UJI FUNGSI DAN MODIFIKASI MAGNETIC FORCE …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TBDU_2005... · pernah berfungsi dan modifkasi dilaksanakan untuk mengembangkan

Embed Size (px)

Citation preview

  • ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005

    UJI FUNGSI DAN MODIFIKASI MAGNETIC FORCE WELDING

    Tri Yulianto, Djoko Kisworo

    ABSTRAK

    UJI FUNGSI DAN MOOIFIKASI MAGNETIC FORCE WELDING. Telah dilakukan

    kegiatan uji fungsi dan modifkasi mesin las magnetic force welding (ME-27.2). Uji fungsi

    dimaksudkan untuk memfungsikan mesin Las MFG mengingat mesin las tersebut belum

    pernah berfungsi dan modifkasi dilaksanakan untuk mengembangkan alat kearah

    persiapan pembuatan pin elemen bakar HWR untuk program uji iradiasi. Uji fungsi

    dilakukan dengan memperbaiki dan mengganti komponen yang rusak sesuai dengan

    langkah-Iangkah yang ada pada mesin las sedangkan modifikasi dilakukan dengan

    menyesuaikan dimensi kelongsong elemen bakar HWR. Oari pelaksanaan uji fungsi dan

    modifikasi ini diperoleh mesin las ME-27.2 dapat berfungsi baik sesuai dengan petunjuk

    operasi mesin dan dengan modifikasi beberapa komponen yang berhubungan dengan

    dimensi kelongsong, mesin las ini bisa untuk merakit batang elemen bakar HWR.

    P=:NDAHULUAN

    Sejalan dengan program uji iradiasi

    elemen bakar reaktor daya diperlukan

    persiapan dalam pembuatan elemen bakarnya.

    Elemen bakar reaktor daya dengan bahan

    utama berupa uranium dioksida dan bahan

    pendukungnya zircaloy difabrikasi dengan

    menggunakan sejumlah peralatan fabrikasi.

    Peralatan fabrikasi elemen bakar yang ada diIEBE-P2TBOU di disain untuk membuat

    elemen bakar tipe HWR (Cirene). Oari kegiatan

    pengkajian pera!atan yang pernah dilakukan

    telah diketahui bahwa peralatan fabrikasi yang

    ada dapat dikembangkan untuk membuat.

    elemen bakar tipe lain (HWR/LWR).

    Pengembangan dilakukan dengan modifikasi

    terhadap beberapa peralatan fabrikasi. Untuk

    pengembangan kearah tipe HWR selain

    Cirene, dapat dilakukan dengan modifikasi

    beberapa peralatan perakitan diantaranya

    peralatan perakitan pin elemen bakar yaitu

    mesin las magnetic force welding.

    Oalam kegiatan ini telah dilakukan

    modifikasi terhadap komponen peralatan

    mesin las magnetic force welding. Oari hasil

    modifikasi ini diharapkan dapat merakit Imengelas pin elemen bakar tipe HWR selainCirene.

    Mengingat mesin las ini belum pernah

    berfungsi -' maka untuk memfungsikannya juga

    -' 219

    perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dan

    modifikasi pad a sub sistemnya.Oalam makalah ini dikemukakan

    langkah-Iangkah yang dilakukan dalam rangka

    memfungsikan alat dan metoda modifikasi

    kompone:1 alat untuk merakit pin elemen bakarHWR.

    Proses perakitan pin elemen bakar denganmagnetic force welding

    Proses perakiatn pin elemen bakar

    merupakan salah satu urutan dalam fabrikasi

    elemen bakar nuklir, yang dimulai dari

    pembuatan pelet U02 dengan persyaratan

    tertentu. Pelet U02 tersebut, yang merupakan

    bahan bakar nuklir untuk reaktor daya,

    selanjutnya dimasukkan kedalam kelongsong

    zircaloy, yang salah satu ujungnya telah ditutupdengan tutup kelongsong. S,etelah pengisiankelongsong ini selesai mak'a ujung terbuka

    kelongsong ditutup dengan tutup kelongsong

    yang kedua, hingga diperoleh batang elemen

    bakar (fuel pins). Penutupan ujung kelongsong

    ini dilakukan dengan cara pengelasan.Mesin las dengan metoda magnetic

    force resistance welding digunakan untuk

    pengelasan tutup kelongsong tersebut. Proses

    penekanan (force) tutup kelongsong dengan

    kelongsongnya pada saat proses pengelasan

    digunakan gaya elektromagnetik dari sebuah

  • Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854 - 5561

    Ruang pengelasan

    8aru (pengganti)Gambar 1 . Penggantian vacuum kontaktor

    Pelaksanaan Uji Fungsi

    penggantian. Electronic switch dengan sensor

    pirani diganti dengan vacuum gauge dan

    vacuum contactor (Gambar 1). Alat ukur

    vakum (vacuum gauge) secara mekanis

    digunakan sebagai pengganti yaitu dengan

    skala 0 sampai dengan 760 mmHg dan

    vacuum contactor yang diatur kerjanya sesuaidengan alat ukur vakum terse but. Pirani digu-'1Okan untuk mendeteksi tekanan udara di-

    ruang pengelasan hingga 200 militorr untuk

    kemudian switchc S yang digerakkan oleh

    rangkaian elektronik menjadi aktif jika tekanan

    ini tercapai. Vacuum gauge pengganti meng-

    gunakan skala 0 samapai dengan 760 mmHg,

    dimana 1 torr = 760 mmHg dan 1 torr = 1000

    militorr. Jadi 200 militorr = 152 mmHg. Dalam

    bekerjanya vacuum contactor diset sehingga

    ketika vacuum gauge menunjuk pada angka

    152 mmHg kontaktor S mulai bekerja (aktif).

    Meskipun secara fisik dan cara kerja kedua

    sistem ini berbeda, namun sasaran yang akan

    dicapai adalah sama, yaitu switch bekerja jika

    kevacuman ruang pengelasan telah mencapai

    200 militorr. Langkah ke 9 ini bekerja untuk

    mengosongkan ruang pengelasan hingga 200

    militorr untuk kemudian mengisinya dengan

    gas argon.

    Lama (rusak)

    s

    ~ I=s

    Vacuum contactor

    ElectronicswitchI

    Ruang pengelasan

    Vacuum gauge

    Langkah-Iangkah dalam memfungsikanmesin las

    Langkah-Iangkah operasional yang

    dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian

    yang tidak berfungsi secara sing kat meliputikegiatan pemeriksaan secara visual,

    pemeriksaan kesesuaian antara komponen

    terpasang dengan skematik mesin yang ada,

    dan uji fungsi secara individu maupun sistem.

    Secara pas if (tanpa pemberian energi

    listrik maupun tekanan kompresor) dilakukan

    pemeriksaan secara visual pada level

    komponen. Ditemukan beberapa kontak relay

    tidak bebas bergerak dan saklar mekanik arus

    tinggi berkaitan dengan travo pengelasan

    patah. Hal-hal yang diketemukan tersebut

    langsung diperbaiki .

    Untuk mengetahui kondisi instalasi

    mesin dilakukan pengecekan sistem

    elektromekaniknya terhadap dokumen

    skematik yang ada pada mesin .Tidak adanya

    penyimpangan antara komponen terpasang

    dengan skematik yang ada, ini berarti mesin

    telah dirakit sesuai dengan ketentuan dari

    pabrik pembuatnya pad a saat instalasi mesin.

    Uji fungsi secara individu (per bagian)

    dilakukan dalam 20 langkah, setiap langkah

    jika diketahui tidak berfungsi kemudian diper-

    baiki atau diganti komponennya. Penggantian

    dilakukan dengan jenis dan spesifikasi yang

    sama. Ada langkah yang tidak berfungsi

    namun sulit mencari suku cadangnya yaitu

    langkah mekanik ke 9 tidak dapat berlangsung

    karena elektronic switch yang dikendalikan

    oleh !

  • ISSN 0854 - 5561

    Uji fungsi mesin las MFW (ME-27.2)

    secara manual maupun otomatis sesuai

    dengan petunjuk operasi mesin, dilakukan

    dengan beban simulasi maupun dengan be-

    ban yang sesungguhnya. Beban simulasi

    menggunakan lampu 10 watt sebanyak 2 buah

    yang mengindikasikan arus 18S dan arus

    magnet. Beban las sesungguhnya

    Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005

    dilaksanakan terhadap sampel-sampeL lasdengan berbagai parameter pengelasanseperti terlihat pada tabel 1.

    Selama uji fungsi, mesin las MFW

    (ME-27.2) beroperasi dengan lancar dan mesin

    berfungsi baik sesuai dengan petunjuk operasimesin.

    Tabel1. Daftar sam pel pelaksanaan uji fungsi mesin las dengan berbagai parameter pengelasan

    Jenis sampel

    Parameter pengelasan

    ABCDEFGHZ1Z2Z3Z4Z5Z6Z7

    a

    Squezze 959595959595959595959595959595

    [3

    Hold 202020202020202020202020202020

    {)

    Mag Force Neg %

    606060606060606060606060606060Current

    E

    Weld 1 1010101010101010101010101055

    % Curent 202020202020202035353525202020

    y

    Flux 999999999999999

    rJ

    % Current Flux Reset 6060 160606060606060606060606060

    cr

    Weld Neg % Current 757575757575757575757575757575

    }..

    Force Delay 959545858585858585858585858585

    ~

    Mag Force 151515452525252515151515121212

    TT

    % Current Mag Force 202020202020202020202020202020

    Modifikasi komponen alat untuk merakit pinelemen bakar HWR

    Modifikasi ini dilakukan karena mesin

    las yang ada telah terpasang komponen yang

    digunakan untuk merakit pin elemen bakar

    Cirene yang mempunyai diameter kelongsong

    20 mm sedangkan elemen bakar HWR yang

    diinginkan mempunyai diameter 13.25 mm.

    Perbedaan ini yang menjadikan dasarpemikiran untuk modifikasi. Identifikasi secara

    visual terhadap komponen mesin las MFW

    (ME-27.2) yang berkaitan dengan dimensi

    kelongsong, diperoleh komponen alat yangperlu dimodifikasi sebagai berikut :

    Collet ialah komponen untuk me megang

    tutup kelongsong

    221

    Electrode collet ialah komponen untuk

    memegang kelongsong sekaligus juga

    sebagai kutubyang kontak langsung

    dengan kelongsong

    Collet adjuster ialah komponen untuk

    tempat mengikat collet dan electrode

    Electrode ialah komponen yang berfungsi

    sebagai kutub yang kontak langsung

    dengan tutup kelongsong.

    Klem pemegang kelongsong ialah

    komponen yang memegang kelongsong

    selama proses pengelasan.

    Modifikasi komponen-komponen terse-

    but dilakukan dengan cara meyesuaikan

    dimesi yang berkaitan dengan dimensi

  • r---,i

    Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005

    kelongsong elemen bakar HWR. Hasil

    perhitungan modifikasi dituangkan dalam

    bentuk gambar 2. Dengan dasar gambar

    L-I

    !

    IiI

    Ii!

    18

    L{)NL{)

    6

  • ISSN 0854 - 5561

    KESIMPULAN

    Pelaksanaan uji fungsi mesin las ME-27.2 telah dilaksanakan dan berhasil.

    Meskipun mesin las tersebut sudah lama tidak

    berfungsi, namun masih bisa dapat

    dioperasikan secara optimal mengingat

    komponen-komponen yang digunakan relatif

    masih banyak terdapat dipasaran.Kualitas hasii pengelc::s8n sc::ngat

    ditentukan oleh pelaksanaan pemilihan

    parameter yang tepat. Oleh karena itu kegiatan

    ini perlu dilanjutkan dengan kualifikasi proses

    pengelasan untuk menghasilkan las tutup

    kelongsong yang memenuhi persyaratan.

    Modifikasi beberapa komponen mesin

    las untuk merakit batang elemen bakar HWRselain Cirene telah dilakukan dan bisa

    dipasang pad a mesin.

    223

    Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005

    PUSTAKA

    1. Tri Yulianto, Kajian KemungkinanModifikasi Peralatan Fabrikasi Untuk

    Fabrikasi Elemen Bakar Jenis HWR dan

    LWR, Prosiding Presntasi lIimiah DaurBahan Bakar Nuklir , Jakarta, 18-19 Maret

    1996, ISSN 1410 -1998

    2. A. Suntoro, Tri Yulianto, Djoko Kisworo.Teknik Pelacakan dan Perbaikan Mesin

    Las Tutup Kelongsong Bahan Bakar Nuklir

    P2TBDU-BATAN, belum dipublikasikan.

    3. Manual Magnetic Force Welding.

    KE DAFTAR ISIUJI FUNGSI DAN MODIFIKASI MAGNETIC FORCE WELDINGABSTRAKPE:NDAHULUANKESIMPULANPUSTAKA

    1: KE DAFTAR ISI