah sekaligus bernilai seni sebagaimana kaidah ilmu

kartografi. Berikut contoh peta hasil peneltian yang telah dilayut dan memenuhi kaidah

kartografi

Page 41: Tutorial ArcView 3.2 - Script Inter Media

Tutorial ArcView

Script InterMedia [www.scriptintermedia.com]| 0813 4253 2737 44