Upload
dapi253
View
109
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
uveitis intermedius
Citation preview
Uveitis Intermedius
• Uveitis Intermediate adalah bentuk peradangan yang tidak mengenai uvea anterior atau posterior secara langsung. Sebaliknya ini mengenai zona intermediate mata.
• Uveitis intermediet, juga disebut siklitis, uveitis perifer, atau pars planitis.
• Tanda terpenting dari uveitis intermediet adalah peradangan vitreous (badan kaca).
• Uveitis intermediet khasnya bilateral dan cenderung mengenai pasien pada masa remaja akhir atau dewasa muda.
• Pria lebih banyak yang terkena dibandingkan wanita.
Gejala
• Floaters • Pengelihatan kabur• Jarang nyeri, fotofobia dan mata merah • Vitritis yang ditandai dengan Snowball atau
Snowbanking• Peradangan bilik mata depan minimal. • Sel radang lebih banyak terdapat di vitreous
anterior (retro lental) daripada di bilik mata depan.• Jarang terjadi sinekia posterior ataupun anterior.
• Gambaran dari snowball pada vitrits dengan pemeriksaan oftalmoskop
• Bentukan Snowbanking dilihat dengan pemeriksaan lup
• Mutton fat. Mutton fat adalah satu tipe keratic percipitate yaitu sel-sel radang yang berada di belakang endotel retina. Untuk tipe mutton fat berukuran besar dan berwarna putih berminyak dan sering membentuk bentukan segitiga yang disebut Artl’s triangle.
• Granuloma iris yaitu nodul pada iris yang terdiri dari penumpukan sel-sel radang. Nodul koeppe terletak di bagian marginal dari iris sedangakan nodul busacca terletak di permukaan iris.
Etiologi• Penyebab uveitis intermediet tidak diketahui pada sebagian besar
pasien, tetapi sarkoidosis dan sklerosis multipel berperan pada 10-20% kasus. TBC harus disingkarkan dulu sebelum menegakkan diagnosis sarkoidosis dan sklerosis multipel. Komplikasi tersering dari uveitis intermediet adalah Edema Makula Kistoid, Vaskulitis Retina, dan Neovaskularisasi pada diskus optikus. Vaskulitis Retina berbentuk seperti selubung di perivaskular di pembuluh darah retina.Vaughan
• Penyebab tersering dari proses infeksi yang dapat menyebabkan uveitis intermediet yaitu TBC. Uveitis intermediet yang disebabkan oleh penyakit ini disebabkan penyebaran secara hematogen ke daerah mata. Uveitis intermediet sering terjadi pada kasus yang kronis. Pada kasus uveitis intermediet oleh karena infeksi TB akan mengalami kesembuhan saat infeksi utama sudah dapat teratasi.Vaughan
Multiple sclerosis
• Menyerang selubung myelin dari saraf. • Impuls saraf terhambat. • Gangguan neurologi yang bersifat menyeluruh • Imaging dengan MRI.• Radang pada pars planitis mata• Snowbanking yang terlihat pada pemeriksaan oftalmoskop. • Belum ditentukan secara pasti apa yang menyebabkan
proses peradangan dari pars planitis.• Terapi dari pars planitis karena MS adalah dengan injeksi
cortocosteroid transseptal lalu diikuti dengan pemberian corticosteroid oral.
Uveitis TB• Infeksi aktif ataupun secara sekunder karena reaksi imun terhadap
mycobacterium. • Penyebaran secara hematogen dari struktur yang bersebelahan• Manifestasi oculer mulai dari scleritis, intertistial keratitis, infiltrat
kornea, nodul iris kesemua tanda ini dapat terjadi tanpa adanya tanda-tanda infeksi sistemik.
• Tanda klinis dari uveitis TB adalah mutton fat, granuloma iris (koeppe dan busacca), hypopion dan sinekia posterior.
• Diagnosis uveitis TB adalah dengan swab dan kultur bakteri. • Tes tuberculin pada uveitis TB menunjukkan hasil positif akan
tetapi sering menghasilkan false positif• Penatalaksanaan dari uveitis TB adalah menyembuhkan infeksi TB
Sarcoidosis
• Penyakit inflamasi sistemik, yang penyebabnya belum diketahui.
• Penumpukan dari sel-sel inflamasi kronis seperti monosit, macrofag dan sel T teraktivasi
• Membentuk nodul pada lebih dari satu organ.• Tanda kelainan sarcoidosis pada mata dapat berupa mutton
fat, nodul di trabecular meshwork, snowballs dan snowbanking, lesi chorioretinal multipel, microaneurisma multipel, ndoul di cawan optik, serta kelainan-kelainan ini bersifat bilateral.
• Terapi utama untuk sarcoidosis adalah immunospresan
Treatment umum
• Pengobatan umum untuk uveitis intermediet adalah dengan menggunakan kortikosteroid topikal.
• Dilakukan jika sudah parah dan mengganggu pengelihatan pasien.
• Jika dengan penggunaan kortikosteroid topikal tidak mempan maka dilakukan injeksi kortikosteroid subtenon.
• Komplikasi dari administrasi kortikosteroid adalah katarak oleh karena itu penggunaan kortikosteroid harus dilakukan dengan hati-hati.Vaughan