ANALISIS PENGARUH RASIO CR, ROA DAN DER TERHADAP HARGA
SAHAM (Studi Kasus Pada Perbankan Umum Go Publik Yang Terdaftar di BEI
Periode 2013-2015)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
MEILIA ARUM PUSPITASARI
B 100 130 180
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
“ANALISIS PENGARUH RASIO CR, ROA DAN DER TERHADAP HARGA
SAHAM ( Studi Kasus Pada Perbankan Umum Go Publik Yang Terdaftar di BEI Periode
2013-2015 )
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan rasio likuiditas,
profitabilitas dan solvabilitas terhadap harga saham dan untuk mengetahui variabel mana
diantara CR (current ratio), ROA (return on asset) dan DER (debt to equity ratio) yang
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data
kuantitatif. Analisis data dalam penelitian dengan menggunakan ratio keuangan yang
meliputi CR (current ratio), ROA (return on asset) dan DER (debt to equity ratio). Uji
statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
auto korelasi, uji heterokedastisitas. Uji hipotesis yang di gunakan meliputi analisis regresi
liner berganda, uji t , uji f dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukan
bahwa secara parsial variabel CR (x1) , ROA (x2) dan DER (x3) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham (y). Secara simultan variabel CR (x1), ROA (x2) dan DER
(x3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham (y).
Kata kunci : Current Ratio, Retun On Asset, Debt to Equity Ratio dan Harga Saham, Rasio
Keuangan
Abstract
This study aims to determine the significant effect of liquidity, profitability and solvency
ratios on stock prices and to find out which variables are between CR (current ratio), ROA
(return on assets) and DER (debt to equity ratio) which have a significant effect on stock
prices.
The data used in this study is secondary data in the form of quantitative data. Data
analysis in research using financial ratios which include CR (current ratio), ROA (return
on assets) and DER (debt to equity ratio). Descriptive statistical test, classic assumption
test which includes normality test, multicollinearity test, auto correlation test,
heteroscedasticity test. Hypothesis testing used includes multiple linear regression
analysis, t test, f test and coefficient of determination (R2). The results showed that
partially the variables CR (x1), ROA (x2) and DER (x3) had a significant effect on stock
prices (y). Simultaneously the variables CR (x1), ROA (x2) and DER (x3) have a
significant effect on stock prices (y).
Keywords: Current Ratio, Retirement On Asset, Debt to Equity Ratio and Share Price,
Financial Ratio
1. PENDAHULUAN
Bank adalah suatu perusahaan jasa yang menawarkan jasa keuangan bagi
masyarakat. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa
bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Melalui fungsi intermediasi
2
tersebut perbankan menjadi sangat diandalkan untuk turut menciptakan kestabilan sistem
keuangan.
Salah satu manfaat perbankan dalam kehidupan adalah sebagai model investasi dan
kalau berbicara tentang investasi, maka kita tidak bisa menghindari satu hal yang bernama
saham. Selain kita bisa menabung di bank, kita juga bisa menjadi bagian dalam bank
tersebut dengan cara membeli atau memiliki sebagian atau mungkin seluruh saham yang
dijual oleh bank tersebut. Untuk berinvestasi saham, kita harus mengetahui setiap
perkembangan saham yang kita inginkan di pasar modal, untuk di Indonesia, Bursa Efek
Indonesia bisa menjadi acuan kita untuk mencari informasi mengenai pergerakan saham
yang kita inginkan.
Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat
bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan
menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui
kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan
operasional dan peluasan perusahaan. Dana diperoleh dari sumber intern dan ekstern
perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari para
kreditor dan investor. Dana yang berasal dari kreditor disebut modal asing yang
merupakan hutang bagi perusahaan sedangkan dana yang berasal dari investor disebut
modal sendiri.
Pasar modal juga merupakan suatu saran untuk mengatasi permasalahan likuiditas
perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak-pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrumen utama dalam menganalisis kondisi
fundamental perusahaan adalah informasi keuangan, karena pada masa yang akan datang.
Investasi pada pasar modal adalah termasuk dalam kategori investasi yang likuiditasnya
tinggi serta convertible(mudah dikonvensikan) sehingga penting bagi emiten untuk
memperhatikan kepentingan pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai
perusahaan. Karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas fungsi-fungsi
keuangan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan
oprerasionalnya merupakan fokus utama dalam penilain prestasi perusahaan, karena dari
laba perusahaan akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam pemenuhan
kewajiban bagi para investornya dan juga merupakan elemen penting dalam penciptaan
nilai perusahaan yang menunjukkan prospeknya pada masa mendatang. Untuk mengetahui
tingkat kesehatan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang secara periodik di-
3
update sebagai salah satu kewajiban perusahaan publik yang listed di Bursa Efek
Indonesia.
Informasi yang diperoleh dari perushaan lazimnya didasarkan pada kinerja
perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Sesuai dengan standar Akuntansi
Keuangan (SAK) revisi 1 juli 2009 mewajibkan bagi setiap perusahaan (terutama
perusahaan publik) wajib menyajikan laporan keuangan, baik laporan keuangan
interim/quarter (unaudit) maupun laporan kuangan tahunan/annual (audited). Laporan
keuangan tahunan (yang telah di audit) antara lain dipublikasikan oleh Indonesia Capital
Market Directory (ICMD) yang memuat laporan neraca dan laporan laba rugi, serta catatan
yang berhubungan dengan laporan keuangan tersebut. Berdasarkan laporan keuangan,
investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam kemampuannya untuk menghasilkan
profitabilitas dan besarnya pendapatan dividen yang akan diterima oleh para pemegang
saham (dividen payout ratio).
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan
mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh
para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahaan dapat dilihat didalam laporan
keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk
mempublikasi laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat
berguna bagi investoruntuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti
menjual,membeli, atau menanamkan saham. Untu menilai kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering
dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu
dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan
informasi yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan.
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan
harga saham. Likuiditas tinggi menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan dapat diukur dengan rasio lancar
(current ratio). Rasio lancar menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang
lancar dengan mengunakan aktiva lancar yang dimiliki (Sudana, 2009)
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan
menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau
penjualan (Sudana, 2009). Sementara itu menurut Riyadi (2006), Rasio profitabilitas
adalah perbandingan laba ( setelah pajak) dengan modal ( modal inti ) atau laba sebelum
pajak dengan total aset yang dimiliki bank pada periode tertentu. Jika kondisi perusahaan
4
dikatagorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa mendatang maka
banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan, tentu
saja mendorong harga saham naik menjadi tinggi. Profitabilitas dapat diukur dengan return
on asset (ROA). ROA menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunkan seluruh
aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
Solvabilitas mengukur seberapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan
perusahaan. Solvabilitas dapat diukur dengan Debt to equity Ratio (DER). Menurut
Darsono (2005), ratio ini merupakan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham
kepada pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan yang
disediakan oleh pemegang saham.
Akan tetapi kenyataan yang terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta periode 2013-1015 tidak selalu menunjukan pertumbuhan pada harga
saham meskipun rasio-rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya,
penurunan rasio keuangan tidak selalu di ikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas
bertentangan dengan pernyataan (Ang, 1997 dalam Hanry Dwi Purnomo, 2011) yang
menyatakan dimana kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolak ukur memastikan
kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisis
ratio keuangan dari laporan keuangan. Jadi secara teoritis jika kinerja keuangan
perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan
peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (1999) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan umum yang telah go public di BEI periode
2013 sampai dengan 2015. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data
yang diukur dalam suatu skala numerik.
2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sample dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu
sampel yang ditarik dengan menggunakan pertimbangan. Jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah sebanyak 30 perbankan. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah:
5
1. Perbankan umum yang telah go public di Bursa Efek Indonesia selama jangka waktu
2013-2015
2. Perbankan tersebut memenuhi kelengkapan data yang sudah dibutuhkan untuk
penelitian selama periode 2013-2015
3. Perbankan mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) secara lengkap
untuk periode 2013-2015
2.3. Data dan Sumber Data
2.3.1 Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
berupa laporan keuangan publikasi yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia selama tiga tahun berturut-turut dari periode 2013 sampai
tahun 2015.
2.3.2 Sumber data
Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui BEI (Bursa Efek
Indonesia).
a. Data laporan keuangan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2013-2015
b. Data harga saham masing-masing perbankan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu harga saham saat laporan keuangan diserahkan ke
BAPEPAM. Harga saham yang digunakan adaah harga saham penutupan
(closing price) per 31 Desember
c. Data yang dibutughkan pada penelitian ini meliputi CR,ROA,DER dan
Harga Saham tahun 2013-2015
2.4. Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi:
1. Variabel Dependen : Harga Saham (Y)
Dalam penelitian ini harga saham yang dimaksud adalah harga saham
penutupan akhir tahun per 31 desember dengan periode waktu penelitian dari tahun
2013 sampai dengan 2015, seperti yang tertera dalam laporan keuangan pada
perusahaan yang menjadi sampel dala penelitian ini. Data Harga saham pada penelitian
ini diukur dengan satuan rupiah.
2. Variabel Independen
Variabel ini berupa :
a. Current Rasio ( )
6
CR digunakan untuk menggambarkan seberapa likuidnya suatu perusahaan
serta kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancar.
b. Return On Asset
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan
c. Debt to Equity Ratio ( )
DER digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap (seperti asuransi pinjaman termasuk bunga).
2.5. Metode Analisis Data
2.5.1 Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk
tabulasi (ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan
grafik) sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya
digunakan dalam penelitian untuk memberiakn informasi mengenai karakteristik
variabel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain
berupa: rata-rata (mean), median,modus dan standar deviasi.
2.5.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, perlu dilakukan suatu
pengujian asumsi klasik agar model regresi menjadi suatu model yang lebih
representatif. Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
normalitas data, uji multikolonieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi yang
digunakan karena data yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu tahun.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau
tidak dengan mengunakan Normal P-plot. Model regresi yang baik adalah
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan
dengan analisa grafik, dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
7
1) Jika data menyebar di sekiar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tida memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005). Jika terjadi
korelasi, maka terdapat problem multikolonieritas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Ada tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (variance
inflation factor) dan toleransce. Regresi yang terbebas dari problem
multikolinieritas apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10, maka data
tersebut tidak ada multikolinieritas (Ghozali, 2005).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi digunakan pada model regresi yang
datanya time series (Ghozali, 2005). Jika terjadi korelasi, maka ada problem
autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi perlu digunakan uji Durbin Waston, dimana hipotesis yang
akan diuji adalah:
1) Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W di antara -2 smapai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
3) Angka D-W di atas +2, berarti autokorelasi negatif.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang
lain dengan menggunakan grafik Scatteplot. Model regresi yang baik adalah tidak
tejadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu seperti titik-titik
yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,melebar,kemudian
menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
8
2.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Adalah analisis untuk mengetahui apakah rasio-rasio CR, ROA, DER
berpengaruh terhadap harga saham. Menggunakan suatu fungsi yaitu Regresi Linier
Berganda yang dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut (Djarwanto,1996):
Y = a + β1X1 + β 2X2 + β 3X 3 + e
Keterangan:
Y = Harga Saham
a = Konstanta
β 1......... β 3= Koefisien regresi masing-masing variabel
X1 = CR
X2 = ROA
X3 = DER
e = Error atau variabel penggangu
a. Uji t
Uji t adalah uji yang bertujuan untuk menguji koefisien regresi secara parsial
apakah ada pengaruh dari variabel CR ( ) , ROA ( ), dan DER ( ) terhadap
variabel harga saham (Y) pengujian ini dapat di rumuskan. (Ghozali, 2011).
Kriteria pengujian adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas () <
0,05, maka uji t signifikan dan Ho ditolak. Apabila nilai signifikansi atau nilai
probabilitas () > 0,05, maka uji t tidak signifikan dan Ho diterima.
b. Uji F
Digunakan untuk menguji koefisienregresi secara bersama-sama apakah variabel
independen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengamati signifikan nilai p (propabilitas
value) dengan tingkat keyakinan 95% (tingkat signifikan 5%).
c. Analisis Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi ( ) pada intinya dilakukan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel
– variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas
(Ghozali, 2009). Nilai R2 besarnya antara 0 sampai 1 (0 < R2 <1). Semakin besar
R2 (mendekati 1), menunjukan emakin besar pengaruh variabel independen
9
terhadap perubahan variabel dependen. Jika R-square sama dengan 1, berarti
variabel independen berpengaruh secara sempurna terhadap variabel dependen,
tetapi jika R-square sama dengan 0 (nol), berarti variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Analisis Diskriptif
Tabel 1. Hasil Analisis Diskripsi
Variabel Minimum Maksimum Rata-rata Std. Deviasi
Current Ratio 95,16 148,56 113,4543 10,33747
Return On Asset -1,82 4,12 1,0260 0,83939
Debt To Equity Ratio 211.17 1207,69 775,9884 244,46710
Harga Saham 104.00 4300,00 752,6800 852,26987
Sumber: Lampiran 1
Berdasarkan hasil olahan Tabel 1 menunjukkan bahwa variabel current ratio
menunjukan seberapa banyak aktiva uang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka
pendek yang segera jatuh tempo. Nilai yang digunaka dalam analisis ini adalah memiliki
nilai minimum 95,16, nilai maksimum 148,56, nilai rata-rata 113,4543 dan standar deviasi
sebesar 10,33747.
Return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan atas suatu ukuran tentang aktiva manajemen.
Nilai yang digunaka dalam analisis ini adalah memiliki nilai minimum -1,82, nilai
maksimum 4,12, nilai rata-rata 1,0260 dan standar deviasi sebesar 0,83939.
Variabel Rasio utang (debt to equity ratio) menunjukan beberapa banyak utang yang
digunakan membiayai aset-aset perusahaan Nilai yang digunaka dalam analisis ini adalah
memiliki nilai minimum 211,17, nilai maksimum 1207,69, nilai rata-rata 775,9884 dan
standar deviasi sebesar 244,46710.
Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh
pemilik saham dikemudian hari. Nilai yang digunaka dalam analisis ini adalah memiliki
nilai minimum 104,00, nilai maksimum 4300,00, nilai rata-rata 752,6800 dan standar
deviasi sebesar 852,26987.
3.2.Uji Asumsi Klasik
3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.
10
Uji ini dilakukan dengan metode analisis Kolmogorov-Smirnov. Syarat dalam
menggunakan metode ini adalah nilai asymp.sig harus lebih besar daripada 0,05 agar
dinyatakan data berdistribusi normal. Dalan analisis ini menggunakn nilai residual
sebagai analisis metode kolmogorov-sminov.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig Keterangan
1,347 0,053 Berdistribusi Normal
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan hasil Analisis Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnov sebesar 1,347 dengan nilai asymp.sig 0,053. Nilai Asymp. Sig. tersebut lebih
dari 0,05 maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal.
3.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005:91). Jika terjadi
korelasi, maka terdapat problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Ada tidaknya multikolonieritas
di dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (variance inflation factor) dan
toleransce.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Statistik Kolinieritas
Keterangan Tolerance VIF
Current Ratio 0,772 1,295
Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Return On Asset 0,983 1,017
Debt To Equity
Ratio 0,761 1,314
Sumber: Lampiran 3
Hasil analisis Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai Tolerance pada variabel
current ratio sebesar 0,772; pada return on asset sebesar 0,983; dan pada debt to
equity ratio sebesar 0,761. Nilai tolerance yang dihasilkan dalam analisis pada variabel
independen tidak lebih dari 1 dan nilai VIF yang dihasilkan pada variabel current ratio
sebesar 1,295; pada return on asset sebesar 1,017; dan pada debt to equity ratio sebesar
1,314. Nilai VIF dalam analisis ini tidak lebih dari 10. Hasil ini dapat dinyatakan
bahwa baik variabel current ratio, return on asset, dan debt to equity ratio tidak terjadi
multikolinieritas.
2.3.3 Uji Autokorelasi
11
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-
1 (sebelumnya). Autokorelasi digunakan pada model regresi yang datanya time series.
Jika terjadi korelasi, maka ada problem autokorelasi. Dalam analisis ini menggunakan
metode durbin Watson.
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Durbin - Watson Kriteria Keterangan
1,689 1,5 – 2,5 Tidak Terjadi Autokorelasi
Sumber: Lampiran 3
Hasil yang ditunjukkan Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa analisis metode durbin
Watson dengan nilai 1,689 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian, nilai analisis
durbin Watson yang dihasilkan terletak diantara 1,5 – 2,5 maka ddapat dinyatakan
tidak terjadi autokorelasi.
2.3.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah tidak tejadi heteroskedastisitas. Dalam analisis ini
menggunakan metode glejser dimana cara menganalisis dengan mencari nilai residual
kemudian diabsolutekan dan diregresi dengan variabel independen dan absolute
residual sebagai variabel dependennya. Hasil regresi tersebut dilihat dari nilai t sig.
apabila nilai t sig. lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel t hitung t sig. Keterangan
Current Ratio 1,358 0,181 Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas
Return On Asset 0,692 0,492
Debt To Equity Ratio 0,267 0,791
Sumber: Lampiran 4
Secara ringkas hasil analisis ini ditunjukkan pada tabel 4.5 bahwa nilai t sig.
yang dihasilkan masing-masing variabel yaitu current ratio (0,181), return on asset
(0,492), dan debt to equity ratio (0,791) lebih besar daripada 0,05 maka dapat
dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.3 Uji Hipotesis
Pengujian ini merupakan pengujian yang dilakukan untuk membuktikan hasil
analisis yang didapat sesuai atau tidak dengan penelitian yang sudah adalah. Uji ini
12
meliputi analisis regresi linier berganda, uji koefisien determinan, uji t, dan uji F. Pada
variabel independen meliputi current ratio (CR), return on asset (ROA), dan debt to equity
ratio (DER) dan variabel dependennya adala harga saham.
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis
Variabel ß t hitung t sig. Keterangan
Konstanta 2596.278 2,047 0,046
Current Ratio (CR) -17.488 -2,029 0,044 Signifikan
Return On Asset
(ROA) 718.527 6,888 0,000 Signifikan
Debt To Equity Ratio
(DER) -769 -2,388 0,035 Signifikan
R 0,723
R Square 0,522
Adjusted R Square 0,491
F hitung 16,776
F Sig. 0,000
Sumber: Lampiran 5
3.3.1 Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi berganda ini bertujuan untuk memperbaiki besarnya keterkaitan dengan
menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. Untuk melakukan
pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Persamaan yang dihasilkan dalam analisis yang ditunjukkan tabel 4.6 diatas adalah
HS = 2596,278 - 17,488 CR + 718,527 ROA - 0,769 DER + e
Dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan dan dintepretasikan sebagai berikut:
a. Konstanta = 2596,278, artinya apabila variabel current ratio (CR), return on asset
(ROA), dan debt to equity ratio (DER) dalam keadaan konstan (0) maka harga saham
akan mengalami penurunan sebesar 2596,278 .
b. Koefisien Variabel Current Ratio (CR) = -17,488; artinya bahwa apabila terjadi
peningkatan pada variabel current ratio (CR) sebesar 1% maka akan terjadi penurunan
harga saham sebesar 17,488% .
c. Koefisien Variabel Return On Asset (ROA) = 718,527; artinya bahwa apabila terjadi
peningkatan pada variabel return on asset (ROA) sebesar 1% maka akan terjadi
penurunan harga saham sebesar 718,527%.
d. Koefisien Variabel Debt to Equity Ratio (DER) = -0,769; artinya bahwa apabila terjadi
peningkatan pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1% maka akan terjadi
penurunan harga saham sebesar 0,769%.
3.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)
13
Nilai digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. pada penelitian ini yang digunakan adalah
adjusted berkisar antara nol dan satu. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa nilai
adjusted R2 adalah 0,491 (49,1%). Hal ini berarti kemampuan variabel-variabel
independen yang meliputi current ratio (CR), return on asset (ROA), dan debt to equity
ratio (DER) dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu harga saham sebesar
49,1% dan sisanya masih ada pengaruh variabel lain sebesar 50,9 %.
3.3.3 Uji Statitsik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individula dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel tingkat signifikan 5%.
Hasil analisis penelitian ini ditunjukkan tabel 4.6 adalah:
Pada variabel current ratio (CR) diperoleh nilai t hitungg -2,029 dengan t sig. 0,044.
Nilai t sig 0,044 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel current ratio
(CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
Pada variabel return on asset (ROA) diperoleh nilai t hitung 6,888 dengan t sig.
0,000. Nilai t sig 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel return
on asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Pada variabel debt to equity ratio (DER) diperoleh nilai t hitung -2,388 dengan t sig.
0,035. Nilai t sig 0,035 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel debt to
equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
3.3.4 Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan dengan tujuan menguji apakah keseluruhan variabel
independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen.
Hasil analisis ditunjukkan tabel 6 adalah:
Pada uji F diperoleh nilai F hitung 16,776 dengan t sig. 0,000. Nilai F sig 0,000 lebih
kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel return on asset (ROA), current ratio
(CR), dan debt to equity ratio (DER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
4. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa current ratio (CR)
berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham. . Hasil ini dibuktikan dengan
nilai t hitung -2,029 dan t sig. 0,044 yang lebih kecil daripada 0,05. Ini menggambarkan
bahwa semakin besar current ratio maka akan berdampak besar pada penurunan pada
14
harga saham yang dimiliki perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Clarensia,
Rahayu dan Azizah (2011) yang menyatakan CR berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Dan tidak sesuai dengan penelitian Susanto (2011) yang menyatakan CR tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa return on asset (ROA)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. . Hasil ini dibuktikan dengan
nilai t hitung 6,888 dan t sig. 0,000 yang lebih kecil daripada 0,05. Ini menggambarkan
bahwa semakin besar return on asset maka akan berdampak besar pada peningkatan pada
harga saham yang dimiliki perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Haryanto dan
Sugiharto (2003) yang menyatakan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dan tidak sesuai dengan penelitian Susanto (2011) yang menyatakan ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa debt to equity ratio
(DER) berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham. . Hasil ini dibuktikan
dengan nilai t hitung -2,388 dan t sig. 0,035 yang lebih kecil daripada 0,05. Ini
menggambarkan bahwa semakin besar debt to equity ratio (DER) maka akan berdampak
besar pada penurunan pada harga saham yang dimiliki perusahaan. Hasil ini sesuai dengan
penelitian Clarensia, Rahayu, dan Azizah (2011) yang menyatakan DER berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Dan tidak sesuai dengan penelitian Susanto (2011) yang
menyatakan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
4. PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Semua variabel yang diteliti baik current ratio (CR), return on asset (ROA), dan
debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Hasil ini dibuktikan dengan nilai t hitung -2,029 dan t sig. 0,044 untuk current ratio, t
hitung 6,888 dan t sig. 0,000 untuk return on asset (ROA), dan t hitung -2,388 dan t sig.
0,035 untuk debt to equity ratio (DER) lebih kecil daripada 0,05.
Secara simultan current ratio (CR), return on asset (ROA), dan debt to equity ratio
(DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil ini ditunjukkan
dengan analisis uji F dengan nilai F hitung 16,776 dan nilai F sig. 0,000 lebih kecil
daripada 0,05.
Nilai koefisien determinan yang dijelaskan dengan adjusted r square sebesar 49,1%
artinya kemampuan variabel-variabel independen yang meliputi current ratio (CR), return
15
on asset (ROA), dan debt to equity ratio (DER) dalam menjelaskan variasi variabel
dependen yaitu harga saham sebesar 49,1% dan sisanya masih ada pengaruh variabel lain
sebesar 50,9 %.
4.2.Saran
Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat
dikemukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya.
Untuk penelitian dimasa yang akan datang diharapkan menambah jumlah sampel baik
berdasarkan jumlah perusahaan maupun jumlah periode waktunya sehingga semakin
banyak yang digunakan akan mampu memberikan gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham.
Untuk penelitian dimasa yang akan datang diharapkan menambahkan variabel yang
digunakan selain variabel yang diteliti seperti return on equity, quick ratio, total asset
turnover dan lain-lain karena ketiga variabel yang diteliti yaitu ROA, DER, dan CR hanya
mampu menjelaskan variabel harga saham sebesar 49,1%.
Untuk penelitian selanjutnya dengan memperdalam model yang diteliti seperti model
intervening, atau moderasi sehingga diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih
mendalam pengaruhnya terhadap harga saham.
Bagi calon investor perlu diperhatikan ketiga variabel yang diteliti karena ketiga
variabel mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham seperti ROA
memiliki pengaruh yang positif artinya ketika ROA menjadi pertimbangan investor akan
memberikan efek yang sangat besar dalam peningkatan harga saham dan CR dan DER
memiliki pengaruh negative artinya CR dan DER yang dipandang investor akan
memberikan efek yang sangat besar ddalam penurunan harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Sudana, I. M., 2009. “ Manajemen Kuangan Teori dan Praktek”, Airlangga University
Press, Surabaya,
Riyadi, Slamet. 2006. “ Banking Assets and Liability Management”, Edisi 3, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta
Darsono dan Ashari. 2005 “Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan “ Andi,
Yogyakarta,.
Sugiyono. 1999. Metode penelitian bisnis. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam, 2005, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS BP UNDIP,
Semarang,