Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    1/46

    SKENARIO 2

    “BATUK DARAH”

    BLOK RESPIRASI

    KELOMPOK B-01

      Ketua : Optaviaa !110201"20#$

    Se%&eta&i' : S()i R(*+aia !110201"2,$

    A..(ta : /&ei A)&ita !110201110$

      Meutia Saia Meiviaa !110201"1,"$

      Mia Pu&*a3ati !110201"1,$

      M(*a++a Ta&e4* !110201"10$

      M5 Ri)%i K*(6i' !110201"1#2$

      Pe&t3 Ha'aa* Pe&+ata*ati !110201"20$

      Siti A&iati /it&iaa !11020122#7$

      8ii Tie Haa& D9iati !110201"2#"$

    /AKULTAS KEDOKTERAN UNI8ERSITAS ARSI

    201,;201

    1

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    2/46

    SKENARIO 2

    BATUK DARAH

    Seorang laki-laki berumur 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdahak yang bercampur darah lebih kurang 3 sendok makan setiap batuk sejak 3 hari yang

    lalu. Keluhan baru pertama kali dirasakan pasien. Dalam keluarga tidak ada yang menderita

    dengan keluhan yang sama.

    Pemeriksaan fisik tanda !ital dalam batas normal" bentuk habitus asthenikus"

    konjungti!a palpebral pucat dan ronki basah halus yang nyaring pada apeks paru kanan.

    Pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia" laju endap darah tinggi. Pemeriksaan

    sputum didapatkan bakteri tahan asam #$%&'.

    Pemeriksaan foto toraks ada ilfiltrat di apeks paru kanan.

    Dokter memberi terapi obat anti tuberculosis #(&%' kategori ) dan menunjuk seorangkeluarganya sebagai penga*as minum obat #P+('. Dokter juga menganjurkan anggota

    keluarga yang serumah untuk melakukan pemeriksaan dan mengajarkan etika batuk untuk

    mencegah penularan.

    2

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    3/46

    Kata Su6it

    ,. abitus asthenikus bertubuh tinggi" kurus" dada ratacekung" tidak tumbuh dengan

     baik pada angulus costae dan otot-otot.

    /. onki basah halus bunyi tambahan selain nafas" terjadinya setelah inspirasi.

    3. )nfiltrat gambaran radiologi berupa densitas paru abnormal yang umumnya berbentuk  bercak-bercak kecil dengan batas yang tidak tegas.

    1. Sputum mucus yang keluar saat batuk dari saluran pernapasan bagian atas.

    5. Konjungti!a palpebral pucat kelopak mata bagian ba*ah dan atas yang pucat.

    2. $atuk darah eksplorasi darah akibat pendarahan saluran pernapasan ba*ah laring.

    . %uberculosis suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri +ycobacterium tuberculosa

    3

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    4/46

    Pe&ta3aa

    ,. +engapa pasien bisa batuk berdarah4

    /. +engapa menyebabkan anemia pada pasien4

    3. +engapa terdapat infiltrate pada pemeriksaan radiologi4

    1. +engapa bakteri tersebut dapat tahan asam45. Kenapa ronki basah halusnya pada apeks4 Kenapa bagian kanan4

    2. Kenapa pasien harus dia*asi minum obatnya4

    . &pakah etiologi penyakit tersebut dapat menyerang selain paru-paru4

    . $agaimana manifestasi dari batuk berdahak selain di skenario4

    6. +engapa dokter menganjurkan anggota keluarga yang serumah untuk melakukan

     pemeriksaan4

    ,0. &pa saja obat antituberculosis kategori ,4

    ,,. $agaimana etika batuk yang baik dan benar4

    ,/. Pada pemeriksaan foto toraks apa saja yang ditemukan selain infiltrat4

    ,3. &pa diagnosis untuk skenario ini4

    ,1. +engapa dokter memberi obat antituberculosis kategori ,4,5. +engapa 78D meningkat4

    ,2. $agaimana penularan penyakit pada skenario4

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    5/46

    ,. Karena infeksi bakteri maka al!eolus menjadi lisis. $atuk kering secara kontinyu 

     batuk berdahak otot berkontraksi terus menerus pembuluh darah pecah batuk 

     berdahak.

    /. Karena terjadi penyakit kronis sehingga terjadi anemia normositik normokrom juga

    karena ada batuk darah.

    3. )nfiltrat infeksi bakteri di paru" menimbulkan nekrosis perkijauan sehingga ada

    gambaran lesi di paru.

    1. Karena dindingnya banyak mengandung asam mikolat dan lemak.

    5. Karena bakterinya bersifat aerob dan di apeks paru banyak (/" di apeks kanan lebih

    curam dan pendek.

    2. Karena pengobatannya selama 2 bulan dan dilakukan secara terus-menerus apabila

     pengobatan ada yang terle*ati maka harus diulang dari a*al.

    . %ulang dan otak.

    . Demam" batuk berdahak" keringat pada malam hari" $$ menurun" dan nafsu makan

    menurun.

    6. Karena penyakit %$ merupakan penyakit yang menular dan merupakan bentuk pencegahan.

    ,0. /98 # dalam / bulan ):" rifampisin" isomiasin" etambutol' atau 133 #selama 1

     bulan minum ): dan rifampisin selama 3; sehari'.

    ,,. $atuk ditutup" memakai masker" sputum tidak dibuang sembarangan" mencuci tangan

    sesudah batuk.

    ,/.

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    6/46

    %uberculosis disebabkan oleh bakteri tahan asam aerob obligat yaitu +ycobacterium

    tuberculosis dan bakteri ini dapat juga menyerang tulang" dan otak yang dapat dilihat dari

    manifestasi berupa demam" batuk berdahak" keringat pada malam hari" $$ menurun" dan

    nafsu makan menurun serta dapat ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium #78D"

    sputum' dan pemeriksaan radiologi yang terdapat infiltrat" corakan paru bertambah karena

    akibat al!eolus lisis" konsolidasi" ca!itas" efusi pleura" atelectasis. Penyakit ini dapat

    ditularkan secara droplet dan dapat diobati dengan (&% kategori , karena pasien baru

     pertama kali terinfeksi. 8tika batuk yang benar ialah atuk ditutup" memakai masker" sputum

    tidak dibuang sembarangan" mencuci tangan sesudah batuk.

    SASARAN BELA

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    7/46

    7)., +emahami dan +enjelaskan &natomi Saluran Pernafasan $a*ah

    7(.,., +emahami dan +enjelaskan +akroskopis

    7(.,./ +emahami dan +enjelaskan +ikroskopis

    7)./ +emahami dan +enjelaskan =isiologi Saluran Pernafasan $agian $a*ah

    7).3 +emahami dan +enjelaskan +ycobacterium %ubercolosis

    7(.3., +emahami dan +enjelaskan +orfologi

    7(.3./ +emahami dan +enjelaskan Siklus idupPatogenesis

    7).1 +emahami dan +enjelaskan %uberkulosis Paru

    7(.1., +emahami dan +enjelaskan Definisi

    7(.1./ +emahami dan +enjelaskan 8tiologi

    7(.1.3 +emahami dan +enjelaskan 8pidemiologi

    7(.1.1 +emahami dan +enjelaskan Klasifikasi

    7(.1.5 +emahami dan +enjelaskan Patofisiologi

    7(.1.2 +emahami dan +enjelaskan +anifestasi Klinis

    7(.1. +emahami dan +enjelaskan Diagnosis dan Diagnosis $anding

    7(.1. +emahami dan +enjelaskan %atalaksana > Pencegahan

    7(.1.6 +emahami dan +enjelaskan Komplikasi

    7(.1.,0 +emahami dan +enjelaskan Prognosis

    7).5 +emahami dan +enjelaskan Program Pemerintah %ubercolosis

    7).2 +emahami dan menjelaskan 8tika batuk dalam )slam

    LI51 Me+a*a+i a Mee6a'%a Aat(+i Sa6u&a Pe&a)a'a Ba9a*

    7

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    8/46

    LO5151 Me+a*a+i a Mee6a'%a Ma%&('%(pi'

    Saluran pernafasan bagian ba*ah terdiri dari trakea" bronkus primer #bronchus pricipalis'"

     broncus sekunder #bronchus lobaris'" bronkus tersier #bronchus segmentalis'" bronkiolus

    terminalis" bronkiolus respiratory" ductus al!eolaris" saccus al!eolaris" al!eoli.

    TRAKEA

    %rakhea merupakan perpanjangan dari laring pada ketinggian tulang !ertebra torakal ke-

    yang bercabang menjadi / bronkhus. %erletak di tengah-tengah leher sampai incisura

     jugularis di belakang manubrium sternum masuk mediastinum superior. ?jung cabang

    trachea disebut bifurcatio trakea. %rachea bersifat sangat fleksibel" berotot" dan memiliki

     panjang ,/ cm pada pria dan ,0 cm pada *anita yang terdiri dari ,2-/0 cincin. Kartilago

     berbentuk huruf < dan pada cincin tersebut terdapat epitel bersilia tegak yang mengandung

     banyak sel goblet yang mensekresikan lendir #mucus'.

    BRONKUS

    $ronkus atau cabang tenggorokan merupakan kelanjutan dari trakea" ada / buah yang

    terdapat pada ketinggian !ertebra torakalis )@ dan @. $ronkus itu berjalan keba*ah dan

    kesamping kearah tampak paruAparu. $ronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari pada

     bronkus kiri" terdiri dari 2A cincin" mempunyai 3 cabang. $ronkus kiri lebih panjang dan

    lebih ramping dari yang kanan" terdiri dari 6A,/ cincin mempunyai / cabang. $ronkus

     principal bercabangAcabang menjadi bronkus lobaris kemudian bronkus segmentalis.

    $roncus de;tra membentuk sudut /5 derajat dengan garis tengah" sedangkan broncus sinistra

    15 derajat. Badi posisi broncus yang kanan lebih curam dari yang kiri. Dengan posisi anatomitersebut di atas maka benda asing dari trache lebih mudah masuk ke broncus de;tra dan

    mudah terjadi infeksi broncus C $(:

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    9/46

    ,. 7obus superior # ada 3 segmen '

    a. $roncus segmentalis apicalis

     b. $roncus segmentalis posterior

    c. $roncus segmentalis &nterior

    /. 7obus +edia # ada / segmen '

    a. $roncus segmentalis lateralis b. $roncus segmentalis medialis

    3. 7obus )nferior #ada 5 segmen '

    a. $roncus segmentalis superior

     b. $roncus segmentalis basalis &nterior

    c. $roncus segmentalis basalis medialis

    d. $roncus segmentalis basalis lateralis

    e. $roncus segmentalis basalis Posterior

    $(:K?S S):)S%&

    ,. 7obus superior # ada 1 segmen ' a. $roncus segmentalis &picoposterior

     b. $roncus segmentalis &nterior

    c. $roncus segmentalis 7ingularis superior

    d. $roncus segmentalis lingularis inferior

    /. 7obus )nferior #ada 5 segmen '

    a. $roncus segmentalis superior

     b. $roncus segmentalis basalis anterior

    c. $roncus segmentalis basalis media

    d. $roncus segmentalis basalis lateralis

    e. $roncus segmentalis basalis posterior

    PULMO !PARU$

    Paru-paru terletak pada rongga dada" berbentuk kerucut yang ujungnya berada di atas tulang

    iga pertama dan dasarnya berada pada diafragma. Paru-paru kanan mempunyai tiga

    lobus# superior" media" inferior ' sedangkan paru-paru kiri mempunyai dua lobus # superior"

    inferior '. Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan jelas. Pemisah antar lobus dektra

    disebut fisura obliE dan horiFontal sedangkan pemisah antar lobus sinistra disebut fisura

    obliE. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa sub bagian menjadi sekitar sepuluh unit

    terkecil yang disebut bronchopulmonary segments. Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh

    9

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    10/46

    ruang yang disebut mediastinum. Bantung" aorta" !ena ca!a" pembuluh paru-paru" esofagus"

     bagian dari trakhea dan bronkhus" serta kelenjar timus terdapat pada mediastinum.

    illus pulmonalis adalah suatu daerah lipatan pleura pada =acies mediastinalis" dimana

    terjadinya peralihan dari pleura parietalis menjadi pleura @iseralis. Pada jaringan paru bagian

     posterior di dapatkan jejas # &lur ' Dari &lat alat yang le*at yang menekan jaringan paru"&ntara 7ain +ediastinum Posterior" )mpressio cardiaca" Sulcus !ena ca!a. Sulcus aorta

    %horacica" Sulcus 8sophagia

    AL8EOLI

    Parenkim paru-paru merupakan area yang aktif bekerja dari jaringan paru-paru. Parenkim

    tersebut mengandung berjuta-juta unit al!eolus. &l!eolimerupakan kantong udara yang

     berukuran sangat kecil" dan merupakan akhir dari bronkhiolus respiratorus sehingga

    memungkinkan pertukaran (/ dan DAN PLEURA

    %ulang dada #sternum' berfungsi melindungi paru-paru" jantung" dan pembuluh darah besar.

    $agian luar rongga dada terdiri atas ,/ pasang tulang iga #costae'. $agian atas dada pada

    daerah leher terdapat dua otot tambahan inspirasi yaitu otot scaleneus dan

    sternocleidomastoid. Diafragma terletak di ba*ah rongga dada. Diafragma berbentuk seperti

    kubah pada keadaan relaksasi. Pengaturan saraf diafragma #:er!us Phrenicus' terdapat pada

    susunan saraf spinal.

    Pleura merupakan membran serosa yang menyelimuti paru-paru. Pleura ada dua macam yaitu

     pleura parietal yang bersinggungan dengan rongga dada #lapisan luar paru-paru' dan pleura

    !isceral yang menutupi setiap paru-paru. Diantara kedua pleura terdapat cairan pleura seperti

    selaput tipis yang memungkinkan kedua permukaan tersebut bergesekan satu sama lain

    selama respirasi" dan mencegah pelekatan dada dengan paru-paru.

    Pleura parietalis berdasarkan letaknya terbagi atas

    - Pleura costalis +elapisi iga

    - Pleura diafraghmaica +elapisi diafhragma

    - Pleura +ediastinalis +elapisi mediastinum

    - Pleura

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    11/46

    &l!eoli menerima darah terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal arteriae pulmonales.

    Darah yang teroksigenasi meninggalkan kapiler-kapiler al!eoli masuk ke cabang-cabang

    !enae pulmonales yang mengikuti jaringan ikat septa intersegmentalis ke radi; pulmonis.

    Dua !enae pulmonales meninggalkan setiap radi; pulmonis untuk bermuara ke dalam atrium

    sinistrum cor

    PERSARA/AN PARU

    Serabut aferrent dan eferrent !isceralis berasal dari truncus sympaticus dan serabut

     parasympatiscus berasal dari ner!us !agus.

    ,. Serabut symphatis

    %runcusympaticus kanan dan kiri memberikan cabang A caang pada paru membentuk  ple;us pulmonalis yang terletak didepan dan dibelakang broncus prim. =ungsi saraf 

    sympatis untuk merela;asi tunica muscularis dan menghambat sekresi bron cus.

    /. Serabut para sympatikus

     :er!us !agus kanan dan kiri juga memberikan cabang A cabang pada ple;us pulmonalis

    kedepan dan kebelakang. =ungsi saraf parasympaticus untuk konstraksi tunica

    muscularis akibatnya lumen menyempit dan merangsang sekresi broncus"

     bronchokonstrinksi" !asodilatasi" dan peningkatan sekresi kelenjar.

    LO5152 Me+a*a+i a Mee6a'%a Mi%&('%(pi'

    +ikroskopis dari saluran pernafasan bagian ba*ah

    11

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    12/46

    TRAKEA

    Dilapisi oleh mukosa respirasi" epitel bertingkat silindris. 7igamen fibroelastis dan berkas-

     berkas otot polos #+. trakealis' terikat pada periostium dan menjembatani kedua ujung bebas

    tulang ra*an berbentuk < ini. 7igamen mencegah o!erdistensi dari lumen"sedangkan

    muskulus memungkinkan lumen menutup.Kontraksi otot dan penyempitan lumen trakea

    akibat bekerjanya refleks batuk.

    BRONKUS DAN BRONKIOLUS

    12

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    13/46

    B&(%u'

    +emiliki lapisan sel epitel pseudostratified cilliated collumnar dengan sedikit sel goblet.

    lamina propia dipisah dari submukosa oleh lapisan otot polos. sedikit kelenjar seromukous

    dan kartilago lebih pipih

    B&(%i(6u'

    Diameter G , mm" tidak terdapat tulang ra*an" epitel selapis tora; bersilia dengan beberapa

    sel goblet. %anpa kelenjar di lamina propria" terdapat otot polos. +akin kecil bronkiolusnya

    epitelnya selapis kubis bersilia tanpa sel goblet. Pada bronkiolus kecil terdapat sel clara yang

    menghasilkan surfaktan.

    B&(%i(6u' te&+ia6i'

    8pitel kuboid atau kolumner selapis bersilia tanpa sel goblet. sel clara #tidak bersilia' terdapat

    di antara epitel bersilia" tidak terdapat kelenjar mukosa dan lamina propia tersusun atas sel

    otot polos dan serabut elastic.

    B&(%i(6u' &e'pi&at(&i'

    +emiliki mukosa sel kuboid" sedikit atau tidak bersilia" tanpa sel goblet" memiliki sedikit sel

    clara dan memiliki lapisan otot polos

    Du@tu' A6ve(6a&i'

    Ductus al!eolaris adalah saluran berdinding tipis" bebentuk kerucut.8pitel selapis gepeng >

    diluar epitel" dindingnya dibentuk oleh jaringan fiboelastis.&l!eoli dipisahkan septum

    interal!eolaris.

    AL8EOLI

    Dipisahkan oleh septum interal!eolardinding al!eolus.%erdiri atas / lapis epitel gepeng"

    didalamnya terdapat kapiler" serat elastin" kolagen" retikulin" fibroblast. &ntara dindingal!eoli yang berdekatan terdapat lubang kecil dengan diameter ,0-,5 mm"disebut stigma

    al!eoli #porus al!eolaris' untuk sirkulasi udara atau Septum )ntral!eolaris.

    Pada Septum )ntral!eolaris terdapat sel yang hanya dapat dibedakan dgn mikroskop elektron

    ,. Sel pneumosit tipe )epitel al!eolial!eolar cell inti gepeng" 65 H dinding

    al!eoli"sitoplasma tipis.

    /. Sel pneumosit tipe ))septalal!eolar besarsekretorius bentuk kubis" inti

     bulat"berkelompok /-3 sel" sel menonjol ke arah lumen" sitoplasma

    mengandungmultilamelar bodies #surfaktan'.

    13

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    14/46

    3. Sel al!eolar fagositdebudust cell berasal dari monosit" sel agak besar inti

     bulat"sitoplasma ber!akuola #sel darah yg telah memfagosit' bergranula tanpa

    !akuola#mitosis dri makrofag'.

    Sel pneumosit tipe ) dan Sel pneumosit tipe )

    LI52 Me+a*a+i a Mee6a'%a /i'i(6(.i Sa6u&a Pe&a)a'a Ba9a*

    Secara fungsional #faal' saluran pernafasan dapat dibagi menjadi dua bagian" yaitu

    ,. 9ona Konduksi

    9ona konduksi berperan sebagai saluran tempat le*atnya udara pernapasan" serta

    membersihkan" melembabkan dan menyamakan suhu udara pernapasan dengan suhu tubuh.

    Disamping itu Fona konduksi juga berperan pada proses pembentukan suara. 9ona konduksi

    terdiri dari hidung" faring" trakea" bronkus" serta bronkioli terminalis.

    /. 9ona espiratorik

    9ona respiratorik terdiri dari al!eoli" dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas antara

    udara dan darah terjadi di dalam al!eoli. Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang

    lain" seperti bulu-bulu pada pintu masuk yang penting untuk menyaring partikel-partikel yang

    masuk.

    Proses terjadinya pernapasan terbagi / bagian" yaitu

    ,. +enarik napas #inspirasi'

    )nspirasi merupakan proses aktif" disini kontraksi otot-otot inspirasi akan meningkatkan

    tekanan di dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada #tekanan intraktorakal'. (tot-otot

    tersebut diantaranya adalah +. )ntercostalis 8ksterna" +. Sternocleidomastoideus" +.

    Serratus anterior > +. Scalenus

    )nspirasi terjadi bila muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari ner!us prenikus lalu

    mengkerut datar. +uskulus interkostalis kontraksi. Dengan demikian jarak antara sternum

    dan !ertebrata semakin luas dan lebar. ongga dada membesar maka pleura akan tertarik"

    dengan demikian menarik paru-paru maka tekanan udara di dalamnya berkurang dan

    masuklah udara dari luar.

    /. +enghembus napas #ekspirasi'

    14

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    15/46

    8kspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan konstraksi otot untuk menurunkan

    intratorakal. 8kspirasi terjadi apabila pada suatu saat otot-otot akan kendur lagi #diafragma

    akan menjadi cekung" muskulus interkostalis miring lagi' dan dengan demikian rongga dada

    menjadi kecil kembali" maka udara didorong keluar. %etapi setelah ekspirasi normal" kita pun

    masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasiyaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus abdominis.

    Sistem respirasi bekerja melalui 3 tahapan yaitu

    ,. @entilasi

    %erdapat 3 tekanan berbeda yang penting dalam !entilasi

    ,' %ekanan &tmosfer%ekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer terhadap benda-benda

    dipermukaan bumi. %ekanan ini I 20 mmg. %ekanan atmosfer berkurang seiring

    dengan penambahan ketinggian diatas permukaan laut.

    /' %ekanan )ntra-al!eolus

    %ekanan di dalam al!eolus

    3' %ekanan )ntrapleura

    %ekanan dalam kantung pleura" dikenal juga sebagai tekanan )ntra toraks" yaitu tekanan

    yang terjadi diluar paru. %ekanan intra pleura biasanya lebih kecil daripada tekanan

    atmosfer" I 52mmg saat istirahat

    @entilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal" pada saat inspirasi tekanan

    intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer akan terhisap

    ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih

    tinggi dari atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari paru-paru. Perubahan tekanan

    intrapulmonal tersebut disebabkan karena perubahan !olume thora; akibat kerja dari otot-otot

     pernafasan dan diafragma.

    =leksibilitas paru sangat penting dalam proses !entilasi. =leksibilitas paru dijaga oleh

    surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori al!eoli pada bagian epitel al!eolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan al!eolus yang

    15

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    16/46

    disebabkan karena daya tarik menarik molekul air > mencegah kolaps al!eoli dengan cara

    membentuk lapisan monomolekuler antara lapisan cairan dan udara.

    /. Difusi

    Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara al!eoli dengan darah pada

    kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan" gas berdifusi dari tekanan tinggi

    ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial.

    @olume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap perbedaan

    tekanan sebesar , mmg disebut kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen dalam keadaan

    istirahat sekitar /30 mlmenit.

    3. %ransportasi

    %ransportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan

    karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru.

    1. egulasi

    +ekanisme adaptasi sistem respirasi terhadap perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat

     penting untuk menjaga homeostastis dengan mekanisme sebagai berikut

    Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata. Pusat nafas

    terdiri dari daerah berirama medulla #medulla rithmicity' dan pons. Daerah berirama medula

    terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumota;ic area dan

    apneustic area. Pneumota;ic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama

    respirasi. Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi.

    @olume

    ,. @olume %idal

    @olume udara yang di inspirasi atau diekspirasi setiap kali bernafas normal . :ilai rata-

    rata saat istirahat C 500 ml.

    /. @olume

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    17/46

    Bumlah udara yangdapat dihirup seseorang" dimulai dari tahap ekspirasi normal dan

    selanjutya inspirasi dengan pengembangan paru yang maksimal.

     b' Kapasitas esidu =ungsional #=

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    18/46

    =ase , #)nspirasi'" paru/ memasukan kurang lebih /"5 liter udara" oesofagus dan pita suara

    menutup" sehingga udara terjerat dalam paru/

    =ase / #Kompresi'" otot perut berkontraksi" diafragma naik dan menekan paru/" diikuti pula

    dengan kontraksi intercosta internus. Pada akhirnya akan menyebabkan tekanan pada paru/

    meningkat hingga ,00mmhg.=ase 3 #8kspirasi'" Spontan oesofagus dan pita suara terbuka dan udara meledak keluar dari

     paru.

    LI5 Me+a*a+i a Mee6a'%a M3@(=a@te&iu+ tu=e&@(6('i'

    LO551 Me+a*a+i a Mee6a'%a M(&)(6(.i M3@(=a@te&iu+ tu=e&@(6('i'

    Kingdom $acteria

    =ilum &cinobacteria

    (rdo &ctynomycetales

    ?pordo

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    19/46

    +.ulcerans +anusia"lingkungan :odul dan ulcer subkutaneus

    +.;enopi &ir"burung Pulmonary

     Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman batang lurus atau agak bengkok" berukuran

     panjang , sampai 1 L dan lebar 0"/ sampai 0" L" dapat ditemukan bentuk sendiri maupun

     berkelompok. Kuman ini merupakan bakteri tahan asam #$%&' yang bersifat tidak bergerak"

    tidak berspora" dan tidak bersimpai. Pada pe*arnaannya M. tuberculosis tampak sepertimanik-manik atau tidak ter*arnai secara merata.

    a. +ycobacterium tidak tahan panas" akan mati pada 2M< selama ,5-/0 menit.

     b. $iakan dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama / jam.

    c. Dalam dahak dapat bertahan /0-30 jam.

    d. $asil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup -,0 hari.

    e. $iakan basil ini dalam suhu kamar dapat hidup 2- bulan dan dapat disimpan dalam

    lemari dengan suhu /0M< selama / tahun.

    f. +ycobakteri tahan terhadap berbagai chemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5H"

    asam sulfat ,5H" asam sitrat 3H dan :a( 1H.

    g. $asil ini dihancurkan oleh iodium tinctur dalam 5 minit" dengan alkohol 0 H akanhancur dalam /-,0 menit.

    h. $ersifat aerob obligat

    K(+p(e Ba'i6 Tu=e&%e6

    &. 7ipid

    +ikobakterium kaya akan lipid" yang tediri dari asam mikolat # asam lemak rantai panjang

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    20/46

    tahan asam juga dapat dihilangkan setelah sonikasi sel mikobakterium. &nalisis lipid oleh

    kromatografi gas menunjukkan pola yang dapat membantu klasifikasi spesies yang berbeda.

    =raksi lipid dari dinding sel mikobakterium tuberkulosis terdiri dari 3 komponen

    a. &sam +ikolat N hidrofobik kuat yang membentuk lipid pada sekeliling organismetersebut dan mempengaruhi permeabilitas selnya. &s. +ikolat diperkirakan sebagai faktor 

     penentu !irulensi +%$. &s mikolat dapat mencegah serangan dari protein kation" lisoFim

    dan oksigen radikal pada granula fagositik

     b.

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    21/46

    IDENTI/IKASI

    )dentifikasi melalui pe*arnaan 9iehl :eelsen

    ,' Siapkan sediaan yg sdh direkatkan oleh sputum

    /' =iksasi

    3' %uangi dengan Karbol fuchsin" diamkan selama 5 menit

    1' Panaskan sampai keluar uap" tapi tidak sampai mendidih selama 5 menit

    5'

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    22/46

    tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir seluruh bagian

    tubuh termasuk meninges" ginjal" tulang" nodus limfe. )nfeksi a*al biasanya terjadi /-,0

    minggu setelah pemajanan. )ndi!idu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena

    gangguan atau ketidakefektifan respon imun.

    %$ paru disebabkan oleh +ycobakterium tuberculosis yang merupakan batang aerobic tahan

    asam yang tumbuh lambat dan sensiti!e terhadap panas dan sinar ?@.$akteri yang jarang

    sebagai penyebab" tetapi pernah terjadi adalah +. $o!is dan +.&!ium.

    7(.1.3 +emahami dan +enjelaskan 8pidemiologi

    Pada bulan +aret ,663" O( mendeklarasikan %$ sebagai globalhealth emergency. %$

    dianggap sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena lebih kurang ,1 penduduk 

    dunia terinfeksi oleh mikobakterium %$. Pada tahun ,66 ada 1.2,.01 kasus %$ yang

    tercatat di seluruh dunia.

    Sebagian besar kasus %$ ini #65H' dan kematiannya #6H' terjadi di :egara-negara yang

    sedang berkembang. Di antara mereka 5H berada pada usia produktif yaitu /0-16 tahun.

    Karena penduduk yang padat dan tingginya pre!alensi maka lebih dari 25H dari kasus-kasus

    %$ yang baru dan kematian yang muncul terjadi di &sia.

    &lasan utama munculnya atau meningkatnya beban %$ global ini antara lain disebabkan

    a. kemiskinan pada berbagai penduduk" tidak hanya pada :egara yang sedang berkembang

    tetapi juga pada penduduk perkotaan tertentu di :egara maju.

     b. adanya perubahan demografik dengan meningkatnya penduduk dunia dan perubahan dari

    struktur usia manusia yang hidup.

    c. perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi pada penduduk di kelompok yang rentanterutama di negeri-negeri miskin.

    d. tidak memadainya pendidikan mengenai %$ di antara para dokter.

    e. terlantar dan kurangnya biaya untuk obat" sarana diagnostic" dan penga*asan khusus %$

    dimana terjadi deteksi dan tatalaksana kasus yang tidak adekuat.

    f. adanya epidemic )@ terutama di &frika dan &sia.

    LO5"5 Me+a*a+i Da Mee6a'%a Epie+i(6(.i TB i I(e'ia

    Di )ndonesia %$ paru menduduki urutan ke-1 untuk angka kesakitan sedangkan sebagai

     penyebab kematian menduduki urutan ke-5. +enyerang sebagian besar kelompok usia produktif dari kelompok sosioekonomi lemah. Oalau upaya memberantas %$ telah

    dilakukan" tetapi angka insiden maupun pre!alensi %$ paru di )ndonesia tidak pernah turun.

    Perkiraan kejadian $%& di sputum yang positif di )ndonesia adalah /22.000 tahun ,66.

     berdasarkan sur!ei kesehatan rumah tangga tahun ,65 dan sur!ey kesehatan nasional /00,"

    %$ menempati ranking nomor 3 sebagai penyebab kematian tertinggi di )ndonesia. Pre!alensi

    nasional terakhir %$ paru diperkirakan 0"/1H. Sampai sekarang angka kejadian %$ di

    )ndonesia relati!e terlepas dari angka pandemic infeksi )@ karena masih relati!e rendahnya

    infeksi )@" tapi hal ini mungkin akan berubah di masa dating melihat semakin

    meningkatnya laporan infeksi )@ dari tahun ketahun.

    LO5"5" Me+a*a+i a Mee6a'%a K6a'i)i%a'i

    22

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    23/46

    Klasifikasi Diagnosis Penyakit

    Da&i '3'te+ 6a+a:

    a. pembagian secara patologis

    ,' tuberculosis primer 

    /' tuberculosis post-primer 

     b. pembagian secara akti!itas radiologis tuberculosis paru #Koch pulmonum' aktif" non aktif 

    dan Euiescent #bentuk aktif yang mulai menyembuh'

    c. pembagian secara radiologis #luas lesi'

    ,' tuberculosis minimal

    terdapat sebagian kecil infiltrate nonka-!itas pada satu paru maupun kedua paru"

    tetapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.

    /' moderately ad!anced tuberculosis

    ada ka!itas dengan diameter tidak lebih dari 1 cm. jumlah infiltrate bayangan halus

    tidak lebih dari satu bagian paru. $ila bayangannya kasar tidak lebih dari sepertiga

     bagian satu paru

    3' far ad!anced tuberculosis

    terdapat infiltrate dan ka!itas yang melebihi keadaan pada moderately ad!anced

    tuberculosis.

    Paa ta*u 1#" A+e&i@a T*(&a@i@ S(@iet3 +e+=e&i%a %6a'i)i%a'i =a&u 3a. ia+=i6

    =e&a'a&a%a a'pe% %e'e*ata +a'3a&a%at:

    a. kategori 0 tidak pernah terpajan dan tidak terinfeksi" ri*ayat kontak negati!e" tes

    tuberculin negatif  b. kategori ) terpajan tuberculosis" tapi tidak terbukti ada infeksi. Di sini ri*ayat kontak 

     positif" tes tuberculin negatif 

    c. kategori )) terinfeksi tuberculosis" tetapi tidak sakit. %es tuberculin positif" radiologis dan

    sputum negatif 

    d. kategori ))) terinfeksi tuberculosis dan sakit

    Di I(e'ia %6a'i)i%a'i 3a. =a3a% ipa%ai aa6a* =e&a'a&%a %e6aia %6ii'>

    &ai(6(.i' a +i%&(=i(6(.i'

    A5 K6a'i)i%a'i =e&a'a&%a (&.a tu=u* 3a. te&%ea:

    ,. Tu=e&%u6('i' pa&u. %uberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan

    #parenkim' paru. tidak termasuk pleura #selaput paru' dan kelenjar pada hilus.

    /. Tu=e&%u6('i' e%'t&a pa&u. %uberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain

     paru" misalnya pleura" selaput otak" selaput jantung #pericardium'" kelenjar lymfe"

    tulang" persendian" kulit" usus" ginjal" saluran kencing" alat kelamin" dan lain-lain.

    B5 K6a'i)i%a'i =e&a'a&%a *a'i6 pe+e&i%'aa a*a% +i%&('%(pi' :

    15 Tu=e&%u6('i' pa&u BTA p('iti) 

    a. Sekurang-kurangnya / dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya $%& positif.

    23

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    24/46

     b. , spesimen dahak SPS hasilnya $%& positif dan foto toraks dada menunjukkan

    gambaran tuberkulosis.

    c. , spesimen dahak SPS hasilnya $%& positif dan biakan kuman %$ positif.

    d. , atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada

     pemeriksaan sebelumnya hasilnya $%& negatif dan tidak ada perbaikan setelah

     pemberian antibiotika non (&%.25 Tu=e&%u6('i' pa&u BTA e.ative

    Kasus yang tidak memenuhi definisi pada %$ paru $%& positif. Kriteria diagnostik 

    %$ paru $%& negatif harus meliputi

    a. Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya $%& negatif 

     b. =oto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis.

    c. %idak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non (&%.

    d. Ditentukan #dipertimbangkan' oleh dokter untuk diberi pengobatan.

    5 Ri9a3at pe.(=ata TB pa&u-pa&u 'e=e6u+3a :

    &da beberapa tipe interpretasi pemeriksaan mikroskopis. O( merekomendasikan

     pembacaan dengan skala )nternational ?nion

    a' Kasus $aru

    &dalah pasien yang $87?+ P8:& diobati dengan (&% atau sudah pernah

    menelan (&% kurang dari satu bulan #1 minggu'.

     b' Kasus Kambuh #elaps'

    &dalah pasien %$ yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan

    telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap" didiagnosis kembali dengan $%&

     positif #apusan atau kultur'.

    c' Kasus Putus $erobat #DefaultDrop (utD('&dalah pasien %$ yang telah berobat dan putus berobat / bulan atau lebih dengan

    $%& positif.

    d' Kasus agal #=ailure'

    &dalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi

     positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.

    e' Kasus Pindahan #%ransfer )n'

    &dalah pasien yang dipindahkan dari ?PK yang memiliki register %$ lain untuk 

    melanjutkan pengobatannya.

    f' Kasus lain

    &dalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok initermasuk Kasus Kronik" yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih $%& positif 

    setelah selesai pengobatan ulangan.

    CHO 11 =e&a'a&%a te&pai pe+=a.i TB 

    a. kategori )

    ,' kasus baru dengan sputum J

    /' kasus baru dengan bentuk %$ berat

     b. kategori ))

    ,' kasus kambuh

    /' kasus gagal dengan sputum $%& Jc. kategori )))

    24

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    25/46

    ,' kasus $%& A dengan kelainan paru yang tidak luas

    /' kasus %$ ekstrea paru selain dari yang disebut dalam kategori )

    d. kategori )@" ditunjukan terhadap %$ kronik 

    LO5"5, Me+a*a+i a Mee6a'%a Pat()i'i(6(.i

    25

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    26/46

    Paru merupakan port dentrTe lebih dari 6H kasus infeksi %$. Karena ukurannya yang

    sangat kecil" kuman %$ dalam percik renik #droplet nuclei' yang terhirup" dapat mencapai

    al!eolus. +asuknya kuman %$ ini akan segera diatasi oleh mekanisme imunologis non

    spesifik. +akrofag al!eolus akan menfagosit kuman %$ dan biasanya sanggupmenghancurkan sebagian besar kuman %$. &kan tetapi" pada sebagian kecil kasus" makrofag

    tidak mampu menghancurkan kuman %$ dan kuman akan bereplikasi dalam makrofag.

    Kuman %$ dalammakrofag yang terus berkembang biak" akhirnya akan membentuk koloni di

    tempat tersebut. 7okasi pertama koloni kuman %$ di jaringan paru disebut =okus Primer 

    (:.

    Dari focus primer" kuman %$ menyebar melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe regional"

    yaitu kelenjar limfe yang mempunyai saluran limfe ke lokasi focus primer. Penyebaran ini

    menyebabkan terjadinya inflamasi di saluran limfe #limfangitis' dan di kelenjar limfe

    #limfadenitis' yang terkena. Bika focus primer terletak di lobus paru ba*ah atau tengah"

    kelenjar limfe yang akan terlibat adalah kelenjar limfe parahilus" sedangkan jika focus primer 

    terletak di apeks paru" yang akan terlibat adalah kelenjar paratrakeal. Kompleks primer 

    merupakan gabungan antara focus primer" kelenjar limfe regional yang membesar 

    #limfadenitis' dan saluran limfe yang meradang #limfangitis'.

    Oaktu yang diperlukan sejak masuknya kuman %$ hingga terbentuknya kompleks primer 

    secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi %$. al ini berbeda dengan pengertian masa

    inkubasi pada proses infeksi lain" yaitu *aktu yang diperlukan sejak masuknya kuman hingga

    timbulnya gejala penyakit. +asa inkubasi %$ biasanya berlangsung dalam *aktu 1- minggu

    dengan rentang *aktu antara /-,/ minggu. Dalam masa inkubasi tersebut" kuman tumbuh

    hingga mencapai jumlah ,03-,01" yaitu jumlah yang cukup untuk merangsang responsimunitas seluler.

    Selama berminggu-minggu a*al proses infeksi" terjadi pertumbuhan logaritmik kuman %$

    sehingga jaringan tubuh yang a*alnya belum tersensitisasi terhadap tuberculin" mengalami

     perkembangan sensiti!itas. Pada saat terbentuknya kompleks primer inilah" infeksi %$ primer 

    dinyatakan telah terjadi. al tersebut ditandai oleh terbentuknya hipersensiti!itas terhadap

    tuberkuloprotein" yaitu timbulnya respons positif terhadap uji tuberculin. Selama masa

    inkubasi" uji tuberculin masih negatif. Setelah kompleks primer terbentuk" imunitas seluluer 

    tubuh terhadap %$ telah terbentuk. Pada sebagian besar indi!idu dengan system imun yang

     berfungsi baik" begitu system imun seluler berkembang" proliferasi kuman %$ terhenti. :amun" sejumlah kecil kuman %$ dapat tetap hidup dalam granuloma. $ila imunitas seluler 

    telah terbentuk" kuman %$ baru yang masuk ke dalam al!eoli akan segera dimusnahkan.

    Setelah imunitas seluler terbentuk" focus primer di jaringan paru biasanya mengalami resolusi

    secara sempurna membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah mengalami nekrosis perkijuan

    dan enkapsulasi. Kelenjar limfe regional juga akan mengalami fibrosis dan enkapsulasi" tetapi

     penyembuhannya biasanya tidak sesempurna focus primer di jaringan paru. Kuman %$ dapat

    tetap hidup dan menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini.

    Kompleks primer dapat juga mengalami komplikasi. Komplikasi yang terjadi dapat

    disebabkan oleh focus paru atau di kelenjar limfe regional. =okus primer di paru dapatmembesar dan menyebabkan pneumonitis atau pleuritis fokal. Bika terjadi nekrosis perkijuan

    26

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    27/46

    yang berat" bagian tengah lesi akan mencair dan keluar melalui bronkus sehingga

    meninggalkan rongga di jaringan paru #ka!itas'. Kelenjar limfe hilus atau paratrakea yang

    mulanya berukuran normal saat a*al infeksi" akan membesar karena reaksi inflamasi yang

     berlanjut. $ronkus dapat terganggu. (bstruksi parsial pada bronkus akibat tekanan eksternal

    dapat menyebabkan ateletaksis. Kelenjar yang mengalami inflamasi dan nekrosis perkijuan

    dapat merusak dan menimbulkan erosi dinding bronkus" sehingga menyebabkan %$

    endobronkial atau membentuk fistula. +assa kiju dapat menimbulkan obstruksi komplit pada

     bronkus sehingga menyebabkan gabungan pneumonitis dan ateletaksis" yang sering disebut

    sebagai lesi segmental kolaps-konsolidasi.

    Selama masa inkubasi" sebelum terbentuknya imunitas seluler" dapat terjadi penyebaran

    limfogen dan hematogen. Pada penyebaran limfogen" kuman menyebar ke kelenjar limfe

    regional membentuk kompleks primer. Sedangkan pada penyebaran hematogen" kuman %$

    masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh tubuh. &danya penyebaran

    hematogen inilah yang menyebabkan %$ disebut sebagai penyakit sistemik.

    Penyebaran hamatogen yang paling sering terjadi adalah dalam bentuk penyebaran

    hematogenik tersamar #occult hamatogenic spread'. +elalui cara ini" kuman %$ menyebar 

    secara sporadic dan sedikit demi sedikit sehingga tidak menimbulkan gejala klinis. Kuman

    %$ kemudian akan mencapai berbagai organ di seluruh tubuh. (rgan yang biasanya dituju

    adalah organ yang mempunyai !askularisasi baik" misalnya otak" tulang" ginjal" dan paru

    sendiri" terutama apeks paru atau lobus atas paru. Di berbagai lokasi tersebut" kuman %$ akan

     bereplikasi dan membentuk koloni kuman sebelum terbentuk imunitas seluler yang akan

    membatasi pertumbuhannya.

    Di dalam koloni yang sempat terbentuk dan kemudian dibatasi pertumbuhannya oleh

    imunitas seluler" kuman tetap hidup dalam bentuk dormant. =okus ini umumnya tidak langsung berlanjut menjadi penyakit" tetapi berpotensi untuk menjadi focus reakti!asi. =ocus

     potensial di apeks paru sebagia focus S)+(:. $ertahun-tahun kemudian bila daya tahan

    tubuh penjamu turun focus %$ ini dapat mengalami reakti!asi dan menjadi %$ di organ

    terkait misalnya meningitis" %$ tulang dll.

    LO5"5 Me+a*a+i a Mee6a'%a Mai)e'ta'i K6ii'

    Keluhan yang dirasakan pasien %$ dapat bermacam-macam atau bahkan tanpa keluhan sama

    sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Keluhan yang terbanyak adalaha. De+a+5 $iasanya subfebril menyerupai demam influenFa" tetapi kadang-

    kadang panas badan dapat mencapai 10-1,o

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    28/46

    #menghasilkan sputum'. Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena

    terdapat pembuluh darah yang pecah.

    c. Se'a% apa'5 Sesak napas akan ditemukan bila penyakit sudah lanjut" yang

    infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.

    d. N3e&i aa5 ejala ini agak jarang ditemukan. :yeri dada timbul bila infiltrasi

    radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. %erjadi gesekan

    kedua pleura se*aktu pasien menarikmelepaskan napasnya.

    e. Ma6ai'e5 Penyakit %$ bersifat radang yang menahun. ejala malaise  sering

    ditemukan berupa anoreksia" tidak ada nafsu makan" badan makin kurus #berat

     badan turun'" sakit kepala" meriang" nyeri otot" keringat malam" dan lain-lain.

    ejala malaise ini makin lama makin berat dan hilang-timbul secara tidak 

    teratur.

    ejala khusus

    ,. %ergantung dari organ tubuh mana yang terkena" bila terjadi sumbatan sebagian bronkus

    #saluran yang menuju ke paru-paru' akibat penekanan kelenjar getah bening yang

    membesar" akan menimbulkan suara UmengiV" suara nafas melemah yang disertai sesak.

    /. Kalau ada cairan dirongga pleura #pembungkus paru-paru'" dapat disertai dengan keluhan

    sakit dada.

    3. $ila mengenai tulang" maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat

    dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya" pada muara ini akan keluar 

    cairan nanah.

    1. Pada anak-anak dapat mengenai otak #lapisan pembungkus otak' dan disebut sebagai

    meningitis #radang selaput otak'" gejalanya adalah demam tinggi" adanya penurunan

    kesadaran dan kejang-kejang.

    LO5"5# Me+a*a+i a Mee6a'%a Dia.('i' a Dia.('i' Bai.

    D)&:(S)S %?$8K?7(S)S

    &pabila dicurigai seseorang tertular penyakit %$

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    29/46

     badan lemas" nafsu makan menurun" berat badan menurun" malaise" berkeringat malam hari

    tanpa kegiatan fisik"demam meriang lebih dari satu bulan. ejala-gejala tersebut diatas dapat

    dijumpai pula pada penyakit paru selain %$" seperti bronkiektasis" bronkitis kronis" asma"

    kanker paru" dan lain-lain.

    %$ 8kstra Paru

    ,. ejala dan keluhan tergantung organ yang terkena" misalnya kaku kuduk pada +eningitis

    %$" nyeri dada pada %$ pleura #Pleuritis'" pembesaran kelenjar limfe superfisialis pada

    limfadenitis %$ dan deformitas tulang belakang #gibbus' pada spondilitis %$ dan lain-

    lainnya.

    /. Diagnosis pasti sering sulit ditegakkan sedangkan diagnosis kerja dapat ditegakkan

     berdasarkan gejala klinis %$ yang kuat #presumtif' dengan menyingkirkan kemungkinan

     penyakit lain. Ketepatan diagnosis bergantung pada metode pengambilan bahan

     pemeriksaan dan ketersediaan alat-alat diagnostik" misalnya uji mikrobiologi" patologi

    anatomi" serologi" foto toraks" dan lain-lain.

    PEMERIKSAAN /ISIK 

    Didapatkan konjungti!a mata atau kulit yang pucat" badan kurus #$$ menurun'. %empat

    kelainan lesi %$ paru yang paling dicurigai adalah bagian apeks paru" akan didapatkan

     perkusi redup dan auskultasi suara napas bronchial" didapatkan bunyi tambahan berupa ronki

     basah" kasar" nyaring. Dalam penampilan klinis" %$ paru sering asimtomatik.

    PEMERIKSAAN LABORATURIUM

    +engingat pre!alensi %$ paru di )ndonesia saat ini masih tinggi" maka setiap orang yang

    datang ke ?PK dengan gejala tersebut diatas" dianggap sebagai seorang tersangka #suspek'

     pasien %$" dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung pada pasien

    remaja dan de*asa" serta skoring pada pasien anak.

    Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis" menilai keberhasilan pengobatan

    dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis pada

    semua suspek %$ dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan

    dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak Se*aktu-Pagi-Se*aktu #SPS'

    ,. S#se*aktu'

    Dahak dikumpulkan pada saat suspek %$ datang berkunjung pertama kali. Pada saat

     pulang" suspek memba*a sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi padahari kedua.

    /. P#Pagi'

    Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua" segera setelah bangun tidur. Pot

    diba*a dan diserahkan sendiri kepada petugas di ?PK.

    3. S#se*aktu'

    Dahak dikumpulkan di ?PK pada hari kedua" saat menyerahkan dahak pagi.

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    30/46

    )nterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari 3 kali pemeriksaan ialah

    ,. 3 positif atau / positif J , negatif $%& positif

    /. , positif J / negatif atau ulang $%& 3 kali. &pabila , positif J/ negatif atau $%& positif.

     :amun" apabila 3 negatif $%& negatif.

    Pemeriksaan adiologi

    Pemeriksaan standar ialah foto toraks P&. ambaran yang dicurigai sebagai lesi %$ aktif 

    adalah

    ,. $ayangan bera*annodular di segmen apical dan posterior lobus atas paru dan segmen

    superior lobus ba*ah

    /. Ka!iti" terutama lebih dari satu" dikelilingi oleh bayangan opak bera*an atau nodular

    3. $ayangan bercak milier

    1. 8fusi pleura unilateral atau bilateral

    Pada sebagian besar %$ paru" diagnosis terutama ditegakkan dengan pemeriksaan dahak 

    secara mikroskopis dan tidak memerlukan foto toraks. :amun pada kondisi tertentu

     pemeriksaan foto toraks perlu dilakukan sesuai dengan indikasi sebagai berikut

    ,. anya , dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya $%& positif. Pada kasus ini pemeriksaan

    foto toraks dada diperlukan untuk mendukung diagnosis %$ paru $%& positif.

    /. Ketiga spesimen dahak hasilnya tetap negatif setelah 3 spesimen dahak SPS pada

     pemeriksaan sebelumnya hasilnya $%& negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian

    antibiotika non (&%#non fluoroEuinolon'.

    3. Pasien tersebut diduga mengalami komplikasi sesak nafas berat yang memerlukan

     penanganan khusus #seperti pneumotorak" pleuritis eksudati!a" efusi perikarditis atau

    efusi pleural' dan pasien yang mengalami hemoptisis berat #untuk menyingkirkan

     bronkiektasis atau aspergiloma'.

    ambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi %$ inaktif meliputi

    ,. =ibrotik

    /. Kalsifikasi

    3. Sch*arte atau penebalan pleura

    30

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    31/46

    S?SP8K %$ P&?

    Pemeriksaan Penunjang 7ain

    Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis tuberkulosis antara lain

    ,. Pemeriksaan $&

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    32/46

    terbuka'" dan (topsi pada pemeriksaan biopsi sebaiknya diambil / sediaan" satu sediaan

    dimasukkan ke dalam larutan salin dan dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk 

    dikultur serta sediaan yang kedua difiksasi untuk pemeriksaan histologi.

    2. Pemeriksaan darah rutin tidak banyak membantu

    . ?ji tuberkulin kurang berarti untuk orang de*asa

    %es Serologi

    %es serologi yang dikenal hingga saat ini yang dapat membantu diagnosa tuberkulosis adalah

    %es %akahasi. %es ini merupakan reaksi aglutinasi fosfatida kaolin pada seri pengenceran

    serum sehingga dapat ditentukan titernya. %iter R ,/ dianggap positif" yang berarti proses

    tuberkulosis masih aktif.

    ?ji %uberkulin

    Pada anak" uji tuberkulin merupakan pemeriksaan yang paling bermanfaat untuk 

    menunjukkan sedangpernah terinfeksi +ycobacterium tuberculosis dan sering digunakan

    dalam UScreening %$

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    33/46

    f. )nfeksi paru-paru yang sering" misalnya pneumonia

    g. Selalu merasa sangat letih

    h. Kehilangan berat badan

    1. $ronkiektasis

    5. Pneumonia aspirasi

    2. onkopneumonia

    LO5"57 Me+a*a+i a Mee6a'%a Tata6a%'aa [email protected]*a

    =&+&K(%8&P)

    %ujuan pengobatan pada %$ Paru selain untuk mengobati juga mencegah kematian"

    mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap (&% serta memutuskan mata rantai

     penularan. Pengobatan %uberkulosis dilakukan dengan prinsip-prinsip sbb

    a. (&% harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat. %idak (&% tunggal

    #monoterapi'. Pemakaian (&%-Kombinasi Dosis %etap #(&%-KD%' lebih menguntungkan

    dan sangat dianjurkan.

     b. ?ntuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat" dilakukan penga*asan langsung #D(%

    C Directly (bser!ed %reatment' oleh seorang Penga*as +enelan (bat #P+('.

    c. Pengobatan %$ diberikan dalam / tahap" yaitu tahap intensif #/-3 bulan' dan lanjutan #1-

     bulan'

    d. %ahap intensif obat diberikan setiap hari"dan dia*asi langsung untuk mencegah resistensi

    obat. Bika diberikan secara tepat" yang a*alnya menular bisa men jadi tidak menular 

    dalam kurun *aktu / minggu. Sebagian besar %$ $%& positif menjadi $%& negatif dalam

    / bulan

    e. %ahap lanjutan diberikan obat lebih sedikit dengan jangka *aktu yang lama. %ahap ini penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah kekambuhan.

    Benis (&% Sifat Dosis yang Direkomendasikan

    #mgkg'

    arian 3; seminggu

    )soniaFid #' $akterisid 5 #1-2' ,0 #-,/'

    ifampicin #' $akterisid ,0 #-,/' ,0 #-,/'

    PyraFinamid #9' $akterisid /5 #/0-30' 35 #30-10'Streptomycin #S' $akterisid ,5 #,/-,' ,5 #,/-,'

    8thambutol #8' $akteriostatik ,5 #,5-/0' 30 #/0-35'

    (bat yang digunakan untuk %$< digolongkan atas dua kelompok" yaitu

    (bat primer 7ini pertama )soniaFid #):'" ifampisin" 8tambutol" Streptomisin"

    PiraFinamid.

    (bat sekunder 7ini kedua 8tionamid" Paraaminosalisilat" Sikloserin" &mikasin"

    Kapreomisin" Kanamisin.

    )soniaFid #):'

    33

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    34/46

    a. 8fek antibakteri bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid. 8fek bakterisidnya hanya

    terlihat pada kuman yang sedang tumbuh aktif. )soniaFid dapat menembus ke dalam sel

    dengan mudah.

     b. +ekanisme kerja menghambat biosintesis asam mikolat #mycolic acid' yang merupakan

    unsur penting dinding sel mikobakterium.

    c. =armakokinetik mudah diabsorbsi pada pemberian oral maupun parenteral. +udah berdifusi ke dalam sel dan semua cairan tubuh. &ntar 5-65H diekskresikan melalui urin

    dalam *aktu /1 jam dan hampir seluruhnya dalam bentuk metabolit.

    d. 8fek samping reaksi hipersensiti!itas menyebabkan demam" berbagai kelainan kulit.

     :euritis perifer paling banyak terjadi. +ulut terasa kering" rasa tertekan pada ulu hati"

    methemoglobinemia" tinnitus" dan retensi urin.

    e. Sediaan dan posologi terdapat dalam bentuk tablet 50" ,00" 300" dan 100 mg serta sirup

    ,0 mgm7. Dalam tablet kadang-kadang telah ditambahkan $2. biasanya diberikan dalam

    dosis tunggal per orang tiap hari. Dosis biasa 5 mgkg$$" maksimum 300 mghari. ?ntuk 

    %$ berat dapat diberikan ,0mgkg$$" maksimum 200 mghari" tetapi tidak ada bukti

     bah*a dosis demikian besar lbih efektif. &nak G1 tahun dosisnya ,0mgkg$$hari.

    )soniaFid juga dapat diberikan secara intermiten / kali seminggu dengan dosis ,5mgkg$$hari.

    ifampisin

    a. &kti!itas antibakteri menghambat pertumbuhan berbagai kuman gram-positif dan gram-

    negatif.

     b. +ekanisme kerja terutama aktif terhadap sel yang sedang tumbuh. Kerjanya

    menghambat D:&-dependent :& polymerase dari mikrobakteria dan mikroorganisme

    lain dengan menekan mula terbentuknya #bukan pemanjangan' rantai dalam sintesis

    :&.

    c. =armakokinetik pemberian per oral menghasilakn kadar puncak dalam plasma setelah /-

    1 jam. Setelah diserap dari saluran cerna" obat ini cepat diekskresi melalui empedu dan

    kemudian mengalami sirkulasi enterohepatik. Penyerapannya dihambat oleh makanan.

    Didistribusi ke seluruh tubuh. Kadar efektif dicapai dalam berbagai organ dan cairan

    tubuh" termasuk cairan otak" yang tercermin dengan *arna merah jingga pada urin" tinja"

    ludah" sputum" air mata" dan keringat.

    d. 8fek samping jarang menimbulkan efek yang tidak diingini. Xang paling sering ialah

    ruam kulit" demam" mual" dan muntah.

    e. Sediaan dan posologi tersedia dalam bentuk kapsul ,50 mg dan 300 mg. %erdapat pula

    tablet 150 mg dan 200 mg serta suspensi yang mengandung ,00 mg5m7 rifampisin.

    $eberapa sediaan telah dikombinasi dengan isoniaFid. $iasanya diberikan sehari sekalisebaiknya , jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Dosis untuk orang de*asa

    dengan berat badan kurang dari 50 kg ialah 150 mghari dan untuk berat badan lebih dari

    50 kg ialah 20 mghari. ?ntuk anak-anak dosisnya ,0-/0 mgkg$$hari dengan dosis

    maksimum 200 mghari.

    8tambutol

    a. &kti!itas antibakteri menghambat sintesis metabolit sel sehingga metabolisme sel

    terhambat dan sel mati. anya aktif terhadap sel yang tumbuh dengan khasiat

    tuberkulostatik.

    34

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    35/46

     b. =armakokinetik pada pemberian oral sekitar 5-0H diserap dari saluran cerna. %idak 

    dapat ditembus sa*ar darah otak" tetapi pada meningitis tuberkulosa dapat ditemukan

    kadar terapi dalam cairan otak.

    c. 8fek samping jarang. 8fek samping yang paling penting ialah gangguan penglihatan"

     biasanya bilateral" yang merupakan neuritis retrobulbar yaitu berupa turunnya ketajaman

     penglihatan" hilangnya kemampuan membedakan *arna" mengecilnya lapangan pandang"dan skotom sentral maupun lateral. +enyebabkan peningkatan kadar asam urat darah

     pada 50H pasien.

    d. Sediaan dan posologi tablet /50 mg dan 500 mg. &da pula sediaan yang telah dicampur 

    dengan isoniaFid dalam bentuk kombinasi tetap. Dosis biasanya ,5 mgkg$$" diberikan

    sekali sehari" ada pula yang menggunakan dosis /5 mgkg$$ selama 20 hari pertama"

    kemudian turun menjadi ,5 mgkg$$.

    PiraFinamid

    a. &kti!itas antibakteri mekanisme kerja belum diketahui.

     b. =armakokinetik mudah diserap usus dan tersebar luas ke seluruh tubuh. 8kskresinyaterutama melalui filtrasi glomerulus.

    c. 8fek samping yang paling umum dan serius adalah kelainan hati. +enghambat ekskresi

    asam urat. 8fek samping lainnya ialah artralgia" anoreksia" mual" dan muntah" juga

    disuria" malaise" dan demam.

    d. Sediaan dan posologi bentuk tablet /50 mg dan 500 mg. Dosis oral /0-35 mgkg$$

    sehari #maksimum 3 g'" diberikan dalam satu atau beberapa kali sehari.

    Streptomisin

    a. &kti!itas antibakteri bersifat bakteriostatik dan bakterisid terhadap kuman %$. +udah

    masuk ka!itas" tetapi relatif sukar berdifusi ke cairan intrasel.

     b. =armakokinetik setelah diserap dari tempat suntikan" hampir semua streptomisin berada

    dalam plasma. anya sedikit sekali yang masuk ke dalam eritrosit. Kemudian menyebar 

    ke seluruh cairan ekstrasel. Diekskresi melalui filtrasi glomerulus.

    c. 8fek samping umumnya dapat diterima dengan baik. Kadang-kadang terjadi sakit kepala

    sebentar atau malaise. $ersifat nefrotoksik. (totoksisitas lebih sering terjadi pada pasien

    yang fungsi ginjalnya terganggu.

    d. Sediaan dan posologi bubuk injeksi dalam !ial , dan 5 gram. Dosisnya /0 mgkg$$

    secara )+" maksimum , grhari selama / sampai 3 minggu. Kemudian frekuensi

     berkurang menjadi /-3 kali seminggu.

    8tionamid

    a. &kti!itas antibakteri in !itro" menghambat pertumbuhan +. tuberculosis jenis human

     pada kadar 0.6-/.5 gm7.

     b. =armakokinetik pemberian per oral mudah di absorpsi. Kadar puncak 3 jam dan kadar 

    terapi bertahan ,/ jam. Distribusi cepat" luas" dan merata ke cairan dan jaringan. 8kskresi

    cepat dalam bentuk utama metabolit ,H aktif.

    c. 8fek samping paling sering anoreksia" mual da muntah. Sering terjadi hipotensi postural"

    depresi mental" mengantuk dan asthenia.

    d. Sediaan dan posologi dalam bentuk tablet /50 mg. Dosis a*aln /50 mg sehari" lalu

    dinaikan setiap 5 hari dengan dosis ,/5 mg A , ghr. Dikonsumsi *aktu makan untuk mengurangi iritasi lambung.

    35

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    36/46

    Paraaminosalisilat

    a. &kti!itas bakteri in !itro" sebagian besar strain +. tuberculosis sensitif dengan kadar ,

     gm7.

     b. =armakokinetik mudah diserap melalui saluran cerna. +asa paruh , jam. Diekskresi 0Hdi ginjal dan 50H dalam bentuk asetilasi.

    c. 8fek samping gejala yang menonjol mual dan gangguan saluran cerna. Dan kelianan

    darah antara lain leukopenia" agranulositopenia" eosinofilia" limfositosis" sindrom

    mononukleosis atipik" trombositopenia.

    d. Sediaan dan posologi dalam bentuk tablet 500 mg dengan dosis oral -,/ g sehari.

    Sikloserin

    a. &ktifitas bakteri in !itro" menghambat +.%$ pada kadar 5-/0  gm7 dengan

    menghambat sintesis dinding sel.

     b. =armakokinetik baik dalam pemberian oral. Kadar puncak setelah pemberian obat 1- jam. Ditribusi dan difusi ke seluruh cairan dan jaringan baik. 8kskresi maksimal dalam /-

    2 jam" 50H melalui urin dalam bentuk utuh.

    c. 8fek samping SSP biasanya dalam / minggu pertama" dengan gejala somnolen" sakit

    kepala" tremor" !ertigo" kon!ulsi" dll.

    d. Sediaan dan posologi bentu kapsul /50 mg" diberikan / kali sehari. asil terapi paling

     baik dalam plasma /5-30  gm7.

    Kanamisin dan &mikasin

    a. +enghambat sintesis protein bakteri. 8fek pada +. tb hanya bersifat supresif.

     b. =armakokinetik melalu suntikan intramuskular dosis 500 mg,/ jam #,5mgkg$$hr"

    atau dengan intra!ena selama 5 hrmgg selama / bulan"dan dilanjutkan dengan ,-,.5 mg

    / atau 3 kalimgg selama 1 bulan.

    8fek samping ringan (&%

    8fek Samping Penyebab Penatalaksanaan

    %idak nafsu makan" mual" sakit perut ifampisin Semua (&% diminum malam

    sebelum tidur

     :yeri sendi Pirasinamid $eri &spirin

    Kesemutan sd rasa terbakar pada kaki ): $eri @itamin $2 #Pirido;in'

    ,00mghrKemerahan pada air seni ifampisin Perlu penjelasan ke pasien

    atal dan Kemerahan Semua jenis

    (&%

    )kuti petunjuk pelaksanaan

    %uli streptomisin entikan"ganti dengan 8tambutol

    angguan Keseimbangan streptomisin entikan"ganti dengan 8tambutol

    )kterus tanpa sebab lain ampir 

    semua (&%

    entikan"sampai menghilang

    $ingung dan muntah-muntah ampir 

    semua (&%

    entikan"segera tes fungsi hati

    angguan Penglihatan 8tambutol entikan

    36

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    37/46

    Purpura dan renjatan #syok' ifampisin entikan

    a' (&% kategori , #/98 133'. Panduan (&% ini diberikan untuk

    ,. Pasien baru %$ paru $%& positif

    /. Pasien %$ paru $%& negatif foto toraks positif3. Pasien %$ ekstra paru

    Dosis panduan (&%-KD% kategori ,

    $erat $adan %ahap intensif tiap hari

    selama

    %ahap lanjutan 3 kali

    seminggu

    52 hari 98

    #,505100/5'

    selama ,2 minggu

    #,50,50'

    30-3 kg / tablet 1KD% / tablet /KD%

    3-51 kg 3 tablet 1KD% 3 tablet /KD%55-0 kg 1 tablet 1KD% 1 tablet /KD%

    Y0 kg 5 tablet 1KD% 5 tablet /KD%

    Dosis panduan (&%-Kombipak kategori ,

    %ahap pengobatan 7ama pengobatan Dosis hrkali

    %ablet

    )soniaFid

    Z300mgr 

    Kaplet

    ifamp

    isinZ150m

    gr 

    %ablet

    PiraFi

    namidZ500

    mgr 

    %ablet

    8tambutol

    Z/50mgr

    )ntensif / bulan , , 3 3

    7anjutan 1 bulan / , - -

     b' (&% kategori / #/98S 98 53383'. Panduan (&% ini diberikan untuk $%&

     positif yang telah diobati sebelumnya

    ,. Kambuh

    /. agal

    3. Dengan pengobatan setelah putus berobat

    Dosis panduan (&%-KD% kategori /

    $$ %ahap intensif tiap hari 98

    #,505100/5'JS

    %ahap lanjutan 3 ; smgg

    #,50,50'J8#100'

    52 hari / hari /0 mgg

    30-3 kg / tab

    1KD%J50mg

    streptomisin

    inj.

    / tab 1KD% / tab /KD%J/ tab 8tambutol

    3-51 kg 3 tab

    1KD%J500mg

    3 tab 1KD% 3 tab /KD%J3 tab 8tambutol

    37

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    38/46

    streptomisin

    inj.

    55-0 kg 1 tab

    1KD%J,000m

    g streptomisin

    inj.

    1 tab 1KD% 1 tab /KD% J 1 tab

    8tambutol

    Y, kg 5 tab 1KD%J

    ,000mg

    streptomisin

    inj.

    5 tab 1KD% 5 tab /KD% J 5 tab

    8tambutol

    Dosis panduan (&%-Kombipak kategori /

    P8:($&%&: %$ P&D& K8&D&&: K?S?S

    ,. Kehamilan

    +enurut O(" hampir semua (&% aman untuk kehamilan" kecuali streptomisin.

    Streptomisin tidak dapat dipakai pada kehamilan karena bersifat permanent ototo;ic dan

    dapat menembus barier placenta. Keadaan ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan

     pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi yang akan dilahirkan. Perlu

    dijelaskan kepada ibu hamil bah*a keberhasilan pengobatan sangat penting artinya

    supaya proses kelahiran dapat berjalan lancar dan bayi yang akan dilahirkan terhindar dari

    kemungkinan tertular %$.

    /. )bu menyusui dan bayinya

    Semua jenis (&% aman untuk ibu menyusui. Seorang ibu menyusui yang menderita %$

    harus mendapat paduan (&% secara adekuat. Pemberian (&% yang tepat merupakan cara

    terbaik untuk mencegah penularan kuman %$ kepada bayinya. )bu danbayi tidak perlu

    dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui.Pengobatan pencegahan dengan ):

    diberikan kepada bayi tersebut sesuai dengan berat badannya.

    3. Pasien %$ pengguna kontrasepsi

    ifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal #pil K$" suntikan K$"susuk K$'"

    sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut. Seorang pasien %$ sebaiknya

    mengggunakan kontrasepsi non-hormonal"atau kontrasepsi yang mengandung estrogen

    dosis tinggi #50 mcg'.1. Pasien %$ dengan infeksi )@&)DS

    38

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    39/46

    %atalaksanan pengobatan %$ pada pasien dengan infeksi )@&)DS adalah sama seperti

     pasien %$ lainnya. (bat %$ pada pasien )@&)DSsama efektifnya dengan pasien %$

    yang tidak disertai )@&)DS. Prinsip pengobatan pasien %$-)@ adalah dengan

    mendahulukan pengobatan %$. Pengobatan &@#antiretro!iral' dimulai berdasarkan

    stadium klinis )@ sesuai dengan standar O(. Penggunaan suntikan Streptomisin harus

    memperhatikan Prinsip-prinsip ?ni!ersal Precaution#Ke*aspadaan Keamanan ?ni!ersal'Pengobatan pasien %$-)@ sebaiknya diberikan secara terintegrasi dalam satu ?PK 

    untuk menjaga kepatuhan pengobatan secara teratur.Pasien %$ yang berisiko tinggi

    terhadap infeksi )@ perlu dirujuk kepelayanan @

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    40/46

    Selama fase akut prednison diberikan dengan dosis 30-10 mg per hari"kemudian diturunkan

    secara bertahap. 7ama pemberian disesuaikandengan jenis penyakit dan kemajuan

     pengobatan.

    ,0. )ndikasi operasi

    Pasien-pasien yang perlu mendapat tindakan operasi #reseksi paru'" adalah

    ,' ?ntuk %$ paru

    a. Pasien batuk darah berat yang tidak dapat diatasi dengan carakonser!atif.

     b. Pasien dengan fistula bronkopleura dan empiema yang tidak dapatdiatasi secara

    konser!atif.

    c. Pasien +D %$ dengan kelainan paru yang terlokalisir.

    /' ?ntuk %$ ekstra paru

    Pasien %$ ekstra paru dengan komplikasi" misalnya pasien %$ tulangyang disertai kelainan

    neurologik.

    PENE?AHAN

    $erkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan &gent" ost dan 8n!ironment dari %$

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    41/46

    @5 [email protected]*a Te&'ie&

    ehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan %$

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    42/46

    Penyakit %$ paru biasanya meninggalkan [tanda mata berupa kalsifikasi dan jaringan‟

    fibrosis pada jaringan parenkim paru yang terinfeksin. &danya jaringan fibrosis ini terlihat

     pada foto ontgen thora; pasien. Baringan yang sudah terkalsifikasi dan berubah menjadi

     jaringan fibrosis bersifat irre!ersible sehingga tidak akan sepenuhnya kembali berfungsi

    normal

    LI5 , Me+a*a+i Da Mee6a'%a P&(.&a+ Pe+e&ita* Utu% Tu=e&@u6('i'

    De*asa ini upaya penanggulangan %$ dirumuskan le*at D(%S #Directly (bser!ed

    %reatment Shortcourse C pengobatan disertai pengamatan langsung'. Strategi ini terbukti

    keberhasilannyadiberbagai tempat. Di )ndonesia" konsep strategi D(%S mulai diterapkan

    tahun ,665 #Depkes )",666'. Pelaksanaan strategi D(%S dilakukan di sarana-sarana

    Kesehatan Pemerintah dengan Puskesmas sebagai ujung tombak pelaksanaan program.

    Pengobatan ini dilakukan secara gratis kepada golongan yang tidak mampu.

    Secara garis besar srategi D(%S" terdiri dari lima komponen" yaitu #O(" ,66'

    ,. Komitmen

    Komitmen bersama untuk mengibati penerita %$ #terutama komitmen politik'. Dalam hal ini

     pemerintah membentuk gerakan terpadu nasional penanggulangan tuberculosis #Depkes )"

    /000'. erakan terpadu :asional penanggulangan tuberculosis #erdunas %$' adalah

    gerakan multi sektor dalam multi komponen dalam masyarakat yang terkait. %ujuan

    erdunas%$ adalah mengkoordinasikan manajemen program pemberantasan tuberculosis

    #P/%$' secara lintas bidang dan elibatkan sektor lain yang bersedia aktif dalam P/%$

    #Depkes )" /000'.

    &dapun struktur organisasi erdunas %$ adalah sebagai berikut

    Sumber erakan %erpadu :asional Penanggulangan %uberculosis #Depkes )",666'

    ,. Diagnosis dengan pemeriksaan sputum

    Dalam program nasional penanggulangan tuberculosis" pemeriksaan

    diagnosis dengan sputum untuk penemuan tersangka %$ dilakukan secara

     pasif # passive casefinding '" yaitu penjaringan tersangka dilaksanakan pada penderita yang berobat keunit pelayanan kesehatan dengan

     penyuluhan secara aktif oleh petugas kesehatan dan masyarakat. Semua

    yang kontak dengan penderita %$ Paru $%& positif dan memiliki gejala

    yang sama harus segera diperiksa sputumnya #Depkes )"/000'.

    /. Penga*as +enelan (bat

    Permasalahan utama dalam program eliminasi %$ adalah ketidak patuhan

     penderita untuk minum obat. ?ntuk mengatasi permasalahan ini" O(

    mengembangkan metode D(% #directly observed treatment ' atau

     penga*as menelan obat #range > 9umlah" ,666'.

    D(%S pada prinsipnya menekankan upaya menga*asi secara langsung

     penderita menelan obat setiap harinya oleh D(% atau penga*asanmenelan obat #P+('. P+( inilah yang bertanggungja*ab kelangsungan

    42

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    43/46

    minum obat. P+( adalah orang pertama yang selalu berhubungan dengan

     penderita sehubungan dengan pengobatannya. P+( yang mengingatkan

    untuk minum obat" menga*asi se*aktu menelan obat" memba*a

    kedokter untuk kontrol berkala" dan menolong pada saat ada efek 

    samping #Depkes )"/000'.

    3. Baminan Ketersediaan (batPanduan obat yang efektif merupakan elemen pokok dari strategi D(%S

    yang dapat menjamin kesembuhan penderita %$ dan mencegah +D.

    ?ntuk itu diperlukan jaminan kelangsungan ketersediaan obat #:unn >

    8narson" ,661'. Panduan obat yang dorekomendasikan oleh O("

    )?7%D" The British Thoracic Assosiation End The American Thoracic

    Soceity  adalah regimen pengobatan jangka pendek #

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    44/46

    yang memungkinkan" P+( dapat berasal dari kader kesehatan" guru" anggota

    PP%)" PKK atautokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga.

    Pe&'3a&ata PMO

    a. Seseorang yang dikenal" dipercaya dan disetujui baik olehpetugas kesehatan

    maupun penderita.

     b. Disegani dan dihormati oleh penderita.

    c. Seseorang yang tinggal dekat dengan penderita.

    d. $ersedia membantu penderita dengan sukarela.

    e. $ersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan

     penderita.

    Tu.a' 'e(&a. PMO

    +enga*asi penderita %$< agar menelan obat secarateratur sampai selesai

     pengobatan.

    a. +emberi dorongan kepada penderita agar mau berobatteratur.+

     b. +engingatkan penderita untuk pemeriksaan ulang dahakpada *aktu yang telah

    ditentukan.

    c. +emberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita %$< yang mempunyai

    gejala-gejala tersangka %$< untuksegera memeriksakan diri ke unit pelayanan

    kesehatan.^***.medicastore.com_

    LI5 Me+a*a+i Da Mee6a'%a Eti%a Batu% Da6a+ I'6a+

    Kebiasaan batuk yang salah.

    • %idak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.

    • %idak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung

    saat batuk dan bersin.

    • +embuang ludah sudah batuk disembarang tempat.

    • +embuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat.

    • %idak menggunakan masker saat flu atau batuk.

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    45/46

    %inggalkan ruangantempat anda berada dengan sopan dan mengambil kesempatan

    untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan gel pembersih

    tangan.

    7angkah 1

    unakan masker 

    %ips > Peringatan• &jarkan anak-anak cara yang tepat untuk batuk dan bersin untuk membantu

    mengurangi penyebaran penyakit di udara.

    • $ersin pada lengan baju bagian dalam adalah cara penting untuk membantu

    mengurangi penyebaran penyakit udara di seluruh dunia.

    • Bika menggunakan tissue" itu hanya boleh digunakan sekali dan diikuti segera

    dengan mencuci tangan dan membuang tissue pada tempat sampah.

    &rtinya “Diriayat!an dari Mali! Al Asy"ari dia ber!ata, #asulullah sa.

    bersabda $ %ebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat 

    memenuhi mi&an 'timbangan(, dan bacaan subhanallahi alhamdulillah memenuhi!olong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shada)ah adalah pelita, dan

     sabar adalah sinar, dan Al *uran adalah pedoman bagimu.+ #. +uslim'V.

    DA/TAR PUSTAKA

    aden" )nmar. /0,1. &natomi Kedokteran Sistem espirasi. Bakarta $agian &natomi =K?X

    Sudoyo"&ru O. /006. Bu!u Aar -lmu enya!it Dalam Bilid ))). Bakarta )nterna Publishing

    una*an" Sulistia an. /00. /arma!ologi dan Terapi. 8d 5. Bakarta $alai Penerbit =K?)

    Sher*ood" 7. /0,,. /isiologi Manusia$ dari sel !e system. 8disi 2. Bakarta 8

  • 8/18/2019 Wrap Up Sk-2 Blok Respirasi

    46/46

    Kuehnel. 3olor Atlas of 3ytology, 4istology, and Microscopic Anatomy. 1th ed Stuttgart

    %hieme\ /003. p. 310-5,.

    $rooks" eo =" Banet S. $utel" Stephen & +orse. /00. Ba*etF" +elnick"> &delberg

     Mi!robiologi %edo!teran. ed./3" ab. uria*ati artanto" dll. Bakarta 8