Upload
dania-syamsunita-sinaga
View
97
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum
Citation preview
Laporan Praktikum
Hari / Tanggal: Kamis / 7 Mei 2015
Analisis Organoleptik
Dosen: Elzha Nurfadilla, SKM, MSi
Tim Penyaji : Kelompok 10
Asisten: Danang Adi H, AmdUJI SKALAR
[UJI SKOR DAN UJI PERINGKAT]Kelompok 10 / B P1Dania Syamsunita
J3E214099
Tini Anggraeni J3E114042
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015BAB I
PENDAHULUAN
Latar BelakangMenurut Soekarto (1985) pengujian organoleptik mempunyai macam-macam cara. Cara- cara pengujian itu dapat digolongkan dalam beberapa kelompok. Cara pengujian yang paling populer adalah kelompok pengujian pembedaan (Deference Test) dan kelompok pemilihan (Preference Test). Di samping kedua kelompok pengujian itu, dikenal juga pengujian skalar dan pengujian deskripsi. Jika pengujian pertama banyak digunakan dalam penelitian, maka dua kelompok pengujian yang terakhir ini banyak digunakan dalam pengawasan mutu (Quality control).
Uji skalar adalah uji organoleptik dimana panelis diminta menyatakan respon dalam besaran kesan. Besaran kesan tersebut dapat berupa besaran skalar garis, besaran skalar numerik, atau besaran skalar hedonik. Jenis jenis uji skalar adalah uji skalar garis, uji skor, uji perbandingan pasangan, uji perbandingan jamak, dan uji perjenjangan.Pada praktikum kali ini akan dilakukan Uji Skor dan Uji Peringkat. Pemberian skor pada uji skor adlah memberikan angka nilai atau menetapkan nilai mutu sensorik terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau pada tingkat skala hedonic. Banyaknya skala hedonic tergantung pada tingkat perbedaan yang ada dan juga tingkat kelas yang diehendaki. Dalam pemberian skor, besarnya skor tergantung pada kepraktisan dan kemudahan pengelolaan atau interpretasi data. Banyaknya skala hedonic biasanya dibuat dalam jumlah tidak terlalu besar, demikan pula pada skor, biasanya 1-10. Untuk skor hedonic biasanya dipilih jumlah ganjil. Pemberian skor kadang-kadang menggunakan nilai positif dan nilai negative, nilai positif diberikan untuk skala di atas titik netral, nilai negative diberikan untuk di bawah titik netral.
Uji peringkat disebut dengan uji perjenjangan atau Rangking Test. Dalam uji ini panelis diminta membuat urutan contoh uji sesuai perbedaan tingkat mutu sensoriknya. Dalam urutan jenjang atau tingkat, interval antar jenjang ke atas atau ke bawah tidak harus sama. Misalnya jenjang peringkat 1 dan 2 tidak harus sama dengan jenjang peringkat 2 dan 3. Uji peringkat jauh berbeda dengan uji skor. Dalam uji peringkat komoditi yang diurutkan atau diberi nomor urut. Urutan pertama atau kesatu selalu menyatakan yang paling tinggi, makin besar nomor peringkat menunjukkan urutan makin ke bawah atau peringkat makin rendah.Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah memperkenalkan contoh uji dan sekaligus ajang berlatih bagi mahasiswa tentang cara penyelenggaraan berbagai variasi uji pembedaan dan analisis respon ujinya. Di samping itu, sebagai ajang latihan terus-menerus mengenal sifat inderawi berbagai contoh uji (produk pangan).
BAB II
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah buah pisang dengan 3 jenis varietas [Cavendis, Sereh, Lampung],biscuit marie dengan 5 jenis merk, dan 1 galon air minum. Alat yang digunakan adalah 1 lusin gelas besar, dispenser, dan 4 lusin piring melamin, talenan, dan pisau.
Prosedur Kerja2.1.Persiapan Contoh Uji
2.1.1Uji Skor
123 456789
Keterangan:
123: Cavendis456: Lampung789: Raja Sereh2.1.1Uji Peringkat
Keterangan kode :Jenis BiskuitRasaKerenyahan
Regal125250
Khong Guan328275
Monde555300
Kokola640425
Roma978750
2.2.Penyajian Contoh Uji
2.2.1. Uji Perbandingan Pasangan
Tiga piring melamin masing-masing berisi potongan buah pisang sebagai contoh uji, berkode berbeda, dan disajikan bersamaan.
2.2.2. Uji PeringkatLima piring melamin masing-masing diberi contoh uji biscuit marie dari lima merk berbeda, berkode berbeda, dan disajikan bersamaan.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Rekapitulasi Data Uji Skor dan Uji PeringkatNO.PanelisUji SkorUji Peringkat
Tingkat Kemanisan Buah PisangRasaKerenyahan
123 (Cavendish)456 (lampung)789(Raja sereh)125 (regal)328 (khong guan)555 (monde)640 (kokola)978 (roma)250 (regal)275 (khong guan)300 (monde)425 (kokola)750 (roma)
1Sri557xxXxxxxxxx
2Yolanda7345234134251
3Fitria7664312531245
4Tiara5623125413425
5Ajeng6531345232415
6M.Qudsi4345213435214
7Rina5432315443125
8Annisa5464213542153
9Resta5764523121453
10Meidina6752314523145
11Wafa4341243513245
12Fakhri4553125412345
13Mutiara4561423524531
14Melisa5535241343215
15Widiawati1523142551324
16rinda4524315225134
17alfiah6555132424135
18alfina5344312513524
19gayrinda1563412514325
20evi nur4551425334521
21auzi1113412514325
22imam455xxXxxxxxxx
23delia2633241552413
24endang5245321424153
25widyana5564213514235
26witri3465423121354
jumlah 11311911380645074925872647195
Rata-rata4.354.584.353.332.672.083.083.832.423.002.672.963.96
Table 2. Annova Uji Skor Tingkat Kemanisan Buah Pisang Cavendis, Lampung, dan Raja sereh
NO.PanelisUji Skor
Tingkat Kemanisan Buah Pisang
123 (Cavendish)456 (lampung)789(Raja sereh)XX2
1Sri55717289
2Yolanda73414196
3Fitria76619361
4Tiara56213169
5Ajeng65314196
6M.Qudsi43411121
7Rina54312144
8Annisa54615225
9Resta57618324
10Meidina67518324
11Wafa43411121
12Fakhri45514196
13Mutiara45615225
14Melisa55313169
15Widiawati152864
16rinda45211121
17alfiah65516256
18alfina53412144
19gayrinda15612144
20evi nur45514196
21auzi11139
22imam45514196
23delia26311121
24endang52411121
25Widyana55616256
26Witri34613169
Rata-rata4.354.584.35
X1131191133454857
X25595955551709
Table 2. Analisis Sidik Ragam Uji Skor Tingkat Kemanisan Buah Pisang Cavendish, Lampung, dan Raja SerehSumber KeseragamandBJKKTFhitung1 %5%
Sampel20.920.460.264.983.15
Panelis2593.043.72
Galat5089.081.78
Total77183.04
Table 4. Analisis Rata-Rata Peringkat Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma
Jenis BiskuitJumlah PeringkatRata-Rata
Regal582.42
Khong Guan723.00
Monde642.67
Kokola712.96
Roma953.96
Table 5. Analisis Rata-Rata Peringkat Rasa Biskuit Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma
Jenis BiskuitJumlah PeringkatRata-Rata
Regal803.33
Khong Guan642.67
Monde50 2.08
Kokola743.08
Roma923.83
Table 6. Skor Transformasi Berdasarkan Tabel Fisher Yates
Data PeringkatSkor Transformasi 5 Produk
11.16
20.50
30
4-0.50
5-1.16
NO.Panelis125 (regal)328 (khong guan)555 (monde)640 (kokola)978 (roma)XX2
1SriXxxxxxx
2Yolanda-1.160.500 -0.501.1600
3Fitria-0.5001.160.50-1.1600
4Tiara01.160.50-1.16-0.5000
5Ajeng1.160-0.50-1.160.5000
6M.Qudsi-1.160.501.160-0.5000
7Rina0.5001.16-1.16-0.5000
8Annisa-0.500.501.160-1.1600
9Resta-0.50-1.160.5001.1600
10Meidina0.5001.16-0.50-1.1600
11Wafa1.160.50-0.500-1.1600
12Fakhri01.160.50-1.16-0.5000
13Mutiara1.16-0.500.500-1.1600
14Melisa-1.160.50-0.501.16000
15Widiawati01.16-0.500.50-1.1600
16Rinda-0.5001.16-1.160.5000
17Alfiah-1.161.1600.50-0.5000
18Alfina-0.5001.160.50-1.1600
19gayrinda0-0.501.160.50-1.1600
20evi nur1.16-0.500.50-1.16000
21Auzi0-0.501.160.50-1.1600
22ImamXxxxxxx
23Delia00.50-0.501.16-1.1600
24Endang-1.1600.501.16-0.5000
25widyana-0.500.501.160-1.1600
26Witri-1.16-0.500.5001.1600
Rata-rata0,2975-0,151670,1591670,041667-0,34667
X7,14-3,643,821-8,32
Table 7. Matriks Transformasi Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma
NO.PanelisUji Peringkat
Rasa
125 (regal)328 (khong guan)555 (monde)640 (kokola)978 (roma)XX2
1Srixxxxxxx
2Yolanda-1.160.50-0.51.1600
3Fitria-0.501.160.5-1.1600
4Tiara01.160.5-1.16-0.500
5Ajeng1.160-0.5-1.160.500
6M.Qudsi-1.160.51.160-0.500
7Rina0.501.16-1.16-0.500
8Annisa-0.50.51.160-1.1600
9Resta-0.5-1.160.501.1600
10Meidina0.501.16-0.5-1.1600
11Wafa1.160.5-0.50-1.1600
12Fakhri01.160.5-1.16-0.500
13Mutiara1.16-0.50.50-1.1600
14Melisa-1.160.5-0.51.16000
15Widiawati01.16-0.50.5-1.1600
16Rinda-0.501.16-1.160.500
17alfiah-1.161.1600.5-0.500
18alfina-0.501.160.5-1.1600
19gayrinda0-0.51.160.5-1.1600
20evi nur1.16-0.50.5-1.16000
21Auzi0-0.51.160.5-1.1600
22Imamxxxxxxx
23Delia00.5-0.51.16-1.1600
24endang-1.1600.51.16-0.500
25widyana-0.50.51.160-1.1600
26Witri-1.16-0.50.501.1600
X-4,321,849,301,16-7,98
Rata-rata-0,180,0766670,38750,048333-0,33253605400
Table 8. Matriks Transformasi Rasa Biskuit Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan RomaTable 9. Analisis Sidik Ragam Uji Peringkat Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong Guan, dan RomaSumber KeseragamandBJKKTFhitung1 %5 %
Sampel410.362.593.59 **3.482.45
Panelis 23000
Galat 9266.230.72
Total 11976.590.64
**Berbeda sangat nyata
Table 10. Uji Duncan Kerenyahan Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong Guan, dan RomaPerlakuanRegal (A)Monde (B)Kokola (C)Khong Guan (D)Roma (E)
Rata-rata0.33
0.19
0.01
0.01
-0.54
Rp3.713.863.984.06
LSR0.630.650.670.69
A - E = 0,33 - (-0,54) = 0,87 > 0,69jadi A E
A - D = 0,33 - 0,01 = 0,32 < 0,67 jadi A = D
A - C = 0,33 - 0,01 = 0,32 < 0,65 jadi A = C
A - B = 0,33 - 0,19 = 0,14 < 0,63jadi A = B
B - E = 0,19 - (-0,54) = 0,73 > 0,67 jadi B E
B - D = 0,19 - 0,01 = 0,18 < 0,65jadi B = D
B - C = 0,19 - 0,01 = 0,18 < 0,63jadi B = C
C - E = 0,01 - (-0,54) = 0,55 < 0,65jadi C = E
C - D = 0,01 - 0,01 = 0 < 0,63jadi C = D
D - E = 0,01 - (-0,54) = 0,55 < 0,63jadi D = E
Table 11. Analisis Sidik Ragam Uji Peringkat Rasa Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong Guan, dan RomaSumber KeseragamandBJKKTFhitung1 %5 %
Sampel413.623.45 **3.482.45
Panelis 23000
Galat 9262.970.68
Total 11976.590.68
**Berbeda sangat nyata
Table 12. Uji Duncan Rasa Biskuit Marie Regal, Monde, Kokola, Khong Guan, dan RomaPerlakuanMonde (A)Khong Guan (B)Kokola (C)Regal (D)Roma (E)
Rata-rata0.53
0.19
0.06
-0.18
-0.47
Rp3.713.863.984.06
LSR0.630.650.670.69
A - E = 0,53 - (-0,47) = 1 > 0,69jadi A E
A - D = 0,53 - (-0,18) = 0,71 > 0,67 jadi A D
A - C = 0,53 - (-0,06) = 0,59 < 0,65 jadi A = C
A - B = 0,53 - 0,19 = 0,34 < 0,63jadi A = B
B - E = 0,19 - (-0,47) = 0,66 < 0,67 jadi B = E
B - D = 0,19 - (-018) = 0,67 < 0,65jadi B = D
B - C = 0,19 - (-0,06) = 0,25 < 0,63jadi B = C
C - E = (-0,06) - (-0,47) = 0,41 < 0,65jadi C = E
C - D = (-0,06) - (-0,18) = 0,12 < 0,63jadi C = D
D - E = (-0,18) - (-0,47) = 0,29 < 0,63jadi D = E
Pembahasan
Dalam kelompok pengujian intensitas sensoris dikenal tipe uji ranking, uji skor, dan uji deskriptif. Uji skor dapat digunakan untuk penilaian sifat sensoris yang spesifik sepeti tekstur pulen pada nasi, warna merah tomat, bau langu pada hasil olahan keledai, atau sifat sensoris umum seperti sifat hedonic atau sifat sifat sensoris kolektif pada pengawasan mutu produk pangan. Uji skor juga disebut pemberian skor atau skoring. Pemberian skor adalah memberikan angka nilai atau menetapkan nilai mutu sensoris terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau tingkat skala hedonic. Tingkat skala mutu ini dapat dinyatakan dalam ungkapan-ungkapan skala mutu yang sudah menjadi (Darmuniansyah, 2011). Uji peringkat disebut juga uji perjenjangan atau rangking test. Dalam uji ini, panelis diminta membuat urutan contoh uji sesuai perbedaan tingkat mutu sensoriknya. Dalam urutan jenjang atau peringkat, interval antar jenjang ke atas atau ke bawah tidak harus ke bawah. Misalnya jenjang peringkat 1 atau 2 tidak harus sama dengan jenjang peringkat 2 atau 3. Uji peringkat jauh berbeda dengan uji skor. Dalam uji peringkat, komoditi diurutkan atau diberi nomor urut. Urutan pertama atau kesatu selalu menyatakan yang paling tinggi, makin besar nomor peringkat menunjukkan urutan semakin ke bawah atau peringkat makin rendah (Sarastani, 2012).
Pada praktikum ke-10 tanggal 7 Mei 2015, panelis diminta untuk melakukan uji skor dan uji peringkat. Uji skor dilakukan dengan cara memberikan penilaian berupa skor pada ketiga sampel buah pisang yang disajikan dengan menggunakan skala numeric. Uji peringkat dilakukan dengan cara mengurutkan tingkat kerenyahan dan rasa dari kelima biskuit marie yang disajikan dari yang tertinggi sampai yang terendah.a. Uji Skor
Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis yang benar-benar terlatih dan tahu mengenai atributt yang dinilai.Tipe penilain skor skoring sering digunakan untuk penilaian mtu bahan dan intensitas sifat tertentu misalnya, kemanisan, kekerasan dan warna. Selain itu digunakan unuk mencari korelasi pengukuran subjektif dan obyektif dalam rangka pengukuran obyektif (presisi alat) (Kartika 1988).
Pada uji skor tingkat kemanisan buah pisang, panelis diminta untuk mencicipi ketiga sampel buah pisang.selanjutnya, panelis diminta untuk memberikan penilaian berupa skor terhadap ketiga contoh uji buah pisang tersebut dengan cara memberikan tanda ceklis (). Pada kriteria penilaian ada form uji, skala kriteria yang diberikan yaitu sangat manis [7], manis [6], agak manis [5], biasa [4], agak kurang manis [3], kurang manis [2], dan tidak manis [1].
Dari hasil perhitungan tabel anova uji skor tingkat kemanisan buah pisang diperoleh analisis sidik ragam dengan jumlah data ketiga sampel buah pisang untuk mengetahui berbeda nyata atau tidak ketiga sampel. Dari hasil perhitungan didapat besarnya jumlah respon panelis terhadap tingkat kemanisan buah pisang sebesar 345 dengan faktor koreksi (FK) 1526,96, jumlah kuadrat total (JK) 183,04, jumlah kuadrat sampel 0,92, jumlah kuadrat panelis 93,04 dan jumlah kuadrat galat 89,08.
Dari hasil penilaian 26 panelis pada Uji Skor Tingkat Kemanisan Buah Pisang dapat dilihat bahwa F hitung sampel memiliki nilai 0,26. Jika dibandingkan dengan Ftabel 5% yaitu 3,15 dapat dinyatakan bahwa tingkat kemanisan dari buah pisang Cavendish, Lampung, Raja Sareh tidak berbeda nyata atau dapat dinyatakan tingkat kemanisan ketiga sampel pisang sama sehingga tidak perlu dilakukan uji Duncan.b. Uji Peringkat
Uji peringkat disebut juga uji perjenjangan atau rangking test. Dalam uji peringkat, komoditi diurutkan atau diberi nomor urut. Uji Peringkat jauh berbeda dengan uji skor. Dalam uji peringkat komoditi diurutkan atau diberi nomor urut. Urutan pertama atau kesatu selalu menyatakan yang paling tinggi, makin besar nomor peringkat menunjukkan urutan semakin ke bawah atau peringkat makin rendah.Uji Peringkat Rasa Biscuit Marie
Pada praktikum kali ini dilakukan Uji Peringkat Rasa Biscuit Marie. Panelis disediakan 5 contoh uji Biscuit Marie dengan merk yang berdeda yaitu Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma. Panelis diminta mencicipi rasa dari kelima contoh uji kemudian diberi penilaian dengan mengurutkan contoh uji dari yang paling enak sampai dengan yang paling tidak enak yaitu dari angka 1-5.
Hasil pengujian pada tabel 5, penilaian rasa untuk contoh biskuit regal sebesar 80 dan rata- rata 3,26, penilaian rasa untuk contoh biskuit Khong Guan sebesar 64 dan rata- rata 2,61, penilaian rasa untuk contoh biskuit Monde sebesar 50 dan rata- rata 2,09, penilaian rasa untuk contoh biskuit Kokola sebesar 74 dan rata- rata 3,09, dan penilaian rasa untuk contoh biskuit Roma sebesar 92 dan rata- rata 3,96. Jumlah skor dan rata-rata yang diperoleh dapat dibuat urutan rasa terbaik sampai rasa terburuk sementara dari kelima contoh uji. dapat diurutkan jenis biskuit yang paling enak rasanya sampai rasa yang paling tidak enak rasanya. Biskuit dengan rasa terbaik diperoleh pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan rasa terburuk diperoleh pada biskuit Monde.
Berdasarkan Tabel 10. Analisis Sidik Ragam Uji Rasa pada Biskuit Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma dapat dilihat bahwa Fhitung sampel memiliki nilai 5,00. Jika dibandingkan dengan Ftabel 5% yaitu 2,45 dan Ftabel 1% yaitu 3,48 maka Fhitung sampel lebih besar dari pada Ftabel sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat rasa dari biscuit Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma berbeda sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji Duncan.Uji Peringkat Kerenyahan Biscuit Marie
Pada praktikum kali ini dilakukan Uji Peringkat Kerenyahan Biscuit Marie. Pada uji ini, panelis disediakan 5 contoh uji Biscuit Marie dengan merk yang berbeda yaitu Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma. Panelis diminta untuk mencicipi kerenyahan dari kelima contoh uji yang disajikan kemudian memberikan penilaian dengan mengurutkan contoh uji dari yang paling renyah sampai dengan yang paling tidak renyah yaitu angka 1-5.
Berdasarkan table 1 hasil rekapitulasi, penilaian kerenyahan untuk contoh biskuit Regal sebesar 58 dan rata- ratanya 2,42, penilaian kerenyahan untuk contoh biskuit Khong Guan sebesar 72 dan rata- ratanya 3,00, penilaian kerenyahan untuk contoh biskuit Monde sebesar 64 dan rata- ratanya 2,67, penilaian kerenyahan untuk contoh biskuit Kokola sebesar 71 dan rata- ratanya 2,96, dan penilaian kerenyahan untuk contoh biskuit Roma sebesar 95 dan rata- ratanya 3,96. Jumlah skor dan rata-rata yang diperoleh dapat dibuat urutan kerenyahan terbaik sampai kerenyahan terburuk sementara dari kelima contoh uji. Biskuit dengan kerenyahan terbaik diperoleh pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan kerenyahan terburuk diperoleh pada biskuit Regal.
Berdasarkan Tabel 9. Analisis Sidik Ragam Uji Peringkat Kerenyahan Biscuit Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma dapat dilihat bahwa Fhitung sampel memiliki nilai 3,59. Jika dibandingkan dengan Ftabel 1 % dan 5 % yaitu 3.48 dan 2.45, maka nilai Fhitung sampel lebih besar daripada Ftabel 5% dan 1 % sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat kerenyahan dari biscuit Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma berbeda sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji Duncan.BAB IV
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pada Uji Skor dengan parameter tingkat kemanisan buah pisang dapat dikatakan bahwa ketiga sampel buah pisang memiliki tingkat kemanisan yang sama atau tidak berbeda nyata dan yang sangat bebeda nyata itu panelis sehingga tidak perlu dilakukan uji Duncan.
Pada uji peringkat tingkat rasa pada biskuit Marie Regal, Khong Guan, Monde, Kokola, dan Roma dapat disimpulkan biskuit dengan rasa terbaik diperoleh pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan rasa terburuk diperoleh pada biskuit Monde. Pada tingkat kerenyahan biskuit dengan kerenyahan terbaik diperoleh pada biskuit Roma sedangkan biskuit dengan kerenyahan terburuk diperoleh pada biskuit Regal. Pada Uji Peringkat dengan parameter rasa dan kerenyahan dapat dinyatakan bahwa kelima sampel biskuit tersebut memiliki rasa dan kerenyahan yang berbeda sangat nyata sehingga perlu dilakukan uji Duncan.SaranDalam melakukan penilaian, panelis harus lebih mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji dengan baik agar tidak bingung dan salah dalam melakukan penilaian. Sebelum mengisi format penilaian, panelis hendaknya memperhatikan dan membaca instruksi yang telah dibuat serta lebih teliti dalam mengisi agar tidak terjadi kesalahan penilaian. Panelis yang sudah melakukan pengujian diharapkan tidakmembocorkan rahasia kepada panelis yang belum melakukan pengujian.DAFTAR PUSTAKASarastani, Dewi.2012. Penuntun Praktikum Analisis Organoletik. Bogor:
Program Diploma Institut Pertanian Bogor.Darmuniansyah. 2011. Uji Skoring. http://darmuniansyah.blogspot.com (13 Mei 2015)LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Harga Nisbah F Terendah Untuk Menyatakan BedaNyata Pada Tingkat 1% dan 5 %
Lampiran 2. Tabel Fisher-Yates
Tiga jenis buah pisang dipotong kecil dengan ukuran yang seragam
Disajikan seperti di bawah ini
Lima jenis biscuit marie dipotong kecil dengan ukuran yang seragam
Disajikan seperti di bawah ini
Tingkat kemanisan
Format Uji
Rasa
125328555
Format Uji640978
Kerenyahan
250275300
425750Format Uji
Format Uji