Upload
nuralifbahmid
View
590
Download
42
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU KEBIDANAN DAN KEMAJIRAN
DIAGNOSA KEBUNTINGAN KUCING DENGAN METODE ULTRASONOGRAFI
(USG)
OLEH :
NUR ALIF BAHMID
O11111266
KELOMPOK 9
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara mendiagnosa dan
menentukan umur pada kebuntingan kucing dengan menggunakan metode ultrasonografi
(USG).
TINJAUAN PUSTAKA
Ultrasonography merupakan alat yang cukup modern yang menggunakan gelombang
suara yang dipantulkan untuk membentuk gambaran foetus di layar komputer yang
digunakan untuk mendeteksi adanya kebuntingan pada ternak secara dini. Gelombang
ultrasonografi tidak terdengar oleh telinga manusia dan dioperasikan pada frekuensi 1 – 10
megahertz (MHz). Pemeriksaan kebuntingan menggunakan alat ultrasonografi ini dapat
dilakukan pada usia kebuntingan antara 20 – 22 hari, namun lebih jelas pada usia
kebuntingan diatas 30 hari.
USG adalah teknik pencitraan non-invasif yang tidak melibatkan radiasi dan dianggap
aman. Pemeriksaan USG memungkinkan tampilan rinci dari banyak organ tubuh.
Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk memeriksa organ-organ perut, jantung, mata dan
organ reproduksi. Bagi banyak gangguan perut, baik USG dan sinar-x yang
direkomendasikan untuk evaluasi optimal. X-ray menunjukkan ukuran, bentuk dan posisi dari
isi perut, dan USG memungkinkan dokter hewan untuk melihat ke dalam organ tubuh. USG
abdomen diindikasikan untuk mengevaluasi hewan peliharaan dengan gejala perut seperti
muntah, diare, kesulitan buang air kecil atau buang air kecil darah. Tes ini juga dapat
membantu dalam kasus-kasus kelainan reproduksi, demam yang tidak jelas, kehilangan nafsu
makan atau penurunan berat badan. USG abdomen sering dilakukan jika x-ray, tes darah, atau
pemeriksaan fisik menunjukkan adanya masalah dengan organ perut seperti hati, limpa,
pankreas atau. Jika pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri perut atau pembesaran organ perut,
pemeriksaan USG dapat ditunjukkan. Seperti dengan orang-orang, USG abdomen juga dapat
digunakan untuk mendeteksi dini kehamilan dan menentukan kelangsungan hidup janin
kemudian dalam kehamilan. Banyak dokter hewan merujuk hewan membutuhkan
pemeriksaan USG ke rumah sakit khusus hewan karena melakukan prosedur memerlukan
keahlian khusus dan peralatan.
USG adalah teknik pencitraan yang ideal untuk diagnosis dan pemantauan kehamilan,
karena janin dapat dilihat secara real time, dan pengembangan dan kelangsungan hidup
mereka dapat dilacak. Pemeriksaan USG memungkinkan kita untuk melihat struktur internal
atau batin ginjal, hati dan organ perut lainnya, dan memungkinkan pengakuan kista dan
tumor. Hal ini sangat baik untuk melihat bagian dalam organ berongga seperti kandung
kemih. USG merupakan cara yang sangat berguna mendiagnosis kehamilan pada kucing
(saya akan mengatakan bahwa itu adalah satu cara untuk mendiagnosa kehamilan kucing
yang paling disukai oleh dokter hewan). Dokter hewan menempatkan USG gelombang
memancarkan pemeriksaan pada perut hewan dan menggunakan refleksi gelombang
ultrasound memantul dari berbagai permukaan jaringan untuk mendeteksi anak-anak kucing
janin dan cairan rahim sekitarnya dan membran plasenta hadir di perut kucing. Cairan
plasenta sekitarnya, khususnya, sangat jelas pada ultrasonografi dan biasanya dapat terlihat
cukup pada awal kehamilan kucing (bahkan ketika anak-anak kucing janin itu sendiri hanya
sangat kecil).
Tipe ultrasonografi (USG) :
1. Fenomena Doppler
Pada fenomena Doppler transducer atau probe ketika diaplikasikan pada dinding
abdominal atau dimasukkan ke dalam rektum, akan memancarkan cahaya gelombang
frekuensi tinggi (ultrasonic). Pergerakan jantung fetus dan aliran darah dalam fetus
(pembuluh umbilical) serta sirkulasi maternal (arteri uterina) merubah frekuensi
gelombang dan memantul kembali ke probe dan dikonversi ke suara yang dapat
terdengar. Alat ini dapat mendeteksi adanya perubahan bentuk dan ukuran dari cornua
uteri.
2. Prinsip pulse-echo
Pada pulse-echo ultrasound getaran ultrasound yang digerakkan oleh kristal
piezoelectric dalam transducer ketika kontak dengan jaringan akan memantul kembali ke
transducer kemudian dikonversi ke dalam energi elektrik dan diidsplay pada osciloscope.
Kekurangan dan kelebihan ultrasonografi (USG) :
- Kekurangan ultrasonografi : Ada resiko kehilangan embrio pada saat pemeriksaan akibat
traumatik pada saat memasukkan probe.
- Keuntungan ultrasonografi : Dapat memperkirakan umur kebuntingan. jurnlah fetus yang
berkembang dan melihat perkembangan organ-organ fetus.
Ada beberapa cara yang ultrasonografi dapat digunakan untuk menilai kesehatan dan
kelangsungan hidup kehamilan kucing :
- Detak jantung janin - Adanya sekejap detak memberitahu kita bahwa janin yang diperiksa
masih hidup. Pada sebagian besar normal, sehat, non-stres pada anak kucing, maka
denyut jantung janin normal adalah di atas 200 denyut per menit. Ketika janin akan
segera lahir, tubuhnya berada di bawah stres dan denyut jantung yang akan sering turun
ke tingkat tepat di atas atau di bawah tanda 200bpm. Jika janin mengalami gawat janin
besar dari jenis yang bisa mengakibatkan kematian (infeksi misalnya janin, hipoksia atau
kekurangan oksigen akibat pemisahan awal plasenta, distosia berkepanjangan maka
denyut jantung akan sering turun ke jauh kurang dari 200 denyut per menit. Darurat
operasi Caesar (C-section) untuk menyelamatkan nyawa anak-anak kucing janin
diindikasikan jika denyut jantung janin turun ke bawah 180 bpm dan terus jatuh.
- Mutasi janin – Janin kucing bergerak. Akan sering terlihat janin berguling atau
menendang ketika diamati melalui USG.
- Kejelasan adanya cairan disekitar janin - Cairan plasenta yang mengelilingi janin yang
sedang berkembang harus jelas (sempurna hitam) pada kehamilan yang sehat. Jika cairan
menjadi keruh (berwarna abu-abu pada USG) maka kemungkinan bahwa janin tidak
sehat. Ini mungkin terinfeksi (infeksi bakteri misalnya), dalam proses yang dibatalkan
(yaitu keguguran) atau bahkan mungkin mati dan mogok (merosot).
- Kejelasan gambar janin - Bila janin masih hidup dan layak, garis tubuhnya dan fitur organ
internal yang sangat jelas dan jelas terlihat pada ultrasound scan. Biasanya akan di lihat
hati yang jelas, paru-paru, tulang rusuk, hati dan tengkorak pada janin hidup. Ketika janin
sedang sekarat atau meninggal, struktur organ internal memecah dan tidak lagi terlihat
jelas. Struktur internal dan eksternal tidak jelas atau kabur memberitahu kita bahwa janin
tidak mungkin layak.
Penanggalan perkembangan fetus pada induk betina sebagai berikut:
- Minggu I
Lakukan pencatatan hari pertama kucing betina “bercampur” dengan pasangannya.
Waktunya 1-7 hari. Pisahkan kucing jantan dan betina setelah selesai perkawinan. Dalam
periode ini, kucing betina mengeluarkan Luteinizing Hormon (LH) yang dibutuhkan
untuk pematangan sel telur di ovarium, lalu sperma berpindah ke kantung sel telur,
hingga sel telur berkembang menjadi blastula kemudian terjadi perkembangan organ-
organ penting lainnya.
- Minggu II-III
Pada saat ini terkadang disertai mual karena terjadi perubahan hormonal atau
peregangan dari uterus, lesu, nafsu makan berkurang, dan muntah-muntah. Usahakan
frekuensi makan sering diberikan sekalipun dalam porsi sedikit. Dokter hewan dapat
memberikan obat agar uterus rileks.
Kucing betina yang sedang bunting memperlihatkan tingkah yang lebih tenang atau
malas, sering tidur, nafsu makan turun pada 1-2 minggu pertama, bahkan disertai muntah.
Repotnya bila kucing bunting mogok makan atau nafsu makannya turun sampai
melahirkan. Tugas breeder untuk menyuapi, bahkan mencekoki pakan agar kucing tetap
mendapat gizi yang cukup untuk perkembangan fetusnya. Kebuntingan minggu ke-2
hingga ke-3 ini, puting susu berubah menjadi pink (merah muda) dan membesar serta
bulu di sekitar puting menipis.
Pada usia kebuntingan ini, dapat digunakan pula Ultra Sonografi (USG) untuk
mendiagnosa kebuntingan secara dini. Metode yang digunakan dapat berupa metode A-
scanning pada usia 18-20 hari post coitus atau metode B-scanning pada usia 18-19 hari
post coitus.
- Minggu IV-VI
Bagi breeder yang berpengalaman atau dokter hewan dapat melakukan palpasi bagian
abdomennya karena embrio sudah berkembang seukuran jari. Pemeriksaan dengan
mendengarkan suara denyut nadi fetus dan induk pun dapat dilakukan dengan stetoskop.
Jumlah anak pun terkadang bisa dihitung dengan USG metode B-scanning pada usia 28-
35 hari kebuntingan. Sedangkan untuk mengetahui detail tubuh fetus dengan jelas pada
40 hari kebuntingan.
Pada minggu ke-6, porsi makan sudah dapat ditingkatkan. Berikan pakan bernutrisi
yang memadai sesuai dengan kebutuhannya. Upayakan tidak mengganti produk yang
telah diberikan sejak awal, sebab dapat berpengaruh pada nafsu makannya. Namun,
kendalikan bobotnya jangan sampai terjadi kegemukan. Tambahkan suplemen, seperti
multivitamin untuk membantu pertumbuhan fetus. Fetus sudah seukuran 25-30cm dan
berkembang penuh seperti kucing mini. Perut induk pun mulai membesar. Pembiak harus
benar-benar mencurahkan segala perhatiannya untuk kucing. Sebab masa-masa sulit
induk selama bunting harus ditemani agar tidak stress, apalagi induk yang pertama kali
bunting.
- Minggu VII-VIII
Pada minggu ini sangat mudah merasakan rabaan dan gerakan anakan di perut induk
sehingga tidak sulit untuk menghitungnya. Induk mulai sering menjilati tubuhnya. Puting
susu bertambah besar. Induk lebih sering beristirahat dan mulai mencari tempat yang
nyaman dan tenang untuk calon anaknya.
- Minggu IX
Pada saat ini, nafsu makannya berkurang dan perut induk penuh dengan anak kucing.
Menu makan dijaga porsinya, dan jangan diberikan dalam dosis berlebihan. Gerakan anak
dalam perut sudah mulai terasa. Lantaran perut membesar, terkadang induk mulai sulit
menjilati tubuhnya. Bersihkan puting susu dan vagina dengan kain atau kapas yang
dibasahi air hangat. Bulu di sekitar putting dapat dicukur.
Seminggu sebelum kelahiran biasanya cairan susu (getah bening) sudah mulai keluar
dari puting. Ukur temperatur tubuh selama 12-24 jam, sebelum kelahiran tiba. Idealnya,
suhu tubuh 37,5°-38,5°C. Apabila terlihat cairan ketuban mulai pecah, pertanda waktu
kelahiran sudah tiba. Apalagi induk mulai kontraksi atau merejan, gelagat,dan
kegelisahan tampak nyata. Persalinan dapat terjadi pada hari ke 59-70. namun, bila terjadi
sebelum 58 hari, fetus sangat muda dan susah dipertahankan.
MATERI DAN METODE
A. Materi
1. Alat
- Mesin ultrasonografi (USG) tipe stasioner
- Transduser convex
- Gunting / Silet
2. Bahan
- Kucing bunting
- Ultrasonic gel
- Tisuue
B. Metode
- Siapkan kucing bunting yang akan di diagnosa
- Lakukan pemeriksaan fisik pada kucing yang bunting
- Bersihkan kucing dengan mencukur rambut pada daerah abdomen.
- Baringkan kucing pada meja pemeriksaan dengan posisi dorsal recumbency
- Tuangkan ultrasonic gel pada daerah abdomen bagian caudal umbilicus
- Letakkan transduser pada daerah yang telah diberi jelly dengan memposisikan probe
sagital ataupun transversal untuk mempermudah pembacaan
- Amati hasil pemeriksaan pada monitor mesin USG
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Peletakan transduser pada daerah
abdomen
Pembacaan hasil pemeriksaan pada
monitor USG
Terlihat adanya embryonic vesicle beserta
embryo yang terdapat didalamnya
B. Pembahasan
Praktikum kali ini yakni mendiagnosa kebuntingan pada kucing dengan
menggunakan Ultrasonografi (USG). Dimana USG merupakan mesin ultrasound yang
memancarkan dan menerima frekuensi tinggi gelombang ultrasound melalui transducer
atau penyelidikan. Probe ditempatkan di atas area of interest, mengarahkan gelombang
suara ke dalam tubuh. Gelombang ultrasound dapat ditularkan melalui dari atau diserap
oleh jaringan. Gelombang ultrasound kembali ke probe sebagai gema dan dikonversi ke
gambar yang ditampilkan pada monitor, memberikan representasi 2-dimensi dari jaringan
Embryo
EmbryonicVesicle
di bawah pemeriksaan. Adapun pemberian ultrasonic gel yakni berfungsi sebagai
penghantar ultrasound yang kemudian akan mendeteksi organ-organ didalam. Pada
kucing, untuk peletakkan transduser convex pada daerah abdomen dengan frekuensi 8
MHz. Saat dilakukan pembacaan hasil dari USG ditemukan hasil bahwa kebuntingan
kucing tersebut masuk pada minggu ke-3 yang dimana masih termasuk dalam
kebuntingan muda.
Pada hasil pemeriksaan yang tergambar di monitor mesin USG, nampak adanya
embryonic vesicle yang terlihat anechoid (hitam), hal ini disebabkan karena embryonic
vesicle dipenuhi dengan cairan didalamnya. Nampak pula embryo didalam embryonic
vesicle yang terlihat hypoechoid (abu-abu) dan hal ini dikarenakan embrio yang terdiri
dari jaringan-jaringan lunak. Adapula disebut hyperechoid (putih). jika pada gambaran
USG nampak adanya udara ataupun benda padat seperti tulang.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan kami dari praktikum ini yakni bahwa untuk mendiagnosa
kebuntingan pada kucing dengan menggunakan USG, ada beberapa tahap yang perlu
dilakukan diantaranya melakukan persiapan hewan dengan mencukur rambut pada daerah
abdomen, menaruh ultrasonik gel pada daerah yang telah dicukur dan meletakkan transduser
convex dengan frekuensi 8 MHz pada daerah abdomen yang telah diberi gel sebelumnya.
Dan selanjutnya melakukan pembacaan hasil pemeriksaan yang tergambar di monitor mesin
USG. Pada pembacaan USG, nampak embryo yang terlihat hypoechoic (abu-abu) dan
embryonic vesicle yang terlihat anechoic (hitam).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pet-informed-veterinary-advice-online.com/cat-pregnancy.html
http://www.petplace.com/cats/abdominal-ultrasound-in-cats/page1.aspx
http://www.vcahospitals.com/main/pet-health-information/article/animal-health/ultrasound-
examination-in-cats/382
Kuncorojakti, Suryo. 2011. Periode Kebuntingan pada Kucing. http://suryokuncorojakti-
fkh.web.unair.ac.id/artikel_detail-38842-Info%20Pet Periode%20Kebuntingan%20pada%
20Kucing.html
Noviana, D., K. Damelka dan S. H. Aliambar. 2008. Pencitraan B-Mode Ultrasonografi
(USG) untuk Deteksi Kebuntingan dan Pengamatan Perkembangan Fetus Kucing (Felis
catus). Proceedings of KIVNAS. lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.