Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 1
4 ANALISA HIDROLOGI
4.1. KRITERIA ANALISA HIDROLOGI
Data hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai
fenomena hidrologi (hydrologic phenomena), seperti besarnya : curah hujan,
temperatur, penguapan, lamanya penyinaran matahari, kecepatan angin,
debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran, konsentrasi sedimen
sungai akan selalu berubah terhadap waktu (Soewarno, 1995).
Data hidrologi dianalisis untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan
mengenai fenomena hidrologi berdasarkan sebagian data hidrologi yang
dikumpulkan (Soewarno, 1995).
Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya.
2) Menganalisis distribusi curah hujan dengan periode ulang T tahun.
3) Menganalisis frekuensi curah hujan.
4) Mengukur dispersi.
5) Memilih jenis sebaran.
6) Menguji kecocokan sebaran.
7) Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan
rencana di atas pada periode ulang T tahun untuk menentukan bangunan
pengendali banjir.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 2
4.2. ANALISIS CURAH HUJAN HARIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Data hujan diperoleh dari Seksi Hidrologi Dinas PSDA Jawa tengah.
Sebelum menggunakan data terhadap Stasiun hujan yang digunakan untuk
analisa, dipilih berdasarkan panjang data hujan harian maksimum tahunan,
dan lokasi stasiun hujan.
Tabel 4.1. Stasiun Hujan Untuk Analisa Hujan Rancangan
No Nama Stasiun Jumlah Data
1 Caturanom 10
2 Parakan 10
3 Kandangan 10 Sumber data : Seksi Hidrologi Dinas PSDA Jawa Tengah
4.2.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum
Data curah hujan harian maksimum yang didapat dari Seksi Hidrologi
Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah untuk masing-masing Curah Hujan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2. Data Curah Hujan Harian Maksimum
No Tahun Stasiun Pencatat Hujan
Caturanom Parakan Kandangan
1 2003 40 49 76
2 2004 53 62 46
3 2005 87 68 48
4 2006 89 47 61
5 2007 162 52 56
6 2008 66 58 62
7 2009 300 55 45
8 2010 65 55 66
9 2011 70 58 76
10 2012 91 53 93 Sumber data : Seksi Hidrologi Dinas PSDA Jawa Tengah
4.2.2 Analisis Curah Hujan Dengan Metode Thiessen
Untuk perhitungan curah hujan dengan metode Thiessen digunakan
persamaan:
n
nn
AAA
RARARAR
......
........
21
2211
di mana :
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 3
R = Curah hujan maksimum rata-rata (mm)
R1, R2,.......,Rn = Curah hujan pada stasiun 1,2,........,n (mm)
A1, A2, ,An = Luas daerah pada polygon 1,2,..,n (km2)
Hasil perhitungan curah hujan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Perhitungan Curah Hujan dengan Metode Thiessen
NO TAHUN
Sta. Sta. Sta. RH Rencana Tanggal
RH Rencana
Maks Caturanom Parakan Kandangan
mm mm mm mm mm
Bobot (%) 71,5 28,5 0
1
2003
40 21 6 35 12 Desember
35 0 49 62 14 30 Oktober
0 4 76 1 10 Januari
2
2004
53 11 17 41 9 Maret
46 40 62 24 46 30 November
0 23 46 7 27 Mei
3
2005
87 24 18 69 30 November
69 19 68 0 33 12 Februari
43 39 48 42 29 Desember
4
2006
89 0 0 64 17 Desember
64 0 47 27 13 14 Desember
28 5 61 21 26 Desember
5
2007
162 49 0 130 20 Desember
130 44 52 9 46 21 Desember
17 0 56 12 27 Januari
6
2008
66 0 0 47 4 Mei
47 0 58 25 17 21 April
28 4 62 21 1 November
7
2009
300 0 0 215 15 April
215 30 55 12 37 30 Januari
3 2 45 3 29 November
8
2010
65 2 32 47 6 Januari
47 0 55 39 16 31 Januari
0 4 66 1 9 September
9
2011
70 17 23 55 9 November
55 14 58 8 27 26 Desember
22 0 76 16 26 Maret
10
2012
91 0 54 65 22 Februari
65 67 53 25 63 18 Desember
80 0 93 57 6 Mei
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 4
4.3. PERHITUNGAN PARAMETER STATISTIK
Perhitungan parametrik stasistik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Perhitungan Distribusi Curah Hujan Metode Distribusi Normal
NO TAHUN
RH Rencana
Xi - Xrt (Xi - Xrt)2 (Xi - Xrt)3 (Xi - Xrt)4 mm
Xi
1 2003 35 -36,111 1304,00 -47088,90 1700427,27
2 2004 46 -24,426 596,6295 -14573,27158 355966,732
3 2005 69 -1,651 2,73 -4,50 7,43
4 2006 64 -7,061 49,86 -352,05 2485,79
5 2007 130 59,099 3492,69 206414,593 12198896,02
6 2008 47 -23,506 552,532 -12987,818 305291,65
7 2009 215 143,804 20679,590 2973807,820 427645459,77
8 2010 47 -23,651 559,370 -13229,6552 312894,5743
9 2011 55 -15,801 249,67 -3945,06 62335,91
10 2012 65 -5,631 31,708 -178,549 1005,41
Jumlah 707 65 27518,781 3087863 442584771
Xrt 70,696
Macam pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut:
1. Deviasi Standart (S)
Perhitungan deviasi standar digunakan rumus sebagai berikut:
n
XX
S
n
ii
2
1
_
)(
di mana:
S = Deviasi standart
Xi = Nilai variat ke i
X = Nilai rata-rata variat
n = jumlah data
10
27518,78S
S = 52,458
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 5
2. Koefisien Skewness (CS)
Perhitungan koefisien Skewness digunakan rumus sebagai berikut:
31
3
21
)(
Snn
XXn
CS
n
i
i
di mana:
CS = koofesien Skewness
Xi = Nilai variat ke i
X = Nilai rata-rata variat
n = Jumlah data
S = Deviasi standar
2)52,458^3-1)(10-(10
(3087863)*10CS
CS = 2,971
3. Pengukuran Kurtosis (CK)
Perhitungan kurtosis digunakan rumus sebagai berikut:
4
1
41
S
XXn
CK
n
i
i
di mana:
Ck = Koefisien Kurtosis
Xi = Nilai variat ke i
X = Nilai rata-rata variat
n = Jumlah data
S = Deviasi standar
452,458
)(442584771*10
1
CK
CK = 5,844
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 6
4. Koefisien Variasi (CV)
Perhitungan koefisien variasi digunakan rumus sebagai berikut:
X
SCV
di mana:
CV = Koefisien variasi
X = Nilai rata-rata variat
S = Standart deviasi
70,696
52,458CV
= 0,742
Tabel 4.5 Perhitungan Distribusi Curah Hujan Metode Log Normal
No Tahun X Log Xi
Log Xi - Log Xrt
(Log Xi - Log Xrt)
2
(Log Xi - Log Xrt)
3
1 2003 35 1,538888 -0,280207 0,078516 -0,022001
2 2004 46 1,665299 -0,153795 0,023653 -0,003638
3 2005 69 1,839132 0,020038 0,000402 0,000008
4 2006 64 1,803696 -0,015398 0,000237 -0,000004
5 2007 130 2,113258 0,294164 0,086532 0,025455
6 2008 47 1,673850 -0,145244 0,021096 -0,003064
7 2009 215 2,331427 0,512333 0,262485 0,134480
8 2010 47 1,672513 -0,146581 0,021486 -0,003149
9 2011 55 1,739533 -0,079562 0,006330 -0,000504
10 2012 65 1,813347 -0,005747 0,000033 0,000000
Jumlah 18,190944 0,000000 0,500769 0,127583
Log Xrt 1,819094449
S = 0,224
CS = 1,581
CK = 3,352
CV = 0,123
4.4. PEMILIHAN JENIS SEBARAN
Setelah diketahui parameter statistik dari data curah hujan maksimum,
maka dapat ditentukan metode yang dapat dipakai. Pemilihan jenis distribusi
dari kedua data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 7
Tabel 4.6 Pemilihan Distribusi
Jenis Distribusi Syarat Perhitungan Data
Curah Hujan Kesimpulan
Normal Cs 0 2,971 Tidak
Memenuhi
Ck 3 5,844
Tidak Memenuhi
Log Normal Cs = 0,371 1,581 Tidak
Memenuhi
Ck = 3,246 3,352
Tidak Memenuhi
Log Pearson Tipe III
Selain nilai diatas
1,581 Memenuhi 3,352 Memenuhi
4.5. PENGUJIAN KECOCOKAN SEBARAN
Pengujian kecocokan Distribusi Log Pearson tipe III menggunakan uji Chi-
Kuadrat, dengan metode ini maka data-data yang ada dikelompokan dalam
beberapa sub-group. Kemudian dicari nilai Chi-Kudratnya dan kemudian
dibandingkan dengan dengan nilai Chi-Kuadrat kritis.
4.5.1 Uji Sebaran Chi Kuadrat (Chi Square Test)
Data yang digunakan untuk pengujian kecocokan distribusi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7. Curah Hujan diurutkan
No Tahun Xi Xi Diurutkan
1 2003 35 35
2 2004 46 46
3 2005 69 47
4 2006 64 47
5 2007 130 55
6 2008 47 64
7 2009 215 65
8 2010 47 69
9 2011 55 130
10 2012 65 215
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 8
Jumlah data (n) = 10
Digunakan rumus sebagai berikut:
G = 1 + 3.322 log n = 1+ 3.322 log 10 = 4,322 , diambil 5
Taraf kepercayaan () = 5 %
dk = G-P-1 = 5-2-1 = 2
Ei = = 10/5 = 2
Xmin = 35
Xmax = 215
X = (Xmax-Xmin)/G-1 = (215-35)/4 = 45
Xawal = Xmin 0,5X = 35 0,5(45) = 12,5
Xakhir = Xmax + 0,5X = 215 + 0,5(45) = 237,5
Dengan menggunakan nilai dk = 2 dan derajat kepercayaan 5% nilai Chi-
Kuadrat (Xh2) ditentukan dari tabel nilai kritis uji Chi-Kuadrat
(Soewarno,1995), didapat nilai 5,991. Kemudian dibandingkan dengan nilai
Chi-Kuadrat hasil perhitungan (Xh2 hitungan). Nilai Chi-Kuadrat hasil perhitungan
(Xh2 hitungan) dihitung berdasarkan pada Persamaan 2.19. Syarat yang harus
dipenuhi yaitu Xh hitungan < Xh tabel. Perhitungan nilai Xh disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 4.8. Chi Square untuk menguji Distribusi Data Curah Hujan Metode
Distribusi Log Pearson III
No. Nilai Batas Jumlah Data
(OF - EF)2 (OF - EF)
2 / EF
Sub Kelas OF EF
1 X < 43,247 1 2,00 1,00 0,50
2 43,247 < X < 52,548 3 2,00 1,00 0,50
3 52,548 < X < 67,946 3 2,00 1,00 0,50
4 67,946 < X < 93,492 1 2,00 1,00 0,50
5 X > 93,492 2 2,00 0,00 0,00
Jumlah : 10 10 4,00 2,00
2hitung = 2,00
K = K - (P + 1) = 2
K ( jumlah kelas ) = 5
P ( parameter yang terikat dalam agihan frekuensi ) = 2
Untuk: K = 2 dan = 5% --->
2cr = 5,991
Ternyata
2
hitung <
2cr ---> Distribusi Frekuensi Diterima
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 9
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai Chi-Kuadrat x = 1,0 Batas kritis nilai
Chi-Kuadrat untuk DK = 2 dengan = 5% dari tabel Chi-Kuadrat didapatkan
nilai fcr = 5,991. Nilai f2 = 2,0 < fcr = 5,991 maka pemilihan distribusi
memenuhi syarat.
4.5.2 Uji Sebaran Smirnov-Kolgomorov
Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov sering juga disebut uji kecocokan non
parametrik (non parametric test) karena pengujiannya tidak menggunakan
fungsi distribusi tertentu. Hasil perhitungan uji kecocokan sebaran dengan
Smirnov-Kolmogorov untuk metode Log Pearson III dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.9. Perhitungan uji sebaran Smirnov-Kolmogorov untuk metode Log
Pearson III
Tahun X Log X G m Sn (X) Pr Px (X)
I PX (X) - Sn (X)
2003 35,00 1,544 -1,231 1,00 0,091 0,950 0,050 0,041
2004 46,00 1,663 -0,701 2,00 0,182 0,738 0,262 0,080
2008 47,00 1,672 -0,659 3,00 0,273 0,716 0,284 0,012
2010 47,00 1,672 -0,659 4,00 0,364 0,716 0,284 0,079
2011 55,00 1,740 -0,354 5,00 0,455 0,554 0,446 0,009
2006 64,00 1,806 -0,060 6,00 0,545 0,438 0,562 0,016
2012 65,00 1,813 -0,030 7,00 0,636 0,428 0,572 0,065
2005 69,00 1,839 0,086 8,00 0,727 0,391 0,609 0,118
2007 130,00 2,114 1,315 9,00 0,818 0,102 0,898 0,080
2009 215,00 2,332 2,292 10,00 0,909 0,036 0,964 0,055
Maks. 0,118
Rerata Log X = 1,820
Standar Deviasi (S) = 0,224
Maks.
= 0,118
N (jumlah data) = 10
(derajat kepercayaan)
= 5%
Kritis
= 0,409
Maks. < Kritis = 0,118 < 0,409
Maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan persamaan distribusi --> dapat diterima
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 10
Gambar 4.1 Grafik Uji Smirnov-Kolmogorov
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai maks = 0,061. Nilai Dcr untuk =5%
dan n = 10 adalah 0,409. Nilai maks = 0,118 < Dcr = 0,409 maka pemilihan
distribusi memenuhi syarat.
4.6. ANALISIS CURAH HUJAN RENCANA
Dengan menggunakan Metode Log Pearson tipe III perhitungan curah
hujan rencana dengan periode ulang tertentu didapat nilai S = 0.224 dan CS =
1,581. Dengan nilai CS = 1,581 kemudian ditentukan nilai k. Adapun hubungan antara
periode ulang dengan nilai CS dan k disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.10. Hubungan k dengan periode ulang dan nilai Cs = 1,581
Cs = 0.5813 Periode Ulang
2 5 10 25 50 100
1,6000 -0,2540 0,6750 1,3290 2,1630 2,7800 3,3880
1,4000 -0,2250 0,7050 1,3370 2,1280 2,7060 3,2710
1,5813 -0,2513 0,6778 1,3297 2,1597 2,7731 3,3770
dan perhitungan curah hujan rencana dengan periode ulang tertentu disajikan
dalam tabel di bawah ini:
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 11
Tabel 4.11. Perhitungan curah hujan rencana berdasarkan Metode
Log Pearson Tipe III
Periode Ulang (T)
k log Xrt S log X log Xt Xt
2 -0,251 1,819094449 0,223779 1,762863 57,924551
5 0,678 1,819094449 0,223779 1,970774 93,491932
10 1,330 1,819094449 0,223779 2,116664 130,817000
25 2,160 1,819094449 0,223779 2,302394 200,629188
50 2,773 1,819094449 0,223779 2,439648 275,199674
100 3,377 1,819094449 0,223779 2,574804 375,667686
Tabel 4.12. Rekapitulasi perhitungan curah hujan rencana dengan Metode
Log Pearson Tipe III
Periode Ulang Curah Hujan Rencana
2 57,924551
5 93,491932
10 130,817000
25 200,629188
50 275,199674
100 375,667686
4.7. PERHITUNGAN DEBIT DRAINASE SESUAI DAERAH LAYANAN
Debit drainase dengan kala ulang tertentu dihitung dari luas areal layanan
drainase tersebut dikalikan dengan drainage modal dengan kala ulang tertentu sesuai
dengan kala ulang debit drainase yang akan dihitung, sehingga digunakan persamaan
sebagai berikut :
)()( nn IAQ Untuk perencanaan sistem drainase pada Kawasan Industri tekstil Kec. Ampel
Kab. Boyolali sebagai upaya pengendalian banjir (mitigasi) akibat alih fungsi lahan
dengan luas kurang lebih 300 Ha, maka periode ulang yang digunakan pada drainase
lokal tersebut minimal 5 tahun. Sedangkan dalam analisis, periode ulang yang
dihitung adalah sebagai berikut (2, 5, 10, 25, 50, 100)
Luasan derah layanan sesuai dengan sistem drainase yang dibagi menjadi 9
wilayah layanan. Perhitungan Debit sesuai daerah layanan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 12
Tabel 4.13. Perhitungan Debit Sub-drainase Wanutengah
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 790.787 12,724
5 93,491932 2,597E-05 790.787 20,537
10 130,817000 3,634E-05 790.787 28,736
25 200,629188 5,573E-05 790.787 44,071
50 275,199674 7,644E-05 790.787 60,451
100 375,667686 1,044E-04 790.787 82,520 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Tabel 4.14. Perhitungan Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 1
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 695.254 11,187
5 93,491932 2,597E-05 695.254 18,056
10 130,817000 3,634E-05 695.254 25,264
25 200,629188 5,573E-05 695.254 38,747
50 275,199674 7,644E-05 695.254 53,148
100 375,667686 1,044E-04 695.254 72,551 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Tabel 4.15. Perhitungan Debit Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 2
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 458.787 7,382
5 93,491932 2,597E-05 458.787 11,915
10 130,817000 3,634E-05 458.787 16,671
25 200,629188 5,573E-05 458.787 25,568
50 275,199674 7,644E-05 458.787 35,072
100 375,667686 1,044E-04 458.787 47,875 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 13
Tabel 4.16. Perhitungan Debit Sub-drainase Parakan Kauman
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 365.560 5,882
5 93,491932 2,597E-05 365.560 9,494
10 130,817000 3,634E-05 365.560 13,284
25 200,629188 5,573E-05 365.560 20,373
50 275,199674 7,644E-05 365.560 27,945
100 375,667686 1,044E-04 365.560 38,147 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Tabel 4.17. Perhitungan Debit Sub-drainase Watukumpul Ringinanom Mandisari
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 2.395.507 38,544
5 93,491932 2,597E-05 2.395.507 62,211
10 130,817000 3,634E-05 2.395.507 87,048
25 200,629188 5,573E-05 2.395.507 133,502
50 275,199674 7,644E-05 2.395.507 183,123
100 375,667686 1,044E-04 2.395.507 249,976 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Tabel 4.18. Perhitungan Debit Sub-drainase Dangkel Ringinanom - Mandisari
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 890.170 14,323
5 93,491932 2,597E-05 890.170 23,118
10 130,817000 3,634E-05 890.170 32,347
25 200,629188 5,573E-05 890.170 49,609
50 275,199674 7,644E-05 890.170 68,048
100 375,667686 1,044E-04 890.170 92,891 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 14
Tabel 4.19. Perhitungan Debit Sub-drainase Mandisari
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 1.318.275 21,211
5 93,491932 2,597E-05 1.318.275 34,236
10 130,817000 3,634E-05 1.318.275 47,904
25 200,629188 5,573E-05 1.318.275 73,468
50 275,199674 7,644E-05 1.318.275 100,775
100 375,667686 1,044E-04 1.318.275 137,565 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Tabel 4.20. Perhitungan Debit Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 1
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 927.538 14,924
5 93,491932 2,597E-05 927.538 24,088
10 130,817000 3,634E-05 927.538 33,705
25 200,629188 5,573E-05 927.538 51,692
50 275,199674 7,644E-05 927.538 70,905
100 375,667686 1,044E-04 927.538 96,791 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Tabel 4.21. Perhitungan Debit Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 2
Periode ulang
I I Luas
Layanan Q
mm/jam m/dt (m2) (m3/dt)
(1) (2) = (1) / 3600 / 1000 (3) (4) = (2) x (3)
2 57,924551 1,609E-05 800.137 12,874
5 93,491932 2,597E-05 800.137 20,780
10 130,817000 3,634E-05 800.137 29,075
25 200,629188 5,573E-05 800.137 44,592
50 275,199674 7,644E-05 800.137 61,166
100 375,667686 1,044E-04 800.137 83,496 Sumber : Analisis Konsultan, 2013
Untuk perencanaan tiap saluran drainase primer dan sekunder, debit
layanan yang digunakan adalah sesuai dengan luas layanan yang harus dilayani
oleh tiap-tiap saluran.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
IV - 15
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 1
5 RENCANA SISTEM DRAINASE KOTA PARAKAN
5.1. KONSEP SISTEM DRAINASE KOTA PARAKAN
Konsep sistem drainase kota Parakan dalam penyusunan kegiatan
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan, menggunakan 2 (dua) konsep
sistem drainase yaitu melalui Sistem Konvensional dan Sistem Ekodrainase.
5.1.1 Sistem Konvensional
Konsep sistem drainase konvensional, yang dimaksud adalah sistem
Jaringan drainase di Kota Parakan akan direncanakan sesuai dengan
fungsinya, yang terdiri dari terdiri dari jaringan drainase primer dan
sekunder. Sistem drainase untuk saluran primer direncanakan meliputi
saluran-saluran tepi jalan utama yang bisa dihubungkan dengan sungai-sungai
yang ada sebagai saluran pembuang utama (Sungai Galeh dan Sungai
Brangkongan) dan memanfaatkan saluran pembuang (anak sungai/orde 3).
Saluran sekunder dilakukan pada saluran-saluran sebagian di tepi jalan utama
yang dialirkan menuju ke saluran primer.
5.1.2 Sistem Ekodrainase
Konsep sistem ekodrainase dapat disebut sebagai konsep
pengembangan drainase ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai upaya
mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam
tanah secara alamiah atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui
kapasitas sungai sebelumnya. Konsep drainase ramah lingkungan dilakukan
agar air kelebihan pada musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga
tidak mengalir secepatnya ke sungai, namun diusahakan meresap ke dalam
tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan pada musim
kemarau. Tujuan dari penerapan sistem ekodrainase di Kota Parakan
dilakukan, sebagai upaya untuk menanggulangi proses pembuangan air
genangan secara ke saluran drainase. Pengaliran air secara cepat menuju ke
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 2
saluran-saluran drainase akan menyebabkan penurunan kesempatan air untuk
meresap ke dalam tanah. Hal ini akan berdampak pada pengurangan
cadangan air tanah, kekeringan pada musim kemarau, dan penumpukan
beban air pada daerah hilir (saluran primer) yang meyebabkan terjadinya
banjir terutama pada musim penghujan. Rencana pengembangan drainase
melalui konsep sistem ekodrainase di Kota Parakan bisa dilakukan melalui
pengembangan teknologi konservasi seperti pembuatan kolam tampungan
atau menggunakan metode kolam konservasi dan metode sumur resapan.
1. Metode Kolam Konservasi
Metode kolam konservasi dilakukan dengan membuat kolam-kolam
air, khususnya daerah hulu kota Parakan. Kolam konservasi dibuat untuk
menampung air hujan terlebih dahulu, diresapkan dan sisanya dapat
dialirkan ke sungai atau saluran pembuang secara perlahan-lahan. Kolam
konservasi dapat dibuat dengan memanfaatkan daerah bertopografi
rendah, atau secara ekstra dibuat dengan menggali suatu areal tertentu.
Kolam konservasi dapat berupa rawa, danau kecil, telaga, kolam dan
sebagainya. Rencana jaringan drainase dengan metode kolam konservasi
dilakukan melalui proses pemeliharaan dan pengalokasian kolam
konservasi pada beberapa tempat tertentu.
Untuk pemanfaatan kolam konservasi daerah hulu Parakan adalah
di wilayah desa Caturanom arah Wonosobo dari jalan Diponegoro yang
akan melayani wilayah hulu yang ada di atas kota Parakan. Aliran air
hujan di wilayah ini sangat deras dan tidak semua tertampung dalam
saluran drainase yang ada.
Gambar 5.1 Lokasi Kolam Tampungan Kanan Jalan
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 3
2. Metode Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik
konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi
sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau
daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan
berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah
peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran,
pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum
lainnya. Manfaat sumur resapan adalah:
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi
terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan
dengan kawasan pantai
5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan
sumur resapan air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai
jenis konstruksi sumur resapan adalah:
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu
belah maupun ijuk (kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu
belah dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding
sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 4
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk
dinding sumur).
Gambar 5.2 Sumur Resapan
Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing, pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah
(formasi batuan dan struktur tanah). Pada tanah / batuan yang relatif
stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi
dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan
memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut.
Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu
bata / batu kali / batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar
sumur diisi batu belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat
direkomendasikan. Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil,
konstruksi dengan menggunakan buis beton atau blawong dianjurkan
meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup
sumur resapan dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran /
pembuangan (terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang
bertalang air).
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 5
Gambar 5.3 Sumur Resapan untuk Permukiman
Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan
data teknis sumur resapan air y sebagai berikut : (1) Ukuran maksimum
diameter 1,4 meter, (2) Ukuran pipa masuk diameter 110 mm, (3) Ukuran
pipa pelimpah diameter 110 mm, (4) Ukuran kedalaman 1,5 sampai
dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari
campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan diisi
dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm, (7) Penutup sumur resapan dari
plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002
tentang Tata Cara Perencanaan.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 6
Gambar 5.4 Siklus Air dan Pemanfaatan Sumur Resapan
Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini
menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan
pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka
air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan,
perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir
hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang
tadah. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai
berikut:
1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar;
2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak
tercemar;
3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan
keamanan bangunan sekitarnya;
4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi
yang berwenang.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;
2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai
permebilitas tanah 2,0 cm/jam.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 7
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan
adalah: (a) terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki
septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan
adalah: 1. Menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan.
Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam
tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim
hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan akan
memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang
semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke
selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus
ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air
hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan
mengurangi terjadinya limpasan permukaan. Bahan utama yang
diperlukan untuk membuat sumur resapan adalah: Seng/Plastik.
Paralon. Beton/Bata. Seng/Plastik digunakan untuk menampung air hujan
yang berasal dari genting, selanjutnya air tersebut dialirkan melalui
paralon menuju ke sumur resapan. Paralon digunakan untuk mengalirkan
air hujan dari talang ke sumur resapan. Beton (bis beton) atau dari batu
bata digunakan sebagai dinding sumur resapan.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 8
Gambar 5.5 Bahan Bis Beton Yang Digunakan Untuk Sumur Resapan
Dengan Sistem Dinding Tidak Porus dan Porus
Tahap-tahap pembuatan sumur resapan adalah :
1. Persiapan awal berupa penyiapan lahan dan bahan.
2. Penggalian baik untuk sumur itu sendiri maupun jaringan yang baerasal
dari atap rumah.
3. Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau batu bata dan
pemasangan jaringan dari rumah ke rumah.
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal
dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur
resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu
sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 9
rumah. Letak sumur resapan untuk yang model tunggal biasanya di
halaman rumah sedang yang model komunal dapat dipasang di bahu
jalan.
Gambar 5.6 Memanfaatkan Bahu Jalan Untuk Sumur Resapan
(Tampak Depan). Memanfaatkan Bahu Jalan Untuk Sumur Resapan
(Tampak Atas)
Gambar 5.7 Potongan Tegak Pemasangan Sumur Resapan
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 10
Pengembangan metode sumur resapan merupakan rencana praktis
dengan cara membuat sumur-sumur untuk mengalirkan air hujan yang
jatuh pada atap perumahan atau kawasan di Kota Parakan. Sumur
resapan dapat dikembangkan pada areal olahraga dan wisata, sedangkan
konstruksi dan kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi
lapisan tanah setempat. Sumur resapan hanya dikhususkan untuk air
hujan, sehingga tidak diizinkan memasukkan air limbah rumah tangga ke
dalam sumur resapan. Untuk bisa diterapkan pada setiap rumah, metode
sumur resapan perlu disosialisasikan dan bisa dijadikan salah satu syarat
untuk mendapatkan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).
3. Metode Sedrainpond
Peneran Sedrainpond , di areal pertanian, tegalan, di wilayah studi
Buat sumur gali . dengan diameter 1.5 m, kedalaman 2 m, pada lokasi
petak petak sawah milik para petani, lalu dihubungkan dengan saluran
gendong yang menghubungkan antara sumur gali dengan saluran air
irigasi atau saluran buangan. Sumur gali ini sangat penting untuk
cadangan air musim kemarau sekaligus bisa dijadikan tempat budidaya
ikan dan meningkatkan konservasi air tanah, serta meningkatkan daya
dukung ekologi daerah setempat. Metode SeDrainPond, adalah suatu
Metode yang terdiri dari saluran pembuang berfungsi sebagai inlet, dan
Pond yang berfungsi menampung air atau menambah kapasitas resapan
maupun menampung sedimen tersuspensi, serta saluran pembawa yang
berfungsi menghubungkan antara saluran pembuang (inlet) dengan Pond
yang ada pada petak petak sawah. Konstruksi sumur gali cukup
sederhana, berupa galian tanah, saluran gendong berupa saluran tanah
yang diberi gebalan rumput. Lokasi Model dibangun di Sawah atau ladang
sejumlah 150 buah 200 Buah per Ha. Maksud pembuatan Model
SeDrainPond adalah untuk konservasi tanah dan air pada Daerah
Tangkapan Air. Sedang tujuan pembuatan Model SeDrainPond adalah
untuk menampung air permukaan dan sedimen tersuspensi (sedimen
layang).
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 11
Gambar 5.8 Denah Sedrainpond
Manfaat pembuatan Model SeDrainPond, yang diaplikasikan dilahan
pertanian tadah hujan pada petak sawah atau ladang adalah sebagai
berikut :
a. Mengurangi intensitas hujan atau debit banjir. Saat turun hujan, air
permukaan yg telah mengumpul pada saluran pembuang, tidak
langsung mengalir menuju sungai, tetapi mengalir menuju Pond lewat
saluran gendong , yang ada pada petak petak sawah atau ladang
tersebut.
b. Meningkatkan kapasitas Resapan (recharge) air hujan kedalam
lapisan tanah. Air permukaan yang telah mengalir di petak petak
sawah atau ladang, dan menggenang dengan tinggi 5 cm sampai 10
cm, dan air yang tetampung pada Pond akan meresap ketanah,
sehingga akan meningkatkan kandungan air dalam tanah.
c. Mengurangi laju sedimen yg masuk ke sungai, waduk atau bangunan
air lainnya. Setelah air permukaan yang mengandung sedimen
tersuspensi tersebut menggenang pada petak petak sawah atau
ladang, dan air permukaan yang tertampung pada Pond tersebut,
maka sedimen tersebut akan mengendap pada petak petak sawah
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 12
atau ladang maupun mengendap pada Pond, sehingga akan
mengurangi angkutan sedimen yang mengalir ke sungai atau
bangunan air lainnya.
d. Mengurangi biaya pemeliharaan akibat pendangkalan sungai atau
waduk. Akibat adanya sedimen yang telah mengendap pada petak
petak sawah atau ladang maupun mengendap pada Pond, maka
angkutan sedimen yang mengalir ke sungai atau waduk akan
berkurang, sehingga akan mengurangi biaya pemeliharaan.
e. Memperpanjang Umur Bangunan Air (Waduk). Mengingat sedimen
tersebut telah mengendap pada petak sawah atau ladang maupun
mengendap pada Pond, maka angkutan sedimen yang mengalir ke
sungai atau waduk akan berkurang, sehingga akan memperpanjang
umur bangunan air atau waduk.
f. Kesuburan tanah sawah terjaga, dari hasil panen sedimen. Sedimen
yang telah mengendap pada petak sawah atau ladang menyebabkan
kesuburan akan terjaga. Disamping itu sedimen yang telah
mengendap pada Pond, akan dipanen oleh para petani, lalu
disebarkan ke petak petak atau ladang milik para petani itu sendiri,
agar kesuburan tanah miliknya tetap terjaga kesuburannya.
g. Produksi hasil pertanian meningkat. Adanya ketersediaan air yang
tersimpan pada Pond, maka saat musim kemarau, dan tanaman
masih membutuhkan air, maka air pada pond tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman, sehingga
tanaman tidak kekurangan air, maka hasill panen akan lebih
meningkat.
Pembuatan SeDrainPond pada petak sawah atau tegalan, dengan
ukuran (1,5 x 1,5 ) m, kedalam bervariasi antara 2,0 m sampai 3,0 m.
Pelaksanaan pembuatan SeDrainPond saat ini sebanyak 120 buah titik
pada masing masing petak sawah/tegalan atau seluas kurang lebih 15
Ha.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 13
Gambar 5.9 Potongan Model Sedrainpond
Prinsip dalam pemilihan lokasi dapat dibangun pada lokasi pada
suatu DAS manapun, namun agar diperoleh hasil yang optimal maka
dalam penerapan pembuatan Model SeDrainPond, harus
mempertimbangkan hal hal sebagai berikut :
Lokasi pada daerah hulu suatu DAS.
Lokasi pada hulu suatu DAS yang sebenarnya sebagai daerah
penyangga (status tanah milik Pemerintah), yang mestinya ditanami
hutan lindung sehingga kondisi lahan tersebut sesuai yang
diharapkan, namun kenyataan di lapangan pada lokasi tersebut sudah
sejak jaman Belanda bukan milik Pemerintah saja, tetapi juga milik
Rakyat, maka apabila sistem pengelolaan tidak benar, maka akan
mempunyai dampak tidak menguntungkan, karena lokasi tersebut
sebagai sumber sedimen Agar diperoleh manfaat yang optimal, maka
kemiringan lahan tersebut dibuat terazering, dengan kemiringan
kearah kedalam dan masing masing petak , dibuat pematang dan
ditanami dengan rumput yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan
ternak.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 14
Lokasi sawah tadah hujan
Pada lokasi sawah tadah hujan, usahakan manfaatkan saluran
pembuang atau afvour yang ada supaya mendapatkan hasil yang
optimal. Seandainya saluran pembuang belum ada , buatlah saluran
pembuang terlebih dahulu dimana saluran tersebut berfungsi sebagai
saluran pembawa pada saat musim hujan, dimana air permukaan
mengandung sedimen tersuspensi.
Konstruksi Model SeDrainPond terdiri dari Saluran pembuang
berfungsi sebagai inlet, yang terbuat dari saluran tanah dengan gebalan
rumput. Pengadaan saluran tanah tersebut dapat memanfaatkan saluran
pembuang yang ada atau membuat saluran baru. Kontruksi Pond
berfungsi sebagai tampungan air hujan dan sedimen tersuspensi, dengan
membuat sumur sumur gali yang berbentuk bulat atau lingkaran,
segiempat, dengan perkuatan batu blondos (apabila tanah jelek) dengan
kedalaman satu meter dari permukaan tanah. Pembuatan Pond sebaiknya
terletak ditengah tepi batas petak sawah, dengan maksud penyebaran
cadangan air lebih merata, dan penyebaran hasil tangkapan sedimen ke
sawah lebih mudah. Sedang konstruksi Saluran pembawa berfungsi
menghubungkan antara Saluran pembuang dengan Pond. Agar lahan
sawah tidak berkurang, maka pembuatan Saluran pembawa sebaiknya
terletak sejajar tepi batas petak sawah (saluran gendong), yang terbuat
dari saluran tanah dengan gebalan rumput.
Cara kerja model SeDrainPond adalah pada saat hujan air
mengalir dari saluran pembuang (inlet) melalui saluran pembawa maka
pond pond yang ada akan terisi air permukaan dan sedimen
tersuspensi (sedimen layang). Usahakan disamping Pond sudah penuh,
peta petak sawah yang ada biar tergenang air sampai tinggi genangan
kurang lebih 5 cm, Buatlah saluran bukaan pada pematang petak sawah
dengan tinggi kurang lebih 5 cm terhadap dasar sawah, apabila tinggi
genangan melebihi 5 cm, maka air akan melimpas dan mengalir kembali
pada saluran pembuang atau ke petak-petak sawah berikutnya. Hal
tersebut dimaksudkan ada waktu dimana sedimen layang akan
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 15
mengendap baik pada pond pond dan pada petak- petak sawah yang
ada, sehingga lambat laun Pond tersebut banyak menampung hasil
endapan sedimen layang dan sebagian akan mengendap di petak-petak
sawah yang ada. Lakukan pemeliharaan bangunan Pond, oleh Para Petani
yaitu saat musim kemarau seandainya cadangan air yang tertampung di
Pond sudah habis, maka Pond yang berisi endapan sedimen layang
tersebut diambil disebarkan merata pada petak sawah yang ada guna
kesuburan tanah.
5.2. PERENCANAAN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA PARAKAN
Dalam membuat masterplan sistem drainase kota Parakan, sistem
drainase dibagi menjadi 9 (sembilan) wilayah sub-drainase yang disesusuikan
dengan arah aliran dan kondisi topografi dengan menjadikan sungai Galeh,
sungai Brangkongan, sungai cingkru dan sungai datar sebagai saluran
pembuang utamanya.
5.2.1 Pembagian Wilayah Drainase
Pembagian wilayah drainase mengacu pada konsep one watershed one
plan- one management. Pembagian wilayah drainase sebagai masterplan
drainase kota Parakan tidak hanya direncanakan sebagai penanganan daerah
genangan saja, tetapi juga sebagai penyempurnaan sistem drainase kota
Parakan secara keseluruhan yang berdampak pada lingkungan kota yang
bersih. Berdasarkan arah aliran dan kondisi topografi kota Parakan maka
wilayah drainase dibagi menjadi 9 (sembilan) wilayah sub-drainase. Adapun
pembagian wilayah drainase kota parakan dan luas layanannya adalah
sebagai berikut:
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 16
Tabel 5.1 Luas layanan Sub-Drainase
NO Sub-drainase Luas Layanan (m2)
1 Sub-drainase Wanutengah
790.787
2 Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 1 695.254
3 Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 2 458.787
4 Sub-drainase Parakan Kauman 365.560
5 Sub-drainase Dangkel Ringinanom - Mandisari 890.170
6 Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 1 927.538
7 Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 2 800.137
8 Sub-drainase Mandisari 1.318.275
9 Sub-drainase Watukumpul Ringinanom Mandisari 2.395.507 Sumber Data : Hasil Analisis konsultan 2013
5.2.2 Perencanaan Sistem Sub-Drainase
Dalam perencanaan sistem sub-drainase yang terbagi dalam 9
(sembilan) wilayah sub-drain diharapkan dapat mengatasi masalah drainase
di kota Parakan. Perencanaan sub-drainase untuk mengatasi masalah
genangan adalah sebagai berikut:
1) Sub-drainase Wanutengah
Sub-drainase Wanutengah mencakup seluruh desa Wanutengah dengan
luas layanan sebesar 790.787 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran
sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh sebagai
saluran pembuang utama. Perencanaan sub-drainase ini diharapkan
dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah genagan 9
(sembilan) yang berada di Jl. Ajibarang dusun Mulyosari desa
wanutengah.
2) Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 1
Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 1 mencakup sebagian besar
kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan dengan luas
layanan sebesar 695.254 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran
sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh sebagai
saluran pembuang utama. Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini
diharapkan dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah
genagan:
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 17
a) Daerah Genangan 1 yang berlokasi di sebelah barat pasar Jl. Usman.
b) Daerah Genangan 2 yang berlokasi di depan POLSEK Parakan Jl.
Brigjend Katamso.
c) Daerah Genangan 3 yang berlokasi di pertigaan Jl. Brigjend Katamso
dan Jl. Diponegoro.
d) Daerah Genangan 4 yang berlokasi di ruas jalan Letnan Suwaji
tepatnya di depan pangkalan ojek Pasar Legi.
e) Daerah Genangan 5 yang berlokasi di depan Klenteng pada ruas
Jalan Letnan Suwaji.
f) Daerah Genangan 6 yang berlokasi sepanjang ruas Jl. Aip Mungkar
depan stasiun kereta api sampai kantor Kawetdanan.
g) Daerah Genangan 10 yang berlokasi sepanjang ruas jalan Letnan
Suwaji tepatnya di dekat pertigaan kantor Penggadaian.
3) Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 2
Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 2 mencakup sebagian besar
kelurahan Parakan Kauman dan sebagian kecil mencakup Kelurahan
Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 458.787 m2. Sub-drainase
ini terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke
sungai Galeh sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah
perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan. Namun secara
keseluruhan perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatur
dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian wilayah kelurahan
Parakan Kauman Wetan.
4) Sub-drainase Parakan Kauman
Sub-drainase Parakan Kauman hanya mencakup sebagian kelurahan
Parakan Kauman dengan luas layanan sebesar 365.560 m2, terdiri dari
saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai
Brangkongan sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah
perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan
yang terjadi pada daerah genagan 7 (tujuh) yang berlokasi di depan
kantor Kecamatan Parakan.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 18
5) Sub-drainase Dangkel Ringinanom - Mandisari
Sub-drainase Dangkel Ringinanom - Mandisari mencakup sebagian
besar desa Dangkel, desa Ringinanom dan sebagian kecil mencakup
desa Mandisari dengan luas layanan sebesar 890.170 m2, terdiri dari
saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh dan
Brangkongan sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah
perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan
yang terjadi pada daerah genagan 8 (delapan) yang berlokasi dari
pertigaan Dangkel sampai depan swalayan Mahkota.
6) Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 1
Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 1 mencakup sebagian
besar desa Campursalam dan sebagian kecil mencakup kelurahan
Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 927.538 m2. Sub-drainase
ini terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke
sungai Brangkongan sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah
perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan
yang terjadi pada daerah genagan 7 (tujuh) yang berlokasi di depan
kantor Kecamatan Parakan dan pada daerah genagan 10 (sepuluh) yang
berlokasi sepanjang ruas jalan Letnan Suwaji tepatnya di dekat
pertigaan kantor Penggadaian.
7) Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 2
Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 2 mencakup sebagian
besar desa Campursalam dan sebagian kecil mencakup kelurahan
Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 800.137 m2. Sub-drainase
ini terdiri dari saluran sekunder yang mengalirkan air ke saluran
pembuang (anak sungai). Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini
tidak terdapat genangan. Namun secara keseluruhan perencanaan sub-
drainase ini diharapkan dapat mengatur dan mengurangi beban aliran
yang ada di sebagian wilayah desa Campursalam dan kelurahan
Parakan Wetan.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 19
8) Sub-drainase Mandisari
Sub-drainase Mandisari hanya mencakup sebagian besar desa Mandisari
dengan luas layanan sebesar 1.318.275 m2. Sub-drainase ini terdiri dari
saluran kuarter, tersier, sekunder dan primer yang mengalirkan air ke
sungai Cingkru dan sungai Datar sebagai saluran pembuang utama.
Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan.
Namun secara keseluruhan perencanaan sub-drainase ini diharapkan
dapat mengatur dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian
wilayah desa Mandisari.
9) Sub-drainase Watukumpul Ringinanom - Mandisari
Sub-drainase Watukumpul Ringinanom Mandisari mencakupi seluruh
desa Watukumpul dan sebagian kecil mencakup desa Ringinanom dan
Mandisari dengan luas layanan sebesar 2.395.507 m2. Sub-drainase ini
terdiri dari sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai
Cingkru dan sungai Datar sebagai saluran pembuang utama. Pada
wilayah perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan. Namun
secara keseluruhan perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat
mengatur dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian wilayah
desa Watukumpul, Ringinanom dan Mandisari.
5.3. PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
Banjir atau genangan yang terjadi di beberapa titik kota Parakan
disebabkan karena aliran permukaan pada saat intensitas hujan tinggi tidak
tertampung oleh saluran drainase yang ada ditambah lagi saluran drainase
kota Parakan yang ada saat ini belum memiliki sistem drainase yang spesifik
sebagai fungsinya untuk mengalirkan air dari kota sebagai daerah layanan
menuju ke saluran-saluran tersier, sekunder dan primer, seterusnya dibuang
ke sungai sebagai saluran pembuang utama. Maka dalam masterplan drainase
kota Parakan akan dibuat saluran-saluran yang terdiri dari saluran primer,
sekunder dan tersier dengan dimensi saluran didesain mampu menampung
dan mengalirkan air permukaan dengan debit banjir maksimum yang akan
terjadi pada daerah layanan sub-drainase yang telah dibagi menjadi 9
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 20
(sembilan) wilayah. Dalam mendisain saluran drainase kota untuk daerah
tangkapan air kurang dari 10 Ha dan tipologi kota sedang digunakan debit
banjir kala ulang 2 tahun , dari hasil analisis hidrologi pada bab sebelumnya
dengan distribusi hujan Log Pearson III, maka didapat debit kala ulang 2
tahun untuk masing-masing daerah layanan (sub-drainase) seperti pada tabel
di bawah ini:
Tabel 5.2 Debit kala Ulang 2 Tahun Untuk Masing-Masing Sub-Drainase
NO Sub-drainase Luas
layanan
Q2 tahun
(m3/dt)
1 Sub-drainase Wanutengah
790.787 12,724
2 Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 1 695.254 11,187
3 Sub-drainase Parakan Kauman Wetan 2 458.787 7,382
4 Sub-drainase Parakan Kauman 365.560 5,882
5 Sub-drainase Dangkel Ringinanom - Mandisari 890.170 14,323
6 Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 1 927.538 14,924
7 Sub-drainase Campursalam Parakan Wetan 2 800.137 12,874
8 Sub-drainase Mandisari 1.318.275 21,211
9 Sub-drainase Watukumpul Ringinanom Mandisari 2.395.507 38,544
Sumber Data : Hasil Analisis konsultan 2013
Kapasitas saluran drainase rencana di Jalan Ajibarang Wanutengah
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan manning yang merupakan
dasar dalam menentukan dimensi saluran.
Perencanaan luas penampang basah saluran berbentuk persegi (A)
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
A= b * h
A= 0,4 * 0,5
A= 0,2 m
Keterrangan :
b = lebar saluran drainase (cm)
h = kedalaman saluran (cm)
keliling basah saluran berbentuk persegi (P) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 21
P= b + 2h
P= 0,4 + 2*0,5
P=1,4 m
Berdasarkan perhitungan di atas, maka perhitungan radius hidrolis (R) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
R= A/P = 0,2/1,4 = 0,143 m
Berdasarkan uraian persamaan di atas maka perhitungan kecepatan aliran
rata-rata dalam saluran (V) adalah :
V= 1/n * R2/3 * S1/2
V= 1/0,017 * 0,1432/3 * 1,631/2
V= 21,55 m/det
Perhitungan debit saluran rencana (Q) daerah sekitar jalan Ajibarang desa
Wanutengah dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini :
Q= V * A
5,571= 21,55 * A
A= 0,259 m
Dimensi saluran drainase yang memenuhi kriteria debit banjir puncak dengan
dimensi tinggi (h) saluran 0,6 m dan lebar (b) saluran 0,5 m. Pada lokasi cross
1 sampai Cross 6 sebelah kanan jalan sepanjang 615 m
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 22
Tabel 5.3 Perhitungan Dimensi saluran Drainase Kota Parakan
No Sub-drainase
Peil Panjang saluran
(m)
V (m/dt)
Debit Layanan (m3/dt)
A (m2)
Dimensi
Hulu (m)
Hilir (m)
b (m)
h (m)
1 Wanutengah
Sekunder kanan Jalan (cross 1-6) 778 768 971 18,78 5,571 0,297 0,50 0,60
Sekunder Kiri Jalan (cross 1-6) 778 768 615 17,13 1,520 0,089 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 11-14) 804 788 651 21,49 2,665 0,124 0,30 0,45
Sekunder Kiri Jalan (cross 11-14) 804 788 651 21,49 0,554 0,026 0,30 0,45
Sekunder Kanan Jalan (cross 11-10) 788 783 319 16,81 0,490 0,029 0,30 0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 11-10) 788 783 319 16,81 1,159 0,069 0,30 0,40
Primer Kiri Jalan (cross 7) 788 774 463 26,20 1,650 0,063 0,35 0,50
2 Parakan Kauman-Wetan 1
Sekunder Kiri Jalan (cross 0-2,4,9,10,14) 847 803 1624 24,34 3,804 0,156 0,35 0,45
Sekunder Kanan Jalan (cross 4,9,10,14) 828 803 835 23,24 1,428 0,061 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 3,5,18) 828 811 543 23,76 1,428 0,060 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 11,13) 812 811 155 10,79 0,554 0,051 0,30 0,40
Primer Kiri Jalan (cross 19,23) 806 784 675 29,02 5,688 0,196 0,40 0,50
Sekunder Kanan Jalan (cross 15,17) 803 788 428 25,14 1,251 0,050 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 20,22) 806 790 457 25,13 1,251 0,050 0,30 0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 15,17) 803 788 428 19,58 0,461 0,024 0,20 0,30
Sekunder Kanan Jalan (cross 42) 798 788 357 17,51 0,461 0,026 0,20 0,30
Sekunder Kiri Jalan (cross 42) 798 788 357 17,51 0,203 0,012 0,20 0,30
Primer Kiri Jalan (cross 35,36,37,38,39,25) 790 784 606 16,00 2,457 0,154 0,40 0,50
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 23
No Sub-drainase
Peil Panjang saluran
(m)
V (m/dt)
Debit Layanan (m3/dt)
A (m2)
Dimensi
Hulu (m)
Hilir (m)
b (m)
h (m)
Sekunder Kanan Jalan (cross 35,36,37,38,39,25) 790 775 437 24,88 2,737 0,110 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 34) 790 775 437 24,88 0,839 0,034 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 44) 789 775 347 26,98 0,839 0,031 0,30 0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 44) 789 775 347 26,98 0,470 0,017 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 41,43) 788 774 328 27,75 0,470 0,017 0,30 0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 41,43) 788 774 328 27,75 1,428 0,051 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 24,26) 785 773 408 23,03 1,428 0,062 0,30 0,40
Primer Kanan Jalan (cross 27,28,29,30,31,32,33) 778 775 509 13,04 2,737 0,210 0,45 0,50
Primer Kiri Jalan (cross 46,47) 775 765 297 31,17 3,132 0,100 0,45 0,50
Sekunder Kanan Jalan (cross 46,47) 780 775 236 19,55 0,395 0,020 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 48) 768 765 163 18,22 0,395 0,022 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 49) 769 768 123 12,11 0,321 0,027 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 50) 770 769 169 10,33 0,254 0,025 0,30 0,40
3 Parakan Kauman-Wetan 2
Sekunder Kanan Kiri Jalan (cross 13 s/d 19) 830 810 582 24,90 1,178 0,047 0,30 0,40
Primer Kiri Jalan (cross 1 s/d 2) 810 792 607 27,68 1,919 0,069 0,40 0,50
Sekunder Kanan Kiri Jalan (cross 3 s/d 12) 798 778 626 24,01 0,960 0,040 0,30 0,40
Primer Kanan Jalan Jembatan Sungai Galeh 780 775 110 34,27 4,478 0,131 0,40 0,50
4 Parakan Kauman
Sekunder Kanan Kiri Jalan (20, 22 s/d 25) 822 817 332 16,48 0,526 0,032 0,30 0,40
Sekunder Kanan Kiri Jalan (21,19) 816 807 624 16,13 0,566 0,035 0,30 0,40
Sekunder Kanan Kiri Jalan (10 s/d 17) 809 792 392 27,97 0,705 0,025 0,30 0,40
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 24
No Sub-drainase
Peil Panjang saluran
(m)
V (m/dt)
Debit Layanan (m3/dt)
A (m2)
Dimensi
Hulu (m)
Hilir (m)
b (m)
h (m)
Sekunder Kiri Jalan (18) 810 790 365 31,44 0,705 0,022 0,30 0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 4,3,2,1) 804 801 500 10,40 0,808 0,078 0,30 0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 4,3,2,1) 803 790 525 18,88 0,254 0,013 0,25 0,35
Primer Kiri jalan (28,29) 784 778 271 30,92 11,263 0,364 0,60 0,80
5 Dangkel Ringinanom - Mandisari
Primer Kiri Kanan Jalan (cross 5,6,7,13 s/d 17) 822 790 793 32,29 4,403 0,136 0,40 0,50
Sekunder Kiri kanan Jalan (cross 11,12) 807 798 360 18,43 0,166 0,009 0,25 0,30
Sekunder Kiri kanan Jalan (cross 2) 790 778 360 26,99 3,329 0,123 0,35 0,45
Primer kanan Jalan (cross 1) 785 778 635 17,83 3,329 0,187 0,45 0,50
6 Campursalam Parakan Wetan 1
Primer Kiri Jalan (cross 0,1) 773 732 1468 28,39 6,087 0,214 0,45 0,50
Sekunder Kanan Jalan 778 762 1041 19,93 2,829 0,142 0,40 0,50
7 Campursalam Parakan Wetan 2
Sekunder Kanan jalan (cross 0,2,3) 774 736 1236 29,12 5,865 0,201 0,40 0,60
Sekunder Kiri jalan (cross 2,3) 750 736 604 20,45 0,887 0,043 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan jalan (cross 5) 739 736 405 15,98 2,032 0,127 0,40 0,50
Sekunder Kanan jalan (cross 1) 750 748 178 14,24 0,887 0,062 0,30 0,40
8 Mandisari
Primer Kiri Kanan Jalan (cross 1,6,7,9) 792 765 1037 29,86 8,075 0,270 0,50 0,60
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 2,4) 786 777 313 22,77 0,790 0,035 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 11,10) 781 768 301 27,91 0,700 0,025 0,30 0,40
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 25
No Sub-drainase
Peil Panjang saluran
(m)
V (m/dt)
Debit Layanan (m3/dt)
A (m2)
Dimensi
Hulu (m)
Hilir (m)
b (m)
h (m)
9 Watukumpul Ringinanom Mandisari
Sekunder Kiri Jalan (cross 5,6,7,8) 912 860 962 37,37 5,656 0,151 0,40 0,50
Primer Kiri Jalan 862 832 706 38,15 9,208 0,241 0,50 0,60
Sekunder Kanan Jalan (cross 5,6,7,8) 912 862 962 36,65 3,219 0,088 0,40 0,50
Primer Kanan Jalan (cross 1,2) 862 792 1486 36,87 7,551 0,205 0,45 0,50
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
V 26
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 1
6 PRAKIRAAN BIAYA DAN ANALISIS EKONOMI
6.1. PENDAHULUAN
Sasaran utama pemerintah dalam pembangunan peningkatan sistem
drainase adalah untuk kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat, maka dari
itu sebelum pelaksanaan pembangunan sistem drainase perlu adanya perkiraan
biaya dan evaluasi ekonomi.
6.2. PERKIRAAN BIAYA
Biaya pembangunan tersebut terdiri dari biaya dasar konstruksi (investasi
awal), biaya pembebasan lahan, serta biaya operasi dan pemeliharaan.
6.2.1 Biaya Konstruksi
Biaya konstruksi merupakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
pelaksanaan konstruksi bangunan secara fisik, diluar biaya-biaya lainnya. Harga
dasar untuk bahan bangunan, tenaga kerja, peralatan didasarkan pada Daftar
Harga Satuan yang dikeluarkan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk
Tahun Anggaran 2013 terlampir.
Beberapa asumsi digunakan dalam prakiraan biaya, yaitu:
1) Biaya Konstruksi : berdasarkan biaya konstruksi dasar
2) Biaya Administrasi Proyek : diperkirakan sebesar 2,5 % dari biaya dasar
konstruksi.
3) Biaya kenaikan Harga : selama periode konstruksi diperkirakan terjadi
kenaikan harga sebesar 10 % dari biaya dasar konstruksi.
4) Pajak Pertambahan Nilai (VAT) : dihitung 10 % dari biaya dasar konstruksi
plus biaya lain termasuk kontigensi.
Berdasarkan asumsi asumsi tersebut, maka biaya investasi awal perbaikan
sistem drainase Kota Parakan untuk masing-masing sistem adalah sbb :
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 2
Tabel 6.1 Perkiraan Biaya Konstruksi Saluran Drainase Kota Parakan
NO URAIAN VOLUME HARGA
SATUAN (Rp.)
JUMLAH HARGA (Rp.)
HARGA TOTAL (Rp.)
I. SUB DRAIN WANUTENGAH
1 Saluran Primer 463 m' 750.000,000 347.250.000,00
2 Saluran Sekunder 3.526 m' 500.000,000 1.763.000.000,00
JUMLAH I. 2.110.250.000,00
II SUB DRAIN PARAKAN KAUMAN - WETAN 1
1 Saluran Primer 2.087 m' 750.000,000 1.565.250.000,00
2 Saluran Sekunder 8.507 m' 500.000,000 4.253.500.000,00
JUMLAH II. 5.818.750.000,00
III SUB DRAIN PARAKAN KAUMAN - WETAN 2
1 Saluran Primer 717 m' 750.000,000 537.750.000,00
2 Saluran Sekunder 1.208 m' 500.000,000 604.000.000,00
JUMLAH III 1.141.750.000,00
IV SUB DRAIN PARAKAN KAUMAN
1 Saluran Primer 271 m' 750.000,000 203.250.000,00
2 Saluran Sekunder 2.738 m' 500.000,000 1.369.000.000,00
JUMLAH IV 1.572.250.000,00
V SUB DRAIN DANGKEL - MANDISARI
1 Saluran Primer 1.428 m' 750.000,000 1.071.000.000,00
2 Saluran Sekunder 720 m' 500.000,000 360.000.000,00
JUMLAH V 1.431.000.000,00
VI SUB DRAIN CAMPURSALAM - PARAKAN 1
1 Saluran Primer 1.468 m' 750.000,000 1.101.000.000,00
2 Saluran Sekunder 1.041 m' 500.000,000 520.500.000,00
JUMLAH VI 1.621.500.000,00
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 3
VII SUB DRAIN CAMPURSALAM - PARAKAN 2
1 Saluran Sekunder 2.297 m' 500.000,000 1.148.500.000,00
JUMLAH VII 1.148.500.000,00
VIII SUB DRAIN MANDISARI
1 Saluran Primer 1.073 m' 750.000,000 804.750.000,00
2 Saluran Sekunder 614 m' 500.000,000 307.000.000,00
JUMLAH VIII 1.111.750.000,00
IX SUB DRAIN WATUKUMPUL
1 Saluran Primer 2.192 m' 750.000,000 1.644.000.000,00
2 Saluran Sekunder 1.924 m' 500.000,000 962.000.000,00
JUMLAH IX 2.606.000.000,00
JUMLAH TOTAL 18.561.750.000,00
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 4
Tabe 6.2 Ringkasan Biaya Investasi Awal Pengembangan Sistem Drainase Kota Parakan
NO. URAIAN BIAYA
KONSTRUKSI
BIAYA ADMINISTRASI (2,5 % )
BIAYA KENAIKAN
HARGA ( 10% )
PAJAK TAMBAHAN NILAI (10%)
NILAI INVESTASI
I. SUB DRAIN WANUTENGAH 2.110.250.000,00 52.756.250,00 211.025.000,00 211.025.000,00 2.585.056.250,00
II SUB DRAIN PARAKAN KAUMAN - WETAN 1 5.818.750.000,00 145.468.750,00 581.875.000,00 581.875.000,00 7.127.968.750,00
III SUB DRAIN PARAKAN KAUMAN - WETAN 2 1.141.750.000,00 28.543.750,00 114.175.000,00 114.175.000,00 1.398.643.750,00
IV SUB DRAIN PARAKAN KAUMAN 1.572.250.000,00 39.306.250,00 157.225.000,00 157.225.000,00 1.926.006.250,00
V SUB DRAIN DANGKEL - MANDISARI 1.431.000.000,00 35.775.000,00 143.100.000,00 143.100.000,00 1.752.975.000,00
VI SUB DRAIN CAMPURSALAM - PARAKAN 1 1.621.500.000,00 40.537.500,00 162.150.000,00 162.150.000,00 1.986.337.500,00
VII SUB DRAIN CAMPURSALAM - PARAKAN 2 1.148.500.000,00 28.712.500,00 114.850.000,00 114.850.000,00 1.406.912.500,00
VIII SUB DRAIN MANDISARI 1.111.750.000,00 27.793.750,00 111.175.000,00 111.175.000,00 1.361.893.750,00
IX SUB DRAIN WATUKUMPUL 2.606.000.000,00 65.150.000,00 260.600.000,00 260.600.000,00 3.192.350.000,00
Total 22.738.143.750,00
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 5
6.3. PERKIRAAN MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari proyek drainase biasanya tidak berupa uang,
tetapi berupa peningkatan kualitas hidup masyarakat. Lokasi proyek menjadi
aman dari genangan banjir, bersih dan sehat, sehingga kesejahteraan dan
kualitas hidup masyarakat meningkat.
Manfaat proyek drainase berupa :
1) Kenaikan nilai lahan
2) Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat
3) Peningkatan kesehatan lingkungan dan masyarakat
4) Efisiensi Biaya O&P Jalan
5) Pengurangan Gangguan Lalu Lintas
6) Dan keuntungan lainnya.
6.3.1 Estimasi Nilai Kerusakan Akibat Banjir
Estimasi kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir dapat dilihat dari fasilitas
umum (infrastruktur jalan dan jembatan serta saluran) dan kerugian harta-benda
di lingkungan perumahan penduduk .
a. Estimasi Nilai Kerugian Infrastruktur Jalan
Untuk estimasi nilai kerugian infrastruktur jalan yang diakibatan adanya
genangan pada jalan tersebut dengan lebar rata-rata 6 m. dan diestimasi
kemungkinan kerusakan 10-20 % terhadap panjang jalan yang terkena banjir
siklus 2 sampai 5 tahunan. Adapun perhitungan kerusakan jalan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 6.3 Perhitungan Potensi Kerusakan Jalan di Wilayah Sub-drainase Kota
Parakan
No. Sub-drainase Panjang
(m) Probabilitas Biaya / m2 Kerugian
1
Sub-drainase Wanutengah (Daerah Genangan 9)
560 10 % 4.000.000 224.000.000,00
Daerah tidak ada genangan 3.883 2 % 2.000.000 155.320.000,00
2
Sub-drainase Parakan Kauman-Wetan 1 (Daerah Genangan 1-6)
879 10 % 4.000.000 351.600.000,00
Daerah tidak ada genangan 9.241 2 % 2.000.000 369.000.000,00
3 Sub-drainase Parakan Kauman-Wetan 2 (tidak ada genangan)
5.426 2 % 2.000.000 217.040.000,00
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 6
4
Sub-drainase Parakan Kauman (Daerah Genangan 7)
175 10 % 4.000.000 70.000.000,00
Daerah tidak ada genangan 2.953 2 % 2.000.000 118.120.000,00
5
Sub-drainase Dangkel-Ringinanom-Mandisari (Daerah Genangan 8)
631 10 % 4.000.000 252.400.000,00
Daerah tidak ada genangan 4.762 2 % 2.000.000 190.480.000,00
6
Sub-drainase Campursalam-Parakan Wetan 1 (Daerah Genangan 7 dan 10)
275 10 % 4.000.000 110.000.000,00
Daerah tidak ada genangan 3.545 2 % 2.000.000 141.800.000,00
7 Sub-drainase Campursalam-Parakan Wetan 2 (tidak ada genangan)
4.017 2 % 2.000.000 160.680.000,00
8 Sub-drainase Mandisari (tidak ada genangan)
5.287 2 % 2.000.000 211.480.000,00
9 Sub-drainase Watukumpul-Ringinanom-Mandisari (tidak ada genangan)
11.163 2 % 2.000.000 446.520.000,00
Total 3.018.440.000,00
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2013
Dengan anggapan bahwa akan dilaksanakan saluran drainase tersebut, maka
nilai pengeluaran anggaran perbaikan jalan yang dapat dihemat adalah
Rp.3.018.440.000,-
b. Eastimasi Kerugian Sektor Perdagangan
Nilai Manfaat yang diperoleh dari sector perdagangan dihitung dari kerugian
atas kerusakan barang dan terhalangnya proses transaksi. Kerusakan barang
dihitung berdasarkan persentasi dari omzet penjualan.
Tabel 6.4 Nilai Kerugian Yang Dapat Ditanggulangi Dengan Proyek Pengendalian Banjir
Sub-drainase Wanutengah (Daerah Genangan 9)
No. Jenis Kerusakan Persen Omzet Unit Kerugian
1 Pertokoan Kerusakan barang 2,50% 360.000.000 30 270.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 360.000.000 30 540.000.000,00
2 Pasar/swalayan Kerusakan barang 2,50% 3.600.000.000 0 -
Kerugia transaksi 5% 3.600.000.000 0 -
Jumlah 810.000.000,00
Sub-drainase Parakan Kauman-Wetan 1 (Daerah Genangan 1-6)
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Kerusakan barang 2,50% 360.000.000 275 2.475.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 360.000.000 275 4.950.000.000,00
2 Pasar/swalayan Kerusakan barang 2,50% 3.600.000.000 2 180.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 3.600.000.000 2 360.000.000,00
7.965.000.000,00
Sub-drainase Parakan Kauman-Wetan 2
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Tanpa Kerusakan barang 0 360.000.000 275 -
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 7
Tidak Ada transaksi 0 360.000.000 275 -
2 Pasar/swalayan Tanpa Kerusakan barang 0 3.600.000.000 0 -
Tidak Ada transaksi 0 3.600.000.000 0 -
Jumlah -
Sub-drainase Parakan Kauman (Daerah Genangan 7)
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Kerusakan barang 2,50% 360.000.000 5 45.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 360.000.000 5 90.000.000,00
2 Pasar Kerusakan barang 2,50% 3.600.000.000 0 -
Kerugia transaksi 5% 3.600.000.000 0 -
Jumlah 135.000.000,00
Sub-drainase Dangkel-Ringinanom-Mandisari (Daerah Genangan 8)
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Kerusakan barang 2,50% 360.000.000 50 450.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 360.000.000 50 900.000.000,00
2 Pasar/swalayan Kerusakan barang 2,50% 3.600.000.000 1 90.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 3.600.000.000 1 180.000.000,00
1.620.000.000,00
Sub-drainase Campursalam-Parakan Wetan 1 (Daerah Genangan 7 dan 10)
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Kerusakan barang 2,50% 360.000.000 10 90.000.000,00
Kerugia transaksi 5% 360.000.000 10 180.000.000,00
2 Pasar/swalayan Kerusakan barang 2,50% 3.600.000.000 0 -
Kerugia transaksi 5% 3.600.000.000 0 -
Jumlah 270.000.000,00
Sub-drainase Campursalam-Parakan Wetan 2
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Tanpa Kerusakan barang 0 360.000.000 10 -
Tidak Ada transaksi 0 360.000.000 10 -
2 Pasar/swalayan Tanpa Kerusakan barang 0 3.600.000.000 0 -
Tidak Ada transaksi 0 3.600.000.000 0 -
-
Jumlah
Sub-drainase Mandisari
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Tanpa Kerusakan barang 0 360.000.000 10 -
Tidak Ada transaksi 0 360.000.000 10 -
2 Pasar/swalayan Tanpa Kerusakan barang 0 3.600.000.000 0 -
Tidak Ada transaksi 0 3.600.000.000 0 -
Jumlah -
Sub-drainase Watukumpul-Ringinanom-Mandisari
No. Jenis Persen Omzet Unit
1 Pertokoan Tanpa Kerusakan barang 0 360.000.000 10 -
Tidak Ada transaksi 0 360.000.000 10 -
2 Pasar/swalayan Tanpa Kerusakan barang 0 3.600.000.000 0 -
Tidak Ada transaksi 0 3.600.000.000 0 -
Jumlah -
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 8
Adapun rekapitulasi nilai manfaat dari kerusakan jalan dan kerugian disektor perdagangan dari masing-masing sub-drainase dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6.5 Rekapitulasi Nilai Manfaat
N0 Sub-drainase Nilai Manfaat (Rp.)
Perdagangan Jalan Sub-Total
1 Wanutengah (Daerah Genangan 9)
810.000.000,00 224.000.000,00 1.034.000.000,00
155.320.000,00 155.320.000,00
Total 1.189.320.000,00
2 Parakan Kauman-Wetan 1 (Daerah Genangan 1-6)
7.965.000.000,00 351.600.000,00 8.316.600.000,00
369.000.000,00 369.000.000,00
Total 8.685.600.000,00
3 Parakan Kauman-Wetan 2 (tidak ada genangan)
217.040.000,00 217.040.000,00
Total 217.040.000,00
4 Parakan Kauman (Daerah Genangan 7)
135.000.000,00 70.000.000,00 205.000.000,00
118.120.000,00 118.120.000,00
Total 323.120.000,00
5 Dangkel-Ringinanom-Mandisari (Daerah Genangan 8)
1.620.000.000,00 252.400.000,00 1.872.400.000,00
190.480.000,00 190.480.000,00
Total 2.062.880.000,00
6 Campursalam-Parakan Wetan 1 (Daerah Genangan 7 dan 10)
270.000.000,00 110.000.000,00 380.000.000,00
141.800.000,00 141.800.000,00
Total 521.800.000,00
7 Campursalam-Parakan Wetan 2 160.680.000,00 160.680.000,00
Total 160.680.000,00
8 Mandisari 211.480.000,00 211.480.000,00
Total 211.480.000,00
9 Watukumpul-Ringinanom-Mandisari 446.520.000,00 446.520.000,00
Total 446.520.000,00
Total Rp. 10.800.000.000,00 Rp. 3.018.440.000,00 Rp. 13.818.440.000,00
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 9
6.4. KELAYAKAN EKONOMI
Dalam analisis kelayakan ekonomi (finansial) ini akan digunakan beberapa
metode perhitungan antara lain metode Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), Banefit Cost Ratio (B/C ratio) dan Payback Period. Tingkat
bunga sosial sebagai discount factor sebesar 12%/tahun, dan grace period bagi
pembayaran hutang bank adalah 1 (satu) tahun.
a. Benefit - Cost Ratio
Dengan angka B/C ratio yang lebih besar dari 1 (satu) tersebut, maka
disimpulkan bahwa proyek tersebut fisibel.Perhitungan fisibilitas dengan
menggunakan metoda Benefit - Cost Ratio (B/C ratio)
b. Internal Rate of Return
IRR adalah tingkat diskonto sosial yang menyebabkan nilai NPV = 0, yang
secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
0)1(
)(
0
T
tt
i
CtBtNPV
Untuk mencari nilai i yang menyebabkan nilai NPV = 0, maka digunakan
metode ekstrapolasi sederhana, sebagai berikut:
IRR = i1 + 21
1
NPVNPV
NPV
+ (i2 - i1)
Apabila dibandingkan dengan diskon faktor yang diberlakukan yaitu 15,00%,
maka IRR lebih besar dibandingkan dengan diskon faktor yang diberlakukan,
sehingga proyek tersebut adalah fisibel. Hasil perhitungan fisibilitas dengan
menggunakan metoda Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan bahwa
proyek pembangunan bendungan sebagai Tampungan Air yang fisibel adalah
Sub drain Parakan Kauman - Wetan 2, Sub drain Parakan Kauman, Sub drain
Campursalam-Wertan 1, Sub drain Campursalam-Wertan 2, Sub drain
Mandisari dan Sub drain Watukumpul.
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 10
c. Metode Net Present Value
Analisa ini pada dasarnya adalah membandingkan biaya dan profit dari
proyek selama jangka waktu proyek, sehingga selisih biaya dan profit akan
positif, sama dengan nol atau negatif (Arsyad, 1999: Pudjosumarto, 1995).
Secara Matematis metode NPV dapat dirumuskan sebagai berikut:
T
tt
i
CtBtNPV
0 )1(
)(
Suatu proyek fisibel, apabila NPV positif dan sebaliknya tidak fisibel apabila
NPV nya negatif serta impas apabila NPV nya = 0.
Hasil analisis beberapa metode di atas, kelayakan ekonomi ( finansial) dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.6 Hasil Analisis Kelayakan Ekonomi
No. Uraian Sub Drainase Ekonomi
B/C IRR NPV
1 Wanutengah 2,05 14% 2.849.467.465,60
2 Parakan Kauman - Wetan 1 5,44 15% 33.087.793.001,93
3 Parakan Kauman - Wetan 2 0,69 17% -448.498.500,10
4 Parakan Kauman 0,75 17% -504.457.120,22
5 Dangkel - Mandisari 5,26 15% 7.795.804.846,53
6 Campursalam - Wetan 1 1,17 18% 359.743.551,26
7 Campursalam - Wetan 2 0,51 17% -720.170.657,22
8 Mandisari 0,69 17% -436.047.435,45
9 Watukumpul 0,62 17% -1.251.735.162,45
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2013
Konsep Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VI 11
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VII 1
7 PENYUSUNAN SKALA PRIORITAS
7.1. KRITERIA SKALA PRIORITAS
Komponen yang digunakan untuk menentukan pemilihan skala prioritas,
ditinjau dari 4 (empat) aspek diantaranya aspek populasi (kepadatan
penduduk), wilayah genangan, ekonomi dan aspek lingkungan, dengan
menggunakan metode peringkat sederhana non-weightted dan weightted .
Aspek populasi (kepadatan penduduk) meliputi tingkat pertumbuhan penduduk
atau kepadatan, dimana semakin besar nilai kepadatan penduduk maka akan
diberi ranking tertingggi ranking 1(satu). Aspek luasan genangan, dibedakan
menjadi 2 (dua) kategori diantaranya genangan yang terjadi di jalan dan
genangan di permukiman. Kriteria penentuan ranking luas genangan, jika
semakin luas atau semakin lama terjadi genangan bila dibandingkan dengan
lokasi lainnya (jalan), akan diberi ranking tertingggi yaitu ranking 1(satu) dan
seterusnya, jika terjadi genangan pada jalan, maka semakin luas bila
dibandingkan dengan lokasi (permukiman ), akan diberi ranking terendah dan
seterusnya.
Aspek ekonomi, meliputi kriteria ( B/C, IRR, NPV), dimana semakin besar
nilai kriteria tersebut maka akan diberi ranking tertingggi yaitu ranking 1(satu),
dan seterusnya. Faktor lingkungan meliputi (dampak sosial yang ditimbulkan,
fisik) tersebut terhadap lingkungan diantanya terjadi gangguan masyarakat
dalam beraktivitas, gangguan transportasi dll. Kriteria penentuan ranking aspek
lingkungan, semakin besar mempunyai dampak positip penting bila dibandingkan
dengan lokasi lainnya, akan diberi ranking tertingggi yaitu ranking 1(satu) dan
seterusnya.
7.2. PENENTUAN SKALA PRIORITAS
7.2.1. Komponen Kepadatan Penduduk
Master Plan Drainase Kota Parakan direncanakan berlaku untuk kurun
waktu 20 tahun (2014 2034). Proyeksi kepadatan penduduk pada masing-masing
Sistem Drainase pada tahun 2034 sebagai berikut :
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VII 2
Tabel 7-1
Rangking Berdasarkan Komponen kepadatan penduduk
No. Sistem Drainase
Penduduk
tahun 2011
(jiwa)
Tingkat
Pertumbuhan
per tahun
Penduduk
tahun 2028
(jiwa)
Rangking
1 Sub Drain Wanutengah 2.604 2,30 3.799 3
2 Sub Drain Parakan Kauman - Wetan 1 9.396 2,10 7.235 5
3 Sub Drain Parakan Kauman - Wetan 2 3.131 2,10 3.896 5
4 Sub Drain Parakan Kauman 2.136 2,20 16.654 4
5 Sub Drain Dangkel - Mandisari 2.712 4,02 4.898 1
6 Sub Drain Campursalam - Wetan 1 2.801 0,26 1323 7
7 Sub Drain Campursalam - wetan 2 2.800 0,26 1985 7
8 Sub Drain Mandisari 4.174 0,21 3.790 8
9 Sub Drain Watukumpul 2.713 2,86 4.141 2
Sumber : Hasil Analisi Konsultan 2013
7.2.2. Komponen Genangan Banjir
Data luas genangan yang digambarkan untuk menentukan rangking adalah
berdasarkan panjang genangan yang menggenangi jalan dan lebar jalan pada
lokasi genangan. Luas genangan adalah seperti pada tabel berikut :
Tabel 7-2
Rangking Berdasarkan Luas genangan Banjir
No. Sistem Drainase
Luas
Genangan m2 Rangking
Jalan
1 Sub Drain Wanutengah 3360 m2 3
2 Sub Drain Parakan Kauman - Wetan 1 5274 m2 1
3 Sub Drain Parakan Kauman - Wetan 2 - 6
4 Sub Drain Parakan Kauman 1050 m2 5
5 Sub Drain Dangkel - Mandisari 3786 m2 2
6 Sub Drain Campursalam - Parakan 1 1650 m2 4
7 Sub Drain Campursalam - Parakan 2 - 6
8 Sub Drain Mandisari - 6
9 Sub Drain Watukumpul - 6
Sumber : Hasil Analisi Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VII 3
7.2.3. Komponen Ekonomi
Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi sebagaimana dibahas dalam Bab
6, diperoleh beberapa parameter ekonomi, yaitu B/C, IRR dan EIRR. Dalam
penyusunan skala prioritas ini parameter ekonomi yang digunakan adalah EIRR.
Hasil Rangking berdasarkan aspek ekonomi adalah sebagai berikut:
Tabel 7-3. Ranking berdasarkan Komponen Ekonomi
No. Uraian Sub Drainase Ekonomi
Rangking B/C IRR NPV
1 Wanutengah 2,05 14% 2.849.467.465,60 3
2 Parakan Kauman - Wetan 1 5,44 15% 33.087.793.001,93 1
3 Parakan Kauman - Wetan 2 0,69 17% -448.498.500,10 6
4 Parakan Kauman 0,75 17% -504.457.120,22 7
5 Dangkel - Mandisari 5,26 15% 7.795.804.846,53 2
6 Campursalam - Parakan 1 1,17 18% 359.743.551,26 4
7 Campursalam - Parakan 2 0,51 17% -720.170.657,22 8
8 Mandisari 0,69 17% -436.047.435,45 5
9 Watukumpul 0,62 17% -1.251.735.162,45 9
Sumber : Hasil Analisi Konsultan 2013
7.2.4. Komponen Lingkungan
Komponen lingkungan dinilai berdasarkan kepadatan penduduk, serta
dampak sosial yang ditimbulkan akibat genangan banjir. Hasil Rangking
berdasarkan aspek lingkungan adalah sebagai berikut:
Tabel 7-4 Ranking berdasarkan Komponen Lingkungan
No. Sistem Drainase Rangking
1 Wanutengah 3
2 Parakan Kauman - Wetan 1 1
3 Parakan Kauman - Wetan 2 2
4 Parakan Kauman 4
5 Dangkel - Mandisari 5
6 Campursalam - Parakan 1 6
7 Campursalam - Parakan 2 7
8 Mandisari 8
9 Watukumpul 9
Sumber : Hasil Analisi Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VII 4
Berdasarkan penilaian dari ke-4 komponen ( kepadatan penduduk,genangan
banjir,ekonomi dan lingkungan ),dengan masing masing nilai rangking maka
secara keseluruhan dapat ditentukan skala prioritas penanganan dengan urutan
prioritas sebagai berikut dimulai dari wilayah sub drain Parakan Kauman-Wetan
1, Sub drain Dangkel-Mandisari, Sub drain Wanutengah, Sub drain Parakan
Kauman-wetan 2, Sub drain Parakan Kauman, Sub drain Campursalam-Wetan 1,
Sub drain Watukumpul, Sub drain Mandisari, Sub drain Campursalam-Wetan 2.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7-5 berikut :
Tabel 7-5
Rekapitulasi Urutan skala prioritas Per Wilayah (Sub-Drain)
Wilayah (Sub-Drain)
kepadatan penduduk
Luas genangan
Komponen Ekonomi
Lingkungan
Total
Urutan Priorita
s
Ranking Ranking Ranking Ranking
Wanutengah 3 3 3 3 12 3
Parakan Kauman - Wetan 1 5 1 1 1 8 1
Parakan Kauman - Wetan 2 5 6 6 2 19 4
Parakan Kauman 4 5 7 4 20 5
Dangkel - Mandisari 1 2 2 5 10 2
Campursalam - Wetan 1 7 4 4 6 21 6
Campursalam - Wetan 2 7 6 8 7 28 9
Mandisari 8 6 5 8 27 8
Watukumpul 2 6 9 9 26 7
Sumber : Hasil Analisi Konsultan 2013
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung
VII 5
7.3. PROGRAM IMPLEMENTASI
7.3.1. Program Implementasi
Berkaitan dengan adanya UU No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah
Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka pembiayaan pembangunan di
suatu daerah dapat berasal dari berbagai sumber, baik tingkat pusat (APBN)
maupu daerah (APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota).
Berdasarkan perspektif sumberdaya air, wilayah Kota Parakan tidak dapat
dipisahkan dengan wilayah di sekitarnya, dan terlebih dengan Dinas Pengairan
Provinsi jawa Tengah, dimana dalam Kota parakan terdapat Bendung Aji
Nonggko, Bd. Catgawen, yang perlu berkoordinasi agar tidak terjadi masalah,
dalam pengembangan sistem drainase Kota Parakan.
7.3.2. Program Jangka Pendek
Sasaran utama program jangka pendek adalah untuk memaksimalkan
kondisi sekarang, melakukan operasi dan pemeliharaan di bawah SKPD dan