32
Stefanus Lembar Bagian Patologi Klinik FK Univ Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta

Urinal is Is New 2007

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Urinal is Is New 2007

Stefanus LembarBagian Patologi Klinik

FK Univ Katolik Indonesia AtmajayaJakarta

Page 2: Urinal is Is New 2007
Page 3: Urinal is Is New 2007

PendahuluanUrin, secara terus menerus diproduksi oleh ginjal. Urin merupakan hasil ultrafiltrat plasma (glukosa,

asam amino, air dan substansi lain) yang telah direabsorbsi

Proses fisiologis tubuh dari kira-kira 170.000 mL plasma yang terfiltrasi, dikonversi menjadi urin dgn rata-rata perhari 1200 mL ( filtrasi, reabsorbsi dan ekskresi + keseimbangan asam basa)

faal & patofisiologi ginjal

Page 4: Urinal is Is New 2007

Pendahuluan(2)

2 karakter unik bahan urin, sehingga banyak dikenal klinisi untuk melakukan pemeriksaan bahan urin: Cepat dan mudah didapat serta dikumpulkan Mengandung informasi mengenai sejumlah fungsi metabolik

organ utama baik yang berhubungan dengan ginjal atau bukan ginjal, seperti faal hati, pankreas dan saluran empedu

Secara umum urin terdiri dari bahan urea dan zat organik maupun anorganik yang terlarut di dalam air.

Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan perubahan kadar zat di atas antara lain: diet makanan, aktivitas fisik, metabolisme tubuh, fungsi endokrin dan posisi tubuh.

Page 5: Urinal is Is New 2007

Pendahuluan(3)

Pengumpulan bahan urin secara umum dapat dilakukan dengan pengumpulan setiap saat, urin pagi hari, urin puasa atau pada waktu yang ditentukan

Secara garis besar pengumpulan urin dibagi menjadi 2 yaitu: urin yang dikumpulkan sekali (single, random urine specimen) dan urin yang dikumpulkan jangka waktu tertentu (long term, Timed urine specimen)

BAHAN URIN HARUS DIANGGAP INFEKSIUSTEMPAT PENAMPUNG URIN HARUS BERSIH DAN

KERINGIDENTIFIKASI PASIEN HARUS JELAS

BAHAN URIN JANGAN DIBIARKAN > 1 JAM

Page 6: Urinal is Is New 2007

Pendahuluan(4)

JENIS BAHAN URIN

Urin pagi Urin sesaat Urin mid stream Double voided Post prandial Urin sewaktu Urin volume 2 jam Urin Volume 24 jam Urin kateter Urin suprapubik Urin 3 gelas

TUJUAN

Skrining, tes kehamilan Pemeriksaan rutin Kultur bakteri Pemantauan diabetes Pemantauan diabetes Pemeriksaan khusus Pemeriksaan urobilinogen Pemeriksaan kuantitatif Kultur bakteri Kultur bakteri dan sitologi Infeksi prostat

Susan King & Franches Talaska (modifikasi)

Page 7: Urinal is Is New 2007

URINALISISPersiapan bahan & indikasi pemeriksaan urinPengawet urinTeknik pemeriksaan Jenis pemeriksaan & interpretasi hasil:

Makroskopik: jumlah atau volumewarna & kejernihanberat jenispH“osmolalitas urin”

Kimia urin: glukosa, keton, darah, protein, bilirubin, urobilinogen, nitrat, leukosit

esterase Mikroskopik/: epitel, eritrosit, leukosit, kristal, silinder,

sedimen bakteri atau jamur

Page 8: Urinal is Is New 2007

Persiapan bahanPersiapan bahan:

Penampung bahan harus bersih dan kering. Dianjurkan untuk menggunakan penampung sekali pakai karena dapat menghindari kontaminasi

Penampung mempunyai berbagai ukuran dan bentuk, mis kantong plastik yang menyertai untuk bahan urin anak atau urin 24 jam, penampung juga harus disertai tutup ulir

Identifikasi bahan pada penampung dengan label yang berisi nama, jenis kelamin, umur, tanggal, wkt penampungan, nama dokter atau rumah sakit

Bahan urin jangan dibiarkan > 1 jam, kalau tidak segera masukkan ke dalam refrigrator atau ditambahkan bahan pengawet yang sesuai dengan jenis pemeriksaan

Page 9: Urinal is Is New 2007

INDIKASI PEMERIKSAAN URIN:PENAPISAN, MEDICAL CHECK UP &

PEMERIKSAAN RUTIN: KELAINAN GINJAL & SALURAN KEMIH KELAINAN ORGAN LIVER KELAINAN METABOLISME KARBOHIDRAT KELAINAN HEMOLITIK

PEMANTAUAN PENGOBATANPENGENDALIAN PRIBADIPENCEGAHAN

Page 10: Urinal is Is New 2007

Pengawet urinBeberapa perubahan akan terjadi jika urin tidak

segera diperiksa atau dimasukkan ke dalam refrigrator antara lain:

peningkatan pHpenurunan kadar glukosapenurunan benda ketonpenurunan kadar bilirubinpenurunan kadar urobilinogenpeningkatan nitritpeningkatan bakteripeningkatan kekeruhanperubahan warna urin

Page 11: Urinal is Is New 2007

Persiapan bahan & pengawet urinJENIS-JENIS PENGAWET URIN

JENIS KEUNTUNGAN KERUGIAN KET. LAIN

Refrigrator ≠ pengaruh tes kimia BJ, presipitasi mencegah pertum-

fosfat amorf, urat buhan bakteriThymol mempertahankan kadar gula pengaruh presipitasi -

& dinding sedimen protein & glukosa BakteriostatikAsam borat mempertahankan kadar presipitasi kristal

proteinFormalin Menawetkan bahan sedimen pengaruh reduksi jumlah sel

tes dan clumpingKloroform - pengaruh sedimen perubahan

selulerToluen ≠ pengaruh tes rutin pengaruh pipet -NaF mencegah glikolisis menghambat tes

pengaruh glukosastrip terhdp glukosadarah & leukosit

Phenol ≠ pengaruh tes rutin pengaruh bau urin 1 tetes / 100 mL

Susan King, Urinalysis & Body fluid 1994

Page 12: Urinal is Is New 2007

TEKNIK PEMERIKSAAN Pemeriksaan urin (urinalisis) secara umum dapat dikerjakan

dengan cara manual dan otomatikCara manual: carik celup atau reaksi kimia dengan tabung (praktikum)

Cara otomatik: carik celup, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan di alat secara otomatis

Prinsip pemeriksaan tergantung jenis pemeriksaan, misal pemeriksaan glukosa secara manual dapat dikerjakan dengan cara Benedict, heksokinase atau glukosa oksidase, sedangkan cara otomatik hanya secara kimia atau enzimatik

“SEMUA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK/SEDIMEN TETAP HARUS DIKONFIRMASIKAN DENGAN PEMERIKSAAN SECARA MIKROSKOP”

Page 13: Urinal is Is New 2007

CONTOH PELAPORAN URINALISIS

Warna: Kejernihan:

BJ 1.000 1.005 1.010 1.015 1.020 1.025 1.030 1.005-1.030

pH 5 6 7 8 9 5-8

Leukosit Neg trace 1+ 2+ Negatif

Nitrit Neg positif Negatif

Protein Neg trace 1+ 2+ 3+ Negatif

Glukosa Normal 50 100 250 500 1000 Normal

Keton Neg 1+ 2+ 3+ Negatif

Urobilinogen Normal 1 4 8 12 Normal

Bilirubin Negatif 1+ 2+ 3+ Negatif

Darah Negatif trace 1+(50) 2+(250) Negatif

MIKROSKOPIK

Leukosit: /lpb Bakteri: +/-

Eritrosit: /lpb Silinder: /lpk, tipe:

Epitel: /lpk Kristal:

A manual of Laboratory & diagnosis

test, 2004

Page 14: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAANMAKROSKOPIK URIN

JUMLAH/VOLUME:Volume menggambarkan keseimbangan cairan & fungsi ginjal,volume normal urin selama periode 24 jam adalah 600 – 2500 mL

Faktor yang berpengaruh thdp volume urin al intake cairan, suhuatau temperatur, jumlah perspirasi, faktor hormonal spt ADH

Beberapa kelainan volume:poliuria (>2500mL/hr), dgn atau tanpa peningkatan ureumoligouria (<200 mL/hr utk dewasa, atau <15-20 mL/kg/24 jam

utk anak-anak)anuria (<100 mL/hr)

Page 15: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(2)

WARNA & KEJERNIHAN

Warna kuning pada urin disebabkan oleh pigmen urokrom yangmerupakan hasil metabolime secara konstan di dalam tubuh.Peningkatan urokrom biasanya disebabkan oleh kondisi tiroidatau keadaan puasa

Warna urin sebagai bahan pemeriksaan sangat bervariasi. Warnakuning berkaitan dengan keadaan hidrasi tubuh, sedangkan

warnayang lebih gelap biasanya berkaitan erat dengan konsentrasi

urindan BJ yang tinggi.

Page 16: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(3)

Variasi warna urin:

Normal berwarna kuning muda sampai kecoklatanPucat (straw-colored/almost colorless):intake cairan >, terapi

diuretik Orange: demam, bilirubin, wortel atau vitamin A,

antiseptik TU dllKuning kecoklatan atau kuning kehijauan: oksidasi

bilirubinHijau: pseudomonas, indikan, khlorofilMerah muda/merah: eritrosit, Hb, mioglobin, porfirinCoklat hitam:oksidasi eritrosit, alkaptonuria, melanin,

keracunan fenolSmoky: eritrositMilky: lemak, sistinuria, leukosit >,fosfat

Page 17: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(4)

BERAT JENIS

Berat jenis urin menggambarkan kemampuan ginjal untukmemekatkan urin. Pengukuran BJ dipengaruhi oleh baik jumlahpartikel maupun ukuran partikel di dalam urin

Rentang nilai BJ: 1.005-1030, urin yang pekat (1.025-1.030+)sedangkan urin yang encer (1.001-1.010), anak <2 tahun (1.001-1.013)

Implikasi klinik:Normal BJ: diabetes, hipertensi, kelainan ginjal kronikHipostenuria: DI, Glomerulonefritis, pielonefritis, kerusakan

ginjalIsostenuriaHiperstenuria: DM, nefrosis, dehidrasi, peningkatan ADH, CHF,

toksemia gravidarum

Page 18: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(5)

CARA PENGUKURAN BJ:1. Carik Celup (multiple test dipstick)

Prinsip : perubahan warna yang berkaitan dengan konsentrasi ion

2. Refraktometer (jumlah urin sedikit)3. Urinometer (hidrometer), menggunakan jumlah urin minimal

100 mL, kemudian diletakkan dalam erlenmeyer yang tingginya melebihi urinometer. Cara ini dipengaruhi oleh suhu ruangan.Setiap kenaikan 30C, akan mengkoreksi penambahan 0,001 BJ demikian juga sebaliknya, setiap penurunan suhu sebesar 30C akan mengkoreksi pengurangan 0,001 BJ

Faktor pengenceran juga mempengaruhi hasil pembacaan, setiap faktor pengenceran dikalikan dengan angka terakhir dari BJ yang terbaca, setelah itu baru dihitung berdasarkan faktor suhu.

Page 19: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(6)

BAU

Urin normal dan segar mempunyai karakteristik bau aromatik. Cara dengan membaui urin dan dicatat persepsinya dalam

pelaporan

Implikasi klinik:Bau aseton (fruity) karena ketosis terdpt pada penderita DMBau busuk akibat pemecahan urea menjadi amoniak oleh bakteri

pada penderita ISKBau seperti sirup maple/karamel pada “maple syrup urine

disease” (bayi dengan kelainan metabolisme asam amino bawaan)

Bau sulfur pada sistinuria dan homosistinuriaBau tikus pada PKUBau ikan pada tirosinemiaBau yang dipengaruhi oleh makanan

Page 20: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(7)

OSMOLALITAS

Merupakan cara pengukuran pemekatan urin yang lebih spesifikdibandingkan dengan berat jenis (BJ)

Ratio osmolalitas urin: serum = 3:1, jika meningkat menandakanpemekatan urin, sedangkan ratio yang lebih rendah menandakangangguan pemekatan urin

Pemeriksaan ini biasanya digunakan utk mengevaluasi kemampuan pemekatan atau pengenceran urin dari ginjal, memantau perjalanan penyakit ginjal, memantau penatalaksanaan pemberian cairan dan elektrolit, memperkirakan DD hipernatremia, hiponatremia dan poliuria mengevaluasi respons ginjal terhadap ADH

Page 21: Urinal is Is New 2007

JENIS PEMERIKSAAN(8)

NILAI RUJUKAN:Urin 24 jam: 300-900 mOsm/kgH2OUrin sewaktu: 50-1200 mOsm/kgH2Oratio urin:serum: 1:1- 3:1

Implikasi klinik:

Peningkatan osmolalitas: Prerenal azotemia, CHF, Addison’s disease, SIADH, dehidrasi, amiloidosis, hiponatremia

Penurunan osmolalitas: ARF, DI, hipokalemia, hipernatremia, polidipsi primer, hiperkalsemia, intake air >

Ratio urin:serummeningkat: prerenal azotemiamenurun: ATN

Page 22: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URINPROTEIN

Adanya protein di dalam urin sering dikaitkan dengan adanya kelainan organ ginjal tahap dini, sehingga pelaksanaan pemeriksaan proteinuria merupakan hal yang penting dan bagian dari pemeriksaan fisik.

Urin normal mengandung sangat sedikit protein, biasanya <10 mg/dL atau 100 mg/24 jam. Komponen utama protein di dalam urin adalah yang memiliki BM rendah yaitu albumin, selain itu juga terdapat komponen protein lain yakni mikroglobulin, Tamm-Horsfall protein, protein dari prostat, seminal dan vaginal.

Keadaan fisiologis (aktivitas fisik berlebih, demam) dapat menimbulkan peningkatan ekskresi protein urin

Page 23: Urinal is Is New 2007

PROTEINURIAEKSTRA RENAL, pada gambaran klinik akut:

Kolik, serangan epilepsi, stroke, infark, cidera kepala & keadaan post operasi

RENAL, akibat peningkatan permeabilitas kapiler glomerulus, memicu proses renal protein di dalam urin:< 25 mg/dLGlomerulonefritis 200 – 300 mg/dLTubuler protein uria: pielonefritis, gouty renal &

kista ginjalPOST RENAL, berkaitan dengan proses inflamasi

kandung kemih, prostat dan perdarahan saluran kemih

Page 24: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URIN(2)

Istilah proteinuria sering disamakan dengan albuminuria, karena 1/3 komponen utama protein adalah albumin. Secara normal, glomerulus mencegah masuknya protein darah ke dalam filtrat glomerulu, oki adanya proteindi dalam urin menandakan suatu indikasi yang utama dan penting adanya kelainan renal. Jika protein ditemukan > nilai trace di dalam urin, maka diperlukan evaluasi protein kuantitatif 24 jam

Nilai rujukan protein kuantitatif 24 jam:Laki-laki dewasa: 10-140mg/L atau 1-14 mg/dLWanita dewasa: 30-100mg/L atau 3-10 mg/dLAnak <10 tahun: 10-100 mg/L atau 1-10mg/dL

Nilai rujukan protein kualitatif:NEGATIF

Page 25: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URIN(3)

IMPLIKASI KLINIK

1. Proteinuria yg terjadi karena 2 sebab utama yaitu kerusakan glomeruli dan tubuli

2. Proteinuria yg terjadi sebagai hasil dari perubahan aliran darah ke glomeruli tanpa disertai kelainan strukturalnya mis CHF

3. Proteinuria karena peningkatan kadar protein serum mis MM, WM dan limfoma maligna

4. Proteinuria karena kelainan non renal (proteinuria fungsional)

Page 26: Urinal is Is New 2007

5. Proteinuria yg disertai dengan leukosit dalam jumlah besar, menandakan suatu infeksi TU, jika disertai dengan peningkatan jumlah leukosit dan eritrosit menandakan inflamasi glomerulus tanpa proses infeksi.

6. Proteinuria yang tidak selalu disertai dengan kelainan renal.

7. Proteinuria yang dikaitkan dengan ditemukan silinder dalam sedimen urin.

8. Postural proteinuria yg dikenal dengan orthostatic proteinuria

Page 27: Urinal is Is New 2007

PROTEINURIA >2G/24 JAM ORANG DEWASA ATAU ≥40 MG/24 JAM PADA ANAK BIASANYA DIINDIKASIKAN

KARENA PENYEBAB GLOMERULUS, SEDANGKAN JIKA >3,5 G/24 JAM MENANDAKAN ADANYA

NEFROTIK SINDROM

Page 28: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URIN(4)

MIKROALBUMINURIA

Merupakan albumin urin yang tidak terdeteksi dengan cara biasa

Tidak terdapat perbedaan struktur kimia dengan albumin, akantetapi terdeksi jauh sebelum terjadi proteinuria secara klinis

Merupakan pemeriksaan standar untuk penapisan, pemantauandan deteksi penderita yang dicurigai nefropati diabetik.

IMPLIKASI KLINIKPeningkatan pada nefropati diabetik dini, HHD, kelainan vaskulerdan preeklamsia

Page 29: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URIN(5)

ß2 MIKROGLOBULIN

Merupakan komponen peptida AA dari limfatik kompleks HLA,secara struktur berkaitan dengan imunoglobulin

Secara nonspesifik meningkat pada keadaan inflamasi dan LLK,dpt juga untuk membedakan disfungsi tubulus dan glomerulus.Pada kelainan glomerulus terjadi peningkatan di serum danpenurunan di urin, sedangkan kelainan tubulus terjadi penurunandi serum dan peningkatan di urin.

Pada keracunan aminoglikosid, kadar ß2 MIKROGLOBULIN yangabnormal lebih dini diketahui daripada kadar kreatinin yang

abnormal

Dapat juga digunakan sebagai parameter untuk memantau prognosis MM

Page 30: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URIN(6)

NILAI RUJUKAN

Urin 24 jam: <1mg/hari; Serum:<2,7 ug/mL atau <2,7 mg/L

IMPLIKASI KLINIK

Meningkat pada urin: Meningkat pada serum:Kelainan tubulus MMKeracunan logam berat Dialisis ginjalKeracunan obat amiloidosisSindrom Fanconi infeksi virusPielonefritisPenyakit WilsonKeganasan limfoidAIDSPenolakan renal allograft

Page 31: Urinal is Is New 2007

PEMERIKSAAN KIMIA URIN(7)

PROTEIN BENCE JONES

Merupakan contoh utama proteinuria yang disebabkan oleh

peningkatan kadar protein serum pada penderita MM

MM merupakan kelainan proliferatif dari sel plasma yangmenghasilkan imunoglobulin, pada serum penderita

ditandaidengan peningkatan kadar monoklonal imnoglobulin

rantai ringan

Berbeda dengan protein lain, yg menggumpal saat dipanaskan, justru pada BJP menggumpal pada suhu antara 40-60oC dan larut pada pemanasan 100oC.

Page 32: Urinal is Is New 2007

SUMBER BACAANCompendium urinalysis with test strips, ROCHE

DIAGNOSTIC

A Manual of laboratory and Diagnostic Tests (Frances Fischbach)

Urynalisis & Body Fluid (Susan King)