44
UNDANG-UNDANG NO. 39 TH 2004 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa bekerja merupakan hak asasi manusia yang wajib dijunjung tinggi, dihormati, dan dijamin penegakannya; b. bahwa setia tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan; c. bahwa tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyek perdagangan manusia, termasuk perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan mertabat menusia, serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia; d. bahwa negara wajib menjamin dan melindungi hak asasi warga negaranya yang bekerja baik di dalam maupun di luar negeri berdasarkan prinsip persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, dan anti perdagangan manusia; e. bahawa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri merupakan suatu upaya untuk mewujudkan hak dan kesempatan yang sama bagi tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, yang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memperhatikan harkat, martabat, hak asasi manusia dan perlindungan hukum serta pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan hukum nasional; f. bahwa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri perlu dilakukan secara terpadu antara instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan peran serta masyarakat dalam suatu sistem hukum guna melindungi tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan di luar negeri; g. bahwa peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yang ada belum mengatur secara memadai, tegas, dan terperinci mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri; h. bahwa dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dinyatakan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri diatur dengan undang-undang; i. bahwa berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, furuf e, furuf f, huruf g, dan huruf h, perlu membentuk undang-undang tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri; Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 27 ayat (2), Pasal 28 D ayat (1) dan ayat(2), Pasal 28 E ayat (1) dan ayat (3), Pasal 29 Undang-undang Dasar

WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

UNDANG-UNDANG NO 39 TH 2004UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERIDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMenimbang a bahwa bekerja merupakan hak asasi manusia yang wajib dijunjungtinggi dihormati dan dijamin penegakannyab bahwa setia tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang samatanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yanglayak baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keahlianketerampilan bakat minat dan kemampuanc bahwa tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyekperdagangan manusia termasuk perbudakan dan kerja paksa korbankekerasan kesewenang-wenangan kejahatan atas harkat dan mertabatmenusia serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusiad bahwa negara wajib menjamin dan melindungi hak asasi warganegaranya yang bekerja baik di dalam maupun di luar negeriberdasarkan prinsip persamaan hak demokrasi keadilan sosialkesetaraan dan keadilan gender anti diskriminasi dan antiperdagangan manusiae bahawa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri merupakansuatu upaya untuk mewujudkan hak dan kesempatan yang sama bagitenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layakyang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memperhatikan harkatmartabat hak asasi manusia dan perlindungan hukum sertapemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yangsesuai dengan hukum nasionalf bahwa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri perludilakukan secara terpadu antara instansi Pemerintah baik Pusatmaupun Daerah dan peran serta masyarakat dalam suatu sistem hukumguna melindungi tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan di luarnegerig bahwa peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yangada belum mengatur secara memadai tegas dan terperinci mengenaipenempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negerih bahwa dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan dinyatakan penempatan tenaga kerja Indonesia di luarnegeri diatur dengan undang-undangi bahwa berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurufa huruf b huruf c huruf d furuf e furuf f huruf g dan huruf h perlumembentuk undang-undang tentang Penempatan dan PerlindunganTenaga Kerja Indonesia di Luar NegeriMengingat 1 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 27 ayat (2) Pasal 28 D ayat (1) dan ayat(2)Pasal 28 E ayat (1) dan ayat (3) Pasal 29 Undang-undang DasarNegera Republik Indonesia Tahun 19452 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 39 Tambahan LembaranNegara Nomor 4279)Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIADANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIAMEMUTUSKANMengingat UNDANG-UNDANG TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERIBAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan1 Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warganegara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungankerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah2 Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warganegara Indonesia yang memenuhi syarat sebagi pencari kerja yang akan bekerja di luarnegeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan3 Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakatminat dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputikeseluruhan proses perekrutan pengurus dokumen pendidikan dan pelatihanpenampungan persiapan pemberangkatan pemberangkatan sampai ke negara tujuandan pemulangan dari negara tujuan4 Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKITKIdalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturanperundang-undangan baik sebelum selama maupun sesudah bekerja5 Pelaksanan penempatan TKI swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izintertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luarnegeri6 Mitra usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negera tujuanyang bertanggung jawab menempatkan TKI pada pengguna7 Pengguna Jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna adalah instansiPemerintah Badan Hukum Pemerintah Badan Hukum Swasta danatau Perseorangandi negara tujuan yang mempekerjakan TKI8 Perjanjian Kerja Sama Penempatan adalah perjanjian tertulis antara pelaksanapenempatan TKI swasta dengan mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dankewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan TKI dinegara tujuan9 Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKIswasta dengan calon TKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalamrangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundangundangan10 Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang memuatsyarat-syarat kerja hak dan kewajiban masing-masing pihak11 Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartuidentitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luarnegeri12 Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang padaperwakilan suatu negara yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukanpekerjaan di negara yang bersangkutan13 Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izintertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Perusahaan yang akan menjadi pelaksanapenempatan TKI swasta14 Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP adalah izin yang diberikanPemerintah kepada pelaksana penempatan TKI swasta untuk merekrut calon TKI daridaerah tertentu untuk jabatan tertentu dan untuk dipekerjakan kepada calon Penggunatertentu dalam jangka waktu tertentu15 Orang adalah pihak orang perseorangan atau badan hukum16 Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indoensia yang terdiri dariPresiden beserta para Menteri17 Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaanPasal 2Penempatan dan perlindungan calon TKITKI berasaskan keterpaduan persamaan hak

demokrasi keadilan sosial kesetaraan dan keadilan gender anti diskriminasi serta antiperdagangan manusiaPasal 3Penempatan dan perlindungan calon TKITKI bertujuan untuk a memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawaib menjamin dan melindungi calon TKITKI sejak di dalam negari di negara tujuan sampaikembali ke tempat asal di Indonesiac meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 4Orang perseorangan dilarang menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luarnegeriBAB IITUGAS TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PEMERINTAHPasal 5(1) Pemerintah bertugas mengatur membina melaksanakan dan mengawasipenyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah dapatmelimpahkan sebagi wewenangnya dan atau tugas perbantuan kepada pemerintahdaerah sesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 6Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeriPasal 7Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 danPasal 6 Pemerintah berkewajiban a menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKITKI baik yang bersangkutan berangkatmelalui pelaksana penempatan TKI maupun yang berangkat secara mandirib mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKIc membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negerid melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKIsecara optimal di negara tujuan dane memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelumnya pemberangkatanmasa penempatan dan masa purna penempatanBAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN TKIPasal 8Setiap calon TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk a bekerja di luar negerib memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedurpenempatan TKI di luar negeric memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negerid memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan untukmenjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnyae memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara tujuanf memperoleh hak kesempatan dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerjaasing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara tujuang memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundangundanganatas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya sertapelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundanganselama penempatan di luar negerih memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ketempat asali memperoleh naskah perjanjian kerja yang asliPasal 9Setiap calon TKITKI mempunyai kewajiban untuk a mentaati peraturan perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di negara tujuanb menaati dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian kerja

c membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturanperundang-undangan dand memberitahukan atau melaporkan kedatangan keberadaan dan kepulangan TKI kepadaPerwakilan Republik Indonesia di negara tujuanBAB IVPELAKSANAAN PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERIPasal 10Pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri terdiri dari a Pemerintahb Pelaksanaan penempatan TKI swastaPasal 11(1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf a hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintahdengan pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negaratujuan(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 12Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 huruf b wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari MenteriPasal 13(1) Untuk dapat memperoleh SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pelaksanapenempatan TKI swasta harus memenuhi persyaratan a berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkanperaturan perundangan-undanganb memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan sekurangkurangnyasebesar Rp 3000000000- (tiga milyar rupiah)c menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp15000000- (lima belas juta rupiah) pada bank pemerintahd memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurangkurangnyauntuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berjalane memiliki unit pelatihan kerja danf memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI(2) Sesuai dengan perkembangan keadaan besarnya modal disetor sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dan jaminan dalam bentuk deposito sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dapat ditinjau kembali dan diubah dengan Peraturan Menteri(3) Ketentuan mengenai penyusunan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d dan bentuk serta standar yang harus dipenuhi untuk sarana dan prasaranapelayanan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pad ayat (1) huruf f diatur lebihlanjut dengan Peraturan MenteriPasal 14(1) Izin untuk melaksanakan penempatan TKI di luar negeri diberikan untuk jangka waktu 5(lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun sekali(2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepadapelaksana penempatan TKI swasta selain harus memenuhi syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut a telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan laporan secara periodik kepadaMenterib telah melaksanakan penempatan sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima persen)dari rencana penempatan pada waktu memperoleh SIPPTKIc masih memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkand memiliki neraca keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir tidak mengalami kerugianyang diaudit akutansi publik dane tidak dalam kondisi diskorsPasal 15Tata cara pemberian dan perpanjangan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan MenteriPasal 16Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksanaan penempatan TKI swasta tidakmemenhi kewajiban terhadap calon TKITKI sebagaimana telah diperjanjikan dalamperjanjian penempatanPasal 17(1) Pelaksanaan penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaianperselisihan atau sengketa calon TKITKI apabila deposito yang digunakan tidakmencukupi(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksanan penempatan TKI swastaapabila masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKIdicabut(3) Ketentuan mengenai penyetoran penggunaan pencairan dan pengembalian depositosebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan PeraturanmenteriPasal 18(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta a tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ataub tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya danatau melanggarlarangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalamundang-undang ini(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yangtelah ditempatkan dan masih berada diluar negeri(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan MenteriPasal 19Pelaksanaan penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankanSIPPTKI kepada pihak lainPasal 20(1) Untuk mewakili kepentingannya pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyaiperwakilan di negara TKI ditempatkan(2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum yang dibentuk berdasarkanperaturan perundang-undangan di negara tujuanPasal 21(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah diluarwilayah domisili kantor pusatnya(2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksanapenampatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKIswata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 22Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantorcabang untuk a melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKIb melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKIc menyelesaikan kasus calon TKITKI pada pra atau purna penempatan dand menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksanapenempatan TKI swastaPasal 23Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 menjadi tanggungjawab kantor pusat pelaksanapenempatan TKI swasta

Pasal 24(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negaratujuan(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yangdidirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuanPasal 25(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha danPengguna sebagaimana dimaksud dalam pasal 24(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalammemberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI diluar negeri(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (2) Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha danPengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan(5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Penggunabaik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 26(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untukkepentingan perusahaan sendiri atas izin tertulis dari Menteri(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan a perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentukberdasarkan hukum Indonesiab TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiric perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerja yangdiketahui oleh Perwakilan Republik Indonesiad TKI telah memiliki perjanjian kerjae TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja danataumemiliki polis asuransi danf TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaansendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriBAB VTATA CARA PENEMPATANBagian PertamaUmumPasal 27(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yangpemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RepublikIndonesia atau tenaga kerja asing(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danataupertimbangan keamana Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagipenempatan TKI dengan Peraturan MenteriPasal 28Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriPasal 29(1) Penempatan calon TKITKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuaidengan keahlian ketrampilan bakat minat dan kemampuan(2) Penempatan calon TKITKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 2: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERIBAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan1 Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warganegara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungankerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah2 Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warganegara Indonesia yang memenuhi syarat sebagi pencari kerja yang akan bekerja di luarnegeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan3 Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakatminat dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputikeseluruhan proses perekrutan pengurus dokumen pendidikan dan pelatihanpenampungan persiapan pemberangkatan pemberangkatan sampai ke negara tujuandan pemulangan dari negara tujuan4 Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKITKIdalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturanperundang-undangan baik sebelum selama maupun sesudah bekerja5 Pelaksanan penempatan TKI swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izintertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luarnegeri6 Mitra usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negera tujuanyang bertanggung jawab menempatkan TKI pada pengguna7 Pengguna Jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna adalah instansiPemerintah Badan Hukum Pemerintah Badan Hukum Swasta danatau Perseorangandi negara tujuan yang mempekerjakan TKI8 Perjanjian Kerja Sama Penempatan adalah perjanjian tertulis antara pelaksanapenempatan TKI swasta dengan mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dankewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan TKI dinegara tujuan9 Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKIswasta dengan calon TKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalamrangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundangundangan10 Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang memuatsyarat-syarat kerja hak dan kewajiban masing-masing pihak11 Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartuidentitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luarnegeri12 Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang padaperwakilan suatu negara yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukanpekerjaan di negara yang bersangkutan13 Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izintertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Perusahaan yang akan menjadi pelaksanapenempatan TKI swasta14 Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP adalah izin yang diberikanPemerintah kepada pelaksana penempatan TKI swasta untuk merekrut calon TKI daridaerah tertentu untuk jabatan tertentu dan untuk dipekerjakan kepada calon Penggunatertentu dalam jangka waktu tertentu15 Orang adalah pihak orang perseorangan atau badan hukum16 Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indoensia yang terdiri dariPresiden beserta para Menteri17 Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaanPasal 2Penempatan dan perlindungan calon TKITKI berasaskan keterpaduan persamaan hak

demokrasi keadilan sosial kesetaraan dan keadilan gender anti diskriminasi serta antiperdagangan manusiaPasal 3Penempatan dan perlindungan calon TKITKI bertujuan untuk a memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawaib menjamin dan melindungi calon TKITKI sejak di dalam negari di negara tujuan sampaikembali ke tempat asal di Indonesiac meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 4Orang perseorangan dilarang menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luarnegeriBAB IITUGAS TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PEMERINTAHPasal 5(1) Pemerintah bertugas mengatur membina melaksanakan dan mengawasipenyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah dapatmelimpahkan sebagi wewenangnya dan atau tugas perbantuan kepada pemerintahdaerah sesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 6Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeriPasal 7Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 danPasal 6 Pemerintah berkewajiban a menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKITKI baik yang bersangkutan berangkatmelalui pelaksana penempatan TKI maupun yang berangkat secara mandirib mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKIc membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negerid melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKIsecara optimal di negara tujuan dane memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelumnya pemberangkatanmasa penempatan dan masa purna penempatanBAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN TKIPasal 8Setiap calon TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk a bekerja di luar negerib memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedurpenempatan TKI di luar negeric memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negerid memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan untukmenjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnyae memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara tujuanf memperoleh hak kesempatan dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerjaasing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara tujuang memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundangundanganatas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya sertapelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundanganselama penempatan di luar negerih memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ketempat asali memperoleh naskah perjanjian kerja yang asliPasal 9Setiap calon TKITKI mempunyai kewajiban untuk a mentaati peraturan perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di negara tujuanb menaati dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian kerja

c membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturanperundang-undangan dand memberitahukan atau melaporkan kedatangan keberadaan dan kepulangan TKI kepadaPerwakilan Republik Indonesia di negara tujuanBAB IVPELAKSANAAN PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERIPasal 10Pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri terdiri dari a Pemerintahb Pelaksanaan penempatan TKI swastaPasal 11(1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf a hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintahdengan pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negaratujuan(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 12Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 huruf b wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari MenteriPasal 13(1) Untuk dapat memperoleh SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pelaksanapenempatan TKI swasta harus memenuhi persyaratan a berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkanperaturan perundangan-undanganb memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan sekurangkurangnyasebesar Rp 3000000000- (tiga milyar rupiah)c menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp15000000- (lima belas juta rupiah) pada bank pemerintahd memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurangkurangnyauntuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berjalane memiliki unit pelatihan kerja danf memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI(2) Sesuai dengan perkembangan keadaan besarnya modal disetor sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dan jaminan dalam bentuk deposito sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dapat ditinjau kembali dan diubah dengan Peraturan Menteri(3) Ketentuan mengenai penyusunan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d dan bentuk serta standar yang harus dipenuhi untuk sarana dan prasaranapelayanan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pad ayat (1) huruf f diatur lebihlanjut dengan Peraturan MenteriPasal 14(1) Izin untuk melaksanakan penempatan TKI di luar negeri diberikan untuk jangka waktu 5(lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun sekali(2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepadapelaksana penempatan TKI swasta selain harus memenuhi syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut a telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan laporan secara periodik kepadaMenterib telah melaksanakan penempatan sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima persen)dari rencana penempatan pada waktu memperoleh SIPPTKIc masih memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkand memiliki neraca keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir tidak mengalami kerugianyang diaudit akutansi publik dane tidak dalam kondisi diskorsPasal 15Tata cara pemberian dan perpanjangan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan MenteriPasal 16Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksanaan penempatan TKI swasta tidakmemenhi kewajiban terhadap calon TKITKI sebagaimana telah diperjanjikan dalamperjanjian penempatanPasal 17(1) Pelaksanaan penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaianperselisihan atau sengketa calon TKITKI apabila deposito yang digunakan tidakmencukupi(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksanan penempatan TKI swastaapabila masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKIdicabut(3) Ketentuan mengenai penyetoran penggunaan pencairan dan pengembalian depositosebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan PeraturanmenteriPasal 18(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta a tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ataub tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya danatau melanggarlarangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalamundang-undang ini(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yangtelah ditempatkan dan masih berada diluar negeri(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan MenteriPasal 19Pelaksanaan penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankanSIPPTKI kepada pihak lainPasal 20(1) Untuk mewakili kepentingannya pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyaiperwakilan di negara TKI ditempatkan(2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum yang dibentuk berdasarkanperaturan perundang-undangan di negara tujuanPasal 21(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah diluarwilayah domisili kantor pusatnya(2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksanapenampatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKIswata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 22Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantorcabang untuk a melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKIb melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKIc menyelesaikan kasus calon TKITKI pada pra atau purna penempatan dand menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksanapenempatan TKI swastaPasal 23Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 menjadi tanggungjawab kantor pusat pelaksanapenempatan TKI swasta

Pasal 24(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negaratujuan(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yangdidirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuanPasal 25(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha danPengguna sebagaimana dimaksud dalam pasal 24(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalammemberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI diluar negeri(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (2) Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha danPengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan(5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Penggunabaik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 26(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untukkepentingan perusahaan sendiri atas izin tertulis dari Menteri(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan a perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentukberdasarkan hukum Indonesiab TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiric perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerja yangdiketahui oleh Perwakilan Republik Indonesiad TKI telah memiliki perjanjian kerjae TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja danataumemiliki polis asuransi danf TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaansendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriBAB VTATA CARA PENEMPATANBagian PertamaUmumPasal 27(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yangpemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RepublikIndonesia atau tenaga kerja asing(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danataupertimbangan keamana Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagipenempatan TKI dengan Peraturan MenteriPasal 28Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriPasal 29(1) Penempatan calon TKITKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuaidengan keahlian ketrampilan bakat minat dan kemampuan(2) Penempatan calon TKITKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 3: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

demokrasi keadilan sosial kesetaraan dan keadilan gender anti diskriminasi serta antiperdagangan manusiaPasal 3Penempatan dan perlindungan calon TKITKI bertujuan untuk a memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawaib menjamin dan melindungi calon TKITKI sejak di dalam negari di negara tujuan sampaikembali ke tempat asal di Indonesiac meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 4Orang perseorangan dilarang menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luarnegeriBAB IITUGAS TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PEMERINTAHPasal 5(1) Pemerintah bertugas mengatur membina melaksanakan dan mengawasipenyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah dapatmelimpahkan sebagi wewenangnya dan atau tugas perbantuan kepada pemerintahdaerah sesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 6Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeriPasal 7Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 danPasal 6 Pemerintah berkewajiban a menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKITKI baik yang bersangkutan berangkatmelalui pelaksana penempatan TKI maupun yang berangkat secara mandirib mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKIc membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negerid melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKIsecara optimal di negara tujuan dane memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelumnya pemberangkatanmasa penempatan dan masa purna penempatanBAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN TKIPasal 8Setiap calon TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk a bekerja di luar negerib memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedurpenempatan TKI di luar negeric memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negerid memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan untukmenjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnyae memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara tujuanf memperoleh hak kesempatan dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerjaasing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara tujuang memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundangundanganatas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya sertapelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundanganselama penempatan di luar negerih memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ketempat asali memperoleh naskah perjanjian kerja yang asliPasal 9Setiap calon TKITKI mempunyai kewajiban untuk a mentaati peraturan perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di negara tujuanb menaati dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian kerja

c membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturanperundang-undangan dand memberitahukan atau melaporkan kedatangan keberadaan dan kepulangan TKI kepadaPerwakilan Republik Indonesia di negara tujuanBAB IVPELAKSANAAN PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERIPasal 10Pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri terdiri dari a Pemerintahb Pelaksanaan penempatan TKI swastaPasal 11(1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf a hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintahdengan pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negaratujuan(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 12Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 huruf b wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari MenteriPasal 13(1) Untuk dapat memperoleh SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pelaksanapenempatan TKI swasta harus memenuhi persyaratan a berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkanperaturan perundangan-undanganb memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan sekurangkurangnyasebesar Rp 3000000000- (tiga milyar rupiah)c menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp15000000- (lima belas juta rupiah) pada bank pemerintahd memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurangkurangnyauntuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berjalane memiliki unit pelatihan kerja danf memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI(2) Sesuai dengan perkembangan keadaan besarnya modal disetor sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dan jaminan dalam bentuk deposito sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dapat ditinjau kembali dan diubah dengan Peraturan Menteri(3) Ketentuan mengenai penyusunan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d dan bentuk serta standar yang harus dipenuhi untuk sarana dan prasaranapelayanan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pad ayat (1) huruf f diatur lebihlanjut dengan Peraturan MenteriPasal 14(1) Izin untuk melaksanakan penempatan TKI di luar negeri diberikan untuk jangka waktu 5(lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun sekali(2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepadapelaksana penempatan TKI swasta selain harus memenuhi syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut a telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan laporan secara periodik kepadaMenterib telah melaksanakan penempatan sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima persen)dari rencana penempatan pada waktu memperoleh SIPPTKIc masih memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkand memiliki neraca keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir tidak mengalami kerugianyang diaudit akutansi publik dane tidak dalam kondisi diskorsPasal 15Tata cara pemberian dan perpanjangan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan MenteriPasal 16Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksanaan penempatan TKI swasta tidakmemenhi kewajiban terhadap calon TKITKI sebagaimana telah diperjanjikan dalamperjanjian penempatanPasal 17(1) Pelaksanaan penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaianperselisihan atau sengketa calon TKITKI apabila deposito yang digunakan tidakmencukupi(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksanan penempatan TKI swastaapabila masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKIdicabut(3) Ketentuan mengenai penyetoran penggunaan pencairan dan pengembalian depositosebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan PeraturanmenteriPasal 18(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta a tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ataub tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya danatau melanggarlarangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalamundang-undang ini(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yangtelah ditempatkan dan masih berada diluar negeri(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan MenteriPasal 19Pelaksanaan penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankanSIPPTKI kepada pihak lainPasal 20(1) Untuk mewakili kepentingannya pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyaiperwakilan di negara TKI ditempatkan(2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum yang dibentuk berdasarkanperaturan perundang-undangan di negara tujuanPasal 21(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah diluarwilayah domisili kantor pusatnya(2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksanapenampatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKIswata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 22Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantorcabang untuk a melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKIb melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKIc menyelesaikan kasus calon TKITKI pada pra atau purna penempatan dand menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksanapenempatan TKI swastaPasal 23Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 menjadi tanggungjawab kantor pusat pelaksanapenempatan TKI swasta

Pasal 24(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negaratujuan(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yangdidirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuanPasal 25(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha danPengguna sebagaimana dimaksud dalam pasal 24(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalammemberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI diluar negeri(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (2) Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha danPengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan(5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Penggunabaik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 26(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untukkepentingan perusahaan sendiri atas izin tertulis dari Menteri(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan a perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentukberdasarkan hukum Indonesiab TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiric perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerja yangdiketahui oleh Perwakilan Republik Indonesiad TKI telah memiliki perjanjian kerjae TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja danataumemiliki polis asuransi danf TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaansendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriBAB VTATA CARA PENEMPATANBagian PertamaUmumPasal 27(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yangpemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RepublikIndonesia atau tenaga kerja asing(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danataupertimbangan keamana Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagipenempatan TKI dengan Peraturan MenteriPasal 28Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriPasal 29(1) Penempatan calon TKITKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuaidengan keahlian ketrampilan bakat minat dan kemampuan(2) Penempatan calon TKITKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 4: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

c membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturanperundang-undangan dand memberitahukan atau melaporkan kedatangan keberadaan dan kepulangan TKI kepadaPerwakilan Republik Indonesia di negara tujuanBAB IVPELAKSANAAN PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERIPasal 10Pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri terdiri dari a Pemerintahb Pelaksanaan penempatan TKI swastaPasal 11(1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf a hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintahdengan pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negaratujuan(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 12Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 huruf b wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari MenteriPasal 13(1) Untuk dapat memperoleh SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pelaksanapenempatan TKI swasta harus memenuhi persyaratan a berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkanperaturan perundangan-undanganb memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan sekurangkurangnyasebesar Rp 3000000000- (tiga milyar rupiah)c menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp15000000- (lima belas juta rupiah) pada bank pemerintahd memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurangkurangnyauntuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berjalane memiliki unit pelatihan kerja danf memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI(2) Sesuai dengan perkembangan keadaan besarnya modal disetor sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dan jaminan dalam bentuk deposito sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dapat ditinjau kembali dan diubah dengan Peraturan Menteri(3) Ketentuan mengenai penyusunan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d dan bentuk serta standar yang harus dipenuhi untuk sarana dan prasaranapelayanan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pad ayat (1) huruf f diatur lebihlanjut dengan Peraturan MenteriPasal 14(1) Izin untuk melaksanakan penempatan TKI di luar negeri diberikan untuk jangka waktu 5(lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun sekali(2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepadapelaksana penempatan TKI swasta selain harus memenuhi syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut a telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan laporan secara periodik kepadaMenterib telah melaksanakan penempatan sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima persen)dari rencana penempatan pada waktu memperoleh SIPPTKIc masih memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkand memiliki neraca keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir tidak mengalami kerugianyang diaudit akutansi publik dane tidak dalam kondisi diskorsPasal 15Tata cara pemberian dan perpanjangan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan MenteriPasal 16Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksanaan penempatan TKI swasta tidakmemenhi kewajiban terhadap calon TKITKI sebagaimana telah diperjanjikan dalamperjanjian penempatanPasal 17(1) Pelaksanaan penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaianperselisihan atau sengketa calon TKITKI apabila deposito yang digunakan tidakmencukupi(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksanan penempatan TKI swastaapabila masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKIdicabut(3) Ketentuan mengenai penyetoran penggunaan pencairan dan pengembalian depositosebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan PeraturanmenteriPasal 18(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta a tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ataub tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya danatau melanggarlarangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalamundang-undang ini(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yangtelah ditempatkan dan masih berada diluar negeri(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan MenteriPasal 19Pelaksanaan penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankanSIPPTKI kepada pihak lainPasal 20(1) Untuk mewakili kepentingannya pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyaiperwakilan di negara TKI ditempatkan(2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum yang dibentuk berdasarkanperaturan perundang-undangan di negara tujuanPasal 21(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah diluarwilayah domisili kantor pusatnya(2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksanapenampatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKIswata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 22Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantorcabang untuk a melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKIb melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKIc menyelesaikan kasus calon TKITKI pada pra atau purna penempatan dand menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksanapenempatan TKI swastaPasal 23Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 menjadi tanggungjawab kantor pusat pelaksanapenempatan TKI swasta

Pasal 24(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negaratujuan(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yangdidirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuanPasal 25(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha danPengguna sebagaimana dimaksud dalam pasal 24(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalammemberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI diluar negeri(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (2) Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha danPengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan(5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Penggunabaik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 26(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untukkepentingan perusahaan sendiri atas izin tertulis dari Menteri(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan a perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentukberdasarkan hukum Indonesiab TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiric perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerja yangdiketahui oleh Perwakilan Republik Indonesiad TKI telah memiliki perjanjian kerjae TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja danataumemiliki polis asuransi danf TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaansendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriBAB VTATA CARA PENEMPATANBagian PertamaUmumPasal 27(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yangpemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RepublikIndonesia atau tenaga kerja asing(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danataupertimbangan keamana Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagipenempatan TKI dengan Peraturan MenteriPasal 28Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriPasal 29(1) Penempatan calon TKITKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuaidengan keahlian ketrampilan bakat minat dan kemampuan(2) Penempatan calon TKITKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 5: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan MenteriPasal 16Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksanaan penempatan TKI swasta tidakmemenhi kewajiban terhadap calon TKITKI sebagaimana telah diperjanjikan dalamperjanjian penempatanPasal 17(1) Pelaksanaan penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaianperselisihan atau sengketa calon TKITKI apabila deposito yang digunakan tidakmencukupi(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksanan penempatan TKI swastaapabila masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKIdicabut(3) Ketentuan mengenai penyetoran penggunaan pencairan dan pengembalian depositosebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan PeraturanmenteriPasal 18(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta a tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ataub tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya danatau melanggarlarangan dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalamundang-undang ini(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yangtelah ditempatkan dan masih berada diluar negeri(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan MenteriPasal 19Pelaksanaan penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankanSIPPTKI kepada pihak lainPasal 20(1) Untuk mewakili kepentingannya pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyaiperwakilan di negara TKI ditempatkan(2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum yang dibentuk berdasarkanperaturan perundang-undangan di negara tujuanPasal 21(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah diluarwilayah domisili kantor pusatnya(2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksanapenampatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKIswata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 22Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantorcabang untuk a melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKIb melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKIc menyelesaikan kasus calon TKITKI pada pra atau purna penempatan dand menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksanapenempatan TKI swastaPasal 23Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swastasebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 menjadi tanggungjawab kantor pusat pelaksanapenempatan TKI swasta

Pasal 24(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negaratujuan(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yangdidirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuanPasal 25(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha danPengguna sebagaimana dimaksud dalam pasal 24(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalammemberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI diluar negeri(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (2) Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha danPengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan(5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Penggunabaik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 26(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untukkepentingan perusahaan sendiri atas izin tertulis dari Menteri(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan a perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentukberdasarkan hukum Indonesiab TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiric perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerja yangdiketahui oleh Perwakilan Republik Indonesiad TKI telah memiliki perjanjian kerjae TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja danataumemiliki polis asuransi danf TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaansendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriBAB VTATA CARA PENEMPATANBagian PertamaUmumPasal 27(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yangpemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RepublikIndonesia atau tenaga kerja asing(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danataupertimbangan keamana Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagipenempatan TKI dengan Peraturan MenteriPasal 28Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriPasal 29(1) Penempatan calon TKITKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuaidengan keahlian ketrampilan bakat minat dan kemampuan(2) Penempatan calon TKITKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 6: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Pasal 24(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negaratujuan(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yangdidirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuanPasal 25(1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha danPengguna sebagaimana dimaksud dalam pasal 24(2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalammemberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI diluar negeri(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (2) Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha danPengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan(5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Penggunabaik bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 26(1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untukkepentingan perusahaan sendiri atas izin tertulis dari Menteri(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan a perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentukberdasarkan hukum Indonesiab TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiric perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerja yangdiketahui oleh Perwakilan Republik Indonesiad TKI telah memiliki perjanjian kerjae TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja danataumemiliki polis asuransi danf TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaansendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriBAB VTATA CARA PENEMPATANBagian PertamaUmumPasal 27(1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yangpemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RepublikIndonesia atau tenaga kerja asing(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danataupertimbangan keamana Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagipenempatan TKI dengan Peraturan MenteriPasal 28Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriPasal 29(1) Penempatan calon TKITKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuaidengan keahlian ketrampilan bakat minat dan kemampuan(2) Penempatan calon TKITKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 7: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

memperhatikan harkat martabat hak azazi manusia perlindungan hukum pemerataankesempatan kerja dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingannasionalPasal 30Setiap orang dilarang menempatkan calon TKITKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yangbertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturanperundang-undangan baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yangtelah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27Bagian KeduaPra Penempatan TKIPasal 31Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi a pengurusan SIPb perekrutan dan seleksic pendidikan dan pelatihan kerjad pemeriksaan kesehatan dan psikologie pengurusan dokumenf uji kompetensig pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) danh pemberangkatanParagraf 1Surat Izin PengerahanPasal 32(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memilikiSIP dari Menteri(2) a perjanjian kerjasama penempatanb surat permintaan TKI dari Penggunac rancangan perjanjian penempatan dand rancangan perjanjian kerja(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna perjanjian kerja sama penempatan danrancangan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a huruf b danhuruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada PerwakilanRepublik Indonesia di negara tujuan(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 33Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahkan SIP kepadapihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKIParagraf 2Perekrutan dan SeleksiPasal 34(1) Proses perekrutan didahuli dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurangkurangnyatentang a tata cara perekrutanb dokumen yang diperlukanc hak dan kewajiban calon TKITKId situasi kondisi dan resiko di negara tujuan dane tata cara perlindungan bagi TKI(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara lengkap danbenar(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dandisampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swastaPasal 35Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calonTKI yang telah memenuhi persyaratan a berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 8: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

akan dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (duapuluh satu) tahunb sehat jasmani dan rohanic tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan dand berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)atau yang sederajatPasal 36(1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansipemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan(2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan Peraturan MenteriPasal 37Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dan pencari kerja yangterdaftar pada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)Pasal 38(1) Pelaksana Penempatan TKI swasta membuat dan mendatangani perjanjianpenempatan dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanadministrasi dalam proses perekrutan(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupatenkotaPasal 39Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI dibebankan dan menjaditanggung jawab pelaksana TKI swastaPasal 40Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 3Pendidikan dan Pelatihan KerjaPasal 41(1) Calon TKI wajib memiliki sertfikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan (2) Dalam hal TKI belum memiliki kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan penddikan dan pelatihan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukanPasal 42(1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaanyang akan dilakukan(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk a membekali menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKIb memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi kondisi adat istiadatbudaya agama dan risiko bekerja di luar negeric membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan dand memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKIPasal 43(1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerjaswasta atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan(2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan denganpendidikan dan pelatihan kerjaPasal 44Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan danpelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan danpelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasikompetensi kerja

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 9: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Pasal 45Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalamuji kompetensi kerjaPasal 46Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan silarang untuk dipekerjakanPasal 47Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteriParagraf 4Pemeriksaan Kesehatan dan PsikologiPasal 48Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengankesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI denganpekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuanPasal 49(1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yangdiselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh Pemerintah(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagicalon TKI dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakanpemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan MenteriPasal 50Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhisyarat kesehatan dan psikologiParagraf 5Pengurusan DokumenPasal 51Untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi a Kartu Tanda Penduduk Ijazah pendidikan terakhir akte kelahiran atau suratketerangan kenal lahirb surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy bukunikahc surat keterangan izin suami atau istri izin orang tua atau izin walid sertifikat kompetensi kerjae surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologif paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempatg visa kerjah perjanjian penempatan kerjai perjanjian kerja danj KTKLNPasal 52(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuatsecara tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKIswasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swastab nama jenis kelamin umur status perkawinan dan alamat calon TKIc nama dan alamat calon Penggunad hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yangharus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calonPengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatane jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan penggunaf jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal iniPengguna tidak memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 10: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

g waktu keberangkatan calon TKIh hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan carapembayarannyai tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibahj akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satupihak dank tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuatsekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermeterai cukup dan masing-masingpihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukumyang samaPasal 53Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali danatau diubah kecuali ataspersetujuan para pihakPasal 54(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatanTKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melampirkan copyatau salinan perjanjian penempatan TKIBagian KetigaPerjanjian KerjaPasal 55(1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakatidan ditandatangi oleh para pihak(2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutandiberangkatkan ke luar negeri(3) Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan(4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh pelaksanapenempatan TKI swasta(5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sekurangkurangnyamemuat a nama dan alamat penggunab nama dan alamat TKIc jabatan dan jenis pekerjaan TKId hak dan kewajiban para pihake kondisi dan syarat kerja yang meliputi jan kerja upah dan tata cara pembayaranbaik cuti dan waktu istirahat fasilitas dan jaminan sosial danf jangka waktu perpanjangan kerjaPasal 56(1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan darijangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan peraturan MenteriPasal 57(1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56ayat (1) dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksanapenempatan TKI swasta(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihaksekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 11: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Pasal 58(1) Perjanjian kerja dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib mendapatpersetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negaratujuan(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta(3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjiankerja dan perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 59TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya danakan memperpanjang perjanjian kerja TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahuluke IndonesiaPasal 60Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan maka pelaksanapenempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masaperpanjangan perjanjian kerjaPasal 61Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan apabila selama masa berlakunyaperjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan atau pindah Pengguna makaperwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerjadengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkan kepada Perwakilan RepublikIndonesiaPasal 62(1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri wajib memiliki dokumen KTKLN yangdikeluarkan oleh Pemerintah(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKIselama masa penempatan TKI di negara tujuanPasal 63(1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKIyang bersangkutan a telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negerib telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) danc telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi(2) Ketentuan mengenai bentuk persyaratan dan tata cara memperoleh KTKLN diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 64Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memilikiKTKLNPasal 65Palaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumenpenampatan yang diperlukanPasal 66Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan danpemulangan TKI yang dilengkapi fasilitas yang memenuhi syaratPasal 67(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yangtelah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalamPasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal52 ayat (2)(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKIkepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan(3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekatPasal 68(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menginstruksikan TKI yang diberangkatkan

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 12: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

ke luar negeri dalam program asuransi(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriPasal 69(1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akandiberangkatkan ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan(2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberikan pemahamanpendalaman terhadap a peraturan perundang-undangan di negara tujuan danb materi perjanjian kerja(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KeempatMasa Tunggu di PenampunganPasal 70(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelumpemberangkatan(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan danatau jenis pekerjaan yangakan dilakukan di negara tujuan(3) Selama masa penampungan pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukancalon TKI secara wajar dan manusiawi(4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diaturlebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KelimaMasa PenempatanPasal 71(1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia dinegera tujuan(2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKIyang bekerja pada Pengguna Perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKIswastaPasal 72Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai denganpekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati danditandatangani TKI yang bersangkutanBagian KeenamPurna PenempatanPasal 73(1) Kepulangan TKI terjadi karena a berakhirnya masa perjanjian kerjab pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhirc terjadi perang bencana alam atau wabah penyakit di negara tujuand mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankanpekerjaannya lagie meninggal dunia di negara tujuanf cuti ataug dideportasi oleh pemerintah setempat(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e pelaksana penempatan TKI berkewajiban a memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lama 3 (tiga) kali24 (dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebutb mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberikannya kepadapejabat Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yangbersangkutanc memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 13: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

menanggung semua biaya yang diperlukan termasuk biaya penguburan sesuaidengan tata cara agama TKI yang bersangkutand mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihakkeluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yangbersangkutane memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingananggota keluarganya danf mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima(3) Dalam hal terjadi perang bencana alam wabah penyakit dan deportasi sebagaimanadimasud pada ayat (1) huruf c dan huruf g Perwakilan Republik Indonesia BadanNasional Penempatan kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKIPasal 74(1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepadaPerwakilan Republik Indonesia negara tujuan(2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan olehpelaksana penempatan TKI swastaPasal 75(1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawabpelaksana penempatan TKI(2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal a pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKIb pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan danc pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakanpihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalamkepulangan(3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaiman dimaksud pada ayat (1)ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBagian KetujuhPembiayaanPasal 76(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatankepada calon TKI untuk komponen biaya a pengurusan dokumen jati dirib pemeriksaan kesehatan dan psikologi danc pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri(3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparandan memenuhi asas akuntabilitasBAB VIPERLINDUNGAN TKIPasal 771 Setiap calon TKITKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai denganperaturan perundang-undangan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari prapenempatan masa penempatan sampai dengan purna penempatanPasal 781 Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negerisesuai dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaaninternasional2 Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri Pemerintah dapat menetapkanjabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu3 Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukansesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 79

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 14: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeriPerwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilanpelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeriPasal 801 Dengan pertimbangan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakanantara lain a pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangandi negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasionalb pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerjadanatau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan2 Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luarnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintahPasal 811 Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKITKI pemerataan kesempatankerja danatau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengankebutuhan nasional Pemerintah dapat menghentikan danatau melarangpenempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI padajabatan - jabatan tertentu di luar negeri2 Dalam menghentikan danatau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI3 Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 82Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggungjawab untuk memberikan perlindungankepada calon TKITKI sesuai dengan perjanjian penempatanPasal 83Setiap calon TKITKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yangditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaandan perlindungan TKIPasal 84Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diaturlebih lanjut dengan Peraturan PemerintahBAB VIIPENYELESAIAN PERSELISIHANPasal 851 Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swastamengenai pelaksanaan perjanjian penempatan maka kedua belah pihakmengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah2 Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maka salah satu ataukedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidangketenagakerjaan di KabupatenKota Provinsi atau PemerintahBAB VIIIPEMBINAANPasal 861 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenan denganpenyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri2 Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintahdapat mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta organisasi dan ataumasyarakat3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secaraterpadu dan terkoordinasiPasal 87Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dilakukan dalambidang

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 15: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

a informasib sumber daya manusia danc perlindungan TKIPasal 88Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87huruf a dilakukan dengan a membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luarnegeri yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakatb memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur menganai penempatan TKIdi luar negeri termasuk resiko bahaya yang mungkin terjadi selama masapenempatan TKI di luar negeriPasal 89Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf b dilakukan dengan a meningkatkan kualitas keahlian danatau keterampilan kerja calon TKITKI yang akanditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalambahasa asingb membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar danpersyaratan yang ditetapkanPasal 90Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 huruf c dilakukan dengan a memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan masapenempatan dan purna penempatanb memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKITKI denganPengguna danatau pelaksana penempatan TKIc Menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secaraberkala sesuai dengan peraturan perundang-undangand melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai denganperaturan perundang-undanganPasal 911 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telahberjasa dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri2 Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentukpiagam uang danatau bentuk lainnyaBAB IXPENGAWASANPasal 921 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan pada Pemerintah Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota2 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luarnegeri dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan3 Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebihlanjut dengan Peraturan PemerintahPasal 931 Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada PemerintahProvinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib melaporkan hasil pelaksanaanpengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeriyang ada di daerahnya sesuai dengan tugas fungsi dan wewenangnya kepadaMenteri2 Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB X

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 16: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BADAN NASIONALPENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKIPasal 941 Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yangterpadu2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BadanNasional Penempatan dan Perlindungan TKI3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawabkepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota NegaraPasal 951 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 94 mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan danperlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi2 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI bertugas a melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antaraPemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Penggunaberbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1)b memberikan pelayanan mengkoordinasikan dan melakukan pengawasanmengenai 1048707 dokumen1048707 pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)1048707 penyelesaian masalah1048707 sumber-sumber pembiayaan1048707 pemberangkatan sampai pemulangan1048707 peningkatan kualitas calon TKI1048707 informasi1048707 kualitas pelaksana penempatan TKI dan1048707 peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganyaPasal 961 Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakilwakilinstansi Pemerintah terkait2 Dalam melaksanakan tugasnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenagaprofesionalPasal 97Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fungsi tugas struktur organisasi dan tatakerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan PresidenPasal 981 Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI di Ibukota Provinsi danatau tempat pemberangkatan TKI yangdianggap perlu2 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumenpenempatan TKI3 Pemberikan pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan bersama-sama dengan instansi yang terkaitPasal 991 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalamPasal 98 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan2 Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 17: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Keputusan Kepala BadanBAB XISANKSI ADMINISTRATIFPasal 1001 Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuanketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pasal 20 Pasal 30Pasal 32 ayat (1) Pasal 33 Pasal 34 ayat (3) Pasal 38 ayat (2) Pasal 54 ayat (1)Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 62 ayat (1)Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 69 ayat (1) Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 ayat(2) Pasal 74 Pasal 76 ayat (1) Pasal 82 Pasal 83 atau Pasal 1052 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa a peringatan tertulisb penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatanTKIc pencabutan izind pembatalan keberangkatan calon TKI dan ataue pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri3 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriBAB XIIPENYIDIKANPasal 1011 Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kepada Pejabat PegawaiNegeri Sipil tertentu di instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi danatauPemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandiberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukampenyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang a melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak di bidangpenempatan dan perlindungan TKIb melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIc meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukumsehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindunganTKId melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalamperkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIe melakukan pemeriksaan atas surat danatau dokumen lain tentang tindakpidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIf meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKIg menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yangmembuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan danperlindungan TKI3 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara PidanaBAB XIIIKETENTUAN PIDANAPasal 1021 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp 100000000000 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp 500000000000 (lima miliar rupiah) setiap orang yang a mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 18: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

b mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33c melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 35d menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45e menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologisebagaimana dimaksud dalam Pasal 50f menempatkan calon TKITKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51g menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransisebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 atauh memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selamamasa di penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3)2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanakejahatanPasal 1041 Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1(satu) tahun danatau denda paling sedikit Rp 10000000000 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp 100000000000 (satu miliar rupiah) setiap orang yang a menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkandalam Pasal 24b menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpaizin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)c mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46d menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ataue tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratankelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidanapelanggaranBAB XIVKETENTUAN LAIN-LAINPasal 1051 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansiPemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan PerwakilanRepublik Indonesia2 Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri TKI yang bekerja diluar negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLNPasal 1061 TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperolehperlindungan2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PerwakilanRepublik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganBAB XVKETENTUAN PERALIHANPasal 1071 Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luarnegeri sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajib menyesuaikan persyaratanyang diatur dalam Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini2 Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelumberlakunya Undang-Undang ini maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulaisejak Undang-Undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKIterakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 19: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

3 Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratanyang diatur dalam Undang-undang ini maka izin pelaksana penempatan TKI swastayang bersamgkutan dicabut oleh MenteriPasal 108Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang iniBAB XVIKETENTUAN PENUTUPPasal 109Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik IndonesiaDitetapkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdMEGAWATI SOEKARNOPUTRIDiundangkan di Jakartapada tanggal 18 Oktober 2004MENTERI NEGARASEKRETARIS NEGARA REPUBLIKINDONESIAttdBAMBANG KESOWOLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 2004TENTANGPENEMPATAN DAN PERLINDUNGANTENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERII UMUMPekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehinggasetiap orang membutuhkan pekerjaan Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumberpenghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dankeluarganya Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinggaseseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya keluarganya maupunlingkungannya oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat padadiri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormatiMakna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiapWarga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan Namun pada kenyataannya keterbatasan akan lowongan kerja di dalamnegeri menyebabkan banyaknya warga negara IndonesiaTKI mencari pekerjaan ke luarnegeri Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkatBesarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKIyang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif yaitu mengatasisebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif beruparesiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI Resikotersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan selama bekerja di luarnegeri maupun setelah pulang ke Indonesia Dengan demikian perlu dilakukan pengaturanagar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atasdapat dihindari atau minimal dikurangi

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 20: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalahketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenagakerja secara baik Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandungprinsip murah cepat tidak berbelit-belit dan aman Pengaturan yang bertentangan denganprinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampakkepada minimnya perlindungan bagi tenagakerja yang bersangkutanSejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri danbesarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri meningkat pula kasusperlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri Kasusyang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearahperdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaanSelama ini secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuanpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang PengerahanOrang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887Nomor 8 ) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya Ketentuan dalamordonansi sangat sederhanasumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yangberkembang Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengaturpenempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalamKeputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannyaDengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanOrdonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeridinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diaturdalam undang-undang tersendiri Pengaturan melalui undang-undang tersendiri diharapkanmampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya danperlakuan eksploitatiff dari siapapunDengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warganegara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan khususnya di luarnegeri agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepatdan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik moral maupunmartabatnyaDikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatandan perlindungan TKI ke luar negeri menyangkut juga hubungan antar negara maka sudahsewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakankewenangan Pemerintah Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri karena itu perlumelibatkan Pemerintah Provinsi maupun KabupatenKota serta institusi swasta Di lain pihakkarena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsungberhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusiamaka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspekkomitmen profesionalisme maupun secara ekonomis dapat menjamin hak-hak azasi warganegara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungiSetiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatangatau orang asing di negara tempat ia bekerja Mereka dapat dipekerjakan di wilayahmanapun di negara tersebut pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketikamereka masih berada di tanah airnya Berdasarkan pemahaman tersebut kita harusmengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diritenaga kerja itu sendiri sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasanbatasantertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri Pembatasan yang utamaadalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeriDengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinaneksploitasi terhadap TKIPemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapatdilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan Terlebih lagi dengan mudahnyamemperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeriKelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 21: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi Sementara bagi mereka yangmempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya merekabiasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan -pekerjaan kasar tentunya memerlukanpengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebihtinggi Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikanpelayanan dan perlindungan yang maksimalPerbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompokdengan kelompok masyarakat lainnya namun justru untuk menegakkan hak-hak warganegara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Olehkarena itu dalam Undang-Undang ini prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKIadalah persamaan hak berkeadilan kesetaraan gender serta tanpa diskriminasiTelah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatanadalah berkaitan dengan hak azasi manusia maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalamUndang-Undang ini cukup banyak berupa sanksi pidana Bahkan tidak dipenuhinyapersyaratan salah satu dokumen perjalanan sudah merupakan tindakan pidana Hal inidilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yangbersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeriTidak adanya satu saja dokumen sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhisyarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan Kondisi ini membuat tenaga kerjayang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yangeksploitatif lainnya di negara tujuan penempatanDengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangantermasuk didalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan KonvensiWina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai HubunganKonsuler Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenaiMisi Khusus (Special Missions) Tahun 1969 dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999tentang Hubungan Luar Negeri Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di LuarNegeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepatsesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan tetap melindungi hak-hak TKIDengan demikian Undang-Undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumenperlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan selama masa bekerja di luarnegeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadiinstrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganyaII PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelasPasal 2Cukup jelasPasal 3Cukup jelasPasal 4Menempatkan Warga Negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengansengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesiauntuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dariyang bersangkutanPasal 5Ayat (1)Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secaraseimbang oleh Pemerintah dan masyarakat Agar penyelenggaraan penempatan danperlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna Pemerintahperlu mengatur membina dan mengawasi pelaksanaannyaAyat (2)Cukup jelasPasal 6Cukup jelasPasal 7

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 22: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Cukup jelasPasal 8Cukup jelasPasal 9Cukup jelasPasal 10Huruf aCukup jelasHuruf bPelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebutdengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)Pasal 11Cukup jelasPasal 12Cukup jelasPasal 13Ayat (1)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cJaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar adajaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau calon TKI didalam negeri danatau TKI dengan Pengguna danatau pelaksana penempatan TKI swastaatau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yangmasih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkandalam program asuransiHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fYang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara laintempat penampungan yang layak tempat pelatihan kerja dan kantorAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 14Cukup jelasPasal 15Cukup jelasPasal 16Cukup jelasPasal 17Cukup jelasPasal 18Cukup jelasPasal 19Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yangdalam praktek sering disebut dengan istilah jual bendera atau numpang proses Apabilahal ini ditolerir akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawabdalam hal terjadi permasalahan terhadap TKIPasal 20Ayat (1)

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 23: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapapelaksana penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 21Ayat (1)Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupatenkota sesuai dengankebutuhanAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 22Cukup jelasPasal 23Cukup jelasPasal 24Ayat (1)Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yangmempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumahtangga pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia pengemudi tukang kebuntamanPekerjaan-pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informalAyat (2)Cukup jelasPasal 25Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja samapenempatan surat permintaan TKI dan perjanjian kerjaAyat (3)Cukup jelasAyat (4)C ukup jelasAyat (5)Cukup jelasPasal 26Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf ePerlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama denganProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undanganHuruf fCukup jelasAyat (3)Cukup jelasPasal 27

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 24: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuandalam keadaan perang bancana alam atau terjangkit wabah penyakit menularPasal 28Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lainpekerjaan sebagai pelautPasal 29Cukup jelasPasal 30Cukup jelasPasal 31Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cPelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unitpelatihan yang dimilki pelaksana penempatan TKI swastaHuruf dPemeriksaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologisdalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuanHuruf eCukup jelasHuruf fCukup jelasHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasPasal 32Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bSurat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job orderdemand letter atau wakalahHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 33Cukup jelasPasal 34Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat harus digunakan bahasayang mudah dipahami

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 25: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Ayat (3)Cukup jelasPasal 35Huruf aDalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyaihubungan personal yang interns dengan Pengguna yang dapat mendorong TKI yangbersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual Mengingat halitu maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspekkepribadian dan emosi Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapatdiminimalisasikanHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasPasal 36Cukup jelasPasal 37Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidakdibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesiamaupun warga negara asingPasal 38Cukup jelasPasal 39Cukup jelasPasal 40Cukup jelasPasal 41Cukup jelasPasal 42Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cYang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampumenggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuanHuruf dCukup jelasPasal 43Cukup jelasPasal 44Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikatkompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yangmengacu pada standar kompetensi nasional danatau internasionalPasal 45Cukup jelasPasal 46Cukup jelasPasal 47Cukup jelasPasal 48

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 26: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Cukup jelasPasal 49Ayat (1)Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatandan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupunderah danatau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetepkan sesuai denganperaturan perundang-undanganAyat (2)Cukup jelasPasal 50Cukup jelasPasal 51Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fPaspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan di kabupatenkota setempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jCukup jelasPasal 52Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Huruf aCukup jelasHuruf bCukup jelasHuruf cCukup jelasHuruf dCukup jelasHuruf eCukup jelasHuruf fJaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan daripelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yangditempatkannyaMisalnyaapabiladalam perjanjian penemoatan pelaksana penempatan TKI swastamenjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu olehPenggunadan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yangtentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja)maka pelaksana penempatan TKI swastaharus membayar kekurangannyaDemikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 27: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

diberangkatan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidakdiberabgkatkanmaka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calonTKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebutDengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti inimaka pelaksana penempatanTKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yangtempatHuruf gCukup jelasHuruf hCukup jelasHuruf iCukup jelasHuruf jDalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelahditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yangakibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut olehPengguna akibat perbuatan TKI tersebutmaka dalam perjanjian penempatan dapat diaturbahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksanapenempatan TKI swastaDemikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swastamengingkari janjinya kepada TKImaka dalam perjanjian kepada TKImaka dapatdiperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepadaTKIHuruf kCukup jelasAyat(3)Cukup jelasAyat(4)Cukup jelasPasal 53Cukup jelasPasal 54Cukup jelasPasal 55Cukup jelasPasal 56Cukup jelasPasal 57Cukup jelasPasal 58Cukup jelasPasal 59Cukup jelasPasal 60Cukup jelasPasal 61Cukup jelasPasal 62Cukup jelasPasal 63Cukup jelasPasal 64Cukup jelasPasal 65Cukup jelasPasal 66

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 28: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Cukup jelasPasal 67Cukup jelasPasal 68Cukup jelasPasal 69Cukup jelasPasal 70Ayat (1)Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKImembutuhkan waktu yang relatif lamadan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja padaumumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaanpendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampunganAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasPasal 71Ayat (1)Pada dasarnya kewajibannya untuk melaporkan diri sebagai seorang warganegara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutanNamunmengingat lokasi penempatan yang tersebarpelaksanaan kewajiban melaporkan diridapat dilakukan oleh pelaksanaan penempatan TKI swastaAyat (2)Cukup jelasPasal 72Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjiankerjamisalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut diperkerjaan dalam jabatan babysisiter(pengasuh bayi)maka pekerjaan penempatan TKI swasta tersebut dilarangmenempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjannjian kerja dimaksudPasal 73Cukup jelasPasal 74Cukup jelasPasal 75Cukup jelaspasal 76Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menempatkan kondisi untukmemperkerjakan tenaga kerja asing di negaranya Oleh karena itu terdapat kemungkinanadanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI Agar calon TKI tidak dibebanibiaya yang berlebihanmaka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biayauntuk dibebankan kepada calon TKIAyat (3)Cukup jelasPasal 77Cukup jelasPasal 78Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Penempatan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 29: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Indonesia tertentudibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Hubungan Luar NegeriMenteri yang bertanggung jawab di bidang PendayagunaanAparatur Negaradan Menteri yang bertanggung jawab di bidang KetenagakerjaanAyat (3)Cukup jelasPasal 79Cukup jelasPasal 80cukup jelasPasal 81Cukup jelasPasal 82Cukup jelasPasal 83Cukup jelasPasal 84Cukup jelasPasal 85Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Ayat dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan NasionalPenempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan dan Perlindungan TKIPasal 86Cukup jelasPasal 87Cukup jelasPasal 88Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelasPasal 90Cukup jelasPasal 91Cukup jelasPasal 92Cukup jelasPasal 93Cukup jelasPasal 94Cukup jelasPasal 95Cukup jelasPasal 96Cukup jelasPasal 97Cukup jelasPasal 98Cukup jelasPasal 99Cukup jelasPasal 100Cukup jelasPasal 101Cukup jelasPasal 102

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas

Page 30: WordPress.com · Web viewUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 39 TAHUN 2004. TENTANG. PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN. TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Cukup jelasPasal 103Cukup jelasPasal 104Cukup jelasPasal 105Cukup jelasPasal 106Cukup jelasPasal 107Cukup jelasPasal 108Cukup jelasPasal 109Cukup jelas